Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

7
HUKNAH TINGGI DAN RENDAH SERTA SUPPOSITORIA POSTED ON 7:36 PM BY AHMAD MUZAKI | NO COMMENTS HUKNAH TINGGI DAN RENDAH SERTA SUPPOSITORIA A. Pengertian Huknah tinggi adalah Memasukkan cairan melalui anus sampai ke kolon asenden dengan menggunakan kanul rekti Huknah rendah adalah Memasukkan cairan hangat melalui anus sampai ke kolon desenden dengan menggunakan kanul rekti. B. Tujuan 1. Huknah tinggi a. Membantu mengeluarkan fesces akibat konstipasi b. Tindakan pengobatan/pemeriksaan diagnostik 2. Huknah rendah a. Merangsang peristaltik usus, sehingga pasien dapat buang air besar b. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi c. Sebagai tindakan pengobatan C. Indikasi 1. Pasien yang obstipasi 2. Pasien yang akan di operasi 3. Persiapan tindakan diagnostika misalnya ( Pemeriksaan radiologi ) 4. Pasien dengan melena D. Kontraindikasi 1. Pasien dengan diverticulitis, ulcerative colitis, Crohn’s disease, post operasi, 2. pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal, 3. keadaan patologi klinis pada rektum dan kolon seperti hemoroid bagian dalam atau hemoroid besar, tumor rektum dan kolon. E. Persiapan 1. Huknah tinggi a. Persiapan pasien · Mengucapkan salam terapeutik · Memperkenalkan diri

description

keperawatan

Transcript of Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

Page 1: Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

HUKNAH TINGGI DAN RENDAH SERTA SUPPOSITORIAPOSTED ON 7:36 PM BY AHMAD MUZAKI | NO COMMENTS

HUKNAH TINGGI DAN RENDAH SERTA SUPPOSITORIAA.    Pengertian

Huknah tinggi adalah Memasukkan cairan melalui anus sampai ke kolon asenden dengan menggunakan kanul rekti           Huknah rendah adalah Memasukkan cairan hangat melalui anus sampai ke kolon desenden dengan menggunakan kanul rekti.

B.     Tujuan1.      Huknah tinggia.       Membantu mengeluarkan fesces akibat konstipasib.      Tindakan pengobatan/pemeriksaan diagnostik2.      Huknah rendaha.       Merangsang peristaltik usus, sehingga pasien dapat buang air besarb.      Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasic.       Sebagai tindakan pengobatan

C.    Indikasi1.      Pasien yang obstipasi2.      Pasien yang akan di operasi3.      Persiapan tindakan diagnostika misalnya ( Pemeriksaan radiologi )4.      Pasien dengan melena

D.    Kontraindikasi1.      Pasien dengan diverticulitis, ulcerative colitis, Crohn’s disease, post operasi,2.      pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal,3.      keadaan patologi klinis pada rektum dan kolon seperti hemoroid bagian dalam

atau hemoroid besar, tumor rektum dan kolon.

E.     Persiapan1.      Huknah tinggia.       Persiapan pasien·         Mengucapkan salam terapeutik·         Memperkenalkan diri·         Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang

akan dilaksanakan.·         Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya

Page 2: Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

·         Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.

·         Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi·         Privacy klien selama komunikasi dihargai.·         Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek

selama berkomunikasi dan melakukan tindakan·         Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)·         Pasien disiapkan dalam posisi tidur miring ke kanan (posisi sim)b.      Persiapan alat·         Sarung tangan bersih·         Selimut mandi atau kain penutup·         Perlak dan pengalas bokong·         Irigator lengkap dengan canule recti, selang dan klemnya·         Cairan hangat sesuai kebutuhan (misalnya cairan Nacl, air sabun, air biasa)·         Bengkok·         Pelicin (vaselin, sylokain, Jelly 2% /pelumas larut dalam air·         Tiang penggantung irigator·         Jika perlu sediakan pispot,air pembersih dan kapas cebok/tissue toilet2.      Huknah rendaha.       Persiapan pasien·         Mengucapkan salam terapeutik·         Memperkenalkan diri·         Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang

akan dilaksanakan.·         Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya·         Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak

mengancam.·         Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi·         Privacy klien selama komunikasi dihargai.·         Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek

selama berkomunikasi dan melakukan tindakan·         Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)·         Pasien disiapkan dalam posisi tidur miring ke kiri (posisi sim)b.      Persiapan alat·           Sarung tangan bersih·           Selimut mandi atau kain penutup·           Perlak dan pengalas bokong·           Irigator lengkap dengan canule recti, selang dan klemnya·           Cairan hangat sesuai kebutuhan (misalnya cairan Nacl, air sabun, air biasa)·           Bengkok·           Pelicin (vaselin, sylokain, Jelly 2% /pelumas larut dalam air·           Tiang penggantung irigator

Page 3: Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

·           Jika perlu sediakan pispot,air pembersih dan kapas cebok/tissue toilet

F.     Prosedur1.      Huknah tinggi dan huknah rendaha.       Pintu ditutup/pasang sampiranb.      Mencuci tanganc.       Perawat berdiri disebelah kanan klien dan pasang sarung tangand.      Pasang perlak dan pengalase.       Pasang selimut mandi sambil pakaian bagian bawah klien ditanggalkanf.       Atur posisi klien sims miring kiri (huknah rendah) dan posisi sims miring kanan

(huknah tinggi)g.      Sambung selang karet dan klem (tertutup) dengan irigatorh.      Isi irigator dengan cairan yang sudah disediakani.        Gantung irigator dengan ketinggian 40-50 cm dari bokong klienj.        Keluarkan udara dari selang dengan mengalirkan cairan ke dalam bengkokk.      Pasang kanule rekti dan olesi dengan jellyl.        Masukkan kanule ke anus, klem dibuka, masukkan cairan secara perlahanm.    Jika cairan habis, klem selang dan cabut kanul dan masukkan kedalam bengkokn.      Atur kembali posisi klien dan minta klien menahan sebentaro.      Bantu klien ke WC jika mampu, jika tidak tetap dalam posisi miring lalu pasang

pispot dibokong klien.p.      Klien dirapihkanq.      Alat dirapihkan kembalir.        Mencuci tangans.       Melaksanakan dokumentasi :

·   Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien

·   Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien

G.    Perbedaan huknah tinggi dan huknah rendahNo Perbedaan Huknah rendah Huknah tinggi1.

2

3.

4.

- Tindakan

- Tujuan

- Kanul enema

- Posisi

- Tindakan   memasukkan cairan hangat dari rectum kedalam kolon desenden

- Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi, colonoscopy-Kanula Recti

-Posisi sims miring kekiri

-Tindakan memasukkan cairan hangat dari rectum dimasukkan kedalam kolon asenden.-Membantu mengeluarkan fases akibat konstipasi atau impaksi fekal-Kanula usus

-Posisi sim’s miring ke kanan

Page 4: Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

5.

6.

- Jumlah cairan hangat yang diberikan untuk dewasa- Tinggi irigator

-500 ml

- ± 30 cm dari tempat tidur

-750-1000ml

- ± 30-45 cm dari tempat tidur

No Usia Jumlah larutan1.2.3.4.5.

BayiToddler atau preschoolAnak usia sekolahRemajaDewasa

150-250 ml250-350 ml300-500 ml500-750 ml750-1000 ml

H.    SuppositoriaSuppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk , yang diberikan melalui rectal,vagina ,atau uretra.Bahan dasar suppositoria yang umum digunakan adalah lemak coklat,gelati tergliserinasi,minyak nabati terhidrogenasi,campuran polietilen glikol berbagai bobot molekul dan ester asam lemak polietilen glikol(anonim 1995)

1.      TUJUAN PENGGUNAAN SUPPOSITORIAa.       Untuk tujuan lokal, seperti pada pengobatan wasir atau hemoroid dan penyakit

infeksi lainnya, suppositoria juga dapat digunakan untuk tujuan sistemik karena dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektum. Hal ini digunakan terutama bila penggunaan obat per oral tidak memungkinkan seperti pada pasien yang mudah muntah atau pingsan.

b.      Untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepatc.       Untuk menghindari kerusakan obat oleh enzim didalam saluran gastrointestinal

dan perubahan obat secara biokimia didalam hati.2.      CARA KERJA OBAT :

Ketoprofen adalah suatu anti inflamasi non steroid, yang termasuk dalam golongan AINS turunan dari asam propionat. Ketoprofen memiliki aktivitas anti inflamasi, anti piretik dan analgesik secara sentral dan perifer.Ketoprofen menghambat sintesa prostaglandin dengan cara menghambat ensim siklooksigenase.

3.      INDIKASI :·         Rematik inflamasi kronis·         Rematik abartikuler·         Serangan Gout atau kondrokalsinosis

Page 5: Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

·         Artritis akut dan poliartritis·         Skiatika dan nyeri pada pinggang bawah·         Eksaserbasi kongestif pada osteoartritis·         Sebagai analgetik setelah operasi atau setelah melahirkan4.      KONTRA INDIKASI :·         Penderita dengan riwayat reaksi hipersensitif terhadap Ketoprofen, Asetosal,

AINS lainnya seperti serangan asma, atau reaksi alergi tipe lain.·         Reaksi anafilaksis berat dan fatal pernah dilaporkan meskipun jarang.·         Penderita dengan riwayat rektitis atau protekragia.5.      EFEK SAMPING :·         Gangguan pada saluran cerna : gastralgia, nyeri perut, mual, muntah, diare,

konstipasi.·         Reaksi hipersensitivitas : kemerahan, urticaria, angioedema, serangan asma,

bronkospasme, reaksi anafilaksis (termasuk syok).·         Gangguan pada sistem saraf pusat dan perifer : pusing, parestesi dan konvulsi,

sakit kepala, somnolence, gangguan emosi.·         Gangguan pendengaran : tinitus.·         Gangguan pada darah : trombositopenia, anemia yang umumnya karena

perdarahan kronis, agranulositosis, aplasia sumsum tulang.·         Over dosis : Efek samping yang diamati pada keadaan overdosis adalah :

hipertensi, bronkospasme dan hemoragi gastrointestinal. Pada kejadian ini dapat diberikan terapi simtomatik dan supportive.

6.      PERINGATAN DAN PERHATIAN :·         Hati-hati diberikan pada penderita dengan riwayat tukak lambung.·         Pada awal pengobatan fungsi ginjal harus dipantau dengan cermat pada pasien

dengan gangguan hati. Sirosis dan nefrosis, pasien yang menerima pengobatan diuretik, pasien dengan gangguan ginjal kronis, terutama pada pasien usia lanjut. Pada pasien-pasien ini pemberian ketoprofen dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke dalam ginjal disebabkan oleh penghambatan prostaglandin dan berakibat gagal ginjal.

·         Seperti halnya dengan AINS lain, bila terdapat infeksi, maka aktivitas antiinflamasi, analgesik dan antipiretik ketoprofen dapat menutupi tanda-tanda umum perkembangan infeksi misalnya demam.

·         Pada pasien dengan pemeriksaan fungsi hati abnormal, atau dengan riwayat penyakit hati, kadar transaminase harus dinilai secara berkala terutama pada pengobatan jangka panjang. Pernah dilaporkan adanya ikterus dan hepatitis karena ketoprofen walaupun jarang.

·         Bila terjadi gangguan penglihatan misalnya penglihatan kabur maka pengobatan harus dihentikan.

·         Hati-hati pemberian pada wanita hamil dan menyusui.7.      INTERAKSI OBAT :

Page 6: Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

·         Dengan AINS lain, termasuk salisilat dosis tinggi : dapat meningkatkan risiko tukak lambung dan perdarahan.

·         Antikoagulan oral, heparin parenteral dan tiklopidin : meningkatkan risiko perdarahan yang disebabkan penghambatan agregasi trombosit.

·         Lithium : risiko peningkatan kadar litium dalam plasma, kadang-kadang mendekati kadar toksis, karena penurunan ekskresi litium melalui ginjal.

·         Metotreksat dengan dosis lebih dari 15 mg/minggu : akan terjadi peningkatan risiko toksisitas darah dari metotreksat, sehubungan dengan penggantian metotreksat yang terikat dengan protein dan penurunan klirens ginjal.

8.      DOSIS :SUPRAFENID Supositoria :

·         Bila dikombinasikan dengan pemberian per oral pada waktu pagi dan siang, dosis lazim adalah 1 supositoria dimasukkan ke dalam rektum.

·         Bila tidak dikombinasikan dosis lazim adalah 2 x 1 supositoria perhari, dimasukkan ke dalam rektum.

9.      KEMASAN :Dus, isi 10 SupositoriaNo. Reg : DKL 0315616553 A1

10.  HARUS DENGAN RESEP DOKTER·        Simpan di tempat sejuk (8º C - 15º C) dan kering·        Dibuat oleh PT. COMBIPHAR

Bandung - Indonesiauntuk PT Meprofarm

11.  PEMBERIAN OBATa.       Persiapan·         Persiapan Klieno   Cek perencanaan Keperawatan klien.o   Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, dan reaksi yang

akan terjadi setelah pemberian obat.·         Persiapan Alato   Baki beralas.o   Hanscone sebelah kanan.o   Gunting, kain kassa.o   Obat pencahar yang diperlukan/Suppositoria.o   Pispot dan bengkok.

b.      Pelaksanaan·         Perawat cuci tangan.·         Pasang sampiran dan gunakan sarung tangan jika perlu.·         Gunting obat pencahar yang diperlukan.·         Ambil dengan kain kassa.

Page 7: Huknah Tinggi Dan Rendah Serta Suppositoria

·         Masukan perlahan-lahan melalui rectal 7 – 10 cm sampai melewati Spinter ani interna, sambil pasien disarankan menarik napas panjang.

·         Anjurkan pasien menahan BAB dulu sampai terasa mules.·         Dekatkan pispot dengan pasien.·         Catat pemberian obat dan reaksi pasien.·         Membereskan alat-alat.·         Perawat cuci tangan.·         Catat tindakan yang telah dilakukan.c.       Evaluasi·         Perhatikan respon klien dan hasil tindakan.d.      Dokumentasi

Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, respon klien, hasil tindakan,nama obat dan dosis, perrawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan.