I. PENDAHULUAN -...

26
9 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, distribusi probabilitas dapat diterapkan dalam banyak hal yang memberikan keuntungan serta manfaat dalam pengaplikasiannya. Misalnya, pada suatu perusahaan untuk menghitung kemungkinan produk cacat yang dihasilkan, mengetahui tingkat life time suatu mesin, dugaan-dugaan semacam itu dirasa perlu karena dapat membantu perusahaan dalam memperkirakan biaya produksi serta keuntungan yang diperoleh nantinya. Distribusi probabilitas merupakan suatu daftar atau kumpulan dari probabilitas- probabilitas peristiwa yang mungkin terjadi. Distribusi peluang yang demikian saling berhubungan dengan semua nilai-nilai yang mungkin terjadi dan berasal dari variabel random. Variabel random adalah variabel yang nilainya merupakan suatu bilangan yang ditentukan oleh terjadinya suatu percobaaan. Fungsi distribusi probabilitas umumnya dibedakan menjadi distribusi probabilitas diskrit dan kontinyu. Di dalam distribusi probabilitas diskrit dan kontinyu terdapat beberapa macam distribusi. Untuk lebih memahami dan mengetahui perbedaan dari kedua distribusi tersebut, maka praktikan melakukan praktikum distribusi probabilitas. Dengan melakukan praktikum diharapkan pemahaman serta pengaplikasian distribusi probabilitas diskrit maupun konitnyu dapat dipahami dan dimengerti. 1.2 Tujuan praktikum Berikut merupakan tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan memahami konsep pada distribusi diskrit dan distribusi kontinyu. 2. Mengetahui dan memahami cara mengolah data distribusi diskrit dan distribusi kontinyu baik menggunakan software maupun secara manual. 3. Memahami dan menganalisis perbedaan data empiris dan data teoritis. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Distribusi Probabilitas Distribusi probabilitas dengan parameter variabel acak X adalah daftar probabilitas dari setiap nilai variabel acak tersebut yang memungkinkan. Variabel acak adalah suatu fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real dengan setiap unsur dalam ruang sampel.

Transcript of I. PENDAHULUAN -...

Page 1: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

9

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari, distribusi probabilitas dapat diterapkan dalam banyak

hal yang memberikan keuntungan serta manfaat dalam pengaplikasiannya. Misalnya,

pada suatu perusahaan untuk menghitung kemungkinan produk cacat yang dihasilkan,

mengetahui tingkat life time suatu mesin, dugaan-dugaan semacam itu dirasa perlu karena

dapat membantu perusahaan dalam memperkirakan biaya produksi serta keuntungan

yang diperoleh nantinya.

Distribusi probabilitas merupakan suatu daftar atau kumpulan dari probabilitas-

probabilitas peristiwa yang mungkin terjadi. Distribusi peluang yang demikian saling

berhubungan dengan semua nilai-nilai yang mungkin terjadi dan berasal dari variabel

random. Variabel random adalah variabel yang nilainya merupakan suatu bilangan yang

ditentukan oleh terjadinya suatu percobaaan.

Fungsi distribusi probabilitas umumnya dibedakan menjadi distribusi probabilitas

diskrit dan kontinyu. Di dalam distribusi probabilitas diskrit dan kontinyu terdapat

beberapa macam distribusi. Untuk lebih memahami dan mengetahui perbedaan dari

kedua distribusi tersebut, maka praktikan melakukan praktikum distribusi probabilitas.

Dengan melakukan praktikum diharapkan pemahaman serta pengaplikasian distribusi

probabilitas diskrit maupun konitnyu dapat dipahami dan dimengerti.

1.2 Tujuan praktikum

Berikut merupakan tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami konsep pada distribusi diskrit dan distribusi kontinyu.

2. Mengetahui dan memahami cara mengolah data distribusi diskrit dan distribusi

kontinyu baik menggunakan software maupun secara manual.

3. Memahami dan menganalisis perbedaan data empiris dan data teoritis.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Distribusi Probabilitas

Distribusi probabilitas dengan parameter variabel acak X adalah daftar probabilitas

dari setiap nilai variabel acak tersebut yang memungkinkan. Variabel acak adalah suatu

fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real dengan setiap unsur dalam ruang sampel.

Page 2: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

10

Peubah acak dinyatakan dengan huruf besar, misalnya X, sedangkan nilainya dinyatakan

dengan huruf kecil misalnya x. Untuk setiap variabel acak X, misalkan dengan X=1, 2,

dst, distribusi tersebut sering dispesifikasikan dengan memasukkan semua nilai yang

mungkin dengan nilai probabilitasnya dari nilai X sejumlah 1 sampai jumlah tertentu.

(Montgomery & Runger, 2011).

Bagan 2.1 Klasifikasi Distribusi Probabilitas

Distribusi Probabilitas

Distribusi Probabilitas Diskrit

Binomial

Hipergeometrik

Multinomial

Geometrik

Binomial Negatif

Poisson

Uniform Diskrit

Distribusi Probabilitas Kontinyu

Normal

Uniform

Erlang

Gamma

Beta

Eksponensial

Weibull

Lognormal

Distribusi t

Distribusi F

Chi-Square

Page 3: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

11

2.2 Distribusi Probabilitas Diskrit

Distribusi probabilitas diskrit adalah suatu daftar atau distribusi dari semua nilai

variabel acak diskrit dengan probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut.

Variabel diskrit memiliki jumlah kemungkinan nilai yang terbatas atau jumlah yang tak

terhingga dari nilai-nilai yang dapat dihitung. Kata dihitung berarti bahwa mereka dapat

dicacah dengan angka 1, 2, 3, dst. Sebagai contoh, jumlah pengunjung yang ada di rumah

sakit setiap hari adalah contoh variabel diskrit karena dapat dihitung. (Bluman, 2012).

Page 4: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

12

Page 5: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

13

Page 6: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

14

2.3 Distribusi Probabilitas Kontinyu

Distribusi probabilitas kontinyu adalah distribusi probabilitas yang nilainya dapat

diasumsikan berada pada interval antara dua buah angka yang termasuk dalam variabel

kontinyu. Sebagai contoh apabila tinggi anak dikelas berada pada rentang 140,5 sampai

165 cm. Variabel acak kontinyu diperoleh dari data yang bisa diukur. Variabel acak

kontinyu dapat diasumsikan sebagai nilai dari angka yang tak terbatas dan termasuk juga

desimal dan pecahan. Contoh dari variabel acak kontinyu adalah tinggi badan, berat

badan, suhu, dan waktu (Bluman, 2012).

Page 7: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

15

Page 8: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

16

Page 9: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

17

Page 10: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

18

2.4 Fungsi Massa Probabilitas

Misalkan terdapat suatu pembebanan yang diletakan pada titik-titik diskrit

(tertentu) di sebuah balok yang panjang dan tipis. Pembebanan tersebut dideskripsikan

sebagai suatu fungsi yang menjelaskan bahwa massa (pembebanan) berada di tiap-tiap

titik diskrit tersebut. Hampir sama seperti variabel acak diskrit, distribusinya dapat

dideskripsikan dengan fungsi tersebut yang menjelaskan bahwa probabilitasnya berada

pada tiap-tiap nilai variabel acak X yang mungkin. Montgomery (2003).

Gambar 2.1 Loading at discrete points in a long thin beam

Sumber : Montgomery (2003)

Untuk variabel acak diskrit dengan nilai kemungkinan x1, x2, . . . . , xn fungsi

probabilitas massanya adalah

1. F(x1) ≥ 0

2. ∑ 𝑓(𝑥𝑖)𝑛𝑖=1 = 1

3. 𝑓(𝑥𝑖) = 𝑃(𝑋 = 𝑥𝑖)

2.5 Fungsi Kepadatan Probabilitas

Fungsi kepadatan pada umumnya digunakan di dunia keteknikan untuk mendeskripsikan

sistem fisik. Sebagai contoh, mengingat kepadatan pada suatu balok yang panjang dan tipis seperti

yang ditunjukkan pada gambar 2.1. Untuk setiap titik x di sepanjang balok, kepadatannya dapat

dideskripsikan sebagai sebuah fungsi (gram/cm). Interval antara pembebanan yang besar

berhubungan dengan nilai fungsi yang besar pula. Total pembebanan antara poin a dan b

ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b.

Dibawah interval pada fungsi densitas ini, dapat dengan mudah ditafsirkan sebagai jumlah

dari keseluruhan pembebanan di interval tersebut. Hampir sama, Fungsi kepadatan probabilitas

f(x) dapat digunakan unutk mendeskripsikan distribusi probabilitas dari variabel acak kontinyu

X. Jika interval memiliki nilai dari X, probabilitasnya besar dan itu berhubungan dengan nilai

Page 11: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

19

fungsi f(x) yang besar pula. Probabilitas X diantara a dan b ditentukan dari integral dari F(x) dari

a ke b. Montgomery (2003).

Gambar 2.2 Fungsi Densitas pada Balok yang Panjang dan Tipis

Sumber : Montgomery (2003)

Untuk variabel acak kontinyu dari X, fungsi kepadatan probabilitasnya adalah

1. F(x1) ≥ 0

2. ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 1∞

−∞

3. P (a ≤ X ≤ b) = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥𝑏

𝑎 = area dibawah f(x) untuk semua nilai a dan b

2.6 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Diskrit

Terkadang akan sangat berguna ntuk menggunakan probabilitas kumulatif dimana

probabilitas tersebut dapat digunakan untuk menemukan fungsi massa probabilitas (PMF) dari

suatu variabel acak. Maka dari itu menggunakan probabilitas kumulatif ini merupakan suatu

metode alternatif untu mendeskripsikan distribusi probabilitas dari suatu variabel acak.

(Montgomery, 2003)

Fungsi probabilitas kumulatif dari variabel acak diskrit X ini dapat dinotasikan sebagai berikut

F(x) = P(X ≤ x) = ∑ 𝑓(𝑥𝑖)𝑥1 ≤𝑥 (2-1)

Sumber : Montgomery(2003:64)

Untuk variabel acak diskrit X, F(x) memenuhi ketentuan berikut

1. F(x) = P(X ≤ x) = ∑ 𝑓(𝑥𝑖)𝑥1 ≤𝑥

2. 0 ≤ F(x) ≤ 1

3. bila x ≤ y, kemudian F(x) ≤ F(y)

Page 12: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

20

Gambar 2.3 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Diskrit

Sumber : Montgomery (2003)

2.7 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Kontinyu

Metode alternatif untuk mendeskripsikan suatu varuiabel acak diskrit ternyata juga

dapat digunakan untuk variabel acak kontinyu. Fungsi distribusi kumulatif dari variabel

acak kontinyu X adalah

F (x) = P( X ≤ x ) = ∫ 𝑓(𝑢)𝑑𝑢∞

−∞ for −∞ < 𝑥 < ∞. (2-2)

Sumber : Montgomery (2003)

Menjabarkan definisi dari f (x) ke segala lini memungkinkan kita untuk

mendefinisikan distribusi probabilitas kumulatif untuk semua bilangan real/nyata.

(Montgomery, 2003)

Gambar 2.4 Fungsi Distribusi Kumulatif untuk Variabel Acak Kontinyu

Sumber: Montgomery (2003)

Page 13: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

21

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Praktikum

Berikut merupakan diagram alir praktikum Distribusi Probabilitas;

Gambar 4.1 Diagram Alir Praktikum

3.2 Alat Dan Bahan

Berikut adalah alat dan bahan praktikum Distribusi Probabilitas.

Page 14: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

22

3.2.1 Alat dan Bahan Praktikum Distribusi Diskrit

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum distribusi diskrit:

1. 50 buah bola berwarna, diantaranya 10 buah bola berwarna oranye, 10 bola bewarna

biru, 10 bola berwarna hijau, 10 bola berwarna kuning dan 10 bola bewarna merah.

2. Lembar Pengamatan.

3.2.2 Alat dan Bahan Praktikum Distribusi Kontinyu

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum distribusi diskrit:

1. Stecker

2. Dua buah obeng

3. Stopwatch

4. Lembar Pengamatan

3.3 Prosedur Praktikum Distribusi Probabilitas

Berikut ini merupakan prosedur yang digunakan pada praktikum distribusi

probabilitas.

2.3.1 Praktikum Distribusi Probabilitas Diskrit

Pada praktikum distribusi diskrit distribusi yang akan dipraktikumkan antara lain

Distribusi Binomial, Geometrik, Hipergeometrik, Pascal dan Poisson. Berikut merupakan

prosedur praktikum distribusi probabilitas diskrit.

1. Binomial dan Geometrik

a. Persiapkan alat dan bahan.

b. Terdapat 5 bola berwarna hijau, 5 bola berwarna kuning, 5 bola berwarna merah, 5

bola berwarna oranye dan 5 bola berwarna biru. Bola hijau dianggap sebagai

kejadian sukses.

c. Acak bola.

d. Ambil satu bola secara acak. Catat di tabel pengamatan Distribusi Binomial jika

yang terpilih adalah bola berwarna hijau lalu masukkan bola kembali.

e. Untuk distribusi geometrik kejadian sukses jika yang terpilih bola berwarna merah.

f. Lakukan pengacakan bola hingga 10 kali (1 replikasi).

g. Ulangi hingga 10 kali replikasi.

h. Analisis dan interprestasi.

Page 15: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

23

2. Hipergeometrik

a. Persiapkan alat dan bahan.

b. Terdapat 5 bola berwarna oranye dan 20 bola selain warna orange. Dengan

ketentuan bola berwarna oranye sebagai produk cacat.

c. Acak bola.

d. Ambil satu per satu bola tanpa pengembalian hingga terambil 5 bola (1 replikasi).

e. Catat frekuensi munculnya bola berwarna orange (produk cacat) setiap 1 kali

replikasi.

f. Ulangi hingga 10 replikasi.

g. Analisis dan interpretasi.

3. Binomial Negatif

a. Persiapkan alat dan bahan.

b. Terdapat 5 bola berwarna hijau, 5 bola berwarna kuning, 5 bola berwarna merah, 5

bola berwarna oranye dan 5 bola berwarna biru.

c. Acak bola.

d. Ambil satu bola, lalu masukkan kembali bola yang terambil.

e. Lakukan hingga 1 bola berwarna biru terambil.

f. Kejadian sukses apabila terambil 3 bola berwarna biru, catat jumlah pengambilan

hingga terjadi sukses pertama kali dalam 1 kali replikasi pada lembar pengamatan.

g. Ulangi hingga 10 kali replikasi.

h. Analisis dan interpretasi.

4. Poisson

a. Persiapkan alat dan bahan.

b. Terdapat 25 bola berwarna dengan komposisi 5 bola berwarna kuning dan 20 bola

selain warna kuning.

c. Lakukan pengambilan bola dengan pengembalian sampai muncul bola berwarna

kuning (kejadian sukses).

d. Pengambilan dilakukan selama 30 detik dalam 1 replikasi (asumsi 1 menit

dilakukan 60 kali pengambilan bola).

e. Catat jumlah terambilnya bola berwarna kuning (kejadian sukses) dalam 1 kali

replikasi (1 menit = 60 kali pengambilan).

f. Ulangi hingga hingga 10 replikasi.

Page 16: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

24

g. Analisis dan Interpretasi.

2.3.2 Prosedur Praktikum Distribusi Kontinyu

Pada praktikum distribusi kontinyu distribusi yang akan dipraktikumkan yaitu

distribusi normal.Berikut merupakan prosedur praktikum distribusi probabilitas kontinyu.

1. Normal

a. Persiapkan alat, bahan dan 4 orang anggota kelompok.

b. Terdapat wadah yang berisi tiga stecker yang nantinya akan di assembly.

c. Satu anggota kelompok berperan sebagai operator perakit yang bertugas untuk

merakit komponen stecker. Satu anggota bertugas untuk melepaskan stecker yang

telah dirakit agar dapat digunakan lagi untuk operator perakit. Sementara Satu

anggota lainnya bertugas untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch dan satu

anggota sisanya untuk mencatat waktu yang diperlukan operator untuk melakukan

sebuah replikasi.

d. Operator perakit melakukan percobaan replikasi terlebih dahulu.

e. Mulai melakukan replikasi dengan memulai perhitungan waktu.

f. Saat satu replikasi selesai, operator perakit merakit set stecker yang lain, dan satu

anggota kelompok melepaskan stecker yang telah dirakit.

g. Lakukan terus hingga 35 replikasi.

h. Catat hasil waktunya ke dalam tabel pengamatan.

i. Analisis dan Interpretasi.

3.4 Prosedur Pengolahan Data

3.4.1. Prosedur Pengolahan Data Teoritis

Pada pengolahan data secara teoritis berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan

pengolahan data untuk mengetahui nilai probabilitas dari kejadian tertentu. Pengolahan

dilakukan dengan menggunakan software SPSS.

1. Binomial

Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data distribusi Binomial

menggunakan software SPSS 20:

Page 17: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

25

a. Buka software SPSS 20 dan klik variabel.

b. Isikan x dan PDF padakolom Name. lalu isikan kolom Decimals dengan 0 (nol)

pada x dan 5 (lima) pada PDF. setelah itu isikan kedua kolom Measure dengan

Scale:

c. Klik data view. Lalu isikan x dengan nilai (0.1.2.3.4.5).

d. Pada menu bar klik transform >> compute variabel

e. Pada kotak dialog compute variabel isikan target variabel dengan pdf. pada function

group pilih PDF &Noncentral PDF. Dan pada Function and Special Variabels pilih

Pdf.Binom.

f. Pindahkan fungsi Pdf.Binom kedalam kotak Numeric Expression dengan menekan

tombol panah atas. Kemudian tuliskan PDF. BINOM ( ?.?.? ) dengan PDF.BINOM

(x.n.p) sesuai dengan studi kasus. Lalu klik Ok.

2. Geometrik

Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data distribusi Binomial

menggunakan software SPSS 20:

a. Buka software SPSS 20 dan klik variabel.

b. Isikan x dan PDF padakolom Name. lalu isikan kolom Decimals dengan 0 (nol)

pada x dan 5 (lima) pada PDF. setelah itu isikan kedua kolom Measure dengan

Scale:

c. Klik data view. Lalu isikan x dengan nilai (0.1.2.3.4.5).

d. Pada menu bar klik transform >> compute variabel.

e. Pada kotak dialog compute variabel isikan target variabel dengan pdf. pada function

group pilih PDF &Noncentral PDF. Dan pada Function and Special Variabels pilih

Pdf.Geom.

f. Pindahkan fungsi Pdf.Geom kedalam kotak Numeric Expression dengan menekan

tombol panah atas. Kemudian tuliskan PDF. GEOM ( ?.? ) dengan PDF.GEOM

(x,p) sesuai dengan studi kasus. Lalu klik Ok.

3. Hipergeometrik

Langkah-langkah untuk pengujian hasil probabilitas percobaan hipergeometrik

adalah sebagai berikut:

Page 18: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

26

a. Buka SPSS dan klik Variable View.

b. Isikan x dan PDF pada kolom Name, lalu isikan kolom Decimals dengan 0 (nol)

pada x dan 5 (lima) pada PDF. Setelah itu, isikan kedua kolom Measure dengan

Scale.

c. Klik Data View, lalu isikan x dengan peubah acak yang mungkin terjadi. Contohnya

0,1,2,3,4,5.

d. Pada Menu Bar klik Transform>>Compute Variable.

e. Pada kotak dialog Compute Variable, isikan Target Variabledengan pdf,

padafunction group pilih PDF & Noncentral PDF, dan pada Functionand Special

Variables pilihPdf.Hyper.

f. Pindahkan fungsi Pdf.Hyper kedalam kotak Numeric Expression dengan menekan

tombol panah atas. Kemudian isikan PDF.HYPER (?,?,?,?) sesuai dengan studi

kasus lalu klik OK.

5. Pascal

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan distribusi binomial negatif

dengan menggunakan Minitab adalah:

a. Buka SPSS dan klikVariable View.

b. Isikan x dan PDF pada kolom Name, lalu isikan kolom Decimals dengan 0 (nol)

pada x dan 5 (lima) pada PDF. Setelah itu, isikan kedua kolom Measure dengan

Scale.

c. Klik Data View, lalu isikan x dengan peubah acak yang mungkin terjadi.

d. Pada Menu Bar klik Transform>>Compute Variable.

e. Pada kotak dialog Compute Variable, isikan Target Variabledengan pdf,

padafunction group pilih PDF & Noncentral PDF, dan pada Functionand Special

Variables pilihPdf.Negbin.

f. Pindahkan fungsi Pdf.Negbin kedalam kotak Numeric Expression dengan

menekan tombol panah atas. Kemudian isi PDF.NEGBIN (?,?,?) dengan

PDF.NEGBIN (x, k, p). sesuai dengan studi kasus.

6. Poisson

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data distribusi poisson adalah

sebagai berikut:

Page 19: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

27

a. Buka SPSS dan klikVariable View.

b. Isikan x dan PDF pada kolom Name, lalu isikan kolom Decimals dengan 0 (nol)

pada x dan 5 (lima) pada PDF. Setelah itu, isikan kedua kolom Measure dengan

Scale.

c. Klik Data View, lalu isikan x dengan peubah acak yang mungkin terjadi.

d. Pada Menu Bar klik Transform>>Compute Variable.

e. Pada kotak dialog Compute Variable, isikan Target Variabledengan pdf,

padafunction group pilih PDF & Noncentral PDF, dan pada Functionand Special

Variables pilihPdf.Poisson.

f. Pindahkan fungsi Pdf.Poisson kedalam kotak Numeric Expression dengan

menekan tombol panah atas. Kemudian isi PDF.POISSON (?,?) lalu klik OK.

7. Normal

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengolahan data menggunakan distribusi

normal pada SPSS 20:

a. Masukan batas_bawah batas_atas dan cdf Name. setelah itu isikan kolom measure

dengan scale.

b. Mengisi kolom Decimal dengan 2 (dua) pada variabel batas_bawah dan batas_atas

dan 5 ( lima ) pada variabel cdf.

c. Buka software dan klik variabel view.

d. Isikan Scale pada semua variabel di kolom measure.

e. Kembali ke data view kemudian isikan nilai batas_atas dan batas_bawah.

f. Kemudian pilih Transform lalu pilih compute variabel.

g. Setelah itu akan muncul tampilan dialog compute variabel. Isikan target variabel

dengan cdf untuk mencari cdf maksimum. Pada function group pilih CDF &

Noncentral CDF. Dan pada function and special variabels pilih Cdf.Normal.

h. Pindahkan fungsi Cdf.Normal kedalam kotak Inumeric expression dengan menekan

tombol panah atas.

i. Pada kotak numeric expression isikan CDF.NORMAL (batas_atas. mean. stddev)-

CDF.NORMAL(batas_bawah. mean. stddev). Masukkan mean dan stdev dengan

masing-masing nilai 14.245 dan 2.65.

j. Klik Ok.

Page 20: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

28

3.4.2 Prosedur Pengolahan Data Empiris

Pada pengolahan data secara empiris dilakukan dengan menggunakan cara manual.

Perhitungan empiris didasarkan hasil statistik percobaan. Berikut adalah prosedur

penghitungan empiris.

Berikut ini merupakan prosedur perhitungan pengolahan data secara empiris:

1. Menghitung jumlah frekuensi tiap replikasi pada tabel pengolahan berdasarkan tally

setelah dilakukan praktikum.

2. Menghitung jumlah frekuensi kumulatif tiap replikasi pada tabel pengolahan.

3. Mengisi nilai variabel random (x) pada kolom.

4. Melakukan perhitungan empiris dengan membagi frekuensi pada variabel random

yang akan dihitung dengan frekuensi kumulatif keseluruhan. Fempiris = 𝐹𝑖

∑𝐹𝑖

Page 21: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

29

IV. STUDI KASUS

4.1 PENGOLAHAN DISTRIBUSI DISKRIT

1. Distribusi …

Tabel 5.1 Pengolahan Data Distribusi …

Replikasi Tally F F kum x Perhitungan Empiris Perhitungan Teoritis

2. Distribusi …

Tabel 5.2 Pengolahan Data Distribusi …

Replikasi Tally F F kum x Perhitungan Empiris Perhitungan Teoritis

Page 22: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

30

3. Distribusi …

Tabel 5.3 Pengolahan Data Distribusi …

Replikasi Tally F F kum x Perhitungan Empiris Perhitungan Teoritis

4.2 PERHITUNGAN DISTRIBUSI KONTINYU

1. Distribusi Normal

Tabel 5.4 Pengumpulan Data Distribusi Normal

Replikasi Waktu Replikasi Waktu

1. 21.

2. 22.

3. 23.

4. 24.

5. 25.

6. 26.

7. 27.

8. 28.

9. 29.

10. 30.

11. 31.

12. 32.

13. 33.

14. 34.

15. 35.

16.

17.

18.

19.

20.

Page 23: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

31

V. SOAL

1. Probabilitas seorang pasien sembuh dari penyakit A setelah dilakukan operasi

adalah sebesar 0,4. Jika sebanyak 15 pasien positif terjangkit penyakit A, maka

hitung probabilitas bahwa :

a. Paling tidak ada 10 orang yang sembuh

b. 3 sampai 8 orang bisa sembuh

c. Tepat 5 orang akan sembuh

Jawab:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

2. Diameter poros pada suatu perusaahan yang memproduksi berbagai macam drive

penyimpanan optik berdistribusi normal, dengan mean 925 inchi dan standar

deviasi 60 inci. Bila diameter poros berdistribusi mendekati normal. Hitunglah

Presentase diameter poros antara 875 inchi dan Rp. 969 inchi.

a. Presentase diameter poros di bawah 800 inchi.

b. Di atas berapa inchi kah 5% diameter poros tertinggi?

c. Di bawah berapa inchi kah 10% diameter poros terendah

Jawab:

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 24: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

32

3. Sebuah aula gedung fakultas dapat disewa untuk rapat yang lamanya tidak lebih

dari 5 jam. Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan waktu rapat, yang

mempunyai distribusi seragam.

a. Tentukan fungsi densitas peluang dari X

b. Tentukan peluang suatu rapat berlangsung 3 jam atau lebih

Jawab:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

4. Suatu sampling sebanyak 40 komponen part motor tidak dapat diterima apabila

komponen tersebut terdapat 3 atau lebih cacat. Prosedur untuk sampling memilih 4

part sepda motor secara random dan menolak apabila terdapat banyak cacat yang

ditemukan. Berapa probabilitas terdapat 1 cacat ditemukan pada sampel apabila

terdaapat 3 cacat yang ditemukan keseluruhan?

Jawab:

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 25: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

33

5. Sebuah toko buku sedang mengadakan diskon besar-besaran sehingga kedatangan

pengunjung berdistribusi eksponensial. Kedatangan pengunjung meningkat dari

biasanya menjadi 8,4 pengunjung per 35 menit. Berapa probabilitas kedatangan

pengunjung dalam selang waktu 7 menit atau lebih?

Jawab:

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

..............................................................................................................................................

Page 26: I. PENDAHULUAN - lab-srk.ub.ac.idlab-srk.ub.ac.id/id/wp-content/uploads/2017/03/LKM-DISTRIBUSI... · ditentukan sebagai suatu integral dari fungsi kepadatan dari a ke b. Dibawah interval

34

(Halaman ini sengaja dikosongkan)