Hukum Pidana Baru

download Hukum Pidana Baru

of 333

Transcript of Hukum Pidana Baru

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    1/333

    HUKUM PIDANAHPI 10102

    3 SKS

    Tim Pengajar Hukum Pidana

    Fakultas Hukum Uiniversitas Indonesia

    Akhir 2010

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    2/333

    KULIAH 1

    Arti dan Ruang Lingkup Hukum Pidana

    Sumber-sumber Hukum Pidana Di Indonesia

    Pembagian Hukum Pidana :

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    3/333

    Pengertian Hukum PidanaProf. Moeljatno

    Hukum Pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yg berlaku di suatunegara, yg mengadakan dasar-dasar dan aturan untuk :

    1) menentukan perbuatan-perbuatan mana yg tidak boleh dilakukan, ygdilarang, dg disertai ancaman atau sanksi berupa pidana tertentu bagibarangsiapa melanggar larangan tsb; Criminal Act

    2) menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yg telahmelanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidanasebagaimana yg telah diancamkan ;Criminal Liability/ CriminalResponsibility

    1) dan 2) = Substantive Criminal Law / Hukum Pidana Materiil

    3) menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapatdilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar larangantsb.Criminal Procedure/ Hukum Acara Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    4/333

    Pengertian Hukum PidanaProf. Pompe

    Hukum Pidana adalah semua aturan-aturan

    hukum yang menentukan terhadap

    perbuatan-perbuatan apa yang seharusnya

    dijatuhi pidana, dan apakah macamnya pidana

    itu

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    5/333

    Pengertian Hukum PidanaProf. Simons

    Hukum Pidana adalah kesemuanya perintah-perintah dan larangan-larangan yang diadakanoleh negara dan yang diancam dengan suatu

    nestapa (pidana) barangsiapa yang tidakmentaatinya, kesemuanya aturan-aturan ygmenentukan syarat-syarat bagi akibat hukumitu dan kesemuanya aturan-aturan untuk

    mengadakan (menjatuhi) dan menjalankanpidana tersebut.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    6/333

    Pengertian Hukum PidanaProf. Van Hamel

    Hukum Pidana adalah semua dasar-dasar dan

    aturan-aturan yang dianut oleh suatu negara

    dalam menyelenggarakan ketertiban hukum

    (rechtsorde) yaitu dengan melarang apa yang

    bertentangan dengan hukum dan

    mengenakan suatu nestapa kepada yang

    melanggar larangan-larangan tersebut

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    7/333

    Pembagian Hukum Pidana

    Hukum Pidana Materiil

    (Hukum Pidana)

    Hukum Pidana Formil

    (Hukum Acara Pidana)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    8/333

    Ilmu Hukum Pidana & Ilmu-ilmu

    lainnya

    Kriminologi

    Kriminalistik

    Ilmu Forensik Psikiatri Kehakiman

    Sosiologi Hukum

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    9/333

    KUHP dan Sejarahnya

    Andi Hamzah

    - Jaman VOC

    - Jaman Hindia Belanda

    - Jaman Jepang

    - Jaman Kemerdekaan

    Utrecht

    -Jaman VOC

    -Jaman Daendels

    -Jaman Raffles

    -Jaman Komisaris

    Jenderal

    -Tahun 1848-1918-KUHP tahun 1915 -

    sekarang

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    10/333

    Jaman VOC

    Statuten van Batavia Hk. Belanda kuno

    Asas2 Hk. Romawi

    Di daerah lainnya berlaku

    Hukum Adat

    mis. Pepakem Cirebon

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    11/333

    Jaman Hindia Belanda

    Dualisme dalam H. Pidana

    1. Putusan Raja Belanda 10/2/1866 (S.1866 no.55) -->

    Orang Eropa

    2. Ordonnantie 6 Mei 1872 (S.1872) --> Orang Indonesia &

    Timur Asing

    Unifikasi :

    Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch - Indie

    - Putusan Raja Belanda 15/10/1915 Berlaku 1/1/1918

    disertai- Putusan Raja Belanda 4/5/1917 (S.1917 no. 497) : mengatur

    peralihan dari H. Pidana lama --> H. Pidana baru.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    12/333

    Jaman Jepang

    WvSI masih berlaku

    Osamu Serei (UU) No. 1 Tahun

    1942, berlaku 7/3/1942

    H. Pidana formil yang

    mengalami banyak perubahan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    13/333

    Jaman Kemerdekaan

    UUD 1945 Ps. II

    Aturan Peralihan

    Segala Badan Negaradan Peraturan yang

    ada masih berlaku

    selama belum

    diadakan yang barumenurut UUD ini

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    14/333

    Jaman Kemerdekaan

    UU No. 1 Tahun 1946 : Penegasan tentang Hukum Pidana

    yang berlaku di Indonesia

    Berlaku di Jawa-Madura (26/2/1946)

    PP No. 8 Tahun 1946 : Berlaku di Sumatera

    UU No. 73 Tahun 1958 : Undang-undang tentang

    menyatakan berlakunya UU No. 1 Tahun 1946 tentang

    Peraturan Hukum Pidana untuk seluruh wilayah RI dan

    mengubah Kitab Undang-undang Hukum Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    15/333

    SUMBER-SUMBER HUKUM PIDANA DI

    INDONESIA

    KUHP (beserta UU yang

    mengubah & menambahnya)

    PerUU Pidana (perUU Hk Pidana?) di luar KUHP

    Ketentuan Pidana dalam

    Peraturan perundang-undangan

    non-hukumpidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    16/333

    KUHP

    Buku I : Ketentuan Umum (ps 1ps 103)

    Pasal 103Ketentuan-ketentuan dalamBab I sampai Bab VIII buku I juga berlaku bagi

    perbuatan-perbuatan yang oleh ketentuanperundang-undangan lainnya diancamdengan pidana, kecuali jika oleh undang-undang ditentukan lain

    Buku II : Kejahatan (ps 104488)

    Buku III : Pelanggaran (ps 489569)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    17/333

    Beberapa UU yang mengubah KUHP (1)

    UU No.1/1946 : berlakunya KUHP, perubahan beberapa

    istilah, penghapusan beberapa pasal, penambahan pasal-

    pasal baru : Bab IX - XVI

    UU No. 20/1946 : tambahan jenis pidana Ps 10 a KUHP -->

    pidana Tutupan

    UU drt No. 8/1955 : menghapus Ps 527

    UU No. 73/1958 : menyatakan UU No. 1/1946 berlaku di

    seluruh Indonesia, tambahan Ps 52a, 142a, 154a

    UU drt No. 1/1960 : menambah ancaman pidana dari Ps 188,

    359, 360 menjadi 5 Tahun penjara atau 1 tahun kurungan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    18/333

    Beberapa UU yang mengubah KUHP (2)

    Perpu No. 16/1960 : penambahan nilai terhadap beberapakejahatan ringan : Ps 364, 373, 379, 384, 407 (1)

    Perpu No. 18/1960 : pidana denda dilipatgandakan 15 X(ditetapkan mjd UU melalui UU No. 1/1961-check)

    UU No. 1/PNPS/1965 : tambahan Ps 156 a

    UU No. 7/1974 : tambahan sanksi untuk judi Ps 303 menjadi10 juta & denda 25 juta, Ps 542 (1) menjadi Kejahatan, Ps 303bis pidana menjadi 4 tahun, denda 10 juta.

    UU No. 4/1976 perubahan dan penambahan tentangKejahatan penerbangan : Ps 3, Ps 4 angka 4, Ps 95a, 95b,95c,Bab XXIX A.

    UU No. 20/2001 : menghapus pasal-pasal tentang korupsi dariKUHP

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    19/333

    UU Hukum Pidana di luar KUHP

    UU Pemberantasan T.P. Korupsi, UU No.31/1999 sebagai mana diubah oleh UU No.20/2001

    UU Tindak Pidana Ekonomi, UU No.7/drt/1955 UU 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak

    Pidana Terorisme

    UU tentang Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang UU No ./2010

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    20/333

    Contoh UU non hukum pidana

    yang memuat sanksi pidana

    UU Lingkungan

    UU Pers

    UU Pendidikan Nasional

    UU Perbankan

    UU Pajak

    UU Partai Politik

    UU pemilu

    UU Merek

    UU Kepabeanan UU Pasar Modal

    etc

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    21/333

    Hukum Pidana Umum & Khusus

    Dasar

    Pembedaan

    ???

    Hukum Pidana

    Umum

    Hukum Pidana

    Khusus

    Subyek H.Pidana non militer H. Pidana militer

    Substansi KUHP & UU yg mengubah TPE, TPK, TPS, H.Pid. militer,H.Pid. Fiskal

    Tempat

    pengaturan

    ???

    UU Hukum Pidana yg. Berlaku

    umum (KUHP, TPE,TPK, TPS, dll)

    UU non hukum pidana yg.

    Bersanksi pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    22/333

    KULIAH 2

    Berlakunya Hukum Pidana Menurut Waktu

    Berlakunya Hukum Pidana Menurut Tempat

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    23/333

    Pasal 1 KUHP

    (1) Tiada suatu perbuatan dapat dipidana,

    kecuali berdasarkan kekuatan ketentuan

    perundang-undangan pidana yang telah adasebelumnya.

    (2) Jika ada perubahan dalam perundang-

    undangan sesudah perbuatan dilakukan,maka terhadap terdakwa diterapkan

    ketentuan yang paling menguntungkan .

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    24/333

    ASAS YG TERCAKUP

    DLM PASAL 1 (1) KUHP

    Nullum delictum, nulla poena sine praevia lege

    poenali :

    Tiada delik, tiada hukuman tanpa suatu

    peraturan yg terlebih dahulu menyebut

    perbuatan yang bersangkutan sebagai suatu

    delik dan yang memuat suatu hukuman yg

    dapat dijatuhkan atas delik itu

    3 prinsip, sbb:

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    25/333

    Asas legalitas mengandung 3 prinsip:

    1. Aturan hukum pidana harus tertulis

    2. Larangan berlaku surut

    3. Larangan penggunaan Analogi

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    26/333

    1. Aturan hukum pidana harus tertulis

    (lex scripta)

    Aturan hukum pidana harus mrpkn atauran yg

    dibuat oleh badan legislatif (produk legislatif)

    Produk legislatif yg dimaksud adl dlm bentuk

    UU atau Perda

    Aturan tsb harus jelas rumusannya (lex certa)

    dan tdk multi tafsir

    Hukum adat ? Merupakan pengecualian ?

    Lihat UU Drt No.1/1951 dan R-KUHP Ps. 1 ayat

    (3)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    27/333

    2. LARANGAN BERLAKU SURUT

    (non retroaktif)

    Undang-undang pidana berjalan ke depan dan tidak

    ke belakang :

    X mundur (ke belakang) harus ke depan (maju)

    (Dilarang)

    ---------- UU Pidana ---------------

    Perlu diketahui kapan suatu tindak pidana terjadi (wkt

    terjadinya tindap pidana = tempus delicti.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    28/333

    Teori2 Tempus Delicti

    1. Teori Perbuatan fisik (de leer van delichamelijke daad)

    2. Teori bekerjanya alat yg digunakan (de

    leer van het instrument)

    3. Teori Akibat (de leer van het gevolg)

    4. Teori waktu yg jamak (de leer van de

    meervoudige tijd)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    29/333

    Tempus delicti penting diketahui

    dalam hal2 :

    Kaitannya dg Ps 1 KUHP

    Kaitannya dg aturan tentang Daluwarsa

    Kaitannya dg ketentuan mengenai pelaku

    tindak pidana anak : UU Pengadilan Anak

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    30/333

    Larangan berlaku surut dalam berbagai ketentuan

    selain yang diatur dalam Ps. 1 ayat (1) KUHP

    Internasional:

    Ps 15 (1) ICCPR: hukum tidak berlaku surut

    Ps 15 (2) ICCPRpengecualian, untuk

    kejahatan menurut hukum kebiasaaninternational: boleh berlaku surut

    Ps 22, 23, dan 24 ICC (Statuta Roma)

    Nasional

    Ps 28i UUD 1945

    Ps 18 (2) dan Ps 18 (3) UU No. 39 Tahun 1999

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    31/333

    Ps 28i UUD 1945

    Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum

    yang berlaku surut adalah hak asasi manusia

    yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan

    apapun.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    32/333

    UU No. 39/ 1999 ttg HAM

    Ps 18 (2)

    Setiap orang tidakboleh dituntut untuk

    dihukum atau dijatuhipidana, kecualiberdasarkan suatuperaturan perundang-undangan yang sudahada sebelum tindakpidana itu dilakukan

    Ps 18 (3)

    Setiap ada perubahan

    dalam peraturan

    perundang-undanganmaka berlaku ketentuan

    yang paling

    menguntungkan bagi

    tersangka

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    33/333

    Pengecualian Larangan Berlaku Surut

    Ps 1 ayat (2) KUHP dalam hal tjd perubahan UU yg

    meringankan bagi tdkw, digunakan UU yg baru

    Ps 43 UU No. 26 Tahun 2000 (UU Pengadilan HAM)

    diperlukan syarat2 ttt, al: pembentukan pengadilanHAM ad hoc dgn persetujuan DPR

    Perpu 1/2002 & 2/2002UU 15/2003 (UU

    Pemberantasan TP Terorisme) ; UU 16/2003 yangmemberlakukan UU No. 15/2003 untuk kasus Bom

    Bali (UU No. 16/2003 dibatalkan oleh MK)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    34/333

    UU No. 26/ 2000 ttg Pengadilan HAM(bisa berlaku surut )

    (1) Pelanggaran hak asasi manusiayg. Berat yg. terjadi sebelumdiundangkannya UU ini,diperiksa dan diputus oleh

    pengadilan HAM ad hoc.(2) Pengadilan HAM ad hocsebagaimana dimaksud dalamayat (1) dibentuk atas usul DPRIndonesia berdasarkanperistiwa tertentu dg.

    Keputusan presiden.

    Penjelasan Ps 43 (2)

    Dalam hal DPR Indonesia

    mengusulkan dibentuknya

    Pengadilan HAM ad hoc, DPR

    Indonesia mendasarkan pada

    dugaan telah terjadinya

    pelanggaran HAM yang berat

    yg dibatasi pada locus dan

    tempus delicti tertentu ygterjadi sebelum

    diundangkannya undang-

    undang ini.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    35/333

    UU Pemberantasan TP Terorisme

    dan Putusan MK

    MK membatalkan ketentuan berlaku surut

    dalam UU Pemberantasan TP Terorisme (UUNo.16/2003) karena bertentangan dengan

    UUD 1945

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    36/333

    3. Larangan penggunaan analogi

    1. Penafsiran diperbolehkan dalam

    hukum pidana karena diperlukan utk

    memahami UU hukum pidana yang

    tidak selalu jelas rumusannya

    2. Analogi tdk diperbolehkan krn analogi

    bukan penafsiran melainkan metodekonstruksi

    3. Penafsiran yg dikenal dalam huk

    pidana, sbb:

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    37/333

    JENIS-JENIS PENAFSIRAN

    - Otentik

    - Sistematis

    - Gramatikal

    - Historis

    - Sosiologis

    - Teleologis

    - Ekstensif

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    38/333

    Penafsiran Ekstensif Vs Analogi ?

    Putusan HR 23 Mei 1921 (kasus pencurian

    listrik di Gravenhage)

    Putusan Rechtbank Leeuwarden, 10 Des 1919

    (pencurian sapi)

    Taverne Vs para sarjana pidana lainnya (Van

    Hattum, Simons, Zevenbergen, Van Hamel)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    39/333

    Pendapat Scholten(dan juga Utrecht)

    Pada hakekatnya tidak ada perbedaan antara penafsiran

    ekstensif dan analogi. Dalam kedua hal itu hakim membuat

    konstruksi , yaitu membuat (mencari) suatu pengertian

    hukum yang lebih tinggi. Hakim membuat suatu kaidah yang

    lebih tinggi dan yang dapat dijadikan dasar beberapaketentuan yang mempunyai kesamaan.

    Mis.

    Mengambil = mengadakan suatu perbuatan yang bermaksudmemindahkan sesuatu benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    40/333

    Pendapat Scholten

    (dan Utrecht)

    PENAFSIRAN EKSTENSIF

    Hakim meluaskan

    lingkungan kaidah yanglebih tinggi sehingga

    perkara yang

    bersangkutan termasuk

    juga di dalamnya

    ANALOGI

    Hakim membawa

    perkara yang harusdiselesaikan ke dalam

    lingkungan kaidah yang

    lebih tinggi

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    41/333

    Pasal 1 Ayat (2) KUHP

    1. UU dimungkinkan utk berlaku surut

    2. 3 syarat memberlakukan surut suatu UU

    a. terjadi perubahan UU

    b. perubahan tjd setelah tindak pidana

    dilakukan

    c. perubahan menguntungkan bg TSK/TDW3. Disebut sbg hukum transitoir

    ( )

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    42/333

    Pasal 1 ayat (2) KUHP

    -+-----------+---------------+---->

    UU Perbuatan Perubahan UU

    Apa yg dimaksud dgn Perubahan UU ?Teori : (1) Teori formil (2) Teori materiil terbatas

    (3) Teori materiil tidak terbatas

    Apa yg dimaksud dgn Paling

    menguntungkan bg tersangka/terdakwa?

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    43/333

    Yg menguntungkan bg TSK/TDKW

    Hal ini tidak dapat ditentukan sec. Umum

    (in abstracto), dan hanya dapat ditentukan

    untuk masing2 perkara sendiri (in concreto).

    Yang menguntungkan bagi TSK/TDKW:

    sanksi menjadi lebih ringan, diubah menjadi

    delik aduan, unsur- unsur pokok delik menjadilebih banyak (ditambah)

    (Periksa : Utrecht h.228)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    44/333

    Perubahan UU yg dimaksud

    Pasal 1 ayat (2) KUHP

    Teori Formil :Ada perubahan undang-undang kalau redaksi undang-undang pidana berubah (Simons)

    ditolak oleh Putusan HR 3 Des 1906 , kasus ps 295 sub 2 KUHP, batasdewasa 2321 tahun dlm BW

    Teori Materiil Terbatas : Tiap perubahan sesuai dg suatu perubahanperasaan (keyakinan) hukum pada pembuat undang-undang (jadi tidakboleh diperhatikan perubahan keadaan karena waktu)

    Teori Materiil tidak Terbatas : tiap perubahanbaik dalam perasaanhukum dari pembuat undang-undang maupun dalam keadaan karenawaktuboleh diterima sebagai suatu perubahan dalam undang-undang

    Sesuai HR 5 Des 1921

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    45/333

    Perubahan kesadaran/perasaan hukum

    Menjadi tidak dapatnya dihukum suatu

    perbuatan

    Menjadi dapat dihukumnya suatu perbuatan

    Diperberat/diperingan pidana atas suatuperbuatan.

    (Baca lebih lanjut dalam buku Lamintang Putusan MA, dalam

    bag. Berlakunya UU Pidana Menurut Waktu)

    P b h UU t j di t l h

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    46/333

    Perubahan UU terjadi setelah

    tindak pidana dilakukan

    Yang harus diperhatikan:

    1. Waktu terjadinya tindak pidana (tempus

    delictie)

    2. Teori2 tempus delicti

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    47/333

    Berlakunya Hukum Pidana

    menurut tempat

    B l k H k Pid

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    48/333

    Berlakunya Hukum Pidana

    menurut Tempat

    Untuk mengetahui hukum pidana negara

    mana yang digunakan: hukum pidanaIndonesia atau hukum pidana negara

    lain.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    49/333

    Asas2 Berlakunya Hukum Pidana menurut tempat(1)

    Indonesia menganut asas2 di bawah dibuktikan dgn dasar hukum

    yg terdapat dalam KUHP:

    Asas Teritorialitas/ wilayah :

    Ps 2 --> Ps 3 KUHP --> Ps 95 KUHP , UU No 4/1976

    Asas Nasionalitas Pasif/ perlindungan : Ps 4 :1,2 dan 4 --> Ps 8

    KUHP , UU No. 4/1976 , Ps 3 UU No. 7/ drt/ 1955 Lihat Ps 16

    UU 31/1999

    Asas Personalitas/ Nasionalitas Aktif :

    Ps 5 KUHP --> Ps 7 KUHP --> Ps 92 KUHP

    Asas Universalitas :

    Ps 4 :2 , Ps 4 sub 4 , Ps 1 UU 4/ 1976

    melakukan kejahatan ttg mata uang, uang kertas negara atau

    uang kertas Bank

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    50/333

    Asas-asas Berlakunya Hukum PidanaMenurut Tempat

    1. Asas teritorial/wilayah

    berlakunya hukum pidana sesuai tempatterjadinya tindak pidana

    Pasal 2 dan 3 KUHP

    KUHP Indonesia

    TP terjadi di Indonesia

    Pelaku WNA/WNI

    Berlaku teori2 locus delicti

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    51/333

    UU No.43/2008 tentang Wilayah Negara

    Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,

    yang selanjutnya disebut dengan Wilayah

    Negara adalah salah satu unsur negara yang

    merupakan satu kesatuan wilayah daratan,perairan pedalaman, perairan kepulauan dan

    laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di

    bawahnya, serta ruang udara di atasnya,termasuk seluruh sumber kekayaan yang

    terkandung di dalamnya.

    Batas Wilayah

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    52/333

    Batas Wilayah

    Pasal 5

    Batas Wilayah Negara di darat, perairan, dasar laut dan tanah di bawahnya sertaruang udara di atasnya ditetapkan atas dasar perjanjian bilateral dan/atau trilateralmengenai batas darat, batas laut, dan batas udara serta berdasarkan peraturanperundang-undangan dan hukum internasional.

    Pasal 6

    (1) Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, meliputi:a. di darat berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua Nugini, dan TimorLeste;

    b. di laut berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua Nugini, Singapura, danTimor Leste; dan

    c. di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnyadengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.

    (2) Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk titik-titikkoordinatnya ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau trilateral.

    (3) Dalam hal Wilayah Negara tidak berbatasan dengan negara lain, Indonesiamenetapkan Batas Wilayah Negara secara unilateral berdasarkan peraturanperundang-undangan dan hukum internasional.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    53/333

    Asas-asas Berlakunya Hukum Pidana

    2.Asas Nasionalitas Aktif/Personalitas

    Pasal 56 (perluasan Ps. 5) & 7 KUHP

    KUHP Indonesia

    TP terjadi di luar Indonesia

    Pelaku WNI (perlindungan terhadap WNI)

    Utk jenis delik kejahatan ( ..?..)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    54/333

    Asas-asas Berlakunya Hukum Pidana

    3. Asas Nasionalitas Pasif/Perlindungan

    Pasal 4 dan 8 KUHP

    KUHP Indonesia

    TP terjadi di mana saja (di luar Ind)

    Pelaku WNA/WNI

    Melindungi kepentingan negara/nasional

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    55/333

    4. Asas universal

    Ps 4 :2 , Ps 4 sub 4 , Ps 1 UU 4/ 1976

    melakukan kejahatan ttg mata uang, uang

    kertas negara atau uang kertas Bank

    Untuk melindungi kepentingan dunia

    Silakan jika ingin menambahkan di mana

    perlu, hehehe

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    56/333

    Teori2 Locus Delicti

    1. Teori Perbuatan fisik (de leer van de

    lichamelijke daad)

    2. Teori bekerjanya alat yg digunakan (de leer

    van het instrument)

    3. Teori Akibat (de leer van het gevolg)

    4. Teori Tempat yg jamak (de leer van de

    meervoudige tijd)

    L d li ti ti dik t h i d l

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    57/333

    Locus delicti penting diketahui dalam

    hal2 :

    Hukum pidana mana yang akan diberlakukan?

    - Hukum Indonesia atau Hukum negara lain

    Kompetensi relatif suatu pengadilan

    - contoh : PN Jakarta Selatan atau PN Bogor

    i di ilih ?

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    58/333

    Teori mana yg dipilih ?

    Van Hamel, Simons :

    Bergantung sifat dan corak perkara

    konkret yang hendak diselesaikan

    Hazewinkel-Suringa, Zevenbergen, Noyon-

    Langemejer :

    Mempergunakan 3 teori secarateleologis

    Periksa buku Utrecht hal 239

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    59/333

    Surabaya Semarang Cirebon

    ---- racun --> ----diminum ---> ----- mati

    A --> B B B

    Meervoudige locus delicti

    Hakim diberi kemerdekaan memilih di antara 3

    locus delicti ini

    b l k d b l h

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    60/333

    Asas2 berlakunya H. Pidana : Beberapa masalah

    Kapal :

    a) kapal Indonesia

    b) kapal perang

    c) kapal dagang Prinsip ius passagii innoxii (thdp kapal,

    maka berlaku hk pidana di wilayah mana

    kapal melintas/lewat)

    Asas Universalitas :- Kejahatan Terorisme ?

    - Kejahatan HAM berat ?

    -tindak pidana terjadi di ZEE dan landas

    kontinen ?

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    61/333

    Asas2 Berlakunya H. Pidana : Pengecualian (2)

    Ps 9 KUHP : Hukum publik internasional membatasi

    berlakunya Ps 2,3,4,5, 7, dan 8 KUHP Termasuk yg memiliki imunitas h.pidana : Sesuai

    perjanjian Wina 18/4/1961

    Yg memiliki imunitas :

    1) Kepala-kepala negara & keluarganya (sec. resmi,

    bukan incognito/singgah)2) Duta negara asing & keluarganya --> konsul :

    tergantung traktat antar negara.

    3) Anak buah kapal perang asing : termasuk awak

    kapal terbang militer

    4) Pasukan negara sahabat yg berada di wilayah

    negara atas persetujuan negara

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    62/333

    Menurut perjanjian Wina 18/4/1961,

    maka keluarga termasuk memiliki

    imunitas (hak eksteritorial)

    Untuk ketua organisasi internasionalbiasanya dilindungi (tergantung

    traktat antar negara).

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    63/333

    KULIAH 3 Istilah

    Definisi

    Cara Merumuskan Tindak Pidana

    Subjek Tindak Pidana

    Unsur-Unsur Tindak Pidana

    Tindak Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    64/333

    Tindak Pidana

    Istilah

    Tindak pidana

    Perbuatan pidana

    Peristiwa pidana

    Strafbaar feit

    Delict / Delik

    Criminal act

    Jinayah

    Apa alasan dan implikasi penggunaan istilah tindak

    pidana, perbuatan pidana dan peristiwa pidana ?

    Tindak Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    65/333

    Definisi

    Simons :

    kelakuan yg diancam dg pidana, yg bersifat

    melawan hukum yg berhubungan dg kesalahan & dilakukanoleh orang yg mampu bertanggung jawab

    Van Hamel: kelakuan manusia yg dirumuskan dalamUU, melawan hukum, yg patut dipidana & dilakukan dgkesalahan

    Vos : suatu kelakuan manusia yg oleh per UU an diberipidana; jadi suatu kelakuan manusia yg pada umumnyadilarang & diancam dengan pidana

    Aliran Monistis ...

    Aliran Dualistis..

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    66/333

    Aliran Monistis

    Tidak memisahkan antara perbuatan dan

    pertanggungjawaban

    Dalam rumusan tindak pidana sekaligus

    tercakup unsur perbuatan/akibat dan

    unsur kesalahan/pertanggungjawaban

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    67/333

    Aliran Dualistis

    Memisahkan secara tegas antara

    perbuatan (pidana) dan

    pertanggungjawaban pidana

    Dalam rumusan tindak pidana hanya

    tercantum unsur perbuatan/akibat

    tanpa unsur kesalahan

    TINDAK PIDANA:

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    68/333

    Pada dasarnya ada 3 cara merumuskan Tindak Pidana

    Disebutkan unsur-unsurnya &disebut kualifikasinya (namanya)

    --> mis, Ps 362 KUHP

    disebutkan kualifikasinya tanpadisebut unsur-unsurnya --> mis.

    Ps 184, Ps 297, Ps 351

    disebutkan unsur-unsurnya, tidakdisebut kualifikasinya --> mis. Ps

    167, Ps 209, Ps 322

    Subjek Tindak Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    69/333

    Subjek Tindak PidanaManusia (natuurlijk persoon)

    a) Cara merumuskan

    Barangsiapa .

    b) Hukuman : mati, penjara,kurungan (Ps 10 KUHP),

    hanya dapat dikenakan pada

    manusia

    c) Pertanggungjawaban pidanadisandarkan pada kesalahan,

    yang hanya mungkin dimiliki

    oleh manusia (orang)

    Korporasi

    adanya kebutuhan untuk memidanakorporasi:

    R-KUHP, UU Hk. Pidana Khusus dan

    UU non H. Pidana, korporasi:

    - Badan Hukum

    - Bukan badan hukum

    UU TPE, UU Pemberantasan T.P.

    Korupsi, UU Pencucian Uang ,UU

    Pemberantasan TP Terorisme

    Badan Usaha (UU ITE: 11/2008)

    Badan Publik (UU KIP: No. 14/2008)

    Unsur-Unsur Tindak Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    70/333

    Unsur Unsur Tindak Pidana

    Unsur2 dalam perumusan

    A. Unsur Obyektif

    - perbuatan (aktif/pasif) atau

    akibat

    - melawan hukum

    B. Unsur Subyektif

    -Manusia (pelaku)

    - kesalahan :

    (a) kesengajaan; atau

    (b) kealpaan

    C. Keadaan

    D. Syarat tambahan untuk

    pemidanaan

    Unsur2 di luar perumusan

    - melawan hukum (materil)

    - Kesalahan dalam arti materiil

    dapat dipersalahkan (dicela)

    sehingga dapat

    dipertanggungjawabkan

    (verwijtbaarheid)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    71/333

    Apa gunanya unsur (tertulis) ?

    Secara umum:

    Untuk memberikan ciri/kekhasan antara satu

    delik dgn delik lainnya

    Untuk pembeda suatu delik dgn delik2 yang

    lain

    Untuk dibuktikan di persidangan oleh JPU

    Tindak Pidana

    U ( B l )

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    72/333

    Unsur-unsur (van Bemmelen)

    Di dalam perumusan (bagian)

    dimuat dalam surat dakwaan

    semua syarat yg dimuat dalam rumusan delik

    merupakan bagian-bagian, sebanyak itu pula, yang

    apabila dipenuhi membuat tingkah laku menjadi

    tindakan yang melawan hukum

    1. Tingkah laku/akibat yang dilarang /diharuskan

    (Bagian Obyektif)

    2. Bagian yang terkait dengan bagian obyektif:

    melawan hukum

    3. Manusia/pelaku (Bagian subyektif)

    4. Bagian yang terkait dengan pelaku: kesalahan

    (kesengajaan atau kealpaan)

    5. Keadaan (keterangan mengenai bagian obyektif atau

    bagian subyektif)

    6. Syarat tambahan untuk pemidanaan

    4. Bagian yg dapat memperberat/memperingan

    pidana

    Di luar perumusan (unsur) :syarat dapat dipidana

    1. Melawan hukum (materil)

    2. Dapat dipersalahkan (dicela)

    sehingga dapat

    dipertanggungjawabkan

    Umumnya dianggap ada/terpenuhi

    sehingga tdk perlu dibuktikan,

    kecuali ada alasan yang kuat

    bahwa unsur/syarat tsb perludibuktikan bhw unsur tsb tdk

    ada/tdk terpenuhiakan

    dibahas lbh lanjut di materi

    dasar penghapus pidana.

    Contoh unsur2 dalam rumusan tindak

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    73/333

    Contoh unsur2 dalam rumusan tindak

    pidana

    Pasal 362 KUHP

    barangsiapa

    mengambil

    barang

    - yg sebagian/ seluruhnya

    kepunyaan orang lain

    dengan maksud memiliki

    secara melawan hukum

    Pasal 338 KUHP

    barangsiapa

    dengan sengaja menghilangkan nyawa

    orang lain

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    74/333

    Contoh unsur dalam rumusan tindak pidana

    Pasal 285

    barangsiapa

    dengan kekerasan atau

    ancaman kekerasan

    memaksa

    seorang wanita

    bersetubuh dengan dia

    di luar perkawinan

    Pasal 359

    barangsiapa

    karena kealpaannya

    menyebabkan oranglain mati

    KULIAH 4

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    75/333

    KULIAH 4 Tentang Penggolongan Tindak Pidana

    Tindak Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    76/333

    Pembagian Tindak Pidana (Jenis Delik)

    Delik Kejahatan & Delik pelanggaran

    Delik Materiil & Delik Formil

    Delik Komisi & Delik Omisi

    Delik Dolus & Delik Culpa

    Delik Biasa & Delik Aduan

    Delik yg Berdiri sendiri & Delik Berlanjut

    Delik Selesai & Delik yg diteruskan

    Delik Tunggal & Delik Berangkai

    Delik Sederhana & Delik Berkualifikasi; Delik Berprivilege

    Delik Politik & Delik Komun (umum)

    Delik Propia & Delik Komun (umum)

    Pembagian delik menurut kepentingan yg dilindungi :

    Lihat judul-judul bab pada Buku II dan Buku III KUHP

    Jenis Delik

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    77/333

    Kejahatan

    (misdrijf)

    dlm. MvT : sebelum ada UUsudah dianggap tidak baik(recht-delicten)

    Hazewinkel-Suringa : tidakada perbedaan kualitatif,

    hanya perbedaan kuantitatifa) Percobaan : dipidana

    b) Membantu : dipidana

    c) Daluwarsa : lebih panjang

    d) Delik aduan : ada

    e) Aturan ttg Gabungan berbeda

    KUHP : Buku II

    Pelanggaran

    (overtreding) dlm MvT : baru dianggap

    tidak baik setelah ada UU(wet delicten)

    Perbedaan dg kejahatan:a) Percobaan : tidak dipidana

    b) Membantu : tidak dipidana

    c) Daluwarsa : lebih pendek

    d) Delik aduan : tidak ada

    e) Aturan ttg Gabungan berbeda

    KUHP : Buku III

    Jenis Delik

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    78/333

    Jenis Delik

    D. Materiil : Yangdirumuskan akibatnyaPs 338, 368, Ps 187, dll

    Perhatikan dgn seksamaunsur2 dalam pasal dlmmenentukan delik materiil dandelik formil, krn sering terjadi

    kerancuan. Secara sekilas sptdelik formil tp ternyata delikmateriil atau sebaliknya

    D. Komisi : melanggarlarangan dg perbuatan aktif

    D. Dolus : delik dilakukan dgsengaja, mis. Ps 338, Ps 310,Ps 368

    D. Formil :yang dirumuskanbentuk perbuatannya --> Ps 362,Ps 263, dll

    D. Omisi : melakukan delik dgperbuatan pasif

    a) D. Omisi murni : melanggarperintah dg tidak berbuat, mis. Ps164, Ps 224 KUHP

    b) D. Omisi tak murni : melanggarlarangan dg tidak berbuat, mis Ps194 KUHP

    D. Culpa : Delik dilakukan dgkealpaan, mis. Ps205, Ps 359

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    79/333

    Delik Pro Parte Dolus Pro Parte Culpa

    Delik yang dalam perumusannya sekaligus

    mencantumkan unsur kesengajaan dan unsur

    kealpaanContoh: Ps 287, Ps480

    l k

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    80/333

    Jenis Delik

    Delik Biasa (bukan aduan) penuntutannya tidak

    memerlukan pengaduan,

    mis. Ps 340, Ps 285

    Cukup dengan laporan dari

    setiap orang yang melihat/

    mengetahui tindak pidana

    tsb., tidak harus denganpengaduan dari korban atau

    orang2 tertentu

    Delik Aduan penuntutannya

    memerlukan pengaduan,

    mis. Ps 310, Ps 284, Ps 367

    (2)

    Harus ada pengaduan dari

    korban atau orang tertentu

    yang ditetapkan UU

    Delik Aduan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    81/333

    Ada 2 jenis:

    1. Delik Aduan Absolut

    2. Delik Aduan Relatif

    Ad.1. Delik Aduan Absolut:

    Delik yang pada hakekatnya/mutlak memerlukan pengaduan

    untuk penuntutannya

    Mis. Ps. 284

    2. Delik Aduan Relatif:

    Delik yang pada dasarnya merupakan delik biasa (bukan delik

    aduan), tetapi karena ada hubungan tertentu antara pelaku

    dan korban, maka berubah jenisnya menjadi delik aduan

    Mis. Ps.367 ayat (2)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    82/333

    Delik Berdiri Sendiri

    Terdiri atas satu delik yang

    berdiri sendiri

    Untuk pemidanaannya tidak

    perlu menggunakan ketentuan

    tentang gabungan TP; tinggal

    melihat berapa ancaman

    pidana dari Pasal yang

    dilanggar

    Delik Berlanjut

    Terdiri atas dua atau lebih delik,yang karena kaitannya yang erat

    mengakibatkan dikenakan satu

    sanksi kepada terdakwa

    Untuk pemidanaannya

    menggunakan ketentuan

    tentang gabungan TP, yaitu

    Pasal 64 KUHP

    Delik Berlanjut

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    83/333

    Delik Berlanjut Masih menjadi perdebatan apakah delik berlanjut (voortgezette

    delict) sama dengan perbuatan berlanjut (voortgezette handeling)

    Sebagian sarjana (termasuk Utrecht) menyamakan voortgezettedelict dengan voortgezette handeling) dan untuk pemidanaannyamemakai ketentuan Pasal 64 KUHP, dengan syarat:

    Perbuatanperbuatan timbul dari 1 kehendak

    Perbuatannya harus sejenis

    Tenggang waktu antara 1 perbuatan dengan perbuatan yang lain,tidak terlalu lama

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    84/333

    Delik Selesai

    Satu atau beberapa

    perbuatan tertentu yang

    selesai dalam suatu waktu

    tertentu yang singkat

    Mis: Pasal 362, Pasal 338

    Delik Berlangsung terus

    satu atau beberapa perbuatan

    yang melangsungkan suatu

    keadaan yang dilarang

    Mis: Pasal 221, Pasal 261, Pasal

    333

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    85/333

    Delik Tunggal

    Delik di mana untuk dapat

    dipidananya si pelakumaka ybs. cukup

    melakukan perbuatan

    tersebut sebanyak satu

    kali

    Mis: Pasal 362, Pasal 338

    Delik Berangkai

    Delik di mana untuk dapat

    dipidananya si pelaku maka ybs.

    harus melakukan perbuatan

    tersebut beberapa kali

    (berulang-ulang, berturut-

    turut) Karena harus dilakukan

    berulang-ulang: bisa berupa

    pencaharian atau kebiasaan

    (sebagai unsur yangmenentukan untuk dipidananya

    pelaku)

    Mis: Pasal 296, Pasal 481

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    86/333

    Delik Pokok/sederhana

    Delik yang dalam

    perumusannya mencantumkan

    unsur2 pokok yang

    menentukan pemidanaannya

    Pasal 362, Pasal 351 ayat (1)

    Delik Berkualifikasi

    Delik pokok yang ditambah

    dengan unsur yang

    memperberat pemidanaan

    mis: Pasal 351 ayat (2), Pasal

    363, Pasal 365 ayat (4)

    Delik Berprevilege

    Delik pokok yang ditambah

    dengan unsur yang meringan

    pemidanaan

    Mis: Pasal 308. Pasal 364

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    87/333

    Delik Politik

    Delik yang mengandung

    unsur politik

    Mis: Makar untuk

    menggulingkan pemerintah

    (Pasal 107), makar untuk

    membunuh kepala negara

    (Pasal 104)

    Delik Komuna (bukan delik politik)

    Delik yang tidak mengandung

    unsur politik

    Mis: pembunuhan orangbiasa (Pasal 338), Pencurian

    mobil (Pasal 362)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    88/333

    Delik Propria

    Delik yang hanya dapat

    dilakukan oleh orang2

    tertentu (subjeknya adalah

    orang-orang tertentu)

    Mis: Pasal 308, Pasal 346,

    Pasal 449

    Delik Komuna

    Delik yang dapat dilakukan

    oleh setiap orang

    Cirinya: Subjeknya adalah

    barang siapa

    Mis: Delik Pencurian (Pasal

    362), Delik Pembunuhan

    (Pasal 338)

    KULIAH 5

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    89/333

    KULIAH 5

    Tentang Ajaran Kausalitas

    Sifat Melawan Hukum

    KAUSALITAS

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    90/333

    KAUSALITAS

    1. Pengertian ?

    2. Kapankah diperlukan ajaran kausalitas ?

    3. Ajaran Kausalitas ?

    Ilustrasi :

    Bpinjam uang ke rumahA, karena kedatangan B, maka A

    terlambat; karena terlambat A mengendarai mobil dengan

    kecepatan tinggi; A menubrukC sehingga luka-luka; C dibawa

    ke RS dan dioperasioleh dokter D; D meminta E merawat

    dengan suntikan tertentu; E salah memberikan obatpada C; C

    mati.

    P ti K lit

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    91/333

    Pengertian Kausalitas

    Hal sebab-akibat Hubungan logis antara sebab dan akibat

    Persoalan filsafat yang penting

    Setiap peristiwa selalu memiliki penyebab sekaligus menjadi

    sebab peristiwa lain Sebab dan akibat membentuk rantai yang bermula di suatu

    masa lalu

    Yang menjadi fokus perhatian ahli hukum pidana (bukanmakna di atas), tetapi makna yang dapat dilekatkan padapengertian kausalitas agar mereka dapat menjawab persoalansiapa yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas suatuakibat tertentu

    Pengertian Ajaran Kausalitas

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    92/333

    Pengertian Ajaran Kausalitas

    Ajaran yang berupaya untuk mencari sebabdari timbulnya akibat

    Dalam hukum pidana, sebab yang dicari

    adalah suatu perbuatan

    Dengan ditemukannya sebab, maka dapat

    ditemukan siapa yang dapat dipersalahkan

    dan diminta pertanggungjawabannya

    Kapankah diperlukan ajaran Kausalitas/ Jenis delik apa

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    93/333

    p p j / p

    yang memerlukan ajaran kausalitas?

    Delik Materiil: Delik yang perumusannya melarangtimbulnya akibat. Delik ini selesai ketika akibat timbul.mis. Ps. 338, Ps 359, Ps 360, Ps. 368

    Delik Omisi tak murni/semu(delicta commissiva per

    omissionem/ Oneigenlijke Omissiedelicten) : Delik yangterjadi dengan dilanggarnya suatu larangan yangmenimbulkan akibat yang dilakukan dengan perbuatanpasif. Ps. 194 KUHP

    Delik yang dikwalifisir: Delik yang sanksinya mjd lebih

    berat krn ada penambahan unsur berupa timbulnyaakibat. Misal: Ps 351 (1)Ps 351 (2)/Ps 351 (3)

    Ajaran Kausalitas

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    94/333

    Ajaran Kausalitas

    Conditio Sine Qua Non/ Ekuivalensi (Von Buri)

    Teori-teori Individualisasi / Causa Proxima :

    Birkmeyer , Mulder

    Teori-teori menggeneralisasi : teori Adekuat

    (Von Kries, Simons, Pompe, Rumelin)

    Teori Relevansi : Langemeijer

    Ajaran Conditio Sine Qua Non

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    95/333

    Ajaran Conditio Sine Qua Non

    Semua faktor yaitu semua syarat, yang turutserta menyebabkan suatu akibat dan yang

    tidak dapat dihilangkan dari rangkaian faktor-

    faktor ybs. Harus dianggap causa (sebab)akibat itu.

    Semua syarat nilainya sama (ekuivalensi)

    Ada beberapa sebab Syarat = sebab

    Pembatasan Ajaran Von Buri

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    96/333

    Pembatasan Ajaran Von Buri

    Pembatasan ajaran Von Buri oleh Van Hamel[dibatasi dg ajaran kesalahan (dolus/culpa)]

    Pengkesampingan semua sebab yang terletak

    di luar dolus atau culpa; dalam banyakkejahatan dolus atau culpa merupakan unsur-

    unsur perumusan delik.

    Teori-teori Individualisasi /

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    97/333

    Causa Proxima

    Birkmeyer : Teori ini berpangkal dari teori Conditio Sine Qua Non

    .

    Di dalam rangkaian syarat-syarat yang tidak dapat

    dihilangkan untuk timbulnya akibat, lalu dicari syaratmanakah yang dalam keadaan tertentu itu, yangpaling banyak membantu untuk terjadinya akibat.

    G.E Mulder : Sebab adalah syarat yang paling dekatdan tidak dapat dilepaskan dari akibat.

    Teori-teori menggeneralisasiV B

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    98/333

    Von Bar

    Teori Von Bar ini tidak menyoal tindakan manaatau kejadian mana yang in concreto

    memberikan pengaruh (fisik/psikis) paling

    menentukan. Yang dipersoalkan adalah apakahsatu syarat yang secara umum dapat dipandang

    mengakibatkan terjadinya peristiwa seperti yang

    bersangkutan mungkin ditemukan dalamrangkaian kausalitas yang ada

    Teori-teori menggeneralisasi

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    99/333

    ggVon Kries (Teori Adequat Subjectif)

    Sebab adalah keseluruhan faktor positif & negatif yang tidak dapatdikesampingkan tanpa sekaligus meniadakan akibat. Namun pembatasandemi kepentingan penetapan pertanggungjawaban pidana tidak dicaridalam nilai kualitatif/kuantitatif atau berat/ringannya faktor dalam situasikonkret, tetapi dinilai dari makna semua itu secara umum, kemungkinandari faktor-faktor tersebut untuk memunculkan akibat tertentu.

    Sebab = syarat-syarat yang dalam situasi dan kondisi tertentu memilikikecenderungan untuk memunculkan akibat tertentu, biasanyamemunculkan akibat itu, atau secara objectif memperbesar kemungkinanmunculnya akibat tersebut.

    Apakah suatu tindakan memiliki kecenderungan memunculkan akibattertentu hanya dapat diselesaikan apabila kita memiliki 2 bentukpengetahuan :

    (a) hukum umum probabilitas dalam peristiwa yg terjadi / pengetahuanNomologis yg memadai

    (b) situasi faktual yg melingkupi peristiwa yg terjadi/ pengetahuan Ontologis/pemahaman fakta (empirik)

    Teori teori menggeneralisasi

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    100/333

    Teori-teori menggeneralisasi

    Rumelin (Teori Adequat Objectif) :Faktor yang ditinjau dari sudut objektif , harus (perlu) ada untuk terjadinyaakibat. Ihwal probabilitas tidak berdasarkan pada apa yang diketahui ataumungkin diketahui pada waktu melakukan tindakannya, melainkan padafakta yang objektif pada waktu itu ada, entah diketahuinya atau tidakjadi pada apa yang kemudian terbukti merupakan situasi dan kondisi yang

    melingkupi peristiwa tersebut.

    Simons :

    Sebab adalah tiap-tiap kelakuan yang menurut garis-garis umumpengalaman manusia dapat menimbulkan akibat

    Pompe :

    Sebab adalah hal yang mengandung kekuatan untuk dapat menimbulkanakibat

    Teori Relevansi

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    101/333

    Teori Relevansi

    Langemeijer

    Teori ini ingin menerapkan ajaran von Buri

    dengan memilih satu atau lebih sebab dari

    sekian yang mungkin ada, yang dipilih sebab-sebab yang relevan saja , yakni yang kiranya

    dimaksudkan sebagai sebab oleh pembuat

    undang-undang.

    Sifat Melawan Hukum

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    102/333

    (Wederrechtelijkheid)

    Arti :

    - tanpa hak sendiri (zonder eigen recht)

    - bertentangan dg hak orang lain (tegen eens anders recht)

    - tanpa alasan yg wajar- Bertentangan dengan hukum positif

    Alasan Pencantuman unsur Melawan Hukum

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    103/333

    Pada umumnya dalam perundang-undangan ,lebih banyak delik yang tidak memuat unsur

    melawan hukum dalam rumusannya

    Alasan pencantuman sifat melawan hukum dalam

    perumusan tindak pidana:

    - untuk melindungi orang2 yg memiliki hak dari tuntutan

    pidana.

    AJARAN SIFAT MELAWAN HUKUM

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    104/333

    AJARAN SIFAT MELAWAN HUKUM

    Melawan hukum :- aliran formil : melawan hukum = melawan

    UU, sebab hukum adalah UU.

    - aliran materiil : melawan hukum adalahperbuatan yg oleh masyarakat tidakdibolehkan.

    Perbedaan Ajaran Materiil dan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    105/333

    Formil

    AJARAN FORMIL

    melawan hukum tidak selalumenjadi unsur delik, hanya jikadalam rumusan delik disebutkandengan nyata-nyata barulah

    menjadi unsur delik

    hanya mengakui pengecualianyang tersebut dalam undang-undang saja/ mis, Ps. 49.

    AJARAN MATERIIL

    melawan hukum adalah unsurmutlak dari tiap-tiap tindakpidana, juga bagi yang dalamrumusannya tidak menyebut

    unsur tersebut

    mengakui adanya pengecualian /penghapusan dari sifat melawanhukumnya perbuatan menurut

    hukum yang tertulis dan yangtidak tertulis

    Pembuktian Unsur Melawan Hukum

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    106/333

    Pembuktian Unsur Melawan Hukum

    Dengan mengakui bahwa sifat melawan hukum selalumenjadi unsur delik, ini tidak berarti bahwa karena itu harus

    selalu dibuktikan adanya unsur tersebut oleh penuntut

    umum

    Soal apakah harus dibuktikan atau tidak, adalah tergantungdari rumusan delik. Bila unsur tersebut tercantum dlm

    rumusan pasal, maka hrs dibuktikan, sedangkan jika tidak

    tercantum maka tidak perlu dibuktikan.

    Akan tetapi bila seorang hakim berpendapat bahwa tidakada unsur melawan hukum dalam arti materiil, maka unsur

    tersebut harus dibuktikan (dasar penghapus pidana di luar

    KUHP)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    107/333

    KULIAH 6

    Kesalahan dan Pertanggungjawaban Pidana

    Pengantar

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    108/333

    Pengantar

    Kesalahan merupakan unsur yg melekat padapelaku tindak pidana

    4 pengertian kesalahan

    Bentuk-bentuk kesalahan

    Asas penting dalam pertanggung jawaban

    pidana

    Pengertian Kesalahan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    109/333

    Ada 4 pengertian kesalahan (Utrecht):1.Kesalahan sebagai unsur delik; dalam arti

    kumpulan (nama generik) yang mencakup

    dolus dan culpa2.Kesalahan dalam arti pertanggungjawaban

    pidana: ketercelaan (verwijtbaarheid)

    seseorang atas perbuatan melawan hukumyang telah dilakukannya

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    110/333

    3. Kesalahan dalam arti bentuk khusus,yang hanya berupa culpa

    4. Kesalahan yang digunakan dalam

    rumusan delik untuk menetapkan bahwapidana dapat diancamkan pada pelaku

    yang bersalah karena telah melakukan

    tindakan tertentu; mis. Barang siapadengan sengaja menghilangkan nyawa

    orang lain dipidana karena bersalah

    melakukan pembunuhan

    Kesalahan sebagai Unsur Delik

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    111/333

    Kesalahan sebagai Unsur Delik

    Dolus

    Culpa

    Dolus/ opzet/ sengaja

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    112/333

    Apakah sengaja itu ?Sengaja = willen (menghendaki) enweten (mengetahui) (MvT- 1886)

    Teori2 sengaja:(a) teori kehendak (wils theorie)

    opzet ada apabila perbuatan & akibat suatu delikdikehendaki si pelaku

    (b) teori bayangan (voorstellings-theorie)

    opzet ada apabila si pelaku pada waktu mulai melakukanperbuatan, ada bayangan yg terang bahwa akibat ygbersangkutan akan tercapai, maka dari itu ia menyesuaikanperbuatannya dengan akibat itu

    Dolus/ opzet/ sengaja

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    113/333

    istilah2 dalam rumusan tindak pidana

    Dengan sengaja : Ps 338 KUHP Mengetahui bahwa : Ps 220 KUHP

    tahu tentang : Ps 164 KUHP

    dengan maksud : Ps 362, 378, 263 KUHP niat : Ps 53 KUHP

    dengan rencana lebih dahulu : Ps 340, 355 KUHP

    - dengan rencana : (a) saat pemikiran dg tenang ; (b)

    berpikir dg tenang; ( c ) direnungkan lebih dahulu.

    - ada tenggang waktu antara timbulnya niat dengan

    pelaksanaan delik

    Bentuk-Bentuk Dolus

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    114/333

    1. Dolus sebagai maksud /tujuan (als oogmerk)

    2. Dolus dengan kesadaran/keinsyafan kepastian(noodzakelijkheidsbewustzijn)

    3. Dolus dengan kesadaran/keinsyafan kemungkinan

    (opzet met waarschijnlijkheids bewustzijn/ awareness

    of probability)4. Dolus eventualis (kesengajaan bersyarat; opzet met

    mogelijkheidsbewustzijn/voorwaardelijk

    opzet/awareness of possibility)

    Kesengajaan bersyarat: dengan mengetahui danmenghendaki menerima risiko yang besar

    lanjutan ..

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    115/333

    Ada sarjana yang membedakan bentuk-bentukdolus menjadi 3 macam,yaitu: sebagai maksud,

    berkeinsyafan kepastian dan berkeinsyafan

    kemungkinan (misalnya PAF Lamintang, Tresna,

    Moeljatno)

    Mereka menyamakan dolus eventualis dengan

    kesengajaan dengan keinsyafan kemungkinan

    Dolus eventualis merupakan perkembangan dalamhukum pidana, khususnya dalam hal bentuk-bentuk

    kesengajaan dan HR Belanda baru menerima

    kesengajaan bentuk ini setelah PD II

    lanjutan ..

    Bentuk-bentuk kesengajaan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    116/333

    Sengaja sebagai maksud/ tujuan :

    - apabila pembuat menghendaki perbuatan dan/akibat perbuatannya;- tidak dilakukan perbuatan itu jika pembuat tahu akibat perbuatannya tidak

    terjadi

    Sengaja sebagai keinsyafan kepastian :- pembuat yakin bahwa akibat yg dimaksudkannya tidak akan tercapai tanpa

    terjadinya akibat yg tidak dimaksud

    Sengaja sebagai keinsyafan kemungkinan:- pembuat sadar bahwa mungkin akibat yg tidak dikehendaki akan terjadi

    untuk mencapai akibat yg dimaksudnya

    - Kesengajaan berkeinsyafan kepastian dan kemungkinan tidak dapat berdiri

    sendiri. Selalu bersifat accesoir terhadap kesengajaan sebagai maksud

    Dolus eventualis

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    117/333

    Dolus eventualis

    Pelaku dengan kehendak dan kesadaranmenerima kemungkinan munculnya akibat

    yang buruk.

    Di Jerman disebut billigend in Kauf nehmen:menerima penuh risiko terwujudnya sesuatu

    kemungkinan

    Contoh: metro mini maut di Jakarta Utara,naik kuda di jalan ramai di kota London,

    memainkan pistolmeletus DOOR! dan

    mengenai org Arti dan diantara unsur dengan sengaja & unsur melawan

    hukum

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    118/333

    Van Hamel, simons, pompe : perbedaan itu

    mempunyai arti. Mis. Ps 406 KUHP : dengan

    sengaja dan melawan hukum ; Ps 333 KUHP :

    dengan sengaja melawan hukum

    Vos, zevenbergen, langemeijer :

    tiadanya kata dan tidak berarti apa2,

    semuanya mesti dibaca dengan sengaja dan

    melawan hukum

    Remelink, van Bemmelen :kata penghubung dan tidak mempunyai arti,

    jadi istilah dengan sengaja meliputi pula

    melawan hukum.

    Culpa

    I il h2

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    119/333

    Istilah2

    - culpa - schuld - nalatigheid - sembrono

    - teledor

    istilah 2 yg digunakan dalam rumusan :

    - kelalaian

    - kealpaan

    - kesalahan

    - seharusnya diketahuinya

    - sepatutnya diketahuinya

    Pengertian, Jenis, Syarat

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    120/333

    KUHP : tidak ada definisi ttg culpa

    MvT : kealpaan di satu pihak berlawanan benar2 dg kesengajaan dan di

    pihak lain dengan hal yg kebetulan

    Pada culpa, unsur menghendaki selalu tidak ada; sedangkan unsur

    mengetahui sering tidak ada

    Macam2 Culpa :

    (a) culpa levis ; culpa lata

    (b) culpa yg disadari (bewuste) : culpa yg tidak disadari (on bewuste)

    Syarat adanya kealpaan :

    (a) Hazewinkel-Suringa : 1) kekurangan menduga-duga; 2) kekurangan

    berhati-hati

    (b) van Hamel : 1) tidak menduga-duga sebagaimana diharuskan hukum; 2)

    tidak berhati-hati sebagaimana diharuskan hukum

    ( c) Simons : pada umumnya kealpaan mempunyai 2 unsur : 1) tidak berhati-

    hati; 2) dapat diduganya akibat.

    Culpa

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    121/333

    Untuk menentukan ada atau tidaknya culpa padaseseorang, maka harus digunakan tolok ukur yang

    normal (upaya dan kehati-hatian dari orang yang sama

    kemampuan dan kecerdasannya dengan pelaku).

    Apabila pada situasi dan kondisi yang sama denganpelaku, orang yang sama kemampuan dan

    kecerdasannya dengan pelaku pada umumnya tidak

    melakukan perbuatan seperti yang dilakukan oleh

    pelaku; berarti pelaku culpa telah melakukan culpa lata

    (Kelalaian yang besar/berat)

    Culpa

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    122/333

    Culpa Levis (Kelalaian yang kecil/ringan)--- apabila tolokukurnya adalah upaya dan kehati-hatian yang luar biasa

    Culpa yang disadari (bewuste culpa) : Apabila pelaku sudah

    membayangkan kemungkinan timbulnya suatu akibat yang

    dilarang, dan karena itu ia juga sudah berupaya agar tidak

    timbul akibat tsb. (dia tidak menghendaki akibat), namun

    akibat tetap terjadi

    Culpa yang tidak disadari (onbewuste culpa): Pelaku sama

    sekali tidak pernah membayangkan kemungkinan timbulnya

    akibat yang dilarang; tetapi ternyata terjadi akibat

    Yang dapat dipidana adalah Culpa Lata, baik yang disadari

    maupun tidak disadari

    Asas penting dalam masalah

    t j b

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    123/333

    pertanggungjawaban

    Geen straf zonder schuld

    Tiada Pidana tanpa kesalahan :

    meskipun seseorang telah melakukanperbuatan yang melawan hukum; namun

    tanpa adanya kesalahan maka dia tidak

    dapat dipidana

    Dapat dipersalahkan sehingga dapat

    dipertanggungjawabkan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    124/333

    dipertanggungjawabkan

    3 syarat yang harus dipenuhi: Kemampuan bertanggungjawab

    Ada hubungan psikis antara pelaku dan

    perbuatannya , dalam bentuk dolus atauculpa

    Tidak ada dasar penghapus kesalahan

    Kemampuan Bertanggungjawab(toerekeningsvatbaarheid)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    125/333

    Dengan menggunakan penafsiran a-contrario dari MVT

    tentang tidak mampu bertanggungjawab; maka mampu

    bertanggungjawab artinya:

    - pelaku melakukan perbuatannya dengan bebas; tanpa

    paksaan

    - pelaku menginsyafi bahwa perbuatannya melawan hukum

    dan ia mengerti akibat perbuatannya

    Dalam praktik, setiap pelaku dianggap mampu

    bertanggungjawab ; kecuali dapat dibuktikan bahwa pelaku

    sakit jiwa atau tidak sempurna pertumbuhan akalnya atau

    cacat dlm pertumbuhan jiwanya.

    KULIAH 7

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    126/333

    KULIAH 7

    Percobaan Tindak Pidana

    Percobaan Tindak Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    127/333

    Pengertian Syarat

    Jenis-jenis percobaan

    PERCOBAAN (POGING)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    128/333

    PASAL 53

    (1) Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itutelah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dantidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-matadisebabkan karena kehendaknya sendiri.

    (2) Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam hal

    percobaan dikurangi sepertiga.(3) Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana

    penjara seumur hidup, dijatuhkan pidana penjara palinglama 15 tahun.

    (4) Pidana tambahan bagi percobaan sama dengan kejahatanselesai.

    Pasal 54

    Mencoba melakukan pelanggaran tidak dipidana

    POGING (PERCOBAAN)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    129/333

    ( )

    Permulaan kejahatan yang belum selesai Poging bukan suatu delik, tetapi poging dilarang dan diancam hukumanoleh undang-undang

    Poging adalah perluasan pengertian delik

    Suatu perbuatan dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang sebab perbuatan itu melanggar kepentingan hukum atau

    membahayakan kepentingan hukum KUHP tidak memberi perumusan/ definisi

    Harus diketahui kapan suatu delik dianggap selesai

    Delik selesai berbeda antara delik formil dan delik materiil

    Pada delik formil : delik selesai apabila perbuatan yang dilarang telahdilakukan

    Pada delik materiil : delik selesai apabila akibat yang dilarang dan diancamdengan hukuman oleh undang-undang telah timbul atau terjadi

    Percobaan dapat Dipidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    130/333

    p p

    Percobaan Tindak pidana merupakan lembaga yangmemperluas pertanggungjawaban pidana.

    Pada dasarnya seseorang baru bisa dipidana apabilaia memenuhi semua unsur suatu tindak pidana (delik

    selesai), tetapi meskipun delik belumk selesai (belumsemua unsur dipenuhi), seseorang sudah dapatdipidana jika memenuhi syarat-syarat percobaansebagaimana diatur dalam Pasal 53 KUHP.

    Jenis tindak pidana yang percobaannya dapatdihukum adalah hanya kejahatan.

    Sanksi pidana untuk percobaan lebih ringan 1/3 jikadibandingkan dengan sanksi untuk delik yang selesai.

    Pengecualian

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    131/333

    g

    Dalam KUHP terdapat pasal-pasal ygmerupakan percobaan tindak pidana ygdipidana sbg delik selesai. Hal ini terdapat jugadalam UU Pidana di luar KUHP.

    Ada juga delik-delik khusus dlm KUHP yg miripdgn percobaan yaitu makar (ps. 87) danpermufakatan jahat (ps. 88), namun ada syarat

    dr Ps. 53 yg belum dipenuhi tapi sudah dapatdihukum

    Melakukan percobaan kejahatan akan

    tetapi tidak dihukum

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    132/333

    tetapi tidak dihukum

    Pasal 184 ayat 5 KUHPperkelahian tanding

    Pasal 302 ayat 4 KUHPpenganiayaan ringan

    terhadap binatang

    Pasal 351 ayat 5 dan Pasal 352 ayat 2 KUHP

    penganiayaan biasa dan ringan

    Syarat Percobaan yg dapat dipidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    133/333

    Niat Permulaan Pelaksanaan

    Tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan

    semata-mata disebabkan karena kehendaknyasendiri

    Syarat Pertama

    NIAT atau Voornemen

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    134/333

    NIAT atau Voornemen

    Menurut doktrin dan yurisprudensi:voornemen harus ditafsirkan sebagaikehendak, willen atau opzet

    Seseorang harus mempunyai kehendak, yaitukehendak melakukan kejahatan

    Karena ada 3 macam opzet, apakah opzet disini harus dtafsirkan dalam arti luas atau

    hanya opzet dalam arti pertama (sebagaiogmerk atau tujuan) ?

    Syarat Kedua

    Permulaan Pelaksanaan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    135/333

    Permulaan Pelaksanaan

    Niat sudah terwujud dengan adanya permulaanpelaksanaaneen begin van uitvoering

    Harus ada suatu perbuatan(handeling)

    apa yang dimaksud perbuatan sebagai permulaanpelaksanaan ?

    Undang-undang tidak merumuskan pelaksanaan

    atauuitvoering dan bagaimana bentuknya

    Perlu digunakan penafsiran

    Pelaksanaan Kehendak atau

    Pelaksanaan Kejahatan ?

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    136/333

    Pelaksanaan Kejahatan ?

    Secara gramatika, harus dihubungkan dengan kata yangmendahuluinya yaitu voornemen/ niat/kehendakNiat

    sudah terwujud dengan adanya permulaan

    pelaksanaan. Jadi : pelaksanaan itu ditafsirkan sebagai

    pelaksanaan kehendakTEORI POGING SUBYEKTIF Tetapi, jika dihubungkan dengan anak kalimat berikutnya

    tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata

    disebabkan karena kehendaknya sendiri maka secara

    sistematis maka ditafsirkan sebagai pelaksanaan kejahatanTEORI POGING OBYEKTIF

    PENDAPAT PARA AHLI DALAM

    MASALAH TERSEBUT

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    137/333

    MASALAH TERSEBUT

    1.Van Hamel : apabila dari perbuatan itu telah terbukti kehendak yang kuatdari si pelaku untuk melaksanakan perbuatannya

    2.Simons melihat dari jenis deliknya : delik materiil atau delik formil.

    Pada delik formil apabila perbuatan itu merupakan perbuatan yangdilarang dan diancam dengan hukuman oleh UU, apabila perbuatan itumerupakan sebagian dari perbuatan yang dilarang; jika ada beberapaunsur maka jika sudah melakukan salah satu unsur

    Pada delik materril apabila perbuatan itu dianggap sebagai perbuatanyang menurut sifatnya adalah sedemikian rupa , sehingga secara langsungdapat menimbulkan akibat yang dilarang dan diancam dengan hukumanoleh UU

    3.Vos : ada permulaan pelaksanaan apabila perbuatan itu mempunyai sifatterlarang terjadap suatu kepentingan hukum.

    4.Pompe : ada permulaan pelaksanaan apabila suatu perbuatan yang bagiorang normal memungkinkan terjadinya suatu delik.

    Pendapat Hoge Raad

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    138/333

    Ada permulaan pelaksanaan apabila antara perbuatan yangdilakukan dan kejahatan yang dkehendaki oleh seseorang ituterdapat hubungan erat langsung; yaitu apabila seorangmelakukan sesuatu perbuatan untuk melaksanakan kejahatan, perbuatan itu baru dianggap sebagai permulaan pelaksanaan

    apabila disamping perbuatan itu tidak dibutuhkan lagiperbuatan-perbuatan yang lain untuk menyelesaikankejahatan.

    Teori Subyektif

    - subjectieve pogingsleer

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    139/333

    subjectieve pogingsleer

    seseorang yang melakukan percobaan untukmelakukan kejahatan itu pantas dihukum,

    oleh karena orang tersebut telah

    menunjukkan perilaku yang tidak bermoralyang bersifat jahat ataupun yang bersifat

    berbahaya

    Terdapat sikap batin atau watak yangberbahaya dari si pelaku

    Teori Obyektif

    - objectieve pogingsleer

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    140/333

    objectieve pogingsleer

    Seseorang yang melakukan percobaan untukmelakukan suatu kejahatan itu dapat dihukum

    oleh karena tindakan-tindakannya dinilai

    telah membahayakan kepentingan-kepentingan hukum.

    Teori Objectif ini dibagi menjadi:

    - Teori objectif formil- Teori objecti materiil

    Pengklasifikasian Teori Objektif

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    141/333

    Teori Obyektif Formil Seseorang yang melakukan percobaan untuk

    melakukan suatu kejahatan itu dapat dihukum olehkarena tindakan-tindakannya telah bernilai

    membahayakan bagi kepentingan-kepentinganhukum. Teori ini tidak membedakan antarapercobaan pada delik formil dan delik materiil

    Teori Obyektif Materiil membedakan percobaan

    pada jenis deliknya (delik formil atau delik materiil)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    142/333

    Teori Obyektif Materiil pada Delik Formilapabila telah dimulai perbuatan/tindakan yang

    disebut dalam rumusan delik

    Teori Obyektif Materiil pada Delik Materiil

    segera setelah tindakan yang dilakukan olehpelakunya itu, menurut sifatnya secara langsungdapat menimbulkan akibat yang terlarang oleh UUtanpa pelakunya tersebut harus melakukan suatutindakan yang lain

    Teori Campuran

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    143/333

    Teori Subyektif- subjectieve pogingsleer

    dan

    Teori Obyektif

    - objectieve pogingsleer

    (lihat: Barda Nawawi Arief, Sari KuliahHukum Pidana II)

    PEMBATASAN TERHADAP TEORI SUBYEKTIF

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    144/333

    Perbuatan dibedakan : 1. tindakan atau perbuatan persiapan (belum

    dapat dihukum)

    2. tindakan atau perbuatan pelaksanaan(sudah dapat dihukum)

    Tetapi, pertanyaannya : mana yang

    merupakan perbuatan persiapan dan manayang merupakan perbuatan pelaksanaan ?

    CONTOH KASUS

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    145/333

    A menghendaki untuk membunuh B , untuk melaksanakan maksudnya, Aharus melakukan beberapa perbuatan, yaitu :

    a. A pergi ke tempat penjualan senjata api

    b. A membeli senjata api

    c. A membawa senjata api ke rumahnya

    d. A berlatih menembak e. A menyiapkan sebjata apinya dengan membungkusnya rapat-rapat

    f. A menuju rumah B

    g. Sesampai di rumah B, A mengisi senjata itu dengan peluru

    h. A mengarahkan senjata kepada B

    i. A melepaskan tembakan ke arah B

    MANA YANG MERUPAKAN PELAKSANAAN ?

    APAKAH TIAP2 PERBUATAN DALAM KASUS TSB

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    146/333

    DAPAT DIHUKUM ?

    1. Menurut Teori Poging Subyektif : perbuatana sudah merupakan permulaanpelaksanaan karena telah menunjukkan

    kehendak yang jahat 2. Menurut Teori Poging Obyektif : perbuatan

    af belum merupakan permulaanpelaksanaan karena semua perbuatan itubelum membahayakan kepentingan hukum siB

    Percobaan delik formil

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    147/333

    apabila telah dimulai perbuatan/tindakan yangdisebut dalam rumusan delik

    Hoge Raad arrest tanggal 8 Maret 1920N.J.1920

    perbuatan menawarkan untuk dibeli danperbuatan menghitung uang kertas yang telahdipalsukan di depan orang lain adalah

    tindakan permulaan dari tindakanpelaksanaan

    Percobaan delikmateriil

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    148/333

    segera setelah tindakan yang dilakukan olehpelakunya itu, menurut sifatnya secara

    langsung dapat menimbulkan akibat yang

    terlarang oleh undang-undang, tanpapelakunya tersebut harus mel;akukan suatu

    tindakan yang lain

    Hoge Raad Arrest 19 Maret 1934, N.J 1934Eindhovense Brandstichting - arrest

    Syarat Ketiga

    Tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    149/333

    da se esa ya pe a sa aa tu, bu a se ata ata

    disebabkan karena kehendaknya sendiri

    Kapan dikatakan bahwa tidak selesainya pelaksanaan itu bukan semata-

    mata disebabkan karena kehendaknya sendiri?

    Tidak selesainya pelaksanaan bukan kehendaknya sendiri. (tidak secara

    sukarela).

    Apabila ia membatalkan niatnya secara sukarela/kehendak sendiri

    vrijwillige terugterd maka syarat ke-3 ini tidak terpenuhi.

    Contoh terpenuhinya syarat ke-3: Tertangkap tangan, korban memberikanperlawanan, dalam kasus pembunuhan korban tidak meninggal karena

    bantuan medis

    Coba bandingkan dengan Pasal 18 RUU KUHP

    (versi 2008)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    150/333

    ( )

    (1) Dalam hal setelah permulaan pelaksanaan dilakukan, pembuat tidakmenyelesaikan perbuatannya karena kehendaknya sendiri secara sukarela,maka pembuat tidak dipidana.

    (2) Dalam hal setelah permulaan pelaksanaan dilakukan, pembuat dengankehendaknya sendiri mencegah tercapainya tujuan atau akibatperbuatannya, maka pembuat tidak dipidana.

    (3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)telah menimbulkan kerugian atau menurut peraturanperundang-undangan telah merupakan tindak pidanatersendiri, maka pembuat dapat dipertanggungjawabkanuntuk tindak pidana tersebut.(percobaan yang dikwalifisir)

    Macam2 Percobaan (Doktrin)

    Percobaan yg Sempurna : Voleindigde Poging >

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    151/333

    Percobaan yg Sempurna : Voleindigde Poging -->apabila seseorang berkehendak melakukan kejahatan, ia telahmelakukan semua perbuatan yg diperlukan bagi selesainya kejahatan,

    tetapi kejahatan tidak selesai karena suatu hal

    Percobaan yg Tertangguh : Geschosrte Poging -->apabila seseorang berkehendak melakukan kejahatan, ia telahmelakukan beberapa perbuatan yg diperlukan bagi tercapainyakejahatan, tetapi kurang satu perbuatan ia terhalang oleh suatu hal

    Percobaan yg Tidak Sempurna (tidak wajar) :Ondeugdelijke Poging --> apabila seseorang berkehendakmelakukan suatu kejahatan, dimana ia telah melakukan semuaperbuatan yg diperlukan bagi selesainya kejahatan, namun tidak berhasildisebabkan alat (sarana) tidak sempurna atau obyek (sasaran) tidaksempurna.

    Tidak sempurna : mutlak atau relatif

    Percobaan Tidak Sempurnatelah dirumuskan

    dalam Pasal 20 R KUHP (versi 2008)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    152/333

    dalam Pasal 20 R-KUHP (versi 2008)

    Dalam hal tidak selesai atau tidak mungkinterjadinya tindak pidana disebabkanketidakmampuan alat yang digunakan atau

    ketidakmampuan objek yang dituju, makapembuat tetap dianggap telah melakukanpercobaan tindak pidana dengan ancamanpidana tidak lebih dari 1/2 (satu per dua)

    maksimum pidana yang diancamkan untuktindak pidana yang dituju.

    Kasus 1

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    153/333

    Seorang yang sedang berdiri di bordes KA,ketika akan diperiksa karcisnya oleh kondektur,

    ia telah menendang kaki petugas tersebut.

    Sehingga apabila kondektur tidak dengancepat berpegang pada tiang besi KA, pasti ia

    jatuh keluar dan terlindas KA(Arrest HRTgl

    12 Maret 1942)

    Kasus 2

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    154/333

    Seorang POLANTAS memberi tanda agarsebuah kendaraan bermotor berhenti, karena

    tidak menyalakan lampu. Pengemudi tetap

    tancap gas, sehingga kalau petugas tidakmenghindar dengan cara melompat ia akan

    tertabrak(Arrest HR6 Pebruari 1951)

    Kasus 3

    Percobaan Pembunuhan Berencana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    155/333

    KASUS A bermaksud menghabisi nyawa B dengan

    meletakkan bom di mobil B. Bom meledak

    sebelum B masuk mobil dan mengakibatkan B

    luka-luka parah.

    PASAL YG DIDAKWAKAN

    Pasal 340 jo Pasal 53 KUHP ( Percobaan

    pembunuhan berencana)

    ANCAMAN PIDANA

    15 tahun penjara (lihat Ps. 53 ayat 3)

    Mangel am tatbestand (gebrek aan feitelijk

    tosdracht v/e zaak)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    156/333

    Kejadian-kejadian yang mirip dengan percobaanyang tidak sempurna/ tidak wajar di mana salahsatu unsur dari kejahatan tertentu itu sebenarnyatidak mungkin ada atau tidak mungkin terjadi

    Misal:

    menggugurkan kandungan seorang perempuanyang tidak pernah hamil;

    mencuri barang yang pencurinya tidak tahu bahwabarang tersebut sebelum dicuri telah

    diwariskan/diberikan padanya.

    Putatif Delict

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    157/333

    Seseorang mengira bahwa apa yangdilakukan merupakan suatu tindak pidana,padahal tindakan tersebut tidak dilarang

    Contoh:

    Seseorang masuk ke Indonesia dan membawasejumlah uang kertas asing. Semula ia beranggapantelah mencoba atau melakukan suatu kejahatan.Namun ternyata uang yang ia bawa masih dalambatas ketentuan yang tidak dilarang

    Percobaan dalam kealpaan

    mungkinkah????

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    158/333

    mungkinkah????

    Pasal 287 KUHP yang sepatutnya ia harus dapat menduga

    bahwa wanita itu belum cukup umurnya

    Pasal 480 KUHP yang sepatutnya ia harus dapat menduga

    bahwa barang itu diperoleh si penjual dari

    kejahatan

    PIDANA d PEMIDANAAN

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    159/333

    PIDANA dan PEMIDANAAN

    Bahan kuliah untuk :

    Program Reguler kelas A, B, C dan D dan

    Program Ekstensi kelas A dan B

    Bidang Studi Hukum Pidana

    FHUI 2009

    Pembahasan:

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    160/333

    - Istilah- Pengertian

    - Teori-teori pemidanaan

    - Jenis-jenis pidana

    Istilah PIDANA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    161/333

    Sanksi

    Straf

    Hukuman Punishment.

    PIDANA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    162/333

    Nestapa/derita

    Yang dijatuhkan dengan sengaja oleh

    negara (melalui pengadilan) Dikenakan pada seseorang

    Yang secara sah telah melanggar

    hukum pidana Melalui proses peradilan pidana

    Proses Peradilan Pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    163/333

    (the criminal justice process) Struktur, fungsi, dan proses

    pengambilan keputusan

    Oleh sejumlah lembaga (kepolisian,kejaksaan, pengadilan & lembagapemasyarakatan)

    Yang berkenaan dengan penanganan& pengendalian

    Kejahatan dan pelaku kejahatan.

    Pidana sebagai pranata sosial

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    164/333

    Pidana sebagai pranata sosial

    Sebagai bagian dari reaksi sosial manakalaterjadi pelanggaran terhadap norma2 yangberlaku

    Mencerminkan nilai & struktur masyarakat Merupakan reafirmasi simbolis ataspelanggaran terhadap hati nurani bersama

    Sebagai bentuk ketidaksetujuan terhadapperilaku tertentu

    Selalu berupa konsekwensi yangmenderitakan, atau setidaknya tidakmenyenangkan.

    Pengertian

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    165/333

    Hukum Penitentier(UtrechtII hal. 268) :

    Segala peraturan positif mengenai sistem hukuman dan sistemtindakan yang memuat: Jenis sanksi atas tindak pidana yang dilakukan

    Beratnya sanksi itu Lamanya sanksi itu dijalankan oleh pelaku Cara sanksi itu dilakukan Tempat sanksi itu dijalankan

    Hukuman, menurut pendapat :

    Moeljatno : Lebih tepat pidana untuk menerjemahkan straf.Sudarto : Idem.R. Soesilo : Suatu perasaan tidak enak/sengsara yang

    dijatuhkan oleh Hakim dengan vonis kepada orang yang telahmelanggar UU Hukum Pidana.

    Unsur-unsur atau ciri-ciri pidana

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    166/333

    Merupakan suatu pengenaan

    penderitaan/nestapa atau akibat-akibat

    lain yang tidak menyenangkan;

    Diberikan dengan sengaja oleh badanyang memiliki kekuasaan (berwenang);

    Dikenakan pada seseorang penanggung

    jawab peristiwa pidana menurut UU (orang

    memenuhi rumusan delik/pasal).

    (Muladi & Barda Nawawi Arief, 1982)

    PEMIDANAAN

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    167/333

    Penjatuhan Pidana/sentencing:

    Upaya yang sah

    Yang dilandasi oleh hukum Untuk mengenakan nestapa penderitaan

    Pada seseorang yang melalui proses

    peradilan pidana

    Terbukti secara sah dan meyakinkan

    Bersalah melakukan suatu tindak pidana.

    Sejarah

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    168/333

    a. Utrecht I Bab 1

    b. Utrecht II Bab 5 Mulai WvS diundangkan yaitu tahun 1915

    UU No. 1/1946 tentang KUHP (berlaku

    berdasarkan asas konkordansi).

    Jenis-jenis hukumanyg dpt dijatuhkan oleh Pengadilanberdasarkan plakat tgl. 22 April 1808

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    169/333

    berdasarkan plakat tgl. 22 April 1808

    Dibakar hidup, terikat pada suatu tiang

    (hanya utk pelaku pembakar/pembunuh)

    Dimatikan dgn suatu keris

    Dicap bakar Dipukul, dipukul dgn rantai (pidana

    badan/corporal punishment)

    Ditahan/dimasukkan dlm penjara Kerja paksa pada pekerjaan2 umum.

    Utrecht I Bab 1 hal. 19R. Soesilo hal. 36

    Dasar-Dasar Hukuman :

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    170/333

    Hukum pidana sebagai suatu sanksi yangbersifat istimewa: terkadang dikatakanmelanggar HAM melakukan

    perampasan terhadap harta kekayaan(pidana denda), pembatasan kebebasanbergerak/ kemerdekaan orang (pidanakurungan/penjara) dan perampasanterhadap nyawa (hukuman mati).

    Merupakan Ultimum Remedium(senjatapamungkas, jalan terakhir, jalan satu-satunya/tiada jalan lain).

    Siapakah yang berhak menuntut,

    menjatuhkan, dan menjalankan pidana itu ?

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    171/333

    Utrecht I Bab V, hal. 149dst : Beysens, pada dasarnya negaralah yang berhak,

    krn perbuatan tsb bertentangan dgn tata tertibnegara (sudut obyektif) & perbuatan yg dpt

    dipertanggung-jawabkan oleh pelaku (sudutsubyektif);

    Utrecht : Negara sebagai organisasi sosial tertinggi o.k.i. sangat

    logis jika negara diberi tugas mempertahankan tata tertib

    masyarakat; Negara sebagai satu-satunya alat yang dapat menjamin

    kepastian hukum.

    Teori-Teori Pemidanaan/Tujuan Pemidanaan menurut doktrin

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    172/333

    TeoriAbsolut/Retributif/Pembalasan

    (lex talionis):

    Hukuman adalah sesuatu yangharus ada sebagai konsekwensidilakukannya kejahatan;

    Orang yang salah harus dihukum(E. Kant, Hegel, Leo Polak).

    Menurut Leo Polak (aliran retributif),hukuman harus memenuhi 3 syarat :

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    173/333

    Perbuatan tersebut dapat dicela(melanggar etika)

    Tidak boleh dengan maksud prevensi tp utk

    represif.

    Beratnya hukuman seimbang dengan

    beratnya delik.

    Contoh di Indonesia: Qisas dalam Hukum

    Islam, Carok dalam masyarakat Madura, Siridalam masy Ujung Pandang

    Teori Relatif/Tujuan (utilitarian)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    174/333

    Menjatuhkan hukuman untuk tujuantertentu, bukan hanya sekedar sebagaipembalasan:

    Hukuman pd umumnya bersifatmenakutkan, o.k.i, seyogyanya : Hukumanbersifat memperbaiki/merehabilitasiorang yang sakit moral harus diobati.

    Tekanan pada treatment/pembinaan.

    Rehabilitasi, individualisasi pemidanaan.

    Anti punishment, model medis.

    Prevensi:hukuman dijatuhkan utk pencegahan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    175/333

    hukuman dijatuhkan utk pencegahan

    Prevensi Umum : sebagai contoh pada masyarakat secara luas agar

    tidak meniru perbuatan/kejahatan yang telahdilakukan.

    Prevensi Khusus: Ditujukan bagi pelaku sendiri, supaya jera/kapok,

    tidak mengulangi perbuatan/kejahatan serupa;atau kejahatan lain.

    Deterrence : menakut/nakutiserupa denganprevensi

    Perlindungan: agar orang lain/masyarakat padaumumnya terlindungi, tidak disakiti, tidak merasatakut dan tidak mengalami kejahatan

    Teori Gabungan :

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    176/333

    Berdasarkan hukuman pada tujuan(multifungsi) retributive/pembalasan danrelative/tujuan.

    Berdasarkan teori gabungan maka pidanaditujukan untuk: Pembalasan, membuat pelaku menderita

    Upaya Prevensi, mencegah terjadinya tindakpidana

    Merehabilitasi Pelaku

    Melindungi Masyarakat.

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    177/333

    Retributive Justice :

    Pemidanaan untuk tujuan pembalasan

    Restorative Justice :

    Keadilan yang merestorasi pelaku harus

    mengembalikan kepada kondisi semula;

    Keadilan yang bukan saja menjatuhkansanksi yang seimbang bagi pelaku namun

    juga memperhatikan keadilan bagi korban.

    Tujuan Pemidanaan :

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    178/333

    Berdasarkan Pasal 54 R-KUHP tahun 2008: Prevensi umum, mencegah dilakukannya tindak

    pidana dengan menegakkan norma hukum demipengayoman kepada masyarakat

    Rehabilitasi & Resosialisasi, memasyarakatkanterpidana, dengan melakukan pembinaansehingga menjadi orang yang baik dan berguna.

    Supaya mereka bisa kembali ke masyarakat (

    LP = Lembaga Pemasyarakatan): Mereka bukan penjahat, hanya tersesat, masih

    ada waktu untuk bertobat ..

    Tujuan Pemidanaan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    179/333

    Restorasi, menyelesaikan konflik, memulihkankeseimbangan dan mendatangkan rasa damai

    Membebaskan rasa bersalah pada terpidana

    Pemidanaan tidak dimaksudkan utkmenderitakan dan merendahkanmartabatmanusia (CAT... )

    Sampai saat ini Hukum Pidana Indonesia belum

    memiliki Sentencing Guidelines (pedoman yangmemuat tentang pemidanaan), tp sudahdirumuskan dalam Pasal 55 R-KUHP 2008.

    Jenis - Jenis

    KUHP (UU No. 1/1946)

    Pidana

    R-KUHP (2008)

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    180/333

    Bab II Buku I Pasal 10 Bab III Buku I Pasal 65

    A. Hukuman/Pidana Pokok :

    1. Hukuman mati (death

    penalty/capital punisment)

    2. Hukuman penjara

    3. Hukuman kurungan4. Hukuman denda

    5. Hukuman tutupan

    (khusus utk perbuatan yangpatut dihormati) UU No. 20/1946

    B.Hukuman/Pidana Tambahan:

    1. Pencabutan hak-hak tertentu2. Perampasan barang-barang

    tertentu

    3. Pengumuman putusan hakim

    A. Pidana Pokok :

    1.Pidana penjara

    2.Pidana tutupan

    3.Pidana pengawasan

    4.Pidana denda5.Pidana kerja sosial

    B. Pidana Tambahan :

    1.Pencabutan hak-hak tertentu

    2.Perampasan barang-barang

    tertentu dan/atau tagihan

    3.Pengumuman putusan hakim4. Pembayaran ganti kerugian

    5. Pemenuhan kewajiban adat

    setempat dan/atau kewajiban

    menurut hukum yang hidup dalam

    masyarakat

    Catatan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    181/333

    Lihat juga Pasal 14a KUHP :

    (reclassering/lembaga yg mengawasiBAPAS, Balai Pemasyarakatan)penghukuman/pidana bersyarat/pidanapercobaan, dan pelepasan bersyarat.

    Larangan Kumulasi hukuman, mis.

    melakukan pencurian, pemerkosaan danpembunuhan lalu mayat korban dibuang.Ancaman pidananya mengikuti prinsipgabungan tindak pidana

    Sistem penjatuhan pidana: stelsel kumulasi

    murni, stelsel kumulasi terbatas, absorsi murni,absorsi yang dipertajam.

    R-KUHP

    Pasal 66 dan 87 : pidana mati bersifat khusus diancamkan

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    182/333

    Pasal 66 dan 87 : pidana mati bersifat khusus, diancamkan

    secara alternatif. ............ diancam dengan pidana mati ataupidana penjara seumur hidup. Dan dijatuhkan sbg upayaterakhir utk mengayomi masyarakat

    Pasal 101dan psl. 129/ps.132: Double track system:individualisasi hukuman, orang yang dalam situasi/kondisitertentu dapat dijatuhi tindakan : Penempatan di RSJ, bagiorang yang tidak mampu bertanggung jawab karena jiwanya

    cacat pertumbuhannya atau terganggu karena penyakit (psl.44 ayat 2 KUHPTindak pidana yang dilakukan oleh anak ygmasih di bawah umur.Berdasarkan UU 3/1997 dan RKUHP, anakyg dpt dipidana adlh yg berusia 12-18 thn. Psl. 45-46 KUHPdiganti dengan pasal2 dalam UU No.3/1997 : dikembalikanpada orang tuanya, diserahkan pada negara utk dididik, atau

    diserahkan pada Dep.Sos, organisasi sosial

    HUKUMAN/PIDANA MATIPasal 11 jo Pasal 10 KUHP

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    183/333

    Pasal 11 jo Pasal 10 KUHP

    Tindak Pidana yang diancam dengan hukuman mati:A. Dalam KUHP:

    Pembunuhan berencana

    Kejahatan terhadap keamanan negara

    Pencurian dengan pemberatan

    Pemerasan dengan pemberatan

    Pembajakan di laut dengan pemberatan.

    B. Di luar KUHP :

    Terorisme

    Narkoba Korupsi

    Pelanggaran HAM Berat : kejahatan terhadap kemanusiaandan genosida yang dilakukan secara meluas dan sistematis.

    HUKUMAN/PIDANA MATI :

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    184/333

    Hukuman mati dijalankan oleh algojo di tianggantungan (ps. 11 KUHP), tp bdsrkn Penpres No.2/1964 ditembak di bagian jantung dan/ataukepala dan tdk dilakukan di muka umum (rahasia,baik waktu dan tempat eksekusinya).

    Astini (Maret 2005) : ditembak 3 peluru di dada.Tibo cs. Diluar negeri: kamar gas, penggal, kursilistrik, suntik mati, dsb.

    Hukuman mati tdk dapat dijatuhjkan pada anak;Pidana mati tidak dapat dilakukan pada org ygsetelah dihukum menjadi gila dan wanita hamil.Eksekusi dpt dilakukan jika org gila itu sembuh danwanita tsb melahirkan.

    PIDANA PENJARA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    185/333

    Psl. 12 KUHP : Hukuman penjara lamanya seumur hidup atau

    sementara/ pidana penjara dilakukan dalamjangka waktu tertentu

    ( min 1 hariselama2nya 15 thn atau dpt

    dijatuhkan selama 20 thn, tp tdk boleh lebih dr 20thn).

    Pidana penjara dilakukan di penjara (prison/jail), diIndonesia disbt sebagai Lembaga Pemasyarakatan(LP/Lapas). Untuk pemulihan kembali hubungan

    antara narapidana dan masyarakat. Penghuninya disebut narapidana/napi (inmates):

    Warga Binaan Pemasyarakatan (UU NO. 12/1995).

    PIDANA PENJARA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    186/333

    Pidana bersyarat (ps. 14 a-14 f KUHP):Bila hakim menjatuhkan pidana penjara palinglama 1 tahun atau kurungan, tidak termasukkurungan pengganti, maka dalam putusan dapat

    memerintahkan untuk tidak menjalani pidanatersebut; kecuali jika di kemudian hari adaputusan hakim yg menentukan lain, karenaterpidana melakukan tindak pidana sebelum

    masa percobaannya selesai atau tidak memenuhisyarat-syarat khusus yg ditentukan.

    PIDANA PENJARA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    187/333

    Sistem Penjaragevangenisstelsel(Utrecht II hal. 291 - dst):

    Sistem Pennsylvania, AS : Para hukuman terus menerus ditutup sendiri-sendiri dalam

    satu kamar sel Terhukum hanya melakukan kontak dgn penjaga sel/sipir

    penjara Dilakukan peringanan: terhukum diperkenankan

    melakukan pekerjaan tangan dan secara terbatas dptmenerima tamu, tp ia tetap dilarang bergaul dgnterhukum lain.

    Sistem Auburn, New York, AS : Disebut juga sebagaisilent system Para hukuman pada siang hari disuruh bekerja bersama2 tapi

    tidak boleh saling bicara, malam hari kembali ke sel.

    PIDANA PENJARA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    188/333

    Sistem Irlandia (Irish System)

    Berasal dr mark system- penilaian Para hukuman mula2 ditutup terus-menerus, diterapkan hukum

    yg keras

    Jika berkelakuan baik, maka hukumannya diperingan: mulaidimasyarakatkan the rise of Reformatory (Utrecht I, hal. 294-dst): Probation, public work prison, dan ticket to leave.

    Kemudian diperkenankan kerja sama2 Secara bertahap diberi kelonggaran utk bergaul satu sama lain Pelepasan bersyarat dapat dilakukan jika telah menjalani dari

    hukumannya Penutupan terus-menerus bertujuan: Terhukum diberikan waktu utk merenung, menyelesali

    perbuatannya perbaiki diri Kalau dibiarkan bergaul dgn napi lain bisa saja menjadi

    bertambah jahat.

    PIDANA PENJARA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    189/333

    Sistem Elmira (NY, AS): Utk org terhukum yg berusia tdk lbh dr 30 thn. Disbt sbg penjara Reformatory : tempat utk memperbaiki org,

    mjd warga masyarakat yg berguna. Mirip dgn sistem Irlandia tp titik berat pd usaha2 utk

    memperbaiki si pelaku: diberikan pengajaran, pendidikandan pekerjaan yg bermanfaat bg masyarakat.

    Sistem Borstal (LONDON, UK): Ada ketentuan khusus dr Menkeh, ada perjanjian Khusus utk pelaku yg masih muda yt < dr 19 thn

    Spt LP Pemuda dan LP Anak laki2 di Tangerang, BantenSistem Osborne (NY, US)

    Memilih BOS mandor dr kalangan napi sendiri utkmengatur napi : Tamping / building tender.

    PIDANA PENJARA

  • 7/22/2019 Hukum Pidana Baru

    190/333

    Di Indonesia dilakukan ke 5 nya: Beberapa hukuman dimasukkan dalam satu sel atau 1

    org/1 sel. Minimum security/ Maximum security/SuperMaximum Security (SMS).

    Napi pd umumnya boleh keluar dr sel pd pagi dan/atau

    siang hari, sore masuk sel sampai besok pagi. Adajadwalnya.

    Pidana berat berkelakukan tdk baik, melanggar aturan :dimasukkan dlm sel sendiri = Tutupan sunyi.

    Boleh bekerja di luar sel secara bersama2 = kerja dikebun/taman, masak di dapur, bersihkan kolam, kerja dibengkel LP utk buat kerajinan/furniture, menjahit,menyulam, merangkai bunga dsb. Bole