HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN … · i HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN...
Transcript of HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN … · i HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN...
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN
PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN
MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA
Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
Christina Rini Wulandari NIM : 041334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN
PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN
MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA
Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
Christina Rini Wulandari NIM : 041334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“PANGERAN teh Gusti pangangon abdi, abdi moal kakirangan”
Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku
Kupersembahkan Skripsi ini untuk:
v Tuhan Yesus Kristus & Bunda Maria
v Bapak FB.Gino dan Ibu V. Suharyani
v Kakak-kakakku Mas Eko dan Mas Heru
v My Little Brother Antonius Ade Kurnianto
v Bapil lan Alm. Simbok
v Pakde, Om, Tante, dan Sepupu-sepupuku
v Alm. Mbokde Wasikem dan Alm. Siwo Masiyem
v My Lovely Albertus Agung Haryoko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja
(Amsal 14:23)
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
(Pengkhotbah 3:1)
Berikan apa yang dibutuhkan orang lain, dan jangan berikan apa yang tidak dibutuhkan.
(G. Wilwatika)
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(Lukas 11:9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 Desember 2008
Christina Rini Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Christina Rini Wulandari
Nomor Mahasiswa : 041334038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan roya lti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 04 Januari 2009
Yang menyatakan
(Christina Rini Wulandari )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
e. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Pembimbing I yang
telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat
berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
f. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.dan Ibu Rita Eni Purwanti, S.Pd.,
M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
g. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang
telah diberikan melalui perkuliahan.
h. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu proses kelancaran dalam proses belajar selama ini.
i. Bapak Niko Kanti Raharjo selaku kepala sekolah SMA Budi Mulia, Minggir
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
j. Mas Taryono dan para guru SMA Budi Mulia yang telah membantu dalam
kelancaran penelitian.
k. Seluruh keluargaku: Ayahnda tersayang Franciscus Borgias Gino dan Bunda
tercinta Veronica Suharyani atas segala dukungan, doa, kasih sayang, dana
dan kesabaran yang bapak dan ibu kasih sampai saat ini. Mas eko atas
dukungan, doa dan proses pendewasaan. Mas heru atas segala bantuan,
semangat, doa, perhatiaan dan aliran dananya, serta adekku tersayang
Antonius Ade Kurnianto atas kenakalannya sehingga aku dapat menjadi lebih
sabar dan dewasa. Bantuan dan dukungan yang Bapak, Ibu, Mas Eko, Mas
Heru dan Anton berikan begitu berarti bagiku.
l. Bapil atas doa, kesabaran, dan kebaikannya sehingga aku bisa lulus dan
menjadi seperti sekarang ini. Alm. Simbok yang ada di surga (Mbok, aku wis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
lulus. Aku percaya simbok pasti tersenyum diatas sana. Terima kasih atas doa,
kesabaran dan bantuan simbok selama simbok masih bersamaku).
m. Pakde Romo, Tante Nina Sabda, Om Paul, Tante Nina, Mbak Endok, Om
Kelik, Om Ijud, Tante Ivone, Om Teguh, Bulek Sri, Oshi, Olie, Nikken,
Pascalis, Irene, Via, Hero, Rio terima kasih atas doa, dukungan, semangat,
keceriaan, kebersamaan, bimbingan dan doa restunya selama ini.
n. Sayangku Albertus Agung Haryoko yang selalu memberikan motivasi, doa,
kasih sayang, kesabaran, perhatian dan cinta. Akhirnya aku lulus juga. Kita
bisa wisuda bareng dunk.hehehehe. Aku Sayang Kamu.
o. Sahabat-sahabat terbaikku alumni Stella Duce 2: Rina, Yoan, Rian, Wiwid,
Ludia, Elina, Manda, Mama Tya, Isti, Edita, dan Retha. Terima kasih untuk
persahabatan yang hangat selama ini.
p. Sahabat-sahabat terbaikku: Pascalia Vincentia Martiana (An, akhirnya aku
lulus juga. Thanks ya kamu selalu ada saat aku butuh), Yanita Minarmi (Yan,
berkat dukungan dan semangat yang selalu kamu kasih akhirnya aku dapat
menyelesaikan skripsiku dan menyusulmu menjadi seorang sarjana), Fransisca
Febriyantari Eka M (ayo ran gek ndang daftar jadi pegawai bank), An.
Swastika Putri Mahendraswara (Penantian kita selama ini terwujud juga ya
mprut), Sella Widya Nugraheni ( Sel, ayo chayo-chayo tak tunggu wis.
SEMANGAT) Alfonsa Ika (thank ya selama ini kamu mau jadi tempat
curhatku), Astri Tumanggor(Kapan neh kursus Inggrisnya?) Nia (nin setiap
aku melihat andeng-andengmu, aku selalu bersemangat mengerjakan
skripsiku), Garet (Ret, makasih ya untuk guyonannya selama ini), Agustin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
(makasih untuk bimbingannya), Nucky (sukses ya wat semua yang kamu buat.
Ojo mbojo wae!!!hehehehe) terima kasih atas semua bantuan, perhatian,
nasihat, dukungan, semangat dan persahabatan yang terjalin selama ini
sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini. Bersama kalian hidupku
menjadi lebih indah.
q. Teman-teman Kost 20B K’Afda, K’Indah, Ule, Isna, Camay, K’Ima, Ika
makasih atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan dalam
suka dan duka selama di kost
r. Teman-teman PAK’A dan PAK’B Pendidikan Akuntansi’04 atas kebersamaan
selama proses perkuliahan yang menyenangkan di Universitas Sanata Dharma
(aku sangat bahagia bersama kalian).
s. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 3 Desember 2008
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA
DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA
Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Minggir, Sleman,
Yogyakarta
Christina Rini Wulandari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif
antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia; (2) ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA Budi Mulia, Minggir pada bulan oktober 2008. Populasi dalam penelitiam ini adalah seluruh siswa SMA Budi Mulia yang berjumlah 20 siswa. Karena jumlah populasinya berada di bawah 100 maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dari pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia (r xy =0,019); (2) tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA
Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia (r xy =-0,027).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN SOCIAL ECONOMY STATUS OF PARENTS AND CHILDREN’S PERCEPTION TO
STUDY IN BUDI MULIA HIGH SCHOOL
Case Study at Budi Mulia Senior High School, Sendangagung Village, Minggir, Sleman Recency Yogyakarta
Christina Rini Wulandari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The aims of the research are to find out (1) the positive correlation between social economy status of parents and the ir children’s interest to study in Budi Mulia Senior High School; (2) the positive correlation between students’ perception about Budi Mulia Senior High School and students’ interest to study in Budi Mulia Senior High School.
This research is a case study in Budi Mulia Senior High School, in Minggir village conducted in September 2008. The population of this research are 20 students of Budi Mulia Senior High School. Because the sum of the population is under 100, this research is called a population research. The data collection techniques are questioner and documentation. Data analysis technique is correlation of product moment from Pearson.
The results of the research indicate that (1) there is positive correlation between social economy status of parents and their children’s interest to study in Budi Mulia Senior High School (rxy = 0,019); (2) there isn’t positive correlation between students’ perception about Budi Mulia Senior High School and students’ interest to study in Budi Mulia Senior High School (rxy =-0,027).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB. II KAJIAN TEORITIK ............................................................................ 7
A. Kajian Teoritik .................................................................................. 7
1. Minat ........................................................................................... 7
2. Pengertian pendidikan menengah................................................ 13
3. Prasarana dan Sarana Pendidikan................................................ 15
4. Biaya Sekolah.............................................................................. 17
5. Pengertian Proses Belajar Mengajar ........................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
6. Tamat Sekolah............................................................................. 20
7. Status Sosial Ekonomi Orang Tua .............................................. 21
8. Persepsi........................................................................................ 29
B. Kerangka Teoritis .............................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 36
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 36
C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................. 37
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 38
E. Operasionalisasi Variabel ................................................................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 46
G. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 46
H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 52
BAB IV GAMBARAN UMUM .......................................................................... 59
A. Identitas Sekolah............................................................................... 59
B. Sejarah singkat berdirinya SMA Budi Mulia .................................... 59
C. Visi dan Misi SMA Budi Mulia ........................................................ 60
D. Dasar Semangat SMA Budi Mulia.................................................... 60
E. Tujuan institusional SMA Budi Mulia .............................................. 60
F. Kurikulum SMA Budi Mulia ............................................................ 61
G. Fasilitas yang dimiliki SMA Budi Mulia .......................................... 61
H. Sumber Daya Manusia SMA Budi Mulia ......................................... 63
I. Daftar peserta didik SMA Budi Mulia .............................................. 64
J. Data jumlah kelulusan SMA Budi Mulia selama lima tahun
terakhir .............................................................................................. 64
K. Struktur Organisasi Sekolah ............................................................. 65
L. Uraian Tugas dan Tangung Jawab Masing-Masing Divisi .............. 66
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 76
A. Deskripsi Data................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................. 85
C. Pengujian Hipotesis........................................................................... 88
D. Pembahasan....................................................................................... 90
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .......................... 93
A. Kesimpulan........................................................................................ 93
B. Keterbatasan...................................................................................... 94
C. Saran.................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data jumlah siswa SMA Budi Mulia selama lima tahun terakhir ........ 2
Tabel 1.2 Data jumlah penduduk desa Sendangagung selama lima tahun
terakhir .................................................................................................. 3
Tabel 3.1 Pengembangan variabel minat ........................................................... 40
Tabel 3.2 Penskoran variabel minat ................................................................... 41
Tabel 3.3 Pengklasifikasian tingkat pendidikan orang tua siswa ....................... 42
Tabel 3.4 Pengklasifikasian jenis-jenis pekerjaan orang tua siswa .................... 42
Tabel 3.5 Pengkategorian tingkat penghasilan orang tua siswa ......................... 43
Tabel 3.6 Fasilitas Keluarga ............................................................................... 43
Tabel 3.7 Pengembangan variabel persepsi siswa ............................................. 45
Tabel 3.8 Penskoran variabel persepsi siswa ..................................................... 46
Tabel 3.9 Hasil perhitungan uji validitas I ......................................................... 48
Tabel 3.10 Hasil perhitungan uji validitas II ........................................................ 49
Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Reliabilitas ............................................................ 51
Tabel 3.12 Pedoman penilaian koefisien korelasi ................................................ 55
Tabel 3.13 Interpretasi nilai koefisien ................................................................. 57
Tabel 4.1 Daftar SDM DI SMA Budi Mulia....................................................... 63
Tabel 4.2 Daftar peserta didik DI SMA Budi Mulia........................................... 64
Tabel 4.3 Data jumlah kelulusan SMA Budi Mulia selama empat tahun
terakhir ................................................................................................ 64
Tabel 5.1 Deskripsi status sosial ekonomi orang tua siswa ................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.2 Deskripsi tingkat pendidikan ayah ..................................................... 77
Tabel 5.3 Deskripsi tingkat pendidikan ibu......................................................... 77
Tabel 5.4 Deskripsi jenis pekerjaan pokok ayah................................................. 78
Tabel 5.5 Deskripsi jenis pekerjaan pokok ibu ................................................... 78
Tabel 5.6 Deskripsi pendapatan ayah ................................................................. 79
Tabel 5.7 Deskripsi pendapatan ibu.................................................................... 80
Tabel 5.8 Deskripsi fasilitas khusus yang dimiliki keluarga............................... 80
Tabel 5.9 Deskripsi fasilitas khusus .................................................................... 83
Tabel 5.10 Deskripsi persepsi siswa mengenai SMA Budi Mulia ........................ 84
Tabel 5.11 Deskripsi minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia ...................... 85
Tabel 5.12 Tabel uji normalitas............................................................................. 86
Tabel 5.13 Tabel uji linieritas................................................................................ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Sekolah ............................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner penelitian......................................................................... 97
Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................... 104
Lampiran 3 Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi ................................. 107
Lampiran 4 Data Induk Penelitian..................................................................... 108
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linearitas ................................................. 112
Lampiran 6 Korelasi Product Moment .............................................................. 115
Lampiran 7 Daftar Distribusi Frekuensi............................................................ 116
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian..................... 125
Lampitan 9 Tabel F dan R................................................................................... 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan di
Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD / MI
/ Paket A dan SLTP / MTs / Paket B), pendidikan menengah (SMU / MA,
SMK), dan pendidikan tinggi (www.smka-smr.sch.id).
Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang bertujuan untuk
menumbuhkan minat, mengasah kemampuan pikir, olah tubuh dan naluri.
Sedangkan pendidikan menengah adalah pendidikan yang lebih mengarah
kepada persiapan kerja dan lanjut ke PT (UU 50 dalam
http://murniramli.wordpress.com/2008/06/23/pendidikan dasar dan pendidikan
menengah) .
Pendidikan memiliki peran dan pengaruh yang positif terhadap segala
bidang kehidupan dan perkembangan manusia. Selain itu, pendidikan juga
menentukan model manusia yang akan dihasilkan. Peran dan pengaruh
pendidikan tersebut dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok dan
kehidupan setiap individu.
Namun dalam kenyataannya banyak jenjang pendidikan yang
kekurangan jumlah siswa atau peserta didik. Hal ini semakin diperkuat dengan
adanya beberapa pemberitaan di media yang memberitakan tentang
permasalahan kekurangan siswa dalam lembaga pendidikan, salah satunya
dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat pada tanggal 17 juli 2008,
dikatakan bahwa banyak sekolah kekurangan siswa “SDN Kedungdowo
Hanya Punya 2 Siswa Baru”. Permasalahan yang sama juga dialami oleh SMA
Budi Mulia, sudah beberapa tahun terakhir ini SMA Budi Mulia kekurangan
siswa. Adapun data jumlah siswa selama lima tahun terakhir adalah:
Tabel 1.1 Data jumlah siswa SMA Budi Mulia Selama 5 Tahun terakhir
Tahun Ajaran Jumlah Siswa Secara Keseluruhan
2004 – 2005 22 2005 – 2006 22 2006 – 2007 21 2007 – 2008 18 2008 – 2009 20
Sumber : Arsip jumlah siswa yang dimiliki sekolah
Hal ini sangat bertolak belakang dengan jumlah penduduk yang berumur
16-18 tahun di Desa Sendangagung. Penduduk yang berumur 16-18 tahun
merupakan penduduk yang masuk dalam kelompok usia SMA (Statistik
pendidikan, 2006:41). Adapun data kelompok usia SMA di Desa
Sendangagung lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Tabel 1.2 Data Jumlah Penduduk Sendangagung Selama 5 Tahun Terakhir
Tahun Jumlah Penduduk Usia SMA
2004 472 2005 561 2006 365 2007 402 2008 522
Sumber: Data Monografi Desa Sendangagung.
Dengan adanya kenyataan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui
sebenarnya apa yang menyebabkan jumlah siswa di SMA Budi Mulia sedikit
atau di bawah standar, padahal jumlah penduduk daerah sekitar jumlahnya
cukup banyak. Mengapa penduduk daerah sekitar tidak berminat bersekolah di
SMA Budi Mulia.
Banyak faktor yang behubungan dengan minat yaitu sikap, persepsi,
prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi,
minat orang tua dan juga teman sebaya.
Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat
siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, dan apakah ada hubungan antara
persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di
SMA Budi Mulia.
Dari uraian tersebut, maka dapat ditarik judul “Hubungan Status Sosial
Ekonomi Orang Tua , dan Persepsi Siswa tentang SMA Budi Mulia dengan
Minat Siswa Bersekolah Di SMA Budi Mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Batasan Masalah
Banyak faktor yang berhubungan dengan minat. Faktor- faktor tersebut
antara lain: status sosial ekonomi orang tua, prestasi, sikap, bakat, jenis
kelamin, lingkungan belajar, dan teman sebaya. Namun dalam penelitian ini,
peneliti hanya akan memfokuskan pada:
1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Budi Mulia dengan
minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua dengan
minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung,
Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
2. Apakah ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung,
Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah
di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta.
2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
mahasiswa lain, sehingga dapat menambah pengetahuan tentang hubungan
status sosial ekonomi orang tua, dan persepsi siswa tentang SMA Budi
Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
2. Bagi SMA Budi Mulia
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan jumlah siswa di SMA Budi Mulia, Minggir.
3. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini, pengetahuan peneliti dapat bertambah
tentang hubungan status sosial ekonomi orang tua dan persepsi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi
Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik
1. Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan
seseorang. Selain itu, minat juga merupakan salah satu faktor yang penting
untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan
suatu pekerjaan yang disertai dengan minat, pada umumnya akan
memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat
sebelumnya.
Minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada seseorang
untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu
(Winkel, 1991 : 533). Minat akan mengarahkan tindakan individu terhadap
suatu objek atas dasar rasa senang dan tidak senang (Sukardi, 1988: 62).
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Bimo Walgito (1977: 38), yang
menyatakan minat merupakan suatu keadaan di mana seseorang menaruh
perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya kecenderungan
untuk berhubungan lebih aktif dengan objek itu.
Selanjutnya, Whitherington (1963: 124) mengemukakan bahwa
minat adalah kesadaran seseorang bahwa objek, sesuatu soal atau suatu
situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Berbicara tentang minat, munculnya tidak terbentuk secara tiba-tiba,
melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses
sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan didalam
keluarga.
Kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar yang berbeda-
beda pada peserta didik akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta
didik juga mempunyai obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat
pada sekolah, minat pada pekerjaan di masa mendatang dan lainnya.
Adapun bahaya perkembangan minat antara lain interprestasi kesenangan
sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya, minat berdasarkan
konsep yang tidak realistik dan bobot emosional yang negatif terhadap
minat tertentu dan sebagainya.
Menurut Giartama (1990 : 6), minat digolongkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut :
a. Secara intrinsik
Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam
individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul
karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin
dan intelegensi.
1) Sikap
Menurut Thurstone, sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang
bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-
objek psikologis. Afeksi yang positif yaitu afeksi senang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sedangkan afeksi negatif adalah yang tidak menyenangkan.
Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai macam
sikap.
2) Persepsi
Persepsi merupakan proses yang meliputi penginderaan terhadap
rangsang, pengorganisasian rangsang, dan penafsiran rangsang
sehingga individu mengerti rangsang yang diinderanya.
Ada tiga komponen dalam persepsi yaitu: seleksi, interpretasi, dan
reaksi. Makna informasi bagi individu yang satu dengan yang lain
berbeda-beda. Hal ini tergantung dari ketiga komponen persepsi.
Dengan adanya perbedaan seleksi, maka dapat menimbulkan
interpretasi yang berbeda pula, sehingga reaksi yang timbul
tergantung dari interpretasi yang ada (Bimo Walgito, 1994:53).
3) Prestasi belajar
Seorang yang kurang berminat pada pendidikan atau pekerjaan
biasanya menunjukkan ketidaksenangan. Hal ini dapat dilihat
dalam kejadian-kejadian seperti berprestasi rendah, bekerja di
bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran atau dalam
melaksanakan pekerjaan yang tidak disukai. Besarnya minat
seseorang terhadap pendidikan dapat dipengaruhi oleh minat pada
pekerjaan. Jika seseorang mengharapkan pekerjaan yang menuntut
pendidikan tinggi, maka pendidikan akan dianggap sebagai batu
loncatan (Elizabeth B. Hurlock, 1997:221).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4) Bakat
Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian umum
adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri
kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
(http://www.e-psikologi.com /dewasa/170406.htm)
5) Jenis kelamin
Laki- laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan
dibandingkan dengan perempuan yang kebanyakan memandang
pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikah.
Laki- laki menginginkan pekerjaan yang menarik dan
menggairahkan tanpa memperhatikan kemampuan yang dituntut
oleh pekerjaan atau oleh kesempatan yang ada untuk memperoleh
pekerjaan. Mereka juga menginginkan pekerjaan yang bermartabat
tinggi, sekalipun bayarannya lebih sedikit daripada berbagai
kegiatan yang tidak terlampau bergengsi. Banyak laki- laki dari
keluarga yang statusnya rendah, berharap mancapai status sosial
yang lebih tinggi melalui pekerjaan. Pada umumnya perempuan
memilih pekerjaan yang memberikan rasa aman dan yang tidak
banyak menuntut waktu. Dalam memilih pekerjaan, biasanya
perempuan menekankan unsur melayani orang lain seperti
mengajar atau merawat. (Elizabeth B. Hurlock, 1997:221)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
6) Intelegensi
Dalam buku pengantar psikologi umum, intelegensi adalah daya
menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan
alat-alat berpikir menurut tujuannya ( kamus pedagogik, 1953).
Intelegensi masing-masing individu berbeda-beda, karena
perbedaan tersebut maka individu satu dengan yang lain tidak sama
kemampuannya dalam memecahkan sesuatu persoalan yang
dihadapi (Bimo Walgito,1994:133).
b. Secara ekstrinsik
Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat
pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena
latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
1) Latar belakang ekonomi
Apabila status ekonomi baik, orang cenderung memperluas minat
mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu
mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi buruk atau
kurang baik karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang
kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat
mereka.
2) Minat orang tua
Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan
seorang anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
orang tua dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama
(Elizabeth B. Hurlock, 1997:235).
3) Minat teman sebaya
Teman-teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja
dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan
dari anggapan tentang konsep teman-teman mengenai dirinya.
Kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri
kepribadian yang diakui oleh kelompok. Teman sebaya memiliki
pengaruh yang besar terhadap perkembangan pola kepribadian
remaja, karena remaja lebih sering berada di luar rumah bersama
dengan teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat,
penampilan dan perilaku lebih besar daripada keluarga (Elizabeth
B. Hurlock, 1997:235). Hal yang sama juga diungkapkan oleh
Winarno Suracmad (1978 : 84) yang menyatakan bahwa, minat
dipengaruhi oleh jenis kelamin, kesempatan, lingkungan dan apa
saja yang menjadi minat teman sebayanya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka minat bersekolah di
SMA Budi Mulia dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang
merasa senang, merasa tertarik dan menaruh perhatian terhadap SMA Budi
Mulia disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara
aktif dengan SMA Budi Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Pengertian Pendidikan Menengah
Sebelum peneliti menjabarkan pengertian Pendidikan Menengah,
maka akan dijabarkan terlebih dahulu mengenai maksud dari pendidikan.
Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber
daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan.
Istilah mendidik merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan atau
kegiatan mendidik ini melibatkan pendidik disatu pihak serta terdidik
dipihak yang lain. Dalam hubungan tersebut, terjadi komunikasi antara dua
orang atau lebih. Untuk lebih menguatkan pendapat tersebut akan
diungkapkan beberapa pendapat tentang pendidikan.
Fudyartanto (1977: 23) mengatakan bahwa “pendidikan merupakan
proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara
berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental”. Selain itu, Muhadjir
(1975: 11) berpendapat pendidikan adalah “membimbing anak menuju
kedewasaan oleh seseorang yang bertanggung jawab”.
Menurut Dra. I.L Pasaribu dan Drs. B. Simandjuntak S.H. (1982: 7),
pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja, sistematik untuk
mendorong, membantu dan membimbing seseorang untuk
mengembangkan segala potensinya serta mengubah diri sendiri dari
kualitas yang satu ke kualitas yang lebih tinggi.
Sehubungan dengan gagasan tersebut, Driyarkara (1980: 127)
mengatakan bahwa pendidikan adalah memanusiakan manusia muda.
Pengangkatan manusia ke taraf insani itulah yang menjelma dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
perbuatan pendidikan. Dengan kata lain, intisari dari perbuatan mendidik
adalah pemanusiaan manusia muda.
Lebih jauh dikatakan, bahwa pendidikan mempersiapkan agar
generasi mendatang semakin mantap dan siap, dibekali ilmu pengetahuan
serta keterampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Untuk menyiapkan generasi tersebut, maka sekolah merupakan salah
satu jalannya. Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi termasuk SLTP terbuka, dan sekolah kejuruan
yang dikelola oleh lembaga pemerintah selain Depdiknas (BPS,2006: 15).
Jalan lain yang juga berkontribusi terhadap penyiapan generasi yang baik
adalah keluarga. Namun dalam hal ini, peneliti hanya menyoroti
pendidikan sekolah. Melalui pendidikan di sekolah, seseorang benar-
benar diajarkan tentang berbagai macam bidang yang dapat menambah
pengetahuannya yang tidak bisa didapat didalam keluarga karena
keterbatasan yang dimiliki.
Pengertian sekolah menurut Oemar Hamalik (2004: 23) adalah
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi
pendidikan. Adapun fungsi pendidikan antara lain:
a. Pengembangan pribadi,
b. Pengembangan warga Negara,
c. Pengembangan kebudayaan, dan
d. Pengembangan bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sekolah berdasarkan tingkatannya dibedakan menjadi beberapa
jenis, di antaranya adalah sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama
dan sekolah menengah atas. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan
Sekolah Menengah Atas termasuk dalam pendidikan menengah.
Pendidikan menengah adalah pendidikan untuk anak-anak yang berusia 13
sampai 18 tahun. Untuk umur anak SLTP biasanya berkisar antara 13-15
tahun, dan untuk anak SMA umurnya berkisar antara 16-18 tahun.
Berdasarkan Undang-Undang No. 4 tahun 1950 pasal 7 ayat 3
pendidikan menengah, diterangkan bahwa “Pendidikan dan pengajaran
menengah bermaksud melanjutkan dan meluaskan pendidikan yang
diberikan di sekolah rendah untuk mengembangkan cita-cita hidup serta
membimbing kesanggupan murid sebagai anggota masyarakat, mendidik
tenaga-tenaga ahli dalam pelbagai lapangan khusus sesuai dengan bakat
masing-masing dan kebutuhan masyarakat dan atau mempersiapkannya
bagi pendidikan dan pengajaran tinggi”.
Pendidikan menengah pada hakikatnya merupakan pendidikan yang
memberikan kepandaian dan keahlian pada siswa atau seseorang yang
berumur 13-18 tahun sebagai persiapan dalam menghadapi dan mengikuti
pendidikan yang lebih tinggi atau pendidikan tinggi.
3. Prasarana dan Sarana Pendidikan
Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai proses peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mendorong masyarakat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
melakukan upaya perbaikan mutu pendidikan. Dari segi mutu pendidikan,
posisi Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara lain. Rendahnya
mutu pendidikan disebabkan oleh empat faktor yaitu jumlah dan kualitas
guru yang belum memadai serta penyebarannya yang belum merata,
kondisi sarana dan prasarana, anggaran pendidikan yang jumlahnya sangat
terbatas sehingga sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi biaya
operasionalnya di bawah standar dan proses pembelajaran yang belum
efektif karena kurikulum yang terlalu terstruktur dengan beban yang
terlalu banyak (Jurnal Pendidikan, 2006, dalam BPS, 2006: 22)
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sarana dan
prasarana pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang
berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan
adalah “ perangkat keras” yang harus ada (diadakan) di luar alat dan isi
pendidikan, agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik. Fungsi
sarana dan prasarana pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran
proses pendidikan. Prasarana pendidikan berbeda dengan sarana
pendidikan. Yang tergolong prasarana pendidikan adalah hal-hal fisik yang
secara tidak langsung digunakan untuk menunjang proses pendidikan.
Contohnya adalah gedung/bangunan sekolah atau rumah, ruang kelas,
ruang laboratorium, ruang sekretariat, kamar kecil, taman, lapangan,
halaman, tempat parkir, dll. Rak buku, meja, kursi, lampu penerangan,
kapur, penghapus, penggaris, pensil, bolpoint, dll, sejauh menjadi alat
yang secara langsung digunakan untuk proses pembelajaran, maka disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sarana pendidikan. Jadi yang tergolong sebagai sarana pendid ikan adalah
segala perlengkapan yang secara langsung digunakan untuk menunjang
proses belajar mengajar.
4. Biaya sekolah
Biaya sekolah dapat juga diartikan sebagai biaya pendidikan, karena
sekolah merupakan bagian kecil dari pendidikan. Biaya pendidikan
diartikan sebagai jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk
berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan sekolah, yang mencakup
gaji guru, peningkatan kemampuan profesional guru, pengadaan sarana
ruang belajar, perbaikan ruang belajar, pengadaan perabotan/mebeler,
pengadaan alat-alat pengajaran, pengadaan buku-buku pelajaran, alat tulis
kantor, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pengelolaan pendidikan.
Biaya pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai nilai rupiah dan
seluruh sumber daya (input) yang digunakan untuk suatu kegiatan
pendidikan. Sedangkan menurut Abbas Ghozali, dkk (2004, dalam
Statistik pendidikan 2006: 29) biaya satuan pendidikan (BSP) yang
ditanggung orang tua/siswa adalah nilai uang dari segala sumber daya
yang disediakan oleh orang tua untuk memperoleh pendidikan anak di
sekolah/madrasah.
Didalam PP No. 19 tahun 2005 pasal 62 dinyatakan bahwa biaya
pendidikan pada dasarnya meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Biaya investasi yang meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumber daya manusia dan modal kerja tetap.
b. Biaya operasi yang meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan
serta tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan habis
pakai dan biaya operasi tidak langsung seperti daya (listrik), air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan sebagainya.
c. Biaya personal yaitu biaya yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran.
Biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga dalam menyekolahkan
anaknya meliputi antara lain biaya pendaftaran, SPP, buku panduan/diktat,
alat tulis dan perlengkapan sekolah, praktikum/keterampilan,
evaluasi/ujian, bahan penunjang mata pelajaran, seragam sekolah dan olah
raga, transportasi, kursus di sekolah dan karyawisata (BPS: 2006: 29).
Banyaknya rincian pengeluaran pendidikan dan tingkat kualitas
pendidikan mengakibatkan dana yang dikeluarkan akan semakin besar.
Begitu juga dengan jenjang pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan
semakin besar biaya yang dikeluarkan orang tua/siswa.
Penelitian ini menfokuskan diri pada Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP). SPP merupakan salah satu komponen yang teramat
penting dalam menjalankan proses pendidikan yang sedang dan akan
dijalani seseorang. Kontribusi SPP masyarakat terhadap pendidikan
berkorelasi dengan status sosial ekonomi yang dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
status sosial ekonomi orang tua mempengaruhi seorang anak masuk ke
suatu lembaga pendidikan tertentu. Anak yang berasal dari keluarga yang
status sosialnya rendah mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk
sekolah daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial
ekonominya tinggi. Orang tua yang status sosial ekonominya tinggi akan
sanggup membayar biaya pendidikan (SPP) kepada sekolah berapapun
besarnya meskipun anak yang disekolahkan jumlahnya banyak. Di sisi
lain, orang tua yang status sosial ekonominya rendah akan merasa
terbebani dengan besarnya SPP yang harus dibayarkan kepada sekolah
apalagi jika anak yang harus disekolahkan jumlahnya banyak. Kondisi
semacam ini menyebabkan anak yang berasal dari golongan miskin yang
disekolahkan jumlahnya hanya sedikit. Lebih lanjut, situasi ini
mengakibatkan jumlah siswa yang bersekolah di suatu lembaga
pendidikan tertentu jumlahnya sedikit, karena para orang tua yang status
sosial ekonominya rendah hanya sanggup menyekolahkan anaknya pada
suatu lembaga pendidikan tertentu dengan biaya pendidikan (SPP) yang
rendah.
5. Pengertian Proses Belajar Mengajar
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang
berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah
atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan
(Muhibbin,1995: 111).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Sedangkan belajar menurut Muhibbin (1995: 88) adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
setiap penyelenggaraan pendidikan. Jadi proses belajar mengajar dapat
diartikan sebagai tahapan yang harus dipenuhi dengan cara memberikan
bantuan positif kepada anak agar terjadi perubahan perilaku kognitif,
afektif dan psikomotorik. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
Proses belajar mengajar ini akan terjadi bila di dalamnya terdapat
kegiatan belajar dan mengajar. Didalam kegiatan belajar mengajar ini
terjadi interaksi antara guru dan siswa. Sebelumnya terjadi interaksi perlu
diperhatikan bentuk pengajaran yang digunakan, fasilitas penunjang,
pengalaman siswa, dan kecakapan guru sendiri (Samana, dalam Tri Wahyu
Sigit Nugraha,1997: 9).
6. Tamat Sekolah
Mutu pendidikan di daerah perkotaan lebih tinggi daripada di daerah
pedesaan yang keadaan sosial ekonominya kurang (Nanang Fattah, 2002:
56, dalam Herman Yoseph Sarjimin, 2005). Sekolah-sekolah yang
memiliki orang tua siswa dengan lingkungan keluarga mampu, akan
mempunyai fasilitas belajar yang bermutu, guru lebih berkemampuan
dalam menciptakan suasana, dan pada akhirnya prestasi belajar muridnya
jauh lebih baik, sehingga akan banyak siswa yang tamat sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tamat sekolah adalah telah menyelesaikan pelajaran pada
kelas/tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri maupun
di sekolah swasta dengan mendapatkan tanda tamat/ijasah (Biro Pusat
Statistik,2006: 15). Jika prestasi belajar siswa di suatu lembaga pendidikan
tersebut semakin banyak siswa yang lulus/tamat (sarana prasarana,
fasilitas, mutu, dan proses belajar mengajar baik) maka akan semakin
banyak siswa yang sekolah di sekolah tersebut, dan sebaliknya semakin
sedikit siswa yang lulus/banyak yang tinggal kelas (sarana prasarana,
fasilitas, mutu, dan proses belajar mengajar kurang baik), maka akan
semakin sedikit pula siswa yang sekolah di lembaga pendidikan tersebut.
7. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Stratifikasi sosial (kelas sosial) merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan tingkatan-tingkatan orang didalam suatu masyarakat
dengan anggota masyarakat lain. Tingkatan-tingkatan ini nantinya akan
menghasilkan suatu hierarkis berupa kelompok status sosial yang tinggi
dan rendah.
Kelas sosial dapat ditunjukkan oleh perbedaan pendapatan yang
terjadi pada populasi penduduk. Setiap penduduk mempunyai pendapatan
yang berbeda-beda (Amirullah, 2002: 48). Selain pendapatan, kelas sosial
juga dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang dan juga
fasilitas khusus lain yang dimiliki oleh suatu keluarga. Kriteria yang lazim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
digunakan sebagai suatu ukuran relatif yang baik adalah ditentukan oleh
nilai-nilai yang ditekankan pada masyarakat tersebut.
Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok.
Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status
ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua siswa) dalam suatu kelompok
masyarakat. Soerjono Sukanto (1990: 263) mengatakan bahwa status
sosial adalah tempat orang secara umum dalam masyarakatnya
sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya,
prestise, dan hak serta kewajiban-kewajibannya.
Puspito (1989: 103) menyatakan bahwa kedudukan atau status
sosial adalah tempat yang diambil seseorang dalam masyarakat. Tempat
yang di maksud adalah kedudukan secara sosio kultural dengan lokasi
didalam pikiran orang atau kelompok orang yang tinggal dalam satuan
budaya tersebut.
Kedudukan seseorang dalam masyarakat akan mempengaruhi
kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, kedudukan
sosial ekonomi juga akan mempengaruhi seseorang untuk menuntut ilmu
dan mempersiapkan serta melihat masa depannya.
Adanya perbedaan status dalam masyarakat memberikan kesempatan
atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, seperti keselamatan
hidup, harta bendanya, standar hidup, kebebasan dan tingkah laku.
Disamping itu juga akan memberikan perbedaan dalam memperoleh
kesempatan-kesempatan dan menjalani pendidikan (Johnson, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
herman Yoseph Sarjimin,2005). Hal ini diartikan bahwa keluarga yang
mendapatkan fasilitas, lebih banyak berpeluang untuk mengenyam
pendidikan yang lebih tinggi pula. Dengan adanya perbedaan dalam hal
kemampuan, sebagai akibat perbedaan situasi sosial, maka di sini sekolah
dihargai bukan karena nilai pendidikannya saja tetapi sebagai simbol status
sosial masyarakat.
Sementara itu, Mulyanto Sumardi (1985: 2) mengatakan bahwa
kebutuhan hidup manusia erat kaitannya dengan kebutuhan moral maupun
material, baik kebutuhan penting maupun tidak sesuai dengan kemampuan
mereka. Menurut Samir Radwan dan Torkel Alfthan (1978: 198)
keperluan minimum dari seorang individu atau rumah tangga adalah
makan, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, air dan sanitasi,
transportasi dan partisipasi. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut keadaan
ekonomi keluarga memegang peranan yang sangat penting.
Keadaan keluarga juga akan berpengaruh terhadap perkembangan
pendidikan anak. Ini dapat diartikan bahwa sikap, cita-cita, minat, motivasi
anak terhadap situasi obyek akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang
tuanya. (Gerungan, 1988: 181) mengatakan bahwa: ”Dengan kondisi
ekonomi keluarga yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak
didalam keluarganya lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih
luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak ia
kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya”. Dari pendapat tersebut dapat
diartikan bahwa anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya cukup,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan
kemampuannya daripada anak yang berasal dari keluarga yang
ekonominya rendah. Jadi seorang siswa untuk bisa memasuki suatu
sekolah dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi orang tuanya, dan
dengan adanya hal ini, maka akan mempengaruhi seseorang atau siswa
dalam pemilihan sekolahnya.
Untuk mengukur status sosial ekonomi orang tua, dapat dilihat
melalui:
a. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Orang tua adalah setiap orang yang bertanggungjawab dalam
suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari
lazim disebut bapak ibu. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua
maksudnya adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai
orang tua.
Ada beberapa pengertian pendidikan formal yaitu pendidikan
yang bentuknya telah terstruktur secara hierarki, bertingkat-tingkat
secara kronologis dalam sistem pendidikan.
Tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan yang
berhasil dicapai orang tua, dalam hal ini adalah jenjang pendidikan
formal yang berhasil diselesaikan, yaitu SD, SMP, SMA/SMK, D III,
Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Jenis Pekerjaan
Bekerja adalah menjalankan suatu kegiatan yang menghasilkan
sesuatu, dalam hal ini adalah upah atau gaji tertentu pada setiap bulan,
minggu, ataupun hari. Bekerja dapat diseluruh kantor ataupun luar
ruangan serta memiliki majikan atau tidak sama sekali. Menurut Biro
Pengembangan Sosial Budaya (1973: 12) pekerjaan dibedakan atas:
1) Pekerjaan pokok
Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh
seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini
adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak
atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu
diusahakan adanya penghasilan lain di luar, yaitu penghasilan
tambahan atau sampingan.
2) Pekerjaan sampingan atau sambilan
Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau
dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan atau
memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan adalah melengkapi
pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama halnya dengan pekerjaan
pokok yaitu tidaklah sama untuk masing-masing orang. Jenis
pekerjaan orang tua siswa adalah aktivitas yang menjadi sebagian
besar waktu dan berlangsung menerus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Yang di maksud dengan jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah
pekerjaan yang ditekuni orang tua siswa setiap harinya. Spillane
(1982: 14) mengelompokkan pekerjaan atau jabatan dalam 9
golongan sebagai berikut:
a) Golongan A - Mandor - Pedagang - Pegawai Kantor - Pegawai Sipil ABRI - Pemilik
Perusahaan/Toko/Pabrik/ Perikanan
- Pemilik Bus/Colt - Penggarap Tanah - Pengawas Keamanan - Petani Pemilik
Tanah - Peternak - Tuan Tanah
b) Golongan B
- Buruh Nelayan - Buruh Tani
- Petani Kecil - Penebang Kayu
c) Golongan C
- ABRI (Tamtama s/d Bintara) - Guru SD - Kepala Bagian - Kepala Kantor Pos (Cabang) - Manager Perusahaan Kecil - Pamong Praja
- Pegawai Badan Hukum
- Pegawai Negeri (gol. Ia s/d Id)
- Supervisor/Pengawas
d) Golongan D
- Meninggal Dunia - Pensiunan - Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap
e) Golongan E
- Guru (SLA, SLP) - Jururawat - Pekerjaan Sosial - Kepala sekolah - Kantraktor Kecil - Wartawan
- Pegawai Negeri (gol. Iia s/d Iid)
- Perwira ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten)
f) Golongan F - Buruh Tidak Tetap - Petani Penyewa - Tukang/Penarik Becak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
g) Golongan G
- Ahli Hukum - Ahli Ilmu Tanah/Ahli Ukur
Tanah - Apoteker - Arsitek - Dokter - Dosen/Guru Besar - Gubernur - Insinyur - Kepala Kantor Pos (Pusat) - Kontraktor Besar
- Manager Perusahaan - Menteri - Pegawai Negeri
(gol. IIa ke atas) - Pengarang - Peneliti - Penerbang - Perwira ABRI
(Mayor s/d Jendral)
- Walikota/Bupati
h) Golongan H - Pembantu - Penjual Keliling - Tukang Cuci
i) Golongan I
- Artis/Seniman - Buruh Tetap - Montir - Pandai Besi/Emas/Perak - Penjahit
- Penjaga - Supir Bus/Colt - Tukang Kayu - Tukang Listrik - Tukang Mesin
c. Tingkat Pendapatan Orang Tua
Tingkat pendapatan orang tua adalah pendapatan yang diperoleh
orang tua siswa yang bersumber dari sektor formal, sektor informal,
dan sektor subsistem dalam waktu satu bulan diukur dengan rupiah.
Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh melalui
pekerjaan dari sektor formal. Pendapatan informal adalah pendapatan
yang diperoleh dari sektor informal. Sedangkan pendapatan subsistem
adalah pendapatan yang diperoleh dari sektor produksi yang dinilai
dengan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pendapatan orang tua didefinisikan sebagai keseluruhan
penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok yang merupakan gaji atau
upah tetap yang diterima setiap bulan serta penerimaan dari pekerjaan
tambahan atau sampingan serta penerimaan lain yang dinilai dengan
uang.
Adapun yang di maksud dengan pendapatan atau penghasilan
keluarga adalah balas jasa atau balas karya yang diperoleh sebagai
imbalan atas jasa-jasa atau sumbangan seseorang terhadap proses
produksi. Sumber-sumber dari pendapatan atau penghasilan antara
lain:
1) Usaha sendiri atau wiraswasta misalnya berdagang, berternak atau
mengerjakan sawah.
2) Kerja pada orang lain misalnya bekerja kantor ataupun di
perusahaan sebagai karyawan pemerintah ataupun swasta.
3) Hasil dari milik sendiri, misalnya penerimaan sewa rumah, bunga
dari pinjaman uang.
Penghasilan keluarga yang berupa uang ataupun barang,
misalnya tunjangan beras atau fasilitas lain. Selain dari sumber
penghasilan tersebut di atas masih ada penerimaan pendapatan yang
lainnya, misalnya berupa:
1) Uang pensiun,
2) Sumbangan atau hadiah,
3) Pinjaman atau hutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Penghasilan keluarga yang berupa uang masuk pada atau oleh
keluarga ini sebagian besar dipergunakan atau dibelanjakan lagi,
dimana sebagian dari penghasilan ini digunakan untuk kebutuhan
konsumsi. Walaupun demikian pengeluaran tiap rumah tangga atau
keluarga sangat-sangat berbeda.
Besarnya jumlah pengeluaran rumah tangga atau keluarga ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1) Besarnya jumlah penghasilan yang masuk
2) Besarnya jumlah anggota keluarga
3) Tingkat kebutuhan hidup
4) Lingkungan sosial ekonomi keluarga
5) Kebijakan dalam pengelolaan atau mengendalikan keuangan
d. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi adalah suatu kondisi kemampuan keuangan
yang ada pada masyarakat dalam hal ini khususnya kondisi ekonomi
keuangan yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Pendapatan keluarga,
keadaan ekonomi keluarga dalam masyarakat berada dalam kelas yang
berbeda-beda.
8. Persepsi
Irwanto, dkk (1988: 55) menyatakan bahwa persepsi adalah proses
diterimanya rangsang (obyek, kualitas hubungan antar gejala serta
peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan diterima sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menghasilkan penafsiran pengalaman. Pengalaman dapat dipahami dengan
melihatnya sebagai suatu proses individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan-kesan atau pengalaman-pengalaman sensorinya
dalam usahanya memberikan suatu makna atau arti tertentu pada
lingkungan (Siagian, 2004: 100). Hal yang senada juga diungkapkan
Suharnan (2005: 23) yang menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu
proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh
melalui sistem alat indera manusia.
Persepsi juga dapat didefinisikan sebagai proses yang mengorganisir
dan menggabungkan data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan
sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk
sadar akan diri kita sendiri (Davidoff, 1988: 232). Sedangkan Thoha
(1988: 138) menyatakan bahwa persepsi pada hakekatnya adalah proses
kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi
tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan
perasaan maupun penciuman.
Dengan demikian dalam proses persepsi, seseorang dapat
mengorganisasikan input yang kompleks dan bervariasi yang diterima oleh
panca indera. Jadi dapat disimpulkan persepsi adalah cara pandang
seseorang dalam menilai obyek yang ada di sekitarnya sehingga dapat
memotivasi seseorang dalam bertindak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu (Irwanto, 1988:
76-77) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Perhatian yang Selektif
Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi
dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima rangsang
dari dunia sekitar. Rangsang atau stimulus yang diterima individu
sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu hanya memusatkan
perhatian pada rangsang-rangsang tertentu. Perhatian sebagai langkah
persiapan dalam persepsi merupakan pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas individu terhadap suatu obyek atau sekumpulan
obyek (Walgito, 2004: 98). Perhatian pada suatu obyek tergantung dari
intensitas obyek tersebut. Perhatian memiliki intensitas yang secara
intensif dan tidak intens if terhadap suatu obyek. Perhatian dapat
intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsang yang diterima dan
perhatian dapat tidak intensif apabila kurang dikuatkan oleh rangsang
tersebut (Soemanto, 1988: 100).
b. Ciri-ciri Rangsang
Dalam melakukan persepsi, rangsang yang diterima harus kuat
hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada kekuatan
rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito, 2004: 46).
Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsang yang
memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik perhatian.
Rangsang dengan kontras atau warna yang lebih menarik perhatian
akan lebih mudah untuk diterima individu. Rangsang dengan
perubahan dari keadaan statis akan lebih mudah untuk diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
individu. Rangsang dengan ukuran besar dan diterima secara berulang-
ulang, memudahkan individu untuk menerimanya (Irwanto,dkk, 1988:
76).
c. Nilai-nilai dan Kebutuhan Individu
Davidoff, 1981 (dalam Walgito, 2004: 89) mengemukakan
bahwa persepsi bersifat individual sehingga persepsi individu yang
satu berbeda dengan individu lain. Obyek yang diterima oleh individu
dapat sama atau berbeda dengan individu lain. Perbedaan ini
ditentukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan
kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsang yang
ada.
Dalam hal ini yang akan diteliti yaitu persepsi siswa terhadap
besarnya SPP, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah dan proses
belajar mengajar pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan
Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jika persepsi yang dimiliki oleh
siswa bersifat negatif/kurang baik akan menimbulkan perasaan tidak
senang atau tidak suka terhadap besarnya SPP, sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh sekolah, dan proses belajar mengajar pada SMA Budi Mulia
Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta, maka siswa tersebut tidak akan berminat untuk bersekolah di
SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta, dengan adanya hal ini, maka jumlah siswa yang
sekolah di SMA Budi Mulia jumlahnya sedikit. Sebaliknya jika persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
siswa positif/baik terhadap besarnya SPP, sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah dan proses belajar mengajar pada SMA Budi Mulia Desa
Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta,
maka hal tersebut akan menimbulkan perasaan senang atau suka terhadap
besarnya SPP, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, dan proses
belajar mengajar pada SMA Budi Mulia Desa Sendangagung, Kecamatan
Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan demikian siswa tersebut
akan berminat untuk bersekolah di SMA Budi Mulia. Dengan adanya hal
ini, maka akan menyebabkan jumlah siswa di SMA Budi Mulia jumlahnya
banyak.
B. Kerangka Teoritis
Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa dalam
memilih sekolah. Menurut peneliti, faktor-faktor tersebut antara lain: sikap,
persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang
ekonomi, minat orang tua dan juga teman sebaya. Namun dalam penelitian
ini, peneliti hanya akan membahas tentang hubungan status sosial ekonomi
orang tua dan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia.
1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua siswa dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia.
Status sosial ekonomi orang tua berhubungan dengan minat seorang anak.
Apabila status ekonomi orang tua baik, anak akan cenderung memperluas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka
laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi orang tua buruk atau kurang
baik karena usaha yang kurang maju, maka orang atau anak cenderung
untuk mempersempit minat mereka. Sehingga mereka tidak dapat bebas
memilih atau mengambil keputusan sesuai minat mereka.
Berdasarkan uraian di atas maka ditarik hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
H a : Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa dengan
minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia.
Persepsi siswa (X) yang berbeda-beda terhadap dunia pendidikan akan
berhubungan dengan jumlah siswa yang masuk (Y), jika banyak siswa
berpikiran negatif/kurang baik tentang SMA Budi Mulia maka secara tidak
langsung siswa juga ragu untuk bersekolah di SMA yang bersangkutan,
dengan adanya hal ini maka jumlah siswa SMA Budi Mulia mengalami
penurunan. Sebaliknya apabila persepsi siswa positif/baik maka mereka
akan yakin bersekolah di SMA Budi Mulia, tentunya hal ini akan
meningkatkan jumlah siswa yang masuk.
Persepsi siswa positif
Perspesi siswa negatif
Ada minat untuk bersekolah di SMA Budi
Mulia
Tidak ada minat untuk bersekolah di SMA Budi
Mulia
SMA Budi Mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan uraian di atas maka ditarik hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
Ha : Ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Furchan (1982:50) mengatakan bahwa dengan metode inilah kita
menentukan strategi yang harus dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang
diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi. Memilih metode penelitian
yang tepat sangat penting, karena metode penelitian yang baik akan menghasilkan
hasil penelitian yang baik juga. Bab III ini akan membahas beberapa hal yang
berkaitan dengan metodologi penelitian yang akan digunakan:
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus merupakan
suatu penelitian tentang subjek tertentu yang terbatas, maka kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti (Tatang M, Amirin,
1986:137). Dalam penelitian ini yang dipandang sebagai kasus adalah status
sosial ekonomi orang tua, dan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dalam
hubungannya dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Dengan
demikian, hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku bagi
SMA Budi Mulia.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di “SMA Budi Mulia, Minggir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang tersangkut dengan objek yang
akan diteliti atau mereka yang dapat memberikan informasi tentang objek
penelitian. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA
Budi Mulia.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian ini adalah:
a. Minat siswa SMA Budi Mulia untuk bersekolah di SMA Budi Mulia,
Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
b. Status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Budi Mulia, Desa
Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
c. Persepsi siswa terhadap besarnya SPP, Sarana dan Prasarana, dan
Proses Belajar Mengajar pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung,
Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
D. Populasi, dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis,
akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan
karena adanya karakteristik yang berlainan (Suprapto, 1986 : 24). Populasi
yang diambil oleh peneliti meliputi seluruh siswa SMA Budi Mulia, Desa
Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati atau beberapa bagian
terkecil/cuplikan yang ditarik dari populasi atau porsi dari suatu populasi
(Arikunto, 2006 :131). Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi
digunakan rumus slovin sebagai berikut (Consuelo, 1993 : 161) :
21 NeN
n+
=
Ket : n : ukuran sampel N : ukuran populasi
e : nilai kritis (batas ketelitan) yang diinginkan(persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi.
Sebagai pertimbangan, Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Karena dalam penelitian ini
populasinya berjumlah di bawah 100 yaitu berjumlah 20 orang, maka
populasi tersebut akan dijadikan sampel. Sehingga penelitian ini disebut
penelitian populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
E. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian
ke dalam indikator untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Dalam
penelitian ini ada 2 variabel :
1. Variabel terikat, yaitu variabel yang diramalkan akan timbul dalam
hubungan yang fungsional. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung,
Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
a. Variabel minat siswa SMA Budi Mulia untuk bersekolah di SMA Budi
Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
Minat bersekolah di SMA Budi Mulia dapat diartikan suatu
keadaan dimana seseorang merasa senang, merasa tertarik dan
menaruh perhatian terhadap SMA Budi Mulia disertai dengan adanya
kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan SMA Budi
Mulia. Untuk mengukur minat siswa, peneliti menggunakan data yang
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Adapun
pengembangan variabel minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia
dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.1 Pengembangan Variabel Minat Siswa bersekolah di SMA Budi
Mulia ke dalam indikator-indikator Pernyataan Variabel Indikator
Positif Negatif Minat Siswa Bersekolah di SMA Budi Mulia
1. Perasaan Senang a. Merasa senang
terhadap dasar semangat sekolah.
b. Merasa senang terhadap fasilitas yang dimiliki sekolah.
2. Ketertarikan a. Ketertarikan
terhadap tingkat kelulusan.
b. Ketertarikan terhadap tujuan sekolah.
c. Merasa tertarik terhadap fasilitas yang dimiliki sekolah.
d. Ketertarikan terhadap misi sekolah.
3. Menaruh perhatian a. Menaruh perhatian
terhadap tingkat pendidikan para guru.
b. Menaruh perha tian pada besarnya tarif SPP.
c. Menaruh perhatian pada proses belajar mengajar.
1 2 3 4 5
6 7 8
9,11
- - - - - - - -
10
Karena hasil pengukuran bersifat kualitatif, maka perlu dikuantitatifkan
dengan skala likert. Pengukuran dalam bentuk skor pada setiap jawaban
dengan kategori sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.2 Variabel Minat Bersekolah di SMA Budi Mulia
Jawaban Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2 Kurang setuju 2 3 Tidak setuju 1 4
2. Variabel Bebas, yaitu variabel yang diselidiki pengaruhnya. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah status sosial ekonomi orang tua, dan
persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia.
a. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Status atau posisi seseorang dalam keluarga dalam hubungannya
dengan keluarga lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestise, dan
hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Masing-masing individu atau
sebuah keluarga akan memiliki unsur-unsur yang terkandung dalam
konsep status sosia l ekonomi. Sedikit banyak unsur yang dimiliki baik
secara kuantitas akan menunjukan tinggi/rendahnya status sosial
ekonominya. Konsep status sosial ekonomi dalam ilmu pengetahuan
mencakup empat indikator meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan,
penghasilan dan fasilitas khusus.
1) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yaitu tingkat pendidikan terakhir orang
tua siswa. Dalam hal ini pendidikan dikelompokan menurut tingkat
pendidikan yang telah diselesaikan, yaitu tidak sekolah, Tidak
Tamat SD, Lulusan SD, Tidak Tamat SMP, Lulus SMP, Tidak
Tamat SMA, Lulus SMA, Lulus D III, dan Lulus Perguruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tinggi. Pengukuran tingkat pendidikan orang tua siswa
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pengklasifikasian Tingkat Pendidikan
No. Keterangan Skor 1. Tidak Sekolah 1 2. Tidak Tamat SD 2 3. Tamat SD 3 4. Tidak Lulus SMP 4 5. Lulus SMP 5 6. Tidak Lulus SMA 6 7. Lulus SMA 7 8. Lulus D III 8 9. Lulus Perguruan Tinggi 9
2) Jenis-jenis pekerjaan Orang Tua
Menurut Spillane (1982:14), Pekerjaan adalah usaha orang
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pekerjaan atau jabatan
digolongkan menjadi 9. Melalui penggolongan tersebut, peneliti
ingin menggolongkan menjadi 3 golongan utama, yaitu golongan
atas, golongan menengah, dan golongan rendah. Adapun
pembagian golongan tersebut sebagai berikut (kusmiati,2005:37):
Tabel 3.4 Pengklasifikasian jenis-jenis pekerjaan orang tua
No. Keterangan Golongan Skor 1. Golongan Atas G 3 2. Golongan Menengah A,C,E,I 2 3. Golongan Rendah B,D,F,H 1
3) Tingkat Penghasilan
Pendapatan atau penghasilan keluarga yang di maksud oleh
peneliti adalah pendapatan secara keseluruhan yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
orang tua siswa baik dari pekerjaan pokok atau pekerjaan
sampingan selama satu bulan. Patokan yang digunakan untuk
mengkategorikan tingkat penghasilan adalah dengan menggunakan
ukuran Upah Minimum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2008 yaitu sebesar Rp 586.000,-.
Tabel 3.5 Pengkategorian Tingkat Penghasilan
Interval Kategori Skor < Rp 586.000,00 Rendah 1 Antara Rp 586.000,00 – Rp 1.172.000,00 Sedang 2 > Rp 1.172.000,00 Tinggi 3
4) Fasilitas Keluarga
Fasilitas diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus,
benda atau barang berharga yang dimiliki oleh keluarga responden.
Untuk mempermudah pengukurannya, maka masing-masing
fasilitas benda dan barang yang dimiliki oleh keluarga responden
diberi skor sebagai berikut (Musidi,1991: 127):
Tabel 3.6 Fasilitas Keluarga
No. Jenis Fasilitas benda atau barang lain yang dimiliki
Skor
1. Penerangan listrik 1 2. Radio 1 3. Tape Recorder 1 4. Radio-Tape Recorder 1 5. TV Hitam Putih 2 6. Sepeda Motor 2 7. Lemari Es 2 8. TV Berwarna 3 9. Video/ VCD 3 10. Telepon 3 11. Komputer 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
12. Mobil Pribadi 3 13. Rumah sendiri
a. 1. Tembok: • Temboknya terbuat dari bambu • Temboknya semi permanen (tidak
seluruhnya dibuat dari bati bata) • Temboknya permanen (seluruhnya
terbuat dari batu bata) b. 2. Lantai
• Lantainya dari tanah dan tidak diperkeras dengan semen
• Lantainya diperkeras dengan semen • Lantainya dari tegel/ teraso • Lantainya keramik
1 2 3 1 2 3 4
14. Sawah/ Ladang a. Luasnya kurang dari ¼ hektar b. Luasnya antara ¼- ¾ hektar c. Luasnya di atas ¾ hektar
1 2 3
15. Kebun/ pekarangan a. Luasnya kurang dari 200 m 2 b. Luasnya antara 200 sampai 800 m 2 c. Luasnya lebih dari 800 m 2
1 2 3
16. Sapi/ Babi a. Antara 1 sampai 3 ekor b. Antara 4 sampai 8 ekor c. Lebih dari 8 ekor
1 2 3
17. Ayam a. Kurang dari 250 ekor b. Antara 250 sampai 500 ekor c. Lebih dari 500 ekor
1 2 3
Selanjutnya untuk menentukan pengelompokkan status sosial
ekonomi orang tua siswa secara keseluruhan dengan kategori sangat
tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Menjumlahkan skor yang dicapai responden dari masing-masing
indikator penelitian .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b) Data yang diperoleh dari hasil pengukuran disusun dari skor
terendah sampai tertinggi.
c) Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam
kategori sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah.
d) Untuk menggolongkan masing-masing kategori digunakan rumus
PAN II.
b. Variabel Persepsi Siswa Terhadap SMA Budi Mulia
Persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia adalah penilaian siswa
terhadap SMA Budi Mulia. Dalam hal ini peneliti ingin melihat
persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia pada bidang sarana dan
prasarana pendidikan yang ada, besarnya Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP), dan proses pembelajaran. Untuk mengukur persepsi
siswa, peneliti menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan kepada responden. Adapun pengembangan variabel persepsi
siswa tentang SMA Budi Mulia dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.7 Pengembangan Variabel Persepsi Siswa Tentang SMA Budi Mulia
ke dalam indikator-indikator Pernyataan Variabel Indikator
Positif Negatif Persepsi
Orang Tua tentang
SMA Budi Mulia
1. Sarana dan Prasarana
2. SPP 3. Proses
Belajar Mengajar.
1,4,6,8,9,10
13,16,17,19 20,23,24,26,28,29,32
2,3,5,7,11,12
14,15,18 21,22,25,27,30,31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Karena hasil pengukuran bersifat kualitatif, maka perlu
dikuantitatifkan dengan skala likert. Pengukuran dalam bentuk skor
pada setiap jawaban dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.8 Variabel Persepsi Siswa
Jawaban Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2 Kurang setuju 2 3 Tidak setuju 1 4
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Cara mengumpulkan data dengan mencatat dari buku-buku, catatan-
catatan, laporan yang dimiliki sekolah.
2. Kuesioner
Metode pengumpulan informasi dengan cara memberikan daftar
pertanyaan kepada responden mengenai suatu hal untuk dijawab secara
tertulis.
G. Pengujian Instrumen penelitian
1. Pengujian Kuesioner
a. Pengujian Validitas
Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pembuatan alat ukur tersebut. Suatu instrumen dikatakan valid jika
dapat mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat.
Untuk menguji kesahihan (validitas) kuesioner dalam penelitian
ini digunakan teknik product moment dari Karl Pearson dengan rumus
(Suharsimi, 1991:69):
})(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara x dan y N = jumlah subyek X = skor butir y = skor total sample uji coba
Χ∑ = jumlah dari skor butir Υ∑ = jumlah total ΧΥ∑ = jumlah hasil perkalian dari skor butir dan skor total
2Χ∑ = jumlah hasil kuadrat dari hasil harga skor butir 2Υ∑ = jumlah hasil kuadrat dari harga total butir sampel uji
coba.
Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih
dahulu item instrumen ini diujicobakan pada 30 responden. Kemudian
mencari r tabel yaitu dengan dk=n-2 dengan taraf signifikansi 5%
(dk=30-2=28, 5%) sehingga diperoleh r tabel = 0,239. Kuesioner atau
instrumen tersebut diujicobakan pada siswa SMA Pangudi Luhur
Sedayu. Dalam pelaksanaan perhitungan uji validitas item pada
penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 12
(Statistical Product and Service Solution). Kriteria pengambilan
keputusan yaitu apabila hitungr > tabelr pada n = 30 dengan taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
signifikansi 5% maka item instrumen tersebut dinyatakan valid.
Sebaliknya apabila hitungr < tabelr maka item instrumen tidak valid.
Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Validitas I Minat Persepsi Siswa No
Item R tabel R hitung Keterangan r tabel r hitung Keterangan 1 0,239 0.616 Valid 0,239 0,439 Valid 2 0,239 0,621 Valid 0,239 0,321 Valid 3 0,239 0,787 Valid 0,239 0,442 Valid 4 0,239 0,670 Valid 0,239 0,157 Tidak Valid 5 0,239 0,496 Valid 0,239 0,412 Valid 6 0,239 0,539 Valid 0,239 0,376 Valid 7 0,239 0,477 Valid 0,239 0,080 Tidak Valid 8 0,239 0,616 Valid 0,239 0,723 Valid 9 0,239 (0,096) Tidak Valid 0,239 0,342 Valid
10 0,239 0,173 Tidak Valid 0,239 0,365 Valid 11 0,239 0,543 Valid 0,239 0,320 Valid 12 0,239 0,356 Valid 13 0,239 0,218 Tidak Valid 14 0,239 0,408 Valid 15 0,239 0,590 Valid 16 0,239 0,403 Valid 17 0,239 0,584 Valid 18 0,239 0,387 Valid 19 0,239 0,584 Valid 20 0,239 0,381 Valid 21 0,239 0,452 Valid 22 0,239 0,475 Valid 23 0,239 0,482 Valid 24 0,239 0,670 Valid 25 0,239 0,359 Valid 26 0,239 0,503 Valid 27 0,239 0,497 Valid 28 0,239 0,572 Valid 29 0,239 0,355 Valid 30 0,239 0,375 Valid 31 0,239 (0,067) Tidak Valid 32 0,239 0,424 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari pengujian
validitas pada 11 item variabel minat, terdapat 2 item yang tidak valid
yaitu item no 9, dan 10. Untuk 2 item yang tidak valid, peneliti
membuang item tersebut dan untuk 9 item yang valid yaitu item 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 11 peneliti melakukan uji validitas ulang. Begitu
juga halnya dengan pengujian validitas pada variabel persepsi.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pengujian validitas
pada 32 item variabel persepsi, terdapat 4 item yang tidak valid yaitu
item 4, 7, 13, dan 31. Untuk 4 item yang tidak valid, peneliti juga
membuangnya dan untuk item yang valid yaitu item 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9,
10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,
30, dan 32 peneliti melakukan uji valididtas ulang. Dari hasil uji
validitas ulang tersebut, ternyata semua item valid sehingga 9 item
variabel minat dan 28 item variabel persepsi tersebut dapat dijadikan
sebagai instrumen penelitian. Adapun hasil perhitungannya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Uji Validitas II
Minat Persepsi Siswa No Item R tabel r hitung Keterangan R tabel r hitung Keterangan
1 0,239 0.572 Valid 0,239 0,452 Valid 2 0,239 0,615 Valid 0,239 0,333 Valid 3 0,239 0,775 Valid 0,239 0,419 Valid 4 0,239 0,694 Valid 5 0,239 0,620 Valid 0,239 0,395 Valid 6 0,239 0,574 Valid 0,239 0,383 Valid 7 0,239 0,564 Valid 8 0,239 0,656 Valid 0,239 0,683 Valid 9 0,239 0,367 Valid
10 0,239 0,399 Valid 11 0,239 0,597 Valid 0,239 0,298 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
12 0,239 0,337 Valid 14 0,239 0,447 Valid 15 0,239 0,556 Valid 16 0,239 0,444 Valid 17 0,239 0,562 Valid 18 0,239 0,388 Valid 19 0,239 0,557 Valid 20 0,239 0,460 Valid 21 0,239 0,452 Valid 22 0,239 0,442 Valid 23 0,239 0,500 Valid 24 0,239 0,673 Valid 25 0,239 0,378 Valid 26 0,239 0,532 Valid 27 0,239 0,500 Valid 28 0,239 0,595 Valid 29 0,239 0,388 Valid 30 0,239 0,393 Valid 32 0,239 0,449 Valid
b. Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen data tersebut sudah baik (Arikunto,
2002 : 154). Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan
ketelitian hasil dalam berbagai ukuran. Taraf reliabilitas suatu tes
dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas
atau 11r .
Dalam penelitian ini, reliabilitas alat ukur dihitung dengan
menggunakan teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
(Arikunto,2002:171).
Rumus Alpha untuk pengujian reliabilitas instrumen adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
−
−= ∑
2
21
111 t
b
kk
rσ
σ
Keterangan:
11r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑ 2bσ = Jumlah varians soal
2tσ = Varians soal
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas
instrumen, pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Reliabilitas
No. Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian 1. 0,80-1,00 Sangat Tinggi 2. 0,60-0,79 Tinggi 3. 0,40-0,59 Cukup 4. 0,20-0,39 Rendah 5. 0,00-0,19 Sangat Rendah
Berdasarkan pengujian reliabilitas item angket yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa koefisien alpha atau 11r yang
diperoleh untuk variabel Persepsi Siswa adalah 0,891, sedangkan
variabel minat adalah 0,879 dengan r tabel untuk kedua variabel adalah
0,239. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa dan minat
dapat dikatakan reliabel pada taraf signifikansi 5% karena hitungr > tabelr
atau 0,891 > 0,239 untuk variabel persepsi dan 0,879>0,239 untuk
variabel minat. Harga 11r tersebut berada pada taraf 0,80 – 1,00
sehingga dapat dikatakan bahwa item dalam kuesioner ini mempunyai
reliabilitas sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil pengumpulan
data yang sudah didapat dari penelitian lapangan yang meliputi responden,
variabel status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa tentang SMA
Budi Mulia dalam hal sarana prasarana, SPP, dan proses belajar mengajar,
dan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Maka untuk keperluan
deskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui hal tersebut digunakan rumus One-Sample Kolmogorov-
Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu :
D = max ( ) ( )[ ]110 XSXF n−
Keterangan : D = Deviasi maksimum
( )10 XF = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )1XSn = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data dikatakan normal.
Sebaliknya, jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi data
dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Uji Linieritas
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi
dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan
untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana: 1996:332) :
eSS
FTC
2
2
=
Keterangan :
S2T C =
( )2−k
TCJK
S2e =
( )2−kEJK
Keterangan :
F : Harga pembilang F untuk garis regresi
S2T C : Rerata kuadrat garis regresi
S2e : Rerata kuadrat garis residu
JK(TC) : Jumlah kuadrat tuna cocok
JK(E) : Jumlah kuadrat kekeliruan
Kriteria pengujian linieritas yaitu jika hitungF < tabelF , di mana db
pembilang adalah k – 2 dan db penyebut n – k dengan taraf signifikansi
5%, maka model linier ini diterima atau jika nilai probabilitas > 0,05
maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah
linier. Demikian pula untuk kriteria yang sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis
Hipotesis yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah :
1) Ho : Tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua
Siswa dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
H a : Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
2) Ho : Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi
Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
Ha : Ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
b. Pengujian Hipotesis
1) Apabila distribusi data normal
Apabila distribusi data normal maka pengujian hipotesis pertama
dan kedua dilakukan dengan menggunakan alat uji korelasi product
moment dari pearson sebagai berikut:
{ }{ }2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNrXY
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara x dan y N = jumlah subyek X = skor butir y = skor total sample uji coba
Χ∑ = jumlah dari skor butir Υ∑ = jumlah total ΧΥ∑ = jumlah hasil perkalian dari skor butir dan skor total
2Χ∑ = jumlah hasil kuadrat dari hasil harga skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2Υ∑ = jumlah hasil kuadrat dari harga total butir sampel uji coba.
Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien
korelasi. Semakin kecil koefisien korelasi, maka akan semakin
besar kesalahan untuk membuat prediksi. Ketentuan untuk
pedoman penafsiran koefisien korelasi adalah sebagai berikut
(Sugiyono, 1999:216).
Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat
Sedangkan untuk menguji signifikan dari koefisien korelasi
r xy dilakukan uji t dengan rumus:
t = 21
2
r
nr
−
−
Kriteria pengujian adalah :
Jika t hitung > t tabel berarti terdapat hubungan yang
signifikan, namun apabila t hitung < t tabel berarti tidak terdapat
hubungan yang signifikan. Namun karena penelitian ini merupakan
penelitian populasi, maka uji signifikansi ini tidak perlu dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2) Apabila distribusi data tidak normal
Apabila distribusi data tidak normal maka pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan analisis Chi Square (X2), dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
b) Memilih level kepercayaan
Level kepercayaan yang digunakan adalah 95%
c) Taraf signifikansi
Taraf signifikansi adalah 5%, nilai kritis (Df)
Df = (k-1)(b-1)
Dimana : k = kategori pengamatan kolom
b = kategori pengamatan baris
d) Perhitungan Chi Square (?2)
( )fh
fhfo∑ −=Χ
22
Dimana : X2 = Chi Square
Fo = frekuensi yang diobservasi
Fh = frekuensi yang diharapkan
Untuk memperoleh frekuensi yang diharapkan (fh) digunakan
rumus;
( ) ( )mdanbarisjumlahkolo
sjumlahbarixmjumlahkolofh =
e) Mengukur taraf hubungan, menggunakan koefisien kontigensi
dengan rumus (I Nyoman Susila, 1986:216) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
NXX
c+
= 2
2
Keterangan : C = koefisien kontigensi ? 2 = harga Chi-kuadrat yang diperoleh N = jumlah total
Semakin besar nilai C, semakin tinggi taraf hubungannya.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya, maka perlu
membandingkan hasil C dengan Cmaks. Rumus pembanding
tersebut adalah :
( ) kkC /1−=
Keterangan Cmaks = harga C paling besar k = jumlah kolom
Cmaks merupakan batasan taraf signifikan yang paling besar,
semakin nilai C mendekati Cmaks semakin besar tingkat
pengaruh yang terjadi yang telah dihitung dengan Chi-kuadrat.
Tabel 3.13 Interpretasi
No Harga Nilai koefisien Tingkat Keterhandalan
1 C maks = 0,80 Sangat tinggi 2 C maks 0,60 < 0,80 Tinggi 3 C maks 0,40 < 0,60 Sedang 4 C maks 0,20 < 0,40 Rendah 5 C maks < 0,20 Sangat rendah
f) Membuat kesimpulan
1. Berdasarkan pada perbandingan Chi Square (?2) hitung
dengan Chi Square (?2) tabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a) Apabila ?2hitung <?2
tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b) Apabila ?2 hitung >?2tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
2. Berdasarkan pada probabilitas (signifikansi):
a) Ho diterima apabila > 0,05
b) Ho ditolak apabila < 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Budi Mulia Minggir
Alamat : Jln. Kebonagung Km.24 Sendangagung, Minggir,
Sleman, Yogyakarta
Telepon : 08282750935
Nomor Data Sekolah : D. 3004020014
Tahun Berdiri : 20 April 1989
Jenjang Akreditasi : C (Diakui)
NSS : 302040206076
Waktu Sekolah : Pagi
B. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Budi Mulia
SMA Budi Mulia pada mulanya merupakan Sekolah Pendidikan Guru
(SPG) yang diselenggarakan oleh Yayasan Budi Mulia. Berdasarkan kebijakan
pemerintah mulai tahun 1995 SPG Budi Mulia beralih fungsi menjadi SMA
Budi Mulia. Sejak tahun 1996 SMA Budi Mulia diserahkan kepada Yayasan
Winayaka, Yogyakarta sebagai pengelola SMA Budi Mulia sampai saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Visi dan Misi SMA Budi Mulia
1. Visi
Terwujudnya suatu lembaga pendidikan yang maju, berkualitas
didukung oleh sistem pendampingan dan pelayanan yang baik untuk
perkembangan kepribadian serta kecerdasan peserta didik.
2. Misi
a. Mendampingi peserta didik dalam menumbuhkembangkan kepribadian
dan kecerdasan.
b. Melayani peserta didik dengan semangat kasih.
c. Mendahulukan yang lemah dan miskin dalam layanan pendidikan.
D. Dasar Semangat SMA Budi Mulia
1. Cinta Kasih terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan.
2. Mendahulukan yang lemah dan tersingkir.
E. Tujuan Institusional SMA Budi Mulia
1. Membantu peserta didik agar mampu mengembangkan kemampuan dasar
secara optimal dalam bidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-
nilai hidup yang diperlukan untuk siap melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya maupun hidup di tengah masyarakat.
2. Membantu peserta didik agar mampu mengembangkan diri untuk menjadi
manusia yang siap menghadapi kemajuan jaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
F. Kurikulum SMA Budi Mulia
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, kurikulum pendidikan di
Indonesia sering berganti-ganti. Kurikulum SMA dirancang secara dinamis
dan lebih fleksibel untuk mengantisipasi dan mengikuti berbagai
perkembangan yang terjadi di masyarakat
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
bidang pendidikan yang dijalankannya, SMA Budi Mulia menggunakan
kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih
dikenal dengan KTSP diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004.
Kurikulum 2006 lebih menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan
kompetensi serta peran aktif siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum
2006 lebih mengarahkan lulusan SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan
Tinggi.
G. Fasilitas Yang Dimiliki Oleh SMA Budi Mulia
Dalam menjalankan kegiatannya sebagai salah satu lembaga pendidikan,
SMA Budi Mulia memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunujang
tercapainya tujuan pendidikan. Fasilitas yang dimiliki antara lain:
1. Asrama Putra dan asrama Putri,
Maksud dari pengadaan asrama ini adalah untuk mempermudah siswa atau
peserta didik yang memiliki tempat tinggal jauh dari sekolah, sehingga
para peserta didik tidak merasa kejauhan untuk datang ke sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Perpustakaan dan Ruang Baca,
Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja bagian integral dari
lembaga pendidikan. Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya
adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah
untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. Melalui perpustakaan ini,
siswa yang hobi membaca dapat menyalurkan hobinya tersebut. Buku-
buku yang ada dalam perpustakaan SMA Budi Mulia cukup banyak. Salah
satu diantaranya adalah novel, buku pegangan siswa, majalah, dan juga
buku pegangan guru.
3. Laboratorium
SMA Budi Mulia Minggir memiliki empat unit laboratorium, yaitu
laboratorium Komputer, Biologi, fisika dan Kimia. Namun berdasarkan
informasi yang peneliti peroleh, dari ke empat laboratorium tersebut yang
digunakan dalam proses belajar mengajar hanya satu laboratorium saja,
yaitu laboratorium komputer, karena dalam SMA Budi Mulia hanya
terdapat satu jurusan yaitu IPS, sehingga laboratorium biologi, fisika dan
kimia tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya laboratorium itu,
para siswa merasa terbantu dalam proses belajar mengajar yang dilakukan.
4. Ruang UKS,
UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan
pertama bagi seluruh warga sekolah.
Selain ruang UKS, dalam SMA Budi Mulia juga masih terdapat banyak
ruang lain, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ruang Kepala Sekolah : 1
Ruang Guru : 1
Ruang TU : 1
AULA : 1
Kamar Mandi : 2
H. Sumber Daya Manusia SMA Budi Mulia
Pengelola pendidikan di SMA Budi Mulia adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Sumber Daya Manusia Di SMA Budi Mulia, Minggir
No. Nama Jabatan Status 1. Drs. P. Suyanto Ketua Yayasan 2. Nico Kanti Raharjo Kepala Sekolah GTY 3. Drs. HY. Suparlan Staff Pengajar GTY 4. Drs. P. Siswondo Staff Pengajar GTT 5. Dra. Sri Hartati Staff Pengajar GTY 6. Triyani, S.S. Staff Pengajar GTT 7. Catharina Etty Sulistya, S.pd. Staff Pengajar GTT 8. P. Taryono, S.pd. Staff Pengajar GTT 9. Heni Suprapti, S.pd. Staff Pengajar GTT 10. H. Mursito, BA Staff Pengajar GTT 11. Ant. Supriyadi Staff Pengajar GTT 12. Ibnu Sundaru Staff Pengajar GTT 13. Heru Santoso Staff Pengajar GTT 14. Drs. MM. Wuri Hartono Staff Pengajar GTT 15. Yosep Sutaryo, S.Sos. Staff Pengajar GTT 16. Desinta Tri Susilowati Staff Pengajar GTT 17. Damianus D. Narwanto Staff Pengajar GTT 18. E. Banun Tri Suharini Staff Pengajar GTT 19. Fx. Sismoko Suparmoko Staff Pengajar GTT 20. Mujiono Tata Usaha PTT 21. An. Musirin Ketua Tata
Usaha PTT
22. Lasito Tata Usaha PTT 23. Alb. Suripto Penjaga Malam PTT 24. An. Setiasih Pustakawan PTT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Keterangan: GTY : Guru Tetap Yayasan PTT : Pegawai Tidak Tetap GTT : Guru Tidak Tetap
I. Daftar Nama Peserta Didik SMA Budi Mulia
Tabel 4.2 Data Peserta Didik SMA Budi Mulia, Minggir No. Nama Kelas 1. Cicilia Tri Susanti X 2. Darmuji X 3. Indra Sumartono X 4. Febri Wahyu Saputro X 5. Lejar Widayati X 6. Maulana Sidik X 7. Zaki Lutfi X 8. Ami Marheni XI 9. Antonius Harsono XI 10. Thomas Danang Prasetyo XI 11. Tedi Kristiadi XI 12. Heru Waluyo XII 13. Ida Pristiawati XII 14. Ika Rastiningtyas XII 15. Irfa’i XII 16. Melva Christiani XII 17. Supardiyono XII 18. Sri Rejeki XII 19. Widya Tri Hastuti XII 20. Yanti Djara XII
J. Data Jumlah Kelulusan SMA Budi Mulia Selama 4 Tahun terakhir
Tabel 4.3 Data Jumlah Kelulusan selama Lima Tahun
Lulus Tidak Lulus Tahun Ajaran Laki- laki Perempuan Laki- laki Perempuan
Prosentase Kelulusan
2004 – 2005 10 7 Tidak Tercatat Tidak Tercatat 85% 2005 – 2006 5 2 1 1 78% 2006 – 2007 2 1 3 1 43% 2007 – 2008 3 4 1* 1* 69%
Catatan: * Siswa yang bersangkutan merupakan siswa yang lulus melalui paket C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
K. Stuktur Organisasi Sekolah
Yayasan Winayaka Yogyakarta
Dinas Pendidikan Kab. Sleman
Kepala Sekolah
Nico Kanti Raharjo
Staf. Adm. Sekolah
WA. KEPSEK . II
Urusan Kesiswaan
Triyani, S.S.
WA. KEPSEK. I
Urusan Kurikulum
Sarjiana
WA. KEPSEK. III
Urusan Sarana Pra Sarana
Siswondo
WA. KEPSEK. IV
Hubungan Masyarakat
Drs. Hy. Purwo Saputro
BP
Irfianita Indraastuti
Para Guru
OSIS
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
L. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Divisi
1. Uraian tugas dan tanggung jawab kepala sekolah
Selaku pimpinan, kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Memelihara dan meningkatkan mutu penghayatan ciri khas dan
semangat Budi Mulia.
b. Mengelola seluruh kegiatan sekolah sesuai keputusan/kebijakan rapat
pengurus yayasan Budi Mulia.
c. Menyusun program kerja tahunan dan kalender sekolah semester.
d. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja sekolah serta
mengusulkannya kepada ketua yayasan dan mengatur serta mengawasi
pelaksanaannya.
e. Menyelenggarakan penerimaan murid baru.
f. Menyusun daftar tugas pembagian karyawan.
g. Menyusun jadwal pelajaran, jadwal KO dan/atau ekstrakurikuler.
h. Memimpin atau menghadiri rapat-rapat/ pertemuan-pertemuan dan
upacara-upacara dinas.
i. Mensahkan notulen-notulen rapat sekolah/dewan guru.
j. Mengatur pengadaan, pendayagunaan, penyimpanan, dan
pemeliharaan, sarana/prasarana pendidikan.
k. Membina kegiatan administrasi sekolah:
1) Administrasi Kurikulum/ Pengajaran.
2) Administrasi Kesiswaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3) Administrasi Ketenagaan/Kepegawaian
4) Administrasi Keuangan.
5) Administrasi hubungan dengan yayasan, instansi/masyarakat.
6) Administrasi penyimpanan surat-surat/arsip.
l. Membina:
1) Kegiatan belajar mengajar.
2) Kegiatan BP/Bimbingan Karier.
3) Kegiatan OSIS
4) Pengelolaan Perpustakaan.
5) Kerjasama yang baik dan suasana kekeluargaan antar karyawan.
m. Membina usaha 5K. Melaksanakan observasi kelas/KBM dan
menyelenggarakan evaluasi belajar.
n. Melaksanakan penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan:
1) Menyusun data sikap profesi karyawan.
2) Membuat DP3.
o. Menerapkan peraturan disiplin karyawan.
p. Mengusulkan pengangkatan, promosi, mutasi, degradasi, cuti, dan
pemberhentian karyawan.
q. Mengadakan pertemuan dengan orang tua murid dan BP3.
r. Melaksanakan 12 langkah dalam tugas sehari-hari.
s. Membina hubungan baik dengan instansi pemerintah dan swasta.
t. Membina dan meningkatkan suasana kekeluargaan kristiani dan
pendidikan nilai-nilai yang sesuai dasar iman katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
u. Mengambil langkah yang perlu demi kelancaran ketertiban seluruh
kegiatan sekolah, peningkatan mutu dan kekatolikan.
v. Menyusun, menyampaikan laporan, dan usul membangun pada atasan.
w. Bertanggung jawab kepada ketua yayasan cabang.
2. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum :
a Menyusun program pengajaran.
b Menyusun pembagian tugas guru.
c Menyusun jadwal pelajaran.
d Menyusun program semester.
e Menyusun jadwal EBTA.
f Menyusun pelaksanaan EBTA/ NAS.
g Menerapkan kriteria kenaikan kelas.
h Menerapkan jadwal penerimaan Buku Rapor dan STTB.
i Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.
j Menyediakan buku kemajuan kelas.
k Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.
l Mengatur pelaksanaan program kurikuler dan ekstrakurikuler.
m Mengatur inservice training guru.
n Mengatur kegiatan penilaian.
o Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas.
p Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan.
q Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan supervisi Kepala
Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan :
a Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS).
b Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
siswa/ OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
c Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kerindangan, dan kekeluargaan (5K).
d Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.
e Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.
f Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
insidentiil.
g Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan
di luar sekolah.
h Mengadakan pemilihan calon siswa teladan dan calon penerima
beasiswa.
i Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala.
j Mengatur mutasi siswa.
k Pengaturan Penerimaan Siswa Baru (PSB).
l Program Bimbingan dan Konseling.
m Penasihatan pemilihan program pengajaran khusus (penjurusan dan
paket-paket ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa).
n Pengelompokan belajar siswa.
o Presensi/ kehadiran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
p Papan statistik.
q Buku induk siswa.
r Mengatur kegiatan OSIS.
s Pengabdian masyarakat.
4. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas:
a Mengatur kegiatan informasi sekolah kepada masyarakat.
b Kerjasama sekolah dengan POMG/BP3.
c Hubungan dengan instansi pemerintah/ swasta.
d Kegiatan sekolah ke alam bebas (kemah, studi tour, bakti sosial, dll).
5. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana:
a Menyusun rencana kebutuhan sarana/ prasarana.
b Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana/ dan prasarana.
c Mengelola pembiayaan alat-alat pelajaran.
6. Tugas Wali Kelas:
Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a Pengelolaan kelas baik teknis administratif maupun edukatif.
b Penyelenggaraan administrasi kelas, yang meliputi:
1.) Denah tempat duduk.
2.) Papan absensi siswa.
3.) Daftar pelajaran kelas.
4.) Daftar piket kelas.
5.) Buku absensi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
6.) Buku kegiatan belajar mengajar/kemajuan.
7.) Tata tertib kelas.
c Penyusunan/ pembuatan statistik bulanan siswa.
d pengisian legger.
e Pembuatan catatan khusus siswa.
f Pencatatan mutasi siswa.
g Pengisian buku rapor.
h Pembagian buku rapor.
i Memberikan bahan masukan kepada guru pembimbing tentang siswa
yang diasuhnya.
7. Tugas Guru
Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas
dan tanggungjawab seorang guru meliputi:
a Membuat program pengajaran/ rencana belajar mengajar semester/
tahunan.
b Membuat satuan pelajaran (persiapan mengajar).
c Melaksanakan KBM.
d Melaksanakan kegiatan penilaian belajar.
e Mengisi daftar nilai siswa.
f Melaksanakan analisis hasil evaluasi siswa.
g Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
h Membuat alat pelajaran/ alat program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
i Membuat alat peraga.
j Menciptakan karya seni.
k Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
l Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
m Mengembangkan tugas tertentu di sekolah.
n Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi
tanggungjawabnya.
o Membuat lembar kerja siswa.
p Membuat catatan kemajuan belajar masing-masing siswa.
q Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
r Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktikum.
8. Tugas Guru BP/ BK
Bimbingan penyuluhan/ bimbingan karier membantu Kepala Sekolah
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a Penyusunan program dan pelaksanaan BP/ BK.
b Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.
c Memberikan layanan bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih
berprestasi.
d Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang
sesuai.
e Mengadakan penilaian pelaksanaan BP/ BK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
f Menyusun statistik hasil penilaian BP/ BK.
g Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi penyuluhan BP/ BK.
h Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BP/ BK.
i Menyusun laporan pelaksanaan BP/ BK.
9. Tugas Kepala Tata Usaha Sekolah :
Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan
sekolah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah, meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
a Penyusunan program tata usaha sekolah.
b Pengelolaan keuangan sekolah.
c Pengurusan administrasi pegawai, guru dan siswa.
d Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.
e Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
f Penyusunan dan penyajian data statistik sekolah.
g Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6K.
h Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan sekolah.
i Penyusunan administrasi kepegawaian, meliputi: Buku Induk Pegawai,
Buku Induk Penilaian, (DP3), Permintaan ijin cuti, Mutasi Pegawai,
Pengusulan kenaikan gaji guru-karyawan, formasi pegawai, keterangan
lolos butuh.
j Pengisian map file pegawai, yang berisi fotokopi STTB/ Ijasah,
fotokopi tanda penghargaan, fotokopi Karpeg dan Taspen, Salinan SK
Calon Pegawai, Salinan SK Pegawai, Salinan SK Gaji Berkala, Salinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
SK Kenaikan Pangkat, Keputusan mutasi, pemberhentian,
pemindahan, pengangkatan dalam jabatan, DP3, Arsip asal-usul
pegawai.
k Pengisian papan pegawai di ruang Kepala Sekolah.
l Pengelolaan administrasi perlengkapan, antara lain: berita acara
penerimaan atau pengeluaran barang, berita acara Pemeriksaan Barang,
Kartu Barang, Kartu Persediaan Barang, Laporan situasi barang, Buku
Pembelian Barang, Buku Penerimaan Barang, Buku Induk Inventaris,
Buku golongan barang non inventaris, buku catatan barang non
inventaris, inventarisasi barang milik Negara/ yayasan.
m Pengelolaan Administrasi Keuangan: Buku Pembantu/ Buku Harian,
Buku Kas Umum, Daftar Penerimaan Gaji dan Uang lembur, Buku
Setoran ke Bank, Arsip Bukti Pengeluaran, Laporan Keuangan,
RAPBS, SPP, dan uang UPS, Penggunaan Brankas.
10. Tugas Pustakawan Sekolah :
Pustakawan Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a Perencanaan pengadaan buku/ bahan pustaka.
b Pengurusan layanan perpustakaan.
c Perencanaan pengembangan perpustakaan.
d Pemeliharaan dan perbaikan buku/ bahan pustaka.
e Inventarisasi buku-buku perpustakaan.
f Pengklasifikasian koleksi pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
g Pembuatan catalog.
h Pemberian perlengkapan administrasi tiap bahan koleksi.
i Penyusunan koleksi pada rak-rak sehingga memudahkan pelayanan.
j Penyusunan/ pengaturan ruang perpustakaan sehingga layak.
k Penyusunan aturan peminjaman dan keanggotaan perpustakaan.
l Tata tertib perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berikut ini disajikan data tentang status sosial ekonomi orang tua,
persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia, dan minat siswa bersekolah di SMA
Budi Mulia. Adapun bentuk pendeskripsian data tersebut menggunakan daftar
tabulasi distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel menggunakan
Penilaian Patokan Acuan (PAN II) sebagai berikut:
1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Data penelitian variabel status sosial ekonomi orang tua
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai sebasar 22 dan skor
terendah 12. Hasil perhitungan mean sebesar 16,30; median sebesar 15;
modus 13; dan standar deviasi sebesar 3,450 (Lampiran 3, hal 107).
Tabel 5.1 Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa
No. Skor Frekuensi Persentase Interprestasi 1. 24 0 0% Sangat Tinggi 2. 20 – 23 5 25% Tinggi 3. 13 – 19 14 70% Cukup 4. 9 – 12 1 5% Rendah 5. 8 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 20 100% Sumber: Data penelitian
Adapun komponen status sosial ekonomi orang tua siswa adalah:
a. Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua.
1) Ayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Tidak Sekolah - -
Tidak Tamat SD - - Tamat SD 7 35
Tidak Lulus SMP - - Lulus SMP 8 40
Tidak Lulus SMA - - Lulus SMA 5 25 Lulus D III - -
Lulus Perguruan Tinggi - - Jumlah 20 100
Sumber: Data Penelitian
Tabel 5.2 menunjukkan tingkat pendidikan orang tua siswa
SMA Budi Mulia dilihat dari tingkat pendidikan ayah. Ayah siswa
yang lulusan SD sebanyak 7 orang atau 35%, lulusan SMP
sebanyak 8 orang atau 40%, dan lulusan SMA sebanyak 5 orang
atau 25%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar ayah siswa berpendidikan SMP.
2) Ibu Tabel 5.3
Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Sekolah 1 5 Tidak Tamat SD - -
Tamat SD 14 70 Tidak Lulus SMP - -
Lulus SMP - - Tidak Lulus SMA - -
Lulus SMA 5 25 Lulus D III - -
Lulus Perguruan Tinggi - - Jumlah 20 100
Sumber: Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.3 menunjukkan tingkat pendidikan orang tua siswa
SMA Budi Mulia dilihat dari tingkat pendidikan ibu. Ibu siswa
yang tidak sekolah sebanyak 1 orang atau 5%, lulusan SD
sebanyak 14 orang atau 70%, dan yang lulusan SMA sebanyak 5
orang atau 25%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar ibu siswa berpendidikan SD.
b. Komposisi responden berdasarkan pekerjaan orang tua.
1) Ayah
Tabel 5.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Pokok Ayah
Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Golongan Atas - - Golongan Menengah 2 10 Golongan Rendah 18 90 Jumlah 20 100
Sumber : Data Induk
Tabel 5.4 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa
SMA Budi Mulia dilihat dari pekerjaan pokok ayah. Ayah siswa
yang pekerjaannya termasuk dalam golongan menengah sebanyak
2 orang atau 10%, dan yang bekerja dalam golongan rendah
sebanyak 18 orang atau 90%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar jenis pekerjaan ayah siswa termasuk dalam
golongan rendah.
2) Ibu
Tabel 5.5 Deskripsi Jenis Pekerjaan Pokok Ibu
Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Golongan Atas - - Golongan Menengah 5 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Golongan Rendah 15 75 Jumlah 20 100
Sumber : Data Induk
Tabel 5.5 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa
SMA Budi Mulia dilihat dari pekerjaan pokok ibu. Ibu siswa yang
pekerjaannya termasuk dalam golongan menengah sebanyak 5
orang atau 25%, dan yang bekerja dalam golongan rendah
sebanyak 15 orang atau 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar jenis pekerjaan ibu siswa termasuk dalam
golongan rendah.
c. Komposisi responden berdasarkan pendapatan orang tua.
1) Ayah
Tabel 5.6 Deskripsi Pendapatan Ayah
Penghasilan Frekuensi Persentase (%)
< Rp 586.000,00 17 85% Antara Rp 586.000,00 – Rp 1.172.000,00 3 15% > Rp 1.172.000,00 - - Total 20 100%
Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.6 menunjukkan tingkat pendapatan orang tua siswa
SMA Budi Mulia dilihat dari pendapatan ayah. Ayah siswa yang
berpenghasilan <Rp 586.000,00 (rendah atau dibawah UMR)
sebanyak 17 orang atau 85%, dan orang tua siswa yang
berpenghasilan antara Rp 586.000,00 – Rp 1.172.000,00 (sedang)
sebanyak 3 orang atau 15%. Dengan demikian dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
bahwa sebagian besar pendapatan ayah siswa termasuk dalam
kategori rendah.
2) Ibu
Tabel 5.7 Deskripsi Pendapatan Ibu
Penghasilan Frekuensi Persentase (%)
< Rp 586.000,00 20 100 Antara Rp 586.000,00 – Rp 1.172.000,00 - - > Rp 1.172.000,00 - - Total 20 100%
Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.7 menunjukkan tingkat pendapatan orang tua siswa
SMA Budi Mulia dilihat dari pendapatan ibu. Ibu siswa yang
berpenghasilan <Rp 586.000,00 (rendah atau dibawah UMR)
sebanyak 20 orang atau 100%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pendapatan semua ibu termasuk dalam
kategori rendah.
d. Fasilitas yang dimiliki oleh keluarga.
Tabel 5.8 Deskripsi Fasilitas Khusus yang dimiliki Keluarga No. Jenis Fasilitas benda atau barang lain yang
dimiliki f %
1. Jenis penerangan a. Lampu minyak 1 5 b. Lampu Listrik 19 95 Total 20 100 2. Radio a. Punya 14 70 b. Tidak Punya 6 30 Total 20 100
3. Tape Recorder a. Punya 2 10 b. Tidak Punya 18 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Total 20 100 4. Radio-Tape Recorder a. Punya 3 15 b. Tidak Punya 17 85 Total 20 100
5. TV Hitam Putih a. Punya 2 10 b. Tidak Punya 18 90 Total 20 100
6. Sepeda Motor a. Punya 6 30 b. Tidak Punya 14 70 Total 20 100
7. Lemari Es a. Punya 1 5 b. Tidak Punya 19 95 Total 20 100
8. TV Berwarna a. Punya 7 35 b. Tidak Punya 13 65 Total 20 100
9. Video/ VCD a. Punya 2 10 b. Tidak Punya 18 90 Total 20 100
10. Telepon a. Punya 3 15 b. Tidak Punya 17 85 Total 20 100
11. Komputer a. Punya - - b. Tidak Punya 20 100 Total 20 100
12. Mobil Pribadi a. Punya - - b. Tidak Punya 20 100 Total 20 100
13. Rumah sendiri a. 1. Tembok:
• Temboknya terbuat dari bambu • Temboknya semi permanen
(tidak seluruhnya dibuat dari bati bata)
• Temboknya permanen (seluruhnya terbuat dari batu
1 7
12
5
35
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
bata) Total b. 2. Lantai
• Lantainya dari tanah dan tidak diperkeras dengan semen
• Lantainya diperkeras dengan semen
• Lantainya dari tegel/ teraso • Lantainya keramik
Total
20 3
17 - -
20
100
15
85 - -
100 14. Sawah/ Ladang
a. Luasnya kurang dari ¼ hektar b. Luasnya antara ¼- ¾ hektar c. Luasnya di atas ¾ hektar d. Tidak Punya Total
4 - -
16 20
20 - -
80 100
15. Kebun/ pekarangan a. Luasnya kurang dari 200 m 2 b. Luasnya antara 200 sampai 800 m 2 c. Luasnya lebih dari 800 m 2 d. Tidak Punya Total
4 2 -
14 20
20 10
70 100
16. Sapi/ Babi a. Antara 1 sampai 3 ekor b. Antara 4 sampai 8 ekor c. Lebih dari 8 ekor d. Tidak Punya Total
- - -
20 20
- - -
100 100
17. Ayam a. Kurang dari 250 ekor b. Antara 250 sampai 500 ekor c. Lebih dari 500 ekor d. Tidak Punya Total
4 - -
16 20
20 - -
80 100
Sumber: Data Penelitian
Berdasarkan fasilitas yang dimiliki oleh keluarga dapat dilihat
bahwa responden yang tidak punya komputer sebanyak 20 orang
atau 100%, tidak punya mobil pribadi sebanyak 20 orang atau 100%,
tidak punya hewan peliharaan seperti sapi/ babi sebanyak 20 orang
atau 100%., tidak punya tape recorder sebanyak 18 orang atau 90%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tidak punya radio-tape recorder sebanyak 17 orang atau 85%, tidak
punya TV Hitam Putih sebanyak 18 orang atau 90%, tidak punya
sawah atau ladang sebanyak 16 orang atau 80%, tidak punya
kebun/pekarangan sebanyak 14 orang atau 70%, tidak punya lemari
es sebanyak 19 orang atau 95%, tidak punya TV Berwarna sebanyak
13 orang atau 65%, tidak punya video/VCD sebanyak 18 atau 90%,
tidak punya telepon sebanyak 17 orang atau 85% dan tidak punya
ayam sebanyak 16 atau 80%. Sedangkan responden yang sudah
menggunakan jenis penerangan listrik sebanyak 19 orang atau 95%,
responden yang memiliki radio sebanyak 14 orang atau 70 %, yang
memiliki sepeda motor sebanyak 6 orang atau 30%, selain itu
responden yang memiliki rumah dengan kondisi tembok permanen
(seluruhnya terbuat dari batu bata) sebanyak 12 orang atau 60%,
lantainya diperkakas dengan semen sebanyak 17 orang atau 85%.
Tabel 5.9 Deskripsi Fasilitas Khusus
No. Skor Frekuensi Persentase Interprestasi 1. 19 1 5% Sangat Banyak 2. 14 – 18 2 10% Banyak 3. 6 – 13 15 75% Cukup 4. 2 – 5 2 10% Minim 5. 1 0 0% Sangat Minim
Jumlah 20 100% Sumber: Data Induk
Tabel 5.9 menunjukkan fasilitas Khusus yang dimiliki
keluarga. Sebagian besar keluarga yakni 15 keluarga atau 75%
termasuk memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori cukup, 1
keluarga atau 5% memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
sangat banyak, 2 keluarga atau 10% memiliki fasilitas khusus dalam
kategori Banyak dan 2 keluarga yang lain atau 10% sisanya
memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori minim. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA Budi Mulia
memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori cukup.
2. Persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
Data penelitian variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 99 dan skor
terendah 75. Hasil perhitungan mean sebesar 87,55; median sebesar 87;
modus 87; dan standar deviasi sebesar 6,581 (Lampiran 3, hal 107).
Tabel 5.10 Deskripsi Persepsi siswa mengenai SMA Budi Mulia
No. Skor Frekuensi Persentase Interprestasi 1. 101 0 0% Sangat Baik 2. 94 – 100 4 20% Baik 3. 81 – 93 13 65% Cukup Baik 4. 75 – 80 3 15% Kurang Baik 5. 74 0 0% Sangat Kurang Baik
Jumlah 20 100% Sumber: Data Penelitian
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki persepsi baik
tentang SMA Budi Mulia sebanyak 4 orang atau 20%, memiliki persepsi
cukup baik sebanyak 13 orang atau 65%, memiliki persepsi kurang baik
sebanyak 3 orang atau 15%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa
SMA Budi Mulia memiliki persepsi yang cukup baik tentang SMA Budi
Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Minat Bersekolah Di SMA Budi Mulia
Data penelitian variabel minat bersekolah di SMA Budi Mulia
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 34 dan skor
terendah 26. hasil perhitungan mean sebesar 29,40; median sebesar 29;
modus 27; dan standar deviasi sebesar 2,415 (Lampiran 3, hal 107).
Tabel 5.11 Deskripsi Minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia
No. Skor Frekuensi Persentase Interprestasi 1. 35 0 0% Sangat Tinggi 2. 32 – 34 4 20% Tinggi 3. 27 – 31 15 75% Cukup 4. 25 – 26 1 5% Rendah 5. 25 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 20 100% Sumber: Data Penelitian
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa minat siswa bersekolah di SMA
Budi Mulia dalam kategori tinggi sebanyak 4 orang atau 20%,
terkategorikan cukup sebanyak 15 orang atau 75%, dan terkategorikan
rendah sebanyak 1 orang atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa SMA Budi Mulia memiliki minat dalam kategori cukup untuk
memilih SMA Budi Mulia sebagai tempat untuk menimba pengetahuan.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan komputer melalui program SPSS
12 (Lampiran 5, hal 112). Adapun rangkuman dari hasil uji normalitas
dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.12 Tabel Uji Normalitas
No. Variabel Probabilitas Taraf Signifikansi
Kesimpulan
1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua.
0,421
0,05 Normal
2. Persepsi Siswa Mengenai SMA Budi Mulia.
0,948 0,05 Normal
3. Minat Siswa Bersekolah di SMA Budi Mulia.
0,745 0,05 Normal
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel status sosial
ekonomi orang tua diperoleh nilai probabilitas ( ρ ) 0,421. Nilai
probabilitas = 0,421 > α = 0,05 berarti distribusi data variabel status sosial
ekonomi orang tua normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk
variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia diperoleh nilai
probabilitas (ρ ) 0,948. Nilai probabilitas = 0,948 > α = 0,05 berarti
distribusi data variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia normal.
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel minat bersekolah di
SMA Budi Mulia diperoleh nilai probabilitas ( ρ ) 0,745. Nilai probabilitas
= 0,745 > α = 0,05 berarti distribusi data variabel minat siswa bersekolah
di SMA Budi Mulia normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
data tentang variabel status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa
tentang SMA Budi Mulia dan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia
berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 12. Kriteria pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut: apabila
nilai F <hitung F tabel , maka distribusi data dikatakan linier dan demikian
juga sebaliknya.
Tabel 5.13 Variabel Bebas Variabel Terikat df F hitung F tabel Kesimpulan
Status Sosial Ekonomi Orang Tua.
Minat Siswa Bersekolah di SMA Budi Mulia.
7:11 1,843 3,01 Linier
Persepsi Siswa Mengenai SMA Budi Mulia.
Minat Siswa Bersekolah di SMA Budi Mulia.
12:6 0,378 4,00 Linier
Dari tabel di atas disimpulkan sebagai berikut:
a. Uji linieritas untuk hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan
minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia diperoleh nilai F hitung
sebesar 1,843 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 7 dan
penyebut 11, pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai F sebesar 3,01.
Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan status sosial ekonomi
orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah
linier (Lampiran 5, hal 112).
b. Uji linieritas untuk hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia diperoleh nilai
F hitung sebesar 0,378 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 12
dan penyebut 6, pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai F sebesar
4,00. dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan persepsi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi
Mulia adalah linier (Lampiran 5, hal 112).
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yang akan diuji. Pengujian
kedua hipotesis tersebut menggunakan uji korelasi product moment.
1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah
di SMA Budi Mulia.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
Ha = Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua dengan
minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis pertama pada lampiran 6 halaman 115
menunjukkan bahwa koefisien korelasi status sosial ekonomi orang tua
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah 0,019. Jadi
ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan
minat bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini berarti semakin tinggi
status sosial ekonomi orang tua siswa, maka minat siswa bersekolah di
SMA Budi Mulia juga semakin tinggi dan sebaliknya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara status sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia
adalah positif dan sangat lemah.
c. Kriteria pengujian dan pengambilan keputusan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, status sosial ekonomi orang tua
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia menunjukkan
hubungan yang positif tetapi sangat lemah.
2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi
Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
Ha = Ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis kedua pada lampiran 6 halaman 115
menunjukkan bahwa koefisien korelasi persepsi siswa tentang SMA
Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah
-0,027. Jadi tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang
SMA Budi Mulia dengan minat bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal
ini menunjukkan semakin baik persepsi siswa tentang SMA Budi
Mulia, maka belum tentu minat bersekolah di SMA Budi Mulia juga
tinggi, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah negatif dan
sangat lemah.
c. Kriteria pengujian dan pengambilan keputusan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, persepsi siswa tentang SMA Budi
Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia
menunjukkan hubungan yang negatif dan sangat lemah.
D. Pembahasan
1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah
di SMA Budi Mulia
Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara status sosial
ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
Besarnya korelasi adalah 0,019. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui
bahwa ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan
minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila status sosial ekonomi orang tua tinggi maka minat siswa untuk
bersekolah di SMA Budi Mulia juga tinggi. Begitu juga sebaliknya apabila
status sosial ekonomi orang tua rendah maka minat siswa untuk bersekolah
di SMA Budi Mulia juga rendah. Hal ini senada dengan apa yang telah
dikatakan Hurlock dalam buku yang ditulisnya dengan judul psikologi
perkembangan. Menurutnya, apabila status ekonomi baik, orang
cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal-hal yang
semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
ekonomi buruk atau kurang baik karena tanggung jawab keluarga atau
usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit
minat mereka.
2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia.
Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa
tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi
Mulia. Besarnya korelasi adalah -0,027. Berdasarkan hasil tersebut,
diketahui bahwa tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang
SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
Dalam hal ini persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia tidak dapat
digunakan untuk memprediksi minat siswa bersekolah di SMA Budi
Mulia. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki persepsi yang
baik tentang SMA Budi Mulia tidak selalu memiliki minat yang tinggi
untuk bersekolah di SMA Budi Mulia dan siswa yang memiliki persepsi
yang kurang baik tidak selalu memiliki minat yang rendah untuk
bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
adanya kesamaan asumsi mengenai pentingnya pendidikan, jadi
dimanapun bersekolah tidak ada bedanya karena pada dasarnya mereka
atau para peserta didik memang membutuhkan pendidikan untuk menjadi
manusia yang memiliki kualitas yang baik. Selain itu hal ini juga dapat
disebabkan oleh tingkat kemampuan siswa yang terbatas, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
daripada tidak sekolah maka siswa tersebut bersedia sekolah di SMA Budi
Mulia.
Hal ini juga semakin diperkuat dengan adanya pemberitaan dalam
http://www.sampoernafoundation.org/content/view/399/48/lang,id/ yang
menyatakan bahwa gambaran atau pendapat orang dalam dua atau tiga
dekade lalu telah berubah mengenai pendidikan. Dalam situs tersebut
diungkapkan mengenai kelompok masyarakat yang harus didorong-dorong
untuk bersekolah. Pada era itu masih ada kelompok masyarakat yang
merasa cukup jika anak mereka bisa baca, tulis dan berhitung. Bahkan di
daerah pedesaan banyak anak yang tidak sampai menyelesaikan
pendidikan. Namun saat ini keadaan sudah berubah pendidikan sudah
dilihat sebagai proses pembentukan pribadi yang baik. Hal tersebut
merupakan suatu gambaran dimana masyarakat sudah mulai menyadari
akan arti penting pendidikan dan akan kebutuhan untuk memperoleh
pendidikan setinggi-tingginya, sehingga setiap orang dapat mencapai
tujuan yang mereka inginkan yaitu menjadi manusia yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, maka penelitian ini
menyimpulkan bahwa:
1. Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Budi
Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini
ditunujukkan oleh harga koefisien korelasi r xy sebesar 0,019. Kesimpulan
ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang status sosial
ekonomi orang tuanya tinggi, maka minat bersekolah di SMA Budi Mulia
juga tinggi, begitu juga sebaliknya siswa yang status sosial ekonomi orang
tuanya rendah maka minat bersekolah di SMA Budi Mulia juga rendah.
2. Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini ditunjukkan
oleh harga koefisien korelasi r xy sebesar -0,027. Kesimpulan ini
mengandung arti bahwa siswa yang memiliki persepsi yang baik
mengenai SMA Budi Mulia tidak selalu memiliki minat yang tinggi untuk
bersekolah di SMA Budi Mulia dan siswa yang memiliki persepsi yang
kurang baik tidak selalu memiliki minat yang rendah untuk bersekolah di
SMA Budi Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin
namun masih terdapat banyak keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan
yang menjadi kendala penulis antara lain:
1. Penulis menyadari adanya kemungkinan ketidakjujuran siswa dalam
menjawab kuesioner. Jika ternyata responden tidak jujur, maka hasil
penelitian ini tentu tidak memberikan gambaran yang objektif
2. Keterbatasan dari penelitian ini menyangkut biaya, kemampuan, dan
waktu sehingga peneliti hanya dapat meneliti minat bersekolah di SMA
Budi Mulia dari status sosial ekonomi orang tua, dan persepsi siswa
tentang SMA Budi Mulia, padahal masih banyak faktor yang berhubungan
dengan minat siswa untuk bersekolah di SMA Budi Mulia.
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Sejalan dengan hasil penelitian pertama yang menunjukkan ada hubungan
positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa
bersekolah di SMA Budi Mulia, maka disarankan bagi orang tua untuk
selalu memberikan dorongan dan membangkitkan motivasi pada anak agar
mempunyai semangat dalam belajar dan mendukung anak untuk
berkreativitas agar mempunyai kemampuan tambahan., sehingga minat
anak untuk bersekolah tetap tinggi, meskipun keadaan status sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
ekonomi orang tua dalam kategori rendah. Dorongan atau dukungan yang
dapat diberikan oleh orang tua pada anaknya antara lain:
a. Mendampingi anak sewaktu belajar. Dengan didampingi orang tua,
anak akan merasa bahwa orang tua sungguh-sungguh memperhatikan
perkembangan studi mereka.
b. keterbukaan terhadap anak atau mau mendengarkan keluhan anak
terhadap hal-hal yang menghambat belajarnya kemudian bersama-
sama mencari solusi yang terbaik.
c. Memberikan penghargaan-penghargaan atas kerja keras anak dalam
belajar dan memberikan hukuman yang sesuai apabila anak tidak
disiplin dalam belajar. Sebagai Contoh, orang tua mengajak anak
membuat kesepakatan bersama. Misalnya anak yang berhasil dalam
ujian diberi tambahan uang saku dan sebaliknya anak yang gagal ujian
karena malas belajar uang sakunya dikurangi.
d. Membangkitkan motivasi anak yang kurang berhasil. Misalnya
sewaktu anak habis mendapatkan nilai ujian yang jelek, maka dicari
sebab kegagalannya, kemudian mencari pemecahannya bersama-sama.
Kalau kegagalan itu salah satunya disebabkan oleh dukungan orang tua
(beli buku, referensi,dsb), maka orang tua harus mengatasinya.
2. Sejalan dengan hasil penelitian kedua yang menunjukkan tidak ada
hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan
minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, maka disarankan bagi para
siswa agar mereka lebih meningkatkan kesadaran dalam ha l pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dengan cara belajar lebih rajin dan giat sehingga mereka memiliki
kemampuan yang maksimal yang sesuai dengan apa yang mereka
harapkan. Dengan demikian para siswa pun akan dengan mudah memasuki
sekolah yang mereka inginkan.
3. Bagi sekolah, disarankan agar ikut mendukung terciptanya situasi dan
kondisi yang dapat membangkitkan motivasi belajar dan kesadaran siswa
akan arti penting pendidikan tanpa memperhatikan status sosial ekonomi
orang tuanya sehingga melalui motivasi dan kesadaran tersebut siswa
mampu mengembangkan kemampuannya serta menambah
pengetahuannya. Dengan demikian melalui hal tersebut status sekolah
dapat ditingkatkan. Harapannya dengan meningkatnya status sekolah maka
jumlah peserta didiknya pun akan bertambah. Contohnya, ketika siswa
merasa kesulitan dalam belajar, guru membantu siswa dengan cara
mengajak siswa yang bersangkutan berdiskusi atau mendekati siswa untuk
mengetahui sebenarnya apa yang menghambat proses belajarnya sehingga
secara bersama-sama, guru dan siswa dapat mencari jalan keluar yang
sesuai dengan masalah yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amirin,M. Tatang. 1986. Meyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Consuelo, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitan. Jakarta : Universitas
Indonesia
Davidoff,L.L. 1988. Psikologi Komunikasi Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Driyarkara. 1980. Tentang Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Fudyartanto. 1977. Di Seputar Percakapan Pendidikan dalam Muhamadiyah. Yogyakarta
Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional Gerungan W.A. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT Eresco Hamalik. Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum Buku Panduan Untuk Mahasiswa. Jakarta:
APTIK M.S, Suharnan.2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi Muhadjir, Noeng. 1975. Di Seputar Percakapan Pendidikan dalam Muhamadiyah.
Yogyakarta Mulyanto Sumardi. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: PT
Rajawali
Murni, ramli. 2008. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Tersedia: http://murniramli.wordpress.com/2008/06/23/pendidikan dasar dan pendidikan menengah/37k [23 Juni 2008]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Musidi, Bartholomeus. 1991.Pengaruh Pemberian Tugas dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah. USD: tidak diterbitkan
Nugraha, Tri Wahyu Sigit. 1997. Hubungan Variasi Mengajar Dalam Proses
Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas I STM Pembangunan Yogyakarta. FKIP USD: tidak diterbitkan
Pasaribu, I.L, dan B. Simandjuntak. 1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Tarsito Polak, Mayor. 1979. Sosiologi Suatu Pengantar Yang Ringkas. Jakarta: PT.
Ichtiar Baru Puspito, Hendro D. 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius.
Sarjimin, Herman Yoseph. 2005. Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Siswa Pada Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 1994-2005. FKIP USD: tidak diterbitkan
Siagian, Sondang. P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara Soekanto, Soerjono. 1990. Suatu Pengntar Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers
Soemanto, Wasty. 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta: Bina Aksara Spillane, James.J. 1982. Sosio Economic Characteristics and Mental Attitudes Of
YKPTK Students USD. Jakarta Statistik Pendidikan. 2006. Survey Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta: Statistik
Indonesia Sutata, Agus. 2008. Banyak Sekolah Kekurangan Siswa ”SDN Kedungdowo
Hanya Punya 2 Siswa Baru” . Kedaulatan Rakyat (17 Juli 2008) Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:
Gramedia Thoha, Miftah. 1988. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI --------------, 2007. Sekilas Definisi Pendidikan Di Indonesia online: Wikipedia
Indonesia [online]. Tersedia: http://smka-smr.sch.id.[16 Mei 2007]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.portalhr.com/gudang/UMP/UMP_2008.pdf http://www.sampoernafoundation.org/content/view/399/48/lang,id/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Kode….
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN
MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA
Studi Kasus SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Disusun dalam Rangka Penelitian untuk Penyelesaian Tugas Skripsi
Peneliti :
Christina Rini Wulandari 041334038
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kode Kuesioner : ........
Kuesioner
Kuesioner Penelitian Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Kepada Yth. Siswa siswi SMA Budi Mulia Dengan Hormat, Saya adalah Christina Rini Wulandari, mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2004 yang sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir penulisan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA”. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini dengan kerendahan hati saya mohon kesediaan teman-teman untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang telah tersedia.
Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pertanyaan dan pernyataan mengenai status ekonomi orang tua dan persepsi siswa mengenai sekolahnya. Saya akan sangat terbantu apabila teman-teman mengisi secara lengkap kuesioner yang telah tersedia.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan kepada pihak sekolah dalam melakukan promosi sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu dimohon teman-teman mengisi setiap pertanyaan dan pernyataan yang ada secara lengkap. Saya akan menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang teman-teman berikan.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi teman-teman untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta, Oktober 2008 Hormat saya, Christina Rini W.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
A. Identitas Responden 1. Nama Ayah :................................................... 2. Nama Ibu :................................................... 3. Nama Anak :................................................... 4. Alamat :...................................................
B. Status Sosial Ekonomi Orang Tua 1. Pendidikan terakhir ayah:.......................................... *(Pengisian lihat keterangan dibawah) 2. Pendidikan terakhir Ibu :........................................... *(Pengisian lihat keterangan dibawah) 3. Pekerjaan pokok ayah dan ibu :................. 4. Penghasilan keluarga tiap bulan :Rp .......... *(tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP, tidak tamat SMA, tamat SMA, DIII, S1) pilih salah satu jawaban yang sesuai.
C. Jenis Fasilitas Benda atau barang lain yang dimiliki
Petunjuk pengerjaan: Apabila Bapak/ Ibu saudara memiliki fasilitas atau barang berikut, maka berilah tanda (v) pada kolom ya. Tetapi apabila Bapak/Ibu saudara tidak memiliki fasilitas berikut, maka berilah tanda (v) pada kolom tidak.
Bagian pertama
No. Jenis Fasilitas benda atau barang lain yang dimiliki
Ya (v)
Tidak (v)
1. Penerangan listrik 2. Radio 3. Tape Recorder 4. Radio-Tape Recorder 5. TV Hitam Putih 6. Sepeda Motor 7. Lemari Es 8. TV Berwarna 9. Video/ VCD 10. Telepon 11. Komputer 12. Mobil Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Bagian Kedua Petunjuk Pengerjaan: Apabila Bapak/Ibu tidak memiliki fasilitas berikut, maka berilah tanda (v) pada kolom tidak. Tetapi apabila Bapak/ Ibu memiliki fasilitas atau barang berikut maka dari beberapa klasifikasi yang ada atau pilihan yang ada, pilihlah salah satunya dan berilah tanda (v) atau (×) disamping pilihan Bapak/Ibu pada kolom ya.
No. Jenis Fasilitas benda atau barang lain yang dimiliki
Ya (v)
Tidak (v)
13. Rumah sendiri Bila Ya,
a. 1. Tembok:
1.1.Temboknya terbuat dari bambu.
1.2.Temboknya semi permanen (tidak seluruhnya dibuat dari batu bata)
1.3.Temboknya permanen (seluruhnya terbuat dari batu bata)
b. 2. Lantai 2.1Lantainya dari tanah dan tidak
diperkeras dengan semen. 2.2Lantainya diperkeras dengan
semen 2.3 Lantainya dari tegel/ teraso 2.4 Lantainya keramik
14. Sawah/ Ladang Bila Ya,
a. Luasnya kurang dari ¼ hektar b. Luasnya antara ¼- ¾ hektar c. Luasnya di atas ¾ hektar
15. Kebun/ pekarangan Bila Ya,
a. Luasnya kurang dari 200 m 2 b. Luasnya antara 200 sampai 800 m 2 c. Luasnya lebih dari 800 m 2
16. Sapi/ Babi Bila Ya,
a. Antara 1 sampai 3 ekor b. Antara 4 sampai 8 ekor c. Lebih dari 8 ekor
17. Ayam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Bila Ya, a. Kurang dari 250 ekor b. Antara 250 sampai 500 ekor c. Lebih dari 500 ekor
D. Persepsi Siswa Tentang SMA Budi Mulia
Jawablah pernyataan - pernyataan dibawah ini dengan yang sebenarnya, dengan memberi tanda (X) pada kolom yang telah tersedia disamping pernyataan dengan alternatif jawaban : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No. Pernyataan SS S TS STS 1. Gedung bangunan sekolah sudah permanen dan
sudah baik.
2. Kamar kecil di sekolah saya kotor dan tidak terawat.
3. Lingkungan sekolah gersang dan tidak terawat. 4. Saya menilai halaman sekolah cukup luas dan
bersih.
5. Tempat parkir sekolah kotor, sempit, dan tidak tertata rapi.
6. Di Sekolah, sudah menggunakan listrik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
7. Cat tembok sekolah kotor dan tidak terawat. 8. Pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru
kepada saya sudah baik yaitu dengan cara menggunakan buku-buku lembar kerja siswa.
9. Ruang kelas yang digunakan dalam proses belajar mengajar sudah baik (Fentilasi udara cukup, sinar matahari dapat masuk, berlantai ubin, dan lain- lain)
10. Dengan kondisi gedung yang baik, bersih, rapi, dan terawat dapat memberikan motivasi belajar yang baik bagi siswa.
11. Ruang kelas dengan segala perlengkapan, meja, kursi, papan tulis, dalam jumlah yang tidak mencukupi tidak dapat menciptakan kondisi belajar yang baik.
12. Dengan taman yang gersang, tidak dapat menciptakan kondisi belajar.
13. SPP mengalami kenaikan setiap tahunnya. 14. Bagaimana pendapat anda dengan adanya
pernyataan “SPP rendah tapi pelayanan biasa-biasa saja”
15. Saya menilai SPP di sekolah tergolong tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
16. Dalam menentukan besar kecilnya SPP, pihak sekolah harus melibatkan orang tua siswa.
17. Biaya penyelenggaraan pendidikan atau SPP merupakan salah satu komponen yang teramat penting dalam menjalankan proses pendidikan yang sedang dan akan dijalankan sekolah.
18. Biaya pendidikan tidak dapat diartikan sebagai nilai rupiah dalam seluruh sumber daya input yang digunakan untuk suatu kegiatan pendidikan.
19. Saya sebagai siswa tidak akan mengajak siswa lain untuk protes (demo) bila SPP dinaikkan secara tidak wajar.
20. Guru-guru pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas sebaiknya berpendidikan minimal S1.
21. Siswa tidak pernah diberi tugas ataupun PR oleh Guru di sekolah.
22. Sekolah tidak menyediakan lembar tugas untuk siswa.
23. Untuk lebih jelas dan gampang dipahami, proses belajar mengajar jangan dilakukan hanya dalam ruangan kelas, tetapi lebih baik lagi bila dilakukan diluar ruangan.
24. Acara rekreasi sangatlah penting selain untuk refresing, dapat juga sebagai sarana untuk mengenalkan dunia luar kepada siswa.
25. Guru adalah satu-satunya orang yang mengatur siswa dan siswa patut melakukan apa yang dikatakan oleh guru.
26. Suatu pergaulan atau hubungan yang menjunjung kesopanan dan penghormatan pada pribadi lain dapat digunakan untuk mendidik anak untuk bersikap sopan, dan menghormati orang lain.
27. Siswa tidak pernah diajak berdiskusi oleh guru untuk memecahkan suatu masalah konkret.
28. Siswa banyak dilibatkan dalam kerja kelompok secara kontinue untuk mengerjakan suatu proyek kelompok, hal ini untuk melatih siswa agar dapat bekerja dalam kelompok.
29. Siswa diserahi tugas atau pekerjaan yang konkret dan diminati untuk melatih siswa membangun sikap bertanggungjawab.
30. Siswa tidak pernah diajak untuk melakukan kegiatan camping, karena hal ini hanyalah pemborosan saja.
31. Lingkungan tempat saya bersekolah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
menegakkan disiplin, tanggungjawab, dan kerjasama diantara warganya.
32. Suasana sekolah yang demokratis dapat menumbuhkan sikap demokratis.
E. Minat
No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya memilih bersekolah di sekolah pilihan saya
karena sekolah saya memiliki semangat cinta kasih.
2. Saya akan ikut memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekolah saya.
3. Saya merasa tertarik bersekolah di sekolah pilihan saya karena tingkat kelulusannya sangat tinggi.
4. Saya tertarik bersekolah di sekolah pilihan saya karena sekolah ini memiliki tujuan yang mulia.
5. Saya memilih bersekolah di sekolah pilihan saya karena saya tertarik pada bangunan yang bagus.
6. Saya memilih bersekolah disekolah ini, karena sekolah ini mendahulukan yang lemah dan tersingkir.
7. Guru-guru di sekolah saya minimal berpendidikan S1.
8. Tarif SPP di sekolah saya terjangkau oleh lapisan masyarakat menengah ke bawah.
9. Saya akan selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru saya.
10. Saya nantinya tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
11. Saya akan terlibat aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh sekolah.
Terima Kasih atas Segala Bantuan Yang Telah Anda Berikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
UJI VALIDITAS DAN UJI
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PERSEPSI SISWA MENGENAI SEKOLAH Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.891 .896 28 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
B1 90.37 71.826 .452 . .888 B2 90.50 72.397 .333 . .890 B3 90.43 71.840 .419 . .888 B5 90.77 70.254 .395 . .889 B6 90.50 71.983 .383 . .889 B8 90.77 67.013 .683 . .882 B9 90.43 72.254 .367 . .889 B10 90.33 72.368 .399 . .889 B11 91.00 71.379 .298 . .891 B12 90.87 71.154 .337 . .890 B14 90.93 70.202 .447 . .887 B15 91.20 67.062 .556 . .885 B16 90.60 70.869 .444 . .888 B17 90.77 69.426 .562 . .885 B18 91.10 70.093 .388 . .889 B19 91.27 66.754 .557 . .885 B20 90.63 71.275 .460 . .887 B21 90.63 71.344 .452 . .887 B22 90.90 68.921 .442 . .888 B23 90.87 69.361 .500 . .886 B24 90.80 69.200 .673 . .883 B25 91.30 70.079 .378 . .890 B26 90.40 71.076 .532 . .886 B27 90.57 70.944 .500 . .887 B28 90.63 69.482 .595 . .884 B29 90.70 71.459 .388 . .889 B30 90.77 72.047 .393 . .889 B32 90.67 70.851 .449 . .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation N of Items
94.10 75.472 8.687 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
MINAT SISWA BERSEKOLAH
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.879 .883 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
B1 27.27 10.478 .572 .561 .871 B2 27.23 10.323 .615 .623 .867 B3 27.17 10.144 .775 .684 .854 B4 27.30 10.424 .694 .576 .861 B5 27.27 10.616 .620 .568 .867 B6 27.27 10.754 .574 .475 .870 B7 27.40 10.386 .564 .528 .872 B8 27.27 10.202 .656 .576 .863 B11 27.43 9.840 .597 .483 .871
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation N of Items
30.70 12.907 3.593 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEAN, MEDIAN,
MODUS DAN STANDAR DEVIASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI
Statistics TF TP TM TSSEOR
Valid 20 20 20 20 N Missing 0 0 0 0
Mean 9.80 87.55 29.40 16.30 Median 9.00 87.00 29.00 15.00 Mode 8(a) 87 27 13 Std. Deviation 3.955 6.581 2.415 3.450 Minimum 4 75 26 12 Maximum 19 99 34 22 Sum 196 1751 588 326
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
Responden Pendididkan
Ayah Pendidikan
Ibu Pekerjaan
Ayah Pekerjaan
Ibu Penghasilan
Ayah Penghasilan
Ibu Fasilitas Tot
Skor 40 5 3 1 1 1 1 2 14 39 7 7 1 1 1 1 3 21 38 3 3 1 1 1 1 3 13 34 7 3 1 2 2 1 3 19 35 5 3 1 2 1 1 3 16 31 5 1 1 1 1 1 4 14 44 3 3 1 1 1 1 5 15 36 5 7 1 2 1 1 3 20 32 5 3 1 1 1 1 4 16 42 3 3 1 1 1 1 3 13 46 3 3 1 1 1 1 3 13 41 7 7 1 2 1 1 3 22 33 7 7 1 2 1 1 3 22 49 3 3 1 1 1 1 3 13 37 5 3 1 1 1 1 3 15 47 5 7 2 1 2 1 3 21 43 3 3 1 1 1 1 2 12 48 7 3 2 1 2 1 3 19 45 3 3 1 1 1 1 3 13 50 5 3 1 1 1 1 3 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA
Resp. B1 B2 B3 B5 B6 B8 B9 B10 B11 B12 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B32 Tot
Persepsi
40 2 2 2 2 3 1 2 4 4 4 3 3 4 2 2 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 82
39 4 1 1 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 75
38 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 90
34 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 80
35 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 93
31 3 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 87
44 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 75
36 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 1 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 93
32 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 83
42 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 85
46 2 2 2 2 3 1 2 4 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 89
41 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 2 2 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 87
33 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 85
49 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 88
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 87
47 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 87
43 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 99
48 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 94
45 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 97
50 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
FASILITAS KHUSUS YANG DIMILIKI ORANG TUA Resp. f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 f8 f9 f10 f11 f12 f13 f13b f14 f15 f16 f17 tot skor
40 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 5 39 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 7 38 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6 34 1 1 0 0 0 0 2 3 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 11 35 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 1 8 31 1 1 0 0 2 2 0 3 0 3 0 0 3 2 0 0 0 0 17 44 1 1 1 1 0 2 0 3 3 0 0 0 3 2 0 1 0 1 19 36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 3 2 0 2 0 0 12 32 1 1 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 3 2 1 0 0 0 14 42 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 2 0 0 8 46 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 1 1 0 1 11 41 1 1 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 2 0 1 0 0 12 33 1 0 0 1 0 2 0 3 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 12 49 1 1 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 10 37 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 6 47 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 8 43 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 4 48 1 1 0 0 0 2 0 3 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 12 45 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 6 50 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA
Responden B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B11 Tot
Minat 40 4 4 3 3 3 4 3 4 2 30 39 4 3 3 3 4 4 3 3 3 30 38 4 3 4 4 3 3 3 3 3 30 34 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 31 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31 44 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 36 2 3 3 3 3 4 3 2 4 27 32 3 4 4 3 3 3 2 3 3 28 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26 46 3 3 3 3 3 3 2 4 4 28 41 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 33 4 4 4 4 4 4 3 4 2 33 49 4 3 2 3 3 4 2 3 3 27 37 2 3 4 3 3 3 3 3 3 27 47 3 3 3 4 3 4 3 3 3 29 43 3 3 4 4 3 4 4 4 3 32 48 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29 45 3 3 4 4 3 4 3 3 3 30 50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 UJI NORMALITAS
DAN UJI LINEARITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
NORMALITAS NPar Tests Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum TP 20 87.55 6.581 75 99 TM 20 29.40 2.415 26 34 TSSEOR 20 16.30 3.450 12 22
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TP TM TSSEOR N 20 20 20
Mean 87.55 29.40 16.30 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 6.581 2.415 3.450
Absolute .117 .152 .197 Positive .083 .152 .197
Most Extreme Differences
Negative -.117 -.110 -.133 Kolmogorov-Smirnov Z .522 .679 .880 Asymp. Sig. (2-tailed) .948 .745 .421
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LINEARITAS
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA
Means Report TM
TSSEOR Mean N Std. Deviation 12 32.00 1 . 13 28.20 5 1.789 14 30.50 2 .707 15 29.33 3 4.041 16 27.50 2 .707 19 29.00 2 .000 20 27.00 1 . 21 29.50 2 .707 22 33.50 2 .707 Total 29.40 20 2.415
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig. TM * TSSEOR Between
Groups (Combined) 63.333 8 7.917 1.835 .173
Linearity 7.651 1 7.651 1.773 .210 Deviation
from Linearity
55.683 7 7.955 1.843 .175
Within Groups 47.467 11 4.315 Total 110.800 19
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared TM * TSSEOR .263 .069 .756 .572
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI
MULIA
Means Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent TM * TP 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%
Report TM
TP Mean N Std. Deviation 75 32.00 2 2.828 80 29.00 1 . 82 30.00 1 . 83 28.00 1 . 85 29.50 2 4.950 87 30.25 4 2.986 88 27.00 1 . 89 28.00 1 . 90 30.00 1 . 93 27.00 2 .000 94 29.00 1 . 95 27.00 1 . 97 30.00 1 . 99 32.00 1 . Total 29.40 20 2.415
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig. TM * TP Between
Groups (Combined) 51.550 13 3.965 .402 .921
Linearity 6.726 1 6.726 .681 .441 Deviation from
Linearity 44.824 12 3.735 .378 .928
Within Groups 59.250 6 9.875 Total 110.800 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 Korelasi Product
Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Correlations Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N KP 3.05 .605 20 KM 3.15 .489 20 KSSEOR 3.30 .571 20
Correlations
KP KM KSSEOR Pearson Correlation 1 -.027 -.350
Sig. (2-tailed) . .911 .130
KP
N 20 20 20 Pearson Correlation -.027 1 .019
Sig. (2-tailed) .911 . .937
KM
N 20 20 20 Pearson Correlation -.350 .019 1
Sig. (2-tailed) .130 .937 .
KSSEOR
N 20 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 DAFTAR
DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Distribusi Frekuensi
Data yang diperoleh dari hasil penelitian status sosial ekonomi orang
tua, persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah
di SMA Budi Mulia dibuat daftar distribusi frekuensi. Untuk membuat
distribusi frekuensi rumus yang digunakan adalah PAN II. Adapun rincian
perhitungan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Data Status Sosial Ekonomi 12 15 13 16 13 16 13 19 13 19 13 20 14 21 14 21 15 22 15 22
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan
interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi.
Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan
bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut
maka diperoleh hasil:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Skor Max = 22
Skor Min = 12
Mean = F∑Χ∑ 1
= 20
326
= 16,3
Median = 15
Modus = 13
Standar deviasi = 3,450
Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah
selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan
interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar
deviasi dari variabel status sosial ekonomi orang tua kedalam rumus
PAN II. Rincian perhitungannya adalah:
• M + 2S
16,3 + 2(3,450) = 23,2
? diatas 24 (Sangat Tinggi)
• M + 1S dan M + 2S
16,3 + 1(3,450) = 19,75 dan 16,3 + 2(3,450) = 23,2
? 20 – 24 (Tinggi)
• M – 1S dan M + 1S
16,3 – 1(3,450) = 12,85 dan 16,3 + 1(3,450) = 19,75
? 13 – 19 (Cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
• M – 2S dan M – 1S
16,3 – 2(3,450) = 9,4 dan 16,3 – 1(3,450) = 12,85
? 9 – 12 (Rendah)
• M – 2S
16,3 – 2(3,450) = 9,4
? 8 (Sangat Rendah)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut:
Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 24 Sangat Tinggi
20-24 Tinggi 13-19 Cukup 9-12 Rendah
8 Sangat Rendah
b. Variabel Persepsi Siswa Tentang SMA Budi Mulia
Data Persepsi 75 87 75 88 80 89 82 90 83 93 85 93 85 94 87 95 87 97 87 99
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan
interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi.
Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut
maka diperoleh hasil:
Skor Max = 99
Skor Min = 75
Mean = F∑Χ∑ 1
= 20
1751
= 87,55
Median = 87
Modus = 87
Standar deviasi = 6,415
Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah
selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan
interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar
deviasi dari variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia kedalam
rumus PAN II. Rincian perhitungannya adalah:
• Diatas M + 2S
87,55 + 2(6,415) = 100,38
? diatas 100 (Sangat Baik)
• M + 1S dan M + 2S
87,55 + 1(6,415) = 93,965 dan 87,55 + 2(6,415) = 100,38
? 94 – 100 (Baik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
• M – 1S dan M + 1S
87,55 – 1(6,415) = 81,135 dan 87,55 + 1(6,415) = 93,965
? 81 - 93 (Cukup Baik)
• M – 2S dan M – 1S
87,55 – 2(6,415) = 74,72 dan 87,55 – 1(6,415) = 81,135
? 75 – 80 (Kurang Baik)
• M – 2S
87,55 – 2(6,415) = 74,72
? 74 (Sangat Kurang Baik)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut:
Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 100 Sangat Baik
94-100 Baik 81-93 Cukup Baik 75-80 Kurang Baik
74 Sangat Kurang Baik
c. Variabel Minat
Data Minat 26 29 27 30 27 30 27 30 27 30 27 31 28 32 28 33 29 34 29 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan
interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi.
Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan
bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut
maka diperoleh hasil:
Skor Max = 34
Skor Min = 26
Mean = 29,40
Median = 29
Modus = 27
Standar deviasi = 2,354
Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah
selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan
interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar
deviasi dari variabel Minat kedalam rumus PAN II. Rincian
perhitungannya adalah:
• Diatas M + 2S
29,4 + 2(2,354) = 34,108
? diatas 35 (Sangat Tinggi)
• M + 1S dan M + 2S
29,4 + 1(2,354) = 31,754 dan 29,4 + 2(2,354) = 34,108
? 32 - 35 (Tinggi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
• M – 1S dan M + 1S
29,4 – 1(2,354) = 27,046 dan 29,4 + 1(2,354) = 31,754
? 27 - 31 (Cukup)
• M – 2S dan M – 1S
29,4 – 2(2,354) = 24,692 dan 29,4 – 1(2,354) = 27,046
? 25 - 26 (Rendah)
• M – 2S
29,4 – 2(2,354) = 24,692
? 24 (SangatRendah)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut:
Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 35 Sangat Tinggi
32-35 Tinggi 27-31 Cukup 25-26 Rendah
26 Sangat Rendah
d. Variabel Fasilitas
Data Fasilitas 4 10 5 11 6 11 6 12 6 12 7 12 8 12 8 14 8 17 8 19
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan
interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan
bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut
maka diperoleh hasil:
Skor Max = 19
Skor Min = 4
Mean = 9,8
Median = 9
Modus = 8
Standar deviasi = 3,855
Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah
selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan
interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar
deviasi dari variabel Fasilitas kedalam rumus PAN II. Rincian
perhitungannya adalah:
• Diatas M + 2S
9,8 + 2(3,855) = 17,51
? diatas 18 (Sangat Lebih)
• M + 1S dan M + 2S
9,8 + 1(3,855) = 13,655 dan 9,8 + 2(3,855) = 17,51
? 14 - 18 (Lebih)
• M – 1S dan M + 1S
9,8 – 1(3,855) = 5,945 dan 9,8 + 1(3,855) = 13,655
? 6 – 13 (Cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
• M – 2S dan M – 1S
9,8 – 2(3,855) = 2,09 dan 9,8 – 1(3,855) = 5,945
? 2 – 5 (Minim)
• M – 2S
9,8 – 2(3,855) = 2,09
? 1 (Sangat Minim)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut:
Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 18 Sangat Lebih
14-18 Lebih 6-13 Cukup 2-5 Minim 1 Sangat Minim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN
PENELITIAN DAN SURAT
KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPITAN 9 TABEL R DAN
TABEL F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Tabel r
1 tail 0.01 0.05 0.15 0.3 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0.985 0.881 0.776 0.695 0.634 0.586 0.548 0.516 0.489 0.465 0.445 0.427 0.411 0.397 0.384 0.373 0.362 0.352 0.343 0.335 0.327 0.320 0.313 0.307 0.301 0.295 0.290 0.285 0.280 0.275 0.271 0.268 0.264 0.261 0.257 0.253 0.250 0.246 0.243 0.239 0.237 0.235 0.233 0.230 0.228 0.226 0.224 0.222 0.220 0.218
0.929 0.770 0.663 0.590 0.538 0.495 0.462 0.434 0.411 0.392 0.375 0.360 0.346 0.334 0.323 0.310 0.305 0.296 0.289 0.282 0.275 0.269 0.263 0.258 0.253 0.248 0.244 0.239 0.235 0.231 0.228 0.225 0.222 0.219 0.216 0.213 0.210 0.207 0.204 0.201 0.199 0.197 0.196 0.194 0.192 0.190 0.188 0.187 0.185 0.183
0.184 0.640 0.542 0.479 0.433 0.399 0.371 0.349 0.330 0.314 0.300 0.288 0.277 0.267 0.258 0.250 0.243 0.237 0.230 0.225 0.219 0.214 0.210 0.206 0.201 0.198 0.194 0.191 0.187 0.184 0.177 0.170 0.163 0.156 0.149 0.142 0.135 0.128 0.121 0.114 0.113 0.112 0.111 0.110 0.109 0.108 0.107 0.106 0.105 0.104
0.649 0.486 0.404 0.353 0.317 0.290 0.270 0.253 0.237 0.227 0.216 0.207 0.199 0.192 0.186 0.180 0.175 0.170 0.165 0.161 0.157 0.154 0.150 0.147 0.144 0.141 0.139 0.136 0.134 0.132 0.130 0.128 0.127 0.125 0.123 0.121 0.119 0.118 0.116 0.114 0.113 0.112 0.111 0.110 0.109 0.108 0.107 0.106 0.105 0.104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI