HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB...

58
HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Se-Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016) (Skipsi) Oleh Fitrija Marvelya PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER DENGANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS

VIII SMP SE-KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Se-Kecamatan TanjungKarang Barat Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016)

(Skipsi)

Oleh

Fitrija Marvelya

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

ii

ABSTRAK

HUBUNGAN SELF EFFICACY BERDASARKAN GENDER DENGAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Se-Kecamatan Tanjung

Karang Barat Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran

2015/2016)

Oleh

FITRIJA MARVELYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy

berdasarkan gender dengan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan

penelitian studi deskriptif dengan desain deskriptif. Sampel penelitian adalah

siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Tanjung karang Barat berjumlah 282 siswa

yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif

dan kuantitatif. Data kualitatif berupa skor jawaban kuisioner angket siswa dan

data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA, kemudian di

analisis menggunakan Microsoft Office Exel 2007 serta untuk mengetahui

perbandingan self efficacy dan hasil belajar siswa menggunakan uji statistik

menggunakan uji Beda Independent Sampel T dan uji Korelasi Kendall’s Tau.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa self Efficacy siswa se-Kecamatan Tanjung

karang Barat dalam kategori “Tinggi” (71.18 ± 0.48). Jika dipisahkan berdasarkan

aspek akademik Self Efficacy berkategori “Tinggi” (69.92 ± 0.52), capaian kedua

Page 3: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

iii

yaitu aspek sosial berkategori “Tinggi” (71.37 ± 0.59). Dan yang terakhir aspek

emosional berkategori “Tinggi” (72.26 ± 0.66).

Berdasarkan hasil Self Efficacy, jika dibedakan berdasarkan gender maka siswa

laki-laki memiliki Self Efficacy yang lebih unggul (71.44 ± 0.65) dibandingkan

siswa perempuan (70.92 ± 0.70). Dari hasil uji statistik diperoleh bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara siswa laki-laki dan perempuan. Selain

gender, dilakukan uji korelasi Kendall’s Tau untuk mengetahui hubungan Self

Efficacy dengan hasil belajar. Dari hasil uji statistik diperoleh bahwa terdapat

hubungan positif dengan keeratan hubungan “Sangat Rendah” antara Self Efficacy

dengan hasil belajar pada siswa laki-laki sedangkan pada siswa perempuan tidak

terdapat hubungan dengan keeratan hubungan “sangat rendah” Self Efficacy

dengan hasil belajar IPA.

Kata Kunci : Gender, Hasil Belajar, Self Efficacy

Page 4: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER DENGANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS

VIII SMP SE-KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Se-Kecamatan TanjungKarang Barat Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016)

Oleh

FITRIJA MARVELYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,
Page 6: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,
Page 7: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,
Page 8: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Batu Raja pada tanggal 08 Maret

1995, merupakan anak pertama dari dua bersaudara,

anak dari pasangan Bapak Zaidan Jauhari dengan Ibu

Eftina. Penulis beralamat di Jl. Samratulangi gang

masjid, No. 24 Gedong Air, Tanjung karang Barat,

Bandar Lampung. Nomer telepon 081272922240

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1998 di TK Darul Mutaqien

Kotabatu yang diselesaikan pada tahun 2000. Selanjutnya pada tahun 2000

penulis bersekolah di SD Negeri 1 Kotabatu, Ranau Selatan yang diselesaikan

pada tahun 2006. Pada tahun 2006 diterima di SMP Negeri 1 Warkuk Ranau

Selatan yang diselesaikan tahun 2009. Selanjutnya pada tahun 2009 penulis

masuk di SMA Negeri 16 Bandar Lampung dan selesai pada tahun 2012. Tahun

2012 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi melalui

jalur SNMPTN Tertulis.

Pada tahun 2015, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMP Negeri 2 Sumber Jaya dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di

Kabupaten Lampung Barat. Tahun 2016 peneliti melakukan penelitian di SMP se-

Kecamatan Tanjung karang Barat untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).

Page 9: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segalakemudahan, limpahan rahmad, rezeki, dan karunia yang Engkau berikan selama

ini. Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Ayahku (Zaidan Jauhari) dan Ibuku (Eftina)

Ayahku yang memberi tauladan bagi kami anak-anakmu, terima kasih atas segalapelajaran hidup, ilmu, motivasi dan pengorbananmu untuk menjadikanku anakyang lebih berguna. Ibuku yang baik hati, penuh cinta kasih, pengertian danpeduli yang rela berkorban untukku. Terima kasih atas doa, motivasi serta

perjuanganmu untuk menjadikanku terus maju.

Keluargaku (Fatimah dan Nizar Alzamna, Sandy Polanda danAlzafatia Khoirunissa)

Sosok paman dan bibi yang tidak pernah lelah memberi motivasi, bibi yang selalumenjadi tempat terbaik untuk berkeluh kesah. Adik-adikku yang selalu

menghiburku dan memberikan motivasi untuk kakakmu. Terimakasih untuk segalacinta, kasih sayang yang kalian berikan.

Sahabat-sahabatku tercinta seperjuangan Pendidikan Biologi 2012

Terimakasih untuk persahabatan, kekeluargaan, dan canda tawa kita selama inisemoga persahabatan kita kelakkan abadi sepanjang masa.

Para Pendidikku (Guru dan Dosen)

Terimakasih atas bimbingan yang diberikan padaku hingga aku dapat melihatdunia dengan ilmu.

Almamaterku tercinta.. Universitas Lampung

Page 10: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

x

Motto

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akanmengadakan baginya “jalan keluar” dan memberi rezeki dari arah

yang tak di sangka-sangka”(Qs. At-Thalaq: 2-3)

“Bertakwalah pada Allah maka Allah akan mengajarimu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”

(Qs. Al-Baqarah : 282)

“orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri merekamalakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus

dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak”(Aldus Huxley)

Page 11: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

xi

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu

syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “Hubungan

Self-Efficacy Berdasarkan Gender Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Se-Kecamatan Tanjung karang Barat ”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita,M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. BertiYolida, S.Pd, M.Pd.,selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat

selesai;

4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembimbing 1 telah memberikan

bimbingan,saran dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi serta bekal

ilmu untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam menjalani hidup

kedepannya;

Page 12: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

xii

5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd.,selaku Pembimbing 2 serta Pembimbing

Akademik yang yang telah memberikan bimbingan dan motivasi layaknya

orang tua di kampus dalam proses penyelesaian skripsi.

6. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan,

motivasi dan nasihat yang sangat berharga;

7. Kepala SMP Negeri 10 Bandar Lampung, Kepala SMP Wiyatama Bandar

Lampung, dan Kepala SMP DCC Global School Bandar Lampung yang telah

memeberikan izin untuk melaksanakan penelitian. Serta guru mitra seluruh

SMP se-Kecamatan Tanjung karang Barat yang telah membantu dan memberi

motivasi yang berharga. Dan siswa-siswi kelas VIII SMP se-Kecamatan

Tanjung karang Barat atas kerjasama yang baik selama penelitian;

8. Rekan-rekan Pendidikan Biologi 2012 terlebih rekan Kelas A,kakak dan adik

tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan dan keceriaannya;

9. Tim skripsiku Agung Dian Putra, Bagas Epafras S, dan Hesti Miranti, terima

kasih atas kekompakan, kebersamaanya, perjuangannya dan canda tawanya;

10. Kakak-kakakku tersayang (Ilham Anggara, Shinta Purnama, dan Fera Kurnia)

terima kasih untuk dukungan, semangat, bantuan, pengorbanan dan kasih

sayang kalian yang selalu menemani dalam susah dan senang.

11. Sahabat-sahabat terbaikku (Chatarina Lilia, Connyta Elvadola, Dian Hartika,

Lia Septya, Marina Asnusa dan Rizky Samty Ayuningtyas) terima kasih

untuk semangat, dukungan, bantuan dan kebersamaan kita selama ini dalam

susah dan senang;

12. Keluarga KKN dan PPL terbaikku (Bapak Sudiana, Ibu Noni, Kiki, Ridho,

Ermiyati, S.Pd, Maria Desti rita, S.Pd, Dienty Trianova, Inda Desnita, S.Pd,

Page 13: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

xiii

Nyoman Oke Stya, S.Pd dan Tri Gandi, S.Pd) terimakasih atas semangat,

dukungan, dan kekeluargaan yang telah kita alami bersama;

13. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita

semua. Amin.

Bandar Lampung, Februari 2017

Penulis

Fitrija Marvelya

Page 14: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

DAFTAR ISI

HalamanCOVER ........................................................................................................... iDAFTAR TABEL ........................................................................................... iiDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 7F. Kerangka Pikir ..................................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Self Efficacy.......................................................................................... 10B. Gender dalam Pembelajaran ............................................................... 15C. Hasil Belajar......................................................................................... 18

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 24B. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 24C. Desain Penelitian ................................................................................. 25D. Prosedur penelitian............................................................................... 26E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .................................................. 27F. Uji Persyaratan Instrumen ................................................................... 28G. Hasil Uji Coba Angket ........................................................................ 29H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 36B. Pembahasan ......................................................................................... 39

BAB V SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan .............................................................................................. 47B. Saran..................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

LAMPIRAN

1. Angket Self Efficacy siswa......................................................................... 532. Kisi-kisi Angket Self Efficacy siswa ......................................................... 553. Soal Penelitian............................................................................................ 574. Sebaran Soal............................................................................................... 615. Analisis Uji Statistik Data Penelitian......................................................... 686. Uji Validitas ............................................................................................... 747. Uji Reabilitas.............................................................................................. 768. Hasil Self Efficacy Siswa SMP Se-Kecamatan Tanjung karang Barat ...... 789. Hasil Belajar Siswa SMP Se-Kecamatan Tanjung karang Barat ............... 12110. Foto Penelitian ........................................................................................... 161

Page 16: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara hasil belajar IPA dengan ranah yang dimilikinya.......... 9

Page 17: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sampel penelitian ................................................................................. 25

2. Hasil uji validitas angket self-efficacy pertama.................................... 29

3. Hasil uji reliabilitas angket self-efficacy pertama ................................ 30

4. Hasil uji validitas angket self-efficacy kedua ....................................... 30

5. Hasil uji reliabilitas angket self-efficacy kedua.................................... 31

6. Kriteria penilaian hasil belajar siswa ................................................... 32

7. Kriteria penilaian self-efficacy yang dimiliki oleh siswa ..................... 33

8. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi............................................. 35

9. Karakteristik self efficacy siswa ........................................................... 36

10. Perbedaan Self Efficacy Berdasarkan Gender Siswa............................ 37

11. Hubungan self efficacy berdasarkan gender dengan hasil belajar ........ 38

Page 18: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinamika kehidupan masyarakat di era globalisasi pada abad 21 salah

satunya ialah sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional serta

memiliki kompetensi di berbagai bidang kehidupan. Menurut Sukmadinata

(dalam Ingridwati, 2003 : 6) manusia yang menjadi tuntutan dari

masyarakat global adalah manusia yang “unggul, bermoral, dan pekerja

keras”, sehingga mampu berkompetensi bukan saja dengan sesama warga

di suatu daerah dan negara tetapi juga dengan warga negara dan bangsa

lain.

Selain memberikan ilmu pengetahuan, pendidikan pada abad 21 disertai

dengan menanamkan nilai-nilai luhur dan menumbuh kembangkan sikap

terpuji untuk hidup dalam masyarakat yang sejahtera dan bahagia di lingkup

nasional maupun di lingkup antar bangsa dengan saling menghormati dan

saling dihormati (Badan Standar Pendidikan Nasional, 2010: 43). Komitmen

nasional tentang perlunya pendidikan karakter dapat diimplementasikan

dengan integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran, salah satunya yaitu

pembelajaran IPA.

Page 19: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

2

Para ahli pendidikan dan pembelajaran IPA menyatakan bahwa pembelajaran

IPA melibatkan siswa dalam berbagai ranah, yaitu ranah kognitif,

psikomotorik, dan afektif (Djojosoediro, 2010: 22).Pembelajaran IPA di

sekolah yang berpusat pada siswa dan menekankan pentingnya belajar aktif

berarti mengubah persepsi tentang guru yang selalu memberikan informasi

dan menjadi sumber pengetahuan bagi siswa. Proses pembelajaran IPA di

sekolah haruslah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi mereka dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang diperlukan dirinya. Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh peserta

didik adalah sikap percaya diri (self efficacy). self efficacy merupakan salah

satu faktor internal penting yang dapat mempengaruhi prestasi akademis

seseorang(Ishtifa, 2011 : 23).

Untuk mendorong siswa agar mencapai hasil belajar yang optimal, siswa

membutuhkan efikasi diri dalam belajar. Bandura (dalam Ishtifa, 2011 : 25)

mengartikan efikasi diri (self-efficacy) sebagai keyakinan akan kemampuan

individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian tindakan

yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Bandura

mengatakan bahwa efikasi diri berperan penting terhadap motivasi akademik

yang menunjang keberhasilan siswa dalam belajar untuk mencapai prestasi

(Bandura. 1994: 2).

Seseorang yang memiliki sikap efikasi diri yang baik tidak mudah menyerah

dalam menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan. Menurut Schultz (

dalam Ishtifa, 2011 : 24 ) Seseorang yang mempunyai self efficacy tinggi

Page 20: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

3

mereka percaya dapat secara efektif menghadapi kejadian- kejadian dan

situasi tertentu, karena mereka mengharapkan kesuksesan dalam menghadapi

rintangan, mereka tekun pada tugas. Individu ini mempunyai kepercayaan diri

yang sangat bagus pada kemampuan mereka. Self efficacy yang tinggi

mengurangi rasa takut, mempertinggi aspirasi, dan memperbaiki pemecahan

masalah, dan mampu berfikir analitik .

Self efficacy dinilai penting sebagai faktor internal yang mendorong siswa

untuk berprestasi dan mempengaruhi pilihan siswa dalam aktivitas belajar.

Siswa dengan self efficacy yang tinggi umumnya bersikap tekun dan mudah

menyerah ketika berhadapan dengan kegagalan ataupun kesulitan dalam

pembelajaran (Santrock, 2008 : 216).Berbeda dengan individu yang tidak

memiliki self efficacy yang tinggi, diartikan mereka sama saja barhadapan

dengan kegagalan karena yang ada dalam pikiran mereka hanyalah tentang

perasaan gagal(Zimmerman (dalam Ishtifa, 2011 : 24 )).Self efficacy

(kemampuan diri) merupakan evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau

kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan

mengatasi hambatan.

Beberapa penitili juga berhasil menunjukan bahwa keyakinan self efficacy

berhubungan positif dalam mempengaruhi prestasi akademik. Hal ini

dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho pada tahun 2007

yang berjudul “ hubungan antara self efficacy, penyesuaian diri dengan

prestasi akademik mahasiswa “ menunjukan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara self efficacy dan prestasi akademik mahasiswa.

Page 21: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

4

Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi

pula prestasi akademik mahasiswa ( Majidah, 2012 : 3).

Dalam penelitian lain, Kuo ( dalam Gunawan, 2000 : 3 ) menemukan adanya

hubungan yang moderat antara self efficacy dengan etika dalam menjaga

informasi pribadi. Perempuan menunjukan tingkat self efficacy yang lebih

tinggi dari pada laki-laki. Kepercayan diri siswa dalam sekolah terlihat saat

siswa tersebut ingin melontarkan pendapatnya di depan kelas tanpa rasa ragu.

Kadang kala gejala ketidak percayaan diri muncul tiba-tiba tanpa disadari

oleh seseorang ketika melakukan sesuatu, sehingga orang tersebut tidak bisa

mengeluarkan kemampuannya dengan optimal.

Tidak hanya di dalam pembelajaran, bahkan self-efficacy siswa masih belum

optimal dengan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari penelitian yang

dilakukan oleh Mahyuddin (2006: 69) yang berpendapat bahwa adanya

hubungan self-efficacy dengan hasil belajar siswa. Siswa dengan self-efficacy

tinggi mempunyai penampilan hasil belajar yang lebih bagus dibandingkan

dengan siswa yang mempunyai self-efficacy rendah.

Selain mempengaruhi hasil belajar self efficacy juga dipengaruhi oleh gender.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman dan Martinez-Pons

(1990) menunjukan hasil analisis mengenai perbedaan jenis kelamin.

Menurut Santrock (2008 : 194 ) Dalam faktor psikis gender juga berpengaruh

dalam prestasi belajar karena gender merupakan dimensi sosiokultural dan

psikologis dari pria dan wanita.

Page 22: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

5

Dalam studi nasional tentang prestasi Ilmu Pengetahuan Alam, anak laki-laki

memang mendapatkan prestasi yang sedikit lebih baik dalam Ilmu

Pengetahuan Alam bila dibandingkan dengan anak perempuan di kelas empat,

delapan, dan dua belas (National Assessment Of Educational Progress

(2005,dalam Santrock,2011 : 223 )). Kemudian dalam studi lain dari

Burkham,Lee & Smerdon(dalam santrock,2011 : 223) yang berfokus pada

pelajar kelas delapan dan sepuluh, anak laki-laki mendapatkan nilai yang

lebih tinggi dari anak perempuan dalam tes ilmu pengetahuan alam, terutama

diantara siswa-siswa dengan kemampuan menengah dan tinggi. Banyak ahli

gender yakin bahwa adanya perbedaan gender dalam matematika dan ilmu

pengetahuan alam disebabkan oleh pengalaman yang dimiliki oleh anak laki-

laki dan anak perempuan Meece & Scantlebury ( 2006, dalam Santrock,

2011 : 223).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti bermaksud untuk melakukan

penelitian pada Sekolah Menengah Pertama baik Negeri maupun Swasta

yang ada di kecamatan Tanjung Karang Barat. Peneliti akan melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Self Efficacy Berdasarkan Gender dengan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Se-Kecamatan

Tanjung Karang Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Page 23: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

6

1. Bagaimana karakteristik self efficacy siswa SMP kelas VIII yang ada di

Kecamatan Tanjung karang Barat ?

2. Apakah terdapat perbedaan antara self-efficacy laki-laki dengan self-

efficacy perempuan pada siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Tanjung

karang Barat ?

3. Apakah terdapat hubungan self-efficacy berdasarkan gender dengan hasil

belajar IPA siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Tanjung karang Barat ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan karakteristik self efficacy siswa SMP kelas VIII yang ada

di Kecamatan Tanjung karang Barat.

2. Mengetahui perbedaan antara self-efficacy laki-laki dengan self-efficacy

perempuan pada siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Tanjung karang

Barat.

3. Mengetahui hubungan self-efficacy berdasarkan gender dengan hasil

belajar IPA siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Tanjung karang Barat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan dan pengembangan diri serta

acuan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

2. Bagi siswa, sebagai motivasi untuk memaksimalkan keyakinan dirinya

agar mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

Page 24: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

7

3. Bagi guru, sebagai tambahan pengetahuan mengenai self efficacy sehingga

diharapkan guru mampu meningkatkan self efficacy siswa agar mencapai

prestasi belajar yang lebih baik..

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari anggapan yang berbeda terhadap masalah yang akan

dibahas maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Karakteristik self efficacy siswa yang dimaksud yaitu keyakinan siswa

dalam menguasai situasi dan memberikan hasil positif dengan tiga aspek

yang dinilai, yaitu akademik, sosial, dan emosional. Pengukuran self-

efficacy diambil dengan menggunakan angket sederhana Self-Efficacy

Questionnaire for Children (Muris, 2001: 145-149).

2. Gender yang dimaksud merupakan istilah dari dua macam jenis kelamin

seseorang, yaitu laki-laki dan perempuan.

3. Hasil belajar yang diambil sebagai data kuantitatif adalah hasil belajar

ranah kognitif yang diperoleh dari tes yang terdiri dari soal-soal ujian

nasional dari tahun 2008 hingga tahun 2014 yang disesuaikan dengan

materi yang telah dipelajari siswa.

4. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di tiga SMP

se-Kecamatan Tanjung karang Barat Bandar Lampung tahun ajaran

2015/2016 dengan sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil

dengan pertimbangan tertentu sehingga didapatkan jumlah sampel antara

siswa laki-laki dan perempuan sama.

Page 25: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

8

F. Kerangka Pikir

Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu proses penting dalam proses

pembelajaran. Baik buruknya proses kegiatan belajar mengajar, berpengaruh

terhadap hasil belajar. Walaupun begitu, kegiatan belajar mengajar juga

dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti bahan dan alat evaluasi pembelajaran,

sarana dan prasana yang ada dalam proses pembelajaran, lingkungan sekolah,

keadaan peserta didik, cara mengajar guru, dan self efficacy siswa.

Self efficacy siswa merupakan keyakinan siswa dalam menguasai situasi,

terutama dalam proses pembelajaran. Semakin tinggi self efficacy siswa maka

semakin baik juga siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

Namun, tinggi rendahnya self efficacy juga dipengaruhi oleh faktor eksternal

dan internal. Faktor internal berupa budaya, ekonomi, kesulitan tugas, latar

belakang keluarga, dan reward dan faktor eksternalnya berupa usia,

kemampuan diri, dan gender.

Gender yang terdiri dari laki-laki dan perempuan mempunyai pengaruh

terhadap self efficacy dengan salah satu gender yang memiliki self efficacy

lebih tinggi dari yang lainnya. Self efficacy mempunyai hubungan positif

dengan kegiatan belajar mengajar yang menjadikan hasil belajar juga menjadi

lebih positif. Hasil belajar yang merupakan ranah kognitif juga dapat

memberikan dampak positif bagi self efficacy siswa yang merupakan ranah

afektif. Jadi, semakin tinggi self efficacy siswa maka semakin tinggi hasil

belajarnya dan begitupun sebaliknya.

Page 26: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

9

Gambar 1. Hubungan antara hasil belajar dengan ranah yang dimilikinya.

Faktor Eksternal:1. Budaya2. Ekonomi3. Kesulitan tugas4. Latar belakang keluarga5. Reward

Faktor Internal:1. Gender2. Usia3. Kemampuan diri

Self efficacySelf efficacy

Hasil Belajar

Self efficacy Siswa

Kegiatan BelajarMengajar

Guru

Peserta Didik

Sarana dan Prasarana

Bahan dan AlatEvaluasi

Lingkungan

Ranah AfektifRanah Kognitif

Page 27: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Self-Efficacy

Self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuan

diri sendiri untuk dapat meningkatkan kinerjanya dan menghasilkan suatu

penyelesaian masalah yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka

(Bandura, 1994: 2).

Self-efficacy dapat menimbulkan dampak bagi seseorang sehingga setiap

individu mempunyai pemikiran bagaimana merasakan, berpikir, memotivasi

diri dan berperilaku dalam menghadapi suatu masalah. Dampak tersebut

dihasilkan melalui empat proses utama yaitu, proses kognitif, motivasi, afektif

dan seleksi (Bandura. 1994: 2).

1. Proses kognitif

Dalam melakukan tugas akademiknya, individu menetapkan tujuan dan

sasaran perilaku sehingga individu dapat merumuskan tindakan yang tepat

untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan sasaran pribadi tersebut

dipengaruhi oleh penilaian individu akan kemampuan kognitifnya. Fungsi

kognitif memungkinkan individu untuk memprediksi kejadian-kejadian

sehari-hari yang akan berakibat pada masa depan. Asumsi yang timbul

pada aspek kognitif ini adalah semakin efektif kemampuan individu dalam

analisis dan dalam berlatih mengungkapkan ide-ide atau gagasan-gagasan

Page 28: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

11

pribadi, maka akan mendukung individu bertindak dengan tepat untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Proses motivasi

Motivasi individu timbul melalui pemikiran optimis dari dalam dirinya

untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Individu berusaha

memotivasi diri dengan menetapkan keyakinan pada tindakan yang akan

dilakukan, merencanakan tindakan yang akan direalisasikan.

3. Proses afeksi

Afeksi terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam

menentukan intensitas pengalaman emosional. Afeksi ditujukan dengan

mengontrol kecemasan dan perasaan depresif yang menghalangi pola-pola

pikir yang benar untuk mencapai tujuan. Proses afeksi berkaitan dengan

kemampuan mengatasi emosi yang timbul pada diri sendiri untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Kepercayaan individu terhadap kemampuannya

mempengaruhi tingkat stres dan depresi yang dialami ketika menghadapi

tugas yang sulit atau bersifat mengancam. Individu yang yakin dirinya

mampu mengontrol ancaman tidak akan membangkitkan pola pikir yang

mengganggu. Individu yang tidak percaya akan kemampuannya yang

dimiliki akan mengalami kecemasan karena tidak mampu mengelola

ancaman tersebut.

4. Proses seleksi

Proses seleksi berkaitan dengan kemampuan individu untuk menyeleksi

tingkah laku dan lingkungan yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Ketidakmampuan individu dalam melakukan seleksi tingkah

Page 29: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

12

laku membuat individu tidak percaya diri, bingung, dan mudah menyerah

ketika menghadapi masalah atau situasi sulit. Self-efficacy dapat membentuk

hidup individu melalui pemilihan tipe aktivitas dan lingkungan. Individu akan

mampu melaksanakan aktivitas yang menantang dan memilih situasi yang

diyakini mampu untuk ditangani. Individu akan memelihara kompetensi,

minat, hubungan sosial atas pilihan yang ditentukan (Bandura. 1994: 2).

Self-efficacy dalam diri siswa dapat ditingkatkan melalui beberapa strategi

sebagaimana diungkapkan Santrock (2008: 217), antara lain:

1. Mengajarkan strategi-strategi spesifik, seperti menguraikan dan merangkum

yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berfokus pada tugas

mereka.

2. Membimbing siswa dalam menetapkan tujuan. Membantu siswa menciptakan

tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek

terutama membantu siswa untuk menilai kemajuan mereka.

3. Pertimbangkan kemampuan menguasai. Memberikan penghargaan yang

berkaitan dengan kinerja kepada siswa saat berhasil menguasai pelajaran.

4. Kombinasikan pelatihan strategi dengan tujuan. Kombinasi dari pelatihan

strategi dan penetapan tujuan dapat meningkatkan self-efficacy serta

perkembangan keterampilan siswa. Berikan umpan balik kepada siswa

mengenai strategi pembelajaran mereka yang berhubungan dengan kinerja

mereka.

5. Berikan dukungan kepada siswa. Dukungan positif dapat datang dari

guru, orang tua, dan teman sebaya. Kadang-kadang seorang guru hanya

perlu mengatakan kepada siswa, “ kamu dapat melakukannya”.

Page 30: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

13

6. Pastikan siswa tidak terlalu emosional dan gelisah. Ketika siswa terlalu

merasa khawatir dan merasa menderita mengenai prestasi mereka, self-

efficacy mereka akan hilang.

7. Berikan siswa model dewasa dan teman sebaya yang positif.

Karakteristik-karakteristik tertentu dari model ini dapat membantu siswa

mengembangkan self-efficacy mereka. Contohnya, siswa yang mengamati

guru dan teman sebaya yang secara efektif mengatasi serta menguasai

tantangan serta menguasai tantangan sering kali mengadopsi perilaku

model tersebut. Permodelan terhitung efektif terutama dalam

meningkatkan self-efficacy ketika siswa mengamati keberhasilan teman

sebaya yang berkemampuan serupa dengan mereka.

Efikasi diri didapatkan, diperoleh, atau berkurang melalui salah satu atau

kombinasi dari empat sumber, yaitu pengalaman menguasai sesuatu, modeling

sosial, persuasi sosial, dan kondisi fisik dan emosional (Feist, 2010: 213).

1. Pengalaman menguasi sesuatu

Sumber yang paling berpengaruh dari efikasi diri adalah pengalaman

mengenai sesuatu, yaitu performa masa lalu. Secara umum, performa yang

berhasil akan meningkatkan ekspektasi mengenai kemampuan; kegagalan

cenderung akan menurunkan hal tersebut.

2. Modeling sosial

Efikasi diri meningkat saat kita mengobservasi pencapaian orang lain yang

mempunyai kompetensi yang setara, namun akan berkurang saat kita

melihat rekan sebaya kita gagal. Saat orang lain tersebut berbeda dari kita,

modeling sosial akan mempunyai efek yang sedikit dalam efikasi diri kita.

Page 31: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

14

Seorang pengecut tua yang tidak aktif yang melihat seorang pemain sirkus

muda yang aktif dan pemberani berhasil berjalan di atas tambang tinggi,

akan diragukan untuk mempunyai peningkatan ekspektasi dalam

melakukan ulang hal tersebut.

3. Persuasi sosial

Efikasi diri dapat juga diperoleh dari persuasi sosial. Dampak dari sumber

ini cukup terbatas, tetapi di bawah kondisi yang tepat, persuasi dari orang

lain dapat meningkatkan atau menurunkan efikasi diri. Kondisi pertama

adalah bahwa orang tersebut harus mempercayai pihak yang melakukan

persuasi. Kata-kata dari sumber yang terpercaya mempunyai daya yang

lebih efektif dibandingkan dengan hal yang sama dari sumber yang tidak

terpercaya. Meningkatkan efikasi diri melalui persuasi sosial, dapat

menjadi efektif hanya bila kegiatan yang ingin didukung untuk dicoba

berada dalam jangkauan perilaku seseorang. Sebanyak apa pun persuasi

verbal dari orang lain tidak dapat mengubah penilaian seseoarang

mengenai kemampuan dirinya untuk berlari 100 meter dalam waktu di

bawah 8 detik.

4. Kondisi fisik dan emosional, sumber terakhir dari efikasi diri adalah

kondisi fisiologis dan emosioanal dari seseorang. Emosi yang kuat

biasanya akan mengurangi performa saat seseorang mengalami ketakutan

yang kuat, kecemasan yang akut, atau tingkat stres yang tinggi,

kemungkinan akan mempunyai ekspektasi efikasi yang rendah (Feist,

2010: 213).

Page 32: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

15

Keyakinan self-efficacy bukan merupakan penilaian tentang kemampuan

seseorang secara objektif, tetapi penilaian sesseorang mengenai apa yang

dapat dicapainya dengan keterampilan yang dimilikinya, sehingga self-efficacy

menilai apa yang dapat ia lakukan, bukan apa yang ia miliki (Noer, 2012).

Kemampuan untuk mentrasnfer materi pelajaran adalah salah satu aspek dari

efikasi diri pengajaran, tetapi efikasi diri pengajaran juga meliputi keyakinan

bahwa seseoarang dapat memelihara kelas yang merupakan tempat yang

menyenangkan untuk belajar dan keyakinan terhadap kemungkinan untuk

mendapatkan sumber-sumber serta membuat orangtua terlibat secara positif

dalam pembelajaran anak-anak (Santrock, 2008 : 216).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Self-efficacy salah satunya

adalah jenis kelamin (gender). Menurut Bandura (1997: 212) tinggi rendahnya

efikasi diri seseorang dalam tiap tugas sangat bervariasi. Hal ini disebabkan

oleh adanya beberapa faktor yang berpengaruh dalam mempersepsikan

kemampuan diri individu.

B. Gender

Banyak orang yang sudah meyakini bahwa antara pria dan wanita tidak

terdapat perbedaan dalam hal inteligensi. Banyak pula penelitian yang

membuktikan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara inteligensi pria

dengan inteligensi wanita. Dari tes-tes yang telah diberikan, wanita terutama

berkelebihan dalam hal mengerjakan tes-tes yang menyangkut penggunaan

bahasa, hafalan-hafalan, reaksi-reaksi estetika serta masalah-masalah sosial.

Dilain pihak, laki-laki berkelebihan dalam penalaran abstrak, penguasaan

Page 33: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

16

matematik, mekanika, atau structural skills. Selama antara pria dan wanita

terdapat perbedaan fisik dan psikis, latihan, pengalaman, pola hidup,

kebutuhan dan minatnya. Maka kita hanya akan mendapati kenyataan, bahwa

tes-tes inteligensi tidak akan mengukur secara akurat tentang perbandingan

antara kapasitas mental wanita dengan kapasitas mental pria. Dengan

demikian, kita masih mengalami kesulitan untuk mengatakan bahwa “wanita

lebih rendah, atau sama atau lebih superior daripada pria dalam hal

inteligensi” (Soemanto, 2006 : 157).

Gender merujuk pada konsep laki-laki atau peempuan berdasarkan dimensi sosial

budaya dan psikologi. Gender dibedakan dari jenis kelamin, yang melibatkan

dimensi biologis dari perempuan atau laki-laki. Peran gender (gender roles)

adalah harapan sosial yang menentukan bagaimana laki-laki dan perempuan

seharusnya berpikir, bertindak dan merasakan (Santrock, 2008 : 217).

Menurut Lippa (2005, dalam Santrock, 2008 : 217) ada berbagai cara untuk

memandang perkembangan gender. Beberapa menekankan faktor biologis

dalam perilaku laki-laki dan perempuan yang lain menekankan sosial atau

kognitif. . Beberapa pendekatan biologis menjelaskan perbedaan-perbedaan

dalam otak perempuan dan laki-laki.

Satu pendekatan berfokus pada perbedaan antara perempuan dan laki-laki di

dalam corpus collosum, sekumpulan serat saraf yang menggabungkan dua

belahan otak Le Doux (dalam Santrock, 2008: 218). Corpus collosum pada

perempuan lebih besar daripada pada laki-laki dan ini menjelaskan mungkin

perempuan lebih sadar dibandingkan dengan laki-laki tentang emosi mereka

Page 34: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

17

sendiri dan emosi orang lain. Ini bisa terjadi karena otak kanan mampu

meneruskan lebih banyak informasi tentang emosi ke otak kiri. Bagian otak yang

terlibat dalam pengungkapan emosional menunjukan lebih banyak aktivitas

metabolis pada perempuan dibandingkan pada laki-laki Gur, dkk (dalam

Santrock, 2008: 218).

Selain itu, bagian lobus parietal (salah satu cuping otak di bagian ujung kepala)

yang berfungsi dalam keterampilan visual dan ruang pada laki-laki lebih besar

daripada perempuan Frederikse (dalam Santrock, 2008: 218). Namun, Lippa

(dalam Santrock, 2008 : 218) menyatakan bahwa otak perempuan dan laki-laki

mempunyai lebih banyak kemiripan ketimbang perbedaannya. Singkatnya,

biologi bukan menjadi tujuan untuk isu sikap dan perilaku gender. Pengalaman

sosialisasi anak-anak memegang peranan yang sangat penting.

Di sekolah dasar, anak laki-laki biasanya bergaul dengan anak laki-laki dan anak

perempuan dengan anak perempuan. Psikolog perkembangan Eleanor Maccoby,

yang telah mempelajari gender selama beberapa dekade, yakin bahwa kawan-

kawan sebaya memainkan peran sosialisasi gender yang sangat penting, saling

mengajari apa itu perilaku gender yang bisa diterima dan yang tidak bisa diterima

(Santrock, 2008: 218).

Persoalan perbedaan jender dalam kecerdasan atau pencapaian akademis telah

diperdebatkan selama berabad-abad, dan masalah itu telah menjadi sesuatu yang

sangat penting sejak awal 1970-an. Hal terpenting untuk tetap diingat tentang

perdebatan ini ialah bahwa belum seorang pun peneliti yang bertanggung jawab

penuh menyatakan bahwa setiap perbedaan pria-wanita dalam setiap ukuran

Page 35: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

18

kemampuan intelektual adalah besar kalau dibandingkan dengan jumlah

keragaman dalam masing-masing jenis kelamin. Dengan kata lain, bahkan dalam

bidang dimana perbedaan jender yang sesungguhnya ditemukan, perbedaan-

perbedaan ini hanyalah begitu kecil dan begitu beragam sehingga hanya

mempunyai sedikit konsekuensi praktis (Fennema, dkk (dalam Slavin, 2008:

159)).

Penyebab terpenting ialah bahwa wanita dalam masyarakat kita secara tradisional

telah dihambat untuk mempelajari matematika dan karena itu mengambil lebih

sedikit mata kuliah matematika daripada pria. Bahkan, ketika wanita mulai

mengambil lebih banyak mata kuliah matematika selama dua dasawarsa terakhir,

kesenjangan jender dalam SAT dan dalam ukuran lainnya telah menurun terus-

menerus (National Center for Education Statistics (dalam Slavin, 2008: 159)).

C. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan puncak dari tindak belajar sedangkan bagi guru

tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2009: 3). Selain itu, Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar

siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian

tujuan pengajaran. Pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan

mental siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 4). Hasil belajar merujuk pada

Page 36: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

19

prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya

dan derajat perubahan tingkah laku siswa (Hamalik, 2008: 159). Hasil belajar

dapat diketahui dengan adanya evaluasi hasil belajar (Dimyati dan Mujiono,

2009: 201). Evaluasi belajar sendiri adalah kegiatan yang berupaya untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang

ditetapkan.

Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk

mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan

siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam

penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan

yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek

kognitif adalah tes.

Hasil belajar sebagai keberhasilan suatu tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga

domain (ranah) oleh Bloom yakni:

1. Ranah Kognitif

Ranah Kognitif berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek

intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu dalam dirinya apabila

telah terjadi perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan terjadi. Hasil

belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai

produk dari proses belajar. Perilaku ini sejalan dengan keterampilan proses

Page 37: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

20

sains, tetapi yang karakteristiknya untuk mengembangkan kemampuan

berfikir siswa.

Krathwohl merevisi Taksonomi Bloom dalam jurnal Theory into Practice

berjudul A Revision of Bloom's Taxonomy:An Overview, membedakan

aspek kognitif atas enam jenjang (Siyamta, 2013: 13).

2. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, dari

nilai dan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya apabila ia telah

memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi (Sudaryono, 2012: 46-47).

Ciri-ciri afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku.

a. Penerimaan (receiving), mencakup kepekaan akan adanya suatu

rangsangan dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan tersebut,

yang dinyatakan dengan memperhatikan sesuatu, walaupun perhatian

itu masih bersifat pasif. Dipandang dari segi pembelajaran, jenjang ini

berhubungan dengan upaya menimbulkan, mempertahankan, dan

mengarahkan perhatian siswa.

b. Partisipasi (responding), mencakup kerelaan untuk memperhatikan

secara aktif dan turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan, yang

dinyatakan dengan memberikan suatu reaksi terhadap rangsangan yang

disajikan.

c. Penilaian/ penentuan sikap (valuing), mencakup kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu dan memposisikan diri sesuai

dengan penilaian itu. Artinya, mulai terbentuk suatu sikap yang

Page 38: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

21

dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap

batin, baik berupa perkataan maupun tindakan.

d. Organisasi (organization), mencakup kemampuan untuk membentuk

suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan,

yang dinyatakan dalam pengembagan suatu perangkat nilai, jenjang ini

berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda,

menyelesaikan konflik di antara nilai-nilai tersebut, serta mulai

membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal.

e. Pembentukan pola hidup (characterization by a value or value

complex), mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai

kehidupan sedemikian rupa, sehingga dapat menginternalisasikan

dalam diri dan menjadikannya sebagai pedoman yang nyata dan jelas

dalam kehidupan sehari-hari, yang dinyatakan dengan adanya

pengaturan hidup dalam berbagai bidang kehidupan.

3. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan

(skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman

belajar tertentu (Sudaryono, 2012: 47). Hal-hal yang berkaitan dengan

ranah psikomotor antara lain: menirukan, memanipulasi, pengalamiahan,

artikulasi (Siyamta, 2013: 17).

Menurut Slameto (dalam Suwardi, 2012: 2) ada dua faktor mempengaruhi

keberhasilan seseorang dalam belajar, yaitu faktor intern (dari dalam diri siswa)

meliputi : faktor jasmaniah (seperti : kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis

(seperti : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan),

Page 39: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

22

dan keaktifan siswa dalam bermasyarakat, serta faktor ektern yang meliputi:

faktor keluarga (meliputi : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang

tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (meliputi : metode mengajar,

kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, dan tugas rumah), faktor masyarakat (meliputi : kegiatan

siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat).

Selain faktor diatas, Dunkin (dalam Riyani, 2012: 19) menyatakan bahwa ada

sejumlah aspek dari faktor guru yang mempengaruhi kualitas proses belajar

mengajar yaitu : pertama, teacher formative experience meliputi jenis kelamin

serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka.

Kedua, teacher training experience meliputi pengalaman-pengalaman yang

berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru. Ketiga,

teacher properties adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang

dimiliki guru yaitu sikap guru terhadap profesinya, siswanya, motivasi dan

kemampuan baik dalam pengelolaan pembelajaran baik itu kemampuan dalam

merencanakan dan mengevaluasi maupun kemampuan dalam penguasaan materi

yang akan di ajarkan. Faktor kedua yang mempengaruhi keberhasilan proses

belajar mengajar adalah aspek siswa yang meliputi aspek latar belakang terdiri

dari jenis kelamin, tempat kelahiran, tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi

dan aspek sifat yang meliputi kemampuan dasar, sikap dan penampilan,

adakalanya siswa sangat aktif dan adakalanya siswa yang kita didik sangat

Page 40: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

23

pendiam dan malah yang sangat disayangkan siswa tersebut memiliki motivasi

yang rendah dalam belajar. Faktor ketiga adalah faktor sarana dan prasarana,

sarana merupakan segala sesuatu yang sangat mempengaruhi kelancaran proses

pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan

sekolah dan lain-lain sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang tidak

langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya

penerangan sekolah, kamar kecil dan sebagainya. Beberapa pengaruh tersebut

diantaranya adalah dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru dalam

mengajar serta dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar.

Faktor keempat adalah faktor lingkungan yang terdiri dari faktor organisasi kelas

dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas meliputi jumlah siswa

dalam satu kelas, organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan faktor iklim sosial-psikologis

menyangkut keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses

pembelajaran, baik yang internal (yaitu hubungan antara orang yang terlibat

dalam lingkungan perguruan tinggi misalnya iklim sosial antara siswa dengan

siswa, antara siswa dengan guru bahkan guru dengan pimpinan) maupun yang

eksternal (yaitu hubungan antara perguruan tinggi dengan orang tua siswa,

hubungan perguruan tinggi dengan perusahaan dan instansi pemerintah.

keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri sendiri yang berupa faktor

biologis seperti faktor kesehatan dan faktor psikologis seperti kecerdasan, bakat,

minat, perhatian serta motivasi. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang

berhubungan dengan lingkungan sekolah Edi (dalam Riyani, 2012: 20).

Page 41: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

24

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di 3 SMP se-

Kecamatan Tanjung karang Barat Bandar Lampung, yaitu SMP Negeri 10

Bandar Lampung, SMP Wiyatama Bandar Lampung, dan SMP S DCC

Global School Bandar Lampung.

B. Populasi dan Subjek Penelitian

Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII dari 3 SMP se-

Kecamatan Tanjung karang Barat Bandar Lampung. Total populasi adalah

sebanyak 505 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 250 siswa dan

siswa perempuan sebanyak 255 siswa.

Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Teknik ini dalam penentuan sampel menggunakan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2014: 85). Pada penelitian ini yang menjadi pertimbangan

adalah jumlah siswa tiap kelas dan gender-nya. Dalam menentukan jumlah

sampel, Arikunto (2006: 134) menyatakan apabila ukuran populasi lebih dari

100, sampel dapat diambil dari kisaran 10 – 15%, 20 – 25%, atau lebih dari

25 %. Berdasarkan teori-teori tersebut, maka sampel yang digunakan pada

Page 42: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

25

penelitian ini adalah sebanyak 283 siswa, kemudian diperolehlah 141 siswa

laki-laki dan 142 siswa perempuan. Namun, siswa perempuan dikurangi 1

agar seimbang dengan sampel siswa laki-laki sehingga menjadi 141.

Penentuan sampel dari siswa ini diperoleh berdasarkan jumlah siswa dari

setiap kelas pada sekolah (Tabel 1).

Tabel 1. Sampel Penelitian

No. Nama Sekolah KelasJumlah Siswa

TotalL P

1.SMP S DCC Global

SchoolBandar Lampung

VIII 6 6 12

2.SMP Negeri 10

Bandar Lampung

VIII A 16 22 38

VIII B 14 21 35VIII C 21 19 40VIII D 19 20 39

VIII E 13 22 35

3. SMP WiyatamaBandar Lampung

VIII A 19 11 30

VIII B 17 12 29

VIII C 16 9 25

Jumlah Sampel 141 141 283

Keterangan : P = Perempuan; L = Laki-laki

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif

(Arikunto, 2010: 3). Peneliti mengambil langsung informasi yang ada di

lapangan tentang hubungan self-efficacy berdasarkan gender dengan hasil

belajar IPA siswa kelas VIII SMP se- Kecamatan Tanjung karang Barat.

Page 43: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

26

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan sebagai

berikut:

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan untuk melakukan observasi

ke sekolah.

b. Melakukan observasi pendahuluan di sekolah untuk menetapkan jumlah

siswa di kelas yang dijadikan sampel penelitian, menanyakan data-data

absensi siswa yang didapat dari guru mata pelajaran IPA yang dijadikan

sampel penelitian.

c. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari soal-soal IPA kelas

VIII yang berjumlah 20 soal yang dipilih berdasarkan SKL kelas VII

semester I dan semester II, dan kelas VIII semester I. Soal-soal tersebut

diambil dari kumpulan soal-soal Ujian Nasional pada tahun 2008

sampai tahun 2014 dan angket self-efficacy siswa terjemahan dari Self-

efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C) Brief Survey on Academic,

Social and Emotional Self-efficacy (Muris, P., 2001; 145-149).

2. Tahap Pelaksanaan

a. Dalam pelaksanaannya, pengambilan data dilaksanakan sebanyak satu

kali pertemuan untuk mendistribusikan soal-soal IPA kelas VIII

semester 1.

b. Memberikan lembar kuisioner self-efficacy siswa setelah

mengerjakan tes soal IPA.

Page 44: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

27

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

Data kuantitatif didapat dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai

hasil pengerjaan soal-soal IPA yang berjumlah 20 soal. Sedangkan data

kualitatif didapat dari skor kuisioner angket siswa yang berisi tentang

hubungan hasil belajar berdasarkan gender dengan self efficacy, yang

kemudian dideskripsikan untuk mengetahui tingkat self-efficacy siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Absensi Siswa

Pengumpulan data absensi siswa diperoleh dari guru IPA kelas VIII

dari masing-masing SMP se-Kecamatan Tanjung karang Barat.

b. Angket Self-Efficacy Siswa

Angket ini diisi oleh siswa untuk mengetahui keyakinan diri siswa.

Angket berisi 24 pertanyaan yang diisi dengan memberi tanda ceklis (√)

pada pilihan jawaban “Sangat baik”, “Baik”, “Agak baik”, “Kurang

baik” atau “Tidak baik”.

c. Data Hasil Belajar Siswa

Nilai hasil belajar siswa diambil dari hasil pengerjaan soal-soal IPA

kelas VIII yang berjumlah 20 soal.

Page 45: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

28

F. Uji Persyaratan Instrumen

1. Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu intrumen. Instrumen yang valid mempunyai validitas

tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah

(Arikunto, 2006: 168).

Validitas instrumen dapat diukur dengan menggunakan metode Pearson

Product Moment, kemudian membandingkan rhitung dengan rtabel

bersignifikansi 5% (Arikunto, 2006: 170).

2. Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu instrumen

dapat dipercaya atau diandalkan. Instrumen dikatakan reliabel jika hasil

pengukuran yang diperoleh dari subjek yang sama menunjukkan

kestabilan, kapan saja dan oleh siapa instrumen tersebut digunakan.

Reliabilitas menunjukkan jika instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan dalam mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah

baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto,

2006: 178 – 179).

Pengujian reliabilitas instrumen angket dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s lalu membandingkan

r11 dengan rtabel bersignifikansi 5% (Arikunto, 2006: 195-198).

Page 46: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

29

G. Hasil Uji Coba Angket

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data, angket diuji coba

terlebih dahulu kepada 30 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gading Rejo.

Hasil uji coba dihitung validitasnya dengan metode Pearson product moment,

sedangkan reliabilitasnya dengan rumus Alpha Cronbach’s. Kemudian

dibandingkan hasil rhitung dengan rtabel, di mana rtabel dengan signifikansi 5%

untuk 30 orang sampel adalah 0,361.

Pengujian validitas angket self-efficacy yang pertama, ditemukan adanya beberapa

item valid dan ada juga beberapa item yang tidak valid. Pengujian reliabilitas

didapatkan bahwa angket self-efficacy realiabel. Item angket yang tidak valid akan

direvisi, kemudian angket akan diuji coba untuk yang kedua (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil uji validitas angket self-efficacy pertama.

No. Item Angket rhitung rtabel Keterangan

1. Item 1 0,489 0,361 Valid2. Item 2 0,364 0,361 Valid3. Item 3 0,539 0,361 Valid4. Item 4 0,695 0,361 Valid5. Item 5 0,554 0,361 Valid6. Item 6 0,379 0,361 Valid7. Item 7 0,243 0,361 Tidak Valid8. Item 8 0,619 0,361 Valid9. Item 9 0,332 0,361 Tidak Valid10. Item 10 0,439 0,361 Valid11. Item 11 0,485 0,361 Valid12. Item 12 0,542 0,361 Valid13. Item13 0,726 0,361 Valid14. Item 14 0,416 0,361 Valid15. Item 15 0,581 0,361 Valid16. Item 16 0,590 0,361 Valid17. Item 17 0,319 0,361 Tidak Valid18. Item 18 0,474 0,361 Valid19. Item 19 0,572 0,361 Valid20. Item 20 0,406 0,361 Valid21. Item 21 0,637 0,361 Valid

Page 47: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

30

22. Item 22 0,663 0,361 Valid23 Item 22 0,540 0,361 Valid24 Item 22 0,602 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.

Tabel 3. Hasil uji reliabilitas angket self-efficacy pertama.

Cronbach’s Alpha N of items

0,871 24Sumber: Hasil pengolahan data, 2016

Berdasarkan hasil uji validitas angket self-efficacy yang telah direvisi, diketahui

bahwa item angket self-efficacy telah valid dan juga reliabel (Tabel 4).

Tabel 4. Hasil uji validitas angket self-efficacy kedua.

No.ItemAngket

rhitung rtabel Keterangan

1. Item 1 0,475 0,361 Valid2. Item 2 0,691 0,361 Valid3. Item 3 0,668 0,361 Valid4. Item 4 0,566 0,361 Valid5. Item 5 0,518 0,361 Valid6. Item 6 0,486 0,361 Valid7. Item 7 0,523 0,361 Valid8. Item 8 0,544 0,361 Valid9. Item 9 0,467 0,361 Valid10. Item 10 0,458 0,361 Valid11. Item 11 0,572 0,361 Valid12. Item 12 0,494 0,361 Valid13. Item 13 0,502 0,361 Valid14. Item 14 0,467 0,361 Valid15. Item 15 0,402 0,361 Valid16. Item 16 0,570 0,361 Valid17. Item 17 0,447 0,361 Valid18. Item 18 0,547 0,361 Valid19. Item 19 0,383 0,361 Valid20. Item 20 0,668 0,361 Valid21. Item 21 0,547 0,361 Valid22. Item 22 0,486 0,361 Valid23 Item 22 0,653 0,361 Valid24 Item 22 0,661 0,361 Valid

Page 48: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

31

Sumber: Hasil pengolahan data, 2016.

Tabel 5. Hasil uji reliabilitas angket self-efficacy kedua.

Cronbach’s Alpha N of items

0,884 24Sumber: Hasil pengolahan data, 2016.

H. Teknik Analisis Data

Setelah mendapatkan data hasil pengisian angket self-efficacy siswa dan data

hasil pengerjaan 20 soal IPA yang diperoleh dari kumpulan soal-soal Ujian

Nasional, tahap pelaksanaan selanjutnya yaitu:

a. Mengolah data yang telah diperoleh untuk mengetahui profil self-efficacy

siswa berdasarkan gender.

b. Menganalisis hubungan antara self-efficacy dengan gender siswa.

c. Menganalisis hubungan antara self-efficacy berdasarkan gender dengan

hasil belajar siswa berdasarkan data yang telah didapatkan.

Selanjutnya di analisis data penelitian ini sebagai berikut:

1. Data kuantitatif

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa

menjawab soal-soal ujian nasional yang dipilih berdasarkan SKL yang

telah dipelajari siswa dengan melakukan penskoran secara manual

menggunakan kunci jawaban. Dan jika jawaban benar maka mendapat

skor 1 dan jika salah atau tidak menjawab diberi skor 0. Menghitung nilai

hasil belajar siswa yang dilihat dari kemampuan menjawab soal-soal ujian

Page 49: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

32

nasional yang dipilih berdasarkan SKL yang telah dipelajari siswa

menggunakan rumus menurut Purwanto (2013: 112) dengan cara:

S =

Keterangan:S = nilai hasil belajar siswan = jumlah skor soal yang dijawab benarN = skor maksimum dari tes

Sehingga nilai yang diperoleh siswa dikelompokan ke dalam kriteria

sebagai berikut:

Tabel 6. Kriteria penilaian hasil belajar siswa

No. Interval Kategori1 81 – 100 Sangat tinggi2 61 – 80 Tinggi3 41 – 60 Cukup4 21 – 40 Rendah5 0 – 20 Sangat rendah

Sumber: dimodifikasi dari Riduwan (2012: 89)

2. Data Kualitatif

Data kualitatif tentang self-efficacy yang dimiliki siswa diambil melalui

kuisioner yang diisi sendiri oleh siswa. Langkah-langkah pengolahan data

angket dilakukan sebagai berikut:

a. Menghitung skor kuisioner siswa dengan melihat rubrik penilaian

kuisioner.

b. Menghitung persentase jawaban siswa dan guru dengan rumus

menurut Ali (2013: 201) sebagai berikut:

% =

Page 50: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

33

Keterangan:% = persentase self-efficacy siswan = skor yang diperolehN = jumlah seluruh skor

c. Merangkum persentase jawaban siswa untuk mengetahui termasuk ke

dalam kategori manakah self-efficacy yang dimiliki siswa. Persentase

jawaban dari tiap indikator tersebut dimasukkan dalam tabel kriteria

berikut.

Tabel 7. Kriteria penilaian self-efficacy yang dimiliki oleh siswa

No. Persentase (%) Kategori1 81 - 100 Sangat tinggi2 61 - 80 Tinggi3 41 - 60 Cukup4 21 - 40 Rendah5 0 - 20 Sangat rendah

Sumber: dimodifikasi dari Riduwan (2012: 89)

Perbedaan self efficacy dengan gender, perbedaan hasil belajar dengan

gender, dan hubungan self efficacy berdasarkan gender dengan hasil

belajar, dilakukan uji sebagai berikut.

a. Uji Beda Independent Sample T-test

Uji beda Independent Sample T-test digunakan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sampel yang saling

independen. Uji Independent Sample T-test merupakan teknik statistik

parametrik dimana data harus berdistribusi normal. Akan tetapi jika

data tidak berdistribusi normal maka dapat digunakan uji non-

parametrik Mann-Whitney U. Adapun rumus dan langkah-langkah

perhitungan uji-t untuk sampel yang saling independen adalah sebagai

berikut (Sudjana, 2005: 243).

Page 51: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

34

thitung

dengan

s2=

Keterangan:= nilai rata-rata kelompok 1= nilai rata-rata kelompok 2= jumlah siswa kelompok 1

= jumlah siswa kelompok 2= varians pada kelompok 1= varians pada kelompok 2= varians gabungan

Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung < t(1-α)(n1 + n2 – 2)

dengan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 – 2), peluang (1 – α) dan taraf

signifikan α = 0,05. Untuk harga t lainnya Ho ditolak.

b. Uji Korelasi Product Moment

Uji korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa erat

hubungan antara dua variabel penelitian, yaitu hubungan antara self-

efficacy siswa berdasarkan gender dengan hasil belajarnya,

menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment (Margono, 2010:

207) . Adapun rumus dari uji korelasi Pearson Product Moment adalah

sebagai berikut:

Keterangan:r = koefisien korelasi∑X = jumlah skor dalam sebaran X∑Y = jumlah skor dalam sebaran Y

Page 52: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

35

∑XY = jumlah hasil kali skor X dengan skor Y yang berpasangan∑X2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X∑Y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Yn = banyaknya subjek skor X dan skor Y yang berpasangan

(Margono, 2010: 207)

Teknik ini akan menghasilkan koefisien korelasi yang dapat

mendeskripsikan derajat keeratan hubungan dari dua variabel tersebut.

Koefisien korelasi diinterpretasikan ke dalam tingkatan hubungan sebagai

berikut.

Tabel 8. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,1990,20 – 0,3990,40 – 0,5990,60 – 0,7990,80 – 1,000

Sangat RendahRendahSedangKuat

Sangat KuatSumber: Sugiyo

Page 53: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

48

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Self efficacy siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Tanjung karang

Barat Bandar Lampung berkriteria “tinggi”.

2. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara self efficacy laki-laki

dengan self efficacy perempuan pada siswa kelas VIII SMP se-

Kecamatan Tanjung karang Barat Bandar Lampung.

3. Terdapat hubungan positif dengan keeratan hubungan “sangat rendah”

self efficacy dengan hasil belajar IPA pada siswa laki-laki dan tidak

terdapat hubungan dengan keeratan hubungan “sangat rendah” self

efficacy dengan hasil belajar IPA pada siswa perempuan kelas VIII

SMP se-Kecamatan Tanjung karang Barat Bandar Lampung.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Bagi guru, diharapkan dapat memperhatikan self efficacy siswa untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 54: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

48

2. Bagi siswa, diharapkan dapat memaksimalkan keyakinan dirinya

dalam mengerjakan tugas, ulangan harian, dan ulangan semester agar

dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi.

3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dalam mencari Self Efficacy

siswa tidak hanya menggunakan angket melainkan melakukan

wawancara dengan siswa maupun guru mata pelajaran IPA.

Page 55: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

49

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2013. Prosedur dan Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung.233 hlm.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta. Jakarta.

________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta. Jakarta. 418 hlm.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2010. Paradigma Pendidikan Nasional AbadXXI. (isi-dps.ac.id, diakses pada 27 Oktober 2015, 19.26 WIB). 59 hlm.

Bandura, A. 1994. Self-Efficacy. Encylopedia Of Human Behavior. 4. 15 hlm.

_________. 1997. Self-efficacy. The exercise of control. Freeman & Co: NewYork

Carolina. 2011. Computer Self Efficacy (CSE) Mahasiswa Akutansi Dalam PenggunaanTeknologi Informasi Berdasarkan Gender. Jurnal. (Online). (http://journal.unika.ac.id/index.php/jab/article/view/32. Diakses pada 14 mei 2016;21.51 WIB). 19 hlm

Daulay, Siti Fani. 2012. Perbedaan Self Regulated Learning Antara Mahasiswa YangBekerja Dan Tidak Bekerja. Jurnal, (Online). (fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/jurnal-fastirola.ok_.pdf, diakses pada14 mei 2016; 22.11 WIB). 9 hlm

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta.Jakarta. 298 hlm.

Djojosoediro, Wasih. 2010. Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA. Artikel. (Online).(http://pjjpgsd.unesa.ac.id/dok/1.Modul-1-Hakikat%20IPA%20dan%20Pe-mbelajaran%20IPA.pdf, diakses pada 5 November 2015; 20.17 WIB). 45 hlm

Ebru, Fatma. 2013. The Effects Of Socioeconomic Status And Gender Besides ThePredictive Effect Of Self-Efficacy On Life Satisfaction In Adolescence.Jurnal. The Journal of Academic Social Science Studies Volume 6 Issue3,p.1201-1216, March 2013. (Online). (http://www.jasstudies.com/Makaleler/1512883086_61%C4%B0kizFatma%20Ebru-vd-1201-1216.pdf, diakses pada 15 Mei 2016; 21.30 WIB). 16 hlm.

Feist, J. dan G. J. Feist. 2009. Teori Kepribadian diterjemakan Smita PrathitaSjahputri. 2010. Penerbit salemba Humanika. Jakarta. 428 hlm.

Page 56: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

50

Gardner, Emily. 2014. Self-Efficacy and Academic Performance. Artikel.(Online). (http://www.udallas.edu/udjs/departments/psychology/2014-2015/selfefficacy, diakses pada 16 Mei 2016; 10.19 WIB). 6 hlm.

Gunawan, Hendra. 2000. Gender Dalam Perspektif Academic Self-Efficacy danKecurangan Teknologi Informasi. Jurnal, (Online).(http://p2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Microsoft-Word-11-Jurnal-Integrasi-2012.Hendra-Gunawan.pdf.). Diakses pada 27 Oktober2015 ; pukul 20.12 WIB.

Hadaning, Galuh Budi. 2014. Hubungan Efikasi Diri Dalam Perspektif GenderDengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Al-AzharMenganti Gresik (skripsi). (uinsby.ac.id, diakses pada 24 Desember2015, 15.20 WIB). 100 hlm.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Penerbit Sinar Grafika. Jakarta.184 hlm.

Hoang, Thienhuong. 2008. “The Effects of Grade Level, Gender, and Ethniccityon Attitude and Learning Environment in Mathematics in High School”.International Elektronic Journal of Mathematics Education. Volume 3,Number 1, February 2008.

Ingridwati, Kurnia. 2003. Tuntutan Terhadap Mutu Pendidikan SD. Jurnal,(Online).(http://digilib.upi.edu/administrator/fulltext/d_pk_029735_ingridwati_kurnia_chapter1.pdf). Diakses pada 30 Oktober 2015 ; Pukul 18.40 WIB.

Ishtifa, Hanny. 2011. Pengaruh Self-Efficacy Dan Kecemasan AkademisTerhadap Self-Regulated Learning Mahasiswa Psikologi Universitas IslamNegeri Jakarta. Jurnal, (online).(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1790/1/HANNY%20ISHTIFA-FPS.pdf). Diakses pada 27 oktober 2015 ; pukul 20.23 WIB.

Jufita, Dini. 2010. Analisis Gender terhadap Self-efficacy, Self Regulated Learning, danPrestasi Akademik Remaja dalam Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.Jurnal, (Online). (http://ikk.fema.ipb.ac.id/id/index.php/dinni-jufita-putri-analisis-gender-terhadap-self-efficacy-self-regulated-learning-dan-prestasi-akademik-remaja-dalam-pelajaran-matematika-dan-bahasa-indonesia/, diakses pada 14 mei2016, 22.03 WIB).

Majidah, Hairida, dan Erlina. 2012. Korelasi Antara Self-Efficacy dengan HasilBelajar Siswa dalam Mata Pelajaran Kimia di SMA. Jurnal. (Online). (http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/3319, diakses pada 23Oktober 2015; 13.40 WIB). 10 hlm

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 57: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

51

Muthoharoh, Umi., Budiyono, dan Puji Nugraheni. 2012. Hubungan GenderTerhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMP. Jurnal, (online)(http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/ekuivalen/issue/view/189).Diakses pada 27 oktober 2015 ; Pukul 20.18 WIB.

Muris, Peter. 2001. A Brief Questionnaire for Measuring Self Efficacy in Youths.(Journal Vol. 23 Hlm 145-149). (diakses pada 2 Juni 2016, 10.42 WIB). 5hlm.

Nuryoto, sartini. 1998. Perbedaan Prestasi Akademik Antara Laki-Laki DanPerempuan Studi Diwilayah Yogyakarta. Jurnal, (Online).(http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/search/authors/view?firstName=Sartini&middleName=&lastName=Nuryoto&affiliation=&country=, diakses pada 14 mei 2016; 22.15 WIB). 9 hlm

Nuyami, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think PairShare terhadap Self Efficacy Siswa SMP Ditinjau dari Gender. (Jurnal Vol.4). (stainpamekasan.ac.id, diakses pada 3 Oktober 2015, 06.17 WIB). 11hlm.

Noer, Sri Hastuti. 2012. Self Efficacy Mahasiswa Terhadap Matematika. DalamProsiding: “Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalamMembangun Karakter Guru dan Siswa”. (Online).

Petrie, Murray. 2009. Telaah Dan Riset Akutansi. Jurnal, (Online).(www.jurnal.unsyiah.ac.id/TRA/article/download/336/321, diakses pada14 mei 2016; 22.20 WIB).

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Rachman, S. N. 2010. Hubungan Tingkat Rasa Percaya Diri dengan Hasil Belajar.Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 107 hlm.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung. 244 hlm.

Riana, Rini. 2013. Pengaruh Kedisiplinan Belajar dan Jenis Kelamin Terhadaphasil Belajar Matematika. Jurnal (Online).(eprints.ums.ac.id/26597/11/10._NASKAH_PUBLIKASI.pdf, diaksespada 18 Mei 2016; 20.15 WIB).

Riyani, Yani. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarMahasiswa (Studi pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik NegeriPontianak). Jurnal. Jurnal EKSOS volume 8 nomor 1, 2012. (Online).(http://repository.polnep.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/354/03-YANI%20R.pdf?sequence=1, diakses pada 25 Oktober 2015; 18.47 WIB).7 hlm.

Page 58: HUBUNGAN SELF-EFFICACY BERDASARKAN GENDER …digilib.unila.ac.id/25605/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · data kuantitatif berupa data jawaban hasil pengerjaan soal-soal IPA,

52

Santrock, John. W. 2008. Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 1. SalembaHumanika : Jakarta.

_______________ 2008a). Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2. SalembaHumanika : Jakarta.

_______________ 2011. Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 1. SalembaHumanika. Jakarta. 530 hlm.

_______________ 2011. Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2. SalembaHumanika. Jakarta. 434 hlm.

Sartini, Nuryoto. 2010. Perbedaan Prestasi Akademik Antara Laki-laki danPerempuan Studi DI Wilayah Yogyakarta. Jurnal (Online). (http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel76161783AA12ECADC28E1.doc,diakses pada 18 mei 2016; 19.20 WIB ).

Siyamta. 2013. Ranah Kognitif dalam Pembelajaran. Gramedia. Malang. 39 hlm.

Slavin, Robert. E. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek EdisiKedelapan. Penerbit PT Indeks. Jakarta. 322 hlm.

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.241 hlm.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Graha Ilmu. Jakarta. 234hlm.

Sudjana. 2002. MetodeStatistika. Tarsito. Bandung

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung. 334 hlm

Suwardi, Dana. R. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar SiswaKompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian Mata Pelajaran AkuntansiKelas Xi Ips Di Sma Negeri 1 Bae Kudus. Jurnal. Economic EducationAnalysis Journal volume 2, 2012. (Online). (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj, diakses pada 25 Oktober 2015; 20.14 WIB). 7 hlm.

Williams, Jane Webb. 2014. Gender Diffeences in School Children’s Self EfficacyBeliefs: Students’ and Teacher’s Perspectives (Journal Vol. 9 Pp 75-82).(academicjournals.org, diakses pada 24 Desember 2015, 13.08 WIB). 8 hlm.

Zimmerman, B. J. 2000. Self-efficacy: an Essential Motive to Learn.

Contemporary Educational Psychology. Vol. 25. 10 hlm.