PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

59
PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT GAMPONG PASIE TIMON KECAMATAN TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial OLEH : DEPAR DEDI NIM : 06C20210007 PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT TAHUN 2013

Transcript of PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

Page 1: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL

MASYARAKAT GAMPONG PASIE TIMON KECAMATAN TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial

OLEH :

DEPAR DEDI

NIM : 06C20210007

PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

TAHUN 2013

Page 2: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kodrat manusia sebagai makhluk sosial adalah keinginannya untuk selalu

hidup bersama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau masyarakat. Tidak

seorang pun di dunia ini yang mampu hidup sendiri tanpa melakukan hubungan

atau kerja sama dengan orang lain, karena pada kodratnya manusia memiliki

keterbatasan dan sejak lahir sudah dibekali dengan naluri untuk berhubungan

dengan orang lain, misalnya, seorang individu atau keluarga memerlukan bantuan

atau pertolongan dari individu atau keluarga lainya. Hal ini terjadi karena individu

tersebut belum memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga dalam hal ini saling

membantu antara satu dengan lainnya yang menjadi suatu tradisi atau kebiasaan,

karena manusia tidak bisa hidup sediri, contohnya memerlukan pemeliharaan

kesehatan, pendidikan, silaturahmi dan pergaulan (Soekanto, 2008: h.192).

Berdasarlam uraian tersebut, jelas bahwa pada dasarnya manusia selalu

membutuhkan orang lain, serta membutuhkan banyak hal dalam hidup manusia.

Semua kebutuhan hidup itu hanya dapat dipenuhi dengan jalan mengadakan

hubungan sosial dengan orang-orang yang ada di sekitar. Melalui hubungan itu

manusia menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginan untuk mendapatkan

tanggapan (reaksi) dari pihak lain. Hubungan timbal balik (aksi dan reaksi) inilah

yang disebut interaksi sosial (Basrowi, 2004: h.172).

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif

dapat terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, adat istiadat dan asimilasi. Kerja

Page 3: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

2

2

sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-

kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diar tikan

sebagai suatu keadaan, dimana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara

individu- individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-

norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha

itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Asimilasi merupakan suatu proses

di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan

kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok.

Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya adalah

suatu daerah yang masih sangat melestarikan budaya tolong-menolong atau masih

sangat kental dengan budaya interaksi antar sesama terutama dibidang adat

istiadat, dan bidang lainya apabila populasi masyarakat tersebut lebih cenderung

dengan acara kenduri atau membuat hajatan adat istiadat yang ada pada desa

mereka untuk melestarikan budaya dan juga adalah warisan turun-temurun dari

nenek moyang masyarakat tersebut, contohnya, Kenduri Blang yang akan dibahas

pada penulisan ini.

Kenduri Blang yang dilaksanakan oleh masyarakat Aceh, memiliki

pengaruh secara positif dan negatif, hal ini karena ada sebagian masyarakat

mengatakan tradisi agama hindu, sedang sebagian masyarakat beranggapan ritual

Kenduri Blang adalah tradisi petani untuk mengucapkan syukur dan memohon

kepada Allah SWT agar hasil panen melimpah serta tidak diserang hama penyakit.

Dalam tradisi tersebut terkandung rasa syukur kepada Allah SWT, selain

itu dalam rangkaian kegiatan tersebut juga kaum petani menaruh harapan kepada

Page 4: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

3

3

pemerintah untuk memperhatikan sektor pertanian salah satunya meningkatkan

pembangunan sistem pengairan.

Adat turun ke sawah yang akrab dikatakan Kenduri Blang ini merupakan

tradisi yang harus dilakukan oleh sekelompok komunitas petani. Kenduri Blang

adalah tradisi turun temurun, tentu dimungkinkan perbedaan seremoni adat

tersebut antara zaman dulu dan sekarang. Asal usul Kenduri Blang ini sudah ada

sejak zaman nenek moyang. Tradisi ini dilakukan untuk Peusejuek bibit yang

akan diturunkan setiap tahun (tahun yang akan dilakukan penanaman padi).

Sebelum Kenduri Blang, terlebih dahulu mufakat pesiapan kenduri oleh kelompok

tani tersebut secara kerja sama (meuripe-ripe). Hasil kerja sama ini untuk

persiapan pelaksanaan (Anonymous, 2011: h.120).

Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi

atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan

suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang

bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk

kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara

persaingan dan pertentangan (Gurungan, 2004: h.58-60). Pertentangan merupakan

suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi

tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan

kekerasan.

Ada beberapa macam interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat

Gampong Pasie Timon di antaranya:

a. Interaksi antara Individu dengan Individu

Page 5: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

4

4

Pada saat dua individu bertemu, walaupun tidak melakukan kegiatan apa-

apa, namun sebenarnya interaksi sosial telah terjadi apabila masing-masing pihak

sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan dalam diri masing-

masing. Seperti minyak wangi, bau keringat, bunyi sepatu ketika berjalan, dan

hal-hal lain yang bisa mengundang reaksi orang lain. Interaksi jenis ini selain

tidak harus konkret seperti telah dijelaskan di atas, juga bisa sangat konkret.

Wujudnya antara lain berjabat tangan, saling bercakap-cakap, saling menyapa,

dan lain- lain (George Ritzer, 2004: h.117).

b. Interaksi antara Kelompok dengan Kelompok

Interaksi jenis ini terjadi pada kelompok sebagai satu-kesatuan, bukan

sebagai pribadi-pribadi anggota kelompok yang bersangkutan. Maksudnya

kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu-kesatuan yang

berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain. Contohnya

pertandingan antar tim kesebelasan sepak bola. Mereka bermain untuk

kepentingan kesebelasannya (kelompok) (George Ritzer, 2004: h.120).

c. Interaksi antara Individu dengan kelompok

Interaksi antara individu dengan kelompok menunjukkan bahwa

kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok. Bentuk interaksi

ini berbeda-beda sesuai dengan keadaan, misalnya seorang guru yang mengawasi

murid-muridnya yang sedang mengerjakan ujian. Dalam hal ini seorang guru

sebagai individu berhubungan dengan murid-muridnya yang berperan sebagai

kelompok (Anonymous, 2012, h: 126).

Dalam hal ini masyarakat Gampong Pasie Timon juga menggunakan alat-

alat yang diperlukan dalam memperlancar kegiatan Kenduri Blang yang

Page 6: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

5

5

semuanya dipercaya mempunyai arti dan makna tertentu. Penggunaan

perlengkapan alat-alat untuk upacara tersebut di atas, mempunyai simbol dan

makna yang berbeda, dan menjadi satu tumpuan harapan dari upacara tersebut.

Jika dilihat sekarang, hampir semua petani menggunakan pestisida untuk

menghindari serangan hama. Petuah orang-orang terdahulu untuk menghindari

serangan hama, petani menggunakan ranting buluh gading yang masih hidup,

daun pinang kuning, daun puding, dan daun ara emas (Anonymous, 2011: h.27).

Salah satu adat istiadat kenduri blang termasuk sebuah interaksi

masyarakat dalam menjalin silaturahmi antara masyarakat Gampong Pasie Timon

dengan masyarakat tentangga semakin baik dan mudah. Dengan adanya Kenduri

Blang maka akan terjadi pengaruh secara positif (asosiatif) dan negatif (disosiatif)

di antaranya adalah terjadi kerja sama, komunikasi atau saling menyapa. Adapun

pengaruh negatif terjadinya pertentangan dan persaingan, namun dari hasil

observasi penulis bahwa tidak terjadinya pertentangan dan persaingan di dalam

masyarakat, karena mereka telah ada kesepatan dalam acara kenduri blang.

Dari latar belakang di atas maka penulis perlu melakukan penelitian

tentang “Pengaruh Kenduri Blang Terhadap Interaksi Sosial Masyarakat

Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana pengaruh kenduri blang

terhadap interaksi sosial masyarakat Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom

Kabupaten Aceh Jaya?

Page 7: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

6

6

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap Penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah tentu mempunyai

tujuan tertentu. Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelit ian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana pengaruh kenduri blang terhadap interaksi sosial

masyarakat Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua manfaat yakni sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Yaitu kegunaan yang sifatnya memberikan sumbangan pemikiran yang

berupa teori-teori dalam kaitannya dengan pelaksanaan penelitian tentang

pengaruh kenduri blang terhadap interaksi sosial masyarakat di Gampong Pasie

Timon. Hal ini terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mengkaji

masalah-masalah sosial yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kondisi

dan perkembangan jaman, serta menambah khasanah pengetahuan bagi

mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

a) Memberikan informasi serta masukan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan, khususnya bagi lembaga atau instansi pemerintah.

b) Membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh

masyarakat dalam melaksanakan adat kenduri blang.

c) Penelitian ini hendaknya memberikan kontribusi bagi penulis dan

pembaca, agar bisa dijadikan bahan penelitian dikemudian hari.

Page 8: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

7

7

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka

sistematika skripsi ini ditulis dengan struktur berikut ini:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: Tinjauan Pustaka

Bab ini memuat tentang teori-teori yang mendukung penelitian.

Bab III: Metodelogi Penelitian

Pada bab ini berisi tentang metodologi penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data dan pengujian

kredibilitas data.

Bab IV: Hasil dan Pembahasan

Memuat tentang uraian laporan hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian. Yakni deskripsi dari interprestasi data-data yang diperoleh.

Bab V : Penutup

Berisi Kesimpulan dan saran

Page 9: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengaruh

Pengaruh merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok

orang digerakkan oleh seseorang atau sekelompok orang yang lainnya untuk

melakukan kegiatan sesuai dengan harapan. Sumber-sumber pengaruh untuk

perseorangan atau kelompok dalam organisasi terdapat pada status jabatan, sistem

pengawasan atau balas jasa dan hukuman, pengawasan finansial (anggaran),

pemilikan informasi dan penguasaan saluran komunikasi (Scott dan Mitchell,

2012: h.205).

Seseorang bersedia menjalankan permintaan orang yang dapat

mempengaruhinya secara efektif karena merasa dirinya puas kalau memang dapat

melaksanakan apa yang diminta oleh orang berpengaruh tersebut. Motivasi

seseorang dapat bersifat dari tercapainya hasil-hasil yang maksimum,

diperolehnya imbalan material atau perasaan disukai atau diterima oleh orang lain.

Jadi, seseorang menjadi secara otomatis menuruti apa yang diminta oleh orang

yang berpengaruh tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih (Anonymous, 2012:

h.205).

Dalam pengertian lain pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan

timbal balik, atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan

apa yang dipengaruhi. Dua hal ini adalah yang akan dihubungkan dan dicari apa

ada hal yang menghubungkannya.

Page 10: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

9

9

Di sisi lain pengaruh adalah berupa daya yang bisa memicu sesuatu,

menjadikan sesuatu berubah. Maka jika salah satu yang disebut pengaruh tersebut

berubah, maka akan ada akibat yang ditimbulkannya (Kusnaka, 2007: h.30).

Akibat-akibat dari pengaruh tersebut diantaranya adalah :

1. Pengaruh Sosial Ekonomi

Kehidupan sosial ekonomi harus dipandang sebagai sistem sosial, yaitu

satu ke seluruh bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam

satu kesatuan. Kehidupan sosial adalah kehidupan bersama manusia atau kesatuan

manusia yang hidup dalam pergaulan. Interaksi ini pertama terjadi pada keluarga

ada terjadi hubungan antara ayah, ibu, dan anak. Dari adanya interaksi antara

anggota keluarga maka akan muncul hubungan dengan masyarakat luar. Pola

hubungan interaksi ini tentu saja dipengaruhi lingkungan dimana masyarakat

tersebut bertempat tinggal. Di dalam masyarakat pedesaan kita ketahui interaksi

yang terjadi lebih erat dibandingkan dengan perkotaan. Pada masyarakat yang

yang hidup di perkotaan hubungan interaksi biasanya lebih dieratkan oleh status,

jabatan atau pekerjaan yang dimiliki. Hal ini menyebabkan terjadinya stratifikasi

sosial dalam masyarakat (Rimbarawa, 2006: h.77).

2. Kebudayaan

Menurut Koentjaradiningrat (dalam Adimihardja, 2012: h.37) kebudayaan

mencakup konsep yang luas sehingga untuk kepentingan analisis, konsep

kebudayaan ini perlu dipecah lagi dalam unsur-unsurnya. Unsur-unsur yang

terbesar yang terjadi karena pecahan tahap pertama disebut unsur-unsur

kebudayaan yang universal dan merupakan unsur-unsur yang pasti bisa

Page 11: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

10

10

didapatkan di semua kebudayaan di dunia baik yang hidup dalam masyarakat

perkotaan yang besar dan kompleks.

2.2 Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal-balik yang dilakukan

oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok

dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan

sosial (Phil S Susano, 2009: h.44).

Dalam kamus Bahasa Indonesia interaksi didefinisikan sebagai hal saling

melakukan aksi, berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian

interaksi adalah hubungan timbal-balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi

antara individu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara

kelompok dengan kelompok (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 4 Oktober 2012).

Berikut ini adalah pengertian dan definisi interaksi sosial menurut para

ahli:

1. Astrid. S. Susanto

Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan

hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur

sosial. Hasil interaksi sangat ditentukan oleh nilai dan arti serta interpensi

yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam interaksi ini.

2. Bonner

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang

saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu

yang lain atau sebaliknya.

Page 12: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

11

11

3. Kimball Young &Raymond W. Mack

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut

hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara

kelompok dengan kelompok lainnya.

4. Soerjono Soekanto

Interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya

hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antar

individu, antar kelompok, atau antara individu dan kelompok.

5. Gillin & Gillin

Interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial yang dinamis antara individu

dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan

kelompok (Abdulsyani, 2002: h.98).

Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan

sosial dimana yang menyangkut hubungan antara individu, individu dan

kelompok atau antar kelompok dengan kelompok.

a. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Menurut tiga pendapat dari tiga tokoh bentuk interaksi adalah:

1. Gillin dan Gillin bentuk interaksi adalah:

a. Proses yang asosiatif (akomodasi, asimilasi dan akulturasi);

b. Proses yang disosiatif (persaingan, pertentangan).

2. Kimball Young bentuk interaksi adalah:

a. Oposisi (persaingan dan pertentangan);

b. Kerjasama yang menghasilkan akomodasi;

Page 13: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

12

12

c. Diferensiasi (tiap individu mempunya hak dan kewajiban atas dasar

perbedaan usia, seks, dan pekerjaan)

3. Tomatsu Shibutani bentuk interaksi adalah:

a. Akomodasi dalam situasi rutin;

b. Ekspresi pertemuan dan anjuran;

c. Interaksi strategis dalam pertentangan;

d. Pengembangan perilaku massa (Soekanto, 2012: h.69).

Syarat terjadinya interaksi adalah:

1. Adanya kontak sosial

Kata kontak dalam bahasa inggrisnya contack, dari bahasa Latincon atau

cum yang artinya bersama-sama dan “tango” yang artinya menyentuh. Jadi

secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Kontak sosial ini tidak selalu

melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak sosial

tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dan sebagainya

(Soejono Soekanto, 2012: h.219).

Kontak sosial memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negatif. Kalau kontak sosial

mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu

pertentangan atau konflik berarti negatif.

b. Kontak sosial dapat bersifat primer dan bersifat sekunder. Kontak sosial

primer terjadi apa bila peserta interaksi bertemu muka secara langsung.

Misalnya kontak antara guru dengan murid dan sebagainya. Kalau kontak

sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Misal

percakapan melalui telepon, HP dan sebagainya.

Page 14: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

13

13

2. Komunikasi

Menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul “Manajemen”

menyabutkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha

memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. Menurut William

F.Glueck, dalam bukunya yang berjudul manajemen, menyatakan bahwa

komunikasi dapat dibagi dua bagian utama, yakni:

a. Interpersonal communication (komunikasi interpersonal), yaitu

komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran informasi serta

pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu

kelompok kecil manusia.

b. Organization communication (komunikasi organisasi), yaitu dimana

pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan

pengertian kepada orang banyak di dalam organisasi dan kepada pribadi-

pribadi dan lembaga- lembaga di luar yang ada hubungan (Widjaja, 2008,

h: 8-11).

Ada lima unsur pokok dalam berkomunikasi yaitu:

a. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau

perasaan atau pemikiran pada pihak lain.

b. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan,

pikiran, informasi.

c. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada

komunikan.

d. Media yaitu alat untuk menyampaikan pesan.

Page 15: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

14

14

e. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi

pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.

2.2.1 Ada Tiga Tahapan Penting Dalam Komunikasi

1. Pada tahap ini gagasan atau program yang akan dikomunikasikan

diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini komunikator

harus memilih kata atau istilah, kalimat dan gambar yang mudah dipahami

oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode

yang membingungkan komunikan.

2. Penyampaian pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan

dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan. Penyampaian dapat

berupa lisan dan dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.

3. Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta

gambar yang diterima menurutnya pengalaman yang dimiliki.

2.2.2 Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial

1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain

2. Sugesti. Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan

atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain.

Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang

tidak netral sehingga tidak dapat berfikir rasional.

Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:

a. Orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang

disugesti, misalnya orang tua ulama dan sebagainya.

b. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.

c. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.

Page 16: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

15

15

d. Reklame atau iklan media masa.

3. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang

untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).

4. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik

kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-

olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.

5. Empati yaitu merupakan simpati yang mendalam yang dapat

mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang (Abu Ahmadi, 2002: h.53-

55).

2.3 Pengertian Masyarakat

Pengartian masyarakat merupakan sejumlah manusia yang merupakan satu

kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang

sama. Seperti: sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.

Menurut Soekanto (2008: h.206) “Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua

macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.

Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota-anggota yang

menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat

patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggotanya”.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Suatu

kesatuan masyarakat dapat memiliki prasarana yang memungkinkan para

warganya untuk berinteraksi. Suatu negara modern adalah contoh dari suatu

kesatuan manusia yang memiliki berbagai jenis prasarana, seperti misalnya suatu

jaringan komunikasi berupa jaringan jalan raya, kereta api, perhubungan udara,

media elektronika, media cetak, sistem upacara dan lain- lain. Sehingga warga

Page 17: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

16

16

suatu negara dengan wilayah yang kecil tentu memiliki potensi untuk berinteraksi

secara lebih intensif dari pada warga dari suatu negara yang sangat luas

(Koentjaraningrat, 2004: h.120).

Masyarakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu masyarakat pedesaan (rural

community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Dalam masyarakat

modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community ) dengan

masyarakat perkotaan(urban community). Perbedaan tersebut sebenarnya tidak

mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana karena dalam

masyarakat modern betapapun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh

dari kota. Sebaliknya pada masyarakat bersahaja pengaruh-pengaruh dari kota

secara relatif tidak ada (Soerjono Soekanto, 2006: h.136).

Berdasarakan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

masyarakat adalah suatu kesatuan yang berubah yang hidupnya karena proses

masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Masyarakat mengenal kehidupan

yang tenang, teratur dan aman. Disebabkan oleh karena pengorbanan sebagian

kemerdekaan dari anggota-anggota, baik dengan paksa maupun suka rela.

Pengorbanan di sini dimaksudkan menahan nafsu atau kehendak sewenang-

wenang, untuk mengutamakan kepentingan dan keamanan bersama, dengan paksa

berarti tunduk kepada hukum-hukum yang telah ditetapkan (negara dan

sebagainya) dengan sukarela berarti menurut adaptasi dan berdasarkan keinsyafan

akan persaudaraan dalam kehidupan bersama.

2.3.1 Unsur-Unsur Masyarakat

1. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak

2. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

Page 18: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

17

17

3. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk

menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Bila dipandang cara terbentuknya masyaraka:

a. Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya,

seperti: gerombolan (harde), suku (stam), yang bertalian karena

hubungan darah atau keturunan.

b. Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan

dunia atau kepercayaan.

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua tipe

masyarakat:

a. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal

pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan teknologinya sederhana.

b. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi

dalam segala bermasyarakat bidang, karena pengetahuan modern sudah

maju, teknologi pun sudah berkembang, dan sudah mengenal tulisan

(Anonymous, 2005: h.113).

2.3.2 Hubungan Manusia dengan Adat Istiadat dan Agama.

Adapun hubungan manusia dengan adat istiadat dan agama menurut (Dea,

Thomas, 2002: h.112). Erat hubungan antara budaya dan lingkungan adalah

sangat jelas bagi masyarakat adat. Semua masyarakat adat memiliki hubungan

spritual, budaya, sosial dan ekonomi dengan wilyah tradisionalnya. Hukum-

hukum adat, tradisi dan praktek-praktek yang menggambarkan keterikatan atas

tanah dan tanggung jawab untuk melestarikan wilayah tradisional untuk

kebutuhan generasi selanjutnya.

Page 19: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

18

18

Penghargaan masyarakat terhadap adat dan lingkungan, secara jelas bahwa

pemerintah harus mengakui hak-hak warisan leluhur masyarakat adat untuk

menempati, memiliki dan mengelola wilayah tradisional dan teritorinya semakin

bertambah banyak. Banyak negara juga telah membentuk kementerian lingkungan

dan menyusun pernyataan dan strategi-strategi kebijakan lingkungan skala

nasional. Walaupun beberapa pemerintah saat ini telah melakukan konsultasi

dengan masyarakat adat menyangkut masalah kepemilikan tanah dan lingkungan,

banyak juga pemerintah yang belum membuat peraturan hukum dan kebijakan

yang memungkinkan masyarakat adat mengklaim tanah-tanah adat atau

mempromosikan partisipasi masyarakat adat (Chafid, Adfan, 2006: h.23).

a. Hubungan antar etika dan adat-istiadat.

Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi

kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap

masyarakat yang memilikinya. Adat istiadat dapat dimaksudkan dengan etika

perangai yang diartikan sebagai kebiasaan yang menggambarkan perangai

manusia dalam kehidupan bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu

tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati

masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku (Magnis Suseno, 2009: h.55).

b. Hubungan antara Etika dan Agama

Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat

untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar

kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika

agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi. Etika berdasarkan

diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya

Page 20: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

19

19

sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang

mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan

pandangan dunia (Koentjaraningrat, 1990: h.23).

2.4 Pengertian Kenduri Blang

Asal usul kenduri blang atau khanduri blang ini sudah ada sejak zaman

nenek moyang. Tradisi ini dilakukan untuk peusejuek bibit yang akan diturunkan

setiap tahun (tahun yang akan dilakukan penanaman padi). Sebelum kenduri

blang, terlebih dahulu mufakat persiapan kenduri oleh kelompok tani tersebut

secara patungan (meuripe-ripe). Hasil patungan ini untuk persiapan pelaksanaan.

Dalam kenduri blang itu juga dilakukan membaca yaasin sampai tamat dan do’a

semoga tanaman padi tahun ini berkat hingga dapat dizakatkan.

Alat-alat yang digunakan sebagai peusijuek antara lain:

1. Berteh (padi yang digongseng hingga mengembang) digunakan supaya

ringan padi keluar,

2. Sebutir telur ayam kampung, ini dipercaya sebagai kepala obat,

3. Seikat daun peusijuek, digunakan supaya padi mudah berkembang biak.

Jika dilihat sekarang, hampir semua petani menggunakan pestisida untuk

menghindari serangan hama. Menurut petuah orang-orang terdahulu untuk

menghindari serangan hama, petani menggunakan ranting buluh gading yang

masih hidup, daun pinang kuning, daun puding, dan daun ara emas. Daun-daun itu

diikat menjadi satu ditancapkan di tengah-tengah sawah. Hal ini dilakukan agar

terhindar dari serangan hama seperti ulat, tikus, dan lain sebagainya. Menurut

kepercayaan masyarakat, bau daun-daun tersebut menyengat sehingga ulat, tikus,

dan hama lainnya tidak berani mendekat (Anonymous, 2011: h.35).

Page 21: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

20

20

Pantangan-pantangan bagi petani agar tidak ke sawah menurut kelompok

tani ini adalah hari Jumat, hari Rabu terakhir (rabu abeh) tiap bulan, wanita yang

sedang haid. Selain itu, di sawah juga dilarang berbicara takabur. Mereka juga

yakin manfaat dilakukan kenduri blang antara lain:

1. Mengetahui berapa banyak kelompok penanam padi di sawah dan

perencanaan penanaman padi.

2. Mengadakan gotong royong secara bersama-sama.

3. Mengadakan peraturan pantangan-pantangan di sawah, hal ini dilakukan

agar semua petani tetap menjaga pantangan-pantangan secara

kebersamaan.

4. Mengadakan peraturan pananaman, hal ini dilakukan untuk menghindari

agar tidak ada petani yang terlambat menanam padinya. Apabila ada salah

satu petani yang terlambat menanam padi, ditakutkan nantinya padi yang

ditanamnya akan ketinggalan panen, yang mengakibatkan padinya akan

terserang hama lebih mudah.

Ada beberapa proses dilakukannya adat kenduri Blang dalam kepercayaan

masyarakat diantaranya adalah:

a. Menjelang Turun ke Sawah.

Sebelum masa penanaman benih dimulai, dikenal satu tradisi yang disebut

kanduri ulee lhueng atau babah lhueng yang dilaksanakan pada saat air

dimasukkan ke dalam alur pengairan dipimpin oleh seorang keujren blang dengan

melibatkan para petani yang memiliki areal persawahan di daerah tersebut.

Upacara ini biasanya diselenggarakan secara massal. Menurut para petani, berkah

dan doa yang diucapkan agar benih padi yang mereka tanam nantinya akan

Page 22: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

21

21

tumbuh subur akan mengalir melalui media darah ke setiap petak sawah yang ada.

Makna lebih dalam dari hal ini adalah agar para petani dapat dengan serentak

menggarap lahan persawahannya, sehingga nanti dapat pula saling menjaga dan

mengawasi padinya bersama-sama atau paling tidak setiap proses, mulai masa

tanam hingga masa panen dapat terus dilaksanakan bersama-sama, mengeluarkan

zakat bahkan hingga menikmati hasilnya. Nilai kekeluargaan yang tumbuh

menjadi begitu kental terasa di sawah dan terbawa pula sampai ke lingkungan

rumah dan sosial masyarakat (Suwardi, 2005: h.78).

b. Masa Padi Berbuah

Pada tahap berikutnya, setelah masa tanam tepatnya saat padi telah

setengah umur yaitu ketika batang padi membulat, biji padi mulai berisi atau

biasanya disebut masa bunting/dara ada lagi ritual yang harus dijalankan.Namun

pada umumnya tidak lagi diselenggarakan bersama-sama. Kenduri hanya

dilakukan oleh keluarga petani yang memiliki kemudahan atau rezeki untuk

melaksanakannya. Biasanya kenduri tetap dilakukan walaupun secara sederhana.

Bagi mereka yang ekonominya lemah dapat melaksanakan dengan memberi

makan seorang yatim untuk sekali waktu. Syukuran atas kesuburan padi. Upacara

dapat dilakukan di rumah, tetapi ritual itu sendiri tetap dilakukan di sawah, pada

beberapa petak saja yang dipeusijuek secara simbolik. Sementara doa

disampaikan untuk seluruh lahan si pemilik hajatan.

c. Sesudah Masa Menuai

Setelah tahap kedua selesai, maka tahap ketiga menanti. Upacara terakhir

adalah Kenduri Pade Baro. Upacara ini dilaksanakan sesudah panen atau setelah

kegiatan menuai selesai. Saat itu para petani telah sedikit beristirahat karena tugas

Page 23: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

22

22

di sawah baru selesai. Upacara tersebut dilaksanakan oleh masing-masing petani

di rumah dengan tujuan untuk memperoleh berkah. Artinya setelah imbalan atas

keikhlasan diperoleh maka selanjutnya harus mengadakan Kenduri lagi agar apa

yang dapat dalam masa panen kali ini diberkati oleh Allah SWT, bila hasilnya

dijual dan diuangkan maka dapat pula digunakan dengan benar dan membawa

kebaikan lagi bagi si petani dan keluarganya (Anonymous, 2011: h.37).

Hal tersebut adalah sebagai salah satu cara mendekatkan diri kesesama

masyarakat dan kentalnya akan adat istiadat, serta menjadi sebuah sarana untuk

berinteraksi kepada sesamanya, karna dengan demikian adanya kenduri blang

sendiri mempunyai makna yang sesungguhnya bagaimana kita bisa berinteraksi

dengan manusia, alam serta kepada sang pencipta. Kodrat sebagai manusia adalah

bagaimana berhubungan dengan sang pencipta dan sesama.

Page 24: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitan ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Bogdan dan

Taylor (dalam Moleong, 2002: h.3) “Mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu

memberikan gambaran tentang pengaruh kenduri blang terhadap ineraksi sosial

masyarakat dengan cara mengumpulkan data lapangan berupa hasil wawancara,

pengamatan dan dokumentasi.

3.2 Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2002: h.112) “Sumber data

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain- lain”. Adapun sumber data penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

“Adalah sumber-sumber dasar yang merupakan bukti saksi utama dari

kejadian yang lalu, contohnya ialah catatan resmi yang dibuat pada suatu acara

atau upacara, suatu keterangan oleh saksi mata, keputusan-keputusan rapat, foto-

foto, dan sebagainya” (Moh. Nazir, 2005: h.51).

Page 25: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

24

24

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penelitian langsung

di lapangan yang bersumber pada penelitian wawancara dan observasi di tempat

penelitian.

2. Data Sekunder

Menurut Hasan (2002: h.82) data sekunder adalah “data yang diperoleh

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data

sekunder merupakan data yang didapat dari studi kepustakaan, dokumen, koran,

internet yang berkaitan dengan kajian penelitian yang diteliti oleh penulis”. Data

sekunder dalam penelitian ini terdiri dari dokumen yang ada di kantor dan bahan-

bahan yang diperoleh dari literatur- literatur perpustakaan (Library reseach) koran

internet untuk menunjang penulisan dan penellitian.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan

yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa,

sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi

langsung. Sedang observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan

tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan d iselidiki. (Maman

Rachman, 1999: h.77).

Pengamatan ini dilakukan di Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom

Kabupaten Aceh Jaya serta pengamatan bagaimana kondisi dan situasi proses

Page 26: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

25

25

kenduri blang. Penulis ingin mengamati masyarakat yang berperan dalam

pelaksanaan kenduri blang.

2. Wawancara

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) atau yang mengajukan

pertanyaan, dan yang diwawancarai (interviewee), atau yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu” (Moleong, 2002: h.137).

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan hanya sebagai

pelengkap dari tehnik pengumpul data lainnya. Data-data yang diambil dari

dokumen hanya meliputi gambaran umum wilayah penelitian, yang diperoleh dari

data monografi Gampong Pasie Timon, yang meliputi: luas wilayah, jumlah

penduduk, mata pencaharian penduduk, tingkat pendidikan, sa rana pendidikan,

prasarana umum.

4. Penentuan Informan

Dalam penelitian ini, peran informan sangat penting dan perlu. Untuk

menentukan informan dalam konteks objek penelitian diklasifikasikan

berdasarkan kompetensi tiap-tiap informan. Teknik penentuan informan dilakukan

secara purposive sampling. Usia dan peran informan menjadi salah satu kunci

untuk memperoleh informasi yang memadai. Jumlah informan menjadi

pengecualian ketika informasi yang diperoleh sudah dipandang memadai sehingga

pencaharian informasi “data” dapat dihentikan.

Berdasarkan atas pertimbangan sesuai dengan maksud dan tujuan

penelitian, jumlah informan diambil beberapa informan yang nantinya akan

Page 27: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

26

26

menjawab permasalahan yang akan diteliti, dengan demikian jumlah informan

yang akan diambil adalah sebagai berikut :

1. Tokoh Adat Gampong 1 Orang

2. Tokoh Agama 1 Orang

3. Tokoh Masyarakat 1 Orang

4. Tokoh Pemuda 1 Orang

5. Tuha Peut 1 Orang

6. Tokoh Perempuan 1 Orang

7. Kujrun Blang 1 Orang

8. Ketua Pemuda 1 Orang

9. Masyarakat Gampong 4 Orang

Jumlah 12 Orang

Jadi, informan yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

sebanyak 12 orang. Pengambilan informan berdasarkan maksud dan tujuan

penulis, dipilihnya mereka sebagai sampel penelitian karena mereka atas

pertimbangan penulis bahwa mereka adalah sebagai sumber informasi yang

menurut penulis mudah untuk mendapatkan informasi sebagai tujuan utama untuk

dijadikan responden sebab merekalah yang diwawancarai.

3.3 Instrumen Penelitian

“Penelitian dengan metode kualitatif, suatu metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alami, maka peneliti adalah

sebagai instrumen kunci” (Moleong, 2002: h.4). Peneliti merupakan instrumen

kunci utama, karena peneliti sendirilah yang menentukan keseluruhan skenario

Page 28: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

27

27

penelitian serta langsung turun ke lapangan melakukan pengamatan dan wawacara

dengan informan.

Penggunaan peneliti sebagai instrumen penelitian untuk mendapatkan data

yang valid dan realible. Namun, untuk membantu kelancaran dalam

melaksanakannya, penelitian ini juga didukung oleh instrumen pembantu sebagai

paduan wawancara. oleh karena itu sebelum turun ke lapangan, maka peneliti

akan membuat panduan wawancara untuk memudahkan pelaksanaan penelitian di

lapangan. Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dokumen

seperti data gambaran lokasi penelitian dan lain sebagainya.

3.4 Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (1984), yang dikutip oleh Sugiyono (2011:

h.246) mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlansung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh”.

Sugiyono (2011: h.246) “Analisis data dalam penelitian kualitatif,

dilakukan pada saat pengumpulan data berlansung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah

melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai, bila jawaban yang

diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan

melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu memperoleh data yang

dianggap kredibel”.

Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data di lapangan model Miles dan Huberman, model analisis ini dilakukan melalui

tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan tersebut yaitu reduksi data (data reduction),

Page 29: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

28

28

penyajian data (data display), dan verification (verifikasi). (Sugiyono, 2011:

h.247-252).

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah mencari dan mengumpulkan data yang

diperlukan yang dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada di

lapangan kemudian data tersebut dicatat.

2. Reduksi Data.

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

tertulis di lapangan (Miles dan Huberman, 2007: h.17). Reduksi data ini bertujuan

untuk menganalisis data yang lebih mengarahkan, membuang yang tidak perlu

dan mengorganisasikan data agar diperoleh kesimpulan yang dapat ditarik atau

verifikasi.

Dalam penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan

mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian

dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data.

3. Penyajian Data

Penyajian data adalah pengumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles dan

Huberman, 2007: h.18).

Dalam hal ini, data yang telah dikategorikan tersebut kemudian

diorganisasikan sebagai bahan penyajian data. Data tersebut disajikan secara

deskriptif yang didasarkan pada aspek yang teliti yaitu pengaruh kenduri blang

Page 30: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

29

29

terhadap interaksi sosial masyarakat Gampong Pasie Timon di antaranya peran

masyarakat dalam pelaksanaan adat kenduri blang.

4. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi data adalah sebagian dari suatu kegiatan utuh, artinya makna -

makna yang muncul dari data telah disajikan dan diuji kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokannya (Miles dan Huberman, 2007: h. 19).

Penarikan kesimpulan berdasarkan pada pemahaman terhadap data yang

disajikan dan dibuat dalam pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan

mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti.

3.5 Pengujian Kredibilitas Data

Menurut Sugiyono (2011: h.270-276) “Uji kredibilitas data atau

kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,

diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check”.

Adapun pengujian kredibilitas data adalah sebagai berikut :

1. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan karena berdasarkan pengamatan

yang telah dilakukan, dirasakan data yang diperoleh masih kurang memadai.

Menurut Moleong (2002: h.327) perpanjangan pengamatan berarti peneliti tinggal

di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Dalam

pengumpulan data, pengamatan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dalam

waktu yang singkat melainkan memerlukan perpanjangan pengamatan dengan

keikutsertaan pada lata penelitian. Perpanjangan pengamatan yang dilakukan

Page 31: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

30

30

peneliti adalah dengan sering melakukan hubungan interaksi dengan masyarakat

dan aparat gampong serta sering melakukan pengamatan di lapangan.

2. Peningkatan ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

mendalam untuk memperoleh kepastian data. Meningkatkan ketekunan dilakukan

dengan membaca berbagai referensi baik buku maupun dokumen yang terkait

dengan temuan yang diteliti sehingga berguna untuk memeriksa data apakah benar

dan bisa dipercaya atau tidak.

3. Triangulasi

Analisa Triangulasi merupakan suatu metode analisis untuk mengatasi

masalah akibat dari kajian mengandalkan satu teori saja, satu macam data atau

satu metode penelitian saja. (Sugiyono, 2007: h.225). Triangulasi dapat diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbaga i cara. Menurut

Sugiyono (2007: h.273) terdapat minimal tiga macam triangulasi, yaitu:

a. Triangulasi sumber data

Pada triangulasi sumber data, data dicek kredibilitasnya dari berbagai

sumber data yang berbeda dengan teknik yang sama misalnya, mengecek sumber

data antara bawahan, atasan dan teman.

b. Triangulasi teknik pengumpulan data

Pada triangulasi teknik pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda dengan sumber data yang

sama.

Page 32: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

31

31

c. Triangulasi waktu pengumpulan data

Pada triangulasi waktu pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan waktu yang berbeda-beda namun dengan sumber data dan teknik yang

sama.

Triangulasi menjadikan data yang diperoleh dalam penelitian menjadi

lebih konsisten, tuntas dan pasti serta meningkatkan kekuatan data (Sugiyono,

2007: h.241).

d. Pemeriksaan teman sejawat

Pemeriksaan teman sejawat dilakukan dengan mendiskusikan data hasil

temuan dengan rekan-rekan sesama mahasiswa maupun teman yang bukan

mahasiswa. Melalui diskusi ini diharapkan akan ada saran atau masukan yang

berguna untuk proses penelitian.

4. Analisis kasus negatif

Menurut Sugiyono (2007: h.275) “Melakukan analis kasus negatif berarti

peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang

telah ditemukan”.

5. Member Check

Member check atau pengujian anggota dilakukan dengan cara

mendiskusikan hasil penelitian kepada sumber-sumber yang telah memberikan

data untuk mengecek kebenaran data dan interprestasinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat penelitian ini, penulis

menggunakan pengujian kredibilitas data berupa, perpanjangan pengamatan,

meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan

referensi, dan mengadakan member check.

Page 33: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1.1 Kondisi Geografis

1. Letak Gampong

Gampong Pasie Timon adalah salah satu gampong dari 16 gampong yang

ada dalam wilayah Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya dengan wilayah

seluas 2.525 Ha. Gampong ini memiliki ketinggian rata-rata 150 Cm dengan

permukaan laut, dan terletak 40 Km dari ibu kota Kabupaten Aceh Jaya yaitu

Calang. Dengan sebagian besar luas tanahnya adalah persawahan dimana

mayoritas masyarakat di Gampong Pasie Timon adalah sebagai petani. Oleh

karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang adat Kenduri Blang yang ada

di gampong ini. Gampong Pasie Timon terbagi atas tiga dusun/jurong yaitu Dusun

Krueng Mate, Dusun Cot Kumbang, dan Dusun T. Harapan.

Ditinjau dari segi geografis Gampong Pasie Timon, Kecamatan Teunom

Kabupaten Aceh Jaya merupakan Gampong yang berdekatan dengan Gampong

Pasi Geulima, dan Gampong Teupin Ara. Untuk lebih Jelas dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel : 4.1 Jarak Gampong dengan Pemerintahan dan Sarana Vital

1 Ibu kota Provinsi 198 Km Keterangan

2 Ibu kota kabupaten 40 Km Calang

3 Ibu kota kecamatan 6,5 Km Teunom

4 Puskesmas 11 Km Teunom

5 Rumah Sakit umum 11 Km Teunom

6 SPBU 11 Km Teunom Sumber: Monografi Gampong Pasie Timon tahun 2012

Page 34: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

33

33

2. Batasan Gampong

Gampong Pasie Timon merupakan salah satu gampong di Kecamatan

Teunom yang berbatasan dengan beberapa gampong lain yang masih dalam satu

kecamatan. Adapun batas gampong adalah:

Sebelah Utara : Gampong Krueng Teumon

Sebelah Selatan : Gampong Lueng Gayo

Sebelah Timur : Gampong Lambalek

Sebelah Barat : Gampong Pasie Geulima

3. Pembagian Wilayah

Gampong Pasie Timon dipimpin oleh seorang keuchik yang bernama

Zamzami. Dalam menjalankan pemerintahan, keuchik dibantu oleh perangkat

gampong lainnya yaitu seorang sekretaris gampong dan 5 orang perangkat desa

lainnya. Adapun pembagian tugas pemerintahan gampong yaitu sebagai berikut :

Keuchik : Zamzami

Sekretaris gampong : Nazar Mawi

Kaur Pembangunan : Amri Kamal

Kaur Kesra : Karji

Kaur Pemerintahan : Nurdin. AD

Dalam menjalankan roda pemerintahannya aparat Gampong Pasie Timon

selalu bekerja sama dengan tuha peut atau badan perwakilan desa yang diketuai

oleh Sudirman.

Gampong Pasie Timon terbagi menjadi 3 dusun, yaitu dusun/jurong I,

II,dan III.

Page 35: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

34

34

Struktur Organisasi Pemerintahan

Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom

Kabupaten Aceh Jaya

Berikut Struktur Tambahan Perangkat Gampong

Sumber: Monografi Gampong Pasie Timon tahun 2012

4.1.1.2 Kondisi Demografis

1. Penduduk

Jumlah penduduk Gampong Pasie Timon berdasarkan data dinamis akhir

Tahun 2012 secara keseluruhan dengan jumlah kepala keluarga 139 KK dari

jumlah tersebut terdiri dari 488 jiwa, dengan perincian 295 jiwa penduduk laki-

Pengurus PKK

Nurzannah

Tokoh Agama

Tgk. Salihin

Tokoh Adat

Komaruddin

Tokoh Masyarakat

TB. Syfari

Tokoh Perempuan

Marwani

Geuchik Gampong

Tgk. Zamzami TUHA PEUT

Ketua : Rusli

Wakil : M. Adam

Anggota

a. Mardillah

b. Musaini

c. Abdul Manaf

d. Usman. B

SEKDES

Nazar Mawi

Bendahara

Gampong

Kamaruzzaman

Kadus II

Burhan

Kadus I

Muslim

Kadus III

Masrijal

Kadus IV

Ibrahim. H

Pengurus Pemuda

Ketua : Samsul Hilal

Sekretaris : Mahdi

Bendahara : Yusri Yandi

Page 36: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

35

35

laki dan 193 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk Gampong Pasie Timon

berdasarkan kelompok umur dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel : 4.2 Klasifikasi Penduduk Menurut Kelompok Umur

No Umur Jenis Kelamin

Lk Pr

1 0 –12 Bulan 15 11

2 ≥ – ≤ 5 Tahun 43 22

3 ≥ 5 – ≤ 7 Tahun 86 45

4 ≥ 7– ≤ 15 Tahun 64 42

5 ≥ 15– ≤ 56Tahun 77 67

6 ≥ 56 Tahun 10 6

TOTAL 295 193

Sumber : Data Monografi Gampong Pasie Timon Tahun 2012

4.1.1.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi

Mengetahui keadaan sosial ekonomi suatu wilayah sangat penting, agar

kita mengetahui berbagai potensi yang dimiliki wilayah tersebut. Selain itu bagi

pihak pemerintah dengan sendirinya dapat dijadikan dasar guna menyusun

kebijaksanaan pemerintah setempat. Masing-masing aspek sosial dan ekonomi

suatu daerah pada hakikatnya menunjukkan tingkat keberhasilan dan kemajuan

daerahnya di dalam melaksanakan pembangunan.

Adapun keadaan sosial dan ekonomi di wilayah Gampong Pasie Timon

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bidang Ekonomi

Untuk mengetahui aktivitas yang dijalani sehari-hari oleh suatu wilayah

dalam bidang ekonomi umumnya dapat ditunjukkan melalui mata pencaharian

penduduknya. Disamping itu dengan melihat mata pencaharian penduduk tersebut

kita dapat mengetahui pula tingkat tinggi rendahnya taraf hidup masyarakat.

Page 37: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

36

36

Untuk lebih jelasnya di bawah ini disajikan tabel mengenai penduduk Gampong

Pasie Timon menurut mata pencaharian:

Tabel 4.3

Mata Pencaharian Penduduk di Gampong Pasie Timon

Sumber : Data Monografi Gampong Pasie Timon Tahun 2012

Tabel di atas data keadaan jumlah penduduk berdasarkan umur sebanyak

488 orang di antaranya, 139 Kepala Keluarga (KK), 295 orang laki- laki, 193

orang perempuan. Sedangkan menurut jumlah penduduk berdasarkan mata

pencaharian yaitu, 172 sebagai petani pangan, 124 petani perkebunan, 17 orang

peternak, 7 orang Pegawai Negeri, 10 orang tukang, 6 pedagang, 4 orang sopir, 2

orang bengkel, perikanan 9 orang, dan 148 orang pengangguran. Jadi masyoritas

masyarakat Gampong Pasie Timon adalah petani pangan dan petani perkebunan,

sedangkan yang pegawai negeri hanya 7 orang, 137 pengangguran, dikarenakan

masyarakat lebih banyak tamat di jenjang pendidikan sekolah dasar (SD).

2. Bidang Pendidikan

Pendidikan adalah wajib bagi setiap manusia. Melalui pendidikan akan

merubah nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, yaitu merubah nilai-nilai yang

No Mata Pencaharian Penduduk Jumlah Jumlah Persentase

1 Petani Pangan 172 35,24

2 Petani Perkebunan 124 25,40

3 Pedagang 6 1,22

4 Peternak 17 3,48

5 Perikanan 9 1,84

6 Tukang 10 2,04

7 Bengkel 2 0,40

8 Sopir 4 0,81

9 PNS 7 1,43

10 Pengangguran 137 28,07

Jumlah 488 100 %

Page 38: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

37

37

tidak baik menuju ke arah yang lebih baik. Berikut adalah data mengenai tingkat

pendidikan warga Gampong Pasie Timon:

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Gampong Pasie Timon berdasarkan pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1 S1 3 1,42

2 SMA 21 10.0

3 SMP 19 9,04

4 SD 75 35,71

8 Buta Huruf 92 43,80

Jumlah 210 100

Sumber : Data Monografi Gampong Pasie Timon Tahun 2012

3. Fasilitas Sosial dan Ekonomi

Fasilitas sosial dan ekonomi sangat diperlukan oleh masyarakat, maka oleh

sebab itu pemerintah membangunnya, agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.5 Fasilitas Sosial dan Ekonomi Gampong Pasie Timon

No Jenis Fasilitas Jumlah Penggunaan Fasilitas

1 Fasilitas Agama

Mesjid Musholla

1 Unit

3 Unit

Tempat beribadah dan pusat

kegiatan keagamaan

2 Fasilitas Pendidikan

SD

TK

SMP

1 Unit

1 Unit

1 Unit

Tempat berlangsungnya

Belajar Mengajar

3 Fasilitas Ekonomi 1 Unit Pusat Perdagangan

4 Fasilitas Pelayan umum

Pustu

Posyandu

1 Unit

1 Unit

Untuk pelayanan masyarakat

dan tempat pertemuan

masyarakat.

Sumber : Data Monografi Gampong Pasie Timon Tahun 2012

Page 39: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

38

38

4. Kelompok Sosial Masyarakat

Masyarakat Gampong Pasie Timon memiliki kelompok sosial yang

beragam dan berbagai kegiatan baik bersifat sosial maupun agama. Agar lebih

jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Kelompok sosial masyarakat

No Nama kelompok Struktur Organisasi Kegiatan

1. Wirit yasin Ketua : Emiati

Wakil : Marwani

Sekt : Aisyah

Bend : Ratna Mutia

Setiap hari jum’at dan

kanduri

dirumah masyarakat

2. Pengajian anak-

anak

Ketua : Tgk. Ruli

Wakil : Tgk. Marhaban

Setiap malam

3. PKK Ketua I : Nurjannah

Ketua II : Nuraini

Sekt : Marwani

Bend : Nurlaili

Membantu acara-acara

Pesta lain- lain.

4. Dalail Khairat Ketua : Tgk. Salihin

Anggota : Remaja dan

pemuda Gampong

Setiap malam jum’at,

dan pada acara kenduri

5. Zikir Maulid

Nabi

Ketua : Tgk. Amiruddin Setiap tahun pada acara

maulid

Sumber : Data Monografi Gampong Pasie Timon Tahun 2012

Page 40: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

39

39

4.1.2 Pengaruh Kenduri Blang Terhadap Interaksi Sosial Masyarakat

Gampong Pasi Timon Keucamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya

Kenduri Blang merupakan adat- istiadat masyarakat Gampong Pasie Timon

(pesta tradisi petani sebelum turun ke sawah) di seluruh Aceh, memiliki pengaruh

bagi masyarakat dan pemerintah. Walaupun tradisi tersebut diperingati satu kali

dalam setahun. Dalam tradisi tersebut terkandung rasa syukur kepada Allah SWT.

Dalam pelaksanaan kenduri blang tersebut diawali dengan mengadakan

musyawarah (meupakat), dimana warga Gampong Pasie Timon untuk

menentukan kapan dilakukan kenduri serta pantangan-pantangan kenduri blang

tersebut.

Interaksi sosial masyarakat Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom

Kabupaten Aceh Jaya sanga akrab didalam pelaksanaan adat Kenduri Blang dan

mereka saling berkomunikasi dengan baik sehingga masyarakat Gampong Pasie

Timon bisa hidup dengan rukun dan damai. Hal tersebut sesuai dengan hasil

wawancara dengan Tgk. Zamzami selaku tokoh adat masyarakat Gampong Pasi

Timon sebagai berikut :

Kenduri Blang tidak boleh dilaksanakan pada hari jum’at, hari rabu

abeeh dan pada saat hari H, karena itu dikhawatirkan akan gagal

panen, banyak hama yang datang serta dikhususkan pada hari

jum’at untuk beribadah, dan pada hari H itu dikususkan untuk

(mensiprek ie) atau mempercikkan air ke dalam sawah atau blang

sehingga padi bisa meresapi air yang akan menjadikan panen

menjadi bagus dan baik (Wawancara Kamis, 10 November 2012

pukul 09:00 WIB).

Hal yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang Ibu Marwani

selaku Tokoh perempuan Masyarakat Gampong Pasie Timon menyatakan bahwa :

Dengan adanya pelaksanaan Kenduri Blang ini menjadikan salah

satu allternatif untuk warga secara individu, kelompok serta gampong tetangga dalam menjalin sebuah silaturahmi dengan baik

Page 41: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

40

40

dan mudah, karena dalam hal ini turut mengundang gampong

tetangga untuk turut serta dalam mengikuti atau menghadiri pelakasanaan Kenduri Blang tersebut dan tidak ada warga yang

mengambil keuntungan dalam pelaksanaan riktual ini (Wawancara Kamis 10 November 2012 pukul 09:00-09:15 WIB).

Pernyataan berikut juga diungkapkan oleh Bapak Salman selaku

masyarakat Gampong Pasie Timon menyatakan bahwa :

Pada umumnya masyarakat Pasie Timon sangat kenal kental

dengan Kenduri Blang, dan mereka seiring melakukannya serta saling berinteraksi dengan baik dan saling memperingati disaat

pantangan-pantangan yang mana telah disampaikan oleh kujrun blang (ketua kelompok tani), disaat mereka langgar maka mereka saling memperingati agar padi mereka jauh dari hama (Wawancara

Kamis 10 November 2012 pukul 09:15-09:20 WIB).

Lain halnya dengan pernyataan salah seorang pemuka Agama (Tgk, atau

Ustad), Tgk Salihin yang menyatakan bahwa :

Ada beberapa penyebab kendala-kendala dalam melaksanakan Kenduri Blang, itu dikarenakan ada terbantuk beberapa kelompok

masyarakat yang sedikit berbeda cara pandang, cara pelaksanaan serta bacaan yang dilantunkan pada saat pelaksanaannya. Kendala

lain yang ada pada saat pelakasnaan Kenduri Blang adalah faktor cuaca, karena di gampong ini acap atau sangat sering terjadinya banjir yang merendam gampong dan juga sedikit area persawahan

(Wawancara Kamis 10 November 2012 pukul 09:20-09:25 WIB ).

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dapat dipahami bahwa kenduri

blang tidak bisa dilakukan pada hari-hari pantang, agar tidak terjadi hal yang tidak

diinginkan oleh warga, dalam pelaksanaan kenduri blang juga ada tata cara

pelaksanaannya dan orang-orang yang dilibatkan secara kusus dan umum dalam

pelaksanaan kenduri blang ini seperti adanya teungku yang memimpin

pelaksanaan kenduri.

Aktivitas-aktivitas kenduri bang dalam Gampong Pasie Timon juga dapat

membantu masyarakat dalam proses pelaksanaan kenduri blang tersebut, tidak

mesti masyarakat yang umurnya lebih tua dalam melaksanakan kenduri blang

Page 42: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

41

41

tapih juga semua pemuda gampong dilibatkan dengan tujuan untuk menjaga adat

Reusam gampong, dalam pelaksanaan kenduri tidak dilakukan dengan cara biasa

akan tetapi ada tatacara dalam pelaksanaan ini, sebagaimana tatacara pelaksanaan

Kenduri Blang tersebut yang dipaparkan oleh Tgk. Zamzami sebagai berikut:

Dalam tata pelaksanaan kenduri blang di sini yang dikhususkan dalam hal ini yang pertama adalah Teungku atau Ustad yang memimpin do’a serta bacaaan-bacaan yang sifatnya puji-pujian

kepada Allah SWT, yang kedua yang dikususkan adalah Kajrun Blang (Ketua Kelompok Tani) karena beliau yang mengumpulkan

seluruh masyarakat tani untuk bermusyawarah kapan dilaksakannya kenduri blang tersebut, yang ketiga yang dikhususkan adalah tokoh adat gampong yang tahu akan segalanya

tentang adat, serta yang ke empat adalah umumnya seluruh warga Pasie Timon (Wawancara Kamis, 10 November 2012, pukul 09:25-

09:30 WIB ).

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa jelas dalam melaksanakan Kenduri

Blang melibatkan seluruh warga Gampong Pasie Timon untuk melakukan kenduri

blang tersebut. Tidak hanya terlibat dalam pelaksanaan kenduri masyarakatpun

diberi tugas untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

kenduri seperti alat untuk peusijuk, bahan makanan minuman dan segala

sesuatunya.

Pernyataan diatas juga diperkuat oleh Bapak Mardillah selaku Keujrun

Blang (Ketua Kelompok Tani) beliau menyatakan bahwa:

Dalam pelaksanaan Kenduri Blang masyarakat Gampong Pasie Timon diberi tugas dalam mempersiapkan segala sesuatunya untuk melaksanakan kenduri blang tersebut seperti tempat, tikar, alat

Peusijuk yaitu, tembokan daun sedingin, beras kuning air serta surat yasin, dan juga menyiapkan beberapa makanan untuk

dibagikan setelah Kenduri yaitu, Bu Kulah (nasi minyak yang dibungkus dengan daun pisang) dan kue-kue sebagai pelengkap cuci mulut (Wawancara Kamis 10 November 2012 pukul 09:30-

09:35 WIB ).

Hal di atas menyatakan bahwa kenduri blang memerlukan peralatan serta

bahan makanan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kenduri untuk dibagikan

Page 43: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

42

42

karena sebagai salah satu tradisi membagikan makanan yang ada denga n

dibungkus dan dibagi secara bergilir dalam keadaan duduk dengan melipat kedua

kali. Dalam menyiapkan beberapa bahan makanan untuk pelaksanaan Kenduri

Blang masyarakat sama sekali tidak terasa terbebani sama sekali. Hal tersebut

juga diperkuat oleh Bapak Rusli selaku tuha peut gampong menyatakanbahwa:

Dalam pelaksanaan Kenduri Blang ini tidak ada satu wargapun

yang merasa atau terasa terbebani walau dalam menyediakan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan, karena sudah menjadi

tradisi warga Gampong Pasie Timon serta juga tidak diharuskan atau menentukan warga masyarakat untuk menyediakan bahan makan secara berlebihan dan bagi warga kurang mampu tidak

diwajibkan, yang dianjurkan dalam pelaksanaan Kenduri Blang adalah berpartisipasi untuk sama-sama melaksanakannya

(Wawancara Kamis 10 November 2012 pukul 09:35-09:40 WIB ).

Paparan tersebut jelas bahwa kenduri blang sudah menjadi sebuah tradisi

atau sudah menjadi darah daging bagi warga Gampong Pasie Timon khususnya

yang menjadi sebuah kebiasaan dan melestarikan budaya turun-temurun yang

diwariskan leluhur masyarakat Gampong Pasie Timon. Hal tersebut sesuai dengan

paparan Bapak TB. Syfari selaku Tokoh Masyarakat Gampong Pasie Timon,

berikut pernyataannya:

Kenduri blang yang merupakan sunah muakat harus dilestarikan dan dilaksanakan setiap tahunnya. Pelaksanaan kenduri blang ini

semata-mata hanya untuk mengharapkan berkah dari Allah SWT untuk mendapatkan hasil panen yang baik serta melimpah bukan

untuk mendapatkan sebuah keuntungan semata dan mendapatkan makan yang enak. Hal ini tidak terlepas dari adat Reusam hingga saat ini dijaga kelestarian adat budaya tersebut (Wawancara Kamis

10 November 2012 pukul 09:40-09:45 WIB ).

Jadi jelas bahwa kenduri blang yang dilaksanakan oleh warga Gampong

Pasie Timon ini bukan mengharapkan sebuah keuntungan dari pelaksanaan

kenduri blang juga bukan mencari kesenangan semata untuk mendapatkan sebuah

hiburan atau mendapatkan sebuah bekal makanan enak untuk dimakan atau

Page 44: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

43

43

dibawa pulang ke rumah, melainkan untuk menjalin silahturahim serta menjalin

sebuah interaksi antar kelompok atau individu pada Gampong Pasie Timon dan

desa tetangga di sekitarnya.

Interaksi yang terjadi di Gampong Pasie Timon ini tidak terlepas dari

pengaruh kenduri blang menjadikanya hal yang positif dan bermanfaat sehingga

warga Gampong Pasie Timon khususnya dan gampong tetangga tidak ada terjadi

perselisihan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Bapak Samsul Hilal selaku ketua

pemuda Gampong Pasie Timon:

Dalam melaksanakan kenduri blang ini tidak ada perselisihan antar warga Gampong Pasie Timon atau warga tetangga, karena hal ini

yang sudah menjadi sebuah kebiasaan warga tidak ada rasa saling salah-menyalahi atau tuding-menuding antar warga dan juga tidak bertentangan dengan norma Agama Islam karena pelaksanaannya

hanya dengan membaca puji-pujian kepada Allah yang Maha Esa dan membaca surat yasin” (Wawancara Kamis 10 November 2012

pukul 09:45-09:50 WIB ).

Dalam pelaksanaan kenduri blang tidak selalu lancar, banyak kendala-

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya sehingga pelaksanaan tersebut tidak

bisa dilaksanakan karena adanya perbedaan cara bicara, pemahaman kelompok

serta faktor cuaca.

Pelaksanaan kenduri blang yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan

ritual tersebut. Akan tetapi, dalam hal ini difokuskan pada cara pandang dari

beberapa kelompok atau individu yang menjadikan Kenduri Blang sebagai

sesuatu hal dalam sebuah interaksi. Hal ini juga menurut paparan Tgk. Salihin

sebagai berikut:

Pengaruh kenduri blang terhadap interaksi sosial masyarakat Pasie

Timon ini dipengaruhi dua objek, yang pertama kelompok dan individu, hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya perselisihan

yang membuat keretakan hubungan silahturahmi antara satu dengan lainnya. Dengan tutur bahasa yang berbeda faktor usia

Page 45: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

44

44

sehingga dalam penyampaian menjadi kurang dipahami termasuk

permasalahan pribadi yang terjadi didalam gampong sendiri”

(Wawancara Kamis 10 November 2012 pukul 09:50-09:55WIB ).

Interaksi yang terjadi antar kelompok salah satu yang menjadikan sebuah

permasalahan yang ada di gampong membuat pengaruh besar dalam menyatukan

warga, walau kenduri blang sudah menjadi sebuah kebiasaan, namun akibat cara

pandang serta pemahaman dari individu akan membuat suatu hal (berinteraksi)

menjadi kurang lancar dan susah untuk menyatukan masyarakat. Untuk melihat

jenis dan tingkat interaksi sosial masyarakat Gampong Pasie Timon, maka dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7

Jenis interaksi dan tingkat interaksi yang terjadi

No Jenis Interaksi Sosial Tingkat interaksi yang terjadi Jumlah

1.

Asosiatif (Positif)

a. Kerjas Sama Sangat Baik 6

b. Saling menyapa Baik 3

c. Berkomunikasi Baik 2

2.

Disosiatif (Negatif)

a. Persaingan Kurang 1

b. Pertentangan Sangat Kurang 0

Sumber data : Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan data tabel 4.7 di atas, maka dapat dipahami bahwa jenis

interaksi dan tingkat interaksi yang terjadi pada masyarakat Gampong Pasie

Timon adalah kerja sama, yaitu kerja sama tingkat interaksi yang terjadi adalah 6

frekuensi, jadi dapat dipahami bahwa kenduri blang yang dilaksanakan di

Gampong Pasie Timon, menimbulkan kerja sama antara masyarakat.

Page 46: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

45

45

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh kenduri blang terhadap interaksi sosial masyarakat

Gampong Pasie Timon Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya

Tradisi atau budaya yang ada di Gampong Pasie Timon Kecamatan

Teunom Kabupaten Aceh Jaya ini dilakukan untuk Peusejuek bibit yang akan

diturunkan setiap tahun sebelum kenduri, dalam pelaksanaan kenduri blang

masyarakat sangat terpengaruh terhadap interaksi sosial dimana pada umumnya

masyarakat Gampong Pasie Timon masih kehidupannya fanatik dan masih

percaya terhadap pemimpin, sebelum pelaksanaan kenduri blang dilakukan maka

terlebih dahulu mufakat persiapan kenduri blang oleh kelompok tani tersebut

secara patungan (meuripe-ripe). Hasil patungan ini untuk persiapan pelaksanaan.

Dalam kenduri blang ini juga dilakukan membaca yaasin sampai tamat dan do’a

semoga tanaman padi tahun ini berkat hingga dapat dizakatkan.

Alat-alat yang digunakan sebagai peusijuk antara lain:

1. Berteh (padi yang digongseng hingga mengembang) digunakan supaya

ringan padi ke luar.

2. Sebutir telur ayam kampong, ini dipercaya sebagai kepala obat.

3. Seikat daun Peusijuk, digunakan supaya padi mudah berkembang biak.

Jika dilihat sekarang, hampir semua petani menggunakan pestisida untuk

menghindari serangan hama. Namun, petuah orang-orang terdahulu untuk

menghindari serangan hama, petani menggunakan ranting buluh gading yang

masih hidup, daun pinang kuning, daun puding, dan daun ara emas. Daun-daun itu

diikat menjadi satu ditancapkan di tengah-tengah sawah. Hal ini dilakukan agar

terhindar dari serangan hama seperti ulat, tikus, dan lain sebagainya. Menurut

Page 47: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

46

46

kepercayaan masyarakat, bau daun-daun tersebut menyengat sehingga ulat, tikus,

dan hama lainnya tidak berani mendekat (Anonymous, 2011: h.35).

Menurut Scott dan Mitchell pengaruh merupakan suatu transaksi sosial

dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau sekelompok

orang yang lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan. Sumber-

sumber pengaruh untuk perseorangan atau kelompok dalam organisasi terdapat

pada status jabatan, sistem pengawasan atau balas jasa dan hukuman, pengawasan

finansial (anggaran), pemilikan informasi dan penguasaan saluran komunikasi.

Salah satunya yang penulis bahas dalam penulisan ini adalah pengaruh

kenduri blang terhadap interaksi sosial masyarakat, baik pengaruh secara positif

maupun negatif yang terjadi dalam Kenduri Blang. Adapun pengaruh secara

asosiatif ialah timbulnya rasa tenggang rasa dan kerjasa yang salah satunya adalah

semangat gotong royong antara sesama masyarakat ketika turun ke sawah serta

dan sebagai kebudayaan yang baik. Kemudian pengaruh secara negatif ialah

timbulnya kontroversi atau pertentangan antara kelompok yaitu kelompok

masyarakat yang menentang acara kenduri blang. Tetapi dari temuan penulis tidak

ada persaingan maupun pertentangan dalam masyarakat Gampong Pasie Timon

ketika kenduri blang dilaksanakan.

Kenduri blang juga berpengaruh secara positif terhadap kebudayaan

masyarakat Gampong Pasi Timon. Kemudian dalam nilai kebudayaan kenduri

blang, sebagai media interaksi yang baik (positif) bagi masyarakat yang ditandai

dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu

perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya,

bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

Page 48: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

47

47

masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia

untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota

masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling

mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama

terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Dengan pelaksanaan kenduri blang warga Gampong Pasie Timon juga

mengundang beberapa desa tentangga untuk berpartisipasi dalam pelaksanaannya

seperti dalam pernyataan diatas bahwa masyarakat satu dengan yang masyarakat

lainnya saling ketergantungan dari segi, tolong-menolong, gotong-royong serta

menjalin silaturahim yang akan menyatukan mereka dengan sebuah tutur bahasa.

Bentuk interaksi yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Pasie Timon

terhadap hubungan kenduri blang.

1. Interaksi sosial yang bersifat positif, yakni yang mengarah kepada bentuk -

bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti:

a. Melalui kerja sama antar warga dan antar desa dalam menyatukan

sebuah kebudayaan yang ada di Aceh khusunya di Gampong Pasie

Timon agar tidak adanya perselisihan pemahaman antara gampong

yang satu dengan gampong yang lainnya demi mencapai tujuan

bersama.

b. Melakukan akomodasi antar desa yang penyesuaian sosial dalam

interaksi antara pribadi dan kelompok-kelompok manusia untuk

meredakan pertentangan.

c. Melakukan asimilasi proses sosial yang timbul bila ada kelompok

masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling

Page 49: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

48

48

bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun

kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk

kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.

d. Melakukan akulturasi antar desa atas proses sosial yang timbul, apabila

suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu

dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing

sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing

itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa

menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri, dalam

hal ini gampong yang berdekatan dengan gampong Pasie Timon.

2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada

bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti:

a. Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau

kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil

secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di

pihak lawannya.

b. Kontroversi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara

persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontroversi antara

lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-

terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau

terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut

dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi

pertentangan atau konflik.

Page 50: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

49

49

c. Konflik adalah proses sosial antara perorangan atau kelompok

masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan

yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap

atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka

yang bertikai tersebut.

d. Faktor-faktor penghambat dalam melakukan interaksi sosial pada

masyarakat Gampong Pasie Timon.

4.2.2 Hubungan Kenduri Blang Dengan Agama Islam

Kenduri blang yang merupakan sebuah tradisi masyarakat Gampong Pasie

Timon ini memiliki bentuk dan coraknya berbeda-beda dari masyarakat yang satu

dengan yang lainnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh Gampong Pasie Timon ini

merupakan ekspresi eksistensi manusia. Masyarakat dan kebudayaan merupakan

kesatuan yang tidak terpisahkan, manusia adalah makluk pencipta sekaligus

sebagai pendukung kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan merupakan keseluruhan

kompleks yang meliputi pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat

istiadat, dan kapabilitas dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang dimiliki oleh

manusia sebagai anggota masyarakat (M. Junus, 2003: h. 20).

Sebagai suatu bentuk aktivitas manusia yang saling berinteraksi dalam

suatu sistem sosial, kebudayaan bersifat lebih kongkrit, dapat diamati dan

diobservasi. Aktivitas manusia yang berinteraksi itu bisa ditata oleh gagasan-

gagasan dari tema-tema berpikir yang ada dalam benaknya. Namun yang lebih

penting dari semua itu adalah pemahaman nilai-nilai dan makna suatu kebudayaan

yang telah dihasilkan dari cipta, karya, dan karsa manusia itu sendiri (Kayam

Umar, 2002: h. 55).

Page 51: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

50

50

Bagi masyarakat adat istiadat adalah norma-norma yang oleh individu

yang menganutnya dijunjung tinggi dalam kehidupan. Adat juga menanamkan

kepercayaan yang teguh akan kekuatan Allah SWT menciptakan manusia dengan

penuh kesempurnaan. Adat menciptakann manusia dalam hidup dan

kehidupannya selalu menunjukkan pada sikap dan sifat yang baik, positif serta

dilandasi dengan akhlaqul karimah.

Agama yang pada dasarnya adalah sebuah kepercayaan yang dimiliki

masyarakat juga salah satu yang menjadi hubungan dengan adat- istiadat serta

kebudayaan yang ada dalam masyarakat kusus kepada masyarakat Gampong

Pasie Timon, menjadi sebuah interaksi karena agama merupakan suatu yang

timbul dari pergaulan antara manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk yang

berbudaya sehingga makluk yang berbudaya mengalami perubahan. Perubahan

tersebut terjadi karena adanya alkuturasi yaitu: proses yang terjadi dalam suatu

kelompok manusia pendukung kebudayaan terjadi kontak dengan unsur

kebudayaan luar yang budaya yang telah ada dan lambat laun kebudayaan lain

yang masuk bisa diterima oleh masyarakat (Soekanto, 2000: h.206).

Walaupun dalam hal pernyataan dari Tgk. Zamzami selaku tokoh adat dan

pernyataan Bapak Rusli Selaku Tuha Peut memaparkan bahawa, kenduri blang

tidak bertentangan dengan agama karena pelaksanaannya membaca-bacaan ayat

suci Al-Qur’an dan puji-pujian kepada Allah dan Rasul”. Namun sebagian para

ulama juga ada yang berpendapat bahwa kenduri blang juga tidak boleh

dilaksanakan karena bisa menjadi musyrik (Wawancara Kamis 10 November

2012).

Page 52: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

51

51

4.2.3 Akibat disaat Kenduri Blang Tidak dilakukan di Gampong Pasie

Timon

Dalam melakukan hubungan interaksi masyarakat yang berkaitan dengan

kebudayaan tradisi atau adat salah satunya adalah kenduri blang yang dilakukan

oleh masyarakat Gampong Pasie Timon tentu udah pasti menghadapi akibat

dalam mengembangkan atau melakukan interaksi antar gampong atau desa, akibat

tersebut adalah:

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain, maksudnya

adalah kecil sekali kegiatan masyarakat yang melakukan interaksi dengan

gampong atau desa tetangga dalam hal apaun, sehingga menjadi sebuah

hambatan yang menimbulkan perselisihan dalam pandangan maupun adat-

istiadat yang ada di dalam masyarakat sendiri.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terbatas, maksudnya adalah

mayoritas masyarakat Gampong Pasie Timon dengan gampong tetangga

kebanyakan lulusan Sekolah Dasar (SD), hanya sebahagian kecil yang

menjenjang lulusan SMA atau perguruan tinggi, namun dalam hal ini

kebanyakan tamatan itu bekerja sebagai pegawai negeri dan pengusaha,

sehingga menjadi sebuah penghambat dalam berinteraksi antar warga dan

antar gampong akan kemampuan mencerna sebuah perbedaan yang ada.

3. Sikap masyarakat yang tradisionalis, maksudnya adalah sikap masyarakat

yang malu-malu, besarnya rasa tenggang rasa, lebih banyak diam dan lain

sebagainya, menjadikan sebuah hambatan dalam berinteraksi, dengan

sikap yang tradisional ini masyarakat Gampong Pasie Timon lebih

cenderung menerima keadaan apa adanya dan kandang hanya melakukan

perkembangan diri sendiri.

Page 53: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

52

52

4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat,

maksudnya adalah ada sebagian oknum-oknum yang tidak terlalu agresif

dalam mengembangkan adat budaya serta untuk melakukan interksi hanya

dilakukan pada saat adanya pemasukan bagi gampong, dan menginginkan

material yang sifatnya individual, yang dampaknya tidak baik bagi warga

gampong.

5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan,

maksudnya adalah terdapat perbedaan cara pandang dan tutur bahasa yang

berbeda yang bisa menimbulkan perselisihan baik dari segi kepercayaan,

adat budaya maupun agama sehingga itu menjadi sebuah hambatan dalam

melakukan interaksi (Wawancara Kamis 10 November 2012).

Bentuk hambatan-hambatan yang ditemukan oleh masyarakat Gampong

Pasie Timon di atas adalah penghambat besar dalam melakukan interaksi, dan

kaitannya dengan kenduri blang adalah terdapat sebuah cara pandang, gaya hidup

serta terjadi perbedaan dalam tradisi yang berlaku yang menimbulkan atau

meretakkan hubungan interaksi dalam masyarakat, padahal menurut paparan

Bapak Rusli selaku Tuha Peut gampong bahwa kenduri blang tidak menimbulkan

perselihan antar warga atau merasa terbebani dalam pelaksanaannya. Namun

keterbatasan pemikiran, pendidikan serta rasa takut atau sikap tradisional yang

dimiliki warga yang mejadi sebuah bom waktu yang menjadi permasalahan warga

Gampong Pasie Timon (Wawancara Kamis Tanggal 10 November 2012 WIB).

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Nasruddin (Selaku pemuda

Gampong Pasie Timon) “Mayoritas umumnya pada masyarakat Gampong Pasie

Timon Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, mereka sangat mengenal kental

Page 54: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

53

53

dengan proses pelaksanaan kenduri blang yang dilakukan setiap tahunnya. Dalam

masa turun ke sawah pelaksanaan kenduri blang tersebut tidak dilaksanakan maka

masyarakat Gampong Pasie Timon akan timbul perselisihan pendapat antara

individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok lainnya, dan

timbulnya kurangnya kepercayaan terhadap pemimpin, masyarakat dari gampong

lain juga menganggap kurangnya perhatian terhadap kebudayaan yang sering

dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat secara turun temurun” (Wawancara 5

Febuari 2013).

Hal tersebut juga sama disampaikan oleh Bapak Ibrahim selaku

masyarakat Gampong Pasie Timon yaitu “Apabila kenduri blang tidak dilakukan

di Gampong Pasie Timon maka masyarakat akan kurangnya kepercayaan terhadap

keujrun blang (ketua kelompok tani) dan kepada tokoh adat, karena mereka

menganggab keujrun blang atau tokoh adat tidak bisa melestarikan dan menjaga

adat istiadat gampong sebagaimana adat tersebut telah menjadi turun temurun

yang ditinggalkan oleh masyarakat dari zaman dahulu” (Wawancara 5 Febuari

2013).

Ibu Nazar selaku masyarakat Gampong Pasie Timon juga menjelaskan:

“Disaat kenduri blang tidak dilakukan maka semua masyarakat Gampong Pasie

Timon akan renggang tali persaudaraan baik antara warga gampong sendiri

maupun dengan warga gampong tetangga lainnya dan tidak saling tolong

menolong diakibatkan kenduri blang tersebut sangat penting bagi masyarakat

untuk mengharap rezeki yang melimpah dan jauh dari hama yang menimpa

ladang mereka (sawah) tempat masyarakat Gampong Pasie Timon bercocok

tanam padi di setiap setahun sekali” (Wawancara 5 Febuari 2013).

Page 55: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

54

54

Menurut Scott dan Mitchell pengaruh merupakan suatu transaksi sosial

dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau sekelompok

orang yang lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan. Sumber-

sumber pengaruh untuk perseorangan atau kelompok dalam organisasi terdapat

pada status jabatan, sistem pengawasan atau balas jasa dan hukuman, pengawasan

finansial (anggaran), pemilikan informasi dan penguasaan saluran komunikasi.

Seseorang bersedia menjalankan permintaan orang yang dapat

mempengaruhinya secara efektif karena merasa dirinya puas kalau memang dapat

melaksanakan apa yang diminta oleh orang berpengaruh tersebut. Motivasi

seseorang dapat bersifat dari tercapainya hasil-hasil yang maksimum,

diperolehnya imbalan material atau perasaan disukai atau diterima oleh orang lain.

Jadi, seseorang menjadi secara otomatis menuruti apa yang diminta oleh orang

yang berpengaruh tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih (Anonymous, 2012:

h.205).

Page 56: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan mengenai

pengaruh kenduri blang terhadap interaksi sosial masyarakat Gampong Pasie

Timon, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kenduri blang merupakan

tradisi masyarakat untuk turun ke sawah, yang dilaksanakan masyarakat dengan

doa-doa yang disampaikan secara berkelompok. Dengan adanya kenduri blang

tersebut, maka terjadi interaksi sosial di dalam masyarakat dengan saling

berinteksi dan berkomunikasi antar sesama masyarakat.

Kenduri blang, bagi masyarakat Gampong Pasie Timon adalah sebagai

media interaksi yang baik masyarakat ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan

batin yang kuat sesama warga gampong, yaitu perasaan setiap warga atau anggota

masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan

bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun. Kenduri blang

bagi masyarakat Gampong Pasie Timon memiliki pengaruh secara positif maupun

negatif. Adapun pengaruh secara positif timbul apabila kenduri blang

dilaksanakan setiap turun ke sawah dengan timbul rasa saling menyapa dan saling

berkomunikasi dengan cara berkumpul bersama. Kemudian pengaruh negatif

timbul apabila kenduri blang tidak dilaksanakan lagi, sehingga masyarakat tidak

lagi bekerja sama dan berintaksi serta tidak lagi saling berkumpul ketika berada di

sawah.

Page 57: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

56

56

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis akan

memberikan alternatif, berupa saran dari hasil penelitian, yaitu :

1. Perlu kerja sama antara masyarakat dan pemerintah gampong, guna

meningkatkan interaksi dan silahturahmi melalui kenduri blang. Dengan

adanya kenduri blang, maka sebaiknya masyarakat gampong tidak terlalu

ria dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan tidak boleh terkabul dengan

apa yang dijalankan saat ini.

2. Sebaiknya perlu mendukung kegiatan yang bersifat positif dalam

menyatukan warga melalui kenduri blang. Menjadikan motivasi kepada

masyarakat akan rasa saling tengang rasa serta membatu pelaksanaan

kegiatan tersebut, agar menjadi sebuah hubungan yang lebih baik antara

warga, serta menambah citra pemerintah. Kemudian bagi masyarakat dan

pemerintah gampong untuk mempertahankan terus tradisi kenduri blang

sampai anak cucu nanti.

Page 58: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2002. Sosiologi Teori dan Terapan. Bumi Aksara, Jakarta.

Adimihardja. 2007. Dinamika kebudayaan Lokal. Kusnaka, Jakarta.

Abu Ahmadi dkk. 2002. Psikikologi Sosial. Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar, Saifuddin. 2005. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Chafid, Adfan, dkk. 2006. Tradisi Islami Adat Budaya. Khalista, Surabaya, Dea, Thomas. 2002. Sosiologi Agama. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Dinas P dan K Jawa Tengah. 2005. Upacara-upacara Tradisional. Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah ,Semarang.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Aceh. Penerbit Narasi, Yogyakarta.

H.A.W. Widjaja. 2008. Komunikasi & Hubungan Masyarakat. Penerbit PT.Bumi Aksara, Jakarta.

Huberman, Michael dan Miles. 2007. Analisis Data Kualitatif. UI Pres, Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( KBBI ). 4 Okteber 2012. Kayam, Umar. 2011. Seni, Tradisi, Masyarakat. Penerbit Sinar Harapaan, Jakarta.

Koentjaraningrat. 1990. Antropologi Sosial. Insan, Jakarta.

Koentjaraningrat. 2004. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Gramedia.

Jakarta.

Kosam, Rimbarawa. 2006. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, Jakarta.

Penerbit: Ikatan Pustakawan Indonesia Pengurus Daerah DKI Jakarta.

Magnis-Suseno, Frans. 2009. Etika Jawa. Gramedia, Jakarta.

Muhammad Basrowi dan Soeyono. 2004. Memahami Sosiologi. Lutfansah Mediatama, Surabaya.

M. Junus. 2003. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Penerbit Djambatan Melalatoa, Jakarta.

Moleong, J Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosydakarya.

Bandung.

Page 59: PENGARUH KENDURI BLANG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ...

Phil S Susano. 2009. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bhineka Cipta,

Bandung.

Rachman, Maman. 1999. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. IIKIP Semarang Press. Semarang.

Ralph Linton, 2006. The Cultural Back Ground of Personality New York: Appletin-Century-Crofst.

Soerjono, Soekanto. 2008. Pengantar Sosiologi, UI Pres, Jakarta.

Soerjono, Soekanto. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Press. Cetakan Ke-VII, Jakarta.

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Penerbit PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Soekarno, Soerjono. 2010. Teori Sosiologi Tentang Pribadi dalam Masyarakat.

Galia Indonesia. Jakarta. Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung. George Ritzer. 2004. Teori Sosiologi Modren. Penerbit Kencana, Jakarta.

W.A. Gurungan, Dilp. 2004. Psych psikologi Sosial, Refika Aditama. Edisi ketiga

cetakan Pertama, Badung. Internet

http://love-bandaaceh.blogspot.com/2011/12/kenduri-blang.html.

(http://alfinnitihardjo.ohlog.com/interaksi-sosial.oh112676.html).

http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pengaruh-menurut-beberapa.html