HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

59
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH TANJUNGANOM, KECAMATAN BATURETNO, KABUPATEN WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III ( Tiga ) Kesehatan Bidang Gizi J 300060034 Disusun Oleh: PRATIWI YULIANINGSIH J300060034 PROGRAM STUDI DIII GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

description

semoga berguna

Transcript of HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

Page 1: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN

DI MADRASAH IBTIDAIYAH TANJUNGANOM, KECAMATAN BATURETNO, KABUPATEN WONOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Diploma III ( Tiga ) Kesehatan Bidang Gizi

Diajukan Oleh :

PRATIWI YULIANINGSIH J 300060034

Disusun Oleh:

PRATIWI YULIANINGSIH J300060034

PROGRAM STUDI DIII GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

Page 2: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

2

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah berjudul “HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP

ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI MI

TANJUNGANOM, KECAMATAN BATURETNO, KABUPATEN WONOGIRI” ini telah

mendapat persetujuan.

Surakarta, Mei 2009

Pembimbing I Pembimbing II Dyah Widowati, SKM Pramudya Kurnia, STP, MAgr

Program Diploma III Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Ketua Program Studi Gizi

Dwi Sarbini, SST. M. Kes ii

Page 3: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

3

PERNYATAAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah berjudul “HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP

ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI MI

TANJUNGANOM, KECAMATAN BATURETNO, KABUPATEN WONOGIRI” ini telah

mendapat persetujuan.

Surakarta, Juli 2009

Tim Penguji:

1. Penguji I Pramudya Kurnia, STP, MAgr ( )

2. Penguji II Eni Purwani, MSi ( )

3. Penguji III Muwakhidah, SKM, M.Kes ( )

Mengesahkan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Dekan,

Arif Widodo, A. Kep, M. Kes

iii

Page 4: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

4

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Seungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain) dan

kepadaTuhan-Mulah hendaknya kamu berharap (QS. Al- Insyiroh:6-8).

Do’a adalah nyanyian hati yang selalu dapat membuka jalan terang kepada singgasana Tuhan

meskipun terhimpit tangisan seribu Jiwa (Penulis).

Syukurilah apa yang kita punya (Penulis)

Kejujuran adalah kunci dari segala-galanya yang akan membawa kita ke jalan yang terang

(Penulis).

Jalanilah hidup ini apa adanya dan berusahalah mendapatkan apa yang kamu inginkan.

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah Kepada Alloh SWT atas segala karunia dan hidayahNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Sederhana ini penulis

persembahakan kepada :

Kedua orang tuaku tercinta, sebagai ungkapan terima kasih atas do’a, motivasi, nasehat,

kasih sayang dan semua yang telah dikorbankan untukku.

Untuk adiku (Dik Rika, Dik Dina, dan Dik Dimas), Terima kasih atas dukungan dan

do’anya dan semoga kalian sukses.amin.

Untuk mas iwan sebagai ungkapan terima kasih atas do’anya, motivasi, nasehat, kasih

sayang dan semua yang dikorbankan untukku, dan semoga komitmen kita tercapai. Amien.

Untuk temanku (vinna, canggih, eny, wahyu, putri, dan tina) semoga persahabatan kita tetap

abadi, dan terima kasih atas semuannya.

Temanku satu kelas gizi D3 terimakasih atas dukungan, dan Do’anya.

Untuk kelompokku dicangkol (Sarie, mbah peyok, mama mey, dan tina) thanks atas

kerjasamanya semoga kita semua sukses. Amiin. Dan untuk Ibu Hadi di cangkol, terima

kasih atas bantuan, dukungan, dan doanya.

Untuk temanku dikos safira atun, yus, ita, Dita, mbak dian, luky terima kasih atas bantuan

dan doanya.

iv

Page 5: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

5

KATA PENGANTAR

Assalamu’ Alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Alloh SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta dengan usaha yang sungguh-sungguh

akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai syarat untuk

mencapai gelar Ahli Madya Gizi.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini:

1. Bapak Arif Widodo, A. Kep, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Ibu Dwi Sarbini, SST. M. Kes, selaku Ketua Program Gizi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Dyah Widowati, SKM, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, nasehat, waktu, dan berbagai arahan kepada penulis selama

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Bapak Pramudya Kurnia, STP, MAgr, selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, nasehat, waktu, dan berbagai arahan kepada

penulis selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.

5. Ibu Eni Purwani, MSi dan Ibu Muwakhidah, SKM, M.Kes, selaku penguji

yang telah memberikan masukan, saran dan kritik untuk perbaikan karya

tulis ilmiah ini.

6. Bapak Ibu Dosen Program Studi DIII Gizi di Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu dan semoga bermanfaat di

dunia dan diakhirat.

7. Semua Staf Karyawan atas pelayanan yang baik di Universitas

Muhammadiyah Surakarta ini.

8. Responden terima kasih atas bantuan yang diberikan dan atas kerja

samanya.

v

Page 6: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

6

9. Semua pihak yang telah membantu selama penelitian dan selama

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya untuk semua pihak yang membantu, penulis tidak dapat membalas

segala amal kebaikan dan pengorbanannya, semoga Alloh membalas segala amal

kebaikanNya.amin

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga karya tulis ilmiah ini bagi semua pihak yang memerlukan dan

bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2009

` Penulis

PRATIWI YULIANINGSIH

vi

Page 7: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

7

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………… iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………… iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. ix

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………..……………………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah………………………………………………………… 3

C. Tujuan Penelitian…...………………………………………………………. 3

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis……………………………………………………………. 6

B. Kerangka Teori…………………………………………………………….. 20

C. Kerangka Konsep………..…………………………………………………. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………………. 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian………..…………………………………….. 22

C. Populasi dan Sampel…………………………………………………….…. 23

D. Definisi Operasional………………………………………………….……. 23

vii

Page 8: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

8

E. Jenis Variabel………………………………………………………………. 24

F. Jenis Data, Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data……………. 24

G. Pengolahan Data dan Analisa Data……………………………………….... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah .......................................................................... 27

B. Karakteristik Umum Responden .. ............................................................... . 27

C. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Sikap Anak dalam Memilih Makanan Jajanan ............................................................................ 30

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………… 33

B. Saran……………………………………………………………………….. 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

Page 9: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

9

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin …………………………… . 28

Tabel 2. Distribusi Siswa Berdasarkan Pengetahuan Gizi………………………….. 28

Tabel 3. Distribusi Siswa Berdasarkan Sikap Anak Dalam Memilih Makanan Jajanan …....................................................................... 29

Tabel 4. Distribusi Siswa Berdasarkan Pengetahuan Gizi Dan Sikap Anak Dalam Memilih Makanan Jajanan………………………………………… 30

ix

Page 10: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

10

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Teori………………………………………………………. 20

Gambar 2. Kerangka Konsep……………………………………………………. 21

x

Page 11: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Pengetahuan Gizi Anak sekolah……………………….... 1

Lampiran 2. Kuesioner Tentang Sikap Anak Sekolah Dalam Memilih

Makanan Jajanan …………………………………………………….. 2

Lampiran 3. Master Tabel………………………………………………………… 3

Lampiran 4. Hasil Olahan Data…………………………………………………… 4

xi

Page 12: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

12

ABSTRAK

PROGRAM STUDY DIPLOMA III GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH, JULI 2009

PRATIW YULIANINGSIH HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI MI TANJUNGANOM, KECAMATAN BATURETNO, KABUPATEN WONOGIRI 5 Bab, 33 Halaman, 2 Gambar, 10 Tabel, 13 Lampiran

Pengetahuan gizi adalah kepandaian dalam memilih makananan jajanan yang sehat. Pengetahuan gizi anak sangat mempengaruhi sikap anak dalam memilih makanan jajanan. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal maupun secara eksternal. Untuk pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengalaman hidup, sedangkan secara eksternal yaitu pengetahuan yang berasal dari orang lain sehingga pengetahuan anak tentang gizi bertambah.Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom, Kecamatan Baturetno. Tujuan khusus penelitian ini adalah : menilai pengetahuan gizi anak, mendeskripsikan sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan, menganalisis pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

Jenis Penelitian observasional. Populasi adalah anak Sekolah Dasar kelas lima dan kelas enam. Sampel berjumlah 60 anak yang merupakan total populasi. Analisis data dengan menggunakan kuesioner dan data diolah menggunakan SPSS versi 14 dengan uji statistik metode Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan gizi baik 42 anak (70 %), dan pengetahuan gizi tidak baik sebesar 18 anak (30 %). Sikap anak dalam memilih makanan jajanan yang tepat 50 anak (83,33%), dan sikap dalam memilih makanan jajanan tidak tepat 10 anak (16,67 %). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan sikap anak dalam memilih makanan jajanan (p = 0,059), Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan tidak berarti sikap yang diambil tepat.

Diharapkan adanya kantin sekolah, pihak sekolah diharapkan materi gizi melalui pendidikan jasmani disekolah, dan bagi guru dapat menghimbau dan menetapkan peraturan mengenai makanan jajanan yang sehat pada anak didiknya.

Kata kunci : pengetahuan gizi, sikap anak dalam memilih makanan jajanan. Daftar Pustaka : 2003- 2007

xii

Page 13: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah

generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas

anak-anak saat ini. Upaya peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan

sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Tumbuh kembangnya anak usia

sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan

kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tubuh kembang tersebut

pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak dapat selalu

dilaksanakan dengan benar dan menyimpang. Penyimpangan ini

mengakibatkan gangguan pada organ-organ dan sistem tubuh anak.

Foodborne diseases atau penyakit bawaan makanan merupakan masalah

kesehatan masyarakat yang utama di banyak negara. Penyakit ini dianggap

bukan termasuk penyakit yang serius untuk jangka pendek, sehingga sering

kali kurang diperhatikan oleh orang tua, masyarakat atau instansi yang terkait

dengan masalah ini (Anonim, 2007).

Menurut Sampurno (2005), masalah keracunan makanan sudah

menjadi langganan di Indonesia. Hampir setiap tahun kasus keracunan selalu

ada. Dari seluruh kasus keracunan selalu ada, semua bersumber pada

pengolahan makanan yang tidak higienis.

Makanan jajanan anak sekolah yang diproduksi secara tradisional

dalam bentuk indusri rumah tangga diragukan keamanannya. Meskipun

jajanan yang diproduksi industri makanan tersebut berteknologi tinggi, belum

tentu terjamin keamanannya. Oleh karena itu, keamanan makanan jajan

merupakan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu

mendapatkan perhatian serius, konsisten dan disikapi bersama (Iswaranti dkk,

2007)

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang

mendapati 90% jajanan yang ada di beberapa sekolah tidak layak dikonsumsi.

1 1

Page 14: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

2

Makanan jajanan selain mengandung bahan pengawet buatan, terdapat bahan

pewarna buatan yang bisa membahayakan tubuh manusia (Anonim, 2007).

Iswaranti (2007) mengemukakan, makanan yang aman adalah

makanan yang bebas dari pencemaran mikrobiologi dan tidak melebihi

ambang batas zat kimia. Bila terjadi hal seperti itu, maka dapat menimbulkan

gangguan kesehatan.

Tersedianya pangan dalam keluarga belum menjamin kebutuhan gizi

seseorang sudah terpenuhi. Kecukupan gizi seseorang sepenuhnya tergantung

pada apa yang dimakan. Status gizi anak dapat memberikan informasi penting

tentang keadaan gizi anak pada saat sekarang atau masih lampau (Roedjito,

2005).

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan gizi adalah

kebiasaan makan. Anak usia sekolah mempunyai kebiasaan jajan. Kebiasaan

jajan cenderung menjadi bagian dari budaya dari keluarga. Makanan jajanan

yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan

anak. Nafsu makan anak berkurang dan jika berlangsung lama akan

berpengaruh pada status gizi (Susanto, 2003).

Pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan

makanan jajanan. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal

maupun eksternal. Untuk pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang

berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengalaman hidup sedangkan secara

eksternal yaitu pengetahuan yang berasal dari orang lain sehingga

pengetahuan anak tentang gizi bertambah (Solihin, 2005).

Sikap pemilihan makanan jajanan merupakan hasil perubahan pada

anak SD dan mengalami perubahan terus-menerus menyesuaikan diri dengan

kondisi lingkungan dan tingkat budaya tersebut salah satu faktor yang

mempengaruhi sikap pemilihan makanan jajanan adalah sikap dalam

pemilihan makanan (Solihin, 2005).

Salah satu sikap penting dan mendasar sebagai sebab timbulnya

masalah gizi kurang adalah adanya sikap pemilihan makanan jajanan individu

yang tidak sesuai dengan kaidah gizi, oleh karena itu upaya penyadaran akan

Page 15: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

3

gizi pada anak SD perlu ditingkatkan sehingga anak SD mengetahui makanan

jajanan yang baik dan bergizi (Susanto,2003).

Dari segi gizi sebelumnya makana jajanan belum tentu jelek, karena

ternyata makanan jajanan kaki lima menyumbang asupan energi bagi anak

sekolah sebanyak 36%, protein 29%, dan zat besi 52%, tetapi keamanan

jajanan tersebut baik dari segi mikrobiologis maupun kimiawi masih

dipertanyakan (Anonim, 2007).

Hasil survai data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Wonogiri 2007 jumlah anak sekolah dasar di Kabupaten Wonogiri sebanyak

41.226 anak sekolah dasar yang berstatus gizi baik sebesar 88.91% sedang

yang berstatus gizi kurang sebesar 6.395% dan yang berstatus gizi buruk

sebesar 0,365%. Di kecamatan Baturetno sendiri jumlah anak sekolah dasar

sebanyak 2,387 balita, yang berstatus gizi baik sebesar 90,2%, yang berstatus

gizi kurang sebesar 12,755%, yang berstatus gizi buruk sebesar 0,125%, dan

yang berstatus gizi lebih adalah 0,255%. Berdasarkan hal tersebut diatas

peneliti ingin meneliti hubungan pengetahuan gizi dengan sikap anak sekolah

dalam memilih makanan jajanan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah ini adalah Apakah

ada hubungan antara pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar dalam

memilih makanan jajanan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom, Kecamatan

Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah

Dasar dalam memilih makanan jajanan di Madrasah Ibtidaiyah

Tanjunganom, Kecamatan Baturetno.

Page 16: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

4

2. Tujuan Khusus

a. Menilai pengetahuan gizi anak Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah

Tanjunganom, Kecamatan Baturetno.

b. Mendeskripsikan sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan

jajanan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom, Kecamatan Baturetno.

c. Menganalisis pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar dalam

memilih makanan jajanan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom,

Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para guru dalam

menghimbau dan menetapkan peraturan mengenai makanan jajanan

yang sehat bagi para anak didiknya dalam rangka mengantisipasi

munculnya masalah gizi khususnya kejadian infeksi atau angka

kesakitan pada anak sekolah, karena pada dasarnya, penindak lanjutan

masalah keamanan jajanan anak sekolah tidak lepas dari partisipasi

pihak sekolah.

b. Memberikan pengertian tentang gizi pada anak didiknya serta

memberikan deskripsi atau gambaran sikap dalam pemilihan makanan

yang baik dan faktor yang mempengaruhinya yang dimasukkan

melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan disekolah.

2. Bagi Siswa

Memberikan pengertian pada siswa bahwa pengetahuan gizi dan sikap

dalam memilih makanan jajanan yang sehat dan bergizi, agar siswa dapat

mengantisipasi dirinya sendiri untuk memilih makanan jajanan yang aman

dan sehat, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi dan

kesehatannya selalu terjaga.

Page 17: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

5

3. Bagi Peneliti

Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya, dan menambah

wawasan tentang hubungan pengetahuan gizi dengan sikap anak terhadap

pemilihan makanan jajanan yang baik.

Page 18: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Makanan Jajanan

a. Pengertian

Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima atau dalam

bahasa Inggris disebut street food menurut FAO didefinisikan sebagai

makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual oleh

pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang langsung dimakan tanpa pengolahan atau persiapan lebih

lanjut (Iswaranti dkk, 2007).

b. Kandungan Zat Gizi dan Zat kimia Makanan Jajanan

1) Kandungan Zat Gizi

Dari segi gizi sebenarnya makanan jajanan belum tentu

jelek, karena ternyata makanan jajanan kaki lima menyumbang

asupan energi bagi anak sekolah sebanyak 36%, protein 29% dan

zat besi 52%, tetapi keamanan jajanan tersebut baik dari segi

mikrobiologis maupun kimiawi masih dipertanyakan (Anonim,

2007).

Makanan jajanan umumnya mengandung zat tepung, gula,

garam, lemak dan kolesterol, hal ini menyebabkan risiko tinggi

terjadinya hipertensi, Diabetes Militus ataupun penyakit lain yang

berhubungan dengan penyakit jantung (Didinkaem, 2006).

2) Kandungan Zat Kimia

Boraks, zat pengawet, dan pewarna berbahya, merupakan

bahan aditif (tambahan) makanan. Sementara bahan aditif terutama

yang terbuat dari bahan kimia harus dibatasi penggunaannya. Jika

tidak dikendalikan, dalam jangka panjang, bahan-bahan aditif

tersebut bisa menjadi bersifat karsinogenik (memicu timbulnya

kanker) (Baliwati dkk, 2004).

6

Page 19: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

7

Sedikitnya 19.465 jenis makanan yang dijadikan sampel

pengujian dalam penelitian BPOM tahun 2006, ditemukan 5,6%

sampel tidak layak diedarkan. Sebanyak 185 item mengandung

pewarna berbahaya, 94 item mengandung boraks, 74 item

mengandung formalin, dan 52 item mengandung benzoate atau

pengawet dalam kadar berlebih. Badan POM kemudian

menariknya dari peredaran untuk dimusnahkan. Disamping itu,

Badan POM juga memeriksa sebanyak 36 dari 267 industri yang

terdaftar produknya, belum memenuhi persyaratan. Dari 927 unit

industri rumah tangga berizin SP (Sertifikat Penyuluhan) yang

diperiksa, ternyata ditemukan sebanyak 542 unit sarana belum

memenuhi persyaratan (Anonim, 2007).

3) Bahan Tambahan Makanan

Bahan tambahan makanan adalah bahan-bahan yang

ditambahkan kedalam makanan selama produksi, pengolahan,

pengemasan, atau penyimpanan untuk tujuan tertentu.

Seperti telah diketahui bahwa bahan makanan tambahan

digunakan di industri-industri makanan untuk meningkatkan mutu

pangan olahan, dan pengunaan bahan tambahan makanan tersebut

hanya diperbolehkan jika ditujukan untuk keperluan berikut:

a) Mempertahankan nilai gizi makanan

b) Konsumsi golongan tertentu yang memerlukan makanan diit

c) Mempertahankan mutu atau kestabilan makanan untuk

memperbaiki sifat-sifat organoleptiknya hingga tidak

menyimpang dari sifat ilmiahnya, dan dapat membantu

mengurangi makanan yang dibuang

d) Keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan,

pewadahan, pembungkusan, pemindahan, atau pengangkutan

(Winarno, 2002).

Page 20: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

8

Contoh- contoh Bahan Tambahan Makanan (BMT) No Bahan Tambahan

Makanan Jenis Makanan

Jajanan Fungsi

1. 2. 3. 4.

Boraks Formalin Rhodomin B, Methanil yellow Aspartam, Siklamat, Sakarin, monosodium Glutamat (MSG)

Bakso Tahu goreng, mi kuning Es sirup, es kucir, es cendol Makanan ringan (chiki, mi kering berbumbu, dan lain- lain)

Pengempal Pengawet Pewarna Pemanis Perasa

(Sumber: Media Indonesia, 2004)

Bahan-bahan ini dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan

bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan

penyakit-penyakit seperti antara lain kanker dan tumor pada organ

tubuh manusia. Belakangan juga terungkap tentang reaksi

penyimpangan makanan makanan tertentu yang ternyata dapat

mempengaruhi fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak

sekolah. Gangguan perilaku tersebut meliputi gangguan tidur,

gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan bicara,

hiperaktif hingga memperhebat gejala pada penderita autis

(Anonim, 2007).

Pengaruh jangka pendek penggunaan BTP ini menimbulkan

gejala-gejala yang sangat umum seperti pusing, mual, muntah,

diare atau kesulitan buang air besar (Anonim, 2007).

Menurut PERSAGI seperti yang dikutip oleh (Irwanti, 1999)

makanan jajanan yang sehat dan bergizi memenuhi syarat zat gizi

sebagai berikut :

a) Harus mempunyai kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai

usia, jenis iklim, pekerjaan.

b) Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang,

bahan makanan setempat dan selera terhadap makanan.

Page 21: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

9

c) Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan

keadaan fungsi tubuh.

d) Memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan.

Adanya kemajuan ilmu teknologi, berbagai macam produk jadi

secara mudah dapat ditemukan di pasar swalayan sampai warung-

warung yang berupa bumbu-bumbu dan penyedap yang diproses

menjadi produk instant lainnya.

Hasil industri pangan ini di satu sisi mencerminkan kemajuan

bidang ini, namun disisi lain juga menimbulkan masalah tersendiri.

Dari hasil Evaluasi Pengawasan Mutu Deperindag Tahun 1992 /

1993 menunjukkan bahwa dari 5 jenis bahan pangan yaitu garam

beriodium, makanan ringan (ekstrudat), mie instant, kopi bubuk

dan saus cabe banyak diantaranya yang tidak memenuhi

standarisasi (Saidi, 2003).

Kebiasaan jajan pada anak sudah menjadi kebiasaan yang

umum dan dapat ditemui di berbagai tingkat sosial ekonomi

masyarakat. Bagi anak yang tidak terbiasa makan pagi, makanan

jajanan berfungsi sebagai makanan yang pertama kali masuk ke

saluran pencernaan, sehingga sebagian orang jajanan menjadi

penting artinya.

2. Jenis Makanan Jajanan

a. Makanan jajanan manis disebut juga kue dibagi menjadi dua yaitu:

1) Kue basah jenisnya antara lain: bubur sungsum, kolak, nagasari,

bolu kukus, kue lapis, kelepon, ubi rebus, dan lain-lain.

2) Kue kering jenisnya antara lain: aneka gorengan seperti pisang

goreng, ubi goreng, mendoan, bakwan, tahu isi, sukun goreng dan

lain-lain. Aneka kue panggang seperti: cake, kue seprit, bolu dan

kue-kue yang dipanggang dalam cetakan seperti pukis, carabikang,

apem, dan kue Lumpur.

Page 22: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

10

b. Makanan jajanan Asin

1) Kue basah, misalnya: lemper arem-arem, lumpia, risoles, kroket,

sosis solo, makaroni schotel dan lain-lain. Kue basah asin biasanya

disajikan dengan tambahan cabe rawit.

2) Kue kering, misalnya: kue batang keju, kastangels, sus kering, bola

asin dan lain-lain.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan jajanan

a. Pengetahuan Gizi

Pengetahuan Gizi adalah kepandaian memilih makanan yang

merupakan sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam memilih

makanan jajanan yang sehat. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil

pengetahuan dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan

”What”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya.

Pengetahuan secara perorangan maupun bersama ternyata langsung

dalam dua bentuk dasar yang sulit ditentukan mana kiranya yang

paling “asli” atau mana yang paling berharga dan yang paling

manusiawi. Bentuk satu adalah mengetahui saja dan untuk menikmati

pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia (Notoatmojo, 2003).

Pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan

makanan jajanan. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara

internal maupun eksternal. Untuk pengetahuan secara internal yaitu

pengetahuan yang berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengalaman

hidup sedangkan secara eksternal yaitu pengetahuan yang berasal dari

orang lain sehingga pengetahuan anak tentang gizi bertambah (Solihin,

2005).

Page 23: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

11

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Solihin, 2005)

bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu,

faktor internal dan faktor eksternal yaitu:

1) Faktor internal meliputi:

a) Kesehatan

Status kesehatan sangat mempengaruhi status gizi

seseorang. Infeksi dan demam dapat menyebabkan merosotnya

nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan

mencernakan makanan. Parasit dalam usus, seperti cacing

gelang dan cacing pita bersaing dalam tubuh dalam

memperoleh makan dan dengan demikian menghalangi zat gizi

ke dalam arus darah. Keadaan gizi yang demikian membantu

terjadinya kurang gizi. Sehat berarti keadaan fisik, mental dan

sosial anak berfungsi secara optimal dan seimbang,

keseimbangan ini akan terganggu jika seseorang anak berada

dalam keadaan yang tidak optimal baik fisik, mental maupun

sosial.

b) Intelegensi

Intelegensi sangat besar sekali pengaruh terhadap

pengetahuan anak yang mempunyai intelegensi yang lebih

tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai

intelegensi rendah.

c) Perhatian

Keaktifan jika yang tinggi yang semata-mata setuju pada

suatu obyek. Jika perhatian anak kurang terhadap suatu materi,

maka pemahaman terhadap materi tersebut akan berkurang dan

menurun.

d) Minat

Kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang berbagai kegiatan yang diminati anak, diperhatikan

Page 24: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

12

terus-menerus disertai rasa senang berbeda dengan perhatian

yang sifatnya sementara.

e) Bakat

Kemampuan untuk belajar, kemampuan itu akan terealisasi

menjadi kecakapan nyata sesudah belajar/ berlatih.

2) Faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

meliputi:

a) Keluarga

Keluarga sangat menentukan dalam pendidikan anak karena

keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama dan pertama.

Secara tradisional, ayah mempunyai prioritas utama atas

jumlah dan jenis makanan tertentu dalam keluarga, dan justru

golongan yang rawan terhadap masalah gizi mempunyai

prioritas paling akhir yaitu wanita dan anak-anak. Jika

kebiasaan budaya pembagian kebiasaan budaya pembagian

pangan yang tidak merata dalam unit keluarga terus diterapkan,

maka akan menyebabkan bencana baik bagi kesehatan maupun

kehidupan.

b) Metode pembelajaran

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui

didalam mengajar, untuk menghindari pelaksanaan cara belajar

yang salah perlu suatu pembinaan. Dengan metode belajar yang

tepat dan efektif, akan efektif pula hasil belajar anak.

c) Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga

mempengaruhi belajar anak. Pengaruh ini terjadi karena

keberadaannya dalam masyarakat adalah berhubungan dengan

media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat.

Page 25: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

13

b. Sikap dalam memilih makanan jajanan

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap seorang anak adalah

komponen penting dalam perilaku dalam memilih makanan jajanan,

dan kesehatannya, kemudian diasumsikan bahwa adanya hubungan

langsung antara sikap dan perilaku anak. Sikap positif anak terhadap

kesehatan kemungkinan tidak otomotis berdampak pada perilaku anak

menjadi positif, tetapi sikap yang negatif terhadap kesehatan hampir

pasti berdampak negatif pada perilakunya (Notoadmodjo, 2003).

Sikap pemilihan makanan jajanan merupakan hasil perubahan

pada anak SD dan mengalami perubahan terus-menerus menyesuaikan

diri dengan kondisi lingkungan dan tingkat budaya tersebut salah satu

faktor yang mempengaruhi sikap pemilihan makanan jajanan adalah

sikap dalam pemilihan makanan (Notoadmodjo, 2003).

1) Komponen-komponen sikap

Menurut Azwar (2004) struktur sikap terdiri atas tiga

komponen yang saling menunjang yaitu:

a) Komponen kognitif

Kepercayaan anak mengenai apa yang berlaku apa yang benar

bagi objek sikap.

b) Komponen afektif

Menyangkut masalah emosianal subyektif anak terhadap suatu

obyek sikap.

c) Komponen perilaku

Kecenderungan perilaku yang ada didalam diri anak berkaitan

dengan objek yang dihadapinya.

Page 26: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

14

Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2003) sikap terdiri

dari berbagai tingkat yaitu:

(1) Menerima

Anak mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan

(obyek).

(2) Merespon

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi

dari sikap.

(3) Menghargai

Mengajak teman untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan mendiskusikan dengan teman lain terhadap suatu

masalah adalah indikasi sikap tingkat tiga.

(4) Bertanggung jawab

Bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling

tinggi.

c. Pembentukan sikap

Menurut Azwar (2004) faktor yang mempengaruhi pembentukan

sikap yaitu:

1) Pengalaman pribadi

Jika berbagai pangan yang berbeda tersedia dalam jumlah yang

cukup, biasanya orang memiliki pangan yang telah dikenal dan

yang disukai. Hal tersebut disebabkan oleh : (1) Banyaknya

informasi yang dimiliki seseorang tentang kebutuhan tubuh akan

gizi selama beberapa masa dalam perjalanan hidupnya, (2)

kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan gizi ke

dalam memilih makanan jajanan dan pengembangan cara

pemanfaatan pangan yang sesuai. Pengalaman pribadi adalah apa

yang telah ada yang sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan anak dalam memilih makanan jajanan.

Page 27: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

15

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Di antara orang yang biasanya dianggap penting oleh individu

adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman

sebaya, teman dekat, guru. Pada umumnya anak cenderung untuk

memiliki sikap searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

3) Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan masyarakat mempunyai kekuatan yang

berpengaruh dalam memilih makanan jajanan yang akan

dikonsumsi. Aspek sosial Budaya pangan adalah fungsi pangan

dalam masyarakat yang berkembang sesuai dengan keadaan

lingkungan, agama, adat, kebiasaan, dan pendidikan masyarakat

tersebut (Baliwati, 2004).

Suhardjo (2003), mengungkapkan bahwa sikap dalam memilih

makanan jajanan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

a) Kebudayaan mempengaruhi orang dalam memilih makanan

jajanan yaitu mencangkup jenis pangan apa yang harus

diproduksi, bagaimana diolah, disalurkan, dan disajikannya.

Pengembangan kebiasaan makan, kebiasaan makan,

mempelajari cara yang berhubungan dengan konsumsi pangan

dan menerima atau menolak bentuk atau jenis pangan tertentu,

dimulai dari permulaan hidup akan menjadi bagian perilaku

yang berakar diantara penduduk.

b) Segi psikologi

Sikap anak terhadap makanan banyak makanan banyak

dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan respons yang

diperlihatkan oleh orang lain terhadap makanan sejak masa

kanak-kanak. Pengalaman tersebut dapat mempengaruhi sikap

suka atau tidak suka individu terhadap makanan.

Kebudayaan di mana anak hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap anak. Kebudayaan

Page 28: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

16

telah menanamkan jenis pengaruh sikap anak terhadap

pemilihan makanannya.

4) Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti

televisi mempunyai pengaruh besar pada anak dalam memilih

makanan.

5) Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan sebagai suatu system mempunyai pengaruh

dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar

pengertian dan konsep pada anak.

6) Pengaruh faktor emosional

Sebagai bentuk merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosional yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi

atau penggalihan bentuk mekanisme pengetahuan EQ.

d. Penilaian sikap

Untuk menilai sikap seseorang dapat menggunakan skala atau

kuesioner. Skala penilaian sikap dapat mengandung serangkaian

pernyataan tentang permasalahan tertentu. Responden yang akan

mengisi diharapkan menentukan sikap setuju atau tidak setuju terhadap

pernyataan tertentu. Skala pengukuran sikap oleh Likert dibuat dengan

pilihan jawaban sangat setuju terhadap suatu pernyataan dan sangat

tidak setuju (Niven, 2003).

e. Kebiasaan Makan jajan siswa disekolah

Hampir semua (93,8%) siswa mengkonsumsi jajanan setiap

harinya. Terdapat kurang lebih 130 jenis makanan jajanan anak

sekolah dasar, baik berupa nasi, aneka makanan ringan/snack, permen

dan minuman. Dari sekian jenis tersebut hanya sebagian (46,9%) yang

mencantumkan komposisi bahan dan hanya sebagian kecil (<10%)

yang mencantumkan zat gizinya (Hidayati dkk, 2007)

Kebiasaan siswa mengkonsumsi makanan jajanan disekolah

biasanya kurang mendapat perhatian dari orang tuanya, hal ini

Page 29: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

17

dibuktikan dari berbagai jenis jajanan yang dipilih oleh siswa yang

kurang beragam kandungan gizinya, seperti es sirup, es lilin, sate

gandum, basgor, aneka chiki,rambak, makaroni, cakue, jelly, permen,

cilok, dan lain-lain. Selain kurang beragam kandungan gizinya, banyak

pula yang tidak memiliki izin dari departemen kesehatan. Hal yang

sangat menghawatirkan adalah kandungan pewarna dan pemanis

sistesis serta pengawet yang berbahaya yang dilarang penggunaannya

untuk makanan atau minuman (Hidayati dkk, 2007).

Menurut Moehji (2003), kebiasaan jajan memiliki kelemahan-

kelemahan antara lain sebagai berikut:

1) Jajanan tersebut biasanya banyak mengandung hidrat arang.

Walaupun ada zat-zat makanan lain, tentu jumlahnya sedikit.

2) Dengan terlalu sering jajan, maka anak akan kenyang. Akibatnya

anak tidak mau makan nasi, atau jika mau, jumlah yang

dihabiskan hanya sedikit sekali.

3) Kebersihan dari jajanan itu sangat diragukan.

4) jika sering kali keinginan anak untuk jajan tidak dipenuhi, maka

anak akan menangis dan akan menolak untuk makan

5) Dari segi pendidikan, kebiasaan jajan ini tidak dapat dianggap

baik, lebih-lebih jika anak hanya diberikan uang dan membeli

sendiri makanan itu.

4. Anak Sekolah

Dalam bidang ilmu gizi dan kesehatan, yang disebut anak sekolah

kelas V dan VI adalah anak yang berusia usia antara 10-12 tahun adalah

usia anak disekolah dasar. Pada permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk

sekolah, dengan demikian anak- anak mulai masuk kedalam dunia baru,

dimana mulai banyak berhubungan denagan orang- orang diluar

keluarganya dan berkenalan pula dengan suasana dan lingkungan baru

dalam hidupnya. Hal ini dapat mempengaruhi kebiasaan makan mereka.

Page 30: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

18

Pengalaman-pengalaman baru, kegembiraan di sekolah menyebabkan

anak-anak sering menyimpang dari kebiasaan waktu makan yang sudah

diberikan kepada mereka (Moehji, 2003).

Pada anak masuk sekolah, mereka mulai masuk kedalam dunia baru,

di mana dia mulai banyak berhubungan dengan orang-orang diluar

keluarganya dan berkenalan pula dengan suasana dan lingkungan baru

dalam kehidupannya. Hal ini tentu saja banyak mempengaruhi kebiasaan

makan mereka. Pengalaman-pengalaman baru, kegembiraan-kegembiraan

di sekolah, menyebabkan anak-anak menyimpang dari kebiasaan waktu

makan yang sudah diberikan kepada mereka (Moehji, 2003). Adapun

faktor yang memperburuk keadaan gizi anak-anak sekolah adalah:

a) Anak-anak pada usia ini pada umumnya selalu dapat memilih dan

menentukan makanan apa yang dia sukai dan mana yang tidak. Sering

kali anak-anak ini memilih makanan yang salah, lebih- lebih jika orang

tuanya tidak memberikan petunjuk apa-apa kepadanya.

b) Kebiasaan jajan, dalam usia ini anak-anak senang sekali jajan.

Mungkin sudah menjadi kebiasaan di rumahnya, tetapi mungkin akibat

pengaruh dari kawannya. Kadang-kadang anak-anak ini menolak untuk

makan pagi di rumah dan sebagai gantinya, mereka cenderung

meminta uang untuk jajan. Jajan yang mereka beli sudah jelas bahan-

bahan atau makanan-makanan yang kurang nilai gizinya.

c) Sering setiba di rumah karena terlalu lelah bermain di sekolah, anak-

anak tidak mau makan lagi.

Salah satu jalan yang dapat ditempuh guna memperbaiki keadaan

anak-anak sekolah pada umumnya adalah sedapat mungkin, sebelum

mereka berangkat ke sekolah diusahakan agar diberi makan terlebih

dahulu. Kebiasaan demikian seharusnya sudah dimulai sejak anak ini

mulai masuk sekolah (Moehji, 2003).

Page 31: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

19

Sifat-sifat anak usia sekolah adalah:

a) Pertumbuhan agak lambat, digantikan dengan pertumbuhan otot dan

tulang menuju usia dewasa.

b) Pertumbuhan anak wanita lebih cepat dari pada anak laki-laki.

c) Rata- rata pertumbuhan BB 1,8-3,1 kg/ tahun.

d) Lebih individualistis, membentuk kehidupan social di luar keluarga.

e) Aktif, kurang menggantungkan diri pada orang tua, lebih percaya pada

lingkungan diluar rumah.

f) Fisik lebih aktif, sibuk atau tergesa-gesa.

Anak usia sekolah biasanya memiliki aktifitas bermain yang

menguras banyak tenaga, dengan demikian terjadi ketidakseimbangan

antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Akibatnya tubuh

anak menjadi kurus untuk mengatasinya kita harus mengawasi waktu

bermain anak sehingga anak memiliki waktu istirahat yang cukup. Pada

anak sekolah, pemberian makanan diutamakan untuk pembentukan dan

pemeliharaan jaringan baru serta memenuhi kebutuhan karena adanya

aktifitas yang meningkat (Lisdiana, 2003).

Untuk meningkatkan nafsu makan anak dapat pula dengan

memberinya obat penambah nafsu makan sesuai dosis yang dianjurkan.

Kurangnya nafsu makan dapat disebabkan banyak jajan. Apabila jajan

yang dipilih anak ternyata kurang mengandung nilai gizi dan

kebersihannya kurang terjaga, tentunya akan menimbulkan dampak yang

merugikan kesehatan (Lisdiana, 2003).

Page 32: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

20

B. KerangkaTeori

Gambar 1

Kerangka teori tentang hubungan pengetahuan gizi dan sikap anak SD dalam

memilih makakanan jajanan.

Ekonomi Sosial Budaya

Ketersediaan Makanan Jajanan yang Ada

Pengetahuan Gizi

Sikap Anak Sekolah Dalam Memilih Makanan Jajanan

Pengetahuan anak SD

Intake Zat Gizi

Page 33: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

21

C. Kerangka Konsep

Gambar 2

Kerangka konsep tentang hubungan pengetahuan gizi dan sikap anak SD dalam memilih makanan jajanan

Pengetahuan Gizi

Sikap Anak Sekolah Dasar dalam memilih

makanan jajanan

Page 34: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis explanatory research dengan pendekatan

cross sectional atau penelitian penjelasan karena menjelaskan hubungan antar

variabel yaitu variabel bebas pengetahuan gizi. Variabel terikat yaitu sikap

anak dalam memilih makanan jajanan dan berdasarkan jenis penelitian

termasuk penelitian observasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara pengetahuan gizi dan sikap anak sekolah dalam memilih makanan

jajanan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom, Kecamatan Baturetno,

Kabupaten Wonogiri.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom,

Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Alasan pemilihan lokasi di

Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai berikut:

a. Anak yang bersekolah di sana berasal dari daerah yang jauh dari

sekolah, sehingga anak tidak sempat sarapan dari rumah dan hanya

jajan di sekolah.

b. Sekolah tersebut tidak mempunyai warung sekolah atau kantin, yang

ada hanya penjual jajanan di luar pagar dan penjual keliling.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 19 Juni 2009 sampai dengan

tanggal 21 Juni 2009.

24

Page 35: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

23

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi berjumlah 60 orang, yang diambil dari anak SD kelas V dan VI

yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom, Kecamatan

Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

2. Sampel

Pada penelitian ini sampel berjumlah 60 orang yang merupakan total

populasi.

D. Definisi Operasional

No Definisi Skala Literatur 1 Makanan jajanan yang dijual oleh

pedagang kaki lima atau dalam bahasa Inggris disebut street food menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.

Iswarawanti dkk, 2007

2 Pengetahuan Gizi adalah menggali apa yang anak tahu tentang apa yang dia ajukan misalnya tentang zat gizi dan menu seimbang. Misalnya menjawab pertanyaan tentang telur merupakan sumber protein nabati. Pengetahuan gizi dikategorikan menjadi 2 yaitu: Baik jika jawaban benar : ≥ 70% total skor. Tidak baik jika jawaban benar kurang dari 70% total skor.

Skala:Nominal Notoatmojo, 2003

3 Sikap dalam memilih makanan jajanan adalah reaksi atau respon anak yang masih tertutup terhadap suatu obyek atau tingkah laku anak dalam memenuhi akan makan, yang meliputi frekuensi dan jenis makanan jajanan yang dikonsumsinya.

Skala:Nominal

Notoatmojo, 2003

Page 36: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

24

Sikap dalam memilih makanan jajanan dikategorikan menjadi 2 yaitu: Tepat jika jawaban benar : ≥ 70% dari total skor. Tidak tepat jika jawaban benar kurang dari 70% dari total skor.

4 Anak sekolah kelas V dan VI adalah anak yang berusia antara 10-12 tahun adalah usia anak di sekolah dasar.

Moehji, 2003

E. Jenis Variabel

1. Variabel bebas : Pengetahuan gizi

2. Variabel terikat : Sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan

jajanan

F. Jenis Data, Instumen Penelitian dan Cara pengumpulan Data

1. Jenis data dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data primer dan data

sekunder.

a. Data primer

1) Identitas sampel, yaitu nama, jenis kelamin dan umur.

2) Data mengenai pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar

dalam memilih makanan jajanan yamg diperoleh dengan

koesioner.

3) Data jumlah penjual di dalam dan di luar sekolah.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan pihak lain, yaitu untuk

mendukung data-data primer. Data sekunder meliputi :

1) Data monografi sekolah.

2) Data demografi.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan menggunakan metode, yaitu :

a. Wawancara melalui kuesioner pengetahuan gizi dan sikap dalam

memilih makanan jajanan di sekolah.

Page 37: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

25

b. Pengamatan langsung terhadap anak Sekolah Dasar dalam memilih

makanan jajanan.

G. Pengolahan Data dan Analisas Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan yang dilakukan terhadap data primer adalah :

a. Identitas Responden

Identitas responden diperoleh dari kuesioner tentang identitas yang

meliputi : nama, umur, jenis kelamin.

b. Pengetahuan Gizi dan Sikap Dalam Memilih Makanan Jajanan

Sikap pemilihan makanan jajanan didapatkan dari hasil wawancara

melalui kuesioner tentang sikap pemilihan makanan jajanan yang

meliputi : jenis makanan, frekuensi jajan, alasan jajan dan uang saku.

Kemudian dilakukan pengolahan terhadap data-data diatas, yaitu :

a) Editing

Yaitu melakukan pengecekan kelengkapan data meliputi data

identitas responden.

b) Coding

Yaitu memberikan kode pada variabel pengetahuan gizi dan

sikap anak dalam memilih makanan jajanan kemudian

diklasifikasikan menurut jenisnya untuk mempermudah

penggolongan.

c) Entry Data

Memasukkan data pemilihan makanan jajanan, hubungan

pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar ke komputer.

d) Tabulating

Yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang diteliti dengan

melakukan penyajian table dan grafik yang meliputi data

pemilihan makanan jajanan, pengetahuan gizi dan sikap anak

Sekolah Dasar.

Page 38: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

26

2. Analisis Data

Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Chi Square

Test. Analisis data dilakukan dengan menggunakan proses SPSS versi 14.

Interpretasi :

a) Bila P < 0,05 Ho ditolak berarti ada hubungan pengetahuan gizi

dan sikap anak Sekolah Dasar terhadap pemilihan makanan

jajanan.

b) Bila P ≥ 0,05 Ho diterima berarti tidak ada hubungan pengetahuan

gizi dan sikap anak Sekolah Dasar terhadap pemilihan makanan

jajanan.

Page 39: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom merupakan salah satu sekolah

yang terletak di wilayah pedesaan, tepatnya di Kelurahan Tanjunganom,

Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

Madrasah Ibtidaiyah beramatkan di Tanjunganom RT 04/RW 09

Kelurahan/Kecamatan wonogiri. Berdiri sejak tahun 1959. Fasilitas yang

disediakan di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom antara lain : ruangan

kelas, 1 ruang guru, ruang Kepala Sekolah, ruang UKS, 1 kamar mandi

siswa, dan satu kamar mandi guru. Meskipun ruang UKS sudah

tersedia, namun kegiatannya tidak aktif. Jumlah guru yang ada di

Sekolah Dasar MI Tanjunganom adalah 10 orang, yang terdiri dari :

Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 orang guru olah raga, 2 orang

guru bantu, dan 1 orang penjaga, sehingga jumlah karyawan adalah 11

orang. Sedangkan jumlah seluruh siswa pada tahun 2009 adalah 170

orang, yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan. Kegiatan

Sekolah yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom meliputi

pramuka, dan olah raga. Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom tidak

mempunyai kantin sekolah, tetapi di luar sekolah tersebut ditemukan

pedagang-pedagang yang menjual makanan jajanan.

B. Karakteristik Umum Responden

1. Jenis Kelamin

Populasi dan sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang

yang diambil dari dua kelas, kelas V dan VI yang terdapat 29 anak

laki-laki (48,33 %) dan 31 anak perempuan (51,67 %).

27

Page 40: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

28

Tabel 1

Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (N) Prosentase (%) Laki- laki 29 48,33 Perempuan 31 51,67 Jumlah 60 100,00

2. Pengetahuan Gizi Anak Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom

Hasil dari data yang diambil didapatkan pengetahuan gizi

dengan nilai tertinggi menjawab benar 24 dari 25 pertanyaan dan

nilai terendah menjawab benar 9 dari 25 pertanyaan. Pengetahuan

gizi dikategorikan menjadi dua yaitu : Baik jika jawaban benar ≥ 70

% dari total skor dan tidak baik jika jawaban benar kurang dari 70 %

dari total skor. Distribusi responden menurut pengetahuan gizi dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Distribusi Siswa Berdasarkan Pengetahuan Gizi

Pengetahuan Gizi Jumlah (N) Prosentase (%) Baik 42 70 Tidak Baik 18 30 Jumlah 60 100

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa distribusi responden

menurut pengetahuan gizi baik sebanyak 42 anak (70%),

sedangkan responden yang pengetahuan gizinya tidak baik sebesar

18 anak (30%). Dari hasil survai keadaan ekonomi orang tua siswa

rata-rata menengah kebawah, dan pengetahuan siswa yang sudah

baik dipengaruhi oleh media massa, misalnya televisi, majalah,

poster, dan penyuluhan tentang gizi.

Page 41: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

29

3. Sikap Anak Dalam Memilih Makanan Jajanan

Hasil dari data yang diambil didapatkan sikap anak dalam

memilih makanan jajanan dengan nilai tertinggi menjawab benar 10

dari 10 pertanyaan dan nilai terendah menjawab benar 4 dari 10

pertanyaan. Sikap dalam memilih makanan jajanan dikategorikan

menjadi dua yaitu : tepat jika jawaban benar ≥ 70 % dari total skor

dan tidak tepat jika jawaban benar kurang dari 70 % dari total skor.

Berdasarkan data yang diambil dari pertanyaan sikap anak dalam

memilih makanan jajanan sebagian besar menjawab tepat pada soal

nomor lima, dan kebanyakan menjawab salah pada pertanyaan

nomor dua karena pada pertanyaan nomor dua siswa belum paham,

sehingga siswa perlu adanya teori tentang bagaimana dalam memilih

atau membedakan bungkus makanan yang baik, (soal no dua dan

lima terdapat pada lampiran).

Berdasarkan hasil pengamatan sikap siswa pada saat

istirahat ada yang langsung membeli makanan jajan, ada juga yang

duduk-duduk terlebih dahulu, dan ada juga siswa yang sebelum jajan

mempertimbangkan dahulu apa yang akan dibeli. Tetapi karena tidak

ada kantin sekolah dan yang ada hanyalah pedagang diluar pagar

sekolah maka siswa tidak ada pilihan lain untuk membeli makanan

jajanan yang dijual oleh pedagang yang diluar pagar sekolah.

Distribusi responden menurut sikap anak dalam memilih makanan

jajanan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Distribusi Siswa Berdasarkan Sikap Anak Dalam Memilih

Makanan Jajanan

Sikap Anak Sekolah Dasar Dalam Memilih Makanan

Jajanan

Jumlah (N) Prosentase (%)

Tepat 50 83,33 Tidak Tepat 10 16,67 Jumlah 60 100

Page 42: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

30

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa distribusi menurut sikap

anak dalam memilih makanan jajanan yang tepat sebanyak 50 anak

(83,33 %), sedangkan sikap anak dalam memilih makanan jajanan

yang tidak tepat adalah sebesar 10 anak (16,67 %).

Sikap dalam memilih makanan jajanan dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu Kebudayaan mempengaruhi orang dalam

memilih makanan jajanan yaitu mencangkup jenis pangan apa yang

harus diproduksi, bagaimana diolah, disalurkan, dan disajikannya.

Pengembangan kebiasaan makan, kebiasaan makan, mempelajari

cara yang berhubungan dengan konsumsi pangan dan menerima atau

menolak bentuk atau jenis pangan tertentu, dimulai dari permulaan

hidup akan menjadi bagian perilaku yang berakar diantara penduduk,

media massa sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

massa seperti televisi mempunyai pengaruh besar pada anak dalam

memilih makanan, orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru pada

umumnya anak memiliki sikap searah dengan sikap orang yang

dianggap penting (Suhardjo, 2003).

Page 43: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

31

C. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Sikap Anak Dalam Memilih

Makanan Jajanan

Hubungan Pengetahuan gizi dengan sikap anak Sekolah Dasar

dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Disribusi Siswa Berdasarkan Pengetahuan Gizi Dan Sikap Anak Dalam

Memilih Makanan Jajanan

Pengetahuan Gizi

Sikap Anak Dalam Memilih Makanan Jajanan

Jumlah

Tepat % Tidak tepat

% N %

Baik 38 63,3 4 6,7 42 100 Tidak Baik 12 20,0 6 10,0 18 100

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahuai bahwa dengan pengetahuan

gizi baik, pada anak dalam memilih makanan jajanan tepat sebanyak 38

anak (63,3 %) dan sikap anak dalam memilih makanan jajanan tidak

tepat sebanyak 4 anak (6,7 %). Sedangkan Pengetahuan gizi anak tidak

baik, sikap anak dalam memilih makanan jajanan tepat sebanyak 12 anak

(20,0%), dan sikap dalam memilih makanan jajanan tidak tepat sebanyak

6 anak (10,0 %).

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa anak yang mempunyai

pengetahuan gizi baik dan sikap memilih makanan jajanan tepat

sebanyak tiga kali yang dibandingkan pengetahuan gizi baik tidak tepat.

Hasil dari uji korelasi Chi Square Test tentang hubungan

pengetahuan gizi dan sikap anak sekolah dalam memilih makanan

jajanan diperoleh nilai p sebesar 0,059. Dengan demikian nilai p 0,059

lebih dari 0,05, maka Ho diterima sehingga tidak ada hubungan antara

pengetahuan gizi dan sikap anak sekolah dalam memilih makanan

jajanan. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara

pengetahuan gizi dan sikap anak sekolah dalam memilih makanan

jajanan karena dilihat dari data sosial ekonomi orang tua menengah

kebawah sehingga uang saku yang diberikan pada anak sedikit sehingga

Page 44: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

32

hanya bisa dibelikan makanan jajanan yang murah, adanya pengaruh dari

media massa misalnya iklan di televisi, terutama dikarenakan

kebudayaan yang mempengaruhi orang dalam memilih makanan jajanan

yaitu mencangkup jenis apa yang harus diproduksi dan jenis makanan

apa yang harus dikonsumsi, dan pengaruh dari teman sebaya, misalnya

kalau anak tidak mau membeli makanan yang sama nanti tidak dianggap

sebagai teman.

Penyebab lain tidak adanya hubungan antara pengetahuan gizi

dengan sikap anak dalam memilih makanan jajanan adalah dikarenakan

di sekolah tersebut tidak mempunyai kantin dan yang ada hanyalah

pedagang yang di luar pagar yang menjual makanan yang tidak sehat,

maka anak tidak mempunyai pilihan lain untuk membeli makanan yang

bersih dan sehat selain makanan yang ada disekolah. Selain itu dari

pihak sekolah sendiri juga tidak ada pengawasan ketika anak-anak

membeli makanan jajanan.

Dari hasil data yang diperoleh jumlah pedagang yang menjual

makanan di sekolah tersebut berjumlah sekitar enam penjual makanan

jajanan. Makanan jajanan yang dijual di sekolah tersebut berbagai

macam makanan jajanan yang kurang sehat seperti: es lilin, es yang

warnanya mencolok seperti es sirup, es yang memakai pemanis buatan,

dan cilok atau somay yang dimakan memakai saos biasa atau saos yang

harganya murah.

Hal ini tidak sesuai dengan teori Solihin (2005) yang menyatakan

bahwa pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan

makanan jajanan, dimana pengetahuan gizi anak sekolah merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi sikap anak sekolah dalam memilih

makanan jajanan. Pengetahuan gizi anak sekolah adalah kepandaian

anak dalam memilih makanan jajanan yang baik. Pengetahuan ini sangat

bermanfaat dalam sikap dan perilaku anak dalam memilih makanan

jajanan yang akan dikonsumsinya.

Page 45: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

33

Dengan pengetahuan gizi yang rendah maka akan sulit dalam

penerimaan informasi bidang gizi bila dibanding dengan pengetahuan

gizi yang baik.

Pengetahuan gizi adalah kepandaian anak dalam memilih makanan

jajanan dan kepandaian memilih makanan jajanan yang akan

dikonsumsi. Pengetahuan ilmu-ilmu tentang gizi secara umum sangat

berpengaruh dalam sikap dan perilaku anak dalam memilih makanan

jajanan. Tingkat pengetahuan gizi anak yang rendah akan sulit dalam

penerimaan informasi dalam bidang gizi bila dibandingkan dengan

tingkat pengetahuan gizi anak yang baik (Sayogya, 2003).

Page 46: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

34

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Anak yang mempunyai pengetahuan gizi baik adalah 42 anak

(70 %) dan yang berpengetahuan gizi tidak baik adalah 18 anak

(30%).

2. Anak yang mempunyai sikap yang tepat dalam memilih makanan

jajanan adalah 50 anak (83,3%), sikap yang tidak tepat dalam

memilih adalah 10 anak (16,7%).

3. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dan sikap

anak dalam memilih makanan jajanan di Madrasah Ibtidaiyah

Tanjunganom, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

B. SARAN

1. Bagi Sekolah

a. Perlu adanya kantin sekolah dimana untuk menyediakan

makanan yang bergizi.

b. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para guru

dalam menghimbau dan menetapkan peraturan mengenai

makanan jajanan yang sehat bagi para anak didiknya dalam

rangka mengantisipasi munculnya masalah gizi khususnya

kejadian infeksi atau angka kesakitan pada anak sekolah,

karena pada dasarnya, penindak lanjutan masalah keamanan

jajanan anak sekolah tidak lepas dari partisipasi pihak sekolah.

c. Memberikan pengertian tentang gizi pada anak didiknya serta

memberikan deskripsi atau gambaran sikap dalam pemilihan

makanan yang baik dan faktor yang mempengaruhinya yang

dimasukkan melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan

kesehatan di sekolah.

34

Page 47: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

35

2. Bagi Siswa

Memberikan pengertian pada siswa bahwa pengetahuan gizi dan sikap

dalam memilih makanan jajanan yang sehat dan bergizi, agar siswa dapat

mengantisipasi dirinya sendiri untuk memilih makanan jajanan yang aman

dan sehat, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi dan

kesehatannya selalu terjaga.

3. Bagi Dinas Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau informasi untuk

perencanaan program guna meningkatkan pengetahuan gizi anak SD.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya, dan menambah

wawasan tentang hubungan pengetahuan gizi dan sikap anak SD terhadap

pemilihan makanan jajanan yang baik.

Page 48: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

36

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://www.eepis-its. Perilaku Makan Anak Sekolah. Azwar. S. 2004.Teori Sikap Manusia & Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka

Pelajar. Baliwati Y. F. Khomsan A., Dwiriani C. M. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi.

Penebar Swadaya. Jakarta. Dindinkem. 2006. Resiko Kesehatan Anak terhadap Makanan Jajanan.

http://www.halalguide.info/content/view/584/70/. Hidayati, L., Dasuki, S., Prasetyaningrum, J., Hanwar, D. 2007. Pengembangan

Model Suplementasi Fe dan Zn dalam bentuk permen pada Anak Sekolah Dasar yang Anemia. Hasil Penelitian yang tidak dipublikasikan. UMS. Surakarta.

Irawati .A. 2000. Faktor Determinan Status Gizi dan Anemia Murid SD di Desa

IDT Penerima PMT_AS di Indonesia. http://digilib ekologi litbang.depkes.go.id.

Iswaranti., Widjajarta M., Februhartanty J. 2007. Jajanan di Indonesia berkualitas

Buruk. http://www.republika.co.id. Lisdiana. 2003. Waspada Terhadap Kelebihan dan Kekurangan Gizi. Bandar

Lampung. Moehji S. 2003. Ilmu Gizi. PT Bhatara karya Aksara. Jakarta. Notoadmojo, S. 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta,

Jakarta. Roedjito. 2005. Gastroenterology Problem Makan Pada Anak. Pediatric Nutricion. Saidi. 2003. http: // www.yahoo. com_pangan dan gizi. Sampurno. Judul Artikel “Zat Kimia Masih Ditemukan Dalam Makanan”. Media

Indonesia edisi 8 Desember. Sajogya, 2004. http:// www.geogle.com_ Pangan dan Gizi. Solihin P. 2005. Ilmu Gizi Pada Anak. Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, Jakarta. Suharjo. 2003. Berbagai Cara pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta. Susanto, 2003. Gizi dan Kesehatan. Bayu media, Malang. Winarno F G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta. Widowati, D. 2002. Diklat Gizi Kuliner. Solo.

Page 49: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

37

LAMPIRAN

Page 50: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

38

KUISIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN SIKAP ANAK SD TERHADAP PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DI MI

TANJUNGANOM,KECAMATAN BATURETNO, KABUPATEN WONOGIRI

No. Responden :

Nama responden :

Alamat :

Tanggal wawancara :

PROGRAM STUDI DIII GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009

Page 51: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

39

KUISIONER PENGETAHUAN ANAK SD TENTANG GIZI

PERTANYAAN TENTANG PENGETAHUAN ANAK SD TENTANG GIZI

Berilah tanda (v) pada kolom jawaban yang tersedia ! No Pertanyaan Benar Salah 1 Telur merupakan bahan makanan sumber protein nabati 2 Saos merupakan bahan makanan yang tidak sehat 3 Buah dan sayuran merupakan bahan makanan sumber vitamin

dan mineral

4 Makanan yang tertutup lebih baik untuk dikonsumsi 5 Menu seimbang terdiri dari Nasi, lauk hewani, lauk nabati,

sayuran dan buah

6 Nasi merupakan sumber bahan makanan sumber karbohidrat 7 Kalau mau jajan sebaiknya memilih di tempat yang bersih 8 Wortel banyak mengandung vitamin A 9 Kekurangan yodium dapat menyebabkan buta senja

(kekurangan vitamin A)

10 Ciki atau makanan jajanan yang tidak mengandung zat besi 11 Daging, hati adalah bahan makanan sumber karbohidrat 12 Kurang vitamin B menyebabkan penyakit beri- beri 13 Kalau mau makan sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu 14 Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sariawan 15 Larutan gula garam diberikan pada anak yang diare 16 Sayuran adalah bahan makanan sumber vitamin 17 Makanan bergizi adalah empat sehat lima sempurna 18 Makanan yang mengandung pewarna buatan dan pengawet

dapat membahayakan kesehatan

19 Kurang darah disebut juga anemia 20 Dalam memasak sebaiknya tidak menggunakan garam

beryodium

21 Tempe dan tahu adalah bahan makanan yang mengandung protein

22 Minuman yang menggunakan sakarin atau pemanis buatan baik untuk kesehatan

23 Susu baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi 24 Fungsi sarapan pagi untuk meningkatkan konsentrasi pada saat

belajar

25 Wortel baik untuk kesehatan mata

Page 52: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

40

No.IDENTITAS :

A. DATA IDENTITAS RESPONDEN:

Nama :

Kelas :

Umur :

Tanggal lahir :

Jenis kelamin :

B. DATA SIKAP ANAK SD TERHADAP PEMILIHAN MAKANAN

JAJANAN

1. Apakah menurut adik makanan yang menggunakan pemanis itu baik?

a. Setuju

b. Tidak setuju

2. Apakah menurut adik makanan yang dijual oleh pedagang keliling di

luar pagar sekolah itu makanan yang sehat.

a. Setuju

b. Tidak setuju

3. Apakah menurut adik makanan yang tidak dibungkus (terbuka) itu

lebih baik dari pada makanan yang dibungkus (tertutup).

a. Setuju

b. Tidak setuju

4. Apakah menuruk adik makanan yang berwarna itu baik?

a. Setuju

b. Tidak setuju

5. Apakah menurut adik minuman yang memakai pewarna itu baik?

a. Setuju

b. Tidak setuju

6. Apakah menurut adik makanan yang dimakan memakai saos itu baik

untuk kesehatan?

a. Setuju

Page 53: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

41

b. Tidak setuju

7. Apakah menurut adik sarapan di rumah itu lebih baik dari pada jajan di

sekolah?

a. Setuju

b. Tidak setuju

8. Apakah menurut adik uang saku lebih baik ditabung dari pada

digunakan untuk jajan?

a. Setuju

b. Tidak setuju

9. Apakah menurut adik membawa bekal makanan dari rumah itu lebih

baik dari pada jajan?

a. Setuju

b. Tidak setuju

10. Apakah menurut adik jajan makanan sembarangan itu kesehatannya

bisa terjaga?

a. Setuju

b. Tidak setuju

Page 54: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

42

No Nama Siswa Jenis kelamin Pengetahuan Gizi

Sikap Anak SD dalam memilih

makanan jajanan 1 NB laki-laki baik tepat 2 TW Perempuan baik tepat 3 TY laki-laki baik tepat 4 RAF laki-laki baik tepat 5 FR laki-laki baik tepat 6 DNH Perempuan baik tepat 7 R laki-laki baik tepat 8 ALW laki-laki baik tepat 9 BW laki-laki baik tepat 10 SW Perempuan baik tepat 11 DY Perempuan baik tepat 12 H laki-laki Tidak baik Tidak tepat 13 I laki-laki Tidak baik tepat 14 FSK laki-laki baik tepat 15 EW Perempuan Tidak baik tepat 16 OT Perempuan baik tepat 17 KS laki-laki Tidak baik tepat 18 N Perempuan Tidak baik tepat 19 DS laki-laki Tidak baik tepat 20 I laki-laki Tidak baik tepat 21 R Perempuan Tidak baik Tidak tepat 22 AS Perempuan baik tepat 23 DS Perempuan baik tepat 24 TN Perempuan baik tepat 25 MAS laki-laki baik tepat 26 EY Perempuan baik tepat 27 DS Perempuan baik tepat 28 FR laki-laki baik tepat 29 YR laki-laki baik tepat 30 SAW Perempuan baik tepat 31 NAAY Perempuan baik tepat32 OAA Perempuan baik tepat 33 RSA laki-laki baik tepat 34 I laki-laki Tidak baik tepat 35 ABY laki-laki baik tepat 36 ER5 laki-laki baik tepat 37 D Perempuan Tidak baik tepat 38 VM Perempuan baik tepat 39 SB laki-laki Tidak baik Tidak tepat 40 R laki-laki baik tepat

Page 55: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

43

41 NS Perempuan baik tepat 42 RCW Perempuan baik tepat 43 SW Perempuan baik tepat 44 IF laki-laki baik tepat 45 DYBM laki-laki Tidak baik tepat 46 RRS laki-laki baik tepat 47 ESU Perempuan baik tepat 48 AR Perempuan baik tepat 49 R Perempuan baik Tidak tepat 50 RY Perempuan baik Tidak tepat 51 DE laki-laki baik Tidak tepat 52 PN Perempuan baik Tidak tepat 53 EH laki-laki Tidak baik Tidak tepat 54 S Perempuan Tidak baik tepat 55 DL Perempuan Tidak baik tepat 56 NF Perempuan Tidak baik Tidak tepat 57 EK laki-laki Tidak baik tepat 58 NP laki-laki baik tepat 59 SB Perempuan Tidak baik Tidak tepat 60 SLP Perempuan baik tepat

Page 56: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

44

MUHAMMADIYAH BAGIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

MI TANJUNGANOM

ALAMAT: TANJUNGANOM, SARADAN, BATURETNO, WONOGIRI

SURAT KETERANGAN No. 006/ MI. T. 28/ 62/ 2009

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rukiyanto, AMa.

NIP : 195111201979031004

Jabatan : Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Tanjunganom

Menerangkan bahwa:

Nama : Pratiwi Yulianingsih

NIM : J 300060034

Status : Mahasiswa Gizi DIII Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Benar-benar telah melahsanakan penelitian di Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah

Tanjunganom, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Wonogiri, 9 September 2009

Kepala Sekolah

RUKIYANTO, AMa.

NIP: 195111201979031004

Page 57: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

45

Crosstabs (Dataset1) C:\Program Files\SPSSEval\olah data kti.sav

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

pengetahuan gizi * sikap anak SD

60 100,0 % 0 ,0 % 60 100,0 %

pengetahuan gizi * sikap anak SD Crosstabulation

Sikap anak SD

Total Tepat Tidak tepat

Pengetahuan gizi

Baik Count % of total

38 63,3%

4 6,7%

42 70,0%

Tidak baik

Count % of total

12 20,0%

6 10,0%

18 30,0%

Total

Count % of total

50 83,3%

10 16,7%

60 100,0%

Chi Square Tests

Value df Asymp.

Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher′s Exact Test N of valid Cases

5,143ь3,5714,735

60

111

,023 ,059 ,030

,052 ,033

a. Computed only for a 2 × 2 table b. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 3,00.

Page 58: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

46

Frequecies (Dataset1) C:\Program Files\SPSSEval\olah data kti.sav Statistics Pengetahuan gizi N Valid 60 Missing 0

Pengetahuan gizi Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent Valid Baik Tidak baik Total

421860

70,030,0

100,0

70,030,0

100,0

70,0100,0

Frequencies (Dataset1) C:\Program Files\SPSSEval\olah data kti.sav Statistics Sikap anak SD

N valid missing

600

Sikap anak SD

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent Valid Tepat Tidak tepat Total

501060

83,316,7

100,0

83,316,7

100,0

83,3100,0

Page 59: HUBUNGAN_PENGETAHUAN_GIZI_DENGAN_SIKAP_ANAK_SEKOLAH_DASAR_DALAM_....pdf

47

Frequencies (Dataset1) C:\Program Files\SPSSEval\olah data kti.sav Statistics Jenis Kelamin N Valid Missing

60 0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent Valid Laki-laki Perempuan Total

293160

48,351,7

100,0

48,351,7

100,0

48,3100,0