I. RUBRIK AMAI UNUD - lp3m.unud.ac.id · didikan (100%). Dipahami dengan baik oleh sebagian sivitas...

72
UNUD-BPMU-05.013 1 I. RUBRIK AMAI UNUD

Transcript of I. RUBRIK AMAI UNUD - lp3m.unud.ac.id · didikan (100%). Dipahami dengan baik oleh sebagian sivitas...

UNUD-BPMU-05.013 1

I. RUBRIK AMAI UNUD

UNUD-BPMU-05.013 2

STANDAR I : VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

VISI

1. Visi harus merupakan cita-cita bersama, menjadi sumber inspirasi, motivasi dan kekuatan pembimbing yang merasuki pikiran dan tindakan bagi segenap pi-hak yang berkepentingan.

Dipahami dengan baik oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga kepen-didikan (100%).

Dipahami dengan baik oleh sebagian sivitas akademika dan tenaga kepen-didikan (75 - < 100%).

Kurang dipahami oleh sivitas aka-demika dan tena-ga kependidikan (50 - < 75%).

Tidak dipahami oleh seluruh sivi-tas akademika dan tenaga kependidi-kan (25 - < 50%).

Tidak ada infor-masi yang mema-dai (< 25%).

2. Visi harus merupakan cita-cita yang dapat mem-berikan inspirasi bagi se-genap pihak yang berke-pentingan untuk bertin-dak.

Memberi inspirasi kepada seluruh si-vitas akademika dan tenaga kepen-didikan (100%).

Memberi inspirasi kepada sebagian besar sivitas aka-demika dan tena-ga kependidikan (75- < 100%).

Memberi inspirasi kepada sebagian sivitas akademika dan tenaga kepen-didikan (50 - < 75%).

Memberi inspirasi kepada sebagian kecil sivitas akade-mika dan tenaga kependidikan (25 - < 50%).

Tidak memberi inspirasi kepada sivitas akademika dan tenaga kepen-didikan(< 25%).

3. Visi harus dirumuskan bersama oleh Senat dengan pihak-pihak utama yang berkepentingan.

Dirumuskan Senat beserta stakehol-desr : 1. Dosen, 2. Mahasiswa, 3. User.

Dirumuskan Senat beserta 2 dari 3 stakeholders.

Dirumuskan Senat beserta 1 dari 3 stakeholders.

Dirumuskan ha-nya oleh Senat.

Belum dirumus-kan oleh Senat.

4. Visi seharusnya ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai de-ngan perkembangan ilmu pengetahuan dan masya-

Ditinjau dan diru-muskan kembali dalam kurun wak-tu : > 20 tahun.

Ditinjau dan diru-muskan kembali dalam kurun wak-tu : 15 -< 20 tahun.

Ditinjau dan diru-muskan kembali dalam kurun wak-tu : 10 -< 15 tahun.

Ditinjau dan diru-muskan kembali dalam kurun wak-tu : 5 - < 10 tahun.

Ditinjau dan diru-muskan kembali dalam kurun wak-tu : < 5 tahun.

UNUD-BPMU-05.013 3

rakat. 5. Visi seharusnya diru-muskan berdasarkan ma-sukan dari berbagai pihak yang berkepentingan.

Dirumuskan ber-dasarkan masuk-an : 1. Dosen, 2. Mahasiswa, 3. User : ≥ 3 jenis.

Dirumuskan ber-dasarkan masuk-an : 1. Dosen, 2. Mahasiswa, 3. User : 2 jenis.

Dirumuskan ber-dasarkan masuk-an : 1. Dosen, 2. Mahasiswa, 3. User : 1 jenis.

Dirumuskan ber-dasarkan masuk-an : 1. Dosen, 2. Mahasiswa.

Dirumuskan tanpa ada masukan.

MISI

1. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.

Seluruh rumusan misi (100%) mem-berikan arahan untuk mewujud-kan visi dan di-nyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dica-pai dalam kurun waktu tertentu.

Sebagian besar rumusan misi (75 - < 100%) memberi-kan arahan untuk mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tuju-an yang dapat di-capai dalam kurun waktu tertentu.

Sebagian rumusan misi (50 - < 75%) memberikan arah-an untuk mewu-judkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dica-pai dalam kurun waktu tertentu.

Sebagian kecil rumusan misi (25 - < 50%) memberi-kan arahan untuk mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tuju-an yang dapat di-capai dalam kurun waktu tertentu.

Sangat sedikit rumusan misi (< 25 %) memberikan arahan untuk me-wujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dica-pai dalam kurun waktu tertentu.

2. Misi harus mengandung pokok-pokok mengenai kegiatan utama yang dapat menjadi landasan hubung-an kerja serta pengalokasi-an sumberdaya segenap pi-hak yang berkepentingan.

Rumusan misi mengandung : po-kok-pokok kegiat-an utama (pendi-dikan, penelitian dan pengabdian) dan dijadikan lan-dasan hubungan kerja serta peng-alokasian sumber-daya segenap pi-hak yang berke-pentingan.

Rumusan misi mengandung : po-kok-pokok kegiat-an utama (pendi-dikan, penelitian dan pengabdian) dan dijadikan landasan hubung-an kerja.

Rumusan misi mengandung : po-kok-pokok kegiat-an utama (pendi-dikan, penelitian dan pengabdian).

Rumusan misi mengandung : po-kok-pokok kegiat-an utama (pendi-dikan dan peneli-tian).

Rumusan misi mengandung : po-kok-pokok kegiat-an utama (pendi-dikan).

3. Misi harus menunjuk-kan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga dan tingkat pe-ngetahuan, keterampilan serta sikap dasar yang di-syaratkan bagi hasil yang dimaksud.

Rumusan misi me-nunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga dan tingkat pengeta-huan, keterampil-an serta sikap da-sar yang disyarat-kan terhadap bagi hasil yang dimak-

Rumusan misi me-nunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga dan tingkat pengeta-huan, keterampil-an yang disyarat-kan bagi hasil yang dimaksud.

Rumusan misi me-nunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga dan tingkat pengeta-huan dan sikap dasar yang disya-ratkan bagi hasil yang dimaksud.

Rumusan misi me-nunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga dan tingkat pengeta-huan yang disya-ratkan bagi hasil yang dimaksud.

Rumusan misi tidak menunjuk-kan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lem-baga dan tingkat pengetahuan, ke-terampilan serta sikap dasar yang disyaratkan terha-dap bagi hasil

UNUD-BPMU-05.013 4

sud. yang dimaksud.4. Misi harus menunjuk-kan ruang lingkup pasar yang dituju.

Semua rumusan misi (100%) me-nunjukkan ruang lingkup pasar yang dituju.

Sebagian besar ru-musan misi (75 - < 100%) menunjuk- kan ruang lingkup pasar yang dituju.

Sebagian rumusan misi (50 - < 75%) menunjukkan ru-ang lingkup pasar yang dituju.

Sebagian kecil ru-musan misi (25 - < 50 %) menunjuk-kan ruang lingkup pasar yang dituju.

Sangat sedikit rumusan misi (< 25%) menunjuk-kan ruang lingkup pasar yang dituju.

5. Misi harus menunjuk-kan ruang lingkup geogra-fis yang menjadi sasaran.

Semua rumusan misi (100%) me-nunjukkan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.

Sebagian besar ru-musan misi (75 - < 100%) menunjuk-kan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.

Sebagian rumusan misi (50 - < 75 %) menunjukkan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.

Sebagian kecil ru-musan misi (25 - < 50 %) menunjuk-kan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.

Sangat sedikit ru-musan misi (< 25 %) menunjuk-kan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.

6. Misi harus dirumuskan bersama oleh Senat dengan pihak-pihak utama yang berkepentingan.

Semua misi (100%) dirumuskan oleh senat dengan pi-hak-pihak yang berkepentingan.

Sebagian besar mi-si (75 - < 100 %) di-rumuskan oleh se-nat dengan pihak-pihak yang berke-pentingan.

Sebagian misi (50 - < 75 %) dirumus-kan oleh senat de-ngan pihak-pihak yang berkepenting an.

Sebagian kecil (25 - < 50 %) dirumus-kan oleh senat de-ngan pihak-pihak yang berkepenting an.

Sangat sedikit misi (< 25 %) dirumus-kan oleh senat de-ngan pihak-pihak yang berkepenting an.

7. Misi harus dapat menja-di tolok ukur dalam evalu-asi baik di seluruh lemba-ga maupun bagian-bagian-nya.

Semua misi (100%) dapat menjadi to-lok ukur dalam evaluasi baik di seluruh lembaga maupun bagian-bagiannya.

Sebagian besar mi-si (75 - < 100%) da-pat menjadi tolok ukur dalam evalu-asi baik di seluruh lembaga maupun bagian-bagiannya.

Sebagian misi (50 - < 75 %) dapat menjadi tolok ukur dalam evalu-asi baik di seluruh lembaga maupun bagian-bagiannya.

Sebagian kecil mi-si (50 - < 75 %) da-pat menjadi tolok ukur dalam evalu- asi baik di seluruh lembaga maupun bagian-bagiannya.

Sangat sedikit misi (< 25 %) dapat menjadi tolok ukur dalam evalu-asi baik di seluruh lembaga maupun bagian-bagiannya.

8. Misi seharusnya disusun berdasarkan masukan-ma-sukan dari segenap pihak-pihak yang berkepenting-an.

Semua misi (100%) disusun berdasar-kan masukan-ma-sukan dari sege-nap pihak yang berkepentingan.

Sebagian besar misi (75 - < 100%) disusun berdasar-kan masukan- ma-sukan dari sege-nap pihak yang berkepentingan.

Sebagian misi (50 – < 75%) disusun berdasarkan ma-sukan- masukan dari segenap pi-hak yang berke-pentingan.

Sebagian kecil misi (25 - <50 %) disusun berdasar-kan masukan- ma-sukan dari sege-nap pihak yang berkepentingan.

Sangat sedikit misi (< 25%) disusun berdasarkan ma-sukan- masukan dari segenap pi-hak yang berke-pentingan.

9. Misi seharusnya membe-ri keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat.

Semua misi (100 %) memberi keluwesan ruang gerak pengem-bangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang ter-libat.

Sebagian besar misi (75 - < 100 %) memberi keluwes-an ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat.

Sebagian misi (50 - < 75 %) memberi keluwesan ruang gerak pengem-bangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat.

Sebagian kecil misi (25 - < 50 %) memberi keluwes-an ruang gerak pengem-bangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat.

Sangat sedikit misi (< 25 %) memberi keluwesan ruang gerak pengem-bangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat.

TUJUAN 1. Tujuan pendidikan ha- Semua rumusan tujuan pendidikan

Sebagian besar ru-musan tujuan pen-

Sebagian rumusan tujuan pendidikan

Sebagian kecil ru-musan tujuan pen-

Sangat sedikit ru-musan tujuan pen-

UNUD-BPMU-05.013 5

rus disusun selaras dengan visi, misi Universitas Udayana.

(100 %) selaras de-ngan visi, misi Unud.

didikan (75 - < 100 %) selaras de-ngan visi, misi Unud.

(50 - < 75 %) sela-ras dengan visi, misi Unud.

didikan (25 - < 50 %) selaras de-ngan visi, misi Unud.

didikan (< 25 %) selaras dengan visi, misi Unud.

2. Tujuan pendidikan ha-rus relevan dengan kebu-tuhan masyarakat.

Semua rumusan tujuan pendidikan (100 %) relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagian besar rumusan tujuan pendidikan (75 - < 100 %) relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagian rumusan tujuan pendidikan (50 - < 75 %) relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagian kecil rumusan tujuan pendidikan (25 - < 50 %) relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sangat sedikit rumusan tujuan pendidikan (< 25 %) relevan dengan kebutuhan masyarakat.

3. Tujuan pendidikan ha-rus disusun sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang pen-didikan.

Semua rumusan tujuan pendidikan (100 %) disusun untuk menghasil-kan lulusan yang memiliki kompe-tensi sesuai de-ngan jenjang pen-didikan.

Sebagian besar ru-musan tujuan pen-didikan (75 - < 100%) disusun un-tuk menghasilkan lulusan yang me-miliki kompetensi sesuai dengan jen-jang pendidikan.

Sebagian rumusan tujuan pendidikan (50 - < 75 %) disu-sun untuk meng-hasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang pendidikan.

Sebagian kecil ru-musan tujuan pen-didikan (25 - < 50%) disusun un-tuk menghasilkan lulusan yang me-miliki kompetensi sesuai dengan jen-jang pendidikan.

Sangat sedikit ru-musan tujuan pen-didikan (< 25 %) disusun untuk menghasilkan lu-lusan yang memi-liki kompetensi se-suai dengan jen-jang pendidikan.

4. Tujuan pendidikan ha-rus dikomunikasikan seca-ra eksplisit kepada dosen, mahasiswa dan pihak-pi-hak yang berkepentingan.

Tujuan pendidik-an dikomunikasi-kan kepada stake-holders : 1. Dosen 2. Mahasiswa 3. Tenaga Kependidikan 4. User.

Tujuan pendidik-an dikomunikasi-kan kepada 3 dari 4 stakeholders.

Tujuan pendidik-an dikomunikasi-kan kepada 2 dari 4 stakeholders.

Tujuan pendidik-an dikomunikasi-kan kepada 1 dari 4 stakeholders.

Tujuan pendidik-an tidak dikomu-nikasikan kepada stakeholders.

STANDAR II : TATA PAMONG

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIANSangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

TATA PAMONG 1. Fakultas harus memiliki tata pamong yang berben-

Fakultas memiliki tata pamong yang berbentuk senat

Fakultas memiliki tata pamong yang berbentuk senat

Fakultas memiliki tata pamong yang berbentuk senat

Fakultas memiliki tata pamong yang berbentuk senat

Fakultas memiliki tata pamong yang berbentuk senat

UNUD-BPMU-05.013 6

tuk senat fakultas dan pim-pinan institusi yang memi-liki fungsi, tugas dan we-wenang yang jelas.

fakultas dan pim-pinan institusi de-ngan fungsi, tugas dan wewenang yang sangat jelas.

fakultas dan pim-pinan institusi de-ngan fungsi, tugas dan wewenang yang jelas.

fakultas dan pim-pinan institusi de-ngan fungsi, tugas dan wewenang yang cukup jelas.

fakultas dan pim-pinan institusi de-ngan fungsi, tugas dan wewenang yang kurang jelas.

fakultas dan pim-pinan institusi de-ngan fungsi, tugas dan wewenang yang tidak jelas.

2. Fakultas harus memiliki kebijakan dasar yang meli-puti tata nilai dan pedom-an serta tolok ukur penye-lenggaraan dan pengem-bangan kegiatan akademik yang telah ditetapkan oleh lembaga tata pamong.

Fakultas memiliki kebijakan dasar yang meliputi tata nilai dan pedoman serta tolok ukur penyelenggaraan dan pengembang-an kegiatan akade-mik yang telah di-tetapkan oleh lem-baga tata pamong.

Fakultas memiliki kebijakan dasar yang meliputi tata nilai dan pedoman serta tolok ukur penyelenggaraan dan pengembang-an kegiatan akade-mik yang salah satunya telah dite-tapkan oleh lem-baga tata pamong.

Fakultas memiliki kebijakan dasar yang meliputi tata nilai dan pedoman serta tolok ukur penyelenggaraan dan pengembang-an kegiatan akade-mik yang belum ditetapkan oleh lembaga tata pa-mong.

Fakultas memiliki kebijakan dasar yang meliputi tata nilai dan pedoman serta tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akade-mik yang belum ditetapkan oleh lembaga tata pamong.

Fakultas tidak me-miliki kebijakan dasar yang meli-puti tata nilai dan pedoman serta to-lok ukur penye-lenggaraan dan pengembangan kegiatan akade-mik yang telah di-tetapkan oleh lem-baga tata pamong.

3. Fakultas harus memiliki hubungan dengan berba-gai institusi akademik lain, dengan memperhatikan posisi kompetitif, ukuran relatif, jumlah dan tipe kompetitor, tantangan stra-tegis yang dihadapi; dan cara mempertahankan fo-kus perbaikan kinerjanya yang kesemuanya itu ter-tuang di dalam Renstra, RIP, atau rencana jangka panjang fakultas.

Fakultas memiliki hubungan dengan berbagai institusi akademik lain yang tertuang di dalam dokumen : 1. Renstra 2. RIP 3. Rencana jangka panjang fakultas.

Fakultas memiliki hubungan dengan berbagai institusi akademik lain yang tertuang di dalam dokumen : 1. Renstra 2. RIP.

Fakultas memiliki hubungan dengan berbagai institusi akademik lain yang tertuang di dalam dokumen : 1. Renstra 2. Rencana jangka panjang fakultas.

Fakultas memiliki hubungan dengan berbagai institusi akademik lain yang tertuang di dalam dokumen Renstra.

Fakultas tidak memiliki hubungan dengan berbagai institusi akademik lain yang tertuang di dalam dokumen : 1. Renstra 2. RIP 3. Rencana jangka panjang fakultas.

4. Fakultas harus memiliki “good governance” yang di-cerminkan dalam prosedur sistemik, sistematik dan transparan dalam pengam-

1. Ada prosedur sistemik, sistema-tik dan transparan dalam pengambil-an keputusan 2. Ada dokumen-

1. Ada prosedur sistemik, sistema-tik dan transparan dalam pengambil-an keputusan 2. Ada dokumen-

1. Ada prosedur sistemik, sistema-tik dan transparan dalam pengambil-an keputusan 2. Ada dokumen-

1. Ada rancangan prosedur sistemik, sistematik dan transparan dalam pengambilan ke-putusan

1. Tidak ada ran-cangan prosedur sistemik, sistema-tik dan transparan dalam pengambil-an keputusan.

UNUD-BPMU-05.013 7

bilan keputusan, yang didokumentasikan dan di-pahami sepenuhnya oleh personil terkait untuk me-mantau dan menjamin bahwa kebijakan dan ren-cana dilaksanakan, dieva-luasi dan diperbaiki.

tasi prosedur pengambilan ke-putusan 3. Prosedur dipa-hami sepenuhnya oleh personil ter-kait untuk mema-ntau dan menja-min bahwa kebija-kan dan rencana dilaksanakan, di-evaluasi dan di-perbaiki.

tasi prosedur pengambilan ke-putusan 3. Prosedur belum dipahami sepe-nuhnya oleh per-sonil terkait untuk memantau dan menjamin bahwa kebijakan dan ren-cana dilaksana-kan, dievaluasi dan diperbaiki.

tasi prosedur pengambilan ke-putusan 3. Prosedur tidak dipahami oleh personil terkait untuk memantau dan menjamin bahwa kebijakan dan rencana dilak-sanakan, dievalu-asi dan diperbaiki.

2. Tidak ada doku-mentasi prosedur pengambilan ke-putusan.

5. Fakultas/Jurusan/Pro-gram Studi dan Unit-Unit lain yang ada di fakultas harus memiliki penyeleng-garaan dan administrasi yang terdefinisikan secara jelas dan transparan, ter-masuk lintas hubungan an-tara program studi, jurusan dan fakultas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-Unit lain yang ada di fakul-tas memiliki pe-nyelenggaraan dan administrasi yang terdefinisi-kan secara sangat jelas dan transpa-ran, termasuk lin-tas hubungan an-tara program stu-di, jurusan dan fa-kultas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-Unit lain yang ada di fakul-tas memiliki pe-nyelenggaraan dan administrasi yang terdefinisi-kan secara jelas dan transparan, termasuk lintas hubungan antara program studi, ju-rusan dan fakul-tas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-Unit lain yang ada di fakul-tas memiliki pe-nyelenggaraan dan administrasi yang terdefinisi-kan secara cukup jelas dan transpa-ran, termasuk lin-tas hubungan an-tara program stu-di, jurusan dan fa-kultas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-Unit lain yang ada di fakul-tas memiliki pe-nyelenggaraan dan administrasi yang terdefinisi-kan secara kurang jelas dan transpa-ran, termasuk lin-tas hubungan an-tara program stu-di, jurusan dan fa-kultas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-Unit lain yang ada di fakul-tas memiliki pe-nyelenggaraan dan administrasi yang terdefinisi-kan secara tidak jelas dan transpa-ran, termasuk lin-tas hubungan an-tara program stu-di, jurusan dan fa-kultas.

6. Pihak yang ditugaskan secara khusus untuk me-laksanakan pengendalian mutu akademik harus di-masukkan ke dalam struk-tur Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi.

Pihak yang ditu-gaskan secara khusus untuk me-laksanakan pe-ngendalian mutu akademik dima-sukkan ke dalam struktur Fakultas/ Jurusan/Program Studi.

Pihak yang ditu-gaskan secara khusus untuk me-laksanakan pe-ngendalian mutu akademik dalam proses dimasuk-kan ke dalam struktur Fakultas /Jurusan/Pro-gram Studi.

Pihak yang ditu-gaskan secara khusus untuk me-laksanakan pe-ngendalian mutu akademik direnca-nakan dimasuk-kan ke dalam struktur Fakultas/ Jurusan/Program Studi.

Pihak yang ditu-gaskan secara khusus untuk me-laksanakan pe-ngendalian mutu akademik tidak dimasukkan ke dalam struktur Fakultas/Jurusan/Program Studi.

Tidak ada pihak yang ditugaskan secara khusus un-tuk melaksanakan pengendalian mu-tu akademik.

7. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus didu-

Fakultas/Jurusan/Program Studi didukung oleh staf

Fakultas/Jurusan/Program Studi didukung oleh staf

Fakultas/Jurusan/Program Studi didukung oleh staf

Fakultas/Jurusan/Program Studi didukung oleh staf

Fakultas/Jurusan/Program Studi didukung oleh staf

UNUD-BPMU-05.013 8

kung oleh staf administrasi dengan kualifikasi yang memadai untuk menye-lenggarakan administrasi pendidikan secara optimal.

administrasi de-ngan kualifikasi yang sangat me-madai untuk me-nyelenggarakan administrasi pen-didikan secara op-timal.

administrasi de-ngan kualifikasi yang memadai un-tuk menyelengga-rakan administrasi pendidikan secara optimal.

administrasi de-ngan kualifikasi yang cukup me-madai untuk me-nyelenggarakan administrasi pen-didikan secara op-timal.

administrasi de-ngan kualifikasi yang kurang me-madai untuk me-nyelenggarakan administrasi pen-didikan secara op-timal.

administrasi de-ngan kualifikasi yang tidak me-madai untuk me-nyelenggarakan administrasi pen-didikan secara op-timal.

8. Jurusan/Program Studi seharusnya diberi wewe-nang yang cukup untuk membelanjakan anggaran pendidikan sesuai kebu-tuhannya masing-masing, termasuk memberi insentif tambahan kepada staf aka-demik yang aktif dalam pengembangan pendidik-an.

Jurusan/Program Studi diberi we-wenang sepenuh-nya (100%) untuk membelanjakan anggaran pendi-dikan sesuai kebu-tuhannya masing-masing, termasuk memberi insentif tambahan kepada staf akademik yang aktif dalam pengembangan pendidikan.

Jurusan/Program Studi diberi we-wenang yang sangat memadai (75 - < 100%) un-tuk membelanja-kan anggaran pen-didikan sesuai ke-butuhannya ma-sing-masing, ter-masuk memberi insentif tambahan kepada staf akade-mik yang aktif da-lam pengembang-an pendidikan.

Jurusan/Program Studi diberi we-wenang yang me-madai (50 - < 75%) untuk membelan-jakan anggaran pendidikan sesuai kebutuhannya ma-sing-masing, ter-masuk memberi insentif tambahan kepada staf akade-mik yang aktif dalam pengem-bangan pendidik-an.

Jurusan/Program Studi diberi we-wenang yang ku-rang memadai (25 - < 50%) untuk membelanjakan anggaran pendi-dikan sesuai kebu-tuhannya masing-masing, termasuk memberi insentif tambahan kepada staf akademik yang aktif dalam pengembangan pendidikan.

Jurusan/Program Studi tidak diberi wewenang (< 25%) untuk mem-belanjakan angga-ran pendidikan sesuai kebutuhan-nya masing-ma-sing, termasuk memberi insentif tambahan kepada staf akademik yang aktif dalam pengembangan pendidikan.

9. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi seharusnya me-miliki Program Pengenda-lian Mutu untuk adminis-trasi pendidikan, termasuk dilakukan audit keuangan dan audit sumber daya ma-nusia.

Fakultas/Jurusan/Program Studi memiliki Program Pengendalian Mu-tu untuk adminis-trasi pendidikan, termasuk dilaku-kan audit keuang-an dan audit sum-ber daya manusia.

Fakultas/Jurusan/Program Studi memiliki Program Pengendalian Mu-tu untuk adminis-trasi pendidikan, termasuk dilaku-kan audit keuang-an.

Fakultas/Jurusan/Program Studi memiliki Program Pengendalian Mu-tu untuk adminis-trasi pendidikan, termasuk audit sumber daya ma-nusia.

Fakultas/Jurusan/Program Studi memiliki Program Pengendalian Mu-tu untuk adminis-trasi pendidikan.

Fakultas/Jurusan/Program Studi tidak memiliki Program Pengen-dalian Mutu un-tuk administrasi pendidikan.

STANDAR III : SUMBER DAYA MANUSIA

UNUD-BPMU-05.013 9

KOMPONEN YANG

DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

SUMBER DAYA MANUSIA

1. Rekrutmen dan promosi dosen harus dilakukan ber-dasarkan asas kemanfaatan dan kepatutan yang meli-puti aspek kependidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Seluruh rekrut-men dan promosi dosen (100%) ber-dasarkan keman-faatan dan kepa-tutan.

Sebagian besar rekrutmen dan promosi dosen (75 - <100%) berdasar-kan kemanfaatan dan kepatutan.

Sebagian rekrut-men dan promosi dosen (50 - <75%) berdasarkan ke-manfaatan dan ke-patutan.

Sebagian kecil re-krutmen dan pro-mosi dosen (25 - < 50%) berdasarkan kemanfaatan dan kepatutan.

Sangat sedikit re-krutmen dan pro-mosi dosen (< 25%) berdasarkan kemanfaatan dan kepatutan.

2. Struktur dan kualifikasi dosen harus sesuai dengan kebutuhan operasioanal institusi yaitu kecukupan akan kebutuhan kuriku-lum, pengalaman, bakat, umur, status dan sebagai-nya.

Struktur dan kua-lifikasi dosen yang dimiliki seluruh-nya (100%) sesuai dengan kebutuhan operasional insti-tusi.

Struktur dan kua-lifikasi dosen yang dimiliki sebagian besar (75- <100%) sesuai dengan ke-butuhan operasi-onal institusi.

Struktur dan kua-lifikasi dosen yang dimiliki Sebagian (50%- <75%) se-suai dengan kebu-tuhan operasional institusi.

Struktur dan kua-lifikasi dosen yang dimiliki sebagian kecil (25- <50%) sesuai dengan ke-butuhan operasi-onal institusi.

Struktur dan kua-lifikasi dosen yang dimiliki sangat sedikit (<25%) sesuai dengan ke-butuhan operasi-onal institusi.

3. Jumlah dan kualifikasi dosen dan tenaga penun-jang akademik (TPA) harus memadai untuk memberi-kan layanan kepada maha-siswa.

Dosen : Mhs = < 1 : 10.

Dosen : Mhs = 1 : 10- < 1 : 15.

Dosen : Mhs = 1 : 15- < 1 : 20.

Dosen : Mhs = 1 : 20- < 1 : 25.

Dosen : Mhs = >1 : 25.

Kualifikasi = 0% S-1.

Kualifikasi : > 0 - 5% S-1.

Kualifikasi : > 5 - 10% S-1.

Kualifikasi : > 10 - 15% S-1.

Kualifikasi = > 15% S-1.

TPA : Mhs= < 1: 20.

TPA : Mhs= < 1: 30.

TPA : Mhs= < 1: 40.

TPA : Mhs= < 1: 50.

TPA : Mhs= < 1: 60.

Kualifikasi = > 80 – 100% S-1.

Kualifikasi = > 60 – 80% S-1.

Kualifikasi = > 40 – 60% S-1.

Kualifikasi = > 20 – 40% S-1.

Kualifikasi = < 20% S-1.

4. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus menetap-kan uraian tugas dan be-

Fakultas menetap-kan uraian tugas dan beban kerja dari dosen dan

Fakultas menetap-kan uraian tugas dan beban kerja dari dosen dan

Fakultas menetap-kan uraian tugas dan beban kerja dari dosen dan

Fakultas menetap-kan uraian tugas dan beban kerja dari dosen dan

Fakultas menetap-kan uraian tugas dan beban kerja dari dosen dan

UNUD-BPMU-05.013 10

ban kerja dari dosen dan tenaga penunjang akade-mik secara jelas.

tenaga penunjang akademik secara sangat jelas.

tenaga penunjang akademik secara jelas.

tenaga penunjang akademik secara cukup jelas.

tenaga penunjang akademik secara kurang jelas.

tenaga penunjang akademik secara tidak jelas.

5. Pengembangan dosen dan tenaga penunjang aka-demik harus mengacu pada kebutuhan penyelenggara-an kurikulum.

Pengembangan dosen dan tenaga penunjang akade-mik seluruhnya (100%) mengacu kepada kebutuhan penyelenggaraan kurikulum.

Pengembangan dosen dan tenaga penunjang akade-mik sebagian be-sar (75 - < 100%) mengacu kepada kebutuhan penye-lenggaraan kuri-kulum.

Pengembangan dosen dan tenaga penunjang akade-mik sebagian (50 - < 75%) mengacu kepada kebutuhan penyelenggaraan kurikulum.

Pengembangan dosen dan tenaga penunjang akade-mik sebagian kecil (25 - < 50%) me-ngacu kepada kebutuhan penye-lenggaraan kuri-kulum.

Pengembangan dosen dan tenaga penunjang akade-mik sangat sedikit (< 25%) mengacu kepada kebutuhan penyelenggaraan kurikulum.

6. Pengembangan dosen se-harusnya memperhatikan rasio dosen : mahasiswa.

Pengembangan dosen seluruhnya (100%) memperha-tikan rasio dosen : mahasiswa.

Pengembangan dosen sebagian besar (75 - < 100%) memperhatikan rasio dosen : ma-hasiswa.

Pengembangan dosen sebagian (50 - < 75%) memper-hatikan rasio dosen : mahasis-wa.

Pengembangan dosen sebagian kecil (25 - < 50%) memperhatikan rasio dosen : ma-hasiswa.

Pengembangan dosen sangat sedikit (< 25%) memperhatikan rasio dosen : ma-hasiswa.

7. Harus ada evaluasi ki-nerja dosen secara perio-dik.

Dilakukan evalua-si kinerja dosen se-tiap 1 semester.

Dilakukan evalua-si kinerja dosen se-tiap 2 semester.

Dilakukan evalua-si kinerja dosen se-tiap 3 semester.

Dilakukan evalua-si kinerja dosen se-tiap 4 semester.

Dilakukan evalua-si kinerja dosen se-tiap > 4 semester.

8. Dosen dan tenaga pe-nunjang akademik harus diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas-akti-vitas untuk kepentingan pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan-kebu-tuhan yang ada.

Seluruh dosen dan tenaga penunjang akademik (100%) diberikan kesem-patan untuk me-lakukan aktivitas pengembangan diri.

Sebagian besar do-sen dan tenaga pe-nunjang akademik (75 - < 100%) di-berikan kesempat-an untuk melaku-kan aktivitas pe-ngembangan diri.

Sebagian dosen dan tenaga penun-jang akademik (50 - < 75%) diberikan kesempatan un-tuk melakukan ak-tivitas pengem-bangan diri.

Sebagian kecil do-sen dan tenaga pe-nunjang akademik (25 - <50%) dibe-rikan kesempatan untuk melakukan aktivitas pengem-bangan diri.

Sangat sedikit do-sen dan tenaga pe-nunjang akademik (< 25%) diberikan kesempatan un-tuk melakukan ak-tivitas pengem-bangan diri.

9. Dosen harus mampu merefleksikan praktek pengajaran yang dimiliki.

Seluruh dosen (100%) mampu merefleksikan praktek pengajar-an yang dimiliki.

Sebagian besar dosen (75 - < 100%) mampu me-refleksikan prak-tek pengajaran yang dimiliki.

Sebagian dosen (50 - < 75%) mampu mereflek-sikan praktek pengajaran yang dimiliki.

Sebagian kecil do-sen (25 - <50%) mampu mereflek-sikan praktek pengajaran yang dimiliki.

Sangat sedikit dosen (< 25%) mampu merefle-ksikan praktek pengajaran yang dimiliki.

10. Dosen harus mampu mengidentifikasi kebutuh-

Seluruh dosen (100%) mampu mengidentifikasi

Sebagian besar dosen (75 - < 100%) mampu

Sebagian dosen (50 - < 75%) mampu mengi-

Sebagian kecil dosen (25 - <50%) mampu mengi-

Sangat sedikit dosen (< 25%) mampu mengi-

UNUD-BPMU-05.013 11

annya dan mengembang-kan diri secara berkelanjut-an.

kebutuhannya. mengidentifikasi kebutuhannya.

dentifikasi kebu-tuhannya.

dentifikasi kebu-tuhannya.

dentifikasi kebu-tuhannya.

11. Dosen seharusnya mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasio-nal, sesuai dengan tuntut-an kebutuhan lokal, na-sional, regional dan inter-nasional.

Seluruh dosen (100%) mampu merancang dan melaksanakan program pembela-jaran yang rasio-nal.

Sebagian besar dosen (75 - < 100%) mampu merancang dan melaksanakan program pembela-jaran yang rasio-nal.

Sebagian dosen (50 - < 75%) mampu meran-cang dan melaksa-nakan program pembelajaran yang rasional.

Sebagian kecil dosen (25 - <50%) mampu meran-cang dan melaksa-nakan program pembelajaran yang rasional.

Sangat sedikit dosen (< 25%) mampu meran-cang dan melaksa-nakan program pembelajaran yang rasional.

12. Dosen seharusnya mampu menggunakan berbagai metode pengajar-an dan pembelajaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai outcome pembelajaran yang dikehendaki.

Seluruh dosen (100%) mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai outcome pembela-jaran yang dike-hendaki.

Sebagian besar dosen (75 - < 100%) mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai outcome pembela-jaran yang dike-hendaki.

Sebagian dosen (50 - < 75%) mampu menggu-nakan beberapa metode pengajar-an dan pembela-jaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai outcome pembela-jaran yang dike-hendaki.

Sebagian kecil dosen (25 - <50%) mampu menggu-nakan beberapa metode pengajar-an dan pembela-jaran dan dalam memilih metode yang paling cocok untuk mencapai outcome pembela-jaran yang dike-hendaki.

Sangat sedikit dosen (< 25%) mampu menggu-nakan metode-metode pengajar-an dan pembela-jaran dan dalam memilih metode yang paling cocok untuk mencapai outcome pembela-jaran yang dike-hendaki.

13. Dosen seharusnya mampu mengembangkan dan menggunakan ber-bagai macam media untuk pengajaran.

Seluruh dosen (100%) mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pengajaran.

Sebagian besar dosen (75 - < 100%) mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pengajaran.

Sebagian dosen (50 - < 75%) mampu mengem-bangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pengajaran.

Sebagian kecil dosen (25 - <50%) mampu mengem-bangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pengajaran.

Sangat sedikit dosen (< 25%) mampu mengem-bangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pengajaran.

14. Dosen harus mampu menggunakan beberapa teknik untuk menilai kerja mahasiswa dan me-ngaitkannya dengan

Seluruh dosen (100%) mampu menggunakan beberapa teknik untuk menilai kerja mahasiswa

Sebagian besar dosen (75 - < 100%) mampu menggunakan beberapa teknik untuk menilai

Sebagian dosen (50 - < 75%) mampu menggunakan beberapa teknik untuk menilai

Sebagian kecil dosen (25 - <50%) mampu menggunakan beberapa teknik untuk menilai

Sangat sedikit dosen (< 25%) mampu menggunakan beberapa teknik untuk menilai

UNUD-BPMU-05.013 12

outcome pembelajaran yang dikehendaki.

dan mengaitkan dengan outcome yang dikehendaki.

kerja mahasiswa dan mengaitkan dengan outcome yang dikehendaki.

kerja mahasiswa dan mengaitkan dengan outcome yang dikehendaki.

kerja mahasiswa dan mengaitkan dengan outcome yang dikehendaki.

kerja mahasiswa dan mengaitkan dengan outcome yang dikehendaki.

15. Dosen harus mampu memonitor dan mengeva-luasi performance pengajar-an yang dia miliki dan mengevaluasi program yang dilakukan.

Seluruh dosen (100%) mampu memonitor dan mengevaluasi performance pengajaran yang dimiliki dan mengevaluasi program yang dilakukan.

Sebagaian besar dosen (75 - < 100%) mampu me-monitor dan me-ngevaluasi perfor-mance pengajaran yang dimiliki dan mengevaluasi program yang dilakukan.

Sebagian dosen (50 - < 75%) mampu memoni-tor dan mengeva-luasi performance pengajaran yang dimiliki dan mengevaluasi program yang dilakukan.

Sebagian kecil dosen (25 - <50%) mampu memoni-tor dan mengeva-luasi performance pengajaran yang dimiliki dan mengevaluasi program yang dilakukan.

Sangat sedikit dosen (< 25%) mampu memoni-tor dan mengeva-luasi performance pengajaran yang dimiliki dan mengevaluasi program yang dilakukan.

STANDAR IV : PRASARANA DAN SARANA

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

PRASARANA DAN SARANA

1. Fakultas harus menyedi-akan (memiliki atau mem-punyai akses) prasarana yang merupakan barang tidak bergerak, seperti la-han dan gedung (kantor, gudang, studio, pusat pe-nerbitan, laboratorium dsb) untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan akademik.

Fakultas menyedi-akan (memiliki akses) prasarana yang merupakan barang tidak ber-gerak, seperti la-han dan gedung (kantor, gudang, studio, pusat pe-nerbitan, laborato-rium) untuk di-manfaatkan dalam penyeleng-garaan program dan kegi-atan akademik.

Fakultas menyedi-akan (memiliki akses) prasarana yang merupakan barang tidak ber-gerak, seperti lahan dan gedung (kantor, gudang, studio/laboratori-um) untuk diman-faatkan dalam penyelenggaraan program dan kegi-atan akademik.

Fakultas menyedi-akan (memiliki akses) prasarana yang merupakan barang tidak ber-gerak, seperti lahan dan gedung (kantor, studio/la-boratorium) untuk dimanfaatkan da-lam penyelengga-raan program dan kegiatan akade-mik.

Fakultas menyedi-akan (memiliki akses) prasarana yang merupakan barang tidak ber-gerak, seperti lahan dan gedung (kantor) untuk di-manfaatkan dalam penyelenggaraan program dan kegi-atan akademik.

Fakultas tidak menyediakan akses prasarana untuk dimanfaat-kan dalam penye-lenggaraan pro-gram dan kegiatan akademik.

2. Fakultas harus menyedi- Fakultas (memiliki atau mempunyai

Fakultas (memiliki atau mempunyai

Fakultas (memiliki atau mempunyai

Fakultas (memiliki atau mempunyai

Fakultas tidak memiliki atau

UNUD-BPMU-05.013 13

akan (memiliki atau mem-punyai akses) sarana fisik dan non-fisik yang bisa merupakan barang-barang bergerak seperti perabot kantor dan peralatan kerja : komputer, alat laboratori-um, studio dan kebun per-cobaan dsb, untuk diman-faatkan dalam penyeleng-garaan program dan kegiat-an akademik.

akses) sarana fisik dan non-fisik yang bisa merupakan barang-barang bergerak seperti perabot kantor dan peralatan kerja : komputer, alat laboratorium, studio/kebun percobaan dsb, untuk dimanfaat-kan dalam penye-lenggaraan pro-gram dan kegiatan akademik.

akses) sarana fisik dan non-fisik yang bisa merupakan barang-barang bergerak seperti perabot kantor dan peralatan kerja : komputer, alat laboratorium, untuk dimanfaat-kan dalam penye-lenggaran pro-gram dan kegiatan akademik.

akses) sarana fisik dan non-fisik yang bisa merupakan barang-barang bergerak seperti perabot kantor dan peralatan kerja : komputer, untuk dimanfaat-kan dalam penye-lenggaran pro-gram dan kegiatan akademik.

akses) sarana fisik dan non-fisik yang bisa merupakan barang-barang bergerak seperti perabot kantor untuk dimanfaat-kan dalam penye-lenggaran pro-gram dan kegiatan akademik.

mempunyai akses, sarana fisik dan non-fisik untuk dimanfaatkan dalam penyeleng-garan program dan kegiatan aka-demik.

3. Fakultas harus menye-diakan prasarana dan sarana perpustakaan dan menetapkan standar ke-lengkapan koleksi bahan pustakanya (buku, jurnal ilmiah, CD rom, film, microfice, Disertasi/ Tesis/Skripsi, dsb).

Fakultas menye-diakan prasarana dan sarana per-pustakaan dan menetapkan stan-dar kelengkapan koleksi bahan pus-takanya (buku, jurnal ilmiah, CD rom, film, micro-fice, Disertasi/ Tesis/Skripsi, dsb).

Fakultas menye-diakan prasarana dan sarana per-pustakaan tetapi tidak menetapkan standar keleng-kapan koleksi bahan pustakanya (buku, jurnal ilmiah, CD rom, film, microfice, Disertasi/Tesis/ Skripsi, dsb).

Fakultas menye-diakan sarana per-pustakan dan me-netapkan standar kelengkapan ko-leksi bahan pusta-kanya (buku, jurnal ilmiah, CD rom, film, micro-fice, Disertasi/ Tesis/Skripsi, dsb).

Fakultas menyedi-akan sarana per-pustakaan tetapi tidak menetapkan standar keleng-kapan koleksi ba-han pustakanya (buku, jurnal ilmiah, CD rom, film, microfice, Disertasi /Tesis /Skripsi, dsb).

Fakultas tidak tidak menyedia-kan sarana dan prasarana perpus-takaan.

4. Fakultas harus meme-nuhi kecukupan, kesesu-aian, aksesibilitas, pemeli-haraan dan perbaikan, penggantian dan pemuta-khiran prasarana dan sara-na yang digunakan dalam penyelenggaraan pro-gram dan kegiatan akademik.

Fakultas memenu-hi kecukupan, ke-sesuaian, aksesibi-litas, pemelihara-an dan perbaikan, penggantian dan pemutakhiran pra-sarana dan sarana yang digunakan dalam penyeleng-garaan program dan kegiatan aka-demik.

Fakultas memenu-hi kecukupan, ke-sesuaian, aksesibi-litas, pemelihara-an dan perbaikan, penggantian prasarana dan sa-rana yang diguna-kan dalam penye-lenggaraan pro-gram dan kegiatan akademik.

Fakultas memenu-hi kecukupan, ke-sesuaian, aksesibi-litas, pemelihara-an dan perbaikan prasarana dan sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan program dan kegi-atan akademik.

Fakultas memenu-hi kecukupan, ke-sesuaian dan ak-sesibilitas prasara-na dan sarana yang digunakan dalam penyeleng-garaan program dan kegiatan akademik.

Fakultas tidak memenuhi kecu-kupan, kesesuaian dan aksesibilitas prasarana dan sa-rana yang diguna-kan dalam penye-lenggaraan pro-gram dan kegiatan akademik.

UNUD-BPMU-05.013 14

5. Fakultas harus menetap-kan peraturan yang jelas menyangkut efisiensi penggunaan prasarana dan sarana yang dimiliki.

Fakultas menetap-kan peraturan menyangkut efisi-ensi penggunaan prasarana dan sa-rana yang dimiliki dengan sangat jelas.

Fakultas menetap-kan peraturan menyangkut efisi-ensi penggunaan prasarana dan sa-rana yang dimiliki dengan jelas.

Fakultas menetap-kan peraturan menyangkut efisi-ensi penggunaan prasarana dan sa-rana yang dimiliki dengan cukup jelas.

Fakultas menetap-kan peraturan menyangkut efisi-ensi penggunaan prasarana dan sarana yang dimi-liki dengan kurang jelas.

Fakultas menetap-kan peraturan menyangkut efisi-ensi penggunaan prasarana dan sa-rana yang dimiliki dengan tidak jelas.

6. Fakultas harus memiliki standar fasilitas pembela-jaran secara umum.

Fakultas memiliki standar fasilitas pembelajaran yang sangat jelas.

Fakultas memiliki standar fasilitas pembelajaran yang jelas

Fakultas memiliki standar fasilitas pembelajaran yang cukup jelas.

Fakultas memiliki standar fasilitas pembelajaran yang kurang jelas.

Fakultas memiliki standar fasilitas pembelajaran yang tidak jelas.

7. Mahasiswa harus mem-punyai akses terhadap fasilitas dan peralatan serta mendapatkan pelatihan untuk menggunakannya.

Mahasiswa mem-punyai akses ter-hadap fasilitas dan peralatan dan mendapat pelati-han untuk meng-gunakannya.

Mahasiswa mem-punyai akses ter-hadap fasilitas dan peralatan tetapi tidak mendapat pelatihan untuk menggunakannya.

Mahasiswa mem-punyai akses ter-hadap peralatan dan mendapat pelatihan untuk menggunakannya.

Mahasiswa mem-punyai akses ter-hadap peralatan tetapi tidak men-dapat pelatihan untuk mengguna-kannya.

Mahasiswa tidak mempunyai akses terhadap fasilitas dan peralatan.

8. Setiap Program Studi harus memiliki rancangan fasilitas dengan mengacu standar pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

Setiap Program Studi memiliki rancangan fasilitas yang sangat me-ngacu pada standar pembela-jaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

Setiap Program Studi memiliki rancangan fasilitas yang mengacu pada standar pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

Setiap Program Studi memiliki rancangan fasilitas yang cukup mengacu pada standar pembela-jaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

Setiap Program Studi memiliki rancangan fasilitas yang kurang me-ngacu pada stan-dar pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

Setiap Program Studi memiliki rancangan fasilitas yang tidak me-ngacu pada standar pembela-jaran yang berlaku untuk program studi tersebut.

9. Setiap Program Studi harus menyusun prioritas pengembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

Setiap Program Studi menyusun prioritas pengem-bangan fasilitas sangat sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing- masing.

Setiap Program Studi menyusun prioritas pengem-bangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

Setiap Program Studi menyusun prioritas pengem-bangan fasilitas cukup sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

Setiap Program Studi menyusun prioritas pengem-bangan fasilitas kurang sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

Setiap Program Studi menyusun prioritas pengem-bangan fasilitas tidak sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

STANDAR V : KEUANGAN

KOMPONEN STANDAR KOMPONEN CAPAIAN

UNUD-BPMU-05.013 15

YANG DINILAI YANG DINILAI Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

KEUANGAN

1. Fakultas, Jurusan, Program Studi harus menetapkan standar keuangan yang meliputi penerimaan, pengeluaran dan sistem pertanggung- jawaban anggaran.

Fakultas mene-tapkan standar keuangan yang meliputi peneri-maan, pengelu-aran dan sistem pertanggungjawaban anggaran yang terimplementasi dengan sangat baik.

Fakultas menetapkan standar keuangan yang meliputi pemasukan penge luaran dan sistem pertanggungjawaban anggaran yang terimplementasi dengan baik.

Fakultas mene-tapkan standar keuangan yang meliputi pemasuk-an pengeluaran dan sistem per-tanggungjawaban anggaran yang terimplementasi dengan cukup baik.

Fakultas mene-tapkan standar keuangan yang meliputi pemasuk-an pengeluaran dan sistem per-tanggungjawaban anggaran yang terimplementasi dengan kurang baik.

Fakultas mene-tapkan standar keuangan yang meliputi pemasuk-an pengeluaran dan sistem per-tanggungjawaban anggaran yang terimplementasi dengan sangat kurang baik.

2. Fakultas harus menetap-kan sumber dana dan sis-tem alokasi anggaran un-tuk penyelenggaraan admi-nistrasi, program dan kegi-atan di fakultas.

Fakultas menetap-kan sumber dana dan sistem alokasi anggaran untuk penyelenggaraan administrasi, pro-gram dan kegiatan di fakultas yang terimplementasi dengan sangat baik.

Fakultas menetap-kan sumber dana dan sistem alokasi anggaran untuk penyelenggaraan administrasi, pro-gram dan kegiatan di fakultas yang terimplementasi dengan baik.

Fakultas menetap-kan sumber dana dan sistem alokasi anggaran untuk penyelenggaraan administrasi, pro-gram dan kegiatan di fakultas yang terimplementasi dengan cukup baik.

Fakultas menetap-kan sumber dana dan sistem alokasi anggaran untuk penyelenggaraan administrasi, pro-gram dan kegiatan di fakultas yang terimplementasi dengan kurang baik.

Fakultas menetap-kan sumber dana dan sistem alokasi anggaran untuk penyelenggaraan administrasi, pro-gram dan kegiatan di fakultas yang terimplementasi dengan sangat kurang baik.

3. Fakultas harus menye-diakan sistem pertang-gungjawaban dan kecu-kupan penggunaan anggar-an meliputi rasio likuidi-tas, rasio anggaran (pendidikan : pengabdian kepada masyarakat : pe-ngelolaan : pembangunan), rasio anggaran (rutin : pembangunan).

Fakultas menye-diakan sistem per-tanggungjawaban dan kecukupan penggunaan ang-garan meliputi rasio likuiditas, rasio anggaran (pendidikan:peng-abdian kepada masyarakat: pe-ngelolaan: pem-bangunan), rasio anggaran (rutin:

Fakultas menye-diakan sistem pertanggungjawaban dan kecukupan penggunaan ang-garan meliputi rasio likuiditas, rasio anggaran (pendidikan:peng-abdian kepada masyarakat: pengelolaan: pem-bangunan).

Fakultas menye-diakan sistem pertanggungjawaban dan kecukupan penggunaan anggaran meliputi rasio likuiditas, rasio anggaran (rutin: pem-bangunan).

Fakultas menye-diakan sistem pertanggungjawaban dan kecukupan penggunaan ang-garan meliputi rasio likuiditas.

Fakultas tidak menyediakan sistem pertang-gungjawaban dan kecukupan peng-gunaan anggaran.

UNUD-BPMU-05.013 16

pembangunan).4. Fakultas seharusnya me-netapkan biaya per maha-siswa (unit cost), biaya pe-nyusutan, hutang cadangan likuiditas, hasil usaha dan investasi, beasiswa dan pengelolaan aset strategis.

Fakultas menetap-kan 6 item penge-lolaan biaya, ke-uangan dan aset : 1. Biaya per maha-siswa (unit cost) 2. Biaya penyusut-an 3. Hutang cadang-an likuiditas 4. Hasil usaha dan investasi 5. Beasiswa 6. Pengelolaan aset strategis.

Fakultas menetap-kan 5 dari 6 item pengelolaan biaya, keuangan dan aset.

Fakultas menetap-kan 4 dari 6 item pengelolaan biaya, keuangan dan aset.

Fakultas menetap-kan 3 dari 6 item pengelolaan biaya, keuangan dan aset.

Fakultas menetap-kan ≤ 2 dari 6 item pengelolaan biaya, keuangan dan aset.

STANDAR VI : SISTEM INFORMASI

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

SISTEM INFORMASI

1. Fakultas harus memiliki sistem informasi yang disi-apkan untuk mendukung pengelolaan dan pengem-bangan program serta un-tuk kegiatan operasional dalam rangka mewujud-kan administrasi pendidik-an yang efektif, efisien dan akuntabel.

Fakultas memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan program serta un-tuk kegiatan ope-rasional dalam rangka mewujud-kan administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel.

Fakultas memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan pro-gram serta untuk kegiatan operasi-onal dalam rangka mewujudkan ad-ministrasi pendi-dikan yang efektif, efisien dan akun-tabel.

Fakultas memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk mendukung pengelolaan pro-gram.

Fakultas memiliki sistem informasi yang disiapkan untuk untuk kegi-atan operasional-

Fakultas tidak memiliki sistem informasi-

2. Sistem informasi Sistem informasi Sistem informasi Sistem informasi Sistem informasi Tidak memiliki

UNUD-BPMU-05.013 17

seharusnya terdiri atas pengumpulan data, anali-sis, penyimpanan, pengam-bilan data, presentasi data dan informasi, dan komu-nikasi dengan pihak berkepentingan.

terdiri atas pe-ngumpulan data, analisis, penyim-panan, pengambil-an data, presentasi data dan informa-si, dan komunikasi dengan pihak berkepentingan.

terdiri atas pe- ngumpulan data, analisis, penyim-panan, pengambil-an data, presentasi data dan informasi.

terdiri atas pe-ngumpulan data, penyimpanan, pe-ngambilan data, presentasi data dan informasi.

terdiri atas pengumpulan data, penyimpan-an dan pengambil-an data.

sistem informasi.

3. Fakultas harus menye-diakan dukungan piranti keras dan lunak serta sum-ber daya manusia untuk pengelolaan sistem informasi.

Fakultas menye-diakan dukungan piranti keras dan lunak serta sum-ber daya manusia untuk pengelolaan sistem informasi dengan sangat baik.

Fakultas menye-diakan dukungan piranti keras dan lunak serta sum-ber daya manusia untuk pengelolaan sistem informasi dengan baik.

Fakultas menye-diakan dukungan piranti keras dan lunak serta sum-ber daya manusia untuk pengelolaan sistem informasi dengan cukup baik.

Fakultas menye-diakan dukungan piranti keras dan lunak serta sum-ber daya manusia untuk pengelolaan sistem informasi dengan kurang baik.

Fakultas tidak me-nyediakan du-kungan piranti keras dan lunak serta sumber daya manusia untuk pengelolaan sis-tem informasi.

4. Data informasi yang disiapkan harus meliputi kemahasiswaan, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, administrasi dan keuangan serta data akademik.

Terdapat 5 data informasi yang terdiri dari : 1. Kemahasiswaan 2. Sumber daya manusia 3. Prasarana dan sarana 4. Administrasi dan keuangan 5. Akademik.

Terdapat 4 dari 5 data informasi.

Terdapat 3 dari 5 data informasi.

Terdapat 2 dari 5 data informasi.

Terdapat ≤ 1 dari 5 data informasi.

5. Fakultas, Jurusan, Pro-gram Studi harus menja-min ketersediaan sarana informasi dan akses bagi mahasiswa, staf dan ma-syarakat luar kampus, serta pelatihan untuk meng-gunakannya.

Fakultas, Jurusan, Program Studi menjamin keter-sediaan sarana informasi dan akses bagi maha-siswa, staf dan masyarakat luar kampus, serta pelatihan untuk menggunakannya.

Fakultas, Jurusan, Program Studi menjamin keter-sediaan sarana informasi dan akses bagi maha-siswa, staf dan masyarakat luar kampus.

Fakultas, Jurusan, Program Studi menjamin keter-sediaan sarana informasi dan ak-ses bagi mahasis-wa dan staf.

Fakultas, Jurusan, Program Studi menjamin keter-sediaan sarana informasi dan ak-ses hanya bagi mahasiswa atau staf.

Tidak ada sarana informasi dan akses.

UNUD-BPMU-05.013 18

STANDAR VII : KEMAHASISWAAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

KEMAHASISWA-AN

1. Fakultas harus mempu-nyai kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru berdasarkan kesem-patan yang sama.

Fakultas mempu-nyai kebijakan tentang peneri-maan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan yang sama dan terim-plementasi de-ngan sangat baik.

Fakultas mempu-nyai kebijakan tentang peneri-maan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan yang sama dan terim-plementasi de-ngan baik.

Fakultas mempu-nyai kebijakan tentang peneri-maan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan yang sama dan terim-plementasi de-ngan cukup baik.

Fakultas mempu-nyai kebijakan tentang peneri-maan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan yang sama dan terim-plementasi de-ngan kurang baik.

Fakultas mempu-nyai kebijakan tentang peneri-maan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan yang sama dan terim-plementasi de-ngan sangat ku-rang baik.

2. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus mempu-nyai prosedur seleksi di tingkat program studi yang memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi sya-rat-syarat spesifik yang di-tentukan.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur seleksi di tingkat program studi yang me-mastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan dan terimplemen-tasi dengan sangat baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur seleksi di tingkat program studi yang me-mastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan dan teimplemen-tasi dengan baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur seleksi di tingkat program studi yang me-mastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan dan teimplemen-tasi dengan cukup baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur seleksi di tingkat program studi yang me-mastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan dan teimplemen-tasi dengan ku-rang baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur seleksi di tingkat program studi yang me-mastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan dan teimplemen-tasi dengan sangat kurang baik.

3. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus menentu-kan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima disesuaikan dengan kapa-sitas yang ada untuk se-

Fakultas/Jurusan/Program Studi menentukan jum-lah mahasiswa baru yang dapat diterima sangat disesuaikan de-ngan kapasitas yang ada untuk

Fakultas/Jurusan/Program Studi menentukan jum-lah mahasiswa baru yang dapat diterima disesuai-kan dengan kapa-sitas yang ada un-tuk semua tahap

Fakultas/Jurusan/Program Studi menentukan jum-lah mahasiswa baru yang dapat diterima cukup disesuaikan de-ngan kapasitas yang ada untuk

Fakultas/Jurusan/Program Studi menentukan jum-lah mahasiswa baru yang dapat diterima kurang disesuaikan den-gan kapasitas yang ada untuk

Fakultas/Jurusan/Program Studi menentukan jum-lah mahasiswa baru yang dapat diterima tidak disesuaikan de-ngan kapasitas yang ada untuk

UNUD-BPMU-05.013 19

mua tahap pendidikan. semua tahap pendidikan.

pendidikan. semua tahap pendidikan.

semua tahap pendidikan.

semua tahap pendidikan.

4. Kebijakan tentang pene-rimaan mahasiswa baru ha-rus terus menerus direvisi secara reguler agar sesuai dengan kepentingan stake-holders dan kebutuhan masyarakat.

Kebijakan tentang penerimaan maha-siswa baru direvisi setiap 1 tahun.

Kebijakan tentang penerimaan maha-siswa baru direvisi setiap 2 tahun.

Kebijakan tentang penerimaan maha-siswa baru direvisi setiap 3 tahun.

Kebijakan tentang penerimaan maha-siswa baru direvisi setiap 4 tahun.

Kebijakan tentang penerimaan maha-siswa baru direvisi setiap ≥ 5 tahun.

5. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus mempu-nyai program pembim-bingan akademik untuk mahasiswa.

Program pembim-bingan akademik untuk mahasiswa berjalan dengan sangat baik.

Program pembim-bingan akademik untuk mahasiswa berjalan dengan baik.

Program pembim-bingan akademik untuk mahasiswa berjalan dengan cukup baik.

Program pembim-bingan akademik untuk mahasiswa berjalan dengan kurang baik.

Program pembim-bingan akademik untuk mahasiswa berjalan dengan sangat kurang baik.

6. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus mempu-nyai program konseling untuk mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-gram konseling untuk mahasiswa yang berjalan de-ngan sangat baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-gram konseling untuk mahasiswa yang berjalan de-ngan baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-gram konseling untuk mahasiswa yang berjalan de-ngan cukup baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-gram konseling untuk mahasiswa yang berjalan de-ngan kurang baik.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-gram konseling untuk mahasiswa yang berjalan de-ngan sangat tidak baik.

7. Program konseling un-tuk mahasiswa seharusnya mempertimbangkan latar belakang sosial dan ekono-mi serta permasalahan in-dividu.

Program konse-ling untuk maha-siswa sangat mempertimbang-kan latar belakang sosial dan ekono-mi serta permasa-lahan individu.

Program konse-ling untuk maha-siswa mempertim-bangkan latar be-lakang sosial dan ekonomi serta permasalahan in-dividu.

Program konse-ling untuk maha-siswa cukup mem-pertimbangkan la-tar belakang sosial dan ekonomi serta permasalahan in-dividu.

Program konse-ling untuk maha-siswa kurang mempertimbang-kan latar belakang sosial dan ekono-mi serta permasa-lahan individu.

Program konse-ling untuk maha-siswa sangat ku-rang mempertim-bangkan latar be-lakang sosial dan ekonomi serta per-masalahan indivi-du.

8. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus mempu-nyai kebijakan tentang perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam mende-

Fakultas/Jurusan /Program Studi mempunyai kebi-jakan tentang per-wakilan dan parti-sipasi mahasiswa dalam mendesain,

Fakultas/Jurusan /Program Studi mempunyai kebi-jakan tentang per-wakilan dan parti-sipasi mahasiswa dalam mendesain,

Fakultas/Jurusan /Program Studi mempunyai kebi-jakan tentang per-wakilan dan parti-sipasi mahasiswa dalam mendesain

Fakultas/Jurusan /Program Studi mempunyai kebi-jakan tentang per-wakilan dan parti-sipasi mahasiswa dalam mendesain

Fakultas/Jurusan /Program Studi tidak mempunyai kebijakan tentang perwakilan dan partisipasi maha-siswa dalam men-

UNUD-BPMU-05.013 20

sain, mengelola dan meng-evaluasi kurikulum serta hal-hal lain yang berhu-bungan dengan mahasis-wa.

mengelola dan mengevaluasi kurikulum serta hal-hal lain yang berhubungan de-ngan mahasiswa.

mengelola dan mengevaluasi kurikulum.

dan mengelola kurikulum.

kurikulum. desain, mengelola dan mengevaluasi kurikulum serta hal-hal lain yang berhubungan de-ngan mahasiswa.

9. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi seharusnya mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstraku-rikuler dan organisasi ma-hasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi sangat mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mendorong maha-siswa untuk ber-partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi cukup mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi kurang mendo-rong mahasiswa untuk berpartisi-pasi aktif dalam kegiatan ekstraku-rikuler dan orga-nisasi mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi sangat kurang mendorong maha-siswa untuk ber-partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa.

STANDAR VIII : KURIKULUM

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

KURIKULUM

1. Kurikulum harus mem-be kali lulusan dengan ke-mampuan untuk mengi-kuti pendidikan seumur hidup, untuk mengem-bangkan kemampuan diri dan untuk dapat menerap-kan keahliannya.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan untuk mengikuti pendidikan seu-mur hidup, me-ngembangkan ke-mampuan diri dan dapat menerapkan keahliannya.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan untuk mengem-bangkan kemam-puan diri dan da-pat menerapkan keahliannya.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan untuk mengikuti pendidikan seu-mur hidup dan dapat menerapkan keahliannya.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan untuk dapat me-nerapkan keahli-annya.

Kurikulum tidak membekali lulus-an dengan ke-mampuan untuk mengikuti pendi-dikan seumur hi-dup, untuk me-ngembangkan kemampuan diri, dan untuk dapat menerapkan keah-liannya.

2. Kurikulum harus disu-sun berbasis kompetensi.

Kurikulum berba-sis kompetensi disusun dengan

Kurikulum berba-sis kompetensi disusun dengan

Kurikulum berba-sis kompetensi disusun dengan

Kurikulum berba-sis kompetensi disusun dengan

Kurikulum berba-sis kompetensi di-susun dengan sa-

UNUD-BPMU-05.013 21

sangat baik. baik. cukup baik. kurang baik. ngat kurang baik.3. Kurikulum harus disu-sun secara berkesinam-bungan dan berimbang antara mata kuliah dasar, mata kuliah lanjutan dan mata kuliah keahlian.

Kurikulum disu-sun secara berkesi-nambungan dan berimbang antara :mata kuliah dasar, mata kuliah lan-jutan dan mata ku-liah keahlian.

Kurikulum disu-sun secara berim-bang antara mata kuliah dasar, mata kuliah lanjutan dan mata kuliah keahlian.

Kurikulum disu-sun secara berkesi-nambungan anta-ra : mata kuliah dasar, mata kuliah lanjutan dan mata kuliah keahlian.

Kurikulum tidak disusun secara berkesinambung-an dan berimbang antara : mata kuli-ah dasar, mata ku-liah lanjutan dan mata kuliah keah-lian.

Kurikulum disu-sun dengan tidak mempertimbang-kan mata kuliah dasar, mata kuli-ah lanjutan dan mata kuliah keah-lian.

4. Kurikulum harus diran-cang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan ma-hasiswa.

Kurikulum de-ngan sangat jelas dirancang secara efektif untuk me-menuhi kebutuh-an mahasiswa.

Kurikulum de-ngan jelas diran-cang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan maha-siswa.

Kurikulum de-ngan cukup jelas dirancang secara efektif untuk me-menuhi kebutuh-an mahasiswa.

Kurikulum de-ngan kurang jelas dirancang secara efektif untuk me-menuhi kebutuh-an mahasiswa.

Kurikulum diran-cang dengan tidak jelas dan tidak efektif untuk me-menuhi kebutuh-an mahasiswa.

5. Kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester.

Kurikulum sangat jelas mengikuti sistem kredit semester.

Kurikulum jelas mengikuti sistem kredit semester.

Kurikulum cukup jelas mengikuti sistem kredit semester.

Kurikulum kurang jelas mengikuti sistem kredit semester.

Kurikulum tidak mengikuti sistem kredit semester.

6. Kurikulum harus secara berkala dievaluasi dan direvisi.

Kurikulum dieva-luasi setiap 1 tahun.

Kurikulum dieva-luasi setiap 2 tahun.

Kurikulum dieva-luasi setiap 3 tahun.

Kurikulum dieva-luasi setiap 4 tahun.

Kurikulum dieva-luasi setiap ≥ 5 tahun.

Kurikulum direvi-si setiap 4 tahun.

Kurikulum direvi-si setiap 5 tahun.

Kurikulum direvi-si setiap 6 tahun.

Kurikulum direvi-si setiap 7 tahun.

Kurikulum direvi-si setiap ≥ 8 tahun.

7. Kurikulum harus bersi-fat komprehensif dan flek-sibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu dan tekno-logi.

Kurikulum bersi-fat komprehensif dan fleksibel da-lam mengadaptasi kemajuan ilmu dan teknologi.

Kurikulum bersi-fat komprehensif namun tidak flek-sibel dalam meng-adaptasi kemajuan ilmu dan teknolo-gi.

Kurikulum tidak bersifat kompre-hensif namun fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu dan teknologi.

Kurikulum tidak bersifat kompre-hensif dan tidak fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu dan teknologi.

Kurikulum sangat tidak bersifat komprehensif dan sangat tidak flek-sibel dalam meng-adaptasi kemajuan ilmu dan teknolo-gi.

8. Kurikulum seharusnya memuat pengembangan ilmu dan teknologi yang mutakhir.

Kurikulum memu-at pengembangan ilmu dan teknolo-gi yang mutakhir secara sangat jelas.

Kurikulum memu-at pengembangan ilmu dan teknolo-gi yang mutakhir secara jelas.

Kurikulum memu-at pengembangan ilmu dan teknolo-gi yang mutakhir secara cukup jelas.

Kurikulum memu-at pengembangan ilmu dan teknolo-gi yang mutakhir secara kurang jelas.

Kurikulum memu-at pengembangan ilmu dan teknolo-gi yang mutakhir secara sangat ku-rang jelas.

9. Kurikulum seharusnya mencerminkan keunggul-

Kurikulum men-cerminkan keung-gulan program

Kurikulum men-cerminkan keung-gulan program

Kurikulum men-cerminkan keung-gulan program

Kurikulum men-cerminkan keung-gulan program

Kurikulum men-cerminkan keung-gulan program

UNUD-BPMU-05.013 22

an program studi. studi secara sangat jelas.

studi secara jelas. studi secara cukup jelas.

studi secara ku-rang jelas.

studi secara sangat kurang jelas.

10. Kurikulum harus mem-bekali lulusan dengan ke-mampuan dan ketrampilan soft skill.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan dan ketrampilan soft skill dengan sangat jelas.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan dan ketrampilan soft skill dengan jelas.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan dan ketrampilan soft skill dengan cukup jelas.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan dan ketrampil-an soft skill dengan kurang jelas.

Kurikulum mem-bekali lulusan de-ngan kemampuan dan ketrampilan soft skill dengan sa ngat kurang jelas

11. Kurikulum harus mengintegrasikan Kebuda-yaan sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Udayana.

Kurikulum meng-integrasikan Ke-budayaan sebagai PIP Universitas Udayana dengan sangat jelas.

Kurikulum meng-integrasikan Ke-budayaan sebagai PIP Universitas Udayana dengan jelas.

Kurikulum meng-integrasikan Ke-budayaan sebagai PIP Universitas Udayana dengan cukup jelas.

Kurikulum meng-integrasikan Ke-budayaan sebagai PIP Universitas Udayana dengan kurang jelas.

Kurikulum tidak mengintegrasikan Kebudayaan sebagai PIP Universitas Udayana.

STANDAR IX : SISTEM PEMBELAJARAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

SISTEM PEMBELAJARAN

1. Proses pembelajaran ha-rus melibatkan mahasiswa secara aktif.

Seluruh proses pembelajaran (100%) melibatkan mahasiswa secara aktif.

Sebagian besar proses pembela-jaran (75- <100%) melibat-kan maha-siswa secara aktif.

Sebagian proses pembelajaran (50- <75%) melibatkan mahasiswa secara aktif.

Sebagian kecilproses pembelajar-an (25- <50%) me-libatkan mahasis-wa secara aktif.

Sangat sedikit pro-ses pembelajaran (< 25%) melibat-kan mahasiswa secara aktif.

2. Proses pembelajaran ha-rus diarahkan agar maha-siswa mencapai kebebasan berfikir sehingga dapat me laksanakan aktivitas inte-lektual yang berupa berfi-kir, berargumentasi, mem- pertanyakan, meneliti dan memprediksi.

Proses pembelajar-an diarahkan agar mahasiswa men-capai kebebasan berfikir sehingga dapat melaksana-kan aktivitas inte-lektual yang beru-pa berfikir, berar-gumentasi, mem-pertanyakan, me-neliti dan mem-

Proses pembelajar-an diarahkan agar mahasiswa men-capai kebebasan berfikir sehingga dapat melaksana-kan aktivitas inte-lektual yang beru-pa berfikir, berar-gumentasi, mem-pertanyakan dan meneliti.

Proses pembelajar-an diarahkan agar mahasiswa men-capai kebebasan berfikir sehingga dapat melaksana-kan aktivitas inte-lektual yang beru-pa berfikir, berar-gumentasi dan mempertanyakan.

Proses pembelajar-an diarahkan agar mahasiswa men-capai kebebasan berfikir se-hingga dapat melaksana-kan aktivitas inte-lektual yang beru-pa berfikir dan mempertanyakan.

Proses pembelajar-an diarahkan agar mahasiswa men-capai kebebasan berfikir sehingga dapat melaksana-kan aktivitas inte-lektual hanya be-rupa berfikir.

UNUD-BPMU-05.013 23

prediksi.3. Proses pembelajaran ha-rus dipahami sebagai ke-terlibatan mahasiswa seca-ra aktif dalam proses bela-jar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh pengajar.

Seluruh proses pembelajaran (100%) dipahami sebagai keterlibat-an mahasiswa se-cara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan men-dalam untuk men-capai pemahaman konsep, tidak ter-batas pada materi yang diberikan o-leh pengajar.

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- <100%) di-pahami sebagai keterlibatan maha-siswa secara aktif dalam proses bela-jar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan men-dalam untuk men-capai pemahaman konsep, tidak ter-batas pada materi yang diberikan oleh peng-ajar.

Sebagian proses pembelajaran (50- <75%) dipahami sebagai keterlibat-an mahasiswa se-cara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan men-dalam untuk men-capai pemahaman konsep, tidak ter-batas pada materi yang diberikan o-leh pengajar.

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- <50%) di-pahami sebagai keterlibatan maha-siswa secara aktif dalam proses bela-jar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan men-dalam untuk men-capai pemahaman konsep, tidak ter-batas pada materi yang diberikan o-leh pengajar.

Sangat sedikit pro-ses pembelajaran (<25%) dipahami sebagai keterlibat-an mahasiswa se-cara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan men-dalam untuk men-capai pemahaman konsep, tidak ter-batas pada materi yang diberikan o-leh pengajar.

4. Proses pembelajaran ha-rus diarahkan agar maha-siswa dapat memahami perkembangan pengetahu-an serta mencapai informa-si langsung ke sumbernya.

Seluruh proses pembelajaran (100%) diarahkan agar mahasiswa dapat memahami perkembangan pe-ngetahuan serta mencapai informa-si langsung ke sumbernya.

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) di-arahkan agar ma-hasiswa dapat me-mahami perkem-bangan pengeta-huan serta menca-pai informasi lang-sung ke sumber-nya.

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) diarahkan agar mahasiswa dapat memahami perkembangan pe-ngetahuan serta mencapai informa-si langsung ke-sumbernya.

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- < 50%) di-arahkan agar ma-hasiswa dapat me-mahami perkem-bangan pengeta-huan serta menca-pai informasi lang-sung ke sumber-nya.

Sangat sedikit proses pembelajar-an (< 25%) diarah-kan agar mahasis-wa dapat mema-hami perkem-bangan pengeta-huan serta menca-pai informasi lang-sung ke sumber-nya.

5. Proses pembelajaran ha-rus diarahkan agar maha-siswa mampu mengolah informasi menjadi penge-tahuan.

Seluruh proses pembelajaran (100%) diarahkan agar mahasiswa mampu mengolah informasi menjadi pengetahuan.

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) di-arahkan agar ma-hasiswa mampu mengolah infor-masi menjadi pe-ngetahuan.

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) diarahkan agar mahasiswa mampu mengolah informasi menjadi pengetahuan.

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- < 50%) dia-rahkan agar maha-siswa mampu mengolah infor-masi menjadi pe-ngetahuan.

Sangat sedikit proses pembelajar-an (< 25%) diarah-kan agar mahasis-wa mampu meng-olah informasi menjadi pengeta-huan.

6. Proses pembelajaran ha-rus diarahkan agar maha-siswa mampu mengguna-kan pengetahuan untuk

Seluruh proses pembelajaran (100%) diarahkan agar mahasiswa mampu menggu-nakan pengetahu-

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) diarahkan agar mahasiswa mam-pu menggunakan

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) diarahkan agar mahasiswa mampu menggu-nakan pengetahu-

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- < 50%) di-arahkan agar ma-hasiswa mampu menggunakan pe-

Sangat sedikit proses pembelajar-an (< 25%) diarah-kan agar mahasis-wa mampu meng-gunakan pengeta-

UNUD-BPMU-05.013 24

menyelesaikan masalah. an untuk menyele-saikan masalah.

pengetahuan un-tuk menyelesaikan masalah.

an untuk menyele-saikan masalah.

ngetahuan untukmenyelesaikan masalah.

huan untuk me-nyelesaikan masa-lah.

7. Proses pembelajaran ha-rus diarahkan agar maha-siswa mampu mengkomu-nikasikan pengetahuan pa-da pihak lain.

Seluruh proses pembelajaran (100%) diarahkan agar mahasiswa mampu mengko-munikasikan pe-ngetahuan pada pihak lain.

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) di-arahkan agar ma-hasiswa mampu mengkomunikasi-kan pengetahuan pada pihak lain.

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) diarahkan agar mahasiswa mampu mengko-munikasikan pe-ngetahuan pada pihak lain.

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- < 50%) di-arahkan agar ma-hasiswa mampu mengkomunikasi-kan pengetahuan pada pihak lain.

Sangat sedikit proses pembelajar-an (< 25%) diarah-kan agar mahasis-wa mampu meng-komunikasikan pengetahuan pada pihak lain.

8. Proses pembelajaran ha-rus meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa.

Seluruh proses pembelajaran (100%) mening-katkan rasa ingin tahu mahasiswa.

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) meningkatkan ra-sa ingin tahu ma-hasiswa.

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) mening-katkan rasa ingin tahu mahasiswa.

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- < 50%) me-ningkatkan rasa ingin tahu maha-siswa.

Sangat sedikit pro-ses pembelajaran (< 25%) mening-katkan rasa ingin tahu mahasiswa.

9. Proses pembelajaran ha-rus diarahkan pada keber-hasilan belajar mahasiswa secara konsisten sesuai de-ngan tujuan pendidikan.

Seluruh proses pembelajaran (100%) diarahkan pada keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten sesuai dengan tu-juan pendidikan.

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) diarahkan pada keberhasilan bela-jar mahasiswa se-cara konsisten se-suai dengan tuju-an pendidikan.

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) diarahkan pada keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten sesuai dengan tu-juan pendidikan.

Sebagian kecil proses pembelajaran (25- < 50%) dia-rahkan pada ke-berhasilan belajar mahasiswa secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan.

Sangat sedikit pro-ses pembelajaran (< 25%) diarahkan pada keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten sesuai dengan tu-juan pendidikan.

10. Proses pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan merujuk pada perkembangan muta-khir metode pembelajaran.

Proses pembelajar-an seluruhnya (100%) direncana-kan secara siste-matis dengan me-nunjuk pada per-kembangan muta-khir metode pem-belajaran.

Proses pembelajar-an sebagian besar (75- <100%) diren-canakan secara sistematis dengan menunjuk pada perkembangan mutakhir metode pembelajaran.

Proses pembelajar-an sebagian (50- <75%) direncana-kan secara siste-matis dengan me-nunjuk pada per-kembangan muta-khir metode pem-belajaran.

Proses pembelajar-an sebagian kecil (25- <50%) diren-canakan secara sistematis dengan menunjuk pada perkembangan mutakhir metode pembelajaran.

Proses pembelajar-an sangat sedikit (<25%) direncana-kan secara siste-matis dengan me-nunjuk pada per-kembangan muta-khir metode pem-belajaran.

11. Proses pembelajaran harus dilakukan secara e-fektif, dengan memperha-tikan semua kelompok ma-hasiswa, termasuk yang ca-

Seluruh proses pembelajaran (100%) dilakukan secara efektif, de-ngan memperha-tikan semua ke-lompok mahasis-

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) di-lakukan secara e-fektif, dengan memperhatikan semua kelompok

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) dilakukan secara efektif, de-ngan memperhati-kan semua kelom-pok mahasiswa,

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- < 50%) di-lakukan secara e-fektif, dengan memperhatikan semua kelompok

Sangat sedikit proses pembelajar-an (< 25%) dilaku-kan secara efektif, dengan memper-hatikan semua ke-lompok mahasis-

UNUD-BPMU-05.013 25

cat fisik. wa, termasuk yang cacat fisik.

mahasiswa, terma-suk yang cacat fi-sik.

termasuk yang ca-cat fisik.

mahasiswa, terma-suk yang cacat fi-sik.

wa, termasuk yang cacat fisik.

12. Proses pembelajaran harus diarahkan agar ma-hasiswa dapat mengem-bangkan belajar mandiri dan belajar kelompok de-ngan proporsi yang wajar.

Seluruh proses pembelajaran (100%) diarahkan agar mahasiswa dapat mengem-bangkan belajar mandiri dan bel-ajar kelompok de-ngan proporsi yang wajar.

Sebagian besar proses pembelajar-an (75- < 100%) diarahkan agar mahasiswa dapat mengembangkan bealajar mandiri dan belajar kelom-pok dengan pro-porsi yang wajar.

Sebagian proses pembelajaran (50- < 75%) diarahkan agar mahasiswa dapat mengem-bangkan belajar mandiri dan bela-jar kelompok de-ngan proporsi yang wajar.

Sebagian kecil proses pembelajar-an (25- < 50%) diarahkan agar mahasiswa dapat mengembangkan belajar mandiri dan belajar kelom-pok dengan pro-porsi yang wajar.

Sangat sedikit proses pembelajar-an (< 25%) diarah-kan agar mahasis-wa dapat me-ngembangkan belajar mandiri dan belajar kelom-pok dengan pro-porsi yang wajar.

13. Metode pembelajaran seharusnya bervariasi, ino-vatif dan tepat untuk men-capai tujuan perkuliahan, dengan cara yang efektif dan efisien dalam menggu-nakan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang terse-dia.

Metode pembela-jaran bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan perkuliah-an, dengan cara yang efektif dan efisien dalam menggunakan fa-silitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia.

Metode pembela-jaran bervariasi, dan inovatif untuk mencapai tujuan perkuliahan, de-ngan cara yang efektif dan efisien dalam menggu-nakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang terse-dia.

Metode pembela-jaran bervariasi dan tepat untuk mencapai tujuan perkuliahan, de-ngan cara yang efektif dan efisien dalam menggu-nakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang terse-dia.

Metode pembela-jaran bervariasi untuk mencapai tujuan perkuliah-an, dengan cara yang efektif dalam menggunakan fa-silitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia.

Metode pembela-jaran tidak berva-riasi, inovatif dan tepat untuk men-capai tujuan per-kuliahan, dengan cara yang efektif dan efisien dalam menggunakan fa-silitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia.

14. Irama proses pembela-jaran seharusnya memper-hatikan sifat alamiah kuri-kulum, kemampuan maha-siswa dan pengalaman bel-ajar sebelumnya yang ber-variasi serta kebutuhan khusus bagi mahasiswa dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat.

Irama proses pem-belajaran memper-hatikan sifat alam-iah kurikulum, ke-mampuan maha-siswa dan peng-alaman belajar se-belumnya yang bervariasi serta ke-butuhan khusus bagi mahasiswa dari yang mampu belajar dengan ce-pat sampai yang lambat.

Irama proses pem-belajaran memper-hatikan sifat alam-iah kurikulum, ke-mampuan maha-siswa dan peng-alaman belajar se-belumnya yang bervariasi.

Irama proses pem-belajaran memper-hatikan sifat alam-iah kurikulum dan kemampuan ma-hasiswa.

Irama proses pem-belajaran memper-hatikan sifat alam-iah kurikulum.

Irama proses pem-belajaran tidak memperhatikan sifat alamiah kuri-kulum, kemampu-an mahasiswa dan pengalaman bela-jar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi maha-siswa dari yang mampu belajar de-ngan cepat sampai yang lambat.

15. Proses pembelajaran se- Proses pembelajar-an diperkaya me-

Proses pembelajar-an diperkaya me-

Proses pembelajar-an diperkaya me-

Proses pembelajar-an diperkaya me-

Proses pembelajar-an tidak diperkaya

UNUD-BPMU-05.013 26

harusnya diperkaya mela-lui lintas kurikulum, hasil- hasil penelitian dan pene-rapannya.

lalui lintas kuriku-lum, hasil-hasil penelitian dan pe-nerapannya.

lalui lintas kuriku-lum dan hasil-ha-sil penelitian.

lalui lintas kuriku-lum dan penerap-an hasil penelitian.

lalui lintas kuriku-lum.

melalui lintas ku-rikulum, hasil-ha-sil penelitian dan penerapannya.

16. Proses pembelajaran se-harusnya diarahkan pada pendekatan kompetensi supaya dapat menghasil-kan lulusan yang : mudah beradaptasi, memiliki mo-tivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, memahami be-lajar seumur hidup, berfi-kir logis dalam menyele-saikan masalah.

Proses pembelajar-an diarahkan pada pendekatan kom-petensi supaya da-pat menghasilkan lulusan yang : mu-dah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, berfikir logis da-lam menyelesai-kan masalah.

Proses pembelajar-an diarahkan pada pendekatan kom-petensi supaya da-pat menghasilkan lulusan yang : mu-dah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, berfikir logis da-lam menyelesai-kan masalah.

Proses pembelajar-an diarahkan pada pendekatan kom-petensi supaya da-pat menghasilkan lulusan yang : mu-dah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi.

Proses pembelajar-an diarahkan pada pendekatan kom-petensi supaya da-pat menghasilkan lulusan yang : mu-dah beradaptasi, memiliki motivasi.

Proses pembelajar-an diarahkan pada pendekatan kom-petensi supaya da-pat menghasilkan lulusan yang : mu-dah beradaptasi.

17. Fakultas/Jurusan/ Pro-gram Studi harus mempu-nyai suatu kebijakan yang adil, bertanggung jawab dan berkesinambungan tentang evaluasi hasil stu-di.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai suatu kebijakan yang a-dil, bertanggung jawab dan berkesi-nambungan ten-tang evaluasi hasil studi.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai suatu kebijakan yang a-dil dan bertang-gung jawab ten-tang evaluasi hasil studi.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai suatu kebijakan yang a-dil dan berkesi-nambungan ten-tang evaluasi hasil studi.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai suatu kebijakan yang a-dil tentang evalua-si hasil studi.

Fakultas/Jurusan/Program Studi tidak mempunyai suatu kebijakan yang adil, bertang-gung jawab dan berkesinambung-an tentang evalua-si hasil studi.

18. Seluruh kebijakan eva-luasi hasil studi harus di-sosialisasikan ke seluruh staf akademik.

Seluruh kebijakan evaluasi hasil stu-di (100%) disosi-alisasikan ke selu-ruh staf akademik.

Sebagian besar ke-bijakan evaluasi hasil studi (75 - < 100%) disosialisa-sikan ke seluruh staf akademik.

Sebagian kebijak-an evaluasi hasil studi (50 - < 75%) disosialisasikan ke seluruh staf aka-demik.

Sebagian kecil kebijakan evaluasi hasil studi (25 - < 50%) disosialisasi-kan ke seluruh staf akademik.

Sangat sedikit ke-bijakan evaluasi hasil studi (< 25%) disosialisasikan ke seluruh staf aka-demik.

19. Kebijakan tentang eva-luasi hasil studi seharus-nya ditinjau secara perio-dik, didasarkan pada data-

Kebijakan tentang evaluasi hasil stu-di ditinjau setiap 1 tahun, didasarkan pada data-data ke-

Kebijakan tentang evaluasi hasil stu-di ditinjau setiap 2 tahun, didasarkan pada data-data ke-

Kebijakan tentang evaluasi hasil stu-di ditinjau setiap 3 tahun, didasarkan pada data-data ke-

Kebijakan tentang evaluasi hasil stu-di ditinjau setiap 4 tahun, didasarkan pada data-data ke-

Kebijakan tentang evaluasi hasil stu-di ditinjau setiap ≥ 5 tahun, didasar-kan pada data-da-

UNUD-BPMU-05.013 27

data kegagalan/kendala selama pengimplementasi an kebijakan sebelumnya termasuk temuan dari penguji eksternal dalam rangka mendapatkan kebi-jakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab.

gagalan/kendala selama pengim-plementasian ke-bijakan sebelum-nya termasuk te-muan dari penguji eksternal dalam rangka mendapat-kan kebijakan ba-ru yang lebih adil dan bertanggung jawab.

gagalan/kendala selama pengim-plementasian ke-bijakan sebelum-nya termasuk te-muan dari penguji eksternal dalam rangka mendapat-kan kebijakan ba-ru yang lebih adil dan bertanggung jawab.

gagalan/kendala selama pengim-plementasian ke-bijakan sebelum-nya termasuk te-muan dari penguji eksternal dalam rangka mendapat-kan kebijakan ba-ru yang lebih adil dan bertanggung jawab.

gagalan/kendala selama pengim-plementasian ke-bijakan sebelum-nya termasuk te-muan dari penguji eksternal dalam rangka mendapat-kan kebijakan ba-ru yang lebih adil dan bertanggung jawab.

ta kegagalan/ken-dala selama peng-implementasian kebijakan sebe-lumnya termasuk temuan dari peng-uji eksternal da-lam rangka men-dapatkan kebija-kan baru yang le-bih adil dan ber-tanggung jawab.

20. Fakultas/Jurusan/Pro-gram Studi harus mempu-nyai prosedur yang meng-atur tentang transparansi sistem evaluasi hasil studi baik untuk penilaian for-mal (UTS, UAS, responsi dll) maupun penilaian ber-kesinambungan (PR, kuis, tugas kelas/ kelompok, an-tusiasme dalam diskusi ke-las/kelompok maupun da-lam menjawab pertanyaan di kelas/kelompok dll).

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang meng-atur tentang trans-paransi sistem e-valuasi hasil studi baik untuk peni-laian formal (UTS, UAS, responsi dll) maupun penilaian berkesinambung-an (PR, kuis, tugas kelas/kelompok, antusiasme dalam berdiskusi kelas/ kelompok mau-pun dalam menja-wab pertanyaan di kelas/kelompok dll) dengan sangat jelas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang meng-atur tentang trans-paransi sistem e-valuasi hasil studi baik untuk peni-laian formal (UTS, UAS, responsi dll) maupun penilaian berkesinambung-an (PR, kuis, tugas kelas/kelompok, antusiasme dalam berdiskusi kelas/ kelompok mau-pun dalam menja-wab pertanyaan di kelas/kelompok dll) dengan jelas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang meng-atur tentang trans-paransi sistem e-valuasi hasil studi baik untuk peni-laian formal (UTS, UAS, responsi dll) maupun penilaian berkesinambung-an (PR, kuis, tugas kelas/kelompok, antusiasme dalam berdiskusi kelas/ kelompok mau-pun dalam menja-wab pertanyaan di kelas/kelompok dll) dengan cukup jelas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang meng-atur tentang trans-paransi sistem e-valuasi hasil studi baik untuk peni-laian formal (UTS, UAS, responsi dll) maupun penilaian berkesinambung-an (PR, kuis, tugas kelas/kelompok, antusiasme dalam berdiskusi kelas/ kelompok mau-pun dalam menja-wab pertanyaan di kelas/kelompok dll) dengan ku-rang jelas.

Fakultas/Jurusan/Program Studi tidak mempunyai prosedur yang mengatur tentang transparansi sis-tem evaluasi hasil studi baik untuk penilaian formal (UTS, UAS, res-ponsi dll) maupun penilaian berkesi-nambungan (PR, kuis, tugas kelas /kelompok, antu-siasme dalam ber-diskusi kelas/ke-lompok maupun dalam menjawab pertanyaan di ke-las/kelompok dll).

21. Semua staf akademik harus mengembalikan pe-nilaian umpan balik tepat waktu dan harus diadmi-nistrasikan dengan baik.

Semua staf akade-mik (100%) me-ngembalikan peni-laian umpan balik tepat waktu dan diadministrasikan dengan baik.

Sebagian besar staf akademik (75- < 100%) mengem-balikan penilaian umpan balik tepat waktu dan diad-ministrasikan dengan baik.

Sebagian staf aka-demik (50- < 75%) mengembalikan penilaian umpan balik tepat waktu dan diadminis-trasikan dengan baik.

Sebagian kecil staf akademik (25- < 50%) mengemba-likan penilaian umpan balik tepat waktu dan diad-ministrasikan dengan baik.

Sangat sedikit staf akademik (< 25%) mengembalikan penilaian umpan balik tepat waktu dan diadminis-trasikan dengan baik.

UNUD-BPMU-05.013 28

22. Fakultas/Jurusan/Pro-gram Studi harus mempu-nyai prosedur yang menga-tur tentang mekanisme penyampaian ketidakpuas-an mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang sangat jelas yang menga-tur tentang meka-nisme penyampa-ian ketidakpuasan mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang jelas yang mengatur tentang mekanis-me penyampaian ketidakpuasan mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang cukup jelas yang menga-tur tentang meka-nisme penyampa-ian ketidakpuasan mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang kurang jelas yang menga-tur tentang meka-nisme penyampa-ian ketidakpuasan mahasiswa.

Fakultas/Jurusan/Program Studi mempunyai pro-sedur yang tidak jelas yang menga-tur tentang meka-nisme penyampa-ian ketidakpuasan mahasiswa.

23. Pengaturan penilaian seharusnya meliputi semua tujuan dan aspek kuriku-lum yang diajarkan.

Pengaturan peni-laian meliputi semua (100%) tu-juan dan aspek kurikulum yang diajarkan.

Pengaturan peni-laian meliputi se-bagian besar (75- < 100%) tujuan dan aspek kurikulum yang diajarkan.

Pengaturan peni-laian meliputi se-bagian (50- < 75%) tujuan dan aspek kurikulum yang diajarkan.

Pengaturan peni-laian meliputi se-bagian kecil (25-< 50%) tujuan dan aspek kurikulum yang diajarkan.

Pengaturan peni-laian meliputi se-bagian kecil (< 25%) tujuan dan aspek kurikulum yang diajarkan.

24. Seperangkat metode pe-nilaian seharusnya disiap-kan dan dipakai secara te-rencana untuk tujuan diag-nostik, formatif dan suma-tif, sesuai dengan metode /strategi pembelajaran yang digunakan.

Seperangkat meto-de penilaian disi-apkan dan dipakai secara terencana untuk tujuan diag-nostik, formatif dan sumatif, sesu-ai dengan metode /strategi pembela-jaran yang diguna-kan.

Seperangkat meto-de penilaian disi-apkan dan dipakai secara terencana untuk tujuan diag-nostik dan forma-tif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan.

Seperangkat meto-de penilaian disi-apkan dan dipakai secara terencana untuk tujuan diag-nostik dan suma-tif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan.

Seperangkat meto-de penilaian disi-apkan dan dipakai secara terencana untuk tujuan diag-nostik, sesuai dengan metode/ strategi pembela-jaran yang diguna-kan.

Seperangkat meto-de penilaian tidak disiapkan dan di-pakai secara teren-cana untuk tujuan diagnostik, forma-tif dan sumatif, se-suai dengan meto-de/strategi pem-belajaran yang di-gunakan.

25. Prosedur penilaian se-harusnya dibuat secara berkala untuk memastikan bahwa sedapat mungkin skema-skema penilaian a-dalah valid, dapat diandal-kan dan diterapkan de-ngan adil.

Prosedur penilai-an dibuat setiap 1 tahun untuk me-mastikan bahwa sedapat mungkin skema-skema pe-nilaian adalah va-lid, dapat diandal-kan dan diterap-kan dengan adil.

Prosedur penilai-an dibuat setiap 2 tahun untuk me-mastikan bahwa sedapat mungkin skema-skema pe-nilaian adalah va-lid, dapat diandal-kan dan diterap-kan dengan adil.

Prosedur penilai-an dibuat setiap 3 tahun untuk me-mastikan bahwa sedapat mungkin skema-skema pe-nilaian adalah va-lid, dapat diandal-kan dan diterap-kan dengan adil.

Prosedur penilai-an dibuat setiap 4 tahun untuk me-mastikan bahwa sedapat mungkin skema-skema pe-nilaian adalah va-lid, dapat diandal-kan dan diterap-kan dengan adil.

Prosedur penilai-an dibuat setiap ≥ 5 tahun untuk me-mastikan bahwa sedapat mungkin skema-skema pe-nilaian adalah va-lid, dapat diandal-kan dan diterap-kan dengan adil.

26. Kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa harus di-monitor dan direkam seca-ra bersistem, diumpanba-

Kemajuan yang dicapai oleh ma-hasiswa dimonitor dan direkam seca-ra bersistem, di-

Kemajuan yang dicapai oleh ma-hasiswa dimonitor dan direkam seca-ra bersistem, di-

Kemajuan yang dicapai oleh ma-hasiswa dimonitor dan direkam seca-ra bersistem.

Kemajuan yang dicapai oleh ma-hasiswa dimonitor secara bersistem.

Kemajuan yang dicapai oleh maha siswa tidak dimo- nitor dan direkam secara bersistem,

UNUD-BPMU-05.013 29

likkan ke mahasiswa dan diperbaiki secara berkala.

umpanbalikkan kepada mahasis-wa dan diperbaiki secara berkala.

umpanbalikkan kepada mahasis-wa.

diumpanbalikkan kepada mahasis-wa dan diperbaiki secara berkala.

27. Kehandalan dan kesa-hihan metode penilaian seharusnya didokumenta-sikan dan secara periodik dievaluasi serta metode pe-nilaian baru dikembang-kan dan diuji.

Kehandalan dan kesahihan metode penilaian didoku-mentasikan dan se cara periodik die-valuasi serta me-tode penilaian ba-ru dikembangkan dan diuji.

Kehandalan dan kesahihan metode penilaian didoku-mentasikan dan se cara periodik die-valuasi serta met-ode penilaian baru dikembangkan.

Kehandalan dan kesahihan metode penilaian didoku-mentasikan dan secara periodik dievaluasi.

Kehandalan dan kesahihan metode penilaian didoku-mentasikan.

Kehandalan dan kesahihan metode penilaian tidak didokumentasikan dan secara perio-dik dievaluasi serta metode peni-laian baru dikem-bangkan dan diuji.

STANDAR X : PENELITIAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

PENELITIAN

1. Penelitian harus dilaku-kan untuk menunjang dan menjadi bagian terpadu dari kegiatan pendidikan, pengajaran dan pengabdi-an pada masyarakat.

Penelitian dilaku-kan untuk menun-jang dan menjadi bagian terpadu dari kegiatan pen-didikan, penga-jaran dan pengab-dian pada masya-rakat : > 25%.

Penelitian dilaku-kan untuk menun-jang dan menjadi bagian terpadu dari kegiatan pen-didikan, penga-jaran dan pengab-dian pada masya-rakat : > 15 - 25%.

Penelitian dilaku-kan untuk menun-jang dan menjadi bagian terpadu dari kegiatan pen-didikan, penga-jaran dan pengab-dian pada masya-rakat : > 5 - 15%.

Penelitian dilaku-kan untuk menun-jang dan menjadi bagian terpadu dari kegiatan pen-didikan, penga-jaran dan pengab-dian pada masya-rakat : > 0 - 5%.

Penelitian tidak dilakukan untuk menunjang dan menjadi bagian terpadu dari kegi-atan pendidikan, pengajaran dan pengabdian pada masyarakat.

2. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian harus ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan Universi-tas Udayana dengan ma-sukan dari pihak-pihak ter-kait.

Strategi, kebijakan, dan prioritas pe-nelitian ditetapkan sesuai dengan mi-si dan tujuan Un-ud dengan masuk-an dari pihak-pi-hak terkait.

Strategi, kebijakan, dan prioritas pe-nelitian ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan Unud tanpa ma-sukan dari pihak-pihak terkait.

Strategi, kebijakan, dan prioritas pe-nelitian ditetapkan tidak sesuai de-ngan misi dan tu-juan Unud namun dengan masukan dari pihak-pihak terkait.

Strategi, kebijakan, dan prioritas pe-nelitian ditetapkan tidak sesuai de-ngan misi dan tu-juan Unud dan tanpa tanpa ma-sukan dari pihak-pihak terkait.

Tidak ada strategi, kebijakan dan pri-oritas penelitian.

UNUD-BPMU-05.013 30

3. Penelitian harus dilaku-kan sesuai dengan baku mutu (standar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Penelitian, serta sesuai de-ngan kaidah-kaidah keil-muan dan etika dalam bi-dangnya masing-masing.

Penelitian dilaku-kan sesuai dengan baku mutu (stan-dar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Peneliti-an, serta sesuai de-ngan kaidah-kai-dah keilmuan dan etika dalam bi-dangnya masing-masing.

Penelitian dilaku-kan sesuai dengan baku mutu (stan-dar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Peneliti-an namun sesuai dengan kaidah-ka-idah keilmuan da-lam bidangnya masing-masing.

Penelitian dilaku-kan sesuai dengan baku mutu (stan-dar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Peneliti-an, serta sesuai dengan etika da-lam bidangnya masing-masing.

Penelitian dilaku-kan sesuai dengan kaidah-kaidah ke-ilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing.

Penelitian tidakdilakukan sesuai dengan baku mu-tu (standar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Pe-nelitian, serta ti-dak sesuai dengan kaidah-kaidah ke-ilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing .

4. Hasil penelitian harus disebarluaskan dalam me-dia-media yang mudah di-akses oleh masyarakat lu-as.

Hasil penelitian disebarluaskan dalam bentuk Jur-nal ilmiah, Buku, Seminar dan Me-dia cetak/elektro-nik.

Hasil penelitian disebarluaskan dalam bentuk Bu-ku, Seminar dan Media cetak/elek-tronik.

Hasil penelitian disebarluaskan dalam bentuk Se-minar dan Media cetak/elektronik.

Hasil penelitian disebarluaskan dalam bentuk Me-dia cetak /elektro-nik.

Hasil penelitian tidak disebarluas-kan dalam bentuk Jurnal ilmiah, Bu-ku, Seminar dan Media cetak/elek-tronik

5. Penelitian seharusnya melibatkan peran serta ma-hasiswa.

Penelitian melibat-kan peran serta mahasiswa : > 25%.

Penelitian melibat-kan peran serta mahasiswa : > 15 - 25%.

Penelitian melibat-kan peran serta mahasiswa : > 5 - 15%.

Penelitian melibat-kan peran serta mahasiswa : > 0 - 5%.

Penelitian tidak melibatkan peran serta mahasiswa.

6. Penelitian seharusnya meliputi penelitian dasar dan terapan.

Penelitian meli-puti penelitian da-sar dan terapan dengan proporsi sangat seimbang.

Penelitian meli-puti penelitian da-sar dan terapan dengan proporsi seimbang.

Penelitian meli-puti penelitian da-sar dan terapan dengan proporsi cukup seimbang.

Penelitian meli-puti penelitian da-sar dan terapan dengan proporsi kurang seimbang.

Penelitian meli-puti penelitian da-sar dan terapan dengan proporsi sangat kurang seimbang.

7. Penelitian seharusnya dilakukan secara multi dan lintas ilmu (interdisciplin-ary).

Penelitian yang dilakukan secara multi dan lintas ilmu (interdisciplin-ary) : > 25%.

Penelitian yang dilakukan secara multi dan lintas ilmu (interdisciplin-ary) : > 15 - 25%.

Penelitian yang dilakukan secara multi dan lintas ilmu (interdisciplin-ary) : > 5 - 15%.

Penelitian yang dilakukan secara multi dan lintas ilmu (interdisciplin-ary) : > 0 - 5%.

Tidak ada peneliti-an yang dilakukan secara multi dan lintas ilmu (inter-disciplinary).

8. Penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan baku mutu penelitian nasi-onal maupun internasion-al.

Penelitian yang di-lakukan sesuai de-ngan baku mutu penelitian nasional dan internasional : > 25%

Penelitian yang di-lakukan sesuai de-ngan baku mutu penelitian nasional dan internasional : > 15 - 25%

Penelitian yang di-lakukan sesuai de-ngan baku mutu penelitian nasional dan internasional : > 5 - 15%

Penelitian yang di-lakukan sesuai de-ngan baku mutu penelitian nasional dan internasional : > 0 - 5%

Tidak ada peneliti-an yang sesuai de-ngan baku mutu penelitian nasional dan internasional.

9. Fakultas seharusnya Fakultas sangat Fakultas mendu- Fakultas cukup Fakultas kurang Fakultas tidak

UNUD-BPMU-05.013 31

mendukung dana untuk desiminasi hasil penelitian para peneliti Jurusan/Pro-gram Studi, baik di tingkat nasional maupun interna-sional.

mendukung dana untuk desiminasi hasil penelitian para peneliti Juru-san/Program Stu-di, baik di tingkat nasional maupun internasional.

kung dana untuk desiminasi hasil penelitian para peneliti Jurusan/ Program Studi, ba-ik di tingkat nasi-onal maupun in-ternasional.

mendukung dana untuk desiminasi hasil penelitian para peneliti Juru-san/Program Stu-di, baik di tingkat nasional maupun internasional.

mendukung dana untuk desiminasi hasil penelitian para peneliti Juru-san/Program Stu-di, baik di tingkat nasional maupun internasional.

mendukung dana untuk desiminasi hasil penelitian para peneliti Juru-san/Program Stu-di, baik di tingkat nasional maupun internasional.

10. Fakultas seharusnya mendukung para peneliti Jurusan/Program Studi un-tuk meningkatkan jumlah hasil penelitiannya.

Fakultas sangat mendukung para peneliti Jurusan/ Program Studi untuk meningkat-kan jumlah hasil penelitiannya.

Fakultas mendukung para peneliti Jurusan/ Program Studi untuk meningkat-kan jumlah hasil penelitiannya.

Fakultas cukup mendukung para peneliti Jurusan/ Program Studi untuk meningkat-kan jumlah hasil penelitiannya.

Fakultas kurang mendukung para peneliti Jurusan/ Program Studi untuk meningkat-kan jumlah hasil penelitiannya.

Fakultas tidak mendukung para peneliti Jurusan/ Program Studi untuk meningkat-kan jumlah hasil penelitiannya.

11. Fakultas seharusnya mendukung dalam mem-publikasikan hasil peneli-tian para peneliti Jurusan/ Program Studi dalam jur-nal maupun makalah.

Fakultas sangat mendukung da-lam mempublika-sikan hasil peneli-tian para peneliti Jurusan/Program Studi dalam jurnal maupun makalah.

Fakultas mendu-kung dalam mem-publikasikan hasil penelitian para pe-neliti Jurusan/ Program Studi da-lam jurnal mau-pun makalah.

Fakultas cukup mendukung da-lam mempublika-sikan hasil peneli-tian para peneliti Jurusan/Program Studi dalam jurnal maupun makalah.

Fakultas kurang mendukung da-lam mempublika-sikan hasil peneli-tian para peneliti Jurusan/Program Studi dalam jurnal maupun makalah.

Fakultas tidak mendukung da-lam mempublika-sikan hasil peneli-tian para peneliti Jurusan/Program Studi dalam jurnal maupun makalah.

12. Fakultas seharusnya menciptakan sistem peng-hargaan bagi para peneliti Jurusan/Program Studi yang berhasil.

Fakultas mencip-takan sistem peng-hargaan yang sa-ngat jelas bagi pa-ra peneliti Jurusan /Program Studi yang berhasil.

Fakultas mencip-takan sistem peng-hargaan yang jelas bagi para peneliti Jurusan/Program Studi yang berha-sil.

Fakultas mencip-takan sistem peng-hargaan yang cu-kup jelas bagi para peneliti Jurusan/ Program Studi yang berhasil.

Fakultas mencip-takan sistem peng-hargaan yang ku-rang jelas bagi pa-ra peneliti Jurusan /Program Studi yang berhasil.

Fakultas tidak menciptakan sis-tem penghargaan bagi para peneliti Jurusan/Program Studi yang berha-sil.

13. Dosen harus dapat me-negakkan dan menjaga eti-ka moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan peneliti-an maupun dalam menyu-sun laporan penelitiannya.

100% dosen dapat menegakkan dan menjaga etika mo-ral, sosial dan il-miah dalam mela-kukan penelitian maupun dalam menyusun laporan penelitiannya.

95 - < 100% dosen dapat menegak-kan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan peneli-tian maupun da-lam menyusun la-poran penelitian-nya.

90 - < 95% dosen dapat menegak-kan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan peneli-tian maupun da-lam menyusun la-poran penelitian-nya.

85 - < 90 % dosen dapat menegak-kan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan peneli-tian maupun da-lam menyusun la-poran penelitian-nya.

< 85% dosen dapat menegak-kan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan peneli-tian maupun da-lam menyusun la-poran penelitian-nya.

14. Dosen harus aktif me- Dosen aktif me-ngajukan usulan

Dosen aktif me-ngajukan usulan

Dosen aktif me-ngajukan usulan

Dosen aktif me-ngajukan usulan

Dosen aktif me-ngajukan usulan

UNUD-BPMU-05.013 32

ngajukan usulan peneliti-an untuk mendapatkan sumberdana penelitiannya dari luar negeri melalui prosedur institusional.

penelitian untuk mendapatkan sumberdana pene-litiannya dari luar negeri melalui prosedur institusi-onal : > 20%

penelitian untuk mendapatkan sumberdana pene-litiannya dari luar negeri melalui prosedur institusi-onal : > 15 - 20%

penelitian untuk mendapatkan sumberdana pene-litiannya dari luar negeri melalui prosedur institusi-onal : > 10 - 15%

penelitian untuk mendapatkan sumberdana pene-litiannya dari luar negeri melalui prosedur institusi-onal : > 5 - 10%

penelitian untuk mendapatkan sumberdana pene-litiannya dari luar negeri melalui prosedur institusi-onal : < 5 %

15. Fakultas harus dapat menciptakan hubungan kerjasama penelitian de-ngan fakultas dalam dan luar negeri untuk mening-katkan kualitas dan kuan-titas kinerja dan hasil pe-nelitian.

Fakultas dapat menciptakan hu-bungan kerjasama penelitian dengan fakultas dalam dan luar negeri untuk meningkat-kan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil peneliti-an : minimal 5 bu-ah per tahun.

Fakultas dapat menciptakan hu-bungan kerjasama penelitian dengan fakultas dalam dan luar negeri untuk meningkat-kan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil peneliti-an : minimal 4 bu-ah per tahun.

Fakultas dapat menciptakan hu-bungan kerjasama penelitian dengan fakultas dalam dan luar negeri untuk meningkat-kan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil peneliti-an : minimal 3 bu-ah per tahun.

Fakultas dapat menciptakan hu-bungan kerjasama penelitian dengan fakultas dalam dan luar negeri untuk meningkat-kan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil peneliti-an : minimal 2 bu-ah per tahun.

Fakultas dapat menciptakan hu-bungan kerjasama penelitian dengan fakultas dalam dan luar negeri untuk meningkat-kan kualitas dan kuantitas kinerja dan hasil peneliti-an : minimal 1 bu-ah per tahun.

16. Fakultas harus dapat menjalin hubungan kerja-sama dengan dunia indus-tri sebagai landasan kerja-sama secara proaktif.

Fakultas dapat menjamin hu-bungan kerjasama dengan dunia in-dustri sebagai lan-dasan kerjasama secara proaktif : minimal 5 buah per tahun.

Fakultas dapat menjamin hu-bungan kerjasama dengan dunia in-dustri sebagai lan-dasan kerjasama secara proaktif : minimal 4 buah per tahun.

Fakultas dapat menjamin hu-bungan kerjasama dengan dunia in-dustri sebagai lan-dasan kerjasama secara proaktif : minimal 3 buah per tahun.

Fakultas dapat menjamin hu-bungan kerjasama dengan dunia in-dustri sebagai lan-dasan kerjasama secara proaktif : minimal 2 buah per tahun.

Fakultas dapat menjamin hu-bungan kerjasama dengan dunia in-dustri sebagai lan-dasan kerjasama secara proaktif : minimal 1 buah per tahun.

17. Fakultas seharusnya mengadakan pelatihan, se-minar, lokakarya, serta transformasi ke universitas di dalam dan luar negeri guna meningkatkan ke-mampuan dan kualitas pe-nelitian.

Fakultas menga-dakan pelatihan, seminar, lokakar-ya, serta transfor-masi ke universi-tas di dalam dan luar negeri guna meningkatkan ke-mampuan dan ku-alitas penelitian.

Fakultas menga-dakan pelatihan, seminar dan loka-karya guna me-ningkatkan ke-mampuan dan ku-alitas penelitian.

Fakultas menga-dakan pelatihan dan seminar guna meningkatkan ke-mampuan dan ku-alitas penelitian.

Fakultas menga-dakan pelatihan guna meningkat-kan kemampuan dan kualitas pene-litian.

Fakultas tidak me-ngadakan pelatih-an, seminar, loka-karya, serta trans-formasi ke univer-sitas di dalam dan luar negeri guna meningkatkan ke-mampuan dan ku-alitas penelitian.

18. Fakultas seharusnya dapat mengkoordinasi pe-

Fakultas dapat mengkoordinasi dengan sangat ba-

Fakultas dapat mengkoordinasi dengan baik pene-

Fakultas dapat mengkoordinasi dengan cukup ba-

Fakultas dapat mengkoordinasi dengan kurang ba-

Fakultas tidak dapat mengkoor-dinasi penelitian

UNUD-BPMU-05.013 33

nelitian interdisipliner yang melibatkan antar disi-plin dan antar universitas dalam maupun luar negeri.

ik penelitian inter-disipliner yang me libatkan antar disi-plin dan antar uni-versitas dalam ma upun luar negeri.

litian interdisiplin-er yang melibat-kan antar disiplin dan antar univer-sitas dalam mau-pun luar negeri.

ik penelitian inter-disipliner yang melibatkan antar disiplin dan antar universitas dalam maupun luar ne-geri.

ik penelitian inter-disipliner yang melibatkan antar disiplin dan antar universitas dalam maupun luar ne-geri.

interdisipliner yang melibatkan antar disiplin dan antar universitas dalam maupun lu-ar negeri.

19. Fakultas seharusnya da-pat mengembangkan paten hasil penelitian dengan membangun kerjasama de-ngan industri untuk mem-peroleh sumberdana pene-litian lebih lanjut.

Fakultas dapat mengembangkan paten hasil peneli-tian dengan mem-bangun kerjasama dengan industri untuk mempero-leh sumberdana penelitian lebih lanjut : minimal 4 buah

Fakultas dapat mengembangkan paten hasil peneli-tian dengan mem-bangun kerjasama dengan industri untuk mempero-leh sumberdana penelitian lebih lanjut : minimal 3 buah

Fakultas dapat mengembangkan paten hasil peneli-tian dengan mem-bangun kerjasama dengan industri untuk mempero-leh sumberdana penelitian lebih lanjut : minimal 2 buah

Fakultas dapat mengembangkan paten hasil peneli-tian dengan mem-bangun kerjasama dengan industri untuk mempero-leh sumberdana penelitian lebih lanjut : minimal 1 buah

Fakultas tidak dapat mengem-bangkan paten hasil penelitian dengan memba-ngun kerjasama dengan industri untuk mempero-leh sumberdana penelitian lebih lanjut.

20. Fakultas harus mene-tapkan roadmap dan pa-yung penelitian unggulan.

Fakultas menetap-kan roadmap dan payung penelitian unggulan dengan sangat jelas.

Fakultas menetap-kan roadmap dan payung penelitian unggulan dengan jelas.

Fakultas menetap-kan roadmap dan payung penelitian unggulan dengan cukup jelas.

Fakultas menetap-kan roadmap dan payung penelitian unggulan dengan kurang jelas.

Fakultas tidak me-netapkan roadmap dan payung pene-litian unggulan.

STANDAR XI : PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

1. Pengabdian kepada ma-syarakat harus dilakukan dalam rangka pemanfaat-

Pengabdian kepa-da masyarakat di-lakukan dalam rangka pemanfa-

Pengabdian kepa-da masyarakat di-lakukan dalam rangka pemanfa-

Pengabdian kepa-da masyarakat di-lakukan dalam rangka pemanfa-

Pengabdian kepa-da masyarakat di-lakukan dalam rangka pemanfa-

Pengabdian kepa-da masyarakat di-lakukan dalam rangka pemanfa-

UNUD-BPMU-05.013 34

an, pendayagunaan dan pengembangan ilmu pe-ngetahuan untuk masya-rakat luas.

atan, pendayagu-naan dan pengem-bangan ilmu pe-ngetahuan untuk masyarakat luas.

atan dan pendaya-gunaan ilmu pe-ngetahuan untuk masyarakat luas.

atan dan pengem-bangan ilmu pe-ngetahuan untuk masyarakat luas.

atan atau penda-yagunaan ilmu pe-ngetahuan untuk masyarakat luas.

atan ilmu penge-tahuan untuk ma-syarakat luas.

2. Strategi, kebijakan dan prioritas pengabdian kepa-da masyarakat harus dite-tapkan sesuai dengan misi dan tujuan lembaga de-ngan masukan dari pihak-pihak terkait.

Strategi, kebijakan dan prioritas pe-ngabdian kepada masyarakat dite-tapkan sangat se-suai dengan misi dan tujuan lemba-ga dengan masuk-an dari pihak-pi-hak terkait.

Strategi, kebijakan dan prioritas pe-ngabdian kepada masyarakat dite-tapkan sesuai de-ngan misi dan tu-juan lembaga de-ngan masukan da-ri pihak-pihak ter-kait.

Strategi, kebijakan dan prioritas pe-ngabdian kepada masyarakat dite-tapkan cukup se-suai dengan misi dan tujuan lemba-ga dengan masuk-an dari pihak-pi-hak terkait.

Strategi, kebijakan dan prioritas pe-ngabdian kepada masyarakat dite-tapkan kurang se-suai dengan misi dan tujuan lemba-ga dengan masuk-an dari pihak-pi-hak terkait.

Strategi, kebijakan dan prioritas pe-ngabdian kepada masyarakat dite-tapkan tidak se-suai dengan misi dan tujuan lemba-ga dengan masuk-an dari pihak-pihak terkait.

3. Pengabdian pada masya-rakat harus dilakukan se-suai dengan baku mutu (standar) yang telah diten-tukan oleh Lembaga Pe-ngabdian kepada Masyara-kat.

Pengabdian pada masyarakat dila-kukan sangat se-suai dengan baku mutu (standar) yang telah diten-tukan oleh Lemba-ga Pengabdian ke-pada Masyarakat.

Pengabdian pada masyarakat dila-kukan sesuai de-ngan baku mutu (standar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Pe-ngabdian kepada Masyarakat.

Pengabdian pada masyarakat dila-kukan cukup se-suai dengan baku mutu (standar) yang telah diten-tukan oleh Lemba-ga Pengabdian ke-pada Masyarakat.

Pengabdian pada masyarakat dila-kukan kurang se-suai dengan baku mutu (standar) yang telah diten-tukan oleh Lemba-ga Pengabdian ke-pada Masyarakat.

Pengabdian pada masyarakat dila-kukan tidak sesuai dengan baku mu-tu (standar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Pe-ngabdian kepada Masyarakat.

4. Pengabdian kepada ma-syarakat harus dilakukan sesuai atau dengan meru-juk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat.

Pengabdian kepa-da masyarakat di-lakukan sangat se-suai/merujuk pa-da kebutuhan nya-ta dalam masyara-kat.

Pengabdian kepa-da masyarakat di-lakukan sesuai/ merujuk pada ke-butuhan nyata da-lam masyarakat.

Pengabdian kepa-da masyarakat dilakukan cukup sesuai/merujuk pada kebutuhan nyata dalam ma-syarakat.

Pengabdian kepa-da masyarakat dilakukan kurang sesuai/merujuk pada kebutuhan nyata dalam ma-syarakat.

Pengabdian kepa-da masyarakat dilakukan tidak sesuai/merujuk pada kebutuhan nyata dalam ma-syarakat.

5. Pengabdian kepada ma-syarakat seharusnya meli-batkan peran serta maha-siswa.

Pengabdian kepa-da Masyarakat sa-ngat melibatkan peran serta maha-siswa.

Pengabdian kepa-da Masyarakat melibatkan peran serta mahasiswa.

Pengabdian kepa-da Masyarakat cu-kup melibatkan peran serta maha-siswa.

Pengabdian kepa-da Masyarakat kurang melibat-kan peran serta mahasiswa.

Pengabdian kepa-da Masyarakat tidak melibatkan peran serta maha-siswa.

6. Pengabdian kepada ma-syarakat seharusnya dapat memberikan pencerahan dan meningkatkan kese-

Pengabdian kepa-da masyarakat sangat memberi-kan pencerahan dan meningkatkan

Pengabdian kepa-da masyarakat memberikan pencerahan dan meningkatkan

Pengabdian kepa-da masyarakat cu-kup memberikan pencerahan dan meningkatkan ke-

Pengabdian kepa-da masyarakat kurang memberi-kan pencerahan dan meningkatkan

Pengabdian kepa-da masyarakat tidak memberikan pencerahan dan meningkatkan

UNUD-BPMU-05.013 35

jahtraan masyarakat. kesejahtraan ma-syarakat.

kesejahtraan ma-syarakat.

sejahtraan masya-rakat.

kesejahtraan ma-syarakat.

kesejahtraan ma-syarakat.

7. Pengabdian kepada ma-syarakat seharusnya dapat memberikan masukan ba-lik untuk kegiatan pendi-dikan dan pengajaran mau-pun penelitian.

Pengabdian kepa-da masyarakat sangat memberi-kan masukan ter-hadap pendidikan, pengajaran mau-pun penelitian.

Pengabdian kepa-da masyarakat memberikan ma-sukan terhadap pendidikan, pe-ngajaran maupun penelitian.

Pengabdian kepa-da masyarakat cu-kup memberikan masukan terhadap pendidikan, pe-ngajaran maupun penelitian.

Pengabdian kepa-da masyarakat kurang memberi-kan masukan ter-hadap pendidikan, pengajaran mau-pun penelitian.

Pengabdian kepa-da masyarakat tidak memberikan masukan terhadap pendidikan, pe-ngajaran maupun penelitian.

8. Fakultas harus menye-diakan unit pelayanan yang mampu menampung kegiatan antar disiplin un-tuk secara bersama mela-kukan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber dana bersama.

Fakultas menye-diakan unit pela-yanan yang sangat mampu menam-pung kegiatan an-tar disiplin untuk secara bersama melakukan pe-ngabdian kepada masyarakat de-ngan sumber dana bersama.

Fakultas menye-diakan unit pela-yanan yang mam-pu menampung kegiatan antar di-siplin untuk secara bersama melaku-kan pengabdian kepada masyara-kat dengan sum-ber dana bersama.

Fakultas menye-diakan unit pela-yanan yang cukup mampu menam-pung kegiatan an-tar disiplin untuk secara bersama melakukan pe-ngabdian kepada masyarakat de-ngan sumber dana bersama.

Fakultas menye-diakan unit pela-yanan yang ku-rang mampu me-nampung kegiatan antar disiplin un-tuk secara bersa-ma melakukan pe-ngabdian kepada masyarakat de-ngan sumber dana bersama.

Fakultas menye-diakan unit pela-yanan yang tidak mampu menam-pung kegiatan an-tar disiplin untuk secara bersama melakukan pe-ngabdian kepada masyarakat de-ngan sumber dana bersama.

9. Fakultas harus dapat me-rangsang sivitas akademi-ka pada semua tingkat untuk melakukan pengab-dian kepada masyarakat untuk mentransfer penge-tahuan, inovasi serta mem-fasilitasi proses pengem-bangan sumberdaya manu-sia.

Fakultas dapat merangsang sivi-tas akademika pa-da semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepa-da masyarakat un-tuk mentransfer pengetahuan, ino-vasi serta memfa-silitasi proses pe-ngembangan sum-berdaya manusia.

Fakultas dapat merangsang sivi-tas akademika pa-da semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepa-da masyarakat un-tuk mentransfer pengetahuan serta memfasilitasi pro-ses pengembang-an sumberdaya manusia.

Fakultas dapat merangsang sivi-tas akademika pa-da semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepa-da masyarakat un-tuk mentransfer pengetahuan dan inovasi.

Fakultas dapat merangsang sivi-tas akademika pa-da semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepa-da masyarakat un-tuk mentransfer pengetahuan.

Fakultas tidak da-pat merangsang sivitas akademika pada semua ting-kat untuk melaku-kan pengabdian kepada masyara-kat untuk men-transfer pengeta-huan, inovasi serta memfasilitasi pro-ses pengembang-an sumberdaya manusia.

10. Fakultas seharusnya da-pat menciptakan program dan proyek kegiatan pela-yanan kepada masyarakat.

Fakultas dapat menciptakan pro-gram dan proyek kegiatan pelayan-an kepada masya-rakat dengan sa-

Fakultas dapat menciptakan pro-gram dan proyek kegiatan pelayan-an kepada masya-rakat dengan baik.

Fakultas dapat menciptakan pro-gram dan proyek kegiatan pelayan-an kepada masya-rakat dengan cu-

Fakultas dapat menciptakan pro-gram dan proyek kegiatan pelayan-an kepada masya-rakat dengan ku-

Fakultas tidak da-pat menciptakan program dan pro-yek kegiatan pela-yanan kepada ma-syarakat.

UNUD-BPMU-05.013 36

ngat baik. kup baik. rang baik.11. Fakultas seharusnya da-pat membantu mencarikan informasi pekerjaan bagi mahasiswa, membantu ma-hasiswa dengan keteram-pilannya untuk mencari pekerjaan dan meyakinkan kepada stakeholders ten-tang kebutuhan keteram-pilan untuk posisi tertentu.

Fakultas dapat membantu menca-rikan informasi pekerjaan bagi mahasiswa, mem-bantu mahasiswa dengan keteram-pilannya untuk mencari pekerjaan, dan meyakinkan kepada stakeholders tentang kebutuhan keterampilan un-tuk posisi tertentu.

Fakultas dapat membantu menca-rikan informasi pekerjaan bagi mahasiswa, mem-bantu mahasiswa dengan keteram-pilannya untuk mencari pekerjaan.

Fakultas dapat membantu menca-rikan informasi pekerjaan bagi mahasiswa dan meyakinkan kepa-da stakeholders tentang kebutuhan keterampilan un-tuk posisi tertentu.

Fakultas dapat membantu menca-rikan informasi pekerjaan bagi mahasiswa.

Fakultas tidak dapat membantu mencarikan infor-masi pekerjaan ba-gi mahasiswa, membantu maha-siswa dengan keterampilannya untuk mencari pe-kerjaan, dan me-yakinkan kepada stakeholders ten-tang kebutuhan keterampilan un-tuk posisi tertentu.

12. Fakultas seharusnya da-pat menawarkan jasa pela-yanan konsultasi kepada masyarakat dan jika perlu melalui kerjasama dengan partner organisasi non pe-merintah.

Fakultas dapat menawarkan jasa pelayanan konsul-tasi kepada ma-syarakat dan jika perlu melalui ker-jasama dengan partner organisasi non pemerintah dengan sangat ba-ik.

Fakultas dapat menawarkan jasa pelayanan konsul-tasi kepada ma-syarakat dan jika perlu melalui ker-jasama dengan partner organisasi non pemerintah dengan baik.

Fakultas dapat menawarkan jasa pelayanan konsul-tasi kepada ma-syarakat dan jika perlu melalui ker-jasama dengan partner organisasi non pemerintah dengan cukup baik.

Fakultas dapat menawarkan jasa pelayanan konsul-tasi kepada ma-syarakat dan jika perlu melalui ker-jasama dengan partner organisasi non pemerintah dengan kurang baik.

Fakultas tidak dapat menawar-kan jasa pelayanan konsultasi kepada masyarakat.

13. Fakultas seharusnya da-pat memperluas area pela-yanan agar dapat memberi-kan kesempatan dan mem-berikan dampak daerah se-kitar tentang transfer pe-ngetahuan dan inovasi ke-terampilan kepada masya-rakat.

Fakultas dapat memperluas area pelayanan agar dapat memberikan kesempatan dan memberikan dam-pak daerah sekitar tentang transfer pengetahuan dan inovasi keteram-pilan kepada ma-syarakat.

Fakultas dapat memperluas area pelayanan agar dapat memberikan dampak daerah sekitar tentang transfer pengeta-huan dan inovasi keterampilan ke-pada masyarakat.

Fakultas dapat memperluas area pelayanan agar dapat memberikan kesempatan ten-tang transfer pe-ngetahuan dan inovasi keteram-pilan kepada masyarakat.

Fakultas dapat memperluas area pelayanan agar dapat memberikan kesempatan ten-tang transfer pe-ngetahuan atau inovasi keteram-pilan kepada masyarakat.

Fakultas tidak da-pat memperluas a-rea pelayanan a-gar dapat membe-rikan kesempatan dan memberikan dampak daerah sekitar tentang transfer pengeta-huan dan inovasi keterampilan ke-pada masyarakat.

14. Fakultas harus menjalin hubungan dengan birokra-

Fakultas menjalin hubungan dengan birokrasi lain dan

Fakultas menjalin hubungan dengan birokrasi lain dan

Fakultas menjalin hubungan dengan birokrasi lain dan

Fakultas menjalin hubungan dengan birokrasi lain dan

Fakultas tidak menjalin hubung-an dengan biro-

UNUD-BPMU-05.013 37

si lain dan praktisi dalam meningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepada masyarakat.

praktisi dalam me-ningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepa-da masyarakat de-ngan sangat baik.

praktisi dalam me-ningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepa-da masyarakat de-ngan baik.

praktisi dalam me-ningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepa-da masyarakat de-ngan cukup baik.

praktisi dalam me-ningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepa-da masyarakat de-ngan kurang baik.

krasi lain dan praktisi dalam me-ningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepa-da masyarakat.

15. Fakultas harus mene-tapkan road map dan pa-yung pengabdian unggul-an.

Fakultas menetap-kan road map dan payung pengabdi-an unggulan de-ngan sangat baik.

Fakultas menetap-kan road map dan payung pengabdi-an unggulan de-ngan baik.

Fakultas menetap-kan road map dan payung pengabdi-an unggulan de-ngan cukup baik.

Fakultas menetap-kan road map dan payung pengabdi-an unggulan de-ngan kurang baik.

Fakultas tidak menetapkan road map dan payung pengabdian unggulan.

STANDAR XII : SISTEM PENJAMINAN MUTU

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

SISTEM PENJAMINAN

MUTU

1. Kepemimpinan program studi harus merumuskan visi pengembangan yang jelas, penetapan target dan sasaran pengembangan, penciptaan dan pemeliha-raan nilai-nilai bersama, kebebasan akademik dan kode etik secara berkelan-jutan.

Kepemimpinan program studi me-rumuskan 5 keten-tuan : 1. Visi pengem-bangan yang jelas 2. Penetapan tar-get dan sasaran pengembangan 3. Penciptaan dan pemeliharaan nilai -nilai bersama 4. Kebebasan aka-demik 5. Kode etik.

Kepemimpinan program studi merumuskan 4 dari 5 ketentuan.

Kepemimpinan program studi merumuskan 3 dari 5 ketentuan.

Kepemimpinan program studi merumuskan 2 dari 5 ketentuan.

Kepemimpinan program studi merumuskan ≤ 1 dari 5 ketentuan.

2. Kepemimpinan program studi seharusnya bersifat menginspirasi, mendu-kung dan menghargai kon-

Kepemimpinan program studi ber-sifat menginspi-rasi, mendukung dan menghargai

Kepemimpinan program studi ber-sifat menginspi-rasi, mendukung dan menghargai

Kepemimpinan program studi ber-sifat menginspi-rasi, mendukung dan menghargai

Kepemimpinan program studi ber-sifat menginspi-rasi dan mendu-kung kontribusi

Kepemimpinan program studi ber-sifat menginspi-rasi sivitas akade-mika dan stake-

UNUD-BPMU-05.013 38

tribusi sivitas akademika dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan kesa-lingpercayaan dan kebe-basan dalam berkarya de-ngan penuh tanggung ja-wab.

kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lain-nya serta menum-buhkan kesaling-percayaan dan ke-bebasan dalam berkarya dengan penuh tanggung jawab.

kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lain-nya serta menum-buhkan kesaling-percayaan dalam berkarya dengan penuh tanggung jawab.

kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lain-nya.

sivitas akademika dan stakeholders lainnya.

holders lainnya.

3. Komitmen sivitas akade-mika program studi terha-dap peningkatan mutu a-kademik harus ditunjuk-kan dengan implementasi-nya melalui pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan kinerja secara terus menerus.

Komitmen sivitas akademika pro-gram studi terha-dap peningkatan mutu akademik ditunjukkan de-ngan implementa-sinya melalui pe-ngukuran, peman-tauan, analisis dan peningkatan ki-nerja secara terus menerus.

Komitmen sivitas akademika pro-gram studi terha-dap peningkatan mutu akademik ditunjukkan de-ngan implementa-sinya melalui pe-ngukuran, peman-tauan dan analisis.

Komitmen sivitas akademika pro-gram studi terha-dap peningkatan mutu akademik ditunjukkan de-ngan implementa-sinya melalui pe-ngukuran dan pe-mantauan.

Komitmen sivitas akademika pro-gram studi terha-dap peningkatan mutu akademik ditunjukkan de-ngan implementa-sinya melalui pe-ngukuran.

Tidak ada komit-men sivitas akade-mika program stu-di terhadap pe-ningkatan mutu akademik.

4. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkat-an mutu proses pembela-jaran seharusnya diberi saluran yang luas.

Komitmen maha-siswa terhadap upaya peningkat-an mutu proses pembelajaran di-beri saluran yang sangat luas.

Komitmen maha-siswa terhadap upaya peningkat-an mutu proses pembelajaran di-beri saluran yang luas.

Komitmen maha-siswa terhadap upaya peningkat-an mutu proses pembelajaran di-beri saluran yang cukup luas.

Komitmen maha-siswa terhadap upaya peningkat-an mutu proses pembelajaran di-beri saluran yang kurang luas.

Komitmen maha-siswa terhadap upaya peningkat-an mutu proses pembelajaran ti-dak diberi saluran.

5. Komunikasi antar sivitas akademika harus dilaksa-nakan secara efisien dan efektif.

Komunikasi antar sivitas akademika dilaksanakan seca-ra sangat efisien dan efektif.

Komunikasi antar sivitas akademika dilaksanakan seca-ra efisien dan efektif.

Komunikasi antar sivitas akademika dilaksanakan seca-ra cukup efisien dan efektif.

Komunikasi antar sivitas akademika dilaksanakan seca-ra kurang efisien dan efektif

Komunikasi antar sivitas akademika dilaksanakan seca-ra tidak efisien dan efektif

6. Komunikasi antara sivi-tas akademika dengan ma-syarakat seharusnya dilak-sanakan secara efisien dan efektif.

Komunikasi anta-ra sivitas akademi-ka dengan masya-rakat dilaksana-kan secara sangat efisien dan efektif.

Komunikasi anta-ra sivitas akademi-ka dengan masya-rakat dilaksana-kan secara efisien dan efektif.

Komunikasi anta-ra sivitas akademi-ka dengan masya-rakat dilaksana-kan secara cukup efisien dan efektif.

Komunikasi anta-ra sivitas akademi-ka dengan masya-rakat dilaksana-kan secara kurang efisien dan efektif.

Komunikasi anta-ra sivitas akademi-ka dengan masya-rakat dilaksana-kan secara tidak efisien dan efektif.

UNUD-BPMU-05.013 39

7. Proses-proses pokok ha-rus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator untuk menilai kinerjanya.

Proses-proses po-kok terdefinisikan dengan sangat jelas.

Proses-proses po-kok terdefinisikan dengan jelas.

Proses-proses po-kok terdefinisikan dengan cukup jelas.

Proses-proses po-kok terdefinisikan dengan kurang jelas.

Proses-proses po-kok terdefinisikan dengan tidak jelas.

Tersedia sangat lengkap indikator untuk menilai ki-nerja proses-pro-ses pokok.

Tersedia lengkap indikator untuk menilai kinerja proses-proses po-kok.

Tersedia cukup lengkap indikator untuk menilai ki-nerja proses-pro-ses pokok.

Tersedia kurang lengkap indikator untuk menilai ki-nerja proses-pro-ses pokok.

Tidak tersedia in-dikator untuk me-nilai kinerja pro-ses-proses pokok.

8. Setiap proses pokok ha-rus jelas penanggung ja-wab dan pelaksananya.

Setiap proses po-kok sangat jelas penanggung ja-wab dan pelaksa-nanya.

Setiap proses po-kok jelas penang-gung jawab dan pelaksananya.

Setiap proses po-kok cukup jelas penanggung ja-wab dan pelaksa-nanya.

Setiap proses po-kok kurang jelas penanggung ja-wab dan pelaksa-nanya.

Setiap proses po-kok tidak jelas penanggung ja-wab dan pelaksa-nanya.

9. Proses-proses pokok ha-rus didukung dengan ke-tersediaan sumber daya yang memadai.

Proses-proses po-kok didukung de-ngan ketersediaan sumber daya yang sangat memadai.

Proses-proses po-kok didukung de-ngan ketersediaan sumber daya yang memadai.

Proses-proses po-kok didukung de-ngan ketersediaan sumber daya yang cukup memadai.

Proses-proses po-kok didukung de-ngan ketersediaan sumber daya yang kurang memadai.

Proses-proses po-kok didukung de-ngan ketersediaan sumber daya yang sangat kurang me-madai.

10. Keterkaitan antara pro-ses-proses pokok dengan misi program studi, fakul-tas dan universitas seha-rusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.

Keterkaitan antara proses-proses po-kok dengan misi program studi, fa-kultas dan univer-sitas teridentifikasi dan terumuskan dengan sangat ba-ik.

Keterkaitan antara proses-proses po-kok dengan misi program studi, fa-kultas dan univer-sitas teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.

Keterkaitan antara proses-proses po-kok dengan misi program studi, fa-kultas dan univer-sitas teridentifikasi dan terumuskan dengan cukup ba-ik.

Keterkaitan antara proses-proses po-kok dengan misi program studi, fa-kultas dan univer-sitas teridentifikasi dan terumuskan dengan kurang ba-ik.

Keterkaitan antara proses-proses po-kok dengan misi program studi, fa-kultas dan univer-sitas teridentifikasi dan terumuskan dengan sangat ku-rang baik.

11. Fakultas harus melaksa-nakan audit akademik se-cara periodik.

Fakultas melaksa-nakan audit aka-demik setiap 1 ta-hun.

Fakultas melaksa-nakan audit aka-demik setiap 2 ta-hun.

Fakultas melaksa-nakan audit aka-demik setiap 3 ta-hun.

Fakultas melaksa-nakan audit aka-demik setiap 4 ta-hun.

Fakultas melaksa-nakan audit aka-demik setiap ≥ 5 tahun.

12. Evaluasi diri Fakultas/ Jurusan dan Program Studi harus dilakukan secara pe-riodik.

Evaluasi diri Fa-ku-tas/Jurusan dan Program Stu-di dilakukan seti-ap 1 tahun.

Evaluasi diri Fa-ku-tas/Jurusan dan Program Stu-di dilakukan seti-ap 2 tahun.

Evaluasi diri Fa-ku-tas/Jurusan dan Program Stu-di dilakukan seti-ap 3 tahun.

Evaluasi diri Fa-ku-tas/Jurusan dan Program Stu-di dilakukan seti-ap 4 tahun

Evaluasi diri Fa-ku-tas/Jurusan dan Program Stu-di dilakukan seti-ap ≥ 5 tahun.

13. Evaluasi diri Program Studi harus dilakukan se-tiap tahun berdasarkan da-

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan setiap tahun

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan setiap tahun

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan setiap tahun

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan setiap tahun

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan setiap tahun

UNUD-BPMU-05.013 40

ta dan informasi yang sa-hih.

berdasarkan data dan informasi yang sangat sahih.

berdasarkan data dan informasi yang sahih.

berdasarkan data dan informasi yang cukup sahih.

berdasarkan data dan informasi yang kurang sa-hih.

berdasarkan data dan informasi yang tidak sahih.

14. Evaluasi diri Program Studi seharusnya dilaku-kan dengan menggunakan informasi dari berbagai pihak yang terkait.

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan dengan meng-gunakan informasi dari stakeholders : 1. Dosen 2. Pegawai 3. Mahasiswa 4. Alumni 5. User.

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan dengan meng-gunakan informasi 4 dari 5 stakehol-ders.

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan dengan meng-gunakan informasi 3 dari 5 stakehol-ders.

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan dengan meng-gunakan informasi 2 dari 5 stakehol-ders.

Evaluasi diri Pro-gram Studi dilaku-kan dengan meng-gunakan informasi ≤ 1 dari 5 stakehol-ders.

15. Perencanaan pengem-bangan program studi ha-rus mempertimbangkan misi Universitas, Fakultas, Program Studi dan Jurusan /Bagian.

Perencanaan pe-ngembangan pro-gram studi sangat mempertimbang-kan misi Universi-tas, Fakultas, Pro-gram Studi dan Jurusan/Bagian.

Perencanaan pe-ngembangan pro-gram studi mem-pertimbangkan misi Universitas, Fakultas, Program Studi dan Jurusan /Bagian.

Perencanaan pe-ngembangan pro-gram studi cukup mempertimbang-kan misi Universi-tas, Fakultas, Pro-gram Studi dan Jurusan/Bagian.

Perencanaan pe-ngembangan pro-gram studi kurang mempertimbang-kan misi Universi-tas, Fakultas, Pro-gram Studi dan Jurusan/Bagian.

Perencanaan pe-ngembangan pro-gram studi sangat kurang memper-timbangkan misi Universitas, Fakul-tas, Program Studi dan Jurusan/ Ba-gian.

16. Perencanaan harus di-dasarkan pada evaluasi di-ri.

Seluruh perenca-naan didasarkan pada evaluasi diri (100%).

Sebagian besar pe-rencanaan dida-sarkan pada eva-luasi diri (75- < 100%).

Sebagian perenca-naan didasarkan pada evaluasi diri (50 - < 75%).

Sebagian kecil pe-rencanaan dida-sarkan pada eva-luasi diri (25 - < 50%).

Perencanaan tidak didasarkan pada evaluasi diri (< 25%).

17. Perencanaan seharus-nya dituangkan dalam do-kumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.

Perencanaan ditu-angkan dalam do-kumen yang sa-ngat mudah diba-ca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.

Perencanaan ditu-angkan dalam do-kumen yang mu-dah dibaca dan di-mengerti oleh pi-hak-pihak yang terkait.

Perencanaan ditu-angkan dalam do-kumen yang cu-kup mudah dibaca dan dimengerti o-leh pihak-pihak yang terkait.

Perencanaan ditu-angkan dalam do-kumen yang ku-rang mudah diba-ca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.

Perencanaan ditu-angkan dalam do-kumen yang sa-ngat kurang mu-dah dibaca dan di-mengerti oleh pi-hak-pihak yang terkait.

18. Akreditasi program stu-di harus dilakukan oleh lembaga lain yang bersifat independen.

Akreditasi pro-gram studi dilaku-kan oleh lembaga lain yang bersifat independen.

Akreditasi pro-gram studi tidak dilakukan oleh lembaga lain yang bersifat indepen-den.

UNUD-BPMU-05.013 41

19. Akreditasi seharusnya dilakukan secara periodik sesuai dengan masa berla-kunya status akreditasi.

Akreditasi dilaku-kan secara perio-dik sesuai dengan masa berlakunya status akreditasi

. Akreditasi tidak dilakukan secara periodik sesuai dengan masa ber-lakunya status akreditasi.

STANDAR XIII : SUASANA AKADEMIK

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

SUASANA AKADEMIK

1. Fakultas harus mengem-bangkan kebijakan untuk terciptanya suasana akade-mik yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu di fakultas.

Fakultas mengem-bangkan kebijakan untuk terciptanya suasana akademik dengan sangat ba-ik yang sangat penting dalam u-paya peningkatan mutu fakultas.

Fakultas mengem-bangkan kebijakan untuk terciptanya suasana akademik dengan baik yang sangat penting dalam upaya pe-ningkatan mutu fakultas.

Fakultas mengem-bangkan kebijakan untuk terciptanya suasana akademik dengan cukup baik yang sangat penting dalam u-paya peningkatan mutu fakultas.

Fakultas mengem-bangkan kebijakan untuk terciptanya suasana akademik dengan kurang baik yang sangat penting dalam u-paya peningkatan mutu fakultas.

Fakultas tidak me-ngembangkan ke-bijakan untuk ter-ciptanya suasana akademik yang sa-ngat penting da-lam upaya pening-katan mutu fakul-tas.

2. Fakultas, Jurusan, Prog-ram Studi harus mengusa-hakan tersedianya prasara-na dan sarana yang me-mungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika serta mengembangkan prilaku kecendikiawanan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi mengusahakan dengan sangat ba-ik tersedianya pra-sarana dan sarana yang memung-kinkan terciptanya interaksi akade-mik antar sivitas akademika serta mengembangkan prilaku kecendi-kiawanan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi mengusahakan dengan baik terse-dianya prasarana dan sarana yang memungkinkan terciptanya inter-aksi akademik an-tar sivitas akade-mika serta me-ngembangkan pri-laku kecendikia-wanan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi mengusahakan dengan cukup baik tersedianya prasarana dan sa-rana yang me-mungkinkan ter-ciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika serta mengem-bangkan prilaku kecendikiawanan-

Fakultas, Jurusan, Program Studi mengusahakan dengan kurang ba-ik tersedianya pra-sarana dan sarana yang memungkin-kan terciptanya interaksi akade-mik antar sivitas akademika serta mengembangkan prilaku kecendi-kiawanan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi tidak mengusaha-kan tersedianya prasarana dan sa-rana yang me-mungkinkan ter-ciptanya interaksi akademik antar si-vitas akademika serta mengem-bangkan prilaku kecendikiawanan-

3. Dosen dan staf adminis-trasi harus berusaha maksi-

Seluruh dosen dan staf administrasi

Sebagian besar do-sen dan staf admi-

Sebagian dosen dan staf adminis-

Sebagian kecil do-sen dan staf admi-

Sangat sedikit do-sen dan staf admi-

UNUD-BPMU-05.013 42

mal untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif untuk suasana akademik yang efisien.

(100%) berusaha maksimal untuk menciptakan ling-kungan sosial yang kondusif un-tuk suasana aka-demik yang efisien.

nistrasi (75 - < 100%) berusaha maksimal untuk menciptakan ling-kungan sosial yang kondusif un-tuk suasana akade mik yang efisien.

trasi (50 - <75%) berusaha maksi-mal untuk men-ciptakan lingku-ngan sosial yang kondusif untuk suasana akademik yang efisien.

nistrasi (25 - <50%) berusaha maksimal untuk menciptakan ling-kungan sosial yang kondusif un-tuk suasana akade mik yang efisien.

nistrasi (<25%) berusaha maksi-mal untuk men-ciptakan ling-kungan sosial yang kondusif un-tuk suasana akade mik yang efisien.

4. Dosen dan staf adminis-trasi harus berusaha maksi-mal untuk memberikan lingkungan psikologis ke-pada mahasiswa sehingga mendukung proses pembe-lajaran.

Seluruh dosen dan staf administrasi (100%) berusaha maksimal untuk memberikan ling-kungan psikologis kepada mahasis-wa sehingga men-dukung proses pembelajaran.

Sebagian besar dosen dan staf administrasi (75 - <100%) berusaha maksimal untuk memberikan ling-kungan psikologis kepada mahasis-wa sehingga men-dukung proses pembelajaran.

Sebagian dosen dan staf adminis-trasi (50 - <75%) berusaha maksi-mal untuk mem-berikan lingkung-an psikologis ke-pada mahasiswa sehingga mendu-kung proses pem-belajaran.

Sebagian kecil do-sen dan staf admi-nistrasi (25 - < 50%) berusaha maksimal untuk memberikan ling-kungan psikologis kepada mahasis-wa sehingga men-dukung proses pembelajaran.

Sangat sedikit do-sen dan staf admi-nistrasi (< 25%) berusaha untuk memberikan ling-kungan psikologis kepada mahasis-wa sehingga men-dukung proses pembelajaran.

5. Dosen harus berusaha maksimal untuk mengem-bangkan intelektualitas, perasaan, sikap dan nilai-nilai mahasiswa.

Seluruh dosen (100%) berusaha sangat maksimal untuk mengem-bangkan intelek-tualitas, perasaan, sikap dan nilai-nilai mahasiswa.

Sebagian besar do-sen (75 - <100%) berusaha maksi-mal untuk me-ngembangkan in-telektualitas, pera-saan, sikap dan ni-lai-nilai mahasis-wa.

Sebagian dosen (50 - <75%) ber-usaha cukup mak-simal untuk me-ngembangkan in-telektualitas, pera-saan, sikap dan ni-lai-nilai mahasis-wa.

Sebagian kecil do-sen (25 - <50%) berusaha kurang maksimal untuk mengembangkan intelektualitas, pe-rasaan, sikap dan nilai-nilai maha-siswa.

Sangat sedikit do-sen (<25%) berusa-ha untuk me-ngembangkan in-telektualitas, pera-saan, sikap dan ni-lai-nilai mahasis-wa.

6. Dosen seharusnya mam-pu menciptakan gagasan baru di bidang keilmuan-nya.

Seluruh dosen (100%) mampu menciptakan ga-gasan baru di- bi dang keilmuan-nya.

Sebagian besar do-sen (75 - <100%) mampu mencipta-kan gagasan baru di bidang keilmu-annya.

Sebagian dosen (50 - <75%) mam-pu menciptakan gagasan baru di bidang keilmuan-nya.

Sebagian kecil do-sen (25 - <50%) mampu mencipta-kan gagasan baru di bidang keilmu-annya.

Sangat sedikit do-sen (<25%) mampu mencipta-kan gagasan baru di bidang keilmu-annya.

STANDAR XIV : SISTEM PENGELOLAAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang

UNUD-BPMU-05.013 43

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

SISTEM PENGELOLAAN

1. Fakultas harus memiliki struktur organisasi yang je-las untuk mengelola selu-ruh program dan kegiatan yang diselenggarakan de-ngan tugas dan tanggung jawab setiap satuan kerja.

Fakultas memiliki struktur organisasi yang sangat jelas untuk mengelola seluruh program dan kegiatan yang diselenggarakan dengan tugas dan tanggung jawab setiap satuan kerja.

Fakultas memiliki struktur organisasi yang jelas untuk mengelola seluruh program dan kegi-atan yang dise-lenggarakan de-ngan tugas dan tanggung jawab setiap satuan ker-ja.

Fakultas memiliki struktur organisasi yang cukup jelas untuk mengelola seluruh program dan kegiatan yang diselenggarakan dengan tugas dan tanggung jawab setiap satuan ker-ja.

Fakultas memiliki struktur organisasi yang kurang jelas untuk mengelola seluruh program dan kegiatan yang diselenggarakan dengan tugas dan tanggung jawab setiap satuan kerja.

Fakultas tidak memiliki struktur organisasi untuk mengelola seluruh program dan kegi-atan yang dise-lenggarakan de-ngan tugas dan tanggung jawab setiap satuan ker-ja.

2. Pimpinan Fakultas, Juru-san, Program Studi harus mampu menerapkan kepe-mimpinan akademik (aca-demic leadership).

Pimpinan Fakul-tas, Jurusan, Pro-gram Studi sangat mampu menerap-kan kepemimpin-an akademik (aca-demic leadership).

Pimpinan Fakul-tas, Jurusan, Pro-gram Studi mam-pu menerapkan kepemimpinan a-kademik (academic leadership).

Pimpinan Fakul-tas, Jurusan, Pro-gram Studi cukup mampu menerap-kan kepemimpin-an akademik (aca-demic leadership).

Pimpinan Fakul-tas, Jurusan, Pro-gram Studi ku-rang mampu me-nerapkan kepe-mimpinan akade-mik (academic lead-ership).

Pimpinan Fakul-tas, Jurusan, Pro-gram Studi sangat kurang mampu menerapkan kepe-mimpinan akade-mik (academic lead-ership).

3. Kepemimpinan akade-mik seharusnya dievaluasi secara berkala untuk meli-hat sejauh mana visi, misi dan tujuan dari Fakultas, Jurusan, Program Studi te-lah tercapai.

Kepemimpinan akademik dievalu-asi setiap 1 tahun untuk melihat se-jauh mana visi, misi dan tujuan dari Fakultas, Ju-rusan, Program Studi telah ter-capai.

Kepemimpinan akademik dievalu-asi setiap 2 tahun untuk melihat se-jauh mana visi, misi dan tujuan dari Fakultas, Ju-rusan, Program Studi telah ter-capai.

Kepemimpinan akademik dievalu-asi setiap 3 tahun untuk melihat se-jauh mana visi, misi dan tujuan dari Fakultas, Ju-rusan, Program Studi telah ter-capai.

Kepemimpinan akademik dievalu-asi setiap 4 tahun untuk melihat se-jauh mana visi, misi dan tujuan dari Fakultas, Ju-rusan, Program Studi telah ter-capai.

Kepemimpinan akademik dievalu-asi setiap ≥ 5 tahun untuk melihat se-jauh mana visi, misi dan tujuan dari Fakultas, Ju-rusan, Program Studi telah tercapai.

4. Fakultas, Jurusan, Pro-gram Studi harus memiliki sistem perencanaan dan ga-ris besar rencana jangka panjang, menengah dan ta-hunan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi memiliki sistem perencanaan dan garis besar renca-na jangka panjang, menengah dan ta-hunan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi memiliki sistem perencanaan dan garis besar renca-na jangka mene-ngah dan tahunan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi memiliki sistem perencanaan dan garis besar renca-na tahunan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi memiliki sistem perencanaan ta-hunan.

Fakultas, Jurusan, Program Studi ti-dak memiliki sis-tem perencanaan.

5. Fakultas, Jurusan, Pro- Fakultas, Jurusan, Program Studi

Fakultas, Jurusan, Program Studi

Fakultas, Jurusan, Program Studi

Fakultas, Jurusan, Program Studi

Fakultas, Jurusan, Program Studi ti-

UNUD-BPMU-05.013 44

gram Studi harus menetap-kan pelaksanaan pengelo-laan administrasi yang efi-sien, tepat waktu dan memberi layanan yang me-madai.

menetapkan pe-laksanaan penge-lolaan administra-si yang efisien, te-pat waktu dan memberi layanan yang memadai.

menetapkan pe-laksanaan penge-lolaan administra-si yang efisien dan tepat waktu.

menetapkan pe-laksanaan penge-lolaan administra-si yang efisien dan memberi layanan yang memadai.

menetapkan pe-laksanaan penge-lolaan administra-si yang efisien.

dak menetapkan pelaksanaan pe-ngelolaan admi-nistrasi yang efi-sien tepat waktu dan memberi la-yanan yang me-madai.

6. Dalam kaitan kerjasama dan kemitraan institusi de-ngan instansi lain atau pi-hak-pihak tertentu di luar perguruan tinggi, Fakultas, Jurusan, Program Studi ha-rus mampu menjelaskan keseluruhan program dan implementasinya termasuk tujuan pemanfaatan dan manfaat serta rencana pe-ningkatannya dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran institusinya.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di mampu menje-laskan keseluruh-an program dan implementasinya (100%) termasuk tujuan pemanfaat-an dan manfaat serta rencana pe-ningkatannya di-kaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran insti-tusinya.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di mampu menje-laskan sebagian besar program dan implementasi-nya (75- <100%) termasuk tujuan pemanfaatan dan manfaat serta ren-cana peningkatan-nya dikaitkan de-ngan visi, misi, tu-juan dan sasaran institusinya.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di mampu menje-laskan sebagian program dan im-plementasinya (50- <75%) terma-suk tujuan peman-faatan dan manfa-at serta rencana peningkatannya dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran insti-usinya.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di mampu menje-laskan sebagian kecil program dan implementasinya (25- <50%) terma-suk tujuan peman-faatan dan manfa-at serta rencana peningkatannya dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran insti-tusinya.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di mampu menje-laskan sangat se-dikit program dan implementasinya (<25%) termasuk tujuan pemanfaat-an dan manfaat serta rencana pe-ningkatannya di-kaitkan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran insti-tusinya.

7. Fakultas, Jurusan dan Program Studi harus mene-tapkan sistem monitoring dan evaluasi kinerja orga-nisasi dan programnya.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di menetapkan sis-tem monitoring dan evaluasi ki-nerja organisasi dan programnya dengan sangat ba-ik.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di menetapkan sis-tem monitoring dan evaluasi ki-nerja organisasi dan programnya dengan baik.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di menetapkan sis-tem monitoring dan evaluasi ki-nerja organisasi dan programnya dengan cukup ba-ik.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di menetapkan sis-tem monitoring dan evaluasi ki-nerja organisasi dan programnya dengan kurang ba-ik.

Fakultas, Jurusan dan Program Stu-di tidak menetap-kan sistem moni-toring dan evalua-si kinerja organisa-si dan program-nya.

8. Fakultas, Jurusan, Pro-gram Studi seharusnya me-nyediakan direktori, kata-log dan atau dokumen ter-tulis yang menjelaskan ke-

Fakultas, Jurusan, Program Studi menyediakan direktori, katalog dan atau dokumen tertulis yang men-jelaskan keselu-

Fakultas, Jurusan, Program Studi menyediakan di-rektori dan kata-log yang menjelas-kan keseluruhan program studi.

Fakultas, Jurusan, Program Studi menyediakan ka-talog dan doku-men tertulis yang menjelaskan kese-luruhan program

Fakultas, Jurusan, Program Studi menyediakan do-kumen tertulis yang menjelaskan keseluruhan pro-gram studi.

Fakultas, Jurusan, Program Studi ti-dak menyediakan direktori, katalog dan atau dokumen tertulis yang men-jelaskan keselu-

UNUD-BPMU-05.013 45

seluruhan program studi yang mencakup isi, peman-faatan dan manfaat direk-tori dalam rangka pelaksa-naan misi dan pencapaian sasaran serta tujuan pro-gram studi.

ruhan program studi.

studi.

ruhan program studi.

STANDAR XV : LULUSAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7

LULUSAN

1. Fakultas harus menetap-kan perkiraan produktivi-tas yang dihasilkan, khu-susnya lulusan dalam ren-tang waktu tertentu (3-5 ta-hun).

Fakultas menetap-kan perkiraan pro-duktivitas yang dihasilkan, khu-susnya lulusan, dalam rentang waktu 1 tahun.

Fakultas menetap-kan perkiraan pro-duktivitas yang dihasilkan, khu-susnya lulusan, dalam rentang waktu 2 tahun.

Fakultas menetap-kan perkiraan pro-duktivitas yang dihasilkan, khu-susnya lulusan, dalam rentang waktu 3 tahun.

Fakultas menetap-kan perkiraan pro-duktivitas yang dihasilkan, khu-susnya lulusan, dalam rentang waktu 4 tahun.

Fakultas tidak me-netapkan perkira-an produktivitas yang dihasilkan, khususnya lulus-an, dalam rentang waktu tertentu.

2. Fakultas harus menetap-kan target waktu penyele-saian studi mahasiswa di semua jenjang pendidikan yang ada di fakultas.

Fakultas menetap-kan target waktu penyelesaian studi mahasiswa di se-mua jenjang pen-didikan yang ada di fakultas (100%).

Fakultas menetap-kan target waktu penyelesaian studi mahasiswa pada sebagian besar jen-jang pendidikan yang ada di fakul-tas (75- <100%).

Fakultas menetap-kan target waktu penyelesaian studi mahasiswa pada sebagian jenjang pendidikan yang ada di fakultas (50- <75%).

Fakultas menetap-kan target waktu penyelesaian studi mahasiswa pada sebagian kecil jen-jang pendidikan yang ada di fakul-tas (25- <50%).

Fakultas menetap-kan target waktu penyelesaian studi mahasiswa pada sangat sebagian kecil jenjang pen-didikan yang ada di fakultas (<25%).

3. Fakultas harus menetap-kan IPK lulusan (mini-mum, maksimum dan rata-rata) dalam rentang waktu tertentu (3-5 tahun).

Fakultas menetap-kan : IPK mini-mum, IPK maksi-mum dan IPK rata -rata lulusan da-lam rentang wak-

Fakultas menetap-kan IPK minimum dan IPK maksi-mum lulusan da-lam rentang wak-tu tertentu (3-5

Fakultas menetap-kan IPK rata-rata lulusan dalam ren-tang waktu terten-tu (3-5 tahun).

Fakultas menetap-kan IPK minimum /maksimum lu-lusan dalam ren-tang waktu terten-tu (3-5 tahun).

Fakultas tidak me-netapkan IPK lu-lusan (minimum, maksimum dan rata-rata) dalam rentang waktu ter-

UNUD-BPMU-05.013 46

tu tertentu (3-5 tahun).

tahun). tentu (3-5 tahun).

4. Fakultas harus mengan-tisipasi dan menyiapkan kebijakan berkenaan de-ngan jumlah mahasiswa drop-out.

Fakultas mengan-tisipasi dan me-nyiapkan kebija-kan berkenaan de-ngan mahasiswa yang drop-out de-ngan sangat baik.

Fakultas mengan-tisipasi dan me-nyiapkan kebija-kan berkenaan de-ngan mahasiswa yang drop-out de-ngan baik.

Fakultas mengan-tisipasi dan me-nyiapkan kebija-kan berkenaan de-ngan mahasiswa yang drop-out de-ngan cukup baik.

Fakultas mengan-tisipasi dan me-nyiapkan kebija-kan berkenaan de-ngan mahasiswa yang drop-out de-ngan kurang baik.

Fakultas tidak mengantisipasi dan menyiapkan kebijakan berkena-an dengan maha-siswa yang drop-out.

5. Fakultas, Jurusan, Pro-gram Studi seharusnya me-nyiapkan perangkat dan program pelacakan lulusan (tracer study) untuk me-ngetahui masa tunggu lu-lusan untuk mendapatkan /menciptakan kerja.

Fakultas menyiap-kan perangkat dan program pelacak-an lulusan (tracer study) setiap 1 ta-hun.

Fakultas menyiap-kan perangkat dan program pelacak-an lulusan (tracer study) setiap 2 ta-hun.

Fakultas menyiap-kan perangkat dan program pelacak-an lulusan (tracer study) setiap 3 ta-hun.

Fakultas menyiap-kan perangkat dan program pelacak-an lulusan (tracer study) setiap 4 ta-hun.

Fakultas menyiap-kan perangkat dan program pelacakan lulusan (tracer stu-dy) setiap ≥ 4 ta-hun.

6. Fakultas, Jurusan, Pro-gram Studi seharusnya te-rus-menerus menggalang komunikasi antar alumni dengan institusi serta mengoptimalkan pemanfa-atannya.

Fakultas secara terus-menerus menggalang ko-munikasi antar alumni dengan in-stitusi serta meng-optimalkan pe-manfaatannya.

Fakultas secara in-sidental mengga-lang komunikasi antar alumni de-ngan institusi ser-ta mengoptimal-kan pemanfaatan-nya.

Fakultas secara terus-menerus menggalang ko-munikasi antar alumni dengan institusi tanpa mengoptimalkan pemanfaatannya.

Fakultas secara in-sidental mengga-lang komunikasi antar alumni de-ngan institusi tan-pa mengoptimal-kan pemanfaatan-nya.

Fakultas tidak per-nah menggalang komunikasi antar alumni dengan institusi.

STANDAR XVI : MUTU PROGRAM STUDI

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI

CAPAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7MUTU

PROGRAM 1. Fakultas/Program Pendi-dikan, Jurusan/ Program

Fakultas/ProgramPendidikan, Juru-san/Program Stu-

Fakultas/ProgramPendidikan, Juru-san/Program Stu-

Fakultas/ProgramPendidikan, Juru-san/Program Stu-

Fakultas/ProgramPendidikan, Juru-san/Program Stu-

Fakultas/ProgramPendidikan, Juru-san/Program Stu-

UNUD-BPMU-05.013 47

STUDI Studi harus menetapkan jumlah dan peringkat akre-ditasi Program Studi dalam kurun waktu tertentu (3-5 tahun) dan mengupayakan untuk terwujud.

di menetapkan jumlah dan pe-ringkat akreditasi Program Studi da-lam kurun waktu tertentu (3-5 ta-hun) dan sangat mengupayakan untuk terwujud.

di menetapkan jumlah dan pe-ringkat akreditasi Program Studi da-lam kurun waktu tertentu (3-5 ta-hun) dan mengu-payakan untuk terwujud.

di menetapkan jumlah dan pe-ringkat akreditasi Program Studi da-lam kurun waktu tertentu (3-5 ta-hun) dan cukup mengupayakan untuk terwujud.

di menetapkan jumlah dan pe-ringkat akreditasi Program Studi da-lam kurun waktu tertentu (3-5 ta-hun) dan kurang mengupayakan untuk terwujud.

di tidak menetap-kan jumlah dan peringkat akredi-tasi Program Studi dalam kurun wak-tu tertentu (3-5 ta-hun).

2. Dikaitkan dengan rele-vansi keperluan masya-rakat, ketersediaan du-kungan sumber daya ma-nusia, prasarana dan sara-na, serta kelayakannya, Fa-kultas seharusnya dapat mengembangkan kelemba-gaan dengan merencana-kan pembukaan Program Studi baru.

Fakultas mengem-bangkan kelemba-gaan dengan me-rencanakan pem-bukaan Program Studi baru dengan sangat memper-timbangkan rele-vansi keperluan masyarakat, keter-sediaan dukungan sumber daya ma-nusia, prasarana dan sarana, serta kelayakannya.

Fakultas mengem-bangkan kelemba-gaan dengan me-rencanakan pem-bukaan Program Studi baru dengan mempertimbang-kan relevansi ke-perluan masyara-kat, ketersediaan dukungan sumber daya manusia, prasarana dan sa-rana, serta kela-yakannya.

Fakultas mengem-bangkan kelemba-gaan dengan me-rencanakan pem-bukaan Program Studi baru dengan cukup memper-timbangkan rele-vansi keperluan masyarakat, keter-sediaan dukungan sumber daya ma-nusia, prasarana dan sarana, serta kelayakannya.

Fakultas mengem-bangkan kelemba-gaan dengan me-rencanakan pem-bukaan Program Studi baru dengan kurang memper-timbangkan rele-vansi keperluan masyarakat, keter-sediaan dukungan sumber daya ma-nusia, prasarana dan sarana, serta kelayakannya.

Fakultas mengem-bangkan kelemba-gaan dengan me-rencanakan pem-bukaan Program Studi baru dengan tidak mempertim-bangkan relevansi keperluan masya-rakat, ketersediaan dukungan sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta kela-yakannya.

3. Dengan alasan tertentu, Fakultas seharusnya dapat menutup Program Studi yang telah ada di fakultas.

Fakultas dapat menutup Program Studi yang telah ada dengan alasan yang sangat jelas.

Fakultas dapat menutup Program Studi yang telah ada dengan alasan yang jelas.

Fakultas dapat menutup Program Studi yang telah ada dengan alasan yang cukup jelas.

Fakultas dapat menutup Program Studi yang telah ada dengan alasan yang kurang jelas.

Fakultas dapat menutup Program Studi yang telah ada dengan alasan yang tidak jelas.

4. Pembukaan dan penu-tupan Program Studi baru di fakultas harus mendapat persetujuan Senat Fakul-tas.

Pembukaan dan penutupan Pro-gram Studi baru perlu mendapat persetujuan Senat Fakultas.

Pembukaan dan penutupan Pro-gram Studi baru tidak perlu men-dapat persetujuan Senat Fakultas.

UNUD-BPMU-05.013 48

II. FORMULIR AMAI UNUD

UNUD-BPMU-05.013 49

STANDAR I : VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

VISI

1. Visi harus merupakan cita-cita bersama, menjadi sumber inspirasi, motivasi dan kekuatan pembimbing yang merasuki pikiran dan tindakan bagi segenap pihak yang berkepentingan.

2. Visi harus merupakan cita-cita yang dapat memberikan inspirasi bagi segenap pihak yang berkepentingan untuk bertindak. 3. Visi harus dirumuskan bersama oleh Senat dengan pihak-pihak utama yang berkepentingan.

4. Visi seharusnya ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

5. Visi seharusnya dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan.

MISI

1. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.

2. Misi harus mengandung pokok-pokok mengenai kegiatan utama yang dapat menjadi landasan hubungan kerja serta pengalokasian sumberdaya segenap pihak yang berkepentingan. 3. Misi harus menunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga dan tingkat pengetahuan, keterampilan serta sikap dasar yang di-syaratkan bagi hasil yang dimaksud.

4. Misi harus menunjukkan ruang lingkup pasar yang

UNUD-BPMU-05.013 50

dituju. 5. Misi harus menunjukkan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.

6. Misi harus dirumuskan bersama oleh Senat dengan pihak-pihak utama yang berkepentingan.

7. Misi harus dapat menjadi tolok ukur dalam evaluasi baik di seluruh lembaga maupun bagian-bagiannya.

8. Misi seharusnya disusun berdasarkan masukan-ma-sukan dari segenap pihak-pihak yang berkepentingan.

9. Misi seharusnya memberi keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan lembaga yang terlibat.

TUJUAN

1. Tujuan pendidikan harus disusun selaras dengan visi, misi Universitas Udayana.

2. Tujuan pendidikan harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.

3. Tujuan pendidikan harus disusun sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang pendidikan.

4. Tujuan pendidikan harus dikomunikasikan secara eksplisit kepada dosen, mahasiswa dan pihak-pihak yang berkepentingan.

UNUD-BPMU-05.013 51

STANDAR II : TATA PAMONG

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

TATA PAMONG

1. Fakultas harus memiliki tata pamong yang berbentuk senat fakultas dan pimpinan institusi yang memiliki fung-si, tugas dan wewenang yang jelas.2. Fakultas harus memiliki kebijakan dasar yang meliputi tata nilai dan pedoman serta tolok ukur penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan akademik yang telah ditetap-kan oleh lembaga tata pamong. 3. Fakultas harus memiliki hubungan dengan berbagai in-stitusi akademik lain, dengan memperhatikan posisi kom-petitif, ukuran relatif, jumlah dan tipe kompetitor, tan-tangan strategis yang dihadapi; dan cara mempertahankan fokus perbaikan kinerjanya yang kesemuanya itu tertuang di dalam Renstra, RIP, atau rencana jangka panjang fakul-tas.

4. Fakultas harus memiliki “good governance” yang dicer-minkan dalam prosedur sistemik, sistematik dan transpar-an dalam pengambilan keputusan, yang didokumentasi-kan dan dipahami sepenuhnya oleh personil terkait untuk memantau dan menjamin bahwa kebijakan dan rencana dilaksanakan, dievaluasi dan diperbaiki.5. Fakultas/Jurusan/Program Studi dan Unit-Unit lain yang ada di fakultas harus memiliki penyelenggaraan dan admi-nistrasi yang terdefinisikan secara jelas dan transparan, termasuk lintas hubungan antara program studi, jurusan dan fakultas.

6. Pihak yang ditugaskan secara khusus untuk melaksana-

UNUD-BPMU-05.013 52

kan pengendalian mutu akademik harus dimasukkan ke dalam struktur Fakultas/Jurusan/ Program Studi.7. Fakultas/Jurusan/ Program Studi harus didukung oleh staf administrasi dengan kualifikasi yang memadai untuk menyelenggarakan administrasi pendidikan secara optimal.

8. Jurusan/Program Studi seharusnya diberi wewenang yang cukup untuk membelanjakan anggaran pendidikan sesuai kebutuhannya masing-masing, termasuk memberi insentif tambahan kepada staf akademik yang aktif dalam pengembangan pendidikan.

9. Fakultas/Jurusan/ Program Studi seharusnya memiliki Program Pengendalian Mutu untuk administrasi pendidik-an, termasuk dilakukan audit keuangan dan audit sumber daya manusia.

STANDAR III : SUMBER DAYA MANUSIA

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

SUMBER DAYA MANUSIA

1. Rekrutmen dan promosi dosen harus dilakukan berda-sarkan asas kemanfaatan dan kepatutan yang meliputi as-pek kependidikan, penelitian dan pengabdian kepada ma-syarakat.

2. Struktur dan kualifikasi dosen harus sesuai dengan ke-butuhan operasioanal institusi yaitu kecukupan akan ke-butuhan kurikulum, pengalaman, bakat, umur, status dan sebagainya.

3. Jumlah dan kualifikasi dosen dan tenaga penunjang a-kademik (TPA) harus memadai untuk memberikan layan-

UNUD-BPMU-05.013 53

an kepada mahasiswa. 4. Fakultas/Jurusan/ Program Studi harus menetapkan u-raian tugas dan beban kerja dari dosen dan tenaga penun-jang akademik secara jelas.

5. Pengembangan dosen dan tenaga penunjang akademik harus mengacu pada kebutuhan penyelenggaraan kuriku-lum. 6. Pengembangan dosen seharusnya memperhatikan rasio dosen : mahasiswa. 7. Harus ada evaluasi ki-nerja dosen secara periodik.

8. Dosen dan tenaga penunjang akademik harus diberi ke-sempatan untuk melakukan aktivitas-aktivitas untuk ke-pentingan pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada.

9. Dosen harus mampu merefleksikan praktek pengajaran yang dimiliki.

10. Dosen harus mampu mengidentifikasi kebutuhannya dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.

11. Dosen seharusnya mampu merancang dan melaksana-kan program pembelajaran yang rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional, regional dan interna-sional.

12. Dosen seharusnya mampu menggunakan berbagai me-tode pengajaran dan pembelajaran dan memilih yang pa-ling cocok untuk mencapai outcome pembelajaran yang dikehendaki. 13. Dosen seharusnya mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pengajaran. 14. Dosen harus mampu menggunakan beberapa teknik untuk menilai kerja mahasiswa dan mengaitkannya de-ngan outcome pembelajaran yang dikehendaki. 15. Dosen harus mampu memonitor dan mengevaluasi

UNUD-BPMU-05.013 54

performance pengajaran yang dia miliki dan mengevaluasi program yang dilakukan.

STANDAR IV : PRASARANA DAN SARANA

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

PRASARANA DAN SARANA

1. Fakultas harus menyediakan (memiliki atau mempu-nyai akses) prasarana yang merupakan barang tidak ber-gerak, seperti lahan dan gedung (kantor, gudang, studio, pusat penerbitan, laboratorium dsb) untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan akademik.

2. Fakultas harus menyediakan (memiliki atau mempu-nyai akses) sarana fisik dan non-fisik yang bisa merupa-kan barang-barang bergerak seperti perabot kantor dan peralatan kerja : komputer, alat laboratorium, studio dan kebun percobaan dsb, untuk dimanfaatkan dalam penye-lenggaraan program dan kegiatan akademik.

3. Fakultas harus menyediakan prasarana dan sarana per-pustakaan dan menetapkan standar kelengkapan koleksi bahan pustakanya (buku, jurnal ilmiah, CD rom, film, microfice, Disertasi/Tesis/Skripsi, dsb).

4. Fakultas harus meme-nuhi kecukupan, kesesuaian, aksesibilitas, pemeliharaan dan perbaikan, penggantian dan pemutakhiran prasarana dan sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan akademik.

5. Fakultas harus menetapkan peraturan yang jelas me-nyangkut efisiensi penggunaan prasarana dan sarana yang dimiliki. 6. Fakultas harus memiliki standar fasilitas pembelajaran

UNUD-BPMU-05.013 55

secara umum. 7. Mahasiswa harus mempunyai akses terhadap fasilitas dan peralatan serta mendapatkan pelatihan untuk meng-gunakannya.

8. Setiap Program Studi harus memiliki rancangan fasili-tas dengan mengacu standar pembelajaran yang berlaku untuk program studi tersebut. 9. Setiap Program Studi harus menyusun prioritas pe-ngembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing.

STANDAR V : KEUANGAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

KEUANGAN

1. Fakultas, Jurusan, Program Studi harus menetapkan standar keuangan yang meliputi penerimaan, pengeluaran dan sistem pertanggungjawaban anggaran. 2. Fakultas harus menetapkan sumber dana dan sistem a-lokasi anggaran untuk penyelenggaraan administrasi, pro-gram dan kegiatan di fakultas.

3. Fakultas harus menyediakan sistem pertanggungjawab-an dan kecukupan penggunaan anggaran meliputi rasio li-kuiditas, rasio anggaran (pendidikan : pengabdian kepada masyarakat : pengelolaan : pembangunan), rasio anggaran (rutin : pembangunan).

4. Fakultas seharusnya menetapkan biaya per mahasiswa (unit cost), biaya penyusutan, hutang cadangan likuiditas, hasil usaha dan investasi, beasiswa dan pengelolaan aset strategis.

UNUD-BPMU-05.013 56

STANDAR VI : SISTEM INFORMASI

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

SISTEM INFORMASI

1. Fakultas harus memiliki sistem informasi yang disiap-kan untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan program serta untuk kegiatan operasional dalam rangka mewujudkan administrasi pendidikan yang efektif, efi-sien dan akuntabel. 2. Sistem informasi seharusnya terdiri atas pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengambilan data, presen-tasi data dan informasi, dan komunikasi dengan pihak berkepentingan.

3. Fakultas harus menyediakan dukungan piranti keras dan lunak serta sumber daya manusia untuk pengelola-an sistem informasi.

4. Data informasi yang disiapkan harus meliputi kema-hasiswaan, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, administrasi dan keuangan serta data akademik.

5. Fakultas, Jurusan, Pro-gram Studi harus menjamin ke-tersediaan sarana informasi dan akses bagi mahasiswa, staf dan masyarakat luar kampus, serta pelatihan untuk menggunakannya.

STANDAR VII : KEMAHASISWAAN

UNUD-BPMU-05.013 57

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

KEMAHASISWAAN

1. Fakultas harus mempunyai kebijakan tentang peneri-maan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan yang sama. 2. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai prosedur seleksi di tingkat program studi yang memasti-kan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan.

3. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima disesuai-kan dengan kapasitas yang ada untuk semua tahap pen-didikan. 4. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus menerus direvisi secara reguler agar sesuai dengan kepentingan stakeholders dan kebutuhan masyarakat.

5. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai program pembimbingan akademik untuk mahasiswa. 6. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai program konseling untuk mahasiswa. 7. Program konseling untuk mahasiswa seharusnya mempertimbangkan latar belakang sosial dan ekonomi serta permasalahan individu. 8. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai kebijakan tentang perwakilan dan partisipasi mahasis-wa dalam mendesain, mengelola dan mengevaluasi kuri-kulum serta hal-hal lain yang berhubungan dengan ma-hasiswa.

9. Fakultas/Jurusan/Program Studi seharusnya mendo-

UNUD-BPMU-05.013 58

rong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegi-atan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa.

STANDAR VIII : KURIKULUM

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

KURIKULUM

1. Kurikulum harus membe kali lulusan dengan kemam-puan untuk mengikuti pendidikan seumur hidup, untuk mengembangkan kemampuan diri dan untuk dapat me-nerapkan keahliannya. 2. Kurikulum harus disusun berbasis kompetensi.

3. Kurikulum harus disusun secara berkesinambungan dan berimbang antara mata kuliah dasar, mata kuliah lanjutan dan mata kuliah keahlian.

4. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk me-menuhi kebutuhan mahasiswa.

5. Kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester.

6. Kurikulum harus secara berkala dievaluasi dan direvi-si.

7. Kurikulum harus bersifat komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu dan teknologi.

8. Kurikulum seharusnya memuat pengembangan ilmu dan teknologi yang mutakhir.

9. Kurikulum seharusnya mencerminkan keunggulan program studi.

10. Kurikulum harus membekali lulusan dengan ke-mampuan dan ketrampilan soft skill.

11. Kurikulum harus mengintegrasikan Kebudayaan sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Udayana.

UNUD-BPMU-05.013 59

STANDAR IX : SISTEM PEMBELAJARAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

SISTEM PEMBELAJARAN

1. Proses pembelajaran harus melibatkan mahasiswa se-cara aktif.

2. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mencapai kebebasan berfikir sehingga dapat melaksana-kan aktivitas intelektual yang berupa berfikir, berargu-mentasi, mempertanyakan, meneliti dan memprediksi.

3. Proses pembelajaran harus dipahami sebagai keterli-batan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam un-tuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh pengajar. 4. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa dapat memahami perkembangan pengetahuan serta mencapai informasi langsung ke sumbernya. 5. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu mengolah informasi menjadi pengetahuan. 6. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu menggunakan pengetahuan untuk menyelesai-kan masalah.

7. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain.

8. Proses pembelajaran harus meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa.

9. Proses pembelajaran harus diarahkan pada keberha-

UNUD-BPMU-05.013 60

silan belajar mahasiswa secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan. 10. Proses pembelajaran harus direncanakan secara sis-tematis dengan merujuk pada perkembangan mutakhir metode pembelajaran. 11. Proses pembelajaran harus dilakukan secara efektif, dengan memperhatikan semua kelompok mahasiswa, termasuk yang cacat fisik.

12. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasis-wa dapat mengembangkan belajar mandiri dan belajar kelompok dengan proporsi yang wajar.

13. Metode pembelajaran seharusnya bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan perkuliahan, dengan cara yang efektif dan efisien dalam menggunakan fasili-tas, peralatan dan alat bantu yang tersedia.

14. Irama proses pembelajaran seharusnya memperhati-kan sifat alamiah kurikulum, kemampuan mahasiswa dan pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi ser-ta kebutuhan khusus bagi mahasiswa dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat.

15. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapan-nya.

16. Proses pembelajaran seharusnya diarahkan pada pendekatan kompetensi supaya dapat menghasilkan lu-lusan yang : mudah beradaptasi, memiliki motivasi, kre-atif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, mema-hami belajar seumur hidup, berfikir logis dalam menye-lesaikan masalah.

17. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil, bertanggung jawab dan ber-kesinambungan tentang evaluasi hasil studi.

UNUD-BPMU-05.013 61

18. Seluruh kebijakan evaluasi hasil studi harus disosi-alisasikan ke seluruh staf akademik. 19. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi seharusnya di-tinjau secara periodik, didasarkan pada data-data kega-galan/kendala selama pengimplementasian kebijakan sebelumnya termasuk temuan dari penguji eksternal dalam rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab. 20. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai prosedur yang mengatur tentang transparansi sistem evaluasi hasil studi baik untuk penilaian formal (UTS, UAS, responsi dll) maupun penilaian berkesinambung-an (PR, kuis, tugas kelas/kelompok, antusiasme dalam diskusi kelas/kelompok maupun dalam menjawab per-tanyaan di kelas/kelompok dll).

21. Semua staf akademik harus mengembalikan penilai-an umpan balik tepat waktu dan harus diadministrasi-kan dengan baik.

22. Fakultas/Jurusan/Program Studi harus mempunyai prosedur yang mengatur tentang mekanisme penyampa-ian ketidakpuasan mahasiswa.

23. Pengaturan penilaian seharusnya meliputi semua tu-juan dan aspek kurikulum yang diajarkan. 24. Seperangkat metode penilaian seharusnya disiapkan dan dipakai secara terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan. 25. Prosedur penilaian seharusnya dibuat secara berkala untuk memastikan bahwa sedapat mungkin skema-ske-ma penilaian adalah valid, dapat diandalkan dan dite-rapkan dengan adil.

26. Kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa harus dimo-

UNUD-BPMU-05.013 62

nitor dan direkam secara bersistem, diumpanbalikkan ke mahasiswa dan diperbaiki secara berkala. 27. Kehandalan dan kesa-hihan metode penilaian seha-rusnya didokumentasikan dan secara periodik dievalua-si serta metode penilaian baru dikembangkan dan diuji.

STANDAR X : PENELITIAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

PENELITIAN

1. Penelitian harus dilaku-kan untuk menunjang dan menjadi bagian terpadu dari kegiatan pendidikan, pe-ngajaran dan pengabdian pada masyarakat.

2. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian harus dite-tapkan sesuai dengan misi dan tujuan Universitas Uda-yana dengan masukan dari pihak-pihak terkait.

3. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan baku mutu (standar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Peneliti-an, serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan eti-ka dalam bidangnya masing-masing. 4. Hasil penelitian harus disebarluaskan dalam media-media yang mudah diakses oleh masyarakat luas.

5. Penelitian seharusnya melibatkan peran serta maha-siswa.

6. Penelitian seharusnya meliputi penelitian dasar dan terapan.

7. Penelitian seharusnya dilakukan secara multi dan lin-tas ilmu (interdisciplinary).

8. Penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan baku mutu penelitian nasional maupun internasional.

UNUD-BPMU-05.013 63

9. Fakultas seharusnya mendukung dana untuk desimi-nasi hasil penelitian para peneliti Jurusan/Program Stu-di, baik di tingkat nasional maupun internasional. 10. Fakultas seharusnya mendukung para peneliti Juru-san/Program Studi untuk meningkatkan jumlah hasil penelitiannya. 11. Fakultas seharusnya mendukung dalam mempubli-kasikan hasil penelitian para peneliti Jurusan/Program Studi dalam jurnal maupun makalah.

12. Fakultas seharusnya menciptakan sistem pengharga-an bagi para peneliti Jurusan/Program Studi yang berha-sil.

13. Dosen harus dapat menegakkan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan penelitian maupun dalam menyusun laporan penelitiannya. 14. Dosen harus aktif mengajukan usulan penelitian un-tuk mendapatkan sumberdana penelitiannya dari luar negeri melalui prosedur institusional.

15. Fakultas harus dapat menciptakan hubungan kerjasa-ma penelitian dengan fakultas dalam dan luar negeri un-tuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja dan ha-sil penelitian.

16. Fakultas harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri sebagai landasan kerjasama seca-ra proaktif. 17. Fakultas seharusnya mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya, serta transformasi ke universitas di dalam dan luar negeri guna meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian.

18. Fakultas seharusnya dapat mengkoordinasi peneliti-an interdisipliner yang melibatkan antar disiplin dan an-tar universitas dalam maupun luar negeri.

UNUD-BPMU-05.013 64

19. Fakultas seharusnya dapat mengembangkan paten hasil penelitian dengan membangun kerjasama dengan industri untuk memperoleh sumberdana penelitian le-bih lanjut. 20. Fakultas harus menetapkan roadmap dan payung pe-nelitian unggulan.

STANDAR XI : PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

1. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan da-lam rangka pemanfaatan, pendayagunaan dan pengem-bangan ilmu pengetahuan untuk masyarakat luas. 2. Strategi, kebijakan dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan misi dan tu-juan lembaga dengan masukan dari pihak-pihak terkait. 3. Pengabdian pada masyarakat harus dilakukan sesuai dengan baku mutu (standar) yang telah ditentukan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.

4. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesu-ai atau dengan merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat.

5. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya melibat-kan peran serta mahasiswa. 6. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahtra-an masyarakat. 7. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat memberikan masukan balik untuk kegiatan pendidikan

UNUD-BPMU-05.013 65

dan pengajaran maupun penelitian. 8. Fakultas harus menyediakan unit pelayanan yang mampu menampung kegiatan antar disiplin untuk seca-ra bersama melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber dana bersama.

9. Fakultas harus dapat merangsang sivitas akademika pada semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepa-da masyarakat untuk mentransfer pengetahuan, inovasi serta memfasilitasi proses pengembangan sumberdaya manusia.

10. Fakultas seharusnya dapat menciptakan program dan proyek kegiatan pelayanan kepada masyarakat. 11. Fakultas seharusnya dapat membantu mencarikan in-formasi pekerjaan bagi mahasiswa, membantu mahasis-wa dengan keterampilannya untuk mencari pekerjaan dan meyakinkan kepada stakeholders tentang kebutuh-an keterampilan untuk posisi tertentu. 12. Fakultas seharusnya dapat menawarkan jasa pelayan-an konsultasi kepada masyarakat dan jika perlu melalui kerjasama dengan partner organisasi non pemerintah. 13. Fakultas seharusnya dapat memperluas area pelayan-an agar dapat memberikan kesempatan dan memberikan dampak daerah sekitar tentang transfer pengetahuan dan inovasi keterampilan kepada masyarakat.

14. Fakultas harus menjalin hubungan dengan birokrasi lain dan praktisi dalam meningkatkan kinerja dan ma-najemen pengabdian kepada masyarakat. 15. Fakultas harus menetapkan road map dan payung pe-ngabdian unggulan.

STANDAR XII : SISTEM PENJAMINAN MUTU

UNUD-BPMU-05.013 66

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

SISTEM PENJAMINAN MUTU

1. Kepemimpinan program studi harus merumuskan visi pengembangan yang jelas, penetapan target dan sasaran pengembangan, penciptaan dan pemeliharaan nilai-nilai bersama, kebebasan akademik dan kode etik secara berkelanjutan.

2. Kepemimpinan program studi seharusnya bersifat menginspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lainnya serta me-numbuhkan kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggung jawab. 3. Komitmen sivitas akade-mika program studi terhadap peningkatan mutu akademik harus ditunjukkan dengan implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan kinerja secara terus menerus. 4. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran seharusnya diberi saluran yang luas.

5. Komunikasi antar sivitas akademika harus dilaksana-kan secara efisien dan efektif. 6. Komunikasi antara sivitas akademika dengan masya-rakat seharusnya dilaksanakan secara efisien dan efektif. 7. Proses-proses pokok harus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator untuk menilai kinerjanya.

8. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksananya. 9. Proses-proses pokok harus didukung dengan keterse-diaan sumber daya yang memadai. 10. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan misi

UNUD-BPMU-05.013 67

program studi, fakultas dan universitas seharusnya ter-identifikasi dan terumuskan dengan baik. 11. Fakultas harus melaksanakan audit akademik secara periodik. 12. Evaluasi diri Fakultas/Jurusan dan Program Studi ha-rus dilakukan secara periodik. 13. Evaluasi diri Program Studi harus dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan informasi yang sahih. 14. Evaluasi diri Program Studi seharusnya dilakukan dengan menggunakan informasi dari berbagai pihak yang terkait. 15. Perencanaan pengem-bangan program studi harus mempertimbangkan misi Universitas, Fakultas, Program Studi dan Jurusan /Bagian.

16. Perencanaan harus didasarkan pada evaluasi diri.

17. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.

18. Akreditasi program studi harus dilakukan oleh lem-baga lain yang bersifat independen.

19. Akreditasi seharusnya dilakukan secara periodik se-suai dengan masa berlakunya status akreditasi.

STANDAR XIII : SUASANA AKADEMIK

UNUD-BPMU-05.013 68

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

2 3 4

SUASANA AKADEMIK

1. Fakultas harus mengembangkan kebijakan untuk ter-ciptanya suasana akademik yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu di fakultas.

2. Fakultas, Jurusan, Program Studi harus mengusahakan tersedianya prasarana dan sarana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika serta mengembangkan prilaku kecendikiawanan.

3. Dosen dan staf administrasi harus berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif untuk suasana akademik yang efisien. 4. Dosen dan staf administrasi harus berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan psikologis kepada ma-hasiswa sehingga mendukung proses pembelajaran.

5. Dosen harus berusaha maksimal untuk mengembang-kan intelektualitas, perasaan, sikap dan nilai-nilai maha-siswa.

6. Dosen seharusnya mampu menciptakan gagasan baru di bidang keilmuannya.

STANDAR XIV : SISTEM PENGELOLAAN

UNUD-BPMU-05.013 69

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

SISTEM PENGELOLAAN

1. Fakultas harus memiliki struktur organisasi yang jelas untuk mengelola seluruh program dan kegiatan yang di-selenggarakan dengan tugas dan tanggung jawab setiap satuan kerja.

2. Pimpinan Fakultas, Jurusan, Program Studi harus mampu menerapkan kepemimpinan akademik (academic leadership). 3. Kepemimpinan akademik seharusnya dievaluasi seca-ra berkala untuk melihat sejauh mana visi, misi dan tu-juan dari Fakultas, Jurusan, Program Studi telah terca-pai.

4. Fakultas, Jurusan, Program Studi harus memiliki sis-tem perencanaan dan garis besar rencana jangka pan-jang, menengah dan tahunan. 5. Fakultas, Jurusan, Program Studi harus menetapkan pelaksanaan pengelolaan administrasi yang efisien, te-pat waktu dan memberi layanan yang memadai.

6. Dalam kaitan kerjasama dan kemitraan institusi de-ngan instansi lain atau pihak-pihak tertentu di luar per-guruan tinggi, Fakultas, Jurusan, Program Studi harus mampu menjelaskan keseluruhan program dan imple-mentasinya termasuk tujuan pemanfaatan dan manfaat serta rencana peningkatannya dikaitkan dengan visi, mi-si, tujuan dan sasaran institusinya.

7. Fakultas, Jurusan dan Program Studi harus menetap-kan sistem monitoring dan evaluasi kinerja organisasi dan programnya.

8. Fakultas, Jurusan, Program Studi seharusnya menye-

UNUD-BPMU-05.013 70

diakan direktori, katalog dan atau dokumen tertulis yang menjelaskan keseluruhan program studi yang men-cakup isi, pemanfaatan dan manfaat direktori dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian sasaran serta tujuan program studi.

STANDAR XV : LULUSAN

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

LULUSAN

1. Fakultas harus menetapkan perkiraan produktivitas yang dihasilkan, khususnya lulusan dalam rentang wak-tu tertentu (3-5 tahun).

2. Fakultas harus menetapkan target waktu penyelesaian studi mahasiswa di semua jenjang pendidikan yang ada di fakultas.

3. Fakultas harus menetapkan IPK lulusan (minimum, maksimum dan rata-rata) dalam rentang waktu tertentu (3-5 tahun). 4. Fakultas harus mengantisipasi dan menyiapkan kebi-jakan berkenaan dengan jumlah mahasiswa drop-out.

5. Fakultas, Jurusan, Program Studi seharusnya menyiap-kan perangkat dan program pelacakan lulusan (tracer study) untuk mengetahui masa tunggu lulusan untuk mendapatkan/menciptakan kerja.

6. Fakultas, Jurusan, Program Studi seharusnya terus-me-nerus menggalang komunikasi antar alumni dengan in-stitusi serta mengoptimalkan pemanfaatannya.

STANDAR XVI : MUTU PROGRAM STUDI

UNUD-BPMU-05.013 71

KOMPONEN YANG DINILAI

STANDAR KOMPONEN YANG DINILAI CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4

MUTU PROGRAM STUDI

1. Fakultas/Program Pendidikan, Jurusan/ Program Studi harus menetapkan jumlah dan peringkat akreditasi Pro-gram Studi dalam kurun waktu tertentu (3-5 tahun) dan mengupayakan untuk terwujud.

2. Dikaitkan dengan relevansi keperluan masyarakat, ke-tersediaan dukungan sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta kelayakannya, Fakultas seharusnya da-pat mengembangkan kelembagaan dengan merencana-kan pembukaan Program Studi baru. 3. Dengan alasan tertentu, Fakultas seharusnya dapat menutup Program Studi yang telah ada di fakultas.

4. Pembukaan dan penutupan Program Studi baru di fa-kultas harus mendapat persetujuan Senat Fakultas.

UNUD-BPMU-05.013 72

REFERENSI Standar Akademik Unud, BPMU Unud 2006 Pandulan Sistem Mutu Akademik Dikti 2008 Pandulan Sistem Mutu Akademik Dikti 2010 Dokumen Kode Etik Auditor Mutu Akademik Internal, Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta, 2007.