IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

12
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 7, No. 3, Desember 2009 123 IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO KENDARI SULAWESI TENGGARA Oleh : B. Rachmat, Y. Noviadi dan L. Arifin Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Jl. Dr. Junjunan 236 Bandung-40174 Diterima : 02-03-2009; Disetujui : 13-11-2009 SARI Berdasarkan hasil pengamatan, abrasi pantai yang terjadi di perairan Teluk Lasolo disebabkan oleh aksi gelombang laut yang menjalar dari laut dalam disebelah timur daerah telitian ke arah perairan teluk. Aktifitas gelombang ini menyebabkan terangkutnya sedimen/batuan dari pantai ke arah laut melalui gerakan arus sejajar pantai dan arus tegak lurus pantai. Sedimen yang terangkut akan terbawa terus ke arah laut dalam oleh pergerakan arus laut yang dominan berarah tenggara. Kondisi ini menyebabkan pantai di sekitar perairan Teluk Lasolo mengalami defisit material/sedimen sehingga pantai mengalami abrasi secara kontinyu. Cara yang paling efektif untuk penanganan abrasi pantai di sekitar perairan Teluk Lasolo adalah dengan cara membuat tipe bangunan penahan pantai yang berbentuk groin sejajar dan disesuaikan dengan kondisi hidrooseanografi, morfologi dasar laut dan garis pantainya. Kata kunci : abrasi, pantai, arus, gelombang, sedimen ABTRACT Based on observation result, coastal abration that happened in waters of Teluk Lasolo due to action of sea wave propagating from deep sea in eastside the research area into the waters bay. This wave activity causes transporting of sedimen from coast to the sea by the longshore and rip currents movement. Transported sedimen will be brought to the deep sea by the movement of dominan south-eastern. This condition causes coastal waters around Teluk Lasolo of deficit sedimen will affected the coastal abration in continue. The most effective way to handle coastal abration around territorial waters of Teluk Lasolo is build the breakwater in form of parallel groin and according to the hydrooceanography, morphology of sea floor and coastline conditions. Keyword : abration, coastal, current, wave, sediment PENDAHULUAN Wilayah perairan Teluk Lasolo terletak pada koordinat 122 o 12’ 00’’- 122 o 27’ 00’’ BT dan 3 o 30’ 00’’- 3 o 45’ 00’’ LS secara administratif termasuk kedalalam wilayah Kabupaten Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara. Daerah ini dapat dicapai melalui jalan darat sekitar 3 jam dan jalur laut sekitar 10 jam dari Kendari. Penelitian abrasi pantai di perairan Teluk Lasolo telah dilakukan oleh tim Puslitbang Geologi Kelautan pada bulan Nopember tahun 2003. Salah satu permasalahan yang sangat penting yang perlu ditanggulangi secara cepat adalah masalah abrasi pantai. Abrasi pantai di sekitar perairan Teluk Lasolo sudah berlangsung sejak lama, masyarakat di sekitar

Transcript of IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

Page 1: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO KENDARISULAWESI TENGGARA

Oleh :

B. Rachmat, Y. Noviadi dan L. Arifin

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi KelautanJl. Dr. Junjunan 236 Bandung-40174

Diterima : 02-03-2009; Disetujui : 13-11-2009

SARI

Berdasarkan hasil pengamatan, abrasi pantai yang terjadi di perairan Teluk Lasolo disebabkanoleh aksi gelombang laut yang menjalar dari laut dalam disebelah timur daerah telitian ke arah perairanteluk. Aktifitas gelombang ini menyebabkan terangkutnya sedimen/batuan dari pantai ke arah lautmelalui gerakan arus sejajar pantai dan arus tegak lurus pantai. Sedimen yang terangkut akanterbawa terus ke arah laut dalam oleh pergerakan arus laut yang dominan berarah tenggara. Kondisi inimenyebabkan pantai di sekitar perairan Teluk Lasolo mengalami defisit material/sedimen sehinggapantai mengalami abrasi secara kontinyu. Cara yang paling efektif untuk penanganan abrasi pantai disekitar perairan Teluk Lasolo adalah dengan cara membuat tipe bangunan penahan pantai yangberbentuk groin sejajar dan disesuaikan dengan kondisi hidrooseanografi, morfologi dasar laut dangaris pantainya.

Kata kunci : abrasi, pantai, arus, gelombang, sedimen

ABTRACT

Based on observation result, coastal abration that happened in waters of Teluk Lasolo due to actionof sea wave propagating from deep sea in eastside the research area into the waters bay. This waveactivity causes transporting of sedimen from coast to the sea by the longshore and rip currents movement.Transported sedimen will be brought to the deep sea by the movement of dominan south-eastern. Thiscondition causes coastal waters around Teluk Lasolo of deficit sedimen will affected the coastal abrationin continue. The most effective way to handle coastal abration around territorial waters of Teluk Lasolo isbuild the breakwater in form of parallel groin and according to the hydrooceanography, morphology of seafloor and coastline conditions.

Keyword : abration, coastal, current, wave, sediment

PENDAHULUANWilayah perairan Teluk Lasolo terletak pada

koordinat 122o 12’ 00’’- 122o 27’ 00’’ BT dan 3o

30’ 00’’- 3o 45’ 00’’ LS secara administratiftermasuk kedalalam wilayah KabupatenKendari, Propinsi Sulawesi Tenggara. Daerahini dapat dicapai melalui jalan darat sekitar 3 jamdan jalur laut sekitar 10 jam dari Kendari.

Penelitian abrasi pantai di perairan TelukLasolo telah dilakukan oleh tim PuslitbangGeologi Kelautan pada bulan Nopember tahun2003. Salah satu permasalahan yang sangatpenting yang perlu ditanggulangi secara cepatadalah masalah abrasi pantai. Abrasi pantai disekitar perairan Teluk Lasolo sudahberlangsung sejak lama, masyarakat di sekitar

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 7, No. 3, Desember 2009

123

Page 2: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

pantai Teluk Lasolo baik secara swadayamaupun dengan dana bantuan dari pemerintahdaerah Kabupaten Kendari telah berusahamembuat tanggul-tanggul buatan (bangunanpenahan gelombang). Penahan gelombang yangsederhana seperti menumpuk batu-batuanmaupun dengan membuat tanggul dari betonsudah dilakukan, namun upaya tersebut belummampu mengurangi resiko bahaya abrasiterhadap sarana infra struktur yang ada.Pemukiman penduduk, pelabuhan nelayan,sekolah dan fasilitas umum lainnya terkenadampak abrasi tersebut. Penyebab abrasi yangpaling utama adalah gelombang laut yang datangdari arah timur. Gelombang ini menyebabkanadanya arus sejajar pantai dan tegak lurus pantaiyang membawa material dari pantai terutamapasir ke arah laut, sehingga daerah pantaimengalami depisit material dan terjadilah abrasidi sekitar pantai. Tinggi gelombang mencapai

tinggi maksimumterutama pada saat musimtimur, yaitu sekitar BulanJuli sampai September.

Dilihat dari potensisumberdaya alam, daerahsekitar perairan TelukLasolo mempunyaipotensi yang sangat besar,terutama nikel yang telahditambang secara besar-besaran oleh beberapaperusahaan tambang,salah satunya PT AnekaTambang. Permasalahanabrasi pantai telahmenyebabkan tidakadanya sarana untukpengangkutan hasiltambang melalui jalur lautkarena tidak adanyapelabuhan. PuslitbangGeologi Kelautanmencoba untukmembantu menyelesaikanpermasalahan abrasi inidengan melakukanpengukuran parameterhidrooseanografi diwilayah perairan TelukLasolo, yang terdiri ataskegiatan pengamatanpasang surut, pengamatan

trayektori arus (float tracking), pengukuran arusstatis dan pengamatan gelombang. Tujuan darikegiatan ini adalah menyediakan data dasarparameter hidroosenografi dan memberikansaran secara teknis kepada Pemerintah Daerahsetempat terhadap upaya penanggulangan abrasipantai di sepanjang perairan Teluk Lasolo.

METODE PENELITIANMetode penelitian yang dilakukan yaitu;

pengamatan pasang surut, pengamatantrayektori arus, pengukuran arus stasioner, danpengamatan gelombang.

Pengamatan Pasang SurutPengamatan pasang surut pada penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan alat rambuukur pasang surut yang ditempatkan di DermagaDesa Laimeo, Kecamatan Sawa dengan posisi

Gambar 1. Lokasi penelitian

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 7, No. 3, Desember 2009

124

Page 3: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

122o 25’ 24.09” BT dan 3o 44’ 56.90” LS selama15 hari mulai dari tanggal 24 Juli sampai dengan8 Agustus 2004. Pembacaan dilakukan secaramenerus dengan selang waktu pembacaan setiap1 jam. Data hasil pengukuran ini selanjutnyadiuraikan menjadi komponen harmonik pasangsurut yang terdiri atas 9 komponen (M2, S2, N2,K1, O1, M4, MS4, K2 dan P1) melaluiperhitungan dengan menggunakan metodeBritish Admiralty. Komponen pasang surut inidigunakan untuk menghitung kedudukan mukaair laut rata-rata (MSL), air rendah terendah(LWS), air tinggi tertinggi (HWS) danmenentukan tipe pasang surut.

Pengamatan Trayektori ArusPengamatan trayektori arus dilakukan

untuk mengetahui pergerakan massa air yangmenyangkut arah dan kecepatan gerak massa air.Peralatan trayektori arus terdiri atas 2 (dua)buah “Cruciform” untuk mengukur aruspermukaan (1 m) dan arus bawah (5 m). Untukmengetahui pola pergerakan arah dan kecepatanarus, dipasang Global Positioning System (GPS)pada setiap bouy (pelampung) dan waktunyadiset setiap 10 menit secara bergiliran untuksetiap kedalaman.

Berdasarkan data posisi yang dicatatselanjutnya dilakukan pengabungan vector-vektor arah dan kecepatan pada satu sikluspasang surut. Harga kecepatan arus denganmenggunakan metode float tracking ini hanya didasarkan pada jarak dan waktu yang ditempuholeh cruciform selama pengamatan. Olehkarena itu metode ini biasanya dititikberatkanuntuk mengetahui pola arus di suatu lokasiperairan tertentu, sedangkan hargakecepatannya dipakai sebagai pembandingdengan harga kecepatan yang diperoleh denganalat ukur currentmeter.

Pengukuran Arus StasionerPengukuran arus stasioner dimaksudkan

untuk mengetahui kecepatan dan arah arusabsolute di lokasi perairan Teluk Lasolo.Pengamatan arus ini dilakukan di satu lokasi,yaitu disebelah timur Tanjung Taipa atautepatnya pada posisi 122o 25’ 4.9” BT dan 3o 44’37.8” LS. Pengukuran ini dilakukan pada duakedalaman berbeda yaitu kedalaman 2 m untukarus permukaan dan kedalaman 10 m untuk arusbawah. Pengukuran arus ini dilakukan secara

kontiyu selama 25 jam dari tanggal 24 sampaidengan 25 Juli 2004 dengan selang pengamatansetiap 1 jam dengan menggunakan peralatanElectronic Currentmeter Tipe Doppler. Data arusini selanjutnya diolah dengan melakukanperhitungan matematis untuk menghitungkomponen arah arus pasang surut dan nonpasang surut, pengklasifikasian arusberdasarkan arah dan kecepatan untukmengetahui arah arus dominan danpenggambaran hubungan arus dengan pasangsurutnya.

Pengamatan Gelombang LautPengamatan gelombang laut dilakukan

secara visual dengan menggunakan rambu ukurpada beberapa lokasi. Pembacaan harga tinggidan periode gelombang dilakukan setiap jamselama 12 jam dari jam 6:00 sampai jam 18:00pada tanggal 26 Juli 2004 dengan cara merata-ratakan harga pembacaan dari 10 gelombangdatang yang mengenai rambu, sedangkan arahdatang gelombang diukur dengan menggunakankompas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan Pasang SurutKarakteristik pasang surut di perairan

Teluk Lasolo diperlihatkan pada Gambar 2sedangkan hasil perhitungan dengan metodeAdmiralty diperlihatkan pada Tabel 1. Dapatdilihat bahwa tipe pasang surutnya adalahcampuran ganda dengan lama waktu posisi airpasang cukup lama. Hal ini diperkuat oleh hasilperhitungan berdasarkan perbandingan antaraamplitude (tinggi gelombang) unsur-unsur pasuttunggal utama (O1 dan K1) dengan amplitudeunsur-unsur pasut ganda utama (M2 dan S2)diperoleh harga indeks Formzahl sebesar0.52378. Harga F = 0.52378 termasuk kedalamtipe campuran (dominan ganda), yaitu terjadi duakali pasang dan dua kali surut dalam waktusehari semalam. Waktu posisi air pasang yangcukup lama akan berkorelasi dengan lama danluasnya penetrasi gelombang ke arah pantai padasaat angin berhembus di permukaan laut, karenazona gelombang pecah di laut akan mendekatipantai pada saat posisi air pasang. Sedangkanperbedaan muka air laut pada saat pasangmaksimum dan surut minimum untuk daerahpengamatan sebesar 23,8 dm. Posisi air saat

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 7, No. 3, Desember 2009

125

Page 4: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

pasang maksimum dan surut minimum adalahpada saat bulan purnama.

Pengamatan Trayektori ArusPengamatan trayektori arus ini dilakukan

untuk mengetahui pergerakkan kecepatan danarah arus dominan yang paling berpengaruh diperairan Teluk Lasolo terhadap prosesterjadinya abrasi pantai dan transport sedimenpantai di sepanjang perairan Teluk Lasolo.Pengamatan trayektori arus ini dilakukan padakondisi saat pasang dan saat surut, yaitu tanggal29 dan 30 Juli 2004. Gambar 3 memperlihatkantrayektori arus saat pasang dan Gambar 4memperlihatkan trayektori arus saat surut.

Dari bentuk trayektori arus terlihat bahwakondisi arus pada saat pasang maupun surut diperairan Teluk Lasolo dominan berarah tenggaradengan kecepatan arus pada saat surut lebihbesar dari pada saat pasang. Untuk aruspermukaan pada saat surut kecepatannyamencapai 0.416 m/det sedangkan pada saat

pasang kecepatannya 0.087 m/det. Sementaraitu untuk arus menengah pada saat surutkecepatannya mencapai 0.238 m/det, sedangkanpada saat pasang kecepatannya 0.205 m/det.Sementara itu dilihat dari jarak trayektori arusyang ditempuh pada saat pasang maupun padasaat surut terlihat bahwa pada saat surutkecepatan arus lebih besar daripada saat pasang.Pada saat surut arus permukaan lebih cepatdaripada arus menengah sebaliknya pada saatpasang arus permukaan lebih lambat daripadaarus menengah. Hal yang unik terjadi pada araharus, dimana pada saat pasang maupun surutarah arus menuju ke arah tenggara. Keunikanpola pergerakan arus diperairan Teluk Lasolo inidipengaruhi oleh keadaan teluk yang merupakanperairan semi tertutup, keadaan global sistemarus di perairan sekitarnya dan keadaanmorfologi dasar lautnya. Salah satunya adalahpengaruh arus lintas Indonesia (arlindo) yangmengalir dari Samudra Pasifik (sebelah utara)

Gambar 2. Kurva pasang surut di Dermaga Laimeo, Kecamatan Sawa Kendari

Tabel 1. Hasil perhitungan konstanta harmonik pasang surut di Dermaga Desa Laimeo, Sulawesi Tenggara.

S0 M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4A(cm) 154.8 59.3 30.2 3.7 6.9 25.4 21.4 8.4 0.2 1.3

G -177.8 100.0 173.8 100.0 101.7 287.8 101.7 34.2 -55.1

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 7, No. 3, Desember 2009

126

Page 5: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 7, No. 3, Desember 2009

127

Gambar 3. Trayektori arus pada saat pasang di perairan Teluk Lasolo

Gambar 4. Trayektori arus pada saat surut di perairan teluk Lasolo

Page 6: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

menuju arah Samudra India (sebelah selatan).Arlindo di perairan Indonesia melintasi perairansebelah barat dan sebelah timur Sulawesi. Disebelah barat arlindo mengalir melalui SelatMakassar, kemudian massa air ini sebagianmasuk ke Samudra India melalui Selat Lomboksebagian lagi berbelok ke arah timur menujuLaut Banda. Sedangkan di sebelah timur lautSulawesi arus ini mengalir melalui LautHalmahera menuju ke selatan menyusur pantaidan laut sepanjang perairan timur Sulawesisampai Laut Banda bertemu dengan arlindoyang melalui bagian barat, selanjutnya arus iniberbelok menuju ke arah timur masuk keSamudra India melalui Selat Flores dan SelatTimor (Syamsudin, 2002).

Berdasarkan dari fenomena arus global,terlihat bahwa kondisi hidro-oseanografiperairan pantai timur Sulawesi sangatdipengaruhi oleh adanya arlindo, termasukdiantaranya kondisi hidro-oseanografi diperairan Teluk Lasolo. Di perairan Teluk Lasolopengaruh arlindo ditandai dengan masuknyamassa air dari perairan sebelah utara,selanjutnya massa air ini berbelok menuju arahtenggara sesuai dengan kondisi morfologi dasarlaut dan garis pantai perairan Teluk Lasolo. Halinilah yang menyebabkan arah arus dominan kearah tenggara pada saat pasang maupun surut.

Kondisi trayektori arus ini menjadi salahsatu faktor pendukung terhadap percepatanproses abrasi pantai di perairan Teluk Lasolo.Arus ini akan mengangkut material hasil erosioleh gelombang (rip current dan longshorecurrent) di pantai ke arah laut lepas tanpa adanyaimbangan dari arus pasang yang biasanyaberlawanan dengan arus surut di daerah teluk,sehingga arah transpor sedimen di perairan iniberlangsung satu arah yaitu ke arah laut lepas.Kesetimbangan antara material sedimen yangkeluar dan suplai sedimen yang masuk menjaditidak seimbang, dimana sedimen yang keluarlebih besar daripada suplai sedimen yang masuk,kondisi ini yang menyebabkan terjadinyakemunduran garis pantai yang kontinyu disepanjang pantai bagian barat Teluk Lasolo.

Pengukuran Arus

Perhitungan Arus Pasang Surut:Perhitungan arus pasang surut ini bertujuan

untuk memisahkan komponen arus pasang surut

dengan komponen arus non pasang surutnya.Harga kecepatan dan arah arus hasil pemisahanarus pasang surut dan non pasang surut adalahmerupakan harga rata-rata. Berdasarkan hasilperhitungan arus pasang surut di lokasipengukuran diperoleh hasil sebagai berikut :

Arus permukaan:Arah arus dominan pasang surut cenderung

berarah tenggara-selatan dan timur dengankecepatan arus menuju tenggara-selatan lebihbesar yaitu sebesar 0.118 m/det dan yangmenuju timur sekitar 0.013 m/det, sedangkanuntuk arus non pasang surut arah dominannyamenuju tenggara dengan kecepatan 0.119 m/det.

Arus Bawah:Arah arus dominan pasang surut cenderung

berarah selatan-baratdaya dan barat dengankecepatan arus menuju selatan-baratdaya lebihbesar yaitu sebesar 0.069 m/det dan yangmenuju barat sekitar 0.012 m/det, sedangkanuntuk arus non pasang surut arah dominannyamenuju selatan dengan kecepatan 0.070 m/det.

Diagram Bunga Arus:Pembuatan diagram bunga arus ini

dilakukan untuk mengetahui arah arus dominan,khususnya di lokasi titik pengukuran.Pembuatan diagram bunga arus ini didasarkanpada pengklasifikasian arus menurut arah dankecepatannya pada lokasi titik pengukuran.Berdasarkan diagram bunga arus permukaanarah dominan berarah tenggara-selatan baikpada saat pasang maupun surut (Gambar 5 danGambar 6), sedangkan untuk arus bawah araharus dominan berarah selatan-baratdaya(Gambar 7 dan Gambar 8). Berdasarkan hargadistribusi kecepatannya, arus yang berarahtenggara-selatan cenderung mempunyaikecepatan lebih besar daripada arus yangberarah selatan-baratdaya.

Kecepatan arus rata-rata berdasarkan datahasil pengukuran untuk arus permukaan adalah0.126 m/det dan untuk arus bawah adalah 0.096m/det, sedangkan kecepatan arus maksimumuntuk arus permukaan adalah 0.222 m/detdengan arah tenggara dan arus bawah adalah0.166 m/det dengan arah timur.

Harga kecepatan arus yang diperoleh darihasil pengukuran dengan currentmetre berbedadengan hasil pengukuran dengan carafloattracking. Untuk menentukan harga arus

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 7, No. 3, Desember 2009

128

Page 7: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 7, No. 3, Desember 2009

129

Gambar 5. Diagram bunga arus permukaan saat pasang

Gambar 6. Diagram bunga arus bawah saat pasang

Page 8: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 7, No. 3, Desember 2009

130

Gambar 7. Diagram bunga arus permukaan saat surut

Gambar 8. Diagram bunga arus bawah saat surut

Page 9: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

absolut harga pengukuran yang diambil adalahharga pengukuran arus hasil pengukuran dengancurrentmetre karena mempunya ketelitian yanglebih akurat. Adapun harga kecepatan arus yangdiperoleh dengan cara floattracking hanyalahsebagai pembanding dan pengukuran ini lebihdititikberatkan pada pola arusnya bukan padaharga kecepatanmya.

Hubungan Pola Arus dengan Pasang Surut:Penggambaran pola arus dan pasang surut

dilakukan untuk melihat fenomena hubunganantara gerakan naik turunnya air laut (pasangsurut) pengaruhnya terhadap pola arus di sekitardaerah telitian. Hasil penggambaran pola arusdan pasang surut menunjukkan bahwa di titikpengukuran pola arus menunjukkan adanyakorelasi antara perubahan kondisi pasang surutdengan pola arusnya. Kecepatan arusmaksimum terjadi pada saat surut minimumuntuk arus permukaan, sedangkan pada saatpasang maksimum kecepatan arus permukaandan arus bawah hampir sama.

Gambaran hubungan antara pasang surutdengan arah dan kecepatan arus di perairanTeluk Lasolo, Sulawesi Tenggara diperlihatkanpada Gambar 9 dan Gambar 10.

Pengamatan GelombangPengamatan gelombang dilakukan

dibeberapa lokasi dengan cara pengamatanvisual. Lokasi-lokasi tersebut adalah pantaiMolawe, pantai Banda Eha, Tanjung Taipa dansebelah timur pantai Laimeo. Secara umumarah penjalaran gelombang di sekitar perairanTeluk Lasolo selama pengamatan berasal daritimurlaut-timur dengan tinggi gelombang rata-rata antara 20 – 50 cm dan periode gelombang 5– 8 detik pada keadaan normal. Kondisi ini bisaberubah secara ekstrim hingga mencapai tinggigelombang 1 – 2 meter saat angin bertiupkencang khususnya pada saat musim timurberlangsung, berdasarkan data iklim dari BandarUdara Kendari sepanjang tahun angin timurbertiup antara 6 - 8 bulan. Gelombang yangtimbul di perairan ini selain yang dibangkitkanoleh angin juga gelombang yang ditimbulkankarena alun dari laut lepas, dimana gelombangini juga cukup signifikan berpengaruh terhadapproses terjadinya abrasi pantai di sepanjangpantai Teluk Lasolo.

Pada keadaan normal tipe gelombang yangdominan adalah tipe plunging, sedangkan pada

saat terjadi gelombang besar tipe gelombangyang terjadi adalah tipe surging dengan arahdatang gelombang dominan tegak lurus pantai.Proses terjadinya abrasi pantai oleh gelombangdi perairan Teluk Lasolo sebagian besar terjadipada tipe pantai berpasir. Pada saat gelombangpecah sebagian besar energi gelombangdihancurkan dalam turbulensi. Butir pasirdigerakkan dari dasar dan tersuspensi olehturbulensi. Pecahnya gelombang tersebutmenghempaskan massa air ke pantai denganmembawa material pasir ke laut. Massa airtersebut menghancurkan sisa energinya denganrunup ke pantai sebagian air yang naik tersebutakan kembali ke laut dengan cara perkolasimelalui pantai, dan sebagian besar lainnyakembali ke laut melalui permukaan pantai. Airyang kembali tersebut cukup turbulen, sehinggapasir yang terangkut ke laut cukup signifikan(Triatmodjo, 1999). Pasir yang terbawa ke lauttidak kembali kedarat oleh gerakan gelombangberikutnya karena pada daerah ini lebar surfzonenya cukup pendek dengan morfologi dasarlautnya yang curam sehingga material pasir yangterbawa akan terus ke laut oleh gerakan arustegak lurus pantai (rip current). Hal inimenganggu sistem kesetimbangan suplaisedimen antara darat dan laut sehingga terjadikekosongan suplai sedimen pasir ke arah pantaiyang menyebabkan secara perlahan-lahan terjadikemunduran garis pantai. Kondisi ini akan lebihparah lagi pada saat terjadi gelombang besardimana gelombang pecah sudah diluar garispantai dan gempuran gelombang akanmengerosi daratan pantai termasuk rumah-rumah yang ada disekitar pantai tersebut,selanjutnya membawa material pantai yangcukup besar itu ke arah laut. Daerah yang parahterkena abrasi pantai yaitu mulai dari TanjungTaipa hingga pantai Mandiodo. Daerah abrasi inidicirikan dengan banyaknya pohon-pohondisepanjang pinggir pantai yang tumbang,mundurnya garis pantai dan rusaknya infrasuktur lainnya disepanjang pantai Teluk Lasolo.Penduduk di sekitar pantai telah berupaya untukmenangulangi abrasi pantai dengan caramembuat tumpukan batu di pinggir pantai,seperti terlihat di pantai Molawe dan pantaiLembo Bajo, namun hasilnya tidak efektif danproses abrasi masih terus berlangsung. Dibeberapa lokasi telah dibuat tanggul-tanggulpenahan gelombang berupa jetty seperti di

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 7, No. 3, Desember 2009

131

Page 10: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 7, No. 3, Desember 2009

132

Gambar 9. Kurva yang menunjukan hubungan antara pasang surut dan kecepatan arus di perairanTeluk Lasolo

Gambar 10. Kurva yang menunjukan hubungan antara pasang surut dan arah arus di perairanTeluk Lasolo

Page 11: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

Molawe dan Tinobu, namun fungsi bangunan inihampir tidak ada malah sebaliknya menyebabkanterjadinya abrasi pantai yang lebih parah padadaerah sekitarnya seperti kasus di Tinowu.Gambar 11 memperlihatkan peta abrasi pantai disekitar pantai Teluk Lasolo.

Melihat karakteristik dari hidro-oseanografinya gelombang laut di perairan inimenyebabkan terjadinya arus sejajar pantai(longshore current) dan arus tegak lurus pantai(rip current). Gelombang yang menyebabkanarus tegak lurus pantai terjadi mulai TanjungTaipa sampai Tinobu sedangkan gelombang yangmenyebabkan arus sejajar pantai terjadi di

sekitar perairan Desa Matamoy sampai DesaMolawe.

Berdasarkan karakteristik arus disekitarpantai tersebut di atas pembuatan jetty tunggaltidak efektif untuk menanggulangi proses abrasipantai di daerah Tinowu dan sekitarnya.Pembuatan jetty cukup efektif kalau gelombangyang menuju pantai membentuk arus sejajarpantai sehingga pembuatan jetty ini diharapkandapat memerangkap sedimen pantai.Kenyataannya di sekitar perairan ini arus yangdominan di pantai adalah arus yang tegak luruspantai sehingga sedimen yang terbawa tidak ditransport sejajar pantai tapi langsung di bawa ke

Gambar 11. Peta abrasi pantai di sekitar pantai Teluk Lasolo

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Volume 7, No. 3, Desember 2009

133

Page 12: IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO …

laut, akibatnya proses abrasi pantai disekitarperairan ini terus berlansung. Bentuk bangunanpantai yang cocok untuk penangulangan bahayaabrasi sekitar perairan Tinowu adalah bangunanpemecah gelombang lepas pantai. Untukmelakukan pembuatan bangunan tipe ini harusdilakukan studi khusus yang menyeluruh dandetil sehingga tidak terjadi kesalahan dalampenanggulangan abrasi di daerah ini.

Kejadian sebaliknya terjadi di perairanMolawe dan sekitarnya dimana gelombang lautdominan menyebabkan arus sejajar pantai. Arussejajar pantai di perairan ini bergerak ke arahbaratlaut dan membawa material hasil erosi daripantai sebelah timur sehingga menyebabkanmajunya garis pantai di sebelah timur DermagaMolawe, sedangkan di sebelah barat dermagaterjadi abrasi yang parah. Kondisi inimenyebabkan dermaga di Desa Molawe yangdibangun Pemda setempat tidak berfungsi samasekali karena terjadi pendangkalan dan letaknyayang salah sehingga kapal-kapal tidak bisamerapat karena gelombang. Untukmenanggulangi permasalahan abrasi di sekitarperairan ini bentuk bangunan pantai yang cocokadalah groin berjajar yang berfungsi untukmemerangkap sedimen yang terbawa oleh arussejajar pantai. Untuk pembuatan groin ini perludilakukan kajian lebih dalam terutama terhadappengukuran arus detil dan model transportsedimennya.

KESIMPULANKondisi regional perairan di luar perairan

Teluk Lasolo sangat mempengaruhi kondisihidrooseanografi di dalam perairan Teluk Lasolo.Kondisi ini berpengaruh terhadap polapergerakkan arus dan tinggi gelombang datangdi dalam perairan sekitar Teluk Lasolo. Polapergerakkan arus di dalam perairan telukdominan berarah tenggara, hal ini sangatdipengaruhi oleh keadaan perairan teluk yangsemi tertutup dan arus global (adanya arlindo),sedangkan kondisi gelombang yang terjadi didalam perairan teluk tidak hanya dibangkitkanoleh kondisi angin lokal, tetapi juga disebabkankarena penjalaran gelombang dari laut dalam diluar perairan teluk. Tingginya gelombang yangterjadi didalam teluk disebabkan gelombang

yang menjalar dari laut dalam mengalamidifraksi dan gesekan akibat perubahan morfologidasar laut sehingga daerah pantai akansenantiasa dihantam gelombang setiap saat, dankejadian paling parah terjadi pada saat musimtenggara. Aktifitas gelombang ini menyebabkanterangkutnya sedimen/batuan dari pantai ke arahlaut melalui gerakan arus sejajar pantai dan arustegak lurus pantai. Sedimen yang terangkutakan terbawa terus ke arah laut dalam olehpergerakan arus laut yang dominan berarahtimur. Kondisi ini menyebabkan pantaimengalami defisit material/sedimen, sehinggapantai akan mengalami abrasi secara kontinyu.Penanganan abrasi pantai di sekitar perairanTeluk Lasolo hanya mungkin dilakukan padabeberapa daerah vital saja yang bernilaiekonomi, yaitu dengan cara membuat tipebangunan penahan pantai yang berbentuk groinsejajar yang disesuaikan dengan kondisihidrooseanografi, kondisi morfologi dasar lautdan garis pantainya.

UCAPAN TERIMAKASIHKami mengucapkan terimakasih kepada

Kapuslitbang Geologi Kelautan, Bapak Ir.Subaktian Lubis, M.Sc. yang telah menugaskantim untuk melakukan penelitian di perairanTeluk Lasolo, Kendari, Sulawesi Tenggara.Tidak lupa kepada rekan-rekan yang telahmemberikan saran dan masukan sehinggamakalah ini diterima dan dapat terbit.

ACUANRachmat, B., Yogi Noviadi., Indra, A., Noor

Cahyo, D.A., 2003, Penelitian AbrasiPantai Perairan Lasolo, Kendari SulawesiTenggara, Puslitbang Geologi Kelautan, Laporan intern, Tidakdipublikasi.

Syamsudin, F., 2002, Arus Lintas Indonesia danFenomena ENSO, LaboratoriumOcean-Atmosphere, UniversitasHiroshima.

Triatmodjo, B., 1999, Teknik Pantai, Gramedia,Jakarta

JURNAL GEOLOGI KELAUTANVolume 7, No. 3, Desember 2009

134