HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN...

173
HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 MAUMERE Studi Kasus : Pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: Maria Oktavianti Nona Leny NIM : 141334007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN

KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA

SMA NEGERI 1 MAUMERE

Studi Kasus : Pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

Maria Oktavianti Nona Leny

NIM : 141334007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

i

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA

DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KEJUJURAN

BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MAUMERE

Studi Kasus : Pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

Maria Oktavianti Nona Leny

NIM : 141334007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

iv

PERSEMBAHAN

Seandainya layak kupersembahkan untuk mereka yang senantiasa

ada dihati, yang telah memberikan doa dan restu, semangat serta

bantuan dalam berbagai bentuk sehingga skripsi ini memberikan

kebanggaan bagi diriku dan bagi mereka semua, yaitu :

“Kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria karena atas segalah cinta kasih,berkat,

dan anugerah Nya aku bisa menjadi seperti ini”

1. Kepada Bapakku Laurensius Lopis dan Mamaku Lanselina Lering

tercinta yang dengan tulus memberikan kasih sayang dan doa restunya,aku bisa

menjadi seperti ini

2. Kepada adikku Faustina Melindah yang selalu memberikan doa ,dukungan,

serta semangat bagiku

3. Kepada keluarga besar Hubin dan Baomekot yang selalu mendukungku

4. Kepada seorang yang kusayangi Marselona Jie yang selalu membantuku,

memberi dukungan, semangat dan doa untukku

5. Buat diriku yang satu-satunya orang yang akan terus berhubungan dengan

seluruh hidpukku.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku :

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

v

MOTTO

Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya,

dan bekerja untuk (kepentingan) akhiratmu, seolah-olah engkau akan mati besok

pagi

As you sow, so will you reap!

Kesempatan sering datang menyamar sebagai kesulitan, makin besar

kesulitan semakin besar pula kesempatan

‘’Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur’’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA

DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KEJUJURAN BELAJAR

SISWA DI SMA NEGERI 1 MAUMERE

Maria Oktavianti Nona Leny

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kondisi ekonomi orang tua

dengan kemandirian belajar siswa; (2) hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran

belajar siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere,

yang berjumlah 1200 siswa. Sampel yang berjumlah 300 diambil dengan teknik propotional

random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan

analisis korelasi sperman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi

orang tua dengan kemandirian belajar siswa (r = -0,037 dan sig.(2-tailed) = 0,523); (2) tidak

ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa (r = -0,096

dan sig.(2-tailed) = 0,096).

Kata kunci: Kondisi Ekonomi, Kemandirian Belajar, Kejujuran Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

ix

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENTS’ ECONOMY CONDITION

AND STUDENT LEARNING INDEPENDENCE

AND STUDENT LEARNING HONESTY

IN SMA NEGERI 1 MAUMERE

Maria Oktavianti Nona Leny

Sanata Dharma University

2018

The objectives of this research are to know about the relationship between: (1)

parents’ economy condition and student learning independence; (2) parent’s economy

condition and honesty of student learning.

The population of this research were 1200 students of the tenth grade and the eleventh

stundents grade of SMA Negeri Maumere. The samples were 300 taken by propotional

random sampling technique. Data were collected by using questionnaire and analyzed by

sperman correlation analysis.

The results of this research show that: (1) there is no relationship between the

economic condition of the parents and the students' learning independence (r = -0.037 and

sig. (2-tailed) = 0,523); (2) there is no relationship between the economic condition of the

parents and student's learning honesty (r = -0.096 and sig. (2-tailed) = 0,096).

Keywords: Economic Condition, Learning Independence, Learning Honesty

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan

Kemandirian Belajar Siswa dan Kejujuran Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Maumere”

Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar sarjana.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat,

doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si selaku dosen pembimbing saya, yang

dengan setia dan sabar dalam membimbing dan mengajarkan saya dalam

penulisan skripsi ini.

5. Dosen penguji yang dengan ketulusan hati dan kesediaan waktu dapat

memberikan saya ujian skripsi sehingga dapat terlaksana dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

xi

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan bimbingan

selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Johanes Jonas Teta, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Maumere yang

telah memberikan ijin untuk penelitian.

8. Kedua Orang Tuaku Bapak Laurensius Lopis dan Mama Lanselina Lering tercinta

yang tidak pernah lelah memberikan doa restu, kasih sayang, perhatian, dukungan

baik moril maupun materiil, serta semangat kepada penulis.

9. Adikku satu-satunya yang selalu mengerti, memberikan doa, semangat untukku

dalam mengerjakan skripsi dengan berbagai cara.

10. Teruntuk pamanku dan tanteku, Germanus Goleng dan Teodora Timu, yang telah

mendukungku, dan membantuku.

11. Marselona Jie yang selalu mendukung aku, selalu memberi semangat, motivasi,

memberikan doa dan selalu bersedia membantuku dengan segalah cara.

12. Keluarga besarku Hubin dan Baomekot terimakasih atas dukungan yang diberikan

untukku, semangat, dan setia memberikan doa untukku terima kasih.

13. Semua sahabat-sahabtku yang telah mendukung dengan berbagai cara dan selalu

memberikan semangat untukku terima kasih.

14. Teman-teman dalam kelompok skripsi yang dari awal bersama-sama saling

berbagi dan memberi dukungan.

15. Teman – teman Pendidikan Akuntansi 2014 yang tidak dapat aku sebutkan satu

persatu yang selalu memberikan motivasi, dukungan, semangat, canda dan tawa.

16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu yang telah membantu

penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO............................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................... vii

ABSTRAK............................................................................................................................ viii

ABSTRACT............................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... x

DAFTAR ISI........................................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL................................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6

C. Batasan Masalah ........................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian........................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian......................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI................................................................................... 8

A. Tinjauan Teoritis............................................................................ 8

1. Kondisi Ekonomi Orang Tua.................................................. 8

2. Pendidikan Karakter................................................................ 10

3. Kemandirian............................................................................ 13

4. Kejujuran................................................................................. 20

5. Belajar..................................................................................... 26

B. Kerangka Berpikir.......................................................................... 27

C. Hipotesis......................................................................................... 29

D. Paradigma Penelitian...................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 31

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

xiv

C. Subjek dan Objek Penelitian......................................................... 32

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel......................... 32

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya....................................... 36

F. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen..................................... 40

G. Teknik Pengujian Instrumen......................................................... 47

H. Teknik Analisi Data..................................................................... 55

BAB IV GAMBARAN UMUM........................................................................ 71

A. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Maumere..................................... 71

B. Periodisasi Kepemimpinan............................................................ 71

C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Maumere......................................... 72

D. Identitas Sekolah............................................................................ 73

E. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Maumere............................... 76

F. Organisasi Siswa Intra Sekolah.................................................... 77

G. Program Umum............................................................................. 80

H. Program Unggulan SMA Negeri 1 Maumere............................... 85

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................... 86

A. Deskripsi Data............................................................................... 86

B. Analisis Data................................................................................. 92

C. Pembahasan................................................................................... 95

BAB VI PENUTUP.......................................................................................... 104

A. Kesimpulan.................................................................................. 104

B. Saran............................................................................................ 104

C. Keterbatasan................................................................................ 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

xv

DFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Data Populasi Siswa di SMA Negeri 1 Maumere............................................. 33

Tabel 3.2 Kelas dan Jumlah Responden........................................................................... 35

Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban................................................................................... 41

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kondisi Ekonomi Orangtua.............................................................. 42

Tabel 3.5 Skor Alternatif Jawaban (favorable)................................................................ 43

Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban (unfavorable)........................................................... 44

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar....................................................... 44

Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Kejujuran Belajar............................................................ 46

Tabel 3.9 Taraf Signifikansi............................................................................................ 49

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kemandirian Belajar Siswa................. 50

Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kemandirian Belajar Siswa...... 51

Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kejujuran Belajar Siswa..................... 52

Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kejujuran Belajar Siswa.......... 53

Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian........................................ 55

Tabel 3.15 Nilai Persentil PAP Tipe II........................................................................... 56

Tabel 3.16 Frekuensi dan Interpretasi Kondisi Ekonomi Orangtua............................... 58

Tabel 3.17 Kecenderungan Variabel Kondisi Ekonomi Orantua.................................. 59

Tabel 3.18 Frekuensi dan Interpretasi Kemandirian Belajar Siswa.............................. 61

Tabel 3.19 Kecenderungan Variabel Kemandirian Belajar Siswa................................ 63

Tabel 3.20 Frekuensi dan Interpretasi Kejujuran Belajar Siswa................................... 64

Tabel 3.21 Kecenderungan Variabel Kejujuran Belajar Siswa..................................... 66

Tabel 3.22 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Dukungan........................................ 69

Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maumere....................................... 71

Tabel 4.2 Pelaksana Tugas SMA Negeri 1 Maumere.................................................. 72

Tabel 4.3 Program Kerja Jangka Menengh SMA Negeri 1 Maumere......................... 80

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Berdasarkan Kelas dan Jurusan...................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

xvi

Tabel 5.2 Frekuensi dan Interpretasi Kecenderungan Variabel Kondisi

Ekonomi Oragtua........................................................................................ 87

Tabel 5.3 Frekuensi dan Interpretasi Kecenderungan Variabel Kemandirian

Belajar Siswa.............................................................................................. 89

Tabel 5.4 Frekuensi dan Interpretasi Kecenderungan Variabel Kejujuran

Belajar Siswa............................................................................................. 91

Tabel 5.5 Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orangtua dengan

Kemandirian Belajar Siswa...................................................................... 93

Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orangtua dengan

Kejujuran Belajar Siswa............................................................................. 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Histogram Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Variabel

Kondisi Ekonomi Orangtua................................................................... 59

Gambar 3.2 Histogram Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Variabel

Kemandirian Belajar Siswa.................................................................... 62

Gambar 3.3 Histogram Distribui Frekuensi dan Interpretasi Variabel

Kejujuran Belajar Siswa......................................................................... 65

Gambar 5.1 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Kondisi

Ekonomi Orangtua.................................................................................. 88

Gambar 5.2 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Kemandirian

Belajar Siswa......................................................................................... 90

Gambar 5.3 Pie Chary Distribusi Kecenderungan Variabel Kejujuran

Belajar Siswa......................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuisioner Penelitian

Lampiran II Data Uji Validitas dan Reliabilitas Dari Responden di SMA BOPKRI

Banguntapan

Lampiran III Data Penelitian dari Masing-Masing Responden di SMA

Negeri 1 Maumere

Lampiran IV Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran V Daftar r Tabel

Lampiran VI Hasil Uji Korelasi Sperman

Lampiran VII Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol

Lampiran VIII Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Kesbangpol

Lampiran IX Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMA Negeri 1 Maumere

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan karakter merupakan sebuah istilah yang semakin hari semakin

mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini.Terlebih dengan

dirasakannya berbagai ketimpangan hasil pendidikan dilihat dari perilaku lulusan

pendidikan formal saat ini, semisal korupsi, perkembangan seks bebas pada kalangan

remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, dan perampokan oleh pelajar (Kesuma, 2011:

4). Pendidikan karakter itu sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang baru bagi

masyarakat Indonesia. Bahkan awal kemerdekaan, masa orde baru, masa orde lama, dan

kini orde reformasi telah banyak langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam rangka

pendidikan karakter dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda. Pelaksanaan

pendidikan karakter kepada guru agama saja sudah menjadi jaminan pendidikan karakter

tidak akan berhasil. Maka wajar saat ini pendidikan karakter belum menunjukkan hasil

yang optimal (Gunawan, 2012 : iii).

Semua perilaku negatif masyarakat Indonesia baik yang terjadi kalangan pelajar ataupun

mahasiswa maupun kalangan yang lainnya, jelas ini menunjukkan kerapuhan karakter

yang cukup parah yang salah satunya lembaga pendidikan. Dalam pelaksanaan

pendidikan karakter tidaklah hanya diserahkan kepada guru agama saja, karena dalam

pelaksanaan pendidikan harus dipikul oleh semua pihak, temasuk kepala sekolah, para

guru, staf tata usaha, tukang sapu, penjaga kantin, dan bahkan orang tua di rumah. Untuk

mewujudkan siswa yang berkarakter, diperlukan upaya yang tepat melalui pendidikan

karena, pendidikan mempunyai peranan penting dan sentral dalam menanamkan,

mentransformasikan, dan menumbuhkembangkan karakter positif siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

2

serta mengubah watak siswa yang tidak baik menjadi baik. Dunia pendidikan diharapkan

sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi pembangunan karakter sehingga anggota

masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis

dan demokratis dengan tetap memperhatikan norma-norma di masyarakat yang telah

menjadi kesepakatan bersama.

Pemerintah mengembangkan pendidikan di Indonesia melalui sistem kurikulum.

Berkaitan dengan dirasakan semakin mendesaknya implementasi pendidikan karakter di

Indonesia tersebut, Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian

Pendidikan Nasional dalam publikasinya berjudul Pedoman Pelaksanaan Pendidikan

Karakter (2011) menyatakan bahwa pendidikan karakter pada intinya bertujuan

membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,

bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

pengetahuan, dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Dalam publikasi Pusat Kurikulum tersebut dinyatakan bahwa pendidikan

karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik,

dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;

(3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Dalam

kaitan itu telah diidentifikasi sejumlah nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil

kajian empirik Pusat Kurikulum. Nilai-nilai yang bersumber dari agama, Pancasila,

budaya, dan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah: (1) Religius, (2) Jujur, (3)

Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreativitas, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9)

Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai

Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

3

Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab. Selanjutnya dalam

implementasinya di satuan Pendidikan, Pusat Kurikulum menyarankan agar dimulai dari

nilai esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan sesuai kondisi masing-masing

sekolah, misalnya bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan, dan santun.

Pendidikan karakter menjadi penting karena semakin menurun etika dan moral

siswa juga semakin marak penyimpangan serta kenakalan pelajar, seperti perbuatan

mencontek saat ujian, malas, membolos jam pelajaran, dan bullying di sekolah.

Implementasi pendidikan karakter juga sangat penting untuk di evaluasi secara

berkelanjutan agar selalu dapat diketahui proses dan hasilnya.

Dewasa ini, pendidikan karakter menjadi krusial di era globalisasi. Pasalnya, para

orangtua dan sekolah dihadapkan pada kondisi sosial yang selalu bergerak melalui logika

dan selera pasar. Karena itu, pendidikan karakter yang hendak diarahkan bangsa ini harus

kembali pada nilai-nilai keadaban dalam Pancasila. Menurut Syarif Hidayatullah, guru

besar Universitas Islam Negeri (UIN) dan Komarudin Hidayat, pola asuh anak yang

sebelumnya masih dikontrol kuat oleh lingkungan keluarga, masyarakat, dan budaya

yang homogen, kini telah bergeser. Masyarakat, saat ini terpapar simbol-simbol yang

tidak mewakili realitas sejati, tetapi justru dianggap sebagai kenyataan. Sebagai contoh,

kasus seorang siswi di Medan, Sumatera Utara, yang belum mempunyai surat ijin

mengemudi (SIM) tidak terima ditilang oleh seorang polisi dan membawa jabatan

kerabatnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang mempunyai status sosial lebih

tinggi maka orang tersebut mempunyai kewenangan lebih besar. Selain itu padahal,

sudah seharusnya semua orang mendapat perlakuan hukum yang sama terlepas dari status

sosialnya. Juga, kasus yang belakangan marak terjadi dalam dunia pendidikan, salah

satunya adalah perundungan terhadap mahasiswa di salah satu universitas swasta di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

4

Jakarta yang dilakukan oleh mahasiswa lainnya. Salah satu mahasiswa yang menjadi

pelaku perundungan tersebut adalah ketua kelas.

Peneliti melakukan kegiatan penelitian di salah satu SMA Negeri karena peneliti

merasa latar belakang khususnya kondisi ekonomi orang tua siswa tentunya tidak

homogen, akan tetapi memiliki kondisi ekonomi yang bermacam-macam yakni kondisi

ekonomi yang tinggi maupun rendah.

Selain itu berdasarkan fakta, di sekolah negeri maupun swasta yang ada telah

ditemukan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa yang nota benenya

orang tua siswa tersebut adalah orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi,

misalnya: jabatan pemerintahan, pemilik yayasan, donatur, dsb. Beberapa perilaku

menyimpang lainnya seperti membolos, keluar masuk pada saat jam pelajaran tanpa ijin,

dan tidak menaati peraturan yang berlaku.

Gejala saat ini yang cenderung memandang karakter seorang berdasarkan kondisi

ekonomi dan konsumsi barang. Kecenderungan itu, lanjutnya bisa berdampak buruk bagi

pendidikan karakter karena identitas dibentuk mengikuti logika pasar. Guru dan

pimpinan sekolah perlu memiliki perspektif tentang budaya. Budaya harus dipandang

sebagai cara pikir dan kemampuan mengolah nilai-nilai karakter. Berkaitan dengan

pendidikan karakter tentunya setiap sekolah menanamkan nilai-nilai karakter pada

siswanya. Sistem pendidikan karakter perlu menyesuaikan dengan konteks sosial,

budaya, sejarah, dan lingkungan lokal agar tepat sasaran.

Berdasarkan observasi awal, ketika peneliti sedang berada di SMA Negeri 1

Maumere peneliti melihat keadaan siswa di SMA tersebut. Dimana siswa yang dirasa

kurang memiliki kemandirian dalam belajar, ini terlihat ketika dalam mengikuti proses

belajar mengajar bersikap pasif, tidak berani bertanya apabila menghadapi kesulitan,

dalam ulangan mempunyai kesukaan untuk mencontoh pekerjaan teman atau mencontek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

5

dari lembaran-lembaran yang telah dipersiapkan dari rumah dan kurang berfikir kritis.

Namun disisi lain ada pula siswa yang pada saat di kelas selalu berusaha untuk

memperoleh nilai yang bagus baik saat diskusi, presentasi,mengerjakan tugas maupun

ulangan dengan kemampuannya sendiri. Selain itu kondisi siswa dimana ada beberapa

siswa yang dianggap mempunyai kemandirian yang rendah dimana setiap ada ulangan

siswa-siswa ini sering mencontek dan tidak aktif didalam kelas, namun ada pula siswa-

siswa yang mempunyai sikap mandiri dan aktif didalam kelas, ini bisa dilihat ketika

pelajaran dan ulangan siswa-siswa ini tidak pernah mencontek, karena apabila sesorang

mempunyai sikap mandiri akan secara otomatis mempunyai rasa percaya dengan

kemampuannya sendiri. Hal ini menurut narasumber dikarenakan banyaknya siswa yang

dirasa kurang rajin belajar dan masih banyak pula siswa yang mencontek dan

mengandalkan kemampuan temannya yang belum entu hasilnya bagus pula, dan ini

disebabkan oleh tuntutan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Hal ini dikarenakan

banyaknya siswa yang dirasa kurang rajin belajar dan masih banyak pula siswa yang

mencontek dan mengandalkan kemampuan temannya yang belum tentu hasilnya bagus

pula, dan ini disebabkan oleh tuntutan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Selain itu,

hal seperti ini juga berpengaruh terhadap kejujuran seorang siswa. Dimana siswa tersebut

karena kurang mandiri maka ia mulai berperilaku tidak jujur seperti kasus diatas. Hal ini

yang menjadi peran utama yakni orangtua, dimana pada umumnya orangtua yang berlata

belakang kondisi ekonomi tinggi maupun kondisi ekonomi rendah akan berpengaruh dan

mempunyai hubungan dengan aktivitas atau sikap anak mereka.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:

Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa dan

Kejujuran Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Maumere.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dirumuskan masalah

penelitian, yaitu:

1. Apakah ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar

siswa di SMA Negeri 1 Maumere ?

2. Apakah ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar

siswa di SMA Negeri 1 Maumere ?

C. Batasan Masalah

Dalam pola pikir pendidikan karakter, seluruh sekolah harus meningkatkan

pendidikan karakter pada siswa, Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan kondisi ekonomi orang tua terhadap kemandirian belajar dan kejujuran belajar

siswa SMA Negeri 1 Maumere.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar siswa di

SMA Negeri 1 Maumere.

2. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa di SMA

Negeri 1 Maumere.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

7

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat penelitian ini meliputi:

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru dalam

meningkatkan pendidikan karakter pada siswa.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sekolah mengenai

pendidikan karakter yang ditekankan oleh pemerintah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para peneliti

selanjutnya terkait hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan pendidikan

karakter. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dalam

bentuk penelitian tindakan maupun penelitian pengembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis

1. Kondisi Ekonomi Orang Tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu merupakan

hasil dari sebuah perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang

tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing

anakanaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap

dalam kehidupan bermasyarakat.

Orang tua terdiri dari orang yang mempunyai ikatan darah, perkawinan yaitu

ayah, ibu dan anak”. Untuk itu orang tua harus mempunyai cara-cara untuk memacu

kreativitas pendidikan anak diantaranya, yaitu: orang tua harus dapat mengatur suasana

emosional dalam keluarga agar dapat merangsang anak untuk belajar dan

mengembangkan kemampuan kecerdasannya yang sedang tumbuh. Pola hubungan

antara orang tua dengan anak akan mempunyai pengaruh terhadap proses penyesuaian

diri anak-anak antara lain: (1) menerima (acceptance), yaitu situasi hubungan dimana

orang tua menerima anaknya dengan baik. Sikap penerimaan ini dapat menimbulkan

suasana hangat dan rasa aman bagi anak; (2) menghukum

dan disiplin berlebihan, dalam pola hubungan ini, orang tua dengan anak bersifat keras.

Disiplin yang ditanamkan orang tua terlalu kaku; (3) memanjakan dan melindungi anak

secara berlebihan; (4) penolakan, yaitu pola hubungan di mana orang tua menolak

kehadiran anaknya”. Adanya sikap penolakan ini dapat menimbulkan hambatan bagi

anak tersebut dalam berprestasi. Kondisi sosial ekonomi dari tiap-tiap orang tua dalam

keluarga berbeda satu sama lain. Hal ini ditentukan oleh keadaan di dalam keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

9

tersebut (misalnya; jumlah anggota keluarga, komunikasi yang terjalin di dalam

keluarga, perhatian dari orang tua terhadap anak, dan hubungan keluarga dengan

masyarakat sekitar). Dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, orang tua akan terlibat dengan masalah ekonomi. Dapat dan

tidaknya orang tua memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tergantung pada kondisi

ekonomi yang ada di dalam keluarganya. Hal ini memberikan pengertian bahwa

manusia saling berhubungan satu dengan lainnya (makhluk sosial) yang merupakan

bagian dari masyarakat dan mempunyai arti serta peranan dalam kehidupan ekonomi.

Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usahausaha yang dilakukan

oleh manusia untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup yang tidak

terbatas dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas guna mencapai

kemakmuran”. Kondisi ekonomi orang tua adalah Kenyataan yang terlihat atau

terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan orang tua

dalam memenuhi kebutuhannya. Dari pengertian tersebut di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa permasalahan ekonomi keluarga yang utama adalah usaha keluarga

untuk dapat memenuhi kebutuhan, sehingga dapat mencapai kemakmuran. Kebutuhan

yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Pemenuhan tersebut

harus dilakukan dalam keadaan sumber-sumber yang dimiliki terbatas dihadapkan

dengan kebutuhan yang alternatif. Kondisi ekonomi orang tua dalam kehidupan sehari-

hari tergantung pada dua hal yang saling berhubungan yaitu adanya kebutuhan keluarga

yang tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya dan jumlah sumber-sumber yang

dimiliki untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat ekonomi keluarga tergantung

juga dari jenis pekerjaan orang tua dan penghasilan yang diterima oleh keluarga.

Seseorang yang berprofesi sebagai dokter akan memiliki penghasilan yang berbeda

dengan seseorang yang bekerja sebagai buruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

10

Dengan kondisi ekonomi yang serba cukup, segala keperluan mengenai

pendidikan anaknya juga akan dapat tercukupi seperti: penyediaan sarana dan prasarana

belajar, pembayaran biaya pendidikan dan tercukupinya berbagai kegiatan yang

menunjang pendidikan seperti kursus dan les tambahan. Ada beberapa faktor yang

dapat menentukan tinggi rendahnya kondisi ekonomi orang tua di masyarakat,

diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi

lingkungan tempat tinggal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas

kelompok dari komunitasnya.

2. Pendidikan Karakter

Dikutip dari buku “Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter” (Barnawi

& M. Arifin,2014:22) pendidikan karakter merupakan pendidikan ihwal karakter, atau

pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga ranah cipta, rasa, dan karsa.

Berikut adalah makna pendidikan karakter.

a. Dalam http://www.character.org/, pendidikan karakter adalah, “Character

education is an educational movement the supports the social, emotional

and ethical development of student (pendidikan karakter merupakan

pendidikan yang mendukung perkembangan sosial, emosional dan etis

siswa).” Merujuk pada definisi di atas, pendidikan karakter pada prinsipnya

adalah upaya untuk menumbuhkan kepekaan dan tanggungjawab sosial,

membangun kecerdasan emosional, dan mewujudkan siswa yang memiliki

etika tinggi. Sedari kecil, orangtua kita telah melaksanakan pendidikan

karakter (yang waktu itu belum dilabelisasi sebagai penanaman karakter)

yang menyangkut pendidikan sosial, emosional, dan etika. Dengan melatih

anaknya yang masih kecil untuk berbagi ketika makan atau bermain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

11

orangtua telah menanamkan pendidikan karakter sejak dini. Begitu juga

dukungan atau pujian anak ketika bangun dari terjatuh adalah penguatan

karakter anak. Anak dilatih untuk ke kamar kecil ketika mau buang air juga

merupakan pendidikan karakter yang berkaitan dengan etika. Masih dari

situs yang sama, dinyatakan, “Character education teacher students how to

be their best selves and how to do their best work while also facilitating

positive school culture and climate transformation (pendidikan karakter

mengajarkan siswa bagaimana menjadi diri mereka terbaik dan bagaimana

mereka melakukan pekerjaan terbaik serta memfasilitasi budaya sekolah

yang positif dan transformasi iklim sekolah yang kondusif).”

b. Dalam http://www.en.wikipedia.org/wiki/Character_education dinyatakan,

“Character education is an umbrella term lovely used to describe the

teaching of children in a manner that will help them develop variously as

moral, civic, good, mannered, behaved, non-bullying, healthy, critical,

succesfull, traditional, compliant and/ or socially acceptable beings

(pendidikan karakter merupakan terminologi yang mendeskrisikan suatu

bentuk pembelajaran kepada anak-anak makna dan pengembangan atas

moral, hukum, baik, santun, berperilaku, non-bullying, sehat, kritis, sukses,

menghargai tradisi, dan kesadaran diri sebagai makhluk sosial)”.

c. Departemen Pendidikan Amerika Serikat mendefinisikan pendidikan

karakter sebagai proses belajar yang memungkinkan siswa dan orang

dewasa untuk memahami, peduli, dan bertindak pada nilai-nilai etika inti,

seperti rasa hormat, keadilan, kebajikan warga negara yang baik, dan

bertanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

12

d. Megawangi (Dharma Kesuma, 2011) mendefinisikan pendidikan karakter

sebagai sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil

keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-

hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada

lingkungannya.

e. Syaiful Anam (dalam www.slideshare.net/guispung/pendidikan-karakter)

mendefinisikan pendidikan karakter sebagai proses internalisasi budaya ke

dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan

masyarakat beradab. Pendidikan bukan merupakan transfer ilmu

pengetahuan saja, melainkan lebih luas lagi, yakni sebagai sarana

pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturalisasi dan sosialisasi). Anak

harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar

kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga

hal paling mendasar, yaitu (1) afektif yang tercermin pada kualitas

keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, termasuk budi pekerti luhur serta

kepribadian pungguk, dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin

pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan

mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; (3)

psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan

keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestesis.

f. Dirjen dikti (dalam www.kompertis8.org/.../pendididkan%20Karakter)

menyatakan“pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai,

pendidikan budi pekerti, penididikan moral, pendidikan watak, yang

bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

13

keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan

menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.”

3. Kemandirian

a. Pengrtian Kemandirian

Dalam keluarga, kemandirian (self-reliance) adalah sifat yang harus

dibentuk oleh orang tua dalam membangun kepribadian anak-anak mereka. Anak

yang mandiri adalah anak yang kreatif, independen, kompeten, dan spontan.

Dengan ini tampak bahwa sifat-sifat itu pun ada pada anak yang percaya diri (self-

confidence). Namun, ada hal yang membedakannya. Mandiri mempunyai konsep

yang lebih luas daripada percaya diri. Sementara percaya diri itu berhubungan

dengan kemampuan-kemampuan dan sifat-sifat spesifik yang orang dapat punyai,

mandiri itu merujuk pada percaya diri yang orang punyai dalam sumber-sumber

yang ada pada dirinya untuk berhadapan dengan situasi apa saja.

Dengan demikian, orang yang mandiri adalah orang yang cukup-diri (self-

sufficient). Yaitu orang yang mampu berfikir dan berfungsi secara independen,

tidak perlu bantuan orang lain, tidak menolak risiko dan bisa memecahkan

masalah, bukan hanya khawatir tentang masalah-masalah yang dihadapinya.

Orang seperti itu akan percaya pada keputusannya sendiri, jarang membutuhkan

orang lain. Orang yang mandiri dapat menguasai kehidupannya sendiri dan dapat

menangani apa saja dari kehidupan ini yang ia hadapi.

Selanjutnya, orang mandiri itu itu bukan saja bisa memenuhi kebutuhan

dirinya sendiri. Ia pun dapat memenuhi kepentingan keluarganya, seperti

kebutuhan anak-anaknya, istirnya dan anggota keluarga lainnya. Termasuk dalam

keperluan-keperluan itu ialah seperti memberikan didikan, memasukkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

14

sekolah, memberikan pengobatan dan pendeknya semua yang diperlukan dalam

kehidupan secara mutlak.

Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan dan

mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya serta untuk menjalin

hubungan yang suportif dengan orang lain (Steinberg, 2002). Menurut Shaffer

(2002), kemandirian sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dan

menjadikan dirinya sumber kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada

orang lain. Beberapa ahli menyatakan bahwa untuk mencapai kemandirian berarti

membebaskan diri dari ikatan orang tua agar dapat mengembangkan identitas

dirinya. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kemandirian adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan

sendiri dan untuk bertanggung jawab atas tindakan tersebut, kemampuan untuk

membuat keputusan dan mengatur hidupnya sendiri tanpa ketergantungan

berlebihan dengan orang tua, serta kemampuan untuk tetap menjaga hubungan

yang suportif dengan orang lain.

b. Perilaku untuk Selalu Mandiri

Kemandirian mencakup perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi

hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri, dan dapat melakukan

sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Jadi, kemandirian bisa diartikan sebagai

suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi

kebaikan diri sendiri, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi

masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-

tugasnya, serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.

Kemandirian meliputi empat aspek, yaitu antara lain sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

15

1) Emosi, yang ditunjukan melalui kemampuan untuk mengendalikan emosi dan

tidak tergantungnya kebutuhan emosi pada orang tua.

2) Ekonomi, yang ditunjukan melalui kemampuan untuk mengatur ekonomi dan

tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.

3) Intelektual, yang ditunjukan melalui kemampuan untuk mengatasi masalah yang

dihadapinya sendiri.

4) Sosial, yang ditunjukkan melalui kemampuan untuk berinteraksi dengan orang

lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi orang lain.

Orang yang mandiri dalam kehidupan masyarakat biasanya disebut wirausaha.

Untuk menjadi wirausaha, kita perlu mempersiapkan diri. Siswa mandiri dapat

belajar sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Siswa mandiri bisa

mengembangkan cara berpikir positif dan memandang masa depan dengan optimis.

Siswa mandiri biasanya memiliki pengetahuan , menguasai keterampilan, serta

memiliki kehendak yang kuat. Pengetahuan adalah paradigma teoritis untuk

memahami apa yang harus dilakukan dan mengapa harus melakukannya;

keterampilan adalah bagaimana melakukannya; serta kehendak yang kuat

merupakan kemampuan untuk melakukannya.

Kemandirian tentu saja berbeda dengan sikap mental egois yang

mengutamakan kepentingan diri sendiri dan tidak memperdulikan kepentingan

sesama. Kemandirian disini berarti kita tidak menguntungkan diri kepada orang

lain dalam proses mengenal menerima dan mengembangkan diri. Kita menjadi

indepen bukan endependen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

16

c. Tingkat dan Karakteristik Kemandirian

Sebagai suatu dimensi psikologis yang kompleks, kemandirian dalam

perkembangannya memiliki tingkatan-tingkatan. Perkembangan kemandirian

seseorang juga berlangsung secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan

kemandirian tersebut. Dengan menggunakan prespektif tingkatan-tingkatan

kemandirian berdasarkan penelitian yang mendalam yang dilakukan oleh

Sunaryo Kartadinata (1988) menunjukkan bahwa tingkatan kemandirian remaja

pada umumnya bervariasi dan menyebar pada tingkat sadar diri, saksama,

individualistik, dan mandiri. Kecenderungan bervariasi mengisyaratkan bahwa

proses pengambilan keputusan pada remaja belum sepenuhnya dilakukan secara

mandiri.

Remaja yang berada dalam tingkat mandiri menyadarai bahwa sikap

ketergantungan merupakan masalah emosional yang akan semakin berkembang

dalam dirinya karena memahami bahwa dirinya tidak mampu bersikap realistis.

Remaja yang mandiri bukan saja sadar akan berbagai alternatif yang dapat dipilih

secara saksama dan dialami sendiri, tetapi juga mampu bersikap realistis dan

memecahkan konflik internal secara objektif dengan tetap saling bergantung

dengan orang lain.

Jika temuan penelitian pada umumnya menunjukkan bahwa tingkat

kemandirian remaja menyebar pada tingkat sadar diri, saksama, individualistis

dan mandiri, semua ini dapat ditafsirkan secara rinci pada masing-masing

tingkatan sebagai berikut.

1) Tingkat sadar diri

Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

17

a) Cenderung mampu berpikir alternatif.

b) Melihat berbagai kemungkinan dan situasi.

c) Peduli akan pengambilan manfaat dari situasi yang ada.

d) Berorientasi pada pemecahan masalah.

e) Memikirkan cara mengarungi hidup.

f) Berupaya menyesuaikan diri terhadap situasi dan peranan.

2) Tingkat Saksama

Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai

berikut.

a) Cenderung bertindak atas dasar nilai internal.

b) Melihat dirinya sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan.

c) Melihat keragaman emosi, motif, dan prespektif diri sendiri dan

orang lain.

d) Sadar akan tanggungjawab.

e) Mampu melakukan kritik dan penilaian diri.

f) Peeduli akan hubungan mutualistik.

g) Berorientasi pada tujuan jangka panjang.

3) Tingkat Individualistis

Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai

berikut.

a) Memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan individualitas.

b) Kesadaran akan konflik emosionalitas antara kemandirian dan

ketergantungan.

c) Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain.

d) Sadar akan eksistensi perbedaan individual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

18

e) Bersikap toleran terhadap perkembangan.

f) Mampu membedakan kehidupan dalam dirinya dengan kehidupan

luar dirinya.

4) Tingkat Mandiri

Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai

berikut.

a) Telah memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan.

b) Bersikap objektif

c) Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan.

d) Ada keberanian untuk menyelesaikan konflik dalam diri.

e) Menghargai kemandirian orang lain.

f) Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain.

g) Mampu mengekspresikan perasaannya dengan penuh keyakinan

dan keceriaan.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Ada sejumlah faktor yang sering disebut sebagai korelat bagi perkembangan

kemandirian, yaitu sebagai berikut:

1) Gen atau keturunan orangtua.

Orangtua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak

yang memiliki kemandirian juga. Namun, faktor keturunan ini masih menjadi

perdebatan karena ada yang berpendapat bahwa sesungguhnya bukan sifat

kemandirian orangtuanya itu menurunkan kepada anaknya, melainkan sifat

orangtuanya muncul berdasarkan cara orangtua mendidik anaknya.

2) Pola Asuh Orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

19

Cara orangtua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi

perkembangan kemandirian anak remajanya. Orangtua yang terlalu banyak

melarang atau mengeluarkan kata-kata “jangan” kepada anak tanpa disertai

dengan penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan

kemandirian anak. Sebaliknya orangtua yang menciptakan suasana aman dalam

interaksi keluarganya akan dapat mendorong kelancaran perkembangan anak.

Demikian juga orangtua yang cenderung membanding-bandingkan anak yang

satu dengan yang lainnuya juga akan berpengaruh kurang baik terhadap

perkembangan kemandirian anak.

3) Sistem Pendidikan di Sekolah

Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi

pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi akan

menghambat perkembangan kemandirian remaja. Demikian juga, proses

pendidikan yang banyak menekankan pentingnya pemberian sanksi atau

hukuman (punishment) juga dapat menghambat perkembangan kemandirian

remaja. Sebaliknya, proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya

penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward, dan penciptaan

kompetisi positif akan memperlancar perekembanagan kemandirian.

4) Sistem kehidupan di masyarakat.

Sistem kehidupan di masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki

struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai

manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat

kelancaran perkembangan kemandirian remaja. Sebaliknya, lingkungan

masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

20

berbagainkegiatan, dan tidak terlaku hierarkis akan merangsang dan

mendorong perkembangan kemandirian remaja.

e. Upaya Pengembangan Kemandirian

Sesuai dengan fase perkembangannya, upaya perkembangan kemandirian

remaja dilakukan sebagai berikut :

1) Penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja secara penuh dalam keluarga

2) Penciptaan keterbukaan komunikasi dalam keluarga

3) Penciptaan kebebasan mengeksplorasi lingkungan

4) Penerimaan remaja secara positif tanpa syarat/tanpa pamrih

5) Penciptaan komunikasi empatik dengan remaja

6) Penciptaan kehangatan interaksi dengan remaja

4. Kejujuran

a. Definisi Kejujuran

Sikap jujur adalah sikap utama yang harus dimiliki semua orang, yang diharapka

tetap menyertainya, baik dalam berhadapan dengan orang lain maupun dengan

dirinya sendiri. Jujur seringkali diartikan secara negatif, yaitu tidak berbohong.

Tidak jujur berarti berbohong. Arti kata berbohong sebenarnya hanya berarti

mengatakan sesuatu yang tidak benar. Namun, kata bohong seperti halnya kata

kejujuran memiliki konotasi etis. Jadi, berbohong berarti suatu tindakan sengaja,

dengan tujuan buruk menyampaikan informasi yang salah kepada pihak lain.

Kejujuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata” jujur” yang

mendapat imbuhan ke-an, yang artinya “lurus hati, tidak berbohong, tidak curang,

tulus atau ikhlas”kejujuran sendiri dapat lihat dari apa yang di sampaikan dan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

21

perbuat sesuai dengan niat atau hati nurani.Menurut Alamsyah dalam bukunya Budi

Nurani. Filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam

perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam

meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83).

Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan tempat

yang pas untuk menyimpan keyakinan.

Jadi, kejujuran perlu diperjuangkan karena :

1) Semakin banyak orang yang tidak jujur dalam pikiran, perkataan dan

perbuatan

2) Semakin banyak orang yang memikirkan diri sendiri

3) Semakin banyak orang ingin cepat kaya

Jujur harus dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu mulai dari dari diri sendiri,

keluarga , kelas, sekolah, dan tempat tinggal. Pribadi jujur awal dari keluarga yang

jujur. Keluarga jujur membentuk lingkungan jujur. Lingkungan jujur membentuk

masyarakat jujur. Masyarakat jujur membentuk bangsa jujur.

Kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan

atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang

memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. Sebaliknya orang

yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang memiliki kepribadian yang buruk

dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak

dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan. Adapun

yang selalu berpengaruh terhadap hati dan pemikiran adalah penglihatan dan

pendengaran apa yang selalu dilihat dan didengar akan banyak mempengaruhi hati

dan juga pemikiran oleh karena itu, membiasakan melihat dan mendengar hal hal

yang baik akan sangat berpengaruh ke hati dalam membentuk suatu karakter jujur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

22

Kejujuran adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal

penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Fuad Kauma dan

Nipan yang dikutip oleh Yunus Namsa di dalam bukunya disebutkan bahwa jujur

berarti mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada dan melakukan

sesuatu menurut semestinya. Tidak menambah-nambah dalam mengucapkan

sesuatu dan tidak menguranginya. Jujur pada dasarnya adalah kesesuaian informasi

dengan realita. Jujur meliputi ucapan dan perbuatan. Seseorang bisa disebut jujur

jika batinnya sesuai dengan lahirnya. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan apa

yang terbesit dalam hatinya. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat ditarik

kesimpulan yang dimaksud dengan kejujuran adalah adanya sebuah perbuatan

maupun perkataan sesuai dengan apa adanya, tanpa dikurang atau ditambah, yang

berasal dari hatinya.

b. Macam-macam Kejujuran

Kejujuran umumnya dikategorikan dalam tiga golongan kejujuran dalam niat

kejujuran dalam perkataan dan kejujuran dalam perbuatan hal ini perlu di tanamkan

agar menjadikan anak berkarakter.

1) Jujur dalam niat yang dikembangkan spiritualnya

Ruang lingkup spiritual adalah area yang paling penting dan agung bagi

manusia. Bagi seorang anak perkembangan lingkup spiritual sangatlah

penting karena hal ini yang kelak akan menentukan pribadi yang bahagia atau

tidak. Karena itulah membekali anak dengan pemahaman tentang Dzat Yang

Maha Menghidupkan dan Mematikan adalah dasar bagi tumbuhnya harga

diri, nilai nilai, dan moralitas.

2) Jujur dalam Perkataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

23

Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejujuran utama yang akan menjadi

penilaan seseorang untuk melihat keseluruhan perbuatannya. Sehingga orang

lainpun merasa tenang ketika di sekitarnya. Dan sebaliknya orang yang

berdusta akan secara otomatis dijauhi dan tidak disukai. Jujur dalam perkataan

ibarat teko yang berisi. Jika isi teko itu berisikan air susumaka yang keluar

putih,dan jika teko itu berisi kopimaka yang keluar juga dengan manusia.

Dengan perkataan, seeorang akan menilai hati orang lain.

3) Jujur Dalam Perbuatan

Jujur dalam perbuatan akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan jujur

ketika berinteraksi atau bergaul dengan orang lain. Seorang tidak akan pernah

menipu, memalsu dan berkhianat sekalipun terhadap orang yang tidak dikenal

karena sikap dan karakter dibahasan satu dan dua sudah tertanam di hati.

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejujuran

1) Faktor keluarga.

Keluarga adalah tempat awal seseorang bertumbuh, semua dibentuk mulai dari

keluarga (Findi, 2012). Keluarga sangat berpengaruh terhadap kejujuran. “Hal

terpenting dalam kejujuran di lingkungan keluarga adalah orangtua perlu

menyampaikan dan mencontohkan berbagai perilaku yang menunjukkan

kejujuran dan integritas secara jelas sehingga anak dapat mengambil patokan

dalam menilai perilaku yang baik dan yang buruk” Dwiputra (dikutip dalam

Findi, 2012, para. 4).

2) Faktor sekolah.

“Sekolah adalah agen dari sosialisasi” Berns (dikutip dalam Findi, 2012, para.

5). Selain ketidakjujuran, di lingkungan sekolah terdapat juga kejujuran seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

24

ajaran yang sudah diterapkan di dalam sekolah. Mulainya komitmen kejujuran

di lingkungan sekolah, di masa yang akan datang seseorang tersebut akan

terbiasa untuk bersikap jujur dan mengurangi kecurangan-kecurangan seperti

korupsi dan sebagainya (Findi, 2012).

3) Faktor masyarakat.

Kejujuran di dalam masyarakat sangat berpengaruh pada seseorang. “Kejujuran

adalah hal yang sangat penting dalam hubungan dengan sesama” (Findi, 2012,

para.6). Kejujuran membuat seseorang percaya terhadap yang lain tujuan

kejujuran di dalam masyarakat salah satunya mendapatkan penilaian dan

apresiasi dari orang lain (Findi, 2012).

4) Faktor lingkungan.

Kejujuran di dalam lingkungan luar juga sangat memengaruhi seseorang untuk

berperilaku jujur di dalam kehidupan sehari-harinya (Findi, 2012).

d. Manfaat Kejujuran

1) Bagi diri sendiri. Terdapat empat manfaat kejujuran. Manfaat pertama,

menciptakan image yang baik, ketika anda mendapatkan kepercayaan dari orang

lain, anda mulai mendapatkan image yang baik tentang diri anda. Jika anda jujur,

orang di sekeliling anda bahkan ditempat kerja akan memuji-muji anda. Manfaat

kedua, membentuk karakter anda, karakter dibangun seumur hidup, setiap

kejadian dan aktivitas yang anda lakukan akan membangun karakter anda. Jika

Anda jujur orang akan melihat karakter Anda tinggi, karena kejujuranlah yang

terbaik dari semua kebajikan. Manfaat ketiga, membuat anda lebih bertanggung

jawab, ketika anda menanamkan kejujuran dalam diri anda, anda cenderung akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

25

berpikir kritis dalam mengambil suatu keputusan maupun tindakan (Susanto,

2012).

Maka dari itu, anda akan menjadi orang yang bertanggung jawab dengan

nilai-nilai dalam hidup. Manfaat keempat, membuat tidur lebih nyenyak,

kejujuran akan membuat anda tidur lebih nyenyak, karena ketidakjujuran

membuat khawatir dan gelisah seseorang sepanjang hidupnya. Maka dari itu,

kejujuran memberikan kita hidup yang bebas dari stres tanpa adanya

kekhawatiran (Susanto, 2012). Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat

disimpulkan bahwa kejujuran penting bagi harga diri, karakter dan hidup anda.

2) Bagi orang lain. Terdapat dua manfaat kejujuran. Manfaat yang pertama,

merupakan kunci kepercayaan, kejujuran adalah kunci untuk percaya. Pada saat

Anda melakukan kejujuran, secara bertahap orang lain akan selalu memercayai

apapun yang anda katakan dan lakukan. Salah satu hal yang penting dalam

kejujuran adalah bisnis karena anda akan menjadi tangan kanan mereka. Manfaat

yang kedua, membuat orang lain lebih menghargai anda, kejujuran membawa

kepercayaan bagi orang lain, orang lain akan menghargai dan mencontoh sikap

jujur anda (Susanto, 2012). Jadi, kejujuran selain penting bagi diri sendiri juga

penting bagi orang lain karena anda dapat dipercaya oleh mereka.

e. Dampak Kejujuran

1) Dampak positif.

Terdapat empat dampak positif dari kejujuran. Dampak yang pertama,

kejujuran membuat anda menjadi sukses, karena usaha yang diraih Anda

menggunakan cara murni dan itu mengharumkan nama anda (Kemuliaan, 2012).

Dampak yang kedua, orang lain lebih menghargai anda, orang lain akan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

26

terkagum dengan anda jika anda berkata dan berperilaku jujur dibandingkan

berkata tidak jujur (Susanto, 2012). Dampak yang ketiga, tidak ada korupsi, jika

anda berkata jujur dalam hal politik maupun ekonomi, tidak akan ada hal korupsi

dan sebagainya (Arif dan Mustakim, 2011).

Dampak yang keempat, anda akan menjadi sumber kepercayaan, jika anda

berkata dan berbuat jujur orang lain tentunya akan memercayai anda terutama

dalam hal berbisnis. Jadi, di dalam kejujuran banyak dampak positif yang dapat

anda rasakan di dalam kehidupan anda.

2) Dampak negatif.

Terdapat dua dampak negatif dari kejujuran. Dampak yang pertama, dapat

diremehkan oleh orang lain, anda dianggap sebagai seseorang yang lugu atau

polos. Dampak yang kedua, bisa dijauhi oleh orang lain, anda dipandang tidak

dapat menjaga kerahasiaan orang lain (Thok, 2012).

5. Belajar

Menurut T.Raka Joni (Sukardi: 1983, halaman 15) dalam artikelnya yang

berjudul: “Teori Mengajar dan psikologi Belajar”, dikatakan bahwa :

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan

tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau

perubahan yang instinktif atau yang bersifat temporer

Menurut Edward L.Walker (Sukardi: 1983,halaman 16) merumuskan

belajar sebagai perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman, Selanjutnya

H.C.Witherington, Lee J.Cronbach dan Bapemsi (Sukardi: 1983, halaman 16-17)

dalam bukunya “Teknik-teknik Belajar dan Mengajar”, mengemukakan bahwa

belajar itu sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

27

Bahwa perbuatan belajar mengandung semacam persesuaian umum bahwa

perbuatan belajar mengandung semacam perubahan dalam diri seseorang yang

melakukan perbuatan belajar itu. Perubahan itu dapat dinyatakan sebagai suatu

kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu pengertian, sebagai pengetahuan

atau apresiasi.

B. Kerangka Berpikir

Secara teoritis dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara kondisi ekonomi

orang tua terhadap pelaksanaan pendidikan karakter siswa. Pada realitanya dapat

terlihat bahwa siswa yang memiliki latar belakang kondisi ekonomi yang tinggi akan

lebih mudah untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, hal ini termasuk

memperoleh kemudahan dalam mengakses kebutuhan yang berhubungan dengan

pendidikan. Sebaliknya, siswa yang memiliki latar belakang kondisi ekonomi rendah

akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena adanya

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki maka anak mengalami kesulitan dalam

memperoleh pendidikan. Selain itu masih terdapat akibat adanya perbedaan kondisi

ekonomi yang berbeda-beda antar siswa dapat menyebabkan adanya jarak hubungan

komunikasi yang berkondisi ekonomi rendah dengan siswa yang berkondisi ekonomi

tinggi. Hal tersebut akan memicu terjadinya perbedaan pembentukan karakter pribadi

siswa yang berbeda-beda

Terkadang seorang siswa yang mempunyai kondisi ekonomi yang lebih tinggi

menggunakan kondisi ekonominya untuk bersikap semaunya sendiri. Contohnya:

Selain itu ada siswa yang memiliki kondisi ekonomi yang lebih tinggi terkadang dalam

pergaulannya menganggap siswa yang kondisi ekonomi lebih rendah tidak lebih baik

darinya sehingga, dalam pergaulannya siswa tersebut lebih memilih-milih teman yang

mempunyai kondisi ekonomi yang sama, serta membentuk suatu perkumpulan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

28

berperilaku lebih hebat dan memperlakukan teman yang mempunyai kondisi sosial

ekonomi rendah dengan tidak wajar. Hal ini menunjukkan sejauh mana pendidikan

karakter siswa tersebut sehingga, secara teoritis memang akan terjadi pengaruh dari

kondisi ekonomi terhadap pelaksanaan pendidikan karakter siswa baik disekolah

swasta maupun negeri.

1. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian siswa.

Orang tua yang mempunyai kondisi ekonomi yang tinggi selalu memenuhi

kebutuhan anaknya. Kebutuhan anak baik dalam pendidikan maupun kebutuhan

lainnya akan selalu terpenuhi. Kondisi ekonomi orang tua yang tinggi cenderung

lebih memperhatikan apa yang dibutuhkan anaknya. Orang tua memiliki kesibukan

untuk bekerja, oleh karena itu tidak setiap saat dapat mengontrol anaknya. Dengan

demikian orang tua tidak dapat memberikan bimbingan kemandirian yang baik

buat anak-anaknya karena mereka lebih sibuk dengan pekerjaannya, dan hanya

berfokus pada bagaimana menyediakan apa yang menjadi kebutuhan si anak,

sehingga si anak di manjakan dengan sealah yang serba ada semua yang dia

butuhkan di penuhi oleh orang tuanya. Dengan demikian anak tersebut akan

membawa kebiasaan yang serba ada tanpa berusaha terlebih dahulu pada kegiatan

belajar mengajarnya di sekolah sehingga dapat menunjukkan sejauh mana

kemandirian belajar anak tersebut.

2. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran siswa.

Pada zaman sekarang ini kejujuran seorang siswa tentunya sangat rendah.

Seseorang yang berlatar belakang dengan kondisi ekonomi yang tinggi cenderung

kurang memberikan bimbingan kepada anaknya hal itu dikerenakan mereka sibuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

29

untuk bekerja. Karena sibuk bekerja mereka tidak mengetahui aktivitas anaknya

secara penuh dalam setiap harinya. Hal ini sering kita temukan bahwa seorang yang

latar belakang dengan kondisi ekonomi yang tinggi akan susah untuk dikonotrol

oleh orang tua nya dengan demikian anak tersebut dalam melakukan suatu

perbuatannya jika itu kurang baik ia akan memberitahukan kepada orangtuanya

bahwa ia melakukan sesuatu hal yang baik. Orang tua anak tersebut akan percaya

karena tidak dapat mengontrol anak nya karena sibuk. Hal ini akan menanamkan

sikap tidak jujur kepada seorang anak jika dirinya sudah merasa nyaman dengan

perilakunya. Akan tetapi kejujuran anak juga dapat tumbuh dalam diri anak itu

sendiri.

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas dapat dirumaskan hipotesis

sebagai berikut:

Ho1 : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar

Ha1 : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar

Ho2 : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar

Ha2 : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar

D. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah faktor pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel

yang akan diteliti (Sugiyono, 2005:5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

30

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai

berikut:

Hubungan Variabel Bebas (X) terhadap Variabel Terikat (Y)

Keterangan :

X = kondisi ekonomi

Y1 = kemandirian siswa

Y2 = kejujuran siswa

= hubungan variabel x terhadap variabel y

Kondisi Ekonomi

(X)

Kemandirian Belajar

(Y1)

Kejujuran Belajar

(Y2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Menurut Sangaji

dan Shopian (2010: 35) studi kasus adalah penelitian yang melakukan

penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk

memberikan gambaran lengkap mengenai subjek tertentu. Dalam

penelitian ini siswa akan berperan sebagai responden. Penelitian ini akan

dilakukan di SMA Negeri 1 Maumere dan hasil atau kesimpulan ini tidak

bisa direalisasikan pada SMA-SMA lainnya. Sebab penelitian studi kasus

merupakan jenis penelitian dengan karakteristik serta masalah yang

mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini dari

subjek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Maumere.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan untuk kegiatan penelitian ini di mulai bulan

Maret sampai Mei 2018. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan

sampai penyusunan laporan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

32

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian

dan yang akan memberikan informasi bagi peneliti. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas X dan X1 di SMA Negeri 1

Maumere.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti

oleh penulis. Objek dalam penelitian ini adalah status sosial dan

pendidikan karakter.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012: 80),populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Margono (2010:

118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi adalah

keseluruhan dari subjek yang memiliki karakteristik untuk diteliti dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.

Oleh sebab itu dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah

siswa siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Maumere.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

33

Adapun jumlah Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.200

responden.

Kelas dan jumlah siswa SMA Negeri 1 Maumere

Tabel 3.1

Data Populasi Siswa di SMA Negeri 1 Maumere

No Kelas Jumlah Siswa

1 X (IPA 1) 45

2 X (IPA 2) 45

3 X (IPA 3) 45

4 X (IPA 4) 45

5 X (IPA 5) 44

6 X (IPS 1) 45

7 X (IPS 2) 46

8 X (IPS 3) 45

9 X (IPS 4) 45

10 X (IPS 5 ) 46

11 X (IPS 6) 46

12 X (Ilmu Bahasa) 39

13 XI (IPA 1) 45

14 XI (IPA 2) 45

15 XI (IPA 3) 45

16 XI (IPA 4) 45

17 XI (IPA 5) 45

18 X1 (IPA 6) 46

19 XI (IPS 1) 45

20 XI (IPS 2) 46

21 XI (IPS 3) 46

22 XI (IPS 4) 45

23 XI (IPS 5) 46

24 XI (IPS 6) 46

25 XI (IPS 7) 46

26 XI (Ilmu Bahasa) 34

27 XI (Ilmu Bahasa) 39

Total 1200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

34

Alasan Memilih hanya kelas X dan XI karena diperbolehkan dari

sekolah yaitu kelas X dan XI sedangkan untuk kelas XII sedang dalam

masa persiapan ujian nasional. Selain itu alasan memilih hanya satu

sekolah di Maumere karena adanya pertimbangan terhadap kesediaan

waktu, tenaga, dan biaya penelitian sehingga tidak mungkin populasi

diambil dari seluruh SMA di Maumere.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut

Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih

dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya.

Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang sesuai dengan

karakter yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan rumus

Slovin (Umar, 2007: 78) adalah:

n = 21 Ne

N

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e =persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

35

Sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya

5%.

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah:

n = 21 Ne

N

n = 1200

1 + 1200 . 0,052

n = 300

Jumlah sampeldalam penelitian ini adalah 300 responden.

Berdasarkan teknik sampling yang dipilih maka penelitian ini

dilaksanakan pada kelas X (IPA 1), X (IPS 2),X (Ilmu Bahasa), XI

(IPA 2),XI (IPS 2), XI (IPS 4), dan X1 (Ilmu Bahasa 2)

Data sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kelas dan Jumlah Responden

No Kelas Jumlah Siswa

1 X (IPA 1) 45

2 X (IPS 2) 46

3 X (Ilmu Bahasa) 39

5 XI (IPA 2) 45

6 XI (IPS 2) 46

7 XI (IPS 4) 45

8 XI (Ilmu Bahasa 1) 34

Total Responden 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

36

3. Teknik Penarikan Sampel

Pada penelitian ini akan menggunakan teknik penarikan sampel jenis

propotional random sampling, teknik ini dignakan karena populasinya

tidak homogen mengacu pada pendapat sugiyono (2011 :82) bahwa,

propotional random sampling digunakan bila populasi mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

proporsional”. Strata yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu

kelas X dan kelas XI di SMA Negeri 1 Maumere.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel

dependen (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini variabel terikat (X)

yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu kondisi ekonomi.

Kondisi Ekonomi (X)

Kondisi ekonomi orang tua adalah Kenyataan yang terlihat atau

terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan

kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya. Dari

pengertian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

permasalahan ekonomi keluarga yang utama adalah usaha keluarga

untuk dapat memenuhi kebutuhan, sehingga dapat mencapai

kemakmuran. Pemenuhan tersebut harus dilakukan dalam keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

37

sumber-sumber yang dimiliki terbatas dihadapkan dengan kebutuhan

yang alternatif. Kondisi ekonomi orang tua dalam kehidupan sehari-

hari tergantung pada dua hal yang saling berhubungan yaitu adanya

kebutuhan keluarga yang tidak terbatas baik jumlah maupun

kualitasnya dan jumlah sumber-sumber yang dimiliki untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat ekonomi keluarga tergantung

juga dari jenis pekerjaan orang tua dan penghasilan yang diterima oleh

keluarga. Variabel kondisi sosial di ukur dengan menggunakan skala

likert.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2007:3). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat (Y) adalah Kemandirian dan Kejujuran.

Kemandirian (Y1)

Dalam keluarga, kemandirian (self-reliance) adalah sifat yang

harus dibentuk oleh orang tua dalam membangun kepribadian

anak-anak mereka. Anak yang mandiri adalah anak yang kreatif,

independen, kreatif, kompeten, dan spontan. Dengan ini tampak

bahwa sifat-sifat itu pun ada pada anak yang percaya diri (self-

confidence). Namun, ada hal yang membedakannya. Mandiri

mempunyai konsep yang lebih luas daripada percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

38

Sementara percaya diri itu berhubungan dengan kemampuan-

kemampuan dan sifat-sifat spesifik yang orang dapat punyai,

mandiri itu merujuk pada percaya diri yang orang punyai dalam

sumber-sumber yang ada pada dirinya untuk berhadapan dengan

situasi apa saja.

Dengan demikian, orang yang mandiri adalah orang yang

cukup-diri (self-sufficient). Yaitu orang yang mampu berfikir dan

berfungsi secara independen, tidak perlu bantuan orang lain, tidak

menolak risiko dan bisa memecahkan masalah, bukan hanya

khawatir tentang masalah-masalah yang dihadapinya. Orang

seperti itu akan percaya pada keputusannya sendiri, jarang

membutuhkan orang lain. Orang yang mandiri dapat menguasai

kehidupannya sendiri dan dapat menangani apa saja dari

kehidupan ini yang ia hadapi.Selanjutnya, orang mandiri itu itu

bukan saja bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.

Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan

dan mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya serta

untuk menjalin hubungan yang suportif dengan orang lain

(Steinberg, 2002). Menurut Shaffer (2002), kemandirian sebagai

kemampuan untuk membuat keputusan dan menjadikan dirinya

sumber kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada

orang lain. Beberapa ahli menyatakan bahwa untuk mencapai

kemandirian berarti membebaskan diri dari ikatan orang tua agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

39

dapat mengembangkan identitas dirinya. Berdasarkan definisi-

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah

kemampuan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan sendiri

dan untuk bertanggung jawab atas tindakan tersebut, kemampuan

untuk membuat keputusan dan mengatur hidupnya sendiri tanpa

ketergantungan berlebihan dengan orang tua, serta kemampuan

untuk tetap menjaga hubungan yang suportif dengan orang lain.

Variabel kemandiriran ini diukur dengan menggunakan skala

likert.

Kejujuran (Y2)

Sikap jujur adalah sikap utama yang harus dimiliki semua

orang, yang diharapka tetap menyertainya, baik dalam berhadapan

dengan orang lain maupun dengan dirinya sendiri. Jujur seringkali

diartikan secara negatif, yaitu tidak berbohong. Tidak jujur berarti

berbohong. Arti kata berbohong sebenarnya hanya berarti mengatakan

sesuatu yang tidak benar. Namun, kata bohong seperti halnya kata

kejujuran memiliki konotasi etis. Jadi, berbohong berarti suatu

tindakan sengaja, dengan tujuan buruk menyampaikan informasi yang

salah kepada pihak lain.

Kejujuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal

dari kata” jujur” yang mendapat imbuhan ke-an, yang artinya “lurus

hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus atau ikhlas”kejujuran sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

40

dapat lihat dari apa yang di sampaikan dan di perbuat sesuai dengan

niat atau hati nurani. Menurut Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani.

Filsafat berfikir yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada

dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran

kejujuran, ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun

kebenaran Iliahi. Variabel kejujuran ini akan diukur dengan

menggunakan skala likert.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Pengukuran Instrumen Penelitian

1. Kuisioner

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner.

Menurut Sugiyono (2004:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dalam penggunaan tenik pengumpulan data, peneliti memerlukan

instrumen yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi

lebih mudah. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner atau angket tertutup yaitu, telah dilengkapi dengan pilihan

jawaban sehingga siswa tinggal memilihnya. Jawaban setiap instrumen

penelitian ini menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi dengan 4

alternatif jawaban.

Menurut Sugiyono (2013:132) mengemukakan bahwa “macam-

macam skala pengukuran dapat berupa: skala nominal, skala ordinal, skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

41

interval, dan skala rasio, dari skala pengukuran itu akan diperoleh data

nominal, ordinal, interval, dan rasio”.

Penelitian ini menggunakan skala ordinal, menurut Sugiyono

(2010:98) adalah “skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya

menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang

diukur”.

a. Kondisi Ekonomi

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner. Tabel

Skor alternatif jawaban untuk variabel Kondisi Ekonomi

Tabel 3.3

Tabel Skor Alternatif Jawaban

Berikut ini pengukuran dan kisi-kisi instrumen variabel kondisi

ekonomi :

Alternatif jawaban Skor untuk setiap

alternatif jawaban

(+) (-)

a. 4 1

b. 3 2

c. 2 3

d. 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

42

Tabel 3.4.

Tabel kisi-kisi Variabel Kondisi Ekonomi

b. Kemandirian dan Kejujuran

Responden hanya diminta untuk memilih empat alternatif jawaban

tersebut yang dianggap paling sesuai dengan keadaan responden

yang bersangkutan. Alternatif jawaban dikategorikan menjadi

empat kategori yaitu :

- SL : Selalu

- S : Sering

- KK : Kdang – kadang

- TP : Tidak Pernah

No.

Aspek Indikator

No item

1.

Penghasilan dan

kekayaan

Penghasilan yang diperoleh

orang tua 7

Kekayaan yang dimiliki

keluarga 3

Aset-aset yang dimiliki keluarga 1

Alat-alat elektronik yang

dimiliki di rumah 4,5

2.

Keadaan rumah dan

lokasi

Jenis bahan bangunan rumah 2

3 Tanggungan

Keluarga Jumlah tanggungan orang tua 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

43

Isi pernyataan dalam skala yang dibuat terbagi dalam

pernyataan yang mendukung (favorable) dan pernyataan yang

tidak mendukung (unfavorable) . Skoring skala kemandirian

dan kejujuran pada siswa disesuaikan dengan bentuk

pernyataan skala ufavorable dan unfavorable sebagai berikut :

Untuk pernyataan yang favorable maka skor yang diberikan

yaitu :

Tabel 3.5

Tabel Skor Alternatif Jawaban

(favorable)

Untuk pernyataan yang unfavorable maka skor yang diberikan yaitu :

Alternatif jawaban Skor untuk setiap alternatif jawaban

SL 4

S 3

KK 2

TP 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

44

Tabel 3.6

Tabel Skor Alternatif Jawaban

(unfavorable)

Tabel 3.7

Tabel kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar

Aspek Indikator No Item

(+) (-)

1 Menetapkan tujuan

belajarnya sendiri

a. Menentukan kebutuhan

belajar tanpa bantuan

orang lain

1,2

2 Memilih dan

menentukan sendiri

sumber belajar

a. Memanfaatkan siapa saja

yang memiliki keahlian

tertentu

3,8

Alternatif jawaban Skor untuk setiap alternatif jawaban

SL 1

S 2

KK 3

TP 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

45

3 Menggunakan strategi

belajar yang tepat

a. Mengerjakan tugas

sekolah tanpa diperintah

guru atau orang tua

b. Mengerjakan tugas dan

perlu mengoreksi sendiri.

c. Merasa senang dan

mampu memberikan ide

baru dalam mengatasi

suatu masalah

d. Memanfaatkan

pengalaman yang

dimiliki untuk

menyelesaikan masalah

e. Merasa senang dengan

semua pembelajaran di

kelas tanpa memilih-

milih dan berusaha

membukapikiran untuk

memahami.

f. Memiliki prinsip bahwa

mapu dalam

mengerjakan tugs yang

diberikan guru

4,12

6,9

7

11

10

5

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

46

Tabel 3.8

Tabel kisi-kisi Instrumen Kejujuran Belajar

No Aspek Indikator Item

(+) (-)

1

Bertindak

dan

mengkomunikasikan

sesuai apa yang

dirasakan dan dilihat

a) Mampu bercerita

tentang permasalahan

dirinya dalam menerima

pendapat temannya

1,8

Mengembalikan

barang yang dipinjam

tau ditemukan di

tempat umum

3,4

Melakukan dan

menyampaikan suatu

hal sesuai kenyataan

11,6 9,12

Mengerjakan tugas atau

ulangan tanpa

menduplikat / menyalin

pekerjaan teman

5

c) Berani mengakui

kesalahan dan

melaksanakan tugas

sesuai dengan aturan

akademik yang berlaku

di sekolah

2,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

47

2. Jenis Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer

yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri.Sumber data dalam

penelitian ini yaitu subjek dari tempat mana data bisa didapatkan.

Dalam peneltian ini data yang digunakan adalah data kuantatif dan

data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, maka sumber data

dari responden.Peneliti menggunakan jenis data kuantitatif yaitu data

yang dapat di input ke dalam skala pengukuran statistik.

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.

2

Melakukan

sesuatu sesuai dengan

tulus dan sesuai dengan

ketentuan,dalam

pembelajaran

b) Membagi sesuatu hal

yang baik kepada

sesama

C

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

48

Menurut Sugiyono (2013:286), pengujian validitas instrumen

dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment,

sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦=

𝑛 ∑ 𝑥1𝑦1 − (∑ 𝑥1)(∑ 𝑦1)

√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖

2}{𝑛 ∑ 𝑦𝑖2 − (∑ 𝑦1

2)

2222 )()(

))((

XYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

r = koefisien korelasi validitas butir

Y = skor total setiap siswa

X = skor tiap butir soal untuk setiap siswa

N =jumlah responden

Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir

soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka

butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 30

siswa. Penelitian dilakukan di SMA Bopkri Banguntapan Yogyakarta.

Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat di hitung dengan menggunakan sampel

sebanyak 30 responden, dengan taraf signifikansi 5%, dari responden

sebanyak 30 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara

menghitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

49

Df= n-2

Keterangan:

Df = degree of freedom (derajat bebas)

n = jumlah responden

Perhitungan adalah sebagai berikut :

Df = 30 – 2 = 28

Tabel 3.9

Taraf Signifikansi

Df= n-2

Taraf Signifikansi sebesar 0,05

(5%)

28 0,361

Jika nilai-nilai corrected-item total correlation setiap item lebih

besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka item pertanyaan/pernyataan dapat

dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total

correlation setiap item lebih kecil 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 0,361, maka item

pertanyaan/pernyataan dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah

responden sebanyak 30 siswa. Penelitian dilakukan di SMA Bopkri

Banguntapan sesuai dengan sampel yang telah didapat. Dari hasil

pengujian instrumen penelitian diketahui bahwa n= 30 dan taraf

signifikansi (𝛼) adalah 0,05 atau 5% sehingga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 0,05 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

50

n= 30 adalah 0,361. Hasil pengukuran validitas untuk variabel

kemandirian belajar siswa diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kemandirian Belajar Siswa

Tabel 3.10 menunjukkan bahwa ada 6 butir pernyataan tentang

kemandirian belajar siswa yang tidak valid karena nilai corrected item-

total correlation < 0,361. Butir yang tidak valid adalah butir 4, 5, 8, 13,

14, dan 19. Karena hanya ada 6 butir pernyataan yang tidak valid maka

dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir yang tidak

valid tersebut.

No Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,416 0,361 Valid

2 0,429 0,361 Valid

3 0,427 0,361 Valid

4 0,258 0,361 Tidak Valid

5 0,011 0,361 Tidak Valid

6 0,436 0,361 Valid

7 0,556 0,361 Valid

8 -0,304 0,361 Tidak Valid

9 0,438 0,361 Valid

10 0,523 0,361 Valid

11 0,573 0,361 Valid

12 0,395 0,361 Valid

13 0,180 0,361 Tidak Valid

14 0,080 0,361 Tidak Valid

15 0,393 0,361 Valid

16 0,378 0,361 Valid

17 0,464 0,361 Valid

18 0,402 0,361 Valid

19 0,265 0,361 Tidak Valid

20 0,405 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

51

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kemandirian

Belajar Siswa

Tabel 3.11 setelah menghapus butir pernyataan yang tidak

valid dan melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir

pernyataan tentang tanggung jawab belajar siswa adalah valid

karena nilai corrected item-total correlation > 0,361.

No Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,467 0,361 Valid

2 0,474 0,361 Valid

3 0,398 0,361 Valid

6 0,440 0,361 Valid

7 0,558 0,361 Valid

9 0,514 0,361 Valid

10 0,597 0,361 Valid

11 0,527 0,361 Valid

12 0,432 0,361 Valid

15 0,419 0,361 Valid

16 0,508 0,361 Valid

17 0,403 0,361 Valid

18 0,429 0,361 Valid

20 0,934 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

52

b. Variabel Kejujuran Belajar Siswa

Tabel 3.12

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kejujuran Belajar

No Item r hitung r table Keterangan

Butir 1 .385 0,361 Valid

Butir 2 -.268 0,361 Tidak valid

Butir 3 .363 0,361 Valid

Butir 4 .516 0,361 Valid

Butir 5 .576 0,361 Valid

Butir 6 .583 0,361 Valid

Butir 7 .345 0,361 Tidak Valid

Butir 8 .698 0,361 Valid

Butir 9 .795 0,361 Valid

Butir 10 .518 0,361 Valid

Butir 11 .720 0,361 Valid

Butir 12 .790 0,361 Valid

Butir 13 -.148 0,361 Tidak valid

Butir 14 .188 0,361 Tidak valid

Butir 15 .503 0,361 Valid

Butir 16 .078 0,361 Tidak Valid

Tabel 3.12 menunjukkan bahwa ada 5 butir pernyataan tentang

kejujuran belajar siswa yang tidak valid karena nilai corrected item-

total correlation < 0,361. Butir yang tidak valid adalah butir 2, 7, 13,

14, dan 16. Karena hanya ada 5 butir pernyataan yang tidak valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

53

maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir

yang tidak valid tersebut.

Tabel 3.13

Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kejujuran Belajar

Siswa

No Item r hitung r table Keterangan

Butir 1 .375 0,361 Valid

Butir 3 .401 0,361 Valid

Btutir 4 .529 0,361 Valid

Butir 5 .570 0,361 Valid

Butir 6 .588 0,361 Valid

Butir 8 .710 0,361 Valid

Butir 9 .807 0,361 Valid

Btutir 10 .541 0,361 Valid

Butir 11 .710 0,361 Valid

Butir 12 .784 0,361 Valid

Butir 15 .516 0,361 Valid

Tabel 3.13 setelah menghapus butir pernyataan yang tidak valid dan

melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir pernyataan

tentang kejujuran belajar siswa adalah valid karena nilai corrected

item-total correlation > 0,361

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya

konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali

pengukuran dilakukan pada hal yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

54

Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan

program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha Cronbach

yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya. Semakin besar

koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan pengukuran maka

semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya, semakin kecil

koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan pengukuran maka

semakin tidak reliabel.

Pengujian realibitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s

Alpha, sebagai berikut Kountur (2003:158):

(𝑁

𝑁 − 1)(1 −

∑ α2𝑖𝑡𝑒𝑚

α2𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

)

2

2

11 11( t

b

k

kr

Keterangan:

11r = koefisien realibilitas instrumen/Cronbach’s Alpha

k = jumlah butir pertanyaan

α2𝑖𝑡𝑒𝑚

2

b = jumlah varian butir

α2𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

2

t = jumlah varian total

Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan

reliabel. Hasil pengujian reliabilitas variabel hubungan kondisi ekonomi

dan variabel kejujuran tampak dalam tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

55

Tabel 3.14

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Cronbach

Alpha Parameter Keterangan

a. Kemandirian Belajar 0,699 0,6 Reliabel

c. b. Kejujuran Belajar 0.699 0,6 Reliabel

Tabel 3.14 menunjukkan bahwa instrument penelitian untuk variabel

kemandirian belajar dan kejujuran belajar adalah reliabel (keseluruhan

nilan r hitung atau cronbach’s alpha> 0,6).

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan

statistik deskriptif.Menurut Siregar (2013:95), deskriptif data adalah

menggambarkan karakteristik atau ukuran sekelompok data yang di

analisis dengan menggunakan teknik statistik. Analisis deskriptif

bertujuan untuk memaparkan persepsi siswa tentang hubungan kondisi

ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar dan kejujuran belajar

siswa, deskripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe II.

PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada

persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal

yang paling rendah.Persentil score pada persentil kurang dari 56 dan

lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score

tersebut telah keluar dari persentil minimal dan maksimal. Namun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

56

kiranya masih terbuka kesempatan untuk menentukan passing score

pada daerah sekitar persentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score

tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Menurut Masidjo

(1995, 157-159), nilai persentil PAP tipe II adalah sebagai berikut :

Tabel 3.15

Nilai Persentil PAP Tipe II

Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya

memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk

mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus

dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi

rumus PAP tipe II dengan rumus:

Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi

yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)]

Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :

a. Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua

Pada perhitungan interpretasi data variabel kondisi ekonomi

orang tua dilakukan dengan cara :

1) Jangkauan = Nilai Maksimum – Nilai Minimum

= 28 – 11

Nilai Persentil Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat Tinggi

66% – 80% Tinggi

56% – 65% Cukup

46% – 55% Rendah

<46% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

57

= 17

2) Menentukan Banyak Kelas Interval (K)

K = 1 + 3,3log n

K = 1 + 3,3log 300

K = 1 + 3,3 (2,477)

K = 1 + 8,1741

K = 9,1741 (dibulatkan menjadi 9)

3) Menentukan Panjang Interval

C = Jangkauan / Banyaknya kelas Interval

C = 17 / 9

C = 1,8

Dari data perhitngan di atas diperoleh tabel frekuensi dan

interpretasi variabel kondisi ekonomi orang tua sebagai berikut:

Tabel 3.16

Kondisi Ekonomi Orangtua

No Skor Interval Frekuensi Presentase

1 26,2 – 28,0 2 1%

2 24,3 – 26,1 1 0%

3 22,4 – 24,2 4 1%

4 20,5 – 22,3 27 9%

5 18,6 – 20,4 75 25%

6 16,7 – 18,5 106 35%

7 14,8 - 16,6 58 19%

8 12,9 – 14,7 19 6%

9 11,0 – 12,8 8 3%

Jumlah 300 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

58

Berdasarkan tabel 3.16 atas, frekuensi variabel kondisi

ekonomi orang tua pada interval 26,2 – 28,0 sebanyak 2 siswa

(1%), interval 24,3 – 26,1 sebanyak 1 siswa (0%), interval 22,4

– 24,2 sebanyak 4 siswa (1%), interval 20,5 – 22,3 sebanyak 27

siswa (9%), interval 18,6 – 20,4 sebanyak 75 siswa (25%),

interval 16,7 – 18,5 sebanyak 106 siswa (35%), interval 14,8 –

16,6 sebanyak 58 siswa (19%), interval 12,9 – 14,7 sebanyak

19 siswa (6%), dan interval 11,0 -12,8 sebanyak 8 siswa (3%).

Berdasarkan tabel frekuensi dan interpretasi variabel

kondisi ekonomi orang tua di atas, dapat digambarkan dalam

histogram seperti berikut berikut :

Gambar 3.1 histogram distribusi frekuensi dan interpretasi variabel kondisi ekonomi orang tua

2 1%1 0%4 1%

27

9%

75

25%

106

35%

58

19%

19

6%

8

3%0

20

40

60

80

100

120

Frekuensi Presentase

KO N D I S I E KO N O MI O R A N G T U A

26,2 – 28,0 24,3 – 26,1 22,4 – 24,220,5 – 22,3 18,6 – 20,4 16,7 – 18,514,8 - 16,6 12,9 – 14,7 11,0 – 12,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

59

Berdasarkan histogram di atas, frekuensi variabel kondisi

ekonomi orang tua pada interval 16,7–18,5 paling banyak

frekuensinya dibandingkan dengan interval 24,3-26,1 paling

sedikit frekuensinya dibandingkan dengan interval yang

lainnya dengan jumlah 1 iswa.

4) Skor Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 7 = 28

Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 7 = 7

Skor :

7 + 81% (28 – 7) = 24,01 dibulatkan 24

7 + 66% (28 – 7) = 20,86 dibulatkan 21

7 + 56% (28 – 7) = 18,76 dibulatkan 19

7 + 46% (28 – 7) = 16,66 dibulatkan 17

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel kondisi ekonomi orang tua adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.17

Kecenderungan Variabel

Kondisi Ekonomi Orang Tua

Interval Skor Kategori Kecenderungan

Variabel

24 - 28 Sangat Tinggi

21 - 23 Tinggi

19 - 20 Sedang

17 - 18 Rendah

7 - 16 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

60

b. Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Pada perhitungan interpretasi data variabel kemandirian belajar

siswa dilakukan dengan cara :

1) Jangkauan = Nilai Maksimum – Nilai Minimum

= 52 – 19

= 33

2) Menentukan Banyak Kelas Interval (K)

K = 1 + 3,3log n

K = 1 + 3,3log 300

K = 1 + 3,3 (2,477)

K = 1 + 8,1741

K = 9,1741 (dibulatkan menjadi 9)

3) Menentukan Panjang Interval

C = Jangkauan / Banyaknya kelas Interval

C = 33 / 9

C = 3,6

Data dari perhitungan di atas diperoleh tabel frekuensi dan

interpretasi variabel kemandirian belajar siswa sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

61

Tabel 3.18

Kemandirian Belajar Siswa

No Skor

Interval Frekuensi Presesntase

1 48,6 – 52,2 1 0,33%

2 44,9 – 48,5 0 0,00%

3 41,2 – 44,8 7 2,33%

4 37,5 – 41,1 34 11,33%

5 33,8 – 37,4 87 29,00%

6 30,1 – 33,7 93 31,00%

7 26,4 – 30,0 64 21,33%

8 22,7 – 26,3 9 3,00%

9 19,0 – 22,6 5 1,67%

Jumlah 300 100%

Berdasarkn tabel 5.4 di atas, frekuensi variabel

kemandirian belajar siswa pada interval 48,6–52,2

sebanyak 1 siswa (0,33%), interval 44,9-48,5 tidak ada

(0,00%), interval 41,2-44,8 sebanyak 7 siswa (2,33%),

interval 37,5-41,4 sebanyak 34 siswa (1,33%), interval

33,8-37,4 sebanyak 87 siswa (29,00%), interval 30,1-33,7

sebanyak 93 siswa (31%), interval 26,4-30,0 sebanyak 64

siswa (21,33%), interval 22,7-26,3 sebanyak 9 siswa

(3,00%), interval 19,0-22,6 sebanyak 5 siswa (1,67%).

Berdasarkan tabel frekuensi dan interpretasi

variabel status sosial ekonomi orang tua di atas, dapat

digambarkan dalam histogram seperti berikut berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

62

Gambar 3.2 histogram distribusi frekuensi dan interpretasi

variabel kemandirian belajar siswa

Berdasarkan histogram di atas, frekuensi variabel

kemandirian belajar siswa pada interval 30,1-33,7 paling

banyak frekuensinya dibandingkan dengan interval 44,9-48,5

paling sedikit frekuensinya dibandingkan dengan interval yang

lainnya dengan jumlah 0 (tidak ada siswa yang berada pada

interval tersebut).

4) Skor Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 13 = 52

Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 13 = 13

Skor :

13 + 81% (52 – 13) = 44,59 dibulatkan 45

13 + 66% (52 – 13) = 38,74 dibulatkan 39

13 + 56% (52 – 13) =34,84 dibulatkan 35

1 0.33%

0 0.00%

7

2.33%

34

11.33%

87

29.00%

93

31.00%

64

21.33%

9

3.00%

5

1.67%

F R E K U E N S I P R E S E S N T A S E

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

48,6 – 52,2 44,9 – 48,5 41,2 – 44,837,5 – 41,1 33,8 – 37,4 30,1 – 33,726,4 – 30,0 22,7 – 26,3 19,0 – 22,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

63

13 + 46% (52 – 13) = 30,94 dibulatkan 31

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel kemandirian belajar siswa adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.19

Kemandirian Belajar Siswa

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel

45 - 52 Sangat Tinggi

39 - 44 Tinggi

35 - 38 Sedang

31 - 34 Rendah

13 - 30 Sangat Renadah

c. Variabel Kejujuran Belajar Siswa

Pada perhitungan interpretasi data variabel kejujuran belajar

siswa dilakukan dengan cara :

1) Jangkauan = Nilai Maksimum – Nilai Minimum

= 48 – 23

= 25

2) Menentukan Banyak Kelas Interval (K)

K = 1 + 3,3log n

K = 1 + 3,3log 300

K = 1 + 3,3 (2,477)

K = 1 + 8,1741

K = 9,1741 (dibulatkan menjadi 9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

64

3) Menentukan Panjang Interval

C = Jangkauan / Banyaknya kelas Interval

C = 25 / 9

C = 2,7

Data dari perhitungan di atas diperoleh tabel frekuensi dan

interpretasi variabel kejujuran belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 3.20

Kejujuran Belajar Siswa

Berdasarkn tabel 3.20 di atas, frekuensi variabel

kejujuran belajar siswa pada interval 45,4 - 48,1 sebanyak 4

siswa (1,33%), interval 42,6 – 45,3 sebanyak 10 siswa

(3,33%), interval 39,8 – 42,5 sebanyak 38 siswa (12,67%),

interval 37,0 – 39,7 sebanyak 65 siswa (21,67%),interval

34,2 – 36,9 sebanyak 45 siswa (15%), interval 31,4 – 34,1

No Skor

Interval

Frekuensi Presentase

1 45,4- 48,1 4 1,33%

2 42,6 – 45,3 10 3,33%

3 39,8 – 42,5 38 12,67%

4 37,0 – 39,7 65 21,67%

5 34,2 -36,9 45 15,00%

6 31,4 – 34,1 80 26,67%

7 28,6 – 31,3 38 12,67%

8 25,8 – 28,5 17 5,67%

9 23,0 – 25,7 3 1,00%

Jumlah 300 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

65

sebanyak 80 siswa (26,67%), interval 28,6 – 31,3 sebanyak

38 siswa (12,67%), interval 25,8 – 28,5 sebanyak 17 siswa

(5,67%), interval 23,0 – 25,7 sebanyak 3 siswa (1,00%).

Berdasarkan tabel frekuensi dan interpretasi variabel

kejujuran belajar siswa di atas, dapat digambarkan dalam

histogram seperti berikut berikut :

Gambar 3.3 histogram distribusi frekuensi dan interpretasi variabel kejujuran belajar siswa

Berdasarkan histogram di atas, frekuensi variabel

kejujuran belajar siswa pada interval 31,4 – 34,1 paling banyak

frekuensinya dibandingkan dengan interval 23,0 – 25,7 paling

sedikit frekuensinya dibandingkan dengan interval yang

lainnya dengan jumlah 3 sisw.

4) Perhitungan skor variabel kejujuran belajar siswa

410

38

65

45

80

38

17

31.33% 3.33% 12.67% 21.67% 15.00% 26.67% 12.67% 5.67% 1.00%0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

45,4- 48,142,6 – 45,339,8 – 42,537,0 – 39,734,2 -36,931,4 – 34,128,6 – 31,325,8 – 28,523,0 – 25,7

KE J U J U R A N B E L A JA R S I S WAFrekuensi Presentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

66

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 12 = 48

Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 12 = 12

Skor :

12 + 81% ( 48 – 12) = 41,16 dibulatkan 41

12 + 66% (48 – 12) = 35,76 dibulatkan 36

12 + 56% ( 48 – 12) = 32,16 dibulatkan 32

12 + 46% (48 - 12) = 28,56 dibulatkan 29

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa

kategori kecenderungan variabel kejujuran belajar siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.21

Kejujuran Belajar Siswa

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel

41 - 48 Sangat Tinggi

36 - 40 Tinggi

32 - 35 Sedang

29 - 31 Rendah

12 - 28 Sangat Renadah

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Korelasi Sperman

Teknik Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji hipotesis asosiatif dengan menggunakan Spearman

Rank. Spearman Rank ini digunakan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

67

hubungan bila datanya ordinal apakah hubungan tersebut

signifikan atau tidak, meliht arah (jenis) hubungan dua variabel,

dan melihat tingkat kekuatan (keeratan) hubungan dua variabel

(Sugiyono,2012:244).

b. Pengujian Hipotesis

1. Rumusan Hipotesis

a) Hipotesis I

H0 = Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang

tua dengan kemandirian belajar siswa

Ha = Ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua

dengan kemandirian belajar siswa

b) Hipotesis II

H0 = Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang

Tua dengan kejujuran belajar siswa

Ha = Ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua

dengan kejujuran belajar siswa

Pengujian hipotesis ini dilakukan berdasarakan rumus

korelasi spearman rank adalah sebagai berikut :

𝜌 = 1− ∑ 6𝑏𝑖2

𝑛(𝑛2−1)

Sumber :Sugiyono (2009:45)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

68

Keterangan

𝜌 = koefisien korelasi spearman rank

𝑏𝑖 = selisih peringkat setiap data

n = jumlah data

Dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi sperman

adalah jika nila sig. < 0,05 maka dapat disimpulakn terdapat

korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

Sebaliknya, jika nila sig. > 0,05 maka, dapat disimpulkan tidak

terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang

dihubungkan. Pada pengujian ini akan menggunakan bantuan

aplikasi SPSS 22.

Dalam menentukan tingkat kekuatan hubungan antar

variabel, kita dapat berpedoman pada nilai koefisien korelasi

yang merupakan hasil dari output SPSS, dengan ketentuan :

Tabel 3.22

Tingkat korelasi dan kekuatan arah dukungan

No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,25 Sangat Lemah

2 0,26 – 0,50 Cukup

3 0,51 – 0,75 Kuat

4 0,76 – 0,99 Sangat kuat

5 1,00 Sempurna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

69

Arah korelasi dilihat pada angka koefisien korelasi

sebagaimana tingkat kekutan korelasi.Besarnya nilai koefisien

korelasi tersebut terletak antara +1 sampai dengan -1. Jika

koefisien korelasi bernilai positif, maka hubungan kedua variabel

dikatakan searah.Maksud dari hubungan yang searah ini adalah

jika variabel X meningkat maka variabel Y juga akan meningkat.

Sebaliknya, jika koefisien korelasi bernilai negatif maka

hubungan kedua variabel tersebut tidak searah.Tidak searah

artinya jika variabel X meningkat maka variabel Y akan

menurun.

3. Penarikan Kesimpulan

a. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan

kemandirian belajar siswa. Sebaliknya, jika nilai Sig.(2-tailed) >

0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada

hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian

belajar siswa.

b. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan

kejujuran belajar siswa. Sebaliknya, jika nilai Sig.(2-tailed) >

0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

70

hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

71

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Maumere

Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Maumere defacto sejak bulan Juli 1979 di

selenggarakan di SMA PGRI Maumere. Kegiatan proses belajar mengajar berlangsung

di SMA PGRI Maumere sambil menunggu fasilitas gedung sekolah yang sementara

dibangun. Pada tanggal 3 September 1979 dikelurkn SK. MENDIKBUD RI, No.

0188/0/1979 tentang ijin Operasional berdirinya SMA Negeri 1 Maumere,

namunkegiatan proses belajar mengajar belum berjalan secara normal.

Tanggal 6 Maret 1980 bangunan gedung SMA Negeri 1 Maumere diresmikan

oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia : Prof. Dr. Daoed

Yoesoef. Setelah diresmikannya gedung SMA Negeri 1 Maumere, maka segalah

aktivitas/kegiatan civitas akademika dialihkan dari SMA PGRI ke gedung baru SMA

Negeri 1 Maumere dan berlangsung sampai sekarang.

B. Periodisasi Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maumere

Dalam kurun waktu yang panjang, sekian banyak nama kepala sekolah memimpin

SMA Negeri 1 Maumere.

Tabel 4.1

Daftar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maumere

NO Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat

1 Yohanes Nurak,BA 1980 1992

2 Drs. Remigius Jaro 1992 2000

3 Drs. Antonius Alo 2001 2005

4 Diro Darius, S.Ag 2005 2011

5 Robertus Lodan, S.Pd 2011 2013

6 Johanes Jonas Teta, S.pd 2013 Sekarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

72

Selain kepalah sekolah definitive ada juga pelaksana tugas di SMA Negeri 1

Maumere antara lain :

Tabel 4.2

Pelaksana Tugas SMA Negeri 1 Maumere

No Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat

1 Hubert Pega (PLT) 1973 1980

2 Drs. Stef Sugyono (PLT) 2000 2001

C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Maumere

1. Visi Sekolah : Menjadikan SMA Negeri 1 Maumere, sekolah yang

mampu menghasilkan lulusan yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, menguasai IPTEK dan memiliki daya saing di

tingkat daerah maupun nasional.

2. Misi Sekolah

Dengan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan sekolah dapat :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

efisien serta menciptakan iklim yang kompetitif di sekolah untuk

meningkatkan poteni peserta didik demi meraih prestasi.

2. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Mengembangkan life skill peserta didik melalui kegiatan

Pengembangan Diri yang efektif, efisien dan terukur

keberhasilannya.

4. Mewujudkan budaya mutu sekolah dalam pengelolaan 8 Standar

Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

73

5. Menerapkan prinsip manajemen berbsis sekolah yang partisipatif

dan demokratis serta nilai yang berlaku di sekolah dan msyarakat.

6. Melaksanakan program sekolah berkelanjtan dengan menerapkan

budaya peduli dan cinta tanah lingkungan sehingga tercipta

lingkungan sekolah yang kondusif untuk mencapai tujuan

pendidikan.

7. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan

orangtua komite sekolah, mayarakat dan pemerintah serta

stakeholder lainnya yang peduli terhadap pendidikan dan kemajuan

sekolah.

D. IDENTITAS SEKOLAH

1. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMAN 1 MAUMERE

NPSN/NSS : 5030236/301240808003

Jenjang Pendidikan : SMA

Status Sekolah : Negeri

2. Lokasi Sekolah

Alamat : Jl. Mawar No.1 Maumere

Desa/Kelurahan : Madawat

Kode Pos : 86112

Kecamatan : Kec.Alok

3. Data Pelengkap Sekolah

Sk.Pendirian Sekolah : 088/0/1979

Tgl SK. Pendirian : 03 September 1979

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

74

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

Akreditasi : A

SK Akreditasi : 24/SK/BAP-S/M NTT/2016

Tgl SK Akreditasi : 10 Agustus 2016

SK. Sekolah Rujukan : 2253/P4.2/KU/2016

Tgl SK.sekolah rujukan : 23 Juni 2016

Luas Tanah Milik : 18.152 m2

4. Kontak Sekolah

Nomor Telepon : (0382) 21174

No. Fax : (0381) 21174

Email : [email protected]

Website : www.sman1.maumere.sch.id

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Maumere berjumlah 96 orang

terdiri dari tenaga pendidik sebanyak 75 orang dan tenaga kependidikan sebanyak

21 orang.

6. Fasilitas Sekolah

a) SMA Negeri 1 Maumere menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang

kegiatan belajar mengajar anatar lain :

a. Ruang Kelas : 43 buah

b. Ruang Kepala Sekolah : 1 buah

c. Ruang Kurikulum : 1 buah

d. Ruang Kesiswaan : 1 buah

e. Ruang Tata Usaha : 1 buah

f. Ruang Perpustakaan : 1 buah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

75

g. Ruang Komite : 1 buah

h. Ruang Osis : 1 buah

i. Ruang Koperasi Siswa : 1 buah

j. Ruang Piket : 1 buah

k. Kantin Sehat : 2 buah

l. Toilet : 24 buah

m. Panggung Terbuka : 2 buah

n. Ruang BP/BK : 1 buah

o. Area Parkir Motor : 2 buah

p. Gedung Aula : 1 buah

b) Fasilitas Sekolah yang Berwawasan Lingkungan

1) Taman Sekolah

2) Area Tanaman Siswa

c) Fasilitas Olah Raga dan Kesehatan

1) UKS

2) Lapangan Basket

3) Lapangan Volley

4) Lapangan Futsal

d) Laboratorium

1) Laboratorium Bahasa

2) Laboratorium Kimia

3) Laboratorium Biologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

76

4) Laboratorium Komputer

e) Fasilitas Operasional Sekolah (Transportasi)

1) Mobil Xenia

E. STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 1 MAUMERE

KOMITE SEKOLAH

Drs.Guido Peta Areso

KEPALA SEKOLAH

Johanes Jonas Teta,S.Pd

NIP 19710226 199801 1 001

KEPALA UR.TATA USAHA

Haryanto Djawas

NIP 19710526 199412 1 002

WAKASEK UR.KESISWAAN

Andreas B. Edi, S.Pd

NIP.19640425 199903 1

002

WAKASEK KURIKULUM

Stanislaus Sado, S.Pd NIP.19651106 199702 1

001

WAKASEK UR.SARPRAS

Petrus Petu, S.Pd NIP.19560824198403 1

WAKASEK UR.HUMAS

Drs.Yosep Ruben NIP.19591114 198602 1

005

KOORDINATOR BP/BK

Drs. Agustinus Faustinus

NIP.19590421 198703 1

010

KEPALA PERPUSTAKAAN

Theodora Timu, S.Pd

NIP.19671101 199802 2

001

KOORDINATOR LAB.

Maria A.Dolorosa, S.Pd

NIP.19680810 199903 2

009

KOORDINATOR

LUNGK.HIDUP

Tarsisius Tantang

WALI KELAS

GURU / PEGAWAI

SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

77

F. ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Negeri 1 Maumere merupakan

salah satu dari dua organisasi kesiswaan resmi di SMA Negeri 1 Maumere, selain

Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Organisasi ini diurus dan dikelola oleh para siswa

yang terpilih menjadi pengurus OSIS.Seluruh siswa SMA Negeri 1 Maumere memiliki

hak untuk menjadi pengurus OSIS melalui tahap seleksi.

a. Majelis Perwakilan Kelas

Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah lembaga pengawas OSIS yang

berkedudukan sejajar dengan ketua OSIS. MPK berfungsi sebagai aspirator dari

seluruh warga SMA Negeri 1 Maumere, asesor kerja dan kinerja OSIS dalam

satu periode dan merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

program kerja OSISselama satu periode.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Maumere ditetapkan setiap tahun

berdasarkan surat keputusan kepala sekolah yang dikoordinir langsung oleh

wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang saat ini

dilaksanakan adalah :

1. Kerohanian :

a) Doa Angelus

b) Misa jumat pertama dalam bulan

c) Katekese

d) Pesantren kilat

e) Rekoleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

78

f) Retret

2. Bela Negara :

a) Pasukan pengibar bendera

b) Gerakan pramuka Inonesia

3. Prestasi Akademik :

a) Olimpiade Sains Nasional

b) Kelompok Ilmiah Remaja

4. Prestasi Seni :

a) Paduan suara

b) Vocal group

c) Teater

d) Tari tradisi dan kreasi

5. Bela Diri :

a) Tae Kwon Do

b) Perisai Diri

c) Karate/KKI

d) Soto Kai

e) Kempo

6. Olah Raga :

a) Atletik

b) Bulu Tangkis

c) Tenis Meja

d) Bola Kaki

e) Bola Volley

f) Catur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

79

7. Kewirausahaan :

a) Tata Boga

b) Tenun Ikat

8. Jurnalistik

c. Kegiatan Pramuka

Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler Krida

(bersama Paskibra,PKS,PMR) yang mempunyai visi berkembangnya potensi ,

bakatdan minat secara optimal serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan

peserta didik.Kegiatan pramuka yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1

Maumere, meliputi :

1. Kegiatan rutin berupa latihan rutin

2. Kegiatan yang bersifat khusus berupa kegiatan perkemahan jumat,sabtu,

dan minggu (Perjusami), Gladian Pemimpin Sangga (DIANPINSA)

sosialisai minat dan bakat anggota pramuka ke saka Bhayangkara,

SakaWirakarti, dan Saka Bahari,pengiriman kegiatan khusus lainnya.

3. Kegiatan undangan dari pihak lain berupa gladian pimpinan satuan

(DIANPINSAT), OPK (Orientasi pendidikan kepramukaan), KPD

(Kursus Pengelolaan Dewan Ambalan)

d. Kegiatan Intra Kurikuler

SMA Negeri 1 Maumere selain melaksanakan kurikulum k 13 juga

mengembangkan dan melaksanakan kurikulum kearifan lokal. Kearifan lokal

yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Maumere antara lain :

1. Mulok Kelautan

2. Mulok Antropologi Budaya Sikka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

80

3. Mulok Kewirausahaan

G. PROGRAM UMUM

SMA Negeri 1 Maumere mempunyai dua program kerja, yaitu program kerja jangka

menengah dan program kerja jangka pendek.

a. Program Kerja Jangka Menengah

Tabel 4.3

Program Kerja Jangka Menengah

NO Standar

Pendidikan

Nasional

Permasalaha

Strategi dan

Kegiatan

Tujuan

1. Sarana

Prasarana

1. Tata ruang SMA

Negeri 1 Maumere

belum ideal

2. Jumlah ruang, jenis

dan ukuran belum

memadai

3. Sekolah belum

mempertimbangkan

Membuat master

plan SMAN 1

Maumere

Pembangunan

RKB dan mervisi

jumlah siswa

perkelas

Pembangunan

sarana harus

memper-

timbangkan

kepentingan siswa

berkebutuhan

khusus

Agar tata ruang

yang baik tercipta

Terciptanya ruang

kelas yang ideal

dari segi jumlah,

jenis dan ukuran

ruang kelas sesuai

dengan daya

tampung

Terciptanya

sarana/prasarana

yang

mempertimbangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

81

Siswa

berkebutuhan

khusu

4. Pememliharaan

sapras dan

pengobatan belum

maksimal

5. Perabotan sekolah

banyak yang sudah

kedaluarsa

sehingga tidak

bermanfaat

maksimal

6. Dana pemeliharaan

dari pemerintah

sangat minim

Meningktkan

kulitas

pemeliharaan

sapras

Pengadaan

perabotan sekolah

yang tidak

berfungsi dengan

baik

Memberi

pemahaman

kepada orang tua

melalui komite

sekolah untuk

mendukung

pendanaan

kepentingan

penyandang cacat

Terciptanya sarana

prasarana yang

selalu terawat

dengan baik

Adanya perabotan

baru dan baik

sehingga

bermanfaat secara

maksimal

Tersedianya dana

yang memadai

untuk pengadaan

dan pemeliharaan

sarana prasarana

2. Standar

Proses

(Kurikulum)

1. Semua mata pelajaran

sudah memiliki

silabus,RPP,kecuali

Mulok

Kewirausahaan dan

Antropologi Budaya

Sikka

Program pelatihan

untuk penyusunan

silabus dan RPP

Mulok

Kewirausahan dan

Antropologi

Budaya Sikka

Pengarsipan

silabus, RPP dan

Adanya Silabus dan

RPP untuk mulok

kewirausahaan dan

Antropologi

Budaya Sikka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

82

2. Silabus dan RPP

belum diarsipkan

dengan baik pada

urusan kurikulum

3. Belum optimal home

visit dan konseling

pribadi

4. Tenaga BP/BK masih

kurang

5. Pelaksanaan ekstra

kurikuler belum

optimal

perangkat KBM

lain pada urusan

kurikulum

Penyususnan

program dan

pendanaan

Memohon

tambahan tenaga

BP/BK kepada

Dinas PPO dan

tenaga honorer

kepada komite

Optimal ekskul

Silabus,RPP dan

administrasi KBM

lainnya terarsip

dengan baik

Terlaksananya

home visit dan

konseling pribadi

secara baik

Terciptanya

perbandingan idel

antara jumlah siswa

dan jumlah teanaga

BP/BK

Ekskul terlaksana

dengan baik

3. Standar

Proses

(Kurikulu)

1. Semua mata

pelajaran sudah

memiliki silabus dan

RPP tetapi belum

diarsipkan denagn

Pengarsipan

silabus, RPP dan

perangkat KBM

lain pada urusan

kurikulum

Adanya silabus,

RPP dan

administrasi KBM

lainnya terarsipkan

dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

83

baik pada urusan

kurikulum

2. Kepala sekolah dan

tim survey kurang

maksimal

mensuoervisi guru

dan memberikan

masukan terhadap

proses KBM di kelas

Optimalisasi

kegiatan Supervisi

Program supervisis

4. Standar

Penilaian

1. Pelaksanaan

penilaian secara

berkala belum

maksimal

2. Sebagian guru

belum

melaksanakan

penilaian dengan

baik

Pemantapan

program

kurikulum,

optimalisasi

MGMP

sekolah,supervisi

dan diklat

Pemantapan

program

kurikulum,

optimalisasi

MGMP

sekolah,supervisi

dan diklat

Terlaksananya

penilaian secara

berkala dan

berkualitas

Guru paham dan

mampu

melaksanakan

kegiatan penilaian

sesuai dengan

aturan yang berlaku

5. Stndar

Kompetensi

Lulusan

1. Kegiatan

pengemabngan

diri

pelaksanaanya

belum maksimal

2. Belajar Mandiri

Optimalisasi

program

pengembangan

diri.ektrakurikuler

Penentapan

program kerja

Sukses

penyelanggaraan

pengembangan diri

dan mencapai

tujuan

Siswa memiliki

motivasi yng tinggi

untuk belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

84

3. Penanaman nilai-

nilai luhur

kurikulum dan

pendanaan

Optimalisasi

kegiatan kesiswaan

mandiri untuk

mencapai tujuan

Siswa memiliki

sikap dan perilaku

yang baik

6. Standar

Pengelolaan

1. Belum optimal

memperbaharui

data dan

informasi secara

berkala

2. Penyusunan

program RPBS

tidak didasarkan

pada EDS

Program data base

dan optimalisasi

website

Sosialisasi dan

motivasi tentang

EDS

Data sekolah selalu

up to date

RAPBS didasarkan

pada EDS

7. Standar

Pendidikan

dan Tenaga

a. Belum ada guru

yang

bergolongan IV/b

Diklat,motivasi,dan

pendanaan

Guru termotivasi

untuk menulis

dalam rangka

kenaikan pangkat

IV/b

8 Standar

Pembiyaan

1. Pendapatan lain

diluar komite

masih kurang

2. Pelibatan

komponen

sekolah secara

repreentive

Optimalisasi

pendapatan diluar

komite

Penyususnan

RAPBS melibatkan

semua komponen

pendidik

Bertambahnya

pendapatan diluar

iuran komita

RAPBS lebih

akuntabel dan dapat

diterima semua

warga sekolah dan

pemangku

kepentingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

85

b. Program Kerja Jangka Pendek SMA Negeri 1 Maumere

1. Kegiatan Operasional Sekolah

a) Pengadaan Sarana dan Prasarana

b) Pembayaran Gaji Pegawai

c) Kegiatan Pemeliharaan

d) Perjalanan

2. Kegiatan Pembangunan

a) Pembangunan fisik

b) Pembangunan nonfisik (mental spiritual)

H. PROGRAM UNGGULAN SMA NEGERI 1 MAUMERE

a. Program kelas unggul

b. Pemberian les tambahan

c. Bimbingan belajar kelas XII

d. Bimbingan Olimpiade Sains

e. Bimbingan O2SN

f. Pengembangan Diri

g. Pramuka

h. Pemberlakuan Sistem SKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

86

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Data dalam penelitian ini terdiri dari data kondisi ekonomi orang tua, kemandirian belajar

dan kejujuran belajar siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere. Data-data tersebut

dikumpulkan melalui kuisioner yang dibagikan kepada siswa SMA Negeri 1 Maumere.

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2018. Penelitian ini dilakukan di SMA

Negeri 1 Maumere . Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas X dan XI

di SMA Negeri 1 Maumere. Kuisioner yang diberikan kepada responden sebanyak

300 dan responden yang mengisi kuisioner tersebut sebanyak 300 responden.

Berikut adalah data distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan kelas dan

jurusan:

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkatan Kelas dan

Jurusan

No Kelas Jumlah

Siswa

Frekuensi

Relatif

1 X (IPA) 45 15%

2 X (IPS) 46 15%

3 X (Ilmu Bahas) 39 13%

4 XI (IPA) 45 15%

5 XI (IPS) 91 30%

6 XI (Ilmu Bahasa 1) 34 11%

Total 300 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

87

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi rsponden

adalah 300 siswa, dengan rincian sebagai berikut : Kelas X (IPA) berjumlah 45

siswa, kelas X (IPS) berjumlah 46 siswa, kelas X (Ilmu Bahasa) berjumlah 39

siswa, kelas XI (IPA) berjumlah 45 siswa, kelas XI (IPS) berjumlah 91 siswa,

kelas XI (Ilmu Bahasa) berjumlah 34 siswa.

2. Deskripsi Data Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari 3 variabel, yaitu

variabel kondisi ekonomi orangtua, variabel kemandirian belajar siswa, dan

variabel kejujuran belajar siswa. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan

berdasarkan PAP tipe II. Berikut interpretasi atas data yang diproleh :

a. Kondisi Ekonomi Orang Tua

Berikut tabel frekuensi dan interpretasi kondisi ekonomi orang tua atas

data yang diperoleh :

Tabel 5.2

Kondisi Ekonomi Orang Tua

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa 300 siswa yang memiliki kondisi

ekonomi orang tua dengan kategori sangat tinggi adalah 6 siswa (2%),

kategori tinggi adalah 28 siswa (9%), kategori sedang adalah 75 siswa (25%),

No Interval Skor F FR Kriteria

1 24 - 28 6 2% Sangat Tinggi

2 21 - 23 28 9% Tinggi

3 19 - 20 75 25% Sedang

4 17 - 18 106 35% Rendah

5 7 - 16 85 28% Sangat Rendah

Jumlah 300 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

88

kategori rendah adalah 106 siswa (35%), dan kategori sangat rendah adalah

85 siswa (28%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata

(mean) diperoleh hasil 17,78; nilai tengah (median) sebesar 18,00; nilai yang

sering muncul (modus) sebesar 18; dan standar deviasi sebesar 2,511. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi orang tua sebagian besar

siswa rendah.

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut :

Gambar 5.1 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel

Kondisi Ekonomi Orang Tua

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel dan pie chart tersebut

dapat dikatakan bahwa kecenderungan kondisi ekonomi orang tua siswa

kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere adalah cenderung rendah yaitu

106 siswa (36%).

Sngat Tinggi2% Tinggi

9%

Sedang25%

Rendah36%

Sangat Rendah28%

Kondisi Ekonomi Orang Tua

Sngat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

89

b. Kemandirian Belajar Siswa

Berikut tabel frekuensi dan interpretasi kemandirian belajar siswa atas data

yang diperoleh :

Tabel 5.3

Kemandirian Belajar Siswa

No Interval Skor F FR Kriteria

1 45 – 52 1 0% Sangat Tinggi

2 39 – 44 22 7% Tinggi

3 35 – 38 77 26% Sedang

4 31 – 34 122 41% Rendah

5 13 – 30 78 26% Sangat Rendah

Jumlah 300 100%

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 300 siswa yang memiliki kemandirian

belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 1 siswa (0%), kategori

tinggi adalah 22 siswa (7%), kategori sedang adalah 77 siswa (26%), kategori

rendah adalah 122 siswa (41%), dan kategori sangat rendah adalah 78 siswa

(26%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)

diperoleh hasil 33,01; nilai tengah (median) sebesar 33,0; nilai yang sering

muncul (modus) sebesar 32; dan standar deviasi sebesar 4,292. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa sebagian besar

siswa rendah.

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

90

Gambar 5.2 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel

Kemandirian Belajar Siswa.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel dan pie chart tersebut

dapat dikatakan bahwa kecenderungan kemandirian belajar siswa kelas X

dan XI SMA Negeri 1 Maumere adalah cenderung rendah yaitu 122 siswa

(41%).

c. Kejujuran Belajar Siswa

Berikut tabel frekuensi dan interpretasi kemandirian belajar siswa atas data

yang diperoleh :

Sangat Tinggi

0%Tinggi7% Sedang

26%

Rendah41%

Sangat Rendah

26%

Kemandirian Belajar Siswa

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

91

Tabel 5.4

Kejujuran Belajar Siswa

Interval Skor F FR Kriteria

41 - 48 32 11% Sangat Tinggi

36 - 40 104 35% Tinggi

32 - 35 106 35% Sedang

29 - 31 38 13% Rendah

12 - 28 20 7% Sangat Rendah

Jumlah 300 100%

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 300 siswa yang memiliki kejujuran

belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 32 siswa (11%), kategori

tinggi adalah 104 siswa (35%), kategori sedang adalah 106 siswa (35%),

kategori rendah adalah 38 siswa (13%), dan kategori sangat rendah adalah 20

siswa (7%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)

diperoleh hasil 35,23; nilai tengah (median) sebesar 35,00; nilai yang sering

muncul (modus) sebesar 34; dan standar deviasi sebesar 4,316. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kejujuran belajar siswa sebagian besar

siswa sedang.

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

92

Gambar 5.3 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel

Kejujuran Belajar Siswa.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel dan pie chart tersebut

dapat dikatakan bahwa kecenderungan kejujuran belajar siswa kelas X dan

XI SMA Negeri 1 Maumere adalah cenderung sedang yaitu 106 siswa

(35%).

B. Analisis Data

1. Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman

yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 22.0 For Windows.

a. Pengujian Hipotesis I

1) Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian

Belajar Siswa

11%

34%35%

13% 7%

Kejujuran Belajar Siswa

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

93

Ho : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengn

kemandirian belajar siswa

Ha : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian

belajar siswa

2) Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 5.5

Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi dengan Kemandirian Belajar

Siswa

Berdasarkan tabel 5.5 di atas, diperoleh angka koefisien korelasi

(correltion coefficient) sebesar -0,037. Artinya tingkat kekuatan hubungan

(korelasi) antara variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian

belajar siswa adalah sebesar -0,037 atau dengan kategori tidak berarti.

Hubungan kategori tidak berarti dikarenakan berada pada nilai korelasi dibawah

0,0. Angka koefisien korelasi pada hasil di atas, bernilai negatif, yaitu -0,037,

sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat tidak searah (jenis

hubungan tidak searah). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa semakin

tinggi kondisi ekonomi orang tua maka kemandirian belajar siswa akan

menurun. Pada tabel di 5.8 di atas, diketahui nilai signifikansi atau sig.(2-tailed)

sebesar 0,523. Karena nilai sig.(2-tailed) 0,523 > lebih besar dari 0,05 maka

Correlations

Kondisi _Ekonomi_Orang_Tua

Kemandirian_ Belajar_Siswa

Spearman's rho

Kondisi_Ekonomi_Orang_Tua

Correlation Coefficient 1,000 -,037

Sig. (2-tailed) . ,523

N 300 300

Kemandirian_Belajar_Siswa

Correlation Coefficient -,037 1,000

Sig. (2-tailed) ,523 .

N 300 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

94

artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel kondisi ekonomi

orang tua dengan kemandirian belajar siswa. Dapat diartikan bahwa H0 diterima

atau tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian

belajar siswa. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan

kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar siswa tidak dapat

digeneralisasikan.

b. Pengujuan Hipotesis II

1) Hubungan Kondisi Ekonomi dengan Kejujuran Belajar Siswa

Ho : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan

kejujuran belajar siswa

Ha : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran

belajar siswa

2) Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 5.6

Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi dengan Kejujuran

Belajar Siswa

Berdasarkan tabel 5.6 di atas, diperoleh angka koefisien korelasi

(correltion coefficient) sebesar -0,096. Artinya tingkat kekuatan hubungan

Correlations

Kondisi

_Ekonomi_

Orang_Tua

Kejujuran

_Belajar_

Siswa

Spearman's

rho

Kondisi_Ekonomi_Orang_Tu

a

Correlation Coefficient 1,000 -,096

Sig. (2-tailed) . ,096

N 300 300

Kejujuran_Belajar_Siswa Correlation Coefficient -,096 1,000

Sig. (2-tailed) ,096 .

N 300 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

95

(korelasi) antara variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar

siswa adalah sebesar -0,096 atau dengan kategori tidak berarti. Hubungan

kategori tidak berarti dikrenakan berada pada nilai korelasi dibawah 0,0. Angka

koefisien korelasi pada hasil di atas, bernilai negatif, yaitu -0,096, sehingga

hubungan kedua variabel tersebut bersifat tidak searah (jenis hubungan tidak

searah). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa semakin tinggi kondisi

ekonomi orang tua maka kejujuran belajar siswa akan menurun. Pada tabel 5.6

di atas, diketahui nilai signifikansi atau sig.(2-tailed) sebesar 0,096. Karena nilai

sig.(2-tailed) 0,096 > lebih besar dari 0,05 maka artinya tidak ada hubungan

yang signifikan antara variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran

belajar siswa. Dapat diartikan bahwa H0 diterima atau tidak ada hubungan

antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan kondisi ekonomi orang tua

dengan kejujuran belajar siswa tidak dapat digeneralisasikan.

C. Pembahasan

1. Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang yang dilakukan, maka diperoleh hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang tidak signifikan

dari status sosial ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar siswa. Tidak

adanya hubungan yang signifikan tersebut ditunjukkan oleh nilai Sperman’s rho

dengan nilai Sig. (2-tailled) = 0,523 > 0,05 kemandirian belajar siswa.

Pada perhitungan dan interpretasi penilaian mengenai status sosial ekonomi

orang tua, dapat diperoleh bahwa status sosial ekonomi orang tua pada kemandirian

belajar siswa dengan kategori sangat tinggi, yaitu ditunjukkan dari 6 siswa (2%),

kategori tinggi adalah 28 siswa (9%), kategori sedang adalah 75 siswa (25%),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

96

kategori rendah adalah 106 siswa (35%), dan kategori sangat rendah adalah 85

siswa (28%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)

diperoleh hasil 17,78; nilai tengah (median) = 18,00; nilai yang sering muncul

(modus) = 18; dan standar deviasi=2,511. Pada kemandirian belajar siswa diperoleh

bahwa secara garis besar kemandirian belajar siswa berada pada kategori sangat

tinggi, yaitu ditunjukkan dari 1 siswa (0%), kategori tinggi adalah 22 siswa (7%),

kategori sedang adalah 77 siswa (26%), kategori rendah adalah 122 siswa (41%),

dan kategori sangat rendah adalah 78 siswa (26%). Dalam variabel ini diperoleh

hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 33,01; nilai tengah (median) =

33,00; nilai yang sering muncul (modus)= 32; dan standar deviasi = 4,292.

Nilai koefisien korelasi status sosial ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar

siswa menunjukan derajat negatif dengan kategori tidak berarti pada kemandirian

belajar siswa. Hubungan negatif yang berada pada kategori tidak berarti memiliki

makna bahwa skor antar variabel memiliki tingkat kesensitifan yang tidak cukup.

Tingkat kesensitifan yang tidak cukup berarti keseluruhan responden pada saat

pengisian kusioner tidak konsisten dalam menghasilkan skor untuk kedua variabel.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan

negatif yang tidak signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan

kemandirian belajar siswa. Pada hasil penilaian dan interprestasi mengenai kondisi

ekonomi dan kemandirian belajar siswa menunjukkan hasil dengan kategori yang

rendah untuk kedua variabel tersebut.

Kemandirian belajar siswa tidak hanya dilihat dari segi kondisi ekonomi orang tua,

namun kemandirian belajar siswa bisa dapat didorong oleh beberapa faktor dari

dalam diri siswa itu sendiri berkaitan dengan gen atau keturunan orang tua dan

faktor dari luar siswa itu sendiri. Ada hubungan yang negatif kondisi ekonomi orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

97

tua dengan kemandirian belajar siswa yang tidak signifikan dapat membawa

pengaruh negatif juga bagi anak. Berdasarkan aspek-aspek pada variabel

kemandirian belajar, hubungan negatif yang tidak signifikan dapat dapat terjadi

pada siswa seperti:

a) Siswa tidak dapat menentukan tujuan belajarnya sendiri.

Dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan.

Sebagian besar siswa belum bisa menentukan tujuan belajarnya sendiri. Siswa

yang berasal dari kondisi ekonomi orang tua tinggi sudah terbiasa untuk

dilayani segala kebutuhannya. Apa yang diinginkannya pasti akan terpenuhi

tanpa harus bekerja dan berusaha. Hal ini akan terbawa sampai pada kegiatan

belajar mengajarnya. Siswa akan terbiasa dengan suatu hal yang instan atau

yang serba ada sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa akan sulit

untuk menentukan tujuan kegiatan belajarnya sendiri. Sebaliknya dari siswa

yang memiliki orang tua dengan kondisi ekonomi rendah tidak semua

keinginan dan kebutuhannya dilayani oleh orang tua. Dengan demikian anak

tersebut bisa berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan

apa yang dibutuhkan sendiri.

b) Memilih dan Menentukan Sendiri Sumber Belajar

Sesuai dengan hasil penelitian yakni tidak ada hubungan yang signifikan

dari kedua variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar

siswa, dapat dikatakan pada umumnya siswa belum mampu memilih dan

menentukan sendiri sumber belajarnya. Dalam memilih dan menentukan

sumber belajar, siswa bisa memanfaatkan siapa saja yang memilki keahlian

tertentu. Siswa yang memiliki kondisi ekonomi orang tua yang tinggi terbiasa

untuk dilayani dan untuk memperoleh sesuatu siswa tersebut sudah terbiasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

98

dengan sesuatu yang serba ada. Karena sudah terbiasa dengan segala sesuatu

yang serba ada, maka siswa tersebut dalam belajarnya bisa saja terbawa

dengan kebisaannya. Siswa tersebut akan tidak mampu memilih dan

menentukan sendiri sumber belajarnya ada kemungkinan siswa tersebut bisa

memanfaatkan temannya yang memiliki keahlian tertentu sehingga dalam

memilih dan menentukan sumber belajar, siswa tersebut menerima dari

temannya tanpa berusaha sendiri. Sebaliknya, siswa yang memiliki kondisi

ekonomi orang tua rendah akan lebih terbiasa untuk memperoleh sesuatu

dengan berusaha sendiri terlebih dahulu, sehingga siswa akan membawa

kebiasaan itu dalam kegiatan belajar. Siswa akan berusaha sendiri dalam

memilih dan menentukan sumber belajar.

c) Menggunakan Strategi Belajar yang Tepat

Sesuai dengan hasil penelitian yakni tidak ada hubungan yang signifikan dari

kedua variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa,

dapat diketahui bahwa siswa belum menggunakan strategi belajar yang tepat.

Strategi belajar berupa mengerjakan tugas sekolah tanpa diperintah guru atau

orang tua, mengerjakan tugas dan mampu mengoreksi sendiri, mampu

memberikan ide baru, beruaha membuka pikiran sendiri untuk memahami

suatu pelajaran dan mampu mengerjakan tugas sekolah sendiri. Pada

umumnya siswa yang memiliki kondisi ekonomi orang tuanya tinggi akan

terbiasa dengan yang serba ada dan yang serba jadi atau instan. Segala

kebutuhannya akan dipenuhi tanpa berusaha sendiri. Begitu pula dalam

konteks belajar karena terbiasa dengan yang serba ada dan serba jadi maka

siswa tersebut dalam kegiatan belajarnya akan tidak mampu menggunakan

strategi belajar yang tepat dan tidak mampu menerapkan bagian yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

99

dalam strategi belajar itu sendiri. Sebaliknya dengan siswa yang memilki

kondisi ekonomi orang tua yang rendah lebih cenderung berusaha hidup

mandiri karena sudah terbiasa jika ingin memperoleh sesuatu tidak

sepenuhnya dilayani oleh orang tuanya akan tetapi siswa tersebut berusaha

sendiri untuk mendapatkannya. Kebiasaan berusaha sendiri ini akan dibawah

sampai pada kegiatan belajarnya. Siswa tersebut mampu menerapkan

berbagai macam strategi belajar yang tepat dengan berusaha dan

melakukannya sendiri.

Selain itu, faktor dari luar siswa tersebut seperti pola asuh orang tua

yakni cara orangtua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi

perkembangan kemandirian anak. Kondisi ekonomi orang tua merupakan

faktor dari luar sedangkan masih banyak faktor lain yang bisa mendorong

kemandirian belajar siswa itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena faktor dari

dalam dan dari luar siswa misalnya gen atau keturunan, pola asuh orang

tua,sistem pendidikan di sekolah, dan sistem kehidupan di masyarakat yang

dapat membentuk kemandirian belajar siswa.

Berdasarkan pernyataan tersebut kemandirian belajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor dari dalam dan luar. Seperti halnya yang dikatakan oleh

Soetjiningsih, 2004 bahwa pendapatan orang tua yang tinggi akan menunjang

tumbuh kembang anak. Siswa yang mempunyai orang tua yang pendapatan tinggi

atau kondisi ekonomi tinggi akan mudah untuk memperoleh kebutuhan belajarnya.

Sedangkan siswa yang mempunyai orang tua yang kondisi sosial rendah tidak

mudah untuk memperoleh kebutuhan untuk belajar. Siswa tersebut akan

membutuhkan waktu untuk mendapatkan kebutuhan belajar yang diperlukan atau

berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan. Dengan demikian dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

100

pembelajaran pada diri siswa akan nampak siswa yang kurang dalam kemandirian

belajar dan siswa yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi.

2. Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kejujuran Belajar Siswa

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diperoleh hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang tidak signifikan

antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa. Tidak ada

hubungan yang signifikan tersebut ditunjukkan oleh hasil nilai Sperman’s rho

dengan nilai Sig. (2-tailled) = 0,096 > 0,05 pada kejujuran belajar siswa.

Pada perhitungan dan interpretasi penilaian mengenai kondisi ekonomi orang

tua, dapat diperoleh bahwa kondisi ekonomi orang tua pada kejujuran belajar siswa

dengan kategori sangat tinggi, yaitu ditunjukkan dari 6 siswa (2%), kategori tinggi

adalah 28 siswa (9%), kategori sedang adalah 75 siswa (25%), kategori rendah

adalah 106 siswa (35%), dan kategori sangat rendah adalah 85 siswa (28%). Dalam

variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 17,78; nilai

tengah (median) = 18,00; nilai yang sering muncul (modus) = 18; dan standar

deviasi=2,511. Pada kejujuran belajar siswa diperoleh bahwa secara garis besar

kejujuran belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi, yaitu ditunjukkan dari

32 siswa (11%), kategori tinggi adalah 104 siswa (35%), kategori sedang adalah

106 siwa (35%),kategori rendah adalah 38 siswa (13%) dan kategori sangat rendah

adalah 20 siswa (7%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata

(mean) diperoleh hasil 35,23; nilai tengah (median) = 35,00; nilai yang sering

muncul (modus)= 34; dan standar deviasi = 4,316.

Nilai koefisien korelasi kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa

menunjukan derajat negatif dengan kategori tidak berarti pada kejujuran belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

101

siswa. Hubungan negatif yang berada pada kategori tidak berarti memiliki makna

bahwa skor antar variabel memiliki tingkat kesensitifan yang tidak cukup. Tingkat

kesensitifan yang tidak cukup berarti keseluruhan responden pada saat pengisian

kuisioner tidak konsisten dalam menghasilkan skor untuk kedua variabel.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan dari kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa.

Pada hasil penilaian dan interprestasi mengenai kondisi ekonomi dan kejujuran

belajar siswa menunjukkan hasil dengan kategori yang rendah untuk variabel

kondisi ekonomi orang tua dan kategori sedang untuk variabel kejujuran belajar.

Berdasarkan aspek-aspek pada variabel kejujuran belajar siswa, hubungan negatif

yang tidak signifikan dapat dapat terjadi pada siswa seperti:

a) Bertindak dan Mengkomunikasikan Sesuai apa yang Dirasakan dan Dilihat

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan.

Siswa belum menerapkan tindakan dan komunikasi sesuai apa yang dirasakan

dan dilihat. Siswa yang memiliki kondisi ekonomi orang tua yang tinggi

seringkali kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan secara langsung

dari orang tua karena orang tua sibuk bekerja. Orang tua yang kondisi

ekonomi tinggi cenderung lebih memikirkan kebutuhan anaknya terpenuhi

akan tetapi, orang tua tidak sepenuhnya mengetahui kegiatan anak setiap

harinya hal tersebut akan membuat anak lebih mudah untuk melakukan

tindakan tidak jujur terhadap orangtuanya yakni bertindak dan

mengkomunikasikaan tidak sesuai apa yang dirasakan. Dengan demikin orng

tua akan selalu percaya karena tidak mengetahui yang sebenarnya dilakukan

anak. Hal ini akan menjadi kebiasaan anak yang dibawah sampai pada kegitan

belajarnya. Anak tersebut akan bertindak dan mengkomunikasikan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

102

sesuai apa yang dirasakan dan dilihat dengan cara menyontek, memberi alasan

yang tidak sesuai ketika tidak masuk sekolah, kepada guru nya di sekolah, dan

tidak berani mengakui kesalahan. Sebaliknya siswa yang memiliki orang tua

yang kondisi ekonomi rendah juga bisa melakukan hal yang sama. Karena

didorong oleh faktor-faktor dari luar yakni, pergaulan, lingkungan sekitar, dan

perkembangan zaman, maka anak tersebut memiliki keinginan untuk

berbohong. Berbagai cara dilakukan agar keinginan dan kebutuhan terpenuhi

meski harus bertindak dan mengkomunikasikan tidak sesuai dengan apa yang

dirasakan dan dilihat.

b) Melakukan Sesuatu Dengan Tulus dan Sesuai Dengan Ketentuan dalam

Pembelajaran.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan.

Pada umunnya siswa belum melakukan sesuatu dengan tulus dan sesuai

dengan ketentuan dalam pembelajaran. Siswa belum bisa berbagi suatu hal

yang baik dengan sesama. Disini banyak siswa dari orang tua yang kondisi

ekonomi tinggi meskipun berkecukupan akan tetapi sulit untuk berbagi

kepada sesama. Biasanya siswa yang memilki kondisi ekonomi orang tua

tinggi akan tetapi masih memiliki ego yang tinggi sehingga banyak siswa

yang memanfaatkan status sosial ekonomi orang tua yang tinggi tersebut

untuk kesenangan dan kesombongan semata. Hal ini merupakan bagian dari

perbutan yang tidak tulus dan bisa dibawah sampai pada kegiatan belajar

terkadang siswa tersebut beranggap paling tinggi statusnya maka dari itu

dalam belajarnya siswa bisa saja susah untuk berbagi dengan teman-temannya

seperti berbagi ilmu dalam kegiatan pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri,

siswa yang memiliki kondisi ekonomi rendah akan lebih sering berbagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

103

karena siswa dari orang tua yang berstatus sosial ekonomi rendah merasa

membutuhkan orang lain untuk saling berbagi. Karena merasa tidak

berkecukupan artinya terkadang tidak bisa memilki sesuatu maka dari itu

siswa tersebut merasa membutuhkan bantuan dan merasakan bantuan dari

orang lain sehingga siswa itu bisa hidup dengan saling berbagi bisa juga

berbagi antara satu dengan yang lain. Hal ini merupakan salah satu perbuatan

yang tulus dilakuakan dan siswa tersebut bisa membawa sampai pada

kegiatan belajarnya seperti berbagi ilmu dengan teman-temannya, sharing,

dan membantu teman dengan tulus.

Perbuatan dan perkataan seorang anak tentunya harus diajarkan dan

dididik sejak kecil akan tetapi kembali kepada pribadi anak tersebut. Seorang

anak yang sudah diajarakan tentang perilaku jujur bisa saja berperilaku tidak

jujur hal tersebut kembali pada keinginan dan pribadi anak tersebut. Orang

tua juga membawa pengaruh besar bagi anaknya karena perbuatan orang tua

dapat menjadi contoh bagi anak. Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi

orang tua dengan kejujuran belajar siswa yang signifikan dapat membawa

pengaruh negatif juga bagi anak. Kondisi ekonomi dapat memberikan

pengaruh kepada anak sangat besar terlebih dalam kejujuran anak meskipun

tidak secara langsung. Dari pola asuh orang tua yang berbeda-beda akan

menghasilkan karakter anak yang berbeda juga terutama pada kejujuran

belajar anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

104

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai kondisi ekonomi

orang tua dengan kemandirian belajar siswa dan kejujuran belajar siswa maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian

belajar siswa. Hal ini didukung dengan nilai koefisien korelasi (corelation

coefficient) (-) 0,053 dengan nilai probabilitas Sig. (2-tailled) = 0,523 > 0,05.

Tidak ada hubungan ini berarti bila kondisi ekonomi orang tua meningkat atau

tinggi maka kemandirian belajar siswa menurun, dan bila kondisi ekonomi

orang tua menurun maka kemandirian belajar siswa meningkat. Nilai koefisien

korelasi dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang sangat

kurang.

2. Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar

siswa. Hal ini didukung dengan nilai koefisien korelasi (corelation coefficient)

(-) 0, 096; dengan nilai probabilitas Sig. (2-tailled) = 0,096 > 0,05.

Tidak adanya hubungan ini dapat berarti bila kondisi ekonomi orang tua

meningkat atau tinggi maka kejujuran belajar siswa menurun, dan apabila

kondisi ekonomi orang tua menurun maka kejujuran belajar siswa meningkat.

Nilai koefisien korelasi dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan

yang sangat kurang.

B. Saran

Berikut ini disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

105

1. Guru hendaknya mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua

dan siswa, agar dapat mengetahui perkembangan siswa dan perilaku siswa

secara merata sehingga terjalin kerjasama yang baik dalam mengontrol dan

membentuk karakter siswa yang lebih baik.

2. Bagi sekolah diharapkan mempertahankan dan meningktakan kemandirian

dan kejujuran belajar bagi siswa melalui pendampingan dan perarturan-

peraturan yang dapat membantu siswa dalam kegiatan belajarnya.

3. Bagi sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan kejujuran

belajar melalui pertemuan dengan orang tua siswa untuk menentukan jenis

kegiatan pengembangan diri (ekstra kurikuler) yang dapat membangun

kemandirian dan kejujuran belajar siswa.

4. Bagi sekolah diharapkan mengadakan kegiatan rohani (pembinaan rohani)

guna membantu siswa untuk dapat menjadi siswa yang berkarakter baik.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian ulang

sehingga dapat menemukan hubungan yang positif dari variabel – variabel

tersebut.

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan

dalam penulisan skripsi ini, adapun keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan penulis dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel kondisi

ekonomi orang tua saja, meskipun masih banyak variabel-variabel lain yang

dapat digunakan untuk menentukan hubungan kemandirian belajar siswa dan

kejujuran belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

106

2. Keterbatasan kemampuan penulis untuk mengetahui kebenaran data responden,

apabila data yang diberikan tidak sesuai kondisi seperti ketidakjujuran

responden dalam mengisi kuesioner dengan kondisi yang sebenarnya maka

kesimpulan dari penelitian ini tidak seluruhnya benar.

3. Keterbatasan penulis dalam memberikan pertanyaan atau pernyataan kurang

spesifik dan jawaban tidak menampung semua kemungkinan yang ada di

kuesioner, sehingga berdampak pada kurang tepatnya informasi atau data yang

didapat.

4. Kuisioner tidak diisih secra sungguh-sungguh sehingga data yang dihasilkan

tidak sesuai dengan keadaan responden.

5. Lembar kuisioner yang diisih oleh responden sebagian besar mengacu pada nilai

yang sama, atau sebagian kurang merata, sehingga akan mempengaruhi hasil

perhitungan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

107

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. (2007). Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ardhana, Wayan. (1985). Psikologi Ilmu Jiwa Umum, Emosi,Motivasi PengalamanSensoris.

Surabaya: Usaha Nasional

Albertus, Doni Koesoema. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta. PT Grasindo.

Basri, Hasan. (2000) : Remaja Berkualitas Problematika Remaja Dan Solusinya. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar Offset.

Basrowi, (2005). Pengantar sosiologi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Bimo.

Borba, Michele. (2008). Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Covey, Stephe. (2006). The 8th Habith Melampaui Efektivitas Menggapai Keagungan. Jakarta:

Gramedia

Clemes. Bean. (2001). Melatih Anak Bertanggungjawab (Terjemahan). Jakarta: Mitra Utama

Duwi Priyatno. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: CV

Andi Offset

Elia, Heman. (2008). Sikap Tanggung Jawab. Telaga, 02, 1-2

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. (Terj.) Jakarta : Erlangga

Josepshon, Peter, dan Dowd. (2003). Menumbuhkan 6 Sikap Remaja Idaman.

Bandung./ KAIFA

Kartini Kartono, (1982), Pisikologi Anak, Bandung, Alumni

Kartini Kartono. (1990). Psikologi Perkembangan Anak, Bandung : CV. Mandar

Kushartanti, dik. (2004). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguisti. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama

Lewis, Barbara. (2004). Charakter Building Untuk Remaja. Batom Centre: Kharisma

Publishing Group

M. Dimyati Mahmud. (1990). Psikologi Pendidikan. Depdikbud Jakarta

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Masrun, dik. (1986). Studi Mengenai Kemandirian Penduduk di Tiga Suku bangsa (Jawa,

Batak, Bugis). Kantor Menteri negara dan lingkungan hidup dan Fakultas Psikologi

Universitas Gajah Mada.

Mulyanto Sumardi. (1985). Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang.

CV. Rajawali. Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

108

Mustari, Mohamad. (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Nasution. (2004). Sosiologi Pendidikan. Bandung: Jemars

Nuryoto, Sartini. 1993. Kemandirian Remaja ditinjau dari Tahap Perkembangan, Jenis

Kelamin, dan Peran Jenis. Disertasi. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Samani. M. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Santrock (2003) John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta:

Erlangga

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1987. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Siswanto, Dwi. (1997). Kesadaran dan Tanggung Jawab Pribadi dalam

Humanisme Jean- Paul Sartre. Jurnal. Filsafat, VII,30-31

Sugihartono, dkk, (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.

Suryabrata, Sumadi. (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawala

Soerjono, Soekanto. (1970). Sosiologi Suatu Pengantur. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas

Indonesia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung; ALFABETA, CV

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung; ALFABETA, CV

Sugiyono 2015. Metode Penelitian & Pengembangan. Bandung; ALFABETA, CV

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung; Alfabeta

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D). Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto, (2002). Prosedur Penelitian, Aksara-Jakarta.

Suryabrata, Suryadi. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Usman Sunyoto. (2004). “Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat”, Yogyakarta,

Pustaka Pelajar

UU RI NO.20 tahun (2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wayan, Ardhana. (1987). Bacaan pilihan dalam metode penelitian pendidikan / Wayan

Ardhana

Winkel, W.S. (1996), Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

Kuisioner Instrumen Penelitian

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KEJUJURAN BELAJAR

SISWA DI SMA NEGERI 1 MAUMERE

(Studi kasus : Pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere)

Disusun Oleh :

Maria Oktavianti Nona Leny (141334007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

Hal : Permohonan kesediaan menjadi responden

Kepada

Ytc. Siswa SMA Negeri 1 Maumere

Di SMA Negeri 1 Maumere

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Akuntansi bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan topik “Hubungan

Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa dan

Kejujuran Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Maumere”. Kegiatan ini disusun

dalam rangka persiapan penyusunan skripsi. Kami meminta kesediaan dan

bantuan saudara untuk mengisi kuesioner instrumen penelitian ini berdasarkan

perasaan, pemikiran, pengalaman, dan keadaan yang sebenarnya. Isilah semua

pernyataan dengan sejujurnya.

Jawaban yang saudara berikan tidak akan dinilai benar salahnya. Semua

jawaban saudara akan sepenuhnya dirahasiakan dan hanya digunakan menunjang

penyusunan kuesioner skripsi yang valid dan bukan untuk tujuan lain.

Demikian permohonan yang kami sampaikan, atas ketersediaan waktu

saudara untuk mengisi kuesioner, kami ucapkan terima kasih.

Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

IDENTITAS DIRI RESPONDEN (wajibdiisi)

Nama Lengkap :

Kelas/ No. Absen :

Jurusan :

A. Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua

Berikut ini disajikan beberapa pernyataan yang berhubungan dengan

keadaan orang tua anda. Anda diminta untuk mengungkapkan kondisi orang

tua anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Cara menjawab pernyataan adalah dengan memberi tanda silang (X)

pada alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan orang tua anda.

1. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati keluarga

a. Milik pribadi

b. Kontrakan

c. Milik saudara

d. Milik orang lain

2. Keadaan atap rumah anda

a. Genteng press

b. Genteng biasa

c. Seng

d. Asbes

3. Kendaraan yang dimiliki

a. Mobil dan sepeda motor

b. Sepeda motor dan sepeda

c. Sepeda

d. Tidak ada

4. Barang elektronik yang dimiliki

a. Televisi, radio, kulkas, mesin cuci, AC

b. Televisi dan radio

c. Radio

d. Tidak ada

5. Alat komunikasi yang dimiliki keluarga anda

a. Telepon rumah, internet (WIFI), dan HP

b. Telepon rumah dan HP

c. HP

d. Tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

6. Jumlah tanggungan orang tua …… anak

a. >5

b. 4-5

c. 2-3

d. 1 saja

7. Penghasilan per bulan ayah anda (termasuk gaji pokok dan penghasilan

sampingan)

a. > Rp 5.000.000,00

b. > Rp 3.500.000,00 s/d Rp 5.000.000,00

c. > Rp 1.500.000,00 s/d Rp 3.500.000,00

d. < Rp 1.500.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

B. Variabel Pendidikan Karakter

Petunjuk Mengerjakan

Dibawah ini terdapatpernyataan.

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Kemudian Anda di minta untuk

mengungkapkan kondisi Anda dalam pilihan rentangan jawaban, dengan cara memberi

tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban. Dalam kuesioner ini terdapat 4 (empat)

alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:

Selalu (SL) : Pilihlah opsi jawaban SL apabila pernyataan

selalu menurut responden.

Sering (S) : Pilihlah opsi jawaban S apabila pernyataan

sering menurut responden.

Kadang-kadang (KK) : Pilihlah opsi jawabanKKapabila pernyataan

Kadang-kadang menurut responden.

Tidak Pernah (TP) : Pilihlah opsi jawaban TP apabila pernyataan

tidakpernah menurut responden.

Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah. Setiap orang dapat memiliki jawaban

yang berbeda, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda saat ini.

Contoh:

No. Pernyataan SL S KK TP

1. Saya adalah seorang yang rajin X

Jika Anda merasa pernyataan ini menyatakan posisi kondisi Anda, maka jawablah

(SL)

1. KEMANDIRIAN BELAJAR

NO PERNYATAAN SL S KK TP

1. Berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa

mengharapkan bantuan orang lain

2. Lebih suka menyelesaikan tugas seorang diri tanpa

bantuan orang lain

3. Jika mengalami kesulitan tugas, langsung meminta

bantuan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

4. Memeriksa kembali pekerjaan yang telah selesai di

kerjakan

5. Malas belajar jika berhadapan dengan mata pelajaran

yang tidak disukai

6. Memiliki ide-ide baru untuk memecahkan permasalahan

yang di hadapi

7. Merasa kesulitan mengerjakan tugas jika tidak ada

pengarahan untuk mengerjakannya

8. Dalam menyelesaikan tugas, sering menggunakan ide-

ide orang lain

9. Mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang di

hadapi

10. Merasa kesulitan jika harus menyelesaikan suatu

persoalan tanpa adanya suatu petunjuk

11. Kesulitan dalam mengendalikan emosi

12. Lebih puas jika menyelesaikan sesuatu dengan

menggunakan pemikiran sendiri

13. Merasa ragu, apakah saya bisa mengerjakan sesuatu

seperti yang di kerjakan orang lain

2. KEJUJURAN BELAJAR

No. Pernyataan SL S KK TP

1.

Menyampaikan ketidaknyamanan kepada

guru atas kondisi kelas yang ramai ketika

proses pembelajaran berlangsung

2. Menyampaikan alasan yang sesuai ketika

tidak mengerjakan tugas dari guru

3.

Melaporkan dan mengembalikan barang

yang ditemukan dan bukan menjadi milk

sendiri

4.

Meminjam barang milik teman dan

mengembalikannya ketika selesai

menggunakan

5.

Mengerjakan ulangan/ ujian dengan

kemampuan sendiri tanpa menyontek

teman.

6.

Menyampaikan kepada guru ketika ada

teman yang menyontek pada saat ulangan/

ujian

7. Menyampaikan alasan yang sesuai

kenyataan ketika tidak masuk sekolah

8. Berterus terang dengan orang tua atas

proses pembelajaran selama di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

9. Menyampaikan jumlah uang sekolah

kepada orangtua tidak sesuai tagihan

10. Jika mengerjakan tugas saya membagikan

hasil pekerjaan saya keteman-teman saya

11. Berkata jujur dan mengatakan sesuatu

sesuai fakta

12. Mengambil makanan dan tidak membayar

di kantin kejujuran dengan sengaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

LAMPIRAN 2 : DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DARI RESPONDEN DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN

DATA RESPONDEN VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SKOR

1 4 2 3 1 1 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 63

2 3 2 1 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 1 1 2 2 3 1 40

3 4 4 2 4 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 55

4 2 2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 2 2 3 47

5 2 2 1 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 4 2 1 3 53

6 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3 2 4 1 4 1 2 4 3 2 3 60

7 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 46

8 2 1 2 4 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 1 45

9 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 56

10 2 2 1 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 51

11 3 3 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 46

12 2 2 3 3 4 2 1 4 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 49

13 2 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 4 53

14 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 54

15 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 4 2 3 2 50

16 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 49

17 2 2 3 4 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 55

18 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 62

19 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 1 4 3 3 3 62

20 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 66

21 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 57

22 2 2 2 1 4 4 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 3 46

23 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 1 2 47

24 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 4 1 48

25 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 53

26 2 2 3 4 1 1 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 1 2 2 3 47

27 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 49

28 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 52

29 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 48

30 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 50

BUTIR PERNYATAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

DATA RESPONDEN VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN

Respondenbutir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 butir17 butir18 butir19 butir20 Skor

1 4 2 3 1 1 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 63

2 3 2 1 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 1 1 2 2 3 1 40

3 4 4 2 4 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 55

4 2 2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 2 2 3 47

5 2 2 1 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 4 2 1 3 53

6 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3 2 4 1 4 1 2 4 3 2 3 60

7 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 46

8 2 1 2 4 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 1 45

9 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 56

10 2 2 1 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 51

11 3 3 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 46

12 2 2 3 3 4 2 1 4 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 49

13 2 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 4 53

14 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 54

15 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 4 2 3 2 50

16 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 49

17 2 2 3 4 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 55

18 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 62

19 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 1 4 3 3 3 62

20 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 66

21 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 57

22 2 2 2 1 4 4 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 3 46

23 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 1 2 47

24 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 4 1 48

25 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 53

26 2 2 3 4 1 1 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 1 2 2 3 47

27 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 49

28 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 52

29 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 48

30 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

UJI VALIDITAS

a) Uji Validitas Variabel Kemandirian Belajar Siswa Uji Coba di SMA BOPKRI

Banguntapan

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

bt1 83,60 121,283 .467 .547 .681

bt2 83,83 122,144 .474 .715 .682

bt3 83,90 122,990 .398 .595 .685

bt6 83,57 121,357 .440 .646 ,681

bt7 83,60 116,731 .558 .685 .669

bt9 83,77 120,875 .514 .804 .679

bt10 83,50 121,431 .597 .792 .679

bt11 83,70 121,252 .527 .764 .679

bt12 83,13 124,671 .432 .516 .688

bt15 83,63 121,620 .419 .516 .682

bt17 83,20 118,648 .508 .686 .674

bt18 83,80 124,234 .403 .633 .688

bt20 83,53 121,637 .429 .540 .682

skortotal 34,27 29,926 .934 .944 .789

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

b) Uji Validitas Variabel Kejujuran Belajar Siswa Uji Coba di SMA BOPKRI

Banguntapan

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir_1 68.30 159.872 ,373 ,580 ,719

butir_2 68.23 160.254 ,407 ,308 ,719

butir_3 67.40 158.179 ,520 ,553 ,713

butir_4 68.03 157.482 ,589 ,681 ,711

butir_5 67.70 150.148 ,709 ,748 ,695

butir_6 67.97 145.964 ,814 ,757 ,685

butir_7 67.53 154.671 ,548 ,619 ,707

butir_8 67.83 149.316 ,717 ,764 ,693

butir_9 68.07 151.375 ,785 ,763 ,696

butir_10 67.40 158.317 ,513 ,571 ,714

skortotal 26.87 37.844 ,974 ,966 ,848

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

UJI RELIABILITAS

1. Uji Reliabilitas Kemandirian Belajar Siswa

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.699 14

2. Uji Reliabilitas Kejujuran Belajar Siswa

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.699 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

HASIL UJI HIPOTESIS KORELASI SPERMAN

a. Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa

Correlations

Kondisi_ekono

mi_orang_tua

Kemandiria_bel

ajar_siswa

Spearma

n's rho

Kondisil_ekonomi_orang_tua Correlation Coefficient 1,000 -,037

Sig. (2-tailed) . ,523

N 300 300

Kemandiria_belajar_siswa Correlation Coefficient -,037 1,000

Sig. (2-tailed) ,523 .

N 300 300

b. Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kejujuran Belajar Siswa

Correlations

Kondisi_Ekono

mi_Orang_Tua

Kejujuran_Belaj

ar_Siswa

Spearma

n's rho

Kondisi

Ekonomi_Orang_Tua

Correlation Coefficient 1,000 -,096

Sig. (2-tailed) . ,096

N 300 300

Kejujuran_Belajar_Siswa Correlation Coefficient -,096 1,000

Sig. (2-tailed) ,096 .

N 300 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

DAFTAR r TABEL

Tabel r Product Moment

Pada Sig.0,05 (Two Tail)

N R N r N r N r N R N r

1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138

2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137

3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137

4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137

5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136

6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136

7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136

8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135

9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135

10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135

11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134

12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134

13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134

14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134

15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133

16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133

17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133

18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132

19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132

20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132

21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131

22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131

24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131

25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13

26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13

27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13

28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129

29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129

30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129

31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129

32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128

33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128

34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128

35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127

36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127

37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127

38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127

39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126

40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR

Responden butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12 butir 13 skor

1 2 3 3 2 3 4 2 3 4 1 4 4 1 36

2 2 2 2 1 3 2 2 2 4 2 3 3 3 31

3 2 2 3 1 3 1 3 3 2 4 3 2 1 30

4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 37

5 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 29

6 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 33

7 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 1 38

8 4 3 4 4 2 3 2 2 4 2 3 3 3 39

9 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 37

10 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 4 3 3 30

11 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 34

12 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 4 3 27

13 2 2 1 3 2 3 1 1 3 2 3 4 2 29

14 2 2 3 1 3 2 3 4 2 2 3 3 1 31

15 2 3 1 4 2 4 2 3 4 2 3 3 3 36

16 2 4 2 3 3 4 1 3 4 2 4 4 2 38

17 2 3 2 4 2 4 1 3 4 2 3 3 2 35

18 2 2 1 2 3 4 1 3 4 4 3 3 1 33

19 2 3 2 4 4 2 3 4 2 3 3 2 3 37

20 3 4 2 4 3 4 2 3 3 2 1 4 3 38

21 2 3 1 4 2 4 2 3 4 2 3 3 3 36

22 2 2 2 3 3 2 1 3 2 4 3 2 3 32

23 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 3 30

24 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 32

25 1 3 2 3 2 1 2 2 3 3 1 4 2 29

26 2 2 2 4 4 4 1 4 2 4 3 4 2 38

27 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 32

28 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 30

29 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 1 4 3 32

30 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

31 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 34

32 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 34

33 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 3 2 31

34 2 3 1 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 33

35 3 3 1 4 2 3 1 3 3 1 2 4 1 31

36 2 3 1 2 2 2 2 2 4 2 3 4 3 32

37 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33

38 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 29

39 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 4 4 1 29

40 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 35

41 2 2 1 4 3 2 1 2 2 2 1 4 3 29

42 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 38

43 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 41

44 1 1 3 3 3 2 2 3 4 1 2 4 2 31

45 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 38

46 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 35

47 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 29

48 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38

49 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 37

50 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 30

51 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 37

52 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 31

53 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 35

54 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 4 2 32

55 2 1 1 3 3 2 1 2 2 1 2 4 3 27

56 2 4 3 4 1 4 1 3 3 3 3 4 2 37

57 2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 3 4 3 27

58 2 1 3 2 2 2 1 4 2 3 2 2 3 29

59 2 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 3 3 28

60 3 3 2 2 4 2 2 3 1 2 3 2 2 31

61 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 31

62 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 4 4 1 30

63 2 2 2 3 2 1 1 2 4 2 2 2 2 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

64 2 3 1 3 3 4 1 3 4 2 2 2 2 32

65 3 2 2 4 2 2 4 2 2 2 3 4 3 35

66 2 3 1 3 2 2 1 2 2 1 3 4 3 29

67 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 32

68 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 32

69 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 1 4 2 29

70 4 3 1 4 2 3 1 4 3 2 1 4 1 33

71 2 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 2 3 27

72 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 32

73 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 30

74 1 2 1 3 4 2 3 3 3 3 1 2 3 31

75 2 4 1 4 2 3 2 3 3 1 2 4 2 33

76 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 32

77 3 2 2 4 2 2 1 3 2 2 3 3 3 32

78 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 32

79 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 31

80 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 27

81 2 2 2 3 2 4 1 3 3 1 3 4 3 33

82 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 32

83 4 2 1 4 3 2 1 2 4 1 4 2 3 33

84 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 37

85 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4 3 32

86 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 30

87 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 1 3 2 29

88 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 2 30

89 3 3 1 4 2 2 2 3 3 3 2 4 1 33

90 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 34

91 2 3 1 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 35

92 2 2 1 3 2 4 2 3 4 2 3 4 2 34

93 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 34

94 2 2 2 4 3 2 2 3 2 2 1 4 3 32

95 3 2 3 4 2 2 2 4 2 4 2 4 1 35

96 1 2 3 4 3 2 2 3 2 1 3 4 2 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

97 1 2 2 4 3 2 2 3 3 1 3 3 3 32

98 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 3 4 3 32

99 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 4 2 33

100 4 2 1 4 3 3 1 3 3 2 3 4 3 36

101 2 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 3 39

102 1 1 2 2 2 1 1 3 3 1 3 1 1 22

103 1 1 3 4 4 4 1 4 2 1 3 1 1 30

104 3 3 1 4 4 3 1 3 1 1 2 4 3 33

105 3 2 1 4 3 4 1 2 4 2 1 4 2 33

106 2 3 1 4 2 2 2 4 3 1 2 4 1 31

107 3 3 1 4 2 3 2 3 4 4 3 4 2 38

108 2 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 2 2 28

109 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 1 2 1 22

110 2 3 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 38

111 4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 43

112 2 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 38

113 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

114 1 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 4 2 26

115 1 3 1 4 1 3 2 2 2 3 2 4 2 30

116 2 2 1 4 1 2 1 2 2 2 2 4 1 26

117 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 44

118 3 4 2 4 2 3 1 3 3 2 2 3 2 34

119 3 3 1 4 4 4 2 1 4 2 4 4 2 38

120 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 39

121 3 2 1 4 2 4 1 3 3 1 3 4 3 34

122 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 41

123 3 3 1 4 2 4 1 3 3 4 3 4 3 38

124 3 2 1 3 3 2 2 1 2 4 1 4 2 30

125 4 1 1 4 2 2 1 3 2 4 2 4 3 33

126 4 2 1 4 1 2 1 3 3 4 4 4 1 34

127 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 2 2 33

128 1 2 3 4 1 3 1 2 3 1 2 4 1 28

129 3 2 1 2 1 2 1 2 3 1 4 4 1 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

130 2 2 1 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 33

131 2 1 1 2 2 4 3 3 3 3 1 4 3 32

132 2 4 1 4 1 2 1 3 3 3 3 4 1 32

133 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 31

134 2 2 2 2 2 4 2 4 4 4 1 4 4 37

135 2 4 3 4 1 4 2 1 2 2 3 2 1 31

136 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 31

137 2 3 1 2 1 3 2 2 3 1 3 4 2 29

138 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2 1 4 2 32

139 2 1 2 4 3 3 1 2 3 1 1 3 1 27

140 2 3 3 4 3 4 1 3 3 1 3 3 1 34

141 2 2 3 3 3 3 2 4 4 1 3 2 2 34

142 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 4 2 33

143 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 4 4 44

144 2 3 3 4 4 2 3 3 4 1 2 4 1 36

145 2 3 4 4 4 2 4 3 4 1 2 4 1 38

146 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 4 1 39

147 2 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 4 2 35

148 2 2 2 4 3 2 1 3 3 2 2 3 2 31

149 2 2 2 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 35

150 2 2 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 2 36

151 2 3 1 4 3 2 3 3 2 3 2 4 2 34

152 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 30

153 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 33

154 2 3 1 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 34

155 2 3 1 4 3 2 3 2 3 1 1 2 3 30

156 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 37

157 2 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 36

158 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 1 4 2 32

159 2 3 1 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 30

160 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 38

161 3 2 1 2 1 2 4 3 3 2 1 3 2 29

162 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

163 3 2 1 2 3 3 3 3 3 1 2 4 1 31

164 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 2 40

165 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 4 3 34

166 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 31

167 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 33

168 3 3 2 4 3 4 2 1 4 3 1 4 2 36

169 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 34

170 4 2 1 3 1 4 1 1 4 1 1 4 1 28

171 2 3 2 4 3 3 1 3 4 2 1 4 3 35

172 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 19

173 2 1 3 2 2 4 1 3 4 3 4 3 3 35

174 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 4 3 3 31

175 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 34

176 3 2 1 4 1 3 2 2 3 2 3 4 1 31

177 2 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 4 2 36

178 3 3 1 4 3 3 2 2 2 2 3 4 2 34

179 3 3 1 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 39

180 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 34

181 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 33

182 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 37

183 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 36

184 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 1 4 2 33

185 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 1 4 2 33

186 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 32

187 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 29

188 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 3 2 30

189 4 4 1 4 1 1 1 1 4 1 4 4 1 31

190 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 29

191 3 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 3 2 37

192 3 4 1 4 2 4 2 3 2 2 3 4 3 37

193 4 3 1 2 3 3 2 2 3 2 1 4 3 33

194 3 3 3 2 3 4 1 4 3 2 1 4 2 35

195 4 2 3 4 3 3 3 1 4 3 2 2 3 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

196 4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 30

197 2 2 1 4 3 3 2 2 2 3 4 2 2 32

198 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 44

199 4 4 3 1 1 4 2 2 2 1 1 4 4 33

200 3 3 1 3 2 3 2 1 3 1 1 3 2 28

201 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 28

202 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 4 3 31

203 4 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 4 4 33

204 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 4 3 36

205 3 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 30

206 2 3 1 4 2 3 1 2 2 3 4 4 2 33

207 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 29

208 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 29

209 3 2 2 4 2 2 1 2 4 1 2 4 2 31

210 2 3 1 2 2 1 1 3 3 1 3 4 2 28

211 1 2 3 2 3 2 1 3 4 1 2 4 1 29

212 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 42

213 3 4 3 2 2 2 1 3 2 1 3 4 1 31

214 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37

215 1 2 2 2 3 2 1 3 4 1 3 4 1 29

216 2 3 1 4 3 2 1 3 4 3 2 4 2 34

217 2 3 1 4 3 4 1 4 4 3 2 4 3 38

218 2 1 1 4 2 3 2 1 2 2 1 2 2 25

219 4 2 3 4 1 4 2 4 4 3 4 4 2 41

220 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 4 3 33

221 2 4 1 4 2 3 1 2 4 1 2 3 2 31

222 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 35

223 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 22

224 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 31

225 1 1 3 2 1 3 2 3 2 3 1 2 1 25

226 2 2 2 4 1 3 2 3 2 4 2 2 2 31

227 3 2 1 4 4 2 2 1 2 1 2 4 1 29

228 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 4 2 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

229 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 35

230 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 36

231 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 2 2 37

232 3 2 2 4 1 3 1 2 4 2 1 3 2 30

233 2 2 2 4 2 4 3 3 2 1 2 3 2 32

234 2 2 2 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 35

235 3 2 1 4 3 3 1 3 4 2 2 4 3 35

236 1 2 1 4 2 3 1 3 4 2 2 3 2 30

237 1 2 1 4 2 3 1 3 4 2 2 3 2 30

238 1 2 2 4 3 3 1 3 4 1 3 3 2 32

239 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 36

240 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 31

241 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 36

242 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 29

243 3 2 1 4 2 2 1 2 2 2 3 4 3 31

244 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 33

245 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 33

246 2 2 1 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 37

247 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 32

248 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 38

249 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 24

250 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 31

251 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 43

252 2 2 2 3 1 2 1 3 2 1 1 3 1 24

253 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 2 36

254 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 32

255 1 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 34

256 3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 34

257 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 4 4 39

258 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 1 3 2 37

259 4 4 1 4 3 2 2 3 2 2 1 4 1 33

260 3 3 2 2 3 2 4 3 3 4 2 2 3 36

261 4 1 1 4 1 4 1 3 2 1 4 4 1 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

262 3 3 3 3 1 2 3 2 4 2 2 4 4 36

263 3 2 1 4 1 4 2 3 3 1 3 2 1 30

264 4 4 1 4 2 3 2 3 4 2 2 4 3 38

265 4 3 1 4 2 3 1 2 3 1 2 4 2 32

266 4 3 3 4 1 2 1 3 4 3 4 4 2 38

267 2 2 1 4 3 3 2 1 4 3 3 3 1 32

268 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 3 4 2 36

269 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 4 1 27

270 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 4 1 32

271 2 3 3 3 3 3 3 1 4 2 2 3 3 35

272 2 3 1 1 1 2 1 3 2 1 1 4 1 23

273 3 3 1 4 2 3 1 3 3 1 3 4 3 34

274 3 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 4 3 40

275 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 37

276 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 4 2 3 33

277 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 34

278 2 2 1 4 1 2 3 2 3 2 1 2 3 28

279 1 1 3 2 1 3 2 3 2 3 1 2 1 25

280 2 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 4 2 34

281 2 2 2 1 4 2 3 3 2 4 2 4 3 34

282 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

283 2 3 3 3 3 2 1 3 4 2 4 4 3 37

284 2 2 2 3 3 4 3 4 4 1 3 4 3 38

285 2 2 1 4 1 1 1 3 1 3 1 2 2 24

286 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 40

287 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 40

288 3 3 1 4 3 3 2 2 2 1 3 4 3 34

289 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 34

290 4 4 1 4 2 2 2 1 4 2 3 2 3 34

291 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 36

292 3 2 1 1 2 2 2 4 3 4 2 1 2 29

293 2 2 2 2 1 2 1 4 4 2 1 4 1 28

294 3 3 1 4 1 2 3 1 3 3 1 3 1 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

295 3 2 1 2 3 3 2 3 4 2 4 4 2 35

296 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 4 1 22

297 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 36

298 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 4 2 36

299 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 3 3 1 27

300 3 3 2 3 1 4 2 1 3 2 2 4 2 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

Responden butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12 Skor

1 1 3 4 4 2 1 4 2 4 3 4 4 36

2 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 39

3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 4 29

4 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 35

5 2 3 4 4 2 1 2 2 4 3 2 4 33

6 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 28

7 1 4 3 4 2 2 4 2 4 1 3 4 34

8 1 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 40

9 2 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 40

10 2 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 3 36

11 2 3 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 39

12 2 3 4 4 2 1 4 2 4 3 2 4 35

13 2 3 2 3 3 1 3 2 4 1 3 4 31

14 2 2 2 3 2 2 4 2 1 4 2 4 30

15 2 3 4 4 3 2 4 2 4 1 2 4 35

16 1 4 4 4 2 1 4 2 2 3 4 4 35

17 3 4 4 4 2 1 3 3 4 3 3 4 38

18 2 4 4 4 2 1 2 4 4 3 3 4 37

19 2 2 3 3 4 1 2 2 3 3 2 4 31

20 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 43

21 2 3 4 4 3 2 4 2 4 1 3 4 36

22 2 3 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 37

23 2 3 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 37

24 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 34

25 1 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 33

26 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 40

27 2 4 4 4 3 1 4 2 4 3 3 4 38

VARIABEL KEJUJURAN BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

28 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 4 29

29 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 43

30 1 2 4 4 2 1 3 4 2 1 4 4 32

31 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 32

32 2 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 34

33 2 4 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 33

34 1 3 4 4 2 2 4 2 4 2 3 3 34

35 3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 38

36 1 3 4 4 2 1 4 2 4 1 2 2 30

37 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 36

38 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 4 33

39 1 2 3 2 2 1 2 2 4 1 3 4 27

40 2 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 40

41 2 2 3 3 2 1 3 3 4 1 3 4 31

42 2 3 4 4 2 2 3 3 4 2 4 4 37

43 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 42

44 2 3 4 3 2 1 3 2 1 3 3 4 31

45 2 3 4 4 2 2 3 4 4 1 4 4 37

46 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 38

47 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 4 34

48 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 41

49 3 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 40

50 2 2 2 4 3 1 4 4 4 2 4 4 36

51 2 3 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 38

52 2 2 2 4 3 1 4 3 4 2 4 4 35

53 2 3 4 3 3 2 1 3 4 2 3 4 34

54 1 2 4 3 2 1 2 1 3 2 2 4 27

55 2 3 2 3 2 1 4 2 4 2 4 4 33

56 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 39

57 1 2 3 4 2 1 4 2 4 1 2 2 28

58 3 2 2 2 2 1 3 2 4 1 2 4 28

59 2 2 4 3 3 1 4 2 4 3 2 4 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

60 2 2 1 2 2 1 3 2 4 2 2 4 27

61 2 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 4 35

62 1 2 3 3 2 1 3 2 4 1 3 4 29

63 1 3 3 4 3 2 2 2 4 1 3 4 32

64 3 3 3 4 4 2 2 2 4 1 3 4 35

65 2 3 4 4 2 2 4 2 4 2 3 4 36

66 1 4 3 4 2 1 4 2 4 1 3 3 32

67 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 36

68 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 34

69 2 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 4 33

70 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 4 38

71 2 2 4 3 3 1 4 2 4 3 2 4 34

72 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 33

73 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 31

74 2 3 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 38

75 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 42

76 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 4 32

77 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 36

78 2 2 4 4 2 1 4 4 4 3 2 4 36

79 2 3 4 4 2 1 3 3 4 1 3 4 34

80 2 3 4 4 2 1 3 4 4 1 3 4 35

81 1 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 4 30

82 2 2 3 1 2 2 2 3 4 3 2 4 30

83 2 2 1 3 4 1 4 2 4 3 4 4 34

84 1 2 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 35

85 3 2 2 3 2 2 3 4 4 3 2 4 34

86 1 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 40

87 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 4 33

88 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 30

89 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 41

90 2 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 38

91 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

92 2 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 40

93 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 41

94 2 3 4 3 2 1 4 3 2 3 2 4 33

95 2 3 1 4 4 1 4 4 4 3 4 4 38

96 2 2 1 3 3 2 4 4 4 2 4 4 35

97 2 2 1 3 3 2 3 3 4 2 4 4 33

98 1 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 31

99 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 43

100 2 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 37

101 1 2 4 4 2 1 4 3 4 3 2 4 34

102 2 1 2 4 3 1 3 4 4 1 3 4 32

103 2 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 40

104 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 42

105 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4 39

106 2 3 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 40

107 3 2 3 4 3 1 4 3 4 3 3 4 37

108 2 3 4 4 2 3 4 4 4 1 2 4 37

109 2 2 3 2 2 1 4 2 4 3 2 4 31

110 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 4 39

111 1 2 3 3 4 1 1 4 4 1 3 4 31

112 2 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 37

113 2 3 3 4 3 1 3 3 4 3 4 4 37

114 1 2 4 3 1 1 4 2 4 1 3 4 30

115 1 2 3 4 1 1 4 2 4 1 3 4 30

116 1 2 2 3 1 1 2 3 4 1 2 4 26

117 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 41

118 2 4 4 3 3 1 4 4 4 2 4 4 39

119 1 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 39

120 2 3 4 4 1 1 4 4 4 2 3 4 36

121 4 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 41

122 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 43

123 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

124 2 4 3 4 2 1 3 2 4 1 3 4 33

125 2 4 2 4 2 2 4 4 1 3 4 4 36

126 2 4 4 4 2 2 4 2 4 1 4 4 37

127 1 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 4 29

128 1 2 1 4 3 1 2 3 4 1 3 4 29

129 1 2 1 4 3 1 3 3 4 2 3 4 31

130 1 3 3 3 2 1 4 4 4 2 4 4 35

131 2 2 4 4 2 1 4 2 4 2 2 4 33

132 2 2 4 3 3 1 4 4 4 1 3 4 35

133 2 2 3 4 2 1 2 2 4 2 3 4 31

134 2 1 4 4 2 1 2 3 4 2 4 4 33

135 2 1 4 4 2 1 2 1 1 4 2 4 28

136 2 1 4 4 2 1 2 3 4 2 3 4 32

137 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 2 4 35

138 2 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 40

139 3 3 4 3 3 2 3 2 4 2 3 4 36

140 3 3 4 4 3 2 4 3 4 1 3 4 38

141 2 4 4 3 2 2 4 2 4 3 3 4 37

142 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 36

143 1 4 4 4 4 1 3 4 4 2 3 4 38

144 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 38

145 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 38

146 1 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 40

147 4 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 4 30

148 2 3 2 2 1 1 3 3 2 3 3 3 28

149 1 3 4 4 2 1 3 3 4 3 3 4 35

150 2 4 4 3 2 1 3 2 4 3 3 4 35

151 1 2 4 4 3 3 2 1 4 3 3 4 34

152 1 3 4 2 2 1 4 3 4 2 3 4 33

153 3 2 2 3 2 1 3 1 4 3 3 4 31

154 3 3 4 4 2 1 4 1 4 1 3 3 33

155 4 3 4 4 2 2 4 1 4 1 2 3 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

156 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 40

157 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 34

158 3 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 40

159 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 38

160 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 35

161 1 4 3 2 1 1 1 1 3 1 3 4 25

162 1 2 2 4 3 1 4 1 1 3 4 4 30

163 2 3 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4 35

164 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 42

165 2 2 4 4 4 2 1 2 4 1 4 4 34

166 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 27

167 2 3 2 2 2 1 2 3 4 2 2 4 29

168 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 4 37

169 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 4 37

170 4 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 4 37

171 2 2 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 38

172 1 2 1 1 1 1 3 4 1 2 2 4 23

173 2 2 4 4 2 1 4 3 4 2 3 4 35

174 2 2 4 4 2 1 4 3 4 2 3 4 35

175 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 42

176 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 4 30

177 1 3 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 37

178 2 3 2 3 2 2 4 3 2 1 4 4 32

179 2 3 4 4 3 1 4 4 1 3 4 4 37

180 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 41

181 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 28

182 1 2 4 4 2 1 3 2 4 3 3 4 33

183 1 2 4 4 2 1 4 2 4 3 3 4 34

184 4 3 2 2 2 1 4 2 4 2 4 4 34

185 4 3 2 2 2 1 4 2 4 2 4 4 34

186 4 3 3 3 2 1 3 2 4 3 2 4 34

187 2 2 3 4 2 1 4 3 4 3 3 4 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

188 2 2 3 4 2 1 3 2 4 3 3 4 33

189 1 4 4 1 2 1 4 1 1 3 2 4 28

190 1 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 4 28

191 2 3 4 4 2 1 4 4 1 4 4 4 37

192 2 3 3 4 2 1 4 4 4 3 4 4 38

193 3 3 4 4 3 2 3 3 4 1 3 4 37

194 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 4 35

195 2 4 4 4 2 1 4 3 4 2 4 4 38

196 1 4 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 34

197 2 3 4 4 3 1 4 4 4 2 3 4 38

198 1 4 2 4 2 1 4 2 4 1 4 4 33

199 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 4 41

200 3 3 3 4 3 2 3 3 1 2 3 4 34

201 2 3 3 2 2 2 4 4 4 1 3 4 34

202 2 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 35

203 2 3 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 36

204 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 39

205 2 3 2 3 2 2 4 4 3 2 3 4 34

206 1 2 3 4 2 1 3 4 4 2 4 4 34

207 2 3 3 2 2 2 4 4 4 1 3 4 34

208 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 32

209 2 2 4 3 4 1 2 2 4 2 4 4 34

210 1 3 4 4 3 1 3 4 4 3 4 4 38

211 1 2 3 4 2 1 2 4 4 1 4 4 32

212 1 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 40

213 1 3 4 3 2 1 2 3 4 2 2 4 31

214 2 3 3 4 2 1 3 3 4 3 2 4 34

215 1 2 4 4 2 1 2 2 4 1 4 4 31

216 1 2 3 4 3 1 2 4 4 1 3 4 32

217 1 2 4 4 3 1 4 4 4 1 3 4 35

218 2 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 33

219 2 2 4 4 2 1 2 4 4 3 4 4 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

220 3 4 3 4 3 3 3 2 4 1 2 4 36

221 3 4 4 4 2 1 4 4 4 2 4 4 40

222 2 3 3 4 2 1 2 4 4 3 3 4 35

223 1 3 2 2 2 1 2 1 4 2 2 4 26

224 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 3 4 34

225 1 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 4 27

226 2 3 2 3 2 2 3 3 4 1 3 4 32

227 2 3 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 38

228 3 3 4 4 3 1 3 4 4 1 4 4 38

229 2 3 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 40

230 2 3 4 4 3 2 2 4 1 4 3 4 36

231 3 3 4 4 3 2 3 4 4 1 4 4 39

232 2 4 4 4 2 1 4 2 1 2 2 4 32

233 2 3 3 4 4 1 4 4 4 2 3 4 38

234 3 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 41

235 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 44

236 1 1 3 2 2 1 4 4 4 3 2 4 31

237 1 3 3 4 3 1 1 3 4 1 3 4 31

238 1 1 3 3 3 1 4 3 4 3 2 4 32

239 1 3 3 4 3 1 4 4 4 3 4 4 38

240 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 4 33

241 2 3 3 4 3 1 4 4 4 2 4 4 38

242 2 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 4 35

243 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 39

244 3 2 2 3 2 1 2 4 4 4 3 4 34

245 2 2 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 37

246 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 40

247 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 33

248 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 43

249 1 2 3 4 2 1 3 2 4 3 2 4 31

250 2 3 3 3 3 1 4 2 4 2 3 4 34

251 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

252 2 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 3 27

253 2 3 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 39

254 2 2 4 4 2 1 2 2 4 3 3 4 33

255 1 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 4 30

256 2 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 41

257 1 4 1 4 3 1 3 2 4 3 3 4 33

258 3 4 1 4 1 4 1 4 2 2 4 4 34

259 4 4 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 36

260 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 31

261 4 4 4 4 4 2 2 4 1 1 4 1 35

262 3 2 3 3 4 1 3 2 4 2 3 3 33

263 3 3 3 2 2 3 4 2 1 3 4 3 33

264 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 42

265 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 40

266 4 3 2 4 3 4 2 4 3 2 4 2 37

267 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 44

268 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 44

269 2 3 3 4 2 1 3 2 4 1 4 1 30

270 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 33

271 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 33

272 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 46

273 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47

274 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 43

275 1 3 1 3 3 1 4 3 3 1 3 3 29

276 1 4 2 4 2 2 4 3 2 2 4 4 34

277 1 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 38

278 2 3 1 4 4 2 2 2 4 3 3 4 34

279 1 2 2 4 3 1 2 1 3 3 2 4 28

280 1 2 3 4 2 1 2 1 1 2 2 4 25

281 2 3 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 32

282 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

283 2 3 4 4 4 2 4 4 3 1 3 2 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

284 3 4 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 40

285 2 4 4 4 4 1 4 1 4 2 4 4 38

286 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 44

287 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 4 4 42

288 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 46

289 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 38

290 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 31

291 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 42

292 3 3 2 4 3 2 2 3 4 1 2 1 30

293 2 4 3 4 3 1 3 3 2 2 3 4 34

294 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 38

295 1 2 3 4 2 1 2 4 4 1 4 4 32

296 2 3 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 38

297 3 3 4 4 2 3 4 3 1 2 4 4 37

298 2 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 38

299 3 2 2 4 2 2 4 3 3 1 3 3 32

300 2 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 4 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

DATA PENELITIAN DARI MASING-MASING RESPONDEN

DI SMA NEGERI 1 MAUMERE

VARIABEL KONDISI EKONOMI ORANG TUA

Responden Butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 Skor

1 4 2 4 3 2 2 1 18

2 3 2 1 3 2 3 4 18

3 4 2 1 3 2 4 4 20

4 4 2 1 3 2 2 2 16

5 4 2 3 3 2 3 4 21

6 4 2 3 3 2 3 1 18

7 4 2 3 4 4 3 2 22

8 4 2 3 3 2 2 1 17

9 1 2 3 3 2 3 1 15

10 4 2 1 3 2 3 1 16

11 4 2 3 3 2 3 1 18

12 4 2 3 3 2 3 1 18

13 4 2 3 3 2 3 1 18

14 4 2 3 4 2 4 2 21

15 4 2 4 4 2 3 3 22

16 4 2 1 3 2 1 1 14

17 4 2 1 3 2 3 1 16

18 4 2 3 3 2 3 1 18

19 4 2 1 3 2 4 4 20

20 4 2 1 3 2 3 1 16

21 4 2 3 3 2 2 1 17

22 4 2 3 4 2 3 1 19

23 4 2 3 3 2 3 2 19

24 4 2 3 4 2 3 1 19

25 4 2 3 3 2 3 2 19

26 4 2 4 3 2 3 1 19

27 4 2 1 3 2 3 1 16

28 4 2 3 4 2 3 2 20

29 1 2 3 3 2 3 2 16

30 4 2 3 4 4 4 2 23

31 4 3 3 3 2 3 4 22

32 4 2 3 4 3 3 2 21

33 4 2 3 3 2 1 1 16

34 4 2 1 3 2 3 1 16

35 4 2 3 3 2 3 1 18

36 4 2 3 4 2 3 2 20

37 4 3 3 3 2 2 1 18

38 4 2 3 4 2 3 2 20

39 4 2 4 4 2 3 2 21

40 4 3 3 4 2 2 1 19

41 4 2 3 4 2 3 1 19

42 4 2 3 3 2 2 1 17

43 4 2 1 4 2 3 1 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

44 1 2 3 4 2 3 1 16

45 4 2 3 3 2 3 1 18

46 4 2 3 3 2 3 1 18

47 1 2 3 4 4 3 2 19

48 2 2 3 4 2 3 3 19

49 4 2 3 3 2 3 1 18

50 4 2 3 3 2 3 1 18

51 4 2 3 4 2 3 3 21

52 4 2 3 3 2 2 1 17

53 4 3 4 4 4 3 2 24

54 4 2 3 4 3 3 2 21

55 1 2 3 4 2 3 1 16

56 4 2 1 4 2 3 1 17

57 4 2 3 3 2 3 2 19

58 1 2 3 4 4 3 2 19

59 4 2 1 3 2 3 1 16

60 4 2 3 4 2 3 2 20

61 4 3 3 4 2 2 1 19

62 4 2 3 4 2 3 1 19

63 4 2 3 4 2 3 1 19

64 4 2 3 3 2 1 1 16

65 4 2 3 4 2 3 2 20

66 4 2 1 3 2 3 1 16

67 4 3 3 3 2 2 1 18

68 4 3 3 3 2 3 4 22

69 4 2 3 3 2 3 1 18

70 4 2 3 3 2 3 1 18

71 4 2 3 3 2 3 2 19

72 4 2 3 4 2 3 1 19

73 4 2 3 4 2 3 2 20

74 4 2 3 3 2 3 1 18

75 4 2 1 4 2 3 2 18

76 4 2 1 1 2 3 3 16

77 4 2 1 1 2 3 1 14

78 4 2 1 1 2 3 1 14

79 4 2 1 3 2 2 2 16

80 4 2 1 3 2 2 1 15

81 4 2 1 3 2 4 1 17

82 1 2 1 3 2 2 1 12

83 4 2 3 4 2 3 1 19

84 4 2 3 3 2 2 1 17

85 3 2 1 3 2 3 1 15

86 4 2 3 1 2 3 4 19

87 4 2 3 3 2 3 1 18

88 1 2 3 3 2 3 4 18

89 4 2 3 3 2 3 1 18

90 4 2 3 3 2 2 1 17

91 4 2 3 3 2 2 2 18

92 4 2 1 3 2 2 1 15

93 4 2 1 3 2 3 1 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

94 4 2 3 3 2 3 1 18

95 4 2 1 1 2 3 1 14

96 4 2 3 3 2 2 2 18

97 4 2 3 3 2 2 2 18

98 3 2 3 3 2 4 1 18

99 4 2 3 3 2 3 1 18

100 4 2 4 4 2 3 3 22

101 4 2 1 3 2 2 1 15

102 1 2 1 3 1 2 1 11

103 4 2 1 1 1 3 1 13

104 4 2 3 1 2 3 4 19

105 3 2 1 3 2 3 1 15

106 4 2 1 1 2 2 1 13

107 4 2 3 3 2 1 1 16

108 4 2 4 4 4 1 2 21

109 4 2 3 3 2 3 1 18

110 4 2 3 4 2 3 2 20

111 4 2 1 1 2 3 1 14

112 4 2 1 1 2 3 1 14

113 4 2 3 4 2 2 3 20

114 4 2 3 4 2 3 1 19

115 4 2 3 4 2 3 1 19

116 1 2 3 4 2 3 2 17

117 4 4 4 4 4 2 4 26

118 4 2 3 4 4 2 2 21

119 4 2 4 1 2 3 1 17

120 2 2 3 4 2 3 2 18

121 4 2 3 4 2 1 3 19

122 4 2 4 4 4 3 3 24

123 4 3 4 4 3 3 3 24

124 4 2 3 4 2 2 1 18

125 4 2 3 4 2 2 1 18

126 4 2 1 3 2 3 1 16

127 4 2 4 4 2 3 1 20

128 4 2 3 3 2 2 1 17

129 4 2 3 3 2 3 2 19

130 4 2 3 4 2 2 2 19

131 4 2 1 3 2 3 4 19

132 4 2 3 3 2 1 1 16

133 3 2 1 3 2 3 1 15

134 3 2 3 4 2 3 1 18

135 4 2 3 3 2 4 2 20

136 4 2 1 3 2 3 1 16

137 4 2 3 4 2 3 2 20

138 4 2 3 3 2 2 2 18

139 4 2 3 4 2 2 2 19

140 4 2 3 4 2 2 1 18

141 4 2 1 4 2 1 1 15

142 4 2 1 1 2 1 1 12

143 4 2 3 4 2 3 2 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

144 4 2 3 4 2 3 2 20

145 4 2 3 3 2 3 1 18

146 2 2 1 3 2 2 1 13

147 4 2 3 3 2 3 1 18

148 4 2 3 3 2 3 1 18

149 4 2 1 3 2 2 1 15

150 4 2 3 3 2 2 1 17

151 4 2 3 3 2 2 1 17

152 4 2 3 3 2 3 1 18

153 4 2 1 4 2 4 1 18

154 4 2 1 4 2 1 1 15

155 4 2 3 4 3 3 1 20

156 4 2 1 3 2 2 1 15

157 4 2 1 3 2 1 4 17

158 4 2 3 4 2 3 1 19

159 4 2 3 3 2 3 1 18

160 3 2 3 4 2 2 2 18

161 4 2 3 3 2 3 1 18

162 4 2 1 4 2 3 3 19

163 4 3 3 4 2 3 1 20

164 4 3 3 3 3 2 2 20

165 4 2 1 3 2 2 1 15

166 4 2 1 3 2 3 1 16

167 4 2 4 3 2 3 2 20

168 2 2 3 3 2 2 2 16

169 4 2 4 3 2 2 2 19

170 2 2 1 1 2 2 4 14

171 4 2 4 3 2 2 4 21

172 4 2 3 3 2 2 4 20

173 4 2 1 3 2 3 1 16

174 4 2 3 3 2 2 1 17

175 4 2 1 3 2 4 1 17

176 1 2 1 2 2 3 1 12

177 4 2 1 4 2 3 1 17

178 4 4 4 4 2 2 2 22

179 4 2 3 4 4 3 2 22

180 4 2 1 3 2 2 3 17

181 4 2 1 3 2 3 1 16

182 4 2 3 3 2 3 1 18

183 4 2 3 3 2 3 1 18

184 4 2 3 3 2 3 1 18

185 4 2 3 3 2 3 1 18

186 4 2 3 3 2 2 1 17

187 4 2 3 3 2 3 2 19

188 4 2 3 3 2 3 1 18

189 4 2 4 4 2 3 2 21

190 4 2 1 1 2 3 1 14

191 3 2 1 1 2 2 1 12

192 3 2 1 1 2 3 1 13

193 4 2 4 3 2 3 3 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

194 1 2 1 3 2 3 1 13

195 4 2 3 3 2 3 1 18

196 4 2 3 4 2 3 3 21

197 4 2 3 4 2 3 2 20

198 4 2 1 4 2 3 1 17

199 4 2 2 4 2 1 4 19

200 4 2 1 3 2 2 1 15

201 4 2 3 4 2 3 1 19

202 4 2 1 3 2 3 1 16

203 4 2 3 3 2 1 1 16

204 4 2 1 3 2 2 1 15

205 4 2 1 1 2 1 1 12

206 4 2 1 4 2 2 2 17

207 4 2 1 3 2 2 1 15

208 4 2 3 3 2 2 1 17

209 4 2 3 3 2 2 2 18

210 2 2 1 1 2 2 4 14

211 4 2 3 3 2 1 2 17

212 1 2 3 3 2 3 1 15

213 4 2 3 3 2 2 1 17

214 4 2 3 3 2 4 1 19

215 4 2 3 3 2 3 1 18

216 4 2 3 3 2 2 1 17

217 4 2 3 3 2 2 1 17

218 4 2 3 3 2 3 1 18

219 4 2 3 3 4 3 2 21

220 4 2 3 3 2 2 2 18

221 4 2 4 3 4 3 2 22

222 4 2 3 3 2 3 1 18

223 4 2 3 3 2 3 1 18

224 4 2 3 4 2 3 1 19

225 4 2 3 3 2 2 1 17

226 4 2 1 3 2 2 1 15

227 3 2 1 1 2 2 1 12

228 4 2 3 3 2 2 2 18

229 4 2 3 3 2 2 1 17

230 4 2 4 4 2 3 1 20

231 4 2 4 4 2 2 2 20

232 4 2 3 4 2 2 3 20

233 3 2 3 3 2 2 1 16

234 4 2 3 3 2 2 1 17

235 4 2 3 1 2 3 1 16

236 4 2 3 3 2 3 3 20

237 4 2 4 3 2 2 2 19

238 4 2 1 3 2 3 2 17

239 4 2 4 4 2 3 2 21

240 4 2 3 3 2 2 1 17

241 4 2 3 4 2 2 2 19

242 4 2 1 3 2 4 1 17

243 4 2 3 4 2 3 2 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

244 4 2 3 4 2 2 1 18

245 2 2 3 4 2 2 1 16

246 4 2 3 4 2 3 1 19

247 4 2 3 4 2 3 2 20

248 4 2 3 1 2 3 1 16

249 4 2 3 4 2 2 1 18

250 4 2 3 3 2 2 1 17

251 2 2 3 1 2 4 1 15

252 4 2 3 4 2 3 1 19

253 4 2 3 4 2 1 2 18

254 2 2 3 4 2 2 1 16

255 4 2 1 3 2 3 1 16

256 4 2 3 3 2 1 2 17

257 4 2 3 3 2 2 1 17

258 4 2 1 2 2 3 4 18

259 2 2 1 3 2 2 1 13

260 4 3 1 1 2 4 1 16

261 4 3 3 3 2 2 1 18

262 4 2 3 3 2 3 4 21

263 4 2 3 3 2 2 1 17

264 4 2 1 2 2 2 1 14

265 4 3 3 4 2 2 1 19

266 4 3 2 1 4 3 1 18

267 4 2 1 3 2 3 1 16

268 4 2 3 3 2 2 1 17

269 4 2 1 3 2 3 2 17

270 4 2 3 4 2 2 2 19

271 4 2 3 3 2 1 1 16

272 4 2 1 3 2 2 1 15

273 4 2 3 4 2 3 4 22

274 4 2 3 3 3 3 2 20

275 4 2 4 3 2 3 1 19

276 4 2 3 3 2 3 1 18

277 4 2 3 3 2 3 1 18

278 4 2 3 3 2 3 2 19

279 4 2 3 3 2 3 2 19

280 4 2 3 4 3 3 2 21

281 4 2 1 3 2 2 1 15

282 4 4 4 4 4 3 4 27

283 4 2 1 3 2 4 1 17

284 4 2 1 3 2 2 4 18

285 4 2 3 3 2 4 1 19

286 4 2 1 3 2 2 1 15

287 1 2 1 3 2 2 1 12

288 4 2 3 3 2 3 2 19

289 1 2 4 3 2 1 1 14

290 4 2 3 3 4 2 4 22

291 4 2 3 3 2 2 2 18

292 1 2 1 1 4 4 1 14

293 4 2 3 2 2 3 1 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

294 4 4 4 4 4 4 4 28

295 4 2 1 1 2 2 1 13

296 4 2 4 4 2 2 2 20

297 4 3 3 3 2 2 2 19

298 4 2 1 3 2 3 1 16

299 4 2 3 3 2 3 4 21

300 4 4 1 3 2 1 1 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI . 1 MAUMERE. Studi Kasus : …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI