HUKUM JOULE - PUJI K. P - 1113100101.pdf

22
HUKUM JOULE (L1) PUJI KUMALA PERTIWI 1113100101 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ABSTRAK Telah dilakukan percobaan tentang Hukum Joule, panas yang telah ditimbulkan oleh arus listrik percobaan yang mana dalam percobaan ini bertujuan untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan Hukum Joule dan menentukan harga 1 joule. Pada percobaan yang telah dilakukan untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan hukum joule dan menentukan harga 1 joule. Digunakan variasi arus listrik 0,4 A dan 0,5 A, serta dengan suhu awal 18 o dengan menggunakan rangkaian 1 dan rangkaian 2. Percobaan voltameter ini menggunakan prinsip Hukum Joule. Data yang diperoleh antara lain yaitu suhu akhir dan waktu yang dicapai. Setelah diperoleh data maka data diolah dan dilakukan perhitungan menggunakan hukum Joule. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa hasil rata-rata Q dan H lebih besar saat pada rangkaian 1, harga 1 joule adalah hasil rata-rata perhitungan H Kata kunci : Hukum Joule, Arus Listrik, Panas.

Transcript of HUKUM JOULE - PUJI K. P - 1113100101.pdf

  • HUKUM JOULE (L1)PUJI KUMALA PERTIWI

    1113100101JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    ABSTRAKTelah dilakukan percobaan tentang Hukum Joule, panas yang telah ditimbulkan

    oleh arus listrik percobaan yang mana dalam percobaan ini bertujuan untuk menentukanpanas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan Hukum Joule danmenentukan harga 1 joule. Pada percobaan yang telah dilakukan untuk menentukan panasyang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan hukum joule dan menentukanharga 1 joule. Digunakan variasi arus listrik 0,4 A dan 0,5 A, serta dengan suhu awal 18 odengan menggunakan rangkaian 1 dan rangkaian 2. Percobaan voltameter inimenggunakan prinsip Hukum Joule. Data yang diperoleh antara lain yaitu suhu akhir danwaktu yang dicapai. Setelah diperoleh data maka data diolah dan dilakukan perhitunganmenggunakan hukum Joule. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa hasil rata-rata Q dan Hlebih besar saat pada rangkaian 1, harga 1 joule adalah hasil rata-rata perhitungan H

    Kata kunci : Hukum Joule, Arus Listrik, Panas.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangKita mengetahui bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian juga

    menghasilkan panas. Pada peralatan - peralatan yang menggunakan arus listriksebagai sumber energinya, apabila kita aktifkan dalam jangka waktu tertentu,maka akan timbul panas pada bagian rangkaian listrik yang merupakan tempat /pusat aktifitas arus listrik. Hal inilah yang melatar belakangi praktikum kamitentang panas yang ditimbulkan oleh arus listrik. Kenyataan tersebut perlu dikajilebih lanjut mengingat panas yang ditimbulkan tergantung oleh beda potensial,arus listrik serta waktu yang diperlukan.

    1.2 Rumusan MasalahPermasalahan dalam percobaan ini adalah bagaimana menentukan panas

    yang ditimbulkan oleh arus listrik, dan bagaimana membuktikan hukum Joule danmenentukan harga 1 joule

    1.3 Tujuan PercobaanTujuan dalam percobaan ini untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh

    arus listrik dan untuk membuktikan Hukum Joule dan menentukan harga 1 joule.

  • + -

    BAB IIDASAR TEORI

    2.1 Arus Listrik

    Ketika terminal-terminal baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yangkontinu, maka didapatkan rangkaian listrikseperti pada gambar 2.1(a), dan padadiagram rangkaian, seperti pada gambar 2.1(b). Baterai disimbolkan seperti ini

    [Symbol baterai]

    Garis yang lebih panjang pada symbol ini menyatakan terminal positif, danyang lebih pendek terminal negative. Alat yang diberi daya oleh baterai bisaberupa bola lampu (yang hanya merupakan kawat halus di dalam bola kaca hampaudara), pemanas, radio, atau apapun. Ketika rangkaian seperti ini terbentuk,muatan dapat mengalir melalui kawat rangkaian, dari satu terminal baterai keyang lainnya. Aliran muatan seperti ini dinamakan arus listrik. Lebih tepat lagi,arus listrik pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total muatan yangmelewatinya persatuan waktu pada suatu titik. Dengan demikian arus rata-rata Ididefinisikan sebagai

    I = (2.1)Dimana Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi

    selama jangka waktu t. Arus listrik diukur dalam coloumb per detik, satuan inidiberi nama ampere (A). Satuan yang sering digunakan adalah miliampere (1 mA= 10-3 A) dan microampere (1 A = 10-6 A).

    Pada rangkaian tunggal, seperti pada gambar 2.1, arus pada setiap saat sama padasatu titik. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan muatan listrik(muatan tidakhilang).

  • (a) (b)

    Gambar 2.1 (a) Rangkaian listrik sederhana. (b) Gambar

    skematis dari rangkaian yang sama.

    Konduktor mengandung banyak electron bebas. Berarti bila kawat penghantardihubungkan ke terminal-terminal baterai seperti pada gambar 2.1, sebenarnyaelectron bermuatan negative yang mengalir pada kawat. Ketika kawat pertamakali dihubungkan, beda potensial antara terminal-terminal baterai mengakibatkanadanya medan listrik di dalam kawat dan paralel terhadapnya. Dengan demikianelektron-elektron bebas pada satu ujung kawat tertarik ke terminal positif, danpada saat yang sama, elektron-elektron meninggalkan terminal negative bateraidan memasuki kawat diujung yang lain. Ada aliran electron yang kontinu melaluikawat yang mulai kawat terhubung ke kedua terminal. Ketika kita membicarakanarus yang mengalir pada rangkaian, yang kita maksud adalah aliran muatanpositif. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai arus konvensional. Ketika kitaingin membicarakan arah aliran electron, kita akan menyebutnya arus electronsecara spesifik. Pada zat cair dan gas, baik muatan (ion) positif dan negative dapatbergerak.

    (Douglas. C. Giancolli. Fisika. 65)

    2.2 Hambatan dan ResistorUntuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian dibutuhkan beda potensial,

    yaitu dengan baterai. Georg Simon Ohm (1787-1854) menentukan denganeksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial vyang diberikan ke ujung-ujungnya.

    +

    6V

    -

    alat

    -+

    arus

  • Besarnya aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan,tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron.Elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat.Semakin tinggi hambatan ini, semakin kecil arus untuk suatu tegangan V, makadapat disimpulkan bahwa arus berbanding terbalik dengan hambatan.

    I = ...(2.2)di mana R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensialyang melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir. Hubungan inidikenal sebagai Hukum Ohm. Satuan untuk hambatan disebut Ohm dan disingkat (huruf besar Yunani untuk omega). Karena R = V/I . maka 1 ekivalen dengan

    1 V/A.

    semua alat listrik, dari pemanas sampai bola lampu hingga amplifier stereo,memberikan hambatan terhadap aliran arus. Filament bola lampu dan pemanaslistrik merupakan jenis kawat khusus yang hambatannya mengakibatkan alattersebut menjadi sangat panas. Umumnya, kawat penghubung memiliki hambatanyang sangat kecil dibandingkan dengan hambatan filament atau kumparan kawat.Kebanyakan rangkaian, terutama pada alat-alat elektronik, resistor digunakanuntuk mengendalikan besar arus. Resistor mempunyai hambatan mulai kurangdari satu ohm sampai jutaan ohm. Dua jenis utama adalah resistor gulungan kawatyang terdiri dari kumparan kawat halus, dan resistor komposisi yang biasanyaterbuat dari karbon semikonduktor.

    Kode Warna Resistor

    Warna Angka Faktor Pengali Toleransi

    (%)Hitam 0 1

    Coklat 1 101

    Merah 2 102

    Jingga 3 103

    Kuning 4 104

    Hijau 5 105Biru 6 106

  • Ungu 7 107

    Abu-abu 8 108

    Putih 9 109

    Emas 10-1 5%

    Perak 10-2 10%

    Tidak berwarna 20%

    Nilai hambatan suatu resistor dituliskan di sebelah luarnya atau dinyatakandengan kode warna, sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas dan pada tabel,dua warna pertama menyatakan dua digit pertama nilai hambatan, warna ketigamenyatakan pangkat sepuluh yang digunakan untuk mengalikan, dan keempatmerupakan toleransi pembuatan. Sebagai contoh, resistor yang keempat warnanyaadalah merah, hijau, jingga, dan perak mempunyai hambatan sebesar 25.000 (25 k), dengan penyimpanan 10 persen.

    (Douglas. C. Giancolli. Fisika. 67-69)

    2.3 Daya ListrikEnergy listrik diubah menjadi energy panas pada hambatan kawat dikenal

    dengan elemen pemanas. Pada bola lampu biasa, filamen kawat yang kecil

    menjadi panas sehingga bersinar, hanya beberapa persen energy yang diubahmenjadi cahaya tampak dan sisanya lebih dari dari 90 % menjadi energy panas.Filament bola lampu dan elemen pemanas pada alat-alat rumah tangga memilikihambatan yang biasanya sekitar antara beberapa ohm sampai beberapa ratus ohm.Energy listrik diubah menjadi energy panas atau cahaya pada alat-alat seperti itukarena arus biasanya agak besar, dan ada banyak tumbukan antara electron yangbergerak dan atom pada kawat. Pada setiap tumbukan sebagian energy electronditransfer ke atom yang ditumbuknya. Sebagai akibatnya, energy kinetic atombertambah dan dengan demikian temperature elemen kawat bertambah. Energypanas yang bertambah ini (energy dalam) dapat ditransfer sebagai kalor dengankonduksi dan konveksi ke udara pada pemanas atau ke makanan pada wajan,dengan radiasi ke roti pada pemanggang, atau diradiasikan sebagai cahaya.

  • Energy yang diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial sebesar Vadalah

    V= ...(2.3)

    dimana potensial listrik dinyatakan dengan symbol V dan muatan q memilikienergy potensial listrik sebesar EP.Maka untuk mencari daya P, yang merupakan kecepatan perubahan energyadalah,

    P = daya = = (2.4)

    Muatan yang mengalir per detik Q/t, merupakan arus listrik I. Dengan demikiandidapatkan,

    P = IV (2.5)

    Hubungan umum ini menghasilkan daya yang diubah oleh suatu pernagkatdimana I adalah arus yang melewatinya dan V adalah beda potensial yangmelintasinya. Rumus ini juga menyatakan daya yang diberikan oleh sebuahsumber seperti baterai. Satuan SI daya listrik untuk semua jenis daya lainnya,yaitu watt (1 watt = 1 J/det)

    4.4 Efek Joule

    Menjaga agar arus tetap mengalir dalam suatu konduktor memerlukanpengeluaran energi. Energi juga harus diberikan untuk mempercepat suatu iondalam sebuah akselerator atau tabung electron, tetapi ada perbedaannya. Dalamakselerator energy yang diberikan digunakan untuk mempercepat ionnya. Dalamsuatu konduktor, karena adanya interaksi antara elektron-elektron dan ion-ionpositif dari lattice kristal, energy yang dipasok ke electron-elektron dipindahkanke lattice cristal sehingga memperbesar energy penggetar lattice tersebut.Akibatnya suhu material akan naik dan ini adalah efek pemanasan arus yang telahdiketahui dengan baik dan disebut efek joule.

    (Marcello Alonso. 80)

  • _ +V

    Thermometer

    +_ AV

    (b)

    E-

    +

    K

    - +A

    - +VE

    -

    +_

    +-

    Thermometer

    K

    (a)

    BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

    3.1 Alat dan BahanAdapun alat-alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan Hukum Joule

    panas yang ditimbulkan oleh arus listrik antara lain satu set Kalorimeter denganperlengkapannya, satu buah Thermometer, satu buah Adaptor, satu buahStopwatch, satu buah Tahanan geser (Rg), Satu buah Ampermeter (A) dan satubuah Voltmeter (V)3.2 Skema Alat

    Gambar 3.1 Skema Alat Hukum Joule Panas yang Ditimbulkanoleh Arus Listrik

    Gambar 3.2 Skema Alat Hukum Joule Panas yang Ditimbulkanoleh Arus Listrik

  • 3.3 Skema KerjaDalam melakukan percobaan Hukum Joule Panas yang Ditimbulkan oleh

    Arus Listrik ini hal pertama yang perlu dilakukan yaitu alat dirangkai seperti padagambar 3.1(a) setelah itu dihubungkan dengan tegangan PLN seijin assisten, lalukalorimeter K diisi dengan air, dicatat massa air dalam Kalorimeter, kemudiandiberi arus listrik (untuk variasinya 0.4 A dan 0.5 A), diusahakan arus konstandengan mengatur tahanan geser Rg. Waktu dihitung setiap perubahan satu suhu.Dan begitu juga diulangi saat rangkaian 2, seperti pada gambar 3.1(b)

  • BAB IVANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisa DataDari percobaan yang telah dilakukan untuk menentukan panas yang

    ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan hukum joule danmenentukan harga 1 joule. Digunakan variasi arus listrik 0,4 A dan 0,5 A, sertadengan suhu awal 18 o dengan menggunakan rangkaian 1 dan rangkaian 2, dandiperoleh data sebagai berikut :Tabel 4.1 Data hasil percobaan dengan menggunakan rangkaian 1 saat arus listrik0,4 A

    massa air kalor jenissuhu

    awal suhu volt arus

    waktu

    (s)199.4 18 18 7 0.4 0

    199.4 18 19 7 0.4 172

    199.4 18 20 7 0.4 384

    199.4 18 21 7 0.4 602

    199.4 18 22 7 0.4 845

    199.4 18 23 7 0.4 1082

    199.4 18 24 7 0.4 1355

    199.4 18 25 7 0.4 1658

    199.4 18 26 7 0.4 2020

    199.4 18 27 7 0.4 2282

  • Tabel 4.2 Data hasil percobaan dengan menggunakan rangkaian 1 saat arus listrik0,5 A

    massa air kalor jenissuhu

    awal suhu volt arus

    waktu

    (s)199.4 18 18 9 0.5 0

    199.4 18 19 9 0.5 79

    199.4 18 20 9 0.5 201

    199.4 18 21 9 0.5 317

    199.4 18 22 9 0.5 459

    199.4 18 23 9 0.5 606

    199.4 18 24 9 0.5 755

    199.4 18 25 9 0.5 917

    199.4 18 26 9 0.5 1147

    199.4 18 27 9 0.5 1417

    Tabel 4.3 Data hasil percobaan dengan menggunakan rangkaian 2 saat arus listrik0,4 A

    massa air kalor jenissuhu

    awal suhu Volt arus

    waktu

    (s)199.4 18 18 7 0.4 0

    199.4 18 19 7 0.4 198

    199.4 18 20 7 0.4 424

    199.4 18 21 7 0.4 691

    199.4 18 22 7 0.4 925

    199.4 18 23 7 0.4 1152

    199.4 18 24 7 0.4 1398

    199.4 18 25 7 0.4 1582

  • Tabel 4.4 Data hasil percobaan dengan menggunakan rangkaian 2 saat arus listrik0,5 A

    massa

    air

    kalor

    jenis suhu awal suhu Volt aruswaktu

    (s)199.4 18 18 0.5 0

    199.4 18 19 0.5 180

    199.4 18 20 0.5 345

    199.4 18 21 0.5 490

    199.4 18 22 0.5 630

    199.4 18 23 0.5 782

    199.4 18 24 0.5 934

    199.4 18 25 0.5 1103

    4.2 PerhitunganUntuk menentukan Q1 (panas yang diterima air) digunakan persamaan Q1 =

    w (Ta-Tm), untuk menentukan Q2 (panas yang diterima kalorimeter) digunakanpersamaan Q2 = 0,26w (Ta-Tm), dan untuk menentukan nilai H (jumlah panasyang timbul) digunakan persamaan H = V i t

    4.2.1 Perhitungan Q1Q1 = w (Ta-Tm)

    = 151.4 (19-18)= 151.4 kalori

  • Tabel 4.5 perhitungan Q1 pada rangkaian 1W Tm Ta Q1

    151.4 18 19 151.4151.4 18 20 302.8151.4 18 21 454.2151.4 18 22 605.6151.4 18 23 757151.4 18 24 908.4151.4 18 25 1059.8151.4 18 26 1211.2151.4 18 27 1362.6

    Tabel 4.6 Perhitungan Q1 pada rangkaian 2W Tm ta Q1

    151.4 18 19 151.4151.4 18 20 302.8151.4 18 21 454.2151.4 18 22 605.6151.4 18 23 757151.4 18 24 908.4151.4 18 25 1059.8

    4.2.2 Perhitungan Q2Q2 = 0.26 w (Ta-Tm)

    = 0.26 x 151.4 (19-18)= 39.364 kalori

    Tabel 4.7 perhitungan Q2 pada rangkaian 1hargaair Tm ta Q239.364 18 19 39.36439.364 18 20 78.72839.364 18 21 118.09239.364 18 22 157.45639.364 18 23 196.8239.364 18 24 236.18439.364 18 25 275.54839.364 18 26 314.91239.364 18 27 354.276

  • Tabel 4.8 perhitungan Q2 pada rangkaian 2W Tm ta Q239.364 18 19 39.36439.364 18 20 78.72839.364 18 21 118.09239.364 18 22 157.45639.364 18 23 196.8239.364 18 24 236.18439.364 18 25 275.548

    4.3 Perhitungan H

    H = V.I.t

    = 7 x 0.4 x 172

    = 481.6 JouleTabel 4.9 perhitungan H untuk arus listrik 0.4 pada rangkaian 1

    V I T H7 0.4 172 481.67 0.4 384 1075.27 0.4 602 1685.67 0.4 845 23667 0.4 1082 3029.67 0.4 1355 37947 0.4 1658 4642.47 0.4 2020 56567 0.4 2282 6389.6

    Tabel 4.10 perhitungan H untuk arus listrik 0.5 A pada rangkaian 1

    V I t H9 0.5 79 355.59 0.5 201 904.59 0.5 317 1426.59 0.5 459 2065.59 0.5 606 27279 0.5 755 3397.59 0.5 917 4126.59 0.5 1147 5161.59 0.5 1417 6376.5

  • Tabel 4.11 perhitungan H untuk arus listrik 0.4 A pada rangkaian 2

    V I t H7 0.4 198 554.47 0.4 424 1187.27 0.4 691 1934.87 0.4 925 25907 0.4 1152 3225.67 0.4 1398 3914.47 0.4 1582 4429.6

    Tabel 4.12 perhitungan H untuk arus listrik 0.5 A pada rangkaian 2

    V I t H9 0.5 180 8109 0.5 345 1552.59 0.5 490 22059 0.5 630 28359 0.5 782 35199 0.5 934 42039 0.5 1103 4963.5

    4.3 PembahasanPada percobaan Hukum Joule, Panas yang ditimbulkan oleh arus listrik yang

    bertujuan untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untukmembuktikan Hukum Joule dan menentukan harga 1 joule.Prinsip pada percobaanini antara lain Hukum joule, arus listrik, daya listrik, hambatan dan resistor.Percobaan ini menggunakan 2 variasi yaitu 0,5 A dan 0,4 A. Pada percobaan iniyang dihasilkan adalah waktu yang ditempuh saat suhu mengalami kenaikan 1derajat, yaitu mulai dari 18 derajat sampai yang terakhir 27 derajat.

    Pada percobaan hukum joule, panas yang ditimbulkan oleh arus listrik iniperalatan dan bahan yang digunakan adalah amperemeter, voltmeter, stopwatch,tahanan geser, adaptor/power supply, thermometer, calorimeter. Dan Cara kerjapercobaan ini sudah dijelaskan di bab 3, subbab 3.3. Pada percobaan ini ada duaperhitungan yaitu perhitungan Q1 , Q2 dan perhitungan H.

  • Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan adalah diketahui hasilsebagai berikut yang pertama perhitungan Q1 , nilai Q1 rata-rata pada rangkaian 1adalah 757 K, nilai Q1 rata-rata pada rangkaian 2 adalah 605,6 K,

    Sedangkan pada perhitungan Q2 dihasilkan nilai Q2 rata-rata pada rangkaian1 adalah 196,52 K, nilai Q2 rata-rata pada rangkaian 2 adalah 157,456 K.

    Perhitungan rata-rata H yang didapatkan, nilai rata-rata H pada rangkaian 1saat menggunakan 0,4 A adalah 3235,56 , dan rata-rata H saat menggunakan0,5A adalah 2949, Perhitungan rata-rata H yang didapatkan, nilai rata-rata H padarangkaian 2 saat menggunakan 0,4 A adalah 2548, dan rata-rata H saatmenggunakan 0,5A adalah 2869,71.

    Dari hasil perhitungan terlihat bahwa hasil rata-rata Q dan H lebih besar saatpada rangkaian 1. Berarti rangkaian 1 lebih menguntungkan daripada rangkaian 2.Harga 1 joule adalah hasil rata-rata dari perhitungan H.

    Arus listrik bisa menimbulkan panas ketika dua benda yang mempunyaisuhu yang berbeda dihubungkan satu sama lain dihubungkan, maka akan terjaditransfer energi atau aliran energi dari benda yang suhunya lebih tinggi ke bendayang suhunya lebih rendah. Energi yang dipindahkan pada kondisi-kondisi sepertiini biasa disebut sebagai energi kalor/panas (heat). Ketika suatu benda dipanaskanmaka energi diberikan pada benda itu. Ketika suatu benda dipanaskan maka bendatersebut akan kehilangan energi. Dan kita biasanya beranggapan bahwa satu kaloriakan mengubah temperatur satu gram air satu derajat Celsius. Tentu saja energikalor tidak berbeda dari energi mekanik. Kalori pasti merupakan satuan energiyang lain yang mirip dengan Erg atau Joule. Salah satu cara untuk menemukanhubungan antara kalori dan joule adalah mengukur besarnya kalor yang diterimadalam kalori ketika dilakukan kerja yang berupa gaya gesek dalam jumlah tertentudalam satuan Joule. Jamess Presscott Joule melakukan percobaan seperti itu padatahun 1840. Joule menggunakan sebuah alat yang didalamnya beban-beban yangjatuh merotasikan sekumpulan dayung didalam sebuah wadah air yang diisolasi.Didalam satu siklus operasi maka beban-beban yang jatuh tersebut melakukansejumlah kerja yang diketahui pada air tersebut, yang massanya m, dan kitamemperhatikan bahwa temperatur naik sebanyak T.

  • 4.4 Grafik

    Grafik dibawah ini dibuat dengan sumbu x suhu dan sumbu y nya adalahwaktu .

  • BAB VKESIMPULAN

    5.1 KesimpulanKesimpulan yang didapatkan dalam percobaan hukum joule, panas yang

    ditimbulkan oleh arus listrik adalah rangkaian yang lebih menguntukan adalahrangkaian 1 karena hasil perhitungan Q dan H lebih besar, harga H adalah hasilrata-rata perhitungan H baik pada rangkaian 1 maupun 2.

  • TUGASKode Percobaan : L1

    Nama : Puji Kumala PertiwiN R P : 1113100101

    Tgl. Prak. : 17 Maret 2014Nama Asst. : Deby Nur Sanjaya

    Fungsi Alat dan Bahan :

    1. Kalorimeter : Kalorimeter adalah alat yang digunakanuntuk mengukur jumlah kalor.

    2. Termometer : thermometer adalah alat yang digunakanuntuk mengukur suhu.

    3. Adaptor : Fungsi utama power supply adalah sebagaisumber daya/energi untuk rangkaian elektronika lain.Adapun fungsi lainya yaitu sebagai pengkonverttegangan listrik arus AC ke DC

    4. Stopwatch : sebagai alat y ang digunakan untuk mengukurlamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan

    5. Amperemeter : Amperemeter adalah alat yang digunakanuntuk mengukur kuat arus listrik

    6. Voltmeter : Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsiuntuk mengukur tegangan listrik

    7. Tahanan Geser : berfungsi untuk menstabilkan arus

    Referensi

    Giancolli, Douglas.2001, Fisika Edisi 5 Jilid 1 . Jakarta . Erlangga

    www.google.com

    TUGASKode Percobaan : L1

    Nama : Puji Kumala PertiwiN R P : 1113100101

    Tgl. Prak. : 17 Maret 2014Nama Asst. : Deby Nur Sanjaya

    Fungsi Alat dan Bahan :

    1. Kalorimeter : Kalorimeter adalah alat yang digunakanuntuk mengukur jumlah kalor.

    2. Termometer : thermometer adalah alat yang digunakanuntuk mengukur suhu.

    3. Adaptor : Fungsi utama power supply adalah sebagaisumber daya/energi untuk rangkaian elektronika lain.Adapun fungsi lainya yaitu sebagai pengkonverttegangan listrik arus AC ke DC

    4. Stopwatch : sebagai alat y ang digunakan untuk mengukurlamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan

    5. Amperemeter : Amperemeter adalah alat yang digunakanuntuk mengukur kuat arus listrik

    6. Voltmeter : Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsiuntuk mengukur tegangan listrik

    7. Tahanan Geser : berfungsi untuk menstabilkan arus

    Referensi

    Giancolli, Douglas.2001, Fisika Edisi 5 Jilid 1 . Jakarta . Erlangga

    www.google.com

    TUGASKode Percobaan : L1

    Nama : Puji Kumala PertiwiN R P : 1113100101

    Tgl. Prak. : 17 Maret 2014Nama Asst. : Deby Nur Sanjaya

    Fungsi Alat dan Bahan :

    1. Kalorimeter : Kalorimeter adalah alat yang digunakanuntuk mengukur jumlah kalor.

    2. Termometer : thermometer adalah alat yang digunakanuntuk mengukur suhu.

    3. Adaptor : Fungsi utama power supply adalah sebagaisumber daya/energi untuk rangkaian elektronika lain.Adapun fungsi lainya yaitu sebagai pengkonverttegangan listrik arus AC ke DC

    4. Stopwatch : sebagai alat y ang digunakan untuk mengukurlamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan

    5. Amperemeter : Amperemeter adalah alat yang digunakanuntuk mengukur kuat arus listrik

    6. Voltmeter : Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsiuntuk mengukur tegangan listrik

    7. Tahanan Geser : berfungsi untuk menstabilkan arus

    Referensi

    Giancolli, Douglas.2001, Fisika Edisi 5 Jilid 1 . Jakarta . Erlangga

    www.google.com

  • LAPORANSEMENTARAKode Percobaan : L1

    Nama : Puji Kumala PertiwiN R P : 1113100101Tgl. Prak. : 17 Maret 2014

    Nama Asst. : Deby Nur Sanjaya

    Percobaan yang telah dilakukan adalah percobaan hukum joule, panasyang ditimbulkan oleh arus listrik. Yang bertujuan untuk menentukan panasyang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan hukum joule danmenentukan harga 1 joule. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan dalampercobaan Hukum Joule panas yang ditimbulkan oleh arus listrik antara lainsatu set Kalorimeter dengan perlengkapannya, satu buah Thermometer, satubuah Adaptor, satu buah Stopwatch, satu buah Tahanan geser (Rg), Satu buahAmpermeter (A) dan satu buah Voltmeter (V) . kemudian dilakukan percobaandengan diawali dengan merangkai alat dan bahan yang ditentukan sertamelakukan percobaan tersebut sesuai yang ada di cara kerja percobaan yaitubab 3 metodologi percobaan. Kemudian hasil yang diperoleh saat praktikumadalah waktu yang dicapai saat derajat panas nya selisih 1 derajat.

  • Nama : Puji Kumala PertiwiN R P : 1113100101Tgl. Prak. : 17 Maret 2014Nama Asst. : Deby Nur Sanjaya

    HUKUM JOULE (L1)

  • DAFTAR PUSTAKA

    Giancolli, Douglas.2001, Fisika Edisi 5 Jilid 1 . Jakarta . Erlangga

    Alonso, Marcelo. 1994, Fundamental Physics of University. Jakarta. Erlangga

    Paul, A. Tipler. 2001, Fundamental Physics. Jakarta. Erlangga