Identifikasi Drosophila Sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

7
Praktikum Genetika ( 27 November 2012 ) Identifikasi Drosophila sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur RAHMAWAN FITRIANSYAH A1C410058 ABSTRAK Secara umum Drosophila sp memiliki ciri morfologi yang sama seperti jenis serangga lain yaitu terdiri atas suatu seri segmen yang teratur, segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. Drosophila sp memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang, Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya, sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7- 12 percabangan, crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung dan mata berwarna merah. Untuk mengetahui ciri morfologi ini diperlukan pengamatan secara mendalam terhadap struktur tubuh Drosophila sp. Selain itu ciri sex comb yang hanya dimiliki lalat jantan menjadi hal penting dalam identifikasi Drosophila sp, hal ini perlu dilakukan karena dapat menjadi pedoman dalam melakukan determinasi drosophila pada tahap selanjutnya untuk mengetahui keanekaragaman jenis pada Drosophila sp. Kata Kunci : Drosophila sp , morfologi, segmrn, sex comb Pendahuluan Drosophila sp melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam ©Rahmawan Fitriansyah 1

Transcript of Identifikasi Drosophila Sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

Page 1: Identifikasi Drosophila Sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

Praktikum Genetika ( 27 November 2012 )

Identifikasi Drosophila sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

RAHMAWAN FITRIANSYAH

A1C410058

ABSTRAK

Secara umum Drosophila sp memiliki ciri morfologi yang sama seperti

jenis serangga lain yaitu terdiri atas suatu seri segmen yang teratur, segmen ini

menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu kepala, thoraks, dan abdomen.

Drosophila sp memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna

hitam di tubuh bagian belakang, Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua

bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya, sungut (arista) umumnya

berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan, crossvein posterior umumnya lurus,

tidak melengkung dan mata berwarna merah. Untuk mengetahui ciri morfologi ini

diperlukan pengamatan secara mendalam terhadap struktur tubuh Drosophila sp.

Selain itu ciri sex comb yang hanya dimiliki lalat jantan menjadi hal penting

dalam identifikasi Drosophila sp, hal ini perlu dilakukan karena dapat menjadi

pedoman dalam melakukan determinasi drosophila pada tahap selanjutnya untuk

mengetahui keanekaragaman jenis pada Drosophila sp.

Kata Kunci : Drosophila sp, morfologi, segmrn, sex comb

Pendahuluan

Drosophila sp melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat

ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-

tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Berikut merupakan klasifikasi

dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):

Kingdom Animalia

Phyllum Arthropoda

Class Insecta

Order Diptera

Family Drosophilidae

Genus Drosophila

©Rahmawan Fitriansyah1

Page 2: Identifikasi Drosophila Sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

Praktikum Genetika ( 27 November 2012 )

Species Drosophila melanogaster

Drosophila melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak

berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah

adalah serangga yang mudah berkembangbiak. Dari satu perkawinan saja dapat

dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap

dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok

sekali untuk kajian-kajian genetik (Campbell, 2002).

Drosophila sp memiliki ciri morfologi yang berdeba antara jantan dan

betinanya. Pada Drosophila sp jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila

dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan

memiliki sisir kelamin sedangkan pada yang betina ukuran relative lebih besar,

memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin

(Soemartomo.S.S.1979). Pada Drosophila sp ditemukan 4 pasang kromosom.

Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit

perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti

mata pancing (Sepoetro.D.1975).

Abdomen jantan berujung tumpul, dan segmen terakhirnya berwarna

hitam. Ujung posterior abdomen lalat betina lebih lancip. Lancipnya ujung

posterior abdomen betina tersebut adalah karena adanya ovipositor. Jadi, apabila

dari pengamatan nampak adanya tonjolan ovipositor, maka dapat dipastikan

bahwa Drosophila tersebut adalah jenis kelamin betina (Iskandar, 1987).

Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah, dimasukkan dalam

filum Artropoda kelas Insekta bangsa Diptera, anak bangsa Cyclophorpa

(pengelompokkan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw

hooks, seri Acaliptrata (imago menetas dengan keluar dari bagian enterior pupa),

suku Drosophilidae. Pada Drosophila, determiann sitoplasmik yang sydah ada

didalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini

bahkan sebelum fertilisasi. Adapun ciri umum dari Drosophila melanogaster

antara lain (Anonim, 2010) :

1. Berukuran keci, antara 3-5 mm ;

©Rahmawan Fitriansyah2

Page 3: Identifikasi Drosophila Sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

Praktikum Genetika ( 27 November 2012 )

2. Urat tepi sayap mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan

tubuhnya ;

3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan ;

4. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung ;

5. Mata berwarna merah.

Setiap jenis Drosophila melanogaster khususnya jantan memiliki susunan

yang berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya. Drosophila

melanogater mulai bertelur setelah berumur lebih kurang 8 jam. Droosphila

melanogaster betina sanggup menghasilkan 50-75 butir telur per hari atau dapat

menghasilkan 400-500 butir telur. Telur Drosophila melanogaster berwarna putih

susu berbentuk bulat panjang dengan ukuran 0,5 mm, pada ujung interior terdapat

lubang yang disebut mikropil dan terdapat tonjolan memanjang seperti sendok.

Telur yang dikeluarkan pada umumnya sudah tahap blastula berkembang

dalam 24 jam dan akan menetas menjadi larva. Pergantian kulit 4 kali dan

berubah menjadi pupa. Pupa akan menetas setelah 8-11 hari (tergantung dari

spesies dan suhu lingkungan).

Metode

Hasil dan Pembahasan

Simpulan

Daftar Rujukan

Anonim. 2010. Identifikasi Drosophila. (Online).

http://teachingteam.files.wordpress.com/2010/05/siklus-dan-

©Rahmawan Fitriansyah3

Page 4: Identifikasi Drosophila Sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

Praktikum Genetika ( 27 November 2012 )

determinasi-drosophila.docx. Diakses tanggal 19 Desember

2012

Borror. J. D, Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran

Serangga. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press

Campbell, N.A. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga

Iskandar, D. T. 1987. Penuntun Praktikum

Genetika. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Sepoetro. 1975. Pengantar Genetika Dasar. Jakarta :

Universitas Indonesia Press.

Soemartono. 1979. Pedoman Praktikum Biologi Umum 3.

Djambatan:JakartaTeam Teaching. Penuntun Praktikum

Genetika I. Gorontalo : UNG.

©Rahmawan Fitriansyah4

Page 5: Identifikasi Drosophila Sp. Hasil Tangkapan Dari Medium Kultur

Praktikum Genetika ( 27 November 2012 )

PERTANYAAN PASKA PRAKTEK

Apakah yang dapat diperoleh dari sidik jari dan Bagaimana hubungannya dengan kriminalitas dan fungsi lainnya pada identifikasi forensik ?

Sidik jari dapat digunakan sebagai sistem identifikasi. Sidik jari telah terbukti

cukup akurat, aman, mudah dan nyaman untuk dipakai sebagai identifikasi bila

dibandingkan dengan sistem biometrik seperti retina mata atau DNA.

Sifat yang dimiliki oleh sidik jari antara lain :

1. Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada

kulit manusia seumur hidup.

2. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali

mendapatkan kecelakaan yang serius.

3. Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.

Dari ketiga sifat ini, sidik jari dapat digunakan sebagai sistem identifikasi yang

dapat digunakan dalam aplikasi teknologi informasi seperti :

1. Access System Security, yaitu akses untuk masuk ke suatu area atau

ruangan tertentu yang restricted.

2. Authentification System, yaitu untuk akses data yang sifatnya rahasia dan

terbatas (misalnya data pada perbankkan, militer dan diplomatik).

©Rahmawan Fitriansyah5