Hysteroscopy

21
Hysteroscopy Hysteroscopy Aul und Sofie Aul und Sofie

Transcript of Hysteroscopy

Page 1: Hysteroscopy

HysteroscopyHysteroscopyHysteroscopyHysteroscopyAul und SofieAul und Sofie

Page 2: Hysteroscopy

Adalah inspeksi bagian dalam uterus dengan endoskopi, seperti kanalis servikalis, kavum uteri, serta ostium tuba uteri kiri dan kanan.Histeroskopi yang banyak digunakan yaitu histeroskopi panoramik yang menggunakan media tertentu.

Definisi

Page 3: Hysteroscopy

Indikasi

• Perdarahan abnormal dari uterus.• Pemeriksaan infertilitas.• Konfirmasi mioma dan polip endometrium• Menentukan lokasi AKDR (Alat Kontrasepsi

Dalam Rahim) yang tertananm di cavum uteri.

• Perlekatan dan kelainan kavum uteri.• Pemeriksaan parut uterus setelah

pembedahan, seksio sesarea, histerektomi, miomektomi.

• Melakukan biopsi intrauterin dan lesi endoserviks.

Page 4: Hysteroscopy

Kontraindikasi• Perforasi uterus yang baru terjadi.• Kehamilan intrauterin.• Peradangan pelvis aktif• Perdarahan uterus yang masih aktif.• Stenosis serviks yang berat dan luas.• Hiperetrofleksi uteri fiksata.

Page 5: Hysteroscopy

Teknik Pemeriksaan1. Pasien dalam posisi dorsolitotomi.2. Lakukan antisepsis genitalia

eksterna.3. Kandung kencing dikosongkan

dengan kateter Nelaton.4. Spekulum Sims dipasang.5. Portio dijepit dengan tenakulum.6. Sondase untuk mengatur panjang

kavum uteri dan poisi uterus.

Page 6: Hysteroscopy

7. Dilatasi kanalis servikalis.8. Lumina optik dimasukkan ke dalam

tabung histeroskop.9. Pipa penyalurgac CO2 dan kabel

penyalur cahaya dipasang.10.Histereskopi siap digunakan, mulai

dari kanalis servikalis, kavum uteri, fundus, dan kedua ostium tuba uterina kanan dan kiri.

Page 7: Hysteroscopy
Page 8: Hysteroscopy
Page 9: Hysteroscopy
Page 10: Hysteroscopy
Page 11: Hysteroscopy

Endometrial Endometrial BiopsiBiopsi

Endometrial Endometrial BiopsiBiopsi

Page 12: Hysteroscopy

Definisi

Adalah suatu prosedur pengangkatan dan pemeriksaan jaringan tubuh.Biasanya dilakukan untuk mendeteksi keganasan atau untuk mengidentifikasi keberadaan proses penyakit.

Page 13: Hysteroscopy

• Teknik ini digunakan untuk mendapatkan sampel endometrium untuk pemeriksaan histologi, dengan memasukkan sebuah kuret kecil melalui serviks tanpa anestesi.

• Biopsi endometrium memegang peranan dalam pemeriksaan infertilitas dan membantu menegakkan diagnosis pada kasus-kasus perdarahan pascamenopause.

Page 14: Hysteroscopy

Beberapa Cara Melakukan Biopsi

a. Aspirasi menggunakan alat pengisap.b. Metode penyikatan, dengan menggunakan bulu kaku yang mengikis bagian sel dan jaringan.c. Eksisi dengan cara pemotongan pembedahan pada sisi jaringan.d. Aspirasi dengan jarum halus pada sisi jaringan.e. Insersi jarum yang menembus kulit.

Page 15: Hysteroscopy

Tujuan

a. Mengidentifikasi jaringan abnormal dari berbagai sisi tubuh.

b. Mendeteksi keberadaan proses penyakit.

Page 16: Hysteroscopy

Teknik Pemeriksaana. Pasien diposisikan litotomi.b. Alat pemeriksaan diinsersikan ke dalam

rongga uterus untuk menentukan ukuran.c. Slang pengisap yang dilengkapi dengan alat

kuret dimasukkan ke dalam rongga uterus, dan spesimen sampel jaringan diambil dari arah dinding uterus lateral, anterior, atau posterior.

d. Spesimen diletakkan dalam larutan formalin dan dikirim ke laboratorium pengujian sitologi.

Page 17: Hysteroscopy

CurettageCurettageCurettageCurettage

Page 18: Hysteroscopy

Pembuangan pertumbuhan-pertumbuhan atau bahan lain dari dinding suatu cavitas atau permukaan lain, seperti dengan kuret.

Intinya hampir sama dengan hysteroskopi

Page 19: Hysteroscopy

Micro Curettage

• Waktu yang paling baik untuk melakukan mikrokuretase ialah hari pertama haid. Ini untuk menghindari kemungkinan adanya kehamilan muda yang tidak disangka. Proses peradangan pelvis merupakan kontra-indikasi.

Page 20: Hysteroscopy

• Biopsi endometrium dengan mikrokuret, dilakukan untuk menentukan ada atau tidak adanya ovulasi.

• Endometrium dikerok di beberapa tempat, lalu dimasukkan ke dalam botol berisi larutan formalin dan dikirim ke laboratorium P.A.

Page 21: Hysteroscopy

• Untuk keperluan diagnostik tumor ganas endometrium, mikrokuretase tidak cukup. Lebih baik dilakukan dilatasi dan kuretase dengan kuret biasa dalam narkosis. Karena semua endometrium dikerok, maka kemungkinan luput diagnosis tidak ada.