icda ecda

2
1. ECDA & ICDA Minggu, 26 Desember 10 - oleh : iswahyudi Dear pak Hengki, Melihat email diatas, maka langkah konseptual telah tertuang dengan jelas. Tinggal tingkat teknis perlu diperjelas. Disini saya ingin sedikit menguraikan konsep Mechanical integrity khususnya pipeline. kenapa pipeline karena risk dari pipeline bisa langsung memakan korban masyarakat. Detail untuk assessment equipment/static atau rotating adalah sama. Konsep ini telah sangat baik di terapkan di beberapa Contractor Migas di Indonesia, Chevron Indonesia Company, Total E P Indonesie, ConocoPhillips Medco. BUMN yang saya pernah tau adalah PGN. mungkin beberapa kontraktor migas baik asing Nasional juga ada. Implementasi risk analysis yang telah dipetakan cukup baik adalah lapangan MEDCO, SOKA dll. untuk company yang lain saya belum tau karena tidak terlibat, namun yang paling penting adalah ilmunya. Dimana mereka sudah mempunyai software pemetaan mengenai risk analysis ini. Konsep ini adalah pemetaan data lapangan yang diterjemahkan ke dalam bentuk software dan outputnya adalah risk rengking. Hal ini sangat memudahkan engineer khususnya corrosion engineer untuk melakukan assessment terhadap pipeline mereka berdasarkan tingkat resiko yang tinggi. Contractor yang membuat sofware ini adalah Wilson Walton Indonesia. sekarang mari kita masuk ke tahap detail engineering. ECDA adalah External Corrosion Direct Assesment. Dimana disini dilakukan analisis external dari phisical pipeline yang concact dengan tanah. pipeline walaupun sudah dilapisi dengan coating, masih beresiko jika tidak diproteksi oleh secondary protection yaitu cathodic protection. coating sendiri mempunyai coating breakdown yaitu tingkat peruluhan coating yang akan semakin membesar sepanjang umur pipa, sifat material. Nah, ECDA ini berperan untuk menganaliis permukaan pipa, condisi coating condisi tanah yang sepanjang ROW (right of Way)- jalur perpipaan. Metoda yaitu Pre-assessment/analysis, indirect inpection, Direct inspection post assesment (action to be done) 1. Pre-Assessment, survey CIPS-DCVG atua ACVG. survey ini dilakukan sepanjang pipa. CIPS =Close Interval Potensial Survey, Direct Current Voltage Gradient or Alternative Current Voltage Gradient. CIPS adalah pengukuran level potential pipa terhadap level proteksi yang berdasarkan NACE standart. Range proteksi yang disyaratkan oleh NACE adalah -850 mV s.d -1200 mV. Hasilnya berupa grafik dan anlisis dilakukan terhadap nilai dibawah range -850 mV. area dibawah -850 mV disebut spot area dan dilakukan DCVG. analyis data CIPS dan DCVG adalah indirect inspection (step 2). setelah data DCVG disimpulkan dimana current loss karena kurasakan coating akan bernilai besar dan dianggap sbg spot korosi dan perlu digging dan repair. Digging adalah direct assesment dan repair adalah post assessment. Jika hal ini dilakukan berkala maka resiko pipa terbakar dan bocor bs ditekan yang paling penting owner mengetahui kondisi pipeline mereka. ICDA ; internal Corrosion Direct Assesment. konsepnya hampir sama dimana dilakukan beberpa pengukuran melalui device seperti coupon probe serta inteligent pig. out put dari ICDA adalah corrosion rate pipa dan thicness pipa. shg diketahui lifetime pipa tersebut. ICDA sangat banyak digunakan di plant khusus untuk

description

direct

Transcript of icda ecda

Page 1: icda ecda

1. ECDA & ICDAMinggu, 26 Desember 10 - oleh : iswahyudi

Dear pak Hengki, 

Melihat email diatas, maka langkah konseptual telah tertuang dengan jelas. Tinggal tingkat teknis perlu diperjelas. 

Disini saya ingin sedikit menguraikan konsep Mechanical integrity khususnya pipeline. kenapa pipeline karena risk dari pipeline bisa langsung memakan korban masyarakat. Detail untuk assessment equipment/static atau rotating adalah sama. Konsep ini telah sangat baik di terapkan di beberapa Contractor Migas di Indonesia, Chevron Indonesia Company, Total E P Indonesie, ConocoPhillips Medco. BUMN yang saya pernah tau adalah PGN. mungkin beberapa kontraktor migas baik asing Nasional juga ada. 

Implementasi risk analysis yang telah dipetakan cukup baik adalah lapangan MEDCO, SOKA dll. untuk company yang lain saya belum tau karena tidak terlibat, namun yang paling penting adalah ilmunya. Dimana mereka sudah mempunyai software pemetaan mengenai risk analysis ini. Konsep ini adalah pemetaan data lapangan yang diterjemahkan ke dalam bentuk software dan outputnya adalah risk rengking. Hal ini sangat memudahkan engineer khususnya corrosion engineer untuk melakukan assessment terhadap pipeline mereka berdasarkan tingkat resiko yang tinggi. Contractor yang membuat sofware ini adalah Wilson Walton Indonesia. 

sekarang mari kita masuk ke tahap detail engineering. 

ECDA adalah External Corrosion Direct Assesment. Dimana disini dilakukan analisis external dari phisical pipeline yang concact dengan tanah. pipeline walaupun sudah dilapisi dengan coating, masih beresiko jika tidak diproteksi oleh secondary protection yaitu cathodic protection. coating sendiri mempunyai coating breakdown yaitu tingkat peruluhan coating yang akan semakin membesar sepanjang umur pipa, sifat material. Nah, ECDA ini berperan untuk menganaliis permukaan pipa, condisi coating condisi tanah yang sepanjang ROW (right of Way)- jalur perpipaan. Metoda yaitu Pre-assessment/analysis, indirect inpection, Direct inspection post assesment (action to be done) 1. Pre-Assessment, survey CIPS-DCVG atua ACVG. survey ini dilakukan sepanjang pipa. CIPS =Close Interval Potensial Survey, Direct Current Voltage Gradient or Alternative Current Voltage Gradient. CIPS adalah pengukuran level potential pipa terhadap level proteksi yang berdasarkan NACE standart. Range proteksi yang disyaratkan oleh NACE adalah -850 mV s.d -1200 mV. Hasilnya berupa grafik dan anlisis dilakukan terhadap nilai dibawah range -850 mV. area dibawah -850 mV disebut spot area dan dilakukan DCVG. analyis data CIPS dan DCVG adalah indirect inspection (step 2). setelah data DCVG disimpulkan dimana current loss karena kurasakan coating akan bernilai besar dan dianggap sbg spot korosi dan perlu digging dan repair. Digging adalah direct assesment dan repair adalah post assessment. 

Jika hal ini dilakukan berkala maka resiko pipa terbakar dan bocor bs ditekan yang paling penting owner mengetahui kondisi pipeline mereka. 

ICDA ; internal Corrosion Direct Assesment. konsepnya hampir sama dimana dilakukan beberpa pengukuran melalui device seperti coupon probe serta inteligent pig. out put dari ICDA adalah corrosion rate pipa dan thicness pipa. shg diketahui lifetime pipa tersebut. ICDA sangat banyak digunakan di plant khusus untuk hazardous piping fluids. 

Penggabungan kedua ICDA ECDA dikenal dengan konsep PIM (pipeline Integrity Management). Biasanya KKKS Asing mempunyai departement khusus yaitu integrity department dimana para pakar korosi, chemical berkecimpung untuk menganalyis secara menyeluruh kondisi plant mereka secara menyeluruh dan berkala shg maintenance di perusahaan asing sangat detail dan dilaksanakan. 

Semoga uraian diatas bs bermamfaat.

Page 2: icda ecda

Pgasol

Ronald hasian 082164063063

Muharrir asyari 081280008513