ibd

9
MANUSIA DAN KEMATIAN ATAU MAUT Pembicaraan mengenai kematian atau maut ini meliputi pembicaraan tentang arti kematian, proses kematian, fungsi kematian dan maknanya. Biasanya orang itu takut mati, dan kematian itu mengecutkan. Tetapi ada juga orang yang bersahabat dengan kematian karena orang tersebut mempunyai prinsip bahwa hidup ini menuju mati, mati adalah sesuatu yang menarik dan menghibur serta penawar kesulitan. Pendapat ini cukup beralasan, tetapi yang lebih penting lagi adalah mencari makna maut. Semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini tidak kekal, manusia yang menyadari kematian akan berusaha sebaik-baiknya untuk menghadapi kematian sebab kematian merupakan bagian dari proses kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan. Manusia yang tidak menyadari kematian sering terjerumus ke dalam sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan agama. 1. PENGERTIAN MATI Kata mati berarti tidak ada, gersang, tandus, kehilangan akal dan hati nurani, kosong, berhenti, padam, buruk, lepasnya ruh dari jasad (QS. 2:28; 2:164; 33:52; 6:95) Pengertioan mati yang sering dijumpai dalam istilah sehari-hari adalah: a. Kemusnahan dan kehilangan total roh dari jasad. b. Terputusnya hubungan antara roh dan badan. c. Terhentinya budi daya manusia secara total. Kematian hanyalah berhentinya budi daya manusia pada alam pertama, yang nantinya akan dilanjutkan kehidupannya pada alam kedua. 2. PROSES KEMATIAN (SAKARATUL-MAUT) 1

description

manusia

Transcript of ibd

Page 1: ibd

MANUSIA DAN KEMATIAN ATAU MAUT

Pembicaraan mengenai kematian atau maut ini meliputi pembicaraan tentang arti kematian,

proses kematian, fungsi kematian dan maknanya.

Biasanya orang itu takut mati, dan kematian itu mengecutkan. Tetapi ada juga orang yang

bersahabat dengan kematian karena orang tersebut mempunyai prinsip bahwa hidup ini menuju mati, mati

adalah sesuatu yang menarik dan menghibur serta penawar kesulitan. Pendapat ini cukup beralasan, tetapi

yang lebih penting lagi adalah mencari makna maut.

Semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini tidak kekal, manusia yang menyadari kematian

akan berusaha sebaik-baiknya untuk menghadapi kematian sebab kematian merupakan bagian dari proses

kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan. Manusia yang tidak menyadari kematian sering terjerumus

ke dalam sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan agama.

1. PENGERTIAN MATI

Kata mati berarti tidak ada, gersang, tandus, kehilangan akal dan hati nurani, kosong, berhenti,

padam, buruk, lepasnya ruh dari jasad (QS. 2:28; 2:164; 33:52; 6:95) Pengertioan mati yang sering

dijumpai dalam istilah sehari-hari adalah:

a. Kemusnahan dan kehilangan total roh dari jasad.

b. Terputusnya hubungan antara roh dan badan.

c. Terhentinya budi daya manusia secara total.

Kematian hanyalah berhentinya budi daya manusia pada alam pertama, yang nantinya akan

dilanjutkan kehidupannya pada alam kedua.

2. PROSES KEMATIAN (SAKARATUL-MAUT)

Proses kematian seseorang beraneka ragam, mulai dari proses mati dengan tenang sampai pada

proses mati dengan terlebih dahulu mengalami kecelakaan.

Seseorang yang mati syahid (membela agama) kedudukannya berbeda dengan seseorang yang

mati bukan syahid.

Istilah lain untuk proses kematian adalah sakaratul maut. Sakaratul maut artinya bingung,

ketakutan, dan kedahsyatan saat sedang dicabut rohnya dari badan yang perlahan-lahan menjadi beku.

Pertama kakinya membeku, perlahan-lahan bergeser ke paha, sampai ke kerongkongan, kemudian mata

terbelalak ke atas mengikuti lepasnya roh.

1

Page 2: ibd

3. FUNGSI KEMATIAN

Fungsi kematian ada apabila jawabannya bersumber dari ajaran-ajaran agama. Ajaran agama

tidak memandang semata-mata sebagai kematian fisik, tetapi berfungsi rohaniah, yaitu untuk memberikan

pembalasan kepada manusia sesuai dengan amal perbuatannya sewaktu hidup. Orang yang mengikuti

ajaran agama dengan sebenarnya dan sebaik-baiknya akan dijamin masuk surga, dan sebaliknya, orang

yang tidak mengikuti ajaran agama akan masuk neraka. Fungsi kematian adalah untuk mnghentikan budi

daya, prestasi, dan sumbangan seluruh potensi kemanusiaannya karena kematian itu adalah takdir.

4. SIKAP MENGHADAPI KEMATIAN

Sikap menghadapi kematian bermacam-macam, sesuai dengan keyakinan dan kesadarannya.

a. Orang yang menyiapkan dirinya dengan amal perbuatan yang baik karena menyadari bahwa

kematian akan datang dan mempunyai makna rohaniah.

b. Orang yang mengabaikan peristiwa kematian, yang menganggap kematian sebagai peristiwa

alamiah yang tidak ada makna rohaniahnya.

c. Orang yang merasa takut atau keberatan untuk mati karena terpukau oleh dunia materi.

d. Orang yang ingin melarikan diri dari kematian karena menganggap bahwa kematian itu

merupakan bencana yang merugikan, mungkin karena banyak dosa, hidup tanpa norma, atau

beratnya menghadapi keharusan menyiapkan diri untuk mati.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan pokok-pokok pikiran tentang mati:

a. Mati adalah berhentinya budi daya manusia secara total.

b. Proses kematian menyangkut segi fisik dan segi rohani.

c. Sikap manusia menghadapi kematian bermacam-macam.

d. Kematian merupakan pengalaman akhir dari hidup seseorang.

e. Kesimpulan, konsepsi, atau pengertian tentang kematian lebih banyak diperoleh dari sumber-

sumber agama seperti wahyu atau ajaran agama lainnya.

5. MAKNA KEMATIAN

Menurut B.S. Mardiatmadja (1987, makna dibalik kematian itu adalah maut sebagai putusnya

segala relasi, sebagai kritik atas hidup, sebagai pelepasan, sebagai awal hidup baru, dan hanya Tuhan

yang merupakan penguasa hidup dan maut.

2

Page 3: ibd

6. MAUT SEBAGAI PUTUSNYA SEGALA RELASI

Bentuk pemutusan relasi bermacam-macam, mungkin patah hati, diasingkan (di penjara), dan

sebagainya

Orang yang takut akan mati menandakan bahwa orang tersebut tidak memiliki cinta yang

mendalam dan tanpa batas sehingga ia tidak yakin bahwa relasinya tetap terjaga, dan takut relasinya

terputus.

7. MAUT SEBAGAI KRITIK ATAS HIDUP

Maut adalah kesamarataan yang adil kepada semua manusia. Segala macam keangkuhan, tirani,

atau kekuasaan menjadi ciut dihadapan maut.

Maut mengkritik orang-orang yang tidak pernah merasa puas, atau haus untuk menumpuk-numpuk

atribut kejayaan serta kesuksesan. Kritik maut ini justru mungkin akan menakutkan orang yang alim dan

saleh, sebab keadaan yang tinggi akan menyatakan: Saya ini tidak memiliki sedikitpun daya dan kekuatan

untuk menentang maut. Inilah kritik maut terhadap hidup. Tidak ada pemutlakan nilai-nilai, kekuasaan,

serta jasa-jasa selama orang hidup bagi sesuatu yang dikatakan maut.

8. MAUT SEBAGAI PELEPASAN

Maut merupakan pelepasan dari penderitaan hidup. Dalam kasus-kasus di kota-kota besar, sering

terjadi pelajar yang bunuh diri demi membebaskan diri dari penderitaan, dari kerasnya persaingan hidup,

atau karena merasa terasing, tidak merasakan cinta dan kasih sayang orang tuanya.

9. MAUT SEBAGAI AWAL HIDUP BARU

Dalam suatu keyakinan agama, mati itu adalah awal dari hidup. Jadi, mati dalam hal ini

merupakan peralihan ke hidup baru.

Bila manusia mau tabah menghadapi kematian, maka perlu kepastian tentang hidup. Hal ini

penting sebab kematian tetap akan datang menjemput manusia. Maka lebih bijaksana apabila manusia

menyambutnya dengan penuh kesadaran. Atau sama sekali jangan memikirkan kematian, sebab kematian

itu bukan urusan manusia.

10. TUHAN SEBAGAI PENGUASA HIDUP DAN MATI

Seseorang yang menganut agama atau suatu kepercayaan mengakui Tuhan adalah penguasa hidup

dan mati.

3

Page 4: ibd

11. PENGALAMAN/PANDANGAN MANUSIA DAN KEMATIAN

MANUSIA DAN KEYAKINAN

1. PENGERTIAN

Menurut etimologi, kata iman berasal dari kata aamana (bahasa Arab) yang berarti mempercayai,

ketenangan, keamanan, atau ketentraman. Maka iman itu berarti kepercayaan. Percaya berasal dari kata

pracaya (bahasa sansekerta) yang berarti meneriama, sedangkan keyakinan berasal dari kata yaqin

(bahasa Arab) yang berarti percaya sungguh-sungguh. Kepercayaan berbeda dengan keyakinan,

Kepercayaan hanya menerima dengan budi (ratio), sedangkan keyakinan menerima dengan akal.

2. MANUSIA DAN KEYAKINAN

Manusia dalam hidupnya mempunyai kayakinan atas suatu hal. Sebab, manusia dalam hidupnya

selalu mempunyai pengharapan dan cita-cita sehingga ia selalu berusaha untuk mewujudkan keyakinan

dan pengharapannya dalam karya yang kongkret.

Keyakinan adalah sesuatu yang seharusnya dibela oleh orang yang memilikinya, tidak peduli

apapun yang bakal terjadi atau menimpa dirinya.

Keyakinan akan suatu pengetahuan iasanya melalui suatu proses penerimaan pengetahuan, yaitu

dengan pengesahan (coknitive maping). Manusia memerlukan suatu bentuk keyakinan dalam hidupnya

karena keyakinan akan melahirkan tata nilai guna menopang hidup budayanya. Keyakinan yang benar

haruslah bersumber dari nilai yang benar.

3. PENGALAMAN MANUSIA DAN KEYAKINAN

Saya termasuk anak yang malas. Belajar saja yang juga bisa dilakukan sambil santai pun saya

malas, apalagi melakukan aktivitas seperti olahraga. Jujur itu adalah salah satu kegiatan yang sangat

jarang saya lakukan, kecuali ketika ada pelajaran olahraga di sekolah. Saya tahu sebenarnya kita itu harus

berolahraga sedikitnya seminggu sekali agar badan kita tetap sehat dan jadi tidak loyo. Tetapi saya malas

sekali, karena sudah terbiasa dari SMP jarang berolahraga dan menjadi tidak terbiasa. Sebenarnya ketika

dan sesudah berolahraga saya senang, badan pun juga jadi ringan. Olahraga yang sering saya lakukan pun

hanya olahraga ringan seperti senam, main badminton, voli, hanya permainan yang biasa saja. Dulu

ketika SMP dan SMA ketika ada praktik olahraga saya selalu mendapat nilai yang tidak terlalu tinggi

4

Page 5: ibd

dalam praktiknya. Karena itu tadi saya jarang olahraga jadi badan saya tidak terbiasa. Saya paling tidak

kuat lari jauh dan lama. Ketika ujian praktik SMP dulu contohnya kita di haruskan lari mengelilingi

lapangan olahraga dalam dua belas menit, saya hanya mendapat 9 putaran saja. saya termasuk yang

mendapat putaran sedikit, karena yang lain ada yang mendapat 12 putaran.

Ketika kuliah saya mengikuti PNC (Padjadjaran Nursing Corps) sebuah UKM di Fakultas

Keperawatan. Saya tidak tahu jika ingin mengikuti PNC harus kuat. Karena yang saya tahu PNC itu

adalah sebuah tim kesehatan yang bekerja langsung turun di lapangan saja. saya tidak berpikir kalau yang

namanya membantu korban bencana itu juga harus kuat. Kuat mengangkat dan memindahkannya ke

tempat yang aman misalnya. Dan untuk mendapatkan kekuatan serta kesehatan tersebut, ketika diklatnya

kami mendapat bimbingan bina jasmani, yaitu lari, push up dan lain-lain. Awalnya saya tidak kuat lari

keliling Unpad, baru saja sampai gedung fikom bagian ulu hati saya sudah sakit, napas juga sudah sesak.

Senior PNC saya bilang itu memang harus di paksakan, jangan di rasa sakitnya. Dia juga mengatakan

saya sakit itu karna tidak terbiasa. Akhirnya saya mencoba meyakini diri saya sendiri dan berusaha kalau

saya pasti kuat dan bisa. Walau saya lari dan di selingi dengan berjalan tapi saya bisa dan saya tidak

sampai jatuh ataupun pingsan. Dari situ saya yakin kalau kita memiliki keyakinan kita pasti bisa menjadi

seperti apa yang kita harapkan. Setiap keyakinan yang disertai dengan niat dan usaha yang sungguh-

sungguh akan membuahkan hasil yang baik dan memuaskan.

5

Page 6: ibd

MANUSIA DAN PENGABDIAN

Dalam menghadapi kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada keharusan memilih antara

mengutamakan kepentingan sendiri atau kepentingan orang lain (umum), disinilah pengabdian seseorang

diuji dalam kehidupan.

Pengabdian atas dasar keyakinan mungkin merupakan pendorong yang paling kuat bagi

seseorang atau kelompok dalam kehidupannya.Pengabdian atas dasar cinta kasih sering membuat lupa

diri seseorang sampai berani mengorbankan jiwanya. Pengabdian atas dasar cinta kasih harus dilakukan

atau ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya dan wajar serta penuh tanggung jawab.

Pengabdian berasal dari kata “abdi” yang artinya menghambakan diri, patuh dan taat terhadap

siapa saja yang kita abdi. Jadi, pengabdian merupakan perbuatan yang bertujuan untuk menghambakan

diri serta patuh dan taat kepada sesuatu atau siapa yang kita anggap lebih tinggi, berharga, bernilai, atau

yang lebih kita pentingkan. Pengabdian dapat diartikan pelaksanaan tugas dengan kesungguhan hati atau

secara ikhlas atas dasar keyakinan atau perwujudan rasa kasih sayang, cinta, tanggung jawab, dan lain-

lain, kepada sesuatu.

PENGALAMAN MANUSIA DAN PENGABDIAN

Pengabdian yang saya jalani saat ini adalah pengabdian kepada keluarga, terutama kepada kedua

orangtua. Kedua orangtua merupakan sumber motivasi terbesar bagi saya sehingga saya dapat

menjalankan kewajiban saya sebagai bentuk pengabdian saya kepada kedua orangtua.Bentuk pengabdian

kepada kedua orangtua adalah dengan menjadi mahasiswa yang amanah atas kepercayaan orangtua untuk

saya melanjutkan pendidikan. Belajar dengan tekun serta menjaga diri adalah suatu hal yang harus saya

laksanakan dalam menjaga pengabdian saya terhadap kedua orangtua, terlebih jarak yang memisahkan

membuat orangtua tidak selalu melihat apa yang saya kerjakan.

6