HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN...
Transcript of HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN …HUBUNGAN KONDISI EKONOMI. ORANG TUA . DENGAN...
HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN
KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEJUJURAN BELAJAR SISWA
SMA NEGERI 1 MAUMERE
Studi Kasus : Pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
Maria Oktavianti Nona Leny
NIM : 141334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA
DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KEJUJURAN
BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MAUMERE
Studi Kasus : Pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
Maria Oktavianti Nona Leny
NIM : 141334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Seandainya layak kupersembahkan untuk mereka yang senantiasa
ada dihati, yang telah memberikan doa dan restu, semangat serta
bantuan dalam berbagai bentuk sehingga skripsi ini memberikan
kebanggaan bagi diriku dan bagi mereka semua, yaitu :
“Kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria karena atas segalah cinta kasih,berkat,
dan anugerah Nya aku bisa menjadi seperti ini”
1. Kepada Bapakku Laurensius Lopis dan Mamaku Lanselina Lering
tercinta yang dengan tulus memberikan kasih sayang dan doa restunya,aku bisa
menjadi seperti ini
2. Kepada adikku Faustina Melindah yang selalu memberikan doa ,dukungan,
serta semangat bagiku
3. Kepada keluarga besar Hubin dan Baomekot yang selalu mendukungku
4. Kepada seorang yang kusayangi Marselona Jie yang selalu membantuku,
memberi dukungan, semangat dan doa untukku
5. Buat diriku yang satu-satunya orang yang akan terus berhubungan dengan
seluruh hidpukku.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku :
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya,
dan bekerja untuk (kepentingan) akhiratmu, seolah-olah engkau akan mati besok
pagi
As you sow, so will you reap!
Kesempatan sering datang menyamar sebagai kesulitan, makin besar
kesulitan semakin besar pula kesempatan
‘’Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur’’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA
DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KEJUJURAN BELAJAR
SISWA DI SMA NEGERI 1 MAUMERE
Maria Oktavianti Nona Leny
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kondisi ekonomi orang tua
dengan kemandirian belajar siswa; (2) hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran
belajar siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere,
yang berjumlah 1200 siswa. Sampel yang berjumlah 300 diambil dengan teknik propotional
random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan
analisis korelasi sperman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi
orang tua dengan kemandirian belajar siswa (r = -0,037 dan sig.(2-tailed) = 0,523); (2) tidak
ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa (r = -0,096
dan sig.(2-tailed) = 0,096).
Kata kunci: Kondisi Ekonomi, Kemandirian Belajar, Kejujuran Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENTS’ ECONOMY CONDITION
AND STUDENT LEARNING INDEPENDENCE
AND STUDENT LEARNING HONESTY
IN SMA NEGERI 1 MAUMERE
Maria Oktavianti Nona Leny
Sanata Dharma University
2018
The objectives of this research are to know about the relationship between: (1)
parents’ economy condition and student learning independence; (2) parent’s economy
condition and honesty of student learning.
The population of this research were 1200 students of the tenth grade and the eleventh
stundents grade of SMA Negeri Maumere. The samples were 300 taken by propotional
random sampling technique. Data were collected by using questionnaire and analyzed by
sperman correlation analysis.
The results of this research show that: (1) there is no relationship between the
economic condition of the parents and the students' learning independence (r = -0.037 and
sig. (2-tailed) = 0,523); (2) there is no relationship between the economic condition of the
parents and student's learning honesty (r = -0.096 and sig. (2-tailed) = 0,096).
Keywords: Economic Condition, Learning Independence, Learning Honesty
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan
Kemandirian Belajar Siswa dan Kejujuran Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Maumere”
Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar sarjana.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat,
doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si selaku dosen pembimbing saya, yang
dengan setia dan sabar dalam membimbing dan mengajarkan saya dalam
penulisan skripsi ini.
5. Dosen penguji yang dengan ketulusan hati dan kesediaan waktu dapat
memberikan saya ujian skripsi sehingga dapat terlaksana dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan bimbingan
selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Johanes Jonas Teta, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Maumere yang
telah memberikan ijin untuk penelitian.
8. Kedua Orang Tuaku Bapak Laurensius Lopis dan Mama Lanselina Lering tercinta
yang tidak pernah lelah memberikan doa restu, kasih sayang, perhatian, dukungan
baik moril maupun materiil, serta semangat kepada penulis.
9. Adikku satu-satunya yang selalu mengerti, memberikan doa, semangat untukku
dalam mengerjakan skripsi dengan berbagai cara.
10. Teruntuk pamanku dan tanteku, Germanus Goleng dan Teodora Timu, yang telah
mendukungku, dan membantuku.
11. Marselona Jie yang selalu mendukung aku, selalu memberi semangat, motivasi,
memberikan doa dan selalu bersedia membantuku dengan segalah cara.
12. Keluarga besarku Hubin dan Baomekot terimakasih atas dukungan yang diberikan
untukku, semangat, dan setia memberikan doa untukku terima kasih.
13. Semua sahabat-sahabtku yang telah mendukung dengan berbagai cara dan selalu
memberikan semangat untukku terima kasih.
14. Teman-teman dalam kelompok skripsi yang dari awal bersama-sama saling
berbagi dan memberi dukungan.
15. Teman – teman Pendidikan Akuntansi 2014 yang tidak dapat aku sebutkan satu
persatu yang selalu memberikan motivasi, dukungan, semangat, canda dan tawa.
16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu yang telah membantu
penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................... vii
ABSTRAK............................................................................................................................ viii
ABSTRACT............................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... x
DAFTAR ISI........................................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
C. Batasan Masalah ........................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................... 8
A. Tinjauan Teoritis............................................................................ 8
1. Kondisi Ekonomi Orang Tua.................................................. 8
2. Pendidikan Karakter................................................................ 10
3. Kemandirian............................................................................ 13
4. Kejujuran................................................................................. 20
5. Belajar..................................................................................... 26
B. Kerangka Berpikir.......................................................................... 27
C. Hipotesis......................................................................................... 29
D. Paradigma Penelitian...................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 31
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Subjek dan Objek Penelitian......................................................... 32
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel......................... 32
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya....................................... 36
F. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen..................................... 40
G. Teknik Pengujian Instrumen......................................................... 47
H. Teknik Analisi Data..................................................................... 55
BAB IV GAMBARAN UMUM........................................................................ 71
A. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Maumere..................................... 71
B. Periodisasi Kepemimpinan............................................................ 71
C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Maumere......................................... 72
D. Identitas Sekolah............................................................................ 73
E. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Maumere............................... 76
F. Organisasi Siswa Intra Sekolah.................................................... 77
G. Program Umum............................................................................. 80
H. Program Unggulan SMA Negeri 1 Maumere............................... 85
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................... 86
A. Deskripsi Data............................................................................... 86
B. Analisis Data................................................................................. 92
C. Pembahasan................................................................................... 95
BAB VI PENUTUP.......................................................................................... 104
A. Kesimpulan.................................................................................. 104
B. Saran............................................................................................ 104
C. Keterbatasan................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Data Populasi Siswa di SMA Negeri 1 Maumere............................................. 33
Tabel 3.2 Kelas dan Jumlah Responden........................................................................... 35
Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban................................................................................... 41
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kondisi Ekonomi Orangtua.............................................................. 42
Tabel 3.5 Skor Alternatif Jawaban (favorable)................................................................ 43
Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban (unfavorable)........................................................... 44
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar....................................................... 44
Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Kejujuran Belajar............................................................ 46
Tabel 3.9 Taraf Signifikansi............................................................................................ 49
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kemandirian Belajar Siswa................. 50
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kemandirian Belajar Siswa...... 51
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kejujuran Belajar Siswa..................... 52
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kejujuran Belajar Siswa.......... 53
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian........................................ 55
Tabel 3.15 Nilai Persentil PAP Tipe II........................................................................... 56
Tabel 3.16 Frekuensi dan Interpretasi Kondisi Ekonomi Orangtua............................... 58
Tabel 3.17 Kecenderungan Variabel Kondisi Ekonomi Orantua.................................. 59
Tabel 3.18 Frekuensi dan Interpretasi Kemandirian Belajar Siswa.............................. 61
Tabel 3.19 Kecenderungan Variabel Kemandirian Belajar Siswa................................ 63
Tabel 3.20 Frekuensi dan Interpretasi Kejujuran Belajar Siswa................................... 64
Tabel 3.21 Kecenderungan Variabel Kejujuran Belajar Siswa..................................... 66
Tabel 3.22 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Dukungan........................................ 69
Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maumere....................................... 71
Tabel 4.2 Pelaksana Tugas SMA Negeri 1 Maumere.................................................. 72
Tabel 4.3 Program Kerja Jangka Menengh SMA Negeri 1 Maumere......................... 80
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Berdasarkan Kelas dan Jurusan...................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 5.2 Frekuensi dan Interpretasi Kecenderungan Variabel Kondisi
Ekonomi Oragtua........................................................................................ 87
Tabel 5.3 Frekuensi dan Interpretasi Kecenderungan Variabel Kemandirian
Belajar Siswa.............................................................................................. 89
Tabel 5.4 Frekuensi dan Interpretasi Kecenderungan Variabel Kejujuran
Belajar Siswa............................................................................................. 91
Tabel 5.5 Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orangtua dengan
Kemandirian Belajar Siswa...................................................................... 93
Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orangtua dengan
Kejujuran Belajar Siswa............................................................................. 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Histogram Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Variabel
Kondisi Ekonomi Orangtua................................................................... 59
Gambar 3.2 Histogram Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Variabel
Kemandirian Belajar Siswa.................................................................... 62
Gambar 3.3 Histogram Distribui Frekuensi dan Interpretasi Variabel
Kejujuran Belajar Siswa......................................................................... 65
Gambar 5.1 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Kondisi
Ekonomi Orangtua.................................................................................. 88
Gambar 5.2 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Kemandirian
Belajar Siswa......................................................................................... 90
Gambar 5.3 Pie Chary Distribusi Kecenderungan Variabel Kejujuran
Belajar Siswa......................................................................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuisioner Penelitian
Lampiran II Data Uji Validitas dan Reliabilitas Dari Responden di SMA BOPKRI
Banguntapan
Lampiran III Data Penelitian dari Masing-Masing Responden di SMA
Negeri 1 Maumere
Lampiran IV Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran V Daftar r Tabel
Lampiran VI Hasil Uji Korelasi Sperman
Lampiran VII Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol
Lampiran VIII Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Kesbangpol
Lampiran IX Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMA Negeri 1 Maumere
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan karakter merupakan sebuah istilah yang semakin hari semakin
mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini.Terlebih dengan
dirasakannya berbagai ketimpangan hasil pendidikan dilihat dari perilaku lulusan
pendidikan formal saat ini, semisal korupsi, perkembangan seks bebas pada kalangan
remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, dan perampokan oleh pelajar (Kesuma, 2011:
4). Pendidikan karakter itu sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang baru bagi
masyarakat Indonesia. Bahkan awal kemerdekaan, masa orde baru, masa orde lama, dan
kini orde reformasi telah banyak langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam rangka
pendidikan karakter dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda. Pelaksanaan
pendidikan karakter kepada guru agama saja sudah menjadi jaminan pendidikan karakter
tidak akan berhasil. Maka wajar saat ini pendidikan karakter belum menunjukkan hasil
yang optimal (Gunawan, 2012 : iii).
Semua perilaku negatif masyarakat Indonesia baik yang terjadi kalangan pelajar ataupun
mahasiswa maupun kalangan yang lainnya, jelas ini menunjukkan kerapuhan karakter
yang cukup parah yang salah satunya lembaga pendidikan. Dalam pelaksanaan
pendidikan karakter tidaklah hanya diserahkan kepada guru agama saja, karena dalam
pelaksanaan pendidikan harus dipikul oleh semua pihak, temasuk kepala sekolah, para
guru, staf tata usaha, tukang sapu, penjaga kantin, dan bahkan orang tua di rumah. Untuk
mewujudkan siswa yang berkarakter, diperlukan upaya yang tepat melalui pendidikan
karena, pendidikan mempunyai peranan penting dan sentral dalam menanamkan,
mentransformasikan, dan menumbuhkembangkan karakter positif siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
serta mengubah watak siswa yang tidak baik menjadi baik. Dunia pendidikan diharapkan
sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi pembangunan karakter sehingga anggota
masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis
dan demokratis dengan tetap memperhatikan norma-norma di masyarakat yang telah
menjadi kesepakatan bersama.
Pemerintah mengembangkan pendidikan di Indonesia melalui sistem kurikulum.
Berkaitan dengan dirasakan semakin mendesaknya implementasi pendidikan karakter di
Indonesia tersebut, Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pendidikan Nasional dalam publikasinya berjudul Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Karakter (2011) menyatakan bahwa pendidikan karakter pada intinya bertujuan
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu
pengetahuan, dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
Dalam publikasi Pusat Kurikulum tersebut dinyatakan bahwa pendidikan
karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik,
dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;
(3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Dalam
kaitan itu telah diidentifikasi sejumlah nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil
kajian empirik Pusat Kurikulum. Nilai-nilai yang bersumber dari agama, Pancasila,
budaya, dan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah: (1) Religius, (2) Jujur, (3)
Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreativitas, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9)
Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai
Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab. Selanjutnya dalam
implementasinya di satuan Pendidikan, Pusat Kurikulum menyarankan agar dimulai dari
nilai esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan sesuai kondisi masing-masing
sekolah, misalnya bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan, dan santun.
Pendidikan karakter menjadi penting karena semakin menurun etika dan moral
siswa juga semakin marak penyimpangan serta kenakalan pelajar, seperti perbuatan
mencontek saat ujian, malas, membolos jam pelajaran, dan bullying di sekolah.
Implementasi pendidikan karakter juga sangat penting untuk di evaluasi secara
berkelanjutan agar selalu dapat diketahui proses dan hasilnya.
Dewasa ini, pendidikan karakter menjadi krusial di era globalisasi. Pasalnya, para
orangtua dan sekolah dihadapkan pada kondisi sosial yang selalu bergerak melalui logika
dan selera pasar. Karena itu, pendidikan karakter yang hendak diarahkan bangsa ini harus
kembali pada nilai-nilai keadaban dalam Pancasila. Menurut Syarif Hidayatullah, guru
besar Universitas Islam Negeri (UIN) dan Komarudin Hidayat, pola asuh anak yang
sebelumnya masih dikontrol kuat oleh lingkungan keluarga, masyarakat, dan budaya
yang homogen, kini telah bergeser. Masyarakat, saat ini terpapar simbol-simbol yang
tidak mewakili realitas sejati, tetapi justru dianggap sebagai kenyataan. Sebagai contoh,
kasus seorang siswi di Medan, Sumatera Utara, yang belum mempunyai surat ijin
mengemudi (SIM) tidak terima ditilang oleh seorang polisi dan membawa jabatan
kerabatnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang mempunyai status sosial lebih
tinggi maka orang tersebut mempunyai kewenangan lebih besar. Selain itu padahal,
sudah seharusnya semua orang mendapat perlakuan hukum yang sama terlepas dari status
sosialnya. Juga, kasus yang belakangan marak terjadi dalam dunia pendidikan, salah
satunya adalah perundungan terhadap mahasiswa di salah satu universitas swasta di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Jakarta yang dilakukan oleh mahasiswa lainnya. Salah satu mahasiswa yang menjadi
pelaku perundungan tersebut adalah ketua kelas.
Peneliti melakukan kegiatan penelitian di salah satu SMA Negeri karena peneliti
merasa latar belakang khususnya kondisi ekonomi orang tua siswa tentunya tidak
homogen, akan tetapi memiliki kondisi ekonomi yang bermacam-macam yakni kondisi
ekonomi yang tinggi maupun rendah.
Selain itu berdasarkan fakta, di sekolah negeri maupun swasta yang ada telah
ditemukan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa yang nota benenya
orang tua siswa tersebut adalah orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi,
misalnya: jabatan pemerintahan, pemilik yayasan, donatur, dsb. Beberapa perilaku
menyimpang lainnya seperti membolos, keluar masuk pada saat jam pelajaran tanpa ijin,
dan tidak menaati peraturan yang berlaku.
Gejala saat ini yang cenderung memandang karakter seorang berdasarkan kondisi
ekonomi dan konsumsi barang. Kecenderungan itu, lanjutnya bisa berdampak buruk bagi
pendidikan karakter karena identitas dibentuk mengikuti logika pasar. Guru dan
pimpinan sekolah perlu memiliki perspektif tentang budaya. Budaya harus dipandang
sebagai cara pikir dan kemampuan mengolah nilai-nilai karakter. Berkaitan dengan
pendidikan karakter tentunya setiap sekolah menanamkan nilai-nilai karakter pada
siswanya. Sistem pendidikan karakter perlu menyesuaikan dengan konteks sosial,
budaya, sejarah, dan lingkungan lokal agar tepat sasaran.
Berdasarkan observasi awal, ketika peneliti sedang berada di SMA Negeri 1
Maumere peneliti melihat keadaan siswa di SMA tersebut. Dimana siswa yang dirasa
kurang memiliki kemandirian dalam belajar, ini terlihat ketika dalam mengikuti proses
belajar mengajar bersikap pasif, tidak berani bertanya apabila menghadapi kesulitan,
dalam ulangan mempunyai kesukaan untuk mencontoh pekerjaan teman atau mencontek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dari lembaran-lembaran yang telah dipersiapkan dari rumah dan kurang berfikir kritis.
Namun disisi lain ada pula siswa yang pada saat di kelas selalu berusaha untuk
memperoleh nilai yang bagus baik saat diskusi, presentasi,mengerjakan tugas maupun
ulangan dengan kemampuannya sendiri. Selain itu kondisi siswa dimana ada beberapa
siswa yang dianggap mempunyai kemandirian yang rendah dimana setiap ada ulangan
siswa-siswa ini sering mencontek dan tidak aktif didalam kelas, namun ada pula siswa-
siswa yang mempunyai sikap mandiri dan aktif didalam kelas, ini bisa dilihat ketika
pelajaran dan ulangan siswa-siswa ini tidak pernah mencontek, karena apabila sesorang
mempunyai sikap mandiri akan secara otomatis mempunyai rasa percaya dengan
kemampuannya sendiri. Hal ini menurut narasumber dikarenakan banyaknya siswa yang
dirasa kurang rajin belajar dan masih banyak pula siswa yang mencontek dan
mengandalkan kemampuan temannya yang belum entu hasilnya bagus pula, dan ini
disebabkan oleh tuntutan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Hal ini dikarenakan
banyaknya siswa yang dirasa kurang rajin belajar dan masih banyak pula siswa yang
mencontek dan mengandalkan kemampuan temannya yang belum tentu hasilnya bagus
pula, dan ini disebabkan oleh tuntutan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Selain itu,
hal seperti ini juga berpengaruh terhadap kejujuran seorang siswa. Dimana siswa tersebut
karena kurang mandiri maka ia mulai berperilaku tidak jujur seperti kasus diatas. Hal ini
yang menjadi peran utama yakni orangtua, dimana pada umumnya orangtua yang berlata
belakang kondisi ekonomi tinggi maupun kondisi ekonomi rendah akan berpengaruh dan
mempunyai hubungan dengan aktivitas atau sikap anak mereka.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:
Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa dan
Kejujuran Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Maumere.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dirumuskan masalah
penelitian, yaitu:
1. Apakah ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar
siswa di SMA Negeri 1 Maumere ?
2. Apakah ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar
siswa di SMA Negeri 1 Maumere ?
C. Batasan Masalah
Dalam pola pikir pendidikan karakter, seluruh sekolah harus meningkatkan
pendidikan karakter pada siswa, Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan kondisi ekonomi orang tua terhadap kemandirian belajar dan kejujuran belajar
siswa SMA Negeri 1 Maumere.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar siswa di
SMA Negeri 1 Maumere.
2. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa di SMA
Negeri 1 Maumere.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat penelitian ini meliputi:
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru dalam
meningkatkan pendidikan karakter pada siswa.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sekolah mengenai
pendidikan karakter yang ditekankan oleh pemerintah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para peneliti
selanjutnya terkait hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan pendidikan
karakter. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dalam
bentuk penelitian tindakan maupun penelitian pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Teoritis
1. Kondisi Ekonomi Orang Tua
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu merupakan
hasil dari sebuah perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang
tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing
anakanaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap
dalam kehidupan bermasyarakat.
Orang tua terdiri dari orang yang mempunyai ikatan darah, perkawinan yaitu
ayah, ibu dan anak”. Untuk itu orang tua harus mempunyai cara-cara untuk memacu
kreativitas pendidikan anak diantaranya, yaitu: orang tua harus dapat mengatur suasana
emosional dalam keluarga agar dapat merangsang anak untuk belajar dan
mengembangkan kemampuan kecerdasannya yang sedang tumbuh. Pola hubungan
antara orang tua dengan anak akan mempunyai pengaruh terhadap proses penyesuaian
diri anak-anak antara lain: (1) menerima (acceptance), yaitu situasi hubungan dimana
orang tua menerima anaknya dengan baik. Sikap penerimaan ini dapat menimbulkan
suasana hangat dan rasa aman bagi anak; (2) menghukum
dan disiplin berlebihan, dalam pola hubungan ini, orang tua dengan anak bersifat keras.
Disiplin yang ditanamkan orang tua terlalu kaku; (3) memanjakan dan melindungi anak
secara berlebihan; (4) penolakan, yaitu pola hubungan di mana orang tua menolak
kehadiran anaknya”. Adanya sikap penolakan ini dapat menimbulkan hambatan bagi
anak tersebut dalam berprestasi. Kondisi sosial ekonomi dari tiap-tiap orang tua dalam
keluarga berbeda satu sama lain. Hal ini ditentukan oleh keadaan di dalam keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tersebut (misalnya; jumlah anggota keluarga, komunikasi yang terjalin di dalam
keluarga, perhatian dari orang tua terhadap anak, dan hubungan keluarga dengan
masyarakat sekitar). Dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, orang tua akan terlibat dengan masalah ekonomi. Dapat dan
tidaknya orang tua memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tergantung pada kondisi
ekonomi yang ada di dalam keluarganya. Hal ini memberikan pengertian bahwa
manusia saling berhubungan satu dengan lainnya (makhluk sosial) yang merupakan
bagian dari masyarakat dan mempunyai arti serta peranan dalam kehidupan ekonomi.
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usahausaha yang dilakukan
oleh manusia untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup yang tidak
terbatas dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas guna mencapai
kemakmuran”. Kondisi ekonomi orang tua adalah Kenyataan yang terlihat atau
terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan orang tua
dalam memenuhi kebutuhannya. Dari pengertian tersebut di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa permasalahan ekonomi keluarga yang utama adalah usaha keluarga
untuk dapat memenuhi kebutuhan, sehingga dapat mencapai kemakmuran. Kebutuhan
yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Pemenuhan tersebut
harus dilakukan dalam keadaan sumber-sumber yang dimiliki terbatas dihadapkan
dengan kebutuhan yang alternatif. Kondisi ekonomi orang tua dalam kehidupan sehari-
hari tergantung pada dua hal yang saling berhubungan yaitu adanya kebutuhan keluarga
yang tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya dan jumlah sumber-sumber yang
dimiliki untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat ekonomi keluarga tergantung
juga dari jenis pekerjaan orang tua dan penghasilan yang diterima oleh keluarga.
Seseorang yang berprofesi sebagai dokter akan memiliki penghasilan yang berbeda
dengan seseorang yang bekerja sebagai buruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dengan kondisi ekonomi yang serba cukup, segala keperluan mengenai
pendidikan anaknya juga akan dapat tercukupi seperti: penyediaan sarana dan prasarana
belajar, pembayaran biaya pendidikan dan tercukupinya berbagai kegiatan yang
menunjang pendidikan seperti kursus dan les tambahan. Ada beberapa faktor yang
dapat menentukan tinggi rendahnya kondisi ekonomi orang tua di masyarakat,
diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi
lingkungan tempat tinggal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas
kelompok dari komunitasnya.
2. Pendidikan Karakter
Dikutip dari buku “Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter” (Barnawi
& M. Arifin,2014:22) pendidikan karakter merupakan pendidikan ihwal karakter, atau
pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga ranah cipta, rasa, dan karsa.
Berikut adalah makna pendidikan karakter.
a. Dalam http://www.character.org/, pendidikan karakter adalah, “Character
education is an educational movement the supports the social, emotional
and ethical development of student (pendidikan karakter merupakan
pendidikan yang mendukung perkembangan sosial, emosional dan etis
siswa).” Merujuk pada definisi di atas, pendidikan karakter pada prinsipnya
adalah upaya untuk menumbuhkan kepekaan dan tanggungjawab sosial,
membangun kecerdasan emosional, dan mewujudkan siswa yang memiliki
etika tinggi. Sedari kecil, orangtua kita telah melaksanakan pendidikan
karakter (yang waktu itu belum dilabelisasi sebagai penanaman karakter)
yang menyangkut pendidikan sosial, emosional, dan etika. Dengan melatih
anaknya yang masih kecil untuk berbagi ketika makan atau bermain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
orangtua telah menanamkan pendidikan karakter sejak dini. Begitu juga
dukungan atau pujian anak ketika bangun dari terjatuh adalah penguatan
karakter anak. Anak dilatih untuk ke kamar kecil ketika mau buang air juga
merupakan pendidikan karakter yang berkaitan dengan etika. Masih dari
situs yang sama, dinyatakan, “Character education teacher students how to
be their best selves and how to do their best work while also facilitating
positive school culture and climate transformation (pendidikan karakter
mengajarkan siswa bagaimana menjadi diri mereka terbaik dan bagaimana
mereka melakukan pekerjaan terbaik serta memfasilitasi budaya sekolah
yang positif dan transformasi iklim sekolah yang kondusif).”
b. Dalam http://www.en.wikipedia.org/wiki/Character_education dinyatakan,
“Character education is an umbrella term lovely used to describe the
teaching of children in a manner that will help them develop variously as
moral, civic, good, mannered, behaved, non-bullying, healthy, critical,
succesfull, traditional, compliant and/ or socially acceptable beings
(pendidikan karakter merupakan terminologi yang mendeskrisikan suatu
bentuk pembelajaran kepada anak-anak makna dan pengembangan atas
moral, hukum, baik, santun, berperilaku, non-bullying, sehat, kritis, sukses,
menghargai tradisi, dan kesadaran diri sebagai makhluk sosial)”.
c. Departemen Pendidikan Amerika Serikat mendefinisikan pendidikan
karakter sebagai proses belajar yang memungkinkan siswa dan orang
dewasa untuk memahami, peduli, dan bertindak pada nilai-nilai etika inti,
seperti rasa hormat, keadilan, kebajikan warga negara yang baik, dan
bertanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Megawangi (Dharma Kesuma, 2011) mendefinisikan pendidikan karakter
sebagai sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-
hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
lingkungannya.
e. Syaiful Anam (dalam www.slideshare.net/guispung/pendidikan-karakter)
mendefinisikan pendidikan karakter sebagai proses internalisasi budaya ke
dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan
masyarakat beradab. Pendidikan bukan merupakan transfer ilmu
pengetahuan saja, melainkan lebih luas lagi, yakni sebagai sarana
pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturalisasi dan sosialisasi). Anak
harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar
kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga
hal paling mendasar, yaitu (1) afektif yang tercermin pada kualitas
keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, termasuk budi pekerti luhur serta
kepribadian pungguk, dan kompetensi estetis; (2) kognitif yang tercermin
pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan
mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; (3)
psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan
keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestesis.
f. Dirjen dikti (dalam www.kompertis8.org/.../pendididkan%20Karakter)
menyatakan“pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, penididikan moral, pendidikan watak, yang
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan
menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.”
3. Kemandirian
a. Pengrtian Kemandirian
Dalam keluarga, kemandirian (self-reliance) adalah sifat yang harus
dibentuk oleh orang tua dalam membangun kepribadian anak-anak mereka. Anak
yang mandiri adalah anak yang kreatif, independen, kompeten, dan spontan.
Dengan ini tampak bahwa sifat-sifat itu pun ada pada anak yang percaya diri (self-
confidence). Namun, ada hal yang membedakannya. Mandiri mempunyai konsep
yang lebih luas daripada percaya diri. Sementara percaya diri itu berhubungan
dengan kemampuan-kemampuan dan sifat-sifat spesifik yang orang dapat punyai,
mandiri itu merujuk pada percaya diri yang orang punyai dalam sumber-sumber
yang ada pada dirinya untuk berhadapan dengan situasi apa saja.
Dengan demikian, orang yang mandiri adalah orang yang cukup-diri (self-
sufficient). Yaitu orang yang mampu berfikir dan berfungsi secara independen,
tidak perlu bantuan orang lain, tidak menolak risiko dan bisa memecahkan
masalah, bukan hanya khawatir tentang masalah-masalah yang dihadapinya.
Orang seperti itu akan percaya pada keputusannya sendiri, jarang membutuhkan
orang lain. Orang yang mandiri dapat menguasai kehidupannya sendiri dan dapat
menangani apa saja dari kehidupan ini yang ia hadapi.
Selanjutnya, orang mandiri itu itu bukan saja bisa memenuhi kebutuhan
dirinya sendiri. Ia pun dapat memenuhi kepentingan keluarganya, seperti
kebutuhan anak-anaknya, istirnya dan anggota keluarga lainnya. Termasuk dalam
keperluan-keperluan itu ialah seperti memberikan didikan, memasukkan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sekolah, memberikan pengobatan dan pendeknya semua yang diperlukan dalam
kehidupan secara mutlak.
Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan dan
mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya serta untuk menjalin
hubungan yang suportif dengan orang lain (Steinberg, 2002). Menurut Shaffer
(2002), kemandirian sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dan
menjadikan dirinya sumber kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada
orang lain. Beberapa ahli menyatakan bahwa untuk mencapai kemandirian berarti
membebaskan diri dari ikatan orang tua agar dapat mengembangkan identitas
dirinya. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kemandirian adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan
sendiri dan untuk bertanggung jawab atas tindakan tersebut, kemampuan untuk
membuat keputusan dan mengatur hidupnya sendiri tanpa ketergantungan
berlebihan dengan orang tua, serta kemampuan untuk tetap menjaga hubungan
yang suportif dengan orang lain.
b. Perilaku untuk Selalu Mandiri
Kemandirian mencakup perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi
hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri, dan dapat melakukan
sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Jadi, kemandirian bisa diartikan sebagai
suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi
kebaikan diri sendiri, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi
masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-
tugasnya, serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.
Kemandirian meliputi empat aspek, yaitu antara lain sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Emosi, yang ditunjukan melalui kemampuan untuk mengendalikan emosi dan
tidak tergantungnya kebutuhan emosi pada orang tua.
2) Ekonomi, yang ditunjukan melalui kemampuan untuk mengatur ekonomi dan
tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.
3) Intelektual, yang ditunjukan melalui kemampuan untuk mengatasi masalah yang
dihadapinya sendiri.
4) Sosial, yang ditunjukkan melalui kemampuan untuk berinteraksi dengan orang
lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi orang lain.
Orang yang mandiri dalam kehidupan masyarakat biasanya disebut wirausaha.
Untuk menjadi wirausaha, kita perlu mempersiapkan diri. Siswa mandiri dapat
belajar sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Siswa mandiri bisa
mengembangkan cara berpikir positif dan memandang masa depan dengan optimis.
Siswa mandiri biasanya memiliki pengetahuan , menguasai keterampilan, serta
memiliki kehendak yang kuat. Pengetahuan adalah paradigma teoritis untuk
memahami apa yang harus dilakukan dan mengapa harus melakukannya;
keterampilan adalah bagaimana melakukannya; serta kehendak yang kuat
merupakan kemampuan untuk melakukannya.
Kemandirian tentu saja berbeda dengan sikap mental egois yang
mengutamakan kepentingan diri sendiri dan tidak memperdulikan kepentingan
sesama. Kemandirian disini berarti kita tidak menguntungkan diri kepada orang
lain dalam proses mengenal menerima dan mengembangkan diri. Kita menjadi
indepen bukan endependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Tingkat dan Karakteristik Kemandirian
Sebagai suatu dimensi psikologis yang kompleks, kemandirian dalam
perkembangannya memiliki tingkatan-tingkatan. Perkembangan kemandirian
seseorang juga berlangsung secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan
kemandirian tersebut. Dengan menggunakan prespektif tingkatan-tingkatan
kemandirian berdasarkan penelitian yang mendalam yang dilakukan oleh
Sunaryo Kartadinata (1988) menunjukkan bahwa tingkatan kemandirian remaja
pada umumnya bervariasi dan menyebar pada tingkat sadar diri, saksama,
individualistik, dan mandiri. Kecenderungan bervariasi mengisyaratkan bahwa
proses pengambilan keputusan pada remaja belum sepenuhnya dilakukan secara
mandiri.
Remaja yang berada dalam tingkat mandiri menyadarai bahwa sikap
ketergantungan merupakan masalah emosional yang akan semakin berkembang
dalam dirinya karena memahami bahwa dirinya tidak mampu bersikap realistis.
Remaja yang mandiri bukan saja sadar akan berbagai alternatif yang dapat dipilih
secara saksama dan dialami sendiri, tetapi juga mampu bersikap realistis dan
memecahkan konflik internal secara objektif dengan tetap saling bergantung
dengan orang lain.
Jika temuan penelitian pada umumnya menunjukkan bahwa tingkat
kemandirian remaja menyebar pada tingkat sadar diri, saksama, individualistis
dan mandiri, semua ini dapat ditafsirkan secara rinci pada masing-masing
tingkatan sebagai berikut.
1) Tingkat sadar diri
Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a) Cenderung mampu berpikir alternatif.
b) Melihat berbagai kemungkinan dan situasi.
c) Peduli akan pengambilan manfaat dari situasi yang ada.
d) Berorientasi pada pemecahan masalah.
e) Memikirkan cara mengarungi hidup.
f) Berupaya menyesuaikan diri terhadap situasi dan peranan.
2) Tingkat Saksama
Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a) Cenderung bertindak atas dasar nilai internal.
b) Melihat dirinya sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan.
c) Melihat keragaman emosi, motif, dan prespektif diri sendiri dan
orang lain.
d) Sadar akan tanggungjawab.
e) Mampu melakukan kritik dan penilaian diri.
f) Peeduli akan hubungan mutualistik.
g) Berorientasi pada tujuan jangka panjang.
3) Tingkat Individualistis
Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a) Memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan individualitas.
b) Kesadaran akan konflik emosionalitas antara kemandirian dan
ketergantungan.
c) Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain.
d) Sadar akan eksistensi perbedaan individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e) Bersikap toleran terhadap perkembangan.
f) Mampu membedakan kehidupan dalam dirinya dengan kehidupan
luar dirinya.
4) Tingkat Mandiri
Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a) Telah memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan.
b) Bersikap objektif
c) Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan.
d) Ada keberanian untuk menyelesaikan konflik dalam diri.
e) Menghargai kemandirian orang lain.
f) Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain.
g) Mampu mengekspresikan perasaannya dengan penuh keyakinan
dan keceriaan.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Ada sejumlah faktor yang sering disebut sebagai korelat bagi perkembangan
kemandirian, yaitu sebagai berikut:
1) Gen atau keturunan orangtua.
Orangtua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak
yang memiliki kemandirian juga. Namun, faktor keturunan ini masih menjadi
perdebatan karena ada yang berpendapat bahwa sesungguhnya bukan sifat
kemandirian orangtuanya itu menurunkan kepada anaknya, melainkan sifat
orangtuanya muncul berdasarkan cara orangtua mendidik anaknya.
2) Pola Asuh Orangtua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Cara orangtua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi
perkembangan kemandirian anak remajanya. Orangtua yang terlalu banyak
melarang atau mengeluarkan kata-kata “jangan” kepada anak tanpa disertai
dengan penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan
kemandirian anak. Sebaliknya orangtua yang menciptakan suasana aman dalam
interaksi keluarganya akan dapat mendorong kelancaran perkembangan anak.
Demikian juga orangtua yang cenderung membanding-bandingkan anak yang
satu dengan yang lainnuya juga akan berpengaruh kurang baik terhadap
perkembangan kemandirian anak.
3) Sistem Pendidikan di Sekolah
Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi
pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi akan
menghambat perkembangan kemandirian remaja. Demikian juga, proses
pendidikan yang banyak menekankan pentingnya pemberian sanksi atau
hukuman (punishment) juga dapat menghambat perkembangan kemandirian
remaja. Sebaliknya, proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya
penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward, dan penciptaan
kompetisi positif akan memperlancar perekembanagan kemandirian.
4) Sistem kehidupan di masyarakat.
Sistem kehidupan di masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki
struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai
manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat
kelancaran perkembangan kemandirian remaja. Sebaliknya, lingkungan
masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
berbagainkegiatan, dan tidak terlaku hierarkis akan merangsang dan
mendorong perkembangan kemandirian remaja.
e. Upaya Pengembangan Kemandirian
Sesuai dengan fase perkembangannya, upaya perkembangan kemandirian
remaja dilakukan sebagai berikut :
1) Penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja secara penuh dalam keluarga
2) Penciptaan keterbukaan komunikasi dalam keluarga
3) Penciptaan kebebasan mengeksplorasi lingkungan
4) Penerimaan remaja secara positif tanpa syarat/tanpa pamrih
5) Penciptaan komunikasi empatik dengan remaja
6) Penciptaan kehangatan interaksi dengan remaja
4. Kejujuran
a. Definisi Kejujuran
Sikap jujur adalah sikap utama yang harus dimiliki semua orang, yang diharapka
tetap menyertainya, baik dalam berhadapan dengan orang lain maupun dengan
dirinya sendiri. Jujur seringkali diartikan secara negatif, yaitu tidak berbohong.
Tidak jujur berarti berbohong. Arti kata berbohong sebenarnya hanya berarti
mengatakan sesuatu yang tidak benar. Namun, kata bohong seperti halnya kata
kejujuran memiliki konotasi etis. Jadi, berbohong berarti suatu tindakan sengaja,
dengan tujuan buruk menyampaikan informasi yang salah kepada pihak lain.
Kejujuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata” jujur” yang
mendapat imbuhan ke-an, yang artinya “lurus hati, tidak berbohong, tidak curang,
tulus atau ikhlas”kejujuran sendiri dapat lihat dari apa yang di sampaikan dan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perbuat sesuai dengan niat atau hati nurani.Menurut Alamsyah dalam bukunya Budi
Nurani. Filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam
perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam
meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83).
Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan tempat
yang pas untuk menyimpan keyakinan.
Jadi, kejujuran perlu diperjuangkan karena :
1) Semakin banyak orang yang tidak jujur dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan
2) Semakin banyak orang yang memikirkan diri sendiri
3) Semakin banyak orang ingin cepat kaya
Jujur harus dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu mulai dari dari diri sendiri,
keluarga , kelas, sekolah, dan tempat tinggal. Pribadi jujur awal dari keluarga yang
jujur. Keluarga jujur membentuk lingkungan jujur. Lingkungan jujur membentuk
masyarakat jujur. Masyarakat jujur membentuk bangsa jujur.
Kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan
atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang
memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. Sebaliknya orang
yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang memiliki kepribadian yang buruk
dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak
dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan. Adapun
yang selalu berpengaruh terhadap hati dan pemikiran adalah penglihatan dan
pendengaran apa yang selalu dilihat dan didengar akan banyak mempengaruhi hati
dan juga pemikiran oleh karena itu, membiasakan melihat dan mendengar hal hal
yang baik akan sangat berpengaruh ke hati dalam membentuk suatu karakter jujur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kejujuran adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal
penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Fuad Kauma dan
Nipan yang dikutip oleh Yunus Namsa di dalam bukunya disebutkan bahwa jujur
berarti mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada dan melakukan
sesuatu menurut semestinya. Tidak menambah-nambah dalam mengucapkan
sesuatu dan tidak menguranginya. Jujur pada dasarnya adalah kesesuaian informasi
dengan realita. Jujur meliputi ucapan dan perbuatan. Seseorang bisa disebut jujur
jika batinnya sesuai dengan lahirnya. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan apa
yang terbesit dalam hatinya. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat ditarik
kesimpulan yang dimaksud dengan kejujuran adalah adanya sebuah perbuatan
maupun perkataan sesuai dengan apa adanya, tanpa dikurang atau ditambah, yang
berasal dari hatinya.
b. Macam-macam Kejujuran
Kejujuran umumnya dikategorikan dalam tiga golongan kejujuran dalam niat
kejujuran dalam perkataan dan kejujuran dalam perbuatan hal ini perlu di tanamkan
agar menjadikan anak berkarakter.
1) Jujur dalam niat yang dikembangkan spiritualnya
Ruang lingkup spiritual adalah area yang paling penting dan agung bagi
manusia. Bagi seorang anak perkembangan lingkup spiritual sangatlah
penting karena hal ini yang kelak akan menentukan pribadi yang bahagia atau
tidak. Karena itulah membekali anak dengan pemahaman tentang Dzat Yang
Maha Menghidupkan dan Mematikan adalah dasar bagi tumbuhnya harga
diri, nilai nilai, dan moralitas.
2) Jujur dalam Perkataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejujuran utama yang akan menjadi
penilaan seseorang untuk melihat keseluruhan perbuatannya. Sehingga orang
lainpun merasa tenang ketika di sekitarnya. Dan sebaliknya orang yang
berdusta akan secara otomatis dijauhi dan tidak disukai. Jujur dalam perkataan
ibarat teko yang berisi. Jika isi teko itu berisikan air susumaka yang keluar
putih,dan jika teko itu berisi kopimaka yang keluar juga dengan manusia.
Dengan perkataan, seeorang akan menilai hati orang lain.
3) Jujur Dalam Perbuatan
Jujur dalam perbuatan akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan jujur
ketika berinteraksi atau bergaul dengan orang lain. Seorang tidak akan pernah
menipu, memalsu dan berkhianat sekalipun terhadap orang yang tidak dikenal
karena sikap dan karakter dibahasan satu dan dua sudah tertanam di hati.
c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejujuran
1) Faktor keluarga.
Keluarga adalah tempat awal seseorang bertumbuh, semua dibentuk mulai dari
keluarga (Findi, 2012). Keluarga sangat berpengaruh terhadap kejujuran. “Hal
terpenting dalam kejujuran di lingkungan keluarga adalah orangtua perlu
menyampaikan dan mencontohkan berbagai perilaku yang menunjukkan
kejujuran dan integritas secara jelas sehingga anak dapat mengambil patokan
dalam menilai perilaku yang baik dan yang buruk” Dwiputra (dikutip dalam
Findi, 2012, para. 4).
2) Faktor sekolah.
“Sekolah adalah agen dari sosialisasi” Berns (dikutip dalam Findi, 2012, para.
5). Selain ketidakjujuran, di lingkungan sekolah terdapat juga kejujuran seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ajaran yang sudah diterapkan di dalam sekolah. Mulainya komitmen kejujuran
di lingkungan sekolah, di masa yang akan datang seseorang tersebut akan
terbiasa untuk bersikap jujur dan mengurangi kecurangan-kecurangan seperti
korupsi dan sebagainya (Findi, 2012).
3) Faktor masyarakat.
Kejujuran di dalam masyarakat sangat berpengaruh pada seseorang. “Kejujuran
adalah hal yang sangat penting dalam hubungan dengan sesama” (Findi, 2012,
para.6). Kejujuran membuat seseorang percaya terhadap yang lain tujuan
kejujuran di dalam masyarakat salah satunya mendapatkan penilaian dan
apresiasi dari orang lain (Findi, 2012).
4) Faktor lingkungan.
Kejujuran di dalam lingkungan luar juga sangat memengaruhi seseorang untuk
berperilaku jujur di dalam kehidupan sehari-harinya (Findi, 2012).
d. Manfaat Kejujuran
1) Bagi diri sendiri. Terdapat empat manfaat kejujuran. Manfaat pertama,
menciptakan image yang baik, ketika anda mendapatkan kepercayaan dari orang
lain, anda mulai mendapatkan image yang baik tentang diri anda. Jika anda jujur,
orang di sekeliling anda bahkan ditempat kerja akan memuji-muji anda. Manfaat
kedua, membentuk karakter anda, karakter dibangun seumur hidup, setiap
kejadian dan aktivitas yang anda lakukan akan membangun karakter anda. Jika
Anda jujur orang akan melihat karakter Anda tinggi, karena kejujuranlah yang
terbaik dari semua kebajikan. Manfaat ketiga, membuat anda lebih bertanggung
jawab, ketika anda menanamkan kejujuran dalam diri anda, anda cenderung akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berpikir kritis dalam mengambil suatu keputusan maupun tindakan (Susanto,
2012).
Maka dari itu, anda akan menjadi orang yang bertanggung jawab dengan
nilai-nilai dalam hidup. Manfaat keempat, membuat tidur lebih nyenyak,
kejujuran akan membuat anda tidur lebih nyenyak, karena ketidakjujuran
membuat khawatir dan gelisah seseorang sepanjang hidupnya. Maka dari itu,
kejujuran memberikan kita hidup yang bebas dari stres tanpa adanya
kekhawatiran (Susanto, 2012). Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa kejujuran penting bagi harga diri, karakter dan hidup anda.
2) Bagi orang lain. Terdapat dua manfaat kejujuran. Manfaat yang pertama,
merupakan kunci kepercayaan, kejujuran adalah kunci untuk percaya. Pada saat
Anda melakukan kejujuran, secara bertahap orang lain akan selalu memercayai
apapun yang anda katakan dan lakukan. Salah satu hal yang penting dalam
kejujuran adalah bisnis karena anda akan menjadi tangan kanan mereka. Manfaat
yang kedua, membuat orang lain lebih menghargai anda, kejujuran membawa
kepercayaan bagi orang lain, orang lain akan menghargai dan mencontoh sikap
jujur anda (Susanto, 2012). Jadi, kejujuran selain penting bagi diri sendiri juga
penting bagi orang lain karena anda dapat dipercaya oleh mereka.
e. Dampak Kejujuran
1) Dampak positif.
Terdapat empat dampak positif dari kejujuran. Dampak yang pertama,
kejujuran membuat anda menjadi sukses, karena usaha yang diraih Anda
menggunakan cara murni dan itu mengharumkan nama anda (Kemuliaan, 2012).
Dampak yang kedua, orang lain lebih menghargai anda, orang lain akan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
terkagum dengan anda jika anda berkata dan berperilaku jujur dibandingkan
berkata tidak jujur (Susanto, 2012). Dampak yang ketiga, tidak ada korupsi, jika
anda berkata jujur dalam hal politik maupun ekonomi, tidak akan ada hal korupsi
dan sebagainya (Arif dan Mustakim, 2011).
Dampak yang keempat, anda akan menjadi sumber kepercayaan, jika anda
berkata dan berbuat jujur orang lain tentunya akan memercayai anda terutama
dalam hal berbisnis. Jadi, di dalam kejujuran banyak dampak positif yang dapat
anda rasakan di dalam kehidupan anda.
2) Dampak negatif.
Terdapat dua dampak negatif dari kejujuran. Dampak yang pertama, dapat
diremehkan oleh orang lain, anda dianggap sebagai seseorang yang lugu atau
polos. Dampak yang kedua, bisa dijauhi oleh orang lain, anda dipandang tidak
dapat menjaga kerahasiaan orang lain (Thok, 2012).
5. Belajar
Menurut T.Raka Joni (Sukardi: 1983, halaman 15) dalam artikelnya yang
berjudul: “Teori Mengajar dan psikologi Belajar”, dikatakan bahwa :
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau
perubahan yang instinktif atau yang bersifat temporer
Menurut Edward L.Walker (Sukardi: 1983,halaman 16) merumuskan
belajar sebagai perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman, Selanjutnya
H.C.Witherington, Lee J.Cronbach dan Bapemsi (Sukardi: 1983, halaman 16-17)
dalam bukunya “Teknik-teknik Belajar dan Mengajar”, mengemukakan bahwa
belajar itu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Bahwa perbuatan belajar mengandung semacam persesuaian umum bahwa
perbuatan belajar mengandung semacam perubahan dalam diri seseorang yang
melakukan perbuatan belajar itu. Perubahan itu dapat dinyatakan sebagai suatu
kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu pengertian, sebagai pengetahuan
atau apresiasi.
B. Kerangka Berpikir
Secara teoritis dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara kondisi ekonomi
orang tua terhadap pelaksanaan pendidikan karakter siswa. Pada realitanya dapat
terlihat bahwa siswa yang memiliki latar belakang kondisi ekonomi yang tinggi akan
lebih mudah untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, hal ini termasuk
memperoleh kemudahan dalam mengakses kebutuhan yang berhubungan dengan
pendidikan. Sebaliknya, siswa yang memiliki latar belakang kondisi ekonomi rendah
akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena adanya
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki maka anak mengalami kesulitan dalam
memperoleh pendidikan. Selain itu masih terdapat akibat adanya perbedaan kondisi
ekonomi yang berbeda-beda antar siswa dapat menyebabkan adanya jarak hubungan
komunikasi yang berkondisi ekonomi rendah dengan siswa yang berkondisi ekonomi
tinggi. Hal tersebut akan memicu terjadinya perbedaan pembentukan karakter pribadi
siswa yang berbeda-beda
Terkadang seorang siswa yang mempunyai kondisi ekonomi yang lebih tinggi
menggunakan kondisi ekonominya untuk bersikap semaunya sendiri. Contohnya:
Selain itu ada siswa yang memiliki kondisi ekonomi yang lebih tinggi terkadang dalam
pergaulannya menganggap siswa yang kondisi ekonomi lebih rendah tidak lebih baik
darinya sehingga, dalam pergaulannya siswa tersebut lebih memilih-milih teman yang
mempunyai kondisi ekonomi yang sama, serta membentuk suatu perkumpulan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
berperilaku lebih hebat dan memperlakukan teman yang mempunyai kondisi sosial
ekonomi rendah dengan tidak wajar. Hal ini menunjukkan sejauh mana pendidikan
karakter siswa tersebut sehingga, secara teoritis memang akan terjadi pengaruh dari
kondisi ekonomi terhadap pelaksanaan pendidikan karakter siswa baik disekolah
swasta maupun negeri.
1. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian siswa.
Orang tua yang mempunyai kondisi ekonomi yang tinggi selalu memenuhi
kebutuhan anaknya. Kebutuhan anak baik dalam pendidikan maupun kebutuhan
lainnya akan selalu terpenuhi. Kondisi ekonomi orang tua yang tinggi cenderung
lebih memperhatikan apa yang dibutuhkan anaknya. Orang tua memiliki kesibukan
untuk bekerja, oleh karena itu tidak setiap saat dapat mengontrol anaknya. Dengan
demikian orang tua tidak dapat memberikan bimbingan kemandirian yang baik
buat anak-anaknya karena mereka lebih sibuk dengan pekerjaannya, dan hanya
berfokus pada bagaimana menyediakan apa yang menjadi kebutuhan si anak,
sehingga si anak di manjakan dengan sealah yang serba ada semua yang dia
butuhkan di penuhi oleh orang tuanya. Dengan demikian anak tersebut akan
membawa kebiasaan yang serba ada tanpa berusaha terlebih dahulu pada kegiatan
belajar mengajarnya di sekolah sehingga dapat menunjukkan sejauh mana
kemandirian belajar anak tersebut.
2. Hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran siswa.
Pada zaman sekarang ini kejujuran seorang siswa tentunya sangat rendah.
Seseorang yang berlatar belakang dengan kondisi ekonomi yang tinggi cenderung
kurang memberikan bimbingan kepada anaknya hal itu dikerenakan mereka sibuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
untuk bekerja. Karena sibuk bekerja mereka tidak mengetahui aktivitas anaknya
secara penuh dalam setiap harinya. Hal ini sering kita temukan bahwa seorang yang
latar belakang dengan kondisi ekonomi yang tinggi akan susah untuk dikonotrol
oleh orang tua nya dengan demikian anak tersebut dalam melakukan suatu
perbuatannya jika itu kurang baik ia akan memberitahukan kepada orangtuanya
bahwa ia melakukan sesuatu hal yang baik. Orang tua anak tersebut akan percaya
karena tidak dapat mengontrol anak nya karena sibuk. Hal ini akan menanamkan
sikap tidak jujur kepada seorang anak jika dirinya sudah merasa nyaman dengan
perilakunya. Akan tetapi kejujuran anak juga dapat tumbuh dalam diri anak itu
sendiri.
C. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas dapat dirumaskan hipotesis
sebagai berikut:
Ho1 : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar
Ha1 : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar
Ho2 : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar
Ha2 : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar
D. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian adalah faktor pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel
yang akan diteliti (Sugiyono, 2005:5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
Hubungan Variabel Bebas (X) terhadap Variabel Terikat (Y)
Keterangan :
X = kondisi ekonomi
Y1 = kemandirian siswa
Y2 = kejujuran siswa
= hubungan variabel x terhadap variabel y
Kondisi Ekonomi
(X)
Kemandirian Belajar
(Y1)
Kejujuran Belajar
(Y2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Menurut Sangaji
dan Shopian (2010: 35) studi kasus adalah penelitian yang melakukan
penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk
memberikan gambaran lengkap mengenai subjek tertentu. Dalam
penelitian ini siswa akan berperan sebagai responden. Penelitian ini akan
dilakukan di SMA Negeri 1 Maumere dan hasil atau kesimpulan ini tidak
bisa direalisasikan pada SMA-SMA lainnya. Sebab penelitian studi kasus
merupakan jenis penelitian dengan karakteristik serta masalah yang
mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini dari
subjek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Maumere.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang direncanakan untuk kegiatan penelitian ini di mulai bulan
Maret sampai Mei 2018. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan
sampai penyusunan laporan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian
dan yang akan memberikan informasi bagi peneliti. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X dan X1 di SMA Negeri 1
Maumere.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti
oleh penulis. Objek dalam penelitian ini adalah status sosial dan
pendidikan karakter.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 80),populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Margono (2010:
118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi adalah
keseluruhan dari subjek yang memiliki karakteristik untuk diteliti dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah
siswa siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Maumere.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Adapun jumlah Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.200
responden.
Kelas dan jumlah siswa SMA Negeri 1 Maumere
Tabel 3.1
Data Populasi Siswa di SMA Negeri 1 Maumere
No Kelas Jumlah Siswa
1 X (IPA 1) 45
2 X (IPA 2) 45
3 X (IPA 3) 45
4 X (IPA 4) 45
5 X (IPA 5) 44
6 X (IPS 1) 45
7 X (IPS 2) 46
8 X (IPS 3) 45
9 X (IPS 4) 45
10 X (IPS 5 ) 46
11 X (IPS 6) 46
12 X (Ilmu Bahasa) 39
13 XI (IPA 1) 45
14 XI (IPA 2) 45
15 XI (IPA 3) 45
16 XI (IPA 4) 45
17 XI (IPA 5) 45
18 X1 (IPA 6) 46
19 XI (IPS 1) 45
20 XI (IPS 2) 46
21 XI (IPS 3) 46
22 XI (IPS 4) 45
23 XI (IPS 5) 46
24 XI (IPS 6) 46
25 XI (IPS 7) 46
26 XI (Ilmu Bahasa) 34
27 XI (Ilmu Bahasa) 39
Total 1200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Alasan Memilih hanya kelas X dan XI karena diperbolehkan dari
sekolah yaitu kelas X dan XI sedangkan untuk kelas XII sedang dalam
masa persiapan ujian nasional. Selain itu alasan memilih hanya satu
sekolah di Maumere karena adanya pertimbangan terhadap kesediaan
waktu, tenaga, dan biaya penelitian sehingga tidak mungkin populasi
diambil dari seluruh SMA di Maumere.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut
Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih
dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya.
Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang sesuai dengan
karakter yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan rumus
Slovin (Umar, 2007: 78) adalah:
n = 21 Ne
N
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e =persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya
5%.
Jadi sampel dalam penelitian ini adalah:
n = 21 Ne
N
n = 1200
1 + 1200 . 0,052
n = 300
Jumlah sampeldalam penelitian ini adalah 300 responden.
Berdasarkan teknik sampling yang dipilih maka penelitian ini
dilaksanakan pada kelas X (IPA 1), X (IPS 2),X (Ilmu Bahasa), XI
(IPA 2),XI (IPS 2), XI (IPS 4), dan X1 (Ilmu Bahasa 2)
Data sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kelas dan Jumlah Responden
No Kelas Jumlah Siswa
1 X (IPA 1) 45
2 X (IPS 2) 46
3 X (Ilmu Bahasa) 39
5 XI (IPA 2) 45
6 XI (IPS 2) 46
7 XI (IPS 4) 45
8 XI (Ilmu Bahasa 1) 34
Total Responden 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Teknik Penarikan Sampel
Pada penelitian ini akan menggunakan teknik penarikan sampel jenis
propotional random sampling, teknik ini dignakan karena populasinya
tidak homogen mengacu pada pendapat sugiyono (2011 :82) bahwa,
propotional random sampling digunakan bila populasi mempunyai
anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional”. Strata yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu
kelas X dan kelas XI di SMA Negeri 1 Maumere.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
dependen (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini variabel terikat (X)
yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu kondisi ekonomi.
Kondisi Ekonomi (X)
Kondisi ekonomi orang tua adalah Kenyataan yang terlihat atau
terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan
kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya. Dari
pengertian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
permasalahan ekonomi keluarga yang utama adalah usaha keluarga
untuk dapat memenuhi kebutuhan, sehingga dapat mencapai
kemakmuran. Pemenuhan tersebut harus dilakukan dalam keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sumber-sumber yang dimiliki terbatas dihadapkan dengan kebutuhan
yang alternatif. Kondisi ekonomi orang tua dalam kehidupan sehari-
hari tergantung pada dua hal yang saling berhubungan yaitu adanya
kebutuhan keluarga yang tidak terbatas baik jumlah maupun
kualitasnya dan jumlah sumber-sumber yang dimiliki untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat ekonomi keluarga tergantung
juga dari jenis pekerjaan orang tua dan penghasilan yang diterima oleh
keluarga. Variabel kondisi sosial di ukur dengan menggunakan skala
likert.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2007:3). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat (Y) adalah Kemandirian dan Kejujuran.
Kemandirian (Y1)
Dalam keluarga, kemandirian (self-reliance) adalah sifat yang
harus dibentuk oleh orang tua dalam membangun kepribadian
anak-anak mereka. Anak yang mandiri adalah anak yang kreatif,
independen, kreatif, kompeten, dan spontan. Dengan ini tampak
bahwa sifat-sifat itu pun ada pada anak yang percaya diri (self-
confidence). Namun, ada hal yang membedakannya. Mandiri
mempunyai konsep yang lebih luas daripada percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Sementara percaya diri itu berhubungan dengan kemampuan-
kemampuan dan sifat-sifat spesifik yang orang dapat punyai,
mandiri itu merujuk pada percaya diri yang orang punyai dalam
sumber-sumber yang ada pada dirinya untuk berhadapan dengan
situasi apa saja.
Dengan demikian, orang yang mandiri adalah orang yang
cukup-diri (self-sufficient). Yaitu orang yang mampu berfikir dan
berfungsi secara independen, tidak perlu bantuan orang lain, tidak
menolak risiko dan bisa memecahkan masalah, bukan hanya
khawatir tentang masalah-masalah yang dihadapinya. Orang
seperti itu akan percaya pada keputusannya sendiri, jarang
membutuhkan orang lain. Orang yang mandiri dapat menguasai
kehidupannya sendiri dan dapat menangani apa saja dari
kehidupan ini yang ia hadapi.Selanjutnya, orang mandiri itu itu
bukan saja bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan
dan mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya serta
untuk menjalin hubungan yang suportif dengan orang lain
(Steinberg, 2002). Menurut Shaffer (2002), kemandirian sebagai
kemampuan untuk membuat keputusan dan menjadikan dirinya
sumber kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada
orang lain. Beberapa ahli menyatakan bahwa untuk mencapai
kemandirian berarti membebaskan diri dari ikatan orang tua agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dapat mengembangkan identitas dirinya. Berdasarkan definisi-
definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah
kemampuan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan sendiri
dan untuk bertanggung jawab atas tindakan tersebut, kemampuan
untuk membuat keputusan dan mengatur hidupnya sendiri tanpa
ketergantungan berlebihan dengan orang tua, serta kemampuan
untuk tetap menjaga hubungan yang suportif dengan orang lain.
Variabel kemandiriran ini diukur dengan menggunakan skala
likert.
Kejujuran (Y2)
Sikap jujur adalah sikap utama yang harus dimiliki semua
orang, yang diharapka tetap menyertainya, baik dalam berhadapan
dengan orang lain maupun dengan dirinya sendiri. Jujur seringkali
diartikan secara negatif, yaitu tidak berbohong. Tidak jujur berarti
berbohong. Arti kata berbohong sebenarnya hanya berarti mengatakan
sesuatu yang tidak benar. Namun, kata bohong seperti halnya kata
kejujuran memiliki konotasi etis. Jadi, berbohong berarti suatu
tindakan sengaja, dengan tujuan buruk menyampaikan informasi yang
salah kepada pihak lain.
Kejujuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal
dari kata” jujur” yang mendapat imbuhan ke-an, yang artinya “lurus
hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus atau ikhlas”kejujuran sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dapat lihat dari apa yang di sampaikan dan di perbuat sesuai dengan
niat atau hati nurani. Menurut Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani.
Filsafat berfikir yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada
dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran
kejujuran, ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun
kebenaran Iliahi. Variabel kejujuran ini akan diukur dengan
menggunakan skala likert.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Pengukuran Instrumen Penelitian
1. Kuisioner
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner.
Menurut Sugiyono (2004:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penggunaan tenik pengumpulan data, peneliti memerlukan
instrumen yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi
lebih mudah. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner atau angket tertutup yaitu, telah dilengkapi dengan pilihan
jawaban sehingga siswa tinggal memilihnya. Jawaban setiap instrumen
penelitian ini menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi dengan 4
alternatif jawaban.
Menurut Sugiyono (2013:132) mengemukakan bahwa “macam-
macam skala pengukuran dapat berupa: skala nominal, skala ordinal, skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
interval, dan skala rasio, dari skala pengukuran itu akan diperoleh data
nominal, ordinal, interval, dan rasio”.
Penelitian ini menggunakan skala ordinal, menurut Sugiyono
(2010:98) adalah “skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya
menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang
diukur”.
a. Kondisi Ekonomi
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner. Tabel
Skor alternatif jawaban untuk variabel Kondisi Ekonomi
Tabel 3.3
Tabel Skor Alternatif Jawaban
Berikut ini pengukuran dan kisi-kisi instrumen variabel kondisi
ekonomi :
Alternatif jawaban Skor untuk setiap
alternatif jawaban
(+) (-)
a. 4 1
b. 3 2
c. 2 3
d. 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.4.
Tabel kisi-kisi Variabel Kondisi Ekonomi
b. Kemandirian dan Kejujuran
Responden hanya diminta untuk memilih empat alternatif jawaban
tersebut yang dianggap paling sesuai dengan keadaan responden
yang bersangkutan. Alternatif jawaban dikategorikan menjadi
empat kategori yaitu :
- SL : Selalu
- S : Sering
- KK : Kdang – kadang
- TP : Tidak Pernah
No.
Aspek Indikator
No item
1.
Penghasilan dan
kekayaan
Penghasilan yang diperoleh
orang tua 7
Kekayaan yang dimiliki
keluarga 3
Aset-aset yang dimiliki keluarga 1
Alat-alat elektronik yang
dimiliki di rumah 4,5
2.
Keadaan rumah dan
lokasi
Jenis bahan bangunan rumah 2
3 Tanggungan
Keluarga Jumlah tanggungan orang tua 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Isi pernyataan dalam skala yang dibuat terbagi dalam
pernyataan yang mendukung (favorable) dan pernyataan yang
tidak mendukung (unfavorable) . Skoring skala kemandirian
dan kejujuran pada siswa disesuaikan dengan bentuk
pernyataan skala ufavorable dan unfavorable sebagai berikut :
Untuk pernyataan yang favorable maka skor yang diberikan
yaitu :
Tabel 3.5
Tabel Skor Alternatif Jawaban
(favorable)
Untuk pernyataan yang unfavorable maka skor yang diberikan yaitu :
Alternatif jawaban Skor untuk setiap alternatif jawaban
SL 4
S 3
KK 2
TP 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.6
Tabel Skor Alternatif Jawaban
(unfavorable)
Tabel 3.7
Tabel kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar
Aspek Indikator No Item
(+) (-)
1 Menetapkan tujuan
belajarnya sendiri
a. Menentukan kebutuhan
belajar tanpa bantuan
orang lain
1,2
2 Memilih dan
menentukan sendiri
sumber belajar
a. Memanfaatkan siapa saja
yang memiliki keahlian
tertentu
3,8
Alternatif jawaban Skor untuk setiap alternatif jawaban
SL 1
S 2
KK 3
TP 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3 Menggunakan strategi
belajar yang tepat
a. Mengerjakan tugas
sekolah tanpa diperintah
guru atau orang tua
b. Mengerjakan tugas dan
perlu mengoreksi sendiri.
c. Merasa senang dan
mampu memberikan ide
baru dalam mengatasi
suatu masalah
d. Memanfaatkan
pengalaman yang
dimiliki untuk
menyelesaikan masalah
e. Merasa senang dengan
semua pembelajaran di
kelas tanpa memilih-
milih dan berusaha
membukapikiran untuk
memahami.
f. Memiliki prinsip bahwa
mapu dalam
mengerjakan tugs yang
diberikan guru
4,12
6,9
7
11
10
5
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.8
Tabel kisi-kisi Instrumen Kejujuran Belajar
No Aspek Indikator Item
(+) (-)
1
Bertindak
dan
mengkomunikasikan
sesuai apa yang
dirasakan dan dilihat
a) Mampu bercerita
tentang permasalahan
dirinya dalam menerima
pendapat temannya
1,8
Mengembalikan
barang yang dipinjam
tau ditemukan di
tempat umum
3,4
Melakukan dan
menyampaikan suatu
hal sesuai kenyataan
11,6 9,12
Mengerjakan tugas atau
ulangan tanpa
menduplikat / menyalin
pekerjaan teman
5
c) Berani mengakui
kesalahan dan
melaksanakan tugas
sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku
di sekolah
2,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Jenis Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer
yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri.Sumber data dalam
penelitian ini yaitu subjek dari tempat mana data bisa didapatkan.
Dalam peneltian ini data yang digunakan adalah data kuantatif dan
data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, maka sumber data
dari responden.Peneliti menggunakan jenis data kuantitatif yaitu data
yang dapat di input ke dalam skala pengukuran statistik.
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
2
Melakukan
sesuatu sesuai dengan
tulus dan sesuai dengan
ketentuan,dalam
pembelajaran
b) Membagi sesuatu hal
yang baik kepada
sesama
C
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Menurut Sugiyono (2013:286), pengujian validitas instrumen
dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment,
sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦=
𝑛 ∑ 𝑥1𝑦1 − (∑ 𝑥1)(∑ 𝑦1)
√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖
2}{𝑛 ∑ 𝑦𝑖2 − (∑ 𝑦1
2)
2222 )()(
))((
XYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
r = koefisien korelasi validitas butir
Y = skor total setiap siswa
X = skor tiap butir soal untuk setiap siswa
N =jumlah responden
Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir
soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 30
siswa. Penelitian dilakukan di SMA Bopkri Banguntapan Yogyakarta.
Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat di hitung dengan menggunakan sampel
sebanyak 30 responden, dengan taraf signifikansi 5%, dari responden
sebanyak 30 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara
menghitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Df= n-2
Keterangan:
Df = degree of freedom (derajat bebas)
n = jumlah responden
Perhitungan adalah sebagai berikut :
Df = 30 – 2 = 28
Tabel 3.9
Taraf Signifikansi
Df= n-2
Taraf Signifikansi sebesar 0,05
(5%)
28 0,361
Jika nilai-nilai corrected-item total correlation setiap item lebih
besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka item pertanyaan/pernyataan dapat
dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total
correlation setiap item lebih kecil 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 0,361, maka item
pertanyaan/pernyataan dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah
responden sebanyak 30 siswa. Penelitian dilakukan di SMA Bopkri
Banguntapan sesuai dengan sampel yang telah didapat. Dari hasil
pengujian instrumen penelitian diketahui bahwa n= 30 dan taraf
signifikansi (𝛼) adalah 0,05 atau 5% sehingga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 0,05 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
n= 30 adalah 0,361. Hasil pengukuran validitas untuk variabel
kemandirian belajar siswa diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Variabel Kemandirian Belajar Siswa
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kemandirian Belajar Siswa
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa ada 6 butir pernyataan tentang
kemandirian belajar siswa yang tidak valid karena nilai corrected item-
total correlation < 0,361. Butir yang tidak valid adalah butir 4, 5, 8, 13,
14, dan 19. Karena hanya ada 6 butir pernyataan yang tidak valid maka
dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir yang tidak
valid tersebut.
No Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,416 0,361 Valid
2 0,429 0,361 Valid
3 0,427 0,361 Valid
4 0,258 0,361 Tidak Valid
5 0,011 0,361 Tidak Valid
6 0,436 0,361 Valid
7 0,556 0,361 Valid
8 -0,304 0,361 Tidak Valid
9 0,438 0,361 Valid
10 0,523 0,361 Valid
11 0,573 0,361 Valid
12 0,395 0,361 Valid
13 0,180 0,361 Tidak Valid
14 0,080 0,361 Tidak Valid
15 0,393 0,361 Valid
16 0,378 0,361 Valid
17 0,464 0,361 Valid
18 0,402 0,361 Valid
19 0,265 0,361 Tidak Valid
20 0,405 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kemandirian
Belajar Siswa
Tabel 3.11 setelah menghapus butir pernyataan yang tidak
valid dan melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir
pernyataan tentang tanggung jawab belajar siswa adalah valid
karena nilai corrected item-total correlation > 0,361.
No Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,467 0,361 Valid
2 0,474 0,361 Valid
3 0,398 0,361 Valid
6 0,440 0,361 Valid
7 0,558 0,361 Valid
9 0,514 0,361 Valid
10 0,597 0,361 Valid
11 0,527 0,361 Valid
12 0,432 0,361 Valid
15 0,419 0,361 Valid
16 0,508 0,361 Valid
17 0,403 0,361 Valid
18 0,429 0,361 Valid
20 0,934 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Variabel Kejujuran Belajar Siswa
Tabel 3.12
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kejujuran Belajar
No Item r hitung r table Keterangan
Butir 1 .385 0,361 Valid
Butir 2 -.268 0,361 Tidak valid
Butir 3 .363 0,361 Valid
Butir 4 .516 0,361 Valid
Butir 5 .576 0,361 Valid
Butir 6 .583 0,361 Valid
Butir 7 .345 0,361 Tidak Valid
Butir 8 .698 0,361 Valid
Butir 9 .795 0,361 Valid
Butir 10 .518 0,361 Valid
Butir 11 .720 0,361 Valid
Butir 12 .790 0,361 Valid
Butir 13 -.148 0,361 Tidak valid
Butir 14 .188 0,361 Tidak valid
Butir 15 .503 0,361 Valid
Butir 16 .078 0,361 Tidak Valid
Tabel 3.12 menunjukkan bahwa ada 5 butir pernyataan tentang
kejujuran belajar siswa yang tidak valid karena nilai corrected item-
total correlation < 0,361. Butir yang tidak valid adalah butir 2, 7, 13,
14, dan 16. Karena hanya ada 5 butir pernyataan yang tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir
yang tidak valid tersebut.
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Kejujuran Belajar
Siswa
No Item r hitung r table Keterangan
Butir 1 .375 0,361 Valid
Butir 3 .401 0,361 Valid
Btutir 4 .529 0,361 Valid
Butir 5 .570 0,361 Valid
Butir 6 .588 0,361 Valid
Butir 8 .710 0,361 Valid
Butir 9 .807 0,361 Valid
Btutir 10 .541 0,361 Valid
Butir 11 .710 0,361 Valid
Butir 12 .784 0,361 Valid
Butir 15 .516 0,361 Valid
Tabel 3.13 setelah menghapus butir pernyataan yang tidak valid dan
melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir pernyataan
tentang kejujuran belajar siswa adalah valid karena nilai corrected
item-total correlation > 0,361
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali
pengukuran dilakukan pada hal yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan
program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha Cronbach
yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya. Semakin besar
koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan pengukuran maka
semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya, semakin kecil
koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan pengukuran maka
semakin tidak reliabel.
Pengujian realibitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s
Alpha, sebagai berikut Kountur (2003:158):
(𝑁
𝑁 − 1)(1 −
∑ α2𝑖𝑡𝑒𝑚
α2𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
)
2
2
11 11( t
b
k
kr
Keterangan:
11r = koefisien realibilitas instrumen/Cronbach’s Alpha
k = jumlah butir pertanyaan
α2𝑖𝑡𝑒𝑚
2
b = jumlah varian butir
α2𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2
t = jumlah varian total
Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan
reliabel. Hasil pengujian reliabilitas variabel hubungan kondisi ekonomi
dan variabel kejujuran tampak dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.14
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach
Alpha Parameter Keterangan
a. Kemandirian Belajar 0,699 0,6 Reliabel
c. b. Kejujuran Belajar 0.699 0,6 Reliabel
Tabel 3.14 menunjukkan bahwa instrument penelitian untuk variabel
kemandirian belajar dan kejujuran belajar adalah reliabel (keseluruhan
nilan r hitung atau cronbach’s alpha> 0,6).
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan
statistik deskriptif.Menurut Siregar (2013:95), deskriptif data adalah
menggambarkan karakteristik atau ukuran sekelompok data yang di
analisis dengan menggunakan teknik statistik. Analisis deskriptif
bertujuan untuk memaparkan persepsi siswa tentang hubungan kondisi
ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar dan kejujuran belajar
siswa, deskripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe II.
PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada
persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal
yang paling rendah.Persentil score pada persentil kurang dari 56 dan
lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score
tersebut telah keluar dari persentil minimal dan maksimal. Namun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kiranya masih terbuka kesempatan untuk menentukan passing score
pada daerah sekitar persentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score
tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Menurut Masidjo
(1995, 157-159), nilai persentil PAP tipe II adalah sebagai berikut :
Tabel 3.15
Nilai Persentil PAP Tipe II
Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya
memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk
mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus
dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi
rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi
yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)]
Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :
a. Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua
Pada perhitungan interpretasi data variabel kondisi ekonomi
orang tua dilakukan dengan cara :
1) Jangkauan = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
= 28 – 11
Nilai Persentil Kategori Kecenderungan Variabel
81% - 100% Sangat Tinggi
66% – 80% Tinggi
56% – 65% Cukup
46% – 55% Rendah
<46% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
= 17
2) Menentukan Banyak Kelas Interval (K)
K = 1 + 3,3log n
K = 1 + 3,3log 300
K = 1 + 3,3 (2,477)
K = 1 + 8,1741
K = 9,1741 (dibulatkan menjadi 9)
3) Menentukan Panjang Interval
C = Jangkauan / Banyaknya kelas Interval
C = 17 / 9
C = 1,8
Dari data perhitngan di atas diperoleh tabel frekuensi dan
interpretasi variabel kondisi ekonomi orang tua sebagai berikut:
Tabel 3.16
Kondisi Ekonomi Orangtua
No Skor Interval Frekuensi Presentase
1 26,2 – 28,0 2 1%
2 24,3 – 26,1 1 0%
3 22,4 – 24,2 4 1%
4 20,5 – 22,3 27 9%
5 18,6 – 20,4 75 25%
6 16,7 – 18,5 106 35%
7 14,8 - 16,6 58 19%
8 12,9 – 14,7 19 6%
9 11,0 – 12,8 8 3%
Jumlah 300 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan tabel 3.16 atas, frekuensi variabel kondisi
ekonomi orang tua pada interval 26,2 – 28,0 sebanyak 2 siswa
(1%), interval 24,3 – 26,1 sebanyak 1 siswa (0%), interval 22,4
– 24,2 sebanyak 4 siswa (1%), interval 20,5 – 22,3 sebanyak 27
siswa (9%), interval 18,6 – 20,4 sebanyak 75 siswa (25%),
interval 16,7 – 18,5 sebanyak 106 siswa (35%), interval 14,8 –
16,6 sebanyak 58 siswa (19%), interval 12,9 – 14,7 sebanyak
19 siswa (6%), dan interval 11,0 -12,8 sebanyak 8 siswa (3%).
Berdasarkan tabel frekuensi dan interpretasi variabel
kondisi ekonomi orang tua di atas, dapat digambarkan dalam
histogram seperti berikut berikut :
Gambar 3.1 histogram distribusi frekuensi dan interpretasi variabel kondisi ekonomi orang tua
2 1%1 0%4 1%
27
9%
75
25%
106
35%
58
19%
19
6%
8
3%0
20
40
60
80
100
120
Frekuensi Presentase
KO N D I S I E KO N O MI O R A N G T U A
26,2 – 28,0 24,3 – 26,1 22,4 – 24,220,5 – 22,3 18,6 – 20,4 16,7 – 18,514,8 - 16,6 12,9 – 14,7 11,0 – 12,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan histogram di atas, frekuensi variabel kondisi
ekonomi orang tua pada interval 16,7–18,5 paling banyak
frekuensinya dibandingkan dengan interval 24,3-26,1 paling
sedikit frekuensinya dibandingkan dengan interval yang
lainnya dengan jumlah 1 iswa.
4) Skor Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 7 = 28
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 7 = 7
Skor :
7 + 81% (28 – 7) = 24,01 dibulatkan 24
7 + 66% (28 – 7) = 20,86 dibulatkan 21
7 + 56% (28 – 7) = 18,76 dibulatkan 19
7 + 46% (28 – 7) = 16,66 dibulatkan 17
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel kondisi ekonomi orang tua adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.17
Kecenderungan Variabel
Kondisi Ekonomi Orang Tua
Interval Skor Kategori Kecenderungan
Variabel
24 - 28 Sangat Tinggi
21 - 23 Tinggi
19 - 20 Sedang
17 - 18 Rendah
7 - 16 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Variabel Kemandirian Belajar Siswa
Pada perhitungan interpretasi data variabel kemandirian belajar
siswa dilakukan dengan cara :
1) Jangkauan = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
= 52 – 19
= 33
2) Menentukan Banyak Kelas Interval (K)
K = 1 + 3,3log n
K = 1 + 3,3log 300
K = 1 + 3,3 (2,477)
K = 1 + 8,1741
K = 9,1741 (dibulatkan menjadi 9)
3) Menentukan Panjang Interval
C = Jangkauan / Banyaknya kelas Interval
C = 33 / 9
C = 3,6
Data dari perhitungan di atas diperoleh tabel frekuensi dan
interpretasi variabel kemandirian belajar siswa sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.18
Kemandirian Belajar Siswa
No Skor
Interval Frekuensi Presesntase
1 48,6 – 52,2 1 0,33%
2 44,9 – 48,5 0 0,00%
3 41,2 – 44,8 7 2,33%
4 37,5 – 41,1 34 11,33%
5 33,8 – 37,4 87 29,00%
6 30,1 – 33,7 93 31,00%
7 26,4 – 30,0 64 21,33%
8 22,7 – 26,3 9 3,00%
9 19,0 – 22,6 5 1,67%
Jumlah 300 100%
Berdasarkn tabel 5.4 di atas, frekuensi variabel
kemandirian belajar siswa pada interval 48,6–52,2
sebanyak 1 siswa (0,33%), interval 44,9-48,5 tidak ada
(0,00%), interval 41,2-44,8 sebanyak 7 siswa (2,33%),
interval 37,5-41,4 sebanyak 34 siswa (1,33%), interval
33,8-37,4 sebanyak 87 siswa (29,00%), interval 30,1-33,7
sebanyak 93 siswa (31%), interval 26,4-30,0 sebanyak 64
siswa (21,33%), interval 22,7-26,3 sebanyak 9 siswa
(3,00%), interval 19,0-22,6 sebanyak 5 siswa (1,67%).
Berdasarkan tabel frekuensi dan interpretasi
variabel status sosial ekonomi orang tua di atas, dapat
digambarkan dalam histogram seperti berikut berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 3.2 histogram distribusi frekuensi dan interpretasi
variabel kemandirian belajar siswa
Berdasarkan histogram di atas, frekuensi variabel
kemandirian belajar siswa pada interval 30,1-33,7 paling
banyak frekuensinya dibandingkan dengan interval 44,9-48,5
paling sedikit frekuensinya dibandingkan dengan interval yang
lainnya dengan jumlah 0 (tidak ada siswa yang berada pada
interval tersebut).
4) Skor Variabel Kemandirian Belajar Siswa
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 13 = 52
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 13 = 13
Skor :
13 + 81% (52 – 13) = 44,59 dibulatkan 45
13 + 66% (52 – 13) = 38,74 dibulatkan 39
13 + 56% (52 – 13) =34,84 dibulatkan 35
1 0.33%
0 0.00%
7
2.33%
34
11.33%
87
29.00%
93
31.00%
64
21.33%
9
3.00%
5
1.67%
F R E K U E N S I P R E S E S N T A S E
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
48,6 – 52,2 44,9 – 48,5 41,2 – 44,837,5 – 41,1 33,8 – 37,4 30,1 – 33,726,4 – 30,0 22,7 – 26,3 19,0 – 22,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
13 + 46% (52 – 13) = 30,94 dibulatkan 31
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel kemandirian belajar siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.19
Kemandirian Belajar Siswa
Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel
45 - 52 Sangat Tinggi
39 - 44 Tinggi
35 - 38 Sedang
31 - 34 Rendah
13 - 30 Sangat Renadah
c. Variabel Kejujuran Belajar Siswa
Pada perhitungan interpretasi data variabel kejujuran belajar
siswa dilakukan dengan cara :
1) Jangkauan = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
= 48 – 23
= 25
2) Menentukan Banyak Kelas Interval (K)
K = 1 + 3,3log n
K = 1 + 3,3log 300
K = 1 + 3,3 (2,477)
K = 1 + 8,1741
K = 9,1741 (dibulatkan menjadi 9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3) Menentukan Panjang Interval
C = Jangkauan / Banyaknya kelas Interval
C = 25 / 9
C = 2,7
Data dari perhitungan di atas diperoleh tabel frekuensi dan
interpretasi variabel kejujuran belajar siswa sebagai berikut :
Tabel 3.20
Kejujuran Belajar Siswa
Berdasarkn tabel 3.20 di atas, frekuensi variabel
kejujuran belajar siswa pada interval 45,4 - 48,1 sebanyak 4
siswa (1,33%), interval 42,6 – 45,3 sebanyak 10 siswa
(3,33%), interval 39,8 – 42,5 sebanyak 38 siswa (12,67%),
interval 37,0 – 39,7 sebanyak 65 siswa (21,67%),interval
34,2 – 36,9 sebanyak 45 siswa (15%), interval 31,4 – 34,1
No Skor
Interval
Frekuensi Presentase
1 45,4- 48,1 4 1,33%
2 42,6 – 45,3 10 3,33%
3 39,8 – 42,5 38 12,67%
4 37,0 – 39,7 65 21,67%
5 34,2 -36,9 45 15,00%
6 31,4 – 34,1 80 26,67%
7 28,6 – 31,3 38 12,67%
8 25,8 – 28,5 17 5,67%
9 23,0 – 25,7 3 1,00%
Jumlah 300 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sebanyak 80 siswa (26,67%), interval 28,6 – 31,3 sebanyak
38 siswa (12,67%), interval 25,8 – 28,5 sebanyak 17 siswa
(5,67%), interval 23,0 – 25,7 sebanyak 3 siswa (1,00%).
Berdasarkan tabel frekuensi dan interpretasi variabel
kejujuran belajar siswa di atas, dapat digambarkan dalam
histogram seperti berikut berikut :
Gambar 3.3 histogram distribusi frekuensi dan interpretasi variabel kejujuran belajar siswa
Berdasarkan histogram di atas, frekuensi variabel
kejujuran belajar siswa pada interval 31,4 – 34,1 paling banyak
frekuensinya dibandingkan dengan interval 23,0 – 25,7 paling
sedikit frekuensinya dibandingkan dengan interval yang
lainnya dengan jumlah 3 sisw.
4) Perhitungan skor variabel kejujuran belajar siswa
410
38
65
45
80
38
17
31.33% 3.33% 12.67% 21.67% 15.00% 26.67% 12.67% 5.67% 1.00%0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
45,4- 48,142,6 – 45,339,8 – 42,537,0 – 39,734,2 -36,931,4 – 34,128,6 – 31,325,8 – 28,523,0 – 25,7
KE J U J U R A N B E L A JA R S I S WAFrekuensi Presentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 12 = 48
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 12 = 12
Skor :
12 + 81% ( 48 – 12) = 41,16 dibulatkan 41
12 + 66% (48 – 12) = 35,76 dibulatkan 36
12 + 56% ( 48 – 12) = 32,16 dibulatkan 32
12 + 46% (48 - 12) = 28,56 dibulatkan 29
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
kategori kecenderungan variabel kejujuran belajar siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.21
Kejujuran Belajar Siswa
Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel
41 - 48 Sangat Tinggi
36 - 40 Tinggi
32 - 35 Sedang
29 - 31 Rendah
12 - 28 Sangat Renadah
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Korelasi Sperman
Teknik Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji hipotesis asosiatif dengan menggunakan Spearman
Rank. Spearman Rank ini digunakan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
hubungan bila datanya ordinal apakah hubungan tersebut
signifikan atau tidak, meliht arah (jenis) hubungan dua variabel,
dan melihat tingkat kekuatan (keeratan) hubungan dua variabel
(Sugiyono,2012:244).
b. Pengujian Hipotesis
1. Rumusan Hipotesis
a) Hipotesis I
H0 = Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang
tua dengan kemandirian belajar siswa
Ha = Ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua
dengan kemandirian belajar siswa
b) Hipotesis II
H0 = Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang
Tua dengan kejujuran belajar siswa
Ha = Ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua
dengan kejujuran belajar siswa
Pengujian hipotesis ini dilakukan berdasarakan rumus
korelasi spearman rank adalah sebagai berikut :
𝜌 = 1− ∑ 6𝑏𝑖2
𝑛(𝑛2−1)
Sumber :Sugiyono (2009:45)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan
𝜌 = koefisien korelasi spearman rank
𝑏𝑖 = selisih peringkat setiap data
n = jumlah data
Dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi sperman
adalah jika nila sig. < 0,05 maka dapat disimpulakn terdapat
korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.
Sebaliknya, jika nila sig. > 0,05 maka, dapat disimpulkan tidak
terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang
dihubungkan. Pada pengujian ini akan menggunakan bantuan
aplikasi SPSS 22.
Dalam menentukan tingkat kekuatan hubungan antar
variabel, kita dapat berpedoman pada nilai koefisien korelasi
yang merupakan hasil dari output SPSS, dengan ketentuan :
Tabel 3.22
Tingkat korelasi dan kekuatan arah dukungan
No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,25 Sangat Lemah
2 0,26 – 0,50 Cukup
3 0,51 – 0,75 Kuat
4 0,76 – 0,99 Sangat kuat
5 1,00 Sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Arah korelasi dilihat pada angka koefisien korelasi
sebagaimana tingkat kekutan korelasi.Besarnya nilai koefisien
korelasi tersebut terletak antara +1 sampai dengan -1. Jika
koefisien korelasi bernilai positif, maka hubungan kedua variabel
dikatakan searah.Maksud dari hubungan yang searah ini adalah
jika variabel X meningkat maka variabel Y juga akan meningkat.
Sebaliknya, jika koefisien korelasi bernilai negatif maka
hubungan kedua variabel tersebut tidak searah.Tidak searah
artinya jika variabel X meningkat maka variabel Y akan
menurun.
3. Penarikan Kesimpulan
a. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan
kemandirian belajar siswa. Sebaliknya, jika nilai Sig.(2-tailed) >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada
hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian
belajar siswa.
b. Jika Sig.(2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan
kejujuran belajar siswa. Sebaliknya, jika nilai Sig.(2-tailed) >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Maumere
Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Maumere defacto sejak bulan Juli 1979 di
selenggarakan di SMA PGRI Maumere. Kegiatan proses belajar mengajar berlangsung
di SMA PGRI Maumere sambil menunggu fasilitas gedung sekolah yang sementara
dibangun. Pada tanggal 3 September 1979 dikelurkn SK. MENDIKBUD RI, No.
0188/0/1979 tentang ijin Operasional berdirinya SMA Negeri 1 Maumere,
namunkegiatan proses belajar mengajar belum berjalan secara normal.
Tanggal 6 Maret 1980 bangunan gedung SMA Negeri 1 Maumere diresmikan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia : Prof. Dr. Daoed
Yoesoef. Setelah diresmikannya gedung SMA Negeri 1 Maumere, maka segalah
aktivitas/kegiatan civitas akademika dialihkan dari SMA PGRI ke gedung baru SMA
Negeri 1 Maumere dan berlangsung sampai sekarang.
B. Periodisasi Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maumere
Dalam kurun waktu yang panjang, sekian banyak nama kepala sekolah memimpin
SMA Negeri 1 Maumere.
Tabel 4.1
Daftar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maumere
NO Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat
1 Yohanes Nurak,BA 1980 1992
2 Drs. Remigius Jaro 1992 2000
3 Drs. Antonius Alo 2001 2005
4 Diro Darius, S.Ag 2005 2011
5 Robertus Lodan, S.Pd 2011 2013
6 Johanes Jonas Teta, S.pd 2013 Sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Selain kepalah sekolah definitive ada juga pelaksana tugas di SMA Negeri 1
Maumere antara lain :
Tabel 4.2
Pelaksana Tugas SMA Negeri 1 Maumere
No Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat
1 Hubert Pega (PLT) 1973 1980
2 Drs. Stef Sugyono (PLT) 2000 2001
C. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Maumere
1. Visi Sekolah : Menjadikan SMA Negeri 1 Maumere, sekolah yang
mampu menghasilkan lulusan yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, menguasai IPTEK dan memiliki daya saing di
tingkat daerah maupun nasional.
2. Misi Sekolah
Dengan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan sekolah dapat :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien serta menciptakan iklim yang kompetitif di sekolah untuk
meningkatkan poteni peserta didik demi meraih prestasi.
2. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Mengembangkan life skill peserta didik melalui kegiatan
Pengembangan Diri yang efektif, efisien dan terukur
keberhasilannya.
4. Mewujudkan budaya mutu sekolah dalam pengelolaan 8 Standar
Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
5. Menerapkan prinsip manajemen berbsis sekolah yang partisipatif
dan demokratis serta nilai yang berlaku di sekolah dan msyarakat.
6. Melaksanakan program sekolah berkelanjtan dengan menerapkan
budaya peduli dan cinta tanah lingkungan sehingga tercipta
lingkungan sekolah yang kondusif untuk mencapai tujuan
pendidikan.
7. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan
orangtua komite sekolah, mayarakat dan pemerintah serta
stakeholder lainnya yang peduli terhadap pendidikan dan kemajuan
sekolah.
D. IDENTITAS SEKOLAH
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMAN 1 MAUMERE
NPSN/NSS : 5030236/301240808003
Jenjang Pendidikan : SMA
Status Sekolah : Negeri
2. Lokasi Sekolah
Alamat : Jl. Mawar No.1 Maumere
Desa/Kelurahan : Madawat
Kode Pos : 86112
Kecamatan : Kec.Alok
3. Data Pelengkap Sekolah
Sk.Pendirian Sekolah : 088/0/1979
Tgl SK. Pendirian : 03 September 1979
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Akreditasi : A
SK Akreditasi : 24/SK/BAP-S/M NTT/2016
Tgl SK Akreditasi : 10 Agustus 2016
SK. Sekolah Rujukan : 2253/P4.2/KU/2016
Tgl SK.sekolah rujukan : 23 Juni 2016
Luas Tanah Milik : 18.152 m2
4. Kontak Sekolah
Nomor Telepon : (0382) 21174
No. Fax : (0381) 21174
Email : [email protected]
Website : www.sman1.maumere.sch.id
5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Maumere berjumlah 96 orang
terdiri dari tenaga pendidik sebanyak 75 orang dan tenaga kependidikan sebanyak
21 orang.
6. Fasilitas Sekolah
a) SMA Negeri 1 Maumere menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang
kegiatan belajar mengajar anatar lain :
a. Ruang Kelas : 43 buah
b. Ruang Kepala Sekolah : 1 buah
c. Ruang Kurikulum : 1 buah
d. Ruang Kesiswaan : 1 buah
e. Ruang Tata Usaha : 1 buah
f. Ruang Perpustakaan : 1 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
g. Ruang Komite : 1 buah
h. Ruang Osis : 1 buah
i. Ruang Koperasi Siswa : 1 buah
j. Ruang Piket : 1 buah
k. Kantin Sehat : 2 buah
l. Toilet : 24 buah
m. Panggung Terbuka : 2 buah
n. Ruang BP/BK : 1 buah
o. Area Parkir Motor : 2 buah
p. Gedung Aula : 1 buah
b) Fasilitas Sekolah yang Berwawasan Lingkungan
1) Taman Sekolah
2) Area Tanaman Siswa
c) Fasilitas Olah Raga dan Kesehatan
1) UKS
2) Lapangan Basket
3) Lapangan Volley
4) Lapangan Futsal
d) Laboratorium
1) Laboratorium Bahasa
2) Laboratorium Kimia
3) Laboratorium Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4) Laboratorium Komputer
e) Fasilitas Operasional Sekolah (Transportasi)
1) Mobil Xenia
E. STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 1 MAUMERE
KOMITE SEKOLAH
Drs.Guido Peta Areso
KEPALA SEKOLAH
Johanes Jonas Teta,S.Pd
NIP 19710226 199801 1 001
KEPALA UR.TATA USAHA
Haryanto Djawas
NIP 19710526 199412 1 002
WAKASEK UR.KESISWAAN
Andreas B. Edi, S.Pd
NIP.19640425 199903 1
002
WAKASEK KURIKULUM
Stanislaus Sado, S.Pd NIP.19651106 199702 1
001
WAKASEK UR.SARPRAS
Petrus Petu, S.Pd NIP.19560824198403 1
WAKASEK UR.HUMAS
Drs.Yosep Ruben NIP.19591114 198602 1
005
KOORDINATOR BP/BK
Drs. Agustinus Faustinus
NIP.19590421 198703 1
010
KEPALA PERPUSTAKAAN
Theodora Timu, S.Pd
NIP.19671101 199802 2
001
KOORDINATOR LAB.
Maria A.Dolorosa, S.Pd
NIP.19680810 199903 2
009
KOORDINATOR
LUNGK.HIDUP
Tarsisius Tantang
WALI KELAS
GURU / PEGAWAI
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
F. ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Negeri 1 Maumere merupakan
salah satu dari dua organisasi kesiswaan resmi di SMA Negeri 1 Maumere, selain
Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Organisasi ini diurus dan dikelola oleh para siswa
yang terpilih menjadi pengurus OSIS.Seluruh siswa SMA Negeri 1 Maumere memiliki
hak untuk menjadi pengurus OSIS melalui tahap seleksi.
a. Majelis Perwakilan Kelas
Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah lembaga pengawas OSIS yang
berkedudukan sejajar dengan ketua OSIS. MPK berfungsi sebagai aspirator dari
seluruh warga SMA Negeri 1 Maumere, asesor kerja dan kinerja OSIS dalam
satu periode dan merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
program kerja OSISselama satu periode.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Maumere ditetapkan setiap tahun
berdasarkan surat keputusan kepala sekolah yang dikoordinir langsung oleh
wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang saat ini
dilaksanakan adalah :
1. Kerohanian :
a) Doa Angelus
b) Misa jumat pertama dalam bulan
c) Katekese
d) Pesantren kilat
e) Rekoleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
f) Retret
2. Bela Negara :
a) Pasukan pengibar bendera
b) Gerakan pramuka Inonesia
3. Prestasi Akademik :
a) Olimpiade Sains Nasional
b) Kelompok Ilmiah Remaja
4. Prestasi Seni :
a) Paduan suara
b) Vocal group
c) Teater
d) Tari tradisi dan kreasi
5. Bela Diri :
a) Tae Kwon Do
b) Perisai Diri
c) Karate/KKI
d) Soto Kai
e) Kempo
6. Olah Raga :
a) Atletik
b) Bulu Tangkis
c) Tenis Meja
d) Bola Kaki
e) Bola Volley
f) Catur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
7. Kewirausahaan :
a) Tata Boga
b) Tenun Ikat
8. Jurnalistik
c. Kegiatan Pramuka
Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler Krida
(bersama Paskibra,PKS,PMR) yang mempunyai visi berkembangnya potensi ,
bakatdan minat secara optimal serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan
peserta didik.Kegiatan pramuka yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1
Maumere, meliputi :
1. Kegiatan rutin berupa latihan rutin
2. Kegiatan yang bersifat khusus berupa kegiatan perkemahan jumat,sabtu,
dan minggu (Perjusami), Gladian Pemimpin Sangga (DIANPINSA)
sosialisai minat dan bakat anggota pramuka ke saka Bhayangkara,
SakaWirakarti, dan Saka Bahari,pengiriman kegiatan khusus lainnya.
3. Kegiatan undangan dari pihak lain berupa gladian pimpinan satuan
(DIANPINSAT), OPK (Orientasi pendidikan kepramukaan), KPD
(Kursus Pengelolaan Dewan Ambalan)
d. Kegiatan Intra Kurikuler
SMA Negeri 1 Maumere selain melaksanakan kurikulum k 13 juga
mengembangkan dan melaksanakan kurikulum kearifan lokal. Kearifan lokal
yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Maumere antara lain :
1. Mulok Kelautan
2. Mulok Antropologi Budaya Sikka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Mulok Kewirausahaan
G. PROGRAM UMUM
SMA Negeri 1 Maumere mempunyai dua program kerja, yaitu program kerja jangka
menengah dan program kerja jangka pendek.
a. Program Kerja Jangka Menengah
Tabel 4.3
Program Kerja Jangka Menengah
NO Standar
Pendidikan
Nasional
Permasalaha
Strategi dan
Kegiatan
Tujuan
1. Sarana
Prasarana
1. Tata ruang SMA
Negeri 1 Maumere
belum ideal
2. Jumlah ruang, jenis
dan ukuran belum
memadai
3. Sekolah belum
mempertimbangkan
Membuat master
plan SMAN 1
Maumere
Pembangunan
RKB dan mervisi
jumlah siswa
perkelas
Pembangunan
sarana harus
memper-
timbangkan
kepentingan siswa
berkebutuhan
khusus
Agar tata ruang
yang baik tercipta
Terciptanya ruang
kelas yang ideal
dari segi jumlah,
jenis dan ukuran
ruang kelas sesuai
dengan daya
tampung
Terciptanya
sarana/prasarana
yang
mempertimbangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Siswa
berkebutuhan
khusu
4. Pememliharaan
sapras dan
pengobatan belum
maksimal
5. Perabotan sekolah
banyak yang sudah
kedaluarsa
sehingga tidak
bermanfaat
maksimal
6. Dana pemeliharaan
dari pemerintah
sangat minim
Meningktkan
kulitas
pemeliharaan
sapras
Pengadaan
perabotan sekolah
yang tidak
berfungsi dengan
baik
Memberi
pemahaman
kepada orang tua
melalui komite
sekolah untuk
mendukung
pendanaan
kepentingan
penyandang cacat
Terciptanya sarana
prasarana yang
selalu terawat
dengan baik
Adanya perabotan
baru dan baik
sehingga
bermanfaat secara
maksimal
Tersedianya dana
yang memadai
untuk pengadaan
dan pemeliharaan
sarana prasarana
2. Standar
Proses
(Kurikulum)
1. Semua mata pelajaran
sudah memiliki
silabus,RPP,kecuali
Mulok
Kewirausahaan dan
Antropologi Budaya
Sikka
Program pelatihan
untuk penyusunan
silabus dan RPP
Mulok
Kewirausahan dan
Antropologi
Budaya Sikka
Pengarsipan
silabus, RPP dan
Adanya Silabus dan
RPP untuk mulok
kewirausahaan dan
Antropologi
Budaya Sikka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Silabus dan RPP
belum diarsipkan
dengan baik pada
urusan kurikulum
3. Belum optimal home
visit dan konseling
pribadi
4. Tenaga BP/BK masih
kurang
5. Pelaksanaan ekstra
kurikuler belum
optimal
perangkat KBM
lain pada urusan
kurikulum
Penyususnan
program dan
pendanaan
Memohon
tambahan tenaga
BP/BK kepada
Dinas PPO dan
tenaga honorer
kepada komite
Optimal ekskul
Silabus,RPP dan
administrasi KBM
lainnya terarsip
dengan baik
Terlaksananya
home visit dan
konseling pribadi
secara baik
Terciptanya
perbandingan idel
antara jumlah siswa
dan jumlah teanaga
BP/BK
Ekskul terlaksana
dengan baik
3. Standar
Proses
(Kurikulu)
1. Semua mata
pelajaran sudah
memiliki silabus dan
RPP tetapi belum
diarsipkan denagn
Pengarsipan
silabus, RPP dan
perangkat KBM
lain pada urusan
kurikulum
Adanya silabus,
RPP dan
administrasi KBM
lainnya terarsipkan
dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
baik pada urusan
kurikulum
2. Kepala sekolah dan
tim survey kurang
maksimal
mensuoervisi guru
dan memberikan
masukan terhadap
proses KBM di kelas
Optimalisasi
kegiatan Supervisi
Program supervisis
4. Standar
Penilaian
1. Pelaksanaan
penilaian secara
berkala belum
maksimal
2. Sebagian guru
belum
melaksanakan
penilaian dengan
baik
Pemantapan
program
kurikulum,
optimalisasi
MGMP
sekolah,supervisi
dan diklat
Pemantapan
program
kurikulum,
optimalisasi
MGMP
sekolah,supervisi
dan diklat
Terlaksananya
penilaian secara
berkala dan
berkualitas
Guru paham dan
mampu
melaksanakan
kegiatan penilaian
sesuai dengan
aturan yang berlaku
5. Stndar
Kompetensi
Lulusan
1. Kegiatan
pengemabngan
diri
pelaksanaanya
belum maksimal
2. Belajar Mandiri
Optimalisasi
program
pengembangan
diri.ektrakurikuler
Penentapan
program kerja
Sukses
penyelanggaraan
pengembangan diri
dan mencapai
tujuan
Siswa memiliki
motivasi yng tinggi
untuk belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3. Penanaman nilai-
nilai luhur
kurikulum dan
pendanaan
Optimalisasi
kegiatan kesiswaan
mandiri untuk
mencapai tujuan
Siswa memiliki
sikap dan perilaku
yang baik
6. Standar
Pengelolaan
1. Belum optimal
memperbaharui
data dan
informasi secara
berkala
2. Penyusunan
program RPBS
tidak didasarkan
pada EDS
Program data base
dan optimalisasi
website
Sosialisasi dan
motivasi tentang
EDS
Data sekolah selalu
up to date
RAPBS didasarkan
pada EDS
7. Standar
Pendidikan
dan Tenaga
a. Belum ada guru
yang
bergolongan IV/b
Diklat,motivasi,dan
pendanaan
Guru termotivasi
untuk menulis
dalam rangka
kenaikan pangkat
IV/b
8 Standar
Pembiyaan
1. Pendapatan lain
diluar komite
masih kurang
2. Pelibatan
komponen
sekolah secara
repreentive
Optimalisasi
pendapatan diluar
komite
Penyususnan
RAPBS melibatkan
semua komponen
pendidik
Bertambahnya
pendapatan diluar
iuran komita
RAPBS lebih
akuntabel dan dapat
diterima semua
warga sekolah dan
pemangku
kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
b. Program Kerja Jangka Pendek SMA Negeri 1 Maumere
1. Kegiatan Operasional Sekolah
a) Pengadaan Sarana dan Prasarana
b) Pembayaran Gaji Pegawai
c) Kegiatan Pemeliharaan
d) Perjalanan
2. Kegiatan Pembangunan
a) Pembangunan fisik
b) Pembangunan nonfisik (mental spiritual)
H. PROGRAM UNGGULAN SMA NEGERI 1 MAUMERE
a. Program kelas unggul
b. Pemberian les tambahan
c. Bimbingan belajar kelas XII
d. Bimbingan Olimpiade Sains
e. Bimbingan O2SN
f. Pengembangan Diri
g. Pramuka
h. Pemberlakuan Sistem SKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini terdiri dari data kondisi ekonomi orang tua, kemandirian belajar
dan kejujuran belajar siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere. Data-data tersebut
dikumpulkan melalui kuisioner yang dibagikan kepada siswa SMA Negeri 1 Maumere.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2018. Penelitian ini dilakukan di SMA
Negeri 1 Maumere . Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas X dan XI
di SMA Negeri 1 Maumere. Kuisioner yang diberikan kepada responden sebanyak
300 dan responden yang mengisi kuisioner tersebut sebanyak 300 responden.
Berikut adalah data distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan kelas dan
jurusan:
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkatan Kelas dan
Jurusan
No Kelas Jumlah
Siswa
Frekuensi
Relatif
1 X (IPA) 45 15%
2 X (IPS) 46 15%
3 X (Ilmu Bahas) 39 13%
4 XI (IPA) 45 15%
5 XI (IPS) 91 30%
6 XI (Ilmu Bahasa 1) 34 11%
Total 300 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi rsponden
adalah 300 siswa, dengan rincian sebagai berikut : Kelas X (IPA) berjumlah 45
siswa, kelas X (IPS) berjumlah 46 siswa, kelas X (Ilmu Bahasa) berjumlah 39
siswa, kelas XI (IPA) berjumlah 45 siswa, kelas XI (IPS) berjumlah 91 siswa,
kelas XI (Ilmu Bahasa) berjumlah 34 siswa.
2. Deskripsi Data Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari 3 variabel, yaitu
variabel kondisi ekonomi orangtua, variabel kemandirian belajar siswa, dan
variabel kejujuran belajar siswa. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan
berdasarkan PAP tipe II. Berikut interpretasi atas data yang diproleh :
a. Kondisi Ekonomi Orang Tua
Berikut tabel frekuensi dan interpretasi kondisi ekonomi orang tua atas
data yang diperoleh :
Tabel 5.2
Kondisi Ekonomi Orang Tua
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa 300 siswa yang memiliki kondisi
ekonomi orang tua dengan kategori sangat tinggi adalah 6 siswa (2%),
kategori tinggi adalah 28 siswa (9%), kategori sedang adalah 75 siswa (25%),
No Interval Skor F FR Kriteria
1 24 - 28 6 2% Sangat Tinggi
2 21 - 23 28 9% Tinggi
3 19 - 20 75 25% Sedang
4 17 - 18 106 35% Rendah
5 7 - 16 85 28% Sangat Rendah
Jumlah 300 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
kategori rendah adalah 106 siswa (35%), dan kategori sangat rendah adalah
85 siswa (28%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata
(mean) diperoleh hasil 17,78; nilai tengah (median) sebesar 18,00; nilai yang
sering muncul (modus) sebesar 18; dan standar deviasi sebesar 2,511. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi orang tua sebagian besar
siswa rendah.
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut :
Gambar 5.1 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel
Kondisi Ekonomi Orang Tua
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel dan pie chart tersebut
dapat dikatakan bahwa kecenderungan kondisi ekonomi orang tua siswa
kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere adalah cenderung rendah yaitu
106 siswa (36%).
Sngat Tinggi2% Tinggi
9%
Sedang25%
Rendah36%
Sangat Rendah28%
Kondisi Ekonomi Orang Tua
Sngat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Kemandirian Belajar Siswa
Berikut tabel frekuensi dan interpretasi kemandirian belajar siswa atas data
yang diperoleh :
Tabel 5.3
Kemandirian Belajar Siswa
No Interval Skor F FR Kriteria
1 45 – 52 1 0% Sangat Tinggi
2 39 – 44 22 7% Tinggi
3 35 – 38 77 26% Sedang
4 31 – 34 122 41% Rendah
5 13 – 30 78 26% Sangat Rendah
Jumlah 300 100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa 300 siswa yang memiliki kemandirian
belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 1 siswa (0%), kategori
tinggi adalah 22 siswa (7%), kategori sedang adalah 77 siswa (26%), kategori
rendah adalah 122 siswa (41%), dan kategori sangat rendah adalah 78 siswa
(26%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)
diperoleh hasil 33,01; nilai tengah (median) sebesar 33,0; nilai yang sering
muncul (modus) sebesar 32; dan standar deviasi sebesar 4,292. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa sebagian besar
siswa rendah.
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 5.2 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel
Kemandirian Belajar Siswa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel dan pie chart tersebut
dapat dikatakan bahwa kecenderungan kemandirian belajar siswa kelas X
dan XI SMA Negeri 1 Maumere adalah cenderung rendah yaitu 122 siswa
(41%).
c. Kejujuran Belajar Siswa
Berikut tabel frekuensi dan interpretasi kemandirian belajar siswa atas data
yang diperoleh :
Sangat Tinggi
0%Tinggi7% Sedang
26%
Rendah41%
Sangat Rendah
26%
Kemandirian Belajar Siswa
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 5.4
Kejujuran Belajar Siswa
Interval Skor F FR Kriteria
41 - 48 32 11% Sangat Tinggi
36 - 40 104 35% Tinggi
32 - 35 106 35% Sedang
29 - 31 38 13% Rendah
12 - 28 20 7% Sangat Rendah
Jumlah 300 100%
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 300 siswa yang memiliki kejujuran
belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 32 siswa (11%), kategori
tinggi adalah 104 siswa (35%), kategori sedang adalah 106 siswa (35%),
kategori rendah adalah 38 siswa (13%), dan kategori sangat rendah adalah 20
siswa (7%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)
diperoleh hasil 35,23; nilai tengah (median) sebesar 35,00; nilai yang sering
muncul (modus) sebesar 34; dan standar deviasi sebesar 4,316. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kejujuran belajar siswa sebagian besar
siswa sedang.
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan pie chart seperti berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 5.3 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel
Kejujuran Belajar Siswa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel dan pie chart tersebut
dapat dikatakan bahwa kecenderungan kejujuran belajar siswa kelas X dan
XI SMA Negeri 1 Maumere adalah cenderung sedang yaitu 106 siswa
(35%).
B. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman
yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 22.0 For Windows.
a. Pengujian Hipotesis I
1) Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian
Belajar Siswa
11%
34%35%
13% 7%
Kejujuran Belajar Siswa
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Ho : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengn
kemandirian belajar siswa
Ha : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian
belajar siswa
2) Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 5.5
Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi dengan Kemandirian Belajar
Siswa
Berdasarkan tabel 5.5 di atas, diperoleh angka koefisien korelasi
(correltion coefficient) sebesar -0,037. Artinya tingkat kekuatan hubungan
(korelasi) antara variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian
belajar siswa adalah sebesar -0,037 atau dengan kategori tidak berarti.
Hubungan kategori tidak berarti dikarenakan berada pada nilai korelasi dibawah
0,0. Angka koefisien korelasi pada hasil di atas, bernilai negatif, yaitu -0,037,
sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat tidak searah (jenis
hubungan tidak searah). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa semakin
tinggi kondisi ekonomi orang tua maka kemandirian belajar siswa akan
menurun. Pada tabel di 5.8 di atas, diketahui nilai signifikansi atau sig.(2-tailed)
sebesar 0,523. Karena nilai sig.(2-tailed) 0,523 > lebih besar dari 0,05 maka
Correlations
Kondisi _Ekonomi_Orang_Tua
Kemandirian_ Belajar_Siswa
Spearman's rho
Kondisi_Ekonomi_Orang_Tua
Correlation Coefficient 1,000 -,037
Sig. (2-tailed) . ,523
N 300 300
Kemandirian_Belajar_Siswa
Correlation Coefficient -,037 1,000
Sig. (2-tailed) ,523 .
N 300 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel kondisi ekonomi
orang tua dengan kemandirian belajar siswa. Dapat diartikan bahwa H0 diterima
atau tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian
belajar siswa. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan
kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar siswa tidak dapat
digeneralisasikan.
b. Pengujuan Hipotesis II
1) Hubungan Kondisi Ekonomi dengan Kejujuran Belajar Siswa
Ho : Tidak ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan
kejujuran belajar siswa
Ha : Ada hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran
belajar siswa
2) Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 5.6
Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi dengan Kejujuran
Belajar Siswa
Berdasarkan tabel 5.6 di atas, diperoleh angka koefisien korelasi
(correltion coefficient) sebesar -0,096. Artinya tingkat kekuatan hubungan
Correlations
Kondisi
_Ekonomi_
Orang_Tua
Kejujuran
_Belajar_
Siswa
Spearman's
rho
Kondisi_Ekonomi_Orang_Tu
a
Correlation Coefficient 1,000 -,096
Sig. (2-tailed) . ,096
N 300 300
Kejujuran_Belajar_Siswa Correlation Coefficient -,096 1,000
Sig. (2-tailed) ,096 .
N 300 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
(korelasi) antara variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar
siswa adalah sebesar -0,096 atau dengan kategori tidak berarti. Hubungan
kategori tidak berarti dikrenakan berada pada nilai korelasi dibawah 0,0. Angka
koefisien korelasi pada hasil di atas, bernilai negatif, yaitu -0,096, sehingga
hubungan kedua variabel tersebut bersifat tidak searah (jenis hubungan tidak
searah). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa semakin tinggi kondisi
ekonomi orang tua maka kejujuran belajar siswa akan menurun. Pada tabel 5.6
di atas, diketahui nilai signifikansi atau sig.(2-tailed) sebesar 0,096. Karena nilai
sig.(2-tailed) 0,096 > lebih besar dari 0,05 maka artinya tidak ada hubungan
yang signifikan antara variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran
belajar siswa. Dapat diartikan bahwa H0 diterima atau tidak ada hubungan
antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan kondisi ekonomi orang tua
dengan kejujuran belajar siswa tidak dapat digeneralisasikan.
C. Pembahasan
1. Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang yang dilakukan, maka diperoleh hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang tidak signifikan
dari status sosial ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar siswa. Tidak
adanya hubungan yang signifikan tersebut ditunjukkan oleh nilai Sperman’s rho
dengan nilai Sig. (2-tailled) = 0,523 > 0,05 kemandirian belajar siswa.
Pada perhitungan dan interpretasi penilaian mengenai status sosial ekonomi
orang tua, dapat diperoleh bahwa status sosial ekonomi orang tua pada kemandirian
belajar siswa dengan kategori sangat tinggi, yaitu ditunjukkan dari 6 siswa (2%),
kategori tinggi adalah 28 siswa (9%), kategori sedang adalah 75 siswa (25%),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
kategori rendah adalah 106 siswa (35%), dan kategori sangat rendah adalah 85
siswa (28%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)
diperoleh hasil 17,78; nilai tengah (median) = 18,00; nilai yang sering muncul
(modus) = 18; dan standar deviasi=2,511. Pada kemandirian belajar siswa diperoleh
bahwa secara garis besar kemandirian belajar siswa berada pada kategori sangat
tinggi, yaitu ditunjukkan dari 1 siswa (0%), kategori tinggi adalah 22 siswa (7%),
kategori sedang adalah 77 siswa (26%), kategori rendah adalah 122 siswa (41%),
dan kategori sangat rendah adalah 78 siswa (26%). Dalam variabel ini diperoleh
hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 33,01; nilai tengah (median) =
33,00; nilai yang sering muncul (modus)= 32; dan standar deviasi = 4,292.
Nilai koefisien korelasi status sosial ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar
siswa menunjukan derajat negatif dengan kategori tidak berarti pada kemandirian
belajar siswa. Hubungan negatif yang berada pada kategori tidak berarti memiliki
makna bahwa skor antar variabel memiliki tingkat kesensitifan yang tidak cukup.
Tingkat kesensitifan yang tidak cukup berarti keseluruhan responden pada saat
pengisian kusioner tidak konsisten dalam menghasilkan skor untuk kedua variabel.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan
negatif yang tidak signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan
kemandirian belajar siswa. Pada hasil penilaian dan interprestasi mengenai kondisi
ekonomi dan kemandirian belajar siswa menunjukkan hasil dengan kategori yang
rendah untuk kedua variabel tersebut.
Kemandirian belajar siswa tidak hanya dilihat dari segi kondisi ekonomi orang tua,
namun kemandirian belajar siswa bisa dapat didorong oleh beberapa faktor dari
dalam diri siswa itu sendiri berkaitan dengan gen atau keturunan orang tua dan
faktor dari luar siswa itu sendiri. Ada hubungan yang negatif kondisi ekonomi orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
tua dengan kemandirian belajar siswa yang tidak signifikan dapat membawa
pengaruh negatif juga bagi anak. Berdasarkan aspek-aspek pada variabel
kemandirian belajar, hubungan negatif yang tidak signifikan dapat dapat terjadi
pada siswa seperti:
a) Siswa tidak dapat menentukan tujuan belajarnya sendiri.
Dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan.
Sebagian besar siswa belum bisa menentukan tujuan belajarnya sendiri. Siswa
yang berasal dari kondisi ekonomi orang tua tinggi sudah terbiasa untuk
dilayani segala kebutuhannya. Apa yang diinginkannya pasti akan terpenuhi
tanpa harus bekerja dan berusaha. Hal ini akan terbawa sampai pada kegiatan
belajar mengajarnya. Siswa akan terbiasa dengan suatu hal yang instan atau
yang serba ada sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa akan sulit
untuk menentukan tujuan kegiatan belajarnya sendiri. Sebaliknya dari siswa
yang memiliki orang tua dengan kondisi ekonomi rendah tidak semua
keinginan dan kebutuhannya dilayani oleh orang tua. Dengan demikian anak
tersebut bisa berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan
apa yang dibutuhkan sendiri.
b) Memilih dan Menentukan Sendiri Sumber Belajar
Sesuai dengan hasil penelitian yakni tidak ada hubungan yang signifikan
dari kedua variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian belajar
siswa, dapat dikatakan pada umumnya siswa belum mampu memilih dan
menentukan sendiri sumber belajarnya. Dalam memilih dan menentukan
sumber belajar, siswa bisa memanfaatkan siapa saja yang memilki keahlian
tertentu. Siswa yang memiliki kondisi ekonomi orang tua yang tinggi terbiasa
untuk dilayani dan untuk memperoleh sesuatu siswa tersebut sudah terbiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dengan sesuatu yang serba ada. Karena sudah terbiasa dengan segala sesuatu
yang serba ada, maka siswa tersebut dalam belajarnya bisa saja terbawa
dengan kebisaannya. Siswa tersebut akan tidak mampu memilih dan
menentukan sendiri sumber belajarnya ada kemungkinan siswa tersebut bisa
memanfaatkan temannya yang memiliki keahlian tertentu sehingga dalam
memilih dan menentukan sumber belajar, siswa tersebut menerima dari
temannya tanpa berusaha sendiri. Sebaliknya, siswa yang memiliki kondisi
ekonomi orang tua rendah akan lebih terbiasa untuk memperoleh sesuatu
dengan berusaha sendiri terlebih dahulu, sehingga siswa akan membawa
kebiasaan itu dalam kegiatan belajar. Siswa akan berusaha sendiri dalam
memilih dan menentukan sumber belajar.
c) Menggunakan Strategi Belajar yang Tepat
Sesuai dengan hasil penelitian yakni tidak ada hubungan yang signifikan dari
kedua variabel kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa,
dapat diketahui bahwa siswa belum menggunakan strategi belajar yang tepat.
Strategi belajar berupa mengerjakan tugas sekolah tanpa diperintah guru atau
orang tua, mengerjakan tugas dan mampu mengoreksi sendiri, mampu
memberikan ide baru, beruaha membuka pikiran sendiri untuk memahami
suatu pelajaran dan mampu mengerjakan tugas sekolah sendiri. Pada
umumnya siswa yang memiliki kondisi ekonomi orang tuanya tinggi akan
terbiasa dengan yang serba ada dan yang serba jadi atau instan. Segala
kebutuhannya akan dipenuhi tanpa berusaha sendiri. Begitu pula dalam
konteks belajar karena terbiasa dengan yang serba ada dan serba jadi maka
siswa tersebut dalam kegiatan belajarnya akan tidak mampu menggunakan
strategi belajar yang tepat dan tidak mampu menerapkan bagian yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dalam strategi belajar itu sendiri. Sebaliknya dengan siswa yang memilki
kondisi ekonomi orang tua yang rendah lebih cenderung berusaha hidup
mandiri karena sudah terbiasa jika ingin memperoleh sesuatu tidak
sepenuhnya dilayani oleh orang tuanya akan tetapi siswa tersebut berusaha
sendiri untuk mendapatkannya. Kebiasaan berusaha sendiri ini akan dibawah
sampai pada kegiatan belajarnya. Siswa tersebut mampu menerapkan
berbagai macam strategi belajar yang tepat dengan berusaha dan
melakukannya sendiri.
Selain itu, faktor dari luar siswa tersebut seperti pola asuh orang tua
yakni cara orangtua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi
perkembangan kemandirian anak. Kondisi ekonomi orang tua merupakan
faktor dari luar sedangkan masih banyak faktor lain yang bisa mendorong
kemandirian belajar siswa itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena faktor dari
dalam dan dari luar siswa misalnya gen atau keturunan, pola asuh orang
tua,sistem pendidikan di sekolah, dan sistem kehidupan di masyarakat yang
dapat membentuk kemandirian belajar siswa.
Berdasarkan pernyataan tersebut kemandirian belajar dipengaruhi oleh
beberapa faktor dari dalam dan luar. Seperti halnya yang dikatakan oleh
Soetjiningsih, 2004 bahwa pendapatan orang tua yang tinggi akan menunjang
tumbuh kembang anak. Siswa yang mempunyai orang tua yang pendapatan tinggi
atau kondisi ekonomi tinggi akan mudah untuk memperoleh kebutuhan belajarnya.
Sedangkan siswa yang mempunyai orang tua yang kondisi sosial rendah tidak
mudah untuk memperoleh kebutuhan untuk belajar. Siswa tersebut akan
membutuhkan waktu untuk mendapatkan kebutuhan belajar yang diperlukan atau
berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan. Dengan demikian dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
pembelajaran pada diri siswa akan nampak siswa yang kurang dalam kemandirian
belajar dan siswa yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi.
2. Hubungan Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kejujuran Belajar Siswa
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diperoleh hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang tidak signifikan
antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa. Tidak ada
hubungan yang signifikan tersebut ditunjukkan oleh hasil nilai Sperman’s rho
dengan nilai Sig. (2-tailled) = 0,096 > 0,05 pada kejujuran belajar siswa.
Pada perhitungan dan interpretasi penilaian mengenai kondisi ekonomi orang
tua, dapat diperoleh bahwa kondisi ekonomi orang tua pada kejujuran belajar siswa
dengan kategori sangat tinggi, yaitu ditunjukkan dari 6 siswa (2%), kategori tinggi
adalah 28 siswa (9%), kategori sedang adalah 75 siswa (25%), kategori rendah
adalah 106 siswa (35%), dan kategori sangat rendah adalah 85 siswa (28%). Dalam
variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 17,78; nilai
tengah (median) = 18,00; nilai yang sering muncul (modus) = 18; dan standar
deviasi=2,511. Pada kejujuran belajar siswa diperoleh bahwa secara garis besar
kejujuran belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi, yaitu ditunjukkan dari
32 siswa (11%), kategori tinggi adalah 104 siswa (35%), kategori sedang adalah
106 siwa (35%),kategori rendah adalah 38 siswa (13%) dan kategori sangat rendah
adalah 20 siswa (7%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata
(mean) diperoleh hasil 35,23; nilai tengah (median) = 35,00; nilai yang sering
muncul (modus)= 34; dan standar deviasi = 4,316.
Nilai koefisien korelasi kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa
menunjukan derajat negatif dengan kategori tidak berarti pada kejujuran belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
siswa. Hubungan negatif yang berada pada kategori tidak berarti memiliki makna
bahwa skor antar variabel memiliki tingkat kesensitifan yang tidak cukup. Tingkat
kesensitifan yang tidak cukup berarti keseluruhan responden pada saat pengisian
kuisioner tidak konsisten dalam menghasilkan skor untuk kedua variabel.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan dari kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar siswa.
Pada hasil penilaian dan interprestasi mengenai kondisi ekonomi dan kejujuran
belajar siswa menunjukkan hasil dengan kategori yang rendah untuk variabel
kondisi ekonomi orang tua dan kategori sedang untuk variabel kejujuran belajar.
Berdasarkan aspek-aspek pada variabel kejujuran belajar siswa, hubungan negatif
yang tidak signifikan dapat dapat terjadi pada siswa seperti:
a) Bertindak dan Mengkomunikasikan Sesuai apa yang Dirasakan dan Dilihat
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan.
Siswa belum menerapkan tindakan dan komunikasi sesuai apa yang dirasakan
dan dilihat. Siswa yang memiliki kondisi ekonomi orang tua yang tinggi
seringkali kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan secara langsung
dari orang tua karena orang tua sibuk bekerja. Orang tua yang kondisi
ekonomi tinggi cenderung lebih memikirkan kebutuhan anaknya terpenuhi
akan tetapi, orang tua tidak sepenuhnya mengetahui kegiatan anak setiap
harinya hal tersebut akan membuat anak lebih mudah untuk melakukan
tindakan tidak jujur terhadap orangtuanya yakni bertindak dan
mengkomunikasikaan tidak sesuai apa yang dirasakan. Dengan demikin orng
tua akan selalu percaya karena tidak mengetahui yang sebenarnya dilakukan
anak. Hal ini akan menjadi kebiasaan anak yang dibawah sampai pada kegitan
belajarnya. Anak tersebut akan bertindak dan mengkomunikasikan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
sesuai apa yang dirasakan dan dilihat dengan cara menyontek, memberi alasan
yang tidak sesuai ketika tidak masuk sekolah, kepada guru nya di sekolah, dan
tidak berani mengakui kesalahan. Sebaliknya siswa yang memiliki orang tua
yang kondisi ekonomi rendah juga bisa melakukan hal yang sama. Karena
didorong oleh faktor-faktor dari luar yakni, pergaulan, lingkungan sekitar, dan
perkembangan zaman, maka anak tersebut memiliki keinginan untuk
berbohong. Berbagai cara dilakukan agar keinginan dan kebutuhan terpenuhi
meski harus bertindak dan mengkomunikasikan tidak sesuai dengan apa yang
dirasakan dan dilihat.
b) Melakukan Sesuatu Dengan Tulus dan Sesuai Dengan Ketentuan dalam
Pembelajaran.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan.
Pada umunnya siswa belum melakukan sesuatu dengan tulus dan sesuai
dengan ketentuan dalam pembelajaran. Siswa belum bisa berbagi suatu hal
yang baik dengan sesama. Disini banyak siswa dari orang tua yang kondisi
ekonomi tinggi meskipun berkecukupan akan tetapi sulit untuk berbagi
kepada sesama. Biasanya siswa yang memilki kondisi ekonomi orang tua
tinggi akan tetapi masih memiliki ego yang tinggi sehingga banyak siswa
yang memanfaatkan status sosial ekonomi orang tua yang tinggi tersebut
untuk kesenangan dan kesombongan semata. Hal ini merupakan bagian dari
perbutan yang tidak tulus dan bisa dibawah sampai pada kegiatan belajar
terkadang siswa tersebut beranggap paling tinggi statusnya maka dari itu
dalam belajarnya siswa bisa saja susah untuk berbagi dengan teman-temannya
seperti berbagi ilmu dalam kegiatan pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri,
siswa yang memiliki kondisi ekonomi rendah akan lebih sering berbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
karena siswa dari orang tua yang berstatus sosial ekonomi rendah merasa
membutuhkan orang lain untuk saling berbagi. Karena merasa tidak
berkecukupan artinya terkadang tidak bisa memilki sesuatu maka dari itu
siswa tersebut merasa membutuhkan bantuan dan merasakan bantuan dari
orang lain sehingga siswa itu bisa hidup dengan saling berbagi bisa juga
berbagi antara satu dengan yang lain. Hal ini merupakan salah satu perbuatan
yang tulus dilakuakan dan siswa tersebut bisa membawa sampai pada
kegiatan belajarnya seperti berbagi ilmu dengan teman-temannya, sharing,
dan membantu teman dengan tulus.
Perbuatan dan perkataan seorang anak tentunya harus diajarkan dan
dididik sejak kecil akan tetapi kembali kepada pribadi anak tersebut. Seorang
anak yang sudah diajarakan tentang perilaku jujur bisa saja berperilaku tidak
jujur hal tersebut kembali pada keinginan dan pribadi anak tersebut. Orang
tua juga membawa pengaruh besar bagi anaknya karena perbuatan orang tua
dapat menjadi contoh bagi anak. Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi
orang tua dengan kejujuran belajar siswa yang signifikan dapat membawa
pengaruh negatif juga bagi anak. Kondisi ekonomi dapat memberikan
pengaruh kepada anak sangat besar terlebih dalam kejujuran anak meskipun
tidak secara langsung. Dari pola asuh orang tua yang berbeda-beda akan
menghasilkan karakter anak yang berbeda juga terutama pada kejujuran
belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai kondisi ekonomi
orang tua dengan kemandirian belajar siswa dan kejujuran belajar siswa maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kemandirian
belajar siswa. Hal ini didukung dengan nilai koefisien korelasi (corelation
coefficient) (-) 0,053 dengan nilai probabilitas Sig. (2-tailled) = 0,523 > 0,05.
Tidak ada hubungan ini berarti bila kondisi ekonomi orang tua meningkat atau
tinggi maka kemandirian belajar siswa menurun, dan bila kondisi ekonomi
orang tua menurun maka kemandirian belajar siswa meningkat. Nilai koefisien
korelasi dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang sangat
kurang.
2. Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi orang tua dengan kejujuran belajar
siswa. Hal ini didukung dengan nilai koefisien korelasi (corelation coefficient)
(-) 0, 096; dengan nilai probabilitas Sig. (2-tailled) = 0,096 > 0,05.
Tidak adanya hubungan ini dapat berarti bila kondisi ekonomi orang tua
meningkat atau tinggi maka kejujuran belajar siswa menurun, dan apabila
kondisi ekonomi orang tua menurun maka kejujuran belajar siswa meningkat.
Nilai koefisien korelasi dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan
yang sangat kurang.
B. Saran
Berikut ini disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1. Guru hendaknya mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua
dan siswa, agar dapat mengetahui perkembangan siswa dan perilaku siswa
secara merata sehingga terjalin kerjasama yang baik dalam mengontrol dan
membentuk karakter siswa yang lebih baik.
2. Bagi sekolah diharapkan mempertahankan dan meningktakan kemandirian
dan kejujuran belajar bagi siswa melalui pendampingan dan perarturan-
peraturan yang dapat membantu siswa dalam kegiatan belajarnya.
3. Bagi sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan kejujuran
belajar melalui pertemuan dengan orang tua siswa untuk menentukan jenis
kegiatan pengembangan diri (ekstra kurikuler) yang dapat membangun
kemandirian dan kejujuran belajar siswa.
4. Bagi sekolah diharapkan mengadakan kegiatan rohani (pembinaan rohani)
guna membantu siswa untuk dapat menjadi siswa yang berkarakter baik.
5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian ulang
sehingga dapat menemukan hubungan yang positif dari variabel – variabel
tersebut.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan
dalam penulisan skripsi ini, adapun keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan penulis dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel kondisi
ekonomi orang tua saja, meskipun masih banyak variabel-variabel lain yang
dapat digunakan untuk menentukan hubungan kemandirian belajar siswa dan
kejujuran belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Keterbatasan kemampuan penulis untuk mengetahui kebenaran data responden,
apabila data yang diberikan tidak sesuai kondisi seperti ketidakjujuran
responden dalam mengisi kuesioner dengan kondisi yang sebenarnya maka
kesimpulan dari penelitian ini tidak seluruhnya benar.
3. Keterbatasan penulis dalam memberikan pertanyaan atau pernyataan kurang
spesifik dan jawaban tidak menampung semua kemungkinan yang ada di
kuesioner, sehingga berdampak pada kurang tepatnya informasi atau data yang
didapat.
4. Kuisioner tidak diisih secra sungguh-sungguh sehingga data yang dihasilkan
tidak sesuai dengan keadaan responden.
5. Lembar kuisioner yang diisih oleh responden sebagian besar mengacu pada nilai
yang sama, atau sebagian kurang merata, sehingga akan mempengaruhi hasil
perhitungan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. (2007). Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ardhana, Wayan. (1985). Psikologi Ilmu Jiwa Umum, Emosi,Motivasi PengalamanSensoris.
Surabaya: Usaha Nasional
Albertus, Doni Koesoema. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman
Global. Jakarta. PT Grasindo.
Basri, Hasan. (2000) : Remaja Berkualitas Problematika Remaja Dan Solusinya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Offset.
Basrowi, (2005). Pengantar sosiologi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Bimo.
Borba, Michele. (2008). Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Covey, Stephe. (2006). The 8th Habith Melampaui Efektivitas Menggapai Keagungan. Jakarta:
Gramedia
Clemes. Bean. (2001). Melatih Anak Bertanggungjawab (Terjemahan). Jakarta: Mitra Utama
Duwi Priyatno. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: CV
Andi Offset
Elia, Heman. (2008). Sikap Tanggung Jawab. Telaga, 02, 1-2
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (Terj.) Jakarta : Erlangga
Josepshon, Peter, dan Dowd. (2003). Menumbuhkan 6 Sikap Remaja Idaman.
Bandung./ KAIFA
Kartini Kartono, (1982), Pisikologi Anak, Bandung, Alumni
Kartini Kartono. (1990). Psikologi Perkembangan Anak, Bandung : CV. Mandar
Kushartanti, dik. (2004). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguisti. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Lewis, Barbara. (2004). Charakter Building Untuk Remaja. Batom Centre: Kharisma
Publishing Group
M. Dimyati Mahmud. (1990). Psikologi Pendidikan. Depdikbud Jakarta
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
Masrun, dik. (1986). Studi Mengenai Kemandirian Penduduk di Tiga Suku bangsa (Jawa,
Batak, Bugis). Kantor Menteri negara dan lingkungan hidup dan Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada.
Mulyanto Sumardi. (1985). Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang.
CV. Rajawali. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Mustari, Mohamad. (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Nasution. (2004). Sosiologi Pendidikan. Bandung: Jemars
Nuryoto, Sartini. 1993. Kemandirian Remaja ditinjau dari Tahap Perkembangan, Jenis
Kelamin, dan Peran Jenis. Disertasi. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Samani. M. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santrock (2003) John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1987. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
Siswanto, Dwi. (1997). Kesadaran dan Tanggung Jawab Pribadi dalam
Humanisme Jean- Paul Sartre. Jurnal. Filsafat, VII,30-31
Sugihartono, dkk, (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.
Suryabrata, Sumadi. (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawala
Soerjono, Soekanto. (1970). Sosiologi Suatu Pengantur. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas
Indonesia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung; ALFABETA, CV
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung; ALFABETA, CV
Sugiyono 2015. Metode Penelitian & Pengembangan. Bandung; ALFABETA, CV
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung; Alfabeta
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D). Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto, (2002). Prosedur Penelitian, Aksara-Jakarta.
Suryabrata, Suryadi. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Usman Sunyoto. (2004). “Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat”, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar
UU RI NO.20 tahun (2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wayan, Ardhana. (1987). Bacaan pilihan dalam metode penelitian pendidikan / Wayan
Ardhana
Winkel, W.S. (1996), Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuisioner Instrumen Penelitian
HUBUNGAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DENGAN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN KEJUJURAN BELAJAR
SISWA DI SMA NEGERI 1 MAUMERE
(Studi kasus : Pada siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Maumere)
Disusun Oleh :
Maria Oktavianti Nona Leny (141334007)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal : Permohonan kesediaan menjadi responden
Kepada
Ytc. Siswa SMA Negeri 1 Maumere
Di SMA Negeri 1 Maumere
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan topik “Hubungan
Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa dan
Kejujuran Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Maumere”. Kegiatan ini disusun
dalam rangka persiapan penyusunan skripsi. Kami meminta kesediaan dan
bantuan saudara untuk mengisi kuesioner instrumen penelitian ini berdasarkan
perasaan, pemikiran, pengalaman, dan keadaan yang sebenarnya. Isilah semua
pernyataan dengan sejujurnya.
Jawaban yang saudara berikan tidak akan dinilai benar salahnya. Semua
jawaban saudara akan sepenuhnya dirahasiakan dan hanya digunakan menunjang
penyusunan kuesioner skripsi yang valid dan bukan untuk tujuan lain.
Demikian permohonan yang kami sampaikan, atas ketersediaan waktu
saudara untuk mengisi kuesioner, kami ucapkan terima kasih.
Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IDENTITAS DIRI RESPONDEN (wajibdiisi)
Nama Lengkap :
Kelas/ No. Absen :
Jurusan :
A. Variabel Kondisi Ekonomi Orang Tua
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan yang berhubungan dengan
keadaan orang tua anda. Anda diminta untuk mengungkapkan kondisi orang
tua anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Cara menjawab pernyataan adalah dengan memberi tanda silang (X)
pada alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan orang tua anda.
1. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati keluarga
a. Milik pribadi
b. Kontrakan
c. Milik saudara
d. Milik orang lain
2. Keadaan atap rumah anda
a. Genteng press
b. Genteng biasa
c. Seng
d. Asbes
3. Kendaraan yang dimiliki
a. Mobil dan sepeda motor
b. Sepeda motor dan sepeda
c. Sepeda
d. Tidak ada
4. Barang elektronik yang dimiliki
a. Televisi, radio, kulkas, mesin cuci, AC
b. Televisi dan radio
c. Radio
d. Tidak ada
5. Alat komunikasi yang dimiliki keluarga anda
a. Telepon rumah, internet (WIFI), dan HP
b. Telepon rumah dan HP
c. HP
d. Tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Jumlah tanggungan orang tua …… anak
a. >5
b. 4-5
c. 2-3
d. 1 saja
7. Penghasilan per bulan ayah anda (termasuk gaji pokok dan penghasilan
sampingan)
a. > Rp 5.000.000,00
b. > Rp 3.500.000,00 s/d Rp 5.000.000,00
c. > Rp 1.500.000,00 s/d Rp 3.500.000,00
d. < Rp 1.500.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Variabel Pendidikan Karakter
Petunjuk Mengerjakan
Dibawah ini terdapatpernyataan.
Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Kemudian Anda di minta untuk
mengungkapkan kondisi Anda dalam pilihan rentangan jawaban, dengan cara memberi
tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban. Dalam kuesioner ini terdapat 4 (empat)
alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
Selalu (SL) : Pilihlah opsi jawaban SL apabila pernyataan
selalu menurut responden.
Sering (S) : Pilihlah opsi jawaban S apabila pernyataan
sering menurut responden.
Kadang-kadang (KK) : Pilihlah opsi jawabanKKapabila pernyataan
Kadang-kadang menurut responden.
Tidak Pernah (TP) : Pilihlah opsi jawaban TP apabila pernyataan
tidakpernah menurut responden.
Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah. Setiap orang dapat memiliki jawaban
yang berbeda, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda saat ini.
Contoh:
No. Pernyataan SL S KK TP
1. Saya adalah seorang yang rajin X
Jika Anda merasa pernyataan ini menyatakan posisi kondisi Anda, maka jawablah
(SL)
1. KEMANDIRIAN BELAJAR
NO PERNYATAAN SL S KK TP
1. Berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa
mengharapkan bantuan orang lain
2. Lebih suka menyelesaikan tugas seorang diri tanpa
bantuan orang lain
3. Jika mengalami kesulitan tugas, langsung meminta
bantuan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Memeriksa kembali pekerjaan yang telah selesai di
kerjakan
5. Malas belajar jika berhadapan dengan mata pelajaran
yang tidak disukai
6. Memiliki ide-ide baru untuk memecahkan permasalahan
yang di hadapi
7. Merasa kesulitan mengerjakan tugas jika tidak ada
pengarahan untuk mengerjakannya
8. Dalam menyelesaikan tugas, sering menggunakan ide-
ide orang lain
9. Mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang di
hadapi
10. Merasa kesulitan jika harus menyelesaikan suatu
persoalan tanpa adanya suatu petunjuk
11. Kesulitan dalam mengendalikan emosi
12. Lebih puas jika menyelesaikan sesuatu dengan
menggunakan pemikiran sendiri
13. Merasa ragu, apakah saya bisa mengerjakan sesuatu
seperti yang di kerjakan orang lain
2. KEJUJURAN BELAJAR
No. Pernyataan SL S KK TP
1.
Menyampaikan ketidaknyamanan kepada
guru atas kondisi kelas yang ramai ketika
proses pembelajaran berlangsung
2. Menyampaikan alasan yang sesuai ketika
tidak mengerjakan tugas dari guru
3.
Melaporkan dan mengembalikan barang
yang ditemukan dan bukan menjadi milk
sendiri
4.
Meminjam barang milik teman dan
mengembalikannya ketika selesai
menggunakan
5.
Mengerjakan ulangan/ ujian dengan
kemampuan sendiri tanpa menyontek
teman.
6.
Menyampaikan kepada guru ketika ada
teman yang menyontek pada saat ulangan/
ujian
7. Menyampaikan alasan yang sesuai
kenyataan ketika tidak masuk sekolah
8. Berterus terang dengan orang tua atas
proses pembelajaran selama di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Menyampaikan jumlah uang sekolah
kepada orangtua tidak sesuai tagihan
10. Jika mengerjakan tugas saya membagikan
hasil pekerjaan saya keteman-teman saya
11. Berkata jujur dan mengatakan sesuatu
sesuai fakta
12. Mengambil makanan dan tidak membayar
di kantin kejujuran dengan sengaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 : DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DARI RESPONDEN DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN
DATA RESPONDEN VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SKOR
1 4 2 3 1 1 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 63
2 3 2 1 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 1 1 2 2 3 1 40
3 4 4 2 4 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 55
4 2 2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 2 2 3 47
5 2 2 1 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 4 2 1 3 53
6 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3 2 4 1 4 1 2 4 3 2 3 60
7 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 46
8 2 1 2 4 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 1 45
9 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 56
10 2 2 1 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 51
11 3 3 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 46
12 2 2 3 3 4 2 1 4 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 49
13 2 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 4 53
14 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 54
15 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 4 2 3 2 50
16 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 49
17 2 2 3 4 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 55
18 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 62
19 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 1 4 3 3 3 62
20 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 66
21 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 57
22 2 2 2 1 4 4 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 3 46
23 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 1 2 47
24 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 4 1 48
25 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 53
26 2 2 3 4 1 1 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 1 2 2 3 47
27 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 49
28 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 52
29 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 48
30 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 50
BUTIR PERNYATAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA RESPONDEN VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN
Respondenbutir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 butir17 butir18 butir19 butir20 Skor
1 4 2 3 1 1 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 63
2 3 2 1 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 1 1 2 2 3 1 40
3 4 4 2 4 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 55
4 2 2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 2 2 3 47
5 2 2 1 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 4 2 1 3 53
6 4 4 2 4 4 4 4 1 4 3 2 4 1 4 1 2 4 3 2 3 60
7 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 46
8 2 1 2 4 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 3 1 45
9 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 56
10 2 2 1 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 51
11 3 3 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 46
12 2 2 3 3 4 2 1 4 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 49
13 2 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 4 53
14 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 54
15 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 4 2 3 2 50
16 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 49
17 2 2 3 4 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 55
18 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 62
19 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 1 4 3 3 3 62
20 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 66
21 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 57
22 2 2 2 1 4 4 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 3 46
23 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 1 2 47
24 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 4 1 48
25 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 53
26 2 2 3 4 1 1 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 1 2 2 3 47
27 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 49
28 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 52
29 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 48
30 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI VALIDITAS
a) Uji Validitas Variabel Kemandirian Belajar Siswa Uji Coba di SMA BOPKRI
Banguntapan
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
bt1 83,60 121,283 .467 .547 .681
bt2 83,83 122,144 .474 .715 .682
bt3 83,90 122,990 .398 .595 .685
bt6 83,57 121,357 .440 .646 ,681
bt7 83,60 116,731 .558 .685 .669
bt9 83,77 120,875 .514 .804 .679
bt10 83,50 121,431 .597 .792 .679
bt11 83,70 121,252 .527 .764 .679
bt12 83,13 124,671 .432 .516 .688
bt15 83,63 121,620 .419 .516 .682
bt17 83,20 118,648 .508 .686 .674
bt18 83,80 124,234 .403 .633 .688
bt20 83,53 121,637 .429 .540 .682
skortotal 34,27 29,926 .934 .944 .789
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Uji Validitas Variabel Kejujuran Belajar Siswa Uji Coba di SMA BOPKRI
Banguntapan
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir_1 68.30 159.872 ,373 ,580 ,719
butir_2 68.23 160.254 ,407 ,308 ,719
butir_3 67.40 158.179 ,520 ,553 ,713
butir_4 68.03 157.482 ,589 ,681 ,711
butir_5 67.70 150.148 ,709 ,748 ,695
butir_6 67.97 145.964 ,814 ,757 ,685
butir_7 67.53 154.671 ,548 ,619 ,707
butir_8 67.83 149.316 ,717 ,764 ,693
butir_9 68.07 151.375 ,785 ,763 ,696
butir_10 67.40 158.317 ,513 ,571 ,714
skortotal 26.87 37.844 ,974 ,966 ,848
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI RELIABILITAS
1. Uji Reliabilitas Kemandirian Belajar Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.699 14
2. Uji Reliabilitas Kejujuran Belajar Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.699 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL UJI HIPOTESIS KORELASI SPERMAN
a. Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa
Correlations
Kondisi_ekono
mi_orang_tua
Kemandiria_bel
ajar_siswa
Spearma
n's rho
Kondisil_ekonomi_orang_tua Correlation Coefficient 1,000 -,037
Sig. (2-tailed) . ,523
N 300 300
Kemandiria_belajar_siswa Correlation Coefficient -,037 1,000
Sig. (2-tailed) ,523 .
N 300 300
b. Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Kejujuran Belajar Siswa
Correlations
Kondisi_Ekono
mi_Orang_Tua
Kejujuran_Belaj
ar_Siswa
Spearma
n's rho
Kondisi
Ekonomi_Orang_Tua
Correlation Coefficient 1,000 -,096
Sig. (2-tailed) . ,096
N 300 300
Kejujuran_Belajar_Siswa Correlation Coefficient -,096 1,000
Sig. (2-tailed) ,096 .
N 300 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR r TABEL
Tabel r Product Moment
Pada Sig.0,05 (Two Tail)
N R N r N r N r N R N r
1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138
2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137
3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137
4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137
5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136
6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136
7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136
8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135
9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135
11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134
12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134
13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134
14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134
15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133
16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133
17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133
18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132
19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132
20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132
21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131
22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131
24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131
25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13
26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13
27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13
28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129
29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129
30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129
31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129
32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128
33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128
34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128
35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127
36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127
37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127
38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127
39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126
40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR
Responden butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12 butir 13 skor
1 2 3 3 2 3 4 2 3 4 1 4 4 1 36
2 2 2 2 1 3 2 2 2 4 2 3 3 3 31
3 2 2 3 1 3 1 3 3 2 4 3 2 1 30
4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 37
5 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 29
6 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 33
7 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 1 38
8 4 3 4 4 2 3 2 2 4 2 3 3 3 39
9 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 37
10 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 4 3 3 30
11 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 34
12 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 4 3 27
13 2 2 1 3 2 3 1 1 3 2 3 4 2 29
14 2 2 3 1 3 2 3 4 2 2 3 3 1 31
15 2 3 1 4 2 4 2 3 4 2 3 3 3 36
16 2 4 2 3 3 4 1 3 4 2 4 4 2 38
17 2 3 2 4 2 4 1 3 4 2 3 3 2 35
18 2 2 1 2 3 4 1 3 4 4 3 3 1 33
19 2 3 2 4 4 2 3 4 2 3 3 2 3 37
20 3 4 2 4 3 4 2 3 3 2 1 4 3 38
21 2 3 1 4 2 4 2 3 4 2 3 3 3 36
22 2 2 2 3 3 2 1 3 2 4 3 2 3 32
23 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 3 30
24 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 32
25 1 3 2 3 2 1 2 2 3 3 1 4 2 29
26 2 2 2 4 4 4 1 4 2 4 3 4 2 38
27 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 32
28 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 30
29 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 1 4 3 32
30 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 34
32 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 34
33 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 3 2 31
34 2 3 1 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 33
35 3 3 1 4 2 3 1 3 3 1 2 4 1 31
36 2 3 1 2 2 2 2 2 4 2 3 4 3 32
37 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 33
38 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 29
39 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 4 4 1 29
40 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 35
41 2 2 1 4 3 2 1 2 2 2 1 4 3 29
42 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 38
43 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 41
44 1 1 3 3 3 2 2 3 4 1 2 4 2 31
45 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 38
46 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 35
47 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 29
48 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38
49 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 37
50 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 30
51 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 37
52 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 31
53 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 35
54 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 4 2 32
55 2 1 1 3 3 2 1 2 2 1 2 4 3 27
56 2 4 3 4 1 4 1 3 3 3 3 4 2 37
57 2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 3 4 3 27
58 2 1 3 2 2 2 1 4 2 3 2 2 3 29
59 2 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 3 3 28
60 3 3 2 2 4 2 2 3 1 2 3 2 2 31
61 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 31
62 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 4 4 1 30
63 2 2 2 3 2 1 1 2 4 2 2 2 2 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 2 3 1 3 3 4 1 3 4 2 2 2 2 32
65 3 2 2 4 2 2 4 2 2 2 3 4 3 35
66 2 3 1 3 2 2 1 2 2 1 3 4 3 29
67 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 32
68 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 32
69 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 1 4 2 29
70 4 3 1 4 2 3 1 4 3 2 1 4 1 33
71 2 2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 2 3 27
72 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 32
73 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 30
74 1 2 1 3 4 2 3 3 3 3 1 2 3 31
75 2 4 1 4 2 3 2 3 3 1 2 4 2 33
76 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 32
77 3 2 2 4 2 2 1 3 2 2 3 3 3 32
78 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 32
79 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 31
80 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 27
81 2 2 2 3 2 4 1 3 3 1 3 4 3 33
82 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 32
83 4 2 1 4 3 2 1 2 4 1 4 2 3 33
84 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 37
85 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4 3 32
86 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 30
87 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 1 3 2 29
88 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 2 30
89 3 3 1 4 2 2 2 3 3 3 2 4 1 33
90 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 34
91 2 3 1 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 35
92 2 2 1 3 2 4 2 3 4 2 3 4 2 34
93 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 34
94 2 2 2 4 3 2 2 3 2 2 1 4 3 32
95 3 2 3 4 2 2 2 4 2 4 2 4 1 35
96 1 2 3 4 3 2 2 3 2 1 3 4 2 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 1 2 2 4 3 2 2 3 3 1 3 3 3 32
98 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 3 4 3 32
99 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 4 2 33
100 4 2 1 4 3 3 1 3 3 2 3 4 3 36
101 2 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 3 39
102 1 1 2 2 2 1 1 3 3 1 3 1 1 22
103 1 1 3 4 4 4 1 4 2 1 3 1 1 30
104 3 3 1 4 4 3 1 3 1 1 2 4 3 33
105 3 2 1 4 3 4 1 2 4 2 1 4 2 33
106 2 3 1 4 2 2 2 4 3 1 2 4 1 31
107 3 3 1 4 2 3 2 3 4 4 3 4 2 38
108 2 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 2 2 28
109 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 1 2 1 22
110 2 3 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 38
111 4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 43
112 2 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 38
113 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
114 1 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 4 2 26
115 1 3 1 4 1 3 2 2 2 3 2 4 2 30
116 2 2 1 4 1 2 1 2 2 2 2 4 1 26
117 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 44
118 3 4 2 4 2 3 1 3 3 2 2 3 2 34
119 3 3 1 4 4 4 2 1 4 2 4 4 2 38
120 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 39
121 3 2 1 4 2 4 1 3 3 1 3 4 3 34
122 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 41
123 3 3 1 4 2 4 1 3 3 4 3 4 3 38
124 3 2 1 3 3 2 2 1 2 4 1 4 2 30
125 4 1 1 4 2 2 1 3 2 4 2 4 3 33
126 4 2 1 4 1 2 1 3 3 4 4 4 1 34
127 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 2 2 33
128 1 2 3 4 1 3 1 2 3 1 2 4 1 28
129 3 2 1 2 1 2 1 2 3 1 4 4 1 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 2 2 1 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 33
131 2 1 1 2 2 4 3 3 3 3 1 4 3 32
132 2 4 1 4 1 2 1 3 3 3 3 4 1 32
133 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 31
134 2 2 2 2 2 4 2 4 4 4 1 4 4 37
135 2 4 3 4 1 4 2 1 2 2 3 2 1 31
136 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 31
137 2 3 1 2 1 3 2 2 3 1 3 4 2 29
138 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2 1 4 2 32
139 2 1 2 4 3 3 1 2 3 1 1 3 1 27
140 2 3 3 4 3 4 1 3 3 1 3 3 1 34
141 2 2 3 3 3 3 2 4 4 1 3 2 2 34
142 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 4 2 33
143 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 4 4 44
144 2 3 3 4 4 2 3 3 4 1 2 4 1 36
145 2 3 4 4 4 2 4 3 4 1 2 4 1 38
146 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 4 1 39
147 2 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 4 2 35
148 2 2 2 4 3 2 1 3 3 2 2 3 2 31
149 2 2 2 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 35
150 2 2 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 2 36
151 2 3 1 4 3 2 3 3 2 3 2 4 2 34
152 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 30
153 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 33
154 2 3 1 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 34
155 2 3 1 4 3 2 3 2 3 1 1 2 3 30
156 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 37
157 2 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 36
158 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 1 4 2 32
159 2 3 1 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 30
160 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 38
161 3 2 1 2 1 2 4 3 3 2 1 3 2 29
162 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163 3 2 1 2 3 3 3 3 3 1 2 4 1 31
164 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 2 40
165 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 4 3 34
166 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 31
167 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 33
168 3 3 2 4 3 4 2 1 4 3 1 4 2 36
169 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 34
170 4 2 1 3 1 4 1 1 4 1 1 4 1 28
171 2 3 2 4 3 3 1 3 4 2 1 4 3 35
172 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 19
173 2 1 3 2 2 4 1 3 4 3 4 3 3 35
174 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 4 3 3 31
175 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 34
176 3 2 1 4 1 3 2 2 3 2 3 4 1 31
177 2 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 4 2 36
178 3 3 1 4 3 3 2 2 2 2 3 4 2 34
179 3 3 1 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 39
180 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 34
181 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 33
182 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 37
183 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 36
184 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 1 4 2 33
185 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 1 4 2 33
186 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 32
187 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 29
188 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 3 2 30
189 4 4 1 4 1 1 1 1 4 1 4 4 1 31
190 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 29
191 3 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 3 2 37
192 3 4 1 4 2 4 2 3 2 2 3 4 3 37
193 4 3 1 2 3 3 2 2 3 2 1 4 3 33
194 3 3 3 2 3 4 1 4 3 2 1 4 2 35
195 4 2 3 4 3 3 3 1 4 3 2 2 3 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196 4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 30
197 2 2 1 4 3 3 2 2 2 3 4 2 2 32
198 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 44
199 4 4 3 1 1 4 2 2 2 1 1 4 4 33
200 3 3 1 3 2 3 2 1 3 1 1 3 2 28
201 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 28
202 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 4 3 31
203 4 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 4 4 33
204 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 4 3 36
205 3 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 30
206 2 3 1 4 2 3 1 2 2 3 4 4 2 33
207 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 29
208 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 29
209 3 2 2 4 2 2 1 2 4 1 2 4 2 31
210 2 3 1 2 2 1 1 3 3 1 3 4 2 28
211 1 2 3 2 3 2 1 3 4 1 2 4 1 29
212 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 42
213 3 4 3 2 2 2 1 3 2 1 3 4 1 31
214 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
215 1 2 2 2 3 2 1 3 4 1 3 4 1 29
216 2 3 1 4 3 2 1 3 4 3 2 4 2 34
217 2 3 1 4 3 4 1 4 4 3 2 4 3 38
218 2 1 1 4 2 3 2 1 2 2 1 2 2 25
219 4 2 3 4 1 4 2 4 4 3 4 4 2 41
220 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 4 3 33
221 2 4 1 4 2 3 1 2 4 1 2 3 2 31
222 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 35
223 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 22
224 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 31
225 1 1 3 2 1 3 2 3 2 3 1 2 1 25
226 2 2 2 4 1 3 2 3 2 4 2 2 2 31
227 3 2 1 4 4 2 2 1 2 1 2 4 1 29
228 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 4 2 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 35
230 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 36
231 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 2 2 37
232 3 2 2 4 1 3 1 2 4 2 1 3 2 30
233 2 2 2 4 2 4 3 3 2 1 2 3 2 32
234 2 2 2 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 35
235 3 2 1 4 3 3 1 3 4 2 2 4 3 35
236 1 2 1 4 2 3 1 3 4 2 2 3 2 30
237 1 2 1 4 2 3 1 3 4 2 2 3 2 30
238 1 2 2 4 3 3 1 3 4 1 3 3 2 32
239 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 36
240 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 31
241 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 36
242 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 29
243 3 2 1 4 2 2 1 2 2 2 3 4 3 31
244 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 33
245 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 33
246 2 2 1 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 37
247 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 32
248 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 38
249 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 24
250 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 31
251 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 43
252 2 2 2 3 1 2 1 3 2 1 1 3 1 24
253 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 2 36
254 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 32
255 1 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 34
256 3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 34
257 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 4 4 39
258 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 1 3 2 37
259 4 4 1 4 3 2 2 3 2 2 1 4 1 33
260 3 3 2 2 3 2 4 3 3 4 2 2 3 36
261 4 1 1 4 1 4 1 3 2 1 4 4 1 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262 3 3 3 3 1 2 3 2 4 2 2 4 4 36
263 3 2 1 4 1 4 2 3 3 1 3 2 1 30
264 4 4 1 4 2 3 2 3 4 2 2 4 3 38
265 4 3 1 4 2 3 1 2 3 1 2 4 2 32
266 4 3 3 4 1 2 1 3 4 3 4 4 2 38
267 2 2 1 4 3 3 2 1 4 3 3 3 1 32
268 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 3 4 2 36
269 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 4 1 27
270 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 4 1 32
271 2 3 3 3 3 3 3 1 4 2 2 3 3 35
272 2 3 1 1 1 2 1 3 2 1 1 4 1 23
273 3 3 1 4 2 3 1 3 3 1 3 4 3 34
274 3 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 4 3 40
275 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 37
276 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 4 2 3 33
277 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 34
278 2 2 1 4 1 2 3 2 3 2 1 2 3 28
279 1 1 3 2 1 3 2 3 2 3 1 2 1 25
280 2 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 4 2 34
281 2 2 2 1 4 2 3 3 2 4 2 4 3 34
282 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
283 2 3 3 3 3 2 1 3 4 2 4 4 3 37
284 2 2 2 3 3 4 3 4 4 1 3 4 3 38
285 2 2 1 4 1 1 1 3 1 3 1 2 2 24
286 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 40
287 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 40
288 3 3 1 4 3 3 2 2 2 1 3 4 3 34
289 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 34
290 4 4 1 4 2 2 2 1 4 2 3 2 3 34
291 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 36
292 3 2 1 1 2 2 2 4 3 4 2 1 2 29
293 2 2 2 2 1 2 1 4 4 2 1 4 1 28
294 3 3 1 4 1 2 3 1 3 3 1 3 1 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295 3 2 1 2 3 3 2 3 4 2 4 4 2 35
296 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 4 1 22
297 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 36
298 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 4 2 36
299 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 3 3 1 27
300 3 3 2 3 1 4 2 1 3 2 2 4 2 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12 Skor
1 1 3 4 4 2 1 4 2 4 3 4 4 36
2 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 39
3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 4 29
4 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 35
5 2 3 4 4 2 1 2 2 4 3 2 4 33
6 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 28
7 1 4 3 4 2 2 4 2 4 1 3 4 34
8 1 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 40
9 2 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 40
10 2 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 3 36
11 2 3 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 39
12 2 3 4 4 2 1 4 2 4 3 2 4 35
13 2 3 2 3 3 1 3 2 4 1 3 4 31
14 2 2 2 3 2 2 4 2 1 4 2 4 30
15 2 3 4 4 3 2 4 2 4 1 2 4 35
16 1 4 4 4 2 1 4 2 2 3 4 4 35
17 3 4 4 4 2 1 3 3 4 3 3 4 38
18 2 4 4 4 2 1 2 4 4 3 3 4 37
19 2 2 3 3 4 1 2 2 3 3 2 4 31
20 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 43
21 2 3 4 4 3 2 4 2 4 1 3 4 36
22 2 3 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 37
23 2 3 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 37
24 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 34
25 1 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 33
26 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 40
27 2 4 4 4 3 1 4 2 4 3 3 4 38
VARIABEL KEJUJURAN BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 4 29
29 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 43
30 1 2 4 4 2 1 3 4 2 1 4 4 32
31 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 32
32 2 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 34
33 2 4 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 33
34 1 3 4 4 2 2 4 2 4 2 3 3 34
35 3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 38
36 1 3 4 4 2 1 4 2 4 1 2 2 30
37 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 36
38 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 4 33
39 1 2 3 2 2 1 2 2 4 1 3 4 27
40 2 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 40
41 2 2 3 3 2 1 3 3 4 1 3 4 31
42 2 3 4 4 2 2 3 3 4 2 4 4 37
43 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 42
44 2 3 4 3 2 1 3 2 1 3 3 4 31
45 2 3 4 4 2 2 3 4 4 1 4 4 37
46 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 38
47 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 4 34
48 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 41
49 3 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 40
50 2 2 2 4 3 1 4 4 4 2 4 4 36
51 2 3 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 38
52 2 2 2 4 3 1 4 3 4 2 4 4 35
53 2 3 4 3 3 2 1 3 4 2 3 4 34
54 1 2 4 3 2 1 2 1 3 2 2 4 27
55 2 3 2 3 2 1 4 2 4 2 4 4 33
56 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 39
57 1 2 3 4 2 1 4 2 4 1 2 2 28
58 3 2 2 2 2 1 3 2 4 1 2 4 28
59 2 2 4 3 3 1 4 2 4 3 2 4 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 2 2 1 2 2 1 3 2 4 2 2 4 27
61 2 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 4 35
62 1 2 3 3 2 1 3 2 4 1 3 4 29
63 1 3 3 4 3 2 2 2 4 1 3 4 32
64 3 3 3 4 4 2 2 2 4 1 3 4 35
65 2 3 4 4 2 2 4 2 4 2 3 4 36
66 1 4 3 4 2 1 4 2 4 1 3 3 32
67 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 36
68 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 34
69 2 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 4 33
70 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 4 38
71 2 2 4 3 3 1 4 2 4 3 2 4 34
72 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 33
73 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 31
74 2 3 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 38
75 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 42
76 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 4 32
77 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 36
78 2 2 4 4 2 1 4 4 4 3 2 4 36
79 2 3 4 4 2 1 3 3 4 1 3 4 34
80 2 3 4 4 2 1 3 4 4 1 3 4 35
81 1 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 4 30
82 2 2 3 1 2 2 2 3 4 3 2 4 30
83 2 2 1 3 4 1 4 2 4 3 4 4 34
84 1 2 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 35
85 3 2 2 3 2 2 3 4 4 3 2 4 34
86 1 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 40
87 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 4 33
88 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 30
89 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 41
90 2 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 38
91 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92 2 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 40
93 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 41
94 2 3 4 3 2 1 4 3 2 3 2 4 33
95 2 3 1 4 4 1 4 4 4 3 4 4 38
96 2 2 1 3 3 2 4 4 4 2 4 4 35
97 2 2 1 3 3 2 3 3 4 2 4 4 33
98 1 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 31
99 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 43
100 2 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 37
101 1 2 4 4 2 1 4 3 4 3 2 4 34
102 2 1 2 4 3 1 3 4 4 1 3 4 32
103 2 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 40
104 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 42
105 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4 39
106 2 3 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 40
107 3 2 3 4 3 1 4 3 4 3 3 4 37
108 2 3 4 4 2 3 4 4 4 1 2 4 37
109 2 2 3 2 2 1 4 2 4 3 2 4 31
110 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 4 39
111 1 2 3 3 4 1 1 4 4 1 3 4 31
112 2 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 37
113 2 3 3 4 3 1 3 3 4 3 4 4 37
114 1 2 4 3 1 1 4 2 4 1 3 4 30
115 1 2 3 4 1 1 4 2 4 1 3 4 30
116 1 2 2 3 1 1 2 3 4 1 2 4 26
117 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 41
118 2 4 4 3 3 1 4 4 4 2 4 4 39
119 1 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 39
120 2 3 4 4 1 1 4 4 4 2 3 4 36
121 4 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 41
122 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 43
123 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124 2 4 3 4 2 1 3 2 4 1 3 4 33
125 2 4 2 4 2 2 4 4 1 3 4 4 36
126 2 4 4 4 2 2 4 2 4 1 4 4 37
127 1 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 4 29
128 1 2 1 4 3 1 2 3 4 1 3 4 29
129 1 2 1 4 3 1 3 3 4 2 3 4 31
130 1 3 3 3 2 1 4 4 4 2 4 4 35
131 2 2 4 4 2 1 4 2 4 2 2 4 33
132 2 2 4 3 3 1 4 4 4 1 3 4 35
133 2 2 3 4 2 1 2 2 4 2 3 4 31
134 2 1 4 4 2 1 2 3 4 2 4 4 33
135 2 1 4 4 2 1 2 1 1 4 2 4 28
136 2 1 4 4 2 1 2 3 4 2 3 4 32
137 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 2 4 35
138 2 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 40
139 3 3 4 3 3 2 3 2 4 2 3 4 36
140 3 3 4 4 3 2 4 3 4 1 3 4 38
141 2 4 4 3 2 2 4 2 4 3 3 4 37
142 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 36
143 1 4 4 4 4 1 3 4 4 2 3 4 38
144 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 38
145 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 38
146 1 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 40
147 4 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 4 30
148 2 3 2 2 1 1 3 3 2 3 3 3 28
149 1 3 4 4 2 1 3 3 4 3 3 4 35
150 2 4 4 3 2 1 3 2 4 3 3 4 35
151 1 2 4 4 3 3 2 1 4 3 3 4 34
152 1 3 4 2 2 1 4 3 4 2 3 4 33
153 3 2 2 3 2 1 3 1 4 3 3 4 31
154 3 3 4 4 2 1 4 1 4 1 3 3 33
155 4 3 4 4 2 2 4 1 4 1 2 3 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 40
157 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 34
158 3 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 40
159 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 38
160 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 35
161 1 4 3 2 1 1 1 1 3 1 3 4 25
162 1 2 2 4 3 1 4 1 1 3 4 4 30
163 2 3 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4 35
164 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 42
165 2 2 4 4 4 2 1 2 4 1 4 4 34
166 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 27
167 2 3 2 2 2 1 2 3 4 2 2 4 29
168 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 4 37
169 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 4 37
170 4 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 4 37
171 2 2 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 38
172 1 2 1 1 1 1 3 4 1 2 2 4 23
173 2 2 4 4 2 1 4 3 4 2 3 4 35
174 2 2 4 4 2 1 4 3 4 2 3 4 35
175 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 42
176 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 4 30
177 1 3 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 37
178 2 3 2 3 2 2 4 3 2 1 4 4 32
179 2 3 4 4 3 1 4 4 1 3 4 4 37
180 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 41
181 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 28
182 1 2 4 4 2 1 3 2 4 3 3 4 33
183 1 2 4 4 2 1 4 2 4 3 3 4 34
184 4 3 2 2 2 1 4 2 4 2 4 4 34
185 4 3 2 2 2 1 4 2 4 2 4 4 34
186 4 3 3 3 2 1 3 2 4 3 2 4 34
187 2 2 3 4 2 1 4 3 4 3 3 4 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188 2 2 3 4 2 1 3 2 4 3 3 4 33
189 1 4 4 1 2 1 4 1 1 3 2 4 28
190 1 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 4 28
191 2 3 4 4 2 1 4 4 1 4 4 4 37
192 2 3 3 4 2 1 4 4 4 3 4 4 38
193 3 3 4 4 3 2 3 3 4 1 3 4 37
194 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 4 35
195 2 4 4 4 2 1 4 3 4 2 4 4 38
196 1 4 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 34
197 2 3 4 4 3 1 4 4 4 2 3 4 38
198 1 4 2 4 2 1 4 2 4 1 4 4 33
199 4 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 4 41
200 3 3 3 4 3 2 3 3 1 2 3 4 34
201 2 3 3 2 2 2 4 4 4 1 3 4 34
202 2 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 35
203 2 3 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 36
204 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 39
205 2 3 2 3 2 2 4 4 3 2 3 4 34
206 1 2 3 4 2 1 3 4 4 2 4 4 34
207 2 3 3 2 2 2 4 4 4 1 3 4 34
208 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 32
209 2 2 4 3 4 1 2 2 4 2 4 4 34
210 1 3 4 4 3 1 3 4 4 3 4 4 38
211 1 2 3 4 2 1 2 4 4 1 4 4 32
212 1 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 40
213 1 3 4 3 2 1 2 3 4 2 2 4 31
214 2 3 3 4 2 1 3 3 4 3 2 4 34
215 1 2 4 4 2 1 2 2 4 1 4 4 31
216 1 2 3 4 3 1 2 4 4 1 3 4 32
217 1 2 4 4 3 1 4 4 4 1 3 4 35
218 2 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 33
219 2 2 4 4 2 1 2 4 4 3 4 4 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220 3 4 3 4 3 3 3 2 4 1 2 4 36
221 3 4 4 4 2 1 4 4 4 2 4 4 40
222 2 3 3 4 2 1 2 4 4 3 3 4 35
223 1 3 2 2 2 1 2 1 4 2 2 4 26
224 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 3 4 34
225 1 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 4 27
226 2 3 2 3 2 2 3 3 4 1 3 4 32
227 2 3 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 38
228 3 3 4 4 3 1 3 4 4 1 4 4 38
229 2 3 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 40
230 2 3 4 4 3 2 2 4 1 4 3 4 36
231 3 3 4 4 3 2 3 4 4 1 4 4 39
232 2 4 4 4 2 1 4 2 1 2 2 4 32
233 2 3 3 4 4 1 4 4 4 2 3 4 38
234 3 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 41
235 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 44
236 1 1 3 2 2 1 4 4 4 3 2 4 31
237 1 3 3 4 3 1 1 3 4 1 3 4 31
238 1 1 3 3 3 1 4 3 4 3 2 4 32
239 1 3 3 4 3 1 4 4 4 3 4 4 38
240 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 4 33
241 2 3 3 4 3 1 4 4 4 2 4 4 38
242 2 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 4 35
243 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 39
244 3 2 2 3 2 1 2 4 4 4 3 4 34
245 2 2 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 37
246 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 40
247 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 33
248 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 43
249 1 2 3 4 2 1 3 2 4 3 2 4 31
250 2 3 3 3 3 1 4 2 4 2 3 4 34
251 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252 2 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 3 27
253 2 3 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 39
254 2 2 4 4 2 1 2 2 4 3 3 4 33
255 1 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 4 30
256 2 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 41
257 1 4 1 4 3 1 3 2 4 3 3 4 33
258 3 4 1 4 1 4 1 4 2 2 4 4 34
259 4 4 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 36
260 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 31
261 4 4 4 4 4 2 2 4 1 1 4 1 35
262 3 2 3 3 4 1 3 2 4 2 3 3 33
263 3 3 3 2 2 3 4 2 1 3 4 3 33
264 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 42
265 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 40
266 4 3 2 4 3 4 2 4 3 2 4 2 37
267 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 44
268 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 44
269 2 3 3 4 2 1 3 2 4 1 4 1 30
270 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 33
271 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 33
272 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 46
273 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47
274 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 43
275 1 3 1 3 3 1 4 3 3 1 3 3 29
276 1 4 2 4 2 2 4 3 2 2 4 4 34
277 1 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 38
278 2 3 1 4 4 2 2 2 4 3 3 4 34
279 1 2 2 4 3 1 2 1 3 3 2 4 28
280 1 2 3 4 2 1 2 1 1 2 2 4 25
281 2 3 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 32
282 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
283 2 3 4 4 4 2 4 4 3 1 3 2 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284 3 4 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 40
285 2 4 4 4 4 1 4 1 4 2 4 4 38
286 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 44
287 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 4 4 42
288 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 46
289 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 38
290 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 31
291 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 42
292 3 3 2 4 3 2 2 3 4 1 2 1 30
293 2 4 3 4 3 1 3 3 2 2 3 4 34
294 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 38
295 1 2 3 4 2 1 2 4 4 1 4 4 32
296 2 3 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 38
297 3 3 4 4 2 3 4 3 1 2 4 4 37
298 2 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 38
299 3 2 2 4 2 2 4 3 3 1 3 3 32
300 2 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 4 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN DARI MASING-MASING RESPONDEN
DI SMA NEGERI 1 MAUMERE
VARIABEL KONDISI EKONOMI ORANG TUA
Responden Butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 6 butir 7 Skor
1 4 2 4 3 2 2 1 18
2 3 2 1 3 2 3 4 18
3 4 2 1 3 2 4 4 20
4 4 2 1 3 2 2 2 16
5 4 2 3 3 2 3 4 21
6 4 2 3 3 2 3 1 18
7 4 2 3 4 4 3 2 22
8 4 2 3 3 2 2 1 17
9 1 2 3 3 2 3 1 15
10 4 2 1 3 2 3 1 16
11 4 2 3 3 2 3 1 18
12 4 2 3 3 2 3 1 18
13 4 2 3 3 2 3 1 18
14 4 2 3 4 2 4 2 21
15 4 2 4 4 2 3 3 22
16 4 2 1 3 2 1 1 14
17 4 2 1 3 2 3 1 16
18 4 2 3 3 2 3 1 18
19 4 2 1 3 2 4 4 20
20 4 2 1 3 2 3 1 16
21 4 2 3 3 2 2 1 17
22 4 2 3 4 2 3 1 19
23 4 2 3 3 2 3 2 19
24 4 2 3 4 2 3 1 19
25 4 2 3 3 2 3 2 19
26 4 2 4 3 2 3 1 19
27 4 2 1 3 2 3 1 16
28 4 2 3 4 2 3 2 20
29 1 2 3 3 2 3 2 16
30 4 2 3 4 4 4 2 23
31 4 3 3 3 2 3 4 22
32 4 2 3 4 3 3 2 21
33 4 2 3 3 2 1 1 16
34 4 2 1 3 2 3 1 16
35 4 2 3 3 2 3 1 18
36 4 2 3 4 2 3 2 20
37 4 3 3 3 2 2 1 18
38 4 2 3 4 2 3 2 20
39 4 2 4 4 2 3 2 21
40 4 3 3 4 2 2 1 19
41 4 2 3 4 2 3 1 19
42 4 2 3 3 2 2 1 17
43 4 2 1 4 2 3 1 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 1 2 3 4 2 3 1 16
45 4 2 3 3 2 3 1 18
46 4 2 3 3 2 3 1 18
47 1 2 3 4 4 3 2 19
48 2 2 3 4 2 3 3 19
49 4 2 3 3 2 3 1 18
50 4 2 3 3 2 3 1 18
51 4 2 3 4 2 3 3 21
52 4 2 3 3 2 2 1 17
53 4 3 4 4 4 3 2 24
54 4 2 3 4 3 3 2 21
55 1 2 3 4 2 3 1 16
56 4 2 1 4 2 3 1 17
57 4 2 3 3 2 3 2 19
58 1 2 3 4 4 3 2 19
59 4 2 1 3 2 3 1 16
60 4 2 3 4 2 3 2 20
61 4 3 3 4 2 2 1 19
62 4 2 3 4 2 3 1 19
63 4 2 3 4 2 3 1 19
64 4 2 3 3 2 1 1 16
65 4 2 3 4 2 3 2 20
66 4 2 1 3 2 3 1 16
67 4 3 3 3 2 2 1 18
68 4 3 3 3 2 3 4 22
69 4 2 3 3 2 3 1 18
70 4 2 3 3 2 3 1 18
71 4 2 3 3 2 3 2 19
72 4 2 3 4 2 3 1 19
73 4 2 3 4 2 3 2 20
74 4 2 3 3 2 3 1 18
75 4 2 1 4 2 3 2 18
76 4 2 1 1 2 3 3 16
77 4 2 1 1 2 3 1 14
78 4 2 1 1 2 3 1 14
79 4 2 1 3 2 2 2 16
80 4 2 1 3 2 2 1 15
81 4 2 1 3 2 4 1 17
82 1 2 1 3 2 2 1 12
83 4 2 3 4 2 3 1 19
84 4 2 3 3 2 2 1 17
85 3 2 1 3 2 3 1 15
86 4 2 3 1 2 3 4 19
87 4 2 3 3 2 3 1 18
88 1 2 3 3 2 3 4 18
89 4 2 3 3 2 3 1 18
90 4 2 3 3 2 2 1 17
91 4 2 3 3 2 2 2 18
92 4 2 1 3 2 2 1 15
93 4 2 1 3 2 3 1 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 4 2 3 3 2 3 1 18
95 4 2 1 1 2 3 1 14
96 4 2 3 3 2 2 2 18
97 4 2 3 3 2 2 2 18
98 3 2 3 3 2 4 1 18
99 4 2 3 3 2 3 1 18
100 4 2 4 4 2 3 3 22
101 4 2 1 3 2 2 1 15
102 1 2 1 3 1 2 1 11
103 4 2 1 1 1 3 1 13
104 4 2 3 1 2 3 4 19
105 3 2 1 3 2 3 1 15
106 4 2 1 1 2 2 1 13
107 4 2 3 3 2 1 1 16
108 4 2 4 4 4 1 2 21
109 4 2 3 3 2 3 1 18
110 4 2 3 4 2 3 2 20
111 4 2 1 1 2 3 1 14
112 4 2 1 1 2 3 1 14
113 4 2 3 4 2 2 3 20
114 4 2 3 4 2 3 1 19
115 4 2 3 4 2 3 1 19
116 1 2 3 4 2 3 2 17
117 4 4 4 4 4 2 4 26
118 4 2 3 4 4 2 2 21
119 4 2 4 1 2 3 1 17
120 2 2 3 4 2 3 2 18
121 4 2 3 4 2 1 3 19
122 4 2 4 4 4 3 3 24
123 4 3 4 4 3 3 3 24
124 4 2 3 4 2 2 1 18
125 4 2 3 4 2 2 1 18
126 4 2 1 3 2 3 1 16
127 4 2 4 4 2 3 1 20
128 4 2 3 3 2 2 1 17
129 4 2 3 3 2 3 2 19
130 4 2 3 4 2 2 2 19
131 4 2 1 3 2 3 4 19
132 4 2 3 3 2 1 1 16
133 3 2 1 3 2 3 1 15
134 3 2 3 4 2 3 1 18
135 4 2 3 3 2 4 2 20
136 4 2 1 3 2 3 1 16
137 4 2 3 4 2 3 2 20
138 4 2 3 3 2 2 2 18
139 4 2 3 4 2 2 2 19
140 4 2 3 4 2 2 1 18
141 4 2 1 4 2 1 1 15
142 4 2 1 1 2 1 1 12
143 4 2 3 4 2 3 2 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144 4 2 3 4 2 3 2 20
145 4 2 3 3 2 3 1 18
146 2 2 1 3 2 2 1 13
147 4 2 3 3 2 3 1 18
148 4 2 3 3 2 3 1 18
149 4 2 1 3 2 2 1 15
150 4 2 3 3 2 2 1 17
151 4 2 3 3 2 2 1 17
152 4 2 3 3 2 3 1 18
153 4 2 1 4 2 4 1 18
154 4 2 1 4 2 1 1 15
155 4 2 3 4 3 3 1 20
156 4 2 1 3 2 2 1 15
157 4 2 1 3 2 1 4 17
158 4 2 3 4 2 3 1 19
159 4 2 3 3 2 3 1 18
160 3 2 3 4 2 2 2 18
161 4 2 3 3 2 3 1 18
162 4 2 1 4 2 3 3 19
163 4 3 3 4 2 3 1 20
164 4 3 3 3 3 2 2 20
165 4 2 1 3 2 2 1 15
166 4 2 1 3 2 3 1 16
167 4 2 4 3 2 3 2 20
168 2 2 3 3 2 2 2 16
169 4 2 4 3 2 2 2 19
170 2 2 1 1 2 2 4 14
171 4 2 4 3 2 2 4 21
172 4 2 3 3 2 2 4 20
173 4 2 1 3 2 3 1 16
174 4 2 3 3 2 2 1 17
175 4 2 1 3 2 4 1 17
176 1 2 1 2 2 3 1 12
177 4 2 1 4 2 3 1 17
178 4 4 4 4 2 2 2 22
179 4 2 3 4 4 3 2 22
180 4 2 1 3 2 2 3 17
181 4 2 1 3 2 3 1 16
182 4 2 3 3 2 3 1 18
183 4 2 3 3 2 3 1 18
184 4 2 3 3 2 3 1 18
185 4 2 3 3 2 3 1 18
186 4 2 3 3 2 2 1 17
187 4 2 3 3 2 3 2 19
188 4 2 3 3 2 3 1 18
189 4 2 4 4 2 3 2 21
190 4 2 1 1 2 3 1 14
191 3 2 1 1 2 2 1 12
192 3 2 1 1 2 3 1 13
193 4 2 4 3 2 3 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194 1 2 1 3 2 3 1 13
195 4 2 3 3 2 3 1 18
196 4 2 3 4 2 3 3 21
197 4 2 3 4 2 3 2 20
198 4 2 1 4 2 3 1 17
199 4 2 2 4 2 1 4 19
200 4 2 1 3 2 2 1 15
201 4 2 3 4 2 3 1 19
202 4 2 1 3 2 3 1 16
203 4 2 3 3 2 1 1 16
204 4 2 1 3 2 2 1 15
205 4 2 1 1 2 1 1 12
206 4 2 1 4 2 2 2 17
207 4 2 1 3 2 2 1 15
208 4 2 3 3 2 2 1 17
209 4 2 3 3 2 2 2 18
210 2 2 1 1 2 2 4 14
211 4 2 3 3 2 1 2 17
212 1 2 3 3 2 3 1 15
213 4 2 3 3 2 2 1 17
214 4 2 3 3 2 4 1 19
215 4 2 3 3 2 3 1 18
216 4 2 3 3 2 2 1 17
217 4 2 3 3 2 2 1 17
218 4 2 3 3 2 3 1 18
219 4 2 3 3 4 3 2 21
220 4 2 3 3 2 2 2 18
221 4 2 4 3 4 3 2 22
222 4 2 3 3 2 3 1 18
223 4 2 3 3 2 3 1 18
224 4 2 3 4 2 3 1 19
225 4 2 3 3 2 2 1 17
226 4 2 1 3 2 2 1 15
227 3 2 1 1 2 2 1 12
228 4 2 3 3 2 2 2 18
229 4 2 3 3 2 2 1 17
230 4 2 4 4 2 3 1 20
231 4 2 4 4 2 2 2 20
232 4 2 3 4 2 2 3 20
233 3 2 3 3 2 2 1 16
234 4 2 3 3 2 2 1 17
235 4 2 3 1 2 3 1 16
236 4 2 3 3 2 3 3 20
237 4 2 4 3 2 2 2 19
238 4 2 1 3 2 3 2 17
239 4 2 4 4 2 3 2 21
240 4 2 3 3 2 2 1 17
241 4 2 3 4 2 2 2 19
242 4 2 1 3 2 4 1 17
243 4 2 3 4 2 3 2 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244 4 2 3 4 2 2 1 18
245 2 2 3 4 2 2 1 16
246 4 2 3 4 2 3 1 19
247 4 2 3 4 2 3 2 20
248 4 2 3 1 2 3 1 16
249 4 2 3 4 2 2 1 18
250 4 2 3 3 2 2 1 17
251 2 2 3 1 2 4 1 15
252 4 2 3 4 2 3 1 19
253 4 2 3 4 2 1 2 18
254 2 2 3 4 2 2 1 16
255 4 2 1 3 2 3 1 16
256 4 2 3 3 2 1 2 17
257 4 2 3 3 2 2 1 17
258 4 2 1 2 2 3 4 18
259 2 2 1 3 2 2 1 13
260 4 3 1 1 2 4 1 16
261 4 3 3 3 2 2 1 18
262 4 2 3 3 2 3 4 21
263 4 2 3 3 2 2 1 17
264 4 2 1 2 2 2 1 14
265 4 3 3 4 2 2 1 19
266 4 3 2 1 4 3 1 18
267 4 2 1 3 2 3 1 16
268 4 2 3 3 2 2 1 17
269 4 2 1 3 2 3 2 17
270 4 2 3 4 2 2 2 19
271 4 2 3 3 2 1 1 16
272 4 2 1 3 2 2 1 15
273 4 2 3 4 2 3 4 22
274 4 2 3 3 3 3 2 20
275 4 2 4 3 2 3 1 19
276 4 2 3 3 2 3 1 18
277 4 2 3 3 2 3 1 18
278 4 2 3 3 2 3 2 19
279 4 2 3 3 2 3 2 19
280 4 2 3 4 3 3 2 21
281 4 2 1 3 2 2 1 15
282 4 4 4 4 4 3 4 27
283 4 2 1 3 2 4 1 17
284 4 2 1 3 2 2 4 18
285 4 2 3 3 2 4 1 19
286 4 2 1 3 2 2 1 15
287 1 2 1 3 2 2 1 12
288 4 2 3 3 2 3 2 19
289 1 2 4 3 2 1 1 14
290 4 2 3 3 4 2 4 22
291 4 2 3 3 2 2 2 18
292 1 2 1 1 4 4 1 14
293 4 2 3 2 2 3 1 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294 4 4 4 4 4 4 4 28
295 4 2 1 1 2 2 1 13
296 4 2 4 4 2 2 2 20
297 4 3 3 3 2 2 2 19
298 4 2 1 3 2 3 1 16
299 4 2 3 3 2 3 4 21
300 4 4 1 3 2 1 1 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI