I made surya dwi payana

19
MACAM-MACAM BUNYI SMP SATYAWIGUNA KOTA PEKALONGAN I MADE SURYA DWI PAYANA ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of I made surya dwi payana

Page 1: I made surya dwi payana

MACAM-MACAM BUNYI

SMP SATYAWIGUNAKOTA PEKALONGAN

I MADE SURYA DWI PAYANA

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 2: I made surya dwi payana

MACAM-MACAM BUNYI PANTUL

a. Bunyi Pantul yang Memperkuat Bunyi Asliapabila seseorang berbicara didalam suatu ruangan kecil, maka suara yang terdengar akan lebih keras dibandingkan dengan apabila orang tersebut berbicara diruangan terbuka, misalnya lapangan. Hal tersebut disebabkan jarak sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan sehingga selang waktu antara bunyi asli( bunyi datang) dan bunyi pantul sangat kecil. Akibatnya bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli akan terdengar lebih keras.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 3: I made surya dwi payana

b. Gaung atau Kerdampada saat kita berada di ruangan yang besar,

bunyi asli yang terdengar tidak jelas. Hal itu disebabkan jarak-antara bunyi asli dan dinding pemantul agak jauh sehingga hanya sedikit bunyi pantul yang bersamaan dengan bunyi asli. Akibatnya, bunyi pantul mengganggu bunyi asli. misal : mem-ba-caBunyi pantul : …..mem…ba…caterdengar :mem……cajadi gaung kerdam adalah bunyi pantul yang hanya sebagian pantul yang hanya sebagian terdengar bersama-sama dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.untuk menghindari adanya gaung pada ruangan besar , seperti gedun bioskop, gedung konser musik, gedung pertemuan, studio TV dan radio, maka dinding-dinding ruangan harus dilapisi dengan bahan peredam bunyi, misalnya karton, gabus, wol, karet, dan busa karet.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 4: I made surya dwi payana

ENERGI FOSIL

Energi fosil adalah energi yang berasal dari sisa-sisa hewan yang sudah mati tertimbun di dalam tanah berjuta-juta tahun yang lalu. Contoh energi fosil adalah: bensin, solar, kerosin, minyak tanah.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 5: I made surya dwi payana

KEUNTUNGAN ENERGI FOSIL Karena jumlah pemakai (demand) yang

sedemikian banyak, telah begitu banyak sumber daya (baca uang, manusia dan waktu) yang dikerahkan untuk mendalami teknologi ini. Dengan begitu banyak sumber daya yang dikerahkan, tentu saja teknologi pencarian (Eksplorasi dan Produksi) serta teknologi Pemanfaatan Bahan Bakar Fosil mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga harga Bahan Bakar Fosil menjadi relatif terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 6: I made surya dwi payana

KERUGIAN ENERGI FOSIL Bahan bakar fosil menimbulkan CO2 dalam

proses pemanfaatannya (pembakaran). CO2 (Karbon dioksida) sangat berperan dalam masalah pemanasan global atau "global warming". Selain itu, Bahan Bakar Fosil adalah sumber yang tidak terbarukan, dengan demikian apa yang dikuras dan dimanfaatkan hari ini tidak dapat diganti besok.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 7: I made surya dwi payana

ENERGI ALTERNATIF

Energi Alternatif disebut juga energi pengganti. Energi alternatif sangat dibutuhkan untuk mengganti energi yang biasa dipakai selama ini yaitu energi yang berasal dari fosil.

Adapun contoh energi alternatif sebagai berikut:1. Matahari2. Angin 3. Air4. Panas Bumi

Selain energi alternatif yang sudah disebutkan di atas ada beberapa energi alternative lain seperti biogas dan biodiesel

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 8: I made surya dwi payana

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ENERGI ALTERNATIF

a. Keuntungan1. Sumber energi alternative dapat digunakan terus karena tidak akan

habis2. Energi yang dihasilkan sangat besar3. Energi alternatif tidak mencemari lingkungan

b. Kerugian1. Dibutuhkan biaya yang besar untuk memanfaatkan energi alternative2. Dibutuhkan teknologi tinggi dan pemikiran yang rumit untuk

memanfaatkan energi alternatif3. Tersedianya juga dipengaruhi musim. Contoh air akan banyak ketika

musim penghujan tetapi akan berkurang ketika musim kemarau

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 9: I made surya dwi payana

PEMBAGIAN IKLIM DI DUNIA

1. Iklim Matahari2. Iklim Fisis3. Iklim Kopen4. Iklim Menerut Schmidt-Ferguson5. Iklim Menirut Oldeman

Page 10: I made surya dwi payana

IKLIM MATAHARI Dasar perhitungan untuk mengadakan

pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahari yang di terima oleh permukaan bumi

Page 11: I made surya dwi payana

Pembagian iklim

Iklim Matahari

Daerah iklim tropika

Daerah iklim sedang

Daerah iklim kutub

Daerah iklim Sub Tropis

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 12: I made surya dwi payana

Daerah iklim sub tropis Daerah beriklim padang pasir Merupakan daerah yang tidak

menerima hujan sepanjang tahun. Daerah iklim stepe Daerah yang menerima hujan yang

amat sedikit, sehingga masih ditemukan tumbuh-tumbuhan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 13: I made surya dwi payana

Daerah iklim tropika Daerah iklim tropika dengan hutan

tropika Sifat iklim disini basah dengan

amplitudo temperatur tidak seberapa besar. Karakteristiknya mirip dengan iklim laut. Hampir tiap bulan hujan turun minimal 6 cm per tahun.

Daerah iklim tropika dengan sabana Memiliki musim kemarau yang jelas

karea pengaruh angin musim.ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 14: I made surya dwi payana

Daerah iklim sedang Mempunyai penggantian musim yang

tertentu. Disini bertiup angin barat dan kadang bertiup angin ribut.

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 15: I made surya dwi payana

Daerah iklim kutub Iklim tundra C pada bulan panasMerupakan daerah

sekitar kutub dengan batas hemoterm 10 Iklim Salju Temperatur rata-rata C. iklim ini juga

dijumpai didaerah tinggi, yakni diatasdibawah 0 garis batas salju. Garis batas salju didaerah kutub 0 m. di Indonesia hanya terdapat didaerah Gunung Jayawijaya Irian Jaya.ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 16: I made surya dwi payana

IKLIM FISIS Iklim fisis ialah iklim yang didasarkan pada pembagian

daerah yang menurut kenyataan sesungguhnya sebagai pengaruh dari faktor-faktor fisis berikut :a. Pengaruh daratan yang luasb. Pengaruh lautanc. Pengaruh angind. Pengaruh arus laute.Pengaruh Vegetasif. Pengaruh topografi

Menurut pembagian iklim fisis ada daerah iklim kontinental, daerah iklim gurun, daerah iklim penggunungan, dan daerah iklim tundra.

Page 17: I made surya dwi payana

Iklim Koppen Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur dan hujan.

Menurut keadaan temperatur dan curah hujanya, permukaan dibagi menjadi beberapa daerah iklim.ciri-ciri temperatur :a. Temperatur normal dari bulan-bulan yang terdingin paling rendah 18°c. b. Temperatur normal dari bulan-bulan yang dingin diantara 18°c - 3°cc. Temperatur bulan-bulan terdingin dibawah 3°cd. Temperatur bulan-bulan terpanas diatas 0°ce. Temperatur bulan-bulan terpanas dibawah 10°cf. Temperatur bulan-bulan terpanas diantara 0°cg. Temperatur bulan-bulan terpanas dibawah 0°cciri-ciri hujan :a. iklim kering hujan dibawah batas keringb. selalu basah hujan jatuh pada semua musimc. bulan-bulan yang kering terjadi pada musim panas dibumi tempat yang bersangkutand. bulan-bulan yang kering terjadi pada musim dingin dibumi tempat yang bersangkutane. bentuk peralihan : hujan cukup untuk membentuk hutan dan musim keringnya pendek.

Page 18: I made surya dwi payana

Iklim Menurut Schmidt Dalam pembagian iklim, Iklim Menerut Schmidt-Ferguson lebih menitikberatkan

tipe curah hujan dan penggolonganya. Adapun langkah-langkah cara pembuatanya sebagai berikut :a. Untuk menentukan tipe curah hujan Dr. Schmidt dan Ir.Ferguson mendasarkan tingkat kebasahan yang disebut gradientb. Untuk menentukan kriteria bulan kering dan bulan basah menggunakan klasifikasi menurut Mohr sebagai berikut :- Bulan kering = bulan yang curah hujanya kurang dari 60mm- Bulan basah = bulan yang curah hujanya lebih dari 100mmc. Berdasarkan rasio Q, maka tipe curah hujan digolongkan sebagai berikut :Tipe A jika Q = 0% - 14,3%Tipe B jika Q = 14,3% - 33,3%Tipe C jika Q = 33,3% - 60%Tipe D jika Q = 60% - 100%Tipe E jika Q = 100% - 167%Tipe F jika Q = 167% - 300%Tipe G jika Q = 300% - 700%Tipe H jika Q = lebih dari 700%

Page 19: I made surya dwi payana

Iklim Oldeman Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih

menitikberatkan pada banyaknya bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut yang dikaitkan dengan sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu. Maka daerah iotu, penggolongan iklimnya lebih dikenal dengan sebutan zona agroklimat