Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

10
IDENTIFIKASI dan KLASIFIKASI BAKTERI A. Pendahuluan 1. Latar belakang Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain. 2. Tujuan praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis bakteri sfesifik dengan cara identifikasi dan klasifikasi bakteri.

description

Tahap Identifikasi Bakteri

Transcript of Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

Page 1: Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

IDENTIFIKASI dan KLASIFIKASI BAKTERI

A. Pendahuluan

1. Latar belakang

Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari

organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel

tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton,

dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk

semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai

hubungan mereka. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme.

Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari

organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil,

biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam

diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan

dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak

menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.

2. Tujuan praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis bakteri sfesifik dengan cara

identifikasi dan klasifikasi bakteri.

B. Tinjauan pustaka

Menurut Bergey’s Manual, edisi 1948, bakteri dibagi menjadi 5 ordo :

1. Eubacteriales atau bakteri sejati. Selnya tegar, tunggal, membentuk dalam

rantai, dan berkumpul dalam masa.

2. actinomycetales, selnya tegar dan bentuknya menyerupai cendawan atau

seperti benang bercabang.

3. chymydobacteriales, selnya tegar dan menyerupai ganggang.

4. Myxobacteriles, selnya lentur dan gerakkannya merangkak.

5. Spirochaetales, selnya lentur berbentuk spiral dan dapat bergerak.

Sementara itu, ordo pelengkap sebagai berikut:

1. Rickettsiales

2. Virales

Page 2: Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

3. Borrelimycetaceae (Pracaya, 2008)

Basilus tidak menata dirinya dalam berbagai pola seperti yang khas dijumpai pada

kokus. Namun, beberapa spesies ustru menunjukkan kecenderungan untuk menata sel-

selnya. Basilus yang menyebabkan difteri cenderung untuk membentuk kelompok-

kelompok sel yang berbaris berdampingan seperti batang korek api (penataaan pagar).

Basilus tuberkulosis dapat dijumpai dalam suatu penataan tiga basilus yang memberikan

kesan struktur Y. Sel-sel beberapa spesies akuatik menata dirinya ke dalam pola roset. Hal

ini dimungkinkan karena individu-individu sel membentuk suatu tangkai halus yang

disebut pelekap (hold-fast) yang dapat melekap pada permukan suatu benda. Sel spesies-

spesies lain dijumpai berpasangan (diplobasil) atau dalam rantai (streptobasil) penataan

pasangan atau rantai mungkin lebih banyak berkaitan dengan fase pertumbuhan atau

dengan kondisi-kondisi pembiakan tertentu ketimbang dengan cirri-ciri morfologi. Untuk

beberapa kelompok, sifat-sifat biokimiawi lebih berarti daripada sifat morfologi. Karena

itu untuk mencirikan beberapa kelompok bakteri, janganlah mengharapkan sifat yang

sama seperti yang digambarakn dan digunakan secara seragam untuk setiap kelompok.

Melainkan akan terlihat bahwa setiap kelompok itu dicirikan oleh sifat25 sifat yang paling

nyata untuk kelompok tersebut yakni cirri-ciri yang dengan segera memisahkan kelompok

kelompok itu dari yang lainnya. Untuk perinciaan ciri-ciri spesies yang termasuk kedalam

setiap kelompok perlulah dicari keterangan dari Bergey’s manual. Tambahan pula

Bergey’s manual itu dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi bakteri-bakteri

yang baru ditemukan (Pelczar, 1986).

Ada beberapa jenis bakteri berdasarkan peranannya dialam:

1. Bakteri pengurai

Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa

atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan

senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang

lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam

mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-

sampah organik.

2. Bakteri nitrifikasi

Page 3: Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa

nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri

atas dua tahap yaitu:

Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.

Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya

dinamakan nitratasi.

Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan

senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang

disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan

menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.

3. Bakteri nitrogen

Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari

udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan.

Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut

berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang

hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter

chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri

nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu

Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-

bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan

sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman

polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri

melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari

inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat

mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen

organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi

penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.

4. Dekomposisi

Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau

proses pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dari mikroorganisme,

misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia. Bakteri tersebut

Page 4: Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan

protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini

disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, dan dapat pula berasal

dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh

sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi aktif,

menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut

protease. Kemudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai

memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi

kimia alami yang terjadi dalam organisme mati.

5. Bakteri heterotrof

Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Kebanyakan

mereka berasal dari jenis bakteri heterotrof. Bakteri ini membutuhkan

molekulmolekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat bertahan

hidup dan berkembang biak. Berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu

menghasilkan makanan sendiri dengan CO2 sebagai nutrisi makro serta bantuan dari

cahaya matahari atau sumber energi kimia lainnya. Jenis bakteri heterotrof biasanya

hidup dan berkembang biak pada organisme mati. Mereka mendapatkan energi

dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul-molekul besar

seperti protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain didekomposisi

metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-molekul tunggal seperti asam

amino, metana, gas CO2, serta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutrisi

utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N),

oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S) ( Alcamo IE 2001).

C. Metodelogi praktikum

Alat dan bahan praktikum :

1. Cawan perti

2. Jarum ent

3. Lampu bunsen

4. Drigalski

5. Tabung reaksi

6. Pipet mikro

7. Lampu UV

Page 5: Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah:

1. Media YDC

2. Media TZC

3. Media king’s B

4. Alcohol 70%

Cara Kerja :

a. Dibuat suspense bakteri dengan menggunakan metode pengenceran sampai 10-7

kemudian ditumbuhkan pada media NA

b. Setelah mendapatkan biakan murni kemudian dillakukan pengecatan,

c. Bakteri gram negative ditumbuhkan pada media YDC, apabila bakteri berwarna putih

maka ditumbuhkan pada media King’s B, setalah diinkubasi beberapa hari apabila

bakteri tersebut berpendar maka ditumbuhkan pada media TZC.

d. Biakan bakteri yang ditumbuhkan pada media TZC tersebut kemudian diinkubasi

dalam suhu kamar dan diamati pertumbuhannya setiap hari

D. Hasil pengamatan

Table 3. hasil pengamatan bakteri pada berbagai macam media.

Kelompok Media YDC Media KB Media TZC

Warna Berpendar/Tdk berpendar Warna

I Kuning Tidak berpendar Merah

II Putih Tidak berpendar Merah

III Putih Berpendar Merah

E. Pembahasan

Pada kegiatan praktikum kali ini dilakukan pemindahan bakteri gram negative

yang diperoleh dari acara sebelumnya menuju media YDC pada tanggal 12 mei 2010

oleh kelompok III. Kegiatan tersebut dilakukan sebagi salh satu langkah identifikasi

bakteri yang diinginkan. Pada tanggal 19 mei 2010 dilakukan pemindahan biakan

bakteri dari media YDC menuju media king’s B karena dari upaya penumbuhan pada

media YDC tersebut didapat koloni bakteri yang tumbuh berwarna putih.

Setelah dilakukan pengamatan terhadap koloni yang tumbuh pada media

king’s B, maka ditemukan suatu jenis koloni yang berfloresen (berpendar) apabila

dilakukan pencahayaan menggunakan lampu UV pada runangan gelap. Karena koloni

Page 6: Identifikasi Dan Klasifikasi Bakteri

yang tumbuh pada media king’s B berpendar apabila dilakukan penyinaran

menggunakan lampu UV, maka pada tanggal 26 mei 2010 dilakukan pemindahan

biakan bakteri dari media king’s B menuju media TZC, dan dari hasil penumbuhan

biakan bakteri pada media TZC diperoleh koloni bakteri berwarna merah.

Pada kelompok I didapatkan koloni berwarna kuning pada media YDC,

koloni tersebut kemudian ditumbuhkan pada media king’s B dan diperoleh koloni

bakteri yang tidak berpendar ketika dilakukan penyinaran oleh lampu UV, akan tetapi

bakteri tersebut memiliki kolloni yang berwarna merah ketika titumbuhkan pada

media TZC. Hal yang serupa juga terjadi pada kelompok II akan tetapi pada media

YDC didapatkan koloni bakteri yang terbentuk berwarna putih, koloni yang terbentuk

tersebut selanjutnya dipindahkan menuju media king’s B dan didapat koloni bakteri

yang terbentuk tidak berpendar apabila dilakukan penyinaran dengan menggunakan

lampu UV. Akan tetapi ketika biakan bakteri tersebut ditumbuhkan pada media TZC,

maka dari hasil penumbuhan tersebut didapat koloni bakteri yang berwarna merah.

F. Kesimpulan

Hal-hal yang bisa disimpulkan dari hasil kegiatan yang telah dilakukan adalah sbb:

1. Tidak semua bakteri dengan gram negative yang ditumbuhkan pada media

king’s B bisa menghasilkan koloni yang berpendar apabila dilakukan

penyinaran dengan menggunakan lampu UV.

2. Bakteri gram negative yang diperoleh dari acara sebelimnya bila ditumbuhkan

pada media YDC menghasilkan warna koloni yang berbeda antara satu

dengan yang lainnya

3. Bakteri gram negataif yang ditumbuhkan pada media TZC menghasilkan

koloni yang seragam yatu warna merah.