HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf ·...
Transcript of HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf ·...
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN
WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN
PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH (UMKM)
Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Irene Natalia Kristiani
NIM : 152114086
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN
WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN
PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH (UMKM)
Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Irene Natalia Kristiani
NIM : 152114086
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Skripsi
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN
WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN
PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH (UMKM)
Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
Oleh:
Irene Natalia Kristiani
NIM: 152114086
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA Tanggal: 20 Mei 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN
WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN
PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH (UMKM)
Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Irene Natalia Kristiani
NIM: 152114086
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 13 Juni 2019
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA ………………...
Sekretaris Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA ………………...
Anggota M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA ………………...
Anggota Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., CA ………………...
Anggota Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA ………………...
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
“TERJADILAH PADAKU MENURUT PERKATAAN-MU”
“bukan pikiran dan perkataan orang lain yang membuatmu gagal tapi apa yang
ada di kepalamulah yang menentukan keberhasilanmu”
(Yesaya 41:10).
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab
Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan”.
Buah karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan, penolong dan
kekuatanku,
Orang tuaku tersayang yang selalu mendukung dan yang selalu ku banggakan,
Saudariku satu-satunya yang kusayang Theresia Diah Puji Lestari,
Sahabat-sahabat dan pacar yang selalu mendampingi dan menyemangatiku dalam
proses pendidikan yang panjang,
Serta semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu
proses penyusunan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, KESADARAN WAJIB
PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN KEPATUHAN WAJIB
PAJAK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
Studi Kasus Pada UMKM Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 13 Juni 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin, atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran
saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal
saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang membuat pernyataan
Irene Natalia Kristiani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Irene Natalia Kristiani
NIM : 152114086
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, KESADARAN WAJIB
PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN KEPATUHAN WAJIB
PAJAK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
Studi Kasus di UMKM Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang menyatakan,
Irene Natalia Kristiani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penelitian skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada program Strata-1 di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA. Selaku dosen
pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dengan
penuh kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Orang tua (Robertus B Suripto dan Christina Marsiki) dan adik (Tere)
yang telah menjadi pendukung, penyemangat dan memberikan doa bagi
penulis selama proses perkuliahan.
4. Pemilik usaha batik dan pengurus Sentra Kerajinan Batik Giriloyo yang
telah membantu dalam proses penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Sahabat-sahabat yang ada di Jogja yaitu Elva, Bela, Egin, Tiara, Putri yang
selalu membantu, memberikan dukungan dan mendengarkan curhatanku
selama proses dari MPAT sampai skripsi.
6. Sahabat-sahabat Geng Angkot yaitu Meeling, Elissa dan Lydia yang selalu
setia mendengarkan keluh kesah dan selalu memberikan dukungan sampai
skripsi ini selesai.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Penulis,
Irene Natalia Kristiani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ...................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Batasan Masalah ........................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 8
A. Teori Pendukung ........................................................................... 8
1. Pajak ......................................................................................... 8
2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ........................ 13
3. Sosialisasi Pajak...................................................................... 15
4. Kesadaran Wajib Pajak ........................................................... 19
5. Pemahaman Wajib Pajak ......................................................... 21
6. Kepatuhan Wajib Pajak ........................................................... 23
7. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 ................................ 26
B. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 28
C. Perumusan Hipotesis .................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 34
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 34
C. Subjek dan Objek Penelitian......................................................... 34
D. Proses Penelitian .......................................................................... 34
E. Data Penelitian ............................................................................. 35
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 35
G. Populasi ....................................................................................... 40
H. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 40
I. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................... 43
J. Teknik Analisis Data .................................................................... 44
K. Uji Korelasi Rank Spearman ........................................................ 45
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................ 47
A. Sejarah Singkat ............................................................................ 47
B. Visi dan Misi ............................................................................... 49
C. Letak Lokasi ............................................................................... 49
D. Struktur Organisasi ...................................................................... 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 52
A. Deskripsi Data ............................................................................ 52
C. Analisis Data ............................................................................... 61
D. Pembahasan ................................................................................ 65
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 70
A. Kesimpulan .................................................................................. 70
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 71
C. Saran ............................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72
LAMPIRAN ..................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skor Penilaian ............................................................................ 37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Variabel Penelitian ...................................................... 38
Tabel 3.3 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ................................. 46
Tabel 4.1 Daftar Nama Pemilik Usaha Batik ............................................. 48
Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Umur ........................................... 53
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 54
Tabel 5.3 Deskriptif Statistik ..................................................................... 55
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Sosialisasi Pajak ........................................... 56
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Kesadaran Wajib Pajak ................................ 57
Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Pemahaman Wajib Pajak .............................. 57
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak ................................ 58
Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Sosialisasi Pajak ....................................... 58
Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Kesadaran Wajib Pajak ............................. 59
Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Pemahaman Wajib Pajak .......................... 59
Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak ............................ 60
Tabel 5.12 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 60
Tabel 5.13 Rekapitulasi Uji Normalitas ....................................................... 61
Tabel 5.14 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi Pajak
dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak .................................... 62
Tabel 5.15 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kesadaran Wajib
Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak .......................... 63
Tabel 5.16 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Pemahaman Wajib
Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak .......................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengurus Sentra Kerajinan Batik Giriloyo ... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 77
Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................. 78
Lampiran 3 Tabulasi .................................................................................... 84
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 86
Lampiran 5 Uji Normalitas .......................................................................... 97
Lampiran 6 Uji Korelasi Rank Spearman ..................................................... 98
Lampiran 7 Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN
WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN
PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH (UMKM)
Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
Irene Natalia Kristiani
NIM : 152114086
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan
hubungan, tingkat signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi
sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman Wajib
Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Sentra Kerajinan Batik
Giriloyo.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel
menggunakan sampel total. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
membagikan kuesioner secara langsung kepada pemilik usaha batik. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi Spearman Rank.
Hasil dalam penelitian ini adalah (1) Persepsi sosialisasi pajak dan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki hubungan yang kuat dan arah
positif. Hal itu ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,791 angka
tersebut berada pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan kedua variabel
juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-tailed) 0,002. (2) Persepsi
kesadaran Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki
hubungan yang cukup dan arah positif. Hal itu ditunjukkan dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,578 angka tersebut berada pada rentang 0,40 sampai dengan
0,599. Hubungan kedua variabel juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil
Sig. (2-tailed) 0,049. (3) Persepsi pemahaman Wajib Pajak dan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki hubungan yang kuat dan arah positif.
Hal itu ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,645 angka tersebut
berada pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan kedua variabel juga
signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-tailed) 0,023.
Kata Kunci: persepsi sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi
pemahaman Wajib Pajak, persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
RELATION OF TAX SOCIALIZATION PERCEPTION, AWARENESS OF
TAXPAYER PERCEPTION, UNDERSTANDING OF TAXPAYER
PERCEPTION, WITH MICRO SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE
TAXPAYER COMPLIENCE PERCEPTION
A Case Study on Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
Irene Natalia Kristiani
NIM : 152114086
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
This research aimed to find out the degree of closeness of the relationship,
the level of significance of the relationship and the direction of the relationship
between tax socialization perception, awareness of taxpayer perception,
understanding of taxpayer perception, with micro small and medium enterprise
taxpayer compliance perception at Sentra Kerajinan Batik Giriloyo.
This research was a case study. The sampling technique was done using
total sampling. The technique of data collection was done by distributing
questionnaires directly to batik business owners. The data analysis used Rank
Spearman correlation test.
The results of this research were (1) Tax socialization perception and
micro small and medium enterprise taxpayer compliance perception has a strong
and positive direction. This is indicated by the correlation coefficient of 0.791,
which is in the range of 0.60 to 0.799. The relationship between the two variables
is also significant as indicated by the results of Sig. (2-tailed) 0.002. (2)
Awareness of taxpayer perceptions and micro small and medium enterprise
taxpayer compliance perception have a sufficient and positive direction. This is
indicated by the correlation coefficient of 0.578, the figure is in the range of 0.40
to 0.599. The relationship between the two variables is also significant as
indicated by the results of Sig. (2-tailed) 0.049. (3) Understanding of taxpayer
perception and micro small and medium enterprise taxpayer compliance
perception has a strong and positive direction. This is indicated by the correlation
coefficient value of 0.645, the figure is in the range of 0.60 to 0.799. The
relationship between the two variables is also significant as indicated by the
results of Sig. (2-tailed) 0.023.
Keywords: tax socialization perception, awareness of taxpayer perception,
understanding of taxpayer perception, with micro small and medium enterprise
taxpayer compliance perception.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang penting
dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan negara. Pembangunan
negara merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Membangun suatu negara
tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga peranan penerimaan
dalam negeri sangat penting untuk membiayai kepentingan umum yang
akhirnya mencakup kepentingan individu-individu seperti kesehatan
masyarakat, pendidikan, kesejahteraan, fasilitas umum dan sebagainya.
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017,
penerimaan perpajakan masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan
negara yang mencapai 85,6% dari total pendapatan negara dan masih
berpotensi untuk terus ditingkatkan (www.kemenkeu.go.id).
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha yang
berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga
kestabilan perekonomian suatu negara. Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia
mencapai 60 juta unit (www.kemenkeu.go.id). Dikutip dari berita Kumparan
“Menurut Sri Mulyani penerimaan pajak dari sektor UMKM masih rendah,
namun selama semester I 2018 menunjukkan adanya perbaikan dengan
pencapaian perpajakan mencapai Rp 581,54 triliun atau 40,84% dari target
APBN 2018”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pajak untuk pelaku UMKM sudah diatur pemerintah dengan
memberlakukan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013, namun pada 1 Juli
2018 mengalami perubahan menjadi Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018
dengan perubahan tarif 1% menjadi tarif 0,5% dari peredaran bruto. Adanya
perubahan peraturan ini tentunya dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat
khususnya para pelaku UMKM yang kurang mendapatkan informasi (Putri,
2019). Maka dari itu kegiatan sosialisasi ini sangat penting dilakukan karena
pengetahuan dan wawasan masyarakat akan sistem dan peraturan perpajakan
yang berlaku masih minim. Sosialisasi yang telah dilakukan melalui media
cetak maupun elektronik, sosialisasi secara langsung ke pelaku UMKM,
memasang iklan-iklan publik seperti spanduk, banner, papan iklan/billboard,
dan sebagainya.
Hasil dari sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari
pelaku UMKM untuk membayar pajak. Selain itu, dalam Peraturan
Pemerintah No 23 Tahun 2018 memberlakukan self assessment system dimana
Wajib Pajak mendaftar, menghitung, membayar serta melaporkan sendiri
jumlah pajak terutang. Tujuan diberlakukan self assessment system agar Wajib
Pajak khususnya pelaku UMKM sadar untuk mendaftarkan diri ke
administrasi pajak, jujur dalam menghitung serta tepat waktu dalam
melaporkan sendiri pajak terutangnya.
Tingkat pemahaman Wajib Pajak pelaku UMKM juga memiliki peran
untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak di samping aspek sosialisasi
pajak dan kesadaran Wajib Pajak. Hasil dari sosialisasi diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM mengenai ketentuan umum
dan peraturan perpajakan yang berlaku. Wajib Pajak UMKM harus memiliki
pemahaman yang baik terkait perubahan peraturan dari Peraturan Pemerintah
No 46 Tahun 2013 menjadi Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 yang
akan memudahkan pelaku UMKM dalam melakukan perhitungan dan
pembayaran pajak. Jika Wajib Pajak pelaku UMKM sudah paham maka akan
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
Sosialisasi pajak, kesadaran Wajib Pajak dan pemahaman Wajib Pajak
saling memiliki hubungan yang dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
Ketika sosialisasi diberikan diharapkan pelaku UMKM akan menimbulkan
pemahaman terhadap peraturan yang berlaku dan sadar dengan adanya
penerapan kebijakan yang menuntut kemandirian. Wajib Pajak yang patuh
ketika Wajib Pajak sadar akan pajak, paham hak dan kewajiban perpajakannya
dengan benar (Rahayu, 2010:142). Tingkat kepatuhan Wajib Pajak UMKM
masih terbilang rendah dan belum mencapai target penerimaan pajak negara
(Cahyani dan Noviari, 2019). Budi Wiyanto selaku Kepala KPP Pratama
Bantul mengatakan “jumlah UMKM di Bantul ada sekitar 32.000 UMKM,
tapi yang sudah punya NPWP ada sekitar 25.000 UMKM, artinya masih ada
7.000 UMKM yang belum mendaftarkan diri sebagai pelaku UMKM”
(harianjogja.com).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
dapat dirumuskan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Bagaimana hubungan persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak UMKM?
2. Bagaimana hubungan persepsi kesadaran Wajib Pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak UMKM?
3. Bagaimana hubungan persepsi pemahaman Wajib Pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak UMKM?
C. Batasan Masalah
Kepatuhan Wajib Pajak dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
tarif pajak (Wahyuningsih, 2016), kualitas pelayanan pajak (Alfidya, 2017),
untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka dipilih variabel independen
seperti sosialisasi pajak, kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak.
Variabel tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan dengan variabel
dependen yakni kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dari rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat
signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi sosialisasi pajak
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM
2. Untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat
signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi kesadaran Wajib
Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat
signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi pemahaman
Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Pelaku Usaha UMKM
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan evaluasi
untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman bagi pelaku usaha
UMKM dalam membayar pajak sebagai bentuk kerjasama yang baik
antara pemerintah dan Wajib Pajak.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan di
bidang perpajakan mengenai Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018
serta menjadi pedoman bagi penelitian selanjutnya jika berkeinginan
melakukan penelitian dengan masalah yang sama.
3. Bagi Penulis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman penulis di bidang perpajakan mengenai kebijakan
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018.
b. Diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu akuntansi khususnya
mengenai perpajakan yang telah dipelajari semasa kuliah dan
memberikan pemahaman langsung mengenai pajak dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pelaksanaannya yang telah dijelaskan oleh dosen pengampu mata
kuliah perpajakan.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dikelompokkan menjadi enam bab yaitu pendahuluan,
kajian pustaka, metode penelitian, gambaran umum objek penelitian, analisis
data dan pembahasan, serta penutup yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan
Bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II: Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan penjelasan mengenai teori pendukung,
pengembangan hipotesis dan perumusan hipotesis.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini akan menjelaskan jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subjek dan objek penelitian, proses penelitian, data
penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, definisi operasional
variabel, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data dan uji
korelasi rank spearman.
Bab IV: Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai sejarah singkat, visi dan misi, letak
lokasi serta struktur organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab V: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi data, analisis data, serta
pembahasan.
Bab VI: Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian, keterbatasan
penelitian dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
1. Pajak
a. Pengertian Pajak
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah
tangga atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-
sumber pendapatan dan pengeluaran. Pajak merupakan sumber
utama pendapatan negara yang sangat penting untuk pembangunan
suatu negara. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja
pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan. (www.pajak.go.id).
Undang-Undang No 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga
atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 : “Pajak
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
Definisi pajak menurut Prof. Dr. P. J. A Adriani dalam
(Sumarsan, 2015: 3), pajak adalah iuran masyarakat kepada negara
(yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-
undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang dapat
ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.
Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro dalam
(Mardiasmo, 2013: 1), adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.
b. Sistem Pemungutan Pajak
Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
menjunjung tinggi hak dan kewajiban warga negara. Sistem yang
sederhana akan memudahkan Wajib Pajak dalam menghitung
beban pajak yang harus dibiayai sehingga akan memberikan
dampak positif bagi para Wajib Pajak untuk meningkatkan
kesadaran dalam pembayaran pajak. Ada tiga sistem pemungutan
pajak menurut Mardiasmo (2013: 7), yaitu Official assessment
system, self assessment system dan withholding system. Masing-
masing sistem pemungutan pajak akan dijelaskan sebagai berikut :
1) Official Assessment System
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan
yang memberi wewenang kepada peemerintah (fiskus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-cirinya:
a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada
pada fiskus.
b) Wajib Pajak bersifat pasif.
c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan
pajak oleh fiskus.
2) Self Assessment System
Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak
yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk
menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
Ciri-cirinya:
a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada
pada Wajib Pajak sendiri.
b) Wajib Pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor, dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang.
c) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
3) Withholding System
Withholing System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk memotong atau
memungut pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-cirinya:
a) Wewenang memotong atau memungut pajka yang terutang
ada pada pihak ketiga, yaitu pihak selain fiskus dan Wajib
Pajak.
c. Wajib Pajak
Wajib Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
pada pasal 1 ayat 2 adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan Mardiasmo (2013:
56) Wajib Pajak memiliki hak dan kewajiban.
Hak yang dimiliki Wajib Pajak adalah:
1) Mengajukan surat keberatan dan surat banding
2) Menerima tanda bukti pemasukan Surat Pemberitahuan
3) Melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan yang telah
dimasukkan
4) Mengajukan permohonan, penundaan dan penyampaian Surat
Pemberitahuan
5) Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran
pembayaran pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
6) Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan
dalam surat ketetapan pajak
7) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak
8) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan
sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah
9) Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban
pajaknya
10) Meminta bukti potong atau pemungutan pajak
11) Mengajukan keberatan dan banding.
Kewajiban Wajib Pajak adalah:
1) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib
Pajak
2) Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak
3) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar
4) Mengisi dengan benar Surat Pemberitahuan (Surat
Pemberitahuan diambil sendiri), dan memasukkan ke Kantor
Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan
5) Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan
6) Jika diperiksa wajib:
a) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau
catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen
lain yang berhubungan dengan penghasilan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak
atau objek yang terutang pajak
b) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau
ruangan yang dipandang perlu untuk memberi bantuan
guna kelancaran pemeriksaan.
7) Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan,
pencatatan atau dokumen serta keterangan yang diminta,
Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk
merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu
ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.
2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pasal 1 menyatakan:
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2008 sebagai berikut:
a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat disimpulkan bahwa
usaha yang dimiliki perorangan atau badan usaha dapat dikategorikan
Usaha Mikro / Kecil / Menengah dilihat dari kekayaan bersih dan hasil
penjualan tahunan yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha
tersebut.
3. Sosialisasi Pajak
a. Pengertian Sosialisasi Pajak
Direktorat Jendral Pajak diharapkan memberikan sosialisasi
mengenai suatu pemahaman akan gambaran penting mengenai
pajak dari banyak sisi dan meningkatkan sosialisasi ke seluruh
lapisan masyarakat agar memahami apa arti penting membayar
pajak, serta diharapkan dapat mempengaruhi Wajib Pajak dalam
kepatuhan membayar pajak (www.pajak.go.id).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No: Per-
03/PJ/2013 tentang pedoman penyuluhan pajak, istilah sosialisasi
tidak digunakan dalam peraturan tersebut tetapi menggunakan
istilah penyuluhan. Peraturan tersebut memuat tentang pengertian
dari penyuluhan perpajakan dalam pasal 1 ayat 1 adalah suatu
upaya dan proses memberikan informasi perpajakan kepada
masyarakat, dunia dan lembaga pemerintah maupun non-
pemerintah.
Pengertian sosialisasi pajak menurut Sudrajat dalam Wardani
dkk (2018), adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan
informasi mengenai perpajakan dengan tujuan agar seseorang atau
suatu kelompok paham tentang perpajakan sehingga kepatuhan
Wajib Pajak akan meningkat. Sosialisasi yang diberikan oleh
Ditjen Pajak menurut Winerungan (2013) adalah kegiatan sadar
dan peduli pajak serta memodifikasi program pengembangan
pelayanan perpajakan dengan cara sebagai berikut:
1) Penyuluhan
Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Pajak melalui
berbagai media, baik media elektronik maupun media massa
lainnya bahkan terkadang sampai mengadakan penyuluhan
secara langsung ke tempat (daerah-daerah) tertentu yang
dianggap potensial pajaknya tinggi dan membutuhkan
informasi yang lengkap dan terjamin kebenarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Diskusi dengan Wajib Pajak dan tokoh masyarakat
Salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Pajak
yang lebih menekankan pada komunikasi dua arah baik dari
segi petugas pajak (fiskus) maupun masyarakat khususnya
Wajib Pajak yang dianggap memiliki pengaruh atau dipandang
oleh masyarakat sekitarnya sehingga diharapkan mampu
memberi penjelasan yang lebih baik terhadap masyarakat
sekitarnya.
3) Informasi langsung dari petugas ke Wajib Pajak
Bentuk penyampaian informasi yang diperoleh secara langsung
oleh Wajib Pajak dari petugas yang bersangkutan (fiskus)
mengenai perpajakan.
4) Pemasangan billboard
Pemasangan billboard dan atau spanduk di pinggir jalan atau di
tempat-tempat lainnya yang strategis dan mudah terlihat oleh
masyarakat. Berisi pesan singkat, bisa berupa pernyataan,
kutipan perkataan maupun slogan yang mudah dimengerti dan
menarik sehingga mampu menyampaikan tujuannya dengan
baik.
5) Website Dirjen Pajak
Media sosialisasi (dalam menyampaikan informasi) yang dapat
diakses internet setiap saat dengan cepat dan mudah serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
informasi yang diberikan pun sangat lengkap, akurat, terjamin
kebenarannya dan up to date.
b. Indikator Sosialisasi Pajak
Indikator sosialisasi pajak menurut Yogatama dalam Guntur
Wijayanto (2016) yaitu:
1) Tata cara sosialisasi
Sosialisasi perpajakan yang diadakan harus sesuai dengan
peraturan pajak yang berlaku. Sosialisasi perpajakan dilakukan
oleh pihak Direktorat Jenderal Pajak yang ditujukan kepada
Wajib Pajak agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman
pajak yang memadai.
2) Frekuensi sosialisasi
Sosialisasi pajak harus dilakukan secara teratur karena
peraturan dan tata cara pembayaran pajak biasanya mengalami
perubahan. Sosialisasi pajak yang dilakukan secara teratur juga
akan terus memberikan informasi yang terbaru sehingga Wajib
Pajak dapat meminimalisir kesalahan saat menjalankan
kewajiban pajaknya jika terjadi perubahan peraturan atau
tatacara perpajakan.
3) Kejelasan sosialisasi perpajakan
Sosialisasi perpajakan yang diadakan harus dapat
menyampaikan semua informasi kedalam Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Sosialisasi pajak harus disampaikan dengan jelas agar Wajib
Pajak dapat memahami informasi yang diberikan.
4) Pengetahuan perpajakan
Sosialisasi perpajakan yang diadakan bertujuan memberikan
informasi pada Wajib Pajak. Sosialisasi pajak akan sukses jika
informasi yang diberikan dapat diterima oleh Wajib Pajak
sehingga Wajib Pajak memiliki pengetahuan pajak yang
memadai agar memudahkan Wajib Pajak dalam menjalankan
kewajiban pajaknya.
4. Kesadaran Wajib Pajak
a. Pengertian Kesadaran Wajib Pajak
Terkait dengan pengertian kesadaran Wajib Pajak, menurut
Harahap dalam Tene dkk (2017), kesadaran Wajib Pajak adalah
sikap mengerti Wajib Pajak badan atau perorangan untuk
memahami arti, fungsi, dan tujuan pembayaran pajak. pengertian
kesadaran Wajib Pajak menurut Nasution dalam As’ari dan
Erawati (2018), kesadaran Wajib Pajak berkaitan dengan sikap
Wajib Pajak yang memahami dan mau melaksanakan
kewajibannya untuk membayar pajak dan telah melaporkan semua
penghasilannya tanpa ada yang disembunyikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Self Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang
diterapkan di Indonesia dimana Wajib Pajak diberikan kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penuh untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak
terutangnya. Wajib Pajak diharapkan memiliki kesadaran dengan
ada penerapan sistem ini untuk melaksanakan tanggungjawabnya
secara benar dan tepat waktu.
b. Indikator Kesadaran Wajib Pajak
Kesadaran Wajib Pajak merupakan komponen penting yang
berkontribusi bagi kemajuan Wajib Pajak. Ada dua indikator
kesadaran Wajib Pajak menurut Putut Priambodo (2017) yaitu:
1) Kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak dan melaporkan
SPT.
Kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak adalah hal yang
penting dalam penarikan pajak tersebut, suatu hal yang
menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak. Kemauan
Wajib Pajak untuk membayar pajak ini apabila Wajib Pajak
mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa
perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama,
peringatan ataupun penerapan sanksi baik hukum ataupun
administrasi.
2) Ketertiban dan kedisiplinan Wajib Pajak dalam membayar
pajak.
Semakin tinggi tingkat ketertiban dan kedisiplinan Wajib Pajak
dalam membayar pajak diharapkan akan meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kepatuhan dalam membayar pajak. Dikatakan tertib dan
disiplin apabila Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakan
sesuai dengan peraturan perpajakan, tidak pernah terlambat
dalam membayar pajak dan menyetorkan surat pemberitahuan
pajak dan tidak pernah terkena sanksi administrasi.
5. Pemahaman Wajib Pajak
a. Pengertian Pemahaman Wajib Pajak
Tingkat pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan
perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam
membayar pajak menurut Syahril (2013), jika semakin tinggi
tingkat pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak terhadap
peraturan perpajakan, maka semakin tinggi kemungkinan Wajib
Pajak untuk mematuhi peraturan tersebut. Terkait pengertian
mengenai pemahaman Wajib Pajak menurut Resmi dalam Tene
dkk (2019), pemahaman Wajib Pajak adalah mengerti dan paham
tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang meliputi
tentang bagaimana cara menyampaikan Surat Pemberitahuan
(SPT), pembayaran, tempat pembayaran, denda dan batas waktu
pembayaran atau pelaporan SPT. Pengetian pemahaman Wajib
Pajak menurut Tene dkk (2017), pemahaman Wajib Pajak diartikan
sebagai proses dimana Wajib Pajak mengetahui dan memahami
tentang perpajakan dan mengaplikasikannya untuk membayar
pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berdasarkan penjelaskan di atas, Wajib Pajak juga perlu
paham terhadap peraturan perpajakan yang baru khususnya pelaku
usaha UMKM. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 terjadi
penurunan tarif dari 1% menjadi 0,5% dan masih menggunakan
sistem perpajakan self assessment serta ada pembatasan jangka
waktu pengenaan tarif di peraturan ini. Pemerintah berharap pelaku
UMKM selain paham dan menjalankan peraturan perpajakan yang
berlaku, tapi juga adanya kesadaran dari pelaku UMKM terhadap
kewajiban perpajakannya, adanya keinginan untuk membayar
pajak terutang, serta kejujuran unutk mengungkapkan keadaan
yang sebenarnya (www.pajak.go.id).
b. Indikator Pemahaman Wajib Pajak
Wajib Pajak tidak hanya sekedar tahu, namun juga harus
paham mengenai peraturan perpajakan yang berlaku. Indikator
pemahaman Wajib Pajak menurut Rahayu dalam Kartika Kusuma
(2016) yaitu:
1) Pengetahuan mengenai ketentuan umum dan tata cara
perpajakan
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sudah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1983 yang
kemudian menghasilkan Undang-undang Nomor 16 tahun 2009
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No 5 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
2) Pengetahuan mengenai sistem perpajakan di Indonesia
Indonesia saat ini menganut sistem self assessment dalam
pemungutan pajaknya. Self assessment merupakan suatu sistem
perpajakan yang memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
kepada Wajib Pajak untuk mendaftarkan dirinya untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan
menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan
sendiri pajak terutang (www.pajak.go.id).
3) Pengetahuan mengenai fungsi perpajakan
Di Indonesia terdapat dua fungsi pajak yaitu fungsi pendanaan
(budgetair) dan fungsi mengatur (regulair). Menurut Sormin
dkk (2018: 3), fungsi pendanaan adalah fungsi pajak utama
yang digunakan sebagai alat untuk memasukan dana ke kas
negara secara optimal. Sedangkan fungsi mengatur adalah
pajak yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu di luar
bidang keuangan.
6. Kepatuhan Wajib Pajak
a. Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan merupakan hal penting dalam merealisasikan
target penerimaan pajak. Pengertian dari kepatuhan perpajakan
merupakan ketaatan, tunduk dan patuh serta melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ketentuan perpajakan. Jadi Wajib Pajak yang patuh adalah “Wajib
Pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan” (Rahayu, 2010: 317).
Kepatuhan Wajib Pajak dikemukakan oleh Norman D.
Nowak dalam Rahayu (2010: 318), sebagai “suatu iklim kepatuhan
dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam
situasi:
1) Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
2) Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas
3) Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar
4) Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Kepatuhan Wajib Pajak menurut Rahayu (2010: 138), ada
dua jenis kepatuhan yaitu kepatuhan formal dan material, masing-
masing akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak
memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan
dalam undang-undang perpajakan.
2) Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana Wajib
Pajak secara substantif/hakikatnya memenuhi semua
ketentuan material perpajakan yaitu sesuai isi dan jiwa
undang-undang pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak
Indikator kepatuhan Wajib Pajak menurut Chatarina Ayu
Lestari (2017) yaitu:
1) Mendaftarkan NPWP secara sukarela. Apabila Wajib Pajak
secara sukarela mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP
maka wajib pajak dianggap patuh karena NPWP merupakan
salah satu syarat untuk pengadministrasian pajak. Jika Wajib
Pajak tidak mempunyai NPWP maka Wajib Pajak tidak dapat
membayar pajaknya.
2) Mencatat keuangan usahanya secara rutin dan benar karena
apabila Wajib Pajak menganggap penting pencatatan
sehingga selalu mencatat pendapatan dan pengeluarab
usahanya secara rutin maka berarti Wajib Pajak tahu
pentingnya pencatatan keuangan yang berguna untuk
keperluan membayar pajak.
3) Mengisi, menghitung dan melaporkan Surat Pemberitahuan
pajak dengan jujur, lengkap dan benar sesuai dengan aturan
yang berlaku. Apabila Wajib Pajak secara sukarela
melaporkan pajaknya secara jujur dan tepat waktu maka
Wajib Pajka dianggap patuh dalam memenuhi kewajiban
pajaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4) Membayar pajak secara sukarela sesuai dengan aturan dan
tepat waktu. Apabila Wajib Pajak dalam membayarkan
pajaknya tepat waktu dan sesuai dengan aturan maka Wajib
Pajak dapat dikatakan patuh.
7. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah kebijakan
pemerintah yang mengatur mengenai pajak penghasilan atas
penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu. Penerapan Peraturan Pemerintah
No. 23 Tahun 2018 dilaksanakan mulai dari 1 Juli 2018. Pajak
Penghasilan yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018
termasuk dalam PPh Pasal 2 ayat (1), tarif pajak penghasilan yang
bersifat final sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan
Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah 0,5% dari omzet.
Tujuan dari Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah:
1) Memberikan kemudahan dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan
2) Memberikan kesempatan berkontribusi bagi Negara
3) Pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat meningkat
4) Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan ekonomi
formal
5) Lebih memberikan keadilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Objek pajak yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan
ketentuan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah
penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak lebih dari
Rp4.800.000.000,00 dalam satu tahun pajak. Wajib Pajak yang
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) merupakan Wajib Pajak orang pribadi
dan Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer,
firma atau perseroan terbatas.
Kriteria objek pajak yang tidak dikenai pajak penghasilan yang
bersifat final sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018
adalah:
1) Penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang
pribadi dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas
2) Penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri yang
pajaknya terutang atau telah dibayar di luar negeri
3) Penghasilan yang telah dikenai pajak penghasilan yang bersifat
final dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
tersendiri
4) Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.
Subjek pajak yang dikenai Pajak Penghasilan sesuai Peraturan
Pemerintah No. 23 Tahun 2018, adalah :
1) Wajib Pajak orang pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer,
firma, atau perseroan terbatas, yang menerima atau memperoleh
penghasilan dengan peredaran bruto tidak melebihi
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)
dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 juga mengatur
mengenai jangka waktu tertentu pengenaan pajak penghasilan yang
bersifat final, yaitu:
1) 7 (tujuh) tahun pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi
2) 4 (empat) tahun pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk
koperasi, persekutuan komanditer, atau firma
3) 3 (tiga) tahun pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk perseroan
terbatas
Jangka waktu tersebut terhitung sejak tahun pajak Wajib Pajak
terdaftar, bagi Wajib Pajak yang terdaftar sejak berlakunya Peraturan
Pemerintah ini atau tahun pajak berlakunya Peraturan Pemerintah ini,
bagi Wajib Pajak yang telah terdaftar sebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah ini.
B. Pengembangan Hipotesis
Tri Wahyuningsih (2016) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Tarif Pajak, Mekanisme Pembayaran
Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM Bidang Mebel di Surakarta”. Penelitian ini menggunakan Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Linier Berganda dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pemahaman Wajib Pajak berpengaruh
positif signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM bidang mebel
dan kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif signifikan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak UMKM bidang mebel.
Theodosia Dhinar Krisma Alfidya (2017) telah melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan Pajak, Persepsi
Sosialisasi Pajak, Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)”. Populasi penelitian ini adalah
pegawai yang terdaftar sebagai Account Representative di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan yaitu sebanyak 26 orang. Hasil
penelitian ini adalah persepsi sosialisasi pajak memiliki hubungan cukup
kuat dan arah positif dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang
pribadi.
Debby Cornelia Angelia dan Icha Fajriana (2019) melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Sosialisasi dan Tingkat Pemahaman
Terhadap Kepatuhan Setelah Penerapan Peraturan Pemerintah No 23
Tahun 2018 Pada Pelaku UMKM di Kota Palembang”. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pedagang pasar 16 ilir yang terdapat
96 UMKM. Hasil penelitian ini adalah sosialisasi peraturan pemerintah no
23 tahun 2018 berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak
UMKM, sedangkan tingkat pemahaman Wajib Pajak atas peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pemerintah no 23 tahun 2018 berpengaruh positif terhadap kepatuhan
Wajib Pajak UMKM.
Luh Putu Gita Cahyani dan Naniek Noviari (2019) melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Tarif Pajak, Pemahaman Perpajakan
dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM”.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 WPOP UMKM
yang terdapat di KPP Pratama Singaraja. Hasil penelitian ini adalah
pemahaman perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib
Pajak UMKM.
C. Perumusan Hipotesis
1. Hubungan persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak UMKM
Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No: Per-
03/PJ/2013 tentang pedoman penyuluhan pajak, istilah sosialisasi tidak
digunakan dalam peraturan tersebut tetapi menggunakan istilah
penyuluhan. Penyuluhan perpajakan adalah suatu upaya dan proses
memberikan informasi perpajakan kepada masyarakat, dunia dan
lembaga pemerintah maupun non-pemerintah. Terkait dengan
pengertian sosialisasi pajak menurut Sudrajat dalam Wardani dkk
(2018), sosialisasi perpajakan adalah suatu upaya yang dilakukan
untuk memberikan informasi mengenai perpajakan dengan tujuan agar
seseorang atau suatu kelompok paham tentang perpajakan sehingga
kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat. Kepatuhan merupakan hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
penting dalam merealisasikan target penerimaan pajak. Kepatuhan
Wajib Pajak adalah Wajib Pajak yang taat dan memenuhi serta
melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu, 2010: 317).
Hasil penelitian Alfidya (2017) menyatakan bahwa persepsi
sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi
memiliki hubungan dengan arah positif. Jika persepsi sosialisasi pajak
tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi juga akan
tinggi. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari
(2016) yang menyatakan bahwa hubungan persepsi sosialisasi
perpajakan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi
adalah lemah dengan arah positif. Hal ini disebabkan informasi yang
diberikan oleh Dirjen Pajak mengalami banyak kendala seperti enggan
untuk berkonsultasi dengan Account Representative (AR) sehingga
informasi yang diperoleh kurang, spanduk yang dipasang juga kurang
menarik perhatian masyarakat.
2. Hubungan persepsi kesadaran Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak UMKM
Wajib Pajak yang kesadarannya meningkat berhubungan dengan
kepatuhan Wajib Pajak dikarenakan Wajib Pajak telah paham bahwa
pajak sangat penting untuk pembangunan negara. Kesadaran Wajib
Pajak menurut Harahap dalam Tene dkk (2017), merupakan sikap
mengerti Wajib Pajak, badan atau perorangan untuk memahami arti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
fungsi dan tujuan pembayaran pajak. Kepatuhan Wajib Pajak adalah
Wajib Pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan (Rahayu, 2010: 317).
Penelitian yang dilakukan oleh Tene dkk (2017) menyatakan
bahwa kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Manado. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin baik kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak
maka akan semakin meningkat kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian yang
dilakukan oleh Khairunisa (2018) menyatakan bahwa kesadaran Wajib
Pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini
disebabkan belum adanya kesadaran dari Wajib Pajak akan pentingnya
membayar pajak dan belum adanya kesadaran jika pajak tidak
dibayarkan tepat waktu.
3. Hubungan persepsi pemahaman Wajib Pajak dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Wajib Pajak yang paham akan perpajakan berhubungan juga
dengan kepatuhan Wajib Pajak. Pemahaman Wajib Pajak menurut
Resmi dalam Tene dkk (2019) adalah mengerti dan paham tentang
ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang meliputi tentang
bagaimana cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT),
pembayaran, tempat pembayaran, denda dan batas waktu pembayaran
atau pelaporan SPT. Kepatuhan Wajib Pajak adalah Wajib Pajak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu,
2010: 317).
Penelitian yang dilakukan oleh Tene dkk (2017) menyatakan
bahwa pemahaman Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Manado. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi pemahaman Wajib Pajak maka semakin tinggi
juga kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Julianto (2016) berbeda yaitu pemahaman tidak berpengaruh terhadap
kepatuhan Wajib Pajak UMKM karena kepatuhan Wajib Pajak masih
sangat dipengaruhi oleh tarif yang berlaku meskipun Wajib Pajak telah
paham akan peraturan atau kebijakan pemerintah atas perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
studi kasus. Studi kasus adalah pengumpulan informasi terkait objek
tertentu untuk mendapatkan gambaran yang jelas akan suatu masalah
(Sekaran, 2017: 118).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
bulan Februari 2019.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yakni
pemilik usaha batik yang terdaftar di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo.
2. Objek dalam penelitian ini adalah persepsi sosialisasi pajak, persepsi
kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman Wajib Pajak, dan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
D. Proses Penelitian
Proses penelitian dilakukan dengan wawancara dan menyebarkan
kuesioner kepada responden. Kemudian hasil dari kuesioner diolah dalam
bentuk data berupa angka-angka menggunakan program statistik yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
SPSS (Statistcal Package for the Social Sciences), kemudian data tersebut
dianalisis dan ditarik kesimpulannya oleh peneliti.
E. Data Penelitian
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting karena
data yang telah dikumpulkan akan digunakan untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan (Siregar, 2017: 39). Data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama
atau tempat objek penelitian dilakukan (Siregar, 2017: 37). Data ini
diperoleh dengan cara melakukan wawancara dan memberikan kuesioner
kepada responden yaitu pemilik usaha batik di Sentra Kerajinan Batik
Giriloyo.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara dan kuesioner.
1. Wawancara adalah pengumpulan informasi dengan cara melakukan
tanya jawab langsung dengan pihak yang berkompeten dalam
bidangnya di tempat penelitian dilakukan (Siregar, 2017: 34).
Wawancara ini ditujukan untuk pemilik usaha batik di Sentra
Kerajinan Batik Giriloyo. Penelitian ini tidak menggunakan
wawancara terstruktur, peneliti melakukan wawancara secara garis
besar permasalahan mengenai sosialisasi pajak, kesadaran Wajib
Pajak, Pemahaman Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara membagikan
sejumlah kuesioner kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam
penelitian (Siregar, 2017: 34). Kuesioner yang dipakai dalam
penelitian ini variabel persepsi sosialisasi pajak diambil dari jurnal
Guntur Wijayanto (2016) yang berjudul Pengaruh Sosialisasi
Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di Kota Magelang
Tahun 2015. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini untuk
variabel persepsi kesadaran Wajib Pajak mengacu pada jurnal yang
berjudul Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan,
dan Kesadaran Wajib Pajak, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo
pada Tahun 2017 oleh Putut Priambodo (2017). Kuesioner yang
dipakai dalam penelitian ini untuk variabel persepsi pemahaman Wajib
Pajak mengacu pada jurnal yang berjudul Pengaruh Kualitas
Pelayanan Pajak, Pemahaman Peraturan Perpajakan serta Sanksi
Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
Membayar Pajak Tahun 2014 oleh Kartika Kusuma (2016). Sementara
kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini untuk variabel persepsi
kepatuhan Wajib Pajak UMKM mengacu pada jurnal Chatarina Ayu
Lestari (2017) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan
Pemahaman Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kepatuhan Wajib Pajak. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu
bagian pertama berisikan identitas responden secara umum dan bagian
kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
varibel-variabel penelitian untuk mendapatkan data penelitian. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan memberikan langsung kuesioner
kepada Wajib Pajak secara tertutup dimana responden hanya dapat
memilih jawaban yang telah disediakan. Hasil dari jawaban responden
dalam kuesioner kemudian diolah. Kuesioner ini menggunakan skala
likert dimana skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu
(Siregar, 2017: 50). Berikut ini adalah pengukuran skala likert untuk
setiap pernyataan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Tabel 3.1
Skor Penilaian
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Sumber: Jogiyanto (2017: 83)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berikut adalah kisi-kisi variabel penelitian yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Variabel Penelitian
Variabel
Penelitian Indikator
No. Butir
Instrumen
Sosialisasi
Pajak
1. Tata cara Sosialisasi 4
2. Frekuensi Sosialisasi 2,3
3. Kejelasan Sosialisasi Perpajakan 5
4. Pengetahuan Perpajakan 1
Kesadaran
Wajib Pajak
1. Kemauan Wajib Pajak dalam
membayar pajak dan melaporkan
SPT.
6,7,8,9
2. Ketertiban dan kedisiplinan Wajib
Pajak dalam membayar pajak.
10
Pemahaman
Wajib Pajak
1. Pengetahuan mengenai ketentuan
umum dan tata cara perpajakan.
11,12, 15,
16, 17
2. Pengetahuan mengenai sistem
perpajakan di Indonesia.
14
3. Pengetahuan mengenai fungsi
perpajakan.
13
Kepatuhan
Wajib Pajak
UMKM.
1. Mendaftarkan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) secara sukarela.
19
2. Mencatat keuangan usahanya
secara rutin dan benar.
20,21
3. Mengisi, menghitung dan
melaporkan Surat Pemberitahuan
(SPT) pajak dengan jujur, lengkap
dan benar sesuai dengan aturan
yang berlaku.
22,23
4. Membayar pajak secara sukarela
sesuai dengan aturan dan tepat
waktu.
18,24,25
Berikut ini merupakan langkah yang akan dilakukan penulis untuk
mengolah data:
1. Deskripsi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Analisis deskripsi data responden digunakan untuk memisahkan
atau mengelompokkan responden. Penelitian ini menggunakan
deskripsi data responden berdasarkan usia dan pendidikan terakhir.
Berdasarkan usia digunakan karena dengan bertambahnya usia
seseorang maka diharapkan semakin dewasa pemikiran dan semakin
meningkat kesadaran akan kepatuhan dalam membayar pajak.
Deskripsi data responden berdasarkan pendidikan terakhir digunakan
karena semakin tinggi tingkat pendidikan akan mempengaruhi pola
berpikir seseorang dan diharapkan semakin tinggi pula kesadaran,
pemahaman, kepatuhan seseorang bahwa pajak sangat penting untuk
pembangunan suatu negara.
2. Deskripsi variabel penelitian
Deskripsi variabel penelitian adalah gambaran keseluruhan dari
setiap variabel penelitian yang kemudian digunakan untuk menentukan
banyaknya variasi untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik
kesimpulannya. Deskripsi variabel penelitian dalam penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif, yaitu cara mendeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data agar mudah
dipahami .Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi sosialisasi
pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman Wajib
Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek dalam suatu wilayah yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 111). Populasi dalam
penelitian ini adalah pemilik usaha batik yang terdaftar di Sentra Kerajinan
Batik Giriloyo. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel
yaitu sampling total, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2017: 119).
H. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
dua variabel yaitu:
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang
dipengaruhi karena adanya variabel lain (Siregar, 2017: 19). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah persepsi kepatuhan Wajib Pajak
UMKM (Y). Kepatuhan Wajib Pajak adalah Wajib Pajak yang taat dan
memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu, 2010:
317). Variabel ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kepatuhan
Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban membayar pajaknya.
Indikator penilaian untuk variabel ini menurut Chatarina Ayu Lestari
(2017) adalah:
a. Mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara sukarela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Mencatat keuangan usahanya secara rutin dan benar
c. Mengisi, menghitung dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT)
pajak dengan jujur, lengkap dan benar sesuai dengan aturan yang
berlaku
d. Membayar pajak secara sukarela sesuai dengan aturan dan tepat
waktu.
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain (Siregar, 2017: 18). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah persepsi sosialisasi pajak (X1), persepsi
kesadaran Wajib Pajak (X2), persepsi pemahaman Wajib Pajak (X3).
a. Persepsi Sosialisasi Pajak (X1)
Sosialisasi menurut Sudrajat dalam Wardani dkk (2018) adalah
suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan informasi
mengenai perpajakan dengan tujuan agar seseorang atau suatu
kelompok paham tentang perpajakan sehingga kepatuhan Wajib
Pajak akan meningkat. Indikator penilaian untuk variabel ini
menurut Guntur Wijayanto (2016) adalah:
1) Tata cara sosialisasi
2) Frekuensi Sosialiasi
3) Kejelasan Sosialisasi Perpajakan
4) Pengetahuan Perpajakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Persepsi Kesadaran Wajib Pajak (X2)
Kesadaran menurut Harahap dalam Tene dkk (2017) merupakan
sikap mengerti Wajib Pajak, badan atau perorangan untuk
memahami arti, fungsi dan tujuan pembayaran pajak. Indikator
penilaian untuk variabel ini menurut Putut Priambodo (2017)
adalah:
1) Kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak dan
melaporkan SPT
2) Ketertiban dan kedisiplinan Wajib Pajak dalam membayar
pajak.
c. Persepsi Pemahaman Wajib Pajak (X3)
Pemahaman menurut Resmi dalam Tene dkk (2017) adalah
mengerti dan paham tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan yang meliputi tentang bagaimana cara menyampaikan
Surat Pemberitahuan (SPT), pembayaran, tempat pembayaran,
denda dan batas waktu pembayaran atau pelaporan SPT. Indikator
penilaian untuk variabel ini menurut Kartika Kusuma (2016)
adalah:
1) Pengetahuan mengenai ketentuan umum dan tata cara
perpajakan
2) Pengetahuan mengenai sistem perpajakan di Indonesia
3) Pengetahuan mengenai fungsi perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
I. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen pengujian instrument merupakan alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Teknik pengujian instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Uji validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2017: 75).
Hal-hal pokok yang dapat disampaikan di dalam uji validitas menurut
Noor (2014: 19) yaitu:
a. Uji validitas untuk melihat kelayakan butir-butir setiap pertanyaan
dalam kuesioner sehingga dapat mendefinisikan suatu variabel.
b. Daftar pertanyaan dalam kuesioner untuk mendukung suatu
kelompok variabel tertentu.
c. Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasilnya
dibandingkan dengan r tabel | df=n-k dengan tingkat kesalahan 5%
d. Jika < , maka butir pertanyaan tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukur.
Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang
sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pengujian reliabiltas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas menurut Noor
(2014: 24) dapat disampaikan hal-hal pokoknya sebagai berikut :
a. Uji reliabilitas ini untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi
responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner mencerminkan
konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam
bentuk pertanyaan.
b. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
pertanyaan.
Jika nilai alpha > 0,60 maka reliable.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2017: 153). Metode yang
digunakan untuk menguji normalitas data dengan metode Kolmogorov-
Smirnov. Hipotesis yang dirumuskan (Siregar, 2017: 153):
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data berdistribusi tidak normal
Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas
(Siregar, 2017: 167):
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak
J. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah dalam menganalisis data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Melakukan pengujian korelasi rank spearman untuk mengetahui
derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat signifikansi hubungan dan
arah hubungan antara dua variabel.
2. Membuat kesimpulan dari pengujian yang telah dilakukan.
K. Uji Korelasi Rank Spearman
Korelasi Rank Spearman merupakan pengukuran non-parametrik.
Syarat menggunakan korelasi ini adalah data berskala ordinal, hubungan
antarvariabel tidak harus linier dan data tidak harus berdistribusi normal
(Sarwono, 2018: 44). Korelasi Rank Spearman digunakan untuk
mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat signifikansi
hubungan dan arah hubungan antara dua variabel. Keeratan hubungan
antara dua variabel dapat diukur kekuatannya dengan koefisien korelasi.
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih dan dapat menentukan arah hubungan dari
kedua variabel (Siregar, 2017: 337). Nilai koefisien korelasi dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Apabila r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati
1 yaitu hubungan sangat kuat dan positif), maka kedua variabel
mempunyai hubungan searah, artinya jika variabel X tinggi, maka variabel
Y akan tinggi. Sebaliknya apabila r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan
negatif (mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif), maka
kedua variabel mempunyai hubungan terbalik, artinya jika variabel X
(r) = (-1 ≤ 0 ≥ 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tinggi, maka variabel Y akan rendah. Sedangkan r = 0, hubungan X dan Y
lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Tabel 3.3
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Interval r Sifat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Ada beberapa kriteria menurut Sarwono (2018: 44) untuk
mengetahui apakah angka korelasi tersebut signifikan atau tidak yaitu:
a. Jika probabilitas atau signifikansi < 0,01, hubungan kedua variabel
signifikan
b. Jika probabilitas atau signifikansi > 0,01, hubungan kedua variabel
tidak signifikan.
Keluaran pada SPSS ditandai dengan dua bintang (**) menunjukkan
signifikan pada taraf 0,01, jika tidak ada tanda dua bintang, maka taraf
nyata/signifikansi diganti sebesar 0,05.
Sumber: Siregar (2017: 337)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM SENTRA KERAJINAN BATIK GIRILOYO
A. Sejarah Singkat
Wukirsari adalah desa yang terdiri dari 16 dusun, tiga di antaranya
dikenal sebagai sentra penghasil batik tulis, ketiga dusun tersebut adalah
Karang Kulon, Cengkehan, dan Giriloyo dengan menamakan diri Batik
Tulis Giriloyo. Desa Wukirsari terletak 17 km di sebelah selatan kota
Yogyakarta atau 12 km kearah Timur dari kota Bantul, desa yang masuk
Kecamatan Imogiri ini merupakan gudang para pengrajin batik yang saat
ini terdapat sekitar 600 pembatik yang tergabung dalam beberapa
kelompok.
Kemunculan batik Giriloyo diperkirakan bersamaan dengan
berdirinya makam raja-raja di Imogiri (tepatnya di Bukit Merak). Makan
tersebut dibangun tahun 1654 oleh Sultan Agung (cucu Panembahan
Senopati). Kemudian, keraton menugaskan abdi dalem yang dikepalai oleh
seorang yang berpangkat bupati untuk menjaga dan memelihara makam
tersebut. Karena banyak abdi dalem yang bertugas, maka kepandaian
membatik dengan motif halus ala keraton berkembang di wilayah ini.
Keterampilan tersebut diwariskan secara turun-temurun kepada anak-cucu
perempuannya.
Awal mula desa Wukirsari didalami para abdi keraton yang
bertugas untuk menjaga makam-makam raja dan membuat kain batik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dengan bermacam-macam motif tradisional yang penuh dengan nilai-nilai
kesakralan, keindahan (seni), ketekunan, ketelitian dan kesabaran untuk
digunakan keluarga keraton, sampai akhirnya keahlian membatik banyak
diajarkan kepada masyarakat yang tinggal disekitar desa secara turun-
temurun, dan menjadi salah satu mata pencaharian penduduk desa
Wukirsari selain bertani dan bertenak.
Imbas gempa tahun 2006 tidak hanya merusak banyak rumah dan
bangunan tetapi ikut merusak peralatan membatik milik warga. Praktis
mata pencaharian warga desa semakin sulit, ketika itu LSM Jogja Heritage
Sociaty (JHS) bekerjasama dengan Australian Indonesian Partnership
memprakarsai berdirinya paguyuban batik yang akhirnya terbentuklah 4
kelompok batik yaitu Sungging Tumpuk, Sekar Arum, Sido Mukti dan
Sekar Kedaton, kemudian terus bertambah menjadi 12 kelompok.
Tabel 4.1
Daftar nama Pemilik Usaha Batik
No Nama UMKM
1 Nur Ahmadi Batik Sekar Arum
2 Muhhanayah Batik Berkah Lestari
3 Imaroh Batik Sri Kuncoro
4 H A Sunhaji Sung Sang Batik
5 Bariatun Batik Bima Sakti Cengkehan
6 Jazir Hamid Batik Sekar Kedaton
7 Rusni Iskandar Batik Giri Indah
8 Agus Basuki Batik Suka Maju
9 Nurjanah Batik Sido Mulyo
10 Hartinah Batik Bima Sakti Karang Kulon
11 Amirah Batik Sungging Tumpuk
12 Akyar Muzaki Batik Sido Mukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. Visi dan Misi
Sentra kerajinan batik yang telah berdiri sejak lama dan sudah
dikenal oleh masyarakat luas dari berbagai daerah, tentunya Sentra
Kerajinan Batik Giriloyo memiliki visi dan misi sebagai patokan untuk
mencapai tujuan maupun target yang telah direncanakan. Berikut ini visi
misi Sentra Kerajinan Batik Giriloyo yang akan dijabarkan sebagai
berikut:
1. VISI
a) Menjadikan Sentra Kerajinan Batik Dusun Giriloyo menjadi wisata
belanja unggulan di Kabupaten Bantul bahkan di tingkat dunia
internasional
b) Menyelenggarakan dan mendukung koordinasi berbagai kegiatan
yang mendukung pelestarian dan pengembangan batik
c) Memberdayakan potensi pengrajin batik di Giriloyo, serta
membuka lapangan kerja untuk mendapatkan penghasilan yang
lebih baik.
2. MISI
a) Mensejahterakan kehidupan pengrajin batik dan warga sekitarnya
b) Berupaya mendorong berkembangnya kemampuan pengrajin batik
dengan keberagaman jenis produksi batik.
C. Letak Lokasi
Sentra Kerajinan Batik Giriloyo merupakan kawasan industri batik
serta Sentra UMKM kerajinan batik berupa lingkungan pedesaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
berada di Dusun/Pedukuhan Giriloyo, Desa/Kelurahan Wukirsari,
Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Sebagian besar penduduk
desa ini bermata pencaharian sebagai pengrajin batik tulis. Luas area
Sentra Kerajinan Batik Giriloyo ini sekitar 75.000 m2 atau sebesar 7,5 ha.
Secara administratif, wilayah industri batik dan sentra Kerajinan Batik
Giriloyo memiliki batasan lokasi sebagai berikut:
Sebelah utara :berbatasan dengan Kelurahan Nogosari dan
Kelurahan Karangasem
Sebelah timur : berbatasan dengan Kelurahan Cengkehan
Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Mangunan
Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Girirejo
D. Struktur Organisasi
Suatu organisasi pasti memiliki susunan dan hubungan antara setiap
bagian serta posisi yang ada dalam organisasi tersebut dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya sehingga dapat terkoordinasi dengan baik untuk
mencapai tujuan dari organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengurus Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
Sumber : Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
PENASEHAT
LURAH DESA WUKIRSARI
KETUA
SEKRETARIS
BIDANG SENI
BUDAYA
BIDANG
PROMOSI
BIDANG
PEMANDU
FOTOGRAFI
BIDANG
KERUMAHTANGGAAN
& KULINER
BIDANG
HOMESTAY
BENDAHARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo, Desa Wukirsari,
Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul melalui kuesioner yang disebarkan kepada
pemilik usaha batik. Data ini diperoleh dari pernyataan-pernyataan mengenai
persepsi sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman
Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Penelitian
dilaksanakan bulan Januari sampai Februari 2019 dan pengambilan sampel
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung yang diberikan kepada
12 responden. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung dan ditunggu oleh
peneliti sehingga 12 kuesioner dapat kembali.
A. Deskripsi Data
Tujuan dari analisis deskripsi data responden dalam penelitian ini yaitu
untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden.
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 12 pemilik usaha batik.
Deskripsi data responden pada penelitian ini terdiri dari umur dan pendidikan
terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1. Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.1
Data Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Frequen
cy Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 39 – 42 Tahun 1 8,3 8,3 8,3
43 - 46 Tahun 0 0,0 0,0 0,0
47 - 50 Tahun 4 33,3 33,3 41,7
51 - 54 Tahun 3 25 25 66,7
55 - 58 Tahun 4 33,3 33,3 100
Total 12 100 100
Sumber : Data diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penelitian ini
didominasi oleh responden yang memiliki usia 47 – 50 tahun dan 55 -
58 tahun sebanyak 4 responden dengan persentase 33,3% diurutan
kedua ditempati oleh responden yang memiliki usia 51 - 54 sebanyak 3
responden dengan persentase 25%. Responden terbesar dalam
penelitian ini berdasarkan usia yaitu usia 47 – 50 tahun dan 55 – 58
tahun dimana pada usia tersebut seharusnya memiliki banyak
pengetahuan dan cara berpikirnya pun berbeda. Namun karena adanya
faktor lingkungan membuat masyarakat kurang terbuka maupun
belajar mengenai teknologi yang diberlakukan oleh Kantor Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 5.2
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Keterangan Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 0 0,0 0,0 0,0
SMP 4 33,3 33,3 33,3
SMA 5 41,7 41,7 75
S1 3 25 25 100
Total 12 100 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penelitian ini
didominasi oleh responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA
sebanyak 5 responden dengan persentase 41,7%, diurutan kedua
ditempati oleh responden yang memiliki pendidikan terakhir SMP
sebanyak 5 responden dengan persentase 33,3%, dan sisanya adalah
responden dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 3 responden
dengan persentase 25%. Responden terbesar dalam penelitian ini
berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SMA dikarenakan dahulu dengan
tingkat pendidikan SMA sudah tergolong tinggi.
Deskripsi hasil kuesioner berisi hasil dari kuesioner yang telah
disebarkan mengenai variabel yang digunakan. Deskripsi ini memuat data
statistik seperti rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation),
serta skor maksimum dan minimum. Hasil kuesioner secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut:
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.3
Deskriptif Statistik
Persepsi
Sosialisasi
Pajak
Persepsi
Kesadaran
Wajib Pajak
Persepsi
Pemahaman
Wajib Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
UMKM
N Valid 12 12 12 12
Missing 0 0 0 0
Mean 17,25 16,42 19,92 26,33
Std. Deviation 2,137 2,193 3,801 3,284
Minimum 14 13 14 22
Maximum 20 19 27 32
Keterangan:
N : Jumlah Responden
Minimum : Jumlah total skor terendah setiap variabel
Maximum : Jumlah total skor tertinggi setiap variabel
Mean : Nilai rata-rata
Standar deviasi : Besarnya nilai penyimpangan rata-rata
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan bahwa jumlah data yang
diolah (N) sebanyak 12 data. Pada variabel persepsi sosialisasi pajak
memiliki skor minimum sebesar 14, skor maksimum 20, rata-rata sebesar
17,25, dan standar deviasi sebesar 2,137. Variabel persepsi kesadaran
Wajib Pajak memiliki skor minimum sebesar 13, skor maksimum sebesar
19, rata-rata sebesar 16,42 dan standar deviasi sebesar 2,193. Variabel
persepsi pemahaman Wajib Pajak memiliki skor minimum sebesar 14,
skor maksimum sebesar 27, rata-rata sebesar 19,92 dan standar deviasi
sebesar 3,801. Variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki
skor minimum sebesar 22, skor maksimum sebesar 32, rata-rata sebesar
26,33 dan standar deviasi sebesar 3,284.
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pengujian dilakukan berdasarkan dari data yang diperoleh. Data
memegang peranan penting dalam penelitian ini karena sebagai alat
pembuktian hipotesis dan gambaran dari variabel yang diteliti, oleh karena
itu, agar memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan,
maka sebelum melakukan olah data instrument diuji terlebih dahulu
melalui uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan program Pearson
Correlation IBM SPSS versi 22. Butir instrumen dikatakan valid jika
memiliki r tabel kurang dari r hitung product moment pada taraf
signifikansi. Hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 5.4
Hasil Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak
No Item r tabel < r hitung Keterangan
1 0,5760 0,599 Valid
2 0,5760 0,684 Valid
3 0,5760 0,774 Valid
4 0,5760 0,718 Valid
5 0,5760 0,630 Valid
Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk
variabel persepsi sosialisasi pajak memiliki r hitung lebih besar dari
pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 5 item pernyataan
kuesioner tersebut valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak
No Item r tabel < r hitung Keterangan
6 0,5760 0,812 Valid
7 0,5760 0,587 Valid
8 0,5760 0,702 Valid
9 0,5760 0,717 Valid
10 0,5760 0,710 Valid
Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk
variabel persepsi kesadaran Wajib Pajak memiliki r hitung lebih besar
dari pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 5 item pernyataan
kuesioner tersebut valid.
Tabel 5.6
Hasil Uji Validitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak
No Item r tabel < r hitung Keterangan
11 0,5760 0,714 Valid
12 0,5760 0,874 Valid
13 0,5760 0,777 Valid
14 0,5760 0,726 Valid
15 0,5760 0,735 Valid
16 0,5760 0,711 Valid
17 0,5760 0,585 Valid
Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk variabel
persepsi pemahaman Wajib Pajak memiliki r hitung lebih besar dari
pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 7 item pernyataan
kuesioner tersebut valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.7
Hasil Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
No Item r tabel < r hitung Keterangan
18 0,5760 0,824 Valid
19 0,5760 0,607 Valid
20 0,5760 0,687 Valid
21 0,5760 0,824 Valid
22 0,5760 0,579 Valid
23 0,5760 0,901 Valid
24 0,5760 0,768 Valid
25 0,5760 0,588 Valid
Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk
variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki r hitung
lebih besar dari pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 8 item
pernyataan kuesioner tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabikitas pada penelitian ini menggunakan program Alpha
Cronbach IBM SPSS versi 22. Butir instrumen dikatakan reliabel
alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 5.8
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Pajak
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0,692 5
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 5 pernyataan untuk
variabel persepsi sosialisasi pajak diketahui nilai koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0,692. Hasil Alpha Cronbach menunjukkan bahwa
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
penelitian yang telah dilakukan reliabel karena lebih dari 0,6 maka
item pernyataan untuk persepsi sosialisasi pajak dianggap dapat
mengukur secara konsisten.
Tabel 5.9
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0,72 5
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 5 pernyataan untuk
variabel persepsi kesadaran Wajib Pajak diketahui nilai koefisien
Alpha Cronbach sebesar 0,720. Hasil Alpha Cronbach menunjukkan
bahwa penelitian yang telah dilakukan reliabel karena lebih dari 0,6
maka item pernyataan untuk persepsi kesadaran Wajib Pajak dianggap
dapat mengukur secara konsisten.
Tabel 5.10
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0,854 7
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 7 pernyataan untuk
variabel persepsi pemahaman Wajib Pajak diketahui nilai koefisien
Alpha Cronbach sebesar 0,854. Hasil Alpha Cronbach menunjukkan
bahwa penelitian yang telah dilakukan reliabel karena lebih dari 0,6
Sumber : Data diolah 2019
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
maka item pernyataan untuk persepsi pemahaman Wajib Pajak
dianggap dapat mengukur secara konsisten.
Tabel 5.11
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0,851 8
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 8 pernyataan untuk
variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM diketahui nilai
koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,851. Hasil Alpha Cronbach
menunjukkan bahwa penelitian yang telah dilakukan reliabel karena
lebih dari 0,6 maka item pernyataan untuk persepsi kepatuhan Wajib
Pajak UMKM dianggap dapat mengukur secara konsisten.
3. Uji Normalitas
Tabel 5.12
Hasil Uji Normalitas
Persepsi
Sosialisasi
Pajak
Persepsi
Kesadaran
Wajib
Pajak
Persepsi
Pemahaman
Wajib
Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib
Pajak
UMKM
N 12 12 12 12
Normal
Parametersa,b
Mean 17.25 16.42 19.92 26.33
Std.
Deviation 1.288 2.193 3.801 3.284
Most Extreme
Differences
Absolute 0.256 0.188 0.195 0.261
Positive 0.16 0.119 0.195 0.261
Negative -0.256 -0.188 -0.138 -0.111
Test Statistic 0.256 0.188 0.195 0.261
Asymp. Sig. (2-tailed) .028c .200
c,d .200
c,d .023
c
Sumber : Data diolah 2019
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.13
Rekapitulasi Uji Normalitas
Variabel Data Hasil
Uji
Taraf
Kesalahan
5%
Pernyataan
Normallitas
jika Sig>0,05
Persepsi Sosialisasi Pajak 0,028 0,05 Tidak Normal
Persepsi Kesadaran Wajib
Pajak 0,200 0,05 Normal
Persepsi Pemahaman
Wajib Pajak 0,200 0,05 Normal
Persepsi Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM 0,023 0,05 Tidak Normal
Sumber : Data diolah 2019
Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan, diketahui
bahwa nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) variabel persepsi sosialisasi
pajak sebesar 0,028 dan variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak nilai
sebesar 0,023. Dari hasil pengujian tersebut, seluruh data berada di
bawah taraf kesalahan 5% maka Ho ditolak atau dengan kata lain data
tidak berdistribusi normal. Variabel kesadaran Wajib Pajak nilai
signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0,200 dan variabel persepsi
pemahaman Wajib Pajak nilai sebesar 0,200. Dari hasil pengujian
tersebut, seluruh data berada di atas taraf kesalahan 5% maka Ho
diterima atau dengan kata lain data berdistribusi normal.
B. Analisis Data
Pengujian dilakukan berdasarkan dari data yang diperoleh. Data
memegang peranan penting dalam penelitian ini karena sebagai alat
pembuktian hipotesis dan gambaran dari variabel yang diteliti, oleh karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
itu, agar memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan,
maka diuji korelasi Rank Spearman
a. Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM
Hasil analisis Spearman Rank Correlation yang dilakukan dengan
menggunakan program IBM SPSS versi 22 sebagai berikut:
Tabel 5.14
Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi Pajak dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Berdasarkan hasil di atas diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-
tailed) adalah 0,002. Nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,01 memiliki makna
terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi sosialisasi pajak
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selain itu, koefisien
korelasi sebesar 0,791 yang berarti bahwa r > 0, artinya hubungan
Correlations
Persepsi
Sosialisasi
Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Spearman's
rho
Persepsi
Sosialisasi
Pajak
Correlation
Coefficient 1.000 .791
**
Sig. (2-
tailed) .002
N 12 12
Persepsi
Kepatuhan
Wajib
Pajak
Correlation
Coefficient .791
** 1.000
Sig. (2-
tailed) .002
N 12 12
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif. Sedangkan
nilai 0,791 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan berada
pada interval 0,60 – 0,799 yang berarti hubungan dengan korelasi kuat.
Apabila persepsi sosialisasi pajak tinggi maka persepsi kepatuhan
Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.
b. Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Hasil analisis Spearman Rank Correlation yang dilakukan dengan
menggunakan program IBM SPSS versi 22 sebagai berikut:
Tabel 5.15
Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kesadaran Wajib Pajak
dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Correlations
Persepsi
Kesadaran
Wajib Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Spearman's
rho
Persepsi
Kesadaran
Wajib
Pajak
Correlation
Coefficient 1.000 .578
*
Sig. (2-
tailed) .049
N 12 12
Persepsi
Kepatuhan
Wajib
Pajak
Correlation
Coefficient .578
* 1.000
Sig. (2-
tailed) .049
N 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data diolah 2019
Berdasarkan hasil di atas diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-
tailed) adalah 0,049. Nilai Sig. (2-tailed) 0,049 < 0,05 memiliki makna
terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kesadaran Wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selain itu,
koefisien korelasi sebesar 0,578 yang berarti bahwa r > 0, artinya
hubungan kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif.
Sedangkan nilai 0,578 merupakan koefisien korelasi dengan nilai
hubungan berada pada interval 0,40 – 0,599 yang berarti hubungan
dengan korelasi cukup. Apabila persepsi kesadaran Wajib Pajak tinggi
maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.
c. Hubungan Persepsi Pemahaman Wajib Pajak dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Hasil analisis Spearman Rank Correlation yang dilakukan dengan
menggunakan program IBM SPSS versi 22 sebagai berikut:
Tabel 5.16
Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Pemahaman Wajib Pajak
dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Correlations
Persepsi
Pemahaman
Wajib Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Spearman's
rho
Persepsi
Pemahaman
Wajib
Pajak
Correlation
Coefficient 1.000 .645
*
Sig. (2-
tailed) .023
N 12 12
Persepsi
Kepatuhan
Wajib
Pajak
Correlation
Coefficient .645
* 1.000
Sig. (2-
tailed) .023
N 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan hasil diatas diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-
tailed) adalah 0,023. Nilai Sig. (2-tailed) 0,023 < 0,05 memiliki makna
terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pemahaman Wajib
Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selain itu,
koefisien korelasi sebesar 0,645 yang berarti bahwa r > 0, artinya
hubungan kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif.
Sedangkan nilai 0,645 merupakan koefisien korelasi dengan nilai
hubungan berada pada interval 0,60 – 0,799 yang berarti hubungan
dengan korelasi kuat. Apabila persepsi pemahaman Wajib Pajak tinggi
maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.
C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan persepsi
sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman
Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selanjutnya
pada bagian ini akan dijelaskan mengenai masing-masing hubungan antar
variabel yang terdapat pada penelitian ini.
1. Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien
signifikansi atau Sig. (2-tailed) adalah 0,002. Jika nilai Sig. (2-tailed)
0,002 < 0,01 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara
persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
UMKM. Selain itu, koefisien korelasi sebesar 0,791 yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
bahwa r > 0, artinya hubungan kedua variabel menunjukan hubungan
dengan arah positif, sedangkan nilai 0,791 merupakan koefisien
korelasi dengan nilai hubungan berada pada interval 0,60 – 0,799 yang
berarti hubungan dengan korelasi kuat. Hal ini menunjukkan bahwa
jika persepsi sosialisasi pajak tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib
Pajak UMKM juga akan tinggi.
Sosialisasi sebagai sarana untuk memberi pemahaman akan
perpajakan yang dilakukan oleh pemungut pajak/fiskus kepada Wajib
Pajak mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak untuk membayar
pajak. Hal tersebut terbukti dari ulasan di atas, sehingga diharapkan
sosialisasi yang dilakukan harus tepat sasaran dengan tujuan agar
masyarakat memiliki informasi tentang manfaat, fungsi dan pentingnya
membayar pajak sehingga semakin meningkat kepatuhan Wajib Pajak
untuk melakukan kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan menunjukkan
bahwa sosialisasi pajak memiliki hubungan kuat dengan kepatuhan
Wajib Pajak UMKM . Hal tersebut disebabkan adanya sosialisasi yang
diberikan oleh petugas pajak kepada pemilik usaha batik yang ada di
sentra kerajinan batik giriloyo secara langsung. Selain itu sosialisasi
diberikan melalui media sosial seperti instagram, facebook, youtube.
Wajib Pajak diharapkan semakin mengerti mengenai Peraturan
Pemerintah No 23 Tahun 2018 dan tata cara perhitungannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
adanya sosialisasi ini sehingga kepatuhan dalam membayar pajak
menjadi meningkat.
2. Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien
signifikansi atau Sig. (2-tailed) adalah 0,049. Jika nilai Sig. (2-tailed)
0,049 < 0,05 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara
persepsi kesadaran Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak UMKM. Selain itu, koefisien korelasi sebesar 0,578 yang berarti
bahwa r > 0, artinya hubungan kedua variabel menunjukan hubungan
dengan arah positif, sedangkan nilai 0,578 merupakan koefisien
korelasi dengan nilai hubungan berada pada interval 0,40 – 0,599 yang
berarti hubungan dengan korelasi cukup. Hal ini menunjukkan jika
Wajib Pajak memiliki kesadaran walaupun belum tinggi maka persepsi
kepatuhan Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.
Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan menunjukkan
bahwa kesadaran Wajib Pajak memiliki hubungan cukup dengan
kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Kesadaran untuk membayar pajak di
sentra kerajinan batik giriloyo sudah baik namun seringkali pemilik
usaha batik tidak tepat waktu dalam membayar pajak. Hal ini
disebabkan adanya penggunaan e-filing yang membuat para pemilik
usaha batik kesulitan dalam menggunakannya, selain itu Wajib Pajak
enggan untuk bertanya kepada petugas mengenai penggunaan e-filing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dikarenakan malu, serta anggapan dari Wajib Pajak bahwa pajak tidak
memberikan timbal balik yang sesuai dengan apa yang dibayarkan,
pajak hanya memberikan beban yang dipaksakan untuk Wajib Pajak,
3. Hubungan Persepsi Pemahaman Wajib Pajak dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien signifikansi
atau Sig. (2-tailed) adalah 0,023. Jika nilai Sig. (2-tailed) 0,023 < 0,05
maka artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi
pemahaman Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
UMKM. Selain itu, koefisien korelasi sebesar 0,645 yang berarti
bahwa r > 0, artinya hubungan kedua variabel menunjukan hubungan
dengan arah positif, sedangkan nilai 0,645 merupakan koefisien
korelasi dengan nilai hubungan berada pada interval 0,60 – 0,799 yang
berarti hubungan dengan korelasi kuat. Hal ini menunjukkan jika
persepsi pemahaman Wajib Pajak tinggi maka persepsi kepatuhan
Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.
Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan, tingkat
pemahaman Wajib Pajak di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo mengenai
pajak secara umum sudah baik. Hal ini disebabkan karena Wajib Pajak
telah mendapatkan sosialisasi secara langsung dari petugas pajak,
Wajib Pajak juga sudah memiliki dan mengetahui fungsi Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai identitas Wajib Pajak, serta Wajib
Pajak telah memahami sistem perpajakan yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(menghitung, membayar dan melapor sendiri). Jika Wajib Pajak
memahami perpajakan maka kepatuhan dalam membayar dan
melaporkan pajaknya juga akan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi sosialisasi pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM
memiliki hubungan yang kuat dan arah positif. Hal itu ditunjukkan
dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,791 angka tersebut berada
pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan kedua variabel
juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-tailed) 0,002.
2. Persepsi kesadaran Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
UMKM memiliki hubungan yang cukup dan arah positif. Hal itu
ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,578 angka
tersebut berada pada rentang 0,40 sampai dengan 0,599. Hubungan
kedua variabel juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-
tailed) 0,049.
3. Persepsi pemahaman Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
UMKM memiliki hubungan yang kuat dan arah positif. Hal itu
ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,645 angka
tersebut berada pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan
kedua variabel juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-
tailed) 0,023.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Adanya jumlah usia responden dewasa akhir (36 – 45 tahun) dan usia
lansia awal (46 – 55 tahun) (Depkes, 2009) yang tidak seimbang. Usia
responden dewasa akhir sejumlah 1 orang dan jumlah usia responden
lansia awal sebanyak 11 orang, dimana pada usia dewasa akhir
cenderung lebih cepat dan mudah memahami dibandingkan dengan
usia lansia awal karena pada usia tersebut daya tangkapnya sudah
berkurang sehingga lebih lama dalam mengisi kuesioner.
C. Saran
Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Pemilik Usaha Batik di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo
Hasil penelitian ini diharapkan agar pemilik usaha batik sebagai
Wajib Pajak sebaiknya memiliki kesadaran untuk memenuhi
kewajiban perpajakannya tepat waktu dan tidak enggan bertanya
kepada petugas pajak jika ada yang tidak dimengerti.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan agar peneliti dapat menambahkan
data responden mengenai jenis kelamin dan pemilihan responden
berdasarkan kriteria usia diharapkan seimbang antara jumlah usia
dewasa akhir dan usia lansia awal terutama untuk penelitian yang
membahas mengenai persepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Alfidya, Theodosia Dhinar. 2017. “Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan
Pajak, Persepsi Sosialisasi Pajak, Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi” (Studi Kasus pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan). Skripsi Dipublikasikan.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Angelia, Debby Cornelia dan Icha Fajriana. 2019. “Pengaruh Sosialisasi dan
Tingkat Pemahaman Terhadap Kepatuhan Setelah Penerapan Peraturan
Pemerintah No 23 Tahun 2018 Pada Pelaku UMKM di Kota Palembang”.
Jurnal Akuntansi STIE Multi Data Palembang.
As’ari, Nur Ghailina dan Teguh Erawati. 2018. “Pengaruh Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris pada Wajib
Pajak Orang Oribadi Kecamatan Rongkop)”. Akuntansi Dewantara Vol. 2
No 1 April 2018 e-ISSN: 2549-9637.
Cahyani, Luh Putu Gita dan Naniek Noviari. 2019. “Pengaruh Tarif Pajak,
Pemahaman Perpajakan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM”. E-Jurnal Akuntansi Vol.26.3.Maret (2019):1885-1911.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Kategori Usia.
https://dokumen.tips/documents/kategori-umur-menurut-depkes-ri.html.
Diakses Pada Tanggal 14 Juli 2019
Harianjogja. 29 Agustus 2018. Bantul Didominasi UMKM, Bagaimana Cara
Mendorong Mereka Membayar Pajak?.
https://ekbis.harianjogja.com/read/2018/08/29/502/936523/bantul-
didominasi-umkm-bagaimana-cara-mendorong-mereka-membayar-pajak.
Diakses tanggal 12 Mei 2019.
HM, Jogiyanto. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Julianto, Agung. 2016. “Pengaruh Tarif, Sosialisasi serta Pemahaman Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota Semarang”. Jurnal
Akuntansi Univeristas Dian Nuswantoro Semarang.
Kementerian Keuangan Direktorat Jendral Pajak, Rabu, 14 Nopember 2018.
Belajar Pajak. http://www.pajak.go.id/content/belajar-pajak. Diakses
tanggal 13 Februari 2019.
Kementerian Keuangan Direktorat Jendral Pajak. Penurunan Tarif Pajak UMKM,
Antara Keadilan dan Kejujuran Wajib Pajak.
https://pajak.go.id/id/artikel/penurunan-tarif-pajak-umkm-antara-keadilan-
dan-kejujuran-wajib-pajak. Diakses tanggal 8 Mei 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 20 Maret 2018. Menciptakan Pajak
yang Ramah untuk UMKM. https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-
dan-opini/menciptakan-pajak-yang-ramah-untuk-umkm/. Diakses tanggal
24 September 2018.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. APBN 2017.
https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017. Diakses tanggal 6 Mei 2019.
Khairunisa, Riska. 2018. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Klaten)”. Skripsi Dipublikasikan.Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Kumparan. 14 Juli 2018. Sri Mulyani: Penerimaan Pajak UMKM Masih Rendah.
https://kumparan.com/@kumparanbisnis/sri-mulyani-penerimaan-pajak-
umkm-masih-rendah-27431110790545565. Diakses pada tanggal 24
September 2018.
Kurniasari, Happy. 2016. “Hubungan Persepsi Self Assessment System, Persepsi
Sosialisasi Perpajakan, Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Kusuma, Kartika Candra. 2016. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Pemahaman
Peraturan Perpajakan serta Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi dalam Membayar Pajak tahun 2014”. Skripsi
Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Lestari, Chatarina Ayu. 2016. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan
Pemahaman Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Andi, Yogyakarta
Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. PT
Grasindo, Jakarta.
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor : Per-03/PJ/2013 tentang Pedoman
Penyuluhan Perpajakan.
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
Priambodo, Putut. 2017. “Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi
Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo
pada tahun 2017. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Putri, Trianita, David P. E. Saerang dan Novi S. Budiarso. 2019. “Analisis
Perilaku Wajib Pajak UMKM Terhadap Pelaksanaan Pemungutan Pajak
Dengan Menggunakan Self Assessment System di Kota Tomohon”. Jurnal
Riset Akuntansi Going Concern 14(1), 2019, 130-136.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia : Konsep dan Aspek Formal.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sarwono, Jonathan. 2018. Statistik Untuk Riset Skripsi. ANDI, Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 6. Salemba Empat,
Jakarta.
Siregar, Syofian. 2017. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. PT
Bumi Aksara, Jakarta
Sormin, Feber, Siti Sarpingah dan Riaty Handayani. 2018. Perpajakan PPh Final.
Mitra Wacana Media, Jakarta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.
Sumarsan, Thomas. 2017. Perpajakan Indonesia. PT Indeks, Jakarta.
Syahril, Farid. 2013. “Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak dan Kualitas
Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Orang
Pribadi (Studi Empiris pada KPP Pratama Kota Solok). Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.
Tene, Johanes Herbert, Jullie J. Sondakh dan Jessy D.L. Warongan. 2017.
“Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi
Perpajakan dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”.
Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol. 5 No. 2 Juni 2017, Hal 443 – 453.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008
tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-
Undang.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan
Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Wahyuningsih, Tri. 2016. “Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Tarif Pajak,
Mekanisme Pembayaran Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Bidang Mebel di Surakarta”. Skripsi
Dipublikasikan. Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Wardani, Dewi Kusuma dan Erma Wati. 2018. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Pengetahuan Perpajakan sebagai
Variabel Intervening (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP
Pratama Kebumen)”. Jurnal Nominal / Volumen VII Nomor 1 / Tahun 2018.
Wijayanto, Guntur Jati. 2016. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman
Prosedur Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi
Kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di
Kota Magelang tahun 2015”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Winerungan, Lidya Oktaviane. 2013. “Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus
dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di
KPP Manado dan KPP Blitung”. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 September
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN 1 : SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 2 : KUESIONER
A. DATA RESPONDEN
Mohon Kesediaan Bapak/Ibu/Sdr mengisi jawaban dan memberi tanda
silang (X) pada pertanyaan berikut
1. Nama* : *tidak wajib diisi
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA
D3 S1 Lainnya ………
B. KUESIONER PENELITIAN
Mohon Bpk/Ibu/Sdr membaca dengan teliti dan cermat untuk
setiap pernyataan berikut ini dan berilah tanda check list (√) pada kolom
yang telah disediakan untuk menjawab pernyataan sesuai dengan kondisi
anda saat ini. Diharapkan setiap pertanyaan hanya ada satu jawaban.
Setiap angka mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat
Bapak/Ibu/Saudara/i. Pilihlah jawaban untuk setiap pertanyaan:
Alternatif jawaban tersebut sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
C. PERNYATAAN
a. Sosialisasi Pajak
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Adanya sosialisasi perpajakan yang membuat
Wajib Pajak tahu manfaat pajak bagi Negara.
2 Adanya sosialisasi perpajakan secara berkala
yang menimbulkan kesadaran Wajib Pajak untuk
patuh melaksanakan kewajiban pajaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3 Sosialisasi perpajakan yang baik adalah
sosialisasi perpajakan yang diselenggarakan
secara berkala oleh Direktur Jendral Pajak.
4 Sosialisasi perpajakan sangat membantu Wajib
Pajak memahami peraturan perpajakan yang
berlaku.
5 Kejelasan penyampaian informasi perpajakan
oleh petugas pajak (Fiskus) dapat menentukan
sikap Wajib Pajak dalam melaksanakan
kewajiban pajaknya.
(Sumber : Guntur Wijayanto, 2016)
b. Kesadaran Wajib Pajak
No Pernyataan SS S TS STS
6 Saya membayar pajak karena kesadaran diri
7 Saya dengan senang hati untuk membayar pajak
dengan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT)
8 Membayar pajak merupakan kewajiban warga
Negara terutama yang sudah memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
9 Pajak yang dibayarkan dapat digunakan untuk
pembangunan Negara
10 Membayar pajak tidak sesuai dengan jumlah
yang dihitung sangat merugikan
(Sumber : Putut Priambodo, 2017)
c. Pemahaman Wajib Pajak
No Pertanyaan SS S TS STS
11 Saya telah mengetahui ketentuan terkait hak dan
kewajiban perpajakan yang berlaku
12 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) berfungsi
sebagai identitas Wajib Pajak dan tiap Wajib
Pajak harus memilikinya.
13 Pajak berfungsi sebagai sumber penerimaan
Negara terbesar
14 Saya paham dengan sistem perpajakan yang
digunakan saat ini (menghitung, membayar dan
melapor sendiri)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
15 Saya mengetahui bahwa PP No. 23 Tahun 2018
sudah wajib dilaksanakan mulai 1 Juli 2018
sampai sekarang.
16 Saya mengetahui bahwa saya memenuhi kriteria
menjalankan PP No. 23 Tahun 2018 karena
omzet yang saya dapat kurang dari atau sama
dengan 4,8 M
17 Saya mengetahui besarnya pajak yang harus
dibayarkan adalah 0,5% dihitung dari total
omzet satu tahun merupakan prosedur
pelaksanaan PP No. 23 Tahun 2018
(Sumber : Chatarina Ayu Lestari, 2016 dengan modifikasi penulis dan Kartika
Kusuma, 2016)
d. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
No Pertanyaan SS S TS STS
18 Saya selalu tepat waktu dalam membayar pajak
19 Saya mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) atas kemauan saya sendiri.
20 Saya melakukan pencatatan atas pendapatan
yang saya peroleh dari usaha saya.
21 Pencatatan keuangan merupakan salah satu hal
yang penting dari usaha saya.
22 Saya mengisi, menghitung dan melaporkan SPT
dengan jujur, lengkap dan benar
23 Saya menghitung pajak yang harus saya bayar
sesuai dengan yang sebenarnya.
24 Saya membayar pajak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
25 Saya tidak membayar pajak karena saya merasa
terbebani apabila membayar pajak.
(Sumber : Chatarina Ayu Lestari, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 3 : TABULASI
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
A. Identitas Responden
RESPONDEN USIA
PENDIDIKAN
TERAKHIR
1 47 S1
2 53 SMA
3 50 SMP
4 50 S1
5 55 SMP
6 50 SMA
7 52 SMP
8 56 S1
9 40 SMA
10 53 SMP
11 56 SMA
12 55 SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
B. Hasil Kuesioner Keseluruhan
TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL
1 2 3 4 5 X1 6 7 8 9 10 X2 11 12 13 14 15 16 17 X3 18 19 20 21 22 23 24 25 Y
1 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 19 3 4 4 3 4 3 4 25 4 4 4 4 4 4 4 3 31
2 3 4 4 4 4 19 4 4 3 3 3 17 4 3 3 4 2 3 3 22 4 3 3 3 4 4 3 4 28
3 3 3 3 3 3 15 3 2 3 3 3 14 3 2 3 3 2 2 2 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 3 4 4 3 4 18 4 4 4 3 3 18 3 3 3 3 2 4 2 20 3 3 3 4 3 4 4 3 27
6 3 2 3 3 4 15 4 3 3 3 3 16 3 3 4 4 2 2 2 20 3 3 3 3 2 3 3 3 23
7 3 3 3 3 3 15 3 2 3 2 3 13 3 3 2 2 2 2 3 17 3 2 3 3 3 3 3 2 22
8 3 4 4 3 4 18 4 4 3 3 4 18 2 2 2 2 2 2 2 14 3 3 4 4 3 4 3 4 28
9 4 3 3 2 2 14 3 3 3 3 3 15 2 2 3 2 3 3 2 17 3 3 2 3 3 3 3 4 24
10 4 4 4 4 3 19 4 3 4 4 3 18 3 3 2 3 2 2 2 17 3 2 3 3 4 3 3 3 24
11 3 4 3 4 2 16 3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 2 3 3 20 3 4 3 3 3 3 3 2 24
12 4 3 4 3 4 18 3 3 3 3 1 13 3 4 3 4 3 4 2 23 4 3 3 4 3 4 4 4 29
RespondenX1 X2 X3 Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 4 : HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak
Correlations
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 Total_X1
X1_1
Pearson
Correlation 1 0.286 0.507 0.181 0.241 .599
*
Sig. (2-tailed) 0.367 0.092 0.574 0.45 0.04
N 12 12 12 12 12 12
X1_2
Pearson
Correlation 0.286 1 0.391 .696
* -0.014 .684
*
Sig. (2-tailed) 0.367 0.209 0.012 0.965 0.014
N 12 12 12 12 12 12
X1_3
Pearson
Correlation 0.507 0.391 1 0.267 0.549 .774
**
Sig. (2-tailed) 0.092 0.209 0.401 0.065 0.003
N 12 12 12 12 12 12
X1_4
Pearson
Correlation 0.181 .696
* 0.267 1 0.235 .718
**
Sig. (2-tailed) 0.574 0.012 0.401 0.463 0.009
N 12 12 12 12 12 12
X1_5
Pearson
Correlation 0.241 -0.014 0.549 0.235 1 .630
*
Sig. (2-tailed) 0.45 0.965 0.065 0.463 0.028
N 12 12 12 12 12 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak (Lanjutan)
Total_X1
Pearson
Correlation .599
* .684
* .774
** .718
** .630
* 1
Sig. (2-
tailed) 0.04 0.014 0.003 0.009 0.028
N 12 12 12 12 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 12 100.0
Excludeda 0 .0
Total 12 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.692 5
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1_1 13.83 3.970 .162 .738
X1_2 13.75 2.932 .512 .613
X1_3 13.67 2.788 .881 .486
X1_4 13.92 2.992 .511 .614
X1_5 13.83 3.061 .317 .719
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Uji Validitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak
Correlations
X2_6 X2_7 X2_8 X2_9 X2_10 Total_X2
X2_6
Pearson Correlation 1 0.451 .598* 0.355 0.538 .812**
Sig. (2-tailed) 0.141 0.04 0.257 0.071 0.001
N 12 12 12 12 12 12
X2_7
Pearson Correlation 0.451 1 0.086 0.306 0.133 .587*
Sig. (2-tailed) 0.141 0.791 0.334 0.68 0.045
N 12 12 12 12 12 12
X2_8
Pearson Correlation .598* 0.086 1 .594* 0.388 .702*
Sig. (2-tailed) 0.04 0.791 0.042 0.213 0.011
N 12 12 12 12 12 12
X2_9
Pearson Correlation 0.355 0.306 .594* 1 0.323 .717**
Sig. (2-tailed) 0.257 0.334 0.042 0.306 0.009
N 12 12 12 12 12 12
X2_10
Pearson Correlation 0.538 0.133 0.388 0.323 1 .710**
Sig. (2-tailed) 0.071 0.68 0.213 0.306 0.01
N 12 12 12 12 12 12
Total_X2
Pearson Correlation .812** .587* .702* .717** .710** 1
Sig. (2-tailed) 0.001 0.045 0.011 0.009 0.01
N 12 12 12 12 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Uji Reliabilitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 12 100.0
Excludeda 0 .0
Total 12 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.720 5
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X2_6 12.83 3.242 .703 .604
X2_7 13.25 3.477 .306 .749
X2_8 13.08 3.538 .556 .657
X2_9 13.17 3.242 .528 .654
X2_10 13.33 2.970 .444 .701
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Uji Validitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak
Correlations
X3_11 X3_12 X3_13 X3_14 X3_15 X3_16 X3_17 Total_X3
X3_11
Pearson
Correlation 1 .612
* 0.408 .760
** 0.189 0.361 0.447 .714
**
Sig. (2-tailed) 0.034 0.188 0.004 0.556 0.249 0.145 0.009
N 12 12 12 12 12 12 12 12
X3_12
Pearson
Correlation .612
* 1 0.5 .621
* .617
* .590
* 0.548 .874
**
Sig. (2-tailed) 0.034 0.098 0.031 0.033 0.044 0.065 0
N 12 12 12 12 12 12 12 12
X3_13
Pearson
Correlation 0.408 0.5 1 .621
* .617
* 0.442 0.365 .777
**
Sig. (2-tailed) 0.188 0.098 0.031 0.033 0.15 0.243 0.003
N 12 12 12 12 12 12 12 12
X3_14
Pearson
Correlation .760
** .621
* .621
* 1 0.216 0.435 0.085 .726
**
Sig. (2-tailed) 0.004 0.031 0.031 0.501 0.158 0.793 0.007
N 12 12 12 12 12 12 12 12
X3_15
Pearson
Correlation 0.189 .617
* .617
* 0.216 1 0.546 0.507 .735
**
Sig. (2-tailed) 0.556 0.033 0.033 0.501 0.066 0.092 0.007
N 12 12 12 12 12 12 12 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Uji Validitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak (Lanjutan)
X3_16
Pearson
Correlation 0.361 .590
* 0.442 0.435 0.546 1 0.162 .711
**
Sig. (2-tailed) 0.249 0.044 0.15 0.158 0.066 0.616 0.009
N 12 12 12 12 12 12 12 12
X3_17
Pearson
Correlation 0.447 0.548 0.365 0.085 0.507 0.162 1 .585
*
Sig. (2-tailed) 0.145 0.065 0.243 0.793 0.092 0.616 0.046
N 12 12 12 12 12 12 12 12
Total_X3
Pearson
Correlation .714
** .874
** .777
** .726
** .735
** .711
** .585
* 1
Sig. (2-tailed) 0.009 0 0.003 0.007 0.007 0.009 0.046
N 12 12 12 12 12 12 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Uji Reliabilitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 12 100.0
Excludeda 0 .0
Total 12 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 7
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X3_11 16.92 11.538 .621 .835
X3_12 16.92 10.083 .814 .804
X3_13 16.92 10.629 .680 .825
X3_14 16.83 10.697 .602 .836
X3_15 17.42 10.629 .612 .835
X3_16 17.08 10.629 .573 .842
X3_17 17.42 11.902 .449 .856
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Correlations
Y_18 Y_19 Y_20 Y_21 Y_22 Y_23 Y_24 Y_25 Total_Y
Y_18
Pearson
Correlation 1 0.46 0.426 0.478 .594
* .707
* .625
* 0.49 .824
**
Sig. (2-tailed) 0.132 0.167 0.116 0.042 0.01 0.03 0.106 0.001
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Y_19
Pearson
Correlation 0.46 1 0.432 0.418 0.164 0.391 0.46 0.135 .607
*
Sig. (2-tailed) 0.132 0.161 0.176 0.61 0.209 0.132 0.675 0.036
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Y_20
Pearson
Correlation 0.426 0.432 1 .663
* 0.38 .603
* 0.426 0.104 .687
*
Sig. (2-tailed) 0.167 0.161 0.019 0.223 0.038 0.167 0.747 0.014
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Y_21
Pearson
Correlation 0.478 0.418 .663
* 1 0.213 .845
** .837
** 0.41 .824
**
Sig. (2-tailed) 0.116 0.176 0.019 0.506 0.001 0.001 0.186 0.001
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Y_22
Pearson
Correlation .594
* 0.164 0.38 0.213 1 0.42 0.297 0.243 .579
*
Sig. (2-tailed) 0.042 0.61 0.223 0.506 0.174 0.348 0.448 0.049
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Lanjutan)
Y_23
Pearson
Correlation .707
* 0.391 .603
* .845
** 0.42 1 .707
* .577
* .901
**
Sig. (2-tailed) 0.01 0.209 0.038 0.001 0.174 0.01 0.049 0
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Y_24
Pearson
Correlation .625
* 0.46 0.426 .837
** 0.297 .707
* 1 0.245 .768
**
Sig. (2-tailed) 0.03 0.132 0.167 0.001 0.348 0.01 0.443 0.004
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Y_25
Pearson
Correlation 0.49 0.135 0.104 0.41 0.243 .577
* 0.245 1 .588
*
Sig. (2-tailed) 0.106 0.675 0.747 0.186 0.448 0.049 0.443 0.045
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Total_Y
Pearson
Correlation .824
** .607
* .687
* .824
** .579
* .901
** .768
** .588
* 1
Sig. (2-tailed) 0.001 0.036 0.014 0.001 0.049 0 0.004 0.045
N 12 12 12 12 12 12 12 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 12 100.0
Excludeda 0 .0
Total 12 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 8
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y_18 23.00 8.364 .766 .816
Y_19 23.25 8.568 .453 .852
Y_20 23.17 8.515 .576 .835
Y_21 22.92 8.265 .763 .815
Y_22 23.08 8.811 .431 .853
Y_23 22.83 7.970 .863 .803
Y_24 23.00 8.545 .695 .823
Y_25 23.08 8.447 .405 .864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 5: UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi
Sosialisasi
Pajak
Persepsi
Kesadaran
Wajib
Pajak
Persepsi
Pemahama
n Wajib
Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
UMKM
N 12 12 12 12
Normal
Parametersa,
b
Mean 17.25 16.42 19.92 26.33
Std.
Deviation 1.288 2.193 3.801 3.284
Most
Extreme
Differences
Absolute .256 .188 .195 .261
Positive .160 .119 .195 .261
Negative -.256 -.188 -.138 -.111
Test Statistic .256 .188 .195 .261
Asymp. Sig. (2-tailed) .028c .200
c,d .200
c,d .023
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN 6 : UJI KORELASI RANK SPEARMAN
Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM
Correlations
Persepsi
Sosialisasi
Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Spearman's
rho
Persepsi
Sosialisasi
Pajak
Correlation
Coefficient 1.000 .791
**
Sig. (2-tailed) . .002
N 12 12
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Correlation
Coefficient .791
** 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .
N 12 12
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM
Correlations
Persepsi
Kesadaran
Wajib Pajak
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Spearman's
rho
Persepsi
Kesadaran
Wajib Pajak
Correlation
Coefficient 1.000 .578
*
Sig. (2-tailed) . .049
N 12 12
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Correlation
Coefficient .578
* 1.000
Sig. (2-tailed) .049 .
N 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM
Correlations
Persepsi
Pemahaman
Wajib Pajak
Persepsi
Kepatuhan Wajib
Pajak
Spearman'
s rho
Persepsi
Pemahaman
Wajib Pajak
Correlation
Coefficient 1.000 .645
*
Sig. (2-tailed) . .023
N 12 12
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Correlation
Coefficient .645
* 1.000
Sig. (2-tailed) .023 .
N 12 12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN 7 : DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Apakah di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo sudah atau pernah diadakan
sosialisasi pajak?
2. Apakah untuk peraturan baru yaitu Peraturan Pemerintah No 23 Tahun
2018 juga sudah di sosialisasikan?
3. Dimana biasanya diadakan sosialisasi tersebut?
4. Siapa saja yang mengikuti sosialisasi tersebut?
5. Apakah sebelum diadakan sosialisasi sudah tahu dan paham tentang
Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018?
6. Kalau belum, apakah dengan adanya sosialisasi ini memberikan manfaat
sehingga dapat memahami tentang Peraturan Pemerintah No 23 Tahun
2018?
7. Apakah dengan adanya Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 ini jadi
lebih mudah dan menguntungkan?
8. Apakah Ibu/Bapak rutin dan tepat waktu dalam membayar pajak?
9. Kalau tidak, apa penyebab Ibu/Bapak tidak rutin atau tidak tepat waktu
dalam membayar pajak?
10. Apakah Ibu/Bapak sudah menggunakan e-filling untuk melaporkan pajak?
11. Apakah ada kesulitan saat menggunakan e-filling?
12. Bagaimana cara Ibu/Bapak mempelajari e-filling? Apakah mencari sendiri
informasi melalui internet atau bertanya secara langsung ke petugas pajak?
13. Apakah Ibu/Bapak lebih suka untuk membayar pajak secara langsung
dengan datang ke kantor pos atau menggunakan Bank?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI