HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA...

116
HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT KELAPA DUA DEPOK TENTANG CITRA ISLAM (Studi Kasus Berita Kerusuhan di MAKO Brimob Kelapa Dua, Depok) Skripsi Disusun oleh: Dewi Kusuma Ningrum NIM. 11140510000011 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA...

Page 1: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS

PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM TERHADAP PERSEPSI

MASYARAKAT KELAPA DUA DEPOK TENTANG CITRA

ISLAM

(Studi Kasus Berita Kerusuhan di MAKO Brimob

Kelapa Dua, Depok)

Skripsi

Disusun oleh:

Dewi Kusuma Ningrum

NIM. 11140510000011

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar
Page 3: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar
Page 4: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar
Page 5: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

ABSTRAK

Dewi Kusuma Ningrum, NIM: 11140510000011, Hubungan

Terpaan Pemberitaan Aksi Teroris pada Media Online

Detik.com Terhadap Persepsi Masyarakat Kelapa Dua Depok

Tentang Citra Islam

Salah satu pemberitaan yang ramai pada pertengahan tahun

2018 yaitu kasus kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob dan

disusul beberapa aksi teroris di berbagai daerah seperti adanya bom

di beberapa gereja di Surabaya. Salah satu media yang gencar

memberitakannya yaitu Detik.com. Aksi kerusuhan terjadi karena

salah satu napi teroris tidak terima polisi melakukan body checking

dan makanan yang dibawa oleh istri napi teroris tersebut disita.

Selain itu, terdapat juga pemberitaan mengenai dua penyusup

wanita bercadar yang hendak melukai oknum polisi sehingga citra

Islam menurun dengan adanya kasus kerusuhan tersebut.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah uses and

effect yang dikemukakan oleh Sven Windahl. Teori ini berasumsi

bahwa efek yang ditimbulkan dari persepsi khalayak ditentukan

oleh seberapa sering khalayak mengonsumsi media.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

eksplanatif dengan metode survei dan kuesioner sebagai instrumen

pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

purposive sampling menggunakan rumus Slovin kemudian diolah

menggunakan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara terpaan pemberitaan aksi teroris pada

media online Detik.com terhadap citra Islam di masyarakat Kelapa

Dua. Hal tersebut terbukti dari hasil uji koefisien korelasi

Pearson’s dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 > 0,05.

Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

0,271 dan mendapatkan hasil R Square sebesar 0,073 yang artinya

besar hubungan pemberitaan aksi teroris terhadap citra Islam di

masyarakat Kelapa Dua yaitu 7,3%.

Kata Kunci: Aksi Teroris, Detik.com, Citra Islam, Uses and Effect.

Page 6: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan

judul “Hubungan Terpaan Pemberitaan Aksi Teroris Pada Media

Online Detik.com Terhadap Citra Islam di Masyarakat Kelapa

Dua, Depok.”

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Dalam penyusunan

skripsi ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Namun

berkat adanya dorongan semangat dan do’a dari berbagai pihak,

akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Dalam kesempatan

ini penulis ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto M. Ed, Ph. D selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, dan Dr. Hj. Roudhonah M. Ag Selaku Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan Dr. Suhaimi, M. Si selaku

Page 7: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan

Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Kholis Ridho, M. Si selaku Ketua Jurusan Jurnalistik

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(Fidikom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Dra.

Hj. Musfirah Nurlaily, MA selaku Sekretaris Jurusan

Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ir. Noor Bekti Negoro, S.E, M.Si selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah sabar dalam

membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini.

5. Rubiyanah, M.A selaku Dosen Penasehat Akademik

yang telah membantu mengarahkan penulis dalam

proses penelitian ini.

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis

selama perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan selalu

bermanfaat bagi penulis.

7. Kedua orangtua tercinta Agus Mawardi dan Marida

atas segala doa, nasihat, kasih sayang dan motivasi

Page 8: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

yang dilimpahkan kepada penulis. Tidak lupa kepada

kedua kakak tersayang Heru Mawardi dan Agung

Indriawan yang selalu memberikan nasihat kepada

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

8. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2014 khususnya

Jurnalistik B yang telah mewarnai hidup penulis pada

masa awal kuliah hingga penulis menyelesaikan

penelitian ini. Nurul, Puan, Amel, Uci, Indah, Yuan,

dan Ria yang selalu membantu dan menghibur ketika

penulis merasa putus asa.

9. LSO SKETSA yang telah memberikan pengalaman

berharga dalam menari bagi penulis dan juga telah

mengajarkan kekompakkan dan solidaritasnya kepada

penulis. Semoga LSO SKETSA semakin berkembang

setiap tahunnya dan bisa membawa nama baik Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam prestasi tari Saman.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini, terima kasih.

Page 9: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................ 1

A. Latar Belakang................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................... 7

1. Batasan Masalah ....................................... 7

2. Rumusan Masalah .................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................ 7

D. Manfaat Penelitian .......................................... 8

E. Tinjaun Pustaka .............................................. 8

F. Sistematika Penulisan ..................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ........................................... 13

A. Media Massa ................................................... 13

1. Definisi Media Massa ............................... 13

2. Jenis-jenis Media Massa ........................... 14

3. Definisi Media Online .............................. 15

4. Fungsi Media Massa ................................. 17

B. Teori Efek Media ............................................ 18

C. Teori Uses and Effect ..................................... 24

D. Terpaan ........................................................... 27

E. Berita .............................................................. 30

1. Definisi Berita .......................................... 30

2. Nilai-nilai Berita ....................................... 31

F. Persepsi ........................................................... 34

G. Citra ................................................................ 39

H. Citra Islam ...................................................... 41

I. Hipotesis Penelitian ........................................ 46

Page 10: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................... 49

A. Populasi dan Sampel....................................... 49

B. Tempat dan Waktu Penlitian .......................... 52

C. Sumber Data ................................................... 52

D. Instrument Penelitian ...................................... 53

1. Definisi Operasional ................................. 53

2. Uji Instrumen ............................................ 57

E. Teknik Pengumpulan Data ............................. 59

F. Teknik Pengolahan Data................................. 59

G. Teknik Ananalisis Data .................................. 61

1. Uji Normalitas kolmogorov-Smirnov....... 64

2. Uji Homogenitas ....................................... 64

3. Uji Koefisien Korelasi .............................. 65

4. Uji Koefisien Determinasi ........................ 66

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................... 67

A. Karakterisitik Responden Hasil Penelitian ..... 67

B. Terpaan Media ................................................ 69

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................ 71

1. Hasil Uji Validitas .................................... 71

2. Hasil Uji Reliabilitas ................................ 77

D. Analisis Data Penelitian ................................. 78

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...... 78

2. Uji Homogenitas ....................................... 79

3. Uji Koefisien Korelasi .............................. 80

E. Interpretasi Hasil ............................................ 82

Page 11: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

BAB V PENUTUP ............................................................ 85

A. Kesimpulan .................................................... 85

B. Saran ............................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 87

LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data jumlah penduduk .......................................... 51

Tabel 2 Operasional Variabel ............................................. 56

Tabel 3 Codeting Status ...................................................... 61

Tabel 4 Skala Likert ............................................................ 62

Tabel 5 Blue Print Dimensi Terpaan Media terhadap Citra

Islam (Sebelum Uji Validitas) ............................... 62

Tabel 6 Blue print Dimensi Terpaan Media terhadap Citra

Islam (Sesudah Uji Valditas) ................................. 63

Tabel 7 Interpretasi Koefisien Korelasi .............................. 66

Tabel 8 Jumlah Responden Berdasarkan RW .................... 67

Tabel 9 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 68

Tabel 10 Frekuensi Responden Membaca Berita ................. 69

Tabel 11 Durasi Responden Membaca Berita ....................... 70

Tabel 12 Hasil Uji Validitas Variabel Terpaan Media ......... 71

Tabel 13 Hasil Uji Validitas Variabel Citra Islam................ 74

Tabel 14 Uji Reliabilitas Variabel Terpaan Media ............... 77

Tabel 15 Uji Reliabilitas Variabel Citra Islam ..................... 78

Tabel 16 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ................... 79

Tabel 17 Uji Homogenitas .................................................... 80

Tabel 18 Uji Koefisien Korelasi Pearson’s ........................... 80

Table 19 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................... 81

Page 13: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aksi-aksi teror yang marak pada 2018 ini membuat

keprihatinan banyak pihak, baik masyarakat nasional

maupun internasional. Aksi-aksi teror menyebabkan

hilangnya rasa aman di tengah-tengah masyarakat, selain itu

juga menurunkan wibawa kepolisian sebagai badan yang

seharusnya mengayomi, memberikan perlindungan dan rasa

aman.

Teroris internasional tidak dapat mencapai tujuan yang

tidak realistis melalui cara-cara yang biasa, sehingga

berupaya mengirim pesan ideologis atau agama melalui aksi-

aksi teror yang ditujukan terhadap masyarakat umum.

Dengan cara memilih target khusus, biasanya berupa simbol

atau wakil negara sasaran, teroris berupaya memberi

pengaruh besar terhadap musuh melalui aksi-aksi kekerasan,

meskipun dengan sumber daya terbatas. 1

Indonesia merupakan salah satu negara yang dianggap

memiliki ancaman besar, terutama dengan maraknya aksi

teror bom di sejumlah tempat, di antaranya, yang terbesar

dari segi jumlah korban dan pemberitaan internasional adalah

bom Bali I dan II, bom di lobi Hotel Marriot 1, di depan

1 Sukawarsini Djelantik, Terorisme: Tinjauan Psiko-politis, Peran

Media, Kemiskinan, dan Keamanan Nasional. (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2010) h.19.

Page 14: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

2

Kedutaan Filipina, di depan Kedutaan Australia, di Pasar

Tentena, Poso, dan yang terakhir adalah bom yang meledak

di kawasan Mega Kuningan, tepatnya di Hotel JW Marriot

dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009.2

Pemberitaan yang ditonjolkan di media akan menjadi

perhatian publik, karena penonjolan suatu berita adalah tolok

ukur dimana berita tersebut dianggap penting atau tidak.

McCombs dan Shaw menyatakan bahwa apa yang dipikirkan

oleh media, itulah yang dipikirkan oleh publik. Media merasa

sebagai wakil dari publik untuk menyampaikan informasi

yang ingin diketahui oleh publik.3

Kasus aksi teroris disiarkan hampir di seluruh media,

seperti televisi, koran, radio dan media online salah satunya

Detik.com. Seperti yang dilansir oleh TeknoPlug.com pada

Rabu, 4 Juli 2018 berjudul “7 Aplikasi Berita Ter-update,

Terlengkap, Terbaik, dan Terpercaya Buat Ponsel”, dan

Yatekno.com dengan judul “6 Aplikasi Android Portal Berita

Online Indonesia Terbaik”, dari kedua situs tersebut

Detik.com menempati posisi nomor satu sebagai aplikasi

berita ter-update yang cukup populer.

Pada tahun 2018, kembali terjadi aksi terorisme yang

memakan korban. Salah satu media online yang merubrik

berita mengenai aksi teroris yang terjadi adalah Detik.com.

Media online Detik.com merupakan sebuah portal web yang

berisi berita dan artikel terpopuler di Indonesia dalam hal

2 Sukawarsini Djelantik, Terorisme: Tinjauan Psiko-politis, Peran

Media, Kemiskinan, dan Keamanan Nasional, 2010) h.1. 3 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2002)

h.78.

Page 15: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

3

berita-berita baru (breaking news). Detik.com menampilkan

berita kerusuhan Mako Brimob sebanyak 457 berita sejak 9

Mei 2018 hingga 13 September 2018. Sehingga kasus teroris

menjadi salah satu fokus pemberitaan di Detik.com.

Okezone.com edisi Kamis 13 Mei 2010 memuat berita

berjudul “Wanita Bercadar Datangi Mako Brimob”, dan

Tribunnews.com edisi Minggu 13 Mei 2018 memuat berita

berjudul “Bawa Gunting ke Mako Brimob, Wanita Bercadar

Diamankan Polisi”. Pada berita itu, diberitakan dua wanita

bercadar menyusup ke Mako Brimob untuk membunuh

oknum polisi. Selain itu, M.suara.com edisi Senin 14 Mei

2018 juga membuat berita berjudul “Marak Teroris, Polisi

Waspadai Perempuan-perempuan Pemakai Cadar”.

Liputan6.com edisi Kamis 10 Mei 2018 “36 Jam

Kelam di Mako Brimob Kelapa Dua”. Dalam pemberitaan

tersebut sebanyak 156 narapidana teroris menyandera

sembilan anggota polri. Selain korban meninggal dunia,

empat lainnya mengalami luka dan masih dirawat di rumah

sakit. Berita lain pada Detik.com edisi Sabtu 12 Mei 2018

“Polisi Tangkap 2 Perempuan Bercadar yang Berencana

Tusuk Polisi di Mako Brimob”.

Melalui pemberitaan aksi teroris di Mako Brimob,

masyarakat memiliki persepsi masing-masing, ada yang pro

ada pula yang kontra. Pemberitaan aksi teroris tersebut

menurunkan citra Islam yang menjadi agama mayoritas di

Indonesia. Sebagian masyarakat yang pro menganggap tidak

semua umat Islam itu teroris. Sedangkan masyarakat yang

Page 16: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

4

kontra menganggap bahwa umat Islam tidak bisa menjamin

kedamaian di masyarakat sehingga tidak sedikit masyarakat

yang mencurigai bahwa pelaku teroris adalah umat Islam.

Mako Brimob adalah kesatuan operasi khusus yang

bersifat paramiliter milik kepolisian negara Republik

Indonesia. Korps Brimob juga dikenal sebagai salah satu unit

tertua yang ada di dalam organisasi Polri. Beberapa tugas

utamanya adalah penanganan terrorisme domestik,

penanganan kerusuhan, penegakan hukum berisiko tinggi,

pencarian dan penyelamatan (SAR), penyelamatan sandera,

dan penjinakan bom (EOD). Brimob juga bersifat sebagai

komponen besar di dalam Polri yang dilatih untuk

melaksanakan tugas-tugas anti-separatis dan anti-

pemberontakan.4

Pemberitaan pada media massa di era sekarang ini

berperan untuk mendorong masyarakat mempercayai suatu

isu dimana dalam kasus tersebut membuat bermacam-macam

perspektif atau pandangan khalayak tentang pemberitaan

tersebut. Seperti pemberitaan tentang maraknya aksi teroris

yang mengakibatkan banyak kerugian dan nilai-nilai negatif

yang melihat bahwa teroris adalah orang-orang Islam.

Efek dari media massa ini juga dapat menimbulkan

perubahan status sosial masyarakat seperti masyarakat

menjadi lebih serba praktis dan konsumtif. Soekanto

menyatakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi di

4 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Korps_Brigade_Mobil di akses pada

14 Juni 2018 pukul 20.39 WIB

Page 17: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

5

masyarakat di dunia ini merupakan gejala yang normal, yang

pengaruhnya menjalar cepat ke bagian-bagian dunia lainnya

berkat munculnya komunikasi yang semakin modern.5

Seiring dengan majunya era globalisasi, membuat

proses komunikasi berkembang pesat. Hal inilah yang

memunculkan sarana-sarana lain sebagai alat untuk

berkomunikasi. Media massa sebagai alat untuk

menyebarkan informasi kepada khalayak luas pun mulai

bermunculan.

Jika dilihat dari fungsi media massa sendiri memiliki

empat fungsi. Pertama, menyebarluaskan informasi bagi

khalayak. Kedua, memberikan edukasi bagi khalayak.

Ketiga, sebagai media entertainment bagi khalayak.

Keempat, sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.6

Peneliti tertarik mengambil Detik.com karena

Detik.com merupakan salah satu media online yang cukup

populer nomor satu berita teraktual. Peneliti juga mengambil

populasi penelitian yaitu masyarakat Kelapa Dua dan

merupakan masyarakat yang dekat dengan lokasi terjadinya

kerusuhan di Mako Brimob. Maka dari itu peneliti ingin

mengetahui apakah terdapat hubungan yang mengakibatkan

berbagai macam persepsi tentang citra Islam setelah terpapar

pemberitaan terkait aksi teroris di media online Detik.com.

5 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 83.

6 HM Zaenudin, The Journalis, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media,

2011) h. 9-10.

Page 18: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

6

Berdasarkan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia)

nomor 3 Tahun 2004 tentang terorisme menetapkan bahwa

hukum melakukan teror adalah haram, baik dilakukan oleh

perorangan, kelompok, maupun negara dan hukum

melakukan jihad adalah wajib. Pada surat Al-Maidah : 32

Allah SWT berfirman:

“Barang siapa membunuh seseorang, bukan karena

orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat

kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh

semua manusia.”

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang

dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Terpaan Pemberitaan

Aksi Teroris Pada Media Online Detik.com Terhadap

Persepsi Masyarakat Kelapa Dua Tentang Citra Islam.

(Studi Kasus Pemberitaan Kerusuhan di Mako Brimob,

Kelapa Dua, Depok).”

Page 19: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

7

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

berdasarkan judul dan latar belakang masalah di

atas, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada

berita mengenai aksi teroris dalam kerusuhan di Mako

Brimob, Kelapa Dua, Depok pada media online Detik.com

dan peneliti membatasi subjek penelitian pada masyarakat

Kelapa Dua, Depok.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, adapun

rumusan masalah yang akan menjadi objek penelitian ini

yaitu:

Apakah terdapat hubungan antara pemberitaan aksi teroris

di Detik.com terhadap persepsi masyarakat Kelapa Dua

tentang citra Islam?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada permasalahan sebagaimana

peneliti rumuskan di atas, maka tujuan dari dilakukannya

penelitian ini adalah:

Guna mengetahui hubungan permberitaan aksi teroris pada

Detik.com terhadap persepsi masyarakat Kelapa Dua tentang

citra Islam.

Page 20: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

8

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Manfaat penelitian ini bagi praktisi agar dapat

menjadi rujukan terhadap penelitian lain yang juga

membahas isu pemberitaan kekerasan, juga agar bisa

memanfaatkan kelompok-kelompok yang

mengatasnamakan agama Islam dengan baik dan benar

bagi seluruh mahasiswa khususnya Jurusan Komunikasi di

Universitas Islam Negeri Jakarta.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sebagai

rujukan dan tambahan referensi mengenai ilmu jurnalistik

dan teori-teori komunikasi, khususnya teori uses and

effect.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam proses penyusunan penelitian ini, peneliti

meninjau beberapa skripsi yang berguna sebagai bahan

referensi mengenai hubungan terpaan pemberitaan di suatu

media.

Penelitian karya Syahidah Azzahra, Mahasiswi

Konsentrasi Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang lulus tahun 2018 dengan judul “Hubungan Terpaan

Pemberitaan Sidang Ahok di Detik.com Terhadap

Persepsi Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang

Tentang Citra Ahok”. Penelitian ini membahas tentang

Page 21: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

9

persepsi yang ditimbulkan dari efek pemberitaan di media

online Detik.com khususnya dalam pemberitaan sidang Ahok

yang berhubungan dengan citra kepemimpinan Ahok,

dimana dalam kasus tersebut Ahok masih menjabat sebagai

gubernur DKI Jakarta 2017. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif eksplanatif dengan menggunakan

teknik analisis Kendall Tau, menunjukan hasil yang

signifikan bahwa terdapat pengaruh dari terpaan pemberitaan

sidang Ahok di Detik.com terhadap persepsi masyarakat

Kelurahan Pulau Panggang tentang citra Ahok.

Penelitian selanjutnya karya Wulan Purnamawati,

Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang lulus tahun 2016 dengan

judul “Hubungan Antara Terpaan Berita Pemblokiran

Situs Islam di Televisi Dengan Persepsi Mahasiswa UIN

Jakarta Tentang Citra Kementerian Komunikasi dan

Informatika”. Penelitian ini membahas mengenai persepsi

yang yang ditimbulkan dari efek pemberitaan media di

Televisi khususnya dalam pemberitaan pemblokiran situs

Islam yang berhubungan dengan citra Kementerian

Komunikasi dan Informatika dimana kebijakan

Kemenkominfo ini mendapat perhatian publik setelah

memblokir situs Islam yang dianggap bernuansa radikal,

khususnya bagi masyarakat muslim yang menimbulkan

persepsi tentang tugas dan tanggung jawab Kemenkominfo.

Penelitian ini menggunakan teori uses and effect yang

berasumsi bahwa salah satu efek dari penggunaan media

Page 22: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

10

adalah merubah persepsi khalayak terhadap citra

Kemenkominfo. Penelitian ini menggunakan peendekatan

kuantitatif eksplanatif dengan menggunakan teknik analisis

korelasi Pearson Product Moment, menunjukan hasil yang

tidak signifikan bahwa tidak terdapat hubungan antara

terpaan berita pemblokiran Situs Islam di televisi terhadap

citra Kementerian Komunikasi dan Informatika pada

mahasiswa UIN Jakarta dan mendapatkan hubungan yang

sangat lemah dan tidak signifikan.

Penelitian lain karya Bara Dwi Cahyadi, Mahasiswa

Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

yang lulus tahun 2015 dengan judul “Persepsi Audiens

Terhadap Citra Negatif Islam Dalam Film Taken 2”.

Penelitian ini menggunakan metode persepsi audien, dimana

penonton diposisikan sebagai khalayak aktif dalam

menafsirkan isi pesan media. Dalam penelitian ini, peneliti

hanya melibatkan empat responden yang diwawancarai

secara mendalam dan terpisah kemudian menyimpulkan

bahwa semua responden berada di posisi oppositional,

mereka menolak semua adegan kekerasan yang dilakukan

oleh umat Islam dalam film tersebut karena tidak sesuai

dengan pengalaman yang mereka alami saat berinteraksi

dengan umat Islam di sekitar mereka.

Berdasarkan penelitian terdahulu, peneliti tertarik

untuk meneliti kasus yang terkait dengan hubungan

pemberitaan yang memengaruhi citra. Sehingga pemberitaan

mengenai aksi teroris menjadi perbedaan penelitian ini

Page 23: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

11

dengan penelitian terdahulu. Peneliti menggunakan

pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dengan cara

menyebarkan kuesioner dengan subjek penelitian yaitu

masyarakat Kelapa Dua, Depok. Sedangkan objek

penelitiannya yaitu media online Detik.com.

F. Sistematika Penulisan

Guna memudahkan penyusunan skripsi ini maka

diperlukan sistematika penulisan. Sistematika penulisan

bertujuan untuk memudahkan pemahaman terkait penelitian

ini. Maka dari itu, peneliti membagi ke dalam lima bab.

BAB I Pendahuluan. Pada bab ini terdiri dari

latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, serta

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori. Pada bab II ini

membahas mengenai landasan teori yang

digunakan yaitu teori Uses and Effect yang

dikemukakan oleh Sven Windahl (1979)

yang merupakan pecahan dari teori Uses

and Gratification yang dikemukakan oleh

Elihu Katz, Jay G. Blumer dan Michael

Gurevitch., definisi berita, media massa,

jenis-jenis media massa, fungsi media

massa, efek media massa, definisi persepsi,

dan citra Islam.

Page 24: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

12

BAB III Metodologi Penelitian. Pada bab III ini

menjelaskan populasi dan sampel, tempat

dan waktu penelitian, sumber data,

instrument penelitian, teknik pengumpulan

data, dan teknik pengolahan data.

BAB IV Temuan dan Analisis Data. Pada bab IV

ini menjelaskan tentang hasil temuan

penelitian dan hasil analisis data.

BAB V Penutup. Pada bab ini merupakan bagian

penutup, peneliti mencoba menarik

kesimpulan dari temuan dan analisis

penelitian yang didapatkan serta

memberikan saran sebagai masukan bagi

peneliti.

Page 25: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Massa

1. Definisi Media Massa

Media massa merupakan media yang diperuntukan

untuk massa. Dalam ilmu jurnalistik, media massa

menyiarkan berita atau informasi disebut juga dengan

istilah pers. Media massa berarti wahana komunikasi

massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi

mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola,

dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,

suara, gambar, serta data dan grafik maupun dalam

bentuk lainnya melalui media cetak, media elektronik,

dan segala jenis yang tersedia. 7

Secara psikologis massa merupakan orang-orang

yang memiliki perhatian yang sama terhadap sesuatu hal

yang sama. Pengertian massa sering juga disebut dengan

istilah publik, khalayak, atau masyarakat umum.

Sehingga saat seseorang menulis di media massa pun

berlaku ketentuan-ketentuan atau rambu-rambu yang

bersifat umum.

Dennis McQuail berpendapat bahwa media massa

memiliki sifat atau karakteristik yang mampu

menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas, bersifat

7 Tjahjono Widarmanto, Pengantar Jurnalistik, (Yogyakarta: Araska,

2017) h. 9-10.

Page 26: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

14

publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa

saja yang muncul di media massa.8

Salah satunya media massa online (media

internet). Media online semakin tumbuh tinggi dan

menarik banyak perhatian. Saat ini mayoritas masyarakat

Indonesia mulai menggemari media online. Media ini

mulai diperhitungkan banyak orang untuk mencari

informasi dan berita.9

2. Jenis – Jenis Media Massa

Cangara membagi jenis-jenis media massa

berdasarkan bentuknya menjadi tiga, yaitu:

a. Media Cetak

Media cetak merupakan jenis media massa yang

dibuat dengan percetakan yang kemudian

menghasilkan tulisan sebagai bentuk informasi yang

diberikan. Media cetak terbilang media massa yang

sudah lama dikenal dunia, dimana kemunculannya

sudah ada sejak tahun 1920-an. Diantaranya, surat

kabar, koran, buku, majalah, tabloid, dan lain

sebagainya.

8 Morissan, Andy Corry Wardhani, Farid Hamid, Teori Komunikasi

Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010),

h.2. 9 Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia, 2010), h. 26-32.

Page 27: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

15

b. Media Elektronik

Media elektronik merupakan media massa yang

menggunakan teknologi elektronik sehingga

memungkinkan untuk didengar suaranya dan dilihat

gambarnya oleh khalayak. Media elektronik yang

muncul pertama adalah radio, dimana media ini

menyampaikan informasi melalui audio atau

suaranya.

c. Media Cyber

Media Cyber juga dikenal dengan media

internet atau online media. media massa ini terbilang

media yang cukup baru, dimana kemunculannya baru

ramai dikenal masyarakat sekitar abad 21. Media

cyber ini memungkinkan khalayak untuk mengakses

informasi tanpa batas waktu dan teritorial daerah,

sehingga informasi tersebar dengan jauh lebih luas

dibanding dua media sebelumnya.

3. Definisi Media Online

Media online merupakan salah satu jenis media

massa yang tergolong pesat perkembangannya. Media

online merupakan media yang tersaji secara online yang

menggunakan perangkat internet. Sekalipun internet

tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa,

tetapi keberadaan media online sudah diperhitungkan

oleh banyak orang sebagai opsi dalam memperoleh

Page 28: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

16

informasi dan berita. Berikut keutamaan dari media

online, diantaranya:10

a. Up to date

Media online dapat melakukan reaktualisasi

suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu dan

dimana saja, tidak selalu menggunakan bantuan dari

komputer, tetapi menggunakan fasilitas teknologi

pada telepon genggam (handphone). Hal terbaru ini

terjadi karena media online memiliki proses

penyajian informasi dan berita yang lebih mudah

dan sederhana.

b. Real Time

Media online dapat langsung menyajikan

informasi dan berita saat peristiwa dan berita

langsung (live). Sebagian besar wartawan media

online dapat mengirimkan informasi langsung ke

meja redaksi dari lokasi peristiwa dengan fasilitas

internet seperti E-mail dan lainnya.

c. Praktis

Media online dianggap praktis karena

kemudahannya untuk mendapatkan berita dan

informasinya. Bisa digunakan dimana saja serta

didukung oleh fasilitas teknologi internet seperti

handphone dan komputer dengan terhubung

jaringan internet.

10

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011) h.46.

Page 29: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

17

4. Fungsi Media Massa

Secara umum, fungsi media massa adalah sebagai

berikut:

a. Menginformasikan (to inform). Artinya, media

massa merupakan sarana untuk menginformasikan

peristiwa-peristiwa atau hal-hal penting yang perlu

diketahui khalayak.

b. Mendidik (to educate). Artikel di media massa dapat

mengalihkan ilmu pengetahuan sehingga

mendorong perkembangan intelektual, membentuk

watak sekaligus meningkatkan keterampilan serta

kemampuan yang dibutuhkan para pembacanya.

c. Menghibur (to entertaint). Selain sebagai informasi

dan ilmu pengetahuan, media massa juga merupakan

tempat yang dapat memberikan hiburan kepada

pembacanya atau khalayaknya. Tulisan yang

bersifat menghibur biasanya dalam bentuk karangan

khas (feature) dan fiksi seperti novel, cerpen, dan

puisi.

d. Memengaruhi (to influence), maksudnya bahwa

media massa dapat memengaruhi pembacanya. Baik

pengaruh yang bersifat pengetahuan (cognitive),

perasaan (afektive), maupun perilaku (conative).

e. Memberikan respon sosial (to social responbility).

Artinya, bahwa dengan adanya media massa baik

penulis dan pembaca dapat menanggapi suatu

Page 30: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

18

peristiwa atau fenomena dan keadaan sosial yang

terjadi.

f. Penghubung (to linkage). Media massa juga

berfungsi untuk menghubungkan unsur-unsur yang

ada dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan

secara perseorangan baik secara langsung maupun

tak langsung.11

B. Teori Efek Media

Berkembangnya media massa saat ini sangat penting

untuk memberikan informasi dari fenomena yang terjadi di

seluruh belahan dunia. Selain memberi informasi, media

memiliki efek untuk khalayaknya. Efek diartikan sebagai

semua perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah

menerima suatu pesan komunikasi dari suatu sumber.

Perubahan tersebut meliputi perubahan pengetahuan, sikap

dan perilaku nyata.12

Dalam penelitian, teori menjadi bagian penting dan

tidak bisa dipisahkan karena teori menjadi landasan

pemikiran dalam setiap penelitian. DeFleur, mencetuskan

teori yang disebut “cultural norms”.13

Teori ini berpendapat

bahwa media tidak hanya memiliki efek langsung terhadap

individu, tetapi juga memengaruhi kultur, pengetahuan

kolektif, dan norma serta nilai-nilai dari suatu masyarakat.

11

Tjahjono Widarmanto, Pengantar Jurnalistik, h.11-12. 12

Daryanto, Teori Komunikasi, (Malang: Gunung Samudra, 2014) h.62. 13

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2006), h.149

Page 31: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

19

Media massa telah menghadirkan seperangkat citra (image),

gagasan, dan evaluasi dimana audience dapat memilih dan

menjadikan acuan bagi perilakunya.14

Menurut Bernard Berelson, faktor-faktor yang

memengaruhi efek komunikasi yaitu berupa jenis saluran

komunikasi, persoalannya, orang yang menjadi sasaran serta

kondisi ketika komunikasi berlangsung. Sedangkan menurut

Wilbur Schramm, menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi efek komunikasi adalah pesan, situasi,

kepribadian audiens serta kelompok, ketika audiens menjadi

anggotanya. Efek dari komunikasi dilihat dari pesan yang

disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dan

mendapat umpan balik dari komunikan kepada

komunikator.15

Secara teoritis, efek komunikasi dapat dibicarakan

dalam berbagai perspektif sebagai berikut:16

a. Efek dalam arti yang luas atau secara lebih khusus.

b. Efek jangka panjang dan efek jangka pendek.

c. Efek yang diinginkan dan yang sebaliknya.

d. Efek langsung dan efek tidak langsung.

e. Efek di bidang pengetahuan, sikap dan perilaku.

Menurut Donald F. Robert karena terlalu fokus

terhadap pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan

14

Sasa Djuarsa Sendjaya, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2005), cet. Ke 3, h.524 15

Daryanto. Teori Komunikasi. h.63. 16

Daryanto. Teori Komunikasi. h.62-63.

Page 32: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

20

yang disampaikan media massa tersebut. Efek media juga

diartikan sebagai dampak dari kehadiran sosial yang dimiliki

oleh media sehingga menyebabkan perubahan, pengetahuan,

sikap dan tingkah laku manusia yang diakibatkan oleh terpaan

media atau media exposure.17

Efek media massa memiliki tiga dimensi, yaitu:

kognitif, afektif dan konatif. Efek kognitif meliputi

peningkatan kesadaran. Efek afektif berhubungan dengan

suatu perasaan dan emosi. Sedangkan efek konatif

berhubungan dengan perilaku dan keinginan untuk melakukan

sesuatu menurut cara tertentu.18

a. Efek Kognitif (Cognitive Effect)

Adalah akibat yang timbul pada diri komunikan

yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif

ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat

membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang

bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif.

Melalui media massa, kita memperoleh informasi

mengenai benda, orang atau tempat yang belum pernah

kita kunjungi secara langsung.19

b. Efek Afektif (Afektive Effect)

Efek ini tahapnya lebih tinggi dari efek kognitif.

Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar

memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu

17

Dennis McQuail, Teori Komunikasi, h.87. 18

Amri Jhi. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di

Negara-Negara Dunia Ketiga. (Jakarta:PT Gramedia). 1988. 19

Siti Karlinah. Komunikasi Massa. (Jakarta: Penerbitan UT, 1999)

h.78

Page 33: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

21

mengenai sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui

informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat

merasakannya. 20

Efek Afektif berhubungan dengan perasaan

khalayak yang diharapkan dapat turut merasakan perasaan

seperti iba, terharu, sedih, gembira, marah dan

sebagainya. Faktor-faktor yang memengaruhi rangsangan

emosional pesan media antara lain, suasana emosional

(mood), skema kognitif, suasana terpaan, perdisposisi

individual dan faktor identifikasi khalayak dengan tokoh

dalam media massa.21

1) Suasana Emosional

Suasana emosional dapat dikatakan bahwa

respon khalayak pada suatu tayangan film, sandiwara

televisi, atau surat kabar akan dipengaruhi oleh

suasana emosional khalayak. Menonton sinetron di

televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh

suasana emosional. Adegan-adegan lucu akan

menyebabkan tertawa terbahak-bahak bila

menontonnya dalam keadangan senang.

2) Predisposisi Individual

Predisposisi individual mengacu pada

karakteristik khas dari individu sendiri. Orang yang

melankolis cenderung menanggapi tragedi lebih

emosional daripada orang yang periang. Orang yang

20

Siti Karlinah. Komunikasi Massa. h.8-9. 21

Onong Ucjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2003) h. 319.

Page 34: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

22

periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu

daripada orang yang melankolis.

3) Identifikasi

Faktor identifikasi menunjukkan sejauh mana

orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan

dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton,

pembaca, dan pendengar menempatkan dirinya dalam

posisi tokoh tersebut.

c. Efek Konatif (Conative Effect)

Efek ini merupakan akibat yang timbul pada diri

khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan

menyebabkan orang menjadi beringas. Radio, televisi atau

film di berbagai negara telah digunakan sebagai media

pendidikan.22

Efek tersebut timbul karena adanya

efektivitas komunikasi yang dapat ditinjau dari dua aspek

yaitu isi komunikasi dan pesan yang disampaikan.

Menurut Dennis McQuail, ada empat bagian besar

dari efek media massa, yaitu:

a) Efek media massa merupakan efek yang

direncanakan sebagai sebuah efek yang diharapkan

terjadi, baik oleh media massa sendiri ataupun orang

yang menggunakan media massa untuk kepentingan

berbagai penyebaran informasi.

22

Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007) h. 240.

Page 35: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

23

b) Efek media massa yang tidak direncanakan sebagai

efek yang benar-benar diluar kendali media, diluar

kemampuan media ataupun orang lain yang

menggunakan media untuk penyebaran informasi

melalui media untuk mengontrol terjadinya efek

media massa. Artinya, efek media massa terjadi

dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan tidak

dapat dikontrol.

c) Efek media massa terjadi dalam jangka pendek

namun secara cepat, instan dan keras memengaruhi

masyarakat.

d) Efek media massa berlangsung dalam jangka

panjang, sehingga memengaruhi sikap-sikap adopsi

inovasi, kontrol sosial sampai dengan perubahan

kelembagaan dan persoalan-persoalan perubahan

budaya.

Tidak dapat dikatakan media tidak memiliki efek

atau pengaruh, lebih kepada pernyataan tidak ada

hubungan langsung antara stimulus media dengan respons

khalayak. Media ditunjukkan untuk bekerja pada struktur

hubungan sosial yang telah ada sebelumnya dan kondisi

sosial budaya tertentu. Faktor ini memiliki keutamaan

dalam membentuk opini, sikap, dan perilaku dalam

penelitian dan juga membentuk pilihan media, perhatian,

dan respon khalayak.23

23

Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba

Humanika, 2011) h. 213.

Page 36: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

24

Teori di atas menjelaskan tentang efek dari

sudut pandang media itu sendiri, yaitu pengaruh

media terhadap audience baik secara individu maupun

masyarakat. Kedua adalah efek yang dihasilkan,

memandang dari perspektif yang berbeda dalam

hubungan antara media massa, audience, dan efek.24

Teori yang termasuk dalam kategori ini adalah uses

and gratifications dan uses and effect. Fokus

penelitian ini adalah pada teori uses and effect.

C. Teori Uses and Effect

Teori uses and effect pertama kali dikemukakan oleh

Sven Windahl, teori ini merupakan sintesis antara

pendekatan uses and gratification dan teori tradisional

mengenai efek. Konsep dari “uses” merupakan bagian sangat

penting. Karena pengetahuan yang mengenai penggunaan

media yang menyebabkan jalan bagi pemahaman dan

perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.25

Pada teori uses and gratification, penggunaan media

pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu.

Sedangkan uses and effects kebutuhan hanyalah salah satu

dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan

media atau menekankan bagaimana penggunaan media

menghasilkan banyak efek terhadap suatu individu.

Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media,

dan tingkat akses terhadap media akan membawa individu

24

Sasa Djuarsa Sendjaya, Teori Komunikasi, h. 37 25

Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. h. 208.

Page 37: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

25

mengambil keputusan untuk menggunakan media atau tidak

menggunakan media.

Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti

dan di artikan sebagai exposure yang semata mata

menunjukan pada tindakan mempersepsi. Dalam arti lain,

maksud tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih

kompleks dimana isi terkait harapan-harapan tertentu untuk

dapat terpenuhi.26

Menurut DeFleur dan Rokeach ketergantungan audiens

terhadap media mencakup tiga pihak yaitu: media, audiens

dan sistem sosial yang melingkupi. Penelitian telah

menunjukkan bahwa ketergantungan pada media adalah hasil

dari dua faktor utama: pertama, motif audiens untuk

mendapatkan kepuasan dan ketersediaan alternatif

pandangan. Kedua perubahan sosial dan konflik yang terjadi

di masyarakat. Masing-masing faktor ini mungkin

dipengaruhi oleh sejumlah kegiatan sosial atau karakter

psikologi.

A. Rubin dan Windahl menjelaskan proses dari unsur-

unsur tertentu dalam sistem media yaitu sistem itu sendiri,

struktur masyarakat, perbedaan individu yang mengakibatkan

motif pribadi menyebabkan orang menggunakan dan

bergantung pada media. semakin banyak ketergantungan

26

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2013), cet ke-6, h.291.

Page 38: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

26

pada media, semakin banyak kemungkinan bahwa media

memiliki efek pada audiens.27

Hasil dari proses komunikasi massa yang berkaitan

dengan penggunaan media akan membawa pada bagian

terpenting dari teori uses and effects, hubungan antara

pengguna dan hasil, dengan tetap memperhatikan isi media

yang memiliki beberapa bentuk yang berbeda, diantaranya:28

1. Karakteristik isi media menentukan sebagian besar dari

hasil. Dalam hal ini, penggunaan media hanya dianggap

sebagai faktor perantara, dan hasil dari proses tersebut

dinamakan efek.

2. Penggunaan media terhadap karakteristik isi media dapat

mencegah atau mengurangi aktivitas lainnya, seperti

konsekuensi psikologis yang mengakibatkan

ketergantungan pada media tertentu.

3. Penggunaan media dapat melakukan dua proses secara

serempak dan akan menerima efek dan konsekuensi.

Efek dari suatu media akan timbul kepada individu-

individu dan akan menunjukkan perilaku mereka dalam

menerima pesan-pesan dari media massa. Efek dari media

massa tersebut akan membentuk dan mengubah citra persepsi

seseorang atau gambaran tentang realitas yang tidak selalu

sesuai dengan realitas, serta akan timbul adanya perubahan

yang dirasakan oleh individu dan berhubungan langsung

27

Jennings dan Susan Thompson, Fundamentals of Media Effects (New

York, McGraw-Hill, 2002) h. 130. 28

Sasa Djuarsa Sendjaya. Teori Komunikasih.216.

Page 39: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

27

dengan emosi, perasaan, disenangi atau dibenci oleh

khalayak.

Dalam penelitian ini, khalayak dianggap telah

mendapatkan informasi yang cukup mengenai aksi teroris

setelah membaca berita di media online Detik.com, sehingga

penelitian ini bukan lagi menanyakan soal kepuasan akan

informasi tentang aksi teroris melainkan persepsi yang

muncul setelah mendapatkan informasi tersebut.

Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa membaca dan

memahami isi dari berita merupakan proses aktif yang

didalamnya melibatkan banyak faktor. Keterlibatan faktor-

faktor itu bertujuan untuk memperoleh pemahaman baik dan

benar. Sama halnya dengan membaca berita aksi teroris di

Detik.com maka seseorang akan banyak memperoleh

informasi dan semakin tinggi pula pengetahuan tentang kasus

tersebut.

D. Terpaan

Khalayak dengan intensitas penggunaan media

tertentu dapat terkena terpaan media yang menghasilkan efek

untuk khalayak. Terpaan yaitu penggunaan media oleh

khalayak dengan intensitas tertentu yang dapat

mempengaruhi persepsi khalayak melalui isi pesan di media.

Terpaan media (Media Exposure) menurut Rosengren, dapat

diuraikan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam

berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan

Page 40: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

28

berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan

isi media yang dikonsumsi atau dengan media keseluruhan.29

Terpaan media juga menyangkut seberapa banyak

media berhasil menjangkau khalayak, berapa banyak orang

membaca koran, mendengarkan radio, ataupun menonton

televisi. Terpaan media dapat membawa perubahan dalam

perilaku publik yang menyangkut pengetahuan, perilaku atau

kebiasaan seseorang. Menurut Ardianto dan Erdinaya,

terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat,

membaca pesan-pesan media ataupun mempunyai

pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang

dapat terjadi pada individu atau kelompok.

Terpaan media berusaha mencari data khalayak

tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan. Pengukuran

frekuensi program harian (berapa kali dalam seminggu).

Sedangkan pengukuran durasi penggunaan media

menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu

media (berapa jam dalam sehari), atau berapa lama (menit)

khalayak mengikuti suatu program.30

Sedangkan atensi atau

perhatian menurut Kenneth E. Anderson seperti dikutip

Jalaludin Rakhmat adalah proses mental ketika stimuli atau

rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada

saat stimuli lainnya melemahkan. Artinya, khalayak memiliki

29

Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung,

Rosdakarya, 2005) h.66 30

Ardianto, Elvinaro, Lukita Komala, Siti Karlina, Komunikasi Massa

Suatu Pengantar, (Bandung: Simbioasa Rekatama Media, 2014) h. 168.

Page 41: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

29

perhatian atau ketertarikan terhadap suatu pemberitaan yang

disampaikan oleh media.31

Dari teori yang dipakai dengan permasalahan yang

diteliti, teori uses and effect memaparkan mengenai dampak

dari media massa terhadap khalayak. Dampak tersebut dapat

membentuk karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik

tersebut terdiri dari kebutuhan atau kepentingan khalayak

yang dapat menimbulkan harapan dan tanggapan terhadap

media. Khalayak akan mempunyai keputusan sendiri untuk

menggunakan isi media, sehingga dari penggunaan media

akan menghasilkan terkenanya efek yang disebabkan oleh

media. Sedangkan indikator jenis media sudah ditentukan

sebelumnya oleh peneliti, yaitu media online Detik.com.

Hubungan teori uses and effect dengan terpaan

pemberitaan aksi teroris pada Detik.com terhadap citra Islam

di masyarakat Kelapa Dua menjadi tujuan utama penelitian

ini. Banyaknya pemberitaan mengenai tindakan keji yang

dilakukan oleh teroris belakangan ini mengakibatkan

timbulnya banyak persepsi yang berbeda-beda tentang

ideologi keagamaan, khususnya dari segi kemanusiaan

(humanisme).

31

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005) h.52

Page 42: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

30

E. Berita

1. Definisi Berita

Berita merupakan informasi baru atau informasi

yang sedang terjadi saat ini dan dapat disajikan dalam

bentuk media cetak, internet, siaran langsung, atau face

to face. Berita juga merupakan laporan tercepat

mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan

atau penting bagi sebagian besar khalayak melalui media

massa. Berita mempunyai unsur penting yaitu 5W 1H

terdiri dari what, who, when, where, why dan how.32

Doug Newsom dan James A. Wollert (1985)

dalam Media Writing: News for the Mass Media

mengemukakan, berita adalah apa saja yang ingin dan

perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh

masyarakat. Dengan melaporkan berita, media massa

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa

yang mereka butuhkan.33

Charles Dana dalam buku “Broadcasting

Journalism Techniques of Radio and TV News”

mengemukakan, “when a dog bites a man, that is not

news, but when a man bites a dog, that is news”.

Artinya, ketika anjing menggigit manusia itu bukanlah

berita, tetapi ketika manusia menggigit anjing, itu baru

32

Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2006), h.82. 33

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis berita dan

Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2006) h. 64.

Page 43: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

31

berita. Dalam pengertian ini Charles berpendapat batasan

berita secara filosofis, bahwa segala sesuatu yang di luar

kebiasaan atau sesuatu yang unik adalah definisi dari

berita.34

Jika diteliti secara bahasa dan diartikan perkata

“news” merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang

berasal dari kata “new” yang berarti baru, kata baru

tersebut di sini bukan mengartikan segala sesuatu yang

baru, melainkan bahan informasi yang baru yang

berguna bagi semua publik dalam bentuk berita (news).35

2. Nilai-nilai Berita

Berita memiliki standar nilai, yang dimaksud

standar nilai berita yaitu acuan yang dapat digunakan

para jurnalis, reporter dan editor dalam memutuskan

berita tersebut agar layak dipublikasikan.36

Acuan

tersebut diantaranya adalah:

a. Aktual (Timeliness)

Berita aktual adalah berita yang sedang atau baru

saja terjadi. Ada dua bagian berita aktual, yaitu

objektif dan subjektif. Aktual secara objektif

berhubungan dengan peristiwa yang benar-benar baru

saja terjadi. Sementara aktual secara subjektif

berhubungan dengan waktu pembaca membaca.

34

Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, h.83. 35

Kustandi Suhandang, Pengantar Jurnalistik, (Bandung: Penerbit

Nuansa, 2004), h.102-103. 36

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2007) h.24.

Page 44: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

32

b. Keluarbiasaan (Unusualness)

Berita merupakan peristiwa yang langka atau di

luar kelaziman yang berkaitan dengan berita yang

peristiwa-peristiwanya tidak biasanya atau di luar

nalar.

c. Akibat (Impact)

Berita merupakan peristiwa yang diberitakan

mempunyai pengaruh yang besar bagi masyarakat

luas.

d. Kedekatan (Proximity)

Berita merupakan peristiwa yang dekat bagi

pembaca. Sifat dari kedekatan ini bisa geografis

maupun emosional.

e. Konflik (Conflict)

Berita merupakan peristiwa yang menyajikan dua

pihak yang saling beradu kekuatan baik fisik maupun

tidak dan menimbulkan efek dramatis di khalayak

luas.

f. Orang yang penting (Public Figure)

Berita merupakan tentang orang-orang penting

yang menjadi publik figur, sehingga apa yang terjadi

pada dirinya menarik perhatian publik untuk

mengetahuinya.

Page 45: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

33

g. Kejutan (Surprising)

Berita merupakan kejutan, yang datang secara

tiba-tiba di luar dugaan, saat sebelumnya hampir tidak

mungkin terjadi.

h. Ketertarikan (Human Interest)

Berita merupakan peristiwa yang memberi

sentuhan perasaan bagi pembaca, kejadian yang

menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa.

i. Seks (Sex)

Berita merupakan seks dan seks merupakan

berita. Informasi seputar seks yang berhubungan

dengan perempuan. Berita ini biasanya berkaitan

dengan sebuah skandal hubungan.

j. Tenar (Prominence)

Berita merupakan peristiwa yang menyangkut

orang atau lembaga institusi atau tempat yang amat

dikenal oleh masyarakat luas.

k. Waktu (Timeliness)

Berita merupakan peristiwa yang menyangkut

hal-hal yang baru terjadi, atau baru dikemukakan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa berita adalah laporan tentang fakta

peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik, berguna

dan dipublikasikan melalui media massa: surat kabar,

radio, televisi dan cyber.

Page 46: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

34

F. Persepsi

Proses psikologis diasosialisasikan dengan interpretasi

dan pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu

dinamakan sebagai persepsi. Cohen mengemukakan bahwa

persepsi di definisikan sebagai interpretasi terhadap berbagai

sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal, jadi

persepsi adalah pengetahuan tentang apa yang dapat

ditangkap oleh panca indra kita.37

Definisi ini melibatkan

sejumlah karakteristik yang mendasari upaya kita untuk

memahami proses antarpribadi.

Persepsi tidak lebih dari pengetahuan mengenai apa

yang tampak sebagai realitas bagi diri kita. Jadi, sebaiknya

kita tidak kelewat yakin dengan pengetahuan yang kita

peroleh melalui persepsi. Ironisnya pengetahuan yang

biasanya paling kita yakini adalah pengetahuan yang

diperoleh melalui persepsi kita. Realitas yang kita

persepsikan sering kali adalah yang paling jelas, pribadi,

penting dan terpercaya bagi kita. Ini merupakan suatu alas an

mengapa komunikasi antar pribadi dan hubungan antara

manusia sangat sulit “dipahami meskipun sangat mudah

diketahui”.

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia popular

persepsi adalah suatu pengertian yang merupakan tanggapan

dari suatu objek yang dilihat atau didengar dari suatu proses

pengamatan.38

Dapat diartikan bahwa persepsi menurut

bahasa adalah suatu proses pemberian tanggapan yang

dilakukan dengan menggunakan panca indera setiap individu

37

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, ( Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009), h. 149. 38

Bambang Mardijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Popular,

(Surabaya: Bintang Timur, 1996), h.481

Page 47: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

35

terhadap objek yang ditangkapnya, dan proses ini merupakan

bagian dari pengamatan terhadap nilai-nilai suatu objek

dengan menggunakan panca inderanya. Dalam proses

pengamatan ini, individu harus sadar dan mengetahui

terhadap objek yang muncul.

David Krech bahkan menyimpulkan bajwa persepsi

ialah suatu proses dari pengetahuan yang dapat menghasilkan

suatu gambaran unik yang nyata ataupun tidak nyata.39

Hal

ini dapat dijelaskan bahwa persepsi terbentuk dengan adanya

proses pengetahuan atau kognitif seseorang yang kompleks

atau berbeda-beda dari setiap orang dan selanjutnya

ditafsirkan untuk dapat menghasilkan gambaran yang unik

mengenai suatu kenyataan atau fakta sosial. Tetapi gambaran

tersebut dapat berbeda dari kenyataannya.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,

atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.40

Sebagai

inti dari komunikasi, persepsi memengaruhi komunikasi.

Individu memperoleh stimuli-stimuli dari lingkungan sekitar.

Dari beberapa stimuli tersebut, individu menentukan untuk

memilih dan berfokus pada stimuli tertentu kemudia

melakukan persepsi atas stimuli tersebut dan mengabaikan

yang lain. Sebagai inti dari komunikasi maka, persepsi

memengaruhi komunikasi. Pengetahuan kita tentang orang

atau objek lain ditentukan oleh kesan yang kita bentuk dari

mereka.41

39

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar, dan Aplikasinya,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 142 40

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 51 41

Sears, David O Jonathan L Freedman & L. Anne Peplau, Psikologi

Sosial Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1985), h.52-53

Page 48: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

36

Persepsi terjadi di dalam benak individu yang

mempersepsi, bukan di dalam objek dan selalu merupakan

pengetahuan tentang penampakan. Maka, apa yang mudah

bagi kita, boleh jadi tidak mudah bagi orang lain, atau apa

yang jelas bagi orang lain mungkin terasa membingungkan

bagi kita. Dalam konteks inilah kita perlu memahami

intrapribadi dari komunikasi antarpribadi dengan melihat

lebih jelas sifat-sifat persepsi:42

1. Persepsi adalah pengalaman. Untuk mengartikan makna

dari seseorang, objek atau peristiwa, kita harus memiliki

dasar/basis untuk melakukan interpretasi. Dasar ini

biasanya kita temukan pada pengalaman masa lalu kita

dengan orang, objek atau peristiwa tersebut. Tanpa

landasan pengalaman sebagai pembandingan tidak

mungkin untuk mempresentasikan suatu makna, sebab

ini akan membawa kita kepada suatu kebingungan.

2. Persepsi adalah selektif. Ketika mempersepsikan hanya

bagian-bagian tertentu dari suatu objek atau orang.

Dengan kata lain, kita melakukan seleksi hanya pada

karakteristik tertentu dari objek-objek persepsi kita dan

mengabaikan yang lain. Dalam hal ini biasanya kita

mempersepsikan apa yang kita “inginkan” atas dasar

sikap, nilai, dan keyakinan yang ada dalam diri kita dan

mengabaikan karakteristik yang telah relevan atau

berlawanan dengan nilai dan keyakinan tersebut.

42

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, ( Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009), h. 150.

Page 49: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

37

3. Persepsi adalah penyimpulan. Proses psikologis dari

persepsi mencakup penarikan kesimpulan melalui suatu

proses induksi secara logis. Interpretasi yang dihasilkan

melalui persepsi pada dasarnya adalah penyimpulan atas

informasi yang tidak lengkap. Dengan kata lain,

mempersepsikan makna adalah melompat kepada suatu

kesimpulan yang tidak sepenuhnya didasarkan atas data

yang dapat diangkap oleh panca indra. Sifat ini saling

mengisi dengan sifat kedua. Pada sifat kedua persepsi

hanya selektif, karena keterbatasan kapasitas otak, maka

kita hanya dapat mempersepsi sebagian karakteristik dari

objek. Melalui penyimpulan ini kita berusaha untuk

mendapatkan gambar yang lebih lengkap mengenai objek

yang kita persepsikan atas dasar sebagian karakteristik

dari objek tersebut.

4. Persepsi tidak akurat. Setiap persepsi yang kita lakukan,

akan mengandung kesalahan dalam kadar tertentu. Hal

ini antara lain disebabkan oleh pengaruh pengalaman

masa lalu, selektifitas, dan penyimpulan. Biasanya

ketidak akuratan ini terjadi karena penyimpulan yang

terlalu mudah, atau menyamaratakan. Adakalanya

persepsi tidak akurat karena orang menganggap sama,

sesuatu yang sebenarnya hanya mirip. Dan semakin tidak

akurat persepsinya.

Page 50: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

38

5. Persepsi adalah evaluatif. Persepsi tidak akan pernah

objektif, karena kita melakukan interpretasi berdasarkan

pengalaman dan merefleksikan sikap, nilai dan

keyakinan pribadi yang digunakan untuk memberi makna

pada objek persepsi. Karena persepsi merupakan proses

kognitif psikologis yang ada dalam diri kita, maka

bersifat subjektif.

Persepsi yang dijelaskan diatas ialah proses-proses

yang terjadi pada diri individu dalam menerima informasi

mengenai suatu fenomena sosial atau suatu kenyataan.

Individu dapat menyeleksi atau memilih informasi seperti

apa yang berguna untuknya, selanjutnya individu akan

mengorganisasikan atau upaya menghubungkan informasi

yang diterimanya dengan pengetahuan yang ada pada

dirinya, dan selanjutnya individu akan mulai memberikan

penafsirannya terhadap informasi yang diterimanya itu.

Dalam hal ini berkaitan dengan informasi atau

pemberitaan aksi teroris, dimana khalayak yang membaca

berita tersebut akan dapat menafsirkan apa yang menjadi

fokus perhatiannya. Khalayak dapat memberikan sebuah

tanggapan atas tindakan keji yang dilakukan napi teroris.

Page 51: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

39

G. Citra

Citra didefinisikan sebagai proses akumulasi dari

amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-

individu tersebut yang akan mengalami proses cepat atau

lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih

luas.43

Sedangkan menurut Jalaludin Rakhmat dalam

bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, citra

adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai

dengan realitas karena citra adalah dunia menurut persepsi

kita.44

Citra terbentuk berdasarkan informasi yang

diterima. Media massa bekerja untuk menyampaikan

informasi untuk khalayak dimana informasi tersebut

membentuk, mempertahankan atau mendefinisikan citra.45

Dalam bukunya yang berjudul Public Relations

Technique, Frank Jefkins menyatakan pengertian citra

secara umum, menurutnya citra ialah kesan seseorang atau

individu yang dihasilkan dari pengetahuan dan

pengalamannya mengenai sesuatu yang muncul dan

Jefkins menambahkan bahwa citra merupakan suatu kesan

yang dapat diperoleh dari pengetahuan dan pengertian

seseorang mengenai suatu fakta atau kenyataan.46

Citra merupakan hasil evaluasi dalam diri

seseorang berdasarkan persepsi dan pemahaman terhadap

43

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h.74. 44

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Cet. Ke-14, h. 223. 45

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h.224 46

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public

Relations, Cet.Ke-4, h. 114

Page 52: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

40

gambaran yang telah diolah, diorganisasikan, dan

disimpan dalam benak seseorang. Citra dapat diukur

melalui pendapat, kesan, atau respon seseorang dengan

tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam

pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana

mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau

yang tidak disukai dari objek tersebut. Setiap orang bisa

melihat citra suatu objek berbeda-beda, tergantung pada

persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

citra adalah suatu kesan setiap orang yang merupakan

hasil pengetahuan dan pengalaman yang dialaminya

terhadap suatu institusi perusahaan atau sosok, agama,

bahkan peristiwa.

Citra terbentuk berdasarkan informasi yang kita

terima. Dengan bantuan media massa yang berperan

sebagai penyebar informasi. Untuk khalayak informasi

dapat menentukan, membentuk, atau mendefinisikan

sebuah citra. Menurut McLuhan, media massa merupakan

perpanjangan alat indera kita. Dengan media massa kita

memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat

yang tidak kita alami secara langsung. Realitas yang

ditampilkan media adalah realitas yang sudah diseleksi,

yaitu realitas tangan kedua.

Page 53: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

41

H. Citra Islam

Berbicara tentang “Citra Islam” akan menggiring

pembaca memasuki pembahasan tentang “nilai”, yang

nantinya akan mengaitkannya dengan penilaian baik atau

buruk, indah atau kotor, benar atau salah, dan seterusnya.

Penilaian tersebut terjadi karena masalah citra, yang

dalam bahasa kamusnya berarti rupa atau gambar, tidak

dapat dihentikan masalahnya terbatas pada pokok artinya

sendiri, tetapi dibutuhkan kaitannya dengan nilai yang

akan menempel padanya. Seperti: citranya bagus atau

citranya jadi menurun, dan lain sebagainya.47

Secara substansial, Islam tidak mengajarkan

perilaku keras. Wa ma arsalnaka illa rahmatan lil alamin,

sangat tegas dinyatakan dalam Al-Qur‟an. Akan tetapi,

berbagai faktor, kekerasan telah menjadi perilaku umat

beragama, termasuk Islam, sehingga muncullah labelling

Islam radikal, Islam revivalis, Islam fundamental, Islam

salafi, dan berbagai label lainnya.48

47

Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dalam Perspektif Sosio Kultural,

(Jakarta: Lantabora Press 2005) h.93. 48

Edi Susanto, M.Fil.I, Dimensi Studi Islam Kontemporer, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2016) h. 144.

Page 54: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

42

Dalam perspektif Islam sebagai Rahmatan lil

alamin harus memperhatikan dua dimensinya: pertama,

Dimensi tekstual, artinya doktrin-doktrin yang diberikan

Islam kepada umatnya, melalui ayat Al-Qur‟an atau

Sunnatur Rasul, juga petunjuk-petunjuk para sahabat nabi

dan ulama melalui karya-karya ilmiah mereka. Kedua,

Dimensi Kontekstual, artinya yang menyangkut kondisi

dan situasi umat serta fenomena-fenomena sosial yang

dipengaruhi oleh tuntutan waktu dan tempat, sehingga

menampilkan suatu citra tertentu terhadap Islam.

Doktrin Islam yang bentuknya sejati selalu

mengaitkan keimanan kepada keesaan Allah dengan

prinsip kesatuan umat manusia. Al-Qur‟an menegaskan :

“Manusia adalah umat yang tunggal.” Tetapi dalam

pengalaman sejarah, selalu saja ada kecenderungan

sebagian umat manusia untuk menghancurkan perumahan

kemanusiannya. Kecenderungan semacam ini tampaknya

sudah inheren dalam struktur kejadian manusia itu.

Budaya baku-hantam adalah fenomena yang tak

terpisahkan dari historisitas umat manusia.49

Islam mengajarkan bahwa manusia adalah

makhluk yang paling mulia, satu-satunya makhluk yang

berpotensi menjadi khalifah. Sebaik-baik manusia adalah

yang paling berguna bagi sesamanya. Kewajiban berbuat

baik kepada sesamanya. Kewajiban berbuat baik kepada

49

A. Syafii Maarif, Agama, Kemanusiaan, dan Budaya Toleransi,

(Maluku Utara: UMMU-Press, 2004), h.38

Page 55: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

43

sesama manusia menempati urutan paling tinggi setelah

kewajiban beriman kepada Allah, bahkan keimanan

kepada Allah tidak bernilai sebelum direfleksikan dalam

bentuk amal saleh terhadap sesama manusia.50

Di antara makhluk ciptaan-Nya, manusialah

makhluk paling sempurna dan karena itu, makhluk lain

patut memberikan penghormatan kepadanya sebagai tanda

pengabdian kepada Sang Pencipta. Manusia merupakan

makhluk bermartabat dan harus dihormati tanpa

membedakan ras, suku bangsa, warna kulit, agama, jenis

kelamin dan berbagai ikatan primordial lainnya. Salah

satu bentuk penghormatan kepada manusia adalah

menjaga kelangsungan hidupnya, fisiknya tidak boleh

disakiti untuk alasan apa pun. Semua manusia tanpa

pandang bulu harus mendapatkan perlindungan dari

perlakuan diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan tanpa

perbedaan.

Syariat Islam yang bersumber dari Tuhan di

dalamnya mengandung perlindungan terhadap

kehormatan, darah dan harta seorang muslim. Dengan

demikian, maka diharamkan pembunuhan, mencuri,

berzina atau tuduhan tanpa bukti. Lalu diterapkan

hukuman berat bagi siapa yang melakukan perkara-

perkara haram tersebut. Juga telah ditetapkan hukuman

50

Edi Susanto, M.Fil.I. Dimensi Studi Islam Kontemporer. h. 151.

Page 56: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

44

berat bagi siapa yang menimbulkan ketakutan di tengah

masyarakat.51

Sejak semula, salah satu prinsip dalam Islam

adalah menjunjung tinggi martabat manusia, dan

menempatkannya dalam status supremasi diantara

makhluk Tuhan lainnya. Dalam fiqih Islam ditetapkan,

bahwa masing-masing individu memiliki hak-hak dan

kewajiban-kewajiban yang dilindungi. Hak-hak individu

itu bebas dilakukan selama tidak menimbulkan kerugian

atau mengganggu hak-hak orang atau masyarakat lainnya

Humanisme merupakan salah satu pandangan

filosofis, yang menekankan pentingnya nilai manusiawi.

Humanisme pada dasarnya mensuperioritaskan manusia,

terutama peran akal dan kemauannya, dan pada perjalanan

sejarahnya telah melahirkan liberalisme, pragmatisme,

sekularisme, sosialisme, dan lain-lain yang masing-

masing mempunyai ukuran dan persepsi yang berbeda-

beda.52

.

Kemanusiaan dalam Islam mencakup makna,

adanya pengakuan terhadap eksistensinya sebagai

makhluk Tuhan yang dimuliakan, adanya penghormatan

terhadap martabatnya, adanya pengakuan terhadap

51

https://islamqa.info/id/answers/117724/definisi-teroris-dan-

hakikatnya-menurut-islam-dan-barat diakses pada 6 Desember 2018 pukul

00.17. 52

Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dalam Perspektif Sosio Kultural,

(Jakarta: Lantabora Press, 2005), h.175

Page 57: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

45

potensi-potensinya, adanya pengakuan dan penghormatan

terhadap hak-hak asasi yang dimilikinya

Dasar umum dari prinsip ini adalah bahwa

manusia tetap dalam kemerdekaan individunya selama

tidak bertubrukan dengan kemaslahatan umum, dan

peraturan hukum tidak mencampuri urusannya, selama

tidak terjadi benturan tersebut.53

Fungsi agama dalam konteks individual dan sosial

adalah untuk memberikan perasaan aman dan sejahtera

kepada pemeluk agama tersebut. Fungsi agama juga untuk

menciptakan situasi harmonis dan saling menghormati

antara anggota masyarakat beragama, guna

menghilangkan praduga-praduga atau untuk

mengendalikan konflik yang mungkin timbul dan

meletakannya pada perspektif yang tepat.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

citra Islam yang dimaksud adalah Islam sebagai

Rahmatan Lil „alamin yang membawakan Islam dengan

penuh keramahan, kedamaian dan kebijaksanaan, mudah

diterima oleh masyarakat dengan sukarela tanpa

perlawanan dan kekerasan. Islam sangat menjunjung

tinggi sifat kemanusiaan, dengan memuliakan manusia

setelah yang pertama memuliakan Tuhan. Islam yang

saling menghormati sesama manusia tanpa memandang

suku, ras, agama, jabatan dan lain-lain. Tidak ada alasan

53

Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dalam Perspektif Sosio Kultural, ,

h.177

Page 58: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

46

untuk melakukan kekerasan terhadap manusia, dan Islam

sangat melarang manusia yang melakukan tindakan keji

seperti pembunuhan.

Bentuk dan jenjang nilai yang berkembang dalam

Islam sebagai Rahmatan lil‟alamin adalah sebagai

berikut:54

1. Kebenaran

yang dilandasi dengan filsafat yakni dengan menuntut

ilmu pengetahuan untuk memahami.

2. Kebajikan

perilaku atau kualitas yang memenuhi kebaikan moral

sebagai pondasi prinsip dan moral kebaikan.

3. Kedamaian

dalam Islam perdamaian merupakan kunci pokok

menjalin hubungan antar umat manusia.

4. Kasih sayang dan tanpa kekerasan,

kasih sayang dalam Islam bisa berbentuk tolong

menolong, menjaga silaturahmi, meringankan beban

dan kesulitan orang lain, mengajak orang lain ke jalan

Allah, menjaga kedamaian.

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan asumsi atau dugaan

yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu

54

Art-ong Jumsai Na Ayudhya, Model Pembelajaran Nilai-Nilai

Kemanusiaan Terpadu: Pendekatan yang Efektif untuk Mengembangkan Nilai-

Nilai Kemanusiaan atau Budi Pekerti Pada Peserta Didik, ( Jakarta: Yayasan

Pendidikan Sathya Sai Indonesia, 2008)

Page 59: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

47

jawaban sementara atas penelitian sementara..55

Dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasari oleh data-data yang

empiris yang diperoleh dari pengumpulan data.

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu

variabel independen (X), dan variabel dependen (Y).

Variabel bebas (X), merupakan variabel yang menjadi sebab

munculnya variabel terikat (Y). pada penelitian ini variabel

bebasnya adalah terpaan berita aksi teroris di media online

Detik.com.

Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang menjadi

akibat dari adanya variabel bebas (X). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah persepsi masyarakat Kelapa Dua tentang

citra Islam. Dalam penelitian ini, variabel (Y) terdiri dari

faktor timbul yaitu, faktor dari dalam. Faktor tersebut

meliputi timbulnya persepsi atau harapan terhadap audiens

terhadap isi dari suatu media.

Gambar 1. Variabel Penelitian

55

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006)

h. 76.

Terpaan Pemberitaan

Aksi Teroris

(Variabel X)

Persepsi masyarakat

Kelapa Dua Tentang

Citra Islam

(Variabel Y)

Page 60: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

48

Untuk menguji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang

perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan

harus disertai pula dengan hipotesis alternatif (Ha).56

Hipotesis dapat dirumuskan pernyataan sebagai berikut:

Ho Tidak terdapat hubungan antara pemberitaan aksi

teroris pada media online Detik.com terhadap

persepsi masyarakat Kelapa Dua tentang citra

Islam.

Ha Terdapat hubungan antara pemberitaan aksi

teroris pada media online Detik.com terhadap

persepsi masyarakat Kelapa Dua tentang citra

Islam.

56

Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional,

(Jakarta: PPM, 2002) h.22-23.

Page 61: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian merupakan sekelompok subjek

yang hendak dikenai generalisasi dari hasil penelitian.

Sebagai populasi kelompok subjek ini harus memiliki

karakteristik yang sama untuk membedakannya dari

kelompok subjek lainnya. Karakteristik yang dimaksud tidak

terbatas hanya lokasi, tetapi bisa terdiri dari karakteristik

individunya. 57

Dilihat dari komplektivitas objek populasi, maka

populasi dapat dibedakan menjadi populasi homogen dan

populasi heterogen.58

a. Populasi homogen adalah keseluruhan individu yang

menjadi anggota populasi dan memiliki sifat-sifat yang

relatif satu sama lainnya. Artinya, tidak ada perbedaan

hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda.

b. Populasi heterogen adalah keseluruhan individu anggota

populasi relatif memiliki sifat-sifat individual, dimana

sifat tersebut membedakan individu anggota populasi

yang satu dengan lainnya.

57

Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial (Jakarta: Ushul

Press, 2009) h.23. 58

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi,

Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya). h.110.

Page 62: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

50

Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kelapa

Dua, Depok. Peneliti memilih warga Kelapa Dua, Depok

karena daerah tersebut dekat dengan terjadinya kasus

mengenai aksi keji teroris di Mako Brimob sehingga

responden diharapkan dapat memahami isi berita di

Detik.com.

Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga

dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu.59

Teknik sampling yang digunakan adalah

nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel

yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap

anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.60

Dari teknik sampling tersebut, peneliti menggunakan

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan karakteristik yang sudah ditentukan sehingga

diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang maksimal.

59

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2014) h. 81. 60

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, h.84.

Page 63: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

51

Tabel 1. Data Jumlah Penduduk di Kelapa Dua, Depok

No. RW Jumlah Presentase

1. 009 2.870 22,1%

2. 010 5.024 38,7%

3. 011 5.088 39,2%

Total 12.982 100%

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus

Slovin yaitu sebagai berikut:61

n =

Keterangan:

n = Jumlah Sampel yang dicari

N = Jumlah Populasi

e = Nilai Presisi (10%)

Kelapa Dua, Depok terdiri dari 19 RW. Pada penelitian

ini, peneliti hanya mengambil tiga RW saja yaitu, 09, 10, dan

11. Jumlah seluruh penduduk di Kelapa Dua yaitu 12.982

orang. Berdasarkan rumus di atas, jumlah sampel yang

diperoleh untuk penelitian ini dengan nilai presisi yang

ditetapkan sebesar 10% adalah sebagai berikut:

n =

61

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2006) h. 164.

Page 64: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

52

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel

yang dibulatkan adalah menjadi 100 orang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelapa Dua, Depok

khususnya di RW 09, 10, dan 11 yang terletak dekat dengan

Mako Brimob Kelapa Dua. Penelitian dimulai pada bulan

Mei sampai September 2018.

C. Sumber Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik-teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan

langsung di lapangan (tidak melalui perantara), berupa

opini subjek (orang) secara individual atau kelompok,

hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau

kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang

digunakan berupa angket atau kuesioner. Angket atau

kuesioner merupakan serangkaian pertanyaan yang

disusun secara teratur, kemudian dikirim untuk diisi oleh

responden. Setelah diisi, angket atau kuesioner

dikembalikan kepada peneliti.62

Daftar pertanyaan dapat

bersifat terbuka, yaitu jika jawaban tidak ditentukan

sebelumnya oleh peneliti dan dapat bersifat tertutup, yaitu

62

Bungin Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. h.123.

Page 65: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

53

preferensi jawaban telah ditentukan sebelumnya oleh

peneliti.63

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang

diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder

didapatkan dari dokumen-dokumen yang mendukung

untuk penelitian ini seperti wawancara, buku, jurnal,

catatan, dan data dari situs internet.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengukur gejala alam maupun sosial yang diamati.

Secara spesifik semua gejala ini disebut variabel. Jumlah

instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel

penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.64

Instrumen

pada penelitian ini yaitu untuk mengukur hubungan

pemberitaan aksi teroris pada Detik,com dengan persepsi

masyarakat tentang citra Islam.

1. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan sebuah konsep

sebagai petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya

mengukur suatu variabel.65

Penelitian ini terdiri dari dua

63

Juliansyah Noor. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Karya Ilmiah. (Jakarta: Kencana, 2011) h.139. 64

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods). (Bandung:Alfabeta, 2014) h. 148. 65

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian

Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995) h. 46.

Page 66: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

54

variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

variabel bebas dalam penelitian ini adalah terpaan

pemberitaan aksi teroris pada media online Detik.com

sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

persepsi masyarakat Kelapa Dua, Depok tentang citra

Islam.

a. Variabel Terpaan Media (Variabel X)

1. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini peneliti menguji satu

variabel independen yaitu terpaan pemberitaan aksi

teroris di Detik.com. Terpaan media (media

exposure) menurut Rosengren, dapat diuraikan

menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam

berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi,

dan berbagai hubungan antara individu konsumen

media dengan isi media yang dikonsumsi atau

dengan media keseluruhan.

2. Indikator Operasional

Adapun indikator operasional dari terpaan

media di atas adalah:

a. Frekuensi, yaitu pengukuran intensitas

penggunaan media dalam jangka waktu tertentu.

b. Durasi, yaitu penggunaan media dilihat dari

perhitungan berapa lama khalayak bergabung

dengan suatu media.

c. Atensi, yaitu pengukuran dari kesadaran

khalayak terhadap suatu berita.

Page 67: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

55

b. Variabel Citra Islam (Variabel Y)

1. Definisi Operasional

Mengenai “Citra Islam” akan menggiring kita

pada pembahasan tentang “nilai”, yang nantinya

akan berkaitan dengan penilaian baik atau buruk,

indah atau kotor, benar atau salah. Seperti, citranya

bagus atau citranya menurun.66

Dalam penelitian ini,

citra Islam yang dimaksud adalah Islam yang

menjunjung tinggi sifat kemanusiaan dimana sesama

manusia harus saling menghormati, dan tidak

mengajarkan kekerasan terhadap seluruh makhluk

hidup termasuk manusia.

2. Indikator Operasional

Dalam sistematika filsafat, persoalan citra

dengan segala kaitannya dengan nilai itu, masuk

dalam bidang Axiologi (teori tentang nilai dan

penilaian). Bentuk dan jenjang nilai yang

berkembang dalam kehidupan masyarakat salah

satunya adalah nilai humanis (kemanusiaan).

Adapun indikator operasional citra Islam

sebagai Rahmatan lil‟ alamin adalah sebagai

berikut:67

66

Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dalam Perspektif Sosio Kultural,

h.93 67

Art-ong Jumsai Na Ayudhya, Model Pembelajaran Nilai-Nilai

Kemanusiaan Terpadu: Pendekatan yang Efektif untuk Mengembangkan Nilai-

Nilai Kemanusiaan atau Budi Pekerti Pada Peserta Didik, ( Jakarta: Yayasan

Pendidikan Sathya Sai Indonesia, 2008)

Page 68: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

56

a. Kebenaran

yang dilandasi dengan filsafat yakni dengan

menuntut ilmu pengetahuan untuk memahami.

b. Kebajikan

perilaku atau kualitas yang memenuhi kebaikan

moral sebagai pondasi prinsip dan moral

kebaikan.

c. Kedamaian

dalam Islam perdamaian merupakan kunci pokok

menjalin hubungan antar umat manusia.

d. Kasih sayang dan tanpa kekerasan

kasih sayang dalam Islam bisa berbentuk tolong

menolong, menjaga silaturahmi, meringankan

beban dan kesulitan orang lain, mengajak orang

lain ke jalan Allah, menjaga kedamaian.

Tabel 2. Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional

Indikator

Terpaan

Media

(Variabel X)

Terpaan yaitu

penggunaan

media oleh

khalayak dengan

intensitas

tertentu yang

dapat

mempengaruhi

persepsi

khalayak

melalui isi pesan

1. Frekuensi

2. Durasi

3. Atensi

Page 69: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

57

di media.

Citra Islam

(Variabel Y)

Citra Islam yaitu

persepsi

seseorang

tentang Islam

sebagai

Rahmatan lil

„alamin yang

menjunjung

tinggi rasa

kemanusiaan.

1. Kebenaran

2. Kebajikan

3. Kedamaian

4. Kasih sayang dan

tanpa kekerasan

2. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauhmana ketepatan suatu alat ukur

dalam mengukur suatu data. Uji validitas merupakan

akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun

dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Alat ukur

harus memiliki akurasi yang baik terutama apabila

alat ukur tersebut digunakan sehingga validitas akan

meningkatkan kebenaran data yang akan diteliti.68

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya kuesioner. Pertanyaan atau

pernyataan dikatakan valid bila mempunyai r hitung

yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. Pengujian

validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk

degree of freedom (df) = n – 2, dimana n yang

dimaksud adalah jumlah sampel. Penelitian ini

menggunakan sampel untuk validitas sejumlah (n) =

68

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana, 2009) h.97-98

Page 70: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

58

30, maka besar dk = 30 – 2 = 28. Dengan α = 0,05

maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361.

b. Uji Reliabilitas

Apabila sutau alat pengukuran telah dinyatakan

valid, maka tahap selanjutnya adalah menguji

reliabilitas alat tersebut. Uji reliabilitas merupakan

pengujian yang menunjukan sejauh mana alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen

dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini,

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

data. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

meskipun diuji berkali-kali.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

program SPSS. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode uji reliabilitas Cronbach Alpha

yang digunakan untuk menghitung realibilitas suatu

tes yang tidak mempunyai pilihan „benar‟ atau „salah‟

maupun „ya‟ atau „tidak‟, melainkan digunakan untuk

menghitung realibilitas suatu tes yang mengukur

sikap atau perilaku.69

Jika hasil dari Cronbach Alpha < 0,60 maka

data tersebut memiliki reliabilitas kurang baik,

69

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Perhitungan Manual

dan APSS, (Jakarta: Kencana, 2013) h. 56.

Page 71: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

59

sedangkan Cronbach Alpha > 0,70 dapat diterima,

dan jika Cronbach Alpha > 0,80 adalah baik.70

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi beberapa

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Selain itu, kuesioner juga cocok

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan

tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat

diberikan kepada responden secara langsung atau

dikirim melalui pos atau internet.71

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah suatu proses dalam

memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara

atau rumusan tertentu. Pengolahan data meliputi:

1. Editing

Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa

data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan,

karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak

memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Dalam

melakukan proses editing data, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam proses editing, antara lain:

70

Duwi Prayitno, 5 Jam Belajar Olahan Data dengan SPSS 17,

(Yogyakarta: CV, Andi Offset, 2009) h.172. 71

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2014) h. 142.

Page 72: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

60

a. Pengambilan sampel

Pengambilan sampel berupa pengecekan kategori

sampel, jenis sampel yang digunakan dan penentuan

jumlah sampel.

b. Kejelasan data

Pada tahap ini yaitu mengecek apakah data yang

telah masuk dapat dibaca dengan jelas, jika terdapat

tulisan tangan atau singkatan yang kurang jelas perlu

dilakukan verifikasi kepada pengumpul data.

c. Kelengkapan isian

Pada tahap ini dilakukan pengecekan apakah isi

kuesioner responden ada yang kosong atau tidak, bila

kosong ada dua kemungkinan pertama memang tidak

ada jawaban atau kemungkinan kedua responden

menolak menjawab.

d. Keserasian jawaban

Tahap ini dilakukan pengecekan keserasian

jawaban responden, ini dilakukan menghindari

terjadinya jawaban responden yang bertentangan.

2. Codeting (pengkodean)

Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu

pada tiap-tiap data yang termasuk kategori sama. Kode

adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau

huruf untuk membedakan antara data atau identitas data

yang akan dianalisis.

Page 73: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

61

Berikut ini contoh codeting.

Tabel 3. Codeting Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Kode

Laki-laki 01

Perempuan 02

3. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam

bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan

kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat harus

diringkas guna memudahkan dalam proses analisis data.

G. Teknik analisis data

Teknik analisis data merupakan proses penyederhanaan

suatu data untuk digambarkan atau ditafsirkan. Dalam

penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

statistik inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan

untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan

untuk populasi.72

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif untuk mengukur hubungan dari

pemberitaan aksi teroris dengan citra Islam. Dalam

mengukur data yang akan diambil dari responden, peneliti

menggunakan skala pengukuran likert.

72

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

h.148.

Page 74: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

62

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.

Dalam skala pengukuran ini, setiap pertanyaan atau

pernyataan dihubungkan dengan jawaban yang mendukung

ukuran sikap yang kemudian diisi oleh responden.

Pertanyaan atau pernyataan penelitian tersebut disesuaikan

berdasarkan variabel penelitian yang dijabarkan menjadi

indikator dari masing-masing variabel.73

Seperti tabel

berikut:

Tabel 4. Skala Likert

Kategori Favorable Unfavorable

SangatSetuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

KurangSetuju (KS) 2 3

Tidak Setuju (TS) 1 4

Tabel 5. Blue Print Dimensi Terpaan Media Terhadap

Persepsi Masyarakat Kelapa Dua Tentang Citra Islam

(Sebelum Uji Validitas)

No. Dimensi Item Jumlah

Fav Unfav

1. Frekuensi 1,2 2

73

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

h.93.

Page 75: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

63

2. Durasi 3,4 2

3. Atensi 5,6,7,8,9,11,

12,13,14

10 10

4. Citra

Islam

1,3,4,6,7,9,1

0,11,12,13,

14,17,19,20,

21,23,24

2,5,15,16,

18, 22.

24

Total 30 7 37

Tabel 6. Blue Print Dimensi Terpaan Media Terhadap

Persepsi Masyarakat Kelapa Dua Tentang Citra Islam

(Sesudah Uji Validitas)

No.

Dimensi

Item

Jumlah Fav Unfav

1. Frekuensi 1,2 2

2. Durasi 3,4 2

3. Atensi 5,6,7,8,9,10,

12,14

8

4. Citra

Islam

1,2,3,4,5,6,7,

8,9,12,13,14,

15

13

Total 25 0 25

Page 76: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

64

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah data yang diambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak.74

Dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas data adalah:

a. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05

maka data tersebut berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05

maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui

varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Asumsi

yang mendasari dalam Analisis Of Varian (ANOVA)

adalah bahwa varian dari beberapa populasi adalah

sama. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji

homogenitas adalah:

a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih

kelompok populasi data adalah sama.

b. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka

dikatakan bahwa varian dua atau lebih kelompok

populasi data adalah tidak sama.75

74

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi,

dan Kasya Ilmiah, h. 132. 75

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Homogenitas dengan SPSS,

diakses pada 15 September 2018 dari

http://spssindo.blogspot.com/2014/02/uji_homogenitas_dengan_SPSS.html

Page 77: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

65

3. Uji Koefisien Korelasi

Untuk menganalisis hubungan terpaan

pemberitaan dengan persepsi masyarakat tentang citra

Islam ini menggunakan bantuan analisis statistik

korelasi Pearson Product Moment. Uji koefisien

korelasi ini ditujukan untuk melihat hubungan antara

variabel bebas (terpaan media) dengan variabel terikat

(citra Islam). Simbol korelasi product moment ditulis

dengan huruf “r”.76

Adapun hipotesis yang diujikan adalah sebagai

berikut:

Ho: Tidak terdapat hubungan antara terpaan

pemberitaan aksi teroris terhadap persepsi

masyarakat Kelapa Dua tentang citra Islam.

Ha: Terdapat hubungan antara terpaan pemberitaan

aksi teroris terhadap persepsi masyarakat

Kelapa Dua tentang citra Islam.

Hasil uji hipotesis tersebut dilihat dari hasil

analisis Pearson Product Moment menggunakan SPSS

20. Jika nilai sig > 0,05 (nilai signifikansi lebih besar

dari 0,05) maka Ho diterima. Jika nilai sig < 0,50

(nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05) maka Ho

ditolak.

76

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 173

Page 78: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

66

Untuk melihat tingkat keeratan hubungan

variabel dapat dilihat berdasarkan tabel interpretasi

koefisien korelasi di bawah ini:77

Tabel 7. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

4. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada

model summary dan tertulis R square.

Nilai R square diketahui baik jika di atas 0,5

karena r square berkisar antara 0-1. Pada umumnya

sampel dengan data deret waktu memilih R square

maupun adjust R square dikatakan cukup tinggi

dengan nilai di atas 0,5.78

77

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, h.229. 78

Singgih Sentosan, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara

Profesional, h.5-51.

Page 79: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, karakteristik responden dapat

diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan RW yaitu, RW 09.

RW 10, dan RW 11, jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan,

tingkat pendidikan. Seperti tabel berikut:

Tabel 8. Jumlah Responden Berdasarkan RW

No. RW Jumlah Responden Persentase

1. RW 09 18 18%

2. RW 10 48 48%

3. RW 11 34 34%

Total 100 100%

Tabel 8 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini

jumlah total responden adalah 100 orang. Responden RW 09

sebanyak 18 orang, RW 10 sebanyak 48 orang, dan 34 orang

responden dari RW 11. Responden terbanyak berada pada

RW 10 dan yang paling sedikit berada pada RW 09. Data

tersebut menyatakan bahwa pada RW 10 terletak paling

dekat dengan MAKO Brimob Kelapa Dua, Depok sehingga

peneliti lebih tertarik untuk menyebar kuesioner di RW 10

guna mempermudah peneliti untuk mendapatkan data yang

maksimal.

Page 80: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

68

Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. RW Jenis Kelamin Jumlah

Responden

1. RW

09

L 8 18

P 10

2. RW

10

L 26 48

P 22

3. RW

11

L 15 34

P 19

Total 100

Dari tabel 9 diketahui Kelapa Dua terdiri dari 19 RW,

tetapi hanya tiga RW yang dekat dengan MAKO Brimob

yaitu RW 09, RW 10, dan RW 11. Berdasarkan tabel tersebut

responden lebih banyak mengisi kuesioner penelitian di RW

10 yaitu sebanyak 48 responden terdiri atas laki-laki 26

orang dan perempuan 22 orang. Responden sebanyak 34

orang yang berada di RW 11 terdiri atas laki-laki 15 orang

dan perempuan 19 orang. Dan responden dari RW 9

sebanyak 18 responden terdiri atas 8 orang laki-laki dan 10

orang perempuan. Data tersebut membuktikan bahwa

responden terbanyak berada di RW 10 karena lokasi tersebut

berada paling dekat dengan lokasi terjadinya kerusuhan di

MAKO Brimob Kelapa Dua dibanding RW 09 dan 11.

Page 81: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

69

B. Terpaan Media

Pada penelitian ini, terpaan media yaitu data khalayak

dilihat dari penggunaan media baik jenis media, frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan. Pengukuran

frekuensi program harian (berapa kali dalam seminggu).

Sedangkan pengukuran variabel durasi penggunaan media

menghitung berapa khalayak bergabung dengan suatu media

(berapa jam dalam sehari), atau berapa lama (menit)

khalayak mengikuti suatu program.79

Tabel 10. Frekuensi Membaca Berita Aksi Teroris di

Detik.com

No. Frekuensi Membaca Berita

Kerusuhan MAKO Brimob

di Detik.com

Frekuensi

1. 1-2 kali 39

2. 3-4 kali 40

3. 5-6 kali 11

4. >6 kali 10

Total 100

Tabel 10 menunjukan bahwa dari 100 responden, 39

responden membaca berita kerusuhan MAKO Brimob di

Detik.com sebanyak 1-2 kali, 40 responden membaca 3-4

79

Ardianto, Elvinaro, Lukita Komala, Siti Karlina, Komunikasi Massa

Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014) h. 168.

Page 82: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

70

kali pemberitaan kerusuhan MAKO Brimob di Detik.com, 11

responden membaca 5-6 kali pemberitaan kerusuhan MAKO

Brimob di Detik.com dan 10 responden membaca >6 kali

pemberitaan kerusuhan MAKO Brimob di Detik.com. Data

tersebut menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat

Kelapa Dua kurang mengikuti perkembangan pemberitaan

kerusuhan MAKO Brimob di Detik.com.

Tabel 11. Durasi Responden Membaca Berita di

Detik.com

No. Durasi Membaca Berita

Kerusuhan MAKO

Brimob di Detik.com

Jumlah

Responden

1. <5 menit 50

2. 6-10 menit 39

3. 11-15 menit 6

4. >15 menit 5

Total 100

Data tabel 11 menunjukan berapa rata-rata waktu yang

dihabiskan responden untuk membaca berita di Detikcom

dalam sehari. 50 responden hanya membaca <5 menit, 39

responden membaca berita di Detik.com selama 6-10 menit,

6 responden membaca berita di Detik.com selama 11-15

menit, dan 5 responden membaca berita di Detik.com selama

>15 menit. Hal ini menyatakan bahwa masyarakat Kelapa

Dua tidak terlalu tertarik membaca berita di Detik.com

Page 83: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

71

ditunjukan dengan waktu rata-rata membaca terbanyak yaitu

<5 menit dalam sehari.

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Hasil Uji Validitas

Berdasarkan data instrument uji coba variabel

terpaan media terdapat 14 butir pertanyaan, 12 di

antaranya dinyatakan valid dan sisanya 2 pertanyaan

dinyatakan tidak valid. Sedangkan untuk uji instrument

variabel citra Islam terdapat 15 pertanyaan, 13

pertanyaan dinyatakan valid dan sisanya 2 pertanyaan

dinyatakan tidak valid.

Tabel 12. Hasil Uji Validitas Variabel Terpaan Media

No. Pertanyaan T hitung T tabel

Valid/

Tidak

Valid

1. Seberapa sering Anda

membaca berita di

Detik.com dalam

seminggu?

a. 1-2 kali

b. 3-4 kali

c. 5-6 kali

d. >6 kali

0,668 0,361 Valid

2. Seberapa sering Anda

membaca berita mengenai

aksi teroris di Detik.com

pada kasus kerusuhan di

MAKO Brimob, Kelapa

Dua, Depok?

a. 1-2 kali

b. 3-4kali

c. 5-6 kali

d. >6 kali

0,558 0,361 Valid

Page 84: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

72

No.

Pertanyaan

T hitung

T tabel

Valid/

Tidak

Valid

3. Berapa lama rata-rata

waktu yang dihabiskan

untuk membaca berita di

Detik.com?

a. <5 menit

b. 6-10 menit

c. 11-15 menit

d. >15 menit

0,419 0,361 Valid

4. Berapa lama rata-rata

waktu yang dihabiskan

untuk membaca berita

mengenai aksi teroris

dalam kerusuhan di

MAKO Brimob, Kelapa

Dua, Depok?

a. <5menit

b. 6-10 menit

c. 11-15menit

d. >15 menit

0,465 0,361 Valid

5. Untuk mempermudah

mencari informasi Saya

men-download aplikasi

media online Detik.com di

handphone Saya

0,385 0,361 Valid

6. Saya selalu update berita

mengenai aksi teroris

dalam kerusuhan di

MAKO Brimob

0,376 0,361 Valid

7. Berita aksi teroris selalu

diperbaruhi oleh Detik.com

0,462 0,361 Valid

8. Kejinya tindakan teroris

membuat Saya tertarik

untuk mendiskusikan

dengan teman

0,375 0,361 Valid

Page 85: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

73

No.

Pertanyaan

T hitung

T tabel

Valid/

Tidak

Valid

9. Saya selalu membaca

berita di media online

Detik.com setiap kali ada

notifikasi masuk di

Handphone Saya

0,409 0,361 Valid

10. Saya mengetahui alasan

teroris melakukan tindakan

keji di MAKO Brimob

adalah dendam dengan

oknum polisi karena soal

makanan

0,493 0,361 Valid

11. Detik.com menulis berita

teroris berisikan informasi

yang dibutuhkan oleh

masyarakat

-0,028 0,361 Tidak

Valid

12. Saya menantikan berita

aksi teroris di Headline

Detik.com

0,436 0,361 Valid

13. Berita yang disampaikan

oleh Detik.com mengenai

aksi teroris mengandung

informasi yang jelas

0,059 0,361 Tidak

Valid

14. Hukuman mati mengenai

tindakan keji teroris pantas

diberikan kepada pelaku

teror

0,422 0,361 Valid

Page 86: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

74

Tabel 13. Hasil Uji Validitas Variabel Citra Islam

No. Pertanyaan T hitung T tabel

Valid/

Tidak

Valid

1. Islam tidak

mengajarkan umatnya

untuk menjadi teroris

0,432 0,361 Valid

2. Islam menganjurkan

manusia harus

memiliki sifat

toleransi

0,470 0,361 Valid

3. Narapidana teroris di

Mako Brimob

merupakan umat

Islam yang memiliki

sifat anti toleransi

0,434 0,361 Valid

4. Dalam Islam, manusia

dilarang melakukan

tindakan kekerasan

0,377 0,361 Valid

5. Islam mengajarkan

manusia untuk

menciptakan

kedamaian kepada

seluruh umat

0,482 0,361 Valid

6. Citra Islam menjadi

buruk di mata

masyarakat akibat

aksi keji narapidana

teroris di Mako

Brimob

0,380 0,361 Valid

7. Menurut Saya, Islam

membolehkan

umatnya

memperjuangkan

keyakinannya dengan

membunuh atau

melakukan kekerasan

pada pihak yang

dianggap keliru

0,541 0,361 Valid

Page 87: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

75

8. Menurut Saya, Islam

bukan agama yang

membiarkan umatnya

melakukan teror atau

kekerasan untuk

kepentingan agama

0,415 0,361 Valid

9. Seorang muslim harus

memiliki rasa kasih

sayang terhadap

manusia tanpa

memandang suku, ras,

dan agama

0,435 0,361 Valid

10. Penyanderaan

terhadap manusia

dengan kekerasan

hingga menyebabkan

kematian merupakan

Islam yang tidak

mencerminkan adanya

rasa kasih sayang

0,076 0,361 Tidak

Valid

11. Pemberitaan media

sering kali

mengaitkan aksi

teroris dengan Islam,

karena Islam

membolehkan

umatnya melakukan

kekerasan atas nama

keyakinan

0,029 0,361 Tidak

Valid

12. Upaya umat Islam

untuk meningkatkan

kedamaian belum

dirasakan oleh

masyarakat

0,417 0,361 Valid

13. Pemberitaan aksi

teroris di media

memang

menggambarkan

ajaran Islam yang

sesungguhnya

0,447 0,361 Valid

Page 88: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

76

14. Semenjak banyak

berita mengenai aksi

teroris membuka

pikiran Saya bahwa

Islam jauh dari rasa

damai

0,397 0,361 Tidak

valid

15. Beberapa pelaku

pengeboman yang

menunjukan identitas

orang yang

menggunakan jenggot

dan gamis, serta hijab

dan cadar

merepresentasikan

umat Islam yang

memilih jalan

kekerasan untuk

memperjuangkan

keyakinan

0,514 0,361 Valid

Pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan tidak

valid dilihat dari df (degree of freedom). Dalam

penelitian ini, sampel yang diteliti 30 responden.

Df = N - nr

= 30 - 2

= 28

Dari persamaan tersebut, pernyataan dinyatakan

valid dan tidak valid dilihat dari perbandingan t hitung

dengan t tabel yaitu 0,361 (dari daftar t tabel). Jika t

hitung sama besar atau lebih besar dari t tabel, butir

pertanyaan dapat dinyatakan valid, sedangkan jika t

hitung lebih kecil dari t tabel artinya butir pertanyaan itu

tidak valid. Akan tetapi jika ada indikator yang tidak

Page 89: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

77

terwakilkan dapat dipertahankan jika t hitungnya tidak

jauh dari nilai t tabel dan dapat diperbaiki.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten.80

kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu.81

Tabel 14. Uji Reliabilitas Variabel Terpaan

Media (X)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.610 14

Sumber: Hasil Output Data Melalui Aplikasi SPSS 20

Tabel 14 menunjukan pada variabel terpaan

media (X) terdapat hasil Alpha Cronbach yaitu 0,610.

Maka dalam hal ini pada variabel terpaan media (X)

dapat dikatakan reliabilitasnya moderat, karena

Cronbach Alpha nya lebih dari > 0,60.

80

Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, 2013) h. 55. 81

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program

IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011),

cet.ke-5, h.47.

Page 90: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

78

Tabel 15. Uji Reliabilitas Variabel Citra Islam (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.618 15

Sumber: Hasil Output Data Melalui Aplikasi SPSS 20

Tabel 15 pada variabel Citra Islam (Y) terdapat

hasil Cronbach Alpha yaitu 0,618. Maka dalam hal ini

pada variabel (Y) dapat dikatakan reliabelnya moderat,

karena Cronbach Alpha nya > 0,60.

D. Analisis Data Penelitian

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data yang diambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak.82

a. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka

data tersebut berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka

data tersebut tidak berdistribusi normal.

82

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Kasya Ilmiah, h. 132.

Page 91: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

79

Tabel 16. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal

Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 4.10473167

Most Extreme

Differences

Absolute .087

Positive .087

Negative -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .867

Asymp. Sig. (2-tailed) .440

Sumber: Hasil Output Data Melalui Aplikasi SPSS 20

Berdasarkan tabel 16 uji normalitas Kolmogorov-

Smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji

normalitas adalah sebesar 0,440. Nilai tersebut lebih

besar dari alpha 0,05 maka dapat dikatakan data

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas adalah pengujian mengenai sama

tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.

Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

distribusi data homogen. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data

tidak homogen.

Page 92: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

80

Tabel 17. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.817 15 80 .056

Hasil dari tabel 17 menunjukan bahwa nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,056

artinya distribusi data homogen.

3. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi adalah uji yang ditujukan

untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel

bebas (terpaan media) dengan variabel terikat (citra

Islam).

Hasil uji hipotesis tersebut dilihat dari hasil

analisis Pearson‟s Correlation menggunakan SPSS 20.

Jika nilai sig > 0,05 (nilai signifikansi lebih besar dari

0,05) maka Ho diterima. Jika nilai sig < 0,05 (nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05) maka Ho ditolak.

Tabel 18. Uji Koefisien Korelasi Pearson

Correlations

Terpaan Media Citra Islam

Terpaan Media

Pearson Correlation 1 .271**

Sig. (2-tailed) .006

N 100 100

Citra Islam

Pearson Correlation .271** 1

Sig. (2-tailed) .006

N 100 100

Page 93: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

81

Pada tabel 18 dilihat dari hasil analisis Pearson‟s

Correlation menggunakan SPSS 20. Jika nilai sig > 0,05

(nilai signifikansi lebih besar dari 0,05) maka Ho

diterima. Jika nilai sig < 0,50 (nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05) maka Ho ditolak.

Dari hasil olah data tersebut, dapat dilihat bahwa

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,006 yang

berarti Ho ditolak atau terdapat hubungan antara variabel

bebas (Terpaan Media) terhadap variabel terikat (Citra

Islam). Besar hubungan pada hasil uji korelasi tersebut

sebesar 0,271 yang berarti hubungan terpaan

pemberitaan aksi teroris pada media online Detik.com

terhadap citra Islam di masyarakat Kelapa Dua, Depok

tergolong rendah seperti yang terlihat pada tabel.

Tabel 19. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,60

0,61 – 0,80

0,81 – 1,00

Tidak ada korelasi

Rendah

Sedang

Kuat

Sempurna

Page 94: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

82

4. Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson‟s

didapatkan nilai R sebesar 0,271. Kemudian

didapatkan nilai R Square yaitu sebesar 0,073 artinya

hubungan antara variabel terpaan media terhadap

variabel citra Islam sebesar 7,3%.

E. Interpretasi Hasil

Hasil analisis melalui uji koefisien korelasi

menunjukkan bahwa tampak adanya hubungan antara

terpaan pemberitaan aksi teroris pada media online

Detik.com terhadap citra Islam di masyarakat Kelapa Dua,

Depok dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Sehingga

peneliti menyimpulkan dukungan terhadap teori uses and

effect, bahwa semakin sering khalayak terkena terpaan

pemberitaan dari suatu media maka efek yang diterima

akan semakin besar.

Temuan penelitian menunjukan data penggunaan

media massa di masyarakat Kelapa Dua tergolong cukup

rendah. Hal demikian terjadi karena sampel tidak hanya

memeroleh dari satu jenis media saja tetapi dari berbagai

jenis media lainnya yang juga memberitakan topik yang

sama. Pada penelitian ini peneliti hanya meneliti satu

media yang kemungkinan besar tidak semua orang

membaca media tersebut secara berkelanjutan.

Hubungan pada level ini juga dapat disimpulkan

karena adanya faktor lain yang memengaruhi persepsi

Page 95: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

83

citra Islam selain dari terpaan pemberitaan aksi teroris di

Detik.com. Peneliti mengasumsikan faktor lainnya adalah

mayoritas responden menganut agama Islam sehingga

tidak merubah citra Islam bagi responden karena

menyangkut dengan keyakinan. Kemudian responden

menganggap bahwa dalam aksi teror yang buruk bukanlah

agamanya, melainkan pelakunya.

Hasil perhitungan menunjukan frekuensi

responden membaca berita aksi teroris di Detik.com

tergolong rendah, durasi responden membaca berita aksi

teroris di Detik.com juga tergolong rendah, dan atensi

responden dalam pemberitaan aksi teroris di Detik.com

tergolong rendah. Hasil tersebut dapat membuktikan

bahwa responden mendapat terpaan yang sangat rendah,

namun telah memiliki persepsi tentang citra Islam. Hal

demikian juga dapat menunjukan bahwa terpaan

pemberitaan memiliki peran dalam memperkuat dan

melemahkan sebuah persepsi. Maka dalam penelitian ini

adanya terpaan pemberitaan dapat memperkuat atau

melemahkan persepsi responden untuk memberikan

penilaian terhadap citra Islam.

Hubungan dengan teori uses and effect, terbukti

hubungan antara penggunaan media dan efek yang

didapat oleh khalayak. Efek media yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah efek kognitif terkait

persepsi, sementara menurut Lorin W. Anderson dan

David R. Krathwohl, kognitif memiliki tahapan yaitu

Page 96: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

84

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan

kreativitas.83

hal ini menunjukan bahwa untuk menguji

efek yang ditimbulkan media tidak dapat diukur dengan

penggunaan media saja, tetapi ada faktor penentu lainnya

untuk membuat efek dapat diketahui secara optimal.

Salah satu kendala dalam penelitian ini adalah

karakteristik khalayak yang heterogen. Menyangkut

masalah keyakinan juga menjadi penyebab rendahnya

variabel terpaan dalam penelitian ini. Hasil penelitian

menunjukan bahwa terpaan khalayak berada pada

tingkatan tinggi guna mencari kepuasan. Selama terpaan

pada tingkat yang rendah yaitu hanya untuk mengisi

waktu luang. Pada penelitian ini, sampel dapat dikatakan

khalayak aktif, artinya khalayak bukan hanya dalam

memilih media dan berita apa yang sesuai dengan dirinya,

tetapi aktif dalam memahami isi media.

Citra Islam yang ditampilkan media berhubungan

dengan peran media massa dalam politik. Media massa

saat ini menjadi salah satu alat untuk menyampaikan

pendapat. Para pelaku teroris tersebut cenderung untuk

menunjukan pembelaan terhadap keyakinan yang

dianutnya yaitu agama Islam namun disalahartikan

dengan pemahaman-pemahaman yang keliru.

83

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan: Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis (Bandung: PT Imperal Utama,

2007) h. 166.

Page 97: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan survei dan analisis data

tentang hubungan terpaan pemberitaan aksi teroris di

Detik.com terhadap persepsi masyarakat Kelapa Dua tentang

citra Islam, didapatkan kesimpulan berikut:

Dari hasil uji korelasi Pearson Product Moment dapat

disimpulkan bahwa:

a. terdapat hubungan antara terpaan pemberitaan aksi

teroris di Detik.com terhadap citra Islam di masyarakat

Kelapa Dua dengan nilai signifikansi sebesar 0,006.

0,006 > 0,05 artinya terdapat hubungan antara

pemberitaan aksi teroris pada media online Detik.com

terhadap persepsi masyarakat Kelapa Dua tentang citra

Islam.

b. Sementara tingkat keeratan hubungan antara terpaan

pemberitaan aksi teroris di Detik.com terhadap citra Islam

di masyarakat Kelapa Dua didapatkan hasil sebesar 0,271

menunjukkan bahwa hubungan antara terpaan

pemberitaan aksi teroris pada media online Detik.com

terhadap persepsi masyarakat Kelapa Dua tentang citra

Islam berada pada golongan rendah. Besar hubungan

terpaan pemberitaan aksi teroris pada media online

Detik.com terhadap persepsi masyarakat Kelapa Dua

tentang citra Islam berdasarkan uji koefisien determinasi

Page 98: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

86

yaitu sebesar 0,073. Artinya pemberitaan aksi teroris

pada media online Detik.com memengaruhi citra Islam di

masyarakat Kelapa Dua sebesar 7,3%. Sisanya 92,7%

dipengaruhi oleh faktor lain.

Pada penelitian ini terpaan yang dialami khalayak

cukup rendah, oleh sebab itu hubungan terpaan media

terhadap persepsi yang dihasilkan tergolong rendah. Hal

demikian didukung dengan asumsi teori uses and effect

bahwa semakin tinggi terpaan, semakin tinggi juga efek

yang ditimbulkan.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan

diatas, saran-saran yang dapat diberikan dalam skripsi ini

yaitu:

1. Saran Akademis

Penelitian mengenai teori uses and effect di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta perlu diperluas lagi melihat

banyaknya isu di media saat ini yang semakin

berkembang. Pembahasan terkait dimensi uses and effect

ini juga menarik untuk diangkat seperti berbagai efek

yang timbul akibat mengonsumsi isi media.

2. Saran Praktis

Khalayak harus lebih cerdas dalam menerima informasi

dari media, tidak hanya mengonsumsi begitu saja berita-

berita yang disajikan oleh media, dengan banyak

membaca dapat membuka pikiran dan dapat memahami

kualitas berita yang dihasilkan oleh media.

Page 99: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

87

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2014.

Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2006

Basya, M. Hilaly, Amerika Perangi Teroris Bukan Islam, Jakarta: Center For

Moderate Moeslem, 2004.

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi,

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya),

Daryanto, Teori Komunikasi, Malang: Gunung Samudra, 2014.

Djelantik, Sukawarsini, Terorisme: Tinjauan Psiko-politis, Peran Media,

Kemiskinan, dan Keamanan Nasional, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2010.

Hasan, Muhammad Tholhah, Islam Dalam Perspektif Sosio Kultural,

Jakarta: Lantabora Press, 2005.

Hendripriyono, A.M, TERORISME: Fundamentalis Kristen, Yahudi, Islam.

HM Zaenudin, The Journalis, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2011) h.

9-10.

Jennings dan Susan Thompson, Fundamentals of Media Effects, New York:

McGraw-Hill, 2002.

Jhi, Amri, Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-

Negara Dunia Ketiga, Jakarta: PT Gramedia, 1988.

Karlinah, Siti, Komunikasi Massa, Jakarta: Penerbitan UT, 1999.

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana,

2006.

Kustandi Suhandang, Pengantar Jurnalistik, (Bandung: Penerbit Nuansa,

2004

Mansore, Masri dan Elin Driana, Statistik Sosial, Jakarta: Ushul Press, 2009.

Page 100: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

88

Mbai, Ansyaad, Dinamika Baru Jejaring Teror di Indonesia, As Production

Indonesia, 2014.

McQuail, Dennis, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Erlangga, 2002.

Morissan, Andy Corry Wardhani, Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa:

Media, Budaya, dan Masyarakat, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2011.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006.

Prayitno, Duwi, 5 Jam Belajar Olahan Data dengan SPSS 17, Yogyakarta:

CV, Andi Offset, 2009.

Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Rosdakarya,

2005.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Sendjaya, Sasa Djuarsa, Teori Komunikasi, Jakarta: UT, 2002.

Sentosa, Singgih, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional,

Jakarta: PPM, 2002.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey,

Jakarta: LP3ES, 1995.

Siregar Sofyan, Metode Penelitian Kuantitatif Perhitungan Manual dan

APSS, Jakarta: Kencana, 2013.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations,

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2014) h. 81

Page 101: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

89

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods), Bandunh: Alfabeta, 2014.

Sulistyo, Hermawan, Beyond Terrorism, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2002.

Sumadiria, AS Haris, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature

Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2006.

Suryawati, Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, Bogor: Ghalia Indonesia,

2007.

Susanto, Edi, Dimensi Studi Islam Kontemporer, Jakarta: Prenadamedia

Group, 2016.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan:

Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis, Bandung: PT Imperial Utama,

2007.

Widarmanto, Tjahjono, Pengantar Jurnalistik, Yogyakarta: Araska, 2017.

Yunus, Syarifudin, Jurnalistik Terapan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Korps_Brigade_Mobil di akses pada 14 Juni

2018 pukul 20.39 WIB.

lifestyle.kompas.com/read/2015/12/05/160000423/Semua.Berpeluang.Jadi.T

eroris diakses pada 8 April 2018 pukul 14.27 WIB.

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19, Semarang: Banda Penerbit, Universitas Diponegoro, 2011.

Page 102: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar
Page 103: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar
Page 104: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

KUESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini saya Dewi Kusuma Ningrum, mahasiswa Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud untuk

melakukan penelitian dalam rangka tugas akhir karya ilmiah (skripsi) yang

berjudul “Hubungan Terpaan Pemberitaan Aksi Teroris pada Media

Online Detik.com Terhadap Persepsi Masyarakat Kelapa Dua Depok

Tentang Citra Islam.”

Saya meminta kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden penelitian

dengan mengisi daftar pertanyaan di bawah ini secara jujur apa adanya.

Peneliti menjamin kerahasiaan identitas responden.

Atas bantuan dan ketersediaannya Saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Dewi Kusuma Ningrum

Petunjuk Umum

1. Pada kuesioner terdapat dua variabel, yaitu terpaan media dan citra

Islam. Masing-masing variabel terdiri dari sejumlah pernyataan.

Bacalah pernyataan tersebut dengan teliti.

2. Beri tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda

yang sesungguhnya.

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 105: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

3. Selama jawaban adalah benar, selama jawaban tersebut sesuai dengan

pendapat, pikiran atau perasaan Anda.

4. Periksa kembali jawaban sebelum kuesioner ini dikembalikan. Jangan

sampai ada jawaban yang terlewatkan.

A. Data Responden (Pilih jawaban sesuai identitas)

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

3. Usia :

a. 17-20 tahun c. 25-29 tahun

b. 21-24 tahun d. ≥ 30 tahun

4. Agama :

a. Islam c. Buddha

b. Kristen (Katolik/Protestan) d. Hindu

B. Variabel X (Terpaan Media)

Frekuensi

1. Seberapa sering Anda membaca berita di Detik.com dalam

seminggu?

a. 1-2 kali b. 3-4 kali c. 5-6 kali d. >6 kali

2. Seberapa sering Anda membaca berita mengenai aksi teroris di

Detik.com pada kasus kerusuhan di MAKO Brimob, Kelapa Dua,

Depok?

a. 1-2 kali b. 3-4 kali c.5-6 kali d. >6 kali

Durasi

3. Berapa lama rata-rata waktu yang dihabiskan untuk membaca

berita di Detik.com?

Page 106: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

a. <5 menit b. 6-10 menit c. 11-15 menit d. >15

menit

4. Berapa lama rata-rata waktu yang dihabiskan untuk membaca

berita mengenai aksi teroris dalam kerusuhan di MAKO Brimob,

Kelapa Dua, Depok?

a. <5 menit b. 6-10 menit c. 11-15 menit d. >15

menit

Atensi

No. Pernyataan SS S TS STS

5. Untuk mempermudah mencari informasi

Saya men-download aplikasi media

online Detik.com di handphone Saya

6. Saya selalu update berita mengenai aksi

teroris dalam kerusuhan di MAKO

Brimob

7. Berita aksi teroris selalu diperbaruhi oleh

Detik.com

8. Kejinya tindakan teroris membuat Saya

tertarik untuk mendiskusikan dengan

teman

9. Saya selalu membaca berita di media

online Detik.com setiap kali ada

notifikasi masuk di Handphone Saya

10. Detik.com menulis berita teroris

berisikan informasi yang dibutuhkan

oleh masyarakat

11. Saya menantikan berita aksi teroris di

Page 107: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

Headline Detik.com

12. Hukuman mati mengenai tindakan keji

teroris pantas diberikan kepada pelaku

teror

C. Variabel (Y) Citra Islam

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk

menjadi teroris

2. Islam menganjurkan manusia harus

memiliki sifat toleransi

3. Narapidana teroris di Mako Brimob

merupakan umat Islam yang memiliki

sifat anti toleransi

4. Dalam Islam, manusia dilarang

melakukan tindakan kekerasan

5. Islam mengajarkan manusia untuk

menciptakan kedamaian kepada seluruh

umat

6. Citra Islam menjadi buruk di mata

masyarakat akibat aksi keji narapidana

teroris di Mako Brimob

7. Menurut Saya, Islam membolehkan

umatnya memperjuangkan keyakinannya

dengan membunuh atau melakukan

kekerasan pada pihak yang dianggap

Page 108: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

keliru

8. Menurut Saya, Islam bukan agama yang

membiarkan umatnya melakukan teror

atau kekerasan untuk kepentingan agama

9. Seorang muslim harus memiliki rasa

kasih sayang terhadap manusia tanpa

memandang suku, ras, dan agama

10. Penyanderaan terhadap manusia dengan

kekerasan hingga menyebabkan

kematian merupakan Islam yang tidak

mencerminkan adanya rasa kasih sayang

11. Pemberitaan media sering kali

mengaitkan aksi teroris dengan Islam,

karena Islam membolehkan umatnya

melakukan kekerasan atas nama

keyakinan

12. Upaya umat Islam untuk meningkatkan

kedamaian belum dirasakan oleh

masyarakat

13. Pemberitaan aksi teroris di media

memang menggambarkan ajaran Islam

yang sesungguhnya

14. Semenjak banyak berita mengenai aksi

teroris membuka pikiran Saya bahwa

Islam jauh dari rasa damai

15. Beberapa pelaku pengeboman yang

menunjukan identitas orang yang

Page 109: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

menggunakan jenggot dan gamis, serta

hijab dan cadar merepresentasikan umat

Islam yang memilih jalan kekerasan

untuk memperjuangkan keyakinan

Page 110: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

TERPAAN MEDIA

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 JUMLAH

R1 4 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 3 47

R2 1 1 4 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 35

R3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 43

R4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 2 38

R5 4 4 4 3 4 1 3 2 4 4 3 4 4 2 46

R6 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 2 4 4 3 45

R7 3 1 4 4 3 2 4 1 3 4 3 4 3 3 42

R8 4 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 42

R9 4 4 4 4 2 3 4 2 3 3 2 2 4 2 43

R10 3 2 4 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 4 42

R11 4 3 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 42

R12 3 2 2 2 3 1 3 1 4 4 3 4 4 3 39

R13 3 1 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 39

R14 4 3 4 3 4 1 4 1 2 3 2 3 4 3 41

R15 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 45

R16 3 3 4 4 2 2 3 1 2 3 1 3 4 2 37

R17 3 3 4 3 2 2 3 1 2 3 2 4 4 2 38

R18 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 41

R19 4 4 4 4 2 3 3 1 2 3 2 4 4 3 43

R20 4 4 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 4 3 41

R21 3 4 3 4 2 3 3 1 2 3 2 3 4 2 39

R22 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 3 4 2 40

R23 2 1 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 34

R24 4 4 4 3 3 1 3 1 4 4 3 3 4 2 43

R25 2 2 3 3 3 2 3 1 2 4 4 3 4 1 37

R26 2 2 3 3 2 1 3 1 2 3 4 3 4 2 35

R27 4 4 4 4 3 1 3 1 4 4 3 4 4 4 47

R28 4 4 4 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 42

R29 4 4 4 4 1 3 3 1 2 3 2 3 4 2 40

R30 3 1 3 4 2 1 4 2 3 3 3 3 4 3 39

Page 111: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

R31 2 2 4 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 38

R32 4 4 4 4 3 1 3 1 2 3 2 3 4 2 40

R33 4 3 3 3 2 2 3 1 2 4 3 4 4 3 41

R34 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 45

R35 1 1 1 1 4 1 3 2 3 4 4 4 4 1 34

R36 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 43

R37 1 1 2 3 1 2 3 2 3 4 3 4 4 2 35

R38 3 2 3 3 3 1 4 2 3 3 2 3 4 3 39

R39 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 43

R40 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 39

R41 1 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 4 4 2 34

R42 3 1 4 4 2 2 3 1 2 3 2 3 4 3 37

R43 3 4 3 4 2 2 3 1 4 4 3 3 3 4 43

R44 4 3 4 4 2 2 3 1 2 3 2 3 4 2 39

R45 4 4 3 4 4 1 4 2 4 4 3 4 4 4 49

R46 4 4 3 3 3 2 4 1 3 4 3 4 4 2 44

R47 2 3 3 4 3 2 3 1 2 3 2 3 4 4 39

R48 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 42

R49 3 3 3 3 4 1 4 1 4 4 3 3 4 3 43

R50 3 3 3 4 1 3 3 1 1 3 3 3 4 3 38

R51 3 1 3 3 3 1 3 1 3 4 4 4 4 3 40

R52 4 4 3 3 3 1 4 1 4 4 4 4 4 2 45

R53 4 4 4 4 3 2 3 1 3 4 3 4 4 1 44

R54 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 39

R55 4 3 4 4 2 1 4 1 3 3 4 4 4 2 43

R56 1 1 3 3 3 1 4 1 4 4 4 4 4 1 38

R57 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 43

R58 3 3 4 4 3 1 4 1 4 4 4 4 4 2 45

R59 4 4 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 41

R60 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 41

R61 2 2 2 2 2 1 4 1 4 3 3 3 4 2 35

R62 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 38

R63 3 3 2 4 3 1 4 1 3 3 3 3 4 3 40

Page 112: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

R64 3 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 3 4 2 40

R65 4 4 4 4 2 3 2 1 2 3 2 3 4 3 41

R66 4 3 3 4 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 38

R67 3 3 4 4 2 3 2 1 2 3 2 3 4 2 38

R68 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 4 3 4 4 40

R69 4 4 4 3 2 2 4 1 2 4 3 4 4 2 43

R70 1 1 2 1 2 2 3 1 4 4 4 4 3 1 33

R71 3 3 4 4 2 2 3 1 2 3 2 3 4 2 38

R72 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 38

R73 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 43

R74 2 1 2 1 4 1 4 1 2 4 3 4 4 1 34

R75 3 3 4 4 2 2 4 1 2 4 3 4 4 2 42

R76 3 3 3 3 1 2 3 2 3 4 3 4 4 1 39

R77 3 1 4 3 3 1 4 1 3 4 4 4 4 3 42

R78 3 3 4 4 2 1 3 2 2 3 2 3 4 2 38

R79 1 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 4 1 35

R80 3 3 4 4 2 1 2 2 2 3 2 3 4 2 37

R81 4 4 4 4 2 3 3 1 2 3 2 3 4 2 41

R82 1 2 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 4 2 33

R83 4 3 4 4 2 1 2 1 2 3 2 3 4 2 37

R84 3 4 4 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 41

R85 3 3 4 4 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 35

R86 3 3 4 4 2 1 2 1 1 1 2 3 3 2 32

R87 4 4 4 4 2 1 2 1 2 3 2 2 3 2 36

R88 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 4 2 25

R89 4 4 4 3 1 1 3 2 4 4 3 3 4 2 42

R90 4 4 4 4 2 1 3 1 2 3 2 1 4 2 37

R91 3 2 3 3 1 1 2 1 3 3 3 1 4 2 32

R92 1 1 3 3 2 1 2 1 2 4 4 4 4 3 35

R93 3 1 4 4 2 1 3 1 1 3 3 3 4 1 34

R94 3 1 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 2 43

R95 3 1 3 2 2 1 2 1 2 4 3 3 4 3 34

R96 3 3 3 3 1 1 2 1 2 2 3 1 4 1 30

Page 113: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

R97 2 2 3 3 1 1 3 1 2 3 3 1 4 2 31

R98 4 2 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 1 45

R99 2 1 3 3 1 1 2 1 1 3 4 3 4 2 31

R100 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 49

Rhitung 0.668 0.558 0.419 0.465 0.385 0.376 0.462 0.375 0.409 0.493 -0.028 0.436 0.059 0.422

Rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid tidak validValid tidak validValid

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14

Page 114: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

CITRA ISLAM

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 JUMLAH

R1 4 4 2 1 1 3 2 4 1 1 4 2 1 4 3 37

R2 3 3 2 2 1 3 2 3 1 1 4 2 2 3 3 35

R3 4 4 1 2 1 2 3 4 1 1 4 1 3 4 2 37

R4 4 4 1 1 1 4 2 4 1 1 4 1 2 4 2 36

R5 4 4 2 1 1 4 3 4 1 3 4 1 2 4 2 40

R6 4 4 1 1 1 4 3 4 1 1 4 1 2 3 2 36

R7 4 4 1 2 1 3 3 4 1 1 4 1 3 4 3 39

R8 4 4 2 2 1 2 2 4 2 1 4 1 2 3 2 36

R9 4 4 1 1 1 4 4 4 1 1 4 1 4 3 3 40

R10 4 3 2 2 1 3 4 3 2 2 4 1 2 4 3 40

R11 4 4 1 1 1 4 2 4 2 1 4 1 2 4 2 37

R12 4 4 2 1 1 3 3 4 1 1 3 1 2 4 2 36

R13 4 4 2 1 3 3 3 4 1 2 4 1 2 4 1 39

R14 4 4 2 1 1 3 3 4 1 2 4 1 3 4 2 39

R15 4 4 2 1 1 4 3 4 1 1 4 1 3 4 3 40

R16 4 4 2 1 1 3 3 4 1 1 4 1 3 4 3 39

R17 4 3 1 2 3 3 3 4 1 1 4 3 4 4 3 43

R18 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 36

R19 3 4 2 1 1 3 2 4 1 2 4 1 2 4 2 36

R20 4 4 2 2 2 3 3 3 1 2 4 1 2 4 2 39

R21 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 4 2 37

R22 4 4 1 1 1 4 3 4 1 1 4 1 3 4 3 39

R23 3 3 2 1 2 3 2 3 1 2 4 1 2 4 2 35

R24 4 4 1 2 1 4 2 4 1 1 4 1 2 4 3 38

R25 4 4 2 1 1 4 3 4 1 1 4 1 2 4 3 39

R26 3 3 1 2 1 3 3 4 1 1 4 2 3 4 1 36

R27 4 4 2 1 1 3 3 4 1 1 3 1 3 3 3 37

R28 4 4 1 2 1 4 3 4 1 1 3 2 2 4 3 39

R29 4 4 2 1 1 4 3 3 2 2 4 1 3 4 2 40

R30 4 3 2 1 1 3 2 3 1 2 3 1 2 4 1 33

R31 4 4 2 2 1 2 2 4 1 1 4 1 2 4 1 35

R32 4 4 1 2 1 4 2 4 1 2 4 1 2 4 2 38

R33 1 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 1 2 4 2 32

R34 2 4 1 1 1 3 1 4 1 1 4 1 2 4 1 31

Page 115: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

R35 1 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 1 2 4 2 32

R36 1 4 2 1 1 4 2 4 1 1 4 1 2 4 2 34

R37 1 4 1 1 1 4 2 4 1 2 4 2 2 3 2 34

R38 1 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 1 3 4 2 35

R39 1 4 1 1 2 4 2 4 1 1 4 1 1 4 2 33

R40 2 3 1 1 1 3 3 4 2 1 4 1 3 4 2 35

R41 3 3 1 1 2 3 2 4 2 2 3 1 1 4 1 33

R42 3 4 2 2 1 2 2 4 1 2 4 2 2 4 3 38

R43 2 4 2 1 2 3 4 4 2 1 4 2 2 4 2 39

R44 4 4 1 1 1 4 2 4 1 1 4 1 1 4 3 36

R45 2 3 2 1 2 3 2 4 2 2 4 2 2 4 2 37

R46 4 3 2 1 1 3 2 4 1 1 4 1 1 4 1 33

R47 1 4 2 1 1 3 2 3 2 2 4 1 1 4 2 33

R48 2 4 2 1 1 3 2 4 1 2 3 2 2 3 2 34

R49 4 4 1 2 1 3 3 4 1 1 4 1 2 4 1 36

R50 2 4 2 1 1 3 1 4 1 1 3 1 1 4 2 31

R51 4 3 1 1 2 3 2 4 1 1 4 1 2 4 1 34

R52 3 4 1 2 1 3 3 4 1 1 4 1 2 4 3 37

R53 4 4 1 1 1 4 4 4 1 1 4 1 4 3 3 40

R54 1 4 1 1 1 3 1 4 1 1 4 1 1 4 1 29

R55 4 4 2 2 2 3 3 4 1 1 4 1 2 4 1 38

R56 4 4 1 2 1 3 3 4 1 1 4 1 2 4 1 36

R57 4 4 2 2 2 3 3 4 1 1 4 1 2 4 1 38

R58 3 3 1 1 1 3 3 4 1 1 4 1 2 4 1 33

R59 4 4 1 1 1 4 1 4 1 1 3 1 1 4 4 35

R60 4 3 1 1 1 4 2 4 1 1 3 1 2 4 4 36

R61 1 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 2 2 4 2 33

R62 2 3 1 2 1 3 2 4 1 2 4 1 1 4 2 33

R63 1 4 1 1 1 4 2 4 2 2 3 1 1 4 2 33

R64 1 4 1 1 1 3 2 4 2 1 4 1 2 4 2 33

R65 4 4 1 1 1 4 2 4 1 1 3 2 2 4 4 38

R66 2 4 2 2 1 3 2 4 2 2 3 1 1 4 2 35

R67 4 3 2 2 1 2 3 4 1 1 4 1 2 4 1 35

R68 1 3 1 1 2 3 1 3 1 1 4 1 2 4 2 30

R69 4 3 1 1 1 3 2 3 1 1 4 1 2 3 3 33

R70 1 4 1 1 2 4 1 3 2 1 4 2 1 4 1 32

Page 116: HUBUNGAN TERPAAN PEMBERITAAN AKSI TERORIS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44148/1/DEWI... · Kemudian diketahui tingkat keeratan hubungan tersebut sebesar

R71 4 4 1 1 1 4 2 4 1 1 3 2 2 4 4 38

R72 1 4 2 1 2 4 1 4 1 1 4 1 1 3 1 31

R73 4 3 2 2 1 3 3 4 1 1 4 1 2 4 1 36

R74 4 3 2 1 1 4 3 4 1 1 4 1 2 4 1 36

R75 4 4 1 1 1 4 2 4 1 1 4 1 2 4 1 35

R76 4 4 2 2 1 2 3 4 1 1 4 1 2 4 1 36

R77 4 3 1 2 1 3 3 4 1 1 4 1 2 4 3 37

R78 4 4 1 1 1 4 2 4 1 1 4 1 2 3 4 37

R79 4 4 1 1 1 4 3 4 1 1 4 1 3 4 4 40

R80 4 4 1 2 2 3 2 4 1 1 3 1 2 4 4 38

R81 3 3 2 2 2 4 2 4 2 1 3 1 2 4 4 39

R82 4 3 4 1 2 4 2 4 4 1 4 1 2 4 4 44

R83 4 4 1 1 1 3 2 4 1 1 3 4 2 4 4 39

R84 4 4 2 1 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 48

R85 4 3 2 2 3 3 2 4 3 1 4 4 2 4 4 45

R86 4 4 2 1 2 3 3 3 2 1 4 2 2 4 3 40

R87 4 3 1 1 1 3 2 2 4 1 3 1 2 3 3 34

R88 4 4 2 2 2 4 2 4 4 1 4 4 2 4 2 45

R89 4 4 2 2 3 4 2 4 4 1 4 1 2 4 2 43

R90 4 4 2 2 2 2 2 4 2 3 4 1 2 4 2 40

R91 4 4 2 2 4 4 3 4 3 1 4 1 2 4 2 44

R92 4 4 2 2 2 4 4 4 2 1 4 1 4 4 1 43

R93 3 1 1 1 1 2 2 1 2 1 4 1 2 3 1 26

R94 4 2 1 1 1 2 2 1 1 1 4 1 2 3 1 27

R95 4 2 1 1 1 2 1 4 1 1 4 1 2 3 1 29

R96 4 2 1 1 1 3 2 1 1 1 4 1 2 3 1 28

R97 4 2 1 1 1 1 3 4 1 1 4 1 2 3 1 30

R98 4 2 1 1 1 2 2 4 1 1 4 1 2 4 1 31

R99 4 2 1 1 1 2 1 4 1 1 4 1 2 3 1 29

R100 4 2 1 1 1 3 2 2 1 1 4 1 2 2 1 28

Rhitung 0.432 0.47 0.434 0.377 0.482 0.38 0.541 0.415 0.435 0.076 0.029 0.417 0.447 0.397 0.514

Rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid tidak validtidak validValid Valid Valid Valid

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15