Hujan Gugatan ke NSA, Koran Tempo 6 Januari 2014

1
5 Internasional SENIN, 6 JANUARI 2014 29 KERUSUHAN WARNAI PEMILU BANGALDESH » 31 P engungkapan kepada publik oleh Edward Snowden soal program rahasia badan inte- lijen National Security Agency (NSA) menjadi mimpi buruk bagi pemerintah Amerika Serikat. Snowden adalah eks analis NSA yang kini menjadi buron dan mendapat suaka sementara di Rusia sejak Agustus 2013. Aksi Snowden tak hanya mem- buat sejumlah negara marah kare- na mengetahui intelijen Amerika Serikat memata-matainya. Di dalam negeri, NSA juga harus menghadapi kritik keras organi- sasi pembela privasi, termasuk dari Kongres. Sejumlah gugatan sudah diajukan ke pengadilan sejak Juni lalu. Snowden membocorkan sejum- lah program rahasia NSA, yang dilakukan bekerja sama dengan intelijen negara lain, kepada media Juni lalu. Namun yang menjadi pemicu gugatan di dalam negeri adalah program pengumpulan catatan telepon (metadata) juta- an orang Amerika, yang dimulai pada masa Presiden George W. Bush. Melalui program rahasia ini, NSA bisa menyimpan data siapa saja yang dihubungi orang Amerika, kapan, dan untuk berapa lama. Namun NSA tidak diizinkan menyimpan isi percakapan. Soal ini terbuka kepada publik ketika media Inggris, Guardian, memuat- nya dalam edisi 5 Juni 2013. Dari lima gugatan ke pengadil- an, gugatan yang diajukan Larry Klayman dan Charles Strange ke pengadilan Distrik Columbia sudah ada putusannya. Dalam putusan yang dibacakan Desember lalu, hakim Richard Leon menye- but program itu sebagai bentuk invasi secara sewenang-wenang terhadap hak privasi, sehingga sepertinya melanggar hukum. Pemerintah mengajukan ban- ding atas putusan ini, 3 Januari lalu. Departemen Kehakiman meminta Pengadilan Banding AS mempertimbangkan kembali pen- dapat Leon. Pemerintahan Obama membela program NSA itu kare- na dianggap memiliki peran besar dalam upaya melindungi AS, salah satunya dari ancaman terorisme. Lima gugatan di pengadilan sepertinya bukan merupakan pukulan hukum terakhir untuk NSA dan pemerintah Barack Obama. Jumat pekan lalu, Senator Amerika Serikat dari Partai Republik, Rand Paul, mengung- kapkan rencananya untuk memu- lai class action (gugatan warga) terhadap NSA karena dianggap melakukan program mata-mata di dalam negeri. Paul, salah satu anggota “geng” dalam Republik yang disebut sebagai Tea Party, mengatakan gugatan ini dimaksudkan untuk melindungi larangan Amendemen Keempat tentang pencarian yang tidak beralasan. “Pertanyaannya di sini adalah apakah boleh atau tidak, secara konstitusional, Anda dapat memiliki surat perintah tunggal yang berlaku untuk juta- an orang,” kata Paul di Fox News, Jumat pekan lalu. “Jadi kami pikir, cara apa yang lebih baik untuk menggambarkan hal ini daripada meminta ratusan ribu orang Amerika mendaftar untuk melakukan gugatan class action,” ujarnya. Ia mengakui ini jenis class action yang tidak biasa karena setiap warga Amerika yang memiliki telepon seluler meme- nuhi syarat untuk bergabung. Kata Paul, ratusan ribu pendu- kung telah mengatakan bersedia mendaftar untuk gugatan ini. Di luar gugatan hukum, sejum- lah anggota Kongres AS meng- ajukan regulasi untuk memba- tasi aksi spionase NSA. Itu juga kemungkinan bukan pukulan politik terakhir dari Capitol Hill untuk NSA. Pada hari yang sama saat Rand Paul mengumumkan rencana class action-nya, senator konservatif dari Kentucky, Bernie Sanders, mengirimkan surat ke Direktur NSA mempertanya- kan apakah lembaga itu pernah memata-matai anggota Kongres negara ini. REUTERS | UPI.COM HUJAN GUGATAN KE NSA KASUS DI PENGADILAN Senator Rand Paul juga mempersiapkan gugatan class action. Abdul Manan [email protected] Setidaknya ada lima gugatan yang diajukan ke pengadilan terhadap National Security Agency (NSA) kare- na program pengumpulan metadata komunikasi warga Amerika Serikat. DISTRIK COLUMBIA Larry Klayman, pengacara kon- servatif, dan Charles Strange, ayah teknisi ahli sandi NSA yang tewas di Afganistan pada 2011, menggugat ke pengadilan federal Distrik Kolum- bia, 6 Juni 2013. Hakim Richard Leon menggelar sidang pada 31 Oktober dan mengeluarkan putusan enam minggu kemudian. Leon menyatakan pengumpulan data secara massal yang tak pandang bulu itu bentuk invasi sewenang- wenang dan tak sesuai dengan hukum. Pemerintah mengajukan banding atas putusan ini. NEW YORK American Civil Liberties Union menggugat ke pengadilan federal di Manhattan, 11 Juni 2013. Organisasi berbasis di New York ini sering menggugat pemerintah berkaitan dengan pelanggaran hak, mulai soal kondisi penjara hingga serangan drone di luar negeri. Hakim William Pauley sudah menggelar sidang November lalu, tapi belum mengeluarkan putusan. IDAHO Anna Smith menggugat di negara asalnya, Idaho, 12 Juni 2013. Menyebut dirinya pelanggan telepon, Smith mengatakan ia tak melakukan panggilan telepon yang “berhubungan dengan terorisme internasional”. Kasusnya ditangani Hakim Ronald Bush. Belum ada dengar pendapat atau putusan dalam kasus ini. CALIFORNIA Organisasi berbasis di San Francisco, Electronic Frontier Foundation, menggugat pada 16 Juli 2013 atas nama 22 organisasi, termasuk kelompok gereja dan pen- dukung hak kepemilikan senjata. Kasus ini ditangani Hakim Jeffrey White. Sidang pertama berlangsung November 2013 dan dijadwalkan lagi Februari mendatang. MAHKAMAH AGUNG Electronic Privacy Information Center (EPIC) langsung mengajukan banding ke Mahkamah Agung, 8 Juli 2013, atas keputusan pengadilan Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA) mengesahkan program NSA itu. Menurut EPIC, pihaknya ke Mahkamah Agung karena pengadil- an lain tak memiliki yurisdiksi untuk menangani gugatan banding. REUTERS | ABDUL MANAN Sebuah bus umum di Kota Washington memasang sebuah iklan layanan masyarakat berterima kasih kepada Edward Snowden, yang telah membocorkan program rahasia NSA melakukan penyadapan kepada warga negara Amerika Serikat sendiri, 20 Desember 2013. REUTERS/GARY CAMERON

description

Penyadapan yang dilakukan badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) berbuah gugatan. Apa yang dilakukan NSA dianggap sebagai aksi spionase di dalam negeri yang itu dilarang oleh hukum federal.

Transcript of Hujan Gugatan ke NSA, Koran Tempo 6 Januari 2014

Page 1: Hujan Gugatan ke NSA, Koran Tempo 6 Januari 2014

“Jika makan pinang, makan-lah dengan sirih hijau. Jangan datang ke Ranah

Minang kalau tak mampir ke Maninjau.” Pantun itu konon dibuat Presiden Sukarno yang terpesona oleh keelokan Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Memang, danau seluas 9.737 hektare ini pernah disebut-sebut masuk daftar 10 danau terindah di Indonesia. Namun kemolek-an tersebut belakangan ini sirna sehingga tak menarik lagi bagi wisatawan. “Hanya ramai kalau Lebaran dan pergantian tahun, hari lainnya sepi,” kata Idham

Rajo Bintang, 71 tahun, pemilik Hotel Maninjau Indah.

Pada hari biasa, hotel berka-pasitas 40 kamar itu hanya ter-isi kurang dari seperlimanya. Sejumlah hotel lain sudah tutup. Itu semua terjadi karena air danau kini keruh dan bau amis menguar. Hampir tiap hari per-airan ini diseraki bangkai ikan. Menurut Idham, yang merupa-kan tokoh masyarakat Maninjau, kepada Tempo dua pekan lalu, bangkai ikan berasal dari keram-ba apung. Selain itu, aktivitas di keramba berdampak tercemarnya air danau.

Hafrijal Syandri, ahli perikan-an dari Universitas Bung Hatta, Padang, mengatakan indikasi ter-cemarnya Danau Maninjau sudah terlihat pada akhir 2000. Saat

itu terjadi ledakan pertumbuhan alga Phytoplankton microcys-tis, yang bagai hamparan karpet hijau setebal 10 sentimeter menu-tupi permukaan danau. “Mereka tumbuh karena tingginya tingkat kesuburan perairan,” kata Hafrijal, yang meneliti efek jala apung di Maninjau dalam 10 tahun terakhir. Kesuburan perairan itu berasal dari bangkai ikan di danau ditam-bah sisa limbah pakan ikan.

Di Maninjau kini terdapat 16.120 petak keramba apung ber-ukuran 5 x 5 meter. Kehadiran petani keramba ini mulai marak sejak akhir 1990-an. Sebelumnya, pada 1997, terjadi kematian mas-sal ikan keramba akibat umbalan. Saat itu terkumpul tak kurang dari 1.300 ton bangkai ikan.

Menurut Hafrijal, kematian ikan kala itu terjadi karena curah hujan tinggi dan sinar matahari yang tak mampu menembus air danau. Akibatnya, terjadi perbe-daan temperatur antara air per-mukaan dan air di dasar. Panas di permukaan, dingin di dasar.

Ketika berembus angin kencang, terjadilah pengadukan dari sisa pakan yang mengendap di dasar danau. Sisa pakan ini mengen-dap dalam bentuk senyawa fosfat dan nitrogen ditambah belerang. Limbah lalu naik ke permukaan hingga menyebabkan perairan miskin oksigen. “Inilah penyebab kematian ikan secara massal itu,” kata Hafrijal. Hingga kini kemati-an massal seperti itu masih terjadi setiap musim hujan.

Hafrijal menghitung jumlah pakan yang masuk ke danau dari aktivitas keramba jala apung pada 2013 sebanyak 800 ton setiap bulan. Sisa pakan lalu membuat kondisi air danau ter-cemar berat. Sejak 2001 sampai sekarang sudah ada lebih dari

5

llmu&Teknologi 12SENIN, 6 JANUARI 2014 I KORAN TEMPO

InternasionalSENIN, 6 JANUARI 2014

29

KERUSUHAN WARNAI PEMILUBANGALDESH» 31

Pengungkapan kepada publik oleh Edward Snowden soal program rahasia badan inte-

lijen National Security Agency (NSA) menjadi mimpi buruk bagi pemerintah Amerika Serikat. Snowden adalah eks analis NSA yang kini menjadi buron dan mendapat suaka sementara di Rusia sejak Agustus 2013.

Aksi Snowden tak hanya mem-buat sejumlah negara marah kare-na mengetahui intelijen Amerika Serikat memata-matainya. Di dalam negeri, NSA juga harus menghadapi kritik keras organi-sasi pembela privasi, termasuk dari Kongres. Sejumlah gugatan sudah diajukan ke pengadilan sejak Juni lalu.

Snowden membocorkan sejum-lah program rahasia NSA, yang dilakukan bekerja sama dengan intelijen negara lain, kepada media Juni lalu. Namun yang menjadi pemicu gugatan di dalam negeri adalah program pengumpulan catatan telepon (metadata) juta-an orang Amerika, yang dimulai pada masa Presiden George W. Bush.

Melalui program rahasia ini, NSA bisa menyimpan data siapa saja yang dihubungi orang Amerika, kapan, dan untuk berapa lama. Namun NSA tidak diizinkan menyimpan isi percakapan. Soal ini terbuka kepada publik ketika media Inggris, Guardian, memuat-nya dalam edisi 5 Juni 2013.

Dari lima gugatan ke pengadil-an, gugatan yang diajukan Larry Klayman dan Charles Strange ke pengadilan Distrik Columbia sudah ada putusannya. Dalam putusan yang dibacakan Desember lalu, hakim Richard Leon menye-but program itu sebagai bentuk invasi secara sewenang-wenang terhadap hak privasi, sehingga sepertinya melanggar hukum.

Pemerintah mengajukan ban-ding atas putusan ini, 3 Januari lalu. Departemen Kehakiman meminta Pengadilan Banding AS mempertimbangkan kembali pen-dapat Leon. Pemerintahan Obama membela program NSA itu kare-na dianggap memiliki peran besar dalam upaya melindungi AS, salah satunya dari ancaman terorisme.

Lima gugatan di pengadilan sepertinya bukan merupakan pukulan hukum terakhir untuk NSA dan pemerintah Barack Obama. Jumat pekan lalu, Senator Amerika Serikat dari Partai

Republik, Rand Paul, mengung-kapkan rencananya untuk memu-lai class action (gugatan warga) terhadap NSA karena dianggap melakukan program mata-mata di dalam negeri.

Paul, salah satu anggota “geng” dalam Republik yang disebut sebagai Tea Party, mengatakan gugatan ini dimaksudkan untuk melindungi larangan Amendemen Keempat tentang pencarian yang tidak beralasan. “Pertanyaannya di sini adalah apakah boleh atau tidak, secara konstitusional, Anda dapat memiliki surat perintah tunggal yang berlaku untuk juta-an orang,” kata Paul di Fox News, Jumat pekan lalu.

“Jadi kami pikir, cara apa yang lebih baik untuk menggambarkan hal ini daripada meminta ratusan ribu orang Amerika mendaftar untuk melakukan gugatan class action,” ujarnya. Ia mengakui ini jenis class action yang tidak biasa karena setiap warga Amerika yang memiliki telepon seluler meme-nuhi syarat untuk bergabung. Kata Paul, ratusan ribu pendu-kung telah mengatakan bersedia mendaftar untuk gugatan ini.

Di luar gugatan hukum, sejum-lah anggota Kongres AS meng-ajukan regulasi untuk memba-tasi aksi spionase NSA. Itu juga kemungkinan bukan pukulan politik terakhir dari Capitol Hill untuk NSA. Pada hari yang sama saat Rand Paul mengumumkan rencana class action-nya, senator konservatif dari Kentucky, Bernie Sanders, mengirimkan surat ke Direktur NSA mempertanya-kan apakah lembaga itu pernah memata-matai anggota Kongres negara ini. ● REUTERS | UPI.COM

HUJAN GUGATANKE NSA

KASUS DI PENGADILAN

Senator

Rand Paul juga

mempersiapkan

gugatan

class action.

Abdul Manan

[email protected]

Setidaknya ada lima gugatan yang diajukan ke pengadilan terhadap National Security Agency (NSA) kare-na program pengumpulan metadata komunikasi warga Amerika Serikat.

DISTRIK COLUMBIA

Larry Klayman, pengacara kon-servatif, dan Charles Strange, ayah teknisi ahli sandi NSA yang tewas di Afganistan pada 2011, menggugat ke pengadilan federal Distrik Kolum-bia, 6 Juni 2013. Hakim Richard Leon menggelar sidang pada 31 Oktober dan mengeluarkan putusan enam minggu kemudian. Leon menyatakan pengumpulan data secara massal yang tak pandang bulu itu bentuk invasi sewenang-wenang dan tak sesuai dengan hukum. Pemerintah mengajukan banding atas putusan ini.

NEW YORK

American Civil Liberties Union menggugat ke pengadilan federal di Manhattan, 11 Juni 2013. Organisasi berbasis di New York ini sering menggugat pemerintah berkaitan dengan pelanggaran hak, mulai soal kondisi penjara hingga serangan drone di luar negeri. Hakim William Pauley sudah menggelar sidang November lalu, tapi belum mengeluarkan putusan.

IDAHO

Anna Smith menggugat di negara asalnya, Idaho, 12 Juni 2013. Menyebut dirinya pelanggan telepon, Smith mengatakan ia tak melakukan panggilan telepon yang “berhubungan dengan terorisme internasional”. Kasusnya ditangani Hakim Ronald Bush. Belum ada dengar pendapat atau putusan dalam kasus ini.

CALIFORNIA

Organisasi berbasis di San Francisco, Electronic Frontier Foundation, menggugat pada 16 Juli 2013 atas nama 22 organisasi, termasuk kelompok gereja dan pen-dukung hak kepemilikan senjata. Kasus ini ditangani Hakim Jeffrey White. Sidang pertama berlangsung November 2013 dan dijadwalkan lagi Februari mendatang.

MAHKAMAH AGUNG

Electronic Privacy Information Center (EPIC) langsung mengajukan banding ke Mahkamah Agung, 8 Juli 2013, atas keputusan pengadilan Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA) mengesahkan program NSA itu. Menurut EPIC, pihaknya ke Mahkamah Agung karena pengadil-an lain tak memiliki yurisdiksi untuk menangani gugatan banding.

● REUTERS | ABDUL MANAN

Sebuah bus umum di Kota Washington memasang sebuah iklan layanan masyarakat berterima kasih kepada Edward Snowden, yang telah membocorkan program rahasia NSA melakukan penyadapan kepada warga negara Amerika Serikat sendiri, 20 Desember 2013.

REUTERS/GARY CAMERON

Punahnya Ikan Endemik

Ada 17 jenis ikan endemik yang menghuni Danau Maninjau. Pencemaran yang terjadi

belakangan ini memusnahkan sejumlah penghuni asli itu. Dari 17 jenis, kini tinggal delapan jenis saja yang bisa ditemukan.

Mereka yang punah antara lain ikan garing, lelan, gasan, dan ba-ung. “Yang tersisa misalnya lokan dan pensi, yang ukurannya menjadi lebih besar,” kata Hafrijal Syandri, ahli perikanan dari Universitas Bung Hatta.

Ikan bada (Rasbora argyrotae-nia) termasuk yang terancam. Padahal nilai ekonomis ikan ini tinggi. Ikan bada yang sudah dikeringkan harganya mencapai Rp 120 ribu per kg. Jenis ikan lain yang kini sulit ditemui adalah ikan bujuk. Ikan jenis endemik Danau Maninjau ini harganya Rp 100 ribu per kg.

● FEBRIANTI (PADANG)

BAU AMIS DI DANAU MANINJAU

111 ribu ton sedimentasi lim-bah pakan yang terperangkap di dasar danau. Sedimentasi itu terjebak di bagian dalam hingga pinggir danau dengan ketebalan mencapai 1 meter.

Kondisi semakin parah kare-na Danau Maninjau memiliki kedalaman 168 meter, sehingga mengakibatkan masa tinggal air lebih lama, yakni 25 tahun. Walhasil, sedimentasi limbah pun ikut ngendon berlama-lama. “Waduk Cirata juga punya banyak keramba jala apung, tapi waktu tinggal air di sana hanya sembilan bulan,” kata Hafrijal. Di Cirata, air waduk berasal dari air sungai yang mengalir cepat. Sedangkan sumber air Maninjau dari bawah tanah. Padahal aliran air keluar hanya melalui Sungai Batang Antokan, yang dipakai PLTA Maninjau.

Bupati Agam, Indra Catri, meng-aku sudah membuat Peraturan Daerah tentang Pengelolaan dan Pelestarian Danau untuk penye-lamatan Maninjau. “Namun per-aturan daerah itu masih dieva-luasi Gubernur Sumatera Barat, jadi belum dijalankan,” katanya kepada Tempo.

Lewat peraturan daerah, nanti-nya akan dilakukan pembatasan jumlah keramba jala apung. Per rumah tangga petani nantinya paling banyak hanya boleh memi-liki 16 petak. Sudah dihitung bahwa daya dukung perairan itu maksimal hanya 6.000 petak keramba.

Pemiliknya pun dibatasi dari anak nagari selingkar danau saja. Ini dimaksudkan untuk meng-hindari serbuan investor bermo-dal besar. “Kepemilikannya akan kami sensus lagi secara bertahap,” kata Indra.

Namun, mengurangi jum-lah keramba jala apung tak se mudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, ada bisnis yang menggiurkan di balik semua ini. Bayangkan, dibutuhkan pasokan pakan ikan hingga 800 ton per bulan atau setara dengan Rp 5,4 miliar. Adapun dari penjualan ikan paling sedikit diperoleh Rp 4,3 miliar per bulan.

Sebenarnya para pemilik keramba bersedia mengikuti aturan. Yadi Hidayat, salah satu pemilik keramba, menyatakan mau mengurangi usahanya asal-kan diperlakukan adil. “Ada yang pemiliknya investor dari luar

dan tentara. Apa itu bisa diatur pemerintah?” kata Yadi.

Idham Rajo Bintang mende-sak pemerintah agar secepatnya mengurangi jumlah keramba apung. Dia juga meminta agar para petani dilarang mengubur ikan di dalam danau. Saat itulah, ia yakin, kehidupan pariwisata di sana akan marak lagi.

Febrianti

(Padang)

Usaha keramba apung yang berlebihan

mencemari lingkungan danau. Sejumlah ikan

endemik punah.

Keramba jaring apung di Danau Maninjau .

TEMPO/ FEBRIANTI

Ikan Baung

Alga yang diambil dari permukaan Danau Maninjau.FOTO: DOK.HAFRIJAL SYANDRI