Hukum Newton

10
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 1 MODUL VI GERAK DAN GAYA: DINAMIKA (bagian 2) Sampai saat ini kita telah mengabaikan gesekan, tetapi hal ini harus diperhitungkan pada situasi-situasi praktis. Gesekan ada di antara dua permukaan benda padat karena permukaan yang paling licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba meluncurkan sebuah benda melintasi permukaan lain, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atomik, sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom menjadi sangat dekat dengan atom-atom pada permukaan yang lainnya sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan-ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara kedua permukaan. Peluncuran sebuah benda melintasi suatu permukaan seringkali tersentak-sentak karena adanya pembentukan dan pelepasan ikatan-ikatan ini. Bahkan ketika sebuah benda berguling di atas suatu permukaan, tetap ada gesekan, yang disebut gesekan berguling, walupun biasanya lebih kecil dari ketika benda meluncur melintasi permukaan tersebut. Kita terutama akan memperhitungkan gesekan luncuran pada subbab ini, yang biasanya disebut gesekan kinetik (kinetik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bergerak”). Gambar 9: Ketika sebuah benda ditarik dengan sebuah gaya (FA) sepanjang suatu permukaan, gaya gesekan Ffr melawan gerak. Besar Ffr sebanding dengan besar gaya normal (FN) Ketika sebuah benda bergerak sepanjang permukaan yang kasar, gaya gesekan kinetik bekerja dengan berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Besar gaya gesek kinetik bergantung pada jenis kedua permukaan yang bersentuhan. FN mg FA Ffr

Transcript of Hukum Newton

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 1

    MODUL VI

    GERAK DAN GAYA: DINAMIKA (bagian 2)

    Sampai saat ini kita telah mengabaikan gesekan, tetapi hal ini harus diperhitungkan

    pada situasi-situasi praktis. Gesekan ada di antara dua permukaan benda padat

    karena permukaan yang paling licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala

    mikroskopis. Ketika kita mencoba meluncurkan sebuah benda melintasi permukaan

    lain, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai

    tambahan, pada tingkat atomik, sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan

    atom-atom menjadi sangat dekat dengan atom-atom pada permukaan yang lainnya

    sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan-ikatan kimia,

    sebagai penyatu kecil di antara kedua permukaan. Peluncuran sebuah benda

    melintasi suatu permukaan seringkali tersentak-sentak karena adanya pembentukan

    dan pelepasan ikatan-ikatan ini. Bahkan ketika sebuah benda berguling di atas suatu

    permukaan, tetap ada gesekan, yang disebut gesekan berguling, walupun biasanya

    lebih kecil dari ketika benda meluncur melintasi permukaan tersebut. Kita terutama

    akan memperhitungkan gesekan luncuran pada subbab ini, yang biasanya disebut

    gesekan kinetik (kinetik berasal dari bahasa Yunani yang berarti bergerak).

    Gambar 9: Ketika sebuah benda ditarik dengan sebuah gaya

    (FA) sepanjang suatu permukaan, gaya gesekan Ffr melawan

    gerak. Besar Ffr sebanding dengan besar gaya normal (FN)

    Ketika sebuah benda bergerak sepanjang permukaan yang kasar, gaya

    gesekan kinetik bekerja dengan berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Besar

    gaya gesek kinetik bergantung pada jenis kedua permukaan yang bersentuhan.

    FN

    mg

    FA

    Ffr

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 2

    Untuk suatu permukaan tertentu, eksperimen menunjukkan bahwa gaya gesekan

    kira-kira sebanding dengan gaya normal antara kedua permukaan, yang merupakan

    gaya yang diberikan benda-benda tersebut satu sama lain, dan tegak lurus terhadap

    permukaan sentuhnya (lihat Gambar 9). Gaya gesekan antara permukaan-

    permukaan yang keras sangat sedikit bergantung pada daerah kontak permukaan

    total; yaitu, gaya gesekan pada benda tersebut hampir sama apakah diluncurkan

    pada sisi lebarnya atau pada pinggirnya, dengan menganggap bahwa permukaan-

    permukaan tersebut memiliki kelicinan yang sama. Kita dapat menuliskan

    perbandingannya sebagai persamaan dengan memasukkan konstanta pembanding,

    k:

    Ffr = kFN.

    TABEL 1

    Koefisien Gesekan

    Permukaan

    Koefisien

    Gesekan Statik, S

    Koefisien

    Gesekan Kinetik, k

    Kayu pada kayu 0,4 0,2

    Es pada es 0,1 0,03

    Logam pada logam (dilumasi) 0,15 0,07

    Baja pada baja (tidak dilumasi) 0,7 0,6

    Karet pada beton kering 1,0 0,8

    Karet pada beton basah 0,7 0,5

    Karet pada permukaan padat lainnya 1-4 1

    Teflon pada teflon di udara 0,04 0,04

    Teflon pada baja di udara 0,04 0,04

    Bantalan peluru yang dilumasi

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 3

    kasar, dan faktor-faktor semacam itu. Tetapi k secara kasar tidak bergantung pada

    laju peluncuran.

    Apa yang telah kita bahas sampai saat ini adalah gesekan kinetik, jika satu

    benda meluncur terhadap yang lainnya. Ada juga gesekan statik, yang mengacu

    kepada gaya yang sejajar dengan kedua permukaan, dan bisa ada walaupun

    permukaan-permukaan tersebut tidak meluncur satu sama lain. Misalkan sebuah

    benda seperti meja berada keadaan diam di lantai horisontal. Jika tidak ada gaya

    horisontal yang diberikan pada meja, tidak ada pula gaya gesekan. Anda

    memberikan gaya horisontal, tetapi meja tidak bergerak, sehingga pasti ada gaya

    lain pada meja yang menahannya tidak bergerak (gaya total adalah nol pada benda

    yang tidak bergerak). Ini adalah gaya gesekan statik yang diberikan oleh lantai pada

    meja. Jika Anda mendorong dengan gaya yang lebih besar tanpa bisa

    menggerakkan meja, gaya gesekan statik juga bertambah. Jika Anda mendorong

    cukup kuat, meja pada akhirnya akan mulai bergerak, dan gesekan kinetik

    mengambil alih. Pada saat ini, Anda telah melampaui gaya gesekan statik

    maksimum, yang dinyatakan dengan Fmax = SFN, di mana S adalah koefisien

    gesekan statik (Tabel 1). Karena gaya gesekan statik dapat bervariasi dari nol

    sampai nilai maksimum ini, kita tuliskan

    NFF Sfr

    Anda mungkin telah memperhatikan bahwa seringkali lebih mudah untuk menjaga

    agar sebuah benda yang berat tetap bergerak, seperti mendorong sebuah meja,

    daripada membuatnya mulai bergerak. Hal ini konsisten dengan kenyataan (lihat

    Tabel 1) bahwa S biasanya lebih besar dari k. (Tidak akan lebih kecil. Mengapa?)

    Contoh :

    8. Kotak misteri 10 kg kita berada dalam keadaan diam di lantai horisontal.

    Koefisien gesek statik adalah S = 0,4 dan koefisien gesek kinetik adalah k =

    0,3. Tentukan gaya gesekan, Ffr, yang bekerja pada kotak jika eksternal

    horisontal FA diberikan dengan besar: (a) 0, (b) 10 N, (c) 20 N, (d) 38 N, dan

    (e) 40 N.

    Jawab :

    Diagram benda-bebas kotak ditunjukkan pada Gambar 9. Tidak ada gerak

    pada arah vertikal, sehingga 0yy maF menghasilkan 0mgFN .

    Dengan demikian, gaya normal untuk semua kasus adalah

    988,910 mgFN N.

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 4

    (a) Karena tidak ada gaya yang diberikan pada kasus pertama ini, kotak tidak

    bergerak, dan 0frF .

    (b) Gaya gesekan statik akan melawan gaya yang diberikan sampai

    maksimum

    39984,0 NFS N.

    Gaya yang diberikan adalah FA = 10 N. Dengan demikian kotak tidak akan

    bergerak; karena 0rX FFF fA sehingga 10rFf N.

    (c) Gaya yang diberikan sebesar 20 N, juga tidak cukup untuk menggerakkan

    kotak. Dengan demikian 20rFf N untuk mengimbangi gaya yang diberikan.

    (d) Gaya 38 N masih belum cukup besar untuk menggerakkan kotak;

    sehingga gaya gesekan sekarang bertambah sampai 38 N untuk

    mempertahankan kotak dalam keadaan diam.

    (e) Gaya sebesar 40 N akan mulai menggerakkan kotak karena melampaui

    gaya gesek statik maksimum, 39984,0 NFS N. Sekarang kita tidak

    mempunyai gesekan statik, melainkan gesekan kinetik, dan besarnya adalah

    29983,0 Nf FF kr N.

    Sekarang ada gaya total (horisontal) pada kotak dengan besar

    112940 F N, sehingga kotak akan dipercepat dengan

    1,11011 mFax m/s2.

    Selama gaya yang diberikan sebesar 40 N. Gambar 10 menunjukkan grafik

    yang merangkum contoh ini.

    Gambar 10: Besar gaya gesekan sebagai fungsi gaya

    10 20 30 40 50 60 70

    10

    20

    30

    40

    50

    Gesekan

    statik

    Gesekan

    kinetik

    Ffr = SFN

    Gaya yang diberikan, FA SFN

    tidak

    bergerak

    meluncur

    Gay

    a ges

    ekan

    Ffr

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 5

    eksternal yang diberikan kepada sebuah benda yang pada

    awalnya dalam keadaan diam. Sementara gaya yang

    diberikan dinaikkan besarnya, gaya gesek statik bertambah

    secara linier untuk mengimbanginya, sampai gaya yang

    diberikan sama dengan SFN. Jika gaya yang diberikan

    dinaikkan terus, benda tersebut akan mulai bergerak, dan

    gaya gesekan berkurang menjadi suatu nilai konstan yang

    merupakan karakteristik dari gesekan kinetik.

    Sekarang kita lihat beberapa contoh yang melibatkan gesekan kinetik dalam

    berbagai situasi. Perhatikan bahwa baik gaya normal maupun gaya gesekan adalah

    gaya-gaya yang diberikan satu permukaan terhadap yang lainnya; yang satu tegak

    lurus terhadap permukaan kontak (gaya normal), dan yang lainnya sejajar (gaya

    gesekan).

    Contoh :

    9. Pada Gambar 11, dua kotak dihubungkan dengan tali yang dihubungkan

    melalui sebuah katrol. Koefisien gesekan kinetik di antara kotak I dan meja

    adalah 0,2. Kita abaikan massa tali dan katrol dan gesekan katrol, yang

    berarti kita dapat menganggap gaya yang diberikan pada satu ujung tali akan

    memiliki besar yang sama dengan ujung yang lain. Kita ingin mencari

    percepatan, a, dari sistem, yang akan mempunyai besar yang sama untuk

    kedua kotak dengan menganggap tali tidak meregang. Sementara kotak II

    bergerak ke bawah, kotak I bergerak ke kanan.

    (a)

    2 kg

    5 kg

    I

    II

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 6

    Gambar 11: Contoh 9.

    Jawab :

    Diagram benda-bebas ditunjukkan untuk setiap kotak pada Gambar 11b dan

    c. Kotak I tidak bergerak pada arah vertikal, sehingga gaya normal hanya

    mengimbangi berat,

    498,9501 gmFN N.

    Pada arah horisontal, ada dua gaya pada kotak I (Gambar 9b): FT, tegagnan

    pada tali (yang besarnya tidak kita ketahui), dan gaya gesekan

    8,9492,0 Nf FF kr N.

    Adalah percepatan horisontal yang kita cari; kita gunakan hukum Newton

    kedua pada arah x, FIX = m1aX, yang menjadi (dengan mengambil arah

    positif ke kanan dan menentukan aIX = a):

    amFFF rx 1fTI [kotak II]

    [Perhatikan di sini bahwa jika a 0, maka FT tidak sama dengan mIIg.] Kita

    mempunyai dua hal yang tidak diketahui, a dan FT, dan kita juga mempunyai

    dua persamaan. Kita selesaikan persamaan kotak I untuk FT;

    amFF rT 1 f ,

    dan mensubstitusikan persamaan ini ke persamaan untuk kotak II:

    amamFgm r IIfII 1 .

    Sekarang kita selesaikan untuk a dan masukkan nilai-nilainya:

    4,125

    8,96,19

    III

    fII

    mm

    Fgma r m/s2,

    yang merupakan percepatan kotak I ke kanan, dan kotak II ke bawah. Jika

    I

    FN

    FT

    Ffr

    mIg

    (b)

    mIIg

    FT

    (c)

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 7

    kita ingin, kita bisa menghitung FT dengan menggunakan persamaan

    pertama:

    174,158,91 amFF frT N.

    Kita sekarang membahas beberapa contoh benda yang bergerak pada

    bidang miring seperti bukit atau jalan yang landai. Penyelesaian masalah biasanya

    lebih mudah jika kita pilih sistem koordinat xy sedemikian sehingga sumbu x

    menunjuk sepanjang bidang miring (apakah ke atas atau ke bawah bidang), dan

    sumbu y tegak lurus terhadap bidang miring tersebut, seperti ditunjukkan pada

    Gambar 10. Hal ini cukup membantu karena dengan demikian a hanya memiliki satu

    komponen, dan jika ada gesekan, dua dari gaya-gaya yang terlibat hanya

    mempunyai satu komponen: Ffr sepanjang bidang, berlawanan dengan kecepatan

    benda, dan FN yang tidak vertikal tetapi tegak lurus terhadap bidang.

    Gambar 12: Gaya-gaya pada sebuah benda yang meluncur

    ke bawah pada bidang miring.

    Contoh :

    10. Pemain ski pada Gambar 13a baru mulai menuruni lereng dengan kemiringan

    30. Dengan menganggap koefisien gesekan kinetik 0,1, (a) Gambar diagram

    benda-bebas, kemudian hitung (b) percepatannya dan (c) laju yang ia capai

    setelah 4 detik.

    Jawab :

    (a) Diagram benda-bebas pada Gambar 13b menunjukkan semua gaya yang

    berkerja pada pemain ski: beratnya (FG = mg) ke bawah, dan kedua gaya

    yang diberikan oleh salju pada skigaya normal yang tegak lurus terhadap

    permukaan salju, dan gaya gesekan yang sejajar dengan permukaan. Agar

    mudah, ketiga gaya ini digambarkan bekerja pada satu titik pada Gambar

    FN y

    Fft

    FG = mg

    x

    Gerak

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 8

    13b. Juga agar lebih mudah, kita pilih sumbu x sejajar dengan permukaan

    salju dengan arah positif ke bawah bukit, dan sumbu y tegak lurus

    permukaan.

    Gambar 13: Contoh 10. Pemain ski yang menuruni lereng.

    Dengan pilihan ini, kita hanya harus menguraikan satu vektor menjadi

    komponen-komponen, yaitu berat. Komponen-komponen berat digambarkan

    sebagai garis terputus-putus pada Gambar 13c. Komponen-komponen

    tersebut dinyatakan dengan

    30

    (a)

    30

    +y

    +x

    Ffr (Ffr = kFN)

    FG

    FN

    (b)

    +y

    +x

    Ffr (Ffr = kFN)

    FG

    FN

    (c)

    FGy

    FGx

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 9

    sinmgFGx ,

    cosmgFGy ,

    di mana kita tetap bersifat umum dengan menggunakan , dan bukan 30.

    (b) Untuk menghitung percepatannya ke kaki bukit, ax, kita pakai hukum

    Newton kedua pada arah x:

    xk

    xx

    maFmg

    maF

    Nsin

    dengan kedua gaya tersebut adalah komponen gaya gravitasi (atah +x) dan

    gaya gesekan (arah x). Kita ingin mencari nilai ax, tetapi kita belum

    mengetahui FN pada persamaan di atas. Mari kita lihat apakah kita bisa

    mendapatkan FN dari komponen y hukum Newton kedua:

    0cos

    y

    yy

    mamgF

    maF

    N

    kita tentukan ay = 0 karena tidak ada gerak pada arah y (tegak lurus dengan

    lereng). Dengan demikian kita bisa menyelesaikan untuk FN:

    cosmgF N

    dan kita substitusikan persamaan ini ke persamaan sebelumnya untuk max:

    xmamgkmg )cos(sin .

    Ada m pada setiap suku, sehingga bisa dihilangkan. Dengan demikian

    (dengan memasukkan = 30 dan k = 0,1):

    ggggga kx 41,0866,01,05,030cos30sin .

    Percepatan pemain ski itu adalah 0,41 kali percepatan gravitasi, yang jika

    dihitung adalah 48,941,0 a m/s2. Menarik sekali bahwa massa bisa

    dihilangkan, sehingga kita sampai pada kesimpulan yang berguna bahwa

    percepatan tidak bergantung pada massa. Kenyataan bahwa penghilangan

    seperti itu kadang-kadang terjadi, sehingga kita bisa mendapatkan

    kesimpulan yang berguna selain menghemat perhitungan, merupakan

    keuntungan besar dalam mengangani persamaan-persamaan aljabar dan

    memasukkan nilai-nilai hanya pada langkah terakhir.

    (c) Laju setelah 4 detik dicari dengan menggunakan persamaan 2-10a:

    164400 at m/s,

    dengan anggapan pemain ski itu mulai dari keadaan diam.

  • PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dian Widiastuti FISIKA I 10

    11. Misalkan salju pada contoh 10 menjadi cair dan pemain ski meluncur pada

    kemiringan 30 tersebut dengan laju konstan. Apa yang bisa Anda katakan

    mengenai koefisien gesek, k?

    Jawab :

    Sekarang pemain ski menuruni lereng tersebut dengan laju konstan, dan kita

    ingin mencari k. Diagram benda-bebas dan persamaan maF untuk

    komponen-komponen x dan y akan sama dengan di atas, kecuali bahwa

    sekarang kita ketahui ax = 0. Dengan demikian

    0sin

    0cos

    xx

    yy

    maFmgF

    mamgFF

    Nk

    N

    Dari persamaan pertama, kita dapat cosmgF N ; kita substitusikan pada

    persamaan kedua:

    0)cos(sin mgmg k .

    Sekarang kita selesaikan untuk k:

    tan

    cos

    sin

    cos

    sin

    mg

    mgk

    yang untuk = 30 adalah

    58,030tantan k

    Perhatikan bahwa kita dapat menggunakan persamaan

    tank

    untuk menentukan k dalam berbagai kondisi. Yang harus kita lakukan

    hanyalah meneliti dengan sudut kemiringan berapa pemain ski bergerak

    dengan laju konstan. Ini merupakan alasan lain untuk menjelaskan mengapa

    pemasukan angka pada langkah terakhir seringkali berguna: kita juga

    mendapatkan hasil umum yang juga berguna untuk situasi lain.