I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan,...

25

Click here to load reader

Transcript of I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan,...

Page 1: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

I. PENDAHULUAN

Sebagai pemuda mandiri, setelah lulus Sekolah Menengah Umum, Wira tidak malu

masih tergantung pada orang tua dan orang lain. Dia memutuskan untuk menunda

pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi seorang pengusaha. Keinginan dia didasari

pada pendapatnya bahwa uang dan modal bukanlah merupakan kunci sukses utama

seseorang, melainkan kreativitas, keuletan, dan kemampuan menangkap peluang

usaha.

Wira mulai mempersiapkan diri dengan membaca buku, majalah, dan artikel yang

menyangkut dunia usaha. Temyata dia memperoleh pelajaran baru bahwa semangat

dan keyakinannya saja tidak menjamin keberhasilan seseorang. Sukses dan

keberhasilan di dunia usaha selalu didahului oleh perencanaan dan perhitungan yang

matang. Wawasan dia bertambah bahwa perencanaan dan perhitungan diperlukan

karena tidak semua peluang usaha akan memberikan keuntungan, dan disadari pula

bahwa keuntungan akan selalu dibatasi oleh faktor produksi (uang, bahan baku, mesin

dan peralatan, keterampilan dan kemampuan untuk mengelola ) dan kondisi pasar di

lingkungan masyarakat.

Berdasarkan apa yang telah dibacanya, Wira mulai memilih beberapa altematif usaha

yang diperkirakan mampu memberikan keuntungan yang optimal dengan melakukan

perencanaan dan perhitungan terlebih dahulu terhadap faktor produksi yang

dikuasainya serta kondisi pasar dengan matang.

Proses perencanaan dan perhitungan yang dilakukan Wira terhadap faktor-faktor yang

akan membatasi perolehan keuntungan, perkiraan laba rugi usaha dan perkiraan arus

kas beserta analisanya secara tertulis disebut sebagai menghitung kelayakan usaha.

Selanjutnya data yang diperoleh, proses perencanaan usaha dan perhitungan yang

dilakukan dan disusun menurut aturan tertentu disebut sebagai kegiatan menyusun kelayakan usaha.

Secara umum laporan kelayakan usaha harus memuat hal-hal sebagai berikut:

A. Latar Belakang B. Gambaran Umum C. Prospek PemasaranD. Aspek Teknis E. Manajemen Operasional F. Manfaat Ekonomis dan Prospek Finansial G. Kesimpulan

1

Page 2: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

II. KAJIAN YANG DIPERLUKAN

Kelayakan usaha dibuat sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu rencana dan

investasi usaha dapat dilanjutkan atau harus dihentikan. Selain untuk pihak yang

akan melakukan kegiatan usaha, kelayakan usaha ini digunakan oleh pihak

penyandang dana atau Bank untuk menilai apakah usaha yang akan didirikan layak

untuk dibiayai atau tidak. Kelayakan yang baik memerlukan beberapa kajian tentang

aspek usaha seperti aspek pemasaran, aspek teknis, aspek keuangan, dan lain-lain.

A. Aspek Pasar

Pada dasarnya setiap usaha adalah menjual jasa dan atau barang yang

dihasilkan untuk digunakan atau dibeli oleh masyarakat (pasar) tergantung dari

kebutuhan masyarakat dan persediaan barang yang dibutuhkan. Sebelum

menentukan usaha apa yang akan dilaksanakan, perlu diidentifikasi terlebih

dahulu apa kebutuhan masyarakat yang harus kita penuhi.

1. Produk

Untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, Wira merencanakan akan

melakukan pengamatan terhadap perumahan disekitar tempat tinggalnya.

Dimulai dengan kompleks perumahan sederhana (tempat tinggalnya), setiap

hari Wira mencatat apa yang dilihat dan dijumpainya. Disamping perumahan

sederhana, juga dilakukan pengamatan ke lingkungan perumahan semi real

estate dan real estate yang ada di sekitar radius 10 KM dari tempat tinggalnya.

Data yang berhasil dikumpulkan oleh Wira adalah sebagai berikut:

2

Page 3: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

Tabel 1

Perumahan sederhana

Semi Real Estate Real Estate

Jumlah Rumah 900 600 400Jumlah Kepala keluarga 851 530 386KK Tanpa anak 20 6KK dengan anak sekolah 812 515 263Suami istri kerja 629 492 300Sambungan telepon 600 524 386Waktu pulang kerja

16.00 – 18.00 394 90 2318.00 – 20.00 311 326 16820.00 - 146 114 195

Jumlah kendaraan roda 4 126 500 386Jumlah kndaraan roda 2 304 97 21Perkiraan pendapatan 2.000.000 5.000.000 10.000.000Jumlah toko

Barang kebutuhan pokok 8 1 -Barang elektronik 1 - -Bahan bangunan 5 - -Kue dan roti 2 1 -Bengkel dan cuci mobil - - -Bengkel sepeda motor 1 - -

Dari basil pengamatannya, Wira sudah mendapat bayangan tentang

kemungkinan bidang usaha atau peluang usaha yang tersedia di lingkungan

tempat tinggalnya, antara lain: Bengkel dan Cuci Mobil, Toko Onderdil, Agen

LPG, Bengkel Las, Suplier Kebutuhan pokok, Toko Eceran, Warung Sayur,

dan sebagainya.

Setelah mempelajari semua peluang usaha yang ada, Wira merasa bahwa

yang sesuai dengan potensi dan kemampuannya saat ini adalah usaha

dibidang kebutuhan pokok.

3

Page 4: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

2. Permintaan dan Penawaran

Tanpa adanya permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa yang

dihasilkan, maka usaha yang dijalankan tidak mempunyai nilai atau manfaat

ekonomis.

Wira menyadari bahwa kegiatan usaha selalu didasari oleh adanya

kebutuhan akan barang dan jasa dari pasar. Oleh karena itu, dari data yang

dikumpulkan, Wira melakukan perhitungan-perhitungan untuk mengetahui

berapa besar kebutuhan pokok sehari-hari yang diperlukan oleh penghuni

perumahan di sekitar tempat tinggalnya.

Tabel 2

No Jenis Data Perumahan sederhana

Semi real estate

Real estate

1. Jumlah kepala keluarga 851 530 3862. Perkiraan pendapatan 2.000.000 5.000.000 10.000.0003. Biaya hidup 80% dari (no 1) 1.600.000 4.000.000 8.000.0004. Biaya hidup utama 60% dari

(no 3)960.000 2.400.000 4.800.000

5. Belanja dilingkungan sendiri 40% dari (no 4)

384.000 960.000 1.920.000

6. Belanja kebutuha pokok 60% dari (no 5)

230.400 576.000 1.152.000

7. Potensi permintaan kebutuhan pokok (1x6)

196.070.400 305.280.000 444.672.000

Biaya hidup adalah pengeluaran untuk menunjang kehidupan keluarga,

misalnya makanan, pakaian, perumahan, sekolah, kesehatan. komunikasi,

hiburan, dan lain-lain. Biaya hidup utama adalah pengeluaran untuk beras,

lauk pauk, sayuran, dan kebutuhan pokok lainnya.

Biaya di lingkungan sendiri adalah pengeluaran yang dilakukan di sekitar

tempat tinggal dan tidak memerlukan waktu lama. Biaya ini dikeluarkan untuk

tukang sayur keliling, warung, toko kebutuhan pokok sekitar tempat tinggal.

Belanja kebutuhan pokok adalah pengeluaran yang dilakukan untuk belanja

ke toko-toko kebutuhan pokok di sekitar tempat tinggal. Secara keseluruhan

4

Page 5: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

potensi permintaan belanja di toko kebutuhan pokok per bulan untuk

perumahan di sekitar radius 10 KIn dari tempat tinggal Wira adalah:

Rp.196.070.400+Rp.305.280.000+Rp.444.672.000 = Rp.946.022.400/bulan

atau sekitar Rp.31.534.080 per hari.

Dari segi penawaran, Wira mengamati toko-toko penyedia kebutuhan pokok

yang ada disekitar radius 10 Km, 8 buah di perumahan sederhana dan

sebuah di kawasan semi real estate.

Pengamatan terhadap toko-toko tersebut dimaksudkan untuk mengetahui

berapa besar nilai dagangan dan kemampuan jual serta karakter pembeli di

keempat toko tersebut.

Gambaran umum yang diperoleh adalah omzet rata-rata per toko di

perumahan sederhana sebesar Rp.l.500.000 per hari. Kawasan semi real

estate sebesar Rp.2.000.000 per hari. Kesimpulannya f: ornzet rata-rata toko

kebutuhan pokok di lingkungan radius 10 KIn ( 9 toko ) adalah Rp.14.000.000

per hari atau sebesar Rp.570.000.000 per bulan.

Dari perhitungan yang dilakukan, Wira memperoleh kesimpulan bahwa masih

terdapat peluang untuk masuk dalam usaha pengadaan kebutuhan bahan

pokok sebagai berikut:

Potensi permintaan Rp.946.022.400.- Potensi penawaran Rp.420.000.000,- Peluang pasar Rp.526.022.400,-

Wira beranggapan bahwa potensi pemenuhan kebutuhan pokok yang ada

selama ini diperoleh dari luar kawasan, seperti Makro, Goro, atau Hero. Dan

potensi ini masih bisa ditarik ke dalam kawasan usaha Wira bila tokonya

masih dalam jangkauan konsumen atau pemasaran dilakukan dengan

proaktif ( barang di antar ke rumah ).

5

Page 6: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

3. Persaingan

Menyadari bahwa usaha yang akan dimasukinya sudah ada 9 toko yang

menjalaninya, Wira menperhitungkan bahwa persaingan yang dihadapi cukup

berat. Oleh karena itu, Wira melakukan pengamatan lebih jauh dan terperinci

terhadap ke sembilan toko tersebut, untuk mengetahui hal-hal sebagai

berikut:

a) Apakah dalam waktu dekat akan memperluas usahanya, kalau ya di mana lokasinya?

b) Tingkat harga jual barang dagangan dan perkiraan margin yang diambil. c) Bagaimana cara melayani konsumen. d) Pelayanan tambahan apa yang diberikan oleh toko ( misalnya fasilitas

antar barang, diskon, dll. ) e) Siapa pemasoknya dan bagaimana caranya.

Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Dalam waktu dekat belum ada rencana usaha baru yang sernpa. b) Harga jual barang lebih mahal dari harga super market, marjin yang diambil

rata-rata 20 persen. c) Konsumen dilayani pelayan toko. d) Tidak ada fasilitas antar barang e) Pemasok mendatangi toko.

Dari basil pengamatan di atas, Wira menyimpulkan bahwa peluang pasar

yang hendak diambilnya tidak diganggu oleh pesaing baru.

Wira merencanakan memperpendek rantai distribusi untuk berhubungan

langsung dengan agen atau distriubtor. Dengan pasokan langsung dari

distributor, Wira yakin mampu memberikan harga yang lebih murah dari

pesaingnya. Dengan sistim swalayan dimana konsumen melayani dirinya

sendiri diharapkan dapat menekan biaya operasi, sehingga harga dapat lebih

murah dari pesaingnya bahkan dari supermarket.

Melalui fasilitas antar barang, Wira berharap selain mendapat konsumen baru

juga dapat menarik konsumen pesaing.

6

Page 7: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

4. Rencana Pemasaran

Sebelum toko dibuka, hal-hal yang harus dilakukan Wira berdasarkan

informasi yang diperoleh adalah minimal sudah dapat menentukan:

a) Lokasi usaha b) Produk yang akan dijual c) Harga jual barang d) Rencana promosi

B. Aspek Teknis

1. Lokasi .

Setelah menghitung potensi pasar yang ada, Wira harus menentukan lokasi

dimana usahanya akan dibuka. Untuk itu dilakukan analisa terhadap lokasi

berdasarkan faktor-faktor yang mendukung usaha, seperti jalur jalan,

kemudahan pasokan barang, kemudahan akses ke pasar, dan sebagainya.

2. Tanah dan Bangunan . Selanjutnya terhadap lokasi yang telah ditetapkan masih harus diputuskan

apakah tanahnya akan dibeli atau disewa. Sebagai pengusaha pemula di

bidang perdagangan, pada tahap awal sebaiknya menyewa tempat usaha.

3. Mesin dan Peralatan

Kebutuhan akan mesin dan peralatan berbeda-beda menurut jenis

usahanya. Di bidang usaha produksi, mesin dan peralatan merupakan

keharusan, sedangkan untuk bidang perdagangan hanya diperlukan mesin

pendukung yaitu mesin hitung dan lebih diutamakan ruang pamer dan

perlengkapannya.

7

Page 8: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

4. Bahan Baku dan bahan pembantu Untuk usaha perdagangan, barang dagangan merupakan bahan bakunya.

Guna keperluan tersebut Wira telah melakukan pendekatan terhadap

pemasok bahan baku, ketersediaan pasokan, sarana transportasi, sistem

pembelian, dan sebagainya.

5. Proses Produksi

Proses produksi untuk usaha industri berbeda dengan usaha perdagangan.

Di bidang industri proses produksi berhubungan dengan proses pengolahan

bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, sementara di

bidang perdagangan tidak ada proses pengolahan. Secara umum proses

melayani pembeli mulai dari promosi, menawarkan barang, transaksi,

penyerahan barang dapat dikategorikan sebagai proses produksi di bidang

perdagangan.

Sebagai pengusaha tentunya Wira harus mengerti bagaimana proses

produksi berlangsung, dan proses itu perlu digambarkan dengan jelas,

dipahami dan dilaksanakan oleh pegawai maupun pihak lain yang terkait.

Dari peluang pasar dan kriteria teknis yang menjadi pertimbangan usaha

tersebut, kemudian Wira melakukan sejumlah keputusan dan perhitungan

sebagai berikut:

a) Lokasi Usaha : Jl. Raya Bogor, Cimanggis Depok b) Status : Sewa c) Luas Tempat Usaha : 300 M2 d) Luas Ruang Pamer: : 100 M2 " e) Luas Gudang : 60 M2 f) Nilai Sewa : Rp.2.000.000/ bulan g) Biaya Renovasi : Rp.5.000.000

8

Page 9: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

Selanjutnya untuk kegiatan operasional diperlukan sejumlah perlengkapan

dan alat transportasi yang terdiri dari:

a) Papan nama dan perizinan 1 unit b) Meja, kursi kasir 1 unit c) Meja, kursi pimpinan 1 unit d) Meja, kursi administrasi 1 unit e) Etalase 4 unit f) Rak besi 20 unit g) Lemari pendingin 1 unit h) Filling Cabinet 1 uniti) Cash Register 1 unitj) Kalkulator 2 unit k) Kotak Kas 1 unit l) Komputer 1 unit m) Telepon/Fax 1 unit n) Sepeda motor 2 unit

Renovasi gedung/toko dilakukan agar didapatkan suasana toko yang lebih

nyaman dan membuat betah calon konsumen. Untuk tertib administrasi dan

proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem

pembukuan, sistem database inventori, dan sistem pelayanan. Untuk itu

diperlukan biaya pengembangan sistem komputer.

Dalam hal pengisian barang dagangan, wira telah melakukan negosiasi

dengan beberapa agen dan distributor untuk memperpendek rantai distribusi.

Pembayaran pasokan barang tergantung pada jenis dan karakteristik barang,

bisa dilakukan tunai, kredit, atau konsinyasi.

9

Page 10: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

Ill. RENCANA PENGELOLAAN USAHA

Berdasarkan omzet yang hendak dicapai dan sistem pelayanan yang menyerupai

mini market, Wira merencanakan merekrut 4 orang karyawan selain dirinya dengan

pembagian tugas sebagai berikut:

1. Seorang pimpinan toko sebagai pengelola usaha

2. Seorang kasir yang bertanggung jawab terhadap pembukuan dan proses

administrasi.

3. Seorang pramuniaga murni untuk melayani kebutuhan calon pembeli. 4.

4. Dua orang pramuniga yang merangkap petugas antar barang.

A. Perkiraan Kebutuhan Modal Investasi

Berdasarkan kebutuhan operasional usaha dan perlengkapan yang dibutuhkan

dapat dihitung perkiraan biaya investasi sebagai berikut:

Tabel 3No. Jenis biaya Harga/

unit (Rp)Jumlah

Unit Harga (Rp) Penyusuta

n1. Renovasi gedung 5.000.000 1 5.000.0002. Papan nama, perijinan 500.000 1 500.0003. Meja, kursi kasir 900.000 1 900.0004. Meja, kursi pimpinan 400.000 1 400.0005. Meja, kursi administrasi 200.000 1 200.0006. Etalase 500.000 4 2.000.0007. Rak besi 200.000 20 4.000.0008. Lemari pendingin 3.000.000 1 3.000.0009. Filling cabinet 800.000 1 800.00010. Cash register 4.000.000 1 4.000.00011. Kalkulator 50.000 2 100.00012. Kotak kas 200.000 1 200.00013. Komputer 4.000.000 1 4.000.00014. Telp/fax 300.000 1 300.00015. Sepeda motor 8.000.000 2 16.000.000

Jumlah 41.400.000

Peralatan tersebut di atas diperkirakan mempunyai umur ekonomis 4 tahun. --~

10

Page 11: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

B. Perkiraan Biaya Operasi dan Modal Kerja

Biaya operasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan toko

setiap bulannya dengan rincian sebagai berikut: Dengan asumsi:

a) Potensi Pasar per bulan Rp.526.022.400 ………..(a)

b) Target Omzet (80% x a) Rp.420.817.920 ………..(b)

c) Target Omzet perhari (b:30) Rp.14.027.264 …………(c)

d) Pengadaan barang 4 kali setiap bulan ……..(d)

e) Hari kerja perbulan 30hari ……………………(e)

f) Rata-rata perputaran barang (e:d) 7,5 hari …………………. (f)

g) Harga pokok pembelian (90% x c) Rp.12.624.537 …………(g)

h) Modal kerja barang dagangan (g x f) Rp.94.864.032

Perkiraan Biaya Operasi

Tabel 4

Item Harga/unit Unit Jumlah/bulan

Pembelian barang dagangan 12.625.000 30 hari 378.750.000Kemasan 10.000 30 hari 300.000Sewa gedung Rp. 6 jt/ tahun 500.000Gaji pegawai (5 orang) 2.000.000Air, listrik, dan telepon 500.000Alat tulis kantor 100.000Pemeliharaan gedung 200.000Biaya operasional kendaraan 140.000Biaya pemeliharaan kendaraan 100.000

T o t a l 382.590.000

Perkiraan Modal Kerja

Modal kerja adalah sejumlah dana tunai atau barang dagangan awal yang harus

ada sebelum toko mulai beroperasi. Dalam hal ini keperluan dana tetsebut akan

dipergunakan untuk membeli barang dagangan, kemasan, gaji pegawai, sewa

11

Page 12: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

tempat dan cadangan uang tunai. Kebutuhan modal kerja untuk barang

dagangan dihitung dengan perkiraan berapa lama barang tertahan di toko sejak

mulai pembelian sampai barang tersebut terjual dan memperoleh pendapatan

tunai. Dalam kasus ini barang akan terjual dalam jangka waktu 7,5 hari. Karena

usaha perdagangan pada umumnya menciptakan pendapatan tunai dalam setiap

transaksi yang terjadi, maka pembelian barang berikutnya dibiayai.dari basil

penjualan, demikian seterusnya. Dengan demikian modal kerja untuk barang

dagangan adalah 7,5 x Rp.12.625.000,- = Rp.94.687.500,-

Karena sewa gedung harus dibayar untuk 1 tahun dimuka, maka dana tunai awal

yang diperlukan adalah Rp.6.000.000,-.

Untuk gaji pegawai diperkirakan dari pendapatan tunai harian ditambah dana

tunai untuk 5 hari kerja sudah cukup untuk memenuhi pembayaran gaji pegawai

bulan pertama. Untuk bulan selanjutnya dana untuk gaji pegawai dapat dipenuhi

dari pendapatan penjualan. Modal kerja untuk gaji pegawai adalah 5/30 x

Rp.2.000.000,- = Rp.335.000,- (dibulatkan).

Dana cadangan dipersiapkan untuk pembiayaan keperluan yang mendadak

diluar yang telah direncanakan, biasanya 15% dari modal kerja untuk barang

dagangan.

Kebutuhan modal kerja untuk memulai usaha perdagangan adalah sebagai

berikut:

Tabel 5

Uraian Dana Tertahan Modal Kerja (Rp.)Barang dagangan 7,5 hari 94.687.500Kemasan 7,5 hari 75.000Sewa gedung 12 bulan 6.000.000Gaji pegawai 5 hari 335.000Cadangan 14.200.000Total modal kerja 115.297.500

12

Page 13: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

Pembiayaan Investasi dan Modal Kerja

Perhitungan yang dilakukan Wira memberikan gambaran kebutuhan dana

sebagai berikut:

Tabel 6

Biaya investasi 41.400.000Modal kerja 115.297.500Total kebutuhan dana 156.697.500Modal sendiri (modal disetor) 50.000.000Pinjaman/kredit 106.697.500

Karena modal yang dimiliki Wira tidak mencukupi untuk membuka usaha, maka

dia harus mencari dana dari luar atau mengajukan kredit modal kerja ke Bank

dengan bunga 21 % per tahun.

C. Perhitungan Laba Rugi.

Setelah mendapatkan jumlah dana yang diperlukan untuk investasi dan modal

kerja. Wira kemudian melakukan perhitungan apakah usaha yang akan

dilakukannya dapat memberikan keuntungan atau kerugian.

Proyeksi Laba-rugi dibuat untuk jangka waktu 4 tahun sesuai dengan masa

pengembalian kredit dan umur ekonomis dari peralatan dan perlengkapan yang

dipakai. Pendapatan dari penjualan diasumsikan meningkat 15 % setiap

tahunnya sedangkan sewa gedung meningkat 10 % per tahun.

Perkiraan laba-rugi dihitung sebagai berikut (dalam juta rupiah):

13

Page 14: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

Tabel 7

Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Total Penjualan (g=15% / tahun)

5.050 5.807,5 6.678,6 7.680,5 25.216,6

Harga pokok pembelian 4.544,8 5.226,7 6.010,7 6.912,4 22.694,6Biaya penjualan 40,1 44,1 48,5 53,3 186Laba kotor 465,1 536,7 619,4 714,8 2336Sewa gedung 6 6,6 7,3 8 27,9Biaya listrik dll 6 6 6 6 24Pemeliharaan kendaraan

1,2 1,2 1,2 1,2 4,8

Laba operasional 451,9 522,9 604,9 699,6 2279,3Biaya lain-lainBiaya penyusutan 10,35 10,35 10,35 10,35 41,4Bunga pinjaman 24,5 20.1 14,6 8 68,1Laba bersih sebelum pajak

41705 492,45 579,95 681,25 2.170,7

Perhitungan arus Kas

Setelah laba-rugi dihitung, Wira menghitung arus kas yang mungkin terjadi pada

usahanya. Proyeksi arus kas ini bagian tak terpisahkan dari proyeksi laba rugi,

sebab kadang-kadang usaha merugi, tetapi secara arus kas positif. Bila arus kas

negatif, maka harus diupayakan adanya tambahan dana baru baik berupa

pinjaman atau modal sendiri, sebab pada dasamya kas tidak boleh negatif.

Dengan menghitung arus kas, Wira lebih dapat melihat kondisi keuangan tunai

secara lebih nyata

Proyeksi Arus Kas (dalam Juta Rupiah )

14

Page 15: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

Tabel 8

Uraian Tahun 0

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penerimaan kas -Penjualan 5.050 5.807,5 6.678,6 7.680,5Pengeluaran kas-Harga pokok pembelian 4.544,8 5.226,7 6.010,7 6.912,4-biaya penjualan 40,1 44,1 48,5 53,3-Sewa gedung 6 6 6,6 7,3 8-Biaya listrik dll 6 6 6 6-Bunga pinjaman 24,5 20,1 14,6 8Jumlah operasi dan umum

6 4.621,4 5.304,4 6.087,1 6.987,7

Ivestasi 41,4Jumlah pengeluaran kas 47,4 4.621,4 5.304,4 6.087,1 6.987,7Surplus / devisit -47,4 428,6 503,1 591,5 692,8Kas awal 0 119,3 148,5 177,7 206,9Modal disetor 50Kredit investasi & modal kerja

106.7

Angsuran kredit 29,2 29,2 29,2 29,2Kas akhir 119,3 148,5 177,7 206,9 236,1Kas netto -156,7 428,6 503,1 591,5 692,8Akumulasi kas 271,9 775 1.366,5 2.059,3

15

Page 16: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

IV. ANALISA KELAYAKAN USAHA

Sebenarnya banyak cara untuk melihat apakah suatu rencana usaha layak

untuk diteruskan atau tidak. Tetapi secara umum kelayakan usaha dilihat

pertama kali dari potensi pasarnya. Dari perhitungan yang dilakukan Wira

nampak bahwa usaha yang akan dilakukan memiliki prospek pasar dan layak.

Setelah aspek pasar, berikutnya adalah aspek teknis dan pengelolaan usaha.

Teryata usaha ini secara teknis dapat diusahakan dan dapat dikelola dengan

tenaga yang ada.

Analisa kelayakan usaha terpenting adalah dilihat dari aspek keuangannya. Ada

beberapa ukuran yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

untuk menyatakan apakah suatu rencana usaha atau kegiatan investasi layak

untuk dijalankan.

Untuk suatu usaha dengan umur ekonomis kurang dari lima tahun dapat

digunakan undiscount criteria yaitu suatu perhitungan keuangan yang tidak

mempermasalahkan nilai sekarang dari suatu pendapatan dimasa mendatang.

Ukuran kelayakan yang dipergunakan untuk kriteria tersebut adalah:

1. Marginal Efficiency of Capital ( MEC ) MEC adalah perbandingan perkiraan laba rata-rata terhadap modal awal

suatu usaha. Bila MEC yang dihitung lebih besar dari 1 ( MEC > 1 ), maka

investasi dianggap layak untuk dilanjutkan.

Dari proyeksi laba rugi yang dihitung Wira, diperoleh MEC sebagai berikut:

MEC = Laba rata-total Modal usaha = 542,8/156,7 = 3,46

16

Page 17: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

2. Payback Period

Payback period merupakan salah suatu penilaian investasi berdasarkan

periode pelunasan biaya investasi oleh kas netto- selisih pendapatan

terhadap pengeluaran dikurangi biaya investasi dan modal kerja dari suatu

usaha ( periode tercapainya besarnya kas netto sama dengan modal awal

usaha ).

Dari proyeksi arus kas, kas netto tahun ke 0 hanya menunjukan modal awal

usaha atau biaya investasi dan modal kerja karena belum terjadi pendapatan

dan pengeluaran, sedangkan akumulasi kas adalah penjumlahan antara

biaya investasi dengan kas netto setiap tabunnya. Dari perhitungan akumulasi

kas terlihat bahwa pada tahun pertama akumulasi kas telah menunjukan nilai

positif yang berarti bahwa biaya investasi dan modal kerja sudah dapat

dikembalikan pada tabun tersebut.

Perhitungan payback period adalah sebagai berikut:

Payback period = 156,7/428,6 x 12 = 4,39 bln

artinya biaya investasi dan modal kerja dari usaha yang akan dilakukan Wira

sudah dapat dikembalikan pada sebelum bulan ke 5 usahanya berjalan.

Dengan perkataan lain, usaha yang akan dijalankan Wira sangat layak untuk

dilanjutkan.

Selain ukuran kelayakan tersebut di atas, untuk rencana usaha jangka

panjang sebaiknya menggunakan discount kriteria yang mempermasalahkan

berapa nilai sekarang dari suatu pendapatan yang diterima di masa

mendatang (NPV). Pada kasus usaha Wira, umur ekonomis barang investasi

17

Page 18: I - MOH HAMDANI | story sharing · Web viewUntuk tertib administrasi dan proses pelayanan, Wira menggunakan jasa orang untuk membuat sistem pembukuan, sistem database inventori, dan

adalah 4 tahun sehingga ukuran kelayakan undiscount criteria sudah cukup

memadai.

Selain itu dari akumulasi arus kas sampai tabun ke 4 diperoleh kas akhir

sebesar Rp.236, I juta. Bila tabun ke 5 harus dilakukan investasi ulang

dengan kenaikan 15 %, maka biaya investasi dan modal kerja yang harus

dikeluarkan adalah sebesar:

115% x Rp.156,7 juta = Rp.180,2 juta

dan masih tersisa kas sebesar Rp.236, I - Rp.180,2 = Rp.55,9 juta.

Dari perhitungan ini temyata usaha yang dilakukan Wira mampu menyisihkan

kas bagi pemiliknya sebesar Rp.55,9 juta selama 4 tabun.

Dengan dua ukuran kelayakan tersebut, sudah cukup memberikan gambaran

awal terhadap kelayakan usaha yang dilakukan Wira.

Selamat berbisnis semoga sukses

Moh. HamdaniBalai Inkubator Teknologi BPPTEmail: [email protected]. 08129536772

18