I. Sekretariat Jenderal.docx

6
RESUME MATERI ORIENTASI PENGEMBANGAN KARIER CPNS KEMENTEREIAN PUPR FORMASI T.2014 9 – 13 MARET 2015 I. SEKTRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR merupakan jabatan struktural eselon I.a dengan garis komando langsung berada dibawah Menteri PUPR. Sekjen PUPR membawahi beberapa organisasi struktural seperti: 1. Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri 2. Biro Kepegawwaian dan Ortala 3. Biro Keuangan 4. Biro Umum 5. Biro Hukum 6. Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan 7. Biro Komunikasi Publik Selain itu Sekjen PUPR juga mengkoordinasikan 2 organisasi struktural yaitu: 1. Pusat Data dan Teknologi Informasi 2. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan. Kedua organisasi struktural diatas berada dibawah garis komando menteri PUPR. Diantara beberapa tugas dan fungsi Sekjen PUPR yang berhubungan dengan CPNS/PNS adalah sebagai berikut: - Tugas Belajar dan Izin Belajar Tugas belajar diberikan berdasarkan Permen PU Nomor 13/PRT/M/2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Kementerian Pekerjaan

Transcript of I. Sekretariat Jenderal.docx

RESUME MATERI ORIENTASI PENGEMBANGAN KARIER CPNS KEMENTEREIAN PUPR FORMASI T.20149 13 MARET 2015

I. SEKTRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR

Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR merupakan jabatan struktural eselon I.a dengan garis komando langsung berada dibawah Menteri PUPR. Sekjen PUPR membawahi beberapa organisasi struktural seperti:1. Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri2. Biro Kepegawwaian dan Ortala3. Biro Keuangan4. Biro Umum5. Biro Hukum6. Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan7. Biro Komunikasi PublikSelain itu Sekjen PUPR juga mengkoordinasikan 2 organisasi struktural yaitu:1. Pusat Data dan Teknologi Informasi2. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan.Kedua organisasi struktural diatas berada dibawah garis komando menteri PUPR.Diantara beberapa tugas dan fungsi Sekjen PUPR yang berhubungan dengan CPNS/PNS adalah sebagai berikut:

Tugas Belajar dan Izin BelajarTugas belajar diberikan berdasarkan Permen PU Nomor 13/PRT/M/2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum: Pasal (1) Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pimpinan Unit Kerja yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kepegawaian kepada aparatur untuk mengikuti pendidikan dalam bidang atau tingkat tertentu yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum atau instansi lainnya baik di dalam maupun luar negeri, dengan biaya Negara atau dengan biaya sesuatu Pemerintah Negara Asing, sesuatu Badan International, atau sesuatu Badan Swasta Asing.Tugas belajar diusulkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian tingkat Eselon II untuk pegawai yang telah berstatus PNS dengan masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS dengan usia setinggi-tingginya 25 tahun untuk calon peserta program D I, DII, DIII, DIV dan Strata I dan setinggi-tingginya 37 tahun untuk program Strata II serta 40 tahun untuk program Strata III, kecuali bagi yang bertugas di daerah terpencil, terjauh dan terluar diberikan dispensasi umur maksimal untuk masing-masing strata yang ingin diikuti.Kualifikasi Perguruan Tinggi Dalam Negeri (program/ bidang studi/ jurusan) yang diikuti harus memiliki akreditasi minimal B dan untuk Perguruan Tinggi Luar Negeri harus mendapat pengakuan dan penyetaraan oleh Kementerian Pendidikan dan KebudayaanProgram studi D I, DII, DIII, DIV dan Strata I dan Strata II yang akan ditempuh harus mendapat persetujuan dari Atasan Langsung dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan bidang keahlian yang dipersyaratkan dalam jabatan di Unit Organisasi maupun pengembangan karier dan formasi, untuk pendidikan program Strata III harus memperoleh rekomendasi dari Kepala Balitbang dan PNS tidak berhak menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat dan/atau jabatan yang lebih tinggi, kecuali terdapat formasi.Selama mengikuti pendidikan/pelatihan pegawai memiliki hak untuk tetap diberikan gaji/tunjangan sesuai ketentuan yang berlaku, masa kerja tetap dihitung selama pegawai yang bersangkutan mengikuti pendidikan/pelatihan serta ditanggung seluruh biaya pendidikan dan tunjangan operasionalnya.Kewajiban yang harus dipenuhi pegawai yang mengkikuti pendidikan yaitu harus menyelesaikan pendidikannya dan tidak boleh mengundurkan diri selama mengikuti pendidikan, jika masa pendidikan melebihi 2 (dua) tahun maka diberikan penambahan masa pendidikan selama 2 (dua) semester tetapi dengan biaya sendiri serta diwajibkan mengabdi selama 3n + 1 masa studi yang bersangkutan.Jika pengawai yang bersangkutan tidak memenuhi tanggung jawabnya maka akan dikenakan sanksi mengembalikan 2 (dua) kali jumlah seluruh biaya yang telah dikeluarkan selama yang bersangkutan mengikuti pendidikan dan sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.Tahapan pengurusan pendidikan adalah sebagai berikut: Mencari Informasi Beasiswa Melengkapi Dokumen yang dipersyaratkan dan diserahkan kepada pemroses sesuai hirarki Diusulkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Unit Org (Ses/Kepala Biro/Pusat) kepada BKO Seleksi Administrasi dan penyampaian usulan kepada penyelenggara oleh BKO Mendapatkan surat pemanggilan / pengumuman kelulusan Mengirimkan dokumen penugasan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (Ses/Kepala Biro/Pusat) Mendapatkan SK Penetapan Tugas Belajar Mengurus dokumen perjalanan ke luar negeri (khusus tugas belajar LN) di Biro PKLN Melaksanakan studi dan kewajiban sesuai ketentuan Melaporkan diri setelah selesai studi kepada Pimpinan dan BKO Kembali bertugas di unit kerja sesuai ketentuan

Dasar hukum pemberian izin belajar adalah Permen PU Nomor 13/PRT/M/2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum dan Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas dan Izin Belajar.Izin belajar adalah bentuk persetujuan yang diberikan oleh pimpinan Unit Kerja Eselon II yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kepegawaian, kepada aparatur atas dasar permohonan tertulis yang bersangkutan untuk mengikuti/ melanjutkan pendidikan dalam bidang atau tingkat tertentu tanpa meninggalkan tugas sehari-hari. Aparatur yang dapat diberikan izin belajar adalah yang telah diangkat menjadi PNS dalam masa kerja minimal 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat menjadi PNS dengan mempertimbangkan kesesuaian dan dapat mendukung kegiatan di unit tempat aparatur tersebut bekerja. Program studi tempat ditempuhnya pendidikan minimal terkareditasi B dan pendidikan diikuti dengan biaya sendiri. Aparatur yang mengikuti pendidikan mendapat peringkat baik selama masa 1 tahun terkhir dan tidak sedang dijatuhi hukuman disiplin serta tidak menuntut penyesuaian pangkat kecuali terdapat formasi.Untuk penyesuaian pangkat aparatur yang telah memiliki pendidikan yang lebih tinggi, dilakukan dengan mengikuti KPPI dengan persayaratan sebagai berikut: Memiliki jabatan atau diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/ keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh Jurusan/ Program Studi yang dapat disesuaikan ijazahnya di lingkungan Kementerian PUPERA sesuai dengan kebutuhan kualifikasi pendidikan dan formasi Sekolah/PT diakreditasi oleh BAN-PT minimal B dan bukan merupakan kelas jauh yang tidak memiliki izin dari institusi yang berwenang Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai Baik dalam 1 (satu) tahun terakhir Penentuan kelulusan ujian KPPI ditentukan berdasarkan nilai ambang batas (passing grade) yang telah ditentukan Memiliki Sertifikat lulus ujian KPPI yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPERA.

KARIS/KARSUDasar hukum penetapan KARIS (Kartu Istri) dan KARSU (Kartu Suami) adalah Keputusan Kepala BAKN Nomor 1158a tahun 1983, dimana KARIS dan KARSU berfungsi sebagai bukti pendaftaran Isteri/Suami Sah PNS, sebagai lampiran surat pengantar permohonan pensiun janda/duda dan untuk tertib administrasi pegawai. Syarat-syarat pembuatan KARIS/KARSU adalah sebagai berikut:1. Surat pengantar usul permintaan KARIS/KARSU dari instansi.2. Fotokopi SK Pengangkatan CPNS (2 rangkap)3. Fotokopi SK Pengangkatan CPNS menjadi PNS (2 rangkap)4. Foto berwarna ukuran 2 x 3 cm (3 lembar)5. Mengisi format laporan perkawinan pertama dan daftar keluarga (2 rangkap)6. Laporan perkawinan pertama (LPP) atau Laporan perkawinan janda/duda (LPJD).7. Melampirkan salinan sah akta nikah/akta perkawinan.8. Bagi PNS yang mengisi LPJD harus melampirkan akta nikah/ akta cerai/akta kematian9. Mengisi daftar keluarga (bagi PNS yang menikah sebelum berlakunya PP 10 Tahun 1983)

Kode EtikDasar hukum kode etik aparatur adalah:1. UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;2. PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;3. PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;4. Perpres Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Perpres Nomor 92 Tahun 2011;5. Permen PU Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum;6. Permen PU Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Balai sebagaimana telah diubah dengan Permen PU Nomor 09/PRT/M/2011.