Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan...

16

Transcript of Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan...

Page 1: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung
Page 2: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 11

Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung Menggunakan GIS dan Remote Sensing

Chairuddin

Dosen Luar Biasa STMIK Sumedang

Abstrak

Kawasan Bandung Raya yang terletak di Cekungan Bandung (Bandung basin)

terancam krisis air akibat pesatnya perubahan fungsi lahan konservasi menjadi kawasan permukiman maupun industri. Pada saat bersamaan, eksploitasi air tanah jauh lebih besar dibanding produksi air dari sejumlah daerah konservasi.

Aspek yang ditinjau dalam penelitian ini berupa kondisi klimatologi, pertumbuhan penduduk dan tata guna lahan untuk mengetahui apakah telah terjadi perubahan terhadap sistem aliran air yang ada sebagai akibat dari penggunaan lahan. Teknologi yang digunakan adalah Teknologi Penginderaan Jauh yaitu data citra LANDSAT dengan data time series dari tahun 1983 sampai tahun 2001. Metode yang dipakai dalam melakukan analisis citra yaitu dengan Normalized difference vegetation index(NDVI). Metode analisis Regresi digunakan untuk menganalisis tingkat keterhubungan atau keterkaitan antara perubahan area atau perubahan aliran yang diakibatkan oleh factor-faktor pendorong seperti, populasi penduduk dan perubahan iklim.

Hasil analisis citra Landsat time series tahun 1983, 1994 dan tahun 2001 dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dari karakteristik sumber-sumber air yang mempunyai kecenderungan meningkat. Factor bertambahnya Penduduk menunjukkan bahwa kenaikan jumlah penduduk akan menyebabkan kenaikan area air yang ada. Faktor lainnya yaitu : Iklim(curah hujan), hasil analisis menunjukkan bahwa jika terjadinya penurunan rata curah hujan tiap tahunnya maka area air (badan air) akan mengalami penurunan dan apabila terjadi kenaikan curah hujan makan badan air juga akan mengalami kenaikan. Kata kunci : Karakteristik , Sumber air, GIS, Remote Sensing, Cekungan Bandung 1. Pendahuluan

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Karena pengelolaan lingkungan hidup itu sendiri, pada akhirnya ditujukan buat keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.( Eko DJ ,2004).

Pengelolaan lingkungan hidup yang kurang baik akan memberikan akibat kemungkinan besar terganggunya tatanan lingkungan yang ada. Terganggunya lingkungan akan berdampak pada terganggunya kebutuhan pokok makhluk hidup terutama terganggunya potensi air yang ada di suatu kawasan. Dampak pengelolaan lingkungan hidup yang kurang baik saat ini dirasakan di kawasan Cekungan Bandung, penggunaan air tanah yang terus meningkat, pada beberapa wilayah di Bandung berakibat terjadi penurunan kualitas air yang sangat tajam. Kekurangan air terjadi di mana-mana, air menjadi barang yang sulit didapat dan mewah.

Cekungan Bandung pada hulu sungai Citarum yang mempunyai peran sebagai penyedia air untuk pertanian, perindustrian, dan air bersih bagi masyarakat di sekitarnya. Tanah di Cekungan Bandung merupakan lapisan tanah yang subur dan meresapkan air

Page 3: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 12

dengan baik. Pada saat ini, kawasan Bandung Raya yang terletak di cekungan Bandung (Bandung basin) terancam krisis air akibat pesatnya perubahan fungsi lahan konservasi menjadi kawasan pemukiman maupun industri. Pada saat bersamaan, eksploitasi air tanah jauh lebih besar dibandingkan dengan produksi air dari sejumlah daerah konservasi.

Karena itu sudah saatnya memikirkan optimalisasi penggunaan air permukaan dikawasan cekungan Bandung, harus ada langkah konkret untuk mencegah kekurangan air di masa yang akan datang..

Untuk mewujudkan hal tersebut penulis tertarik untuk mencoba menganalisis karakteristik dari sumber-sumber air yang ada di cekungan bandung untuk melihat sejauh mana perubahan sumber sumber air seperti perubahan aliran sungai dan perubahan area danau yang diakibatkan oleh faktor sosio-ekonomi dan faktor alam

2. Rumusan Masalah

Penelitian ini ingin mencari factor apa saja yang mempengaruhi perubahan karakteristik sumber –sumber air di cekungan Bandung seperti :

1. Adakah perubahan area air disetiap danau atau waduk yang ada diwilayah Cekungan Bandung dari data citra satelit

2. Bagaimanakah perubahan aliran disetiap sungai yang ada diwilayah Cekungan Bandung dari data citra satelit setelah dilakukan overlay dengan GIS(Geographic Information System)

3. Apakah perubahan land Cover/Land Use mempengaruhi karakteristik sumber-sumber air

4. Adakah Faktor pendorong lainnya yang dapat mempengaruhi dalam perubahan sumber-sumber air yang mengakibatkan terjadinya perubahan aliran sungai dan perubahan danau di suatu tempat seperti faktor sosio ekonomi , faktor alam , populasi penduduk dan perubahan iklim Dalam penelitian ini teknologi yang digunakan adalah Teknologi Penginderaan

Jauh yaitu data citra LANDSAT dengan data time series tahun 1994 dan tahun 2001, data tersebut digunakan untuk mendeteksi perkembangan dan perubahan morfologi air di suatu tempat baik itu sungai maupun danau/waduk.

3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan : Mengidentifikasi karakteristik sumber-sumber air baku yang berpotensi untuk cadangan air di Cekungan Bandung menggunakan GIS(Geographic Information System) dan Remote Sensing. 4. Ruang Lingkup Penelitian

Pembahasan Penelitian ini lebih ditekankan pada identifikasi karakteristik sumber-sumber air yang terdapat di wilayah Cekungan Bandung. Identifikasi karakteristik sumber-sumber air tersebut akan ditinjau dari perubahan sumber-sumber air yang ada di wilayah ini dengan menggunakan data Citra satelit yaitu LANDSAT dalam kurun waktu 18 tahun dengan pengambilan sampel citra tahun 1983, 1994, 2001. 5. Ruang Lingkup Penelitian

Daerah penelitian yang diambil yaitu Wilayah Cekungan Bandung yang meliputi : Bandung, Kab. Bandung, Kota Cimahi, Kec. Tanjungsari, Kec Cimanggung, Kec. Cikeruh.

Sumber-sumber air yang diteliti lebih ditekankan pada perubahan area waduk/Bendungan dan perubahan aliran pada sungai. Waduk/Bendungan yang menjadi objek penelitian di wilayah cekungan bandung yaitu Bendungan Saguling,Cirata dan situ Cileunca yang berada di wilayah kabupaten Bandung. Sedangkan objek sungai yang diteliti yaitu DAS Citarum hulu yang terletak membujur dari arah selatan yaitu antara 7o19’ – 6o24’ Lintang selatan dan 106o51’ – 107o51’ Bujur Timur.

Page 4: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 13

6. Tahapan Penelitian

Landsat MSS Data Landsat TM Data Landsat ETM+ Data

GCP selection of MSS, TM and ETM+

Geometric correction

Mosaikcking operation

Generation of NDVI Image

Clasification of land cover condition

Change detection of water area

Comparison among change of water area and

Meteorological data

Meteorological

Observation

Consideration of Influence of Human Impact Statistical data

Climate DataConsideration of Influence of Climate

change 7. Hasil Analisis

Hasil Analisis dari data citra landsat TM untuk melihat adakah perubahan area air pada tahun 1994 dan 2001. Dalam penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan luas area sumber air khususnya air permukaan yang berada di wilayah cekungan bandung. Perubahan luas area air kecenderungan meningkat 7.1. Hasil Analisis Perubahan Air Waduk Cirata

Gambar.1. untuk waduk Cirata memperlihatkan tidak adanya perubahan air pada tahun yang berbeda yaitu, untuk tahun 1994 dari hasil analisis luas area air menunjukkan 2.307,3 (Ha) dan tahun 2001 sebesar 2.307,3 (Ha) dengan perubahan area keseluruhan waduk cirata pada tahun perbandingan 0%. Artinya dengan perubahan 0% bukan berarti tidak adanya perubahan, dapat dilihat pada gambar.1 menunjukkan adanya perubahan pada bagian tertentu baik menyempit ataupun melebar, tetapi perubahan yang terjadi tidak mempengaruhi luas area keseluruhan terlihat pada kedua citra tersebut.

Gambar.1. deteksi perubahan air waduk Cirata

Cirata 05 Juli 1994

Cirata 22 Juni 2001

2307,3 2307,3

0

500

1000

1500

2000

2500

1994 2001

Tahun

Are

a a

ir(H

a)

Page 5: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 14

7.2. Hasil Analisis Perubahan Air Waduk Saguling Hasil analisis pada waduk saguling menunjukkan adanya sedikit perubahan area

yaitu seperti diperlihatkan pada gambar :4.2. Pada kedua citra tersebut menunjukkan perubahan area yaitu tahun 1994 luas area air sebesar 3.482,8 (Ha) dan pada tahun 2001 luas yang terdeteksi sebesar 3.482,9 (Ha). Disini ditemukan adanya perbedaan peningkatan luas area air, jadi ada perubahan area air yang terjadi pada tahun yang berbeda sebesar 0,1%.

Gambar.2. deteksi perubahan air waduk Saguling

7.3. Hasil Analisis Perubahan Air Situ Cileunca

Analisis berikutnya adalah sebuah danau di wilayah cekungan bandung yaitu Situ Cileunca, danau ini terdiri dari dua area air yang saling berdekatan. Analisis untuk danau ini dilakukan bersamaan mengingat area keduanya berdekatan dan area keduanya terdeteksi di citra relatif kecil.

Hasil analisis dari danau ini menunjukkan adanya perubahan area air yang relatif meningkat, hasil analisis citra tahun 1994 menunjukkan area air sebesar 264,1(Ha) dan pada tahun 2001 area air sebesar 264,3(Ha). Terdeteksi adanya perubahan yang relatif kecil antara kedua data citra tersebut sebesar 0,2%. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada gambar3.deteksi perubahan area air Situ Cileunca.

Gambar.3. deteksi perubahan air Situ Cileunca

Saguling 1994

Saguling 2001

3482,8 3482,9

10,0

500,0

1000,0

1500,0

2000,0

2500,0

3000,0

3500,0

4000,0

1994 2001

Tahun

Are

a a

ir(H

a)

Situ Cileunca 1994

Situ Cileunca 2001

264,1

264,3

264

264,05

264,1

264,15

264,2

264,25

264,3

264,35

1994 2001

Tahun

Are

a a

ir(H

a)

Page 6: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 15

Dari hasil analisis citra tahun 1994 dan tahun 2001 untuk wilayah area air Waduk Cirata, Waduk Cirata dan Danau Situ Cileunca menunjukkan adanya perubahan area air seperti terlihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.4 perbandingan area air pada wilayah studi. Tabel.1. Perbandingan area sumber-sumber air

No Wilayah Tahun1994 Tahun2001

Perubahan Luas(Ha) % Luas(Ha) %

1 Waduk Cirata 2.307,3 38,1 2.307,3 38,1 0

2 Waduk Saguling 3.482,8 57,5 3.482,9 57,5 0,1

3 Situ Cileunca 264,1 4,4 264,3 4,4 0,2

Jumlah perubahan ketiga wilayah studi

6.054,2 6.054,5 0,3

Sumber: hasil pengolahan 2006 7.4. Tata Guna Lahan

Hasil analisis Berikut diperlihatkan penyebaran penduduk yang berakibat pada cluster pertumbuhan lahan terbangun dikawasan Cekungan Bandung, Hasil analisis ini didapat dari interpretasi dua science citra landsat tahun 1994 dan tahun 2001 dan dilakukan overlay. Terlihat bahwa adanya perubahan tata guna lahan khususnya pertumbuhan lahan terbangun yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk. Hasil interpretasi tersebut dapat dilihat pada gambar 4.dan disajikan dalam table 2.

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%%

%

%

%

%

%

%

$

$

$

$

$

DAYEUHKOLOT

CIWIDEY

IBUN

PACET

KERTASARI

CICALENGKA

RANCAEKE K

LEMBANG

NGAMPRAH

CIPEUNDE UY

CIPARA Y

MAJALA YAPASEH

SOLOKAN JERUK

CIKANCUNG NAGRE G

CILEUNYIJATINANGOR

CIMANGGUNG

TANJUNGSARI

SUKAS ARI

CIMENY AN

PARONGP ONG

CISARUA

CIKALONG W ETA N

PADALARA NG

CIPATAT

CILILIN

KATAPANG

MARGAHAYU

MARGAASIH

PAMEUNGPEUK

BANJA RANARJAS ARI

CIMAUNG

PANGALENGAN

PASIRJAM BU

SOREANG

SINDANGKERTA

GUNUNGHALU

RANCABALI

RONGGA CIPONGKOR

BATUJAJA R

CILENGKRANG

W AD UK SA GUL IN G

W AD UK C IRATA

KOTA BANDUNG

KOTA CIMAHI

KABUPATEN BANDUNG

KABUPATEN SUMEDANG

G. Patuha

G. Malabar

G. Krenceng

G. Mandalawangi

G. Tangkuban Parahu

BALEENDA H

BOJ ONGSOANG

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%%

%

%

%

%

%

%

$

$

$

$

$

DAYEUHKOLOT

CIWIDEY

IBUN

PACET

KERTASARI

CICALENGKA

RANCAEKE K

LEMBANG

NGAMPRAH

CIPEUNDE UY

CIPARA Y

MAJALA YAPASEH

SOLOKAN JERUK

CIKANCUNG NAGRE G

CILEUNYIJATINANGOR

CIMANGGUNG

TANJUNGSARI

SUKAS ARI

CIMENY AN

PARONGP ONG

CISARUA

CIKALONG W ETA N

PADALARA NG

CIPATAT

CILILIN

KATAPANG

MARGAHAYU

MARGAASIH

PAMEUNGPEUK

BANJA RANARJAS ARI

CIMAUNG

PANGALENGAN

PASIRJAM BU

SOREANG

SINDANGKERTA

GUNUNGHALU

RANCABALI

RONGGA CIPONGKOR

BATUJAJA R

CILENGKRANG

W AD UK SA GUL IN G

W AD UK C IRATA

KOTA BANDUNG

KOTA CIMAHI

KABUPATEN BANDUNG

KABUPATEN SUMEDANG

G. Patuha

G. Malabar

G. Krenceng

G. Mandalawangi

G. Tangkuban Parahu

BALEENDA H

BOJ ONGSOANG

Cililin

Padalarang Lembang

Soreang

Banjaran

Majalaya

Rancaekek

JatinangorBandung-Cimahi

Padalarang Lembang

Soreang

Banjaran

Majalaya

Rancaekek

JatinangorBandung-Cimahi

Sumber Data : BPN, BAPEDA (Interpretasi Landsat)

Cipeundeuy

Cipeundeuy

Pangalengan

Cililin

Pangalengan

Perkembangan Tata Guna Lahan

Gambar.4. deteksi perubahan Tata Guna Lahan

Tabel.2. perubahan tata guna perbandingan tahun 1994 dan 2001

No Penggunaan Lahan Tahun 1994 Tahun 2001 Perubahan

Area(Ha) % Area(Ha) % Area(Ha) %

1 Hutan 96.643,00 33,4 61.290,60 21,0 -35.352,4 -2037,7

2 Perkebunan 42.638,60 14,7 85.889,8 29,5 43.251,2 2493,0

3 Sawah 65.626,10 22,7 53.147,40 18,2 -12.478,7 -719,3

4 Permukiman 29.914,90 10,3 33.025,10 11,3 3.110,2 179,3

5 Ladang / Tegalan 34.655,60 12,0 37.030,70 12,7 2.375,1 136,9

6 Kawasan dan Zona Industri 2.818,00 1,0 3.016,00 1,0 198,0 11,4

7 Semak Belukar 2.516,50 0,9 3.138,50 1,1 622,0 35,9

8 Padang Rumput/Ilalang 6.427,80 2,2 6.427,80 2,2 0,0 0,0

9 Tanah Kosong / Terbuka 1.611,70 0,6 1.611,70 0,6 0,0 0,0

10 Sungai/TubuhAir/Danau/Waduk/Situ

6.767,10 2,3 6.776,60 2,3 9,5 0,5

Sumber : intepretasi citra landsat

Page 7: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 16

Dari hasil analisis tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk citra tiga dimensi dengan perbandingan dua citra yaitu citra landsat tahun 1994 dan tahun 2001. (gambar 5.), gambar tersebut memperlihatkan beberapa perubahan LandUse/Cover di wilayah Cekungan Bandung. Terlihat adanya perubahan yang sangat tinggi seperti yang ditandai dalam area bulatan yaitu adanya perubahan berkurangnya hutan dengan nilai area perubahannya yaitu -35.352,4 (Ha) yang diakibatkan oleh bertambahnya area perkebunan campuran dengan nilai area perubahannya yaitu +43.251,2 (Ha).

Gambar.5. Perbandingan Land Use/Cover wilayah Cekungan Bandung

Dari data intepretasi citra tahun 1983 tersebut dilakukan berbandingan dengan data citra landsat wilayah Cekungan Bandung tahun 1994 dan 2001 tersaji dalam tabel.3 Tabel.3. perbandingan landuse tahun1983, 1994 dan tahun 2001.

No Penggunaan Lahan

Tahun 1983 Tahun 1994 Tahun 2001

Area(Ha) % Area(Ha) % Area(Ha) %

1 Hutan 85.138,50 36,4 96.643,00 33,4 61.290,60 21,0

2 Perkebunan 1.810,00 0,8 42.638,6 14,7 85.889,8 29,5

3 Sawah 52.702,56 22,5 65.626,10 22,7 53.147,40 18,2

4 Permukiman 7.591,70 3,2 29.914,90 10,3 33.025,10 11,3

5 Ladang / Tegalan 6.474,20 2,8 34.655,60 12,0 37.030,70 12,7

6 Kawasan dan Zona Industri 492,48 0,2 2.818,00 1,0 3.016,00 1,0

7 Semak Belukar 33.363,30 14,2 2.516,50 0,9 3.138,50 1,1

8 Padang Rumput/Ilalang 30.510,70 13,0 6.427,80 2,2 6.427,80 2,2

9 Tanah Kosong / Terbuka 15.806,88 6,8 1.611,70 0,6 1.611,70 0,6

10 Sungai/Tubuh Air/Danau/Waduk/Situ 253,44 0,1 6.767,10 2,3 6.776,60 2,3

Sumber:LAPAN dan hasil intepretasi citra

Tahun 1994 Tahun 2001

Hutan Berkurang

PemukimanSawah

LadangPerkebunan

Hutan

Page 8: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 17

7.5. Perubahan aliran sungai Hasil analisis dari citra 1994 dan 2001 menunjukkan adanya beberapa perubahan

seperti arah aliran atau pembentukan aliran baru dan melebar dan menyempit area sungai. Fokus dalam penelitian ini lebih dititik beratkan pada perubahan aliran sungai atau pembentukan aliran baru yang berada di wilayah cekungan bandung, berdasarkan hasil analisis dari perbandingan kedua citra tersebut memperlihatkan ada beberapa pembentukan aliran baru, perubahan ini lebih diakibatkan oleh kondisi alam yang terjadi diwilayah Cekungan Bandung

Gambar.6.Perubahan aliran atau pembentukan aliran baru

7.6. Perubahan iklim Untuk melihat sejauh mana pengaruh pola area sumber-sumber air terhadap

sistem hidrologi/iklim di wilayah Cekungan Bandung, maka diamati beberapa pola kecenderungan curah hujan rata-rata tahunan berdasarkan data curah hujan tahun 1983-2001. Pola curah hujan rata-rata per tahun di DAS Citarum Hulu khususnya Cekungan Bandung dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar.7. Pola curah hujan per wilayah

2.598,63

2.066,67

0,00

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

1994 2001

Tahun

Are

a a

ir(k

m2)

Tahun 1994 Tahun 2001

Sumber: Hasil intepretasi 2006

0,0

500,0

1.000,0

1.500,0

2.000,0

2.500,0

3.000,0

3.500,0

4.000,0

4.500,0

5.000,0

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

Tahun

Cu

rah

Hu

jan

(mm

)

Cihampelas

Cimahi

Cinyiruan

Cisondari

Majalaya

Malabar

Pakar

Paseh

Sindang Kerta

Page 9: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 18

Pola penyebaran curah hujan di kelompokkan dengan pewarnaan, kriteria pengelompokkan didasarkan atas jumlah curah hujan yang terjadi per hari hujan yang dikelompokkan perbulan. Kriteria Pengelompokkan pola curah hujan seperti: Kelompok 13.6 – 20.7 mm/hari hujan, Kelompok 20.7 – 27.7 mm/hari hujan, Kelompok 27.7 – 34.8 mm/hari hujan dan Kelompok < 13.6 mm/hari hujan. 7.7. Pengaruh faktor Penduduk dan Iklim terhadap Perubahan Sumber-sumber air Sesi berikut ini penulis melakukan analisis mengenai karakteristik sumber-sumber air di wilayah Cekungan Bandung untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi sumber-sumber air. Pengaruh perubahan sumber-sumber air dilihat dari Faktor-faktor penyebabnya yaitu : faktor Penduduk dan faktor Iklim(Curah Hujan)

Analisis perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik yaitu Regresi Linier, seperti: bxay

dengan

n

i

n

i

ii

n

i

n

i

i

n

i

iii

xxn

yxyxn

b

1

2

1

2

1 11

xbya

7.7.1. Pengaruh faktor Penduduk Terhadap Perubahan Sumber-sumber air dengan

perbandingan data menggunakan data tiga tahun dan dua tahun Analisis yang dilakukan menggunakan metoda statistik Regresi dengan data seperti terlihat dalam tabel.4.dengan menggunakan data tiga tahun Tabel.4. perbandingan jumlah penduduk dan tubuh air dengan data tiga tahun

Sumber : 1.Kabupaten Bandung Dalam Angka 1986,1994 dan 2001 2.Kota Bandung Dalam Angka 1986,1994 dan 2001 3.Kabupaten Sumedang Dalam Angka 1986,1994 dan 2001 4.LAPAN, Hasil analisis

Dari hasil perhitungan hubungan yang terjadi adalah :

xy 0021,02,178.4^

Hasil analisis lainnya mengenai Pengaruh faktor Penduduk Terhadap Perubahan

Sumber-sumber air dengan menggunakan data tiga tahun disajikan dalam bentuk grafik terlihat pada gambar 8.

y = -1E-09x2 + 0,0104x - 19213

R2 = 1

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000

Penduduk

Are

a A

ir(h

a)

perbandingan

hubungan Gambar.8. grafik hubungan faktor penduduk terhadap Area Air

1983 1994 2001

Jumlah penduduk(jiwa) xi 2.467.818 4.400.446 5.743.639

Area Sungai/Tubuh Air/Danau/Waduk/Situ (Ha)

yi 253,44 6.767,10 6.776,60

Page 10: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 19

Tabel.5.perbandingan jumlah penduduk dan tubuh air dengan data dua tahun

Sumber : 1.Kabupaten Bandung Dalam Angka 1986,1994 dan 2001 2.Kota Bandung Dalam Angka 1986,1994 dan 2001 3.Kabupaten Sumedang Dalam Angka 1986,1994 dan 2001 4.LAPAN, Hasil analisis

Dari hasil perhitungan hubungan yang terjadi adalah :

xy 000007,0736.6^

Hasil analisis lainnya mengenai Pengaruh faktor Penduduk Terhadap Perubahan Sumber-sumber air dengan menggunakan data dua tahun disajikan dalam bentuk grafik terlihat pada gambar 9.

y = 7E-06x + 6736

R2 = 1

6.766,00

6.768,00

6.770,00

6.772,00

6.774,00

6.776,00

6.778,00

0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000

Penduduk

Are

a A

ir(h

a)

perbandingan

hubungan Gambar.9. grafik hubungan faktor penduduk terhadap Area Air Dari hasil perhitungan pengaruh faktor penduduk terhadap perubahan sumber-

sumber air yang ada di cekungan Bandung dengan menggunakan data tiga tahun yaitu

1983, 1994 dan 2001 diperoleh hasil yaitu xy 0021,02,178.4^

, dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa kenaikan jumlah penduduk akan menyebabkan kenaikan area air yang ada diwilayah Cekungan Bandung. Hasil yang diperoleh dari analisis menunjukkan ada nilai negatif pada konstanta, tetapi dari hasil analisis keseluruhan menunjukkan adanya kenaikan.

Mengapa hal demikian dapat terjadi, ini di sebabkan oleh faktor perubahan dari data area sungai yang meningkat drastis, terlihat bahwa area air tahun 1983 sebesar 253,44(ha) meningkat ditahun 1994 menjadi 6.767,10(ha), data yang didapat tidak konstan, ada perbedaan yang sangat signifikan dari data yang didapat.

Peningkatan data yang sangat signifikan tersebut terjadi karena dioperasikannya Waduk Saguling pada tahun 1985/1986.

Hal yang sama terlihat dari hasil analisis dengan menggunakan dua data yaitu

tahun 1994 dan 2001 dengan hasil analisis xy 000007,0736.6^

, dari hasil analisis

didapat yaitu Peningkatan jumlah penduduk dapat mengakibatkan kenaikan area air. Kejadian ini terjadi karena adanya kenaikan data hasil analisis kedua citra yaitu pada tahun1994 area air 6.767,10 (ha) dan tahun 2001 area air 6.776,60 kenaikan 9,5 (ha).

Berdasarkan dari kedua hasil analisis tersebut, dapat di simpulkan bahwa Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan kenaikan area air di wilayah Cekungan Bandung, tetapi secara logika hasil analisis tersebut tidak seharusnya terjadi, artinya bila ditinjau dari pengaruhnya, seharusnya dengan pertambahan penduduk maka logikanya akan terjadi perubahan berkurangnya area air.

1994 2001

Jumlah penduduk(jiwa) xi 4.400.446 5.743.639

Area Sungai/Tubuh Air/Danau/Waduk/Situ (Ha)

yi 6.767,10 6.776,60

Page 11: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 20

Seperti yang telah dijelaskan diatas hal tersebut terjadi karena : a) Faktor analisis citra yang menghasilkan kenaikan tiap tahunnya, terutama kenaikan

yang sangat signifikan pada tahun 1983 – 1994. b) Faktor lainnya kenaikan area air pada kedua citra terjadi karena pengaruh dari

intensitas tampilan citra, dengan asumsi bahwa citra satelit Landsat pada tahun 1994 bulan juli terlihat terjadinya musin kering, dan citra tahun 2001 bulan juni terjadinya musim hujan, dengan terjadinya perbedaan musim tersebut maka dapat disimpulkan terjadinya peningkatan area air di tahun 2001. Perbedaan intensitas kedua citra dapat dilihat pada gambar.12

7.7.2. Pengaruh faktor Iklim(Curah hujan) terhadap Sumber-sumber air

Selanjutnya analisis di teruskan untuk melihat seberapa besar pengaruh akibat faktor Iklim terhadap penyempitan, pelebaran tubuh air baik di waduk dan perubahan aliran sungai. Sama halnya seperti analisis melihat pengaruh penduduk, untuk melihat seberapa jauh pengaruh faktor Iklim terhadap sumber-sumber air ini juga dianalisis dengan menggunakan dua hasil analisis yaitu dengan menggunakan data time series tiga tahun dan dua tahun. Tabel.6.perbandingan Iklim dan tubuh air dengan data tiga tahun

Sumber : 1BMG 4.LAPAN, Hasil analisis

Dari hasil perhitungan hubungan yang terjadi adalah :

xy )7,12(4,33^

Hasil analisis lainnya mengenai Pengaruh faktor Iklim(curah hujan) Terhadap

Perubahan Sumber-sumber air dengan menggunakan data tiga tahun disajikan dalam bentuk grafik terlihat pada gambar 10.

y = -0,0578x2 + 247,92x - 257885

R2 = 1

0,0

1.000,0

2.000,0

3.000,0

4.000,0

5.000,0

6.000,0

7.000,0

8.000,0

9.000,0

0,0 500,0 1.000,0 1.500,0 2.000,0 2.500,0 3.000,0

Curah Hujan(mm)

Are

a A

ir(h

a)

nilai perbandingan

hubungan Gambar.10. grafik hubungan faktor Curah Hujan terhadap Area Air

1983 1994 2001

Rata-rata curah hujan(mm)/tahun xi 2.505,22 2.008,36 2.277,93

Area Sungai/Tubuh Air/Danau/Waduk/Situ (Ha)

yi 253,44 6.767,10 6.776,60

Page 12: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 21

Tabel.7.perbandingan Iklim dan tubuh air dengan data dua tahun

Sumber : 1BMG 4.LAPAN, Hasil analisis

Dari hasil perhitungan hubungan yang terjadi adalah :

xy 035.0696.6^

Hasil analisis lainnya mengenai Pengaruh faktor Iklim(curah hujan) Terhadap

Perubahan Sumber-sumber air dengan menggunakan data dua tahun disajikan dalam bentuk grafik terlihat pada gambar 11.

y = 0,0352x + 6696,3

R2 = 1

6.766,00

6.768,00

6.770,00

6.772,00

6.774,00

6.776,00

6.778,00

1.950,00 2.000,00 2.050,00 2.100,00 2.150,00 2.200,00 2.250,00 2.300,00

curah hujan(mm)

Are

a ai

r(h

a)

Nilai perbandingan

hubungan Gambar.11. grafik hubungan faktor Curah Hujan terhadap Area air Hasil perhitungan pengaruh faktor iklim(curah hujan) terhadap sumber-sumber air

di wilayah Cekungan Bandung memperlihatkan bahwa hasil yang didapat dari analisis

yaitu xy )7,12(4,33^

, dapat disimpulkan bahwa jika terjadinya penurunan rata curah

hujan tiap tahunnya maka area air (badan air) akan mengalami penurunan. Hal yang sama juga terlihat pada perbandingan analisis menggunakan data dua

tahun yaitu 1994 dan 2001 yaitu xy 035.0696.6^

, Berdasarkan hasil dari analisis

tersebut, bahwasanya terjadi kenaikan curah hujan maka mengakibatkan badan air juga akan mengalami kenaikan, hal ini akan mengakibatkan luapan air atau banjir bila daya tampung air yang ada di wilayah Cekungan Bandung tidak bertambah dan kenaikan curah hujan dan badan air terus meningkat

7.8. Intensitas Citra

Intepretasi dari kedua citra wilayah cekungan bandung pada bulan Juli 1994 dan juni 2001memperlihatkan bahwa citra tahun 1994 menunjukkan kondisi kering sedangkan tahun 2001 bulan juli kondisi curah hujan meningkat(basah). Kondisi kedua citra disajikan pada gambar.8 berikut perbandingan histogramnya. Dari hasil analisis kedua citra tersebut menunjukkan bahwa curah hujan pada tahun 2001 bulan juli tinggi, dengan curah hujan yang tinggi maka akan mengakibatkan badan air akan meningkat.

1994 2001

Rata-rata curah hujan(mm)/tahun xi 2.008,36 2.277,93

Area Sungai/Tubuh Air/Danau/Waduk/Situ (Ha)

yi 6.767,10 6.776,60

Page 13: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 22

Gambar.12. Intepretasi citra

8. Kesimpulan dan Saran 8.1. Kesimpulan

Berdasarkan Tujuan, Rumusan Permasalahan dan Hasil Analisis yang telah dilakukan dalam penelitian Identifikasi Karakteristik Sumber-sumber air di Wilayah Cekungan Bandung , penulis mengungkapkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Hasil analisis citra Landsat time series tahun 1983, 1994 dan tahun 2001 dari

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dari karakteristik sumber-sumber air yang mempunyai kecenderungan meningkat.

2. Perbedaan karakteristik sumber-sumber air yang cenderung meningkat, terlihat dari perubahan yang terjadi dari pada beberapa badan(area)air yang terdapat pada wilayah penelitian yaitu waduk Cirata dengan perbedaan(0%) atau tidak mengalami perbedaan, Waduk Saguling dengan Perbedaan(0,1%), dan Situ Cileunca dengan perbedaan (0,2%).

3. Perbedaan yang dianalisis dari hasil penelitian juga mencakup perubahan aliran air sungai diwilayah Cekungan Bandung, dengan tingkat perubahannya yaitu (-352km2), artinya terdapat pengurangan arah aliran yang terdeteksi dari kedua citra landsat tersebut.

4. Perubahan lainnya yang dianalisis yaitu perubahan LandUse/Land Cover, terdapat perbedadaan yang sangat signifikan dari analisis kedua citra landsat tersebut seperti pengurangan hutan yang terjadi akibat dari bertambahya area perkebunan dan daerah pemukiman.Disisi lain perubahan badan(area) air meningkat walaupun tidak terlalu signifikan, perubahan area air yang sangat besar terlihat pada hasil analisis citra tahun 1983 dan tahun 1994, ini diakibatkan oleh dioperasikannya Waduk Saguling pada tahun 1985/1986.

5. Faktor pendorong yang diteliti sehingga menjadi penyebab perubahan area air di wilayah cekungan Bandung yaitu : factor bertambahnya Penduduk dan Iklim(curah hujan), hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan jumlah penduduk akan menyebabkan kenaikan area air yang ada, Jadi terdapat pengaruh kenaikan badan air dan aliran air akibat dari bertambahnya penduduk.

Page 14: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 23

6. Faktor pendorong lainnya yang diteliti sehingga menjadi penyebab perubahan area air di wilayah Cekungan Bandung yaitu : Iklim(curah hujan), hasil analisis menunjukkan bahwa jika terjadinya penurunan rata curah hujan tiap tahunnya maka area air (badan air) akan mengalami penurunan dan apabila terjadi kenaikan curah hujan makan badan air juga akan mengalami kenaikan.

8.2. Saran

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian dasar yang diharapkan ada penelitan lanjutan agar terjadinya keberlanjutan proses penelitian diwilayah Cekungan Bandung terutama permasalahan air. Untuk penelitian berikutnya disarankan seperti:

1. Kajian yang dilakukan hendaknya menggunakan citra dengan resolusi tinggi seperti citra QuickBird mengingat perubahan yang terjadi di wilayah Cekungan Bandung khususnya Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu sangat Cepat.

2. Aspek data dalam penelitian hendaknya lebih variatif, seperti penambahan data yang ditinjau dari Sosial ekonomi masyarakatnya, diharapkan dengan adanya tambahan data tersebut dapat lebih menambah ketelitian analisis untuk mencari berubahan area air .

3. Agar penelitian berikutnya lebih detil, hendaknya perbandingan data yang dipergunakan mempunyai rentang waktu yang dekat(tidak begitu jauh).

4. Perlu dikaji dampak lainnya dari permasalahan air di DAS Citarum hulu seperti tingkat pencemaran air yang diakibatkan dari faktor pertumbuhan penduduk dan faktor lainnya.

5. Bagi Pengambil Keputusan hendaknya perlu kajian lebih jauh bagaimana memaksimalkan potensi air permukaan untuk kemaslahatan masyarakat terutama masalah ketersediaan air bersih.

Page 15: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 24

DAFTAR PUSTAKA

Ade Rustiaman,2000, Konservasi Lahan Kritis di Cekungan Bandung, Arwin Sabar,1997, MS,.Penelitian Pemanfaatan Air Tanah Dalam Rangka Pengembangan

Prasaran Air Bersih Wilayah Perkotaan Kasus Cekungan Bandung, Jurusan TL ITB Bandung 1997

DilnurAji, Akihiko Kondoh, 2003, The characteristic of water resources in XinJiang Uyghur Autonomous Region, China, using GIS and Remote Sensing, Chiba University

Haris Syahbuddin dan Eleonora Runtunuwu, 2001,Lingkungan Strategis Alamiah Pembangunan Dan Pengembangan Agrometeo

Her Suganda, 2004, "Priangan Si Jelita" dan Masalah Kependudukan, Kompas, Senin, 06 Desember 2004

CNRM., 2001. Les Scenario Climatiques au CNRM. Toulouse. Prevue Electronique. 14p. Hamada Jun Ichi, MD. Yamanaka, Jun Matsumoto, Shoichiro Fukao, Paulus Agus

Winarso, and Tien Sribimawati. 2002. Spatial and Temporal Variation of the Rainy Season over Indonesia and their Link to ENSO. JMSJ Vol. 80, No. 2 pp. 285-310.

Syahbuddin, H., Manabu D. Yamanaka, and Eleonora Runtunuwu. 2004. Impact of Climate Change to Dry Land Water Budget in Indonesia: Observation during 1980-2002 and Simulation for 2010-2039. Graduate School of Science and Technology. Kobe University. Publication in process.

Eko DJ , 2004.Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). http://www.walhi.or.id/kampanye/ Tanggal Update: 04 Oct 2004

Wirakusumah A Djumarna; Patta Johnny. 2004, Pikiran Rakyat, Cekungan BandungKrisis Air, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0904/03/0301.htm, tgl akses 23 Nov 2005

Kusumowidagdo Mulyadi, 2003, Dimensi Spasial Masalah Kesehatan Pusdata Lapan Berita Inderaja Vol.II.

Campbell, James B,1987, Introduction To Remote Sensing, The Guilford Press, New york. Lillesand, T.M dan Kiefer, R.,1993, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra (terj),

Cetakan kedua, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Ridwan, Mochamad Fauzi, 2001, Pemetaan Liputan lahan dan Vegetasi Indonesia

Dengan Menggunakan Data 1 Km NOAA-AVHRR, Departemen Teknik Geodesi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Shunji Kim, Murai, 1993, Remote Sensing Note. Japan Association on Remote Sensing, University Of Tokyo, Japan.

Prahasta, Eddy, 2001, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung.

Aronoff, Stanley,1989, “Geographic Information System : A Management Perspective”, WDL Publications, Ottawa, Canada

Tomlon C. Dana, 1990,“Geographic Information System and Cartographic Modelling”, Englewood Cliffs, NJ, Prentice-Hall.

Foote, K,E. and Lynch M., 1995, “Geographic Information System as an Integrating Technology:Context, Concepts, and Definitions”, http://www.colorado.edu/…/intro/intro.html, Departement of Geography, University of Colorado.

Chrisman, Nicholas.,1997, “Exploring Geogrphic Information System”, John Wiley & Sons, Inc., New York.

Guo Bo, Poling A.D.,Poppe M.J.,2000,”GIS/GPS in Transportation, Real World Experiences”.

,2000,”GIS/Data Center: GIS Links”, http://riceinfo.rice.edu/Fondren/GDC/gislinks.shtml.

,2000, ”GIS Basic Pinciples ”,http:www,cdm.com/Svcs/infomgt/GIS/gisbasic.htm. ,2006,”Wikipedia Links”, web "http://id.wikipedia.org/wiki/Landsat_7" tanggal

Page 16: Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan ...repository.stmik-im.ac.id/18/1/INFORMAN'S_Mei2008.pdf · Identifikasi Karakteristik Sumber-Sumber Air di Cekungan Bandung

Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang 25

akses (31 Mei 2006) ,2006,”GIS Latin Links”, web "http://www.gis.latin.or.id/gis.htm " tanggal akses

(05 Juni 2006) Hartanto,2006,”wordpress Links”, web " http://hartanto.wordpress.com/2006" tanggal

akses (08 Juni 2006) Wangsaatmaja, Setiawan, 2004,”Dampak Konversi Lahan Terhadap Rezim Aliran Air

Permukaan serta Kesehatan Lingkungan, Disertasi, Institut Teknologi Bandung. Anonimous, , Landsat 7 Handbook, download dari www.brsi.msu.edu Riwayat Penulis Chairuddin, lahir di Aceh pada tanggal 26 Juli 1968. Lulus S2 Geomatika ITB 2001. Dosen Tetap STMIK-IM pada Jurusan Teknik Informatika.