HUBUNGAN USIA IBU SAAT KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ...digilib.unila.ac.id/29897/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of HUBUNGAN USIA IBU SAAT KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ...digilib.unila.ac.id/29897/3/SKRIPSI TANPA BAB...
HUBUNGAN USIA IBU SAAT KEHAMILAN DENGAN KEJADIANINTRAUTERINE FETAL DEATH (IUFD) DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
OlehSALWA DARIN LUQYANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
HUBUNGAN USIA IBU SAAT KEHAMILAN DENGAN KEJADIANINTRAUTERINE FETAL DEATH (IUFD) DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
Oleh
SALWA DARIN LUQYANA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarSARJANA KEDOKTERAN
Pada
Fakultas KedokteranUniversitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN MATERNAL AGE AND INTRAUTERINEFETAL DEATH (IUFD) EVENT IN RSUD DR. H. ABDUL MOELEOEK
BANDAR
By
SALWA DARIN LUQYANA
Background: Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is still quite high at25.5% in 2016, two thirds of the mortality rate is neonatal mortality and two thirdsof the neonatal mortality rate is perinatal mortality. Intrauterine fetal death (IUFD)is a perinatal death. Intrauterine fetal death (IUFD) is caused by maternal, fetaland placental factors. One of the maternal factors is the mother's age duringpregnancy.Objective: The purpose of this study is to determine the relationship betweenmaternal age and intrauterine fetal death (iufd) event in RSUD Dr. H. AbdulMoeloek Bandar Lampung.Methods: This research was using cross sectional approach with consecutivesampling method. The instrument of this study are 98 medical record of postpartum patient in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.Result: The results showed the number of intrauterine fetal death (IUFD) eventsin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung is 60.25% with the highestnumber of occurrence is in the age range between 20-35 years old (52,63%). Theresult of chi square bivariate analysis showed a significant correlation (p-value≤0,05) between maternal age at pregnancy and intrauterine fetal death (IUFD) inRSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung (95% CI, p = 0,019).Conclusion: There is a significant relation between maternal age and intrauterinefetal death (iufd) event in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Keywords: intrauterine fetal death, maternal age, maternal factor
ABSTRAK
HUBUNGAN USIA IBU SAAT KEHAMILAN DENGAN KEJADIANINTRAUTERINE FETAL DEATH (IUFD) DI RSUD DR. H. ABDUL
MOELOEK BANDAR LAMPUNG
Oleh
SALWA DARIN LUQYANA
Latar belakang: Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggiyaitu 25,5% pada tahun 2016, dua per tiga dari angka kematian tersebut adalahkematian neonatal dan dua per tiga dari angka kematian neonatal adalah kematianperinatal. Intrauterine fetal death (IUFD) merupakan kematian perinatal.Intrauterine fetal death (IUFD) disebabkan oleh faktor maternal, fetal danplasental. Salah satu dari faktor maternal tersebut adalah usia ibu saat kehamilan.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu saat kehamilan dengankejadian intrauterine fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, BandarLampung.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan tekhnikpengambilan sampel consecutive sampling. Instrumen penelitian ini adalah rekammedis pasien post partum di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung yangberjumlah 98 rekam medis.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan jumlah kejadian intrauterine fetal death(IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung sebanyak 60,25%dengan jumlah kejadian terbanyak terdapat pada rentang usia 20-35 tahun yaitu52,63%. Hasil analisis bivariat chi square menunjukkan adanya hubungan yangbermakna (p-value ≤0,05) antara usia ibu saat kehamilan dengan kejadianintrauterine fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung(95% CI, p = 0,019).Simpulan: Terdapat hubungan antara usia ibu saat kehamilan dengan kejadianintrauterine fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek BandarLampung.
Kata kunci: faktor maternal, intrauterine fetal death, usia ibu saat kehsamilan
v
RIWAYAT HIDUP
Peneliti, Salwa Darin Luqyana, dilahirkan di Nganjuk, Provinsi Jawa Timur pada
tanggal 03 September 1996, sebagai anak sulung dari tiga bersaudara dari Bapak
Akhmad Kartono, S.Pi, M.Si dan Ibu Catur Retno Widiastuti, S.E
Pendidikan peneliti dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Kota
Kayuagung pada tahun 2001 dan diselesaikan pada tahun 2002, Sekolah Dasar
yang diselesaikan di SDN 14 Kayuagung pada tahun 2008, Sekolah Menengah
Pertama diselesaikan pada tahun 2011 di SMP Negeri 6 Teladan Kayuagung, dan
Sekolah Menengah Atas yang diselesaikan pada tahun 2014 di SMA Negeri 3
Unggulan Ogan Komering Ilir. Pada tahun yang sama, peneliti diterima di
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Peneliti terdaftar sebagau mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selama mejadi mahasiswi, peneliti aktif di organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Kedokteran (BEM-FK) sebagai staff Biro Fundraising pada tahun 2015
dan Staff Ahli Biro Fundraising pada tahun 2016-2017. Peneliti juga aktif pada
UFO Paduan Suara Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun 2014-2016
serta tergabung dalam Forum Silaturahmi Islam (FSI) Ibnu Sina sebagai staff Biro
vi
Media dan Syiar pada tahun 2014-2015 dan juga merupakan asisten dosen (asdos)
untuk mata kuliah hitologi pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
vii
Bismillahirrahmanirrahimfabiai-yi aalaa-i rabbikumaa tukadz-dzibaan
Alhamdulillahirabbil ‘alamin.
sebuah persembahan untuk Mama, Papa,Kakak Dhonan, Adek Dhali’,
keluarga, sahabat dan semua orangyang berarti dalam hidupku.
Terim akasih untuk sem uanya
Cukuplah Allah SWT sebagai penolong kami
dan Allah SWT adalah sebaik-baiknya
penolong. (QS. Al-Imran : 173)
viii
SANWACANA
Puji syukur tak hentinya penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
atas rahmat dan nikmat jasmani, rohani, ilmu, iman, dan Islam sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada
nabi besar Muhammad Shalallahu’alaihi Wa Sallam beserta keluarga dan para
sahabat yang telah mendahului kita. Semoga kita semua termasuk dalam umat
beliau yang mendapat syafa’at kelak di hari akhir.
Skripsi dengan judul “Hubungan Usia Ibu saat Kehamilan dengan Kejadian
Intrauterine Fetal Death (IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Penulis menyampaikan rasa hormat, cinta, kasih sayang dan terima kasih yang tak
terhingga kepada kedua orang tua penulis, ayahanda, motivator terbaik bapak
Akhmad Kartono, S.Pi., M.Si., pria luar biasa yang selalu mendukung serta
mendoakan penulis dan ibunda penulis ibu Catur Retno Widiastuti, S.E., wanita
luar biasa yang doa dan ridhonya selalu menjadi alasan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala untuk mengabulkan semua doa, cita-cita, mempermudah dan memberi
kelancaran dalam setiap urusan penulis. Penulis juga menyampaikan rasa kasih
ix
dan sayang kepada kedua adik penulis, Dhonan Nabil Hibatullah dan Dhali’
Razan Fadhaillah yang selalu menghibur, memberikan semangat serta merindukan
penulis saat berada di rantau.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung,
2. Bapak Dr. dr. Muhartono, M.Kes., Sp.PA., selaku dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung,
3. Ibu dr. Rodiani, M.Sc., Sp.OG selaku Pembimbing Pertama atas
kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian skripsi ini,
4. Bapak dr. Mukhlis Imanto, M.Kes., Sp.THT-KL selaku Pembimbing
Kedua atas kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam
proses penyelesaian skripsi ini
5. Ibu dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp.OG selaku Penguji Utama pada ujian
skripsi. Terimakasih atas waktu, ilmu serta saran-saran yang telah
diberikan,
6. Bapak dr. Adityo Wibowo dan dr. Syahzili selaku Pembimbing Akademik
penulis, terimakasih atas waktu, ilmu dan saran-saran yang telah diberikan
kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung,
x
7. Seluruh Staff Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung,
terimakasih atas semua ilmu dan pelajaran yang telah diberikan selama
penulis menempuh pendidikan sehingga memudahkan penulis dalam
mencapai cita-cita,
8. Seluruh Staff dan Civitas Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang
telah membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini
terutama Mbak Lutfi dan Mbak Qory, terimakasih atas bantuan dan
dukungannya.
9. Seluruh Staff dan Civitas RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
yang telah membantu dalam proses penelitian penulis,
10. Sahabat, saudara, keluarga baruku selama di rantau: Eva Narulita Kurnia
Perdana, Fitri Sofiatin, Monika Rai Islamiah, Sumayyah Annida dan Siti
Raqiya Rasyid, terimakasih telah menjadi tempatku berbagi cerita,
bercanda, menjadi penyemangat, penolong, teman tidur dan menerima
semua kekuranganku selama ini, kalian luar biasa,
11. Sahabat, teman sekamar, saudara, keluargaku: Veni, Anggun, Luli, Lijot,
Siva, Okta, betapa baiknya Allah SWT mempertemukan aku dengan
kalian, terimakasih atas semua doa dan dukungan selama penulis
menempuh pendidikan di rantau, kalian yang terbaik sampai saat ini,
12. Tim penelitianku yang aku banggakan: Maharani Sekar Ningrum dan
Dhita Dwi Nanda, perjuangan kita selama hampir 4 bulan menjadi
pengalaman hidup yang luar biasa, terimakasih atas semuanya
xi
13. Sahabat LCS: Ade, Aprina, Desti, Dhita, Dila, Diva. Fahma, Firdha,
Sarah dan Tipan, yang telah membawaku menuju ke arah yang lebih baik,
terimakasih atas semuanya,
14. Anak-anak Kost Alysha: Ine, Nadia, Monik, Eva, Raqi, Febri, Lala, Rani,
Veivei, Karen dan Oma tercinta, terimakasih atas dukungan, bantuan dan
kebersamaan selama ini.
15. BOKA KINGDOM: Syepri, Anggun, Maulia, Dimas, Akhsan, Indri, Siva,
Marissa, Hestika, karena perjuangan kita 4 tahun yang lalu merupakan
salah satu alasan mengapa kita bisa berada di titik ini sekarang, salam
rindu selalu,
16. Teman-teman BEM, FSI, Paduan Suara dan Asdos Histologi, terimakasih
atas semua kerjasama, ilmu, pengalaman dan dukungannya selama ini,
17. Teman-teman CRAN14L 2014 yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terimakasih atas kebersamaan kita selama menempuh pendidikan pre-
klinik, semoga kita selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menggapai cita-cita kita,
18. Kakak-kakak dan adik-adik tingkatku: terimakasih telah membantu
penulis dalam semua proses belajar selama menempuh pendidikan di FK
Unila,
19. Kamu, yang masih Allah simpan untukku, terimakasih telah menjadi salah
satu penyemangat terbesarku untuk segera menyelesaikan skripsi ini,
semoga Allah SWT selalu menjaga kita berdua.
xii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Akan tetapi
penulis berharap agar skripsi ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Bandar Lampung, 15 Desember 2017Penulis,
Salwa Darin Luqyana
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................... iDAFTAR GAMBAR............................................................................................ ivDAFTAR TABEL ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 11.1 Latar Belakang .................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah............................................................................... 31.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................ 41.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 41.4.1 Bagi Peneliti............................................................................... 41.4.2 Bagi Institusi Pendidikan ........................................................... 51.4.3 Bagi Masyarakat ........................................................................ 51.4.4 Bagi Peneliti selanjutnya............................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 62.1 Intrauterine Fetal Death (IUFD) ........................................................ 6
2.1.1 Definisi Intrauterine Fetal Death (IUFD) ................................. 62.1.2 Etiologi dan Faktor Risiko Fetal Death..................................... 72.1.3 Diagnosis Intrauterine Fetal Death (IUFD) .............................. 82.1.4 Pengelolaan Intrauterine Fetal Death (IUFD) .......................... 92.1.5 Pencegahan Intrauterine Fetal Death (IUFD)......................... 112.1.6 Komplikasi............................................................................... 11
ii
2.2 Usia Ibu............................................................................................. 122.2.1 Definisi Usia ............................................................................ 122.2.2 Kategori Usia............................................................................122.2.3 Usia Ideal Ibu saat Kehamilan………………………………..132.2.4 Usia Ibu dengan Resiko Tinggi................................................ 13
2.3 Hubungan Usia Ibu saat Kehamilan terhadap Kejadian IntrauterineFetal Death (IUFD) .......................................................................... 14
2.4 Kerangka Teori ................................................................................. 162.5 Kerangka Konsep.............................................................................. 17
2.6 Hipotesis ........................................................................................... 172.6.1 Hipotesis Null (H0) .................................................................. 172.6.2 Hipotesis Alternatif (H1) .......................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 183.1 Rancangan Penelitian........................................................................ 183.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 183.3 Subjek Penelitian .............................................................................. 18
3.3.1 Populasi.................................................................................... 183.3.2 Sampel...................................................................................... 193.3.3 Tekhnik pengambilan sampel .................................................. 213.3.4 Kriteria Inklusi ......................................................................... 213.3.5 Kriteria Eksklusi ...................................................................... 21
3.4 Variabel............................................................................................. 223.4.1 Variabel bebas (Independent variabel) .................................... 223.4.2 Variabel terikat (Dependent variabel) ..................................... 22
3.5 Definisi Operasional ......................................................................... 233.6 Instrumen dan Prosedur Penelitian ................................................... 24
3.6.1 Instrumen Penelitian ................................................................ 243.6.2 Prosedur Penelitian .................................................................. 24
3.7 Alur Penelitian .................................................................................. 263.8 Metode Pengumpulan data................................................................ 263.9 Pengelolaan dan Analisis Data.......................................................... 26
3.9.1 Pengelolaan Data ..................................................................... 263.9.2 Analisis Data............................................................................ 28
3.10 Etika Penelitian……………………………………………………28
iii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 294.1 Gambaran Umum Penelitian............................................................. 294.2 Hasil .................................................................................................. 29
4.2.1 Analisis Univariat .................................................................... 294.2.2 Analisis Bivariat....................................................................... 31
4.3 Pembahasan....................................................................................... 32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 365.1 Simpulan ........................................................................................... 365.2 Saran ................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 38LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Teori ............................................................................ 16
Gambar 2 Kerangka Konsep ......................................................................... 17
Gambar 3 Alur Penelitian ............................................................................. 26
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Definisi Operasional ........................................................................ 23
Tabel 2 Frekuensi Variabel Independent dengan Analsis Univariat ................. 30
Tabel 3 Variasi Usia Ibu dengan Kejadian IUFD............................................ 30
Tabel 4 Frekuensi Variabel Dependent dengan Analisis Univariat................... 31
Tabel 5 Analisis Bivariat Hubungan Usia Ibu saat Kehamilan dengan Kejadian
Intrauterine Fetal Death (IUFD) .................................................................... 31
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang cukup tinggi yaitu 25,5% pada tahun 2016 (Katadata
Indonesia ,2016). Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator
yang sangat penting untuk menilai status kesehatan anak, status
kependudukan dan kondisi perekonomian wilayah tertentu. Angka
kematian bayi merefleksikan besarnya masalah kesehatan yang berakibat
langsung terhadap kematian bayi, seperti diare, infeksi saluran pernafasan,
atau kondisi prenatal, dan juga merefleksikan tingkat kesehatan ibu,
kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi
masyarakat secara umum (Badan Pusat Statistik, 2014). Dua per tiga dari
AKB adalah kematian neonatal dan 2/3 dari kematian neonatal tersebut
adalah kematian perinatal (Isakh & Diana, 2011).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada tahun 2015 ,
penyebab terbesar kematian bayi pada masa perinatal (0-6 hari) adalah
karena asfiksia (37,14%) dan 50% dari kematian perinatal adalah kelahiran
mati, kematian pada masa neonatal (7 – 28 hari) dengan penyebab terbesar
2
karena BBLR ( 28,18%) dan kematian pada masa bayi (>28 hari - < 1
tahun) paling sering disebabkan karena pneumonia (10%), diare (11%),
infeksi (11%), dan penyebab lainnya (82%).
Intrauterine Fetal Death merupakan kematian perinatal. Menurut WHO
dan The American College of Obstetricians and Gynecologist kematian
janin (Intrauterine Fetal Death) adalah janin yang mati dalam rahim
dengan bperat badan 350 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim
pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
Intrauterine Fetal Death (IUFD) dapat disebabkan oleh faktor maternal,
fetal dan kelainan patologik plasenta. Salah satu faktor maternal yang
menyebabkan terjadinya Intrauterine Fetal Death (IUFD) adalah umur ibu
tua. Selain itu, salah satu faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan
terjadinya kematian janin dalam rahim adalah usia ibu > 40 tahun saat
kehamilan (Prawirohardjo, 2014).
Beberapa penelitian terakhir menunjukkan adanya hubungan antara usia
ibu saat kehamilan dengan angka kejadian kematian janin dalam rahim.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Demirci et al. (2016) wanita
yang hamil usia dibawah 20-34 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi
mengalami kematian janin dalam rahim terutama pada usia ≤16 tahun.
3
Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sarah dan
Mcdonald (2007), ditemukan peningkatan risiko terjadinya Intrauterine
fetal death (IUFD) sebanyak 40-50% pada wanita usia > 35 tahun
dibandingkan wanita pada usia 20-29 tahun. Risiko ini lebih berat pada
primipara dibanding multipara dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain
seperti kunjungan antenatal care, kebiasaan merokok, faktor
sosioekonomi dan berat maternal. Selain itu, belum ada penelitian yang
membahas mengenai hubungan usia ibu saat kehamilan dengan kejadian
intrauterine fetal death di Lampung.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan usia ibu saat kehamilan dengan kejadian
intrauterine fetal death (IUFD) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah
sebagai berikut : apakah terdapat hubungan antara usia ibu saat kehamilan
dengan kejadian intrauterine fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek, Bandar Lampung ?
4
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia ibu saat
kehamilan dengan kejadian intrauterine fetal death (IUFD).
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui prevalensi kejadian intrauterine fetal death
(IUFD) dan usia ibu hamil dengan risiko komplikasi tinggi di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung
2. Untuk mengetahui variasi usia ibu saat kehamilan yang
mengalami Intrauterine Fetal Death (IUFD) di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam
mengembangkan keterampilan penelitian dan meningkatkan ilmu
pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan usia ibu
saat kehamilan dan intrauterine fetal death (IUFD).
5
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan
mengenai ilmu pengetahuan terkait dan dapat dijadikan pedoman
dalam proses pembelajaran.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai usia yang tepat untuk memulai
kehamilan dan hubungannya dengan pencegahan kejadian
intrauterine fetal death (IUFD).
1.4.4 Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
penelitian selanjutnya dan membantu pengembangan informasi
serta ilmu pengetahuan mengenai usia ibu saat kehamilan dan
intrauterine fetal death (IUFD).
6
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Intrauterine Fetal Death (IUFD)
2.1.1 Definisi Intrauterine Fetal Death (IUFD)
Menurut WHO dan The American College of Obstetricians and
Gynecologist Intrauterine Fetal Death atau kematian janin dalam
rahim adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 350
gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan
20 minggu atau lebih. Intrauterine Fetal Death (IUFD) merujuk
pada kematian janin di dalam rahim setelah 24 minggu usia
kehamilan (RCPI & HSE, 2011).
Prinsip dasar dari kematian janin merupakan hasil akhir dari
gangguan pertumbuhan janin, kegawatdaruratan janin, atau akibat
infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak terobati
(Prawirohardjo, 2009).
7
2.1.2 Etiologi dan Faktor Risiko Fetal Death
Penyebab kematian janin pada 25-60% kasus masih belum jelas
namun dapat disebabkan oleh bebarapa faktor, antara lain faktor
maternal, fetal, atau kelainan patologik plasenta. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut
1. Faktor maternal
Kehamilan post term (> 42 minggu), umur ibu tua, diabetes
melitus tidak terkontol, sistemik lupus eritematosus,
infeksi, hipertensi, preeklampsia, eklampsia,
hemoglobinopati, penyakit rhesus, ruptura uteri,
antifosfolipid sindrom, hipotensi akut ibu, kematian ibu.
2. Faktor fetal
Hamil tumbuh terhambat, kelainan kongenital, kelainan
genetik, infeksi.
3. Faktor plasental
Kelainan tali pusat, lepasnya plasenta, ketuban pecah dini,
vasa previa (Prawirohardjo, 2014; Kliman, 2004).
Faktor resiko terjadinya fetal death atau kematian janin meningkat
pada usia ibu > 40 tahun, ras Afrika-Amerika, pada ibu infertil,
riwayat bayi dengan berat badan lahir rendah, infeksi ibu
(ureplasma urealitikum), obesitas, dan ayah berusia lanjut
(Prawirohardjo, 2014; Mattingley, 2016).
8
2.1.3 Diagnosis Intrauterine Fetal Death (IUFD)
Riwayat dan pemeriksaan fisik memiliki nilai terbatas dalam
menegakkan diagnosis IUFD. Pada kebanyakan pasien, satu-
satunya keluhan adalah berkurangnya pergerkan janin dan pada
pemeriksaan fisik tidak terdengar denyut jantung janin. Diagnostik
pasti ditegakkan dengan pemeriksaan ultrasonografi (Mattingley,
2016).
Melalui anamnesis didapatkan gerakan janin menghilang. Pada
pemeriksaan pertumbuhan janin didapatkan tinggi fundus uteri
tidak sesuai usia kehamilan, berat badan ibu menurun, dan lingkar
perut ibu mengecil. Selain itu, jika diperiksa dengan fetoskopi dan
Doppler tidak dapat didengar adanya bunyi jantung janin. Jika
dilihat menggunakan USG maka didapatkan gambaran janin tanpa
tanda kehidupan. Dengan foto radiologik setelah 5 hari tampak
tulang kepala kolaps, saling tumpang tindih, tulang belakang
hiperfleksi, edema sekitar tulang kepala, gambaran gas pada
jantung dan pembuluh darah. Jika dilakukan pemeriksaan Hcg
maka didapatkan kadarnya akan negatif setelah beberapa hari
kematian janin. Untuk diagnosis pasti sebaiknya dilakukan otopsi
janin dan pemeriksaan plasenta serta selaput. Untuk mencari
penyebab kematian janin dilakukan evaluasi secara komprehensif
termasuk analisis kromosom dan kemungkinan terpapar infeksi
9
untuk mengantisipasi kehamilan selanjutnya (Prawirohardjo,
2014).
2.1.4 Pengelolaan Intrauterine Fetal Death (IUFD)
Apabila diagnosis kematian janin telah ditegakkan, penderita harus
segera diberikan informasi mengenai kemungkinan penyebab dan
rencana penatalaksanaannya serta direkomendasikan untuk segera
diintervensi. Bila kematian janin lebih dari 3 – 4 minggu kadar
fibrinogen dengan kecenderungan koagulopati, akan lebih rumit
apabila kematian terjadi pada salah satu bayi kembar
(Prawirohardjo, 2014).
Apabila diagnosis kematian janin telah ditegakkan maka dilakukan
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. Pemeriksaan darah perifer, fungsi pembekuan, golongan darah
ABO, Rhesus, dan gula darah.
3. Menjelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan hasilnya serta
rencana tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluaraganya. Bila belum ada kepastian penyebab kematian,
hindari memberikan informasi yang tidak tepat.
4. Memberikan dukungan mental dan emosional kepada pasien.
Sebaiknya pasien didampingi oleh orang terdekatnya dan
yakinkan bahwa besar kemungkinan dapat lahir pervaginam.
10
5. Membicarakan rencana persalinan pervaginam dengan cara
induksi maupun ekspektatif pada keluarga pasien sebelum
pengambilan keputusan.
6. Bila pilihan ekspektatif: tunggu persalinan spontan hingga 2
minggu dan yakinkan bahwa 90% persalinan spontan terjadi
tanpa komplikasi.
7. Bila pilihan manajemen aktif: induksi persalinan menggunakan
oksitosin atau misoprostol. Seksio sesarea dipilih jika bayi
letak lintang.
8. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk melihat dan
melakukan ritual keagamaan pada janin yang meninggal.
(Prawirohardjo, 2009).
Pada kematian janin usia kehamilan 24-28 minggu dapat
digunakan misoprostol pervaginam sebanyak 50 – 100 µg tiap 4 –
6 jam dan induksi oksitosin. Sedangkan pada kehamilan di atas 28
minggu dosis misoprostol diberikan sebanyak 25 µg pervaginam
setiap 6 jam. Setelah bayi lahir dapat dilakukan ritual keagamaan
merawat bayi dan dapat dilakukan otopsi atau pemer
fiksaan patologi plasenta yang akan membantu mengungkap
penyebab kematian janin (Prawirohardjo, 2014).
Induksi pada pasien dengan riwayat persalinan perabdomen harus
dilakukan dengan sangat hati-hati karena risiko terjadinya ruptur
uteri yang tinggi, namun risiko terjadinya ruptur uteri selama
11
induksi untuk penanganan kematian janin pada akhir trimester dua
atau awal trimester tiga belum diketahui (Borgatta & N, 2011).
Penanganan rasa sakit pada pasien selama induksi pada kematian
janin merupakan bagian yang penting untuk perawatan pasien.
Seringkali, morfin atau hidromorfin digunakan sebagai analgesik
untuk mengontrol rasa sakit pada pasien (Mattingley, 2016).
2.1.5 Pencegahan Intrauterine Fetal Death (IUFD)
Upaya mencegah kematian janin, khususnya yang sudah atau
mendekati aterm adalah bila ibu merasakan gerakaan janin
menurun, tidak bergerak, atau gerakan janin terlalu keras, perlu
dilakukan pemeriksaan ultrasonografi. Perlu diperhatikan adanya
solusio plasenta. Pada gemelli dengan T + T (twin to twin
transfusion) pencegahan dilakukan dengan koagulasi pembuluh
anastomosis (Prawirohardjo, 2014).
2.1.6 Komplikasi
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain
1. Trauma emosional yang berat apabila waktu antara kematian
janin dan persalinan cukup lama.
2. Infeksi apabila ketuban pecah.
3. Koagulopati apabila kematian janin berlangsung lebih dari 2
minggu (Prawirohardjo, 2009).
12
2.2 Usia Ibu
2.2.1 Definisi Usia
Usia didefinisikan sebagai lama waktu hidup atau ada sejak
dilahirkan atau diadakan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,
2008).
Usia juga didefinisikan sebagai lamanya keberadaan seseorang
diukur dalam satuan waktu dipandang dari segi kronologik
individu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan
anatomis dan fisiologik sama (Dorland & Newman, 2010).
2.2.2 Kategori Usia
Menurut Depaertemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) usia
dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Masa balita : 0-5 tahun
b. Masa kanak-kanak : 5-11 tahun
c. Masa remaja awal : 12-16 tahun
d. Masa remaja akhir : 17-25 tahun
e. Masa dewasa awal : 26-35 tahun
f. Masa dewasa akhir : 36-45 tahun
g. Masa lansia awal : 46-55 tahun
h. Masa lansia akhir : 56-65 tahun
i. Masa manula : >65 tahun
13
2.2.3 Usia Ideal Ibu saat Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2009), usia yang ideal bagi seorang
wanita untuk hamil dan melahirkan adalah dalam rentang 20-30
tahun. Jarak yang aman untuk hamil dan melahirkan adalah usia
20 – 30 tahun dengan jarak melahirkan yang aman dari anak yang
satu ke anak berikutnya adalah 3-5 tahun, sehingga diharapkan
selama masa suburnya wanita hanya melahirkan 2 orang anak saja
dan maksimalnya adalah 3 orang (BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan , 2008).
2.2.4 Usia Ibu dengan Resiko Tinggi
Faktor yang menyebabkan ibu hamil dengan resiko tinggi antara
lain umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35
tahun (Rochdjati, 2003).
Usia ibu saat kehamilan ≥35 tahun berhubungan dengan kejadian
kelahiran premature, bayi berat lahir rendah, kematian janin dalam
rahim, kelainan kromosom dan kelahiran melalui proses operasi
(Bayrampour et al., 2012).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurzia (2016)
didapatkan hasil terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu
saat kehamilan dengan kejadian plasenta previa. Wanita yang
hamil di atas usia tiga puluh lima tahun menghadapi resiko yang
14
lebih besar untuk mengalami masalah medis seperti tekanan darah
tinggi, diabetes gestasional, masalah pada pertumbuhan janin,
masalah plasenta dan komplikasi persalinan. Hal ini merupakan
faktor resiko terjadinya Intrauterine fetal death (Prawirohardjo,
2014; Kliman, 2004).
2.3 Hubungan Usia Ibu saat Kehamilan terhadap Kejadian Intrauterine
Fetal Death (IUFD)
Intrauterine Fetal Death atau kematian janin dalam rahim merupakan
janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 350 gram atau lebih atau
kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih
(ACOG, 2009).
Penelitian yang dilakukan oleh Gerungan et al. (2016) menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara usia ibu saat kehamilan dengan kejadian
Intrauterine Fetal Death (IUFD). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Al-Kadri & Tamim (2012) bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara kejadian Intrauterine Fetal Death (IUFD) dengan usia
ibu saat kehamilan.
Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Demirci et al. (2016)
wanita yang hamil usia dibawah 20-34 tahun memiliki risiko yang lebih
tinggi mengalami kematian janin dalam rahim terutama pada usia ≤16
tahun.
15
Penelitian yang dilakukan oleh Huang et al. (2008) menyimpulkan
terdapat peningkatan risiko kematian janin pada ibu dengan usia > 35
tahun namun mekanisme biologis yang menyebabkan peningkatan risiko
masih belum jelas. Hal ini mungkin berhubungan dengan penurunan
perfusi uteroplasenta yang disebabkan oleh vaskularisasi yang semakin
berkurang pada wanita usia >35 tahun dan juga berhubungan dengan
penyakit kronis serta komplikasi kehamilan yang terjadi pada wanita hamil
usia tua. Penelitian yang dilakukan oleh Fretts et al. (1995) menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan resiko kematian janin dalam rahim sebesar 1,5
kali pada ibu dengan usia >35 tahun.
Usia ibu saat kehamilan >35 tahun meningkatkan risiko terjadinya fetal
loss, abortus spontan, kematian janin dalam rahim, abnormalitas
kromosom dan peningkatan resiko komplikasi penyakit pada ibu seperti
hipertensi, diabetes gestasional serta meningjatkan resiko terjadinya
plasenta previa, proses kelahiran dengan operasi caesar dan abruptio
plasenta (Holowaty et al. 2007). Hal ini merupakan faktor resiko
terjadinya Intrauterine fetal death (Prawirohardjo, 2014; Kliman, 2004).
16
2.4 Kerangka Teori
v
: diteliti
: tidak diteliti
Gambar 1 Kerangka Teori (Demirci et al., 2016; Holowaty et al., 2007; Kliman,2004; Prawirohardjo, 2014; WHO, 2016)
Faktor RisikoIntrauterine Fetal Death
Faktor Maternal
Kehamilan post term (> 42minggu)
Usia Ibu Diabetes melitus tidak
terkontol, Sistemik lupus
eritematosus, Infeksi, Hipertensi, preeklampsia,
eklampsia Hemoglobinopati Penyakit rhesus, Ruptur uteri Antifosfolipid sindrom Hipotensi akut ibu Kematian ibu.
Faktor Fetal
Hamil tumbuhterhambat
Kelainan kongenital Kelainan genetik Infeksi
Faktor plasental
Kelainan tali pusat Lepasnya plasenta Ketuban pecah dini Vasa previa
Kejadian Intrauterine FetalDeath (IUFD)
Usia Ibu <20 tahun
Menurunnya aliran darahuteroplasental, penyakitn
kronik dan komplikasikehamilan
Usia Ibu >35 tahun
Organ reproduksi belummatang, tingkat pendidikan
rendah, kunjungan ANCinadequat
17
2.5 Kerangka Konsep
Gambar 2 Kerangka Konsep
2.6 Hipotesis
2.6.1 Hipotesis Null (H0)
Tidak terdapat hubungan antara usia ibu saat kehamilan dengan
kejadian intrauterine fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek, Bandar Lampung.
2.6.2 Hipotesis Alternatif (H1)
Terdapat hubungan antara usia ibu saat kehamilan dengan
kejadian intrauterine fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek, Bandar Lampung.
Variabel Independent
Umur Ibu saat Kehamilan
Variabel Dependent
Intrauterine Fetal Death (IUFD)
18
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Dalam penelitian cross sectional, variabel risiko (independent
variable) dan akibat atau kasus (dependent variable) yang terjadi pada
objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam satu waktu bersamaan
(Notoatmodjo, 2014).
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2017 di Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
3.3 Subjek Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
19
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh rekam medis pasien
post partum dengan kejadian intrauterine fetal death (IUFD) di
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung
pada tahun 2014-2017 yang memenuhi kriteria inklusi-eksklusi.
Jumlah sampel minimum yang akan diambil dalam penelitian ini
dihitung menggunakan rumus berikut (Dahlan, 2010) :
= 2 + +−Keterangan
1. n = jumlah sampel
2. Zα = derivat baku alfa
3. Zβ = derivat baku beta
4. P = proporsi total
5. P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan
judgement peneliti
6. P2 = proporsi pada kelompok yang diketahui nilainya
7. Q = 1-P
8. Q1 = 1-P1
9. Q2 = 1-P2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Safarzadeh et al.
(2014) , dengan kepercayaan sebesar 95% atau tingkat kesalahan
5% diketahui bahwa
20
Kesalahan tipe I 5% maka nilai Zα adalah 1,96
Kesalahan tipe II 20% maka nilai Zβ adalah 0,84.
P2 atau proporsi kejadian IUFD pada ibu hamil dengan
usia berisiko adalah 7,8% = 0,078
Nilai selisish proporsi yang dianggap bermakna
ditentukan 0,15
P1-P2 = 0,15
P1 = 0,15+0,078 = 0,228
P = (P1+P2)/2 = (0,228+0,078)/2 = 0,153
Q1 = 1-P1 = 1-0,228 = 0,772
Q2 = 1-P2 = 1-0,078 = 0,922
Q = 1-P = 1-0,153 = 0,847
= 2 + +−= 1,96 2(0,153)(0,847) + 0,84 (0,228)(0,772) + (0,078)(0,922)0,15
= 1,96 0,51 + 0,84√0, 176 + 0,070,15= (1,96)(0,51) + (0,84)(0,496)0,15
= (0,99 + 0,420,15
21
= 1,410,15= 9,4= 88,36
Dengan demikian didapatkan jumlah sampel minimum adalah
89. Untuk mewaspadai adanya drop out sebanyak 10% maka
jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 98.
3.3.3 Tekhnik pengambilan sampel
Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
consecutive sampling dengan rekam medis yang diambil di
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung
pada tahun 2014-2017.
3.3.4 Kriteria Inklusi
1. Pasien pasca persalinan
2. Bersedia mengikuti penelitian
3.3.5 Kriteria Eksklusi
1. Ibu dengan kelainan darah (penyakit rhesus)
2. Kelainan kongenital janin
3. Kelainan plasenta
4. Ketuban pecah dini
22
5. Ibu dengan diabetes melitus, eklampsi dan preeklampsia
6. Persalinan dengan terminasi
3.4 Variabel
3.4.1 Variabel bebas (Independent variabel)
Variabel bebas atau Independent variabel dari penelitian ini
adalah usia ibu saat kehamilan.
3.4.2 Variabel terikat (Dependent variabel)
Variabel terikat atau Dependent variabel pada penelitian ini
adalah kejadian intrauterine fetal death pada ibu hamil
23
3.5 Definisi Operasional
Tabel 1 Definisi Operasional
No Variabel DefinisiOperasional Cara Ukur Alat
UkurHasilUkur
SkalaUkur
1 IntrauterineFetalDeath(IUFD)
Intra uterineFetal Death(IUFD) adalahjanin yangmati dalamrahim denganberat badan350 gram ataulebih ataukematian janindalam rahimpadakehamilan 20minggu ataulebih denganfaktor resikomaternal, fetaldan plasental.(ACOG, 2009;Kliman, 2004;Prawirohardjo,2014)
Melihatcatatan rekammedis ibu
Ibu yangterdiagnosisIUFD.
(1)IUFD(2)TidakIUFD
Nominal
2 Usia Ibusaatkehamilan
Umur ibuideal saatkehamilanadalah 20-30tahun(Sarwono,2008)Usia ibu yangberesikomeningktakankejadian IUFDadalah <20dan >35tahun.(Demirci etal., 2016;Fretts et al.,1995; LingHuang et al.,2008; Sarah &Mcdonald,2007)
Melihatcatatan rekammedis ibu
Rekammedis
(1)UsiaIbu <20tahun(2)UsiaIbu 20-35tahun(3)UsiaIbu >35tahun
Ordinal
24
3.6 Instrumen dan Prosedur Penelitian
3.6.1 Instrumen Penelitian
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
1. Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk mencatat, memberi keterangan
dan menuliskan hal-hal penting selama penelitian. Alat tulis
yang digunaka adalah pena, pensil, kertas, penggaris dan
pengoreksi.
2. Data Registrasi
Data registrasi pasien digunakan untuk mengambil data
nomor rekam pasien. Data registrasi didapatkan dari buku
registrasi bagian obstetri ruang delima RSUD. Dr. H. Abdul
Moeloek, Bandar Lampung.
3. Rekam Medis
Rekam medis digunakan untuk mengambil data dan
informasi mengenai diagnosis dan usia ibu saat kehamilan.
Rekam medis didapatkan dari bagian rekam medis RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
3.6.2 Prosedur Penelitian
1. Peneliti meminta surat izin kepada Wakil Dekan I Dr. dr.
Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes.
2. Memberikan surat izin dari Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung kepada Kepala Tata Usaha RSUD Dr. H. Abdul
25
Moeloek Bandar Lampung yang akan diserahkan ke Bagian
Pendidikan dan Latihan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung.
3. Peneliti mengambil surat dari Bagian Pendidikan dan
Latihan kemudian meneruskan surat ke Bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.
4. Melakukan pengambilan data dari rekam medis mengenai
usia ibu dan persalinan.
5. Memeriksa kelengkapan data
6. Mengolah data
26
3.7 Alur Penelitian
Gambar 3 Alur Penelitian
3.8 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
yang didapatkan dari diagnosis dan catatan lain di rekam medis Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung
3.9 Pengelolaan dan Analisis Data
3.9.1 Pengelolaan Data
Data yang diperoleh dari pengumpulan data akan diubah ke dalam
bentuk tabel, kemudian data diolah menggunakan program SPSS
TahapPersiapan
Pembuatan Proposal danPerizinan
TahapPelaksanaan
Pengumpulan Sampel(sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi)
Tahap PengolahanData
Melakukan editing, coding,data entry dan pembersihan
data
Melakukan analisis data
Interpretasi hasil
27
pada komputer. Proses pengolahan data terdiri dari beberapa
langkah,
yaitu :
1. Editing
Tahap ini merupakan kegiatan untuk pengecekan dan
perbaikan formulir atau kuesioner. Apabila terdapat data yang
tidak lengkap maka perlu dilakukan pengambilan data ulang
atau jika tidak memungkinkan, maka data tersebut tidak
diolah atau dimasukkan ke dalam pengelolahan “data
missing”.
2. Coding
Pada tahap ini dilakukan pengubahan data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka atau bilangan yang sesuai
untuk keperluan analisis.
3. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing
Pada tahap ini, data yang telah dalam bentuk kode
dimasukkan ke dalam program pengolahan komputer.
4. Pembersihan Data
Setelah proses memasukkan data selesai, maka perlu
dilakukam kembali pengecekan kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakukan koreksi.(Notoatmodjo, 2014).
28
3.9.2Analisis Data
Pada penelitian ini akan dilakukan dua macam analisis data yaitu
analisis univariat dan analisis bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat adalah analisis yang digunakan untuk
menentukan distribusi frekuensi variabel bebas dan variabel
terikat.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan atau perbandingan dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian analisis bivariat
pada peneilitian ini menggunakan uji chi square tabel 2 x K.
Uji signifikan antara data yang diobservasi dengan data yang
diharapkan dilakukan dengan batas kemaknaan (α < 0,05)
yang artinya apabila didapatkan p < α berarti ada hubungan
yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat dan
bilai nilai p > α berarti tidak ada hubungan yang signifikan
antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini
(Trihendradi, 2013).
3.10 Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapat persetujuan etik dengan nomor
3675/UN26.8/DL2017 oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
36
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu saat kehamilan
dengan kejadian intrauterine fetal death di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung.
2. Jumlah ibu bersalin di RSUD Dr. H, Abdul Moeloek pada usia 20-
35 tahun adalah sebesar 58,2% dan usia berisiko <20 dan >35
tahun adalah 41,8%.
3. Prevalensi kejadian intrauterine fetal death di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek adalah 60,25% dan prevalensi kejadian intrauterine fetal
death pada usia ibu berisiko <20 tahun adalah 50% dan pada usia
berisiko >35 tahun adalah 84%.
4. Variasi usia ibu dengan kejadian intrauterine fetal death
didapatkan nilai tengah 29 tahun dengan rentang usia 17-46 tahun.
37
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan yakni sebagai berikut:
1. Masyarakat sebaiknya dapat mempertimbangkan mengenai usia
untuk memulai kehamilan serta melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin kepada petugas kesehatan yang berwenang dan
memperhatikan faktor risiko yang ada pada saat kehamilan.
2. Dinas Kesehatan dan Institusi yang terkait diharapkan dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik terutama edukasi
dan proses penyebaran informasi mengenai usia ideal untuk hamil
dan melahirkan serta faktor risiko terkait.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan faktor
risiko maternal, plasental dan fetal lain dengan keajdian
intrauterine fetal death.
38
DAFTAR PUSTAKA
ACOG. 2009. Diagnosis and Management of Stillbirth. ACOG PracticeBulletin:102.
Al-Kadri, H.M.F. & Tamim, H.M. 2012. Factors contributing to intra-uterine fetaldeath. Archives of Gynecology and Obstetrics.286(5): 1109–16.
Badan Pusat Statistik.2012. Profil Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Badan PustaStatistik
Bayrampour H, Heaman M, Duncan KA, Tough S. 2012. Advanced Maternal AgeAnd Risk Perception : A Qualitative Study.12(1):1.
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan. 2008. Profil Kependudukan Sumsel.Palembang.
Borgatta L, Kapp N. 2011. Labor Induction Abortion In The Second Trimester:Contraception. 84(1):4–18.
C, Trihendradi. 2013. Step By Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik, Jakarta:Andi Publisher.
Demirci O, Yılmaz E, Tosun Ö, Kumru P, Arınkan A, Mahmutoğlu D, et al. 2016.Effect of Young Maternal Age on Obstetric and Perinatal Outcomes : Resultsfrom the Tertiary Center in Turkey. hlm. 344–9.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profil Kesehatan IndonesiaTahun 2009. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.2015. Profil Kesehatan Provinsi ProvinsiLampung Tahun 2015. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan ProvinsiLampung.
39
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.2016. Profil Provinsi Lampung Tahun 2015.Bandar Lampung: Pemerintah Povinsi Lampung.
Dorland dan Newman. 2010 Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Flenady V, Middleton P, Smith GC, Duke W, Erwich JJ, Khong TY et al. 2011 .Stillbirths: the way forward in high-income countries. Lancet. 377:1703-17.
Fretts RC, Schmittdiel J, McLean FH, Usher RH, Goldman MB. 1995. Increasedmaternal age and the risk of fetal death. 333(15).
Froen JF, Arnestad M, Frey K, Vege A, Saugstad OD, Stray-Pedersen B.2001.Risk factors for sudden intrauterine unexplained death: epidemiologiccharacteristics of singleton cases in Oslo, Norway, 1986-1995. Am J ObstetGynecol.184: 694-702.
Gardosi J, Madurasinghe V, Williams M, Malik A, Francis A. 2013. Maternal andfetal risk factors for stillbirth: population based study. BMJ. 346: 1108.
Gerungan, E.N., Pascoal, M. & Lontaan, A. 2016. Faktor-Faktor YangBerhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death ( IUFD ). 4(1): 9–14.
Holowaty P, Cooper K, Drake ML. 2007. Reflecting On The Trend : PregnancyAfter Age 35 A guide to Advanced Maternal Age for Ontario serviceproviders , including a summary of statistical trends , influencing factors ,Expert Reviewers.
Huang, Ling, Reg Sauve, Nicholas B., Dean F., Carl van W. 2008. Maternal Ageand Risk of Stillbirth.178(2).
Huang DY, Usher RH, Kramer MS, Yang H, Morin L, Fretts RC. 2000.Determinants of unexplained antepartum fetal deaths. Obstet Gynecol. 95:215-21.
Isakh Bm, Diana I. 2011. Profil Kematian Neonatal Berdasarkan Sosio DemografiDan Kondisi Ibu Saat Hamil Di Indonesia. hlm. 391–8.
Kata Data Indonesia. 2016 [diakses pada tanggal 15 Agustus 2017]. Tersedia di:http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/25/meski-menurun-angka-kematian-bayi-di-indonesia-masih-tinggi.
40
Kliman HJ. Intrauterine fetal death. Departement of Obstetry/Gynecology YaleUniviversity Sch Med. 2004.
Liu LC, Huang H Bin, Yu MH, Su HY. 2013. Analysis Of Intrauterine FetalDemise A Hospital Based Study In Taiwan Over A Decade. 52(4):546–50.
Manuaba, I.B.G.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:EGC.
Mattingley, P. Evaluation of Fetal Death: Definition of Fetal Death, Frequency ofFetal Death, Diagnosis of Fetal Death. Medscape [Internet]. 2016 [diaksespada tanggal 07 Juli 2017]:1–12. Tersedia di:http://emedicine.medscape.com/article/259165-overview.
McDonald SD, Vermeulen MJ, Ray JG. 2017. Risk of Fetal Death AssociatedWith Maternal Drug Dependence and Placental Abruption: A Population-Based Study. J Obstet Gynaecol Canada. 29(7):556–9.
Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurzia,Nia 2016. Hubungan Usia dan Paritas Ibu dengan Kejadian Plasenta Previadi Ruang Kebidanan RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015.4(4), 310–16.
P, Rochdjati. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: FK UNAIR.
Prawirohardjo, S. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keshatan Maternal danNeonatal. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan Keempat. A. B. Saifuddin, T.Rachimhadhi, & G. H. Winkjosastro, eds., Jakarta.
RCOG. 2013. Induction of Labour at Term in Older Mothers. Scientific ImpactPaper: 34.
RCPI and HSE. Investigation and Management of Late Fetal Intrauterine Deathand Stillbirth. RCPI HSE [Internet].2011 [diakses pada tanggal 10 Juni 2017]2011;(4).Tersedia di:http://www.rcpi.ie/content/docs/000001/668_5_media.pdf
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
41
Triana A. Pengaruh Kadar Hb dan Paritas dengan Kejadian Intra Uterine FetalDeath (IUFD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. [Internet]. 2012 [diaksespada tanggal 03 Desember 2017]. Tersedia di http://p3m.htp.ac.id/wp.
WHO. 2016. WHO Recommendation on Antenatal care for positive pregnancyexperience. hlm. 152