HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk...

80
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PEMIJATAN BAYI DIPUSKESMAS PAMULANG TAHUN 2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) OLEH : MULYATI 106104003483 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2013 M / 1434 H BAB I

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk...

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP

PERILAKU IBU DALAM PEMIJATAN BAYI DIPUSKESMAS

PAMULANG TAHUN 2011

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Keperawatan (S.Kep)

OLEH :

MULYATI

106104003483

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2013 M / 1434 H

BAB I

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap

orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh.

Menurut Dasuki (2003) tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang

optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu

faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi.

Stimulasi tumbuh kembang pada bayi penting dilakukan lebih awal antara

lain dengan melakukan pijat bayi karena pijat bayi adalah pemijatan yang

dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan

dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap

syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpa (Subakti dan Rizky,

2008). Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan

adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman

pada bayi.

Pijat bayi sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat di seluruh belahan

dunia. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus

Ebers, yaitu catatan kedokteran zaman Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran

tertua di India (sekitar 1800 SM) menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga

sebagai cara penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para

dokter di Cina dari Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

4 teknik pengobatan penting (Roesli, 2009). Di Indonesia pijat bayi pada

masyarakat pedesaan masih dilakukan oleh dukun bayi. Selama ini pemijatan

tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan

sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir (Prasetyono, 2009).

Pada dasarnya bayi yang mengalami proses kelahiran normal sudah

mengalami pemijatan secara alamiah, terbukti ketika bayi harus melalui sebuah

saluran dari rahim, bayi mendapatkan berbagai tekanan yang mampu membentuk

kepalanya dan memompa cairan nutrisi di sekitar sistem syaraf pusat (Jackson,

2009).

Para pakar ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa

terapi sentuhan dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila

dilakukan sendiri oleh orang tua bayi terhadap peningkatan produksi ASI dan

kenaikan berat badan bayi. Berdasarkan hasil penelitian Lana Kristiane dalam

Roesli (2008) di Australia membuktikan bahwa bayi yang dipijat oleh orang

tuanya akan mempunyai kecenderungan peningkatan berat badan. Penelitian

Dasuki (2003) tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi

umur 4 bulan memperoleh hasil bahwa pada kelompok kontrol terdapat kenaikan

berat badan sebesar 6,16% sedangkan pada kelompok yang dipijat sebesar 9,44%,

serta adanya hubungan emosional dan sosial yang lebih baik.

Selain manfaat di atas ada beberapa manfaat pijat bayi yang lain yaitu

meningkatkan pertumbuhan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi,

meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan

ikatan kasih sayang orangtua dan anak (bonding attachment), serta meningkatkan

produksi ASI (Roesli, 2008).

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Penelitian Field & Scafidi (1986 dalam Roesli, 2008) menunjukkan bahwa

pada bayi yang dipijat akan terjadi peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak).

Peningkatan aktivitas nervus vagus akan menyebabkan peningkatan produksi

enzim penyerapan seperti gastrin dan insulin sehingga penyerapan makanan

menjadi lebih baik. Kondisi inilah yang dapat menjelaskan berat badan bayi yang

dipijat lebih meningkat (Roesli, 2001).

Pengamatan T. Field dari Universitas Miami AS, (Roesli 2008) yang dikutip

dr. J. David Hull, ahli virologi molekuler dari Inggris, menyebutkan bahwa terapi

pijat selama 30 menit per hari bisa mengurangi depresi dan kecemasan pada bayi

sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak dan tenang. Terapi pijat yang dilakukan

15 menit selama enam minggu pada bayi usia 1-3 bulan juga meningkatkan

kesiagaan (alertness), diikuti dengan peningkatan berat badan, perbaikan kondisi

psikis, berkurangnya kadar hormon stres, dan bertambahnya kadar serotonin.

Peningkatan aktivitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas

sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan

terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres), dan selanjutnya

akan meningkatkan daya tahan tubuh.

Begitu banyak manfaat pijat bayi yang disebutkan di atas perlu diketahui

dan dilaksanakan oleh orang tua yang memiliki bayi, karena orang tua mungkin

mengalami masalah dalam membesarkan anak-anak seperti tidak dapat tidur

nyenyak dan kesulitan makan, sehingga rentan terhadap penyakit. Orang tua yang

melakukan pemijatan sendiri terhadap bayinya akan belajar memperhatikan

bagaimana reaksi bayi pada saat disentuh, mengetahui apa yang disukai dan tidak

disukai bayi, sehingga membuat para orang tua lebih mudah mengerti dan menjadi

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

sabar dalam menghadapi masalah yang timbul pada bayinya. Saat orang tua

memperhatikan dan mengenali reaksi anak-anaknya dan memberikan responnya,

bayi memberikan reaksinya kembali dan terbangunlah sebuah hubungan yang

positif di antara orang tua dan bayi. (Health dan Bainbridge, 2007).

Ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang pijat bayi agar Ibu

dapat melakukan pemijatan sendiri pada bayinya. Hal ini sesuai dengan teori yang

di temukan oleh Green (Notoatmodjo, 2007) bahwa ada tiga faktor yang

mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku kesehatan. Ketiga faktor

tersebut adalah faktor predisposisi, faktor penguat, dan faktor pendorong. Salah

satu faktor yang paling berpengaruh dan berasal dari dalam diri adalah faktor

predisposisi yang terdiri dari pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai-nilai serta

kepercayaan.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, sedangkan sikap

merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu

stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). Menurut Allport (1954, dalam

Notoatmodjo, 2003) sikap mempunyai tiga komponen pokok, yaitu kepercayaan

(keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau

evaluasi terhadap objek, kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen itu

secara bersama-sama membentuk suatu sikap yang utuh (total attitude) dan di

pengaruhi oleh pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi. Sementara itu

perilaku merupakan bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan

dari luar (Skinner 1938, dalam Notoatmodjo 2007).

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Pengetahuan merupakan domain kognitif dalam perubahan sikap dan

praktek. Menurut Roger (1974, dalam Notoatmodjo 2007) sikap dan praktek yang

tidak didasari oleh pengetahuan yang adekuat tidak akan bertahan lama pada

kehidupan seseorang, sedangkan pengetahuan yang adekuat jika tidak diimbangi

oleh sikap dan praktek yang berkesinambungan tidak akan mempunyai makna

yang berarti bagi kehidupan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa pengetahuan, sikap dan praktek merupakan 3 komponen penting yang

harus dimiliki seseorang sebelum melakukan tindakan. Oleh karena itu sebelum

seorang Ibu ingin melakukan pemijatan pada bayi, seorang Ibu harus memiliki

pengetahuan tentang pijat bayi, manfaatnya dan bagaimana cara melakukannya.

Apabila hal tersebut telah diperoleh kemungkinan Ibu tersebut akan mencoba

untuk melakukan pemijatan bayi.

Pada studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pamulang, terdapat

kunjungan sebanyak 194 Ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 12 bulan pada bulan

Mei – Juni 2011 di Poliklinik KIA. Menurut salah satu tenaga kesehatan di

Puskesmas Pamulang, petugas memberikan pendidikan kesehatan mengenai

pemijatan bayi hanya kepada Ibu yang mempunyai bayi prematur yang datang ke

Poliklinik KIA, tetapi mereka tidak mengevaluasi bagaimana pengetahuan Ibu

tentang pemijatan bayi dan apakah bayi di pijat di rumah atau tidak.

Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu tenaga kesehatan

di Puskesmas Pamulang di informasikan bahwa di Puskesmas belum pernah

dilakukan kegiatan pemijatan bayi pada seluruh bayi yang baru dilahirkan. Hal ini

didukung oleh hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 10 orang

pengunjung di Poliklinik KIA Puskesmas Pamulang. Dari 10 pengunjung

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Poliklinik KIA, terdapat 6 Ibu yang mengetahui tentang pijat bayi dan 4 Ibu

mengatakan tidak mengetahui tentang pijat bayi. Diantara 10 Ibu tersebut 7

diantaranya mengatakan bersedia mengikuti program pijat bayi dan 3 Ibu tidak

bersedia mengikuti program pijat bayi dengan alasan tidak sempat untuk

mengikuti program pijat bayi. Sementara itu, dari 3 Ibu yang bayinya sudah

dilakukan pemijatan oleh dukun hanya 2 Ibu yang pernah mencoba melakukan

pemijatan sendiri terhadap bayinya dan 7 Ibu yang bayinya belum pernah sama

sekali dilakukan pemijatan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar Ibu yang berkunjung ke puskesmas khususnya

Poliklinik KIA tidak melakukan pijat bayi. Hal ini disebabkan tidak adanya

promosi kesehatan dan program mengenai pemijatan bayi dari pihak puskesmas,

padahal pemijatan bayi merupakan salah satu program kesehatan yang berbasis

pada pelayanan promotif dan preventif dalam proses tumbuh kembang bayi

(Depkes RI, 2009).

Promosi kesehatan merupakan aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan dengan menggunakan pendekatan perilaku, bukan berorientasi pada

penyakit serta mempunyai cakupan yang luas. Selain itu promosi kesehatan tidak

hanya melibatkan gaya hidup tetapi juga mengikutsertakan individu dan

masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor penentu kesehatan (Pender,

1996).

Meskipun pijat bayi mempunyai manfaat yang besar bagi bayi, namun

kenyataannya banyak Ibu yang tidak melakukan pemijatan pada bayinya. Hal ini

disebabkan kurangnya pengetahuan tentang pijat bayi, sebagian mereka hanya

mengandalkan dukun untuk memijat bayinya padahal berdasarkan pembahasan

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

diatas, pemijatan terhadap bayi yang dilakukan oleh Ibunya sendiri sangat

mempunyai makna, karena sangat berpengaruh terhadap hubungan batin atau

hubungan kejiwaan antara Ibu dan anak. Bagi sang bayi, pijatan Ibu dapat

dirasakan sebagai sentuhan kasih sayang yang sangat berarti bagi pembentukan

kepribadiannya kelak dikemudian hari, karena itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap terhadap

perilaku Ibu dalam pemijatan bayi di Puskesmas Pamulang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas, begitu banyak manfaat dari pemijatan

bayi, maka pemijatan bayi perlu dilakukan sedini mungkin yang merupakan salah

satu promosi kesehatan. Berdasarkan teori Green (Notoatmodjo, 2007) mengenai

perilaku kesehatan, perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi,

faktor penguat dan faktor pendorong. Salah satu faktor yang akan diteliti adalah

faktor predisposisi, di antaranya pengetahuan dan sikap. Menurut Roger (1974

dalam Notoatmodjo, 2007), suatu perilaku a–untuk meneliti adanya hubungan

pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku Ibu dalam pemijatan bayi di Puskesmas

Pamulang.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan Ibu tentang pemijatan bayi?

2. Bagaimana gambaran sikap Ibu tentang pemijatan bayi?

3. Bagaimana gambaran perilaku Ibu dalam pemijatan bayi?

4. Bagaimana hubungan pengetahuan terhadap perilaku Ibu dalam pemijatan bayi?

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

5. Bagaimana hubungan sikap Ibu dengan perilaku Ibu dalam pemijatan bayi?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku Ibu

dalam pemijatan bayi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan tentang pemijatan bayi pada Ibu di Puskesmas

Pamulang tahun 2011.

b. Mengidentifikasi sikap tentang pemijatan bayi pada Ibu di Puskesmas

Pamulang 2011.

c. Mengidentifikasi perilaku dalam pemijatan bayi pada Ibu di Puskesmas

Pamulang 2011.

d. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan Ibu terhadap perilaku Ibu dalam

pemijatan bayi di Puskesmas Pamulang 2011.

e. Mengidentifikasi hubungan sikap Ibu terhadap perilaku Ibu dalam pemijitan

bayi di Puskesmas Pamulang 2011.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan,

pengalaman penulis tentang hubungan pengetahuan dan sikap den gan perilaku

Ibu dalam pemijatan bayi.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi mengenai

penelitian pijat bayi dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak bagi mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bagi Puskesmas

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pihak

puskesmas untuk mempromosikan dan melaksanakan program pijat bayi sebagai

salah satu bentuk dari stimulasi terhadap bayi karena pijat bayi memiliki banyak

manfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi.

4. Bagi Masyarakat

Penulisan penelitian ini merupakan salah satu bentuk edukasi kepada

masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat untuk

pijat bayi.

5. Bagi Penelitian selanjutnya

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan sebagai bahan untuk

penelitian selanjutnya.

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku

Ibu dalam pemijitan bayi. Responden untuk penelitian ini adalah Ibu yang

mempunyai bayi yang berkunjung ke KIA Puskesmas Pamulang. Data yang di

ambil adalah data primer berupa wawancara dan observasi dengan menggunakan

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

kuesioner, dilakukan dengan pendekatan Analitik Kuantitatif dengan

menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian telah dilakukan pada

bulan Juli 2011.

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. BAYI

Bayi merupakan anak yang belum lama lahir, sementara bayi baru

lahir adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu

hidup di luar kandungan dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu

dan berat badan lahir 2500-4000 gram. Bentuk fisik bayi baru lahir

antara lain dagu dan pinggul sempit, perut agak buncit, serta lengan dan

kaki yang agak pendek, kepala bayi baru lahir lebih besar di banding

bagian-bagian badan yang lain, tengkorak bayi baru lahir masih belum

sempurna menjadi tulang sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah

kurang lebih 1/8 dari panjang badan ketika dilahirkan. Adapun

karakteristik pertumbuhan bayi dari 0 – 12 bulan meliputi: usia 0-3

bulan, bayi akan tidur dengan durasi 17 sampai 19 jam perhari tetapi

tidak tidur sekaligus melainkan secara berseri dengan periode tidur

pendek. Pada usia ini bayi lebih menyukai digendong dan diayun-ayun,

dan ketajaman visualnya akan meningkat. Bayi akan membalas tatapan

ketika orang terdekat memeluk dan menatapnya dengan penuh kasih

sayang. Usia 3-4 bulan, bayi bisa melihat hingga ke seberang ruangan

dengan cukup jelas. Bayi sudah lebih mudah ditenangkan saat rewel,

karena banyak hal-hal di sekeliling yang membuatnya tertarik. Usia 4-6

bulan, kontrol bayi terhadap tubuhnya sudah meningkat, bayi mulai

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

menggunakan tangan dan kakinya untuk sedikit ‘bersenang-senang’,

misal membuat gerakan menendang sambil menendang-nendang. Usia

6-9 bulan, bayi mulai duduk dan merangkak, sambil duduk bayi akan

mengamati dan meraih apapun yang bisa ia genggam dengan tangannya

setelah bosan bayi akan merangkak untuk mengeksplorasi apa yang

menarik di sekelilingnya. Usia 9-12 bulan, bayi mulai berdiri dan

belajar berjalan. Kemampuan bayi meningkat, diantarnya bayi bisa

memungut benda jatuh dengan Ibu jari dan telunjuk, bahkan bayi

sengaja bermain-main dengan mainan yang ia jatuhkan, memungut, lalu

menjatuhkan kembali mainan itu. Setelah bayi lebih aktif, seorang Ibu

ataupun orang terdekat bayi juga perlu lebih hati-hati menjaganya,

pastikan bayi berada di lingkungan yang aman untuk bermain dan

bereksplorasi (Hurlock, 1990)

B. PEMIJATAN BAYI

Pemijatan bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang

dikenal manusia. Sentuhan merupakan indera pertama dimana bayi

dapat memberikan reaksi, dengan cara menyampaikan rasa kasih

sayang kepada bayi. Teknik relaksasi pemijatan yang lembut dan jarang

menyebabkan efek samping (Prasetyono,2009)

Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di

Indonesia dan diwariskan secara turun temurun (Roesli, 2009).

Di kalangan masyarakat Indonesia, ilmu pijat bayi tradisional

sudah lama dikenal, dan sampai saat ini di daerah-daerah masih sering

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

dilakukan oleh dukun pijat bayi. Ilmu pijat bayi umumnya mudah

dipelajari dengan beberapa kali latihan, orang tua akan mahir

melakukannya. Selain itu pijat bayi juga mudah karena hanya

menggunakan minyak (baby oil). Tanpa disadari ketika memandikan

bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok punggungnya, atau

bermain-main dengan cara memijat kakinya, sebenarnya merupakan

bentuk rangsangan yang dilakukan pada bayi. Pemberikan rangsangan

pada bayi memang banyak caranya. Salah satu diantaranya melalui

pijatan (stroking). Pijat merupakan bentuk ideal untuk

merealisasikannya, sebab saat memijat bayi, Ibu “melatih” dirinya

untuk lebih mengenal bayinya dengan memijat bagian demi bagian

tubuh bayi secara lembut, Ibu belajar mengenali tubuh dan bahasa

tubuh bayinya secara individual. Dapat kita diketahui dari sini pijatan

mana yang menyenangkan bagi bayi dan mana yang tidak disukainya.

Selanjutnya Ibu akan menjadi lebih terampil dan percaya diri dalam

mengurus bayi (Soedjatmiko, 2007).

Pijat bayi dilakukan dengan cara mengurut bagian tubuh untuk

melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada

seluruh permukaan tubuh bayi. Seni pijat ngenggunakan terapi sentuhan

kulit dengan menggunakan tangan. Pijat meliputi manipulasi terhadap

jaringan atau organ tubuh dengan tujuan pengobatan serta sebagai

istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan manipulasi

tertentu dari jaringan lunak tubuh (Lowe 2003, dalam Oktobriariani

2010). Menurut Soedjatmiko (2007) nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

dini pada bayi dan balita sangat tak bisa dipandang dengan sebelah

mata karena kebutuhan fisik-biologis berguna untuk pertumbuhan otak,

sistem sensorik dan motorik, kebutuhan emosi kasih sayang untuk

mempengaruhi kecerdasan emosi, inter dan intrapersonal, sementara

stimulasi dini untuk merangsang kecerdasannya. Kebutuhan stimulasi

meliputi rangsangan yang terus menerus dengan berbagai cara untuk

merangsang semua sistem sensorik dan motorik, salah satunya adalah

dengan pijat bayi, atau yang dikenal dengan stimulasi sentuh (touch).

Faktor-faktor ini berperan besar dalam mendongkrak kecerdasan

multipel dan kreativitas anak. Berdasarkan uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa pemijatan bayi merupakan terapi sentuhan kulit

dengan teknik relaksasi sentuhan lembut dengan menggunakan tangan

untuk menstimulasi organ tubuh pada bayi agar tumbuh kembang bayi

dapat optimal serta memperkuat ikatan batin antara Ibu dan anak.

a. Manfaat Pemijatan Bayi

Ada beberapa manfaat pijat bayi antara lain meningkatkan berat

badan bayi, meningkatkan pertumbuhan bayi, meningkatkan daya tahan

tubuh bayi, dan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan ikatan

kasih sayang orang tua dan anak (bonding attachment), serta

meningkatkan produksi ASI (Roesli, 2008).

Selain itu dengan pemijatan, akan membuat bayi semakin tenang

atau rileks, efektivitas istirahat (tidur) bayi menungkat, membantu

proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak seperti memacu

perkembangan otak maupun sistem saraf, selanjutnya meningkatkan

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

gerak peristaltik untuk pencernaan sehingga nafsu makan meningkat

dan dapat menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan

pernapasan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, meringankan gejala

masuk angin, mengajari bayi sedini mungkin tentang bagian tubuh

dapat meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel, serta dapat

meningkatkan kepercayaan diri Ibu, lebih lanjut memudahkan orangtua

“mengenali” bayinya. Pijat bayi juga dapat memberikan hiburan yang

menyenangkan untuk keluarga sehingga ikatan yang kuat antara

orangtua dengan anak yang terbentuk atas dasar cinta dan keterbukaan

komunikasi terbina, dan menurunkan hiperaktivitas serta meningkatkan

sifat lembut anak (Roesli, 2008).

Pijat bayi memudahkan pembelajaran terhadap kesigapan,

perkembangan fisik yang optimal, dan peningkatan koordinasi otot

untuk meningkatkan kepercayaan diri serta keberanian. Bagi orangtua

pemijatan bayi dapat meningkatkan kesadaran akan manajemen

pengelolaan mental dan teknik meredakan stres, memudahkan cara

pelenturan setiap hari, baik bagi orangtua maupun anak, mengurangi

komplikasi pada bayi dari Ibu pecandu obat-obatan, memperbaiki

perasaan positif bayi yang dilahirkan secara caesar, meringankan asma

dan mengobati depresi atau syok (shock) (Roesli, 2008).

Pemijatan mampu meningkatkan sistem kekebalan, meningkatkan

aliran cairan getah bening keseluruh tubuh untuk membersihkan zat

yang berbahaya dalam tubuh, mengubah gelombang otak secara positif,

memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan, merangsang fungsi

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

pencernaan serta pembuangan, meningkatkan kenaikan berat badan,

mengurangi depresi dan ketegangan, membuat tidur lelap, mengurangi

rasa sakit, mengurangi kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan

hubungan batin antara orang tua dan bayinya, meningkatkan volume air

susu Ibu, mengembangkan komunikasi, memahami isyarat bayi, dan

meningkatkan percaya diri (Roesli 2009) dan (Lee, 2009).

b. Waktu Pelaksanaan Pijat Bayi

Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai

keinginan orang tua. Pijat bayi yang dilakukan lebih awal akan

mendapat keuntungan yang lebih besar, terlebih jika pemijatan dapat

dilakukan setiap hari sejak kelahiran sampai berusia 5-7 bulan (Subakti,

2008).

Pemijatan dilakukan pagi hari sebelum mandi, atau bisa juga

malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang hari

cukup melelahkan. Tentunya, bayi juga perlu relaksasi agar otot-otot

menjadi kendur kembali, sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak dan

tenang. Pijat bayi dapat dilakukan 1-2 jam setelah makan/minum susu.

Tindakan pijat dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak

usia enam bulan, pijat dua hari sekali sudah memadai (Prasetyono,

2009). Waktu yang digunakan dalam pemijatan tidak ada ketentuan

baku. Namun, berdasarkan pengalaman, paling lama pemijatan secara

lengkap dapat dilakukan sekitar 15 menit. Setelah selesai, bayi segera

dimandikan agar tubuhnya merasa segar dan bersih dari lumuran baby

oil (Subakti, 2008)

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

c. Tindakan yang Dianjurkan Selama Pemijatan

Hal-hal yang dianjurkan selama pemijatan berlangsung (Roesli, 2008)

adalah

1) Tataplah mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama

pemijatan berlangsung.

2) Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian

secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan tersebut,

terutama bila sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan

yang sedang dilakukan.

3) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis,

cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan.

Bila bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan, karena

mungkin bayi minta digendong, disusui atau sudah mengantuk dan

ingin tidur.

4) Mandikanlah bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi

merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil/

lotion.

5) Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby

oil/ lotion.

d. Tindakan yang Tidak Dianjurkan Selama Pemijatan

Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan berlangsung (Subakti,

2008) yaitu:

1) Memijat bayi langsung setelah makan.

2) Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

3) Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.

4) Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.

5) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.

e. Suasana Saat Pemijatan

Ketika akan dipijat, bayi dan orang yang memijat harus dalam

keadaan yang tenang dan nyaman. (Praseyono, 2009). Kondisi yang

dikatakan tenang dan nyaman memenuhi kriteria sebagai berikut :

a) Suasana bayi, yaitu saat bayi ceria dan saat kondisi perut yang

sudah terisi makanan.

b) Suasana pemijat, yaitu suasana hati pemijat tenang, menampilkan

mimik wajah tersenyum, menebar kasih sayang, dan bila perlu

memutar musik klasik.

f. Ruangan yang Nyaman Saat Melakukan Pemijatan

Pada saat pemijatan bayi, diperlukan ruangan yang nyaman agar

bayi dapat menikmati pemijatan tersebut, (Gichara, 2006) adalah:

1) Ruangan yang hangat tetapi tidak panas.

2) Ruangan yang kering dan tidak pengap.

3) Ruangan yang tidak berisik.

4) Ruangan yang penerangannya cukup, dan

5) Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu.

g. Efek Samping Pemijatan

Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang

menyebabkan efek samping. Namun bila pemijatan dilakukan terlalu

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

dalam, dapat menyebabkan perdarahan pada organ vital seperti hati

karena adanya pembentukan penumpukan darah (Subakti, 2008).

h. Pelaksanaan ijat Bayi

Persiapan yang diperlukan sebelum melakukan pijat bayi adalah :

a. Persiapan alat (Kurnia, 2009) yaitu:

1) Alat yang empuk, lembut, rata dan bersih (kasur, busa yang

dilapisi kain lembut). Luas alas minimal sebesar ukuran

bayi.

2) Handuk atau lap lembut untuk kulit bayi.

3) Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat.

4) Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan.

5) Minyak untuk memijat (baby oil, lotion atau minyak

zaitun).

6) Air dan waslap (kain untuk mengelap).

b. Persiapan bayi yaitu :

1) Saat bayi ceria (bayi terlihat sehat, senyum dan tidak rewel)

2) Saat kondisi perut yang sudah terisi makanan.

c. Persiapan pemijat (Chopra, 2006) yaitu:

1) Tentukan siapa yang akan memijat bayi.

2) Pemijatan dalam keadaan bersih.

3) Kuku dipotong, untuk menghindari goresan atau luka pada

kulit bayi, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

d. Urutan pijat bayi

Catatan : setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang

sebanyak enam kali.

1) Bagian Kaki

Mulailah dengan memegang kaki bayi pada pangkal paha

seperti cara memegang pemukul softball. Gerakan tangan

ke bawah secara bergantian seperti memerah susu dan

putar. Pegang pangkal paha dengan tangan secara

bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan tangan

secara bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan

lembut dari pangkal paha ke arah mata kaki. Kemudian

telapak kaki diurut dengan dua ibu jari secara bergantian

mulai dari tumit keseluruh telapak kaki. Pijat jari kaki satu-

persatu dengan memutar menjauhi telapak, diakhiri tarikan

lembut di tiap ujung jari. Lalu, peras dan putar pergelangan

kaki dengan ibu jari dan jari lain. Usap kaki bayi dengan

tekanan lembut dari pangkal paha hingga akhir.

2) Bagian Perut

Pijat perut bayi dari atas ke bawah seperti gerakan

mengayuh sepeda. Pijat perut mulai bagian kiri atas ke

bawah dengan jari-jari tangan membentuk huruf I lalu L

terbalik.

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

3) Bagian Dada

Buat gerakan ke atas sampai dengan bawah leher lalu ke

samping kiri-kanan di atas tulang selangka membentuk

gambar jantung lalu kembali ke ulu hati. Gerakan diagonal

di dada (huruf X) dari kiri ke kanan.

4) Bagian Punggung

Tengkurapkan melintang. Pijat punggung dengan gerakan

maju mundur sepanjang punggung mulai dari bokong

hingga leher. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai

batas punggung sampai dengan bokong.

5) Bagian Lengan

Peras dan putar dengan kedua tangan dengan lembut mulai

dari pundak ke pergelangan tangan. Pijat telapak tangan

dengan ibu jari mulai telapak hingga jari-jari. Usap

punggung tangan dari arah pergelangan ke jari-jari dengan

lembut. Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari

dan telunjuk.

6) Bagian Muka

Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Pijat dengan ibu

jari secara lembut pada alis dan diatas kelopak mata. Pijat

dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping

lipatan hidung.

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

C. PERILAKU

1. Definisi

Berdasarkan sudut pandang biologis, perilaku adalah suatu

kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan.

Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup

mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia,

berperilaku karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing.

Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara

lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,

membaca dan sebagainya. Berdasarkan uraian ini dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas

manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat

diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007).

Skinner (1938) dalam Notoatmodjo (2007) seorang ahli psikologi

merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Skinner membedakan adanya

dua respons, yaitu :

a. Respondent respons atau reflexive, yakni respons yang ditimbulkan

oleh rangsangan-rangsangan (stimulus tertentu). Stimulus semacam

ini disebut eliciting stimulation karena menimbulkan respons-

respons yang relatif tetap.

b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang

timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing stimulus atau

reinforcer, karena memperkuat respons.

Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat

dibedakan menjadi dua :

a. Perilaku tertutup (covert behaviour)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung

atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih

terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap

yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan

belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

b. Perilaku terbuka (overt behaviour)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata

atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam

bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat

diamati atau dilihat oleh orang lain.

Berdasarkan batasan perilaku dari Skinner tersebut, maka perilaku

kesehatan dapat diklafikasikan menjadi 3 kelompok :

a. Perilaku pemeliharaan kesehatan

Perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau

menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan

jika sakit.

b. Perilaku pencarian pengobatan

Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat

menderita penyakit dan atau kecelakaan.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

c. Perilaku kesehatan lingkungan

Bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik

maupun sosial budaya, dan sebagainya sehingga lingkungan

tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan kata lain,

bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak

mengganggu kesehatanya sendiri, keluarga atau masyarakat.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Lawrance Green (Notoatmodjo, 2007) mencoba menganalisis

perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau

masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku

(behaviour causes) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour causes).

Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor,

yaitu :

a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud

dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan

sebagainya.

b. Faktor-faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas

atau sarana dan prasarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-

obatan dan sebagainya.

c. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam

sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain dari

pendidikan merupakan kelompok referensi dari perilaku

masyarakat.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Kurt lewin (1970, dalam Notoatmodjo, 2003) berpendapat bahwa

perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara

kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan-kekuatan

penahan (restining forces). Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi

ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut dalam diri

seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa perilaku seserang atau masyarakat

tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan,

tradisi, dan sebagainya. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap,

dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan

mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.

3. Domain Perilaku

Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan

membagi perilaku manusia itu ke dalam 3 domain, ranah atau kawasan

yakni kognitif (cognitive), afektif (affectife), psikomotor

(psychomotor). Dalam perkembangannya, teori Bloom ini kemudian

dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni :

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Taksonomi Bloom (1987) pengetahuan mencakup

enam tingkat domain kognitif, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan

sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan

meramalkan, terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

kondisi real ( sebenarnya ). Aplikasi di sini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat

dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan

(membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria

yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Menurut Rogers (1974, dalam Notoatmodjo, 2007)

sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri

orang tersebut sudah terjadi proses berurutan, yaitu:

a. Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari

dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus

(objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek

tersebut, dimana sikap subjek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan

tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.

d. Trial (mencoba) dimana subjek mulai mencoba untuk

melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki

oleh stimulus.

e. Adoption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap

stimulus.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur

dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas

(Notoatmodjo, 2007).

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Ada variabel yang mempengaruhi pengetahuan, antara lain :

a. Umur

Umur merupakan lamanya hidup dalam hitungan waktu

yang dihitung dari sejak dilahirkan hingga saat ini dalam

satuan tahun. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap

pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Pada

dewasa ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani

dan mental, semakin bertambah umur seseorang akan semakin

tinggi tingkat pengetahuan yang diperoleh (Notoadmodjo,

2003)

b. Pendidikan

Pendidikan adalah proses pertumbuhan seluruh

kemampuan dan perilaku melalui pengajaran sehingga dalam

pendidikan perlu dipertimbangkan umur (proses

perkembangan) dan hubungannya dengan proses belajar

tingkat pendidikan, juga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi persespsi seseorang untuk lebih mudah

menerima ide-ide dan tekhnologi baru (Arikunto, 2006)

Bahwa tingkat pendidikan seseorang akan menetukan pola

pikir dan wawasan, selain itu tingkat pendidikan merupakan

bagian dari pengalaman kerja. Semakin tinggi pendidikan

seseorang maka diharapkan pengetahuan dan keterampilan

akan semakin meningkat. Pendidikan memiliki peranan

penting dalam menentukan kuwalitas manusia. Lewat

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

pendidikan, manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan

dan semakin tinggi pendidikan akan semakin berkuwalitas

(Hurlock, 2006).

Lewat pendidikan manusia akan dianggap memperoleh

pengetahuan dan dengan pengetahuannya diharapkan manusia

dapat membangun kehidupannya dengan lebih baik. Semakin

tinggi pendidikan, semakin berkualitas hidup manusia. Jika

wanita berpendidikan mereka akan membuat keputusan yang

benar dalam memperhatikan kesehatannya (Notoadmojo,

2003).

c. Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Jenis pekerjaan yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai

Ibu rumah tangga, wiraswsta, pegawai negeri, dan pegawai

swasta dalam semua bidang pekerjaan yang memerlukan

hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Pekerjaan

memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia.

Pekerjaan membatasi kesenjangan antara informasi kesehatan

dan praktek yang memotivasi seseorang untuk memperoleh

informasi dan berbuat sesuatu untuk menghindari masalah

kesehatan (Notoadmojo, 2003).

d. Sumber informasi

Informasi adalah data yang diproses dalam suatu bentuk

yang mempunyai arti dan mempunyai nilai nyata. Sumber

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

informasi adalah sesuatu yang menjadi perantara dalam

menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan

kemampuan (Kamus besar Bahasa Indonesia, 2007).

e. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah

tersebut dapat diartikan pengalaman merupakan sumber

pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu

(Notoatmodjo, 2007).

f. Sosial Budaya

Sosial budaya adalah kebiasaan dan tradisi yang dilakukan

orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan

baik atau buruk. Pengetahuan seseorang akan bertambah

melalui apa yang diketahuinya walaupun tidak melakukan.

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan

sesorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam

hubungannya dengan orang lain, karena melalui hubungan ini

seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh

suatu pengetahuan (Hendra, 2008 dalam Mawarni, 2008).

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur

dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas

(Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui jalur pendidikan

formal dan jalur pendidikan nonformal. Jalur pendidikan

formal misalnya sekolah, termasuk didalamnya pendidikan

intra dan ekstra kurikuler. Seseorang biasa mendapatkan

pengetahuan melalui pendengaran atau informasi, melihat dan

meraba baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui

media cetak, elektronik dan media informasi lainnya melalui

pendidikan nonformal.

Apabila seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan

mengenai suatu bidang tertentu dengan lancar dan jelas baik

secara tertulis ataupun secara lisan, maka dapat dikatakan

seseorang mengerti mengenai bidang tersebut. Sekumpulan

jawaban verbal yang diberikan seseorang disebut

pengetahuan/knowledge (Skinner, dalam Notoatmodjo 2007).

Pengetahuan adalah pemberian bukti oleh seseorang

melalui proses pengingatan atau pengenalan suatu informasi,

ide atau fenomena yang sudah diperoleh sebelumnya.

Pengetahuan merupakan dasar untuk pembentukan tingkatan

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

tingkatan ranah kognitif berikutnya yang meliputi tingkatan

pemahaman (comprehension), penerapan (application),

analisis, sintesis dan penilaian (evaluasi).

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Rahmania (2008) dengan judul Pengetahuan Ibu Tentang

Biang Keringat Pada Bayi 0-1 Tahun Di BPS Sri

Wahyuningsih Punggur Lampung Tengah Pada Bulan Maret

2008, terdapat 76 Ibu yang mempunyai Bayi berumur 0-1

tahun mengikuti imunisasi di BPS Sri Wahyuningsih Punggur

Lampung Tengah. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 8

(40%) orang Ibu yang memiliki pengetahuan baik, 7 (35%)

orang Ibu memiliki pengetahuan cukup dan 5 (25%) orang, dan

Ibu yang memiliki pengetahuan kurang mengenai biang

keringat.

Penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

merupakan aspek penting dalam sesuatu yang membentuk

tindakan seseorang.

b. Sikap (attitude)

Notoatmodjo (2007) mengatakan sikap adalah respon

individu yang masih bersifat tertutup terhadap suatu rangsangan

dan sikap tidak dapat diamati secara langsung oleh individu lain.

Sikap belum merupakan suatu tindakan, tetapi sikap merupakan

suatu faktor pendorong individu untuk melakukan tindakan. Proses

terbentuknya suatu sikap pada individu dapat dijelaskan pada

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

diagram ini :

Bagan 2.1. Proses terbentuknya sikap

Sumber : Notoatmodjo (2007)

Menurut Allport (1954, dalam Notoadmodjo, 2003) sikap

mempunyai tiga komponen pokok, yaitu:

1) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu

objek.

2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek.

3) Kecenderungan untuk bertindak

Ketiga komponen itu secara bersama-sama membentuk suatu

sikap yang utuh (total attitude) dan dipengaruhi oleh pengetahuan,

pikiran, keyakinan dan emosi. Sikap mempunyai beberapa

tingkatan, diantaranya:

a) Menerima (receiving), pada tingkat ini individu mau

memperhatikan stimulus yang diberikan berupa objek atau

informasi tertentu.

b) Merespon (responding), pada tingkat ini individu akan

memberikan jawaban apabila ditanya mengenai objek tertentu

Stimulus

Rangsangan Proses Stimulus Reaksi

Tingkah laku

(terbuka)

Sikap

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Usaha individu

untuk menjawab dan menyelesaikan tugas yang diberikan

merupakan indikator bahwa individu tersebut telah menerima

ide tersebut terlepas dari benar atau salah usaha yang

dilakukan oleh individu tersebut.

c) Menghargai (valuing), pada tingkat ini individu sudah mampu

untuk mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah, berarti individu sudah

mempunyai sikap positif terhadap suatu objek tertentu.

d) Bertanggung jawab (responsible), pada tingkat ini individu

mampu bertanggung jawab dan siap menerima resiko dari

sesuatu yang telah dipilihnya. Tingkat ini merupakan sikap

tertinggi dalam tingkatan sikap seseorang untuk menerima

suatu objek atau ide baru.

c. Hubungan Sikap dan Perilaku

Azwar (1995, dalam Sobur, 2003) mengemukakan tiga postulat

untuk mengidentifikasi tiga pandangan umum mengenai hubungan

sikap dan perilaku, yaitu : postulate of consistency, postulate of

independent variation, dan postulate of contingent consistency.

Penjelasan mengenai ketiga postulat tersebut adalah sebagai

berikut.

1) Postulat konsistensi (postulate of consistency)

Postulat konsistensi mengatakan bahwa sikap verbal merupakan

petunjuk yang cukup akurat untuk memprediksikan apa yang

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

akan dilakukan seseorang bila ia dihadapkan pada suatu objek

sikap.

Jadi, postulat ini mengasumsikan adanya postulat

konsistensi dapat terlihat pada pola perilaku individu yang

memiliki sikap ekstrem cenderung untuk berperilaku yang

didominasi keekstreman sikapnya itu, sedangkan mereka yang

sikapnya lebih moderat akan berperilaku yang lebih didominasi

oleh faktor-faktor lain.

2) Postulat Variasi Independen (postulate of independent

variation)

Postulat Variasi Independen mengatakan bahwa tidak ada

alasan untuk menyimpulkan bahwa sikap dan perilaku

berhubungan secara konsisten. Sikap dan perilaku merupakan

dua dimensi dalam diri individu yang berdiri sendiri, terpisah,

dan berbeda. Adanya pengetahuan tentang sikap tidak berarti

dapat memprediksi perilaku. Dukungan yang jelas pada postulat

ini adalah hasil studi klasik yang sangat terkenal yang

dilakukan oleh LaPierre (1934, dalam Sobur, 2003).

Contoh, seorang profesor berkulit putih berpergian keliling

Amerika serikat bersama suami istri muda berkebangasaan

Cina. Pada saat itu, masih terdapat prasangka yang kuat

terhadap orang Asia dan tidak ada hukum yang menentang

diskriminasi rasial di penginapan umum. Ketiga pelancong

tersebut singgah lebih dari 200 hotel, montel, dan restoran,

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

tanpa masalah dan hanya satu tempat yang dikunjungi yang

tidak melayani mereka dengan baik. Kemudian mereka menulis

surat ke semua tempat yang telah dikunjungi yang menanyakan

apakah mereka dapat menerima pasangan suami istri Cina

sebagai tamu di tempat mereka. Berdasarkan 128 jawaban yang

diterima, 92 persen mengatakan bahwa mereka tidak dapat

menerimanya, dengan kata lain, pemilik tempat tersebut

mengungkapkan sikap yang jauh berprasangka dibandingkan

perilakunya sendiri (Atkinson dalam Sobur, 2003).

3) Postulat Konsistensi Tergantung (postulate of contingent

consistency)

Postulat konsistensi tergantung menyatakan bahwa hubungan

sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh faktor-faktor

situasional tertentu. Norma-norma, peranan, keanggotaan

kelompok, kebudayaan, dan sebagainya, merupakan kondisi

ketergantungan yang dapat mengubah hubungan sikap dan

perilaku. Oleh karena itu, sejauh mana prediksi perilaku dapat

disandarkan pada sikap, akan berbeda dari waktu ke waktu dan

dari satu situasi ke situasi lainnya.

d. Praktek atau Tindakan (practice)

Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu

tindakan, diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang

memungkinkan terwujudnya suatu tindakan, diantaranya adalah

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

faktor fasilitas dan faktor dukungan dari pihak lain. Beberapa

tingkatan dalam praktek antara lain:

1) Persepsi (perception), merupakan praktek pada tingkat

pertama. Pada tingkat ini individu mampu mengenal dan

memilih berbagai objek terkait dengan tindakan yang akan

diambil.

2) Respon terpimpin (guide response), indikator pada tingkat ini

adalah individu mampu untuk melakukan sesuatu dengan

urutan yang benar.

3) Mekanisme (mechanism), pada tingkat ini individu sudah

menjadikan suatu tindakan yang benar menjadi suatu

kebiasaan.

4) Adopsi (adoption), individu sudah mampu memodifikasi suatu

tindakan tanpa mengurangi nilai kebenaran dari tindakan

tersebut.

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung

dengan cara wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukan

oleh individu sebelumnya, dan secara langsung dengan cara

mengobservasi tindakan atau kegiatan individu tersebut

(Notoadmodjo, 2007).

Perilaku pemijatan bayi yang dimaksud pada penelitian ini

dilakukan secara langsung dengan cara mengobservasi tindakan

Ibu ketika melakukan pemijatan bayi dengan cara mengurut pada

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

bagian tubuh tertentu seperti kedua kaki dan tangan secara

bergantian, badan, punggung, serta wajah.

Contoh Hasil penelitian yang dilakukan oleh Firdiansyah

(2008) tentang Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil

Terhadap Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di

Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung,

memperlihatkan hasil bahwa pengetahuan Ibu hamil dari seluruh

sampel paling banyak memiliki pengetahuan yang baik, yaitu

sebanyak 58 orang (54,7%). Sikap Ibu hamil dari seluruh sampel,

memperlihatkan sikap yang mendukung sebanyak 51 orang

(48,1%), sedangkan perilaku kunjungan pemeriksaan Ibu hamil

yang tinggi sebanyak 61 orang (57,5%). Berdasarkan hasil

penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang.

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

D. KERANGKA TEORI

Kerangka teori merupakan modifikasi dari teori Green 1980, dan

Notoatmodjo 2007.

Bagan 2.2. Kerangka Teori

Keterangan:

------ : Tidak diteliti : Faktor Presdisposisi Kepercayaan, nilai-nilai dan keyakinan.

Faktor pendukung Ketersediaan sarana dan prasarana, Puskesmas. Faktor

prndorong Pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan.

_____ : Diteliti : Faktor Predisposisi Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Kesehatan

(Pijat Bayi)

Faktor pendukung :

1. Ketersediaan

sarana dan

prasarana

2. Puskesmas

Faktor predisposisi :

3. Kepercayaan

4. Nilai-nilai dan

keyakinan

Faktor pendorong :

1. Pendidikan

kesehatan dari

tenaga kesehatan

Perilaku kesehatan

(Pijat Bayi)

1. Pengertian,

2. Manfaat,

3. Waktu

pelaksanaan,

4. Tindakan yang

dianjurkan dan

yang tidak

dianjurkan,

5. Suasana saat

pemijatan,

Ruangan yang

nyaman, Efek

samping serta

Pelaksanaan.

1. Pengetahuan

2. Sikap

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Sumber : Notoatmodjo (2007), Roesli (2008-2009)

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini, variabel yang diteliti adalah variabel bebas

(independen) yakni pengetahuan dan sikap dengan perilaku Ibu terhadap

pemijatan bayi, sedangkan variabel terikat (dependen) yang akan diteliti

yaitu pelaksanaan pemijatan bayi.

Variabel pengetahuan dan sikap merupakan variabel yang sangat

mempengaruhi perilaku sehat yang dilakukan seseorang, dimana

pengetahuan dan sikap merupakan domain dari perilaku (Notoatmodjo,

2007). Alasan kenapa variabel lainnya yang terdapat dalam kerangka teori

tidak diikutsertakan dalam penelitian ini disebabkan karena keterbatasan

penelitian, dan kesukaran dalam pengukuran. Penelitian ini hanya

dilakukan di satu Puskesmas Pamulang, dimana jumlah kunjungan Ibu

yang memiliki bayi di poliklinik KIA cukup banyak dan prasarana untuk

pemijatan bayi di Puskesmas tersebut dapat disediakan, akan tetapi

promosi kesehatan tentang pemijatan bayi dari Puskesmas tersebut belum

ada.

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Bagan 3.1. Kerangka Konsep Penelitian tentang Hubungan

Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Ibu dalam Pemijatan

Bayi di Puskesmas Pamulang.

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

NO Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 Pengetahuan adalah

kemampuan Ibu dalam

memahami pemijatan

bayi yang berkaitan

dengan pengertian

pemijatan bayi, tujuan

dan manfaat pemijatan

bayi, indikasi dan

kontraindikasi pemijatan

bayi, syarat untuk

Wawancara Kuesioner 1. Pengetahuan

rendah jika

presentase < 55%

2. Pengetahuan

sedang jika

presentase 56% -

75%.

3. Pengetahuan baik

jika presentase

76% - 100%.

Ordinal

Pengetahuan Ibu

Perilaku

pemijatan bayi

Sikap Ibu

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku Ibu dalam pemijatan

bayi.

2. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku Ibu dalam pemijatan bayi.

melakukan pemijatan

bayi, serta waktu

pelaksanaan pemijatan

bayi.

(Nursalam, 2003).

2 Sikap adalah tanggapan,

reaksi positif atau

negatif dari perilaku Ibu

terhadap pemijatan bayi

Wawancara

Kuesioner 1. Sikap negatif

jika total skor

kurang dari

nilai median.

2. Sikap positif

jika total skor

lebih dari nilai

median.

Ordinal

3 Perilaku Pemijatan bayi

adalah suatu tindakan

nyata dari Ibu untuk

melakukan pemijatan

pada bayi.

Obsevasi Kuesioner

1. Ya

2. Tidak

Ordinal

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan

menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Desain tersebut dipilih

oleh peneliti dengan pertimbangan waktu yang dibutuhkan bertujuan untuk

mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap Ibu terhadap perilaku

pemijatan bayi di Puskesmas Pamulang.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Pamulang Tangerang

Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2011. Alasan peneliti

memilih Puskesmas Pamulang sebagai lokasi penelitian karena di

Puskesmas ini jumlah pasien Ibu yang memiliki bayi cukup banyak, dan

belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan

sikap terhadap perilaku Ibu dalam pemijitan bayi di Puskesmas Pamulang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugito, populasi (2003) adalah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian hari ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007).

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu-ibu yang berkunjung ke

Poliklinik KIA Puskesmas Pamulang tahun 2011.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah bagian yang diambil

mewakili populasi yang ada. Pengambilan sampel menggunakan

Simple Random Sampling yaitu dengan mengambil data responden

di KIA Puskesmas Pamulang yang sudah ada dilakukan

pengocokan, kemudian diambil dari 70 pengunjung untuk dijadikan

sampel dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua proporsi.

3. Kriteria Sampel

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu yang memiliki bayi untuk melakukan kunjungan di

Puskesmas Pamulang.

2) Ibu bersedia menjadi responden.

3) Dapat membaca, menulis dan berkomunikasi lancar dan

bersedia ikut dalam penelitian.

4. Besar Sampel

Perhitungan besar sampel penelitian dengan menggunakan

rumus hipotesis untuk uji beda dua proporsi sebagai berikut :

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dibutuhkans

= 1,96 (Derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval

dengan (α) sebesar 5%)

= 0,84 (Kekuatan uji sebesar 80%)

P = 0,537 (proporsi pengetahuan kurang penelitian Radita,

2009)

P = 0,295 (proporsi pengetahuan baik penelitian Radita,

2009)

P̅ = (P +P )/2 = (0,537+0,295)/2= 0,416

n =

n = 64

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapat n (sampel) = 64

responden, dan dikalikan 10% untuk mengantisipasi adanya

kemungkinan hilangnya data atau ketidaklengkapan pengisian

kuesioner, 64x10% = 6,4 maka total sampel dalam penelitian adalah

64+6,4= 70,4 dibulatkan menjadi 70 responden.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti mengunakan

lembaran kuesioner yang disusun secara terstruktur berdasarkan teori dan

berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden. Instrumen ini terdiri

dari empat bagian yaitu data demografi meliputi inisial nama responden,

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

usia bayi, dan alamat. Bagian kedua kuesioner untuk tingkat pengetahuan

Ibu memuat beberapa pertanyaan yang dirancang oleh peneliti dengan

mengacu pada literatur khususnya mengenai pengetahuan Ibu mengenai

pemijatan bayi. Semula terdapat 12 pertanyaan akan tetapi setelah

dilakukan validasi menjadi 6 pertanyaan oleh karena tidak bermakna.

Untuk kuesioner pengetahuan menggunakan pilihan benar dan salah,

tentang pemijatan bayi, manfaat, tahapan, syarat boleh mengikuti pijat

bayi, dan waktu dan tempat pelaksanaan pijat bayi, keuntungan dan

kerugian pemijatan, dan efek samping. Untuk menghindari persoalan

teknis yang berkaitan dengan saat dilakukan pengumpulan data responden

dan ketelitian dalam memberikan jawaban, peneliti memberikan petunjuk

dalam pengisian kuesioner serta mengadakan pengawasan dan penjelasan

kembali bila responden mengalami kesulitan dalam hal-hal yang kurang

jelas bagi responden yang bisa membaca dan menulis.

Penilaian untuk pernyataan positif tentang pengetahuan

menggunakan skala diskontinyu yaitu jika jawaban benar mendapatkan

nilai (1) dan jika jawaban salah tidak mendapat nilai (0). Pernyataan

positif mengenai pengetahuan yaitu kuesioner P1, P2, P3, P4, P5, dan P

10, sedangkan pernyataan negatif yaitu kuesioner P6, P7, P8, P9, P11, dan

P12.

Bagian ketiga kuesioner berisi 12 pernyataan menjadi 9 pertanyaan

tentang sikap pemijatan bayi dan penilaiannya menggunakan skala Likert.

Pernyataan yang memiliki nilai positif adalah kuisioner C2, C3, C5, C6,

C8, C9, C10, C11, dan C12 sedangkan pernyataan yang memiliki nilai

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

negatif adalah kuisioner C1, C4, dan C7. Penilaian untuk pernyataan

positif sikap Ibu yaitu:

Sangat setuju : 4

Setuju : 3

Tidak setuju : 2

Sangat tidak setuju : 1

Tidak ada pendapat : 0

Sedangkan penilaian pernyataan negatif sikap Ibu tentang

pemijatan bayi juga menggunakan skala Likert, yaitu:

Sangat tidak setuju : 4

Tidak setuju : 3

Setuju : 2

Sangat setuju : 1

Tidak ada pendapat : 0

Bagian keempat lembar observasi yang di isi oleh peneliti tentang

perilaku Ibu terhadap pemijatan bayi dengan menggunakan skala

diskontiniu yaitu jika jawaban ya untuk dilakukan mendapatkan nilai (1)

dan jika jawaban tidak untuk tidak melakukan mendapat nilai (0).

E. Metode Pengumpulan Data

1. Proses-proses dalam pengumpulan data pada penelitian melalui

beberapa tahap. Setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji,

dilanjutkan dengan mengajukan surat permohonan ijin penelitian ke

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

2. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian

dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan surat izin dari Dinkes Tangerang Selatan. Surat balasan

dari Dinkes Tangsel untuk mengambil data di Puskesmas Pamulang,

dengan melakukan pendataan kepada calon responden dengan

menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian.

3. Meminta ijin kepada calon responden untuk menerima lembar

persetujuan (informed consent) untuk ditandatangani oleh calon

responden apabila setuju menjadi subjek penelitian.

a. Peneliti mengambil data di KIA Puskesmas Pamulang terlebih

dahulu untuk dilakukan pengocokan dan dijadikan responden

b. Dengan menggunakan tekhnik simple random sampling peneliti

mengocok data calon responden sebanyak 70 Ibu sesuai dengan

besar sampel yang telah ditentukan.

4. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, responden

selanjutnya akan diberikan penjelasan mengenai cara pengisian

kuesioner dan responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan

ataupun pernyataan yang kurang jelas.

5. Peneliti memberikan waktu kira-kira 15 menit kepada responden

untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner.

6. Responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan di dalam

kuesioner, setelah selesai lembar kuesoner dikembalikan kepada

peneliti.

7. Setelah responden mengambil kuesioner kemudian peneliti

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

melanjutkan kembali melakukan observasi dengan membuat janji

untuk berkunjung kerumah.

8. Kuesioner dan lembar observasi yang telah diisi selanjutnya akan

diolah dan dianalisa oleh peneliti.

F. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka

kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas. Sebelum kuesioner

digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan

rumus Pearson Product Moment dan dicari reliabilitas dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach.

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pada uji tersebut digunakan beberapa

item pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang

diukur tersebut. Uji ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara

masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel dengan total skor

variabel tersebut. Uji validitas menggunakan korelasi Product Moment

dari Pearson. Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih apabila korelasi

tiap butiran memiliki nilai positif dan nilai t hitung > t tabel (Hidayat,

2008).

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reabilitas

menggunakan bantuan software computer dengan rumus Alpha Cronbach.

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach

>0,70 (Hidayat, 2007).

Uji coba instrumen dilakukan pada bulan Juli 2011. Uji coba

dilakukan terhadap 30 Ibu, yang mempunyai karakteristik demografi yang

hampir sama dengan Puskesmas Pamulang. Responden yang telah diikut

sertakan dalam uji coba penelitian tidak dimasukan lagi dalam sempel

penelitian. Setelah dilakukan modifikasi pertanyaan nomor

P6,P7,P8,P9,P11,P12,S1,S4,S7 yang mempunyai nilai korelasi < 0,374,

didapatkan alpha cronbach pada pengetahuan sebesar 0.708 dan sikap

0,702

G. Teknik Analisis Data

1. Langkah Analisis Data

Pada saat melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah

dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Informasi yang

diperoleh digunakan untuk proses pengambilan keputusan,

terutama dalam pengujian hipotesis (Hidayat, 2007). Dalam proses

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,

diantaranya :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan

pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian

kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data

menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode

dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code

book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu

kode dari suatu variabel.

c. Entry Data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa

dengan membuat tabel kontingensi

2. Melakukan Teknik Analisis

Pada teknik analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dianalisis. Penelitian ini merupakan penelitian

yang bersifat analitik, sehingga analisis yang digunakan statistika

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

inferensial (menarik kesimpulan) yaitu statistika yang digunakan

untuk menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik

(sampel) atau lebih dikenal dengan proses generalisasi dan

inferensial

H. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi

variabel dependen dan independen. Variabel independen yaitu

pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel dependen yaitu

perilaku Ibu mengenai pemijatan bayi.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2

variabel yaitu variabel dependen (perilaku Ibu mengenai

pemijatan bayi) dengan variabel independen (pengetahuan dan

sikap). Teknik analisis yang dilakukan yaitu dengan Analisis Chi-

Square dan Spearman Correlations dengan menggunakan derajat

kepercayaan 95 % dengan α 5%, sehingga jika nilai P (p value)

≤0,05 berarti hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan) atau

menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen, dan apabila nilai p value >0,05 berarti hasil

perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen.

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

I. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan menjamin kerahasian identitas responden,

melindungi dan mengormati hak responden dengan mengajukan sudut

pertanyaan persetujuan (informed consent) (Hidayat, 2007). Sebelum

mendatangani surat persetujuan, peneliti menjelaskan judul penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan menjelaskan kepada responden

bahwa penelitian tidak akan membahayakan bagi responden. Peneliti akan

menjamin identitas responden, dimana data yang di peroleh hanya akan

digunakan untuk kepentingan penelitian dan apabila penelitian telah

selesai maka data tersebut akan dimusnahkan.

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Puskesmas Pamulang berada di sebelah Timur Kabupaten Tangerang

berbatasan dengan Kotip Depok di sebelah Selatan, sebelah Utara

berbatasan dengan Kecamatan Ciputat, dan di sebelah Barat dengan

Kecamatan Serpong, Wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Puskesmas Pamulang terdiri dari dataran rendah. Unit Pelaksana

Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pamulang terletak diwilayah

Kecamatan Pamulang dan mempunyai luas wilayah 2788.718 ha, dengan

batas wilayah sebagai berikut. Sebelah Utara Kecamatan Ciputat, Sebelah

Barat Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, Sebelah Timur: Kotip

Depok, serta Sebelah Selatan Kecamatan Ciputat Timur dan Kabupaten

Bogor

1. Gambaran Umum Puskesmas Pamulang

Puskesmas Pamulang memiliki wilayah kerja meliputi 8

Kelurahan. Berikut ini adalah visi, misi, motto, dan sasaran

kegiatan Puskesmas Pamulang.

a. Visi

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Puskesmas Pamulang mempunyai visi yaitu terwujudnya

Puskesmas Pamulang dengan pelayanan kesehatan yang

bermutu, menyeluruh dan terpadu.

b. Misi

Misi dari Puskesmas Pamulang adalah sebagai berikut:

1) Memberikan pelayanan prima di semua sektor.

2) Menjadi pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar.

3) Menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan

keluarga.

4) Meningkatkan kemitraan dengan berbagai sektor.

c. Motto

Motto Puskesmas Pamulang adalah “Berhasil Prima”

(Bersih Harmonis, Silaturahmi, dan Pelayanan Prima).

d. Program Puskesmas

Adapun program yang terdapat di Puskesmas Pamulang

yaitu program pengembangan kesehatan dasar,

pengembangan wajib, dan pengembangan pilihan.

1) Pengembangan kesehatan dasar meliputi: Promosi

kesehatan, Penyehatan lingkungan, Kesehatan Ibu

dan anak, Keluarga berencana, Perbaikan gizi,

Pencegahan penyakit menular dan Pengobatan

2) Pengembangan wajib meliputi: Lansia, Usaha

Kesehatan Sekolah, Anti NAPZA

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

3) Pengembangan pilihan meliputi: Laboratorium,

UKGMD, DUKM/DUKS

2. Sumber daya kesehatan

a. Ketenagaan

Dokter terdapat 7 orang yang terdiri dari dokter umum 4 dan

dokter gigi 3, Bidan 16 orang, perawat 11, termasuk perawat

gigi 1, Pelaksana Gizi 1 orang, Analisa Kesehatan 2 orang,

Asisten Apoteker 1 orang dan Pekarya/TU 6 orang.

B. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan hasil dari pengambilan data responden. Hal yang

dianalisis univariat dalam penelitian ini yaitu gambaran pengetahuan Ibu

tentang pemijatan bayi, gambaran sikap Ibu tentang pemijatan bayi, dan

gambaran perilaku Ibu terhadap pemijatan bayi.

1. Gambaran distribusi pengetahuan responden

Tabel 5.1

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Tentang

Pemijatan Bayi di Puskesmas Pamulang Juli – Agustus 2011

(n = 70)

Hasil analisis pada tabel 5.1 diatas, diperoleh 31 responden

(44,3%) mempunyai pengetahuan baik, 21 responden (30,0%) mempunyai

pengetahuan cukup, dan 18 responden (25,7%) mempunyai pengetahuan

kurang. Jadi, dapat disimpulkan sebagian besar Ibu yang menjadi

responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan yang baik tentang

pemijatan bayi.

2. Gambaran Distribusi Sikap Responden

Tabel 5.2

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 31 44,3%

Cukup 21 30,0%

Kurang 18 25,7%

Total 70 100%

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Terhadap Pemijatan

Bayi di Puskesmas Pamulang Juli – Agustus 2011

(n = 70)

Hasil analisis pada tabel 5.2, diperoleh 35 responden (50%)

memiliki sikap positif, sedangkan 35 responden (50%) memiliki sikap

negatif. Jadi, dapat disimpulkan Ibu yang menjadi responden dalam

penelitian ini memiliki sikap yang seimbang antara positif dan negatif

terhadap pemijatan bayi. Sikap positif yang dimaksud adalah adanya

keinginan dari Ibu tersebut untuk melakukan pemijatan bayi sedangkan

sikap negatif yang dimaksud adalah tidak adanya keinginan dari Ibu

tersebut untuk melakukan pemijatan bayi.

3. Gambaran Distribusi Perilaku Responden

Tabel 5.3

Sikap Frekuensi Persentase

Positif 35 50%

Negatif 35 50%

Total 70 100%

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku Pemijatan Bayi

Juli – Agustus 2011

(n = 70)

Perilaku Frekuensi Persentase

Melakukan 41 58,6%

Tidak melakukan 29 41,4%

Total 70 100%

Hasil analisis pada tabel 5.3 diatas, diperoleh 41 responden

(58,6%) melakukan pijat bayi, sedangkan 29 responden (41,4%) tidak

melakukan pijat bayi. Jadi, dapat disimpulkan sebagian besar Ibu yang

menjadi responden dalam penelitian ini melakukan pijat bayi.

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara 2 variabel

yaitu variabel bebas (pengetahuan dan sikap Ibu terhadap pemijatan bayi)

dengan variabel terikat (perilaku pemijatan bayi). Uji statistik yang

digunakan adalah uji statistik Chi Square, dan Spearman Correlations.

Jika dinyatakan ada hubungan, kemudian dilanjutkan dengan menentukan

nilai Odd Ratio (OR).

1. Hubungan pengetahuan terhadap perilaku Ibu dalam pemijatan bayi

Tabel 5.4

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Dengan

Perilaku Ibu Tentang Pemijatan Bayi Juli – Agustus 2011 (n = 70)

Pengetahuan

Perilaku

Total

P-

Value Tidak

Melakukan

Melakukan

N % N % N %

Kurang 9 12,9 9 12,9 18 100 0,329

Cukup 11 15,7 10 14,3 21 100

Baik 9 12,9 22 31,4 31 100

Total 29 41,4 41 58,6 70 100

Hasil analisis pada tabel 5.4 diatas, diperoleh 9 dari 18 responden (12,9%)

mempunyai pengetahuan kurang tetapi melakukan pemijatan bayi, 10 dari 21

responden (14,3%) mempunyai pengetahuan cukup dan melakukan pemijatan

bayi, dan 22 dari 31 reponden (31,4%) yang mempunyai pengetahuan baik

dan melakukan pemijatan bayi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,329,

hal tersebut menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel

pengetahuan dengan variabel perilaku pemijatan bayi pada Ibu (p > 0,05).

2. Hubungan sikap terhadap perilaku Ibu dalam pemijatan bayi

Tabel 5.5

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Dengan Perilaku Ibu

Tentang Pemijatan Bayi, Juli – Agustus 2011

(n = 70)

Sikap

Pelaksanaan

Total

P-

Value

Tidak

Melakukan

Melakukan OR

N % N % N %

Negatif 24 34.3 11 15,7 35 100 0,000

Positif 5 7,1 30 42,9 35 100 13,091

Total 29 41,4 41 58,6 70 100

Hasil analisis pada tabel 5.5 diatas, diperoleh 25 dari 35 responden

(34,3%) memiliki sikap negatif tetapi melakukan pemijatan bayi,

sedangkan 5 dari 35 responden (7,1%) memiliki sikap positif dan

melakukan pijat bayi. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan yang

bermakna antara variabel sikap dengan variabel perilaku pemijatan bayi

(p < 0,05). Hasil OR diketahui 13,091. Hal itu berarti Ibu yang memiliki

sikap negatif beresiko 13 kali tidak melakukan pemijatan bayi

dibandingkan dengan Ibu yang memiliki sikap positif.

BAB VI

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

PEMBAHASAN

A. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemijatan Bayi

Notoadmodjo (2003) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan

hasil tahu yang didapatkan dari lima penginderaan individu seperti indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasa terhadap suatu

objek tertentu. Pengetahuan Ibu dalam penelitian ini adalah Ibu mampu

mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pemijatan bayi dan tujuan serta

pemijatan bayi dan lain sebagainya.

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa 31 Ibu yang mempunyai

bayi (44,3%) mempunyai pengetahuan baik tentang pemijatan bayi, 21 Ibu

yang mempunyai bayi (30,0%) mempunyai pengetahuan cukup tentang

pemijatan bayi, dan 18 Ibu yang mempunyai bayi (25,7%) mempunyai

pengetahuan kurang tentang pemijatan bayi. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa rata-rata Ibu yang mempunyai bayi yang berkunjung ke Puskesmas

Pamulang mempunyai pengetahuan baik.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuli

(2011) yaitu pengetahuan Ibu tentang pemijatan bayi yang mengikuti pijat

bayi sangat baik dan menunjukkan hal positif yang dibuktikan dengan

menjawab pertanyaan tentang pemijatan bayi dengan lancar dan penuh

keyakinan, mengerti dan memahami manfaat pijat bayi untuk

meningkatkan berat badan bayi, meningkatkan pertumbuhan bayi,

meningkatkan daya tahan tubuh bayi, membuat bayi tidur lebih lelap,

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

meningkatkan ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding

attachment), serta meningkatkan produksi ASI.

Pemijatan bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang

dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia

termasuk di Indonesia dan diwariskan secara turun temurun (Roesli,

2009). Pemijatan bayi bukan merupakan hal baru di Indonesia dan dalam

sosialisasinya masih berlangsung sampai saat ini melalui petugas

kesehatan, majalah, dan media-media cetak lainnya. Pada penelitian ini

mayoritas pengetahuan Ibu tentang pijat bayi di Puskesmas Pamulang

adalah baik, terbukti dari 70 responden yang menjawab kuesioner

sejumlah 6 (30,0%) soal dapat diketahui 31 (44,3%) Ibu yang mempunyai

bayi berpengetahuan baik, 21 (30,0%) Ibu yang mempunyai bayi

berpengetahuan cukup, dan 18 (25,7%) Ibu yang mempunyai

berpengetahuan kurang.

Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Noor (2009) tentang Gambaran Pengetahuan dan Praktik Pijat Bayi 0-

6 Bulan di Desa Tirta Kencana. Pada penelitian tersebut pengetahuan Ibu

tentang pijat bayi di bagi menjadi empat ketegori, yakni sebanyak 10

responden (31,25%) mempunyai pengetahuan baik, 17 responden

(53,12%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 5 responden (15,62%)

mempunyai pengetahuan kurang, dan 1 responden (2,38%) memiliki

pengetahuan yang sangat kurang tentang pijat bayi.

Pengetahuan menurut Locke (2004, dalam Notoatmodjo 2007)

menjelaskan bahwa setelah manusia mendapatkan informasi–informasi

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

akan diolah lebih lanjut dengan memikirkan, mengolah, mempertanyakan,

menggolongkan dan merefleksikan. Pengetahuan yang sudah cukup baik

ini hendaknya dipertahankan dan diperdalam dengan cara memberikan

informasi seputar pijat bayi melalui promosi kesehatan dari pihak

puskesmas yang dilengkapi dengan leflet atau poster agar pemberian

informasi lebih menarik dan dapat diterima secara maksimal.

B. Gambaran Sikap Ibu Terhadap Pemijatan Bayi

Notoatmodjo (2003) mengatakan sikap adalah respon individu yang

masih bersifat tertutup terhadap suatu rangsangan dan sikap tidak dapat

diamati secara langsung oleh individu lain. Sikap merupakan suatu produk

dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan

rangsangan yang diterimanya dan sikapnya belum tentu merupakan

tindakan yang aktif, tetapi merupakan tindakan predisposisi dari tingkah

laku (Marat, 1984). Pada penelitian ini sikap Ibu yang memiliki bayi

adalah bagaimana Ibu bersikap terhadap pemijatan bayi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa dari 35 Ibu yang

memiliki bayi (50%) memiliki sikap yang positif terhadap pemijatan bayi,

sedangkan 35 Ibu yang mempunyai bayi (50%) memiliki sikap yang

negatif terhadap pemijatan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata Ibu

yang mempunyai bayi yang berkunjung ke Puskesmas Pamulang

khususnya di ruang KIA memiliki sikap yang seimbang antara positif dan

negatif terhadap pemijatan bayi. Sikap positif yang dimaksud adalah

adanya keinginan dari Ibu tersebut untuk melakukan pemijatan bayi

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

sedangkan sikap negatif yang dimaksud adalah tidak adanya keinginan

dari Ibu tersebut untuk melakukan pemijatan bayi.

Hal ini sejalan dengan penelitian Suarti (2010) tentang Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Sikap dan Praktik

Pijat Bayi Di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo, menunjukkan bahwa

responden yang memiliki sikap positif terhadap pemijatan bayi 20

responden (51,3 %), dan yang memiliki sikap negatif sebanyak 19

responden (48,7%). Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan

mayoritas Ibu yang memiliki bayi memiliki sikap yang positif terhadap

pemijatan bayi.

Sikap Ibu yang positif terhadap pemijatan bayi, dapat dilihat dari 6

pernyataan positif terhadap pemijatan bayi dalam kuesioner dimana

sebagian besar responden menjawab setuju. Begitu pula sebaliknya pada 3

pernyataan yang bersifat negatif terhadap pemijatan bayi, sebagian besar

responden menjawab tidak setuju. Hal ini dapat disebabkan mayoritas

responden memiliki pengetahuan yang baik tentang pemijatan bayi,

sehingga ada keinginan yang kuat untuk melakukan pemijatan bayi.

Pada penelitian ini didapatkan pula beberapa responden yang

memiliki sikap negatif terhadap pemijatan bayi. Hal ini dapat disebabkan

ada beberapa responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang

pemijatan bayi, sehingga tidak ada keinginan yang kuat untuk melakukan

pemijatan bayi. Selain itu dari wawancara dengan beberapa responden,

mereka berpendapat bahwa tanpa melakukan pemijatan bayi proses

pertumbuhan bayi dapat berjalan dengan normal.

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap ada dua,

pertama pengalaman pribadi yang merupakan dasar pembentukan sikap

seseorang dan pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.

Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional. Kedua,

kebudayaan dimana pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan

tempat individu tersebut dibesarkan (Marat, 1984 dalam Notoatmodjo

2003). Menurut asumsi peneliti, yang menimbulkan sikap negatif pada

pemijatan bayi tersebut karena kurangnya kepercayaan dan keyakinan Ibu

yang mempunyai bayi tersebut terhadap pemijatan bayi, yang percaya

bahwa tanpa pemijatan bayi pun proses pertumbuhan bayi dapat berjalan

dengan normal.

Oleh karena itu sikap positif dari Ibu yang memiliki bayi untuk

melakukan pemijatan bayi perlu ditingkatkan dengan pemberian informasi

dan motivasi secara terus menerus dengan cara menjelaskan berbagai

macam manfaat pemijatan bayi diantaranya meningkatkan berat badan

bayi, meningkatkan pertumbuhan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh

bayi, dapat membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan ikatan kasih

sayang orang tua dan anak (bonding attachment), serta meningkatkan

produksi ASI dengan demikian diharapkan Ibu yang mempunyai bayi

dapat tertarik dengan pemijatan bayi.

C. Gambaran Perilaku Ibu Dalam Pemijatan Bayi

Robert Kwick (1974, dalam Notoadmodjo, 2003) menyatakan bahwa

perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

diamati dan bahkan dapat dipelajari. Skinner (1938, dalam Notoadmodjo,

2003) menyatakan perilaku dapat dibedakan menjadi dua. Pertama

perilaku terbuka (overt behaviour) yaitu respons seseorang terhadap

stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap

stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik

(practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

Kedua perilaku tertutup (covert behaviour) yaitu respons seseorang

terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respons atau

reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,

pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima

stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

Perilaku dalam penelitian ini adalah tindakan yang dapat dilakukan

oleh responden dalam melakukan pemijatan bayi. Dalam hal ini cara yang

terbaik untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku yang dilakukan

oleh responden dalam melakukan pemijatan bayi adalah dengan cara

mengobservasi secara langsung kepada Ibu yang melakukan pemijatan

bayi dengan cara mengurut pada bagian tubuh tertentu seperti kedua kaki

dan tangan secara bergantian, badan, punggung, serta wajah saat

penelitian. Peneliti berasumsi bahwa Ibu yang terbiasa melakukan

pemijatan pada bayinya selama di rumah cenderung tepat dan terampil

melakukan pemijatan bayi.

Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebanyak 41 Ibu yang

mempunyai bayi (58,6%) melakukan pemijatan bayi, sedangkan 29 Ibu

yang mempunyai bayi (41,4%) tidak melakukan pemijatan bayi.

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan rata-rata Ibu yang

mempunyai bayi yang berkunjung ke Puskesmas Pamulang khususnya di

KIA melakukan pemijatan bayi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suarti (2010)

tentang Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap

Sikap dan Praktik Pijat Bayi Di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo.

Yakni, perilaku Ibu terhadap pemijatan bayi sangat baik dan positif,

karena adanya keinginan yang kuat untuk melakukan pijat bayi dengan

tangan Ibu sendiri, dan Ibu pun akan lebih memperhatikan tumbuh

kembang anaknya. Penelitian Dasuki (2007) tentang pengaruh pijat bayi

terhadap kenaikan berat badan bayi memperoleh hasil bahwa pada

kelompok kontrol, kenaikan berat badan sebesar 6,16%, sedangkan pada

kelompok yang dipijat kenaikan berat badan 9,44%.

Perilaku merupakan bentuk stimulus, namun dalam memberikan

respon sangat tergantung karakteristik atau faktor lain dari orang yang

bersangkutan (Notoatmodjo, 2007). Stimulus dalam penelitian ini adalah

Ibu yang melakukan pijat pada bayinya. Meskipun stimulusnya sama, akan

tetapi respon dari setiap individu berbeda. Dalam penelitian ini faktor lain

yang mempengaruhi stimulus ini adalah pengetahuan dan sikap.

Pengetahuan dan sikap yang baik diharapkan dapat memberikan stimulus

yang baik pula.

Ibu yang memiliki bayi sebaiknya mempunyai pemikiran bahwa

dengan melakukan pemijatan bayi sama halnya dengan menjaga hubungan

batin antara Ibu dan anak. Sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003)

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah orang tersebut

menerima informasi. Pengalaman merupakan pendekatan yang penting

dalam upaya memecahkan suatu masalah seperti melakukan pijat bayi

(Notoatmodjo, 2003).

Pada penelitian ini, faktor-faktor yang menyebabkan Ibu yang

mempunyai bayi tidak melakukan pijat bayi, karena pengetahuan Ibu yang

masih kurang tentang pemijatan bayi dan beberapa Ibu memiliki sikap

yang negatif terhadap pemijatan bayi. Hal ini ditunjukan oleh jawaban

responden pada kuesioner pengetahuan dan sikap pada Ibu yang tidak

melakukan pemijatan bayi.

Menurut Johnson (1990), proses terbentuknya suatu perilaku terdiri

dari tiga unsur. Gangguan yang terjadi pada satu unsur dapat mengganggu

unsur lainnya, dan setiap unsur memiliki fungsi masing-masing. Unsur

pertama adalah tujuan/dorongan, didefinisikan sebagai tujuan dari suatu

perilaku. Unsur kedua adalah tindakan yang akan dilakukan oleh

seseorang yang mengacu pada suatu tujuan. Ketiga adalah masing-masing

unsur mempunyai pilihan perilaku alternatif untuk mencapai tujuan

khusus. Perilaku yang terbentuk pada seseorang dapat diperoleh melalui

pembelajaran, penguasaan dan pengalaman. Jadi, dapat disimpulkan

perilaku yang dilakukan seseorang pada dasarnya untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Hal tersebut sama halnya dengan Ibu yang melakukan pijat bayi,

yaitu mencapai peningkatan tumbuh kembang bayi. Pijatan lembut pada

tubuh bayi memberikan pengalaman positif yang luar biasa antara bayi

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

dengan orangtuanya, dan meningkatkan fungsi motorik (memperkuat

jalinan otot bayi yang mengalami down syndrome atau gangguan

perkembangan mental) (Subakti dan Deri, 2008)

Dalam pandangan Johnson (1990), tujuan keperawatan adalah

mempertahankan, memulihkan, atau mencapai keseimbangan stabilitas

dalam sistem perilaku klien. Jika seseorang tidak dapat beradaptasi atau

menyesuaikan dengan tekanan lingkungan eksternal, maka perawat

bertindak sebagai kekuatan pengatur eksternal untuk memodifikasi atau

mengubah struktur atau memandu kebutuhan fungsi guna memulihkan

kestabilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari separuh Ibu

melakukan pemijatan bayi (58,6%). Pemijatan bayi memiliki banyak

manfaat khususnya untuk Ibu yang mempunyai bayi, maka dari itu

sangatlah penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan

preventif mengenai pemijatan bayi, agar dapat meningkatkan perilaku Ibu

yang mempunyai bayi untuk melakukan pijat bayi.

D. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Terhadap Pemijatan

Bayi

Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna

antara variabel pengetahuan dengan variabel perilaku pemijatan bayi pada

Ibu dengan nilai p = 0,329 (p > 0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Dewi (2011) tentang Hubungan Pengetahuan dan

Sikap Ibu Nifas dengan Praktik Pijat bayi di Rumah Bersalin Bunda Setia

tahun 2011 diperoleh nilai p = 0,313 (p<0,05), dapat disimpulkan bahwa

Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang pijat bayi.

Menurut Notoadmodjo (2003), semakin tinggi pengetahuan seseorang

semakin mudah untuk menerima hal–hal yang baru, sebaliknya apabila

pengetahuan kurang akan lebih sulit untuk bersikap dan bertindak.

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, akan

menimbulkan perilaku yang baik. Sementara itu perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut tidak

akan berlangsung lama.

Pemijatan dilakukan karena adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yaitu pengetahuan sebagai stimulus dan sebagai reaksi

pijat bayi. Ibu yang memiliki pengetahuan cukup tinggi tentang pijat bayi

meyakini bahwa pijat bayi merupakan awal yang baik untuk pertumbuhan

dan perkembangan bayi, maka Ibu cenderung untuk melakukan pijat bayi.

Sebaliknya Ibu yang berpengetahuan kurang, cenderung tidak

berkeinginan untuk melaksanakan pemijatan bayi. Hal ini dapat

disebabkan Ibu belum memahami pijat bayi baik langkah–langkah gerakan

pijat serta manfaat–manfaat yang dapat berdampak positif bagi tumbuh

kembang bayi. Beberapa faktor penghambat juga mempengaruhi

pelaksanaan pijat bayi yaitu, rasa malas, tidak adanya keinginan serta

kurangnya motivasi untuk melakukan pijat bayi.

Menurut pernyataan Benyamin Bloom (2003) terbentuknya suatu

perilaku baru, dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu

terhadap stimulus yang berupa materi atau objek, sehingga menimbulkan

pengetahuan baru pada subjek tersebut dan akan menimbulkan respons

Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

batin dalam bentuk sikap subjek terhadap objek yang diketahui dan

disadari sepenuhnya yang menimbulkan respon lebih jauh yaitu berupa

tindakan (action) sehubungan dengan stimulus yang telah diketahui.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara

pengetahuan Ibu tentang pemijatan bayi terhadap perilaku pemijatan bayi.

Oleh karena itu sangatlah penting bagi tenaga kesehatan Puskesmas

Pamulang Tangerang Selatan untuk memberikan lebih banyak informasi

dan motivasi tentang pemijatan bayi sehingga diharapkan dengan

mempunyai pengetahuan yang baik tentang pemijatan bayi maka Ibu

memiliki keinginan untuk melakukan pijat bayi. Pada akhirnya

pengetahuan tersebut akan menjadi dasar yang kuat untuk menumbuhkan

suatu perilaku (tindakan).

E. Hubungan Sikap Dengan Perilaku Pemijatan Bayi

Proporsi perilaku yang tepat melakukan pemijatan bayi yang

mempunyai sikap positif lebih besar (34,3%) dibandingkan dengan

proporsi perilaku yang tepat melakukan pemijatan bayi yang mempunyai

sikap negatif (7,1%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang

bermakna antara variabel sikap dengan variabel perilaku pemijatan bayi (p

< 0,05). Pada penelitian ini hasil OR diketahui 13,091. Hal ini berarti Ibu

yang memiliki sikap negatif beresiko tidak melakukan pemijatan bayi

dibandingkan dengan Ibu yang memiliki sikap positif.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Green (1980) yang

mengatakan bahwa sikap merupakan predisposisi yang mendasari

Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

perubahan perilaku seseorang. Seseorang akan siap melakukan sesuatu

jika reaksi terhadap objek tersebut positif, karena sikap merupakan

kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai

suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2005).

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara sikap dan

perilaku tidak berhubungan secara langsung, akan tetapi masih terdapat

variabel antara yaitu kehendak atau niat (Ajzen & Fishbein, 1980;

Fishbein & Middlestadt, 1989). Sikap merupakan penentuan yang

dilakukan individu atau merupakan pernyataan (ekspresi) tentang

seseorang yang menyukai atau tidak menyukai terhadap objek (stimulus)

(Ajzen & Fishbein, 1980). Menurut asumsi peneliti, sikap yang muncul

disini bisa diartikan apabila semakin baik (positif) sikap Ibu terhadap

program pemijatan bayi, biasanya ada kecenderungan untuk mengikuti

pemijatan bayi.

Perubahan perilaku dalam hal kerja sama berbagai kegiatan

merupakan hasil dari adanya perubahan setelah proses belajar, yaitu proses

perubahan sikap yang tadinya tidak percaya diri menjadi lebih percaya diri

karena pengetahuan atau keterampilannya yang semakin bertambah.

Perubahan perilaku terjadi karena adanya perubahan (penambahan)

pengetahuan atau keterampilan serta adanya perubahan sikap yang sangat

jelas (Nursalam, 2007).

Menurut Allport (1954, dalam Notoadmodjo, 2003) sikap

mempunyai tiga komponen pokok, yaitu kepercayaan (keyakinan), ide,

dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi

Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

terhadap objek, dan kecenderungan untuk bertindak. Pada penelitian ini,

Ibu yang memiliki sikap positif terhadap pemijatan bayi cenderung untuk

melakukan pemijatan bayi, sedangkan Ibu yang memiliki sikap negatif

terhadap pijat bayi cenderung tidak melakukan pemijatan bayi.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan

penelitian ini, keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data dengan kuesioner memungkinkan responden

menjawab pertanyaan dengan tidak jujur atau tidak mengerti

maksud pertanyaan sehingga hasilnya kurang mewakili.

2. Belum ada instrumen pengumpulan data yang baku dalam

penelitian ini, sehingga instrumen dalam penelitian ini disusun

sendiri oleh peneliti berdasarkan literatur yang didapatkan

mengenai pemijatan bayi.

3. Houthrone effect ; subjek penelitian mengetahui bahwa dirinya

sedang diteliti sehingga dapat mempengaruhi jawaban responden.

4. Selama proses pengumpulan data ada beberapa kendala yang

dialami peneliti, diantaranya beberapa responden kurang

bersahabat saat dilakukan wawancara penerimaan sehingga

jawaban yang diberikan cenderung sekedarnya saja. Hal ini bisa

menyebabkan bias informasi.

Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan

pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan

yang baik tentang pemijatan bayi. Tingkat pengetahuan responden

yang baik dapat dijadikan dasar dalam pembentukan perilaku Ibu yang

mempunyai bayi untuk melakukan pemijatan bayi, karena pengetahuan

merupakan domain terendah dalam pembentukan perilaku seseorang.

2. Sikap responden dalam penelitian ini memiliki sikap yang seimbang

antara sikap positif dan negatif terhadap pemijatan bayi. Hal ini dapat

disebabkan ada beberapa responden yang memiliki pengetahuan yang

baik tentang pemijatan bayi begitupun sebaliknya ada beberapa

responden yang memiliki pengetahuan yang kurang, sehingga ada dan

tidak adanya keinginan yang kuat untuk melakukan pemijatan bayi

berimbang. Sikap merupakan faktor pendorong seseorang untuk

melakukan pijat bayi.

3. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh Ibu melakukan

pemijatan bayi. Domain praktek dalam pembentukkan suatu perilaku

mempunyai nilai yang sangat penting, karena pengetahuan yang tinggi

Page 79: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

dan sikap yang positif terhadap pemijatan bayi akan berkontribusi

terhadap perilaku pemijatan bayi.

4. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan

antara variabel pengetahuan dengan variabel perilaku Ibu dalam

pemijatan bayi. Perilaku Ibu yang mempunyai bayi dan tidak

melakukan pijat bayi disebabkan pengetahuan dan keyakinan yang

kurang sehingga mempengaruhi pelaksanaan pijat bayi.

5. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara

variabel sikap dengan variabel perilaku Ibu dalam pemijatan bayi (p <

0,05). Sikap yang positif dari Ibu yang mempunyai bayi menyebabkan

Ibu cenderung untuk melakukan pijat bayi, sedangkan sikap yang

negatif terhadap pemijatan bayi menyebabkan Ibu cenderung untuk

tidak melakukan pijat bayi.

B. Saran

1. Bagi masyarakat

Pijat bayi sangat penting bagi bayi karena dapat meningkatkan

berat badan bayi, meningkatkan pertumbuhan bayi, meningkatkan

daya tahan tubuh bayi, dan meningkatkan konsentrasi bayi serta

membuat bayi tidur lebih lelap. Maka dari itu diharapkan Ibu yang

mempunyai bayi dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan pijat

bayi, mengingat bahwa pijat bayi itu sangat penting untuk dilakukan

agar lebih meningkatkan ikatan kasih sayang orang tua dan anak.

Page 80: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP · PDF fileLaporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di ... sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir ... Bentuk

2. Bagi tenaga kesehatan (puskesmas)

Puskesmas merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang

berbasis preventif, promotif dan kuratif. Untuk meningkatkan kualitas

pelayanan Ibu dan anak, maka diperlukan bagi pihak puskesmas untuk

melakukan promosi kesehatan mengenai pijat bayi pada Ibu yang

memiliki bayi dan menyelenggarakan program pijat bayi agar Ibu yang

mempunayi bayi tertarik dan berminat untuk melakukan pijat bayi.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai

faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Ibu tentang pijat bayi

dan perilaku yang diteliti dapat diobservasi sesuai keseluruhan

prosedur pijat bayi, agar hasil penelitian yang didapatkan menjadi

lebih baik.