IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf ·...

30
IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG BALEEKECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI ROSIFA DEWI 09C10432003 PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2014

Transcript of IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf ·...

Page 1: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

IDENTIFIKASI JENIS UDANGDI SUNGAI BLANG BALEEKECAMATAN SAMATIGA

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

ROSIFA DEWI09C10432003

PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH

2014

Page 2: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produksi perikanan di Aceh Barat berasal dari hasil budidaya dan

perikanan tangkap. Budidaya perikanan di daerah ini berupa tambak, kolam dan

perairan umum.Perikanan tangkap di laut dan pantai merupakan komoditi unggulan disini.

Perikanan tangkap di laut adalah mata pencarian utama penduduk Aceh Barat

yang merupakan daerah pesisir. Peningkatan produksi budidaya udang terus dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih luas untuk produk udang. Udang ini juga

mempunyai pasar baik lokal maupun ekspor. Usaha budidaya udang yang hidupnya

diperairan tawar dan juga payau ini juga boleh dikatakan baru populer dan potensi

pengembangannya cukup cerahkarena permintaan pasar cukup besar.

Umumnya udang yang terdapat di pasar sebagian besar terdiri dari udang laut dan

sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar. Udang air tawar pada umumnya

termasukdalam keluarga Palaemonidae sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai

kelompok udang palaemonid (Effendie, 2002).

Selama ini, data dan informasi mengenai jenis-jenis udang di Sungai Blang

Balee Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat belum memadai. Selain itu,

penelitianyang sejenis belum pernah dilakukan di Sungai Blang Balee Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

Mengingat masih kurangnya informasi tentang jenis-jenis udang yang ada

di Sungai Blang Balee Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat maka perlu

dilakukan suatu penelitian mengenai identifikasi jenis udang yang ada diSungai

Blang Balee Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

Page 3: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

2

1.2 Perumusan Masalah

Sampai saat ini belum ada informasi ataupun suatu penelitian tentang apa

sajakah Jenis-jenis Udang yang terdapat di Sungai Blang Balee sehingga perlu

dilakukan kajian dasar seperti identifikasi udang-udang yang ada di sungai Blang

Balee dengan harapan didapatkan data sementara tentang jenis-jenis udang yang

ada di sungai tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Jenis-jenis Udang yang ada

di Sungai Blang Balee Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi mengenai jenis-jenis udang yang ada di Sungai

Blang Balee Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat khususnya

kepada masyarakat gampong Cot Seumeureng dan masyarakat diluar

gampong Cot Seumeureng umumnya.

2. Sebagai sumber informasi ataupun literature bagi peneliti selanjutnya

yang berminat meneliti mengenai jenis-jenis udang sungai.

3. Sebagai penambah ilmu dan intelektual penulis.

Page 4: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Udang

Udang ialah sejenis hewan yang hidup didalam air. Udang dapat hidup

didalam air laut, air tawar dan air payau. Pada saat ini, udang dibudidayakan

secara besar-besaran dikebanyakan Negara. Secara umum terdapat beberapa jenis

udang di Indonesia, dimana salah satu diantaranya yang dikenal oleh masyarakat

adalah udang galah (Effendie, 2002). Disamping itu udang terbagi kedalam udang

air tawar, udang air laut dan udang air payau. Udang air tawar terdiri dari udang

galah, udang lar, udang palemon merah, udang muara, udang ragang

(Macrobrachium sintangense), udang palemon bening, udang beras (Murtidjo,

1992). Sedangkan udang air laut terdiri dari Udang putih, Udang windu, Udang

dogol Udang belang,Udang barong (lobster).

2.2 Klasifikasi Udang

Klasifikasi udang (Holthuis, 1950 dalam Hadie, 2007) sebagai berikut :

Phyllum : Arthopoda, Sub phylum : Mandibula, Class : Crustacea, Sub class

: Malacostraca, Ordo/bangsa : Decapoda, Sub ordo : Natantia,

Familie/suku : Palaemonidae, Genus/marga : Macrobrachium, Species/jenis :

2.3 Morfologi Udang

Tubuh udang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kepala dan bagian badan.

Bagian kepala dan dada disebut Cephalothorax terdiri dari 13 ruas yaitu, 5 ruas

Page 5: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

4

dibagian kepala dan 8 ruas dibagian dada. Bagian badan dan ekor disebut

Abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota

badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor

kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing (Hadie, 1992).

Menurut Hadie (1992), bagian kepala udang dilindungi oleh cangkang

kepala atau carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf

S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas rostrum terdapat 7

gerigi atas dan bagian bawahnya 3 gerigi.

Bagian badan dan perut (abdomen) tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama

lainnya dihubungkan oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda)

yang melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas

keenam, kaki renang mengalami perubahan bentuk menjadi ekor kipas (uropoda).

Di antara ekor kipas terdapat ekor yang meruncing pada bagian ujungnya yang

disebut telson. Organ dalam yang bisa diamati adalah usus (intestine) yang

bermuara pada anus yang terletak pada ruas keenam (Hadie, 1992).

Untuk membedakan antara udang jantan dan betina (Ling, 1967 dalam

Hadie, 1992) menunjukkan beberapa ciri yang dapat digunakan antara lain bentuk

badan, letak alat kelamin dan bentuk serta ukuran dari pasangan kaki jalan kedua.

Bentuk badan udang jantan dibagian perut lebih ramping dan ukuran pleuron lebih

pendek. Sedangkan udang betina bagian perutnya tumbuh melebar dan pleuron

agak memanjang. Letak alat kelamin udang jantan terdapat pada basis pasangan

kaki jalan kelima. Sedangkan pada udang betina alat kelamin terletak pada basis

pasangan kaki jalan ketiga.

Page 6: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

5

Bentuk dan ukuran kaki jalan kedua pada udang jantan pertumbuhannya

terlihat sangat mencolok, menjadi sangat besar dan panjang, terdapat duri-duri

(spina) yang tumbuh merata disepanjang kaki jalan tersebut. Pada udang betina

pasangan kaki jalan kedua ini tidak tumbuh begitumencolok, jauh lebih kecil

dibandingkan dengan udang jantan (Hadie, 1992).

2.4 Habitat Udang

a. Kualitas Air

Dalam siklus hidupnya secara alami memerlukan lingkungan perairan

tawar dan payau. Udang tumbuh dan menjadi dewasa di perairan tawar, terutama

sungai-sungai dan rawa-rawa yang mempunyai hubungan dengan laut. Setelah

dewasa dan matang kelamin mereka mulai beruaya ke muara sungai. Daur hidup

udang dimulaidari telur yang sudah dibuahidan dierami induknya selama19-21

hari dan menetas menjadi larva. Larva yang baru menetas memerlukan air payau

sebagai tempat kehidupannya. Apabila larva tidak berada dilingkungan air payau

selama 3-5 hari semenjak menetas, maka larva tersebut akan mati (Ling, 1969

dalam Hadie, 1992).

b. Siklus Hidup

Apabila larva yang baru menetas itu menemukan lingkungan hidup yang

cocok maka larva akan dapat tumbuh menjadi pascalarva. Untuk mencapai

tingkatan pascalarva, larva tersebut harus melalui 11 tahap perkembangan larva.

Pada setiap tahap terjadi pergantian kulit yang diikuti dengan perubahan struktur

Page 7: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

6

mofologinya. Setelah tahap juvenil dicapai, udang galah mulai memerlukan

lingkungan air tawar sampai udang tersebut dewasa (D’Abramo,dkk, 2001).

Udang ini mengalami proses ganti kulit (molting) sepanjang hidupnya.

Pertumbuhan udang merupakan fungsi dari pergantian kulit dan pertambahan

bobot pada waktu pergantian kulit tersebut. Karena tubuh udang ditutupi oleh

karapas yang keras, maka untuk tumbuh karapas yang lama harus dilepas dan

diganti dengan yang baru dan lebih besar. Pada udang fase periode intermoult

berlangsung selama 30-80 hari, fase premoult selama 10-12 hari, dan fase

postmoult selama 2-6 hari pada suhu 27-28oC (Saravanan, dkk, 2008).

Pergantian kulit pada udang dapat terjadi pada kondisi lingkungan yang

baik dan ketersediaan makanan yang cukup. Frekuensi molting udang akan

meningkat pada temperatur yang lebih tinggi. Sesaat setelah molting, karapas

masih lunak dan menjadi rentan terhadap predasi dari sesamanya (D’Abramo,

dkk, 2001).

c. Kebiasaan Makan

Pengetahuan tentang pola makan spesies di alam adalah penting untuk

pembentukan kebutuhan gizi dan interaksi dengan organisme lain. Setiap

organisme dalam mendapatkan sumber makanannya diperoleh dengan cara yang

berbeda. Pada crustacea, khususnya udang kebutuhan makanan ini berpengaruh

pada siklus molting dan pertumbuhannya.Makanan yang telah digunakan oleh

udang akan mempengaruhi sisa persediaan makanan dan sebaliknya dari makanan

yang diambilnya akan mempengaruhi pertumbuhan, kematangan bagi tiap

individu serta keberhasilan hidupnya. Kualitas makanan merupakan salah satu

Page 8: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

7

faktor yang menentukan pertumbuhan udang. Dimana kualitas makanan udang

dapat diketahui lewat kebiasan makanannya (Hadie. W., dkk, 2001)

Udang merupakan hewan omnivora penghuni dasar termasuk pemakan

organisme dasar yang makanan alaminya berupa plankton, cacing, siput, kerang,

ikan, moluska, biji-bijian serta tumbuh-tumbuhan. Menurut Hendro (2006),

sebagian jenis serangga dan organisme tak dikenal beserta butiran pasir dan biji-

bijian juga ditemukan. Organisme yang tidak dikenal yang mungkin merupakan

bagian dari materi detritus juga banyak ditemukan. Udang merupakan pemakan

hewan kecil atau bentik. chlorophytadan Baciolaryphyta (diatom) menjadi

makanan paling dominan dari udang. Namun yang perlu diwaspadai adalah saat

keadaan udang cukup lapar mereka bisa menjadi kanibal pada sesamanya, bahkan

udang dewasa yang sedang proses ganti cangkang dimakan juga. Maka untuk

menghindari kanibalisme ini, pada tempat budidaya udang selalu diberi makanan

supaya sifat kanibalismenya dapat dikendalikan (Hadie. W, 2001).

Beberapa pendapat yang menyatakan bahwa udang dewasa termasuk

kedalam kelompok omnivora merupakan suatu hal yang benar adanya. Melihat

faktanya bahwa hewan ini hidup dipengaruhi oleh ketersediaan pakan di

habitatnya. Udang bisa menyesuaikan diri untuk kelangsungan hidupnya dengan

cara memakan baik hewan maupun tumbuhan yang ada disekitar (Jimoh. A,

2011).

Udang mengambil makanannya dari dasar habitatnya atau dari fauna

terkait yang terendam vegetasi pantai di badan air. Udang memiliki pergerakan

yang terbatas dalam mencari makanan dan mempunyai sifat dapat menyesuaikan

diri terhadap makanan yang tersedia lingkungannya. Udang bersifat nocturnal

Page 9: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

8

artinya aktif mencari makan pada malam hari atau apabila intensitas cahaya

berkurang. Sedangkan pada siang hari yang cerah lebih banyak pasif, berbenam

diri dalam lumpur, di balik batu, karena udang-udang jenis ini tidak menyukai

sinar matahari (Hendro, 2006).

Udang memakan makananya dengan cara menangkapnya kemudian

dicerna. M. Rosenbergii yang diberi makan dengan ukuran yang beraneka ragam,

menunjukkan hasil bahwa udang dapat menangkap dan mencerna makanan

tersebut keukuran yang sesuai dengan kapasitas konsumsi mereka. Sehingga disini

ukuran makanan tidak menjadi batasan untuk jenis makanannya. Hal lainnya

seperti konsistensi, tekstur dan kepadatan dari makanan tersebut dapat

mempengaruhi pilihan dari konsumsi udang (Hadi. W., dkk, 2001).

Makanan yang mengandung senyawa organik seperti protein, asam amino,

dan asam lemak maka udang akan merespon dengan cara mendekati sumber

pakan tersebut. Saatmendekati sumber pakan, udang akan berenang menggunakan

kaki jalan yang memiliki capit. Pakan langsung dijepit menggunakan capit kaki

jalan, kemudian dimasukkan ke dalam mulut. Selanjutnya, pakan yang berukuran

kecil masuk kedalam kerongkongan (esophagus). Bila pakan yang dikonsumsi

berukuran lebih besar, akan dicerna secara kimiawi terlebih dahulu oleh

maxilliped didalam mulut. Sementara mengerat atau mengunyah, kaki lainnya

mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini

dilengkapi sensor aktif dan sensitif yang mampu mendeteksi makanannya (Roy.

D., dkk, 1997). Bila kita telusur seksama kebiasaan cara memakan udang ini,

tidaklah aneh bila dikatakan udang termasuk hewan rakus. Saat masih mengunyah

saja capitnya sudah siap sedia untuk memasukkan makanan yang selanjutnya.

Page 10: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

9

Periode makan udang terjadi 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore

atau malam hari. Intensitas makan akan mengalami peningkatan pada ukuran

udang yang semakin besar dan dewasa. Intensitas makanan yang ada pada usus

udang yang diberi atau memperoleh makan secara aktif menunjukkan isi perut

terisi sebanyak tiga per empat hingga setengah penuh, sementara isi perut yang

hanya seperempat menunjukkan intensitas makan yang kurang atau tidak cukup

(Hadi. W., dkk, 2001).

Beberapa contoh makanan udang yang terdiri dari fitoplankton,

zooplankton, hewan bentik menunjukkan korelasi dengan musim yang sedang

berlangsung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan ini

tergantung pada musimnya. Pada musim hujan makanan yang dominannya adalah

fitoplankton. Begitu sebaliknya, dimana zooplankton mendominasi saat musim

kemarau. Kondisi musim ternyata menjadi bagian penting juga yang perlu

diketahui yang mempengaruhi kebiasan makan dari udang. Pada musim hujan,

makanannya terkait dengan perubahan mendadak kondisi ekologi lingkungannya.

Saat musim hujan bila diamati isi makanan perut udang lebih lengkap

dibandingkan musim kemarau yang isi perutnya kosong. Pada musim hujan

intensitas makan udang lebih tinggi. Jenis makanan yang banyak ditemukan yaitu

tumbuhan, tetapi pada saat air perairan surut terendah pakan utamanya bergeser ke

jenis pakan berupa hewan seperti serangga, cacing dan moluska (Roy. D., dkk,

1997).

Hal ini mengakibatkan udang dapat memanfaatkan tumbuhan ataupun

hewan yang hidup ditempatnya termanfaatkan secara optimal. Kebiasaan makanan

Page 11: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

10

dan cara memakan pada udang ini secara alami bergantung pada lingkungan

tempat hidupnya.

d. Reproduksi Udang

Udang galah memijah sepanjang tahun, tidak mengenal masa kawin.

Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari, meskipun dapat berpijah pada siang

hari. Udang galah yang siap pijah dapat dilihat dari gonadnya dengan warna

merah orange yang menyebar keseluruh bagian gonad sampai

cephalotorax.Dengan sistem reproduksi yang dimiliki oleh udang baik jantan

maupun betina, maka perkawinan udang dilakukan di luar tubuh.

Perkawinan/mating pada udang biasanya terjadi sebelum dan sesudah matahari

terbenam (Hadi. W., dkk, 2001)

2.5 Identifikasi Udang

Identifikasi udang dilakukan berdasarkan bentuk, pola warna, ciri-ciri

taksonomi penting dan ukuran-ukuran tubuh morfologi mengikuti kunci

identifikasi Crustacea yang dibuat oleh Afiati dkk. (2007).

2.6 Jenis - Jenis Udang

2.6.1 Udang Air Tawar

Di wilayahperairan Indonesia cukup banyak jenis udang air tawar, yang

sangat potensial untuk dibudidayakan. Namun kita perlu mengenal beberapa jenis

udang air tawar antara lain adalah udang galah (Macrobrachium rosenbergii),

udang lar (Macrobrachium lar), udang palemon merah (Palaemon styliferus),

Page 12: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

11

udang muara (Macrobrachium equidens), udang ragang (Macrobrachium

sintangense), udang palemon bening (Palaemon concinnus), udang beras

(Caridina gracillirostris) (Murtidjo, 1992).

III. METODE PENELITIAN

Page 13: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

12

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2014

di Sungai Blang Balee Gampong Cot Seumeureng Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat. Identifikasi jenis udang dilakukan langsung dilapangan.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian

No Jenis Alat yang Dipakai Kegunaan

1 Alat tulis Untuk mencatat kegiatan penelitian

2 Penggaris Mengukur sampel penelitian

3 Kamera Sebagai alat dokumentasi

Jenis Bahan yang Dipakai Kegunaan

4 Udang Sebagai sampel penelitian

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey,

meliputi instrument yang berupa wawancara. Wawancara pada penelitian ini

dilakukan untuk mendapat informasi terkait dengan udang yang ada di sungai

Blang Balee, seperti nama lokal udang dari hasil tangkapan nelayan, daerah

penangkapan, kedalaman, dan jarak penangkapan udang. Selain itu, penelitian ini

juga menggunakan metode observasi yaitu metode penglihatan secara langsung ke

Page 14: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

13

lokasi penelitian yaitu di gampong Cot Seumeureng Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat. Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

melihat hasil tangkapan nelayan, melakukan dokumentasi dan dilanjutkan dengan

studi pustaka untuk mengidentifikasi udang dengan acuan buku-buku identifikasi.

3.3.1 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive samplingatau secara sengaja. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan dengan memilih orang-orangsebagai responden yang dianggap

menguasai atau memiliki kemampuan terhadap masalah yang diteliti. Adapun

yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah nelayan yang menangkap

udang di Sungai Blang Balee sebanyak 5 orang.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi dua

macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasi

kuisioner, wawancara dan observasi langsung dilapangan, sedangkan data

sekunder diperoleh dari berbagai tulisan melalui penelusuran pustaka (studi

pustaka) yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah :

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atauyang bersangkutan

melakukannya. Data ini diperoleh secara langsung dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan dari hasil observasi, wawancara dan partisipasi

Page 15: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

14

aktif (Hasan, 2002). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari

masyarakat nelayan dengan observasi, wawancara dan diskusi berdasarkan

kuisioner yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang

dikumpulkan menyangkut identifikasi jenis udang di Sungai Blang Balee

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

2. Datasekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

lain yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang terdahulu. Data

ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporanpenelitian

terdahulu. Data sekunder disebut juga data tresedia (Hasan, 2002). Dalam

penelitian ini data sekunder diperoleh dari berbagai tulisan melalui

penelusuran pustaka (studi pustaka) yang berhubungan dengan objek

penelitan.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel udang krueng diperoleh dengan cara membeli dari

hasil tangkapan nelayan di sungai Blang Balee dengan kondisi masih dalam

keadaan segar. Dimana sampel yang menjadi bahan penelitian sebanyak 5 ekor

dari setiap jenis udang yang tertangkap oleh nelayan sungai Blang Balee,

kemudian sampel tersebut langsung dilakukan identifikasi jenis dan

klasifikasinya.

3.4.2 Identifikasi Udang

Page 16: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

15

Deskripsi terhadap setiap jenis sampel yang ditemukan dilakukan

berdasarkan data morfometrik. Pengukuran menggunakan centimeter yang

meliputi panjang standar (SL), panjang total (TL), kemudian pengamatan terhadap

identifikasi udang krueng dilakukan secara visual dengan mengamati bentuk

morfologi seperti warna, bentuk tubuh udang, rostrum, carapace, ekor, dan lain

sebagainya dari masing - masing jenis udang yang menjadi sampel

penelitian.Identifikasi dilakukan sampai tingkat spesies dengan bantuan buku Ajar

Avertebrata Air (2014).

3.5 Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif dalam bentuk identifikasi yaitu menggambarkan, menguraikan, dan

menganalisis semua data penelitian yang diperoleh. Teknik pengolahan data yang

digunakan adalah setelah data terkumpul dari hasil penelitian kemudian ditabulasi

dan dideskripsikan.

Page 17: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

16

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian

Gambar 1. Peta Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

Ket : : Lokasi Penelitian

Samatiga merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh

Barat dengan luas wilayah 15.721 Ha, jarak tempuh dari ibu kota Kabupaten 11

Km, dengan batas-batasnya.Kecamatan Samatiga terletak di antara 04o11’30” dan

04o18’50” lintang utara serta 95o58’10” dan 96o09’10” bujur timur dengan luas

Page 18: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

17

wilayah 140,69 km2, kecamatan ini berbatasan langsung dengan kecamatan Bubon

yang terletak dibagian utara, Samudera Indonesia dibagian selatan sehingga

menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat pesisir. Sedangkan

dibagian barat kecamatan ini berbatasan langsung dengan kecamatan Arongan

Lambalek dan disebelah timur dibatasi oleh kecamatan Johan

Pahlawan(http://acehbaratkab.bps.go.id).

Penelitian ini dilakukanGampong Cot Seumeureng Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat yang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan

Samatigadengan jumlah penduduk 1.122 jiwa mempunyai 299 rumah tangga yang

tersebar di 4 dusun. Gampong Cot Seumeureung terdapat 4 dusun yaitu Cot

Puntong, Ujung Padang Ban, Padang Bayu dan Blang Balee.

4.2 Letak Geografis Gampong

Letak geografis Gampong Cot Seumeureung Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Letak Geografis Gampong

No Batas Wilayah Batasan DenganGampong

Batas Lain

1 Sebelah Utara Paya Lumpat Lueng

2 Sebelah TimurHutan

Masyarakat/Perkebunan

3 Sebelah Barat Krueng BubonRawa-

rawa/Rumbia

4 Sebelah Selatan Cot MesjidSaluran/Rawa-

rawa

Page 19: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

18

Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa batas wilayah gampong cot

seumeureung disebelah Utara berbatasan dengan gampong Paya Lumpat dan batas

lain Lueng, disebelah Timur berbatasan dengan gampong Hutan

masyarakat/perkebunan, disebelah Barat berbatasan dengan gampong Krueng

Bubon dan batas lain rawa-rawa rumbia, serta disebelah Selatan berbatasan

dengan gampong Cot Mesjid dan batasan lain saluran/rawa-rawa.

4.3 Kondisi Perairan

Sungai atau krueng yang ada di Blang Balee merupakan krueng yang

disekelilingnya ditumbuhi oleh tumbuhan nipah, rumbia, eceng gondok dan

sayuran kangkung serta tumbuh-tumbahan air lainnya. Air krueng ini berwarna

hitam pada musim panas dan berwarna coklat pada musim penghujan, ini

disebabkan karena air hujan yang bercampur dengar air krueng. Krueng Blang

Balee ini memiliki panjang 10 Km dengan tiga permukiman yaitu Woyla Induk.

Samatiga dan Bubon. Krueng ini mengalir dari hulu Woyla Induk menuju muara

Kuala bubon (Warga).

4.4 Nelayan

Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya

tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan

ataupun budi daya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah

lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya (Mulyadi, 2007).

Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja

menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar maupun permukaan

Page 20: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

19

perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan

perairan tawar, payau maupun laut (Kusnadi, 2009).

Nelayan dapat didefinisikan sebagai orang atau komunitas orang yang

secara keseluruhan atau sebagian dari hidupnya tergantung dalam kegiatan

menangkap ikan. Beberapa kelompok nelayan memiliki beberapa perbedaan

dalam karakteristik social dan kependudukan. Perbedaan tersebut dapat dilihat

dari kellompok umur, pendidikan, status social dan kepercayaan. Dalam

satukelompok nelayan juga sering ditemukan perbedaan kohesi internal, dalam

artian hubungan diantara sesame nelayan maupun didalam hubungan

bermasyarakat (Widodo, J dan Suadi, 2006).

Sementara itu nelayan di Gampong Cot Seumeureng Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat merupakan nelayan yang memiliki sarana penangkapan

masih kurang memadai. Seperti alat transportasi, nelayan ini menggunakan

transprtasi perahu dengan alat tangkapyaitu bubu.Terdapat dua kelompok nelayan

di Gampong Cot Seumeureng denga masing-masing anggota sebanyak 7 orang.

Para nelayan ini mengankap udang dengan menggunakan umpan seperti umpan

Plik u, ikan runcah dan pellet.

Page 21: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

20

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian dan identifikasi jenis-jenis udang di Krueng Blang

Balee Gampong Cot Semeureung Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

bahwa terdapat 5 spesies udang dari 2 genus yang berbeda yaitu genus

macrobrachium dan genus caridina serta 2 family yaitu family Palaemonidae dan

family atydae. Untuk lebih jelas dapat dilihatpada tabel 3dibawah ini.

Tabel 3. Jenis-jenis Udang di Sungai Blang Balee Gampong Cot Semeureung

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

No Family Genus Spesies Nama

Indonesia

Nama

Lokal

Gambar

1. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

lar

Udang lar Udeung

2. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

equidens

Udang

muara

Udeung

3. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

Rosenbergii

Udang

galah

Udeung

galah

4. Atyidae Caridina Caridina

gracilirostris

Udang

beras

Udeung

Breuh

5. Atyidae Caridina Caridina

temasek

Udang

nipah

Udeung

nipah

20

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian dan identifikasi jenis-jenis udang di Krueng Blang

Balee Gampong Cot Semeureung Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

bahwa terdapat 5 spesies udang dari 2 genus yang berbeda yaitu genus

macrobrachium dan genus caridina serta 2 family yaitu family Palaemonidae dan

family atydae. Untuk lebih jelas dapat dilihatpada tabel 3dibawah ini.

Tabel 3. Jenis-jenis Udang di Sungai Blang Balee Gampong Cot Semeureung

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

No Family Genus Spesies Nama

Indonesia

Nama

Lokal

Gambar

1. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

lar

Udang lar Udeung

2. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

equidens

Udang

muara

Udeung

3. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

Rosenbergii

Udang

galah

Udeung

galah

4. Atyidae Caridina Caridina

gracilirostris

Udang

beras

Udeung

Breuh

5. Atyidae Caridina Caridina

temasek

Udang

nipah

Udeung

nipah

20

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian dan identifikasi jenis-jenis udang di Krueng Blang

Balee Gampong Cot Semeureung Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

bahwa terdapat 5 spesies udang dari 2 genus yang berbeda yaitu genus

macrobrachium dan genus caridina serta 2 family yaitu family Palaemonidae dan

family atydae. Untuk lebih jelas dapat dilihatpada tabel 3dibawah ini.

Tabel 3. Jenis-jenis Udang di Sungai Blang Balee Gampong Cot Semeureung

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

No Family Genus Spesies Nama

Indonesia

Nama

Lokal

Gambar

1. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

lar

Udang lar Udeung

2. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

equidens

Udang

muara

Udeung

3. Palaemonidae Macrobrachium Macrobrachium

Rosenbergii

Udang

galah

Udeung

galah

4. Atyidae Caridina Caridina

gracilirostris

Udang

beras

Udeung

Breuh

5. Atyidae Caridina Caridina

temasek

Udang

nipah

Udeung

nipah

Page 22: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

21

5.2 Pembahasan

5.2.1 Jenis Jenis Udang di Krueng Blang Balee Kecamatan Samatiga

1. SpesiesUdang Lar (Macrobrachium lar)

Dari hasil identifikasi udang ini merupakan udang yang tergolong kedalam

family Palaemonidae dan termasuk genus Macrobrachium, karena secara

morfologi udang ini memiliki warna hijau kekuningan, dengan panjang total 6 - 7

cm, panjang standar 2 - 4 cm. Memiliki 5 pasang kaki renang, dan 5 pasang kaki

jalan. Bentuk rostrum panjang meruncing mencapai 1 – 1,5 cm, memiliki gerigi

bagian atas sebanyak 9 dan bagian bawah sebanyak 5 gerigi.

Udang lar (Macrobrachium lar) merupakan udang hasil tangkapan nelayan

Sungai Blang Balee yang tertangkap pada kedalaman 2 - 4 meter menggunakan

alat tangkap yaitu bubu dengan umpan sepertiPlik ‘U, ikan runcah dan pellet,

dengan transportasi yaitu perahu. Para nelayan mendapat hasil tangkapan

sebanyak 1 - 10 kg per orang atau lebih tergantung pada musim penangkapannya.

Pada saat penangkapan udang, salinitas air sungai Blang Balee 5 ppt menurut

nelayan udang. Menurut Mudjiono (1992), bahwa habitat udang lar

(Macrobrachium lar) berada didaerah hilir sungai yang bermuara kelaut yang

memiliki salinitas yang tinggi.

2. SpesiesUdang Nipah (Macrobrachium equidens)

Dari hasil identifikasi udang ini merupakan udang yang tergolong kedalam

family Palaemonidae dan termasuk genus Macrobrachium, karena secara

morfologi udang ini memiliki warna kuning cerah dan ada titik-titik hitam

dibadannya, memiliki panjang total 5 – 7,5 Cm, panjang standar 2 - 2,5 Cm.

Rostrum panjang dan melengkung ke atas dengan panjang 1,2 Cm dan memiliki

Page 23: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

22

gerigi atas sebanyak 9 dan gerigi bawah sebanyak 5 buah, serta memiliki kaki

jalan 5 pasang dan kaki renang 5 pasang.

Udang muara (Macrobrachium equidens) tertangkap oleh nelayan di

Sungai Blang Balee pada kedalaman 2 - 4 meter menggunakan alat tangkap yaitu

bubu dengan umpan antara lain Plik ‘U, ikan runcah dan peletdengan transportasi

yaitu perahu. Para nelayan mendapat hasil tangkapan sebanyak 1 -10 kg per orang

atau lebih (tergantung pada musim). Pada saat penangkapan udang ini salinitas air

sungai 5 ppt menurut seorang nelayan udang. Sedangkan menuurut Mudjiono

(1992), udang tumbuh dan menjadi dewasa di perairan tawar, terutama sungai-

sungai dan rawa-rawa yang mempunyai hubungan dengan laut atau berada

didaerah muara sungai.

3. Spesies Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Dari hasil identifikasi udang ini merupakan udang yang tergolong kedalam

family Palaemonidae dan termasuk genus Macrobrachium, karena secara

morfologi udang ini memiliki warna biru kekuning-kuningan, memiliki panjang

total 6 – 9,5 cm, panjang standar 3 – 3,5 Cm. Bentuk rostrummemanjang dengan

panjang 2 Cm dan memiliki gerigi atas sebanyak 10 dan gerigi bawah sebanyak 5

buah, serta memiliki kaki jalan 5 pasang dan kaki renang 5 pasang.

Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) tertangkap oleh nelayan di

Sungai Blang Balee pada kedalaman 2 - 4 meter menggunakan alat tangkap yaitu

bubu dengan umpan antara lain Plik ‘U, ikan runcah dan dengantransportasi yaitu

perahu. Para nelayan mendapat hasil tangkapan sebanyak 2 - 10 kg per orang atau

lebih (tergantung pada musim). Pada saat penangkapan udang ini salinitas air

sungai 0 ppt menurut seorang nelayan udang. Udang galah hidup pada dua habitat,

Page 24: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

23

pada stadia larva hidup di air payau dan kembali keair tawar pada stadia juvenil

hingga dewasa. Pada stadia larva perubahan metamorfose terjadisebanyak 11 kali

dan berlangsung selama 30‐35 hari. Udang galah bersifat omnivora, cenderung

aktifpada malam hari (Hadie W, 2001).

Dialam udang galah dapat berpijah didaerah tawar pada jarak lebih dari

100 km dari muara sungai dan membiarkan larvanya ikut terbawa aliran sungai

mencapai perairan payau dengan resiko kematian yang tinggi.Secara alami

penyebaran udang galah meliputi daratan Indopasifik mulai dari bagian timur

benua Afrika sampai dengan kepulauan Malaysia termasuk Indonesia, Diperairan

Indonesia sendiri udang galah tersebar luas mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan

sampai dengan ke Papua (Nontiji, 2007).

4. Spesies Udang Beras(Caridina gracilirostris)

Dari hasil identifikasi udang ini merupakan udang yang tergolong kedalam

family Atyidae dan termasuk genus Caridina, karena secara morfologi udang ini

memilikiwarna kuning jingga, panjang total 3 - 5 Cm, panjang standar 1,5 - 2 Cm.

Bentuk rostrum panjang agak melengkung dan tajam dengan panjang 1 Cm.

Rostrum memiliki gerigi dibagian atas 9 dan bagian bawah 4. Udang ini memiliki

5 pasang kaki jalan dan 5 pasang kaki renang.

Udang beras (Caridina gracilirostris) tertangkap oleh nelayan di Sungai

Blang Balee pada kedalaman 2 - 4 meter menggunakan alat tangkap yaitu bubu

dengan umpan antara lain Plik ‘U, ikan runcah dan peletdengan transportasi yaitu

perahu,. Para nelayan mendapat hasil tangkapan sebanyak 1 - 10 kg per orang atau

lebih (tergantung pada musim). Pada saat penangkapan udang ini salinitas air

sungai 5 ppt menurut seorang nelayan udang. Sama hal dengan Mudjiono (1992),

Page 25: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

24

bahwa habitat udang beras (Caridina gracilirostris) berada didaerah hilir sungai

yang bermuara kelaut yang memiliki salinitas yang tinggi.

5. Spesies Udang Temasek (Caridina temasek)

Dari hasil identifikasi udang ini merupakan udang yang tergolong

kedalam family Atyidae dan termasuk genus Caridina, karena secara morfologi

udang ini memiliki garis-garis disepanjang tubuh dan capitnya, memiliki panjang

total 4 - 7 Cm, panjang standar 1,5 – 2,5 Cm. Bentuk rostrum melengkung dan

memanjang serta tajam. Panjang rostrum 2 Cm. memiliki gerigi atas sebanyak 11

dan di bawah 5. Memiliki 5 pasang kaki renang dan 5 pasang kaki jalan.

Dengan transportasi perahuudang nipah (Caridina temasek) tertangkap

oleh nelayan di Sungai Blang Balee pada kedalaman 2 - 4 meter menggunakan

alat tangkap yaitu bubu dengan umpan antara lain Plik ‘U, ikan runcah dan pelet.

Para nelayan mendapat hasil tangkapan sebanyak 1 - 10 kg per orang atau lebih

(tergantung pada musim). Pada saat penangkapan udang ini salinitas air sungai 5

ppt menurut seorang nelayan udang. Menurut Mudjiono (1992), bahwa habitat

udang nipah (Caridina temaek) berada didaerah hilir sungai yang bermuara kelaut

yang memiliki salinitas yang tinggi seperti sungai-sungai dan rawa-rawa yang

mempunyai hubungan dengan laut.

Dari ke-lima spesies udang air tawar tersebut yang terbanyak ditangkap

adalah spesies Caridina gracilirostris. Sedangkan spesies yang paling sedikit

adalah spesies Macrobrachium equidens dan Caridina temasek.Penangkapan

udang ini dilakukan dipertengahan sungai dan di hilir sungai. Hasil tangkapan

udang ini tegantung pada musim karena dapat mempengaruhi salinitas air sungai.

Menurut Nontiji(2007), perubahan salinitas dipengaruhi oleh pasang surut dan

Page 26: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

25

musim. Ke arah darat, salinitas muara cenderung lebih rendah. Tetapi selama

musim kemarau pada saat aliran air sungai berkurang, air laut dapat masuk lebih

jauh ke arah darat sehingga salinitas muara meningkat. Sebaliknya pada musim

hujan, air tawar mengalir dari sungai ke laut dalam jumlah yang lebih besar

sehingga salinitas air di muara menurun. Pada saat peneliti melakukan penelitian

dalam keadaan musim kemarau, sehingga kondisi sungai atau krueng Blang Balee

memilik salinitas atau kadar garam yang tinggi.

Pada musim kemarau yaitu bulan Februari 2014 peneliti melakukan

penelitian dan mendapatkan hasil sebanyak 4 spesies udang antara lain udang lar

(Macrobrachium lar), Udang beras (Caridina gracilirostris), udang

muara(Macrobrachium equidens), danudangnipah (Caridina temasek), dengan

salinitas mencapai ± 5ppt. Ke empat spesies udang tersebut menurut Murtidjo

(1992) habitatnya didaerah hilir sungai yang bermuara ke laut dan memiliki

salinitas yang tinggi.

Pada bulan Mei 2014 peneliti melakukan penelitian dengan kondisi

musim penghujan memiliki salinitas 0.ppt dan menemukan satu spesies yaitu

Macrobrachium rosenbergii (udang galah). Udang ini mempunyai dua habitat

dalam siklus hidupnya. Udang tersebut tumbuh dan menjadi dewasa pada perairan

tawar, namun pada fase larva hidup di air payau. Di alam larva udang galah hidup

pada salinitas 5-10 ppt (Hadie W, 2001).

5.3 Habitat dan Penyebaran Udang

Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya hidup

diperairan laut, 10% diperairan air tawar dan 1% diperairan teresterial. Udang laut

Page 27: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

26

merupakan tipe yang tidak mampu atau mempunyai kemampuan terbatas dan

mentolelir perubahan salinitas. Kelompok ini biasanya hidup terbatas pada daerah

terjauh pada estuari yang umumnya mempunyai salinitas 30% atau lebih.

Kelompok yang memunyai kemampuan untuk mentolelir variasi penurunan

salinitas sampai dibawah 30% hidup di daerah terestrial dan menembus hulu

estuari dengan tingkat kejauhan bervariasi sesuaidengan kemampuan spesies

untuk mentolelirpenurunan tingkat salinitas.Kelompok terakhir adalah udang air

tawar. Udang darikelompok ini biasanya tidak dapat mentolerir salinitas diatas

5%. Udang menempatiperairan dengan berbagai tipe pantai seperti: pantai

berpasir, berbatu ataupunberlumpur. Spesies yang dijumpai pada ketiga tipe pantai

ini berbeda-beda sesuaidengan kemampuan masing-masing spesies menyesuaikan

diri dengan kondisi fisikkimiaperairan(Nontji, 2005).

Distribusi udang galah kebanyakan di daerah tropis dan subtropics yang

termasuk bagian indofasifik.kebanyakan habitat udang galah adalah sungai yang

dipengaruhi oleh pasang surut, danau, waduk dan kolam. Di Indonesia, udang

galah terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya. Mereka

hidup di danau-danau, saluran-saluran air dan perairan lainnya yang secara

langsung maupun tidak langsung mempunyai hubungan dengan sungai bahkan,

mereka juga ditemukan di sungai-sungai hingga sejauh 200 km dari muara

(Effendie, 2002).

Page 28: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

27

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas maka dapatdisimpulkan bahwa jenis-jenis

udang di Sungai Blang Balee Gampong Cot Seumeureng Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Baratterdapat 5 spesies udang air tawar,terdiri dari 2 genus dan 2

family. Kelima spesies tersebut antara lain udang Lar (Macrobrachium lar),

udang Muara(Macrobrachium equidens), udang Galah (macrobrachium

rosenbergii), udang Beras (Caridina gracilirostris),danudang Temasek (Caridina

temasek), dengan genus Caridina dan Macrobrachium serta family Palaemonidae

dan Atyidae.

6.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dari penulis adalah :

1. Penelitian ini masih perlu dilanjutkan dengan pengkajian tingkat

kematangan gonad udang di Sungai Blang Balee.

2. Penelitian seperti ini juga perlu dilanjutkan identifikasi di daerah-daerah

lain untuk mengetahui lebih jauh lagi sumber daya udang air tawar

maupun udang air laut yang merupakan sumber protein bagi masyarakat.

Page 29: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

DAFTAR PUSTAKA

Afiatai, N., Djuito, Haeruddin, Sulardiono, B. 2007.Buku AjarTentangMatakuliahAvertebrata Air.ProgramStudiManajemenSumberdayaPerairanFakultasPerikanandanIlmuKelautanUniversitasDiponegoro. Semarang.

D’Abramo, R. Louis, W. Brunson, danW.H. Daniels, 2001. Freshwater PrawnsBiology and Life History.Extension Service of Mississippi StateUniversity.

Effendie, M., I, 2002.BiologiPerikanan. YayasanPustakaNusatama.Yogyakarta.163 halaman.

Hadie, W., E.L.Hadie, 1992.PembenihanUdangGalah, UsahaIndustriRumahTangga.Kanisius. 2007.

Hadie. W, Hadie. E. Lies, MuljanahIjahdanMurniyati. 2001.TingkahLakuMakandan Molting PadaUdang.ProsidingPenelitian BudiDayaUdangGalah.PusatRisetPerikananBudidaya.

Hendro, Didik W., dan Sri E.P. 2006.KebiasaanMakandanStrategiMakanUdangGalahHasilPenebaran diWadukDarma.Prosiding Seminar NasionalIkan.

Jimoh A. Abayomi, Edwin O. Clarke, Olusegun O. WhenudanHaleemah B.Adeoye. Food and feeding habits of the African river prawn(Macrobrachiumvollenhovenii, Herklots, 1857) in Epe Lagoon,southwest Nigeria. 2011. International Journal of Fisheries andAquaculture. Vol. 3(1), pp. 10-15.

Kusnadi,2009.KeberdayaanNelayandanDinamikaEkonomiPesisir.PusatPenelitianilayahPesisirdanPulau-pulauKecil.Jember.LembagaPenelitiasUniversitasJember.

Ling, S.W., 1967, The General Biology and Development of (Macro-brachiumrosenbergii de Man, FAO Word Sci. Conf. Biol. Cult.Shrimps. Prawn,F.R:BSCP/67/E/30: 18 p.

Mulyadi, S. 2007. EkonomiKelautan. PT. Raja GrafindoPersada: Jakarta.

Murtidjo, A.B., 1992. BudidayaUdangGalahSistemMonokultur.Kanisius 1992.

Nazir, Moh, 2005. MetodePenelitian. Indonesia :PenerbitGhalia 2005.

Page 30: IDENTIFIKASI JENIS UDANG DI SUNGAI BLANG …repository.utu.ac.id/695/1/BAB I_V.pdf · 2017-09-24 · mencari dan memegang makanan lain yang siap dimakan juga. Kaki udang ini dilengkapi

Nontji, A. , 2007. Laut Nusantara. Jakarta :Djambatan.Rahcman M. 1999. StrategidanLangkah-LangkahPenelitian. Jakarta; IIKIP

Semarang Press

Roy, D and S.R. Singh. 1997. The Food and Feeding Habits of Freshwater PrawnMacrobrachiumchoprai. Asian Fisheries Science. Vol. 10 : 51-63

Saravanan S, S. Biju, S. John. 2008. Moulting and behaviour changes inFreshwater Prawn. http://www.thefishsite.com. Dikinjungi 04 November2013]

Widodo,J., danSuadi. 2006. PengelolaanSumberdayaPerikananLaut. Gajah MadaUniversity Press: Yogyakarta.