Humoral Immunity

35
HUMORAL IMUNITY Imunitas terkandung dalam globulin imun (imonuglobulin), istilah imuglobulin pertama kali diperkenalkan oleh HITZIG 1955, ialah suatu golongan protein yang mempunyai daya zat anti.Golongan protein ini termasuk dalam kelas Gamma Globulin.Imunoglobulin dinyatakan dengan simbul Ig.WHO 1964 mengusulkan simbol Ỹ

Transcript of Humoral Immunity

Page 1: Humoral Immunity

HUMORAL IMUNITYImunitas terkandung dalam globulin imun (imonuglobulin), istilah imuglobulin pertama kali diperkenalkan oleh HITZIG 1955, ialah suatu golongan protein yang mempunyai daya zat anti.Golongan protein ini termasuk dalam kelas Gamma Globulin.Imunoglobulin dinyatakan dengan simbul Ig.WHO 1964 mengusulkan simbol Ỹ

Page 2: Humoral Immunity

Secara imunoelektroforesis gamma globin di bagi dalam : gamma G globin (Ig G, ỸG, ỸSS,7SỸ, Ỹ2), gamma A globin (IgG,ỸA,ỸB2A, ỸA),gamma M globin,(IgM, ỸM,B2M,19SỸ, Ỹ gamma makro globin),gamma D globulin (IgD, ỸD,dan gamma E globulin (IgE, ỸE.

Page 3: Humoral Immunity

Sifat kimia dan fisika

Gamma globulin mempunyai kecepatan bergerak pada lapangan elektroforesis 10x 10ˉ5 cm² volt sekonˉ¹ pada ph 8,6.Dengan pengukuran fisika kimia didapatkan hipotetik dari pada molekul gamma globulin sebagai ellips (ellipsoidal spheres).Pada pemeriksaan dengan mikroskop elektron dianggap bahwa bentuk gamma globulin ialah pie-shaped (tri anguloid).

Page 4: Humoral Immunity

Struktur basis kimia gamma globulin terdiri dari sepasang rantai H (Heavy) dan sepasang rantai L (Light) polipeptida yang dihubungkan oleh suatu ikatan bisulfida. Rantai HI untuk tiap-tiap kelas berbeda dan menentukan karakteristik tiap-tiap kelas tersebut.Rantai L terdiri dari komponen kappa (K)dan lamda (λ),yang sama pada semua kelas imunoglobulin.Biasanya terdiri dari dua pertiga sepasang rantai kappa dan satu pertiga rantai lamda.Berdasarkan rantai H ini,imunoglobulin dibagi atas kelas :

Ỹ = IgG; = IgA ; MIg = IgMΣ = IgD ; ε = IgE

Page 5: Humoral Immunity

Fungsi ImunoglobulinImunoglobulin :Komponen fungsional dari pada IgG ialah zat

anti.Terutama terbentuk pada sekon dary imunno response,anti bakteri,anti virus,anti toksik, anti jamur,dan anti H.

Imunoglobulin M :Kompopnen fungsional terbentuk pada primary

imunne response,biasanya berhubungan dengan reaksi aglunitasi dan fiksasi kompleme.Zat anti yang dibentuk ialah anti-O.

Ishuhemaglusinin dan zat anti forssinin,dan merupakan anti bodi yang dibentuk terhadap polisaccarida dan lipo-polisaccharida

Page 6: Humoral Immunity

Imunoglobulin A :

Terbentuk pada rangsangan terhadap selaput lendir,memegang peranan dalam kekebalan terhadap infeksi saluran pernafasan.pencernaan dan tractus urogenitalis.Dari berbagai penyeledikan dapat dibedakan 2 macam cairan non vaskuler yang mengandung zat anti spesifik,yaitu : 1. sekresi internal mengandung imunoglobulin yang sama proporsinya dengan cairan vaskular (serum).Sekresi internal ini diantaranya ialah : cairan aquaros humor ,cairan cerebrospinal,pleural,peritoneal,dan gingival.

Page 7: Humoral Immunity

2. Sekresi externalIalah sekresi yang membasahimukosa yang berhubungan

dengan dunia luar.cairan sekresi external mengandung imunoglobulin terutama kelas IgA ;proporsinya berbeda dengan yang terdapat di dalamserum.Sekresi external diantaranya ialah cairan saliva,lakrinal,nasal,trachebroncheal,sekresi usus,urine,empedu,dan air susu ibu.Penyelidan lebih lanjut membuktikan bahwa anti bodi yang dibentuk sekresi external disentesis lokal dalam lapisan mukosa bersangkutan dan dinamai IgA sekresi.fungsi IgA sekresi diantaranya ialah fiksasi komplemen efek opsonizing,antitoksin,reaksi aglutinasi,anti virus,reppiratorry syncitial virus dan tipe tertentu adenovirus.

Page 8: Humoral Immunity

Imunoglobulin D : fungsinya belum jelas.

Imunoglobulin E : berfungsi sebagai zat anti reaginin atopik,terbentuk pada keadaan alergi.Pada pemberian vaksin pertusis dibentuk juga IgE.

Page 9: Humoral Immunity

Pembentukan imunoglobulin

Tidak tetap.Pada tronester pertama kehamilan pembentukan hampir tidak ada.6 bulan berikut janin mempunyai daya membentuk sel-sel plasma yang dapat membuat imunoglobulin spesifik,biasanya IgM dan IgA.

Page 10: Humoral Immunity

Imunoglobulin M

Disentisis mulai minggu ke 14 kehamilan ; infeksi intra uterin akan menyebabkan kadar IgM meningkat pada waktu lahir kadar IgM serum ialah 11±5 MG%,kadar IgM meningkat sangat cepat dibandingkan IgG dan IgA,kadar dewasa dicapai pada usia 1-2 tahun.Disamping infeksi intra uterin,kadar IgM dapat pula meningkat bila terdapatpendarahan ibu terhadap sirkulasi janin.Pada keadaan terakhir kadar IgM dalam darah tali pusat cepat menurun,sedangkan pada infeksi intra uterin kadarnya tetap tinggal tinggi.

Page 11: Humoral Immunity

Imunoglobulin G

Mulai kehamilan bulan ke 3,IgG dari ibu diturunkan melalui placenta.mulai minggu ke 20 kehamilan janin dapat membentuk IgG dalam jumlah kecil.IgG merupakan fraksi terbesar di dalam serum (70-80%).pada waktu lahir kadar IgG bayi ialah sama dengan ibunya.Imunoglobulin ini dikataboli,dan pada umur 4 bulan barulah pembentukan IgG meningkat terus secara progresif dan pada umur 7 tahun kadar IgG orang dewasa tercapai bahkan pada masa akil balik kadar IgG lebih tinggi dari pada kadar orang dewasa.

Page 12: Humoral Immunity

Imunuglobulin A

Seperti halnya IgM,janin telah dapat membentuk IgA dalam jumlah kecil.Pada waktu lahir,tidak ditemukan IgA dalam darah tali pusat.Jumlah IgA normasl didalam serum ialah 15% dari pada total imunoglobulin.Fungsi IgA sekresi agaknya lebih cepat menjadi matang.kadar IgA sekresi dewasa tercapai pada usia 1 tahun,sedangkan kadar IgA serum dewasa baru tercapai pada usia 12 tahun.

Page 13: Humoral Immunity

Penyelidikan kadar normal imunoglobulin pada anak belum dikerjakan di indonesia,akan tetapi penyeledikan kadar gammaglobulin yang telah dilaksanakan,membuktikan bahwa kadar gamma globulin di negeri tropik yang berkembang,lebih tinggi dari pada negeri yang telah maju.hal ini bukanlah disebabkan oleh perbedaan ras,akan tetapi terutama disebabkan oleh infeksi berulang yang diderita ibu dan anak yang dilahirkan kemudian.

Page 14: Humoral Immunity

Penyakit berdasarkan globulin imun,baik mengnai kualitas dan kuantiras ialah :

1. Gamma globulinemikongenital,tipe bruton.sifat penyakit ini herediter,diturunkan dengan sex linked recessive.di dalam jaringan terdapat sel plasma sedikit sekali,juga jaringan juga berkembang sangat kurang.walaupun dalam darah jumlah sel limfosit normal.walaupun infeksi berat dimulai pada umur 2 tahun.Infeksi pada anak ini sering dan berat.disebabkan terutama oleh organisme pyogen.Reaksi penderita terhadap infeksi virus biasanya normal.walaupun infeksi diatasi dengan antibiotikun,sering dan beratnya infeksi menimbulkan gejala sisa,berupa cerebral palsy.retardasi mental,irreversible bronchi ectasis dlsb.

Page 15: Humoral Immunity

Agammaglobulinemi kongenital tipe swiss.(hereditary,thimic aplasia,lymphocyto PHTHISIS,alymphisitosis.herediter diturunkan dengan sex linked relessive autosomac.penyakit ini seperti tipe bruton,tetapi jumlah limfosit darah sedikit sekali.Imunitas Hemoral dan sel limfosit penderita ini nihil,imunisasi aktif (B,C,G,Vaccinia) merupakan indikasi kontra,oleh karena dapat menyebabkan infeksi fatal.

Pronogsa buruk

Page 16: Humoral Immunity

Sementara

3. Hypo- Imunoglobulinemi (fisiologik).jumlah IgG yang diperoleh secara pasif dari ibu menurun,tidak diganti cukup oleh globulin imun yang dibentuk anak sendiri .Globulin imun yang dibentuk anak sendiri bayi sering menderita infeksi berat pada bulan-bulan pertama.

4. Hypo- imunoglobulinemi yang diperoleh (aquired).gejala penyakit seperti hypo imunoglobulinemi kengenital.perbedaan ialah bahwa penyakit ini terdapat pada setiap umur dan pada kedua jenis kelamin.

Page 17: Humoral Immunity

5. Hypo- imunoglobulinemi sekunder.

Penyakit ini biasanya terjadi akibat penyakit yang mengenai sistem limfosit (radiasi atau pengobatan dengan anti metabolic agen I),akibat Conbustioluas,sendrom nephrotick,eczema berat,menyebabkan turunnya kadar gammaglobulin,pembentukan sel plasma,pembentukan globulin imun normal.

Page 18: Humoral Immunity

6. Disimmunoglobulin.

Pada penyakit ini terdapat satu atau lebih kekurangan globulin imun.Penyakit ini dibagi dalam beberapa type :

- Tipe I : Terdapat defisiensi IgG dan IgA sedangkan IgG meningkat

- Tipe II : Terdapat defisiensi IgM dan IgA sedangkan IgG normal

- Tipe III : Terdapat hanya defisiensi IgA

Sindrom wiskot aldrich kadar IgM rendah,IgG normal,sedangkan IgA meninggi

Page 19: Humoral Immunity

Pengkuran kadar globulin imun.

1. Penentuan kwantitatif,sebagai dasar ialah terbentuknya immunoprecipitation,yang pada hakekatnya merupakan suatu reaksi kimia.bila terjadi reaksi anti bodi.Reaksi aimunopresipkasi yang dilaksanakan didalam sebuah tabung reaksi,akan memberikan suatu kekeruhan apabila terjadi reaksi suatu larutan antigen dengan larutan antibodi

Page 20: Humoral Immunity

Singel one- Dimensional (linear) Immunodiffusion method (olidin,1946).Imunopresitipasi sebagai reaksi antigen antibodi terbentuk didalam beberapa tabung reaksi kecil yang berisi anti bodi didalam media agar setelah kedalamnya dimasukkan larutan antigen yang akan dinilai.Olidin berpendapat bahwa ada hubungan antara jarak presipitasi di dalam tabung setelah masa inkubasi tertentu sedikitnya 24 jam pada suhu yang tetap.Dengan suatu kertas semi logaritma hubungan ini akan merupakan suatu garis lurus.

Page 21: Humoral Immunity

b. Single-radial-diffusion method

Prinsip sama,hanya digunakan plat agar anti serum,sehingga presipitasi yang terbentuk akan merupakan suatu lingkaran.cara yang diperkenalkan mancini 1964-1965,berpendapat bahwa apabila tidak bertambah besar lagi,maka akan didapatkan suatu hubungan antara luas presipitasi dan konsentrasi antigen yang akan dinilai.plat agar anti serum yang digunakan komersil diantaranya behringwerkehyland laboratories immunodiffusion plate.

Page 22: Humoral Immunity

2. Penentuan kualitatif.

a. Double-Diffusion method (ouchterlony,1948).sel agar ditunjang merata kedalam plat agar petri dan dibiarkan menjadi padat.di dalam gel agar tersebut dibuat lubang yang berturut-turut diisi dengan larutan antigen dan antibodi.keduanya akan berdifusi dan membentuk immunopresitipasi biasanya berbentuk kurve berbagai cara modifikasi metode ini dibuat dan dengan prosedur titrasi dapat ditentukan pemeriksaan kadar antigen semi kwantitatif.

Page 23: Humoral Immunity

b. Immunoelektrophoresis (garbar dan williams,1953); ialah gabungan teknik fisikokimiawi dan imunokimiawi.imunoelektrophoresis terdiri dari 2 fase yaitu : 1. elektrophoresis : pergerakan molekul disebabkan oleh aliran listrik langsung.

2. Immuno-double diffusion,peristiwa dalam hal fraksi protein yang telah terpisah mengapakan difusi dan bereaksi dengan anti serum masing-masing protein dan membentuk presipitasi atau endapan

Page 24: Humoral Immunity

Antigen yang akan diperiksa diletakkan terpisah secara elektrophoresis di dalam gel agar,sedangkan anti seru, dimasukkan ke dalam saluran (lubang) sejajar dengan sumbu elektrophoresis.kedua antigen dan antibodi akan berdifusi dan membuat immunopresifirtsi berupa garis presipitasi yang terbatas tegas.cara ini pun dapat memeriksa kadar antigen semi kwantitatif.

Page 25: Humoral Immunity

CELLULAR IMMUNITY

Immunitas ini terdiri dari : 1. fagositosis oleh sel reticulo-endothelial (res).2. kemampuan manifestasi delayed hypersensitivity misalnya reaksi tuberkulin,yang berkembang sejak masa hidup janin dan telah sempurna berkembang sejak masa waktu bayi lahir.3. alergi kulit terhadap sesuatu benda asing,reaksi kulit dapat menghindarkan kerusakan buruk.4.daya mengenal (recognition) antigen yang telah dialami terlebih dulu secara cepat,kemudian bereaksi pula secara cepat,tepat untuk menghindarkan akibat buruk.

Seperti telah disebutkan BAB yang terdahulu fungsi immunologi didalam tubuh di perankan oleh sel limfosit yang terdiri dari jaringan limfosit primer (T cell dan B cell) dan jaringan limfosit sekunder (sel immunokompetensi) disamping sel pembantu yang terdiri dari beberapa sel dari pada sistem hemapoetik (macrophage,edsinofil,basofil dan leukosit polimorfonkleus).

Page 26: Humoral Immunity

Defisiensi murni salah satu sisitem tersebut diatas jarang terjadi.oleh karena sel pembantu fungsi immunologik pada hakekatnya berdiferensiasi juga dari sistem cells di sum-sum tulang.maka biasanya immunodefisiensi yang berat menyangkut baik imunitas sistem cel,sistem humoral maupun sel pembantu tersebut.

Page 27: Humoral Immunity

Penyakit akibat defisiensi macrophage belum pernah dikemukakan walaupun fungsi macrophage berkurang pada chronik granuloma tous disease.penderita pasca splenektomi yang rentan terhadap infeksi mungkin juga disebabkan oleh defisiensi macrophage.kerentanan terhadap infeksi yang tidak wajar dari pada kulit dan mata terhadap staphyloccocus dihubungkan dengan neutropensi.chronik granulomataus di sease ialah kegagalan sel polimorfokleus untuk mengadakan fagositosis staphyloccus,E.coli dan jamur.

Page 28: Humoral Immunity

Immunodefisiensi imunitas sistem tersendiri atau bersama sistem lainnya,mengakibatkan reaksi abnormal terhadap jamur.virus dan pneumocystis canni.vaccihia neoroticanus merupakan salah satu contoh : limfopeni.persistem (kurang dari 1500 limfositicmm),menduga kearah defisiensi sistem sel ini walaupun tidak selalu di dapat.

Page 29: Humoral Immunity

Jenis murni defisiensi imunitas sistem sel ialah sindrom di geogre.kausa dasar sindrom ini ialah kegagalan embriogenesis busur brachial ke 3 dan 4,yang dalam keadaan normal membentuk thymus,kelenjar parathyroid,sebagian kelenjar thyrooid dan struktur kardiovaskulus bagian atas.

Page 30: Humoral Immunity

Evaluasi immunitas sel ialah dengan melakukan pemeriksaan in vivo dan vitro.in vivo ialah dengan melakukan pemeriksaan antigen intradernal,sedangkan in vitro dengan teknik lymphocyte cell transformation di dalam kultur darah perifer terhadap nitrogen yang spesifik maupun aspesifik.

Page 31: Humoral Immunity

Immune memolytic anemia

Klasifikasi

1. Iso- Immune memolytic anemia,misal karena inkompatibilitas golongan darah dan reaksi transfusi

2. Auto-Immune hemolytic anemi (AIHA)

Page 32: Humoral Immunity

Auto- Immune memolytic anemia (AIHA).

Ialah anemia hemolitic yang disebabkan olehnya auto antibodi yang bereaksi dengan antigen yang ada pada permukaan eritrosit.Pada saat ini AIHA merupakan tantangan bagi para sarjana immunologi dan hematologi,karena makin banyaknya jenis antibodi yang diketahui dapatmenyebabkan tombulnya AIHA

Page 33: Humoral Immunity

Klasifikasi Menurut jenis antibodi,AIHA terbagi menjadi jenis dengan :1. Warm antibodies dengan gejala klinik hemolisis

ringan,Hb uria ringan dan tidak ada fenomen Raynand (cyanosis dan gangren pada daerah acral).

2. Cold antibodies yang terdiri atas :a. Cold hemaglutinin syndrome yang disertai gejala

hemolisis dari ringan sampai berat,Hb uria ringan akibat kedinginan dan terdapatnya fenomena raynand

b. Paroxysimal cold hemoglobin uria (PcH) dengan gejala hemolisis akut karena suhu rendah yang mengakibatkan terjadinya Hb uria.Jenis antibodi ini disebut pula tipe DONATH-LANDSTEINER

Page 34: Humoral Immunity

Menurut Etiologinya,AIHA tipe Warm dan cold antibodi masing-masing dibagi menjadi :

1. Golongan imopatik dengan etiologi yang belum diketahui

2. Golongan simptomatik yang dapat bersifat akur (misal pada mycoplasma pneumonia,morbilli,mononueleosis infectiosa,parotitis,akibat obat seperti aldomet atau menahun (seperti pada malignant limphoproliferative disease dan systemic lupus erythematoses).

Page 35: Humoral Immunity

Klasifikasi yang lebih kompleks tetapi lebih memuaskan para ahli immunologi dan hematologi,ialah menurut hasil AG test spesifikasi anti body (anti komplement,anti IgG,IgA,IgM,IgD,IgE dengan jenis rantainya apakah L atau H-Chin)