Pewarna Tekstil Alami

download Pewarna Tekstil Alami

If you can't read please download the document

Transcript of Pewarna Tekstil Alami

PEWARNA TEKSTIL ALAMI

Pewarnaan adalah pemberian warna yang merata pada suatu bahan yang mempunyai sifat kurang lebih permanent. Pada umumnya pewarnaan terdiri dari melarutkan atau mendispersikan zat warna dalam air atau medium lain kemudian bahan tekstil dimasukkan atau dicolet dengan larutan tersebut sehingga terjadi penyerapan zat warna kedalam serat.Ditinjau dari sumber diperolehnya zat warna tekstil dibedakan menjadi 2 yaitu:zat pewarna alam, diperoleh dari alam yaitu berasal dari hewan (lac dyes) ataupun tumbuhan dapat berasal dari akar, batang, daun, buah, kulit dan bunga. Zat pewarna sintetis adalah zat warna buatan (zat warna kimia) . Oleh karena banyaknya zat warna sintetis ini maka untuk pewarnaan batik harus dipilih zat warna yang:

Pemakaiannya dalam keadaan dingin atau jika memerlukan panas suhu proses tidak sampai melelehkan lilinObat bantunya tidak merusak lilin dan tidak menyebabkan kesukaran kesukaran pada proses selanjutnya.

Pada saat ini kebanyakan zat pewarna yang umumnya digunakan dalam industri tekstil adalah zat pewarna sintetis yang menimbulkan pencemaran lingkungan karena pada zat warna tersebut terdapat zat-zat kimia yang akan sulit terdegradasi. Contohnya yang terjadi di Sungai Loji, salah satu sungai yang membelah Kota Pekalongan, membuktikan bahwa penggunaan pewarna kimia telah merusak lingkungan. Air sungai ini nyaris tak mengalir dan berwarna hitam pekat. Limbah air sungai ini berasal dari buangan yang dihasilkan dari para pengrajin batik. Melihat fenomena ini maka dibutuhkan suatu pemecahan untuk menghindari semakin parahnya kerusakan lingkungan akibat pewarna sintetis. Salah satu cara adalah dengan menggunakan pewarna alami yang dapat dibuat dari bagian bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan bunga. Penggunaan pewarna alami diharapkan dapat mengurangi kerusakan lingkungan karena terbuat dari bahan alami sehingga mudah terurai. Menurut R.H.MJ. Lemmens dan N Wulijarni-Soetjipto (1999) dalam artikel Noor Fitrihana ( Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam dari Tanaman i Sekitar Kita untuk Pencelupan Bahan Tekstil ) sebagian besar warna dapat diperoleh dari produk tumbuhan, pada jaringan tumbuhan terdapat pigmen tumbuhan penimbul warna yang berbeda tergantung menurut struktur kimianya. Golongan pigmen tumbuhan dapat berbentuk klorofil, karotenoid, flovonoid dan kuinon. Untuk itu pigmen pigmen alam tersebut perlu dieksplorasi dari jaringan atau organ tumbuhan dan dijadikan larutan zat warna alam untuk pencelupan bahan tekstil. Proses eksplorasi dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan pelarut air.Salah satu bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami tekstil adalah akar misalnya pada akar tanaman mengkudu. Selama ini bagian tanaman mengkudu yang sering dimanfaat hanya buahnya yang dimanfaatkan sebagai obat. Padahal akar tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai pewarna yang menghasilkan warna merah kecoklatan.Klasifikasi ilmiah mengkudu adalah sebagai berikut ( Anonymousc,2008 ):Kerajaan : PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: GentianalesFamili: RubiaceaeGenus: MorindaSpesies: M. citifoliaNama binomial: Morinda citifoliaMengkudu merupakan tanaman dari suku Rubiaceae berasal dari Asia Tenggara, tetapi sudah menyebar luas ke Cina, India dan Polinesia sejauh Tahiti dan Hawaii. Penyebaran yang begitu luas, selain kerena dibawa orang merantau, juga karena bijinya yang mengapung dalam air bisa berkelana sendiri dari pantai ke pantai. Sampai sekarang sudah tercatat ada 20 jenis di seluruh dunia. Tetapi yang terkenal di Indonesia hanya dua yaitu Morinda bracteata dan Morinda citrifolia. Dari M.bracteata ada varitasnya yang disebut mengkudu tanah merah, karena menghasilkan zat pewarna merah dan mengkudu tanah putih, penghasil zat pewarna kuning ( Waspodo,2000 ).Salah satu kendala pewarnaan tekstil menggunakan zat warna alam adalah ketersediaan variasi warnanya sangat terbatas dan ketersediaan bahannya yang tidak siap pakai sehingga diperlukan proses-proses khusus untuk dapat dijadikan larutan pewarna tekstil. Oleh karena itu zat warna alam dianggap kurang praktis penggunaannya. Namun dibalik kekurangannya tersebut zat warna alam memiliki potensi pasar yang tinggi sebagai komoditas unggulan produk Indonesia memasuki pasar global dengan daya tarik pada karakteristik yang unik, etnik dan eksklusif. Untuk itu, sebagai upaya mengangkat kembali penggunaan zat warna alam untuk tekstil maka perlu dilakukan pengembangan zat warna alam dengan melakukan eksplorasi sumber- sumber zat warna alam dari potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui secara kualitatif warna yang dihasilkan oleh berbagai tanaman di sekitar kita untuk pencelupan tekstil. Eksplorasi zat warna alam bisa diawali dari memilih berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar kita baik dari bagian daun, bunga, batang, kulit ataupun akar . Sebagai indikasi awal, tanaman yang kita pilih sebagai bahan pembuat zat pewarna alam adalah bagian tanaman tanaman yang berwarna atau jika bagian tanaman itu digoreskan ke permukaan putih meninggalkan bekas / goresan berwarna. Pembuatan zat warna alam untuk pewarnaan bahan tekstil dapat dilakukan menggunakan teknologi dan peralatan sederhana.Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi kendala tersebut adalah membuat pewarna alami berbentuk pasta sehingga dapat langsung dipakai. Selain itu juga mencari bahan bahan lain sehingga dapat menambah variasi warna. Untuk dapat mencapai semua ini dibutuhkan beberapa disiplin ilmu seperti kimia, biologi dan beberapa ilmu pengolahan. Ilmu kimia dan pengolahan dibutuhkan untuk membentuk zat warna alami menjadi pasta sehingga mudah untuk digunakan. Sedangkan dengan ilmu biologi dapat diketahui jenis jenis pigmen yang terdapat dalam bagian tanaman dan warna yang dapat dihasilkan.

DAFTAR REFRENSI

Anonymousa.2008. Harris Riadi, dan Batik Warna Alami. http://vaibatiktulis. blogspot.com/ Diakses tanggal 29 Agustus 2008Anonymousb. 2008. Proses Produksi. http://rubiyah.com/index.php?option=com _content&task=view&id=5&Itemid=6. Diakses tanggal 2 September 2008Anonymousc.2008.Noni (Buah). http://id.wikipedia.org/wiki/Noni_(buah) Diakses tanggal 2 September 2008 Fitrihana,Noor.2007.Sekilas Tentang Zat Warna Alam untuk Tekstil. http://batikyogya.wordpress.com/2007/08/16/sekilas-tentang-zat-warna-alam-untuk-tekstil/ Diakses tanggal 29 Agustus 2008 .2007.Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam dari Tanaman di Sekitar Kita untuk Pencelupan Bahan Tekstil. http://batikyogya. wordpress.com/2007/08/02/teknik-eksplorasi-zat-pewarna-alam-dari-tanaman-di-sekitar-kita-untuk-pencelupan-bahan-tekstil/ Diakses tanggal 29 Agustus 2008Waspodo,Ingrid S.2000.Mengkudu: Si Noni Jelek Berkhasiat Obat. http://www.ekafood.com/noni%20obat.htm Diakses tanggal 29 Agustus 2008

TUGAS REKAYASA PROSES AGROINDUSTRIPEWARNA TEKSTIL ALAMI DARI AKAR TANAMAN MENGKUDU

Oleh :Meri Jhoni Sampe0611033018Sri Rofiqoh0611030078Asterina Primasari0611030017Alin Alaina0611030007Afriatur Rizqi A.0611030004

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2008