HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf ·...

116
HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Irene Natalia Kristiani NIM : 152114086 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf ·...

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN

WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN

PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH (UMKM)

Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Irene Natalia Kristiani

NIM : 152114086

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

i

HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN

WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN

PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH (UMKM)

Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Irene Natalia Kristiani

NIM : 152114086

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

ii

Skripsi

HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN

WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN

PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH (UMKM)

Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

Oleh:

Irene Natalia Kristiani

NIM: 152114086

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA Tanggal: 20 Mei 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN

WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN

PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH (UMKM)

Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Irene Natalia Kristiani

NIM: 152114086

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 13 Juni 2019

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA ………………...

Sekretaris Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA ………………...

Anggota M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA ………………...

Anggota Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., CA ………………...

Anggota Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA ………………...

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

iv

Halaman Persembahan

“TERJADILAH PADAKU MENURUT PERKATAAN-MU”

“bukan pikiran dan perkataan orang lain yang membuatmu gagal tapi apa yang

ada di kepalamulah yang menentukan keberhasilanmu”

(Yesaya 41:10).

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab

Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;

Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa

kemenangan”.

Buah karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan, penolong dan

kekuatanku,

Orang tuaku tersayang yang selalu mendukung dan yang selalu ku banggakan,

Saudariku satu-satunya yang kusayang Theresia Diah Puji Lestari,

Sahabat-sahabat dan pacar yang selalu mendampingi dan menyemangatiku dalam

proses pendidikan yang panjang,

Serta semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu

proses penyusunan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, KESADARAN WAJIB

PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN KEPATUHAN WAJIB

PAJAK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

Studi Kasus Pada UMKM Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 13 Juni 2019 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada

bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari

tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin, atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran

saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal

saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang membuat pernyataan

Irene Natalia Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Irene Natalia Kristiani

NIM : 152114086

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, KESADARAN WAJIB

PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN KEPATUHAN WAJIB

PAJAK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

Studi Kasus di UMKM Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Yang menyatakan,

Irene Natalia Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penelitian skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada program Strata-1 di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA. Selaku dosen

pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dengan

penuh kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Orang tua (Robertus B Suripto dan Christina Marsiki) dan adik (Tere)

yang telah menjadi pendukung, penyemangat dan memberikan doa bagi

penulis selama proses perkuliahan.

4. Pemilik usaha batik dan pengurus Sentra Kerajinan Batik Giriloyo yang

telah membantu dalam proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

viii

5. Sahabat-sahabat yang ada di Jogja yaitu Elva, Bela, Egin, Tiara, Putri yang

selalu membantu, memberikan dukungan dan mendengarkan curhatanku

selama proses dari MPAT sampai skripsi.

6. Sahabat-sahabat Geng Angkot yaitu Meeling, Elissa dan Lydia yang selalu

setia mendengarkan keluh kesah dan selalu memberikan dukungan sampai

skripsi ini selesai.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Yogyakarta, 31 Juli 2019

Penulis,

Irene Natalia Kristiani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiii

ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

ABSTRACT ...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Batasan Masalah ........................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 8

A. Teori Pendukung ........................................................................... 8

1. Pajak ......................................................................................... 8

2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ........................ 13

3. Sosialisasi Pajak...................................................................... 15

4. Kesadaran Wajib Pajak ........................................................... 19

5. Pemahaman Wajib Pajak ......................................................... 21

6. Kepatuhan Wajib Pajak ........................................................... 23

7. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 ................................ 26

B. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 28

C. Perumusan Hipotesis .................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

x

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 34

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 34

C. Subjek dan Objek Penelitian......................................................... 34

D. Proses Penelitian .......................................................................... 34

E. Data Penelitian ............................................................................. 35

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 35

G. Populasi ....................................................................................... 40

H. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 40

I. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................... 43

J. Teknik Analisis Data .................................................................... 44

K. Uji Korelasi Rank Spearman ........................................................ 45

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................ 47

A. Sejarah Singkat ............................................................................ 47

B. Visi dan Misi ............................................................................... 49

C. Letak Lokasi ............................................................................... 49

D. Struktur Organisasi ...................................................................... 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 52

A. Deskripsi Data ............................................................................ 52

C. Analisis Data ............................................................................... 61

D. Pembahasan ................................................................................ 65

BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 70

A. Kesimpulan .................................................................................. 70

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 71

C. Saran ............................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

LAMPIRAN ..................................................................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skor Penilaian ............................................................................ 37

Tabel 3.2 Kisi-kisi Variabel Penelitian ...................................................... 38

Tabel 3.3 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ................................. 46

Tabel 4.1 Daftar Nama Pemilik Usaha Batik ............................................. 48

Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Umur ........................................... 53

Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 54

Tabel 5.3 Deskriptif Statistik ..................................................................... 55

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Sosialisasi Pajak ........................................... 56

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Kesadaran Wajib Pajak ................................ 57

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Pemahaman Wajib Pajak .............................. 57

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak ................................ 58

Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Sosialisasi Pajak ....................................... 58

Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Kesadaran Wajib Pajak ............................. 59

Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Pemahaman Wajib Pajak .......................... 59

Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak ............................ 60

Tabel 5.12 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 60

Tabel 5.13 Rekapitulasi Uji Normalitas ....................................................... 61

Tabel 5.14 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi Pajak

dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak .................................... 62

Tabel 5.15 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kesadaran Wajib

Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak .......................... 63

Tabel 5.16 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Pemahaman Wajib

Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak .......................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengurus Sentra Kerajinan Batik Giriloyo ... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 77

Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................. 78

Lampiran 3 Tabulasi .................................................................................... 84

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 86

Lampiran 5 Uji Normalitas .......................................................................... 97

Lampiran 6 Uji Korelasi Rank Spearman ..................................................... 98

Lampiran 7 Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................ 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

xiv

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI KESADARAN

WAJIB PAJAK, PERSEPSI PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, DENGAN

PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH (UMKM)

Studi Kasus di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

Irene Natalia Kristiani

NIM : 152114086

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan

hubungan, tingkat signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi

sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman Wajib

Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Sentra Kerajinan Batik

Giriloyo.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel

menggunakan sampel total. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

membagikan kuesioner secara langsung kepada pemilik usaha batik. Teknik

analisis data yang digunakan adalah korelasi Spearman Rank.

Hasil dalam penelitian ini adalah (1) Persepsi sosialisasi pajak dan

persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki hubungan yang kuat dan arah

positif. Hal itu ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,791 angka

tersebut berada pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan kedua variabel

juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-tailed) 0,002. (2) Persepsi

kesadaran Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki

hubungan yang cukup dan arah positif. Hal itu ditunjukkan dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,578 angka tersebut berada pada rentang 0,40 sampai dengan

0,599. Hubungan kedua variabel juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil

Sig. (2-tailed) 0,049. (3) Persepsi pemahaman Wajib Pajak dan persepsi

kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki hubungan yang kuat dan arah positif.

Hal itu ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,645 angka tersebut

berada pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan kedua variabel juga

signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-tailed) 0,023.

Kata Kunci: persepsi sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi

pemahaman Wajib Pajak, persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

xv

ABSTRACT

RELATION OF TAX SOCIALIZATION PERCEPTION, AWARENESS OF

TAXPAYER PERCEPTION, UNDERSTANDING OF TAXPAYER

PERCEPTION, WITH MICRO SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE

TAXPAYER COMPLIENCE PERCEPTION

A Case Study on Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

Irene Natalia Kristiani

NIM : 152114086

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

This research aimed to find out the degree of closeness of the relationship,

the level of significance of the relationship and the direction of the relationship

between tax socialization perception, awareness of taxpayer perception,

understanding of taxpayer perception, with micro small and medium enterprise

taxpayer compliance perception at Sentra Kerajinan Batik Giriloyo.

This research was a case study. The sampling technique was done using

total sampling. The technique of data collection was done by distributing

questionnaires directly to batik business owners. The data analysis used Rank

Spearman correlation test.

The results of this research were (1) Tax socialization perception and

micro small and medium enterprise taxpayer compliance perception has a strong

and positive direction. This is indicated by the correlation coefficient of 0.791,

which is in the range of 0.60 to 0.799. The relationship between the two variables

is also significant as indicated by the results of Sig. (2-tailed) 0.002. (2)

Awareness of taxpayer perceptions and micro small and medium enterprise

taxpayer compliance perception have a sufficient and positive direction. This is

indicated by the correlation coefficient of 0.578, the figure is in the range of 0.40

to 0.599. The relationship between the two variables is also significant as

indicated by the results of Sig. (2-tailed) 0.049. (3) Understanding of taxpayer

perception and micro small and medium enterprise taxpayer compliance

perception has a strong and positive direction. This is indicated by the correlation

coefficient value of 0.645, the figure is in the range of 0.60 to 0.799. The

relationship between the two variables is also significant as indicated by the

results of Sig. (2-tailed) 0.023.

Keywords: tax socialization perception, awareness of taxpayer perception,

understanding of taxpayer perception, with micro small and medium enterprise

taxpayer compliance perception.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang penting

dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan negara. Pembangunan

negara merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Membangun suatu negara

tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga peranan penerimaan

dalam negeri sangat penting untuk membiayai kepentingan umum yang

akhirnya mencakup kepentingan individu-individu seperti kesehatan

masyarakat, pendidikan, kesejahteraan, fasilitas umum dan sebagainya.

Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017,

penerimaan perpajakan masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan

negara yang mencapai 85,6% dari total pendapatan negara dan masih

berpotensi untuk terus ditingkatkan (www.kemenkeu.go.id).

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha yang

berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga

kestabilan perekonomian suatu negara. Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia

mencapai 60 juta unit (www.kemenkeu.go.id). Dikutip dari berita Kumparan

“Menurut Sri Mulyani penerimaan pajak dari sektor UMKM masih rendah,

namun selama semester I 2018 menunjukkan adanya perbaikan dengan

pencapaian perpajakan mencapai Rp 581,54 triliun atau 40,84% dari target

APBN 2018”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

2

Pajak untuk pelaku UMKM sudah diatur pemerintah dengan

memberlakukan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013, namun pada 1 Juli

2018 mengalami perubahan menjadi Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018

dengan perubahan tarif 1% menjadi tarif 0,5% dari peredaran bruto. Adanya

perubahan peraturan ini tentunya dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat

khususnya para pelaku UMKM yang kurang mendapatkan informasi (Putri,

2019). Maka dari itu kegiatan sosialisasi ini sangat penting dilakukan karena

pengetahuan dan wawasan masyarakat akan sistem dan peraturan perpajakan

yang berlaku masih minim. Sosialisasi yang telah dilakukan melalui media

cetak maupun elektronik, sosialisasi secara langsung ke pelaku UMKM,

memasang iklan-iklan publik seperti spanduk, banner, papan iklan/billboard,

dan sebagainya.

Hasil dari sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari

pelaku UMKM untuk membayar pajak. Selain itu, dalam Peraturan

Pemerintah No 23 Tahun 2018 memberlakukan self assessment system dimana

Wajib Pajak mendaftar, menghitung, membayar serta melaporkan sendiri

jumlah pajak terutang. Tujuan diberlakukan self assessment system agar Wajib

Pajak khususnya pelaku UMKM sadar untuk mendaftarkan diri ke

administrasi pajak, jujur dalam menghitung serta tepat waktu dalam

melaporkan sendiri pajak terutangnya.

Tingkat pemahaman Wajib Pajak pelaku UMKM juga memiliki peran

untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak di samping aspek sosialisasi

pajak dan kesadaran Wajib Pajak. Hasil dari sosialisasi diharapkan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

3

memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM mengenai ketentuan umum

dan peraturan perpajakan yang berlaku. Wajib Pajak UMKM harus memiliki

pemahaman yang baik terkait perubahan peraturan dari Peraturan Pemerintah

No 46 Tahun 2013 menjadi Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 yang

akan memudahkan pelaku UMKM dalam melakukan perhitungan dan

pembayaran pajak. Jika Wajib Pajak pelaku UMKM sudah paham maka akan

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

Sosialisasi pajak, kesadaran Wajib Pajak dan pemahaman Wajib Pajak

saling memiliki hubungan yang dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

Ketika sosialisasi diberikan diharapkan pelaku UMKM akan menimbulkan

pemahaman terhadap peraturan yang berlaku dan sadar dengan adanya

penerapan kebijakan yang menuntut kemandirian. Wajib Pajak yang patuh

ketika Wajib Pajak sadar akan pajak, paham hak dan kewajiban perpajakannya

dengan benar (Rahayu, 2010:142). Tingkat kepatuhan Wajib Pajak UMKM

masih terbilang rendah dan belum mencapai target penerimaan pajak negara

(Cahyani dan Noviari, 2019). Budi Wiyanto selaku Kepala KPP Pratama

Bantul mengatakan “jumlah UMKM di Bantul ada sekitar 32.000 UMKM,

tapi yang sudah punya NPWP ada sekitar 25.000 UMKM, artinya masih ada

7.000 UMKM yang belum mendaftarkan diri sebagai pelaku UMKM”

(harianjogja.com).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

dapat dirumuskan yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

4

1. Bagaimana hubungan persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan

Wajib Pajak UMKM?

2. Bagaimana hubungan persepsi kesadaran Wajib Pajak dengan persepsi

kepatuhan Wajib Pajak UMKM?

3. Bagaimana hubungan persepsi pemahaman Wajib Pajak dengan persepsi

kepatuhan Wajib Pajak UMKM?

C. Batasan Masalah

Kepatuhan Wajib Pajak dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

tarif pajak (Wahyuningsih, 2016), kualitas pelayanan pajak (Alfidya, 2017),

untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka dipilih variabel independen

seperti sosialisasi pajak, kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak.

Variabel tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan dengan variabel

dependen yakni kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat

signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi sosialisasi pajak

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM

2. Untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat

signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi kesadaran Wajib

Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

5

3. Untuk mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat

signifikansi hubungan dan arah hubungan antara persepsi pemahaman

Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Pelaku Usaha UMKM

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan evaluasi

untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman bagi pelaku usaha

UMKM dalam membayar pajak sebagai bentuk kerjasama yang baik

antara pemerintah dan Wajib Pajak.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan di

bidang perpajakan mengenai Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018

serta menjadi pedoman bagi penelitian selanjutnya jika berkeinginan

melakukan penelitian dengan masalah yang sama.

3. Bagi Penulis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pemahaman penulis di bidang perpajakan mengenai kebijakan

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018.

b. Diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu akuntansi khususnya

mengenai perpajakan yang telah dipelajari semasa kuliah dan

memberikan pemahaman langsung mengenai pajak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

6

pelaksanaannya yang telah dijelaskan oleh dosen pengampu mata

kuliah perpajakan.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dikelompokkan menjadi enam bab yaitu pendahuluan,

kajian pustaka, metode penelitian, gambaran umum objek penelitian, analisis

data dan pembahasan, serta penutup yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II: Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan penjelasan mengenai teori pendukung,

pengembangan hipotesis dan perumusan hipotesis.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan jenis penelitian, waktu dan tempat

penelitian, subjek dan objek penelitian, proses penelitian, data

penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, definisi operasional

variabel, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data dan uji

korelasi rank spearman.

Bab IV: Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai sejarah singkat, visi dan misi, letak

lokasi serta struktur organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

7

Bab V: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi data, analisis data, serta

pembahasan.

Bab VI: Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian, keterbatasan

penelitian dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung

1. Pajak

a. Pengertian Pajak

Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah

tangga atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-

sumber pendapatan dan pengeluaran. Pajak merupakan sumber

utama pendapatan negara yang sangat penting untuk pembangunan

suatu negara. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja

pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek

pembangunan. (www.pajak.go.id).

Undang-Undang No 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga

atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 : “Pajak

adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”.

Definisi pajak menurut Prof. Dr. P. J. A Adriani dalam

(Sumarsan, 2015: 3), pajak adalah iuran masyarakat kepada negara

(yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

9

membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-

undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang dapat

ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan.

Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro dalam

(Mardiasmo, 2013: 1), adalah iuran rakyat kepada kas negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada

mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

umum.

b. Sistem Pemungutan Pajak

Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

menjunjung tinggi hak dan kewajiban warga negara. Sistem yang

sederhana akan memudahkan Wajib Pajak dalam menghitung

beban pajak yang harus dibiayai sehingga akan memberikan

dampak positif bagi para Wajib Pajak untuk meningkatkan

kesadaran dalam pembayaran pajak. Ada tiga sistem pemungutan

pajak menurut Mardiasmo (2013: 7), yaitu Official assessment

system, self assessment system dan withholding system. Masing-

masing sistem pemungutan pajak akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Official Assessment System

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

10

Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan

yang memberi wewenang kepada peemerintah (fiskus) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri-cirinya:

a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada

pada fiskus.

b) Wajib Pajak bersifat pasif.

c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan

pajak oleh fiskus.

2) Self Assessment System

Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk

menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

Ciri-cirinya:

a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada

pada Wajib Pajak sendiri.

b) Wajib Pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor, dan

melaporkan sendiri pajak yang terutang.

c) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3) Withholding System

Withholing System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

11

bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk memotong atau

memungut pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri-cirinya:

a) Wewenang memotong atau memungut pajka yang terutang

ada pada pihak ketiga, yaitu pihak selain fiskus dan Wajib

Pajak.

c. Wajib Pajak

Wajib Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

pada pasal 1 ayat 2 adalah orang pribadi atau badan, meliputi

pembayar pajak, pemotong pajak, pemungut pajak, yang

mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan Mardiasmo (2013:

56) Wajib Pajak memiliki hak dan kewajiban.

Hak yang dimiliki Wajib Pajak adalah:

1) Mengajukan surat keberatan dan surat banding

2) Menerima tanda bukti pemasukan Surat Pemberitahuan

3) Melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan yang telah

dimasukkan

4) Mengajukan permohonan, penundaan dan penyampaian Surat

Pemberitahuan

5) Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran

pembayaran pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

12

6) Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan

dalam surat ketetapan pajak

7) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak

8) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan

sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah

9) Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban

pajaknya

10) Meminta bukti potong atau pemungutan pajak

11) Mengajukan keberatan dan banding.

Kewajiban Wajib Pajak adalah:

1) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib

Pajak

2) Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha

Kena Pajak

3) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar

4) Mengisi dengan benar Surat Pemberitahuan (Surat

Pemberitahuan diambil sendiri), dan memasukkan ke Kantor

Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan

5) Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan

6) Jika diperiksa wajib:

a) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau

catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen

lain yang berhubungan dengan penghasilan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

13

diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak

atau objek yang terutang pajak

b) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau

ruangan yang dipandang perlu untuk memberi bantuan

guna kelancaran pemeriksaan.

7) Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan,

pencatatan atau dokumen serta keterangan yang diminta,

Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk

merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu

ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.

2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pasal 1 menyatakan:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha

Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang

memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

14

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang ini.

Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di dalam Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 sebagai berikut:

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

15

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar

rupiah).

Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat disimpulkan bahwa

usaha yang dimiliki perorangan atau badan usaha dapat dikategorikan

Usaha Mikro / Kecil / Menengah dilihat dari kekayaan bersih dan hasil

penjualan tahunan yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha

tersebut.

3. Sosialisasi Pajak

a. Pengertian Sosialisasi Pajak

Direktorat Jendral Pajak diharapkan memberikan sosialisasi

mengenai suatu pemahaman akan gambaran penting mengenai

pajak dari banyak sisi dan meningkatkan sosialisasi ke seluruh

lapisan masyarakat agar memahami apa arti penting membayar

pajak, serta diharapkan dapat mempengaruhi Wajib Pajak dalam

kepatuhan membayar pajak (www.pajak.go.id).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

16

Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No: Per-

03/PJ/2013 tentang pedoman penyuluhan pajak, istilah sosialisasi

tidak digunakan dalam peraturan tersebut tetapi menggunakan

istilah penyuluhan. Peraturan tersebut memuat tentang pengertian

dari penyuluhan perpajakan dalam pasal 1 ayat 1 adalah suatu

upaya dan proses memberikan informasi perpajakan kepada

masyarakat, dunia dan lembaga pemerintah maupun non-

pemerintah.

Pengertian sosialisasi pajak menurut Sudrajat dalam Wardani

dkk (2018), adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan

informasi mengenai perpajakan dengan tujuan agar seseorang atau

suatu kelompok paham tentang perpajakan sehingga kepatuhan

Wajib Pajak akan meningkat. Sosialisasi yang diberikan oleh

Ditjen Pajak menurut Winerungan (2013) adalah kegiatan sadar

dan peduli pajak serta memodifikasi program pengembangan

pelayanan perpajakan dengan cara sebagai berikut:

1) Penyuluhan

Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Pajak melalui

berbagai media, baik media elektronik maupun media massa

lainnya bahkan terkadang sampai mengadakan penyuluhan

secara langsung ke tempat (daerah-daerah) tertentu yang

dianggap potensial pajaknya tinggi dan membutuhkan

informasi yang lengkap dan terjamin kebenarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

17

2) Diskusi dengan Wajib Pajak dan tokoh masyarakat

Salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Pajak

yang lebih menekankan pada komunikasi dua arah baik dari

segi petugas pajak (fiskus) maupun masyarakat khususnya

Wajib Pajak yang dianggap memiliki pengaruh atau dipandang

oleh masyarakat sekitarnya sehingga diharapkan mampu

memberi penjelasan yang lebih baik terhadap masyarakat

sekitarnya.

3) Informasi langsung dari petugas ke Wajib Pajak

Bentuk penyampaian informasi yang diperoleh secara langsung

oleh Wajib Pajak dari petugas yang bersangkutan (fiskus)

mengenai perpajakan.

4) Pemasangan billboard

Pemasangan billboard dan atau spanduk di pinggir jalan atau di

tempat-tempat lainnya yang strategis dan mudah terlihat oleh

masyarakat. Berisi pesan singkat, bisa berupa pernyataan,

kutipan perkataan maupun slogan yang mudah dimengerti dan

menarik sehingga mampu menyampaikan tujuannya dengan

baik.

5) Website Dirjen Pajak

Media sosialisasi (dalam menyampaikan informasi) yang dapat

diakses internet setiap saat dengan cepat dan mudah serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

18

informasi yang diberikan pun sangat lengkap, akurat, terjamin

kebenarannya dan up to date.

b. Indikator Sosialisasi Pajak

Indikator sosialisasi pajak menurut Yogatama dalam Guntur

Wijayanto (2016) yaitu:

1) Tata cara sosialisasi

Sosialisasi perpajakan yang diadakan harus sesuai dengan

peraturan pajak yang berlaku. Sosialisasi perpajakan dilakukan

oleh pihak Direktorat Jenderal Pajak yang ditujukan kepada

Wajib Pajak agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman

pajak yang memadai.

2) Frekuensi sosialisasi

Sosialisasi pajak harus dilakukan secara teratur karena

peraturan dan tata cara pembayaran pajak biasanya mengalami

perubahan. Sosialisasi pajak yang dilakukan secara teratur juga

akan terus memberikan informasi yang terbaru sehingga Wajib

Pajak dapat meminimalisir kesalahan saat menjalankan

kewajiban pajaknya jika terjadi perubahan peraturan atau

tatacara perpajakan.

3) Kejelasan sosialisasi perpajakan

Sosialisasi perpajakan yang diadakan harus dapat

menyampaikan semua informasi kedalam Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

19

Sosialisasi pajak harus disampaikan dengan jelas agar Wajib

Pajak dapat memahami informasi yang diberikan.

4) Pengetahuan perpajakan

Sosialisasi perpajakan yang diadakan bertujuan memberikan

informasi pada Wajib Pajak. Sosialisasi pajak akan sukses jika

informasi yang diberikan dapat diterima oleh Wajib Pajak

sehingga Wajib Pajak memiliki pengetahuan pajak yang

memadai agar memudahkan Wajib Pajak dalam menjalankan

kewajiban pajaknya.

4. Kesadaran Wajib Pajak

a. Pengertian Kesadaran Wajib Pajak

Terkait dengan pengertian kesadaran Wajib Pajak, menurut

Harahap dalam Tene dkk (2017), kesadaran Wajib Pajak adalah

sikap mengerti Wajib Pajak badan atau perorangan untuk

memahami arti, fungsi, dan tujuan pembayaran pajak. pengertian

kesadaran Wajib Pajak menurut Nasution dalam As’ari dan

Erawati (2018), kesadaran Wajib Pajak berkaitan dengan sikap

Wajib Pajak yang memahami dan mau melaksanakan

kewajibannya untuk membayar pajak dan telah melaporkan semua

penghasilannya tanpa ada yang disembunyikan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Self Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang

diterapkan di Indonesia dimana Wajib Pajak diberikan kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

20

penuh untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak

terutangnya. Wajib Pajak diharapkan memiliki kesadaran dengan

ada penerapan sistem ini untuk melaksanakan tanggungjawabnya

secara benar dan tepat waktu.

b. Indikator Kesadaran Wajib Pajak

Kesadaran Wajib Pajak merupakan komponen penting yang

berkontribusi bagi kemajuan Wajib Pajak. Ada dua indikator

kesadaran Wajib Pajak menurut Putut Priambodo (2017) yaitu:

1) Kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak dan melaporkan

SPT.

Kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak adalah hal yang

penting dalam penarikan pajak tersebut, suatu hal yang

menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak. Kemauan

Wajib Pajak untuk membayar pajak ini apabila Wajib Pajak

mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban

perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa

perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama,

peringatan ataupun penerapan sanksi baik hukum ataupun

administrasi.

2) Ketertiban dan kedisiplinan Wajib Pajak dalam membayar

pajak.

Semakin tinggi tingkat ketertiban dan kedisiplinan Wajib Pajak

dalam membayar pajak diharapkan akan meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

21

kepatuhan dalam membayar pajak. Dikatakan tertib dan

disiplin apabila Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakan

sesuai dengan peraturan perpajakan, tidak pernah terlambat

dalam membayar pajak dan menyetorkan surat pemberitahuan

pajak dan tidak pernah terkena sanksi administrasi.

5. Pemahaman Wajib Pajak

a. Pengertian Pemahaman Wajib Pajak

Tingkat pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan

perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam

membayar pajak menurut Syahril (2013), jika semakin tinggi

tingkat pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak terhadap

peraturan perpajakan, maka semakin tinggi kemungkinan Wajib

Pajak untuk mematuhi peraturan tersebut. Terkait pengertian

mengenai pemahaman Wajib Pajak menurut Resmi dalam Tene

dkk (2019), pemahaman Wajib Pajak adalah mengerti dan paham

tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang meliputi

tentang bagaimana cara menyampaikan Surat Pemberitahuan

(SPT), pembayaran, tempat pembayaran, denda dan batas waktu

pembayaran atau pelaporan SPT. Pengetian pemahaman Wajib

Pajak menurut Tene dkk (2017), pemahaman Wajib Pajak diartikan

sebagai proses dimana Wajib Pajak mengetahui dan memahami

tentang perpajakan dan mengaplikasikannya untuk membayar

pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

22

Berdasarkan penjelaskan di atas, Wajib Pajak juga perlu

paham terhadap peraturan perpajakan yang baru khususnya pelaku

usaha UMKM. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 terjadi

penurunan tarif dari 1% menjadi 0,5% dan masih menggunakan

sistem perpajakan self assessment serta ada pembatasan jangka

waktu pengenaan tarif di peraturan ini. Pemerintah berharap pelaku

UMKM selain paham dan menjalankan peraturan perpajakan yang

berlaku, tapi juga adanya kesadaran dari pelaku UMKM terhadap

kewajiban perpajakannya, adanya keinginan untuk membayar

pajak terutang, serta kejujuran unutk mengungkapkan keadaan

yang sebenarnya (www.pajak.go.id).

b. Indikator Pemahaman Wajib Pajak

Wajib Pajak tidak hanya sekedar tahu, namun juga harus

paham mengenai peraturan perpajakan yang berlaku. Indikator

pemahaman Wajib Pajak menurut Rahayu dalam Kartika Kusuma

(2016) yaitu:

1) Pengetahuan mengenai ketentuan umum dan tata cara

perpajakan

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sudah diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1983 yang

kemudian menghasilkan Undang-undang Nomor 16 tahun 2009

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang No 5 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

23

Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan.

2) Pengetahuan mengenai sistem perpajakan di Indonesia

Indonesia saat ini menganut sistem self assessment dalam

pemungutan pajaknya. Self assessment merupakan suatu sistem

perpajakan yang memberikan kepercayaan dan tanggung jawab

kepada Wajib Pajak untuk mendaftarkan dirinya untuk

mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan

menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan

sendiri pajak terutang (www.pajak.go.id).

3) Pengetahuan mengenai fungsi perpajakan

Di Indonesia terdapat dua fungsi pajak yaitu fungsi pendanaan

(budgetair) dan fungsi mengatur (regulair). Menurut Sormin

dkk (2018: 3), fungsi pendanaan adalah fungsi pajak utama

yang digunakan sebagai alat untuk memasukan dana ke kas

negara secara optimal. Sedangkan fungsi mengatur adalah

pajak yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu di luar

bidang keuangan.

6. Kepatuhan Wajib Pajak

a. Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan merupakan hal penting dalam merealisasikan

target penerimaan pajak. Pengertian dari kepatuhan perpajakan

merupakan ketaatan, tunduk dan patuh serta melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

24

ketentuan perpajakan. Jadi Wajib Pajak yang patuh adalah “Wajib

Pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan” (Rahayu, 2010: 317).

Kepatuhan Wajib Pajak dikemukakan oleh Norman D.

Nowak dalam Rahayu (2010: 318), sebagai “suatu iklim kepatuhan

dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam

situasi:

1) Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

2) Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas

3) Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar

4) Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Kepatuhan Wajib Pajak menurut Rahayu (2010: 138), ada

dua jenis kepatuhan yaitu kepatuhan formal dan material, masing-

masing akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak

memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan

dalam undang-undang perpajakan.

2) Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana Wajib

Pajak secara substantif/hakikatnya memenuhi semua

ketentuan material perpajakan yaitu sesuai isi dan jiwa

undang-undang pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

25

b. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak

Indikator kepatuhan Wajib Pajak menurut Chatarina Ayu

Lestari (2017) yaitu:

1) Mendaftarkan NPWP secara sukarela. Apabila Wajib Pajak

secara sukarela mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP

maka wajib pajak dianggap patuh karena NPWP merupakan

salah satu syarat untuk pengadministrasian pajak. Jika Wajib

Pajak tidak mempunyai NPWP maka Wajib Pajak tidak dapat

membayar pajaknya.

2) Mencatat keuangan usahanya secara rutin dan benar karena

apabila Wajib Pajak menganggap penting pencatatan

sehingga selalu mencatat pendapatan dan pengeluarab

usahanya secara rutin maka berarti Wajib Pajak tahu

pentingnya pencatatan keuangan yang berguna untuk

keperluan membayar pajak.

3) Mengisi, menghitung dan melaporkan Surat Pemberitahuan

pajak dengan jujur, lengkap dan benar sesuai dengan aturan

yang berlaku. Apabila Wajib Pajak secara sukarela

melaporkan pajaknya secara jujur dan tepat waktu maka

Wajib Pajka dianggap patuh dalam memenuhi kewajiban

pajaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

26

4) Membayar pajak secara sukarela sesuai dengan aturan dan

tepat waktu. Apabila Wajib Pajak dalam membayarkan

pajaknya tepat waktu dan sesuai dengan aturan maka Wajib

Pajak dapat dikatakan patuh.

7. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah kebijakan

pemerintah yang mengatur mengenai pajak penghasilan atas

penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang

memiliki peredaran bruto tertentu. Penerapan Peraturan Pemerintah

No. 23 Tahun 2018 dilaksanakan mulai dari 1 Juli 2018. Pajak

Penghasilan yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018

termasuk dalam PPh Pasal 2 ayat (1), tarif pajak penghasilan yang

bersifat final sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan

Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah 0,5% dari omzet.

Tujuan dari Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah:

1) Memberikan kemudahan dalam melaksanakan kewajiban

perpajakan

2) Memberikan kesempatan berkontribusi bagi Negara

3) Pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat meningkat

4) Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan ekonomi

formal

5) Lebih memberikan keadilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

27

Objek pajak yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan

ketentuan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 adalah

penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak

dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak lebih dari

Rp4.800.000.000,00 dalam satu tahun pajak. Wajib Pajak yang

dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) merupakan Wajib Pajak orang pribadi

dan Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer,

firma atau perseroan terbatas.

Kriteria objek pajak yang tidak dikenai pajak penghasilan yang

bersifat final sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018

adalah:

1) Penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang

pribadi dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas

2) Penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri yang

pajaknya terutang atau telah dibayar di luar negeri

3) Penghasilan yang telah dikenai pajak penghasilan yang bersifat

final dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

tersendiri

4) Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

Subjek pajak yang dikenai Pajak Penghasilan sesuai Peraturan

Pemerintah No. 23 Tahun 2018, adalah :

1) Wajib Pajak orang pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

28

2) Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer,

firma, atau perseroan terbatas, yang menerima atau memperoleh

penghasilan dengan peredaran bruto tidak melebihi

Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)

dalam 1 (satu) Tahun Pajak.

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 juga mengatur

mengenai jangka waktu tertentu pengenaan pajak penghasilan yang

bersifat final, yaitu:

1) 7 (tujuh) tahun pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi

2) 4 (empat) tahun pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk

koperasi, persekutuan komanditer, atau firma

3) 3 (tiga) tahun pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk perseroan

terbatas

Jangka waktu tersebut terhitung sejak tahun pajak Wajib Pajak

terdaftar, bagi Wajib Pajak yang terdaftar sejak berlakunya Peraturan

Pemerintah ini atau tahun pajak berlakunya Peraturan Pemerintah ini,

bagi Wajib Pajak yang telah terdaftar sebelum berlakunya Peraturan

Pemerintah ini.

B. Pengembangan Hipotesis

Tri Wahyuningsih (2016) melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Tarif Pajak, Mekanisme Pembayaran

Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

UMKM Bidang Mebel di Surakarta”. Penelitian ini menggunakan Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

29

Linier Berganda dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Hasil

penelitian menunjukan bahwa pemahaman Wajib Pajak berpengaruh

positif signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM bidang mebel

dan kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif signifikan terhadap

kepatuhan Wajib Pajak UMKM bidang mebel.

Theodosia Dhinar Krisma Alfidya (2017) telah melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan Pajak, Persepsi

Sosialisasi Pajak, Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan)”. Populasi penelitian ini adalah

pegawai yang terdaftar sebagai Account Representative di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan yaitu sebanyak 26 orang. Hasil

penelitian ini adalah persepsi sosialisasi pajak memiliki hubungan cukup

kuat dan arah positif dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang

pribadi.

Debby Cornelia Angelia dan Icha Fajriana (2019) melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Sosialisasi dan Tingkat Pemahaman

Terhadap Kepatuhan Setelah Penerapan Peraturan Pemerintah No 23

Tahun 2018 Pada Pelaku UMKM di Kota Palembang”. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pedagang pasar 16 ilir yang terdapat

96 UMKM. Hasil penelitian ini adalah sosialisasi peraturan pemerintah no

23 tahun 2018 berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak

UMKM, sedangkan tingkat pemahaman Wajib Pajak atas peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

30

pemerintah no 23 tahun 2018 berpengaruh positif terhadap kepatuhan

Wajib Pajak UMKM.

Luh Putu Gita Cahyani dan Naniek Noviari (2019) melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Tarif Pajak, Pemahaman Perpajakan

dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM”.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 WPOP UMKM

yang terdapat di KPP Pratama Singaraja. Hasil penelitian ini adalah

pemahaman perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib

Pajak UMKM.

C. Perumusan Hipotesis

1. Hubungan persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib

Pajak UMKM

Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No: Per-

03/PJ/2013 tentang pedoman penyuluhan pajak, istilah sosialisasi tidak

digunakan dalam peraturan tersebut tetapi menggunakan istilah

penyuluhan. Penyuluhan perpajakan adalah suatu upaya dan proses

memberikan informasi perpajakan kepada masyarakat, dunia dan

lembaga pemerintah maupun non-pemerintah. Terkait dengan

pengertian sosialisasi pajak menurut Sudrajat dalam Wardani dkk

(2018), sosialisasi perpajakan adalah suatu upaya yang dilakukan

untuk memberikan informasi mengenai perpajakan dengan tujuan agar

seseorang atau suatu kelompok paham tentang perpajakan sehingga

kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat. Kepatuhan merupakan hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

31

penting dalam merealisasikan target penerimaan pajak. Kepatuhan

Wajib Pajak adalah Wajib Pajak yang taat dan memenuhi serta

melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu, 2010: 317).

Hasil penelitian Alfidya (2017) menyatakan bahwa persepsi

sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi

memiliki hubungan dengan arah positif. Jika persepsi sosialisasi pajak

tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi juga akan

tinggi. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari

(2016) yang menyatakan bahwa hubungan persepsi sosialisasi

perpajakan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi

adalah lemah dengan arah positif. Hal ini disebabkan informasi yang

diberikan oleh Dirjen Pajak mengalami banyak kendala seperti enggan

untuk berkonsultasi dengan Account Representative (AR) sehingga

informasi yang diperoleh kurang, spanduk yang dipasang juga kurang

menarik perhatian masyarakat.

2. Hubungan persepsi kesadaran Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan

Wajib Pajak UMKM

Wajib Pajak yang kesadarannya meningkat berhubungan dengan

kepatuhan Wajib Pajak dikarenakan Wajib Pajak telah paham bahwa

pajak sangat penting untuk pembangunan negara. Kesadaran Wajib

Pajak menurut Harahap dalam Tene dkk (2017), merupakan sikap

mengerti Wajib Pajak, badan atau perorangan untuk memahami arti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

32

fungsi dan tujuan pembayaran pajak. Kepatuhan Wajib Pajak adalah

Wajib Pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan (Rahayu, 2010: 317).

Penelitian yang dilakukan oleh Tene dkk (2017) menyatakan

bahwa kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Manado. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin baik kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak

maka akan semakin meningkat kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian yang

dilakukan oleh Khairunisa (2018) menyatakan bahwa kesadaran Wajib

Pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini

disebabkan belum adanya kesadaran dari Wajib Pajak akan pentingnya

membayar pajak dan belum adanya kesadaran jika pajak tidak

dibayarkan tepat waktu.

3. Hubungan persepsi pemahaman Wajib Pajak dengan persepsi

kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Wajib Pajak yang paham akan perpajakan berhubungan juga

dengan kepatuhan Wajib Pajak. Pemahaman Wajib Pajak menurut

Resmi dalam Tene dkk (2019) adalah mengerti dan paham tentang

ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang meliputi tentang

bagaimana cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT),

pembayaran, tempat pembayaran, denda dan batas waktu pembayaran

atau pelaporan SPT. Kepatuhan Wajib Pajak adalah Wajib Pajak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

33

taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu,

2010: 317).

Penelitian yang dilakukan oleh Tene dkk (2017) menyatakan

bahwa pemahaman Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Manado. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi pemahaman Wajib Pajak maka semakin tinggi

juga kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Julianto (2016) berbeda yaitu pemahaman tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan Wajib Pajak UMKM karena kepatuhan Wajib Pajak masih

sangat dipengaruhi oleh tarif yang berlaku meskipun Wajib Pajak telah

paham akan peraturan atau kebijakan pemerintah atas perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

studi kasus. Studi kasus adalah pengumpulan informasi terkait objek

tertentu untuk mendapatkan gambaran yang jelas akan suatu masalah

(Sekaran, 2017: 118).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

bulan Februari 2019.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yakni

pemilik usaha batik yang terdaftar di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo.

2. Objek dalam penelitian ini adalah persepsi sosialisasi pajak, persepsi

kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman Wajib Pajak, dan

persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

D. Proses Penelitian

Proses penelitian dilakukan dengan wawancara dan menyebarkan

kuesioner kepada responden. Kemudian hasil dari kuesioner diolah dalam

bentuk data berupa angka-angka menggunakan program statistik yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

35

SPSS (Statistcal Package for the Social Sciences), kemudian data tersebut

dianalisis dan ditarik kesimpulannya oleh peneliti.

E. Data Penelitian

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting karena

data yang telah dikumpulkan akan digunakan untuk menguji hipotesis

yang telah dirumuskan (Siregar, 2017: 39). Data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama

atau tempat objek penelitian dilakukan (Siregar, 2017: 37). Data ini

diperoleh dengan cara melakukan wawancara dan memberikan kuesioner

kepada responden yaitu pemilik usaha batik di Sentra Kerajinan Batik

Giriloyo.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara dan kuesioner.

1. Wawancara adalah pengumpulan informasi dengan cara melakukan

tanya jawab langsung dengan pihak yang berkompeten dalam

bidangnya di tempat penelitian dilakukan (Siregar, 2017: 34).

Wawancara ini ditujukan untuk pemilik usaha batik di Sentra

Kerajinan Batik Giriloyo. Penelitian ini tidak menggunakan

wawancara terstruktur, peneliti melakukan wawancara secara garis

besar permasalahan mengenai sosialisasi pajak, kesadaran Wajib

Pajak, Pemahaman Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

36

2. Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara membagikan

sejumlah kuesioner kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam

penelitian (Siregar, 2017: 34). Kuesioner yang dipakai dalam

penelitian ini variabel persepsi sosialisasi pajak diambil dari jurnal

Guntur Wijayanto (2016) yang berjudul Pengaruh Sosialisasi

Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Bumi dan

Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di Kota Magelang

Tahun 2015. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini untuk

variabel persepsi kesadaran Wajib Pajak mengacu pada jurnal yang

berjudul Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan,

dan Kesadaran Wajib Pajak, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo

pada Tahun 2017 oleh Putut Priambodo (2017). Kuesioner yang

dipakai dalam penelitian ini untuk variabel persepsi pemahaman Wajib

Pajak mengacu pada jurnal yang berjudul Pengaruh Kualitas

Pelayanan Pajak, Pemahaman Peraturan Perpajakan serta Sanksi

Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam

Membayar Pajak Tahun 2014 oleh Kartika Kusuma (2016). Sementara

kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini untuk variabel persepsi

kepatuhan Wajib Pajak UMKM mengacu pada jurnal Chatarina Ayu

Lestari (2017) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan

Pemahaman Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

37

Kepatuhan Wajib Pajak. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu

bagian pertama berisikan identitas responden secara umum dan bagian

kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

varibel-variabel penelitian untuk mendapatkan data penelitian. Proses

pengumpulan data dilakukan dengan memberikan langsung kuesioner

kepada Wajib Pajak secara tertutup dimana responden hanya dapat

memilih jawaban yang telah disediakan. Hasil dari jawaban responden

dalam kuesioner kemudian diolah. Kuesioner ini menggunakan skala

likert dimana skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu

(Siregar, 2017: 50). Berikut ini adalah pengukuran skala likert untuk

setiap pernyataan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.1

Skor Penilaian

Alternatif Jawaban Skor Penilaian

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Sumber: Jogiyanto (2017: 83)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

38

Berikut adalah kisi-kisi variabel penelitian yang dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Variabel Penelitian

Variabel

Penelitian Indikator

No. Butir

Instrumen

Sosialisasi

Pajak

1. Tata cara Sosialisasi 4

2. Frekuensi Sosialisasi 2,3

3. Kejelasan Sosialisasi Perpajakan 5

4. Pengetahuan Perpajakan 1

Kesadaran

Wajib Pajak

1. Kemauan Wajib Pajak dalam

membayar pajak dan melaporkan

SPT.

6,7,8,9

2. Ketertiban dan kedisiplinan Wajib

Pajak dalam membayar pajak.

10

Pemahaman

Wajib Pajak

1. Pengetahuan mengenai ketentuan

umum dan tata cara perpajakan.

11,12, 15,

16, 17

2. Pengetahuan mengenai sistem

perpajakan di Indonesia.

14

3. Pengetahuan mengenai fungsi

perpajakan.

13

Kepatuhan

Wajib Pajak

UMKM.

1. Mendaftarkan Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) secara sukarela.

19

2. Mencatat keuangan usahanya

secara rutin dan benar.

20,21

3. Mengisi, menghitung dan

melaporkan Surat Pemberitahuan

(SPT) pajak dengan jujur, lengkap

dan benar sesuai dengan aturan

yang berlaku.

22,23

4. Membayar pajak secara sukarela

sesuai dengan aturan dan tepat

waktu.

18,24,25

Berikut ini merupakan langkah yang akan dilakukan penulis untuk

mengolah data:

1. Deskripsi data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

39

Analisis deskripsi data responden digunakan untuk memisahkan

atau mengelompokkan responden. Penelitian ini menggunakan

deskripsi data responden berdasarkan usia dan pendidikan terakhir.

Berdasarkan usia digunakan karena dengan bertambahnya usia

seseorang maka diharapkan semakin dewasa pemikiran dan semakin

meningkat kesadaran akan kepatuhan dalam membayar pajak.

Deskripsi data responden berdasarkan pendidikan terakhir digunakan

karena semakin tinggi tingkat pendidikan akan mempengaruhi pola

berpikir seseorang dan diharapkan semakin tinggi pula kesadaran,

pemahaman, kepatuhan seseorang bahwa pajak sangat penting untuk

pembangunan suatu negara.

2. Deskripsi variabel penelitian

Deskripsi variabel penelitian adalah gambaran keseluruhan dari

setiap variabel penelitian yang kemudian digunakan untuk menentukan

banyaknya variasi untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik

kesimpulannya. Deskripsi variabel penelitian dalam penelitian ini

menggunakan statistik deskriptif, yaitu cara mendeskripsikan,

menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data agar mudah

dipahami .Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi sosialisasi

pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman Wajib

Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

40

G. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek dalam suatu wilayah yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 111). Populasi dalam

penelitian ini adalah pemilik usaha batik yang terdaftar di Sentra Kerajinan

Batik Giriloyo. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel

yaitu sampling total, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2017: 119).

H. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

dua variabel yaitu:

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

dipengaruhi karena adanya variabel lain (Siregar, 2017: 19). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah persepsi kepatuhan Wajib Pajak

UMKM (Y). Kepatuhan Wajib Pajak adalah Wajib Pajak yang taat dan

memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Rahayu, 2010:

317). Variabel ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kepatuhan

Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban membayar pajaknya.

Indikator penilaian untuk variabel ini menurut Chatarina Ayu Lestari

(2017) adalah:

a. Mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara sukarela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

41

b. Mencatat keuangan usahanya secara rutin dan benar

c. Mengisi, menghitung dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT)

pajak dengan jujur, lengkap dan benar sesuai dengan aturan yang

berlaku

d. Membayar pajak secara sukarela sesuai dengan aturan dan tepat

waktu.

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain (Siregar, 2017: 18). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah persepsi sosialisasi pajak (X1), persepsi

kesadaran Wajib Pajak (X2), persepsi pemahaman Wajib Pajak (X3).

a. Persepsi Sosialisasi Pajak (X1)

Sosialisasi menurut Sudrajat dalam Wardani dkk (2018) adalah

suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan informasi

mengenai perpajakan dengan tujuan agar seseorang atau suatu

kelompok paham tentang perpajakan sehingga kepatuhan Wajib

Pajak akan meningkat. Indikator penilaian untuk variabel ini

menurut Guntur Wijayanto (2016) adalah:

1) Tata cara sosialisasi

2) Frekuensi Sosialiasi

3) Kejelasan Sosialisasi Perpajakan

4) Pengetahuan Perpajakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

42

b. Persepsi Kesadaran Wajib Pajak (X2)

Kesadaran menurut Harahap dalam Tene dkk (2017) merupakan

sikap mengerti Wajib Pajak, badan atau perorangan untuk

memahami arti, fungsi dan tujuan pembayaran pajak. Indikator

penilaian untuk variabel ini menurut Putut Priambodo (2017)

adalah:

1) Kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak dan

melaporkan SPT

2) Ketertiban dan kedisiplinan Wajib Pajak dalam membayar

pajak.

c. Persepsi Pemahaman Wajib Pajak (X3)

Pemahaman menurut Resmi dalam Tene dkk (2017) adalah

mengerti dan paham tentang ketentuan umum dan tata cara

perpajakan yang meliputi tentang bagaimana cara menyampaikan

Surat Pemberitahuan (SPT), pembayaran, tempat pembayaran,

denda dan batas waktu pembayaran atau pelaporan SPT. Indikator

penilaian untuk variabel ini menurut Kartika Kusuma (2016)

adalah:

1) Pengetahuan mengenai ketentuan umum dan tata cara

perpajakan

2) Pengetahuan mengenai sistem perpajakan di Indonesia

3) Pengetahuan mengenai fungsi perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

43

I. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen pengujian instrument merupakan alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya. Teknik pengujian instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Uji validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2017: 75).

Hal-hal pokok yang dapat disampaikan di dalam uji validitas menurut

Noor (2014: 19) yaitu:

a. Uji validitas untuk melihat kelayakan butir-butir setiap pertanyaan

dalam kuesioner sehingga dapat mendefinisikan suatu variabel.

b. Daftar pertanyaan dalam kuesioner untuk mendukung suatu

kelompok variabel tertentu.

c. Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasilnya

dibandingkan dengan r tabel | df=n-k dengan tingkat kesalahan 5%

d. Jika < , maka butir pertanyaan tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukur.

Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang

sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pengujian reliabiltas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

44

menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas menurut Noor

(2014: 24) dapat disampaikan hal-hal pokoknya sebagai berikut :

a. Uji reliabilitas ini untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi

responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner mencerminkan

konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam

bentuk pertanyaan.

b. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

pertanyaan.

Jika nilai alpha > 0,60 maka reliable.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2017: 153). Metode yang

digunakan untuk menguji normalitas data dengan metode Kolmogorov-

Smirnov. Hipotesis yang dirumuskan (Siregar, 2017: 153):

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data berdistribusi tidak normal

Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas

(Siregar, 2017: 167):

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05 maka Ho diterima

Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak

J. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah dalam menganalisis data sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

45

1. Melakukan pengujian korelasi rank spearman untuk mengetahui

derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat signifikansi hubungan dan

arah hubungan antara dua variabel.

2. Membuat kesimpulan dari pengujian yang telah dilakukan.

K. Uji Korelasi Rank Spearman

Korelasi Rank Spearman merupakan pengukuran non-parametrik.

Syarat menggunakan korelasi ini adalah data berskala ordinal, hubungan

antarvariabel tidak harus linier dan data tidak harus berdistribusi normal

(Sarwono, 2018: 44). Korelasi Rank Spearman digunakan untuk

mengetahui derajat keeratan kekuatan hubungan, tingkat signifikansi

hubungan dan arah hubungan antara dua variabel. Keeratan hubungan

antara dua variabel dapat diukur kekuatannya dengan koefisien korelasi.

Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih dan dapat menentukan arah hubungan dari

kedua variabel (Siregar, 2017: 337). Nilai koefisien korelasi dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Apabila r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati

1 yaitu hubungan sangat kuat dan positif), maka kedua variabel

mempunyai hubungan searah, artinya jika variabel X tinggi, maka variabel

Y akan tinggi. Sebaliknya apabila r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan

negatif (mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif), maka

kedua variabel mempunyai hubungan terbalik, artinya jika variabel X

(r) = (-1 ≤ 0 ≥ 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

46

tinggi, maka variabel Y akan rendah. Sedangkan r = 0, hubungan X dan Y

lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Tabel 3.3

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Interval r Sifat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Ada beberapa kriteria menurut Sarwono (2018: 44) untuk

mengetahui apakah angka korelasi tersebut signifikan atau tidak yaitu:

a. Jika probabilitas atau signifikansi < 0,01, hubungan kedua variabel

signifikan

b. Jika probabilitas atau signifikansi > 0,01, hubungan kedua variabel

tidak signifikan.

Keluaran pada SPSS ditandai dengan dua bintang (**) menunjukkan

signifikan pada taraf 0,01, jika tidak ada tanda dua bintang, maka taraf

nyata/signifikansi diganti sebesar 0,05.

Sumber: Siregar (2017: 337)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM SENTRA KERAJINAN BATIK GIRILOYO

A. Sejarah Singkat

Wukirsari adalah desa yang terdiri dari 16 dusun, tiga di antaranya

dikenal sebagai sentra penghasil batik tulis, ketiga dusun tersebut adalah

Karang Kulon, Cengkehan, dan Giriloyo dengan menamakan diri Batik

Tulis Giriloyo. Desa Wukirsari terletak 17 km di sebelah selatan kota

Yogyakarta atau 12 km kearah Timur dari kota Bantul, desa yang masuk

Kecamatan Imogiri ini merupakan gudang para pengrajin batik yang saat

ini terdapat sekitar 600 pembatik yang tergabung dalam beberapa

kelompok.

Kemunculan batik Giriloyo diperkirakan bersamaan dengan

berdirinya makam raja-raja di Imogiri (tepatnya di Bukit Merak). Makan

tersebut dibangun tahun 1654 oleh Sultan Agung (cucu Panembahan

Senopati). Kemudian, keraton menugaskan abdi dalem yang dikepalai oleh

seorang yang berpangkat bupati untuk menjaga dan memelihara makam

tersebut. Karena banyak abdi dalem yang bertugas, maka kepandaian

membatik dengan motif halus ala keraton berkembang di wilayah ini.

Keterampilan tersebut diwariskan secara turun-temurun kepada anak-cucu

perempuannya.

Awal mula desa Wukirsari didalami para abdi keraton yang

bertugas untuk menjaga makam-makam raja dan membuat kain batik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

48

dengan bermacam-macam motif tradisional yang penuh dengan nilai-nilai

kesakralan, keindahan (seni), ketekunan, ketelitian dan kesabaran untuk

digunakan keluarga keraton, sampai akhirnya keahlian membatik banyak

diajarkan kepada masyarakat yang tinggal disekitar desa secara turun-

temurun, dan menjadi salah satu mata pencaharian penduduk desa

Wukirsari selain bertani dan bertenak.

Imbas gempa tahun 2006 tidak hanya merusak banyak rumah dan

bangunan tetapi ikut merusak peralatan membatik milik warga. Praktis

mata pencaharian warga desa semakin sulit, ketika itu LSM Jogja Heritage

Sociaty (JHS) bekerjasama dengan Australian Indonesian Partnership

memprakarsai berdirinya paguyuban batik yang akhirnya terbentuklah 4

kelompok batik yaitu Sungging Tumpuk, Sekar Arum, Sido Mukti dan

Sekar Kedaton, kemudian terus bertambah menjadi 12 kelompok.

Tabel 4.1

Daftar nama Pemilik Usaha Batik

No Nama UMKM

1 Nur Ahmadi Batik Sekar Arum

2 Muhhanayah Batik Berkah Lestari

3 Imaroh Batik Sri Kuncoro

4 H A Sunhaji Sung Sang Batik

5 Bariatun Batik Bima Sakti Cengkehan

6 Jazir Hamid Batik Sekar Kedaton

7 Rusni Iskandar Batik Giri Indah

8 Agus Basuki Batik Suka Maju

9 Nurjanah Batik Sido Mulyo

10 Hartinah Batik Bima Sakti Karang Kulon

11 Amirah Batik Sungging Tumpuk

12 Akyar Muzaki Batik Sido Mukti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

49

B. Visi dan Misi

Sentra kerajinan batik yang telah berdiri sejak lama dan sudah

dikenal oleh masyarakat luas dari berbagai daerah, tentunya Sentra

Kerajinan Batik Giriloyo memiliki visi dan misi sebagai patokan untuk

mencapai tujuan maupun target yang telah direncanakan. Berikut ini visi

misi Sentra Kerajinan Batik Giriloyo yang akan dijabarkan sebagai

berikut:

1. VISI

a) Menjadikan Sentra Kerajinan Batik Dusun Giriloyo menjadi wisata

belanja unggulan di Kabupaten Bantul bahkan di tingkat dunia

internasional

b) Menyelenggarakan dan mendukung koordinasi berbagai kegiatan

yang mendukung pelestarian dan pengembangan batik

c) Memberdayakan potensi pengrajin batik di Giriloyo, serta

membuka lapangan kerja untuk mendapatkan penghasilan yang

lebih baik.

2. MISI

a) Mensejahterakan kehidupan pengrajin batik dan warga sekitarnya

b) Berupaya mendorong berkembangnya kemampuan pengrajin batik

dengan keberagaman jenis produksi batik.

C. Letak Lokasi

Sentra Kerajinan Batik Giriloyo merupakan kawasan industri batik

serta Sentra UMKM kerajinan batik berupa lingkungan pedesaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

50

berada di Dusun/Pedukuhan Giriloyo, Desa/Kelurahan Wukirsari,

Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Sebagian besar penduduk

desa ini bermata pencaharian sebagai pengrajin batik tulis. Luas area

Sentra Kerajinan Batik Giriloyo ini sekitar 75.000 m2 atau sebesar 7,5 ha.

Secara administratif, wilayah industri batik dan sentra Kerajinan Batik

Giriloyo memiliki batasan lokasi sebagai berikut:

Sebelah utara :berbatasan dengan Kelurahan Nogosari dan

Kelurahan Karangasem

Sebelah timur : berbatasan dengan Kelurahan Cengkehan

Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Mangunan

Sebelah barat : berbatasan dengan Desa Girirejo

D. Struktur Organisasi

Suatu organisasi pasti memiliki susunan dan hubungan antara setiap

bagian serta posisi yang ada dalam organisasi tersebut dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya sehingga dapat terkoordinasi dengan baik untuk

mencapai tujuan dari organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

51

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengurus Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

Sumber : Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

PENASEHAT

LURAH DESA WUKIRSARI

KETUA

SEKRETARIS

BIDANG SENI

BUDAYA

BIDANG

PROMOSI

BIDANG

PEMANDU

FOTOGRAFI

BIDANG

KERUMAHTANGGAAN

& KULINER

BIDANG

HOMESTAY

BENDAHARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

52

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo, Desa Wukirsari,

Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul melalui kuesioner yang disebarkan kepada

pemilik usaha batik. Data ini diperoleh dari pernyataan-pernyataan mengenai

persepsi sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman

Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Penelitian

dilaksanakan bulan Januari sampai Februari 2019 dan pengambilan sampel

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung yang diberikan kepada

12 responden. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung dan ditunggu oleh

peneliti sehingga 12 kuesioner dapat kembali.

A. Deskripsi Data

Tujuan dari analisis deskripsi data responden dalam penelitian ini yaitu

untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden.

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 12 pemilik usaha batik.

Deskripsi data responden pada penelitian ini terdiri dari umur dan pendidikan

terakhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

53

1. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1

Data Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Frequen

cy Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 39 – 42 Tahun 1 8,3 8,3 8,3

43 - 46 Tahun 0 0,0 0,0 0,0

47 - 50 Tahun 4 33,3 33,3 41,7

51 - 54 Tahun 3 25 25 66,7

55 - 58 Tahun 4 33,3 33,3 100

Total 12 100 100

Sumber : Data diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penelitian ini

didominasi oleh responden yang memiliki usia 47 – 50 tahun dan 55 -

58 tahun sebanyak 4 responden dengan persentase 33,3% diurutan

kedua ditempati oleh responden yang memiliki usia 51 - 54 sebanyak 3

responden dengan persentase 25%. Responden terbesar dalam

penelitian ini berdasarkan usia yaitu usia 47 – 50 tahun dan 55 – 58

tahun dimana pada usia tersebut seharusnya memiliki banyak

pengetahuan dan cara berpikirnya pun berbeda. Namun karena adanya

faktor lingkungan membuat masyarakat kurang terbuka maupun

belajar mengenai teknologi yang diberlakukan oleh Kantor Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

54

2. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 5.2

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 0 0,0 0,0 0,0

SMP 4 33,3 33,3 33,3

SMA 5 41,7 41,7 75

S1 3 25 25 100

Total 12 100 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penelitian ini

didominasi oleh responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA

sebanyak 5 responden dengan persentase 41,7%, diurutan kedua

ditempati oleh responden yang memiliki pendidikan terakhir SMP

sebanyak 5 responden dengan persentase 33,3%, dan sisanya adalah

responden dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 3 responden

dengan persentase 25%. Responden terbesar dalam penelitian ini

berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SMA dikarenakan dahulu dengan

tingkat pendidikan SMA sudah tergolong tinggi.

Deskripsi hasil kuesioner berisi hasil dari kuesioner yang telah

disebarkan mengenai variabel yang digunakan. Deskripsi ini memuat data

statistik seperti rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation),

serta skor maksimum dan minimum. Hasil kuesioner secara rinci dapat

dilihat pada tabel berikut:

Sumber : Data diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

55

Tabel 5.3

Deskriptif Statistik

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Persepsi

Kesadaran

Wajib Pajak

Persepsi

Pemahaman

Wajib Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

UMKM

N Valid 12 12 12 12

Missing 0 0 0 0

Mean 17,25 16,42 19,92 26,33

Std. Deviation 2,137 2,193 3,801 3,284

Minimum 14 13 14 22

Maximum 20 19 27 32

Keterangan:

N : Jumlah Responden

Minimum : Jumlah total skor terendah setiap variabel

Maximum : Jumlah total skor tertinggi setiap variabel

Mean : Nilai rata-rata

Standar deviasi : Besarnya nilai penyimpangan rata-rata

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukan bahwa jumlah data yang

diolah (N) sebanyak 12 data. Pada variabel persepsi sosialisasi pajak

memiliki skor minimum sebesar 14, skor maksimum 20, rata-rata sebesar

17,25, dan standar deviasi sebesar 2,137. Variabel persepsi kesadaran

Wajib Pajak memiliki skor minimum sebesar 13, skor maksimum sebesar

19, rata-rata sebesar 16,42 dan standar deviasi sebesar 2,193. Variabel

persepsi pemahaman Wajib Pajak memiliki skor minimum sebesar 14,

skor maksimum sebesar 27, rata-rata sebesar 19,92 dan standar deviasi

sebesar 3,801. Variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki

skor minimum sebesar 22, skor maksimum sebesar 32, rata-rata sebesar

26,33 dan standar deviasi sebesar 3,284.

Sumber : Data diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

56

Pengujian dilakukan berdasarkan dari data yang diperoleh. Data

memegang peranan penting dalam penelitian ini karena sebagai alat

pembuktian hipotesis dan gambaran dari variabel yang diteliti, oleh karena

itu, agar memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan,

maka sebelum melakukan olah data instrument diuji terlebih dahulu

melalui uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan program Pearson

Correlation IBM SPSS versi 22. Butir instrumen dikatakan valid jika

memiliki r tabel kurang dari r hitung product moment pada taraf

signifikansi. Hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel 5.4

Hasil Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak

No Item r tabel < r hitung Keterangan

1 0,5760 0,599 Valid

2 0,5760 0,684 Valid

3 0,5760 0,774 Valid

4 0,5760 0,718 Valid

5 0,5760 0,630 Valid

Sumber: Data diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk

variabel persepsi sosialisasi pajak memiliki r hitung lebih besar dari

pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 5 item pernyataan

kuesioner tersebut valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

57

Tabel 5.5

Hasil Uji Validitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak

No Item r tabel < r hitung Keterangan

6 0,5760 0,812 Valid

7 0,5760 0,587 Valid

8 0,5760 0,702 Valid

9 0,5760 0,717 Valid

10 0,5760 0,710 Valid

Sumber: Data diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk

variabel persepsi kesadaran Wajib Pajak memiliki r hitung lebih besar

dari pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 5 item pernyataan

kuesioner tersebut valid.

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak

No Item r tabel < r hitung Keterangan

11 0,5760 0,714 Valid

12 0,5760 0,874 Valid

13 0,5760 0,777 Valid

14 0,5760 0,726 Valid

15 0,5760 0,735 Valid

16 0,5760 0,711 Valid

17 0,5760 0,585 Valid

Sumber: Data diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk variabel

persepsi pemahaman Wajib Pajak memiliki r hitung lebih besar dari

pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 7 item pernyataan

kuesioner tersebut valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

58

Tabel 5.7

Hasil Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

No Item r tabel < r hitung Keterangan

18 0,5760 0,824 Valid

19 0,5760 0,607 Valid

20 0,5760 0,687 Valid

21 0,5760 0,824 Valid

22 0,5760 0,579 Valid

23 0,5760 0,901 Valid

24 0,5760 0,768 Valid

25 0,5760 0,588 Valid

Sumber: Data diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukan item pertanyaan untuk

variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM memiliki r hitung

lebih besar dari pada r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 8 item

pernyataan kuesioner tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabikitas pada penelitian ini menggunakan program Alpha

Cronbach IBM SPSS versi 22. Butir instrumen dikatakan reliabel

alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 5.8

Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Pajak

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0,692 5

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 5 pernyataan untuk

variabel persepsi sosialisasi pajak diketahui nilai koefisien Alpha

Cronbach sebesar 0,692. Hasil Alpha Cronbach menunjukkan bahwa

Sumber : Data diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

59

penelitian yang telah dilakukan reliabel karena lebih dari 0,6 maka

item pernyataan untuk persepsi sosialisasi pajak dianggap dapat

mengukur secara konsisten.

Tabel 5.9

Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0,72 5

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 5 pernyataan untuk

variabel persepsi kesadaran Wajib Pajak diketahui nilai koefisien

Alpha Cronbach sebesar 0,720. Hasil Alpha Cronbach menunjukkan

bahwa penelitian yang telah dilakukan reliabel karena lebih dari 0,6

maka item pernyataan untuk persepsi kesadaran Wajib Pajak dianggap

dapat mengukur secara konsisten.

Tabel 5.10

Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0,854 7

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 7 pernyataan untuk

variabel persepsi pemahaman Wajib Pajak diketahui nilai koefisien

Alpha Cronbach sebesar 0,854. Hasil Alpha Cronbach menunjukkan

bahwa penelitian yang telah dilakukan reliabel karena lebih dari 0,6

Sumber : Data diolah 2019

Sumber : Data diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

60

maka item pernyataan untuk persepsi pemahaman Wajib Pajak

dianggap dapat mengukur secara konsisten.

Tabel 5.11

Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Cronbach's

Alpha

N of

Items

0,851 8

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 8 pernyataan untuk

variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM diketahui nilai

koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,851. Hasil Alpha Cronbach

menunjukkan bahwa penelitian yang telah dilakukan reliabel karena

lebih dari 0,6 maka item pernyataan untuk persepsi kepatuhan Wajib

Pajak UMKM dianggap dapat mengukur secara konsisten.

3. Uji Normalitas

Tabel 5.12

Hasil Uji Normalitas

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Persepsi

Kesadaran

Wajib

Pajak

Persepsi

Pemahaman

Wajib

Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib

Pajak

UMKM

N 12 12 12 12

Normal

Parametersa,b

Mean 17.25 16.42 19.92 26.33

Std.

Deviation 1.288 2.193 3.801 3.284

Most Extreme

Differences

Absolute 0.256 0.188 0.195 0.261

Positive 0.16 0.119 0.195 0.261

Negative -0.256 -0.188 -0.138 -0.111

Test Statistic 0.256 0.188 0.195 0.261

Asymp. Sig. (2-tailed) .028c .200

c,d .200

c,d .023

c

Sumber : Data diolah 2019

Sumber : Data diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

61

Tabel 5.13

Rekapitulasi Uji Normalitas

Variabel Data Hasil

Uji

Taraf

Kesalahan

5%

Pernyataan

Normallitas

jika Sig>0,05

Persepsi Sosialisasi Pajak 0,028 0,05 Tidak Normal

Persepsi Kesadaran Wajib

Pajak 0,200 0,05 Normal

Persepsi Pemahaman

Wajib Pajak 0,200 0,05 Normal

Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM 0,023 0,05 Tidak Normal

Sumber : Data diolah 2019

Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan, diketahui

bahwa nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) variabel persepsi sosialisasi

pajak sebesar 0,028 dan variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak nilai

sebesar 0,023. Dari hasil pengujian tersebut, seluruh data berada di

bawah taraf kesalahan 5% maka Ho ditolak atau dengan kata lain data

tidak berdistribusi normal. Variabel kesadaran Wajib Pajak nilai

signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0,200 dan variabel persepsi

pemahaman Wajib Pajak nilai sebesar 0,200. Dari hasil pengujian

tersebut, seluruh data berada di atas taraf kesalahan 5% maka Ho

diterima atau dengan kata lain data berdistribusi normal.

B. Analisis Data

Pengujian dilakukan berdasarkan dari data yang diperoleh. Data

memegang peranan penting dalam penelitian ini karena sebagai alat

pembuktian hipotesis dan gambaran dari variabel yang diteliti, oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

62

itu, agar memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan,

maka diuji korelasi Rank Spearman

a. Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak UMKM

Hasil analisis Spearman Rank Correlation yang dilakukan dengan

menggunakan program IBM SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel 5.14

Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi Pajak dengan

Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Berdasarkan hasil di atas diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-

tailed) adalah 0,002. Nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,01 memiliki makna

terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi sosialisasi pajak

dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selain itu, koefisien

korelasi sebesar 0,791 yang berarti bahwa r > 0, artinya hubungan

Correlations

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Spearman's

rho

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .791

**

Sig. (2-

tailed) .002

N 12 12

Persepsi

Kepatuhan

Wajib

Pajak

Correlation

Coefficient .791

** 1.000

Sig. (2-

tailed) .002

N 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

63

kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif. Sedangkan

nilai 0,791 merupakan koefisien korelasi dengan nilai hubungan berada

pada interval 0,60 – 0,799 yang berarti hubungan dengan korelasi kuat.

Apabila persepsi sosialisasi pajak tinggi maka persepsi kepatuhan

Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.

b. Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Hasil analisis Spearman Rank Correlation yang dilakukan dengan

menggunakan program IBM SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel 5.15

Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kesadaran Wajib Pajak

dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Correlations

Persepsi

Kesadaran

Wajib Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Spearman's

rho

Persepsi

Kesadaran

Wajib

Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .578

*

Sig. (2-

tailed) .049

N 12 12

Persepsi

Kepatuhan

Wajib

Pajak

Correlation

Coefficient .578

* 1.000

Sig. (2-

tailed) .049

N 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Data diolah 2019

Berdasarkan hasil di atas diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-

tailed) adalah 0,049. Nilai Sig. (2-tailed) 0,049 < 0,05 memiliki makna

terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kesadaran Wajib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

64

Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selain itu,

koefisien korelasi sebesar 0,578 yang berarti bahwa r > 0, artinya

hubungan kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif.

Sedangkan nilai 0,578 merupakan koefisien korelasi dengan nilai

hubungan berada pada interval 0,40 – 0,599 yang berarti hubungan

dengan korelasi cukup. Apabila persepsi kesadaran Wajib Pajak tinggi

maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.

c. Hubungan Persepsi Pemahaman Wajib Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Hasil analisis Spearman Rank Correlation yang dilakukan dengan

menggunakan program IBM SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel 5.16

Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Pemahaman Wajib Pajak

dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Correlations

Persepsi

Pemahaman

Wajib Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Spearman's

rho

Persepsi

Pemahaman

Wajib

Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .645

*

Sig. (2-

tailed) .023

N 12 12

Persepsi

Kepatuhan

Wajib

Pajak

Correlation

Coefficient .645

* 1.000

Sig. (2-

tailed) .023

N 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Data diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

65

Berdasarkan hasil diatas diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-

tailed) adalah 0,023. Nilai Sig. (2-tailed) 0,023 < 0,05 memiliki makna

terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pemahaman Wajib

Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selain itu,

koefisien korelasi sebesar 0,645 yang berarti bahwa r > 0, artinya

hubungan kedua variabel menunjukan hubungan dengan arah positif.

Sedangkan nilai 0,645 merupakan koefisien korelasi dengan nilai

hubungan berada pada interval 0,60 – 0,799 yang berarti hubungan

dengan korelasi kuat. Apabila persepsi pemahaman Wajib Pajak tinggi

maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan persepsi

sosialisasi pajak, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi pemahaman

Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Selanjutnya

pada bagian ini akan dijelaskan mengenai masing-masing hubungan antar

variabel yang terdapat pada penelitian ini.

1. Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak UMKM.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien

signifikansi atau Sig. (2-tailed) adalah 0,002. Jika nilai Sig. (2-tailed)

0,002 < 0,01 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara

persepsi sosialisasi pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak

UMKM. Selain itu, koefisien korelasi sebesar 0,791 yang berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

66

bahwa r > 0, artinya hubungan kedua variabel menunjukan hubungan

dengan arah positif, sedangkan nilai 0,791 merupakan koefisien

korelasi dengan nilai hubungan berada pada interval 0,60 – 0,799 yang

berarti hubungan dengan korelasi kuat. Hal ini menunjukkan bahwa

jika persepsi sosialisasi pajak tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib

Pajak UMKM juga akan tinggi.

Sosialisasi sebagai sarana untuk memberi pemahaman akan

perpajakan yang dilakukan oleh pemungut pajak/fiskus kepada Wajib

Pajak mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak untuk membayar

pajak. Hal tersebut terbukti dari ulasan di atas, sehingga diharapkan

sosialisasi yang dilakukan harus tepat sasaran dengan tujuan agar

masyarakat memiliki informasi tentang manfaat, fungsi dan pentingnya

membayar pajak sehingga semakin meningkat kepatuhan Wajib Pajak

untuk melakukan kewajiban perpajakannya.

Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan menunjukkan

bahwa sosialisasi pajak memiliki hubungan kuat dengan kepatuhan

Wajib Pajak UMKM . Hal tersebut disebabkan adanya sosialisasi yang

diberikan oleh petugas pajak kepada pemilik usaha batik yang ada di

sentra kerajinan batik giriloyo secara langsung. Selain itu sosialisasi

diberikan melalui media sosial seperti instagram, facebook, youtube.

Wajib Pajak diharapkan semakin mengerti mengenai Peraturan

Pemerintah No 23 Tahun 2018 dan tata cara perhitungannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

67

adanya sosialisasi ini sehingga kepatuhan dalam membayar pajak

menjadi meningkat.

2. Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien

signifikansi atau Sig. (2-tailed) adalah 0,049. Jika nilai Sig. (2-tailed)

0,049 < 0,05 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara

persepsi kesadaran Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib

Pajak UMKM. Selain itu, koefisien korelasi sebesar 0,578 yang berarti

bahwa r > 0, artinya hubungan kedua variabel menunjukan hubungan

dengan arah positif, sedangkan nilai 0,578 merupakan koefisien

korelasi dengan nilai hubungan berada pada interval 0,40 – 0,599 yang

berarti hubungan dengan korelasi cukup. Hal ini menunjukkan jika

Wajib Pajak memiliki kesadaran walaupun belum tinggi maka persepsi

kepatuhan Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.

Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan menunjukkan

bahwa kesadaran Wajib Pajak memiliki hubungan cukup dengan

kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Kesadaran untuk membayar pajak di

sentra kerajinan batik giriloyo sudah baik namun seringkali pemilik

usaha batik tidak tepat waktu dalam membayar pajak. Hal ini

disebabkan adanya penggunaan e-filing yang membuat para pemilik

usaha batik kesulitan dalam menggunakannya, selain itu Wajib Pajak

enggan untuk bertanya kepada petugas mengenai penggunaan e-filing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

68

dikarenakan malu, serta anggapan dari Wajib Pajak bahwa pajak tidak

memberikan timbal balik yang sesuai dengan apa yang dibayarkan,

pajak hanya memberikan beban yang dipaksakan untuk Wajib Pajak,

3. Hubungan Persepsi Pemahaman Wajib Pajak dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien signifikansi

atau Sig. (2-tailed) adalah 0,023. Jika nilai Sig. (2-tailed) 0,023 < 0,05

maka artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi

pemahaman Wajib Pajak dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak

UMKM. Selain itu, koefisien korelasi sebesar 0,645 yang berarti

bahwa r > 0, artinya hubungan kedua variabel menunjukan hubungan

dengan arah positif, sedangkan nilai 0,645 merupakan koefisien

korelasi dengan nilai hubungan berada pada interval 0,60 – 0,799 yang

berarti hubungan dengan korelasi kuat. Hal ini menunjukkan jika

persepsi pemahaman Wajib Pajak tinggi maka persepsi kepatuhan

Wajib Pajak UMKM juga akan tinggi.

Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan, tingkat

pemahaman Wajib Pajak di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo mengenai

pajak secara umum sudah baik. Hal ini disebabkan karena Wajib Pajak

telah mendapatkan sosialisasi secara langsung dari petugas pajak,

Wajib Pajak juga sudah memiliki dan mengetahui fungsi Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai identitas Wajib Pajak, serta Wajib

Pajak telah memahami sistem perpajakan yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

69

(menghitung, membayar dan melapor sendiri). Jika Wajib Pajak

memahami perpajakan maka kepatuhan dalam membayar dan

melaporkan pajaknya juga akan meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

70

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi sosialisasi pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM

memiliki hubungan yang kuat dan arah positif. Hal itu ditunjukkan

dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,791 angka tersebut berada

pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan kedua variabel

juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-tailed) 0,002.

2. Persepsi kesadaran Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak

UMKM memiliki hubungan yang cukup dan arah positif. Hal itu

ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,578 angka

tersebut berada pada rentang 0,40 sampai dengan 0,599. Hubungan

kedua variabel juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-

tailed) 0,049.

3. Persepsi pemahaman Wajib Pajak dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak

UMKM memiliki hubungan yang kuat dan arah positif. Hal itu

ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,645 angka

tersebut berada pada rentang 0,60 sampai dengan 0,799. Hubungan

kedua variabel juga signifikan yang ditunjukkan dengan hasil Sig. (2-

tailed) 0,023.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

71

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Adanya jumlah usia responden dewasa akhir (36 – 45 tahun) dan usia

lansia awal (46 – 55 tahun) (Depkes, 2009) yang tidak seimbang. Usia

responden dewasa akhir sejumlah 1 orang dan jumlah usia responden

lansia awal sebanyak 11 orang, dimana pada usia dewasa akhir

cenderung lebih cepat dan mudah memahami dibandingkan dengan

usia lansia awal karena pada usia tersebut daya tangkapnya sudah

berkurang sehingga lebih lama dalam mengisi kuesioner.

C. Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Pemilik Usaha Batik di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo

Hasil penelitian ini diharapkan agar pemilik usaha batik sebagai

Wajib Pajak sebaiknya memiliki kesadaran untuk memenuhi

kewajiban perpajakannya tepat waktu dan tidak enggan bertanya

kepada petugas pajak jika ada yang tidak dimengerti.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan agar peneliti dapat menambahkan

data responden mengenai jenis kelamin dan pemilihan responden

berdasarkan kriteria usia diharapkan seimbang antara jumlah usia

dewasa akhir dan usia lansia awal terutama untuk penelitian yang

membahas mengenai persepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

72

DAFTAR PUSTAKA

Alfidya, Theodosia Dhinar. 2017. “Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan

Pajak, Persepsi Sosialisasi Pajak, Persepsi Kualitas Pelayanan Pajak dengan

Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi” (Studi Kasus pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan). Skripsi Dipublikasikan.

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Angelia, Debby Cornelia dan Icha Fajriana. 2019. “Pengaruh Sosialisasi dan

Tingkat Pemahaman Terhadap Kepatuhan Setelah Penerapan Peraturan

Pemerintah No 23 Tahun 2018 Pada Pelaku UMKM di Kota Palembang”.

Jurnal Akuntansi STIE Multi Data Palembang.

As’ari, Nur Ghailina dan Teguh Erawati. 2018. “Pengaruh Pemahaman Peraturan

Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris pada Wajib

Pajak Orang Oribadi Kecamatan Rongkop)”. Akuntansi Dewantara Vol. 2

No 1 April 2018 e-ISSN: 2549-9637.

Cahyani, Luh Putu Gita dan Naniek Noviari. 2019. “Pengaruh Tarif Pajak,

Pemahaman Perpajakan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM”. E-Jurnal Akuntansi Vol.26.3.Maret (2019):1885-1911.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Kategori Usia.

https://dokumen.tips/documents/kategori-umur-menurut-depkes-ri.html.

Diakses Pada Tanggal 14 Juli 2019

Harianjogja. 29 Agustus 2018. Bantul Didominasi UMKM, Bagaimana Cara

Mendorong Mereka Membayar Pajak?.

https://ekbis.harianjogja.com/read/2018/08/29/502/936523/bantul-

didominasi-umkm-bagaimana-cara-mendorong-mereka-membayar-pajak.

Diakses tanggal 12 Mei 2019.

HM, Jogiyanto. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

Julianto, Agung. 2016. “Pengaruh Tarif, Sosialisasi serta Pemahaman Perpajakan

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota Semarang”. Jurnal

Akuntansi Univeristas Dian Nuswantoro Semarang.

Kementerian Keuangan Direktorat Jendral Pajak, Rabu, 14 Nopember 2018.

Belajar Pajak. http://www.pajak.go.id/content/belajar-pajak. Diakses

tanggal 13 Februari 2019.

Kementerian Keuangan Direktorat Jendral Pajak. Penurunan Tarif Pajak UMKM,

Antara Keadilan dan Kejujuran Wajib Pajak.

https://pajak.go.id/id/artikel/penurunan-tarif-pajak-umkm-antara-keadilan-

dan-kejujuran-wajib-pajak. Diakses tanggal 8 Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

73

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 20 Maret 2018. Menciptakan Pajak

yang Ramah untuk UMKM. https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-

dan-opini/menciptakan-pajak-yang-ramah-untuk-umkm/. Diakses tanggal

24 September 2018.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. APBN 2017.

https://www.kemenkeu.go.id/apbn2017. Diakses tanggal 6 Mei 2019.

Khairunisa, Riska. 2018. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Klaten)”. Skripsi Dipublikasikan.Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Kumparan. 14 Juli 2018. Sri Mulyani: Penerimaan Pajak UMKM Masih Rendah.

https://kumparan.com/@kumparanbisnis/sri-mulyani-penerimaan-pajak-

umkm-masih-rendah-27431110790545565. Diakses pada tanggal 24

September 2018.

Kurniasari, Happy. 2016. “Hubungan Persepsi Self Assessment System, Persepsi

Sosialisasi Perpajakan, Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Kusuma, Kartika Candra. 2016. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Pemahaman

Peraturan Perpajakan serta Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi dalam Membayar Pajak tahun 2014”. Skripsi

Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Lestari, Chatarina Ayu. 2016. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan

Pemahaman Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Andi, Yogyakarta

Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. PT

Grasindo, Jakarta.

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor : Per-03/PJ/2013 tentang Pedoman

Penyuluhan Perpajakan.

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas

Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang

Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas

Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang

Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Priambodo, Putut. 2017. “Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi

Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

74

Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo

pada tahun 2017. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Putri, Trianita, David P. E. Saerang dan Novi S. Budiarso. 2019. “Analisis

Perilaku Wajib Pajak UMKM Terhadap Pelaksanaan Pemungutan Pajak

Dengan Menggunakan Self Assessment System di Kota Tomohon”. Jurnal

Riset Akuntansi Going Concern 14(1), 2019, 130-136.

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia : Konsep dan Aspek Formal.

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sarwono, Jonathan. 2018. Statistik Untuk Riset Skripsi. ANDI, Yogyakarta.

Sekaran, Uma. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 6. Salemba Empat,

Jakarta.

Siregar, Syofian. 2017. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif:

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. PT

Bumi Aksara, Jakarta

Sormin, Feber, Siti Sarpingah dan Riaty Handayani. 2018. Perpajakan PPh Final.

Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Sumarsan, Thomas. 2017. Perpajakan Indonesia. PT Indeks, Jakarta.

Syahril, Farid. 2013. “Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak dan Kualitas

Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Orang

Pribadi (Studi Empiris pada KPP Pratama Kota Solok). Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.

Tene, Johanes Herbert, Jullie J. Sondakh dan Jessy D.L. Warongan. 2017.

“Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi

Perpajakan dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”.

Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol. 5 No. 2 Juni 2017, Hal 443 – 453.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008

tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-

Undang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan

Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

75

Wahyuningsih, Tri. 2016. “Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Tarif Pajak,

Mekanisme Pembayaran Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Bidang Mebel di Surakarta”. Skripsi

Dipublikasikan. Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Wardani, Dewi Kusuma dan Erma Wati. 2018. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Pengetahuan Perpajakan sebagai

Variabel Intervening (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP

Pratama Kebumen)”. Jurnal Nominal / Volumen VII Nomor 1 / Tahun 2018.

Wijayanto, Guntur Jati. 2016. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman

Prosedur Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi

Kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di

Kota Magelang tahun 2015”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri

Yogyakarta.

Winerungan, Lidya Oktaviane. 2013. “Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus

dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di

KPP Manado dan KPP Blitung”. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 September

2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

76

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

77

LAMPIRAN 1 : SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

78

LAMPIRAN 2 : KUESIONER

A. DATA RESPONDEN

Mohon Kesediaan Bapak/Ibu/Sdr mengisi jawaban dan memberi tanda

silang (X) pada pertanyaan berikut

1. Nama* : *tidak wajib diisi

2. Umur :

3. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA

D3 S1 Lainnya ………

B. KUESIONER PENELITIAN

Mohon Bpk/Ibu/Sdr membaca dengan teliti dan cermat untuk

setiap pernyataan berikut ini dan berilah tanda check list (√) pada kolom

yang telah disediakan untuk menjawab pernyataan sesuai dengan kondisi

anda saat ini. Diharapkan setiap pertanyaan hanya ada satu jawaban.

Setiap angka mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat

Bapak/Ibu/Saudara/i. Pilihlah jawaban untuk setiap pertanyaan:

Alternatif jawaban tersebut sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

C. PERNYATAAN

a. Sosialisasi Pajak

No Pertanyaan SS S TS STS

1 Adanya sosialisasi perpajakan yang membuat

Wajib Pajak tahu manfaat pajak bagi Negara.

2 Adanya sosialisasi perpajakan secara berkala

yang menimbulkan kesadaran Wajib Pajak untuk

patuh melaksanakan kewajiban pajaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

79

3 Sosialisasi perpajakan yang baik adalah

sosialisasi perpajakan yang diselenggarakan

secara berkala oleh Direktur Jendral Pajak.

4 Sosialisasi perpajakan sangat membantu Wajib

Pajak memahami peraturan perpajakan yang

berlaku.

5 Kejelasan penyampaian informasi perpajakan

oleh petugas pajak (Fiskus) dapat menentukan

sikap Wajib Pajak dalam melaksanakan

kewajiban pajaknya.

(Sumber : Guntur Wijayanto, 2016)

b. Kesadaran Wajib Pajak

No Pernyataan SS S TS STS

6 Saya membayar pajak karena kesadaran diri

7 Saya dengan senang hati untuk membayar pajak

dengan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT)

8 Membayar pajak merupakan kewajiban warga

Negara terutama yang sudah memiliki Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP)

9 Pajak yang dibayarkan dapat digunakan untuk

pembangunan Negara

10 Membayar pajak tidak sesuai dengan jumlah

yang dihitung sangat merugikan

(Sumber : Putut Priambodo, 2017)

c. Pemahaman Wajib Pajak

No Pertanyaan SS S TS STS

11 Saya telah mengetahui ketentuan terkait hak dan

kewajiban perpajakan yang berlaku

12 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) berfungsi

sebagai identitas Wajib Pajak dan tiap Wajib

Pajak harus memilikinya.

13 Pajak berfungsi sebagai sumber penerimaan

Negara terbesar

14 Saya paham dengan sistem perpajakan yang

digunakan saat ini (menghitung, membayar dan

melapor sendiri)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

80

15 Saya mengetahui bahwa PP No. 23 Tahun 2018

sudah wajib dilaksanakan mulai 1 Juli 2018

sampai sekarang.

16 Saya mengetahui bahwa saya memenuhi kriteria

menjalankan PP No. 23 Tahun 2018 karena

omzet yang saya dapat kurang dari atau sama

dengan 4,8 M

17 Saya mengetahui besarnya pajak yang harus

dibayarkan adalah 0,5% dihitung dari total

omzet satu tahun merupakan prosedur

pelaksanaan PP No. 23 Tahun 2018

(Sumber : Chatarina Ayu Lestari, 2016 dengan modifikasi penulis dan Kartika

Kusuma, 2016)

d. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

No Pertanyaan SS S TS STS

18 Saya selalu tepat waktu dalam membayar pajak

19 Saya mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) atas kemauan saya sendiri.

20 Saya melakukan pencatatan atas pendapatan

yang saya peroleh dari usaha saya.

21 Pencatatan keuangan merupakan salah satu hal

yang penting dari usaha saya.

22 Saya mengisi, menghitung dan melaporkan SPT

dengan jujur, lengkap dan benar

23 Saya menghitung pajak yang harus saya bayar

sesuai dengan yang sebenarnya.

24 Saya membayar pajak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

25 Saya tidak membayar pajak karena saya merasa

terbebani apabila membayar pajak.

(Sumber : Chatarina Ayu Lestari, 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

84

LAMPIRAN 3 : TABULASI

DATA MENTAH HASIL PENELITIAN

A. Identitas Responden

RESPONDEN USIA

PENDIDIKAN

TERAKHIR

1 47 S1

2 53 SMA

3 50 SMP

4 50 S1

5 55 SMP

6 50 SMA

7 52 SMP

8 56 S1

9 40 SMA

10 53 SMP

11 56 SMA

12 55 SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

85

B. Hasil Kuesioner Keseluruhan

TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL

1 2 3 4 5 X1 6 7 8 9 10 X2 11 12 13 14 15 16 17 X3 18 19 20 21 22 23 24 25 Y

1 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 19 3 4 4 3 4 3 4 25 4 4 4 4 4 4 4 3 31

2 3 4 4 4 4 19 4 4 3 3 3 17 4 3 3 4 2 3 3 22 4 3 3 3 4 4 3 4 28

3 3 3 3 3 3 15 3 2 3 3 3 14 3 2 3 3 2 2 2 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24

4 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 3 4 4 3 4 18 4 4 4 3 3 18 3 3 3 3 2 4 2 20 3 3 3 4 3 4 4 3 27

6 3 2 3 3 4 15 4 3 3 3 3 16 3 3 4 4 2 2 2 20 3 3 3 3 2 3 3 3 23

7 3 3 3 3 3 15 3 2 3 2 3 13 3 3 2 2 2 2 3 17 3 2 3 3 3 3 3 2 22

8 3 4 4 3 4 18 4 4 3 3 4 18 2 2 2 2 2 2 2 14 3 3 4 4 3 4 3 4 28

9 4 3 3 2 2 14 3 3 3 3 3 15 2 2 3 2 3 3 2 17 3 3 2 3 3 3 3 4 24

10 4 4 4 4 3 19 4 3 4 4 3 18 3 3 2 3 2 2 2 17 3 2 3 3 4 3 3 3 24

11 3 4 3 4 2 16 3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 2 3 3 20 3 4 3 3 3 3 3 2 24

12 4 3 4 3 4 18 3 3 3 3 1 13 3 4 3 4 3 4 2 23 4 3 3 4 3 4 4 4 29

RespondenX1 X2 X3 Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

86

LAMPIRAN 4 : HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak

Correlations

X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 Total_X1

X1_1

Pearson

Correlation 1 0.286 0.507 0.181 0.241 .599

*

Sig. (2-tailed) 0.367 0.092 0.574 0.45 0.04

N 12 12 12 12 12 12

X1_2

Pearson

Correlation 0.286 1 0.391 .696

* -0.014 .684

*

Sig. (2-tailed) 0.367 0.209 0.012 0.965 0.014

N 12 12 12 12 12 12

X1_3

Pearson

Correlation 0.507 0.391 1 0.267 0.549 .774

**

Sig. (2-tailed) 0.092 0.209 0.401 0.065 0.003

N 12 12 12 12 12 12

X1_4

Pearson

Correlation 0.181 .696

* 0.267 1 0.235 .718

**

Sig. (2-tailed) 0.574 0.012 0.401 0.463 0.009

N 12 12 12 12 12 12

X1_5

Pearson

Correlation 0.241 -0.014 0.549 0.235 1 .630

*

Sig. (2-tailed) 0.45 0.965 0.065 0.463 0.028

N 12 12 12 12 12 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

87

Uji Validitas Persepsi Sosialisasi Pajak (Lanjutan)

Total_X1

Pearson

Correlation .599

* .684

* .774

** .718

** .630

* 1

Sig. (2-

tailed) 0.04 0.014 0.003 0.009 0.028

N 12 12 12 12 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

88

Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Pajak

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 12 100.0

Excludeda 0 .0

Total 12 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.692 5

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1_1 13.83 3.970 .162 .738

X1_2 13.75 2.932 .512 .613

X1_3 13.67 2.788 .881 .486

X1_4 13.92 2.992 .511 .614

X1_5 13.83 3.061 .317 .719

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

89

Uji Validitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak

Correlations

X2_6 X2_7 X2_8 X2_9 X2_10 Total_X2

X2_6

Pearson Correlation 1 0.451 .598* 0.355 0.538 .812**

Sig. (2-tailed) 0.141 0.04 0.257 0.071 0.001

N 12 12 12 12 12 12

X2_7

Pearson Correlation 0.451 1 0.086 0.306 0.133 .587*

Sig. (2-tailed) 0.141 0.791 0.334 0.68 0.045

N 12 12 12 12 12 12

X2_8

Pearson Correlation .598* 0.086 1 .594* 0.388 .702*

Sig. (2-tailed) 0.04 0.791 0.042 0.213 0.011

N 12 12 12 12 12 12

X2_9

Pearson Correlation 0.355 0.306 .594* 1 0.323 .717**

Sig. (2-tailed) 0.257 0.334 0.042 0.306 0.009

N 12 12 12 12 12 12

X2_10

Pearson Correlation 0.538 0.133 0.388 0.323 1 .710**

Sig. (2-tailed) 0.071 0.68 0.213 0.306 0.01

N 12 12 12 12 12 12

Total_X2

Pearson Correlation .812** .587* .702* .717** .710** 1

Sig. (2-tailed) 0.001 0.045 0.011 0.009 0.01

N 12 12 12 12 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

90

Uji Reliabilitas Persepsi Kesadaran Wajib Pajak

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 12 100.0

Excludeda 0 .0

Total 12 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.720 5

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X2_6 12.83 3.242 .703 .604

X2_7 13.25 3.477 .306 .749

X2_8 13.08 3.538 .556 .657

X2_9 13.17 3.242 .528 .654

X2_10 13.33 2.970 .444 .701

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

91

Uji Validitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak

Correlations

X3_11 X3_12 X3_13 X3_14 X3_15 X3_16 X3_17 Total_X3

X3_11

Pearson

Correlation 1 .612

* 0.408 .760

** 0.189 0.361 0.447 .714

**

Sig. (2-tailed) 0.034 0.188 0.004 0.556 0.249 0.145 0.009

N 12 12 12 12 12 12 12 12

X3_12

Pearson

Correlation .612

* 1 0.5 .621

* .617

* .590

* 0.548 .874

**

Sig. (2-tailed) 0.034 0.098 0.031 0.033 0.044 0.065 0

N 12 12 12 12 12 12 12 12

X3_13

Pearson

Correlation 0.408 0.5 1 .621

* .617

* 0.442 0.365 .777

**

Sig. (2-tailed) 0.188 0.098 0.031 0.033 0.15 0.243 0.003

N 12 12 12 12 12 12 12 12

X3_14

Pearson

Correlation .760

** .621

* .621

* 1 0.216 0.435 0.085 .726

**

Sig. (2-tailed) 0.004 0.031 0.031 0.501 0.158 0.793 0.007

N 12 12 12 12 12 12 12 12

X3_15

Pearson

Correlation 0.189 .617

* .617

* 0.216 1 0.546 0.507 .735

**

Sig. (2-tailed) 0.556 0.033 0.033 0.501 0.066 0.092 0.007

N 12 12 12 12 12 12 12 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

92

Uji Validitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak (Lanjutan)

X3_16

Pearson

Correlation 0.361 .590

* 0.442 0.435 0.546 1 0.162 .711

**

Sig. (2-tailed) 0.249 0.044 0.15 0.158 0.066 0.616 0.009

N 12 12 12 12 12 12 12 12

X3_17

Pearson

Correlation 0.447 0.548 0.365 0.085 0.507 0.162 1 .585

*

Sig. (2-tailed) 0.145 0.065 0.243 0.793 0.092 0.616 0.046

N 12 12 12 12 12 12 12 12

Total_X3

Pearson

Correlation .714

** .874

** .777

** .726

** .735

** .711

** .585

* 1

Sig. (2-tailed) 0.009 0 0.003 0.007 0.007 0.009 0.046

N 12 12 12 12 12 12 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

93

Uji Reliabilitas Persepsi Pemahaman Wajib Pajak

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 12 100.0

Excludeda 0 .0

Total 12 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.854 7

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X3_11 16.92 11.538 .621 .835

X3_12 16.92 10.083 .814 .804

X3_13 16.92 10.629 .680 .825

X3_14 16.83 10.697 .602 .836

X3_15 17.42 10.629 .612 .835

X3_16 17.08 10.629 .573 .842

X3_17 17.42 11.902 .449 .856

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

94

Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Correlations

Y_18 Y_19 Y_20 Y_21 Y_22 Y_23 Y_24 Y_25 Total_Y

Y_18

Pearson

Correlation 1 0.46 0.426 0.478 .594

* .707

* .625

* 0.49 .824

**

Sig. (2-tailed) 0.132 0.167 0.116 0.042 0.01 0.03 0.106 0.001

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Y_19

Pearson

Correlation 0.46 1 0.432 0.418 0.164 0.391 0.46 0.135 .607

*

Sig. (2-tailed) 0.132 0.161 0.176 0.61 0.209 0.132 0.675 0.036

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Y_20

Pearson

Correlation 0.426 0.432 1 .663

* 0.38 .603

* 0.426 0.104 .687

*

Sig. (2-tailed) 0.167 0.161 0.019 0.223 0.038 0.167 0.747 0.014

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Y_21

Pearson

Correlation 0.478 0.418 .663

* 1 0.213 .845

** .837

** 0.41 .824

**

Sig. (2-tailed) 0.116 0.176 0.019 0.506 0.001 0.001 0.186 0.001

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Y_22

Pearson

Correlation .594

* 0.164 0.38 0.213 1 0.42 0.297 0.243 .579

*

Sig. (2-tailed) 0.042 0.61 0.223 0.506 0.174 0.348 0.448 0.049

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

95

Uji Validitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Lanjutan)

Y_23

Pearson

Correlation .707

* 0.391 .603

* .845

** 0.42 1 .707

* .577

* .901

**

Sig. (2-tailed) 0.01 0.209 0.038 0.001 0.174 0.01 0.049 0

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Y_24

Pearson

Correlation .625

* 0.46 0.426 .837

** 0.297 .707

* 1 0.245 .768

**

Sig. (2-tailed) 0.03 0.132 0.167 0.001 0.348 0.01 0.443 0.004

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Y_25

Pearson

Correlation 0.49 0.135 0.104 0.41 0.243 .577

* 0.245 1 .588

*

Sig. (2-tailed) 0.106 0.675 0.747 0.186 0.448 0.049 0.443 0.045

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Total_Y

Pearson

Correlation .824

** .607

* .687

* .824

** .579

* .901

** .768

** .588

* 1

Sig. (2-tailed) 0.001 0.036 0.014 0.001 0.049 0 0.004 0.045

N 12 12 12 12 12 12 12 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

96

Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 12 100.0

Excludeda 0 .0

Total 12 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.851 8

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y_18 23.00 8.364 .766 .816

Y_19 23.25 8.568 .453 .852

Y_20 23.17 8.515 .576 .835

Y_21 22.92 8.265 .763 .815

Y_22 23.08 8.811 .431 .853

Y_23 22.83 7.970 .863 .803

Y_24 23.00 8.545 .695 .823

Y_25 23.08 8.447 .405 .864

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

97

LAMPIRAN 5: UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Persepsi

Kesadaran

Wajib

Pajak

Persepsi

Pemahama

n Wajib

Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

UMKM

N 12 12 12 12

Normal

Parametersa,

b

Mean 17.25 16.42 19.92 26.33

Std.

Deviation 1.288 2.193 3.801 3.284

Most

Extreme

Differences

Absolute .256 .188 .195 .261

Positive .160 .119 .195 .261

Negative -.256 -.188 -.138 -.111

Test Statistic .256 .188 .195 .261

Asymp. Sig. (2-tailed) .028c .200

c,d .200

c,d .023

c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

98

LAMPIRAN 6 : UJI KORELASI RANK SPEARMAN

Hubungan Persepsi Sosialisasi Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM

Correlations

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Spearman's

rho

Persepsi

Sosialisasi

Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .791

**

Sig. (2-tailed) . .002

N 12 12

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Correlation

Coefficient .791

** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak UMKM

Correlations

Persepsi

Kesadaran

Wajib Pajak

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Spearman's

rho

Persepsi

Kesadaran

Wajib Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .578

*

Sig. (2-tailed) . .049

N 12 12

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Correlation

Coefficient .578

* 1.000

Sig. (2-tailed) .049 .

N 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

99

Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi Kepatuhan

Wajib Pajak UMKM

Correlations

Persepsi

Pemahaman

Wajib Pajak

Persepsi

Kepatuhan Wajib

Pajak

Spearman'

s rho

Persepsi

Pemahaman

Wajib Pajak

Correlation

Coefficient 1.000 .645

*

Sig. (2-tailed) . .023

N 12 12

Persepsi

Kepatuhan

Wajib Pajak

Correlation

Coefficient .645

* 1.000

Sig. (2-tailed) .023 .

N 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN PERSEPSI SOSIALISASI PAJAK, PERSEPSI …repository.usd.ac.id/35016/2/152114086_full.pdf · Buah karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan,

100

LAMPIRAN 7 : DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apakah di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo sudah atau pernah diadakan

sosialisasi pajak?

2. Apakah untuk peraturan baru yaitu Peraturan Pemerintah No 23 Tahun

2018 juga sudah di sosialisasikan?

3. Dimana biasanya diadakan sosialisasi tersebut?

4. Siapa saja yang mengikuti sosialisasi tersebut?

5. Apakah sebelum diadakan sosialisasi sudah tahu dan paham tentang

Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018?

6. Kalau belum, apakah dengan adanya sosialisasi ini memberikan manfaat

sehingga dapat memahami tentang Peraturan Pemerintah No 23 Tahun

2018?

7. Apakah dengan adanya Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 ini jadi

lebih mudah dan menguntungkan?

8. Apakah Ibu/Bapak rutin dan tepat waktu dalam membayar pajak?

9. Kalau tidak, apa penyebab Ibu/Bapak tidak rutin atau tidak tepat waktu

dalam membayar pajak?

10. Apakah Ibu/Bapak sudah menggunakan e-filling untuk melaporkan pajak?

11. Apakah ada kesulitan saat menggunakan e-filling?

12. Bagaimana cara Ibu/Bapak mempelajari e-filling? Apakah mencari sendiri

informasi melalui internet atau bertanya secara langsung ke petugas pajak?

13. Apakah Ibu/Bapak lebih suka untuk membayar pajak secara langsung

dengan datang ke kantor pos atau menggunakan Bank?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI