Hukum Ficks
-
Upload
yulia-malasari -
Category
Documents
-
view
27 -
download
4
description
Transcript of Hukum Ficks
Nama : AnggreNovilestari
Kelas : 4 KE
HUKUM FICKS
Pada fluida yang mengandung banyak komponen yang akan berdifusi dalam keadaan
diam, berlaku hukum Fick untuk campuran antara hukum A dan B,yaitu :
J¿
AZ=−c . D AB
dx A
dz (1)
dengan :
J*AZ = flux molar komponen A pada arah sumbu z untuk arah molekular (kgmolA/s.m2)
DAB = difusi molecular molekul A melalui B (m2/s)
z = jarak difusi (m)
c = konsentrasi A dan B (kgmol/m3)
xA = fraksimoldari A daricampuran A dan B.
Jika c adalah konstan, karena cA = cxAmaka :
cdxA = d(cxA) = dcA (2)
Jika persamaan (1) disubstitusi ke persamaan (2) menghasilkan persamaan difusi untuk
konsentrasi yang konstan :
J¿
AZ=−. DAB
dc A
dz (3)
Persamaan (3) umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi proses difusi molekular. Apabila
nilai c bervariasi, maka yang digunakan dalam persamaan (3) adalahnilai rata-ratanya.Untuk
aliran massa yang turbulen dengan konsentrasi yang konstan berlaku persamaan :
J¿
AZ=−( DAB+εM )dc A
dz (4)
denganεMdifusivitasmassaturbulendengansatuan m2/s.
Difusi Molekular pada Cairan
Laju difusi molecular untuk cairan lebih kecil apabila dibandingkan terhadap laju
difusi molekul gas. Hal ini disebabkan jarak antara molekul dalam fasa cair lebih rapat
apabila dibandingkan dalam fasa gas. Umumnya koefisien difusi untuk gas lebih besar hingga
105 kali koefisien difusi cairan. Namun fluks pada gas tidak berbeda jauh dari fluks dalam
cair yaitu 100 kali lebih cepat, hal itu disebabkan karena konsentrasi cair lebih besar daripada
konsentrasi dalam fasa gas.
Persamaan difusi untuk cairan
Jarak molekul dalam cairan lebih rapat daripada dalam fasa gas, maka densitas dan
hambatan difusi pada cairan akan lebih besar. Hal ini juga menyebabkan gaya interaksi antar
molekul sangat penting dalam difusi cairan. Perbedaan antara difusi cairan dan difusi gas
adalah bahwa pada difusi cairan difusi fita ssering bergantung pada konsentrasi daripada
komponen yang berdifusi.
Equimolar counter diffusion, dimulai dengan persamaan umum fick kita dapat mensubstitusi
untuk NA = NB pada keadaan steady state,
N A=D AB(C A 1−C A 2 )
z2−z1
=D AB C AV ( x A 1−c A 2 )
z2−z1 (5)
dengan, NA adalah flux komponen A dalam kgmol.A/s.m2, DAB adalah difusifitas A melalui B
dalam m2/s, cA1 merupakan konsentrasi komponen A dalam kgmol/m3 pada keadaan 1, dan xA1
fraksimol komponen A dalam keadaan 1, dan cAV disefinisikan sebagai :
CAV = ( ρ
M )av=
( ρ1
M 1
+ρ2
M 2)
2 (6)
Dengan cAV merupakan konsentrasi rata-rata total dari A+B dalam kgmol/m3, M1 merupakan
berat molekul rata-rata larutan pada keadaan 1 dalam kg massa/ kgmol, dan ρ1 merupakan
densitas rata-rata pada keadaan 1.
Koefisien Difusi Cairan
Pada penentuan koefisien difusi cairan digunakan sel difusi. Sel difusi tersebut terdiri
atas N pipa kapiler yang panjangnya 5 mm dan diameternya 1 mm. Untuk satu pipa kapiler
proses difusi dapat digambarkan pada alat :
Gambar 2.Percobaan difusi cairan
Transfer nilai difusi :
JA = −D
dc A
dL=
c A 1−c A 2
L (7)
Jumlah mol yang telah berdifusi selama selang waktu dt melalui N pipa kapiler adalah:
VtangkiX.dcA =
−D . π .d2
4 [ c A 1−c A 2
L ]∑ dt . N (8)
Vtangki
dc A
dt =
−π . d2
4 [ c A 1−c A 2
L ]N(9)
Jika k = CM.CA, dan dianggap CA2<<CA1 maka:
D =
4 .V tan gki L
π .d2 .C M .C A
dkdt
(10)
dengan :
Vtangki = volume tangki
L = panjang pipa kapiler
N = jumlah pipa kapiler
D = diameter pipa kapiler
CA = konsentrasi/molaritas A
CM = perubahan konduktifitas per mol
K = konduktifitas dan tangki
Tabel 1.Koefisien difusi cairan (gean kopolis)
Solute Solvent Temperatur Difusifitas
(cm2/s)oC oF
NH3 air 12 285 1.64
15 288 1.77
O2 air 18 291 1.98
25 298 2.41
CO2 air 25 298 2
H2 air 25 298 4.8
Metil alkohol air 15 288 1.26
Etil alkohol air 10 283 0.84
25 298 1.24
Acetic acid air 9.7 282.7 0.769
25 298 1.26
benzena 25 298 2.09
Urea etanol 12 285 0.54
Air etanol 25 298 1.13
KCL air 25 298 1.87
Etil englikol 25 298 0.119