Human Capital Measurement.docx
-
Upload
susi-anantami-s -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Human Capital Measurement.docx

Human Capital Measurement Model
Persaingan menjadi sebuah keharusan bagi setiap perusahaan baik yang
bergerak di bidang industri barang, jasa maupun manufaktur. Paradigma yang pertama
kali muncul ketika mendengar kata persaingan maupun kompetensi akan diperoleh
gambaran bahwa semua dilakukan dengan penuh perjuangan, kompetisi yang
“berdarah-darah” memperebutkan pasar yang sangat ketat persaingannya. Persaingan
antar kompetitor lebih dikenal dengan Red Ocean. Strategi ini telah lama dilakukan
antar kompetitor untuk merebut pangsa pasar konsumen.
Perusahaan mulai berpikir untuk tidak lagi menggunakan strategi Red ocean
namun lebih memilih lingkungan strategi Blue Ocean, strategi laut biru di mana
keadaannya yang tenang dan tidak ada kompetensi yang sengit layaknya strategi Red
ocean.
Salah satu strategi blue ocean yang dilakukan perusahaan adalah pengelolaan nilai
sumber daya manusia yang dimiliki. Strategi yang bisa disebut juga dengan Human Capital.
Dengan melakukan proses pengelolaan sumber daya manusia yang terukur diharapkan
perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkompetisi dan terus melakukan
inovasi guna menghadapi tantangan persaingan di industri yang setiap hari semakin
kompetitif.
Dalam melakukan pengelolaan manajemen sumber daya manusia perusahaan
perlu melakukan pengukuran agar dapat dinilai seberapa jauh dan berapa nilai materi
yang dimiliki oleh seorang pekerja.
Human Capital Dalam Pandangan Islam
Dalam proses pengembangan human capital saat ini telah menjadi diskusi
yang paling menarik dalam bidang pengembangan sumber daya. Dalam pandangan
teori barat bahwa fokus secara umum pada bagian pengembangan kapabilitas dan
kemampuan manusia sebagai bagian paling penting dalam pengembangan ekonomi.
Manusia di kondisikan sebagai sebuah aset dan investasi untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
MUHAMMAD ULIL ALBAB_11522374_MSDM_Kelas A

Menjadi titik kritik dari teori ini adalah memosisikan manusia sebagai nilai
material. Investasi yang dikeluarkan lebih diukur dari seberapa banyak yang mampu di
produksi layaknya sebuah mesin.
Di sisi lain negeri-negeri muslim dalam proses pengembangan ekonominya
dan kebanyakan alasan yang digunakan adalah pengembangan kemampuan dan
kompetensi karyawan. Dari sini perlu dilakukan evaluasi teori di atas dengan
melihatnya dari perspektif Islam. Jika teori human capital konvensional hanya fokus
pada pengembangan institusi pendidikan, kemampuan dan pengalaman, berbeda
dengan Islam yang memiliki aturan yang komprehensif mengenai pengembangan
human capital di mana di dalamnya termasuk moral, etika, intelektual, dan
pengembangan fisik tanpa mengabaikan pengembangan skill dan expertise.
Abduhu (1984) pengembangan dari human capital memiliki arti manusia
memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi
lingkungannya. Di mana semua itu memiliki tujuan akhir dari sebuah perjalanan
manusia di mana Allah SWT berfirman: Aku hanya menciptakan Jin dan Manusia tidak
lain hanya untuk beribadah kepadaku.) (Ad-Dzariat:56)
Dari sini diperoleh titik kunci dalam pandangan Islam bahwa semua yang ada
di bumi dapat digunakan sepenuhnya untuk kepentingan manusia. Dalam konteks
Islam arti dari human capital adalah kemampuan dan pengalaman manusia untuk
menanggapi secara objektif dan respons yang cepat terhadap apa yang terjadi di bumi.
Sehingga pada akhirnya Islam menginspirasi strategi perencanaan untuk
pengembangan sumber daya manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman: Allah tidak
akan merubah keadaan suatu kaum hingga kaum tersebut mau merubahnya sendiri
(Al-A’rad:11)
Model Pengukuran Human Capital
Dalam proses pengambangan sumber daya manusia yang dilakukan
perusahaan diperlukan indikator capaian hasil yang akan diperoleh dari proses
pengembangan tersebut. Dari sinilah diperlukan sebuah model pengukuran seberapa
besar human capital yang dimiliki suatu perusahaan.
MUHAMMAD ULIL ALBAB_11522374_MSDM_Kelas A

Gambar 1: Item Measure
Dari gambar 1 diperoleh menganai item apa saja yang harus diukur
perusahaan dalam pengembangan sumber daya yang dimiliki. Dari data yang
diperoleh diperoleh beberapa faktor seperti tingkat inovasi dan efektivitas kerja yang
dimiliki karyawan, selain itu diperhatikan juga tingkat sosialisasi karyawan satu dengan
yang lainnya.
Adapun proses selanjutnya adalah menemukan korelasi antar variabel satu
dengan yang lainnya. Di antaranya tingkat perfection karyawan dalam melakukan tugas
yang diberikan. Langkah dalam bekerja dan tentunya inovasi yang dilakukan karyawan
dalam menjalankan pekerjaannya. Dari semua itu akan diperoleh sebuah hasil yang
dapat ditampilkan sebagai berikut:
MUHAMMAD ULIL ALBAB_11522374_MSDM_Kelas A

Dari hasil skor pemetaan human capital setiap pekerja perusahaan dapat
melakukan langkah selanjutnya misalnya melakukan pengembangan lebih jauh pada
karyawan tertentu yang memiliki skor human capital yang besar dan berusaha untuk
mempertahankannya agar bertahan dan berkontribusi di dalam perusahaan.
ReferencesAbdullah, M. F. (2012). The role of Islam in human capital. Humanomics, 64-75.
MUHAMMAD ULIL ALBAB_11522374_MSDM_Kelas A

Brown, M. G. (1999). Human Capital's Measure for Measure. The Journal For Quality & Participation, 28-31.
Gates, S. (2010). Human capital measures,strategy, and performance: HR managers’ perceptions. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 111-132.
MUHAMMAD ULIL ALBAB_11522374_MSDM_Kelas A