IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas...

138
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA ACEH PADA MATERI GAYA MELALUI METODE CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) SKRIPSI Diajukan Oleh: RAJUR RAHMA MUNA NIM: 251 324 534 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2018/1439 H

Transcript of IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas...

Page 1: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA ACEH

PADA MATERI GAYA MELALUI METODE

CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX)

SKRIPSI

Diajukan Oleh: RAJUR

RAHMA MUNA

NIM: 251 324 534Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Program Studi Pendidikan Fisika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH2018/1439 H

Page 2: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Page 3: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Page 4: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

iv

Page 5: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

ABSTRAK

Nama : Rajur Rahma MunaNIM : 251324534Fakultas / Prodi : Tarbiyah dan Keguruan / PendidikanFisikaJudul : Identifikasi Miskonsepsi Peserta Didik SMA Negeri 12 Banda

Aceh pada Materi Gaya Melalui Metode CRI (Certainty ofResponse Index)

Tanggal Sidang : 1 Februari 2018Tebal Skripsi : 149 halamanPembimbing I : Bukhari, M. TPembimbing II : Hafizul Furqan, M. PdKata Kunci : Miskonsepsi, Gaya, Metode CRI (Certainty of Response

Index)

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi miskonsepsi peserta didik tentang materigaya dan hukum-hukum Newton di kelas XI. Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitianini menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas XI-IPA-3 yangberjumlah 25 peserta didik sebagai sampel. Data penelitian dikumpulkanmenggunakan soal tes berbentuk multiple choice (pilihan ganda dengan 5 opsi pilihanjawaban) dengan alasan jawaban peserta didik serta metode Certainty of ResponseIndex (CRI). Berdasarkan analisis kelengkapan data, menunjukkan bahwa untuksetiap indikator terdapat miskonsepsi. Miskonsepsi tertinggi pada peserta didikmuncul pada indikator kategori macam-macam gaya dan indikator hubungan gayaaksi-reaksi sebesar 72% dan miskonsepsi terendah pada indikator perhitunganpercepatan benda dalam sistem yang terletak pada bidang miring, bidang datar, gayagesek statik dan gaya gesek kinetik sebesar 48%. Hasil analisis dan wawancara secarabebas terpimpin yang telah dilakukan peserta didik mengalami miskonsepsi karenapeserta didik tidak memahami konsep secara utuh dan menghubungkan konsepdengan konsep yang lain sehingga mengakibatkan penarikan kesimpulan yang salah.Kurangnya minat peserta didik dalam belajar. Berdasarkan analisis data tersebutmenunjukkan bahwa CRI efektif digunakan untuk mengetahui miskonsepsisedangkan wawancara secara bebas terpimpin dapat mengetahui alasan peserta didikyang menyebabkan miskonsepsi terjadi.

v

Page 6: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Identifikasi Miskonsepsi Peserta didik SMAN 12 Banda

Aceh Pada Materi Gaya Melalui Metode CRI (Certainty of Response Index)”.

Shalawat beriringi salam kepada junjungan alam dan suri tauladan Rasulullah

Shalallahu’alaihiwasallam beserta keluarga dan para sahabat beliau yang telah

memperjuangkan agama Islam di muka bumi ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Bukhari, M.T selaku pembimbing I dan Bapak Hafizul Furqan, M.Pd

selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga serta pikiran

dalam memberikan bimbingan dan arahan selama masa penulisan skripsi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Ibu Khairiah Syahabuddin, M.H.Sc.ESL., M.TESOL., Ph.D selaku ketua prodi

Pendidikan Fisika.

2. Ibu Maimunah, M.Ag selaku Penasehat Akademik (PA)

vi

Page 7: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

3. Ibu Erlawana, M.Pd selaku Kepala sekolah SMAN 12 Banda Aceh dan Ibu

Mawardiana, S.Pd sebagai guru mata pelajaran Fisika di SMAN 12 Banda

Aceh yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian ini.

4. Ayahanda Abdul Kadir Sayed dan ibunda Nuriyati serta segenap keluarga

tercinta yang telah memberikan semangat, motivasi, kasih sayang dan doa yang

terus mengalir kepada penulis.

5. Teman-teman leting 2013 seperjuangan, khususnya kepada Ayu, Zaitun, Nisak,

Puput, Riski, Syukrina, Riadi, Nafa, dan Nuri dengan motivasi dari kalian

semua penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun

secara tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Terkhusus kepada

Bapak Sabaruddin, M.Pd., Ibu Fera Annisa, M.Sc., Ibu Rahmati, M.Pd., Bapak

Usman, Bapak Arusman, M.Pd., Ibu Nurhayati, M.Si., dan Bapak Mulyadi, M.Sc.

Penulis menyadari bahwa dalam keseluruhan skripsi ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat

membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan di masa yang akan datang,

dengan harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, Februari 2018

Penulis

vii

Page 8: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

DAFTAR ISI

HalamanLEMBARAN JUDUL .................................................................................. iPENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................ iiPENGESAHAN SIDANG ........................................................................... iiiSURAT PERNYATAAN ............................................................................. ivABSTRAK .................................................................................................... vKATA PENGANTAR .................................................................................. viDAFTAR ISI................................................................................................. viiDAFTAR GAMBAR .................................................................................... xDAFTAR TABEL ........................................................................................ xiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1A. Latar Belakang........................................................................ 1B. Rumusan Masalah .................................................................. 3C. Tujuan Penelitian.................................................................... 3D. Manfaat Penelitian.................................................................. 4E. Pembatasan Masalah ............................................................. 4F. Definisi Operasional ............................................................... 5

BAB II : KAJIAN TEORITIS ................................................................. 6A. Miskonsepsi............................................................................ 6

1. Pengertian Miskonsepsi ..................................................... 62. Terbentuknya Miskonsepsi ................................................ 73. Penyebab Miskonsepsi ...................................................... 84. Sumber Miskonsepsi ......................................................... 115. Cara Mengetahui Pengetahuan Awal dan Miskonsepsi

Peserta Didik...................................................................... 11B. Metode Certainty of Response Index (CRI) .......................... 14C. Hukum-Hukum Newton dan Gaya ........................................ 17

1. Hukum-Hukum Newton tentang Gerak ............................ 172. Pengertian Gaya ................................................................ 253. Macam-Macam Gaya ........................................................ 264. Penerapan Hukum-Hukum Newton .................................. 33

BAB III : METODELOGI PENELITIAN............................................... 38A. Rancangan Penelitian ............................................................. 38

1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 382. Desain Penelitian .............................................................. 39

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 391. Populasi Penelitian ............................................................ 392. Sampel Penelitian ............................................................. 39

C. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 401. Validitas Instrumen ........................................................... 40

viii

Page 9: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2. Instrumen Penelitian ......................................................... 41D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 43

1. Teknik Tes ........................................................................ 432. Teknik Non Tes ................................................................ 44

E. Teknik Analisa Data ............................................................... 451. Penilaian Data ................................................................... 452. Pengelompokkan Data ...................................................... 463. Perhitungan Data .............................................................. 474. Perhitungan Data Berdasarkan Kombinasi Nilai CRIs

(CRI untuk Jawaban salah) dan F (fraksi) ........................ 47

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 49A. Hasil Penelitian....................................................................... 49

1. Deskripsi Persentase Peserta Didik Berdasarkan Jawabandan Indeks CRI ................................................................. 49

2. Identifikasi Konsepsi Peserta Didik .................................. 51B. Pembahasan ........................................................................... 52

1. Analisis Miskonsepsi Peserta Didik pada Materi Gayadan Hukum Newton .......................................................... 55

2. Analisis Miskonsepsi Peserta Didik BerdasarkanKombinasi Nilai CRI dan Fraksi ...................................... 66

BAB V : PENUTUP .................................................................................. 69A. Kesimpulan............................................................................. 69B. Saran ....................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 71LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................

74

ix

Page 10: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 2.1 : Gaya Aksi-Reaksi .................................................................... 23Gambar 2.2 : Hukum III Newton ................................................................... 24Gambar 2.3 : Contoh Pasangan Gaya Aksi-Reaksi ....................................... 25Gambar 2.4 : Balok di atas Meja .................................................................... 28Gambar 2.5 : Kotak pada Bidang Miring ...................................................... 28Gambar 2.6 : Gaya Gesekan........................................................................... 28Gambar 2.7 : Penggambaran Gaya-Gaya pada Sebuah Benda....................... 31Gambar 2.8 : Gaya Sentripetal ....................................................................... 32Gambar 2.9 : Balok Betumpuk ...................................................................... 33Gambar 2.10 : Gaya dan Tegangan Tali pada Gerak Melingkar ..................... 34Gambar 2.11 : Gerak Melingkar di dalam Bidang Lingkaran ......................... 35Gambar 2.12 : Gerak Melingkar di luar Bidang Lingkaran ............................. 36Gambar 2.13 : Ayunan Konis .......................................................................... 37Gambar 4.1 : Grafik Persentase Identifikasai Peserta Didik Miskonsepsi (M),

Tidak Paham (TP), dan Paham (P) Berdasarkan Indikator ...... 54Gambar 4.2 : Grafik Persentase Identifikasai Peserta Didik Miskonsepsi (M),

Tidak Paham (TP), dan Paham (P) Berdasarkan Butir Soal..... 55Gambar 4.3 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 56Gambar 4.4 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 57Gambar 4.5 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 57Gambar 4.6 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 58Gambar 4.7 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 59Gambar 4.8 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 59Gambar 4.9 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 60Gambar 4.10 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 61Gambar 4.11 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 61Gambar 4.12 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 62Gambar 4.13 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 63Gambar 4.14 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 63Gambar 4.15 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 64Gambar 4.16 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 64Gambar 4.17 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 65Gambar 4.18 : Alasan Peserta Didik ................................................................ 66Gambar 4.19 : Grafik Nilai CRI untuk Jawaban Salah (CRIs) dan Fraksi (F)

pada Konsep Gaya dan Hukum Newton ................................. 66

x

Page 11: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

DAFTAR TABEL

HalamanTabel 2.1 : Penyebab Miskonsepsi Peserta Didik ......................................... 10Tabel 2.2 : Skala Respon Certainty of Response Index................................. 15Tabel 2.3 : Koefisien Gesekan ...................................................................... 31Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Instrumen Soal Multiple Choice (Pilihan Ganda) ....... 41Tabel 3.2 : Skala CRI (Certainty of Response Index) ................................... 42Tabel 3.3 : Penilaian dengan Menggunakan Metode CRI ............................ 42Tabel 3.4 : Skor Perbutir Soal ....................................................................... 45Tabel 3.5 : Skala CRI Sesuai dengan Kriterianya ......................................... 45Tabel 3.6 : Ketentuan untuk Membedakan antara Paham Konsep, Tidak

Paham Konsep dan Miskonsepsi ................................................ 46Tabel 3.7 : Ketentuan dari Kombinasi Nilai CRIs dan Fraksi....................... 47Tabel 4.1 : Persentase Peserta Didik Berdasarkan jawaban dan Indeks CRI

dengan Kategori M (Miskonsepsi), TP (Tidak Paham)dan P (Paham)............................................................................. 49

Tabel 4.2 : Nilai CRI untuk Jawaban Salah (CRIs) dan Fraksi (F)............... 51Tabel 4.3 : Kelompok Soal Paham Konsep, Tidak Paham Konsep dan

Miskonsepsi ............................................................................... 53

xi

Page 12: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

DAFTAR LAMPIRAN

HalamanLampiran 1 : Surat Keputusan (SK) Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Ar-Raniry Tentang Pengangkatan Pembimbing ............ 71Lampiran 2 : Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan ......................................................................... 72Lampiran 3 : Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Provinsi

Aceh ....................................................................................... 73Lampiran 4 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Pada SMAN 12

Banda Aceh ............................................................................ 74Lampiran 5 : Kisi-Kisi Uji Kemampuan Peserta Didik .............................. 75Lampiran 6 : Kisi-Kisi Soal Penelitian Identifikasi Miskonsepsi ............... 77Lampiran 7 : Lembar Soal Tes..................................................................... 85Lampiran 8 : Lembar Jawaban Soal Tes ...................................................... 93Lampiran 9 : Pembahasan Jawaban Soal ..................................................... 94Lampiran 10 : Lembar Validitas Instrumen Soal Tes .................................... 104Lampiran 11 : Nilai Hasil Jawaban Peserta Didik ......................................... 108Lampiran 12 : Nilai Hasil Tingkat Keyakinan Jawaban Peserta Didik secara

Metode CRI............................................................................ 110Lampiran 13 : Nilai Perhitungan Data Berdasarkan CRIs dan Fraksi ........... 112Lampiran 14 : Nilai Persentase Jawaban Peserta Didik Berdasarkan Metode

CRI......................................................................................... 115Lampiran 15 : Perhitungan Data Berdasarkan CRIs dan Fraksi sesuai

Indikator ................................................................................. 118Lampiran 16 : Foto Penelitian........................................................................ 119Lampiran 17 : Daftar Riwayat Hidup ............................................................ 121

xii

Page 13: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Permasalahan pendidikan yang mendasar sering berkaitan dengan penanaman

pemahaman konsep yang kadang-kadang keliru. Sebagian orang berpendapat bahwa

kesalahpemahaman peserta didik terhadap suatu konsep Fisika adalah sesuatu yang

wajar dan dapat dianggap sebagai kurang berhasilnya proses belajar mengajar.

Kesalahanpaham peserta didik secara konsisten akan mempengaruhi efektivitas

proses belajar selanjutnya dari peserta didik yang bersangkutan.1 Setelah

pembelajaran di sekolah, ternyata sering kali konsep yang telah dibangun oleh peserta

didik sebelumnya, menyimpang dari konsep yang benar. Maka konsep peserta didik

yang salahtersebut akan disebut sebagai miskonsepsi.

Pengetahuan awal yang dimiliki seorang peserta didik sebelum jenjang

pendidikan sekolah bias benar atau salah. Hal ini disebabkan pengetahuan awal

tersebut diperoleh dari pengalaman yang berbeda-beda dan sumber informasi yang

tidak akurat. Padahal penguasaan pengetahuan awal yang dimiliki seseorang sangat

berpengaruh terhadap perolehan pengetahuan di sekolah.2 Karena pengetahuan awal

peserta didik akan menjadi pondasi pengetahuan peserta didik.

1 Tri Wahyuningsih, dkk, Pembuatan Instrumen Tes Diagonstik Fisika SMA Kelas XI, JurnalPendidikan Fisika (Universitas Sebelas Maret, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol.1 April2013) h.112

2 Tri Wahyuningsih, dkk, Pembuatan Instrumen Tes Diagonstik Fisika SMA Kelas XI,... h.113

1

Page 14: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2

Miskonsepsi dapat menghambat penerimaan pengetahuan baru yang didapat

peserta didik dari pendidik. Selain itu juga dapat membuat peserta didik menjadi

bingung apabila konsep awal yang dibawanya tidak sama dengan konsep yang di

ajarkan oleh pendidik. Banyak peserta didik yang menerima konsep dari sumber yang

belum tentu jelasnya. Ada juga peserta didik yang hanya menjawab dengan

intuisinya, tidak memahami konsep terlebih dahulu. Itu sebabnya, perlu untuk

diketahui bahwa ada peserta didik yang miskonsepsi, tahu konsep dan tidak tahu

konsep.

Beberapa penelitian tentang miskonsepsi telah dilakukan. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Hasim W., diperoleh hasil penelitiannya 84% peserta didik

mengalami miskonsepsi pada konsep pengaruh gaya gravitasi terhadap kecepatan

benda yang massanya berbeda namun keduanya jatuh bebas.3 Penelitian lain juga

dilakukan oleh Dimas Adiansyah Syahrul dengan diperoleh 86,52% miskonsepsi

pada konsep gerak menggelinding sebagai rotasi murni.4

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di salah satu SMA Negeri

Banda Aceh. Kelemahan yang sering terjadi di sekolah adalah peserta didik

3 Hasim W., dkk, Identifikasi Miskonsepsi Materi Usaha, Gaya dan Energi DenganMenggunakan CRI (Certainty of Response Index) Pada Peserta didik Kelas VIII SMPN 1 MalangkeBarat, ISSN: 1858-330X (Universitas Negeri Makassar, Jurusan Fisika, JSPF Vol.7 No.1, April 2011)h.25

4 Dimas Adiansyah Syahrul, dkk, Identifikasi Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi Pesertadidik dengan Three-tier Diagnostic Test Pada Materi Dinamika Rotasi, Junal Inovasi Pendidikan(JIPF) ISSN: 2302-4496 (universitas Negeri Surabaya, Jurusan Fisika, Vol.04 No.03, September 2015)h.67.

Page 15: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

3

mengambil langsung informasi dari berbagai sumber yang belum jelas sehingga

membuatnya menjadi salah tafsir dalam memahami konsep-konsep yang sebenarnya.

Dari hasil uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang

berjudul: Identifikasi Miskonsepsi Peserta didik SMAN 12 Banda Aceh Pada

Materi Gaya Melalui Metode CRI (Certainty of Response Index).

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah bagaimana hasil identifikasi

miskonsepsi peserta didik SMAN 12 Banda Aceh pada materi gaya melalui metode

CRI ?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian terkait masalah di atas adalah untuk mengetahui hasil

identifikasi miskonsepsi peserta didik SMAN 12 Banda Aceh pada materi gaya

melalui metode CRI.

4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi peserta didik

Memahami konsep yang sebenarnya dalam sebuah materi dan tidak secara

langsung menerima informasi yang belum jelas sumbernya.

Page 16: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

4

b. Bagi pendidik

Mengetahui bahwa ada peserta didik yang masih miskonsepsi pada materi

tersebut, dan dapat lebih mengontrol informasi yang didapat peserta didik.

c. Bagi sekolah

Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar dan meningkatkan kualitas

peserta didik di kelas yang berdampak pada meningkatnya kualitas sekolah.

5. Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan yang terkait pada kajian penelitian ini, maka penelitian

dibatasi pada:

a. Penggunaan metode CRI (Certainty of Response Index) untuk menganalisis

miskonsepsi peserta didik.

b. Materi pokok yang menjadi bahan penelitian adalah Hukum Newton (Hukum

I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton) dan Gaya (gaya berat,

gaya normal, gaya gesekan, dan gaya sentripetal)

c. Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 12

Banda Aceh

6. Definisi Operasional

a. Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah konsep awal atau konsepsi yang tidak sesuai dengan

konsep ilmiah.5

Page 17: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

5

b. Gaya

Gaya adalah besarnya perubahan keadaan gerak sama dengan gaya yang

diberikan kepada benda.6

c. CRI

CRI atau Certainty of Response Index merupakan suatu metode yang dapat

mengukur adanya miskonsepsi pada peserta didik.

h.113

236.

5 Tri Wahyuningsih, dkk, Pembuatan Instrumen Tes Diagonstik Fisika SMA Kelas XI,…

6 Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar I, (Bandung: Institut Teknologi Bandung, 2016), h.

Page 18: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB II KAJIANTEORITIS

A. Miskonsepsi

1. Pengertian Miskonsepsi

Miskonsepsi merupakan suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian

dan pemahaman para ilmuwan. Miskonsepsi dapat terjadi disebabkan oleh

pemahaman konsep yang salah, pengelompokkan contoh-contoh yang tidak benar,

penerapan konsep yang salah dan hubungan antar konsep yang keliru.7 Osborne

member beberapa nama, yaitu ada yang menyebutnya“children’s science”,

“misconception”, “alternative framework”, “alternative conception”,

atau“children’s idea”. Namun istilah miskonsepsi sering kali lebih banyak mewakili

semua istilah tersebut.8

Berikut definsi miskonsepsi menurut beberapa tokoh:

a. Saleem Hasan

Miskonsepsi sebagai struktur kognitif (pemahaman) yang berbeda dari

pemahaman yang telah ada dan diterima di lapangan, dan struktur kognitif ini

dapat mengganggu penerimaan ilmu pengetahuan.

7Onestya Inggi Asmarani, Miskonsepsi IPA Fisika Peserta didik Kelas V Semester 2 SDNegeri Se Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman , (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Sanata Dharma), 2016, h.9.

8Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h.153.

6

Page 19: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

7

b. David Hammer

Miskonsepsi dapat dipandang sebagai suatu konsepsi atau struktur kognitif

yang melekat dengan kuat dan stabil dibenak peserta didik yang sebenarnya

menyimpang dari konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli, yang dapat

menyesatkan para peserta didik dalam memahami fenomena alamiah dan

melakukan eksplanasi ilmiah.9

c. Fledsime

Miskonsepsi adalah suatu kesalahan dan hubungan yang tidak benar antara

konsep-konsep.10

Berdasarkan beberapa definisi miskonsepsi di atas, penulis mengambil

kesimpulan bahwa definisi miskonsepsi adalah kesalahpahaman peserta didik

terhadap suatu konsep yang ditunjukkan dengan kesalahan menjelaskan dalam

bahasanya sendiri.

2. Terbentuknya Miskonsepsi

Driver mengemukakan bagaimana terbentuknya miskonsepsi dalam

pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

9 Yuyu Tayubi , Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika MenggunakanCertainty of Response Index (CRI), Mimbar Penelitian, (Universitas Pendidikan Indonesia),No.3/XXIV/2006, h. 5.

10 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1997), h.4-5.

Page 20: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

8

a. Anak cenderung mendasarkan berpikirnya pada hal-hal yang tampak dalamsuatu situasi masalah

b. Anak hanya memperhatikan aspek-aspek tertentu dalam suatu situasi. Halini disebabkan karena anak lebih cenderung menginterpretasikan suatufenomena dari segi sifat absolute benda-benda, bukan dari segi interaksiantara unsur-unsur suatu sistem

c. Anak lebih cenderung memperhatikan perubahan daripada situasi diamd. Bila anak-anak menerangkan perubahan, cara berfikir mereka cenderung

mengikuti klausak liniere. Gagasana yang dimiliki anak mempunyai berbagai konotasi; gagasan anak

lebih inklusif dan globalf. Anak kerap kali menggunakan gagasan yang berbeda untuk

menginterpretasikan situasi-situasi yang oleh para ilmuwan digunakan carayang sama11

3. Penyebab Miskonsepsi

Miskonsepsi dapat berasal dari beberapa sumber misalnya dari guru yang

menyampaikan suatu konsep yang keliru, dari peserta didik sendiri, serta dapat juga

dari metode mengajar yang kurang tepat. Secara lebih jelas penyebab dari adanya

miskonsepsi adalah sebagai berikut:12

a. Kondisi peserta didik

Miskonsepsi yang berasal dari peserta didik sendiri dapat dijelaskan karena

asosiasi peserta didik terhadap istilah sehari-hari sehingga menyebabkan

miskonsepsi.

11 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran…, h.154.

12Winny Liliawati dan Taufik R. Ramalis, Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMAdengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) dalam upaya Perbaikan Urutan PemberianMateri IPBA pada KTSP.(Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol,$, 2008), h.3-4.

Page 21: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

9

b. Guru

Jika guru tidak memahami suatu konsep dengan baik yang akan diberikan

kepada muridnya, ketidakmampuan dan ketidakberhasilan guru dalam

menampilkan aspek-aspek esensi dari konsep yang bersangkutan, serta

ketidakmampuan menunjukkan hubungan konsep satu dengan konsep lainnya

pada situasi dan kondisi yang tepat pun dapat menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi terjadinya miskonsepsi pada peserta didik.

c. Metode mengajar

Penggunaan metode belajar yang kurang tepat, pengungkapan aplikasi yang

salah serta penggunaan alat peraga yang tidak secara tepat mewakili konsep yang

digambarkan dapat pula menyebabkan miskonsepsi pada pikiran peserta didik.

d. Buku

Penggunaan bahasa yang terlalu sulit dan kompleks terkadang membuat anak

tidak dapat mencerna dengan baik apa yang tertulis di dalam buku, akibatya

peserta didik menyalahartikan maksud dari isi buku tersebut.

e. Konteks

Dalam hal ini penyebab khusus dari miskonsepsi yaitu penggunaan bahasa

dalam kehidupan sehari-hari, teman, serta keyakinan dan ajaran agama.

Page 22: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

10

Peserta didik 1. Prakonsepsi2. Pemikiran asosiatif3. Pemikiran humanistik4. Reasoning yang tidak lengkap/salah5. Intuisi yang salah6. Tahap perkembangan kognitif peserta didik7. Kemampuan peserta didik8. Minat belajar peserta didik

Guru/pengajar 1. Tidak menguasai bahan, tidak kompeten2. Bukan lulusan dari bidang ilmunya3. Tidak membiarkan peserta didik mengungkapkan

gagasan atau ide4. Relasi guru-peserta didik tidak baik

Buku teks 1. Penjelasan keliru2. Salah tulis, terutama dalam rumus3. Tingkat kesulitan penulisan buku terlalu tinggi bagi

peserta didik4. Peserta didik tidak tahu membaca buku teks5. Buku fiksi sains terkadang konsepnya menyimpang

demi menarik pembaca6. Kartun sering memuat miskonsepsi

Konteks 1. Pengalaman peserta didik2. Bahasa sehari-hari berbeda3. Teman diskusi yang salah4. Keyakinan dan agama5. Penjelasan orang tua atau orang lain yang keliru6. Konteks hidup peserta didik (TV, radio, film yang

7. Perasaan senang/tidak senang bebas atau tertekanCara mengajar 1. Hanya berisi ceramah dan menulis

2. Langsung ke dalam bentuk matematika3. Tidak mengungkapkan miskonsepsi peserta didik4. Tidak mengoreksi pekerjaan rumah yang salah5. Model analogi6. Model praktikum7. Model diskusi8. Model demonstrasi yang sempit9. Non-multiple intellegences

Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi Peserta didik13

Sebab Utama Sebab Khusus

keliru)

13 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan…, h. 53.

Page 23: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

11

4. Sumber Miskonsepsi

Kemungkinan miskonsepsi peserta didik berasal dari beberapa sumber,

yaitu:14

a. Miskonsepsi muncul dari niat baik peserta didik itu sendiri untuk memahami

apa yang mereka lihat

b. Peserta didik menarik kesimpulan yang salah, karena menyimpulkan hanya

dari apa yang mereka lihat tanpa mencari tahu konsep yang sebenarnya

c. Masyarakat dan budaya dapat memperkuat miskonsepsi. Terkadang

ungkapan-ungkapan yang umum dalam bahasa pun salah mempresentasikan

makna yang sesungguhnya

d. Dongeng dan acara kartun yang ditampilkan di televisi bisa salah

mempresentasikan hukum Fisika

e. Gagasan yang keliru dari orang lain, guru, dan pengarang buku pelajaran

5. Cara Mengetahui Pengetahuan Awal dan Miskonsepsi Peserta didik

Berikut ini cara yang dapat digunakan untuk mengetahui miskonsepsi peserta

didik, yaitu:

a. Wawancara Diagnosis

Wawancara disebut juga interview atau kuesioner lisan yang dilakukan

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

14 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Peserta didik Tumbuh danBerkembang Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.339.

Page 24: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

12

(interviewee).15Wawancara dapat membantu kita dalam mengenal secara

mendalam letak miskonsepsi peserta didik dan mengapa peserta didik sampai

pada pemahaman seperti itu.Selanjutnya guru dapat mengarahkan peserta didik

sehingga peserta didik menyadari kesalahannya. Bila peserta didik sadar akan

miskonsepsinya, maka selanjutnya miskonsepsi tersebut akan lebih mudah

dirubah.16

b. Penyajian Peta konsep

Peta konsep yang mengungkapkan hubungan berarti antar konsep dan

menekankan gagasan-gagasan pokok yang disusun secara hierarkis, dengan

jelas dapat mengungkapkan miskonsepsi, peserta didik yang digambarkan

dalam peta konsep.17

c. Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka

Pada tes ini peserta didik harus menjawab dan menulis mengapa ia

mempunyai jawaban seperti itu. Jawaban-jawaban yang salah dalam pilihan

ganda ini selanjutnya akan dijadikan bahan tes selanjutnya. Berdasarkan hasil

jawaban yang tidak benar dalam pilihan ganda tersebut, peneliti dapat

15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), h.198.

16 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan…, h.107-108.

17 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan…, h.121.

Page 25: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

13

mewawancarai peserta didik untuk meneliti bagaimana cara peserta didik

berpikir dan mengapa mereka memiliki pola piker seperti itu.18

d. Tes Esai Tertulis

Dari tes esai tertulis maka dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa

peserta didik dalam bidang apa. Setelah ditemukan miskonsepsinya, dapatlah

beberapa peserta didik di wawancarai untuk lebih mendalami mengapa mereka

memiliki gagasan seperti itu. Berdasarkan wawancara tersebut maka akan

terlihat darimana miskonsepsi itu dibawa.19

e. Metode CRI (Certainty of Response Index)

Metode ini dapat menggambarkan keyakinan responden terhadap

kebenaran alternatif jawaban yang direspon.Dengan metode CRI (Certainty of

Response Index) responden diminta untuk merespon setiap pilihan pada

masing-masing item tes pada tempat yang telah disediakan, sehingga peserta

didik yang mengalami miskonsepsi dan tidka paham konsep dapat dibedakan.20

18 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan…, h.121.

19 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan…, h.126.

20 Ria Mahardika, Identifikasi Miskonsepsi Peserta didik Menggunakan Certainty of ResponseIndex (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel, (Jakarta:Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014), h.18.

Page 26: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

14

f. Diskusi dalam Kelas

Dalam kelas peserta didik diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka

tentang konsep yang diajarakan atau yang hendak diajarkan.21

g. Praktikum dengan Tanya jawab

Kegiatan praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru dengan

peserta didik dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi terjadinya

miskonsepsi pada peserta didik atau tidak. Selama praktikum disarankan agar

guru selalu bertanya mengenai konsep pada kegiatan praktikum dan

memperhatikan bagaimana peserta didik menjelaskan persoalan dalam

praktikum tersebut.22

B. Metode Certainty of Response Index (CRI)

Untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi, sekaligus dapat

membedakannya dengan tidak tahu konsep, suatu metode identifikasi yang dikenal

dengan istilah CRI (Certainty of Response Index), yang merupakan ukuran tingkat

keyakinan/kepastian responden dalam menjawab setiap pertanyaan (soal) yang

diberikan. Tingkat kepastian jawaban tercermin dalam skala CRI yang diberikan, CRI

yang rendah menandakan ketidakyakinan konsep pada diri responden dalam

21 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan…, h.127.

22 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, . . . h.128.

Page 27: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

15

menjawab suatu pertanyaan, dalam hal ini jawaban biasanya ditentukan atas dasar

tebakan semata. Sebaliknya CRI yang tinggi mencerminkan keyakinan dan kepastian

konsep yang tinggi pada diri responden dalam menjawab pertanyaan, dalam hal ini

unsur tebakan sangat kecil.23

Seorang responden mengalami miskonsepsi atau tidak tahu konsep dapat

dibedakan secara sederhana dengan cara membandingkan benar tidaknya jawaban

suatu soal dengan tinggi rendahnya indeks kepastian jawaban (CRI) yang

diberikannya untuk soal tersebut. CRI seringkali digunakan dalam survai-survai,

terutama yang meminta responden untuk memberikan derajat kepastian yang dia

miliki dari kemampuannya untuk memilih pengetahuan, konsep-konsep, atau hukum-

hukum yang terbentuk dengan baik dalam dirinya untuk menentukan jawaban dari

suatu pertanyaan (soal). CRI biasanya didasarkan pada suatu skala, sebagai contoh,

skala enam (0-5) seperti pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Skala Respon Certainty of Response Index24

CRI KriteriaKategoriB S

0 (Totally guessed answer) jika menjawab soal 100% ditebak TP TP1 (Almost guess) jika menjawab soal persentase unsur tebakan

antara 75%-99%2 (Not sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakan antara

50%-74%

TP TP

TP TP

23Yuyu R.Tayubi, Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika MenggunakanCertainty of Response Index (CRI)..., h.5.

24Winny Liliawati dan Taufik R. Ramalis, Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMAdengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) dalam upaya Perbaikan Urutan PemberianMateri IPBA pada KTSP..., h.4.

Page 28: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

16

3 (Sure) jika menjawab soal persentase antara 25%-49% P M4 (Almost certain) jika menjawab soal persentase unsur tebakan P M

antara 1%-24%5 (Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama P M

sekali (0%)

Angka 0 menandakan tidak tahu konsep sama sekali tentang metoda-metoda

atau hukum-hukum yang diperlukan untuk menjawab suatu pertanyaan (jawaban

ditebak secara total), sementara angka 5 menandakan kepercayaan diri yang penuh

atas kebenaran pengetahuan tentang prinsip-prinsip, hukum-hukum dan aturan-aturan

yang dipergunakan untuk menjawab suatu pertanyaan (soal), tidak ada unsur tebakan

sama sekali. Dengan kata lain, ketika seorang responden diminta untuk memberikan

CRI bersamaan dengan setiap jawaban suatu pertanyaan (soal), sebenarnya dia

diminta untuk memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri akan kepastian yang dia

miliki dalam memilih aturan-aturan, prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang telah

tertanam dibenaknya hingga dia dapat menentukan jawaban dari suatu pertanyaan.25

Jika derajat kepastianny rendah (CRI 0-2), maka hal ini menggambarkan

bahwa proses penebakan (guesswork) memainkan peranan yang signifikan dalam

menentukan jawaban. Tanpa memandang apakah jawaban benar atau salah, nilai CRI

yang rendah menunjukkan adanya unsur penebakan, yang secara tidak langsung

mencerminkan ketidaktahuan konsep ysng mendasari penentuan jawaban. Jika CRI

tinggi (CRI 3-5), maka responden memiliki tingkat kepercayaan diri (confidence)

25Yuyu R.Tayubi, Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika MenggunakanCertainty of Response Index (CRI)..., h. 6-7.

Page 29: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

17

yang tinggi dalam memilih aturan-aturan dan metode-metode yang digunakan untuk

sampai pada jawaban.

Dalam keadaan ini (CRI 3-5), jika responden memperoleh jawaban yang

benar, ini dapat menunjukkan bahwa tingkat keyakinan yang tinggi akan kebenaran

konsepsi fisikanya telah dapat teruji (justified) dengan baik. Akan tetapi, jika jawaban

yang diperoleh salah, ini menunjukkan adanya suatu materi subyek yang dimilikinya

dan dapat menjadi suatu indikator terjadinya miskonsepsi.26

C. Hukum-Hukum Newton dan Gaya

1. Hukum-Hukum Newton tentang Gerak

Newton (1642-1727) mempunyai nama lengkap Isaac Newton. Ia lahir di

Woolsthrope, Inggris. Pada umur 18 tahun ia masuk Universitas Cambridge. Dari

tempat itulah, Newton menghasilkan karya-karya cemerlang di bidang kalkulus

integral, hukum Newton tentang gerak, dan hukum gravitasi universal.Pada saat itu,

umumnya para ilmuwan menghasilkan ciptaannya hanya melalui teori, tanpa melalui

eksperimen.Akan tetapi, Newton menemukannya melalui eksperimen.Hasil karya

Newton tentang gerak dirangkum dalam hukum I Newton, hukum II Newton, dan

hukum III Newton.27

26Yuyu R.Tayubi, Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika MenggunakanCertainty of Response Index (CRI)..., h. 7.

27 Budi Purwanto, Fisika Dasar 1 Teori dan Implemantasinya untuk Kelas X dan MASemester 1, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2007), h.109.

Page 30: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

18

a. Hukum I Newton

Berikut merupakan definisi Hukum I Newton menurut beberapa referensi

buku, yaitu:

1) David Halliday dan Robert Resnick

Newton mengungkapkan hukum pertamanya dengan kata-kata sebagai

berikut; “Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak

lurus beraturan kecuali jia ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-

gaya yang berpengaruh padanya”. Sesungguhnya hukum Newton pertama ini

memberikan pernyataan tentang kerangka acuan. Pada umumnya, percepatan

suatu benda bergantung kepada kerangka acuan mana ia di ukur. Hukum

pertama menyatakan bahwa jika tidak ada benda lain didekatnya (artinya tidak

ada gaya yang bekerja, karena setiap gaya harus dikaitkan dengan benda

dalam lingkungannya) maka dapat dicari suatu keluarga kerangka acuan

sehingga suatu partikel tidak mengalami percepatan.

Kenyataan bahwa tanpa gaya luar suatu benda akan tetap diam atau tetap

bergerak lurus beraturan sering dinyatakan dengan memberikan suatu sifat

pada benda yang disebut inersia (kelembaman), karena itu hukum Newton

pertama sering disebut hukum inersia dan kerangka acuan dimana hukum ini

berlaku disebut kerangka inersia. Kerangka acuan ini sering dianggap diam

terhadap bintang yang sangat jauh. Tersirat juga dalam hukum pertama bahwa

tidak ada perbedaan antara pengertian tidak ada gaya sama sekali denga nada

Page 31: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

19

gaya-gaya yang resultannya nol. Jadi, bentuk lain pernyataan hukum pertama

adalah; “jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda, maka

percepatannya a adalah nol.” Jika antara benda dan benda lain dalam

lingkungannya ada interaksi, maka keadaan gerak “alami” benda dapat

berubah.28

2) Mikrajuddin Abdullah

Benda yang diam tetap diam dan benda yang bergerak, tetap bergerak

dengan kecepatan konstant: semua benda cenderung mempertahankan

keadaannya. Hukum I Newton mendefinisikan adanya sifat kelembaman

benda, yaitu keberadaan besaran yang dinamai massa. Karena sifat

kelembaman ini maka benda cenderung mempertahankan keadaan

geraknya.Keadaan gerak direpresentasikan oleh kecepatan.

Jadi, sifat kelembaman mengukur kecenderungan benda mempertahankan

kecepatannya.Makin besar kelembaman yang dimiliki benda maka makin kuat

benda mempertahankan sifat kelembamannya.Atau diperlukan pengganggu

yang lebih besar untuk mengubah kecepatan benda. Makin besar massa maka

benda makin lembam. Itulah penyebabnya bahwa sangat sulit mendorong

benda yang memiliki massa lebih besar daripada benda yang memiliki massa

lebih kecil.29

28David Halliday dan Robert Resnick, Fisika Jilid 1 Edisi ke-3, (Jakarta: Erlangga, 1985),h.108-109.

29Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar…, h. 234-235.

Page 32: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

20

3) Budi Purwanto

Dalam bukunya, ia menyimpulkan bahwa setiap benda bersifat lembam

atau bersifat ingin mempertahankan keadaannya. Maksudnya, setiap benda

yang berada dalam keadaan diam mempunyai kecenderungan untuk tetap

diam. Sebaliknya, benda yang berada dalam keadaan bergerak akan

mempunyai kecenderungan untuk tetap bergerak lurus beraturan. Oleh

Newton, gejala sepeerti itu dinyatakan sebagai berikut.

“Setiap benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus

beraturan selama tidak ada gaya yang mengubahnya atau

memengaruhinya.”Dengan demikian, dapat dituliskan (∑ ). Sebuah

benda yang dapat melayang di udara akan tetap diam apabila tidak diberi

sentuhan. Sebaliknya, apabila disentil sedikit saja, benda tersebut akan

bergerak lurus beraturan.30

b. Hukum II Newton

Berikut merupakan definisi Hukum II Newton menurut beberapa referensi

buku, yaitu:

1) Douglas C. Giancoli

Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang

diberikan. Tetapi percepatan juga bergantung pada massa benda. Hubungan

30 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.110-111.

Page 33: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

21

matematisnya, seperti Newton, adalah percepatan sebuah benda berbanding

terbalik dengan massanya. Hubungan ini ternyata berlaku secara umum dan

dapat dirangkum sebagai; “percepatan sebuah benda berbanding lurus

dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan

massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja

padanya.” Dapat dituliskan persamaannya∑∑dimanaa adalah percepatan, m adalah massa, dan ∑ merupakan gaya total.

Hukum Newton kedua menghubungkan antara deskripsi gerak dengan

penyebabnya, gaya. Hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada

fisika. Dari hukum Newton kedua dapat didefinisikan yang lebih tepat

mengenai gaya sebagai sebuah aksi yang bisa mempercepat sebuah benda.31

2) Budi Purwanto

Sebuah gaya yang dikenakan pada suatu benda akan dapat menyebabkan

perubahan gerak, baik arah maupun kelajuannya. Dengan demikian, ada

hubungan antara gaya dan percepatan. Secara umum, persamaan hukum II

Newton ditulis,

“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda

berbanding lurus dengan gaya itu, searah dengan gaya, berbanding terbalik

31 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.94-95.

Page 34: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

22

dengan massa benda.”Pernyataan ini pertama kali dikemukakan oleh Newton

dan dinamakan hukum II Newton. Jika ∑ maka . Artinya, jika

resultan gaya yang mengenai nol, benda akan tetap dalam keadaan diam atau

bergerak lurus beraturan. Keadaan seperti itu sesuai dengan hukum I

Newton.Dengan demikian, hukum I Newton dapat dikatakan sebagai kasus

dari hukum II Newton.32

c. Hukum III Newton

Berikut merupakan definisi Hukum II Newton menurut beberapa referensi

buku, yaitu:

1) Budi Purwanto

Apabila anda memberi gaya pada suatu benda, benda tersebut akan

memberi reaski berupa gaya yang sama besar, tetapi berlawanan arah. Dengan

kata lain, jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, benda

kedua akan mengerjakan gaya yang sama pada benda pertama, tetapi arahnya

berlawanan. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum III Newton atau hukum

aksi-reaksi. Gaya yang dikerjakan benda pertama disebut gaya aksi,

sedangkan gaya yang dikerjakan benda kedua disebut gaya reaksi. Kedua gaya

itu sama besar, tetapi berlawanan arah.33

32 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.112.

Page 35: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

23

Gambar 2.1 Gaya aksi-reaksi

dan serta dan merupakan pasangan gaya aksi-reaksi. Catatan,

jika tegangan tali tetap, dan . Hal itu terjadi jika balok diam

atau bergerak lurus beraturan. Akan tetapi, jika bergerak makin cepat

atau .

2) Douglas C. Giancoli

Dalam bukunya, ia mengungkapkan bahwa gaya diberikan pada sebuah

benda, dan gaya tersebut diberikan oleh bendda lain. Misalnya, gaya yang

diberikan pada paku diberikan oleh martil. Tetapi Newton menyadari bahwa

hal ini tidak sepenuhnya seperti itu. Memang benar martil memberikan gaya

pada paku. Tetapi paku tersebut jelas memberikan gaya kembali kepada

martil, karena kecepatan tersebut dengan cepat diperkecil sampai nol setelah

terjadi kontak. Hanya gaya yang besarlah yang menyebabkan perubahan

kecepatan martil yang begitu cepat.

33 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.113-114.

Page 36: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

24

Dengan demikian, kata Newton, kedua benda tersebut harus dipandang

sama. Martil memberikan gaya pada paku, dan paku memberikan gaya balik

kepada martil. Ini merupakan inti dari hukum gerak Newton ketiga; “ketika

suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kadua tersebut

memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda

yang pertama.”Hukum ini kadang-kadang dinyatakan juga seabagi untuk

“untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah.”Pernyataan ini

memang benar. Tetapi untuk menghindari kesalahpahaman, sangat penting

untuk mengingat bahwa gaya aksi dan gaya reaksi bekerja pada benda yang

berbeda. 34

Gambar 2.2 Hukum III Newton. Jika tangan anda memdorong ujung meja(vektor gaya ke arah kanan bawah), meja mendorong tangananda kembali (vektor ini digambarkan dengan arah yangberlawanan, untuk mengingat kita bahwa gaya ini bekerja padabenda yang berbeda)

3) Mikrajuddin Abdullah

34 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1…, h.97.

Page 37: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

25

Hukum III Newton ini mengungkapkan keberadaan gaya reaksi yang sama

besar dengan gaya aksi, tetapi berlawanan arah. Jika benda pertama

melakukan gaya pada benda kedua (gaya aksi), maka benda kedua melakukan

gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi arahnya berlawanan (gaya

reaksi). Bumi menarik tubuh manusia dengan gaya yang sama dengan berat

tubuhnya, maka pada saat bersamaan tubuh manusia juga menarik bumi

dengan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah.35

Gambar 2.3 Contoh pasangan gaya aksi reaksi. Setiap ada gaya aksi makaselalu ada gaya reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah.

Tetapi harus diingat bahwa: gaya aksi dan reaksi bekerja pada benda yang

berada sehingga tidak saling meniadakan.36

2. Pengertian Gaya

35Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar…, h. 238.

36Mikrajuddin Abdullah, Fisika Dasar…, h. 240.

Page 38: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

26

Gaya dapat digambarkan sebagai dorongan dan tarikan terhadap sebuah

benda. Ketika kita mendorong gerobak atau kereta belanja, kita memberikan gaya

pada gerobak atau kereta itu. Ketika martil memukul paku, angin meniup daun-daun

pada pohon, berarti sebuah gaya sedang diberikan. Gaya tidak selalu menyebabkan

gerak.Sebagai contoh, kita mendorong tembok dengan sekuat tenaga tetapi tembok

tetap tidak bergerak. Gaya memiliki arah dan besar sehingga gaya merupakan

vektor.37

3. Macam-Macam Gaya

a. Gaya Berat

Gaya berat didefinisikan oleh beberapa tokoh dalam bukunya sebagai,

1) Douglas C. Giancoli

Gelileo menyatakan bahwa benda-benda yang dijatuhkan di dekat

permukaan Bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama, g jika hambatan

udara dapat diabaikan. Gaya yang menyebabkan percepatan ini disebut gaya

gravitasi. Sekarang kita terapkan hukum Newton kedua untuk gaya gravitasi;

dan untuk percepatan a kita gunakan percepatan ke bawah yang disebabkan

oleh gravitasi g. Dengan demikian, gaya gravitasi pada sebuah benda Fg yang

besarnya biasa disebut berat dapat ditulis sebagai,

37 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.115.

Page 39: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

27

Arah gaya ini ke bawah menuju pusat Bumi. 38

2) Budi Purwanto

Berat suatu benda dipengaruhi oleh gravitasi bumi.Gaya gravitasi bumi

selalu bekerja pada setiap benda yang berada di permukaan bumi. Gaya tarik

bumi tersebut dinamakan gaya berat. Berdasarkan hukum II Newwton, gaya

berat suatu benda dapat dituliskan sebagai berikut,

Keterangan:w = berat benda (N)m = massa (kg)g = percepatan gravitasi bumi ( ⁄ )

percepatan gravitasi bumi arahnya ke bawah (pusat bumi). Percepatan

gravitasi pada tempat-tempat di bumi berbeda-beda bergantung pada jaraknya

dari pusat bumi. Makin menjauhi pusat bumi, gaya gravitasi makin kecil.39

b. Gaya Normal

Gaya gravitasi bumi membuat balok memiliki gaya berat w yang arahnya ke

bawah. Balok tidak melesak kedalam meja karena meja memberikan gaya reaksi

38 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1…, h.101.

39 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.115.

Page 40: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

28

yang sama besar dengan gaya berat w. Gaya reaksi ini disebut gaya normal.

Akibatnya, gaya normal tersebut ditulis sebagai,

dan

Pada sebuah balok yang terletak di atas bidang miring akan bekerja gaya berat

dan gaya normal yang dinyatakan sebagai berikut. Besar gaya normal N adalah,40

Gambar 2.4 Balok di atas meja Gambar 2.5 Kotak pada bidang miring

c. Gaya Gesekan

Misalnya, seseorang sedang mendorong sebuah kotak besar di atas lantai

tanah.Orang tersebut kelihatan kesulitan dan merasa berat. Di lain peristiwa, ada

orang mendorong kotak yang sama, tetapi diletakkan di atas lantai ubin

(keramik), ternyata orang itu terlihat mudah dan terasa ringan.41

40 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.116.

41 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.117.

Page 41: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

29

Gambar 2.6 Gaya gesekanBerdasarkan hukum I Newton, suatu benda akan diam atau bergerak lurus

beraturan jika tidak ada gaya luar yang mengenainya. Artinya, jika sebuah balok

di atas lantai kita tarik dengan suatu gaya, sedangkan balok tidak berubah

posisinya. Dengan demikian, dipastikan ada gaya lain yang bekerja pada balok

tersebut. Gaya yang dimaksud adalah gaya gesekan. Gaya gesekan dibedakan

menjadi sua jenis, yaitu gaya gesekan kinetik dan gaya gesekan statik.42

1) Gaya Gesekan Kinetik ( )

Ketika sebuah benda bergerak sepanjang permukaan yang kasar, gaya

gesekan kinetik bekerja dengan berlawanan arah terhadap kecepatan benda.

Besar gaya kinetik bergantung pada jenis kedua perrmukaan yang

bersentuhan. Besar gaya gesekan kinetik dapat ditulis dengan persamaan

berikut.

Keterangan:= gaya gesekan kinetik (N)= koefisien gesekan kinetik

42 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.118.

Page 42: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

30

N = gaya normal (N)

Rumus tersebut bukan merupakan hukum yang mendasar, melainkan

merupakan hubungan eksperimental besar gaya gesekan yang sejajar

dengan kedua permukaan. Besar gaya normal (N) bekrja tegak lurus terhadap

permukaan. Rumus di atas bukan merupakan persamaan vektor karena kedua

gaya tegak lurus satu dengan yang lain. Nilai bergantung pada jenis kedua

permukaan.Nilai-nilai untuk berbagai permukaan diberikan pada Tabel

2.1.43

2) Gaya Gesekan Statik ( )

Gaya gesekan statik mengacu kepada gaya yang sejajar dengan keddua

permukaan dan tetap ada walaupun permukaan-permukaan tersebut tidak

meluncur satu sama lain. Jika tidak ada gaya yang diberikan pada benda maka

tidak ada gaya gesekan. Walaupun telah diberi gaya, kadang-kadang benda

tidak bergerak. Hal itu terjadi karena ada gaya lain pada benda yang

menahannya tidak bergerak (gaya total pada benda yang tidak bergerak adalah

nol). Inilah gaya gesekan statik yang diberikn oleh lantai pada benda. Jika

anda mendorong dengan gaya yang lebih besar dan benda belum dapat

bergerak, gaya gesekan statik juga bertambah. jika anda mendorong cukup

kuat dan akhirnya benda akan mulai bergerak, gesekan kinetik mengambil

43 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.118.

Page 43: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

31

alih. Pada saat ini, gaya yang anda berikan telah melampaui gaya gesekan

statik maksimum. Karena gaya gesekan statik dapat bernilai nol sampai

maksimum, persamaannya adalah

Keterangan:= gaya gesekan statik (N)= koefisien gesekan statik

Pada saat , dikatanan bahwa bernilai maksimum.44

Gambar 2.7 Penggambaran gaya-gaya pada sebuah benda

Tabel 2.3 Koefisien gesekanPermukaan

Kayu pada kayu 0,4 0,2Es pada es 0,1 0,03Logam pada logam (dilumasi) 0,15 0,07Baja pada baja (dilumasi) 0,7 0,8Karet pada beton kering 0,1 0,8Karet pada beton basah 0,1 0,5Karet pada permukaan padat lainnya 1-4 1Teflon pada Teflon di udara 0,04 0,04Teflon pada baja di udara 0,04 0,04Bantalan peluru yang dilumasi <0,01 <0,01

44 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.119.

Page 44: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

32

Persendian tungkai (lengan manusia) 0,01 0,01Sumber: Giancoli, 2001:114

d. Gaya Sentripetal

Apabila suatu benda melakukan gerak melingkar beraturan, terdapat

percepatan yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran.Percepatan itu

dinamakan percepatan sentripetal. Besar percepatan sentripetal ( ) dirumuskan

sebagai berikut,

Menurut hukum II Newton, apabila benda mengalami percepatan, berarti pada

benda itu bekerja suatu gaya. Benda yang mengalami percepatan sentripetal,

berarti pada benda itu bekerja gaya sentripetal. Besar gaya sentripetal

dirumuskan,

Gambar 2.8 Gaya sentripetal

Sebuah batu diikat pada ujung sebuah tali lalu diputar hampir

horizontal.Tegangan tali menyebabkan batu berputar. Tegangan tali ini berperan

Page 45: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

33

sebagai gaya sentripetal. Karena percepatan sentripetal arahnya menuju pusat

lingkaran, gaya sentripetal arahnya juga menuju pusat lingkaran.45

4. Penerapan Hukum-Hukum Newton

a. Dua Balok Bertumpuk di Atas Meja

Pada sistem dua balok bertumpuk, anda akan mengamati penerapan hukum I

Newton dan hukum II Newton.

Gambar 2.9 Balok bertumpuk

Kejadian yang pertama adalah balok A ikut bergerak bersama-sama dengan

balok B. Kejadian kedua adalah balok A akan jatuh saat balok B anda tarik. Saat

balok B ditarik, terdapat gaya gesekan yang mempertahankan keadaan balok

A. Hal ini mengakibatkan kedua balok dapat bergerak bersama searah gaya F. 46

∑ ∑( )Perhatikan balok A

45 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.121-122.

46 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.123-124.

Page 46: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

34

∑ ∑Berdasarkan persamaan-persamaan di atas, diperoleh besar nilai gaya gesekan

menjadi, ( )( )b. Gerak Melingkar Bandul pada Bidang Vertikal

Gambar 2.10 Gaya dan tegangan tali pada gerak melingkar

Sebuah bandul yang diputar melingkar secara vertikal, besar tegangan tali

pada berbagai posisi akan berbeda. Besar tegangan tali saat posisi bandul berada

pada titik paling atas merupakan tegangan tali yang paling kecil. Dengan konsep

gaya sentripetal, besar tegangan tali pada berbagai posisi dapat diketahui. 47

Posisi 1: ∑

47 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.125-126.

Page 47: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

35

Posisi 2: ∑Posisi 3: ∑

Posisi 4: ∑

Posisi 5: ∑

c. Gerak Melingkar didalam Bidang Lingkaran

Prinsipnya sama dengan gerak bandul melingkar secara vertikal. Tegangan tali

dengan gaya normal sehingga diperoleh persamaan berikut ini.48

Page 48: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

36

Gambar 2.11 Gerak melingkar di dalam bidang lingkaran

1)

2)

3)

4)

5)

d. Gerak Melingkar diluar Bidang Lingkaran

Gambar 2.12 Gerak melingkar di luar bidang lingkaran

48 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.126.

Page 49: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

37

Pada gerak benda melingkar di luar bidang lingkaran persamaan-persamaan

sebagai berikut,49

1)

2)

e. Ayunan Konis

Gambar 2.13 Ayunan konis

Sebuah benda diikat dengan tali, kemudian digerakkan melingkar dalam

bidang datar dinamakan ayunan konis.Jika laju linear benda v, percepatan

gravitasi g, panjang tali l, tegangan tali T, dan jari-jari lintasan R, berlaku

persamaan berikut.50

1)

2)

49 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.127.

50 Budi Purwanto, Fisika Dasar Teori dan Implementasinya 1A untuk Kelas X SMA dan MASemester 1…, h.127.

Page 50: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian kuantitatif (Quantitative

Research). Menurut Sugiyono “Data penelitian pada pendekatan kuantitatif berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistik”.51 Tujuan penelitian kuantitatif

adalah untuk memperoleh penjelasan dari suatu teori dan hukum-hukum realitas.

Penelitian ini biasanya digunakan juga untuk membuktikan ataupun menolak suatu

teori. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penelitian yang berlangsung secara

ilmiah dan sistematis, pengamatan yang dilakukan mencakup segala hal yang

berhubungan dengan objek penelitian, fenomena serta korelasi yang ada diantaranya.

A. Rancangan Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Banda Aceh, yang berlokasi di

jalan P. Nyak Makam nomor 04 Desa Kota Baru Kecamatan Kuta Alam Kota Banda

Aceh.

51Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan: PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2009), h.13.

38

Page 51: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

39

b. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

ajaran 2017/2018.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah suatu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada.52

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.53 Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh peserta didik kelas XI SMAN 12 Banda Aceh tahun ajaran 2017/2018.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi.54 Teknik sampling dibutuhkan dalam menentukan sampel yang tepat.

52 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: ProgramPascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan Roda, 2011), h.72.

53 Sugiyono, Metode Penelitian..., h.117.

54 Sugiyono, Metode Penelitian..., h.118.

Page 52: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

40

Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA-3 SMA N 12 Banda

Aceh tahun pelajaran 2017/2018. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik

Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan

tertentu. Adapun yang menjadi pertimbangan adalah materi tersebut harus kepada

kelas yang sudah dipelajari dan berdasarkan pengamatan terhadap nilai peserta didik

pada semester ganjil yang lebih rendah dari kelas lain.

C. Instrumen Pengumpulan Data

1. Validitas Instrumen

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.55 Teknik ujicoba validitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji valid instrumen. Sebuah item dapat

dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total itulah yang

disebut validitas item, sebuah item mempunyai validitas tinggi apabila skor pada item

mempunyai kesejajaran dalam skor total.

Validasi yang digunakan oleh peneliti adalah validas isi. Validas isi ini

dilakukan bersama 2 orang validator ahli yang berhubungan dengan bidang ini.

Dengan instrumen yang divalidkan adalah sebanyak 20 soal pilihan ganda dari 28

soal pilihan ganda.

55 Sugiyono, Metode Penelitian..., h.363.

Page 53: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

41

2. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan intstrumen untuk memperoleh data penelitian,

yaitu:

Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen soal multiple choice (pilihan ganda)

IndikatorAspek kognitif

Jumlah soalC2 C3 C4 C5 C6

Mengkonsepkan Hukum-HukumNewton tentang gerakMengkategorikan macam-macamgayaMenganalisis gaya berat, gayanormal, gaya gesekan dan gayasentripetalMenghubungkan antara gaya dangerakan bendaMenghubungan gaya reaksi-aksiMenghitung percepatan benda dalamsistem yang terletak pada bidangmiring, bidang datar, gaya gesekstatic dan gaya gesek kineticMenerapkan Hukum-Hukum Newton

Jumlah

Keterangan:C2 : Pemahaman C4 : Analisis C6 : EvaluasiC3 : Aplikasi C5 : Sintesis

Dari tabel 3.1 diketahui terdapat 20 butir soal instrumen. Instrumen tersebut

didapatkan berdasarkan dari buku. Sesuai petunjuk soal, peserta didik dimita agar

memilih satu skala indeks respon dari enam skala yang terdapat. Untuk masing-

masing butir soal tes. Berikut enam skala dalam metode CRI.

Page 54: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

42

Tabel 3.2 Skala CRI (certainty of respons index)SkalaCRI

Kriteria

0 (Totally guessed answer) jika menjawab 100% ditebak

1(almost guess) jika menjawab sola persentase unsur tebakan antara75%-99%

2(Not sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakan antara 50%-74%

3 (Sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakan antara 25%-49%

4(Almost certain) jika menjawab soal persentase unsur tebakan antara1%-24%

5(Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama sekali(0%)

Tabel 3.3 Penilaian dengan Menggunakan Metode CRI

IndikatorPenilaian CRI

0 1 2 3 4 5Mengkonsepkan Hukum-Hukum Newtontentang gerakMengkategorikan macam-macam gayaMenganalisis gaya berat, gaya normal, gayagesekan dan gaya sentripetalMenghubungkan antara gaya dan gerakanbendaMenghubungan gaya reaksi-aksi Menghitungpercepatan benda dalam sistem yang terletakpada bidang miring, bidang datar, gaya gesekstatic dan gaya gesek kinetic MenerapkanHukum-Hukum Newton

Keterangan :

0 = untuk jawaban tebakan (totally guess answer)1 = untuk jawaban hampir menebak (almost guess answer)2 = untuk jawaban yang ragu-ragu (not sure)3 = untuk jawaban yang yakin (sure)4 = untuk jawaban yang hampir pasti (almost certain)5 = untuk jawaban yang pasti (certain)

Page 55: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

43

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan

beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

1. Teknik Tes

Tes yang dilakukan pada teknik pengumpulan data (instrumen) ini merupakan

tes tertulis. Dimana tes tertulis berbentuk multiple choice dengan reasoning (alasan)

terbuka 5 option yang terdiri 1 jawaban benar dan 4 jawaban miskonsepsi. Sedangkan

membedakan jawaban peserta didik yang tahu konsep, tidak tahu konsep dan

miskonsepsi digunakan metode Certainty of Response Index (CRI). Peserta didik

diminta untuk mengisi derajat kepastian mereka dengan memilih salah satu opsi pada

skala 6 tingkatan, yaitu:

a. 0 untuk jawaban tebakan (totally guess answer)b. 1 untuk jawaban hampir menebak (almost guess answer)c. 2 untuk jawaban yang ragu-ragu (not sure)d. 3 untuk jawaban yang yakin (sure)e. 4 untuk jawaban yang hampir pasti (almost certain)f. 5 untuk jawaban yang pasti (certain)

2. Teknik Non Tes

Teknik non tes yang digunakan disini adalah teknik wawancara. Wawancara

(interview) adalah teknik yang dapat digunakan oleh peneliti apabila ingin melakukan

studi pendahuluan guna menemukan permasalahan yang harus diteliti. Selain itu

peneliti dapat mengetahui hal-hal dari reponden yang lebih mendalam dalam jumlah

responden sedikit atau kecil.

Page 56: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

44

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin.

Wawancara jenis ini menggunakan pedoman yang hanya merupakan garis besar

tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Wawancara ini berdasarkan respon peserta

didik dalam menjawab soal tes. Sehingga dapat di analisis konsistensi jawaban

peserta didik dengan respon pada soal yang telah mereka pilih.

Pelaksanaan wawancara terhadap peserta didik, yaitu dengan cara:

a) Pewawancara menginformasikan pelaksanaan tiga hari sebelumnya

kepada salah satu peserta didik untuk mewawancarai

b) Diberikan kepada peserta didik soal tes yang telah di isinya.

c) Peserta didik membaca dengan cermat dan menjawab setiap pertanyaan

yang ditanyakan oleh pewawancara, lengkap dengan alasannya.

d) Pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara dapat berkembang dengan

mengikuti jawaban peserta didik.

Dapat diketahui penyebab miskonsepsi peserta didik melalui wawancara yang

dihasilkan dengan metode CRI.

E. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis merupakan hasil dari pertanyaan yang di ajukan terhadap

peserta didik. Data hasil tes dilengkapi dengan skala CRI serta wawancara. Kemudian

data yang di analisis akan dibagi menjadi dua kategori yaitu data kuantitatif dan data

kualitatif. Pada penelitian kuantitatif deskriptif, data kuantitatif merupakan data yang

Page 57: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

45

berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan delam bentuk kata-kata

atau simbol.56

a. Penilaian Data

Untuk menilai tes objektif pilihan ganda, penelitian yang digunakan

menggunakan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skor perbutir soalBentuk Soal Nilai Keterangan

Pilihan Ganda1 Jawaban Benar0 Jawaban Salah

Sumber: Arikunto

Untuk mengetahui tingkat keyaikan peserta didik terhadap jawaban yang

dipilih, digunakan nilai skala sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skala CRI sesuai dengan kriterianyaSkala KategoriCRI

KriteriaB S

0 (Totally guessed answer) jika menjawab 100% ditebak TP TP

1(almost guess) jika menjawab sola persentase unsurtebakan antara 75%-99%

2(Not sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakanantara 50%-74%

3(Sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakanantara 25%-49%

4 (Almost certain) jika menjawab soal persentase unsurtebakan antara 1%-24%

5(Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakansama sekali (0%)

TP TP

TP TP

P M

P M

P M

56 Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2..., h. 282

Page 58: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

46

b. Pengelompokkan Data

Data peserta didik yang telah diperoleh, kemudian di analisis ddengan

berpedoman pada kombinasi jawaban yang diberikan (benar atau salah) dengan nilai

CRI (rendah atau tinggi). Agar dapat diketahui persentase peserta didik yang tidak

paham konsep, paham konsep, dan miskonsepsi.

Tabel 3.6 Ketentuan untuk membedakan antara paham konsep, tidak pahamkonsep dan miskonsepsi

Kriteria Jawaban CRI rendah (<2,5) CRI tinggi (>2,5)

Jawaban benarJawaban benar tapi CRIrendah berarti tidak paham

Jawaban benar dan CRItinggi berarti menguasai

konsep konsep dengan baik

Jawaban salah

Sumber: Yuyu Tayubi

c. Perhitungan Data

Jawaban salah dan CRIrendah berarti tidak pahamkonsep

Jawaban salah tapi CRItinggi berartimiskonsepsi

Tahap penganalisis data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu

penelitian, karena pada tahap inilah peneliti dapat merumuskan hasil-hasil

penelitiannya. Setelah data diperoleh selanjutnya data ditabulasikan kedalam daftar

frekuensi, kemudian diolah dengan menggunakan rumus berikut:57

h 43.

57 Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010).

Page 59: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

47

Keterangan :

P = Nilai persentase jawaban respondenf = Frekuensi jawaban respondenn = Jumlah responden

d. Perhitungan Data Berdasarkan Kombinasi Nilai CRIs (CRI untuk jawabansalah) dan F (fraksi)

Untuk membedakan antara peserta didik yang mengalami miskonsepsi dan

peserta didik yang tidak paham konsep pada setiap butir soal maka dalam analisis

datanya menggunakan nilai fraksi (F) yang dikombinasikan dengan nilai CRI untuk

jawaban salah (CRIs) pada setiap soal. Fraksi digunakan untuk membedakan antara

soal yang tidak dipahami dan soal yang dimiskonsepsikan peserta didik secara

keseluruhan atau kelompok. Untuk mencari CRIs, dan fraksi dapat menggunakan

rumus sebagai berikut: 58 ∑∑∑ ∑Adapun ketentuan untuk mengetahui nilai CRI untuk jawaban salah (CRIs) serta

fraksi per butir soal sebagai berikut:

Tabel 3.7 Ketentuan dari Kombinasi Nilai CRIs dan FraksiFraski CRIs Keputusan> 0,5 2- 3 Tidak paham= 0,5 2- 3 Netral< 0,5 2- 3 Miskonsepsi

58 Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan…, h. 296.

Page 60: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Soal M TP P %(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 28 16 56 100

13.7.1

2420

812

100100

12 36 100Rata-rata 54 18 28 100

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil populasi peserta didik kelas XI IPA SMAN 12

Banda Aceh dengan sampel penelitiannya adalah kelas XI IPA-3 yang peserta

didiknya berjumlah 25 orang. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan

teknik sampling purpose.

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 November 2017. Pada tahap awal,

peserta didik diberikan soal sesuai materi yang telah dipelajari, dan tahap akhir

peserta didik melaksanakan wawancara.

1. Deskripsi Persentase Pesertra Didik Berdasarkan Jawaban dan Indeks CRI

Berdasarkan hasil data tes tertulis menggunakan metode CRI (certainty of

response index), Tabel 4.1 merupakan data persentase peserta didik miskonsepsi,

tidak paham konsep, dan paham konsep.

Tabel 4.1 Persentase Peserta Didik Berdasarkan Jawaban dan Indeks CRIdengan kategori M (Miskonsepsi), TP (Tidak Paham), dan P (Paham)

No IndikatorNo. Persentase (%) Jumlah

9 6810 6819 52

48

Page 61: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

49

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

23.7.2 14 72 16 12 100

Rata-rata 72 16 12 1002 36 28 36 1003 72 24 4

33.7.3 11 48 36 16 100

16 76 20 4 10017 32 8 60 100

Rata-rata 52,8 23,2 24 10012 72 28 0 100

43.7.4

15 48 24 28 100Rata-rata 60 26 14 100

53.7.5 18 72 28 0 100

Rata-rata 72 28 0 100

63.7.6 4 48 40 12 100

Rata-rata 48 40 12 1005 20 44 36 1006 52 36 12 100

73.7.7

7 52 4424

416

100100

24 16 10016 16 100

Rata-rata 52 31,33 16,67 100

100

8 6013 6020 68

Tabel 4.1 menunjukkan tingkat persentase miskonsepsi peserta didik masih

tinggi. Pada indikator 3.7.1 banyaknya peserta didik yang mengalami miksonsepsi

pada nomor 9, 10 dan 19 yaitu sebesar 68%, 68% dan 52%. Pada indikator 3.7.2

peserta didik mengalami miskonsepsi pada soal nomor 14 sebesar 72%. Untuk

indikator 3.7.3 peserta didik mengalami persentase miskonsepsi yang tinggi sebesar

72% dan 76% pada soal nomor 3 dan 16. Sedangkan pada nomor 18 indikator 3.7.5

mengalami persentase miskonsepsi sebesar 72%. Indikator 3.7.7 persentase

miskonsepsi 60%, 60%, dan 68% pada butir soal 8, 13, dan 20.

Page 62: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

50

10 3,18 0,12 M19 3,47 0,4 M

2 3.7.2 14 3,65 0,2 M2 2,67 0,52 P3 3,04 0,08 M

3 3.7.3 11 2,67 0,28 M16 3,21 0,04 M17 3,22 0,64 P

4 3.7.412 3,32 0 M15 3,06 0,32 M

5 3.7.5 18 3,04 0,08 M6 3.7.6 4 2,65 0,32 M

5 2,2 0,6 TP7 3.7.7 6 2,73 0,12 M

7 2,29 0,04 M

2. Identifikasi Konsepsi Peserta didik

Membedakan peserta didik yang miskonsepsi dengan paham konsep atau

tidak paham konsep yaitu merujuk pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7. Mengetahui butir

soal yang dimiskonsepsikan, tidak paham konsep dan paham konsep dapat dilihat dari

nilai CRI untuk jawaban salah yang dihubungkan dengan nilai fraksi. Hasil bagi

antara total nilai CRI untuk jawaban salah dengan jumlah peserta didik yang

menjawab salah perbutir soal dihasilkan nilai CRIs. Nilai fraksi didapatkan dengan

cara total peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan total seluruh peserta

didik. Tabel 4.2 adalah tabulasi dari data nilai CRIs dan F.

Tabel 4.2 Nilai CRI untuk jawaban salah (CRIs) dan fraksi (F)

No IndikatorNo.

CRIs F KategoriSoal

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 3,63 0,68 P

1 3.7.19 3,30 0,08 M

Page 63: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

51

(1) (2) (3) (4) (5) (6)8 2,95 0,24 M

13 3,11 0,24 M20 3,55 0,2 M

Butir soal pada Tabel 4.2 dikelompokkan dengan kategori miskonsepsi, tidak

paham konsep, dan paham konsep. Pengelompokkan ditentukan oleh ketentuan pada

Tabel 3.6 dan Tabel 3.7. Nilai fraksi diperlukan untuk menganalisis butir soal secara

keseluruhan, antara banyaknya kelompok peserta didik yang menjawab benar dan

salah. Apabila nilai CRIs rendah (<2,5) dan nilai fraksi juga rendah (<0,5) ataupun

nilai fraksi tinggi (>0,5) maka soal termasuk kategori tidak paham konsep. Jika nilai

CRIs tinggi (>2,5) dan nilai fraksi tinggi (>0,5), soal dikategorikan paham.

Sedangkan nilai CRIs tinggi (>2,5) dan nilai fraksi rendah (<0,5) maka soal termasuk

pada kategori soal miskonsepsi. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa peserta didik

cenderung mengalami miskonsepsi pada setiap indikator konsep gaya dan hukum

newton.

B. Pembahasan

Tingkat pemahaman peserta didik di analisis berdasarkan tingkat kepahaman

peserta didik secara individu pada Tabel 4.1 dan tingkat pemahaman peserta didik

secara kelompok pada Tabel 4.2. Membedakan peserta didik yang mengalami

miskonsepsi, tidak paham konsep, dan paham konsep dengan melihat benar atau

tidaknya jawaban butir soal serta tinggi atau rendahnya indeks kepastian dari jawaban

Page 64: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

52

Per

sent

ase

(CRI). Sehingga menghasilkan data dan persentase kategori miskonsepsi, tidak

paham konsep, dan paham konsep.

Persentase peserta didik yang miskonsepsi, tidak paham konsep, dan paham

konsep pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 20 butir soal untuk masing-masing

indikator masih banyak yang mengalami miskonsepsi dan peserta didik sangat sedikit

jumlahnya yang mengalami tidak paham konsep. Tabel 4.4 menunjukkan peserta

didik dominan miskonsepsi.

Berdasarkan Tabel 4.1 butir soal yang menunjukkan tingginya persentase

peserta didik yang miskonsepsi adalah pada nomor 16 yaitu sebesar 76%. Butir soal

yang menunjukkan peserta didik tidak paham konsep adalah pada nomor 4 yaitu

sebesar 44% dan butir soal yang dipahami peserta didik adalah nomor 17 dengan

persentase sebesar 60%. Rata-rata persentase peserta didik miskonsepsi, tidak paham

konsep, dan paham konsep pda tiap indikator dapat dilihat pada Gambar 4.1.

80

60

40

20

03.7.1 3.7.2 3.7.3 3.7.4 3.7.5 3.7.6 3.7.7

Indikator

M TP P

Gambar 4.1 Grafik Persentase Identifikasi Peserta Didik Miskonsepsi (M), TidakPaham (TP), dan Paham (P) Berdasarkan Indikator

Page 65: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

53

Per

sent

ase

Jika Tabel 4.1 dinyatakan dalam bentuk grafik yang dapat melukiskan

persentase peserta didik. Gambar 4.1 menunjukkan tingginya persentase peserta didik

miskonsepsi, tidak paham konsep, dan paham konsep pada setiap indikator. Dari

grafik tersebut dapat diketahui bahwa 72% peserta didik miskonsepsi mengenai

kategori macam-macam gaya dan hubungan gaya aksi-reaksi. Sedangkan 40% peserta

didik mengalami tidak paham konsep pada perhitungan percepatan benda dalam

sistem letak benda pada bidang dan 28% mereka paham konsep pada konsep hukum-

hukum newton tentang gerak.

Gambar 4.1 merupakan grafik rata-rata persentase peserta didik paham

konsep, tidak paham konsep dan miskonsepsi berdasarkan indikator dari kompetensi

dasar. Sedangkan untuk grafik miskonsepsi, paham konsep dan tidak paham konsep

pada setiap butir soal. Dapat dilihat pada Gambar 4.2 yang menunjukkan hasil tingkat

persentase identifikasi peserta didik yang mengalami miskonsepsi, tidak paham

konsep, dan paham konsep berdasarkan butir soal.

80

60

40 M

20TP

P0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718 1920

Butir Soal

Gambar 4.2 Grafik Persentase Identifikasi Peserta Didik Miskonsepsi (M), TidakPaham (TP), dan Paham (P) Berdasarkan Butir Soal

Page 66: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

54

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa beberapa butir soal memiliki persentase

miskonsepsi yang sangat tinggi dengan 76%. Miskonsepsi mendominasi untuk setiap

butir soal dibanding dengan peserta didik yang mengalami tidak paham konsep dan

paham konsep. Untuk butir soal nomor 5 jumlah persentase tidak paham konspe lebih

tinggi daripada miskonsepsi dan paham konsep, yaitu sebesar 44%. Sedangkan butir

soal nomor 1 lebih tinggi persentase peserta didik yang paham konsep dibanding

miskonsepsi dan tidak paham konsep dengan besarnya persentase 56%.

1. Analisis Miskonsepsi Peserta Didik pada Materi Gaya dan Hukum Newton

Setelah diketahui pengelompokkan tingkat pemahaman peserta didik yang

dilakukan melalui tes objektif menggunakan metode CRI. Diketahui peserta didik

yang mengalami miskonsepsi, tidak paham konsep dan paham konsep. Hasil yang

diperoleh dari tes objektik selanjutnya peneliti melakukan wawancara pada peseta

didik yang teridentifikasi miskonsepsi untuk mengetahui alasan jawaban peserta

didik.

Soal nomor 3 menanyakan bahwa besar gaya gesekan yang bekerja pada

kotak jika gaya yang diberikan sebesar 0 (nol) dengan massa kotak tersebut sebesar

10 kg. Jelas bahwa jika gaya yang diberikan sebesar 0 (nol) maka gaya gesekan juga

sebesar 0 (nol). Kotak tersebut berada dalam keadaan diam di lantai horizontal.

Menurut salah satu peserta didik bahwa, ada gaya yang terjadi pada kotak diam

tersebut. Karena diketahui besar koefisien gesek static dan kinetic. Peserta didik

Page 67: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

55

mengalami kesulitan dalam menganilisis soal dengan teliti. Pernyataan ini didukung

oleh alasan tertulis peserta didik yang ditunjukkan oleh Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Alasan jawaban peserta didik

Alasan tertulis peserta didik pada Gambar 4.4 mendukung hasil persentase

miskonsepsi peserta didik yang ditunjukkan Tabel 4.1. Peserta didik mengalami

kesulitan dalam menganalisis soal dengan benar dan teliti. Hal tersebut terjadi karena

mereka kurang memperhatikan penjelasan pendidik ketika dalam proses

pembelajaran berlangsung.

Gambar 4.4 Alasan jawaban peserta didik

Soal nomor 6 peserta didik mengalami miskonsepsi dengan persentase

miskonsepsi sebesar 52%. Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan dari

pendidik ketika proeses pembelajaran berlangsung. Peserta didik juga kurang

Page 68: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

56

mengulang dan melatih dalam memecahkan soal hitungan. Peserta didik hanya

mengulang ketika semalam sebelum ujian akan diadakan. Tercermin pada Gambar

4.5 untuk alasan tertulis peserta didik.

Gambar 4.5 Alasan jawaban peserta didik

Peserta didik mengalami miskonsepsi dengan persentase sebesar 52% untuk

soal nomor 7. Alasan tertulis peserta didik pada Gambar 4.6 untuk jawaban soal

adalah gaya tekan mobil di puncak bukit sebesar 1800N. Ternyata peserta didik tidak

mengubah kecepatan kedalam ⁄ , diketahui bahwa kecepatan ⁄ .

Miskonsepsi yang terjadi pada soal ini adalah peserta didik memahami bahwa nilai

kecepatan yang diketahui adalah nilai percepatan.

Gambar 4.6 Alasan jawaban peserta didik

Page 69: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

57

Peserta didik mengalami kesulitan dalam membedakan massa benda dengan

berat benda. Mereka masih berfikir bahwa berat benda adalah massa benda. Dalam

kehidupan sehari-hari penerapan konsep berat dan massa benda tidak dibedakan.

Peserta didik juga belajar dari pengalaman yang dilihatnya. Pendapat peserta didik

untuk soal nomor 8 adalah karena yang diketahui pada soal hanya massanya sebesar

60 kg maka jelas kalau jawabannya 60N. Dengan jawaban seperti ini jelas peserta

didik mengalami miskonsepsi karena yang ditanyakan adalah berat badan seseorang

dalam lift yang diam bukan massa badan seseorang. Hal ini didukung dengan

besarnya persentase miskonsepsi peserta didik sebesar 60%. Gambar 4.7 untuk alasan

tertulis peserta didik yang mengalami miskonsepsi.

Gambar 4.7 Alasan jawaban peserta didik

Persentase miskonsepsi peserta didik untuk soal 9 sebesar 68%. Kesimpulan

dari hukum kedua Newton adalah massa tidak berubah dan percepatannya berubah.

Karena percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda

berbanding lurus dengan gaya itu, searah dengan gaya dan berbanding terbalik

dengan massa benda. Peserta didik beranggapan bahwa keduanya berubah. Hal ini

dibuktikan dengan alasan jawaban peserta didik pada Gambar 4.8.

Page 70: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

58

Gambar 4.8 Alasan jawaban peserta didik

Besar persentase miskonsepsi peserta didik untuk soal nomor 10 sama halnya

dengan soal nomor 9 yaitu sebesar 68%. Miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik

terdapat pada keyakinan mereka dalam menjawab soal tersebut dengan yakin pada

jawaban yang tidak tepat. Peserta didik melakukan analisis soal hitungan dengan

mengalikan massa dan gaya. Sedangkan gaya itu adalah hasil kali antara massa benda

dengan percepatan benda. Pada soal ini yang ditanyakan adalah besar percepatan

benda tersebut. Jika ditanyakan percepatan benda, berarti jelas massa tidak dikali

dengan gaya. Menurut alasan tertulis peserta didik pada Gambar 4.9, gaya dibagi

dengan besarnya massa benda yang diketahui.

Gambar 4.9 Alasan jawaban peserta didik

Page 71: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

59

Soal nomor 11 dengan alasan tertulis peserta didik pada Gambar 4.10, peserta

didik mengalami persentase miskonsepsi sebesar 48%. Peserta didik menjawab 7N,

didukung dengan alasan jawaban dari peserta didik. Peserta didik mengira bahwa

karena katrol licin maka balok A yang akan turun ke bawah. Diketahui massa balok A

adalah 7kg. Beberapa peserta didik masih beranggapan bahwa massa suatu benda

sama dengan berat suatu benda. Hal ini dapat disimpulkan bahwa peserta didik

mengalami miskonsepsi karena sangat lemah dalam hal menganalisis soal hitungan.

Gambar 4.10 Alasan jawaban peserta didik

Terjadi peningkatan yang besar pada soal nomor 12 untuk kategori

miskonsepsi. Besar persentase miskonsepsi untuk soal ini didukung dengan alasan

tertulis peserta didik pada Gambar 4.11. Peserta didik berpendapat bahwa beseran

koefisien gesekan benda bergantung pada posisi benda tersebut. Hal ini dibuktikan

dengan alasan dari jawaban peserta didik. Sedangkan besar koefisisen gesekaan

benda bergantung pada kekasaran permukaan benda yang bersentuhan. Karena ketika

sebuah benda bergerak sepanjang permukaan yang kasar, gaya gesek kinetik bekerja

dengan berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Besar gaya gesekan kinetik

Page 72: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

60

bergantung pada jenis kedua permukaan yang bersentuhan bukan pada posisi benda

yang bersentuhan.

Gambar 4.11 Alasan jawaban peserta didik

Soal nomor 13 peserta didik mengalami miskonsepsi dengan persentase

miskonsepsi sebesar 60%. Hal ini terjadi karena peserta didik berpendapat bahwa

gaya normal yang bekerja pada suatu bidang miring dapat lebih besar atau lebih kecil

dari berat benda. Gaya normal adalah gaya yang arahnya tegak lurus bidang lintasan

benda. Maka, jika benda terletak pada bidang miring, gaya normal pada gaya benda

itu adalah lebih kecil dari berat benda. Peserta didik menganggap bahwa sama dengan

berat benda. Alasan tertulis peserta didik pada soal ini ditunjukkan oleh Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Alasan jawaban peserta didik

Page 73: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

61

Besar persentase peserta didik yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor

14 sama besar dengan soal nomor 12 yaitu sebesar 72%. Peserta didik mengalami

miskonsepsi karena memahami bahwa sebuah benda yang ditarik dengan gaya

konstan pada sebuah bidang datar yang kasar maka gaya normal tetap dan gaya

gesekan berubah. Sedangkan apabila gaya ditarik dengan gaya konstan maka gaya

gesekan tetap (tidak berubah). Tetapi peserta didik menjawabnya dengan berubah.

Gambar 4.13 menunjukkan alasan tertulis dari peserta didik yang mengalami

miskonsepsi.

Gambar 4.13 Alasan jawaban peserta didik

Pada soal nomor 15 dari jumlah 25 peserta didik, hanya 48% yang mengalami

miskonsepsi, 24% peserta didik mengalami tidak paham konsep dan 28% mereka

mengalami paham konsep. Peserta didik cenderung mengalami kesulitan dalam

memahami dan kurang memperhatikan dengan teliti soal. Karena mereka kurangnya

minat dalam belajar fisika. Mereka lebih mengandalkan informasi secara langsung

dan cepat dari internet dengan mengambil tanpa memahami lebih dalam serta mencari

tahu kebenarannya dari buku paket. Alasan tersebut ditunjukkan pada jawaban dan

alasan tertulis peserta didik pada Gambar 4.14.

Page 74: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

62

Gambar 4.14 Alasan jawaban peserta didik

Soal nomor 16 peserta didik mengalami miskonsepsi dengan persentase

miskonsepsi yang besar 76%. Berdasarkan gambar pada soal, benda bersifat elastis.

Benda bersifat elastis apabila benda diberikan tegangan maka benda akan kembali ke

posisi semula. Sementara itu, titik BC menyatakan plastis (kondisi dimana suatu

benda diberikan tegangan maka benda tidak kembali ke posisi semula). Peserta didik

mengalami miskonsepsi karena menyatakan posisi plastis pada titik OC. Mereka

terbalik dalam menyatakan posisi plastis dan elastis. Gambar 4.15 menunjukkan

alasan tertulis peserta didik yang miskonsepsi terhadap soal ini.

Gambar 4.15 Alasan jawaban peserta didik

Miskonsepsi yang terjadi pada soal 18 sebesar 72%. Gambar 4.16 mendukung

anggapan peserta didik yang mengalami miskonsepsi beranggapan bahwa hukum I

Newton sebagai hukum kekekalan energy dan ada pula yang beranggapan bahwa

hukum gravitasi Newton.

Page 75: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

63

Gambar 4.16 Alasan jawaban peserta didik

Pada soal nomor 19 peserta didik yang mengalami miskonsepsi didukung oleh

Gambar 4.17 untuk alasan tertulis peserta didik. Untuk posisi awal benda dalam

keadaan diam itu adalah hukum I Newton. Ketika mobil di gas dan melaju dengan

percepatan tertentu, peristiwa ini berlaku hukum II Newton. Peserta didik

menyatakan bahwa mobil itu dalam posisi diam dan melaju dengan percepatan

tertentu adalah hukum I Newton.

Gambar 4.17 Alasan jawaban peserta didik

Untuk soal yang terakhir (soal nomor 20) peserta didik mengalami

miskonsepsi dengan tingkat persentase sebesar 68%. Hanya 16% peserta didik yang

dapat menjawab dengan benar. Jawaban peserta didik menunjukkan bahwa adanya

perubahan nilai kecepatan pada mobil yang bergerak tapi tidak direm dan tidak digas.

Page 76: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

64

Jelas soal mengatakan bahwa mobil tidak di gas dan tidak di rem (kecepatannya

konstan pada waktu 0 sekon). Peserta didik memahami bahwa mobil tersebut melaju

dengan kecepatan yang berubah pada saat waktunya 10 sekon. Mobil tersebut tidak

melewati tanjakan ataupun turunan dengan kecepatan yang konstan maka pada saat

waktu 10 sekon, kecepatannya masih tetap sama (konstan). Alasan tertulis peserta

didik pada Gambar 4.18 menjadi pendukung bahwa peserta didik mengalami

miskonsepsi.

Gambar 4.18 Alasan jawaban peserta didik

2. Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Berdasarkan Kombinasi Nilai CRIs danfraksi

Tabel 4.1 membedakan persentase peserta didik yang miskonsepsi, tidak

paham konsep, dan paham konsep. Berdasarkan Tabel 4.2 merupakan tabel yang

membedakan butir soal yang mengalami miskonspesi, tidak paham konsep, dan

paham konsep berdasarkan perbandingan nilai CRI untuk jawaban salah dengan

jumlah fraksi jawaban yang dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Page 77: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

65

Nila

iAm

bang

43,5

32,5

21,5

10,5

01 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

CRIs 3,6 2,7 3 2,7 2,2 2,7 2,3 3 3,3 3,2 2,7 3,2 3,1 3,7 3,1 3,2 3,2 3 3,5 3,6

F 0,7 0,5 0,1 0,3 0,6 0,1 0,0 0,2 0,1 0,1 0,3 0,0 0,2 0,2 0,3 0 0,6 0,1 0,4 0,2

Butir Soal

CRIs F

Gambar 4.19 Grafik Nilai CRI untuk Jawaban Salah (CRIs) dan Fraksi (F) padaKonsep Gaya dan Hukum Newton

Gambar 4.19 menunjukkan bahwa nilai CRI salah (CRIs) per butir soal yang

dihubungkan dengan fraksi (jumlah peserta didik yang menjawab benar). Tujuan

dibuatnya grafik, untuk mempermudah dalam melihat butir soal yang

dimiskonsepsikan, tidak paham konsep, dan paham konsep oleh peserta didik.

Garis ambang yang digunakan adalah 2,5 sebagai penentu nilai CRIs tinggi

atau rendah. Berdasarkan Tabel 3.6 dan 3.7, nilai CRI yang berada di atas atau di

bawah ambang 2,5 dipertimbangkan dengan menggunakan jumlah fraksi. Ambang

tersebut untuk menentukan salah satu kemungkinan tinggi atau rendah.

Pada soal nomor 1 nilai CRIs sebesar 3,63 (CRI > 2,5) hal ini

mengidentifikasi bahwa peserta didik paham konsep dengan nilai fraksinya 0,68.

Didukung jumlah peserta didik yang menjawab benar sejumlah 17 peserta didik

dengan persentase paham konsep sebesar 56%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hanya 3 peserta didik yang tidak dapat menjawab soal nomor 1.

Page 78: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

66

Nilai CRIs untuk soal nomor 5 adalah sebesar 2,2 dan nilai fraksi 0,6. Soal

nomor 5 nilai CRIs berada pada zona 2-3. Berdasarkan ambang 2,5 dan sebanyak 15

peserta didik yang menjawab benar atau hanya 10 peserta didik yang mengalami

kesulitan dalam menjawab soal. Hal tersebut teridentifikasi bahwa peserta didik

cenderung tidak paham konsep.

Pada soal nomor 17, nilai CRIs sebesar 3,22 (CRI > 2,5) dengan nilai

fraksinya 0,64. Berdasarkan Tabel 3.7, soal nomor 17 teridentifikasi bahwa peserta

didik paham konsep. Hal ini menunjukkan bahwa 60% peserta didik yang mengerti

dalam menjawab soal tersebut. Sehingga dapat diputuskan bahawa peserta didik pada

soal nomor 17 mengalami paham konsep.

Soal nomor 12 nilai CRIs sebesar 3,32 dengan nilai fraksi 0,04. Seperti yang

telah diuraikan sebelumnya. Nilai CRIs pada soal ini berada di zona 3. Pada soal ini

nilai CRIs peserta didik relatif tinggi karena jumlah peserta didik yang menjawab

benar sangat rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peserta didik mengalami

miskonsepsi, didukung dengan persentase peserta didik yang miskonsepsi sebesar

72%.

Page 79: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

miskonsepsi masih ditemukan pada setiap indikator materi gaya dan hukum-hukum

Newton. Persentase miskonsepsi yang tertinggi terjadi pada indikator 3.7.2 dan 3.7.5

sebesar 72% miskonsepsi. Sedangkan terendah pada indikator 3.7.6 sebesar 48%

miskonsepsi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh,

maka peneliti mengajukan beberapa saran sebaagi perbaikan di masa yang akan

datang:

1. Bagi pendidik hendaknya memberikan pemahaman konsep yang rinci

kepada peserta didik. Pendidik harus memotivasi peserta didik agar lebih

semangat untuk belajar dan mengendalikan fokus belajar peserta didik

ketika pembelajaran berlangsung agar untuk mempelajari konsep-konsep

selanjutnya mendapat gambaran yang benar. Selain itu, apabila ditemukan

miskonsepsi pada peserta didik, pendidik hendaknya memperbaiki

miskonsepsi tersenit dengan cara menjelaskan konsep yang benar kepada

peserta didik.

67

Page 80: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

68

2. Bagi peserta didik harusnya meningkatkan motivasi diri untuk memahami

konsep secara utuh dan tidak hanya mengandalkan sumber informasi

konsep pembelajaran pada internet.

3. Bagi peneliti lain, hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk dasar

penelitian penanggulangan miskonsepsi.

Page 81: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. Fisika Dasar I. (2016). Bandung: Institut TeknologiBandung.

Adiansyah Syahrul, Dimas dkk. (2015). “Identifikasi Miskonsepsi dan PenyebabMiskonsepsi Peserta didik dengan Three-tier Diagnostic Test Pada MateriDinamika Rotasi”. Junal Inovasi Pendidikan (JIPF) ISSN: 2302-4496 .Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Fisika, Vol.04 No.03.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Douglas C. Giancoli. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Ellis Ormrod, Jeanne. (2009). Psikologi Pendidikan Membantu Peserta didik Tumbuhdan Berkembang Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Hasim W., dkk. (2011). “Identifikasi Miskonsepsi Materi Usaha, Gaya dan EnergiDengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) Pada Peserta didikKelas VIII SMPN 1 Malangke Barat”. ISSN: 1858-330X. Universitas NegeriMakassar, Jurusan Fisika, JSPF Vol.7 No.1.

Halliday, David dan Robert Resnick. (1985). Fisika Jilid 1 Edisi ke-3. Jakarta:Erlangga.

Inggi Asmarani, Onestya. (2016). Miskonsepsi IPA Fisika Peserta didik Kelas VSemester 2 SD Negeri Se Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Liliawati, Winny dan Taufik R. Ramalis. (2008). “Identifikasi Miskonsepsi MateriIPBA di SMA dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index)dalam upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi IPBA pada KTSP”. JurnalPendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol,$.

69

Page 82: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

70

Mahardika, Ria. (2014). “Identifikasi Miskonsepsi Peserta didik MenggunakanCertainty of Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada KonsepSel”. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah.

Purwanto, Budi. (2007). Fisika Dasar 1 Teori dan Implemantasinya untuk Kelas Xdan MA Semester 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:Kanisius.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta:Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan Roda.

Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Tayubi, Yuyu. (2006). “Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep FisikaMenggunakan Certainty of Response Index (CRI)”. Mimbar Penelitian,Universitas Pendidikan Indonesia No.3/XXIV.

Wahyuningsih, Tri dkk, (2013). “Pembuatan Instrumen Tes Diagnostik Fisika SMAKelas XI”. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret, FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Vol.1.

Wilis Dahar, Ratna. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Erlangga.

Page 83: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

71

Page 84: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

72

Page 85: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

73

Page 86: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

74

Page 87: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 5

KISI-KISI UJI KEMAMPUAN PESERTA DIDIK

KompetensiDasar : 3.7 Menganalisis Interaksi gaya sertahubungan antara gaya,massa dan gerakan benda pada gerak lurus.

Tabel 1 Indikator soal multiple choice pada materi gaya

Indikator AspekKognitifC2 C3 C4 C5 C6

Mengkonsepkan Hukum-Hukum Newton tentang gerakMengkategorikan macam-macam gayaMenganalisis gaya berat, gaya normal, gaya gesekan dangaya sentri petalMenghubungkan antara gaya dan gerakan bendaMenghubungan gaya reaksi-aksiMenghitung percepatan benda dalam sistem yang terletakpada bidang miring, bidang datar, gaya gesek static dangaya gesek kineticMenerapkan Hukum-Hukum Newton

Tabel 2 kompetensi dasar untuk materi gaya

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator3.7 Menganalisis interaksi

gaya serta hubunganantara gaya, massa dangerakan benda pada geraklurus

Hukum-HukumNewton tentanggerak

Gaya berat Gaya normal Gaya gesekan Gaya sentripetal

1. MengkonsepkanHukum-HukumNewton tentang gerak

2. Mengkategorikanmacam-macam gaya

3. Menganalisis gayaberat, gaya normal,gaya gesekan dangaya sentripetal

4. Menghubungkanantara gaya, massadan gerakan benda

5. Menghubungkan gaya

75

Page 88: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

aksi-reaksi6. Menghitung

percepatan bendadalam sistem yangterletak pada bidangmiring, bidang datar,gaya gesek statik dankinetik

7. Menerapkan Hukum-Hukum Newton

76

Page 89: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 6

KISI-KISI SOAL PENELITIAN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

Satuan Pendidikan : SMAMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Gaya dan Hukum-Hukum Newton tentang GerakKelas/Semester : XI MIA/GanjilBentuk Soal : Pilihan GandaJumlah Soal : 20 butir soalKD :

Indikator :

3.7 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerakan benda pada geraklurus

3.7.1 Mengkonsepkan Hukum-Hukum Newton tentang gerak3.7.2 Mengkategorikan macam-macam gaya3.7.3 Menganalisis gaya berat, gaya normal, gaya gesekan dan gaya sentripetal3.7.4 Menghubungkan antara gaya, massa dan gerakan benda3.7.5 Menghubungkan gaya reaksi-aksi3.7.6 Menghitung percepatan benda dalam sistem yang terletak pada bidang miring, bidang

datar, gaya gesek statik dan gaya gesek kinetik3.7.7 Menerapkan Hukum-Hukum Newton

IndikatorSoal

Butir Soal Kunci Jawaban AspekKognitif

3.7.1 1. Sebuah mobil memiliki massa 1000 kg. Tentukan berat mobil tersebut jikabesar percepatan gravitasi bumi ⁄ A C4

77

Page 90: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

a.b.c.d.e.

3.7.3 2. Sebuah kotak bermassa 30 kg terletak di atas papan miring dengan sudutkemiringan terhadap lantai. Berapakah besar gaya normal yang bekerjapada papan?a. 146 Nb. 147 Nc. 148 Nd. 149 Ne. 150 N

E C4

3.7.3 3. Sebuah kotak bermassa 10 kg berada dalam keadaan diam di lantaihorizontal. Koefisien gesek statik adalah 0,4 dan koefisien gesek kinetikadalah 0,3. Tentukan gaya gesekan yang bekerja pada kotak jika gaya yangdiberikan sebesar 0 (nol).a. 0,3b. 0,1c. 0d. 1e. 3

C C4

3.7.6 4. Sebuah batu bermassa 100 gr diikat dengan tali sepanjang 1 m. Batu tersebutdiputar pada bidang horizontal dengan kecepatan sudut konstan⁄ . Hitunglah besar tegangan tali pengikatnya.a.b.c.d.

D C3

78

Page 91: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

e.3.7.7 5. Dua buah balok A dan B masing-masing bermassa 10 kg dan 30 kg (seperti

terlihat pada gambar 1). Jika balok B ditarik dengan gaya , makagaya gesekannya menjadi . . .

Gambar 1. Susunan Balok A dan Ba. 22 Nb. 25 Nc. 16 Nd. 70 Ne. 240 N

B C6

3.7.7 6. Sebuah anak timbangan bermassa 0,5 kg diikat dengan seutas tali yangpanjangnya 2 m. Anak timbangan tersebut diputar secara vertikal dengankecepatan sudut tetap ⁄ . Tentukan tegangan tali saat anak timbanganberada di titik terendah.a. 95 Nb. 20 Nc. 10 Nd. 105 Ne. 125 N

D C6

3.7.7 7. Sebuah mobil melintasi puncak bukit yang melengkung dengan jari-jari 50m. Apabila massa mobil 1200 kg dan kecepatannya ⁄ , berapagaya tekan mobil di puncak bukit yang dilaluinya ?a. 1800 N

B C5

79

Page 92: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

b. 9600 Nc. 8700 Nd. 2400 Ne. 4800 N

3.7.7 8. Seseorang bermassa 60 kg menimbang berat badannya dalam lift. Berapakahangka yang ditunjukkan timbangan jika lift diam ?a. 60 Nb. 6000 Nc. 600 Nd. 60000 Ne. 6 N

C C6

3.7.1 9. Dari hukum kedua Newton, dapat disimpulkan bahwa jika gaya yang bekerjapada sebuah benda berubah maka . . .a. Volumenya berubahb. Massa dan percepatannya berubahc. Massa dan percepatannya tidak berubahd. Massa berubah dan percepatannya tidake. Massa tidak berubah dan percepatannya berubah

E C2

3.7.1 10. Pada sebuah benda bermassa m bekerja gaya F hingga benda memperolehpercepatan a. Jika massa benda dijadikan dan gayanya , percepatanbenda menjadi . . .a.b.c.d.

e.

C C3

3.7.3 11. Perhatikan gambar dibawah ini. A C4

80

Page 93: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Massa balok A dan B, masing-masing adalah 7 kg dan 3 kg (katrol licin).Percepatan gravitasi ⁄ . Nilai tegangan tali T adalah . . .a. 21 Nb. 19 Nc. 14 Nd. 9 Ne. 7 N

3.7.4 12. Besar koefisien gesekan benda bergantung pada . . .a. Massa benda yang bersentuhanb. Bentuk benda yang bersentuhanc. Posisi benda yang bersentuhand. Kecepatan benda yang bersentuhane. Kekasaran permukaan benda yang bersentuhan

E C5

3.7.7 13. Jika sebuah benda terletak pada bidang miring maka gaya normal pada gayabenda itu adalah . . .a. Sama dengan berat bendab. Lebih kecil dari berat bendac. Lebih besar dari berat bendad. Dapat lebih besar atau lebih kecil daripada berat bendae. Dapat sama atau tidak sama dengan berat

B C6

3.7.2 14. Apabila sebuah benda bergerak pada bidang datar yang kasar ditarik dengangaya konstan maka selama gerakannya . . .

C C5

81

Page 94: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

a. Gaya normal tetap, gaya gesekan berubahb. Gaya normal berubah, gaya gesekan tetapc. Gaya normal dan gaya gesekan keduanya tetapd. Gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya berubahe. Gaya normal dan gaya gesekan kadang-kadang berubah dan tetap

bergantian3.7.4 15. Seseorang saat berada dalam lift berdiri di atas timbangan badan. Sebelum

lift bergerak ke bawah dengan percepatan ⁄ ( ⁄ ). Jarumtimbangan akan menunjukkan angka . . .a. 30 kgb. 50 kgc. 57 kgd. 59 kge. 63 kg

C C3

3.7.3 16. Seorang siswa melakukan percobaan untuk menguji elastisitas karet dandidapat grafik hubungan antara pertambahan gaya dan pertambahanpanjang sebagai berikut.

Berdasarkan grafik, benda bersifat plastis pada . . .a. OAb. OBc. OCd. AC

E C3

82

Page 95: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

e. BC3.7.3 17. Perhatikan gambar berikut!

Benda terletak di meja licin dan dihubungkan melalui sebuahkatrol dengan benda yang tergantung pada ujung meja. Bendamula-mula ditahan kemudian dilepaskan hingga bergerak, maka tegangantali T adalah . . .a. 96 Nb. 72 Nc. 40 Nd. 24 Ne. 15 N

D C3

3.7.5 18. Hukum I Newton membahas tentang sifat benda yang cenderungmempertahankan keadaannya (diam atau bergerak dengan kecepatan tetap).Oleh karena itu, hukum I Newton dikenal sebagai . . .a. Hukum kelembamanb. Hukum gravitasi Newtonc. Hukum kekekalan enerd. Hukum kekekalan momentume. Hukum aksi-reaksi

A C5

3.7.1 19. Mobil yang awalnya diam kemudian digas sehingga melaju denganpercepatan tertentu. Peristiwaa ini menunjukkan . . .

B C2

83

Page 96: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

a. Hukum I Newtonb. Hukum II Newtonc. Hukum III Newtond. Hukum aksi-reaksie. Hukum kelembaman

3.7.7 20. Pada saat mobil bergerak dengan kecepatan ⁄ . Mobil tidakmelewati tanjakan maupun turunan. Mobil juga tidak di gas dan tidak direm,setelah berjalan selama 10 detik, kecepatannya . . . ⁄a. 1,5b. 4,5c. 15d. 45e. 150

C C5

84

Page 97: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 7

SOAL TESKONSEP GAYA DAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

PETUNJUK UMUM1. Isilah identitas siswa, pilihan jawaban dan tingkat keyakinan pada lembar

jawaban.2. Jumlah soal sebanyak 20 butir soal, waktu mengerjakan 60 menit3. Tingkat keyakinan WAJIB diisi sesuai dengan keyakinan Anda dalam menjawab

soal.4. Soal berbentuk pilihan ganda terbuka.5. Beri tanda silang (X) pada salah satu opsi: A, B, C, D, atau E.6. Beri tanda checklist (√) untuk respon tingkat keyakinan Anda.7. Berikan alasan untuk pilihan jawaban yang Anda pilih di bawah soal.8. Keterangan mengenai tingkat keyakinan dapat Anda lihat pada halaman lembar

jawaban.9. Laporkan jika terdapat ketidakjelasan dari soal yang Anda terima.

A. SOAL

1. Sebuah mobil memiliki massa 1000 kg. Tentukan berat mobil tersebut jikabesar percepatan gravitasi bumi ⁄a.b.c.d.e.

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Sebuah kotak bermassa 30 kg terletak di atas papan miring dengan sudutkemiringan terhadap lantai. Berapakah besar gaya normal yang bekerjapada papan ?a. 146 Nb. 147 Nc. 148 Nd. 149 Ne. 150 N

85

Page 98: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

a. 0,3b. 0,1c. 0d. 1e. 3

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Sebuah kotak bermassa 10 kg berada dalam keadaan diam di lantai horizontal.Koefisien gesek statik adalah 0,4 dan koefisien gesek kinetik addalah 0,3.Tentukan gaya gesekan yang bekerja pada kotak jika gaya yang diberikansebesar 0 (nol).

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. Sebuah batu bermassa 100 gr diikat dengan tali sepaanjang 1 m. Batu tersebutdiputar pada bidang horizontal dengan kecepatan sudut konstan⁄ . Hitunglah besar tegangan tali pengikatnya.a.b.c.d.e.

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. Dua buah balok A dan B masing-masing bermassa 10 kg dan 30 kg (sepertiterlihat pada gambar 1). Jika balok B ditarik dengan gaya , makagaya gesekannya menjadi . . .

86

Page 99: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Gambar 1. Susunan Balok A dan Ba. 22 Nb. 25 Nc. 16 Nd. 70 Ne. 240 N

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6. Sebuah anak timbangan bermassa 0,5 kg diikat dengan seutas tali yangpanjangnya 2 m. anak timbangan tersebut diputar secara vertikal dengankecepatan sudut tetap ⁄ . Tentukan tegangan tali saat anak timbanganberada di titik terendah.a. 98 Nb. 20 Nc. 10 Nd. 105 Ne. 125 N

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7. Sebuah mobil melintasi puncak bukit yang melenkung dengan jari-jari 50 m.apabila massa mobil 1200 kg dan kecepatannya ⁄ , berapa gayatekan mobil di puncak bukit yang dilaluinya ?a. 1800 Nb. 9600 Nc. 8700 Nd. 2400 Ne. 4800 N

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

87

Page 100: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8. Seseorang bermassa 60 kg menimbang berat badannya dalam lift. Berapakahangka yang ditunjukkan timbangan jika lift diam ?a. 60 Nb. 6000 Nc. 600 Nd. 60000 Ne. 6 N

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9. Dari hukum kedua Newton, dapat disimpulkan bahwa jika gaya yang bekerjapada sebuah benda berubah . . .a. Volumenya berubahb. Massa dan percepatannya berubahc. Massa dan percepatannya tidak berubahd. Massa berubah dan percepatannya tidake. Massa tidak berubah dan percepatannya berubah

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10. Pada sebuah benda bermassa m bekerja gaya F hingga benda memperolehpercepatan a. Jika massa benda dijadikanbenda menjadi . . .

dan gayanya , percepatan

a.b.c.d.e.

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

88

Page 101: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

11. Perhatikan gambar dibawah ini.

Massa balok A dan B, masing-masing adalah 7 kg dn 3 kg (katrol licin).Percepatan gravitasi ⁄ . Nilai tegangan tali T adalah . . .a. 21 Nb. 19 Nc. 14 Nd. 9 Ne. 7 N

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12. Besar koefisien gesekan benda bergantung pada . . .a. Massa benda yang bersentuhanb. Bentuk benda yang bersentuhanc. Posisi benda yang bersentuhand. Kecepatan benda yang bersentuhane. Kekasaran permukaan benda yang bersentuhan

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13. Jika sebuah benda terletak pada bidang miring maka gaya normal pada gayabenda itu adalah . . .a. Sama dengan berat bendab. Lebih kecil dari berat bendac. Lebih besar dari berat bendad. Dapat lebih besar atau lebih kecil daripada berat bendae. Dapat sama atau tidak sama dengan berat

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

89

Page 102: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

14. Apabila sebuah benda bergerak pada bidang datar yang kasr ditarik dengangaya konstan maka selama gerakannya . . .a. Gaya normal tetap, gaya gesekan berubahb. Gaya normal berubah, gaya gesekan tetapc. Gaya normal dan gaya gesekan keduanya tetapd. Gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya berubahe. Gaya normal dan gaya gesekan kadang-kadang berubah dan tetap

bergantian

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

15. Seseorang saat berada dalam lift berdiri di atas timbangan badan. Sebelum liftbergerak ke bawah dengan percepatan ⁄ ( ⁄ ). Jarumtimbangan akan menunjukkan angka . . .a. 30 kgb. 50 kgc. 57 kgd. 59 kge. 63 kg

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

16. Seorang siswa melakukan percobaan untuk menguji elastisitas karet dandidapat grafik hubungan antara pertambahan gaya ( ) dan pertambahanpanjang ( ) sebagai berikut.

Berdasarkan grafik, benda bersifat plastis pada . . .

90

Page 103: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

a. AOb. OBc. OCd. ACe. BC

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

17. Perhatikan gambar berikut!

Benda terletak di meja licin dan dihubungkan dengan bendayang tergantung pada ujung meja. Benda mula-mula ditahan

kemudian dilepaskan hingga bergerak, maka tegangan tali T adalah . . .a. 96 Nb. 72 Nc. 40 Nd. 24 Ne. 15 N

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

18. Hukum I Newton membahasa tentang sifat benda yang cenderungmempertahankan keadaannya (diam atau bergerak dengan kecepatan tetap).Oleh karena itu, hukum I Newton dikenal sebagai . . .a. Hukum kelembamanb. Hukum gravitasi Newtonc. Hukum kekekalan energid. Hukum kekekalan momentume. Hukum aksi-reaksi

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

91

Page 104: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

19. Mobil yang awalnya diam kemudian digas sehingga melaju denganpercepatan tertentu. Peristiwa ini menunjukkan . . .a. Hukum I Newtonb. Hukum II Newtonc. Hukum III Newtond. Hukum aksi-reaksie. Hukum kelembaman

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

20. Pada saat mobil bergerak dengan kecepatan ⁄ . Mobil tidakmelewati tanjakan maupun turunan. Mobil juga tidak di gas dan tidak direm,setelah berjalan selama 10 detik, kecepatannya . . . ⁄a. 1,5b. 4,5c. 15d. 45e. 150

Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

92

Page 105: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 8

LEMBAR JAWABAN TES

Nama :Kelas : XI IPA . . .Pelajaran : Fisika

Petunjuk:

1. Beri tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban A, B, C, D, atau E

2. Beri tanda checklist (√) untuk respon tingkat keyakinan Anda dalam

menjawab soal

No.Pilihan Jawaban Tingkat Keyakinan

A B C D E SangatYakin

Yakin CukupYakin

TidakYakin

Sangat TidakYakin

Menebak

123456789

1011121314151617181920

93

Page 106: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

94

Page 107: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 9

PEMBAHASAN SOAL PENELITIANIDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK

PADA MATERI GAYA DANHUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

1. Sebuah mobil memiliki massa 1000 kg. Tentukan berat mobil tersebut jika besarpercepatan gravitasi bumia.

⁄b.c.d.e.

Pembahasan:Diketahui:Berat benda

; ⁄⁄

2. Sebuah kotak bermassa 30 kg terletak di atas papan miring dengan sudutterhadap lantai. Berapakah besaar gaya normal yang bekerja pada papan ?a. 146 Nb. 147 Nc. 148 Nd. 149 Ne. 150 N

Pembahasan:

Jadi, besar gaya normal adalah 150 N arahnya tegak lurus terhadap papan.

94

Page 108: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

3. Sebuah kotak 10 kg berada dalam keadaan diam di lantai horizontal. Koefisiengesek statik adalah 0,4 dan koefisien gesek kinetik adalah 0,3. Tentukan gayagesekan yang bekerja pada kotak jika gaya yang diberikan sebesar 0 (nol).a. 0,3b. 0,1c. 0d. 1e. 3

Pembahasan:Untuk memudahkan pengerjaan, gambarlah benda beserta gaya-gaya yangbekerja padanya.∑

Dengan demikian, gaya normal untuk semua kasus adalah 100 N.JikaKarena tidak ada gaya yang diberikan, kotak tidak akan bergerak sehingga

.

4. Sebuah batu bermassa 100 gr diikat dengan tali sepanjang 1 m. Batu tersebutdiputar pada bidang horizontal dengan kecepatan sudut konstan ⁄ .Hitunglah besar tegangan tali pengikatnya.a.b.c.d.e.

Pembahasan:Tegangan tali berperan sebagai gaya sentripetal.

( )( )Besar tegangan tali adalah

95

Page 109: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

5. Dua buah balok A dan B masing-masing 10 kg dan 30 kg (lihat gambar). Jikabalok B ditarik dengan gaya , maka gaya gesekannya menjadi . . .

a. 22 Nb. 25 Nc. 16 Nd. 70 Ne. 240 N

Pembahasan:Diketahui: ; ;Besar gaya gesekan yang terjadi( )( )

6. Sebuah anak timbangan bermassa 0,5 kg diikat dengan seutas tali yangpanjangnya 2 m. Anak timbangan tersebut diputar secara vertikal dengankecepatan sudut tetap ⁄ . Tentukan tegangan tali saat anak timbanganberada di titik terendah.a. 98 Nb. 20 Nc. 10 Nd. 105 Ne. 125 N

Pembahasan:Pada saat titik terendah∑

( )

96

Page 110: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

7. Sebuah mobil melintasi puncak bukit yang melenkung dengan jari-jari 50 m.apabila massa mobil 1200 kg dan kecepatannya ⁄ , berapa gaya tekanmobil di puncak bukit yang dilaluinya ?a. 1800 Nb. 9600 Nc. 8700 Nd. 2400 Ne. 4800 N

Pembahasan:Gaya tekan mobil sama dengan gaya normalnya, tetapi berlawanan arah∑ ( )Dimana ⁄ ⁄( )

8. Seseorang bermassa 60 kg menimbang berat badannya dalam lift. Berapakahangka yang ditunjukkan timbangan jika lift diam ?a. 60 Nb. 6000 Nc. 600 Nd. 60000 Ne. 6 N

Pembahasan:

Karena liftnya diam, maka berat badan orang tersebut adalah 600N

9. Dari hukum kedua Newton, dapat disimpulkan bahwa jika gaya yang bekerjapada sebuah benda berubah . . .a. Volumenya berubahb. Massa dan percepatannya berubahc. Massa dan percepatannya tidak berubahd. Massa berubah dan percepatannya tidak

97

Page 111: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

e. Massa tidak berubah dan percepatannya berubah

Pembahasan:Karena percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuahbenda berbanding lurus dengan gaya itu, searah dengan gaya, dan berbandingterbalik dengan massa benda.

10. Pada sebuah benda bermassa m bekerja gaya F hingga benda memperolehpercepatan a. Jika massa benda dijadikanmenjadi . . .

dan gayanya , percepatan benda

a.b.c.d.e.

Pembahasan:Dapat di analisis dengan hukum II Newton

11. Perhatikan gambar dibawah ini.

Massa balok A dan B, masing-masing adalah 7 kg dn 3 kg (katrol licin).Percepatan gravitasi ⁄ . Tegangan tali T adalah . . .a. 21 Nb. 19 Nc. 14 Nd. 9 Ne. 7 N

Pembahasan:∑ ( )( )98

Page 112: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

⁄Jadi, untuk tegangan tali dapat digunakan∑ ⁄

12. Besar koefisien gesekan benda bergantung pada . . .a. Massa benda yang bersentuhanb. Bentuk benda yang bersentuhanc. Posisi benda yang bersentuhand. Kecepatan benda yang bersentuhane. Kekasaran permukaan benda yang bersentuhan

Pembahasan:Karena ketika sebuah benda bergerak sepanjang permukaan yang kasar, gayagesekan kinetik bekerja dengan berlawanan arah terhadap kecepatan benda.Besar gaya gesek kinetik bergantung pada jenis kedua permukaan yangbersentuhan.

13. Jika sebuah benda terletak pada bidang miring maka gaya normal pada gayabenda itu adalah . . .a. Sama dengan berat bendab. Lebih kecil dari berat bendac. Lebih besar dari berat bendad. Dapat lebih besar atau lebih kecil daripada berat bendae. Dapat sama atau tidak sama dengan berat

Pembahasan:Karena gaya normal adalah gaya yang arahnya tegak lurus bidang lintasanbenda.

14. Apabila sebuah benda bergerak pada bidang datar yang kasar ditarik dengan gayakonstan maka selama gerakannya . . .a. Gaya normal tetap, gaya gesekan berubahb. Gaya normal berubah, gaya gesekan tetapc. Gaya normal dan gaya gesekan keduanya tetapd. Gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya berubah

99

Page 113: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

e. Gaya normal dan gaya gesekan kadang-kadang berubah dan tetap bergantian

Pembahasan:Hal itu terjadi karena ada gaya lain pada benda yang menahannya tidakbergerak (gaya total pada benda yang tidak bergerak adalah nol).Jika kita mendorong dengan gaya yang lebih besar dan benda belum dapatbergerak.

15. Seseorang saat berada dalam lift berdiri di atas timbangan badan. Sebelum liftbergerak ke bawah dengan percepatan ⁄ ( ⁄ ). Diketahuimassa badan orang tersebut adalah 60 kg. Jarum timbangan akan menunjukkanangka . . .a. 30 kgb. 50 kgc. 57 kgd. 59 kge. 63 kg

Pembahasan:Diketahui:Ditanyakan:

; ⁄ ; ⁄Jawab:∑( ) ( )( ) ( )( )( )

Jadi, jarum timbangan akan menunjukkan angka 57kg

16. Seorang siswa melakukan percobaan untuk menguji elastisitas karet dan didapatgrafik hubungan antara pertambahan gaya ( ) dan pertambahan panjang ( )sebagai berikut.

100

Page 114: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Berdasarkan grafik, benda bersifat plastis pada . . .a. AOb. OBc. OCd. ACe. BC

Pembahasan:Benda bersifat plastis apabila benda diberikan tegangan maka benda tidakkembali ke posisi semula. Berdasarkan gambar OB, benda dinyatakan sebagaibenda elastis. Benda bersifat elastis apabila benda diberikan tegangan makabenda kembali ke posisi semula. Sementara itu, titik BC menyatakan bendadalam kondisi plastis.

17. Perhatikan gambr berikut!

Benda terletak di meja licin dan dihubungkan dengan bendayang tergantung pada ujung meja. Benda mula-mula ditahan kemudian

dilepaskan hingga bergerak, maka tegangan tali T adalah . . .a. 96 Nb. 72 Nc. 40 Nd. 24 Ne. 15 N

Pembahasan:Diketahui: ;Ditanyakan: T

Jawab: Besar percepatan yang dialami benda, yaitu:

101

Page 115: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

∑ ( )⁄Jika digunakan benda 2 maka besarnya tegangan tali yang dihasilkan adalah:∑ ( )( ⁄ )Jadi, besarnya tegangan tali adalah 24 N.

18. Hukum I Newton membahasa tentang sifat benda yang cenderungmempertahankan keadaannya (diam atau bergerak dengan kecepatan tetap). Olehkarena itu, hukum I Newton dikenal sebagai . . .a. Hukum kelembamanb. Hukum gravitasi Newtonc. Hukum kekekalan energid. Hukum kekekalan momentume. Hukum aksi-reaksi

Pembahasan:Hukum I Newton dikenal sebagai hukum Kelembaman. Hukum aksi-reaksiadalah hukum III Newton. Hukum II Newton membahas tentang gerak benda.

19. Mobil yang awalnya diam kemudian digas sehingga melaju dengan percepatantertentu. Peristiwa ini menunjukkan . . .a. Hukum I Newtonb. Hukum II Newtonc. Hukum III Newtond. Hukum aksi-reaksie. Hukum kelembaman

Pembahasan:Hukum II Newton menjelaskan tentang percepatan yang diperoleh bendaakan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding terbalikdengan massa benda.Dalam hal ini mobil mendapat gaya ketika di gas sehingga mobil mendapatkanpercepatan tertentu. Oleh karena itu peristiwa tersebut menjelaskan tentanghukum II Newton.

102

Page 116: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

20. Pada saat mobil bergerak dengan kecepatan ⁄ . Mobil tidak melewatitanjakan maupun turunan. Mobil juga tidak di gas dan tidak direm, setelahberjalan selama 10 detik, kecepatannya . . . ⁄a. 1,5b. 4,5c. 15d. 45e. 150

Pembahasan:Tidak di gas dan tidak di rem berarti mobil tidak mendapat gaya dari luar.∑Berdasarkan hukum I Newton, maka ⁄

103

Page 117: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

104

Page 118: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

105

Page 119: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

106

Page 120: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

107

Page 121: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Page 122: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Page 123: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Page 124: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Page 125: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 11

HASIL LEMBAR JAWABAN PESERTA DIDIK

NO NAMA SISWAJAWABAN SOAL JUMLAH

SKOR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 AIMAN ALZAWAHIRI 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 52 DELFAN ERIZA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 13 FAZILATUL RIDA 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 54 HANI FAZILA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 35 JEFANYA ANDREAS MANUEL T 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 76 MESI RIYANDI 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 47 MUTIA AGUSTINI 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 68 MUHAMMAD DIKI 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 59 MUHAMMAD SOUFYAN FARHAN 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 6

10 NURUL MUNIRATUL KHAIRAT 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 411 PUTRI HUMAIRA 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 412 RAIHAN AMALIA 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 413 RIMA PUTRI DINANTY 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 414 RIZKI ABIZAR 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 715 SAFIRATUL ASRA 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 516 SARA YULISA 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 417 SITI ZUHRA ULFA 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 418 SYAHRUL SAKRATUL 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 719 TEGAR DIRGANTARA 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 820 TEUKU HAIKAL FARAS 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1121 TJUT NYAK DHIEN 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5

108

Page 126: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

ULFA LINDRI SERLINA 123 VIYONA MASITHA 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 424 YENNNI PRICILLIA 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 525 QARIMAH AJIRA 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5

JUMLAH SISWA YANG MENJAWABBENAR

17 13 2 8 15 3 1 6 2 3 7 0 6 5 8 1 16 2 10 5

JUMLAH SISWA YANG MENJAWABSALAH

8 12 23 17 10 22 24 19 23 22 18 25 19 20 17 24 9 23 15 20

JUMLAH JAWABAN PESERTA DIDIK 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

22 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 7

109

Page 127: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 12

B. HASIL TINGKAT KEYAKINAN PESERTA DIDIK SECARA CRI

NO NAMA SISWATINGKAT KEYAKINAN JUMLAH

SKOR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 AIMAN ALZAWAHIRI 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 882 DELFAN ERIZA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 FAZILATUL RIDA 5 4 4 0 0 4 5 4 5 4 0 5 4 5 4 4 5 5 5 4 764 HANI FAZILA 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 645 JEFANYA ANDREAS MANUEL T 5 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 636 MESI RIYANDI 4 4 4 4 5 4 1 5 2 5 3 5 1 5 3 1 3 2 2 2 657 MUTIA AGUSTINI 2 0 0 0 2 4 0 0 2 2 2 2 2 2 0 0 4 0 4 4 328 MUHAMMAD DIKI 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 879 MUHAMMAD SOUFYAN FARHAN 5 0 3 0 0 0 0 3 4 3 0 5 5 5 4 4 3 3 3 3 53

10 NURUL MUNIRATUL KHAIRAT 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 9711 PUTRI HUMAIRA 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 3 4 5 8512 RAIHAN AMALIA 0 4 4 0 0 0 0 0 4 2 4 0 0 4 4 4 4 0 2 5 4113 RIMA PUTRI DINANTY 3 5 4 3 2 5 4 3 1 0 4 4 4 3 2 5 4 1 3 0 6014 RIZKI ABIZAR 5 0 0 0 0 0 0 3 3 3 0 0 3 4 4 4 3 3 4 3 4215 SAFIRATUL ASRA 5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 7116 SARA YULISA 5 3 3 3 3 5 3 3 2 5 3 5 2 3 3 3 3 3 3 4 6717 SITI ZUHRA ULFA 0 0 2 0 2 0 2 4 0 0 2 0 0 0 4 0 4 2 4 2 2818 SYAHRUL SAKRATUL 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 9319 TEGAR DIRGANTARA 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 9720 TEUKU HAIKAL FARAS 4 0 4 3 5 0 2 4 3 5 0 2 4 5 1 4 3 4 5 3 6121 TJUT NYAK DHIEN 5 4 0 0 0 0 0 2 4 2 0 5 3 0 0 0 2 3 4 5 39

110

Page 128: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

ULFA LINDRI SERLINA 523 VIYONA MASITHA 5 0 0 4 0 5 0 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 5924 YENNNI PRICILLIA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8025 QARIMAH AJIRA 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 64

JUMLAH NILAI CRI PER-SOAL 97 69 74 60 64 75 60 82 84 83 71 83 79 87 80 81 91 73 92 89 1574

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62

111

Page 129: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 13

NILAI PERHITUNGAN DATA BERDASARKAN CRIs DAN FRAKSI

NO NILAINAMASISWA

SOAL JUMLAHSKOR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1JAWABAN

AA0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5

CRI 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 88

2JAWABAN

DE0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3JAWABAN

FR1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 5

CRI 5 4 4 0 0 4 5 4 5 4 0 5 4 5 4 4 5 5 5 4 76

4JAWABAN

HF0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3

CRI 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 64

5JAWABAN

JAMT1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 7

CRI 5 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63

6JAWABAN

MR0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 4

CRI 4 4 4 4 5 4 1 5 2 5 3 5 1 5 3 1 3 2 2 2 65

7JAWABAN

MA1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6

CRI 2 0 0 0 2 4 0 0 2 2 2 2 2 2 0 0 4 0 4 4 32

8JAWABAN

MD0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5

CRI 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 87

9JAWABAN

MSF1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 6

CRI 5 0 3 0 0 0 0 3 4 3 0 5 5 5 4 4 3 3 3 3 53

10JAWABAN

NMK0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4

CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 97

11JAWABAN

PH0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4

CRI 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 3 4 5 85

112

Page 130: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

12JAWABAN

RA1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4

CRI 0 4 4 0 0 0 0 0 4 2 4 0 0 4 4 4 4 0 2 5 41

13JAWABAN

RPD0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

CRI 3 5 4 3 2 5 4 3 1 0 4 4 4 3 2 5 4 1 3 0 60

14JAWABAN

RA1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 7

CRI 5 0 0 0 0 0 0 3 3 3 0 0 3 4 4 4 3 3 4 3 42

15JAWABAN

SA1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5

CRI 5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 71

16JAWABAN

SY1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4

CRI 5 3 3 3 3 5 3 3 2 5 3 5 2 3 3 3 3 3 3 4 67

17JAWABAN

SZU1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4

CRI 0 0 2 0 2 0 2 4 0 0 2 0 0 0 4 0 4 2 4 2 28

18JAWABAN

SS1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

CRI 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 93

19JAWABAN

TD1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8

CRI 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 97

20JAWABAN

THF1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 11

CRI 4 0 4 3 5 0 2 4 3 5 0 2 4 5 1 4 3 4 5 3 61

21JAWABAN

TND1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5

CRI 5 4 0 0 0 0 0 2 4 2 0 5 3 0 0 0 2 3 4 5 39

22JAWABAN

ULS1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 7

CRI 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62

23JAWABAN

VM1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4

CRI 5 0 0 4 0 5 0 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 59

24JAWABAN

YP1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5

CRI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

25JAWABAN

QA1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5

CRI 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 64JUMLAH JAWABAN BENAR 17 13 2 8 15 3 1 6 2 3 7 0 6 5 8 1 16 2 10 5 130

113

Page 131: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JUMLAH JAWABAN SALAH 8JUMLAH SISWA 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25JUMLAH CRI 97 69 74 60 64 75 60 82 84 83 71 83 79 87 80 81 91 73 92 89 1574

JUMLAH CRI (JS) 29 32 70 45 22 60 55 56 76 70 48 83 59 73 52 77 29 70 52 71 1129

JUMLAH CRI (JB) 68 37 4 15 42 15 5 26 8 13 23 0 20 14 28 4 62 3 40 18 445

FRAKSI (JB) 0,7 0,5 0,1 0,3 0,6 0,1 0,0 0,2 0,1 0,1 0,3 0,0 0,2 0,2 0,3 0,0 0,6 0,1 0,4 0,2FRAKSI (JS) 0,3 0,5 0,9 0,7 0,4 0,9 1,0 0,8 0,9 0,9 0,7 1,0 0,8 0,8 0,7 1,0 0,4 0,9 0,6 0,8

NILAI CRIs 3,6 2,7 3,0 2,6 2,2 2,7 2,3 2,9 3,3 3,2 2,7 3,3 3,1 3,7 3,1 3,2 3,2 3,0 3,5 3,6

NILAI CRIb 2,7 1,5 0,2 0,6 1,7 0,6 0,2 1,0 0,3 0,5 0,9 0,0 0,8 0,6 1,1 0,2 2,5 0,1 1,6 0,7

12 23 17 10 22 24 19 23 22 18 25 19 20 17 24 9 23 15 20 97

114

Page 132: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 14

NILAI PERSENTASE JAWABAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN METODE CRI

NO NILAINAMASISWA

SOAL JUMLAHSKOR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1JAWABAN

AAM M M M P M M P M M P M M M P M P M M M 0

CRI 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 88

2JAWABAN

DE TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP 0

CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3JAWABAN

FR P P M TP TP M M M M M TP M M M M M P M P M 0

CRI 5 4 4 0 0 4 5 4 5 4 0 5 4 5 4 4 5 5 5 4 76

4JAWABAN

HFM M M M M M M M M P M M M M M M P M M M 0

CRI 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 64

5JAWABAN

JAMT P P M TP P TP M M M M M M M M P M P M P M 0

CRI 5 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63

6JAWABAN

MR M P M M M M TP M TP M M M TP M M TP M TP TP TP 0

CRI 4 4 4 4 5 4 1 5 2 5 3 5 1 5 3 1 3 2 2 2 65

7JAWABAN

MATP TP TP TP TP M TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP P TP P M 0

CRI 2 0 0 0 2 4 0 0 2 2 2 2 2 2 0 0 4 0 4 4 32

8JAWABAN

MD M M M M P M M P M M P M M M P M P M M M 0

CRI 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 87

9JAWABAN

MSF P TP M TP TP TP TP M M M TP M M M P M P M M M 0

CRI 5 0 3 0 0 0 0 3 4 3 0 5 5 5 4 4 3 3 3 3 53

10JAWABAN

NMKM p M M M M M M M M M M P M M M P M P M 0

CRI 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 97

11JAWABAN

PH M P M M P M M M M M M M M P M M M M P M 0

CRI 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 3 4 5 85

115

Page 133: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JAWABANRA

CRI 0 4 4 0 0 0 0 0 4 2 4 0 0 4 4 4 4 0 2 5 41

13JAWABAN

RPDM M P M TP P M M TP TP M M M M TP M M TP M TP 0

CRI 3 5 4 3 2 5 4 3 1 0 4 4 4 3 2 5 4 1 3 0 60

14JAWABAN

RA P TP TP TP TP TP TP M M M TP TP M M P M P M P M 0

CRI 5 0 0 0 0 0 0 3 3 3 0 0 3 4 4 4 3 3 4 3 42

15JAWABAN

SAP M M M P M M M P M M M M M M P M M M P 0

CRI 5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 71

16JAWABAN

SY P M M M M M M M TP M P M TP M M M P M M M 0

CRI 5 3 3 3 3 5 3 3 2 5 3 5 2 3 3 3 3 3 3 4 67

17JAWABAN

SZU TP TP TP TP TP TP TP M TP TP TP TP TP TP M TP P TP M TP 0

CRI 0 0 2 0 2 0 2 4 0 0 2 0 0 0 4 0 4 2 4 2 28

18JAWABAN

SSP M M P P P M P M M M M P M M M M M P M 0

CRI 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 93

19JAWABAN

TD P P M M M P P P M P P M M M M M P M M M 0

CRI 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 97

20JAWABAN

THF P TP M P P TP TP P M P TP TP P P TP M M M P P 0

CRI 4 0 4 3 5 0 2 4 3 5 0 2 4 5 1 4 3 4 5 3 61

21JAWABAN

TNDP M TP TP TP TP TP TP P TP TP M M TP TP TP TP M M P 0

CRI 5 4 0 0 0 0 0 2 4 2 0 5 3 0 0 0 2 3 4 5 39

22JAWABAN

ULS P P M P P M M M M M M M M M P M P M P M 0

CRI 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62

23JAWABAN

VM P TP TP M TP M TP M M M M M P M TP M P TP M M 0

CRI 5 0 0 4 0 5 0 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 59

24JAWABAN

YPP M M M P M M P M M M M M P M M M M M P 0

CRI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

25JAWABAN

QA P P M TP TP TP TP M M M TP TP M M P M M M M M 0

CRI 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 64

JUMLAH SISWA M 7 9 18 12 5 13 13 15 17 17 12 18 15 18 12 19 8 18 13 17 276

12TP P M TP TP TP TP TP M TP M TP TP M M M P TP TP M 0

116

Page 134: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JUMLAH SISWA TP 4

JUMLAH SISWA P 14 9 1 3 9 3 1 6 2 3 4 0 4 3 7 1 15 0 9 4 98JUMLAH CRI 97 69 74 60 64 75 60 82 84 83 71 83 79 87 80 81 91 73 92 89 1574

JUMLAH SISWA 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25% SISWA M 28 36 72 48 20 52 52 60 68 68 48 72 60 72 48 76 32 72 52 68 1104% SISWA TP 16 28 24 40 44 36 44 16 24 20 36 28 24 16 24 20 8 28 12 16 504% SISWA P 56 36 4 12 36 12 4 24 8 12 16 0 16 12 28 4 60 0 36 16 392

7 6 10 11 9 11 4 6 5 9 7 6 4 6 5 2 7 3 4 126

117

Page 135: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 15

PERHITUNGAN DATA BERDASARKAN CRIs DAN FRAKSI SESUAIINDIKATOR

No IndikatorNo.Soal

CRIs F Kategori

1 3.7.1

1 3,63 0,68 P

9 3,30 0,08 M

10 3,18 0,12 M

19 3,47 0,4 M

2 3.7.2 14 3,65 0,2 M

3 3.7.3

2 2,67 0,52 P

3 3,04 0,08 M

11 2,67 0,28 M

16 3,21 0,04 M

17 3,22 0,64 P

4 3.7.412 3,32 0 M

15 3,06 0,32 M

5 3.7.5 18 3,04 0,08 M

6 3.7.6 4 2,65 0,32 M

7 3.7.7

5 2,2 0,6 TP

6 2,73 0,12 M

7 2,29 0,04 M

8 2,95 0,24 M

13 3,11 0,24 M

20 3,55 0,2 M

118

Page 136: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 16 FotoPenelitian

Peserta Didik Mengerjakan Soal Tes Identifikasi Miskonsepsi

119

Page 137: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Wawancara dengan Pendidik

120

Page 138: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 12 BANDA … Rahma Muna.pdf · Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lampiran 17

A. Identitas Diri

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rajur Rahma Muna

Tempat / Tanggal Lahir : Banda Aceh / 24 November 1995

Agama : Islam

Kebangsaan / Suku : Indonesia / Aceh

Status : Belum Kawin

Pekerjaan / NIM : Mahasiswi / 251324534

B. Identitas Orang Tua

Ayah : Abdul Kadir Sayed

Ibu : Nuriyati Arifien

Pekerjaan Ayah : PNS (Lapas Klas II A Aceh)

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jln. Jurong Dagang, Dusun. Pusara Habib II, Desa

Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh

C. Riyawat Pendidikan

SD : MIN Ulee Kareng Tamat 2007

SMP

SMA

: SMP Negeri 4 RSBI Banda Aceh

: SMA Negeri 12 Banda Aceh

Tamat 2010

Tamat 2013

Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Tamat 2018

Banda Aceh, Februari 2018Penulis,

Rajur Rahma MunaNIM. 251324534

121