Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

23
1 BEBERAPA CONTOH KASUS PERBANKAN YANG BEBERAPA CONTOH KASUS PERBANKAN YANG BELUM TENTU SEMUANYA TERBUKTI BENAR BELUM TENTU SEMUANYA TERBUKTI BENAR Pemalsuan tanda tangan pemilik agunan. Pemalsuan tanda tangan pemilik agunan. Penggelapan sertifikat tanah. Penggelapan sertifikat tanah. Penipuan. Penipuan. Penyalahgunaan wewenang dalam Penyalahgunaan wewenang dalam pemberian kredit. pemberian kredit. Proses pemberian kredit tidak memenuhi Proses pemberian kredit tidak memenuhi prosedur yang ada. prosedur yang ada. Rekayasa dalam proses pemberian Rekayasa dalam proses pemberian kredit. kredit. Nilai agunan yang ada tidak cukup Nilai agunan yang ada tidak cukup menjamin jumlah kredit. menjamin jumlah kredit.

Transcript of Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

Page 1: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

11

BEBERAPA CONTOH KASUS PERBANKAN BEBERAPA CONTOH KASUS PERBANKAN YANG BELUM TENTU SEMUANYA TERBUKTI YANG BELUM TENTU SEMUANYA TERBUKTI

BENARBENAR

Pemalsuan tanda tangan pemilik agunan.Pemalsuan tanda tangan pemilik agunan. Penggelapan sertifikat tanah.Penggelapan sertifikat tanah. Penipuan.Penipuan. Penyalahgunaan wewenang dalam Penyalahgunaan wewenang dalam

pemberian kredit.pemberian kredit. Proses pemberian kredit tidak memenuhi Proses pemberian kredit tidak memenuhi

prosedur yang ada.prosedur yang ada. Rekayasa dalam proses pemberian kredit.Rekayasa dalam proses pemberian kredit. Nilai agunan yang ada tidak cukup menjamin Nilai agunan yang ada tidak cukup menjamin

jumlah kredit.jumlah kredit.

Page 2: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

22

ILUSTRASI CONTOH KASUS ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA SURAT HUTANGPOLA SURAT HUTANG

Ditengarai Sebagai Pola Menghimpun Dana Masyarakat oleh Ditengarai Sebagai Pola Menghimpun Dana Masyarakat oleh Lembaga Bukan Bank–Masuk dalam kategori Bank Gelap ?Lembaga Bukan Bank–Masuk dalam kategori Bank Gelap ?

Pola Surat Hutang Pola Surat Hutang PT/Group X adalah nasabah giro pada Bank Y dan PT/Group X adalah nasabah giro pada Bank Y dan

beberapa Bank lain.beberapa Bank lain. PT/Group X menghimpun dana masyarakat/nasabah Bank PT/Group X menghimpun dana masyarakat/nasabah Bank

dengan cara :dengan cara : Marketing Bank Y menawarkan kepada Marketing Bank Y menawarkan kepada

masyarakat/nasabahnya “ surat hutang “ dengan opsi “ masyarakat/nasabahnya “ surat hutang “ dengan opsi “ dicairkan tunai atau pembayaran uang muka pembelian dicairkan tunai atau pembayaran uang muka pembelian kavling “ dengan diskonto melebihi bunga bank atau kavling “ dengan diskonto melebihi bunga bank atau diatas penjaminan pemerintah.diatas penjaminan pemerintah.

Masyarakat yang berminat atau tertarik menyetorkan Masyarakat yang berminat atau tertarik menyetorkan dananya ke rekening PT/Group X pada bank Y dan dananya ke rekening PT/Group X pada bank Y dan lainnya.lainnya.

Page 3: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

33

ILUSTRASI CONTOH KASUS ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA SURAT HUTANGPOLA SURAT HUTANG

Nasabah atau masyarakat menerima bukti setor Nasabah atau masyarakat menerima bukti setor berupa sertifikat “ Surat Hutang “ dari Pegawai/Pejabat berupa sertifikat “ Surat Hutang “ dari Pegawai/Pejabat Bank Y. Pegawai yang memasarkan produk tersebut Bank Y. Pegawai yang memasarkan produk tersebut menerima menerima feefee dari penerbit PT/Group X yang dari penerbit PT/Group X yang jumlahnya cukup besar.jumlahnya cukup besar.

Sertifikat memuat No.Surat Hutang, nama nasabah, Sertifikat memuat No.Surat Hutang, nama nasabah, tanggal jatuh tempo, nominal uang pada saat jatuh tanggal jatuh tempo, nominal uang pada saat jatuh tempo, opsi dicairkan tunai atau sebagai pembayaran tempo, opsi dicairkan tunai atau sebagai pembayaran uang muka pembelian “ Kavling “ dan tanda tangan uang muka pembelian “ Kavling “ dan tanda tangan penerbit dan kalusula bahwa “ Surat Hutang “ tersebut penerbit dan kalusula bahwa “ Surat Hutang “ tersebut tidak dapat diperalihkan.tidak dapat diperalihkan.

Page 4: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

44

ILUSTRASI CONTOH KASUS ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA SURAT HUTANGPOLA SURAT HUTANG

Dari penelitian sejumlah nasabah, mereka Dari penelitian sejumlah nasabah, mereka menempatkan dana dalam surat hutang PT/Group X menempatkan dana dalam surat hutang PT/Group X tersebut tidak dimaksudkan untuk membeli kavling tersebut tidak dimaksudkan untuk membeli kavling seperti tercantum dalam opsi, namun motivasinya seperti tercantum dalam opsi, namun motivasinya adalah mendapatkan keuntungan berupa diskonto adalah mendapatkan keuntungan berupa diskonto yang lebih besar dari bunga bank dan tanpa dipotong yang lebih besar dari bunga bank dan tanpa dipotong pajak ( PPh ).pajak ( PPh ).

Seluruh kegiatan penghimpunan dana, pembayaran Seluruh kegiatan penghimpunan dana, pembayaran diskonto dan pengelolaan dana yang masuk diketahui diskonto dan pengelolaan dana yang masuk diketahui dan disetujui oleh managemen PT/Group X.dan disetujui oleh managemen PT/Group X.

Kegiatan penghimpunan dana tersebut telah menarik Kegiatan penghimpunan dana tersebut telah menarik banyak minat masyarakat.banyak minat masyarakat.

Page 5: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

55

ILUSTRASI CONTOH ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA D OKASUS POLA D O

PT X adalah nasabah giro pada Bank Y.PT X adalah nasabah giro pada Bank Y. PT X menghimpun dana masyarakat atau nasabah PT X menghimpun dana masyarakat atau nasabah

Bank Y dengan cara :Bank Y dengan cara : Marketing Bank Y menawarkan kepada Marketing Bank Y menawarkan kepada

masyarakat/nasabahnya “ Penitipan Uang “ dengan masyarakat/nasabahnya “ Penitipan Uang “ dengan kedok “ jaminan pembelian barang (DO) dan memberi kedok “ jaminan pembelian barang (DO) dan memberi penalti ( bunga melebihi bunga bank/di atas jaminan penalti ( bunga melebihi bunga bank/di atas jaminan pemerintah ).pemerintah ).

Masyarakat yang tertarik menyetorkan dananya ke Masyarakat yang tertarik menyetorkan dananya ke rekening PT. X pada bank Y.rekening PT. X pada bank Y.

Nasabah/masyarakat membawa bukti setor ke PT X Nasabah/masyarakat membawa bukti setor ke PT X untuk ditukarkan dengan voucher “ Penerimaan Uang untuk ditukarkan dengan voucher “ Penerimaan Uang Titipan “ yang ditandatangani oleh kasir PT.X.Titipan “ yang ditandatangani oleh kasir PT.X.

Page 6: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

66

ILUSTRASI CONTOH ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA D O KASUS POLA D O

Voucher memuat nama nasabah, tanggal jatuh tempo, Voucher memuat nama nasabah, tanggal jatuh tempo, bunga/penalti, nominal uang yang disetor, dan bunga/penalti, nominal uang yang disetor, dan rekening penyetoran dana setelah jatuh tempo.rekening penyetoran dana setelah jatuh tempo.

Aktivitas penghimpunan dana dicatat dalam Aktivitas penghimpunan dana dicatat dalam penmbukuan/neraca PT X yang direkap dalam penmbukuan/neraca PT X yang direkap dalam “Rekapitulasi Deposito”.“Rekapitulasi Deposito”.

Pembayaran pinalti dan pokok jatuh tempo oleh Dirut Pembayaran pinalti dan pokok jatuh tempo oleh Dirut PT X dengan memberi kuasa kepada Sekretarisnya PT X dengan memberi kuasa kepada Sekretarisnya untuk menandatangani giro PT X.untuk menandatangani giro PT X.

Seluruh kegiatan penghimpun dana, pembayaran Seluruh kegiatan penghimpun dana, pembayaran pinalti dan pengelolaan dana yang masuk diketahui pinalti dan pengelolaan dana yang masuk diketahui dan disetujui oleh management PT X.dan disetujui oleh management PT X.

Page 7: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

77

ILUSTRASI CONTOH ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA D O KASUS POLA D O

Kegiatan penghimpun dana tsb s.d. Mei 2005 menarik Kegiatan penghimpun dana tsb s.d. Mei 2005 menarik banyak masyarakat dan jumlah kumulatif besar.banyak masyarakat dan jumlah kumulatif besar.

Barang bukti sementara antara lain tembusan voucher Barang bukti sementara antara lain tembusan voucher penerimaan uang titipan, rekap deposito dan rekening penerimaan uang titipan, rekap deposito dan rekening koran PT, dan daftar nama nasabah.koran PT, dan daftar nama nasabah.

Masyarakat yang menyetor dana tidak bermaksud Masyarakat yang menyetor dana tidak bermaksud untuk memberi barang PT X tsb dab tidak semua untuk memberi barang PT X tsb dab tidak semua penyetor dana merupakan distributor produk PT X penyetor dana merupakan distributor produk PT X (perorangan) namun motivasi penempatan dana untuk (perorangan) namun motivasi penempatan dana untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari bunga memperoleh keuntungan yang lebih besar dari bunga bank dan tidak dipungut pajak (PPh).bank dan tidak dipungut pajak (PPh).

Page 8: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

88

ILUSTRASI CONTOH ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA PT QSAR KASUS POLA PT QSAR

PT QSAR mengadakan proyek kerjasama agribisnis PT QSAR mengadakan proyek kerjasama agribisnis dengan pejabat, eks pejabat,pengusaha, karyawan eks dengan pejabat, eks pejabat,pengusaha, karyawan eks PHK dan masyarakat dengan menguasai tanah seluas PHK dan masyarakat dengan menguasai tanah seluas 369 Ha di Kabupaten Sukabumi.369 Ha di Kabupaten Sukabumi.

Proyek tsb diikuti oleh banyak orang di seluruh Proyek tsb diikuti oleh banyak orang di seluruh Indonesia, bahkan sampai di luar negeri (Arab, Indonesia, bahkan sampai di luar negeri (Arab, Singapura, Malaysia dan Korea).Singapura, Malaysia dan Korea).

Proposal yang ditawarkan berupa penawaran investasi Proposal yang ditawarkan berupa penawaran investasi untuk komoditi tanaman dan perikanan dengan untuk komoditi tanaman dan perikanan dengan pembagian keuntungan yaitu pengelola memperoleh pembagian keuntungan yaitu pengelola memperoleh 40% dari penghasilan bersih dan pemodal memperoleh 40% dari penghasilan bersih dan pemodal memperoleh 60% dari penghasilan bersih ditambah pengembalian 60% dari penghasilan bersih ditambah pengembalian modal investasi.modal investasi.

Page 9: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

99

ILUSTRASI CONTOH ILUSTRASI CONTOH KASUS POLA PT QSAR KASUS POLA PT QSAR

Ternyata investasi masyarakat tsb tdk seluruhnya Ternyata investasi masyarakat tsb tdk seluruhnya digunakan untuk melakukan kegiatan usaha di bidang digunakan untuk melakukan kegiatan usaha di bidang agribisnis tetapi digunakan juga untuk kegiatan-kegiatan agribisnis tetapi digunakan juga untuk kegiatan-kegiatan lain.lain.

Akibatnya, kegiatan usaha pokok di bidang agribisnis itu Akibatnya, kegiatan usaha pokok di bidang agribisnis itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena itu, baik tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena itu, baik modal maupun keuntungan tidak dapat dibayarkan kepada modal maupun keuntungan tidak dapat dibayarkan kepada masyarakat yang telah menyerahkan uangnya kepada PT masyarakat yang telah menyerahkan uangnya kepada PT QSAR tsb.QSAR tsb.

Berdasarkan Keputusan M.A. No. 308 K/PiD/2004, tanggal Berdasarkan Keputusan M.A. No. 308 K/PiD/2004, tanggal 11 Mei 2004, diputuskan Ramli Araby – Dirut PT. QSAR 11 Mei 2004, diputuskan Ramli Araby – Dirut PT. QSAR telah terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah telah terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Perbankan yaitu menghimpun melakukan tindak pidana Perbankan yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa ijin dari dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa ijin dari Pimpinan Bank Indonesia.Pimpinan Bank Indonesia.

Page 10: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1010

CONTOH SERTIFIKAT CONTOH SERTIFIKAT

KAVLING “SRS”KAVLING “SRS”No:…………………………..No:…………………………..

This KAVLING “SRS” is issued by:This KAVLING “SRS” is issued by:

PT “X “ Tbk., domiciled in ………., having its registered office at ……….., (hereinafter PT “X “ Tbk., domiciled in ………., having its registered office at ……….., (hereinafter referred to as “KAVLING SRS’S issuer ”); to :referred to as “KAVLING SRS’S issuer ”); to :

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. . (hereinafter referred to as “KAVLING SRS’S RECIPIENT”);(hereinafter referred to as “KAVLING SRS’S RECIPIENT”);

Having received the fund transferred by KAVLING SRS’S RECIPIENT and a commitment Having received the fund transferred by KAVLING SRS’S RECIPIENT and a commitment from KAVLING SRS’S ISSUER to make the CASH VALUE payment in the amount of: from KAVLING SRS’S ISSUER to make the CASH VALUE payment in the amount of: ================== IDR ………………………………….. ============ ================== IDR ………………………………….. ============ (…………………………………………………………..) Indonesian Rupiah).(…………………………………………………………..) Indonesian Rupiah).

The above specified amount may be used by KAVLING SRS’ RECIPIENT to exercise the The above specified amount may be used by KAVLING SRS’ RECIPIENT to exercise the option on the MATURITY DATE, either:option on the MATURITY DATE, either:

Page 11: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1111

CONTOH SERTIFIKAT CONTOH SERTIFIKAT 1.1. To buy SPECIFIC PRODUCT(S) and/or REGULAR PRODUCT(S) of KAVLING SRS To buy SPECIFIC PRODUCT(S) and/or REGULAR PRODUCT(S) of KAVLING SRS

ISSUER’S PRODUCT by taking into consideration the CASH VALUE as a down ISSUER’S PRODUCT by taking into consideration the CASH VALUE as a down payment;payment;

OROR

2.2. To accept the CASH VALUE payment to be transferred by KAVLING SRS’S ISSUER To accept the CASH VALUE payment to be transferred by KAVLING SRS’S ISSUER to the appointed bank account.to the appointed bank account.

By issuance of this KAVLING SRS, KAVLING SRS’S ISSUER and KAVLING SRS’S By issuance of this KAVLING SRS, KAVLING SRS’S ISSUER and KAVLING SRS’S RECIPIENT mutually agree to be around and obligated to comply with the Terms and RECIPIENT mutually agree to be around and obligated to comply with the Terms and Conditions as written at the back of this KAVLING SRS, which forms an inseparable part of Conditions as written at the back of this KAVLING SRS, which forms an inseparable part of this KAVLING SRS.this KAVLING SRS.

This KAVLING SRS will automatically be cancelled or void on post MATURITY DATE, the This KAVLING SRS will automatically be cancelled or void on post MATURITY DATE, the same will apply in the case of termination.same will apply in the case of termination.

ISSUANCE DATE :……………………ISSUANCE DATE :……………………

MATURITY DATE :……………………MATURITY DATE :…………………… KAVLING SRS’S ISSUERKAVLING SRS’S ISSUER

Page 12: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1212

CONTOH SERTIFIKAT CONTOH SERTIFIKAT Finance/Accounting copyFinance/Accounting copy

(Internal Only)(Internal Only)

The Bank Account as approved byThe Bank Account as approved by

Kavling SRS’s RecipientKavling SRS’s Recipient

Original Kavling SRSOriginal Kavling SRS

Received by:Received by: Name : ………………………………Name : ………………………………

A/C No. : ………………………………A/C No. : ………………………………

Bank : ………….. Branch:…………Bank : ………….. Branch:…………

(…………………………)(…………………………)

Date :………………..Date :………………..

Page 13: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1313

CONTOH SERTIFIKAT CONTOH SERTIFIKAT

Certificate Number : Certificate Number : Serial Number : …………. Serial Number : ………….

(The “Issuer”)(The “Issuer”)

DEBENTUREDEBENTUREThe issuer promises to pay to:The issuer promises to pay to:

NAMENAME ::

REDEMPTION AMOUNTREDEMPTION AMOUNT : :

ISSUE DATEISSUE DATE ::

MATURITY DATEMATURITY DATE ::

On the above mentioned maturity date, the above redemption amount, upon presentation and On the above mentioned maturity date, the above redemption amount, upon presentation and surrender of this debenture certificate, during normal business hours at the office of the Issuer surrender of this debenture certificate, during normal business hours at the office of the Issuer at ………………. . Interest payable upon maturity is included in redemption amount and is at ………………. . Interest payable upon maturity is included in redemption amount and is subject to withholding tax in accordance with Indonesian Laws and regulations.subject to withholding tax in accordance with Indonesian Laws and regulations.

This debenture certificate is only valid and may only be redeemed, if it is signed by the Issuer This debenture certificate is only valid and may only be redeemed, if it is signed by the Issuer and manually authenticated by the Administration Agent, and shall be subject to the Terms and and manually authenticated by the Administration Agent, and shall be subject to the Terms and Conditions stated overleaf.Conditions stated overleaf.

The Issues,The Issues,

……………………………………………………………………..

Page 14: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1414

ILUSTRASI CONTOH ILUSTRASI CONTOH KASUSKASUS

Perlu dicermati, benarkah bahwa praktek Perlu dicermati, benarkah bahwa praktek penghimpunan dana tersebut merupakan penghimpunan dana tersebut merupakan modus praktek bank gelap ?modus praktek bank gelap ?

Apa yang dimaksud dengan menghimpun Apa yang dimaksud dengan menghimpun dana sebagai suatu kegiatan usaha bank itu ?dana sebagai suatu kegiatan usaha bank itu ?

Apakah yang dimaksud dengan simpanan itu Apakah yang dimaksud dengan simpanan itu menurut UU Perbankan ?menurut UU Perbankan ?

Apakah “ Surat hutang “ tersebut adalah surat Apakah “ Surat hutang “ tersebut adalah surat berharga atau bukan surat berharga ; efek berharga atau bukan surat berharga ; efek atau bukan efek; surat yang berharga atau atau bukan efek; surat yang berharga atau bukan surat yang berharga?bukan surat yang berharga?

Page 15: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1515

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 1(2):Pasal 1(2): ““Bank adalah badan usaha yang Bank adalah badan usaha yang

menghimpun danamenghimpun dana dari masyarakat dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Page 16: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1616

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 1 (5):Pasal 1 (5): ““Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk lainnya Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu”. Pasal 1 (5):yang dipersamakan dengan itu”. Pasal 1 (5):

““Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk lainnya Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu”.yang dipersamakan dengan itu”.

Page 17: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1717

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 1(6) :Pasal 1(6) : ““Giro adalah simpanan yang Giro adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah lainnya atau dengan sarana perintah lainnya atau dengan pemindahbukuan”.pemindahbukuan”.

Page 18: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1818

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 1(7):Pasal 1(7): ““Deposito adalah simpanan yang Deposito adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan Bank”.nasabah penyimpan dengan Bank”.

Pasal 1 (8) :Pasal 1 (8) : ““Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam

bentuk Deposito yang sertifikat bukti bentuk Deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan”.penyimpanannya dapat dipindahtangankan”.

Page 19: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

1919

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 1 (9):Pasal 1 (9): ““Tabungan adalah simpanan yang Tabungan adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,dan/atau alat lainnya yang bilyet giro,dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.dipersamakan dengan itu”.

Page 20: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

2020

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 1 (10) :Pasal 1 (10) : ““Surat Berharga adalah surat pengakuan Surat Berharga adalah surat pengakuan

hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatifnya atau kredit atau setiap derivatifnya atau kepentingan lain atau suatu kewajiban kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang”.pasar uang”.

Page 21: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

2121

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 16 (1) : Pasal 16 (1) : ““Setiap pihak yang melakukan kegiatan Setiap pihak yang melakukan kegiatan

menghimpun dana dari masyarakat dalam menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan undang-undang tersendiri”.diatur dengan undang-undang tersendiri”.

Page 22: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

2222

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 46 (1):Pasal 46 (1): ““Barangsiapa menghimpun dana dari Barangsiapa menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin usaha dari Pimpinan Bank Indonesia izin usaha dari Pimpinan Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, diancam dengan pidana penjara sekurang-diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima)tahun dan paling lama 15 kurangnya 5 (lima)tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta denda sekurang-(lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp 10.000.000.000,-- (sepuluh kurangnya Rp 10.000.000.000,-- (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp miliar rupiah) dan paling banyak Rp 200.000.000.000,-- (dua ratus miliar rupiah)”.200.000.000.000,-- (dua ratus miliar rupiah)”.

Page 23: Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

2323

Beberapa Pasal RujukanBeberapa Pasal Rujukan

Pasal 46(2) :Pasal 46(2) : ““Dalam hal kegiatan sebagaimana dimaksud Dalam hal kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dilakukan oleh badan hukum dalam ayat (1) dilakukan oleh badan hukum yang berbentuk PT, perserikatan, yayasan yang berbentuk PT, perserikatan, yayasan atau koperasi, maka penuntutan terhadap atau koperasi, maka penuntutan terhadap badan-badan dimaksud dilakukan baik badan-badan dimaksud dilakukan baik terhadap mereka yang memberi perintah terhadap mereka yang memberi perintah melakukan perbuatan itu atau yang bertindak melakukan perbuatan itu atau yang bertindak sebagai pimpinan dalam perbuatan itu atau sebagai pimpinan dalam perbuatan itu atau terhadap kedua-duanya”.terhadap kedua-duanya”.