HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

29
HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN RISIKO KEJADIAN PTERIGIUM PADA PEKERJA BENGKEL LAS LISTRIK DI PASAR CINDE PALEMBANG TAHUN 2016 SKRIPSI OLEH RISTA RIKASI 10011481317012 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018

Transcript of HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

Page 1: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR

ULTRA VIOLET DENGAN RISIKO KEJADIAN

PTERIGIUM PADA PEKERJA BENGKEL

LAS LISTRIK DI PASAR CINDE

PALEMBANG TAHUN 2016

SKRIPSI

OLEH

RISTA RIKASI

10011481317012

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018

Page 2: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR

ULTRA VIOLET DENGAN RISIKO KEJADIAN

PTERIGIUM PADA PEKERJA BENGKEL

LAS LISTRIK DI PASAR CINDE

PALEMBANG TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk MendapatkanGelar (S1)

Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

OLEH

RISTA RIKASI

10011481317012

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018

Page 3: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/KESEHATAN

LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Skripsi, juli 2017

Rista Rikasi

Hubungan antara Paparan Radiasi Sinar UV dengan Kejadian Pterigium pada

Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde Palembang tahun 2016

xvii + 54 Halaman, 14 Tabel, 5 Gambar, 6 Lampiran

ABSTRAK

Industri pengelasan merupakan salah satu sektor informal yang mempunyai

berbagai potensi bahaya, salah satu bahaya yang ada di pengelasan yaitu paparan

radiasi sinar UV yang berasal dari proses pengelasan las listrik. Besarnya radiasi

sinar UV ini dapat merusak mata pekerja yang berperan dalam meningkatkan

risiko perkembangan pterigium. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui

hubungan paparan radiasi sinar ultra violet dengan risiko kejadian pterigium pada

pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde Palembang. Jenis penelitian ini adalah

analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan total

sampling sebanyak 35 pekerja las listrik. Diagnosa pterigium dilakukan oleh

dokter umum dan pengukuran radiasi sinar UV dengan alat Hagner Digital

Radiometer. Teknik analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat

menggunakan fisher exact. Didapatkan kejadian Pterigium pada pekerja bengkel

las listrik di pasar Cinde sebesar (74,3%). Hasil analisis menggunakan statistik

terdapat hubungan paparan radiasi sinar UV (P value = 0,00 CI: 1,01-38,5), masa

kerja (P value = 0,007 CI: 1,01-4,76), lama paparan (P value =0,001 CI: 1,06-

11,8) dengan kejadian Pterigium serta tidak ada hubungan antara penggunaan alat

pelindung diri dengan kejadian pterigium (P value= 0,7 CI:0,61-1,34). Angka

kejadian pterigium pada pekerja las listrik tergolong tinggi, peneliti menyarankan

para pekerja outdoor mendesain tempat kerjanya dengan memberi penutup di

bagian yang terpapar langsung dari sinar matahari dan dianjurkan memakai

topeng las yang dilengkapi dengan kaca hitam pada saat pengelasan

Kata kunci : radiasi, ultra violet, pterigium, pekerja

Daftar Pustaka : 75 (1977-2016)

iii

Page 4: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH/ENVIRONMENTAL HEALTH

PUBLIC HEALTH FACULTY

SRIWIJAYA UNIVERSITY Thesis, July 2017

Rista Rikasi

Relationship between UV Light Exposure Radiation and Pterigium Incidence in

Electrical Welder Workshop in Cinde Market Palembang in 2016

xvii + 54 Halaman, 14 Tabel, 5 Gambar, 6 Lampiran

ABSTRACT

The welding industry is one of the informal sectors that have various potential

hazards, one of the dangers in welding is exposure to UV radiation coming from

electric welding welding process. The amount of this UV radiation can damage

the eyes of workers who play a role in increasing the risk of developing

pterygium. The purpose of this study to determine the relationship of exposure to

ultraviolet radiation with the risk of pterigium events in electric welding

workshop workers in the market Cinde Palembang. The type of this research is

quantitative analitical with cross sectional approach and using total sampling of 35

welding electrical workers. Pterigium diagnosis is performed by general

practitioners and UV radiation measurements by means of the Hagner Digital

Radiometer. Data analysis technique is done univariat and bivariate using fisher

exact. Pterigium event happened to electric welding workshop at Cinde market

(74,3%). The results of the analysis uses statistics there are relations exposure of

UV radiation (P value = 0,00 CI: 1,01-38,5), working period (P value = 0,007 CI:

1,01-4,76), long exposure ( P value = 0,001 CI: 1,06-11,8) with Pterigium

incidence and no relation between use of personal protective equipment with

pterigium incidence (P value = 0,7 CI:0,61-1,34). The incidence of pterigium in

electric welding workers is high, the researchers advise outdoor workers to design

their workplaces by covering them in parts exposed directly from the sun and are

advised to wear a welded mask equipped with black glass during welding.

Keywords : radiation, ultra violet, pterigium, workers.

References : 75 (1977-2016)

iv

Page 5: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

v

Page 6: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

vi

Page 7: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini dengan judul “Hubungan Paparan Radiasi Sinar Ultra Violet dengan

Risiko Kejadian Pterigium pada Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde

Palembang Tahun 2016” telah disetujui untuk diseminarkan pada Juli 2017

Indralaya, Juli 2017

Pembimbing :

1. Imelda G Purba, S.KM.,

M.Kes NIP. 197502042001492003

2. Anita Camelia, S.KM., M.KKK NIP. 198001182006042001

vii

Page 8: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

viii

Page 9: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rista Rikasi

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 08 November 1988

Agama : Islam

Alamat : Jl. Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Kecamatan

Seberang Ulu 1 Palembang

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD ( 1995-2001 ) : SD Negeri 79 Palembang

2. SMP ( 2001-2004 ) : SMP Negeri 44 Palembang

3. SMA ( 2004-2007 ) : SMA Negeri 19 Palembang

4. DIII ( 2007-2010 ) : Poltekkes Kemenkes Palembang

5. S1 (2013-2017 ) : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sriwijaya Palembang

ix

Page 10: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang selalu

melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Hubungan

Paparan Radiasi Sinar Ultra Violet dengan Risiko Kejadian Pterigium pada

Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde Palembang Tahun 2016” ini dapat

diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan

terimakasih atas segala bimbingan dan petunjuk yang berharga dan bermanfaat

kepada :

1. Bapak Iwan Stia Budi, S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sriwijaya

2. Ibu Imelda G. Purba, S.KM.,M.Kes selaku Pembimbing 1

3. Ibu Anita Camelia, S.KM., M.KKK selaku Pembimbing II

4. Bapak H.Achmad Fickry Faisya, S.KM.,M.Kes selaku Penguji I

5. Ibu Desheila Andarini, S.KM., M.Sc selaku Penguji II

6. Bapak Sigit Purwanto, S.Kep. Ners., M.Kes selaku Penguji III

7. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

8. Kedua orang tua dan seluruh saudara-saudara saya.

9. Teman – teman Alih Program FKM Unsri 2013 dan seluruh teman-teman

sejawat yang telah memberikan bantuan, inspirasi, dukungan dan

semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari

semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan Skripsi ini.

Indralaya, Juli 2017

Penulis

x

Page 11: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK ........................................................................................................... iii

LEMBAR PLAGIARISME ............................................................................... v

LEMBAR PUBLIKASI ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... vii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah .......................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

1.4.1 Bagi Penulis ........................................................................ 5

1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ................................. 6

1.4.3 Bagi Tempat Penelitian ....................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup............................................................................... 6

1.5.1 Ruang Lingkup Lokasi ........................................................ 6

1.5.2 Ruang Lingkup Materi ........................................................ 6

1.5.3 Ruang Lingkup Waktu ........................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pterigium ...................................................................................... 7

2.1.1 Definisi ............................................................................... 7

2.1.2 Gejala .................................................................................. 7

2.1.3 Gambaran Klinis ................................................................ 7

2.1.4 Histopatologi ....................................................................... 9

2.1.5 Faktor Risiko Pterigium ...................................................... 9

A. Faktor Penjamu .............................................................. 10

B. Faktor Agen .................................................................... 12

C. Faktor Lingkungan ......................................................... 13

2.1.6 Diagnosis ............................................................................. 14

2.1.7 Pencegahan .......................................................................... 14

2.2 Mata ............................................................................................. 15

2.2.1 Bagian Mata 15

xi

Page 12: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

2.3 Radiasi Sinar UV .......................................................................................... 16

2.3.1 Sumber Sinar UV............................................................... 17

2.3.2 Bahaya Sinar UV ............................................................... 17

2.3.3 NAB Sinar UV .................................................................. 17

2.4 Pengelasan ................................................................................... 18

2.4.1 Pengertian Pengelasan ....................................................... 18

2.4.2 Teknik-teknik Pengelasan ................................................. 19

2.4.3 Jenis Pengelasan ................................................................ 21

A. Las Listrik .................................................................... 21

B. Las Karbit .................................................................... 21

2.4.4 Alat Pelindung Diri ............................................................ 22

2.5 Kerangka Teori ............................................................................ 23

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 24

3.2 Definisi Operasional .................................................................... 25

3.3 Hipotesis ...................................................................................... 27

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 28

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 28

4.2.1 Waktu Penelitian ............................................................... 28

4.2.2 Tempat Penelitian .............................................................. 28

4.3 Populasi dan Sampel .................................................................... 28

4.3.1 Populasi Penelitian ............................................................ 28

4.3.2 Sampel Penelitian .............................................................. 28

4.4 Jenis, Cara, Alat Pengumpulan Data ........................................... 29

4.4.1 Jenis Data ........................................................................... 29

4.4.2 Cara Pengumpulan Data .................................................... 29

4.4.3 Alat Pengumpulan Data ..................................................... 31

4.5 Pengolahan Data .......................................................................... 31

4.6 Validitas Data ............................................................................... 32

4.7 Analisis dan Penyajian Data ......................................................... 33

4.7.1 Analisis Data ...................................................................... 33

4.7.2 Penyajian Data .................................................................... 34

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................................ 35

5.1.1 Sejarah Pasar Cinde .............................................................. 35

5.1.2 Bentuk dan Struktur Bangunan Pasar Cinde ........................ 35

5.1.3 Gambaran Bengkel Las di Pasar Cinde ................................ 36

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Analisis Univariat ................................................................. 36

1. Gambaran Distribusi Frekuensi Kejadian Pterigium ................. 36

2. Gambaran Distribusi Frekuensi Intensitas Radiasi Sinar UV ... 38

3. Gambaran Distribusi Frekuensi Masa Kerja ............................. 39

4. Gambaran Distribusi Frekuensi Lama Paparan ......................... 39

5. Gambaran Distribusi Frekuensi Penggunaan

xii

Page 13: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

Alat Pelindung Diri ............................................................................................... 40

5.2.2 Analisis Bivarat .................................................................... 40

1. Hubungan antara Paparan Radiasi Sinar UV

dengan Kejadian Pterigium ........................................................ 41

2. Hubungan antara Masa Kerja dengan Kejadian Pterigium ........ 41

3. Hubungan antara Lama Paparan dengan Kejadian Pterigium .... 44

4. Hubungan antara Penggunaan APD

dengan Kejadian Pterigium ........................................................ 43

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 44

6.2 Pembahasan .................................................................................... 44

6.2.1 Kejadian Pterigium ................................................................ 44

6.2.2 Hubungan antara Paparan Radiasi Sinar UV

dengan Kejadian Pterigium ................................................... 47

6.2.3 Hubungan antara Masa Kerja dengan kejadian Pterigium .... 48

6.2.4 Hubungan antara Lama Paparan

dengan Kejadian Pterigium ................................................... 49

6.2.5 Hubungan antara Penggunaan Alat Pelindung Diri

dengan kejadian Pterigium .................................................... 51

BAB VII Penutup 7.1 Kesimpulan ................................................................................................... 53

7.2 Saran ............................................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

Page 14: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 NAB Radiasi Ultra Ungu ................................................................... 18

Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................... 25

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kejadian

Pterigium pada Pekerja di Pasar Cinde Palembang Tahun

2016 .................................................................................................... 37

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kejadian

Pterigium pada Pekerja Indoor di Pasar Cinde Palembang

Tahun 2016 ......................................................................................... 37

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kejadian

Pterigium pada Pekerja Outdoor di Pasar Cinde Palembang

Tahun 2016 ......................................................................................... 37

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Intensitas Radiasi Sinar UV Indoor dan

Outdoor pada Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde

Palembang Tahun 2016 ...................................................................... 38

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Paparan Radiasi Sinar UV pada

Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde Palembang

Tahun 2016 ......................................................................................... 38

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Menurut Masa Kerja pada Pekerja

Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde Palembang Tahun 2016 ............. 39

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Lama Paparan pada Pekerja Bengkel

Las Listrik di Pasar Cinde Palembang Tahun 2016 ........................... 39

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Penggunaan APD pada Pekerja

Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde Palembang Tahun 2016 ............. 40

Tabel 5.9 Hubungan antara Paparan Radiasi Sinar UV dengan

Kejadian Pterigium pada Pekerja Bengkel Las Listrik di

Pasar Cinde Palembang Tahun 2016 .................................................. 41

Tabel 5.10 Hubungan antara Masa Kerja dengan Kejadian Pterigium

pada Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde Palembang

Tahun 2016 ......................................................................................... 42

Tabel 5.11 Hubungan antara Lama Paparan dengan Kejadian Pterigium

pada Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde Palembang

Tahun 2016 ......................................................................................... 42

Tabel 5.12 Hubungan antara Penggunaan APD dengan Kejadian

Pterigium pada Pekerja Bengkel Las Listrik di Pasar Cinde

Palembang Tahun 2016 ...................................................................... 43

xiv

Page 15: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pterigium pada Mata .....................................................................8

Gambar 2 2 Model Segitiga Epidemiologi........................................................10

Gambar 2 3 Mata Normal .................................................................................15

Gambar 2.5 Kerangka Teori ..............................................................................23

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ..........................................................................24

xv

Page 16: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

DAFTAR SINGKATAN

UV Ultra Violet

K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

WHO World Health Organization

ILO International Labour Organization

APD Alat Pelindung Diri

SMAW Shielded Metal Arc Welding

GTAW Gas Tungsten Arc Welding

TIG Tungsten Inert Gas

OFW Oxyfuel Gas Welding

OAW Oxy-Acetylene Welding

xvi

Page 17: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Lembar Observasi

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Hasil Output SPSS

Lampiran 5 Foto Penelitian

Lampiran 6 Data Pengukuran Radiasi Sinar UV

xvii

Page 18: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri informal merupakan industri yang memiliki pola kegiatan

tidak teratur, baik dalam arti waktu, permodalan maupun penerimaannya

serta pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan dan ketentuan yang

ditetapkan. Kondisi informal dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) masih sangat kurang memadai dan juga kurang mendapat perhatian

dari instansi terkait. Pekerjaan di industri informal kurang mendapat

promosi dan pelayanan kesehatan yang memadai, tidak sesuai rancangan

tempat kerja, kurang baiknya prosedur atau pengorganisasian kerja dan

kurangnya peralatan pelindung bagi pekerja sehingga dapat terjadi

kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Prihantoyo, 2003).

Industri pengelasan merupakan salah satu sektor informal yang

mempunyai berbagai potensi bahaya yang dapat disebabkan oleh pekerjaan,

alat, bahan, dan proses yang terjadi di tempat kerja. Oleh karena itu setiap

pekerja di Indonesia khususnya harus diberikan pengetahuan lebih mengenai

penyakit akibat kerja, penyebabnya dan cara penanggulangannya (Anizar,

2012). Di industri pengelasan memiliki berbagai potensi bahaya antara lain

kejutan listrik selama melakukan pengelasan, debu, gas, radiasi panas,

radiasi sinar UV dari proses pengelasan las listrik, bahaya ledakan,

kebakaran dan percikan las ( Suma‟mur, 1996; ILO, 2013).

Salah satu bahaya yang ada di pengelasan yaitu paparan radiasi sinar

UV yang berasal dari proses pengelasan las listrik. Radiasi sinar UV ini

merupakan sumber radiasi sinar UV buatan yang sangat tinggi berupa

cahaya busur listrik ( Dixon and Brian, 2004). Radiasi sinar UV yang

berasal dari las listrik ini sangat besar dikarenakan kuat arus atau tegangan

Page 19: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

2

listrik pada mesin las busur listrik yang digunakan sangat tinggi, hal ini

dilakukan untuk menjaga kestabilan busur las ( ILO, 2013). Besarnya

radiasi sinar UV ini dapat memajan pekerja pengelasan, khususnya pada

mata pekerja. Paparan sinar UV dari pengelasan telah berperan dalam

meningkatkan risiko perkembangan pterigium, sebagaimana dibuktikan oleh

peningkatan laju prevalensi semakin lamanya pekerja yang bekerja di

industri pengelasan maka semakin besar pula risiko terjadinya pterigium (

Hirst, L.W., 2000).

Pterigium adalah pertumbuhan pembuluh darah di permukaan mata

dan merupakan noda kosmetik umum dengan kecenderungan untuk

meradang. Pterigium yang lebih lanjut atau yang sudah membentang di atas

pusat kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan, rasa silau bila kena

cahaya dari depan, dan mengecilnya lapang pandang dalam melihat,

sehingga apabila pekerja pengelasan menderita pterigium yang sudah lanjut

pada matanya, hal ini akan mengganggu aktivitas dan kenyamanan dalam

bekerja ( Kemenkes RI, 2011).

Pterigium disebabkan salah satunya adalah karena paparan atau

kontak yang terlalu lama dengan sinar UV ( Belkin et al, 1994). Paparan

radiasi sinar UV dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan mutasi

pada gen seperti p53 gen penekan tumor yang mengakibatkan epitel

pterygial yang tidak normal dan radiasi sinar UV juga menyebabkan

kerusakan sel epitel limbal dan menginduksi perkembangan pterigium (

Bahuva et al, 2014; Fang, 2013), dimana sinar ultraviolet dapat

menyebabkan perubahan histologis sel epitel, jaringan konjungtiva sub

mukosa dan destruksi sel stem pada limbus, akibatnya fungsi barier limbus

tidak ada sehingga konjungtiva yang mengalami inflamasi dan degenerasi

dapat dengan mudah menjalar melewati limbus menuju kornea dan

membentuk jaringan pterigium di daerah interpalpebra (celah kelopak)

biasanya bagian nasal (Erry dkk, 2011).

Sebuah studi pada pekerja Jepang menunjukkan bahwa pterigium

lebih umum pada tukang las daripada pekerja pabrik lainnya di kota industri

yang sama. Ini dikaitkan dengan paparan yang tinggi terhadap radiasi sinar

Page 20: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

3

UV dan masa kerja sebagai tukang las ( Coroneo, 1993), selain itu beberapa

faktor lain yang dapat mempengaruhi keterpajanan pekerja terhadap radiasi

sinar UV di pengelasan antara lain lama pajanan dan alat pelindung diri

(APD) yang digunakan pekerja saat pengelasan ( Lippmann, 2009). Adapun

penelitian yang dilakukan oleh Kumah, dkk dari Department of Optometry

and Visual Science, Kwame Nkrumah University of Science and

Technology, Kumasi, Ghana pada tahun 2011 menemukan penyakit paling

sering muncul yang berhubungan dengan radiasi sinar UV salah satunya

yakni pterigium sebanyak 56,6%. Penelitian ini dilakukan di kota Kumasi

dengan mengambil sampel sebanyak 470 pengelas.

Pada Riskesdas (2013) yang merupakan riset kedua dengan

mengumpulkan data dasar dan menghasilkan indikator dari status kesehatan

masyarakat di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota antara lain

menunjukkan bahwa prevalensi pterigium nasional adalah sebesar 8,3%,

dengan prevalensi pterigium di wilayah Sumsel sebesar 5,4%. Angka ini

masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan wilayah Lampung, Banten

dan DKI yaitu berturut-turut sebesar 4,9%, 3,9% dan 3,7%.

Upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah terpajannya pekerja

terhadap radiasi sinar UV di pengelasan yaitu dengan menggunakan alat

berupa pelindung mata yang sesuai seperti topeng las dengan kacamata

pelindung, hal ini sangat berguna untuk melindungi mata pekerja dari

paparan radiasi sinar UV yang berlebihan di tempat kerja ( ILO, 2013).

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya ditemukan

bahwa 90% dari jumlah seluruh pekerja pengelasan di Pasar Cinde

Palembang dalam bekerja setiap harinya tidak menggunakan Alat Pelindung

Diri (APD) yang sesuai dengan standar terutama topeng las yang dilengkapi

dengan kaca hitam yang berguna untuk melindungi mata dari paparan

radiasi sinar UV dari proses pengelasan. Jika mata terpapar langsung oleh

sinar UV hal ini dapat menyebabkan gangguan pada mata yang salah

satunya yaitu penyakit pterigium pada pekerja las. Berdasarkan data awal

yang diperiksa dari 10 orang pekerja las listrik di pasar Cinde Palembang

terdapat 5 orang yang menderita pterigium yang di diagnosa oleh tenaga

Page 21: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

4

medis dengan keterangan diagnosa pterigium sebanyak 5 orang. Dalam hal

ini juga para pekerja mengeluhkan penglihatannya menjadi kabur setelah

bekerja selama beberapa tahun. Para pekerja juga mengatakan bahwa sinar

yang berasal dari pengelasan listrik membuat mata pekerja menjadi silau

dan sangat perih. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui lebih

dalam hubungan paparan radiasi sinar ultra violet dengan risiko kejadian

pterigium pada pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde Palembang Tahun

2016

1.2 Rumusan Masalah

Industri informal merupakan industri yang memiliki pola kegiatan

tidak teratur, baik dalam arti waktu, permodalan maupun penerimaannya

serta pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan dan ketentuan yang

ditetapkan. Kondisi informal dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) masih sangat kurang memadai dan juga kurang mendapat perhatian

dari instansi terkait, sehingga dapat terjadi kecelakaan dan penyakit akibat

kerja. Industri pengelasan merupakan salah satu industri informal yang

memiliki berbagai potensi bahaya. Salah satu potensi bahaya yang ada di

pengelasan yaitu paparan radiasi sinar UV yang berasal dari proses

pengelasan las listrik yang dalam jangka waktu yang lama dapat

menyebabkan penyakit mata berupa pterigium. Pterigium yang lebih lanjut

atau yang sudah membentang di atas pusat kornea dapat menimbulkan

gangguan penglihatan, rasa silau bila kena cahaya dari depan, dan

mengecilnya lapang pandang dalam melihat sehingga dapat mengganggu

aktivitas dan kenyamanan dalam bekerja. Berdasarkan pemeriksaan awal

pada pekerja industri pengelasan listrik sebanyak 10 orang, dari

pemeriksaan tersebut didapat hasil 5 orang yang mengalami pterigium atau

50% kejadian pterigium yang dialami pekerja las, oleh karena itu peneliti

ingin menganalisis hubungan paparan radiasi sinar ultra violet dengan risiko

kejadian pterigium pada pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde

Palembang tahun 2016

Page 22: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan paparan radiasi sinar Ultra Violet dengan risiko

kejadian Pterigium pada pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde

Palembang Tahun 2016

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya kejadian pterigium pada pekerja bengkel las listrik di

pasar Cinde Palembang Tahun 2016

2. Diketahuinya intensitas radiasi sinar UV pada pekerja bengkel las

listrik di pasar Cinde Palembang Tahun 2016

3. Diketahuinya masa kerja dan lama paparan pada pekerja bengkel las

listrik di pasar Cinde Palembang Tahun 2016

4. Menganalisis hubungan paparan radiasi sinar UV dengan risiko

kejadian pterigium pada pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde

Palembang Tahun 2016

5. Menganalisis hubungan antara masa kerja dengan risiko kejadian

pterigium pada pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde Palembang

Tahun 2016

6. Menganalisis hubungan antara lama paparan dengan risiko kejadian

pterigium pada pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde Palembang

Tahun 2016

7. Menganalisis hubungan antara penggunaan APD dengan risiko

kejadian pterigium pada pekerja bengkel las listrik di pasar Cinde

Palembang Tahun 2016

Page 23: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Penulis

Sebagai peningkatan wawasan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan

pengalaman langsung untuk melihat kenyataan dilapangan dan dapat

memberikan kontribusi pemikiran serta motivasi untuk dapat melakukan

penelitian yang lain.

1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan literatur tambahan untuk

pengembangan dan menambah wawasan mahasiswa Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sriwijaya

1.4.3 Bagi Tempat Penelitian

Dapat memberikan informasi mengenai penyakit pterigium yang ada di

pengelasan listrik dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat

mengakibatkan terjadinya pterigium dan cara pencegahannya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Lingkup Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan pasar Cinde Palembang

1.5.2 Lingkup Materi

Materi penelitian ini adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang

meliputi bahaya ditempat kerja, perilaku pekerja dan penyakit yang

ditimbulkan akibat kerja.

1.5.3 Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016

Page 24: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

. DAFTAR PUSTAKA

Aminlari, A. et.al. 2010, „Management of Pterygium‟, Opthalmic Pearls

Cornea, pp. 37-38

Ang, et.al. 2007,‟ Current concepts and techniques in pterygium treatment

„, Current opinion in ophthalmology, [online], vol.18, no.4,

pp.308-313. Dari: http://journals.lww.com/co-

ophthalmology/Abstract/2007/07000/Current_concepts_and_techni

ques_in_pterygium.7.aspx. [ 5 juni 2017 ]

Anies. 2002, Penyakit Akibat Kerja Berbagai Penyakit Akibat Lingkungan

Kerja dan Upaya Penanggulangannya. PT. Elex Media

Komputindo. Jakarta

Anizar. 2012, Teknik Keselamatan dan kesehatan Kerja di Industri. Graha

Ilmu. Yogyakarta

Asokan, R. et.al. 2012,‟ Prevalence and associated factors for pterygium

and pinguecula in a South Indian population‟, Ophthalmic and

Physiological Optics, vol.3, no.1, hal.39-44

Bahuva, A. and Rao, S.K. 2014,‟Current Concepts in Management of

Pterygium‟,The Official Scientific Journal of Delhi

Ophthalmological Society, vol.25, no.2, pp.78-84

Belkin, M. et.al. 1994, Protection Against Exposure to Ultraviolet

Radiation [ online]. World Health Organization, United Nations

Environment Programme, dari:

http://www.who.int/uv/publications/proUVrad.pdf [ 10 Januari

2016]

Buntarto. 2015, Panduan praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk

Industri. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

Bustan, M.N. 2012, Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta

Chui, J. et. al. 2011, „ Ophthalmic pterygium: a stem cell disorder with

premalignant features‟, The American journal of pathology,

vol.178, no.2, pp.817-827.

Coroneo, MT. 1993, „Pterygium as an early indicator of ultraviolet

insolation: a hypothesis‟, British Journal of Ophthalmology,

vol.77, hal.734- 739

Page 25: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

Daryanto. 2012, Dasar-dasar Teknik Mesin. PT Rineka Cipta. Jakarta

Davies, K. G. et. al. 2007, „Ocular effects of chronic exposure to welding

light on calabar welders‟, Nigerian Journal of Physiological

Sciences, vol.22, no.1-2, pp.55-58

Detorakis ET, Spandidos DA. 2009, „ Pathogenetic mechanism and

treatment options for ophthalmic pterygium: Trends and

perspectives (Review)‟, International journal of molecular

medicine, Vol.23, pp.439–447.

Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N). 2007, Visi,

Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2007 – 2010. Jakarta

Dharmawan, Iyan. 1977, Referensi Visual Terapi Empirik Infeksi Bakteri.

Elek Media Komputindo. Jakarta

Dixon, Anthony J., and Brian F. Dixon. 2004, „Ultraviolet radiation from

welding and possible risk of skin and ocular malignancy‟, Medical

journal of Australia, vol.181, no.3, pp.155-157

Dushku, N. et.al. 2001, „Pterygia Pathogenesis: Corneal Invasion by

Matrix Metalloproteinase Expressing Altered Limbal Ephitelial

Basal Cell‟, Arch Ophthamol, vol.119, no.5, hal. 695-706

Dzunic, B. et.al. 2010, „Analysis of pathohistological characteristics of

pterigium‟, Bosnian Journal Of Basic Medical Science, vol.10,

no.4, pp.307-313

Erry et.al. 2011, „Distribusi dan Karakteristik Pterigium di Indonesia‟,

Penelitian Sistem Kesehatan, vol. 14, no.1, pp.84-89

Fang, C. 2013, Elucidating the regulatory mechanisms of pterygium,

[Tesis]. University of East Anglia, Norwich, UK

Ginting, Kamsah. 2004, Prevalensi dan Faktor yang Berhubungan dengan

Terjadinya Dermatitis Kontak Iritan Kumulatif Tangan pada

Pekerja Kebersihan Lantai di Rumah Sakit X Jakarta, [Tesis].

Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

Jakarta

Girolamo, Nick D, et.al. 2004, „Pathogenesis of pterygia: role of cytokines,

growth factors, and matrix metalloproteinases‟, Progress in Retinal

and Eye Research, [online], vol.23, pp.195–228. Dari:

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1350946204000

126 [ 23 April 2016]

Page 26: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

Gondhowiardjo, D.T. 2006, Pterigium. Panduan Manajemen Klinis

Perdami. CV. Ondo. Jakarta

Greenberg, M. 2008, Teks-Atlas Kedokteran Kedaruratan. Erlangga.

Jakarta

Guyton, A.C. 1996, Buku Ajar Fisiologi Edisi Tujuh. EGC. Jakarta

Handoko, H. 2010, Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia, Edisi

kedua. BPFE UGM. Yogyakarta

Hirst, L.W. 2000, Distribution, risk factors, and epidemiology of

pterigium. Pterigium, Kugler Publications, The Hague, The

Netherlands, pp.15-27. Dari

:https://books.google.co.id/books [ 2 Maret 2016]

Holland, Edward J., Mannis,Mark. J., 2002, Ocular Surface Disease-

Management Surgical Management. Springer Verlag. New York

Ilyas. 2003, Dasar-Dasar Pemeriksaan Mata dan Penyakit Mata Edisi

Pertama. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta

Ilyas, S dan Yulianti. 2014, Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran UI.

Jakarta

Ilyas, Sidarta. 2009, Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta

International Labour Organization. 2013, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Sarana untuk Produktivitas. Pedoman Pelatihan untuk

Manajer dan Pekerja Modul Lima. Jakarta

Iyiade, A.A. and Omotoye, O.J. 2012,‟ Pattern of eye diseases among

welders in a Nigeria community‟, African health sciences, vol.12,

no.2, hal.210-216.

James, B., Chew, C. & Bron, A. 2005, Lecture Notes Oftalmologi, Edisi

Kesembilan. Erlangga. Jakarta.

Jeyaratnam, J dan David, K. 2010, Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja.

EGC. Jakarta.

Karai, I. and Horiguchi, S. 1984, „Pterygium in welders‟, British journal of

ophthalmology, vol.68, no.5, hal.347-349

Kementerian Kesehatan RI. 2011, Penyakit Mata Akibat Kerja. Direktorat

Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga, Jakarta

Page 27: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

Kementerian Kesehatan RI. 2013, Riset Kesehatan Dasar. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.

Khumaidah. 2009, Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Mebel PT. Kota Jati

Furnindo Desa Suwawal Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara,

[Tesis]. Universitas Diponogoro, Semarang.

Khurana, A. K. 2007, Compherensive Ophthmology, Fourth Edition

[online]. Regional Institute of Ophthalmology India, dari:

http://www.grsmu.by/files/file/university/cafedry/oftalmologii/files

/fiy/1.pdf [10 April 2016]

Kumah, D.B. et.al. 2011, „Radiation-related eye diseases among welders

of Suame „magazine‟ in the Kumasi metropolis‟, Journal of

Science and Technology, vol.31, No.1, pp. 37-43

Lee, S.B & Slomovic, A. 2004, „Pterigium–An Update on Current

Concepts and Treatment Modalities‟, Department of

Ophthalmology and Vision Sciences, vol.2.

Maryani,L. & Rizki, M. 2010, Epidemiologi Kesehatan. Graha Ilmu.

Yogyakarta

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2010, Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat

Pelindung Diri. Jakarta.

Moeljosoedarmo, S. 2008, Hygiene Industri. FKUI. Jakarta

Notoatmodjo, S. 2012, Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta

Pajic, B. et.al. 2016,‟ A mathematical approach to human pterygium

shape‟, Clinical Ophthalmology, vol.10, pp.1343–1349

Plog, B.A. & Quinlan, P.J. 2002, Fundamentals of Industrial Hygiene:

fifth Edition [ online]. National Safety Council : United States of

America, dari : http://www.industrialairsolutions.com/fume-

smoke-collectors/fume collection-PDF/NSC-Manual-Industrial-

Hygiene.pdf [ 4 Januari 2016]

Prihantoyo. 2003, Potensi Bahaya Faktor Fisik di tempat Kerja. Makalah

Pelatihan Hiperkes. Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

Yogyakarta.

Page 28: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

Pujiyanti, A. 2004, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Konjungtivitis Pada Pekerja Pengelasan Listrik Di Bengkel Radas

Jaya Semarang. Universitas Diponegoro, Semarang.

Rianti, E., Agus, T. & Rasumawati. 2013, Buku Ajar Epidemiologi dalam

Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta.

Rybczyński, A. and Wolska, A. 2016, „ Selected measurement problems

during the evaluation of occupational exposure to UV radiation

emitted by the welding arc‟, Lighting Conference of the Visegrad

Countries (Lumen), [ online], pp. 1-7. Dari:

http://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/7745535/?part=1. [ 22

juni 2017]

Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismael, Sofyan. 2014, Dasar-dasar

Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-5. Sagung Seto. Jakarta

Sekelj, S. et.al. 2007, „ Ultraviolet light and pterygium‟, Collegium

antropologicum, vol. 31, no.1, pp.45-47.

Siswanto. 2003, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. PT. Bumi Aksara.

Jakarta

Song, YS. et.al. 2005,‟ The involvement of adult stem cells originated

from bone marrow in the pathogenesis of pterygia‟, Yonsei medical

journal, vol.46, no.5, pp.687-692.

Srinivasan, S. and Slomovic, A.R., 2007,‟Eye rubbing causing

conjunctival graft dehiscence following pterygium surgery with

fibrin glue‟, Eye, vol.21, no.6, pp.865-867

Sugiyono. 2014, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Alfabeta. Bandung

Suma‟mur. 1996, Hiegene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Toko

Gunung Agung. Jakarta

Suma'mur. 2009, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).

Sagung Seto. Jakarta

Tana, L. 2006, Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan Katarak pada

Kelompok Pekerja. Puslitbang Pemberantasan Penyakit, Badan

Litbangkes Depkes RI

Tarwaka. 2008, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Manajemen dan

implementasi K3 di tempat kerja. Harapan Press. Surakarta.

Page 29: HUBUNGAN PAPARAN RADIASI SINAR ULTRA VIOLET DENGAN …

Taylor, H.R. 2000, Pterygium [online]. Kugler Publications of SPB

Academic Publishing, dari: https://books.google.co.id/books [ 5

Agustus 2016]

Tenkate, T.D. 1999,‟ Occupational exposure to ultraviolet radiation: a

health risk assessment‟, Reviews on environmental health, [online],

vol.14, no.4, pp.187-210. Dari :

https://www.degruyter.com/view/j/reveh.1999.14.4/reveh.1999.14.

4.187/reveh.1999.14.4.187.xml. [ 1 juli 2017]

Tillman, C. 2007, „Principles of Occupational Health and Hygiene, An

Introduction‟, Association with The Australian Institute of

Occupational Hygienist : Allen & Unwin

Tri, Tedy. 1998, Mengelola Bengkel Las. Lewis Publishers Tokyo. Puspa

Swara. Jakarta

Vatani, J. et.al. 2013, „ Assessment of ultraviolet radiation exposure of

welders working in Shahrud City, Iran „, Journal of Occupational

Health and Epidemiology, vol.2, no.4, pp.183-187.

Vaughan , A. 2009, Oftalmologi Umum Edisi ke -17. EGC. Jakarta

Vaughan, DG. et.al. 2000, Konjungtiva dalam Oftalmologi umum. Edisi

14. Widya Medika. Jakarta

Waller, S.G. & Adamis, A.P. 2004, Chapter 35 Pterygium [online].

Duane‟s Clinical Ophthalmology, dari:

http://www.oculist.net/downaton502/prof/ebook/duanes/pages/v6/v

6c035.html [ 4 Maret 2016]

Widharto, S. 2006, Petunjuk Kerja Las. Pradnya Paramita. Jakarta

Wlodarczyk, J. 2001,‟ Pterygium in Australia: a cost of illness study ‟,

Clinical & experimental ophthalmology, vol. 29, no.6, pp.370-375.

Yu, J.M. et.al. 2016, ‟ Prevalence and risk factors of lens opacities in rural

populations living at two different altitudes in China‟, Int J

Ophthalmol, vol.9, no.4, pp. 610-616

Zaki, A. et.al. 2011, „ Management of Recurrent Pterygia‟, Journal of

American Science , [online], vol.7, no.1, pp.230-234. Dari :

http://www.jofamericanscience.org. [ 5 Mei 2017].