Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan

5
syabab.com/akhbar/ummah/3308-ian-nisbet-aktivis-hizbut-tahrir-inggris-mencari-kebenaran-sampai-ke-tahanan.html 1/5 Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan Syabab.Com - Ian Nisbet merupakan salah satu aktivis Hizbut Tahrir Inggris yang pernah mengalami kezaliman diktator Mesir kala itu Husni Mubarak tatkala dirinya hendak belajar bahasa Arab di Mesir. Pada 2002, ia dan kedua temannya disiksa dipenjara di ruang yang berbeda tanpa lampu, toilet dan alas tilam. Dan baru dibebaskan pada tahun 2006. Website designer ini berharap bisa membaca teks-teks Islam langsung dari sumbernya. “Ketika akhirnya saya mendapat kesempatan pergi ke Mesir, saya ambil peluang itu,” ungkap lelaki yang kini berusia 38 tahun itu. Ian ditangkap di sebuah rumah di Kairo yang ia tinggali bersama istrinya, Humeira, dan anak laki-laki mereka. “Mata saya ditutup dan saya ditempatkan di sel yang dingin – pendingin ruangannya terus menyala. Saya berada di sana selama empat hari,” tuturnya. “Setiap satu jam saya dibangunkan dan diberdirikan dan harus menyebutkan nomor saya, 26. Tangan saya diborgol ke belakang. Saya tidak dapat tidur di atas lantai beton dan saya merasa sangat ketakutan. Saya mendengar nomor-nomor dipanggil yang disusul dengan jeritan-jeritan. Setelah dua hari saya dibawa ke sebuah kantor untuk diinterogasi. Saya dipukuli. Istri dan anak saya diancam. Saya dihinakan. Ketika saya tidak memahami sebuah pertanyaan, mereka menjadi lebih agresif, mengancam saya dengan kursi listrik. Mereka membawa saya untuk menyaksikan tahanan lain yang disetrum.” “Mereka bilang mereka tahu segalanya dan hanya ingin agar saya setuju dengan laporan yang telah mereka siapkan. Melihat orang lain disiksa di hadapan saya sungguh membuat saya menderita.” Pada malam keempat, lanjut Ian, ia dibawa ke kantor jaksa. Di sana penutup matanya dibuka. “Jaksa membaca laporan penganiaya, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sama. SABTU, 23 MARET 2013 04:31 REDAKSI TOPIK UTAMA Obama Khawatirkan Berkuasanya Kelompok Islam Pasca-Assad di Suriah Ma’al Hadîts asy- Syarîf: Keutamaan Syam Zayat: Kegagalan Ikhwanul Muslimin Akan Mematahkan Proyek Islam Selama 50 Tahun Suriah: NATO Telah Bersiap, Penguasa Muslim Masih Terlelap! ADVERTISEMENT ADVERTISEMENT ADVERTISEMENT ADVERTISEMENT ADVERTISEMENT DEPAN AKHBAR TSAQAFAH ARTIKEL KHILAFAH PENDIDIKAN KELUARGA ANAK MUDA MEDIA UMMAH DUNIA Last update 04:56:31 AM GMT > 03 24 2013 CARI Waspadai Rezim Represif Berkedok Pancasila

description

 

Transcript of Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan

Page 1: Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan

syabab.com/akhbar/ummah/3308-ian-nisbet-aktivis-hizbut-tahrir-inggris-mencari-kebenaran-sampai-ke-tahanan.html 1/5

IanNisbet,AktivisHizbutTahrirInggris,MencariKebenaranSampaikeTahanan

Syabab.Com - Ian Nisbet merupakan salah satu aktivis Hizbut

Tahrir Inggris yang pernah mengalami kezaliman diktator Mesir kala

itu Husni Mubarak tatkala dirinya hendak belajar bahasa Arab di

Mesir. Pada 2002, ia dan kedua temannya disiksa dipenjara di

ruang yang berbeda tanpa lampu, toilet dan alas tilam. Dan baru

dibebaskan pada tahun 2006.

Website designer ini berharap bisa membaca teks-teks Islam

langsung dari sumbernya. “Ketika akhirnya saya mendapat

kesempatan pergi ke Mesir, saya ambil peluang itu,” ungkap lelaki

yang kini berusia 38 tahun itu.

Ian ditangkap di sebuah rumah di Kairo yang ia tinggali bersama

istrinya, Humeira, dan anak laki-laki mereka. “Mata saya ditutup

dan saya ditempatkan di sel yang dingin – pendingin ruangannya

terus menyala. Saya berada di sana selama empat hari,” tuturnya.

“Setiap satu jam saya dibangunkan dan diberdirikan dan harus

menyebutkan nomor saya, 26. Tangan saya diborgol ke belakang.

Saya tidak dapat tidur di atas lantai beton dan saya merasa

sangat ketakutan. Saya mendengar nomor-nomor dipanggil yang

disusul dengan jeritan-jeritan. Setelah dua hari saya dibawa ke

sebuah kantor untuk diinterogasi. Saya dipukuli. Istri dan anak

saya diancam. Saya dihinakan. Ketika saya tidak memahami

sebuah pertanyaan, mereka menjadi lebih agresif, mengancam

saya dengan kursi listrik. Mereka membawa saya untuk

menyaksikan tahanan lain yang disetrum.”

“Mereka bilang mereka tahu segalanya dan hanya ingin agar saya

setuju dengan laporan yang telah mereka siapkan. Melihat orang

lain disiksa di hadapan saya sungguh membuat saya menderita.”

Pada malam keempat, lanjut Ian, ia dibawa ke kantor jaksa.

Di sana penutup matanya dibuka. “Jaksa membaca laporan

penganiaya, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sama.

SABTU, 23 MARET 2013 04:31 REDAKSI

TOPIK UTAMA

ObamaKhawatirkanBerkuasanyaKelompok IslamPasca-Assad diSuriah

Ma’al Hadîts asy-Syarîf: KeutamaanSyam

Zayat: KegagalanIkhwanul MusliminAkan MematahkanProyek IslamSelama 50 Tahun

Suriah: NATO TelahBersiap, PenguasaMuslim MasihTerlelap!

ADVERTISEMENT

AD VER T ISEM EN T

AD VER T ISEM EN T

AD VER T ISEM EN T

AD VER T ISEM EN T

DEPAN AKHBAR TSAQAFAH ARTIKEL KHILAFAH PENDIDIKAN KELUARGA ANAK MUDA MEDIA

UMMAH DUNIA

Last update 04:56:31 AM GMT >03 24 2013 CARIWaspadai Rezim Represif Berkedok Pancasila

Page 2: Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan

syabab.com/akhbar/ummah/3308-ian-nisbet-aktivis-hizbut-tahrir-inggris-mencari-kebenaran-sampai-ke-tahanan.html 2/5

Saya dipaksa menandatangani laporan itu. Saya tetap tidak

melihat adanya seorang pengacara atau perwakilan pemerintah

Inggris, meskipun saya sudah memintanya,” kata laki-laki yang

lahir 9 Agustus 1974 di Cheltenham.

Ia dipenjara lantaran dirinya teridentifikasi sebagai anggota Hizbut

Tahrir, organisasi terlarang di Mesir kala itu, dan itu sudah cukup

untuk membuatnya dipenjara selama lima tahun atas dakwaan

melakukan propaganda dengan cara “lisan dan tulisan” atas nama

partai tempat mereka bernaung.

Mencari Kebenaran

Sebelum masuk Islam, Ian Nisbet adalah seorang Kristen. Seperti

umumnya remaja Eropa, Ian sangat gandrung dengan musik.

Sedangkan genre musik yang disukainya adalah hip hop dan rap.

Pada usia 14 tahun ia mulai membaca majalah-majalah yang

mendampingi musik ini yang bernama Hip Hop Conection yang

mengupas keluhan-keluhan keadaan sosial seperti rasisme,

kemiskinan, kebrutalan polisi, perbudakan, agama.

Seiring dengan berjalannya waktu, Ian beranjak dewasa. Semakin

dirinya menyimak lantunan para penyanyi rap itu, dirinya semakin

resah. Lantaran ia mulai melihat dengan nyata tentang fakta

kerusakan kehidupan yang digambarkan dalam syair lagu-lagu

tersebut.

Ia semakin merasa bahwa baik penindasan maupun para penindas

itu sendiri adalah kejahatan yang harus dihentikan dengan cara

apa pun.

“Yang menjadi masalah utama bagi saya adalah dengan apakah

hal itu harus digantikan?” tanyanya seperti ia tuliskan dalam buku

otobiografinya Why I Became A Muslim? yang diterbitkan tahun

lalu yang juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul

yang sama.

Jawaban atas ketidakadilan itu tidak ia temukan dari grup musik

rap idolanya. Begitu juga dengan agama yang diyakininya sejak

kecil, ternyata tidak bisa memberikan jawaban atas kegundahan,

karena ketiadaan hukum-hukum praktis sebagai solusi masalah

kehidupan.

Setelah merasakan penderitaan dan frustasi atas isu-isu semacam

ini, selama tahun kedua kuliah di Universitas Westminster di

Streatham, London, akhirnya ia memutuskan mengambil cuti

setahun agar bisa berkonsentrasi memproduksi musik. “Namun

yang lebih penting lagi adalah meluangkan waktu di perpustakaan

untuk mencari jawaban atas banyak pertanyaan,” ungkapnya

karena saat itu pada 1994 belum ada internet.

Menemukan Jawaban

Untuk menghilangkan kejenuhan ia pun bersama teman-temannya

mengikuti paket liburan ke Majorca. “Saat di pesawat, saya mulai

merasa cemas dan takut dan tiba-tiba sadar atas kematian,”

ungkapnya.

Segera setelah kembali dari berlibur, ia menonton film tentang

sepuluh perintah Tuhan kepada Nabi Musa yang berjudul The Ten

Commandments. Tiba-tiba terlintas dalam pemikirannya bahwa

Allah mewahyukan hukum-hukum bagi umat manusia dan ia

menangis di akhir film itu. “Saya merasa bahwa saat ini saya harus

mencari melalui Taurat, Injil dan Alquran,” kenangnya.

Ia langsung ke kamar tidur untuk membaca Injil. “Lalu saya

membacanya dari bab yang bernama Wahyu dan kemudian menjadi

takut akan nubuat-nubuat yang ada di dalamnya dan akan terjadi

kematian,” beber Ian.

Sedangkan terkait Islam, ia teringat dengan salah satu selebaran

yang dibagikan Persatuan Mahasiswa Islamic Society yang

TERBARU DI SINI

Obama Khawatirkan

Berkuasanya

Kelompok Islam

Pasca-Assad di

Suriah

Ma’al Hadîts asy-

Syarîf: Keutamaan

Syam

Zayat: Kegagalan

Ikhwanul Muslimin

Akan Mematahkan

Proyek Islam Selama

50 Tahun

Suriah: NATO Telah

Bersiap, Penguasa

Muslim Masih

Terlelap!

Waspadai Rezim

Represif Berkedok

Pancasila

TERHANGAT DI SINI

Aljazeera

Tayangkan Film

Dokumenter:

Ketakutan Rezim &

Meningkatnya

Aktivitas Hizbut

Tahrir di Asia

Tengah

Sadis: Warga

Palestina Digilas

Mobil Pemukim

Israel Berulang Kali!

[+video]

Pengusaha Muslim

Bersatu

Perjuangkan Syariah

& Khilafah (Catatan

Menyongsong

Muslim Entrepreneur

Forum 2012)

TV: Kabar Gembira

dari Asia Tengah,

Pejuang Khilafah

Semakin Banyak,

Setelah dari Penjara

Mereka Tak Takut

Apapun!

Teroris Yahudi Israel

Bakar Masjid dan

Menodai Al-Quran di

Tepi Barat

TEXT ADVERTISEMENT

Mitra Dakwah

Promosikan produk Anda kepada umat,

dapatkan nilai lebih. Segera hubungi bagian

iklan kami!

http://media.syabab.com

Promosi Anda Di Sini!

Anda dapat mempromosikan produk Anda

melalui jasa iklan teks di website kesayangan

Anda ini.

http://media.syabab.com

Syabab Media

Jasa pembuatan website untuk personal atau

perusahaaan Anda. Hubunga segera!

http://media.syabab.com

Sebarkan Pesan Dakwah

Iklan produk Anda di sini. Mari bangun

kesadaran umat dan opini publik untuk Islam

dan kebangkitan.

http://media.syabab.com

Powered by syababmedia

Obama Khawatirkan BerkuasanyaKelompok Islam Pasca-Assad di Suriah Post: 24.03.13

Ma’al Hadîts asy-Syarîf: KeutamaanSyam Post: 24.03.13

Zayat: Kegagalan Ikhwanul MusliminAkan Mematahkan Proyek Islam Selama50 Tahun Post: 24.03.13

Suriah: NATO Telah Bersiap, PenguasaMuslim Masih Terlelap! Post: 24.03.13

Waspadai Rezim Represif BerkedokPancasila Post: 24.03.13

TERBARU POPULER TOP BULAN INI

Page 3: Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan

syabab.com/akhbar/ummah/3308-ian-nisbet-aktivis-hizbut-tahrir-inggris-mencari-kebenaran-sampai-ke-tahanan.html 3/5

disimpannya. Selebaran itu berjudul Democracy is Hypocrisy dan

yang lainnya berjudul The Munkar (Evil). “Apa yang saya dapatkan

dari selebaran-selebaran itu adalah bahwa Islam memiliki komentar

mengenai politik dan menawarkan beberapa solusi.” ungkapnya.

Persatuan Hakiki

Kemudian ia menghadiri suatu perkuliahan yang diorganisir oleh

Partai Panther di kampusnya yang membahas mengenai gencatan

senjata antar geng dan persatuan orang kulit hitam yang

dihinakan oleh polisi anti huru-hara dalam kerusuhan di LA.

Ia meninggalkan kuliah itu karena merasa sangat sedikit

mempelajari penyelesaian atas masalah itu. Ia bahkan mulai

merasa bahwa kehadirannya ---sebagai orang kulit putih--- tidak

mendapat sambutan; sehingga tidak dapat menjadi bagian dari

penyelesaian itu.

Ketika keluar ruangan, ia melihat orang Persatuan Mahasiswa

Islamic Society yang mengaku bernama Farhan sedang

membagikan sebuah selebaran mengenai persatuan. “Itu

merupakan sebuah selebaran yang dia tulis pada hari itu, karena

dia tahu bahwa Panther akan menyampaikan presentasinya pada

sore itu,” tutur Ian yang belakangan baru mengetahui bahwa

Farhan adalah seorang aktivis Hizbut Tahrir Inggris.

Ian membaca selebaran itu dan menanyakan kepadanya apakah

dia seorang Muslim, dia membenarkannya. Ia pun sangat bahagia

menemukan Muslim tersebut karena merasa menemukan seseorang

yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaannya mengenai

Islam.

Ian meluangkan waktu sekitar satu jam untuk berbicara dengan

Farhan, menyebarkan selebaran itu, lalu bertukar nomor telepon

dan berjanji bertemu lagi untuk melakukan diskusi lebih lanjut.

Namun, walaupun ada satu hal yang mengesankan dari ide yang

baru ini, ada hal lain yang perlu untuk dipercayai yang tentu saja

merupakan hal yang benar. Farhan sadar dengan hal ini jadi ketika

Ian merencanakan untuk bertemu dengannya di kemudian hari, dia

memberi Ian sebuah buklet yang berjudul Faith and Progress.

Buklet itu menunjukkan dengan cara terstruktur bagaimana

seseorang dapat mengetahui secara rasional bahwa keberadaan

Allah merupakan fakta yang benar dan bahwa Alquran adalah

benar-benar merupakan perkataan Allah.

Dengan cara membangun konsep-konsep yang rasional bahwa

pemikiran telah terbentuk sebagai sebuah fakta dapat menentukan

keberadaan manusia dan bahwa keberadaan alam semesta

memerlukan keberadaan Allah. “Dengan kata lain, kita tidak

mungkin ada tanpa keberadaan Allah juga,” tegasnya.

Menjadi Seorang Muslim

Ian terus membaca dan berdiskusi mengenai Islam selama

beberapa minggu hingga minggu kedua bulan Desember 1994, Ian

mengucapkan dua kalimat syahadat dalam bahasa Arab dan

bahasa Inggris dengan disaksikan sekitar seratus orang Muslim

yang berkumpul di gedung pertemuan.

Dan sekitar separuh dari mereka mendatangi dan memeluknya

sembari mengatakan Assalamu’alaikum. “Sekelompok kecil dari

kami mendatangi flat tempat tinggal Asam di Camberwell pada

sore itu,” ungkapnya.

Aktivis HT Inggris iut menawarkan Ian tidur di dipan selama yang

diinginkan sementara dirinya dan Qasim (adik Asam) tidur di lantai.

Sejak itu, Ian belajar lebih intensif dan memperaktikan semua

kewajibannya sebagai Muslim salah satunya adalah kewajiban

untuk menerapkan syariah Islam kaaffah dalam bingkai khilafah.

[joko-prasetyo/mediaumat/syabab.com]

Page 4: Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan

syabab.com/akhbar/ummah/3308-ian-nisbet-aktivis-hizbut-tahrir-inggris-mencari-kebenaran-sampai-ke-tahanan.html 4/5

ANAK MUDA

BagikanEmail ini

Like

M Subscribe by email S RSS

Sort by popular now

Komentar(0)Subscribe to this comment's feed

Tuliskomentar

Showing0comments

Trackback URL http://disqus.com/forums/syababnews/3f0f5d0028d913873a23b67987bbee63/trackback/

BLOG COMMENTS POWERED BY DISQUS

AD VER T ISEM EN T

AD VER T ISEM EN T

judul

komentar

nama

email

website

berlangganan via email (hanya untuk penggunan

yang terdaftar)

saya telah membaca dan menyetujui syarat dan

ketentuan.

persempit | perluas

TAMBAH KOMENTAR

LoginAddNewComment

Type your comment here.

Page 5: Ian Nisbet, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris, Mencari Kebenaran Sampai ke Tahanan

syabab.com/akhbar/ummah/3308-ian-nisbet-aktivis-hizbut-tahrir-inggris-mencari-kebenaran-sampai-ke-tahanan.html 5/5

Lebih lanjut

AkudanIslam

Syabab.Com - “Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum

dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa...

» Syabab.Com - membuka cakrawala dunia dikelola oleh Syabab Media an-Nahdhah untuk mencerdaskan umat

Syabab.Com • no©opyright in islam • 2011 | redaksi | iklanSYABAB.COMSYABAB.COM