Identifikasi Sub Cekungan Tidung dan Banjarnagara ...
Transcript of Identifikasi Sub Cekungan Tidung dan Banjarnagara ...
Identifikasi Sub Cekungan Tidung dan Banjarnagaraberdasarkan data Gayaberat
Oleh Tatang PadmawidjajaPokja Migas – Pusat Survei Geologi
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Model dan solusi• Dalam pemodelan geologi bawah permukaan pada
prosesnya data gravitasi adalah ambiguitas dalam
penentuan model struktur karena banyaknya model yang
responnya cocok dengan data pengamatan. sifatnya data
pasif
• Anomali gayaberat residual ( polynomial atau maving
average )
• Kedalaman ( Analisa Spketral)
• Zona antiklin atau sinklin ( Turunan kedua tegak peta)
• Type sesar ( Second Vertikal Derivative lintasan )
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Survei Gayaberat
1. Penentuan lokasi pengukuran
- Ada peta topografi dan peta geologi
- Skala peta sesuai dengan lebar lokasi
- Base berupa stasiun dengan harga gravitasi yang diketahui, berada pada lokasi yang stabil; sebagai titik ikat
2. Peralatan yang digunakan
-Gravitimeter LaCoste & Romberg Spesifikasi: model
zero-length spring, skala pembacaan 0 – 7000 mGal.
Ketelitian pembacaan 0.01 mGal, koreksi drift kurang
dari 1 mGal setiap bulannya, memiliki termostat
untuk menjaga temperatur alat
-Penunjuk waktu
-Kompas
-Pelindung alat
-Termometer
-GPS Leica
-GPS
3. Software- Surfer- Oasis Montaj- Octave- Global Mapper- GM Sys- Ms. Excel
4. Data Pendukung- SRTM /
DEMNAS (BIG)- Koreksi Tidal
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Analisa Spektrum
Analisa spektrum dilakukan untuk mengestimasi lebar
jendela dan kedalaman dari anomali gravitasi
Second Vertical Derivative (SVD)
Dilakukan untuk memunculkan efek dangkal dari pengaruh
regionalnya, menentukan batas-batas struktur dan menentukan
jenis sesar.
Fist Horizontal Derivative(FHD)
Digunakan untuk menentukan lokasi batas kontak kontras densitas secara horizontal
dari data gaya berat
UNTUK MEMPERKECIL AMBIGUITAS DALAM INTERPRETASI PEMODELAN GRAVITY
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Perbandingan
• Pengukuran gayaberat cepat dan target waktu
• Zona antiklin atau sinklin ( Turunan kedua tegak peta), 1 data
ukur, tidak mengenal tensor, melalui pendelatan dan perhitungan
yang telah teruji dalam publikasi ilmiah
• Type sesar ( Second Vertikal Derivative lintasan )
• Pengukuran Gradiometer gayaberat Lambat
• Zona antiklin atau sinklin ( Turunan kedua tegak peta)
dalam full tensor gravity, kesemua arah, tanpa melalui perhitungan
langsung data lapangan
• Type sesar ( Second Vertikal Derivative lintasan )
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Konsep analisa geofisika memperoleh gambaran pola struktur permukaanmaupun bawah permukaan, contoh untuk zona potensi migas.
• Diperlukan kajian geologi : struktur, sedimen, litologi, geologi sejarah dll
• Diperlukan kajian Geofisika meliputi Kajian Data seismic, gayaberat, data bordll.
• Kedalaman batuan alas dan arah struktur
• Model Geologi Bawah permukaan
• Full Tensor Gradiometry (FTG) pengukuran gradien dalam segala arahyaitu Gxx, Gxy, Gxz, Gyx, Gyy, Gyz, Gzx, Gzy dan Gzz.
• Di PSG dengan cara mengukur percepatan gravitasi di satu titik pengamatanpada minimal dua ketinggian yang berbeda. Gradien horisontal diperolehdari selisih hasil pengukuran pada dua atau lebih titik pengamatan yang pada dasarnya sudah merupakan fungsi spasial
• Gradient akan menggambarkan pola struktur geologi seperti : sesar, cekungan, graben dan sinklin dan antiklin
Pendahuluan
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Lokasi Penelitian
Sub Cekungan Tidung
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Banjarnagara
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Cekungan Tarakan terbagi dalam empat sub cekungan yaitu Tidung, Tarakan, Muara dan BerauSesar Mangkaliat di bagian selatan, Sesar Sempurna di
bagian utara dan tinggian Sekatak –Berau di nagian barat
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Geologi
• Geologi regional di bagian barat berbatasan dengan Tinggian Samporna (Sampurna High), di bagian utara berbatasan dengan Kuching Orogenic Complex sedangkan di bagian selatan dengan Punggungan Mangkaliat (Mangkalihat Ridge).
• Struktur geologi regional yang berkembang adalah gaya yang berasal dari arah barat ke timur dari batuan alas kerak samudera. Juga gaya utama ada juga yg terjadi arah utara selatan yang menyebabkan adanya antiklin dan sinklin atau membentuk busur.
• Sesar geser Mangkalihat merupakan produk dari tumbukkan Lempeng Asia dan Lempeng Samudera Pasifik, berarah barat daya – tenggara yang menyebabkan munculnya struktur antiklin, sesar naik dan normal serta sesar geser timur- barat dan timurlaut – baratdaya.
• Kedalaman batuan alas • Komponen struktur ini yang menyebabkan adanya variasi pola anomali
gayaberat tinggi dibagian barat dan rendah di bagian timur
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Geologi dan lokasi
Peta Geologi Cekungan Tarakan (Modifikasi
Pertamina - Beicip, 1992; Netherwood &
Wight, 1993, Hidayat dkk, 1992, Situmorang &
Buchan, 1992)
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Data Seismik
• Data seismik umumnya blur dan tidak jelas sehingga kesulitan dalam menarik horizon peta basemant maupun peta lainnya
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Kolom Stratigrafi Sub-Cekungan Tarakan, Berau, Muara dan Tidung (BP Migas dan LAPI ITB?)
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Model geologi
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
• Arah struktur umumnya berarahbarat daya – tenggara.
• Adanya antiklin dan sinklin sertabusur ( busur Ahus, busur Bunyu)
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Lintasan Seismik daerah Kalimantan utara
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
• Punggungan anomali membentukantiklin dan cekungan anomaly membentuk sinklin.
• Arah struktur dari punggungan dancekungan berarah barat daya –tenggara.
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
• Proses gaya dari arah Barat ke timur (proses tumbukan lempeng samudera)
• Perubahan bentuk lapisan struktur geologi
• Punggungan dan rendahan memanjang Antiklin dan sinklin
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Estimasi kedalaman
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Dasar Pemodelan data gayaberat
36.00
41.00
46.00
51.00
56.00
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58
Penampang anomali gayaberat
-0.000000000030
-0.000000000020
-0.000000000010
0.000000000000
0.000000000010
0.000000000020
0.000000000030
1 4 7 1013161922252831343740434649525558
estimasi type sesar
y = -8901.5x + 7.5622
y = -243.44x - 0.0607
-4.0000
-2.0000
0.0000
2.0000
4.0000
6.0000
8.0000
10.0000
0.0000 0.0005 0.0010 0.0015 0.0020 0.0025 0.0030 0.0035
Kedalaman sedimen
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
A
B
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Simpulan
• Analisa G&G ini akan menghemat biaya explorasi seismik padawilayah yang lebih potensi migas.
• Secara umum anomali daerah penelitian lebih kecil dari 20 mgal, menunjukkan adanya nilai positas besar yang berlaku sebagaireservoir.
• Kedalaman batuan sedimen berkisar antara 2000 sampai 4000 meter• Depocenter lain diperoleh dibagian timur Tarakan dan sekitar kab
tidung adanya depocenter dengan sample dari uji laboratoriumdiperoleh TOC lebih dari 0.5 % dan adanya rembesan minyak.
• Analisa svd dalam lintasan diperoleh struktur sesar naik.• Sehingga depocenter tersebut bisa diharapkan sebagai daerah
mempunyai potensi migas dan dapat di jadikan sebagai WK Migas
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Pendahuluan
• Pemilihan data gayaberat berdasarkan lokasi kegiatan
• Data gayaberat yang ada di daratan sebagai database Pusat SurveiGeologi
• Interval titik pengamatan antara 2000 meter sampai 3000 meter
• Tahapan yang dilakukan adalah :
a. Pemilihan data berdasarkan kesesuaian antara satu dengan yang lainnya
b. Pengolahan data dengan Oasis Montaj untuk memperoleh konturanomali gayaberat, kontur anomali gayaberat residual, konturanomali gayaberat turunan kedua vertikal, penampang lintasananomali untuk Bouguer anomali dan SVD
c. Pemodelan Geologi bawah permukaan
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Banjarnagara
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Kontur Anomali gayaberat
Anomali gayaberat daerah Wilayah Kerja iniberkisar antara -20 mgal sampai 130 mgal,nilai anomali ini kearah mengecil mencapainilai -20 mgal dan kearah utara mencapai 130mgal. Anomali terbagi dalam tiga zona yaitu
• Zona anomali tinggi menempati bagianselatan ( < 80 mgal), menempati bagianselatan
• Zona anomali menengah menempati bagiantengah (20 mgal >x>60 magal)
• Zona anomali rendah menempati bagianutara (> 20 mgal)
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Kontur anomali gayaberat residual
Nilai anomali gayaberat residual daerahini berkisar antara -70 mgal sampai 110 mgal. Yang membentuk tiga zona yaitu
• Zona anomali bagian selatan ditempatioleh anomali lebih besar dari 30 mgal
• Zona anomali bagian tengah antara -20 mgal sampai 30 mgal
• Zona anomali bagian selatan lebih kecildari -20 mgal
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Anomali gayaberat turunan kedua vertikal (SVD)
• Nilai yang diperoleh dalam kontur inikemiringan anomali (mgal) per delta kmpersegi (mgal/km2).
• Nilai kemiringan positif, warna hijau tuasampai merah menunjukkan sebagai antiklinatau punggungan. Kemiringan positif inimenempati bagian selatan sesuai jenis batuanyang menampatinya (Basal, granit dan batuanmetamorf).
• Nilai kemiringan negative, warna hijau mudasampai biru menunjukkan sebagai sinklin ataucekungan memanjang di bagian utara, sesuaipenempatan sedimen.
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Penentuan zona potensi
a. Berdasarkan data turunan kedua vertikalmenunjukkan bahwa wilayah bagian selatanditempati antiklin yang tidak teratur inimenunjukkan adanya batuan terobosan yangberasal dari komponen densitas tinggi yaitubatuan basalt yang diterobos oleh batuangranit, sedangkan dibagian utara menunjukkanadanya sinklin yang ditempati oleh kelompokbatuan sedimen, yang membentuk sebagaicekungan
b. Beberapa antiklin yang membentuk cekungantertutup cekungan A dan cekungan B, warnahijau ( -100 sampai 400) sebagai batascekungan.
A B GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Penampang Lintasan arah utara - selatan
Selatan Utara
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Geologi regional
High gravity < 100 mgal
Batuan mikrokontinen
Bulatan kecil tingg (warna
merah) dalam peta SVD
Daerah antiklin atau cekungan di
bagian barat utara dari peta SVD
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Analisa Lintasan penampang anomali gayabetrat
y = -821.26x + 5.634
y = -95.659x + 3.4407
0
2
4
6
8
10
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006
-0.000015
-0.00001
-0.000005
0
0.000005
0.00001
0.000015
0.00002
1
12 23 34 45 56 67 78 89
100
111
122
133
144
155
166
177
-2000
-1500
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
0.0
5.5
11
.7
17
.5
23
.0
29
.2
35
.1
40
.5
46
.7
52
.7
58
.0
64
.1
70
.3
75
.7
81
.6
87
.8
93
.3
99
.1
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Model geologi
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Kontur anomali gayaberat
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Pembahasan• Dari analisa diatas bahwa kedalaman betuan sedimen dibagian utara berkisar
antara 2000 meter sampai 4000 meter, kearah utara semakin dalam (4000meter), daerah bulatan hitam titik (peta SVD) menunjukkan kedalaman sekitar2000 meter (model geologi) ada dua bulatan dari analida data bor danseismic diperlukan adanya control kedalaman
• Berdasarkan analisa SVD bahwa perangkap akan terbentuk di daerah anomaliantara 20 mgal sampai 40 mgal, secara lebih detail dari anomali gayaberatresidual ditunjukkan pada nilai anomali antara -20 mgal sampai 10 mgal, artinyabahwa adanya migrasi dari utara (tanda panah), dari anomali -30 mgal, yangdiduga sebagai source rocknya.
• Kemungkinan jika migrasi tersebut kearah utara hal ini tidak terbentuk sebagaireservoir yang merupakan bagian dari cekungan terbuka.
• Untuk membuktikan bentuk depocenter sebagai reservoir dari anomaligayaberat turunan kedua vertikal diperlukan adanya control data seismic dandata bor, atau analisa perangkap struktur,
• Bahwa terjadi sesar naik dari arah utara (?) berdasarkann data gayaberat, jikaterbukti dan dapat dikoreksi data seismic maupun data bor.
• Catatan : penelitian Bitumen Padat di Banjarnagara (Eko Tjahjono, PSDG, 2002)
dan rembesan migas (Eko Bayu P Teknik Geologi UGM, 2012)
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
Kesimpulan dan Saran
a. Punggungan anomali yang diperoleh Kebumen merupakan zona batasantara Zona potensi migas daerah Banjarnagara sangat meungkinkanAdanya indikasi zona prospek ditunjukkan oleh peta SVD gayaberat, untuklebih detalnya diperlukan dengan detail ( 250 meter)
b. Diperlukan analisa data seismic dan data well unutk daerah depocenter(SVD)
c. Data lab fisika batuan (densitas, porositas dan cepat rambat) untuk sample rock insitu
d. Diperlukan adanya peta basement dari data seismic untukmengkorelasikan batas batas cekungan dan arah struktur geologinya
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI
SELESAITerimakasih
GEOSEMINAR
PUSAT SURVEI GEOLOGI