Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

32

Click here to load reader

description

 

Transcript of Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Page 1: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA

DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA

DI SMA NEGERI 2 KANDANGAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk melakukan bimbingan

terhadap peserta didik oleh pendidik untuk menuju kedewasaan peserta

didik. Pendidikan juga dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu tujuan itu

antara lain memberi bekal kecerdasan kepada anak untuk digunakan kelak

dalam menjalani hidupnya setelah dewasa.

Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya

belajar. Belajar sendiri merupakan proses perubahan dalam perilaku,

pengetahuan, serta sikap. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya

pemberian stimulus yang diberikan kepada anak yaitu dapat berupa latihan,

pengalaman, motivasi, bimbingan, serta layanan. Selain guru di sekolah,

orang tua juga memiliki kewajiban yang sama dalam memberikan stimulus

tersebut. Pemberian stimulus oleh orang tua dapat berupa perhatian. Orang

tua merupakan pendidik utama dan pertama. Dapat dikatakan bahwa

perhatian dapat menimbulkan daya rangsang yang menyebabkan rangsangan

untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan cara tertentu untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

1

Page 2: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Perhatian orang tua terhadap siswa, dapat direalisasikan dengan

penyediaan sarana belajar siswa, pemberian motivasi, pemberian

bimbingan, mengingatkan anak-anak terhadap kewajibannya, mengingatkan

anak-anak terhadap kebutuhan mereka dan sebagainya. Hal-hal tersebut

akan menimbulkan sikap atau rasa percaya diri dalam anak dan pada

akhirnya akan memunculkan kemandirian belajar pada diri mereka pula.

Dengan adanya perhatian dari orang tua maka akan mempengaruhi tingkah

laku anak yang akan berpengaruh pula terhadap hasil belajar yang

diharapkan.

Keberhasilan suatu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh peran

guru, akan tetapi peran orang tua juga sangat diperlukan agar pendidikan

dan perkembangan anaknya terlaksana dengan baik. Salah satu fungsi

keluarga adalah melaksanakan pendidikan karena suatu pendidikan tidak

hanya dilaksanakan dalam pendidikan formal. Orang tua memiliki

kewajiban dan tanggung jawab untuk membantu anaknya jika mengalami

keulitan belajar dan memantau perkembangan anaknya.

Seharusnya orang tua dapat berperan dalam menciptakan suasana

yang mendorong anak senang belajar, yaitu dengan memberikan keamanan

dan kebebasan psikologis pada anak yang akan mendorong terciptanya

komunikasi yang aktif antara orang tua dengan anaknya. Komunikasi dan

koordinasi antara orang tua dan pihak sekolah juga perlu dibina dan dijaga

agar keduanya terlibat dalam pendidikan siswa dan diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

2

Page 3: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan hasil belajar

Matematika siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Kandangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan antara perhatian orang

tua dengan hasil belajar Matematika siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2

Kandangan”.

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka masalah

dalam penelitian ini perlu ada batasan masalah, yaitu :

a. Perhatian belajar oleh orang tua

Perhatian belajar oleh orang tua adalah suatu sikap yang diberikan oleh

orang tua kepada anak, baik dalam bentuk pemecahan masalah belajar,

waktu belajar, kebutuhan belajar dan hukuman dan ganjaran belajar.

b. Hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

c. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2

Kandangan.

3

Page 4: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perhatian orang tua

mempunyai hubungan dengan hasil belajar siswa kelas X IPA di SMA

Negeri 2 Kandangan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Peneliti, dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam

perkuliahan dan sebagai salah satu persyaratan mencapai derajat sarjana

Pendidikan Matematika dan untuk menambah wawasan.

2. Sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan informasi dan pertimbangan

bagi penyelenggara dalam memantapkan hubungan antara sekolah dan

orang tua agar lebih komunikatif untuk mendukung keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar.

3. STKIP PGRI Banjarmasin, untuk dimanfaatkan sebagai sumber

informasi dan bahan referensi untuk menambah ilmu pengetahuan.

F. Kajian Pustaka

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.

Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan

hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

4

Page 5: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Menurut Anas Sudijono (2008) dengan evaluasi hasil belajar yang

dilaksanakan secara teratur, terencana dan terjadwal maka

dimungkinkan bagi evaluator untuk memperoleh informasi yang dapat

memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta

didik, sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada

saat mereka mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh itu.

Sebagai salah satu alat yang dipakai untuk mengukur hasil belajar siswa

adalah alat ukur test yang baik harus mempunyai cirri bersifat valid,

reliabel, menunjukkan tingkat kesukaran tertentu dan menunjukkan

kemampuan deskriminasi yang baru.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum, menurut Toto Ruhimat, dkk., hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu

faktor-faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor eksternal yaitu faktor-

faktor yang berada di luar diri siswa. Yang tergolong faktor internal

adalah:

a) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun

yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat

tubuh, dan sebagainya.

5

Page 6: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan,

meliputi:

1) Faktor intelektual terdiri atas:

- Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat.

- Fakor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi.

2) Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian

tertentu seperti sikap, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep

diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya.

3) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis.

Yang tergolong faktor eksternal adalah:

a) Faktor sosial yang terdiri atas:

1) Faktor lingkungan keluarga

2) Faktor lingkungan sekolah.

3) Faktor lingkungan masyarakat.

4) Faktor kelompok.

b) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi,

kesenian dan sebagainya.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,

iklim, dan sebagainya.

d) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.

Menurut Nana Sudjana (2005: 39), “hasil belajar yang dicapai

siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor

yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan”. Faktor yang

6

Page 7: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor

dari luar diri siswa adalah lingkungan belajar, yang paling dominan

salah satunya adalah kualitas pengajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua, yaitu faktor

internal yang meliputi kesehatan jasmani, intelegensi, minat, bakat,

motivasi, kematangan, dan kesiapan. Faktor eksternal meliputi pola asuh

keluarga, keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar guru, fasilitas

belajar, hubungan siswa dengan guru dan teman, waktu belajar, disiplin

sekolah, lingkungan masyarakat.

3. Hakikat Perhatian Orang Tua

a. Pengertian orang tua

Keluarga merupakan unit organisasi terkecil dalam masyarakat

yang terdiri dari orang tua dan anak. Maka secara umum orang tua

bisa diartikan dengan ibu-bapak dari anak-anak yang dilahirkan.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Bahwa : “Orang tua adalah

sebagai ayah-ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang

dihormati atau disegani di kampung.”

Sementara itu St. Meichati dalam bukunya berpendapat bahwa

“Orang tua adalah pendidik yang pertama menanamkan dasar-dasar

bagi perkembangan jiwa anaknya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua

adalah orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan

7

Page 8: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

motivasi dalam menumbuhkembangkan keharmonisan membina

kelangsungan hidup anak, agar memiliki keterampilan dan wawasan

yang luas dalam cara berpikir guna meningkatkan prestasi dalam

sikap belajar anak. Dengan memberikan dorongan, perhatian dan

rasa kasih sayang. Sebab orang tua sebagai tempat menggantungkan

diri bagi anak-anak secara wajar.

b. Pengertian perhatian orang tua

Menurut pendapat Bimo Walgito (2004: 98), “perhatian

merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas yang

ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek”.

Soemanto (2006: 34) mengatakan bahwa, “Perhatian adalah

pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas”. Maka

dari rumusan tersebut, perhatian yang dimaksud adalah pemusatan

tenaga psikis dalam memberikan rangsangan terhadap suatu objek.

Gagne dan Bliner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42)

menyatakan bahwa, “Perhatian mempunyai peranan penting dalam

belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap

bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar”.

Perhatian ini tidak hanya berhubungan dengan pengamatan,

melainkan juga dengan fungsi-fungsi jiwa lain seperti pikiran,

perasaan, dan kemauan. Menurut Dalyono (2010: 59), beliau

menyatakan bahwa, “Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta

famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar

8

Page 9: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar”. Keterangan

lain ang disampaikan oleh beliau yaitu:

Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan orang tua, atau besarnya perhatian dan bimbingan orang tua, serta rukun tidaknya kedua orang tua, akrab atatu tidaknya orang tua dengan anak-anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Faktor keadaan rumah sepertibesar kecilnya rumah tempat tinggal, ada tidaknya peralatan atau media belajar (papan tulis, gambar, peta, kamar/meja belajar, alat tulis, dan sebagainya), semua itu juga menentukan keberhasilan belajar seseorang.

Purwanto (2007: 104) mengemukakan bahwa, “Faktor yang

mempengaruhi belajar, salah satunya adalah keadaan keluarga”. Ada

keluarga yang miskin, ada pula yang kaya. Ada keluarga yang selalu

diliputi oleh suasana tentram dan damai., tetapi ada pula yang

sebaliknya. Ada keluarga yang terdiri dari ayah ibu yang terpelajar

dan ada pula yang kurang pengetahuan. Ada keluarga yang memiliki

cita-cita tinggi bagi anak-anaknya, ada pula yang biasa saja. Suasana

dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau

turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialamii

dan dicapai anak-anak. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya

fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan

penting pula dalam proses belajar anak.

Berdasarkan keterangan yang telah dikemukakan oleh para

ahli, penulis merumuskan beberapa indikator perhatian orang tua

kepada anaknya yaitu:

9

Page 10: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

1) Faktor emosional seperti kasih sayang, kebutuhan religi, situasi

rumah yang tenang, nyaman, dan tentram, kerukunan antar

anggota keluarga, terjalinnya komunikasi yang baik, mengetahui

teman bergaul anaknya. Cinta kasih merupakan dasar

pendidikan, dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, melalui

aturan-aturan (Sudharto, dkk, 2009: 92). Faktor keadaan rumah

juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak (Dalyono,

2012: 59). Pergaulan dengan teman-teman sebaya penting sekali

bagi pertumbuhan jiwa anak-anak, terutama dalam pertumbuhan

sosialnya dan wataknya (Purwanto, 2007: 88). Menurut Yusuf

dan Juntka (2006: 178), “Keluarga bahagia merupakan suatu hal

yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggota

keluarganya (terutama anak). Fungsi dasar keluarga adalah

memberikan rasa memiliki, rassa aman, kasih sayang, dan

mengembangkan hubungan yang baik di antara anggota

keluarga”.

2) Perhatian material berupa kebutuhan sandang pangan,

penyediaan sarana prasarana belajar atau fasilitas belajar, dana

sekolah, uang saku. Dalam keluarga, tersedia atau tidaknya

fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang

peranan penting pula pada proses pembelajaran (Purwanto: 104).

Menurut Ahmadi dan Widodo (2004: 88) mengemukakan bahwa

keadaan peralatan seperti pensil, tinta, penggaris, buku tulis,

10

Page 11: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

buku pelajaran, jangka, dan lain-lain akan membentuk

kelancaran dalam belajar, dan tempat belajar itu merupakan salah

satu sarana terlaksananya belajar secara efisien dan efektif.

3) Mengikuti perkembangan belajar anak berupa terjalinnya

komunikasi dan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah,

mengetahui perkembangan nilai anak, mengetahui kesulitan

anak, menghadiri acara atau rapat di sekolah. Menurut Purwanto

(2007: 78) berpendapat bahwa, “Sekolahlah yang harus

membantu keluarga atau orang tua dalam mendidik dan mengajar

anak-anaknya”, sehingga antara orang tua dengan pihak sekolah

harus menjalin pertemuan antara orang tua dengan guru dapat

menjadi jembatan antara rumah dengan sekolah dan sebagai

wahana dalam membantu anak dengan melakukan koordinasi

berbagai upaya, orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk

membantu anak mencapai kemajuan.

4) Memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak berupa

motivasi untuk giat belajar, membimbing anak saat belajar,

memberi pengarahan dalam belajar, dan mendukung anak untuk

melanjutkan pendidikannya. Memang wajib bagi kita sebagai

orang tua menuntut anak-anaknya agar sejak kecil mulai belajar

bertanggung jawab atas beberapa hal tertentu (Purwanto, 2007:

81). Besar kecilnya bimbingan yang diberikan orang tua turut

menentukan keberhasilan belajar anaknya (Dalyono, 2012: 59).

11

Page 12: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh

anak-anaknya, karena sikap orang tua yang tidak baik hendaknya

dibuang jauh-jauh. Demikian pula belajar memerlukan

bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab

tumbuh pada diri anak (Ahmadi dan Widodo, 2004: 87). Yusuf

dan Juntika (2006: 178) mengemukakan pendapatnya bahwa

fungsi keluarga yaitu sebagai pemberi bimbingan dalam belajar

keterampilan, motorik, verval, dan sosial dan stimulator

perkembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi baik di

sekolah maupun masyarakat.

4. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa

Dari serangkaian penelitian yang dilakukan oleh Tata Eliestiana

Dyah Armunanto (2004) menyimpulkan bahwa peranan orang tua dalam

lingkungan keluarga yang terpenting adalah memberikan pengalaman

pertama pada masa anak-anak, sebab pengalaman pertama merupakan

faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Disimpulkan pula

bahwa siswa yang mendapat perhatian baik dari orang tuanya mendapat

prestasi belajar lebih baik dibanding siswa yang kurang mendapat

perhatian dari orang tua. Perhatian orang tua memiliki hubungan positif

dengan prestasi belajar anak di sekolah.

Menurut hasil-hasil penelitian selama 30 tahun terakhir oleh

National Parent Teacher Asosiation, yang juga dikutip oleh Slameto

12

Page 13: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

(2003), menyimpulkan tentang manfaat perhatian orang tua, terutama

ayah, hubungannya dengan pendidikan anak, adalah:

“...makin baiknya tumbuh kembang anak secara fisik, sosio-emosional, keterampilan kognitif, pengetahuan dan bagaimana anak belajar sehingga prestasi belajarnya lebih tinggi sering mendapat nilai A (9-10), kehadiran sekolah lebih tertib/disiplin serta aktif dalam ekstrakurikuler, menyelesaikan dengan tepat dan benar PR, bersikap lebih positif terhadap sekolah, masuk ranking yang lebih tinggi dan setamat SMTA memasuki Perguruan Tinggi favorit”.

Perhatian orang tua pada aktivitas belajar anak dengan segala

yang berhubungan dengannya, dapat memberikan motivasi berprestasi

yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada

akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Perhatian

orang tua sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam

meningkatkan aktivitas belajar, dan membantu memaksimalkan

perkembangan kepribadian serta prestasi belajar.

Senada dengan hal tersebut, Pramuji Wibowo (2007) menyatakan

sebagai berikut:

“Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari orang tua atau keluarga. Hal ini dikarenakan semenjak kecil anak bersosialisasi, menerima pendidikan (pendidikan informal) pertama kalinya adalah di dalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini merupakan pendidikan yang terpenting atau utama terhadap perkembangan pribadi anak. Belajar sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan akan lebih efektif, bila ditunjang dengan motivasi yang tinggi, baik yang berupa intrinsik maupun ekstrinsik, dan orang tua adalah hal yang signifikan dalam membangkitkan motivasi seseorang”.

Perhatian yang cukup dan perlakukan orang tua yang bijaksana

terhadap anak, akan berdampak pada kemampuan pengembangan

potensi diri anak yang melahirkan motivasi belajar yang tinggi dan

13

Page 14: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

kemampuan berkonsentrasi dalam aktivitas belajarnya yang akhirnya

berpengaruh kepada pencapaian prestasi yang maksimal.

Berdasarkan beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengaruh perhatian orang tua sangat dominan terhadap

keberhasilan belajar anak. Dengan kata lain bahwa perhatian yang

diberikan orang tua terhadap anak, terutama dalam hal pendidikan dan

belajarnya, memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap prestasi

belajar yang dicapai anak di sekolah.

Dengan demikian, rasa bangga akan melingkupi perasaan anak,

sehingga anak semakin bersemangat dalam menjalankan kewajibannya

sebagai pelajar. Perhatian orang tua dalam pendidikan anaknya sangat

diperlukan, sebab dengan memberi perhatian, orang tua dapat menolong

anak untuk mengenali diri, mengembangkan potensi diri serta mampu

mengatasi masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan pribadinya

sehingga kegiatan belajar anak dapat berjalan dengan baik. Dengan

demikian diasumsikan bahwa prestasi belajarnya pun akan meningkat.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti kenyataanya. Sehubungan dengan

hal tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: Ada

Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa.

14

Page 15: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

H. Metodologi Penelitian

Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan dalam suatu

kegiatan penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Pengertian tersebut

menunjukan bahwa metode penelitian yaitu suatu cara yang ditempuh

peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga perlu ditentukan secara

jelas sesuai dengan arah dan tujuan penelitian.

Berdasarkan variabel penelitian, permasalahan dan teknik

pengumpulan data atau instrumen penelitian maka metode penelitian yang

digunakan adalah metode studi korelasi yang merupakan bagian dari metode

deskriptif kuantitatif.

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kandangan yang

terletak di Jalan Gambah Dalam RT. I No. 40, Kecamatan Kandangan

Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA

SMA Negeri 2 Kandangan yaitu 112 orang siswa.

Adapun jumlah populasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

15

Page 16: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Tabel Sebaran populasi menurut kelas

No. Kelas Populasi

1 X IPA 1 27

2 X IPA 2 28

3 X IPA 3 29

4 X IPA 4 28

Jumlah 112

Sumber: SMA Negeri 2 Kandangan

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2013). Suharsimi

Arikunto menjelaskan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100

orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Dalam penelitian ini karena populasinya ada 112 orang, maka

peneliti akan menggunakan sampel sebanyak 25%, yaitu sebanyak 28

siswa.

3. Variabel Penelitian

Dalam hal ini penelitian dilakukan sesuai dengan judul yang

diangkat dan terdiri dari dua variabel penelitian, yaitu:

Variabel bebas/independent variable (X), yaitu: Perhatian Orang tua.

Variabel terikat/dependent variable (Y), yaitu: Hasil Belajar Siswa.

16

Page 17: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

4. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan cara khusus yang

digunakan peneliti dalam menggali data yang diperlukan dalam

penelitian tentang perhatian orang tua yang merupakan variabel bebas.

Adapun instrumen penelitian atau alat ukur penelitian yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket

yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif

jawaban yang disediakan. Pertanyaaan ini dirancang untuk menjaring

jawaban yang telah disediakan pilihannya. Penggunaan metode

kuesioner ini mengungkapkan bagaimana deskripsi perhatian orang tua

terhadap hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.

Kisi - Kisi Perhatian Orang Tua

No Variabel Indikator Jumlah soal Penyebaran

1 Perhatian

Orang tua

1.1 Perhatian

Emosional

2, 10, 17, 18, 19,

20

6

1.2 Perhatian

Material

1, 3, 11, 14 4

1.3 Mengikuti

perkembangan

hasil belajar

4, 12, 13, 16 4

1.4 Memberi

motivasi dan

bimbingan belajar

5, 6, 7, 8, 9, 15 6

17

Page 18: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Alternatif jawaban yang tersedia bagi butir/item terdapat 4 gradasi

jawaban. Cara penyekoran untuk kriteria jawaban adalah sebagai

berikut:

Tabel Cara Penyekoran Butir/Item

No Kriteria Jawaban Skor

1.

2.

3.

4.

Tidak Pernah (TP)

Jarang (J)

Sering (S)

Selalu (SL)

1

2

3

4

5. Teknik Pengolahan / Analisis Data

Hasil pengolahan data tersebut akan dianalisis dengan

menggunakan dua pendekatan yaitu :

a. Analisis kualitatif yaitu analisis data yang dijabarkan melalui

pengamatan yang tidak berupa angka-angka. maksudnya adalah

dilakukan dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat kemudian

direlevansikan dengan rujukan teori yang mendukung.

b. Analisis kuantitaif yaitu analisis terhadap data yang berupa angka-

angka dengan cara menggunakan statistik yang relevan dalam bentuk

persentase. Maka rumus yang digunakan adalah :

P = F/N x 100%

Keterangan :

P = Persentase (%)

F = Frekuensi atau kategori jabatan

N = Number (Jumlah Frekuensi/individu).

18

Page 19: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Dengan demikian, metode analisis data yang dipergunakan dalam

skripsi ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu sumber dari

hasil angket, interview, observasi dan dokumentasi, guna memperoleh

sesuatu kesimpulan yang betul-betul akurat dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Analisis persentase dalam penelitian ini menggunakan rumus

persentase sebagai berikut:

Rumus:

P = fn

x 100 %

Keterangan:P = Persentase (%)f = Frekuensi jawabanN = Jumlah total jawaban

Angket yang telah dipersentase kemudian di beri skor setiap

variabel dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut:

R xy=N∑ X .Y −(∑ X ) (∑Y )

√ {N ∑ X 2−(∑ X )2} {N ∑Y 2−(∑ Y )2}

Keterangan:

Rxy = Angka Indeks Korelasi “r” product moment

∑Χ = Jumlah seluruh skor dari pengaruh latar belakang tingkat

pendidikan orang tua

∑Y = Hasil belajar

∑ΧY = Jumlah hasil perkalian skor X dan Y

∑Χ2 = Jumlah kuadrat seluruh skor dari pengaruh perhatian orang tua

∑Y2 = Jumlah kuadrat seluruh hasil belajar

19

Page 20: Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika

Nilai Rxy yang diperoleh akan diinterprestasikan menggunakan

Tabel Interprestasi nilai “r” yang disajikan pada tabel untuk mengetahui

hubungan antara pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap

hasil belajar, apakah hubungannya signifikan atau tidak signifikan.

Tabel Interprestasi Nilai r

Besarnya nilai r Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,0400

Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi

Cukup

Agak rendah

Rendah

Sangat rendah (Tak berkolerasi)

Sumber: Arikunto, 2010: 319

20