HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH...

100
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN PROFESIONALITAS MENGAJAR GURU DI SDIT CAHAYA BANGSA MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Kependidikan Islam Oleh: DEWI ISTIANA (073311029) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH...

Page 1: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN PROFESIONALITAS MENGAJAR GURU DI SDIT

CAHAYA BANGSA MIJEN SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Kependidikan Islam

Oleh:

DEWI ISTIANA

(073311029)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dewi Istiana

NIM : 073311029

Jurusan : Kependidikan Islam

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 22 Desember 2011

Saya yang menyatakan,

Dewi Istiana

NIM. 073311029

Page 3: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

iii

Page 4: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 5 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN PROFESIONALITAS MENGAJAR GURU DI SDIT

CAHAYA BANGSA MIJEN SEMARANG

Nama : Dewi Istiana

NIM : 073311029

Jurusan : Kependidikan Islam

Program Studi : Kependidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Fatkurroji, M.Pd

NIP: 19771130 200701 1 032

Page 5: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 5 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN PROFESIONALITAS MENGAJAR GURU DI SDIT

CAHAYA BANGSA MIJEN SEMARANG

Nama : Dewi Istiana

NIM : 073311029

Jurusan : Kependidikan Islam

Program Studi : Kependidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing II

Drs. Wahyudi, M.Pd

Page 6: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

vi

ABSTRAK

Judul : Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan

Profesionalitas Mengajar Guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen

Semarang

Penulis : Dewi Istiana

Nim : 073311029

Skripsi ini membahas hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesional mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. Kajiannnya

dilatar belakangi oleh begitu pentingnya keberadaan guru dan kepala sekolah

dalam proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dan

bagaimana cara kepala sekolah dalam berinteraksi dengan bawahan sangat

mempengaruhi akan berhasil atau tidaknya sekolah yang dipimpinnya, serta turut

mempengaruhi profesionalitas mengajar guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Ada atau tidaknya hubungan

antara kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru, 2)

Seberapa besar hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru.

Penelitian ini menggunakan metode angket, observasi dan dokumentasi.

Subjek penelitian sebanyak 21 responden, menggunakan teknik populasi.

Pengumpulan instrumen untuk menjaring data x dan y.

Dapat penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik

data statistik. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis product

moment. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: Terdapat hubungan positif

antara kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di

SDIT Cahaya Bangsa Mijen, ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,468,

kemudian dikonsultasikan dengan harga rtabel pada taraf signifikan 5% = 0,433.

artinya rhitung lebih besar dari pada rtabel menunjukkan korelasi antara x dan y

signifikan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif kepemimpinan kepala

sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen

Semarang dengan tingkat kontribusi sebesar 21,9%.

Hasil penelitin ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan

bagi mahasiswa, seluruh lembaga pendidikan, guru dan kepala sekolah khususnya.

Page 7: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

vii

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyiroh:6)

Page 8: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

viii

PERSEMBAHAN

Seiring berjalannya waktu, telah jauh langkah yang kutempuh, rasa syukur yang

dalam tercurah kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan kebahagiaan

kepada hamba-Nya, telah banyak do’a, harapan, kasih sayang dan dorongan.

Yang mengenang dikalbu, dengan segenap rasa dan asa, kupersembahkan skripsi

ini yang tidak mungkin usai tanpa mereka yang telah mendorong penulis untuk

segera menyelesaikannya. Bagi penulis, mereka adalah “mentari” yang terus

memberi cahaya dan semangat dalam hidup, dan untuk itu, penulis mengucapkan

banyak terima kasih dan salam silaturahmi untuk mereka semua. Skripsi ini

penulis persembahkan untuk mereka...

1. Ayah dan Bundaku tercinta (Bp. Sodri & Ibu Partini), yang selalu

mengisi relung hati dan derai darahku dengan cinta dan kasih sayang,

yang telah mengajariku tentang arti kehidupan, mereka yang tak akan

pernah dapat tergantikan dengan apapun, atas segala pengorbanan harta,

jiwa dan dorongan semangatnya. Terimakasih atas doa dan pengorbanan

yang tak terhingga selama ini, semoga karya ini menjadi wujud baktiku

kepadanya.

2. Kakakku tersayang (Sulis), yang selama ini telah memberikan semangat

serta dukungan moril maupun real hingga akhir studiku.

3. Adikku tersayang (Lukman), dia adalah alasanku untuk dewasa

4. Mon Amour (Nizar Rizky), yang selalu memotivasi dan membuat penulis

terpacu untuk menyelesaikan naskah ini, dia yang telah mendewasakanku

untuk lebih bisa memaknai arti kehidupan, pengorbanan, kasih sayang

dan keikhlasan. Terimakasih telah mewarnai jalanku dalam proses

pembuatan skripsi ini.

5. Sahabat-sahabat KI-07, persahabatan yang kalian berikan telah

mengajariku arti kebersamaan dan pertolongan. Terimakasih untuk

semuanya. Semoga Allah senantiasa meneguhkan ukhuwah di antara kita.

6. Rekan seperjuangan fakultas tarbiyah angkatan 2007.

7. Almamaterku tercinta, IAIN Walisongo Semarang.

Page 9: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat,

karunia dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Profesionalitas Mengajar

Guru Di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang pada Program Sarjana 1 Jurusan

Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang.

Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad Saw, yang telah membawa umat dari alam kegelapan menuju alam

yang penuh dengan nur Islam.

Penulis yakin bahwa skripsi tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa

rahmat Allah Swt., serta bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung, baik secara material maupun spiritual. Oleh

karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Dr. Mustofa Rahman, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Kependidikan

Islam

3. Bapak Fatkurroji, M.Pd sebagai pembimbing I (Bidang Materi) dan Bapak

Drs. Wahyudi, M.Pd sebagai pembimbing II (Bidang Metodologi).

4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

5. Bapak Kepala sekolah dan Ibu Ari selaku waka sekolah bagian kepegawaian

di SDIT Cahaya Bangsa.

6. Semua pihak dan seluruh rekan seperjuangan KI 2007 dan teman-teman

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo angkatan 2007, atas segala bantuan yang

telah diberikan kepada penulis.

7. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang secara

tidak langsung turut membantu penyusunan skripsi ini.

Page 10: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

x

Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.

Semoga amal baiknya di terima dan di lipat gandakan oleh Allah SWT. Jauh dari

pada itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini kurang mendekati

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangsih dari pembaca

berupa kritik dan saran yang membangun guna bisa tercapainya penyusunan karya

lain di kemudian hari. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis dan pembaca. Amin

Semarang,22 Desember 2011

Penulis,

Dewi Istiana

Page 11: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. ii

PENGESAHAN ...................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ........................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................. vi

MOTTO .................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN .................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka ...................................................................... 6

B. Kerangka Teoritik ................................................................. 7

1. Profesionalitas Mengajar Guru ........................................ 7

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ...................................... 17

C. Rumusan Hipotesis ...............................................................

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................... 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 36

C. Populasi dan Sampel ........................................................... 36

D. Variabel dan Indikator Penelitian ......................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 38

F. Teknik Analisis Data ........................................................... 41

Page 12: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

xii

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SDIT Cahaya Bangsa .............................. 44

B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .......................................... 45

C. Deskriptif Data Hasil Penelitian ............................................ 48

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 60

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 62

B. Saran-Saran ......................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab

membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan.1 Rendahnya kualitas sumber

daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan

dan perkembangan ekonomi nasional Penataan sumber daya manusia perlu

diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang

berkualitas baik pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai

dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.2 Dikatakan lebih lanjut oleh

Mulyasa tentang pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas

perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan

yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan kebutuhan pembangunan.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan

kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh

dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga

kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.3

Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan

tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan

efisien.

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan

menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki

komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala

1Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hlm.293 2E, Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS

dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. hlm. 4. 3E, Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, hlm. 25.

Page 14: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

2

sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui

program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala

sekolah sebagai pemimpin tertinggi sangat berpengaruh dalam menentukan

kemajuan sekolah harus mempunyai kemampuan administrasi, memiliki komitmen

tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah yang baik harus

dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan

kemampuan tenaga kependidikan. harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan

kemampuan serta ketrampilan-ketrampilan untuk memimpin sebuah lembaga

pendidikan.4 Dalam Al- Qur’an surat As-Syu’ara ayat 215 Allah berfirman5:

ôÙÏ�÷z$#uρ y7 yn$uΖy_ Ç yϑÏ9 y7 yèt7̈?$# z ÏΒ š ÏΖÏΒ÷σßϑø9 $# ∩⊄⊇∈∪

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman”.

Sebagai pemimpin formal, kepala sekolah bertanggung jawab atas

tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan para bawahan ke arah

pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Tipe kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang mempunyai sifat

dan perilaku kepemimpinan yang baik sehingga mampu menciptakan iklim sekolah

yang baik dan memberikan kepuasan kerja yang tinggi bagi para guru atau

bawahannya. Kepala Sekolah dalam perannya sebagai seorang pemimpin harus

mampu mengarahkan orang lain untuk melakukan tug as-tugas yang diinginkannya

dan menciptakan profesionalitas para guru dalam bekerja.

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial

di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di

bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya

4 Nizar Rizky, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pendidikan, http://amore-

course.blogspot.com/2011/12/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html 5 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahnya,( Semarang: CV Al-Waah, 1995) hlm 377.

Page 15: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

3

sebagai tenaga professional.6 Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai peran

yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan,

dalam arti guru harus selalu menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan

pendidikan dan menjalankan tugasnya di dalam kelas dengan semaksimal mungkin

demi tercapainya tujuan pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat sentral,

baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran.7

Guru dalam pandangan masyarakat modern, dipandang sebagai sosok yang

memiliki kecakapan keilmuan yang terlatih atau ahli dan dapat melakukan transfer

keilmuan kepada orang lain. Guru tak ubahnya sebagai penjual jasa yang dibayar

oleh negara atau satuan pendidikan tempat guru mengabdikan diri. Asumsi yang

menempatkan guru sebagai tenaga pengajar, melakukan transfer keilmuan belaka.

Sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini

guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan,

tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai

pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.8

Tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan

pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik, karena itu tenaga pendidik

yang profesional akan melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga

menghasilkan siswa yang lebih bermutu. Untuk meningkatkan profesionalitas

mengajar guru, banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah

kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan orang yang

berperan penting dalam mengatur aktivitas proses belajar mengajar dan kepala

sekolah juga bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan segala jenis dan

bentuk peraturan atau tata tertib yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun

siswa. SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang adalah termasuk SD yang terbilang

6 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2005, hlm. 125 7A.M Effendi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Profesionalisme Guru Dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009/2010, http://smart-feel.blogspot.com/2011/01/profesionalisme-guru-dalam-mengajar.html

8Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 125.

Page 16: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

4

baru, karena SD tersebut baru berdiri 6 tahun, meskipun SD tersebut terbilang baru,

akreditasi yang diraih pun baik, Oleh karena itu bagaimana cara kepala sekolah

dalam berinteraksi dengan bawahan sangat mempengaruhi akan berhasil atau

tidaknya sekolah yang dipimpinnya, serta turut mempengaruhi profesionalitas

mengajar guru dalam proses belajar mengajar. Kepala sekolah juga memegang

peranan penting karena kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola

dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya.

Untuk keperluan tersebut, penulis melakukan penelitian mengenai: “Hubungan

Kepemimpinan kepala sekolah dengan Profesionalitas mengajar guru di SD IT

Cahaya Bangsa Mijen Semarang”.

B. Rumusan Masalah

Dari judul penelitian yang penulis kemukakan diatas, terdapat permasalahan

yang penulis rumuskan yaitu:

1. Adakah hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas

mengajar guru di SD IT Cahaya Bangsa?

2. Seberapa besar hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas

mengajar guru di SD IT Cahaya Bangsa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penulisan skripsi ini adalah

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru di SD IT Cahaya Bangsa

2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan kepemimpinan kepala sekolah

dengan profesionalitas mengajar guru di SD IT Cahaya Bangsa

Page 17: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

5

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan kepemimpinan

kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di SD IT Cahaya Bangsa Mijen

Semarang dan seberapa besar hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru di SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat memberikan deskripsi atau gambaran

tentang kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di SD

IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

Page 18: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan isi skripsi dengan

menyampaikan beberapa kajian pustaka yang ada kaitannya dengan judul skripsi ini.

Skripsi karya Aliyati Janah 3105111, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang 2009 dengan judul Pengaruh persepsi guru tentang supervisi kepala

madrasah terhadap profesionalisme guru di MA Salafiyah Simbangkulon Buaran

Pekalongan Tahun 2009/2010,9 dengan hasil studinya memaparkan bagaimana

persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan

bagaimana pengaruhnya terhadap profesionalisme guru MA Salafiyah. Dalam skripsi

Aliyati Janah ini menyinggung arti pentingnya persepsi guru dalam tugas supervisi

kepala sekolah terhadap profesionalisme guru, maka tidak ada kesamaan dengan

pembahasan hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas

mengajar guru.

Skripsi karya Aini Maghfiroh 3105269 yang berjudul Peran kepala sekolah

sebagai supervisor dalam peningkatan mutu guru PAI di SMP Nasima Semarang.10

Skripsi tersebut menjelaskan tentang pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh

kepala sekolah dan problematika yang dialami oleh kepala sekolah sebagai

supervisor untuk meningkatkan mutu guru. Dalam skripsi ini hanya menunjukkan

peran kepala sekolah sebagai supervisor yang memegang kunci bagi perbaikan dan

kualitas guru. Akan tetapi dalam pembahasannya tidak ditemukan tentang hubungan

kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru.

Skripsi Nur Hidayah 3102021, IAIN Walisongo Semarang tahun 2007,

dengan skripsinya yang berjudul Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional Dalam

9Aliyati Janah, Pengaruh persepsi guru tentang supervisi kepala madrasah terhadap

profesionalisme guru di MA Salafiyah Simbangkulon Buaran Pekalongan Tahun 2009/2010, (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009)

10Aini Maghfiroh, Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam peningkatan mutu guru PAI di SMP Nasima Semarang. (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009)

Page 19: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

7

Mencapai Visi dan Misi Pendidikan di SDI. Hj. Isriati Semarang.11 Telah

memberikan pandangan yang positif bagi para kepala sekolah secara umum untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara utuh. Dalam skripsi ini memang

dijelaskan tentang kepemimpinan, akan tetapi dalam skripsi ini tidak ada kesamaan

dengan hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar

guru.

Dari beberapa referensi yang telah disebutkan dan dijelaskan diatas, Skripsi

karya Aliyati Janah mementingkan persepsi guru dalam tugas supervisi kepala

sekolah terhadap profesionalisme guru. Dan skripsi karya Aini Maghfiroh fokus pada

peran kepala sekolah sedangkan pada skripsi karya Nur Hidayah memang dijelaskan

tentang kepemimpinan akan tetapi yang menjadi fokus penelitiannya adalah

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan visi dan misi sekolah. Dari

penjelasan tersebut jelas terlihat adanya perbedaan antara karya-karya ilmiah tersebut

dengan tema penelitian yang hendak penulis bahas, selain itu penulis belum

menemukan pembahasan khusus tentang kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru di SD IT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

B. Kerangka Teoritik

Untuk memudahkan pemahaman judul skripsi ini terlebih dahulu akan penulis

uraikan mengenai istilah-istilah dan pengertian dari judul yang dimaksud.

Hal ini penulis lakukan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkan

apa yang tertera pada judul tersebut. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan

antara lain sebagai berikut:

1. Profesionalitas Mengajar Guru

a. Pengertian Profesionalitas Mengajar Guru

Profesi menurut bahasa adalah bidang pekerjaan yang dilandasi

pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb). Sedangkan profesionalitas

11Nur Hidayah, Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional Dalam Mencapai Visi dan Misi

Pendidikan di SDI. Hj. Isriati Semarang, (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009)

Page 20: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

8

yang berarti kemampuan untuk bertindak secara professional.12 Membicarakan

profesionalitas maka cakupannya ada dua, yakni cakap dalam melakukan

pekerjaan dan jujur dalam menjalaninya.13

Hal penting yang harus diperhatikan dalam profesionalisme staf pengajar

(guru) adalah diusahakan agar guru bangga akan profesinya sebagai pengajar.

Walaupun kadang-kadang pekerjaan ini tidak mendapat penghargaan

sebagaimana mestinya. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa

mengajar itu dapat dilakukan oleh siapa saja. Anggapan ini bisa saja benar, akan

tetapi mengajar yang bagaimana yang guru lakukan, sejauh mana guru

mengindahkan kompetensi yang ingin dicapai, bagaimana guru mendorong

siswanya untuk belajar atau sekadar berdiri di depan kelas dan membicarakan

sesuatu. Berbagai hal seperti tersebut yang sebaiknya dipahami oleh pengajar,

sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tujuan

institusi.

Sedangkan pengertian mengajar adalah :

1) Mengajar adalah menyuruh anak menghafal.

2) Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan.

3) Mengajar adalah menggunakan satu metode mengajar tertentu.14

Pengertian mengajar dalam arti luas yaitu :

1) Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak. Pada definisi ini

tujuan mengajar ialah penguasaan pengetahuan oleh anak. Anak dianggap

pasif. Pengajaran bersifat teacher centered, karena gurulah yang memegang

peranan utama. Sering ilmu pengetahuan kebanyakan diambil dari buku

pelajaran yang tidak dihubungkan dengan realitas dalam kehidupan sehari-

hari. Pengajaran serupa ini disebut intelektualitas sebab menekankan dari segi

pengetahuan.

12Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005). hlm. 897.

13 Bagus H, Guru Bermoral Profesional, (Yogyakarta: Kreasi Wacana Offiset, 2006). hlm.52. 14 A.M Effendi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Profesionalisme Guru Dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009/2010, http://smart-feel.blogspot.com/2011/01/profesionalisme-guru-dalam-mengajar. html

Page 21: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

9

2) Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan pada anak. Menyampaikan

kebudayaan pada anak berarti mengenalkan kebudayaan bangsanya dan

kebudayaan dunia. Bukan saja hanya mengenalkan akan tetapi ada pula yang

mengharapkan agar anak-anak tidak hanya menguasai kebudayaan yang ada,

tetapi agar mereka juga turut membantu memperkaya kebudayaan itu dengan

menciptakan kebudayaan baru menurut zaman yang senantiasa berubah itu.

3) Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan

sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses

belajar mengajar. Dalam hal ini mengajar itu suatu usaha dari pihak guru,

yakni mengatur lingkungan, sehingga terbentuklah suatu suasana yang

sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar, yang belajar adalah anak itu sendiri

berkat kegiatannya sendiri, guru hanya dapat membimbing anak. Oleh karena

itu dimanfaatkannya segala faktor dalam lingkungan, termasuk dirinya, buku-

buku, alat peraga lingkungan, sumber lain dan sebagainya. Dalam hal ini

pengajaran lebih bersifat pupil centered, guru berperan sebagai .manager of

learning. 15

Dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tahapan sebelum memulai

tugas pengajaran. Adapun tahapan tersebut terdiri dari 3 tahap yaitu :

1) Tahap persiapan atau perencanaan.

Moh. Uzer Usman mengatakan bahwa komponen yang penting

dalam penyusunan program pengajaran adalah sebagai berikut :

a) Penguasaan materi pelajaran

b) Analisis materi pelajaran

c) Program satuan pelajaran

d) Rencana pengajaran16

15A.M Effendi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Profesionalisme Guru Dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009/2010, http://smart-feel.blogspot.com/2011/01/profesionalisme-guru-dalam-mengajar. html

16Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2010). Cet.9 .hlm.50.

Page 22: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

10

Guru diharapkan mampu membuat persiapan mengajar secara teratur

dan tertulis di samping penguasaan bahan yang di perlukan, dan persiapan

yang telah dibuat sebaiknya dikaji kembali sebelum dilaksanakan di depan

kelas, jika ada hal-hal yang perlu direvisi atau disempurnakan.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini berlangsung pada saat guru memimpin

kegiatan belajar mengajar. Pada tahap ini guru harus senantiasa

mengupayakan dan menjaga agar siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan

belajar mengajar.

Agar kegiatan proses belajar mengajar berjalan dengan baik maka

guru harus menguasai bahan pengajaran yang akan diberikan, memilih

metode yang tepat, menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan yang

menunjang, mengetahui sistematika bahan yang akan diberikan serta

mengatur tugas siswa.

3) Tahap penilaian atau evaluasi

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar

mengajar yang baru saja berlangsung. Penilaian tersebut ada yang berkaitan

dengan materi dan juga proses bagaimana murid memperoleh materi

tersebut.

Untuk mengetahui apakah materi yang diberikan dipahami atau tidak,

dapat dilakukan dengan jalan membuat rangkuman inti pelajaran yang

dilakukan murid. Sedangkan untuk menilai terhadap proses bagaimana murid

memahami bahan pelajaran yang diberikan, dapat dilakukan dengan jalan

memberikan soal-soal yang berkaitan dengan pelajaran yang telah

berlangsung.

Berdasarkan definisi mengajar di atas, dapat disimpulkan bahwa

mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses mengatur, mengorganisasikan

lingkungan yang ada disekitarnya sehingga siswa dapat menumbuhkan dan

mendorong siswa melakukan proses belajar mengajar. Serta adanya proses

memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam melakukan belajar

mengajar.

Page 23: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

11

Secara umum, mengajar yang baik itu memerlukan keterampilan

dasar untuk mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan bidang ilmu

masing-masing. Menurut Office of Educational Research and Improvement

(1991), untuk mendapatkan status profesional memerlukan ilmu sebagai

ukuran atau standar. Pelaksanaan kegiatan itulah yang akan dipakai sebagai

ukuran untuk menilai cara mengajar seseorang yang selanjutnya akan diukur

dan dijadikan tolok ukur atau standar dalam penilaian profesi mengajar.

Rumusan dari tolok ukur ini akan diperlukan untuk menilai bagaimana

pengajar itu memenuhi pemahaman ilmu dasar dan untuk menilai bagaimana

pengajar itu memenuhi pemahaman ilmu dasar dan untuk pemberian

sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar tersebut.

The National Board for professional Teaching Standards (1998)

mengidentifikasi dan menemukan bahwa pengajar yang efektif akan

mendorong siswanya untuk belajar dan memperlihatkan sebagai seorang

individu yang memahami ilmu pengetahuan tentang mengajar yang

mendalam, terampil, berkemampuan, dan menjalankan semua tugasnya

sebagai pengajar dengan baik diperlihatkan dalam lima usulan, sebagai

berikut:

a) Guru yang berhasil adalah guru yang dapat menyampaikan keahliannya

untuk semua siswanya. Guru akan memperlakukan siswanya sama,

namun mengetahui perbedaan siswanya satu dengan yang lain, sehingga

dapat memperlakukan siswanya sama berdasarkan perbedaan yang telah

diketahuinya. Guru akan menyesuaikan kegiatannya berdasarkan

observasi serta tentang pengetahuannya akan minat, kecakapan,

kemampuan, keterampilan, ilmu pengetahuan, lingkungan keluarga serta

hubungan satu sama lainnya di antara sesama siswa. Guru yang berhasil

akan memahami bagaimana siswanya berkembang dan belajar. Dia akan

mempergunakan teori kognisi dan intelegensi dalam kegiatan

pembelajarannya. Guru sadar bahwa siswanya akan berperilaku sesuai

dengan konteks yang dipengaruhi budaya. Guru akan mengembangkan

kemampuan kognitif dan menghormati cara siswanya belajar. Salah satu

Page 24: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

12

hal yang sangat penting adalah mendorong self-esteem, motivasi,

karakteristik, bertanggung jawab terhadap masyarakat, respek terhadap

perbedaan individu, budaya, kepercayaan, dan ras dari siswanya.

b) Guru yang berhasil sangat memahami bidang ilmu keahlian yang akan

diajarkannya dan menghargai bagaimana pengetahuan tersebut diciptakan,

diorganisasikan, dihubungkan dengan ilmu pengetahuan lainnya serta

diterapkan dalam dunia nyata. Dengan tidak melupakan kebijaksanaan

dari budaya dan disiplin ilmu, serta mengembangkan kemampuan dari

siswanya. Guru yang berhasil akan mengetahui bagaimana cara

menyampaikan ilmu keahliannya kepada siswa, guru akan tahu mana

yang sulit diterima oleh siswa sehingga akan menyampaikannya dengan

cara yang dapat diterima. cara guru mengajar akan memungkinkan bahan

ajar diterima siswa dengan baik karena mempunyai strategi mengajar

yang telah dikembangkannya sesuai kebutuhan siswa yang bervariasi

untuk memecahkan masalah yang sesuai dengan kemampuan siswa.

c) Guru yang berhasil akan menciptakan, memperkaya, memelihara, dan

menyesuaikan cara mengajarnya untuk menarik dan memelihara minat

siswa dalam mempergunakan waktu mengajar, sehingga mengajarnya

efektif. Guru juga memberikan pertolongan dalam proses belajar dan

mengajar kepada siswa dan teman sejawatnya. Guru yang profesional

akan tahu cara mana yang tepat yang dapat dilaksanakan sesuai dengan

kebutuhan. Guru juga akan tahu bagaimana mengatur siswa agar dapat

mencapai kompetensi yang diinginkan serta mampu mengarahkan siswa

untuk sampai pada lingkungan belajar yang menyenangkan. Guru yang

profesional harus memahami bagaimana memotivasi siswa termasuk tahu

bagaimana cara mengatasi apabila siswa mengalami kegagalan. Guru juga

harus mampu memahami kemajuan siswa dalam belajar baik perorangan

ataupun kelompok dalam kelasnya, memahami berbagai cara evaluasi

untuk mengetahui perkembangan siswa serta bagaimana

mengkomunikasikan keberhasilan atau kegagalan siswa.

Page 25: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

13

d) Guru adalah model dari hasil pendidikan yang akan dijadikan contoh oleh

siswanya, baik keberhasilan dari ilmu pengetahuannya ataupun cara

mengajarnya. Seperti, keingintahuannya, kejujurannya, keramahannya,

keterbukaannya, mau berkorban dalam mengembangkan siswa. Guru juga

harus mampu memanfaatkan ilmu tentang perkembangan individu,

keahlian dalam bidang ilmu dan mengajarnya. Untuk keberhasilan proses

mengajar, guru yang profesional akan selalu memikirkan dan

mengembangkan keberhasilan cara mengajarnya serta selalu

menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan teori, ide,

atau pun realita.

e) Guru yang profesional akan mengkontribusikan serta bekerja sama

dengan teman sejawatnya tentang seluruh kegiatan yang berkaitan dengan

proses belajar mengajar, seperti: pengembangan kurikulum,

pengembangan staf lainnya selain pengajar ataupun kebijakan lainnya dari

seluruh institusi pendidikan. Guru yang baik selalu mendapatkan cara

yang terbaik dalam berhubungan dengan teman sejawatnya untuk

meningkatkan produktivitas hasil pendidikan secara menyeluruh.

Dari kelima aspek tersebut kemudian dikembangkan untuk dirumuskan

tentang sesuatu yang sebaiknya dilaksanakan oleh guru yang dapat dikategorikan

profesional untuk kemudian disusun sebuah tolok ukur (standar), yakni

kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan, memiliki

pengetahuan spesialisasi, memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan

langsung oleh orang lain atau klien, memiliki teknik kerja yang dapat

dikomunikasikan atau communicable, memiliki kapasitas mengorganisasikan

kerja secara mandiri atau self-organization, mementingkan kepentingan orang

lain (altruism), memiliki kode etik, memiliki sanksi dan tanggung jawab

komunitas, mempunyai sistem upah, dan budaya professional.17

17A.M Effendi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Profesionalisme Guru Dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009/2010, http://smart-feel.blogspot.com/2011/01/profesionalisme-guru-dalam-mengajar. html

Page 26: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

14

Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar, terdapat Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-undang

Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) tentang guru dan dosen yaitu

merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,

serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran18.

Sehubungan fungsinya sebagai “pengajar, pendidik, dan pembimbing”,

maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Adams dan Decey dalam Uzer Usman peranan guru antara

lain; guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan,

partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor. Yang akan

dikemukakan disini adalah peranan yang dianggap paling dominan dan

diklasifikasikan sebagai berikut19:

1) Guru Sebagai Demonstrator

Guru hendaknya menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan

kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat

menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Sebagai pengajar ia pun

harus membantu perkembangan anak didik untuk dapat menerima,

memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru hendaknya

mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai

kesempatan. Sehingga guru akan dapat memainkan perannya sebagai

pengajar yang baik bila ia menguasai dan mampu melaksanakan ketrampilan-

ketrampilan mengajar.

2) Guru Sebagai Pengelola Kelas

Dalam perannya guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai

lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu

diorganisasikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan

menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan

mengajar agar mencapai hasil yang baik.

18 Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. pasal 20 tentang Guru dan Dosen 19 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. hlm,. 10-11

Page 27: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

15

Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan

siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi

yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk

memperoleh hasil yang diharapkan.

3) Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan

merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar

mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat

diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi

berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh

guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik,

mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan positif

dengan para siswa. Sedangkan guru sebagai fasilitator hendaknya mampu

mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang

pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara

sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.

4) Guru Sebagai Evaluator

Dalam kegiatan proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi

seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan materi

yang diajarkan sudah cukup tepat. Jadi, jelaslah bahwa guru hendaknya

mampu dan terampil melaksanakan penilaian karena, dengan penilaian guru

dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan

proses belajar mengajar. Melalui evaluasi ini ada umpan balik terhadap proses

belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk

memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya sehingga

mencapai hasil yang optimal.

Page 28: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

16

b. Tugas Guru

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar

dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis

tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi tugas kemanusiaan, dan tugas

dalam bidang kemasyarakatan.

Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan

keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh

sembarang orang diluar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih

dilakukan orang di luar kependidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling

mudah terkena pencemaran.

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar

berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada

siswa.

Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan

dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia

menjadi idola para siswanya. Pelajaran apa pun yang diberikan, hendaknya dapat

menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru dalam

penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak

akan dapat menanamkan benih pengajarannya itu kepada para siswanya. Para

siswa akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran tidak dapat

diserap sehingga setiap lapisan masyarakat (homoludens, homopuber, dan

homosapiens) dapat mengerti bila menghadapi guru.

Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di

lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat

memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban

mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang

berdasarkan Pancasila.

Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam masyarakat, bahkan guru

pada hakikatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran yang

Page 29: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

17

penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Bahkan keberadaan

guru merupakan faktor condisio sine quanon yang tidak mungkin digantikan oleh

komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih pada era

kontemporer ini.

Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu

bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup

bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang kian

canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi

nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik

untuk dapat mengadaptasikan diri. 20

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah

a. Definisi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Suatu kenyataan kehidupan organisasional bahwa pemimpin suatu

organisasi memainkan peranan yang amat penting, dan sangat menentukan

dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Seorang pemimpin baik individu maupun sebagai suatu kelompok tidak

mungkin dapat bekerja dengan sendiri. Pimpinan membutuhkan kelompok orang

lain yang disebut bawahan yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para

bawahan itu memberikan pengabdian dan sumbangsihnya kepada organisasi.

Pengabdian tersebut dapat direalisasikan dengan cara bekerja yang efisien,

efektif, dan produktif.

Menurut Kamus Bahasa Inggris kepemimpinan diambil dari kata lead

yang berarti memimpin, sedangkan leader adalah seorang pemimpin dan

leadership adalah kepemimpinan.21

Ngalim Poerwanto mengutip beberapa definisi kepemimpinan dari

Prajudi Atmosudirdjo sebagai berikut :

1) Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian seseorang yang

mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk

20 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. Hlm 6-8 21 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia), h.351.

Page 30: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

18

mencontohkannya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu

pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan atau wibawa, yang demikian rupa

sehingga membuat sekelompok orang mau melakukan apa yang

dikehendakinya.

2) Kepemimpinan adalah suatu seni (art), kesanggupan (ability) atau teknik

(technique) untuk membuat sekelompok orang bawahan dalam organisasi

formal atau para pengikut atau simpatisan dalam organisasi informal

mengikuti atau mentaati segala apa yang dikehendakinya, membuat mereka

begitu antusias atau bersemangat untuk mengikutinya atau bahkan berkorban

untuknya.

3) Kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu bentuk persuasi suatu seni

pembinaan kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui .human relation.

dan motivasi yang tepat, sehingga mereka tanpa adanya rasa takut mau

bekerjasama dan membanting tulang untuk memahami dan mencapai segala

apa yang menjadi tujuan organisasi.22

Hoy dan Miskel mengutip beberapa definisi dari beberapa sumber:

1) Kepemimpinan adalah kekuatan (power) yang didasarkan atas tabiat/watak

seseorang yang memiliki kekuasaan lebih, biasanya bersifat normatif.

2) Kepemimpinan adalah permulaan dari suatu struktur atau prosedur baru untuk

mencapai tujuan-tujuan dan sasaran organisasi untuk mengubah tujuan-tujuan

dan sasaran organisasi.

3) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu

kelompok yang diorganisasi menuju kepada penentuan dan pencapai tujuan.23

Menurut Isjoni, kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang

terjadi diantara orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-

orang sehingga kepemimpinan melibatkan pengikut (followers). Proses

kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara

pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

22 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2003),

Cet.XII, h. 25-26. 23 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm.. 26-27.

Page 31: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

19

Dengan demikian, baik pemimpin ataupun pengikut mengambil tanggung jawab

pribadi (personal responbility) untuk mencapai tujuan bersama tersebut. 24

Ada banyak definisi tentang kepemimpinan. Tetapi pada dasarnya

kepemimpinan berarti mempengaruhi orang lain. Sebagian besar perspektif

leadership memandang pemimpin sebagai sumber pengaruh. Pemimpin dalam

memimpin pada dasarnya mempengaruhi dan para pengikut mengikuti sebagai

pihak yang dipengaruhi. Pada dasarnya pula kepemimpinan mengacu pada suatu

proses untuk menggerakkan sekelompok orang menuju ke suatu yang telah

ditetapkan/disepakati bersama dengan mendorong atau memotivasi mereka

untuk bertindak dengan cara yang tidak memaksa. Dengan kemampuannya

seorang pemimpin yang baik mampu menggerakkan orang-orang menuju tujuan

jangka panjang dan benar-benar merupakan upaya memenuhi kepentingan

mereka yang terbaik juga.

Selain itu kepemimpinan juga merupakan suatu kemampuan untuk

menjalankan pekerjaan melalui orang lain dengan mendapatkan kepercayaan dan

kerja sama. Hampir semua aspek pekerjaan dipengaruhi dan tergantung pada

kepemimpinan.

Dari beberapa teori yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah sifat-sifat kepribadian seseorang termasuk didalamnya

kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang

dipimpinnya agar mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya dengan rela, penuh semangat serta tidak merasa terpaksa. Suatu

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi, membimbing,

mengarahkan serta mengelola baik individu maupun kelompok dengan segala

ilmu yang ada agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapainya suatu tujuan

bersama.

Sedangkan kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang

direkrut sekolah untuk mengelola segala kegiatan di sekolah sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan. Secara teoritis istilah “kepala” mempunyai

24 Isjoni, Manajemen Kepemimpinan dalam Pendidikan, (Bandung:Sinar Baru Algensindo,

2007 ), hlm 20

Page 32: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

20

pengertian yang tidak sama dengan “pemimpin”, namun dalam prakteknya

keduanya dipahami dalam makna yang identik. Sebagaimana kita ketahui bahwa

kepala lebih menonjol faktor kekuasaannya, sedangkan pemimpin lebih

menonjol kewibawaanya.

b. Karakteristik Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional

Kepala sekolah merupakan profil sentral sebagai pemimpin dalam dunia

pendidikan. Kepala sekolah tidak hanya sekedar sebagai kepala sekolah yang

selalu berhak menonjolkan kekuasaannya saja, akan tetapi lebih diutamakan

fungsinya sebagai pemimpin. Lembaga pendidikan senantiasa mendambakan

profil pemimpin yang ideal dan dapat dijadikan contoh bagi kelompok yang

dipimpinnya, dikarenakan dunia yang dipimpin adalah pendidikan. Maka kepala

sekolah harus mampu menjadi contoh bagi para tenaga kependidikan yang ada di

sekolahnya.

Disamping itu, kepala sekolah juga berperan penting dalam meningkatkan

prestasi siswa. Berkenaan dengan hal ini kepala sekolah harus mampu menjadi

pemimpin yang dapat memberi contoh dalam memotivasi peserta didik untuk

meningkatkan rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan.

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dapat dijelaskan karakteristik

kepala sekolah profesional, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Sabar dan penuh pengertian.

2) Mampu menjadi tauladan.

3) Mampu menjadi pendorong/motivator.

4) Menguasai visi.

5) Mempunyai komitmen yang jelas pada proses peningkatan kualitas.

6) Mengkomunikasikan pesan yang berkaitan dengan kualitas.

7) Menjamin kebutuhan peserta didik sebagai perhatian kegiatan dan kebijakan

lembaga/sekolah.

8) Meyakinkan terhadap para pelanggan (peserta didik, orang tua, dan

masyarakat), bahwa terdapat “channel” cocok untuk menyampaikan harapan

dan keinginannya.

9) Pemimpin mendukung pengembangan tenaga kependidikan.

Page 33: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

21

10) Tidak menyalahkan pihak lain jika ada masalah yang muncul tanpa dilandasi

bukti yang kuat.

11) Pemimpin melakukan inovasi terhadap sekolah

12) Menjamin struktur organisasi yang menggambarkan tanggung jawab yang

jelas.

13) Mengembangkan komitmen untuk mencoba menghilangkan setiap

penghalang, baik yang bersifat organisasional maupun budaya.

14) Membangun tim kerja yang efektif.

15) Mengembangkan mekanisme yang cocok untuk melakukan monitoring dan

evaluasi. 25

c. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan

pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kepribadian kepala sekolah

sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung

jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi stabil dan

mampu menjadi teladan. 26

Kepala sekolah sebagai leader harus mempunyai visi, karena visi

merupakan sebagai segala sesuatu yang ingin dicapai secara ideal dari seluruh

yang ingin dicapai secara ideal dari seluruh aktivitas. Visi juga dapat diartikan

sebagai gambaran mental tentang sesuatu yang ingin dicapai di masa depan. Visi

adalah wawasan ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.

Dalam implementasinya, kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis

dari tiga sifat kepemimpinannya yakni demokratis, otokratik, dan laissez faire.

Ketiga sifat tersebut sering dimiliki secara bersamaan oleh seorang leader,

sehingga dalam melaksanakan kepemimpinannya, sifat-sifat tersebut muncul

secara situasional. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai leader mungkin

bersifat demokratis dan laissez faire.

25 E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah.hlm. 86. 26 E, Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah. hlm 87.

Page 34: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

22

Berikut ini akan dikemukakan satu persatu gaya-gaya kepemimpinan

tersebut di atas:

1) Gaya Kepemimpinan Otokratis

Secara etimologis, otoriter berarti berkuasa sendiri, sewenang-

wenang. Sedangkan secara terminologis kepemimpinan otoriter adalah

.menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang

yang diantara mereka tetap ada seorang yang ber kuasa. 27

Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai

diktator terhadap anggota kelompoknya. Baginya pemimpin adalah

menggerakkan dan memaksa seseorang. Kekuasaan pemimpin yang otokrasi

hanya dibatasi oleh undangundang. Penafsirannya sebagai pemimpin tidak

lain adalah menunjukkan dan memberi perintah. Kewajiban bawahan

hanyalah mengikuti dan menjalankannya, tidak boleh membantah ataupun

mengajukan saran.28

Pemimpin yang otokrasi tidak menghendaki rapat-rapat atau

musyawarah. Berkumpul atau rapat berarti untuk menyampaikan instruksi-

instruksi. Setiap perbedaan pendapat di antara anggota-anggota kelompok

diartikan sebagai kepicikan, pembangkangan atau pelanggaran disiplin

terhadap perintah atau instruksi yang telah ditetapkannya.29

Dalam tindakan dan perbuatannya ia tidak dapat di ganggu gugat.

Kekuasaan yang berlebihan ini dapat menimbulkan sikap menyerah tanpa

kritik, sikap asal bapak senang atau sikap sumuhan dawuh terhadap

pemimpin dan kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika

tidak ada pengawasan langsung. Dominasi yang berlebihan ini akan

menimbulkan sifat apatis, sifat agresif pada anggota kelompok terhadap

pemimpinnya.

27Nizar Rizky, Kepemimpinan Kepala Sekola Dalam Pendidikan, http://amore-

course.blogspot.com/2011/12/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html 28 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm. 48. 29 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm.48-49.

Page 35: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

23

Beberapa pemimpin otoriter dinilai sebagai benevolent autocrats

(pseudo democratic). Meskipun mereka nampaknya mendengarkan saran-

saran/pendapat-pendapat para anggota kelompok sebelum keputusan dicapai,

toh pada akhirnya keputusan yang diambil adalah atas dasar pendapat

mereka sendiri. Mereka barangkali mempunyai keinginan untuk

mendengarkan dan mempertimbangkan ide-ide bawahan, namun manakala

suatu keputusan dibuat, mungkin lebih otoriter dari pada sebelumnya.30

Seorang pemimpin yang otoriter bersifat ingin berkuasa, sehingga

suasana di sekolah selalu tegang. Pemimpin sama sekali tidak memberi

kebebasan kepada anggota kelompok untuk turut ambil bagian dalam

memutuskan suatu persoalan. Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi,

sehingga tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat mereka.

Kepala sekolah bebas membuat suatu peraturan sendiri dan peraturan

tersebut harus ditaati dan diikuti oleh anggota.

Salah satu contoh, kepala sekolah yang kurang mau mendengarkan

atau mengindahkan pendapat-pendapat, ide-ide dan saran-saran yang kreatif

dari guru-guru atau staf sekolah yang dipimpinnya. Dalam rapat-rapat

sekolah maka kepala sekolah tersebut hanya memajukan dan melaksanakan

ide-ide dan keinginannya sendiri saja untuk diterima dan dijadikan rapat.

Kepemimpinan otoriter menimbulkan suasana kaku, tegang,

mencekam, menakutkan sehingga dapat berakibat lebih lanjut timbulnya

ketidakpuasan. Kepemimpinan otoriter juga memberikan keuntungan antara

lain: disiplin dapat dikontrol dengan baik, semua pekerjaan dapat

berlangsung secara tertib dan teratur, cepat serta tegas dalam membuat

keputusan dan tindakan sehingga untuk sementara produktifitas dapat naik.

Adapun ciri seorang pemimpin yang otokratis adalah :

a) Menganggap organisasi yang dipimpinnya sebagai milik pribadi

b) Mengidentifikasikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi

c) Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata

30 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm.100.

Page 36: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

24

d) Tidak mau menerima pendapat, saran, dan kritik

e) Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya

f) Cara menggerakkan bawahan dengan pendekatan paksaan dan bersifat

mencari kesalahan/menghukum.31

2) Kepemimpinan Laissez Faire

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan tipe kepemimpinan

otoriter. Kepemimpinannya dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh

pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan

kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing. Semua

kebijaksanaan, metode dan sebagainya menjadi hak sepenuhnya dari orang

yang dipimpin, seluruh kegiatan tersebut berlangsung tanpa dorongan,

bimbingan dan pengaruh dari pimpinan.

Pimpinan dalam gaya situasi ini berpendapat bahwa tugasnya adalah

menjaga dan menjamin kebebasan tersebut serta menyediakan segala

kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan organisasi. Dalam kepemimpinan

seperti ini setiap terjadi kekeliruan atau kesalahan maka pimpinan selalu

berlepas tangan karena merasa tidak ikut serta menetapkan keputusan dalam

setiap kegiatan.

Suasana kerja seperti ini akan menimbulkan berbagai hal negatif,

antara lain: menimbulkan kekacauan dalam pelaksanaan tugas, karena pejabat

bekerja secara masing-masing, anggota kelompok tidak merasakan ada

kepemimpinan dalam kelompoknya, apabila muncul masalah maka tidak

pernah terpecahkan sampai tuntas dan memuaskan, banyak program atau

pekerjaan tertunda.32

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak

memberikan pimpinan. Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-orang

berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak

memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan anggotanya. Pembagian

31 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm. 50-51. 32 Nizar Rizky, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pendidikan, http://amore-

course.blogspot.com/2011/12/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html

Page 37: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

25

tugas dan kerja sama diserahkan kepada anggota kelompok, tanpa petunjuk

atau saran dari pimpinan.

Dengan demikian mudah terjadi kekacauan. Tingkat keberhasilan

organisasi atau lembaga yang dipimpin dengan gaya seperti ini semata-mata

disebabkan karena kesadaran dan dedikasi dari beberapa anggota kelompok

bukan karena pengaruh dari pemimpinnya. Di dalam tipe kepemimpinan ini,

biasanya struktur organisasinya tidak jelas dan kabur. Segala kegiatan

dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa pengawasan dari pimpinan.

Pemimpin demikian biasanya mempunyai ketergantungan yang besar

pada anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujuan dan alat-alat/cara

mencapainya. Pemimpin pada gaya ini menganggap bahwa peranan mereka

sebenarnya sebagai orang yang berusaha memberikan kemudahan kerja para

pengikut, umpama dengan jalan menyampaikan informasi kepada orang-

orang yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan lingkungan yang

ada di luar kelompok.

Dari uraian tersebut dapat diketahui ciri-ciri dari kepemimpinan

Laissez –Faire sebagai berikut :

a) Tidak yakin pada kemampuan sendiri

b) Tidak berani menetapkan tujuan untuk kelompok

c) Tidak berani menanggung resiko

d) Membatasi komunikasi dan hubungan kelompok

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa inti dari kepemimpinan

laissez faire bukanlah seorang pemimpin dalam pengertian sebenarnya.

Kendatipun demikian, kepemimpinan laissez faire juga memberikan

keuntungan antara lain para anggota (guru) atau bawahan akan dapat

mengembangkan kemampuan dirinya.

3) Kepemimpinan Demokratis

Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya

bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah

anggota kelompoknya. Pemimpin demokratis sering mengajak pengikutnya

dalam mengambil keputusan, konsensus dan pemberdayaan. Hubungan

Page 38: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

26

dengan anggota kelompok bukan sebagai majikan terhadap buruhnya

melainkan sebagai saudara tua diantara saudara-saudara teman sekerjanya.

Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggotanya agar

bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan

dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan

kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan

kelompoknya. Dalam melaksanakan tugasnya ia mau menerima dan

mengharapkan saran dan kritik dari kelompoknya. Juga kritik-kritik yang

membangun dari para anggota yang diterimanya sebagai umpan balik dan

dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya.33

Ia mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan menaruh

kepercayaan pula pada anggotanya bahwa mereka mempunyai kesanggupan

bekerja dengan baik dan bertanggung jawab. Pemimpin yang demokratis

selalu berusaha memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan. Ia senantiasa

berusaha membangun semangat anggota-anggota kelompok dalam

menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya. Disamping itu, ia juga

memberi kesempatan bagi timbulnya kecakapan memimpin pada anggota

kelompoknya dengan jalan mendelegasikan sebagian kekuasaan dan

tanggung jawabnya.34

Pemimpin gaya demikian mengadakan konsultasi dengan para

bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang

diusulkan/dikehendaki oleh pimpinan, serta berusaha memberikan dorongan

untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan kegiatan-kegiatan

yang telah ditetapkan itu. Tipe kepemimpinan ini dipandang berada pada

sebuah bentuk spektrum yang diurutkan mulai dari orang yang bertindak atas

persetujuan dengan bawahan sampai kepada yang membuat keputusan-

keputusan namun sudah berkonsultasi sebelumnya dengan para anggota

33 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm. 50. 34 Ngalim Poerwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm. 50.

Page 39: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

27

kelompoknya.35

Dalam tipe kepemimpinan ini seorang pemimpin selalu

mengikutsertakan seluruh anggota kelompoknya dalam mengambil

keputusan, kepala sekolah yang demikian akan selalu menghargai pendapat

atau kreasi anggotanya/guru-gurunya yang ada di bawahnya dalam rangka

membina sekolahnya.

Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin lebih mementingkan

kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri, sehingga terciptalah

hubungan dan kerjasama yang baik dan harmonis, saling bantu membantu di

dalam melaksanakan tugas sehari-hari sudah barang tentu dengan terciptanya

suasana kerja yang sehat ini baik guru, tata usaha dan kepala sekolah bekerja

dengan kegembiraan dan kesenangan hati untuk memajukan rencana

pendidikan di sekolah.

Kalau di sekolah dilaksanakan kepemimpinan pendidikan yang

bersifat demokratis, maka ini merupakan hasil interaksi kelompok, dimana

setiap orang dipandang memiliki potensi dapat memberikan sumbangan

prosedur kooperatif, yang dimanfaatkan secara luas. Pemimpin-pemimpin

yang mengusahakan perbaikan dalam pengajaran akan selalu mencari jalan

untuk mengembangkan potensi kepemimpinan yang terdapat pada orang lain.

Dalam kepemimpinan demokratis kepala sekolah harus sadar bahwa

kurikulum yang ada perlu dipahami benar-benar oleh guru-guru, sehingga

mereka dapat menjabarkannya secara luas dan dapat mengembangkan secara

kreatif. Dalam hal ini kepala sekolah bersama-sama dengan guru memahami

masalah proses belajar mengajar yang efektif, menyusun program-program

kurikulum dan kegiatan-kegiatan tambahannya, termasuk dalam hal ini

program tahunan.

Selain itu kepala sekolah ikut menentukan tinggi rendahnya moral

guru. Untuk itu kepala sekolah harus dapat menciptakan situasi belajar dan

mengajar yang baik untuk mempertinggi moral guru-guru, sehingga mereka

35 Nizar Rizky, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pendidikan,http://amore-

course.blogspot.com/2011/12/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html

Page 40: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

28

dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan dengan rasa tanggung jawab.

Karena moral atau tata cara akhlak/sikap yang tercermin lewat tingkah laku

guru-guru tersebut, sangatlah penting artinya dan menentukan juga terhadap

jalannya proses belajar mengajar. Adapun ciri seorang pemimpin yang

demokratis adalah sebagai berikut :

a) Senang menerima saran, pendapat dan kritikan dari bawahan

b) Mengutamakan kerja sama dalam mencapai tujuan

c) Membuat keputusan bersama dengan anggota kelompok

d) Menjelaskan sebab-sebab keputusan yang dibuat sendiri kepada kelompok

e) Feed back dijadikan sebagai salah satu masukan yang berharga 36

d. Kepala Sekolah sebagai Manager Pendidikan

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manager, kepala

sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga

kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif. Memberi kesempatan kepada

para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong

keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang

menunjang program sekolah.

Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan usaha para anggota

organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-sumber daya organisasi dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan dapat diartikan sebagai persiapan yang teratur dari setiap

usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam setiap usaha atau

pekerjaan, lebih-lebih yang melibatkan orang banyak, perencanaan

merupakan tahapan permulaan yang sangat penting. Banyak tujuan yang

tidak tercapai karena tidak adanya perencanaan yang baik, sehingga

perencanaan tidak hanya dilakukan pada awal melakukan pekerjaan

melainkan terus menerus dilakukan selam proses kerja berlangsung.

36 Nizar Rizky, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pendidikan,http://amore-

course.blogspot.com/2011/12/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html

Page 41: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

29

2) Pengorganisasian (Organizing)

Setelah perencanaan dilakukan maka perlu ditetapkan pembagian

tugas diantara orang yang terlibat agar masing-masing tahu apa yang harus

dikerjakan. Inilah yang disebut dengan pengorganisasian. Jadi

pengorganisasian maksudnya adalah proses pembagian tugas-tugas dan

tanggung jawab serta wewenang sehingga tercipta suatu organisasi yang

dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

3) Penggerakan (Actuating)

Menurut George R. Terry actuating adalah tindakan untuk

mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai

sasaran-sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha

organisasi. 37

Usaha penggerakan ini berkaitan erat dengan usaha memberi motivasi

kepada anggota organisasi, jadi agar pemimpin atau kepala sekolah mampu

melaksanakan fungsi ini dengan baik maka dituntut untuk mampu

berkomunikasi, memiliki daya kreasi serta inisiatif yang tinggi dan mampu

mendorong semangat stafnya.

4) Pengawasan (Controlling)

Kegiatan pengawasan dapat berbentuk pemeriksaan, pengecekan,

serta usaha pencegahan terhadap kesalahan yang mungkin terjadi, sehingga

bila terjadi penyimpangan dapat ditempuh usaha-usaha perbaikan

e. Tugas-Tugas Kepemimpinan

Berdasarkan pengertian bahwa kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi tingkah laku yang mengandung indikasi serangkaian tugas

penting seorang pemimpin yaitu: 38

37 Nizar Rizky, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pendidikan,http://amore-

course.blogspot.com/2011/12/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html 38 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjau Teoritik dan Permasalahannya,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm 40.

Page 42: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

30

1) Mendefinisikan visi dan peranan organisasi

Misi dan peranan organisasi dapat dirumuskan dengan baik apabila

seorang pemimpin lebih dulu memahami asumsi struktural sebuah

organisasi.

2) Pemimpin merupakan pengejawatan tujuan organisasi

Dalam tugas ini pemimpin harus mengambil kebijaksanaan kedalam

tatanan atau keputusan terhadap sasaran untuk mencapai tujuan yang

direncanakan.

3) Mempertahankan tujuan organisasi

Pemimpin bertugas untuk mempertahankan keutuhan organisasi

dengan melakukan koordinasi dan kontrol melalui dua cara, yaitu melalui

otoritas, peraturan, literally, melalui pertemuan dan koordinasi khusus

terhadap berbagai peraturan. Mengendalikan konflik internal yang terjadi

dalam organisasi

Pemimpin organisasi mempunyai kekuasaan tertentu yang

dilimpahkan kepadanya. Kekuasaan tersebut merupakan alat dalam

menjalankan tugas kepemimpinannya. Oleh karena itu, agar tugas

kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik maka digunakan strategi.

Strategi yang dapat digunakan agar dapat menjalankan kepemimpinannya,

adalah:

a) Pemimpin harus menggunakan strategi yang fleksibel

b) Pemimpin harus menjaga keseimbangan dalam menentukan kebutuhan

jangka panjang dan jangka pendek

c) Pemilihan strategi harus yang memberikan layanan terhadap lembaga

d) Kegiatan yang sama dapat digunakan untuk beberapa aksi dalam strategi.39

f. Kepemimpinan yang Efektif

Kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat

agar mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk meningkatkan mutu

sekolah. Secara umum kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola

39 Ara Hidayat dan Imam Machlmi, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, dan Aplikasi

dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, (Bandung: PT. Pustaka Educa, 2010), hlm 94-95.

Page 43: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

31

sumber daya sekolah. Terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan

sekolah.

Disamping itu diperlukan pemimpin sekolah yang mempunyai

kemampuan berfikir yang strategis, berwawasan luas, fleksibel, atau mampu

menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dan mampu memosisikan diri

dengan baik dalam teamwork untuk berkembang dan mengarahkan ke arah

tercapainya tujuan lembaga pendidikan.

Indikator-indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sebagai

berikut.

1) Menerapkan pendekatan kepemimpinan partisipatif terutama dalam proses

pengambilan keputusan

2) Memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis, lugas, dan terbuka.

3) Menyiapkan waktu untuk berkomunikasi secara terbuka dengan para guru,

peserta didik, dan warga sekolah lainnya.

4) Menekankan kepada guru dan seluruh warga sekolah untuk memenuhi norma-

norma pembelajaran dengan disiplin yang tinggi.

5) Memantau kemajuan belajar peserta didik melalui guru sesering mungkin

berdasarkan data prestasi belajar.

6) Menyelenggarakan pertemuan secara aktif, berkala dan berkesinambungan

dengan komite sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya mengenai topik-topik

yang memerlukan perhatian.

7) Membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan masalah-masalah

kerjanya, dan bersedia memberikan bantuan secara proporsional dan

profesional. 40

Menurut Tracy dan William dalam Wahjosumidjo, menyatakan bahwa

seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dasar yang mencakup:41

40 Mulyasa, Menejemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),

hlm 20. 41 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjau Teoritik dan Permasalahannya, hlm.

386.

Page 44: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

32

1) Technical Skills

Berupa kecakapan tentang proses, prosedur, atau teknik-teknik atau

merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal yang khusus dan

penggunaan fasilitas, peralatan, serta teknik-teknik pengetahuan yang

spesifik.

2) Human Skills

Kecakapan pemimpin untuk bekerja secara efektif dengan kelompok

dan untuk menciptakan kerjasama di lingkungan yang dipimpinnya. Human

Skills menunjukkan ketrampilan yang berkaitan dengan orang atau manusia

yang diantaranya:

a) Mampu mempengaruhi orang lain.

b) Mampu melihat dirinya sendiri atau sikapnya.

c) Mampu menciptakan lingkungan dimana pemimpin dan pegawainya

merasa yakin, suasana menunjukkan kerjasama secara harmonis dan

produktif.

d) Mampu menjadi komunikator dan pemimpin yang efektif.

e) Mampu berhubungan dengan orang lain dan menciptakan lingkungan

yang terpercaya, keterbukaan dan rasa hormat bagi individu

3) Conceptual Skills

Kemampuan untuk memahami kompleksitas organisasi dan bertindak

sesuai dengan tujuan menyeluruh dari lembaga. Conceptual Skills yang

dimaksud antara lain:

a) Kemampuan seorang pemimpin melihat lembaga sebagai satu

keseluruhan.

b) Mengetahui bagaimana lembaga saling bergantung satu sama lain dan

bagaimana pertumbuhan yang terjadi pada satu bagian tertentu akan

berpengaruh terhadap bagian lain.

c) Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh aktivitas, kepentingan

dan perspektif dari individu maupun kelompok satu lembaga sebagai

totalitas.

Page 45: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

33

Pemimpin yang efektif digerakkan oleh tujuan-tujuan jangka panjang dan ia

memiliki cita-cita yang tinggi jika dibandingkan dengan orang-orang disekitarnya.

Nabi Muhammad merupakan contoh paling nyata dalam hal ini. Disamping tujuan

ukhrawi, beliau senantiasa menyatakan bahwa kemenangan Islam akan segera datang

dan jazirah Arab akan dipenuhi dengan keamanan dan kemakmuran. Bahkan beliau

juga meletakkan visi yang membimbing bagi umat Islam sepanjang masa, intinya

bahwa masa depan ada di tangan Islam.

Kepemimpinan ini dirasa cocok apabila diterapkan pada saat ini, terutama

sekali di lembaga pendidikan Islam karena di dalam terkandung banyak efek positif

untuk kemajuan sebuah lembaga pendidikan. Nilai-nilai humanisme, otokratis, serba

optimisme menjadi nilai-nilai lebih untuk kepemimpinan disebabkan tipe ini

mempunyai anggapan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang dapat

dikembangkan.

Seorang pemimpin ditentukan untuk bisa menjadi uswah, yang menjadi figur

panutan. Ini memberikan perspektif bahwa terdapat kepemimpinan menurut Islam.

Sebagaimana dikemukakan oleh Vietzal Rivai, kepemimpinan menurut Islam harus

mempunyai prinsip: musyawarah, adil dan kebebasan berfikir. 42

a) Musyawarah

Mengutamakan musyawarah sebagai prinsip yang harus diutamakan

dalam kepemimpinan Islam. Al-Qur’an dengan jelas menyatakan bahwa seorang

yang menyebut dirinya sebagai pemimpin wajib melakukan musyawarah dengan

orang yang berpengetahuan atau orang yang berpandangan baik.

tÏ% ©!$#uρ (#θç/$ yftGó™$# öΝÍκÍh5t� Ï9 (#θãΒ$ s%r& uρ nο4θn=¢Á9 $# öΝèδã� øΒ r&uρ 3“u‘θ ä© öΝæηuΖ÷�t/ $ £ϑÏΒ uρ öΝßγ≈ uΖø%y— u‘

tβθà)Ï�Ζム∩⊂∇∪

“Dan (bagi) orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka (Assyura:38).

42 http://karyailmiah.blogspot.com/2011/07/kepemimpinan-yang-efektif.html

Page 46: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

34

Melalui musyawarah memungkinkan komunitas Islam akan turut serta

berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, dan sementara itu pada saat

yang sama musyawarah dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengawasi tingkah

laku para pemimpin jika menyimpang dari tujuan semula. Jadi selain sebagai

kontrol sosial, juga tempat sharing ide serta tukar pendapat yang sangat

bermanfaat bagi lembaga pendidikan.

b) Adil

Pemimpin sepatutnya mampu memperlakukan semua orang secara adil,

tidak berat sebelah dan tidak memihak, lepas dari suku bangsa, warna kulit,

keturunan, golongan strata di masyarakat ataupun agama. Alqur’an

memerintahkan setiap muslim dapat berlaku adil bahkan sekalipun ketika

berhadapan dengan para penentang mereka. Keadilan sebagai pilar utama dalam

penetapan hukum, adalah keadaan penting untuk pengambilan kebijakan serta

sistem kerja yang dilakukan pemimpin. Seorang pemimpin diharuskan untuk

tidak membeda-bedakan bawahannya.

c) Kebebasan berfikir

Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu memberikan ruang dan

mengundang anggota kelompok untuk mampu menggunakan kritiknya secara

konstruktif mereka diberikan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat atau

keberatan mereka dengan bebas, serta harus dapat memberikan jawaban atas

setiap masalah yang mereka ajukan. Agar sukses dalam memimpin, seorang

pemimpin hendaknya dapat menciptakan suasana kebebasan berfikir dan

pertukaran gagasan yang sehat dan bebas, saling kritik dan menasehati satu sama

lain, sehingga para pengikutnya merasa senang mendiskusikan masalah atau

persoalan yang menjadi kepentingan bersama.

Ketiga prinsip tersebut di atas saling bersinergi satu sama lain. Apabila

salah satunya tidak dilaksanakan akan menjadi kurang optimal kepemimpinan

itu. Oleh karena itu diperlukan kerjasama (team work) diantara berbagai pihak

yang terkait yang solid untuk mewujudkannya.43

43 http://karyailmiah.blogspot.com/2011/07/kepemimpinan-yang-efektif.html

Page 47: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

35

C. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.44 Demikian pula dikatakan Sumadi Suryasubrata bahwa

hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya

masih harus diuji secara empiris.45

Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka hipotesis yang penulis ajukan

adalah sebagai berikut: ada hubungan yang positif antara kepemimpinan kepala

sekolah dengan profesionalitas mengajar guru. Mengingat bahwa hipotesis adalah

jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin salah, maka penulis akan

melakukan pengkajian lebih lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut

diterima atau ditolak sesuai data yang terkumpul secara empiris.

44 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm: 96 45 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),

Cet..XIV, hlm.21.

Page 48: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu

suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

alat untuk menemukan keterangan mengenai hubungan kepemimpinan kepala

sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen

Semarang. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.46

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat melakukan penelitian di SDIT Cahaya Bangsa yang berlokasi di Jl.

Mijen Permai RT 01/RW 01 Kecamatan Mijen-Kota Semarang. Penelitian

dilaksanakan pada tangal 10 Nopember sampai dengan 10 Desember 2011.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek.47 Sampel adalah

himpunan dari bagian suatu populasi sebagai bagian dari populasi sampai

memberikan gambaran yang benar tentang populasi.48

Dalam hal ini peneliti melibatkan seluruh populasi. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh guru baik yang berstatus swasta ataupun yang negri

yang seluruhnya berjumlah 21 guru. Untuk lebih jelas sampel penelitian diperjelas di

dalam tabel berikut:

46Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 14 47 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm. 11 48 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 57

Page 49: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

37

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai arti nihil. Suharsimi

Arikunto mengatakan bahwa variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian.49 Variabel juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu

yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian.50 Adapun yang menjadi variabel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah profesionalitas kepala

sekolah, dengan indikator:

Tabel 3.1

Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah

No. Variabel Sub Variabel Indikator 1. Kepemimpinan

kepala sekolah

1. Akademik Kepemimpinan Kepala Sekolah

1.1 Perencanaan

1.2 Pengorganisasian

1.3 Penggerakan

1.4 Pengawasan 2. Penerapan gaya Kepemimpinan

2.1 Kepemimpinan otoriter

2.2 Kepemimpinan laissez faire 2.3 Kepemimpinan demokratis

2. Variabel Terikat (Y)

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penilaian ini adalah

efektivitas mengajar guru, dengan indikator.

Tabel 3.2

Indikator Profesionalitas Mengajar Guru

No. Variabel Sub Variabel Indikator

1. Profesionalitas mengajar guru

1. Perumusan tujuan pengajaran

1.1 Merumuskan tujuan pembelajaran

1.2 Menentukan alokasi waktu

49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006) hlm. 96 50 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 72

Page 50: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

38

1.2 Merencanakan materi bahan ajar

1.3 Merencanakan metode pengajaran

2. Pelaksanaan Pengajaran

2.1 Menyajikan materi sesuai

alokasi waktu 2.2 mengguanakan metode

yang telah direncanakan 3. Penilaian Pengajaran dan Evaluasi

3.1 Mampu menindak lanjuti evaluasi belajar

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang diharapkan, peneliti menggunakan beberapa

metode, yaitu

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang ditujukan untuk memperoleh

data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-

peraturan, laporan kegiatan, data yang relevan penelitian51. Metode ini penulis

gunakan untuk mencari data tentang visi misi sekolah, dan daftar guru dan situasi

umum SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

b. Metode Kuesioner (Angket)

Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.52 Metode ini penulis gunakan untuk mencari

informasi persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan

hubungannya dengan profesionalitas mengajar.

c. Metode Observasi

Observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan yang harus

dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan-pengamatan secara

langsung ke tempat yang akan diselidiki, penulis menggunakan teknik ini

51 Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: alfabeta, 2008), hlm: 58 52 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm.199

Page 51: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

39

merupakan teknik Bantu yang digunakan untuk membantu memperoleh data

kenyataan langsung mengenai objek yang diteliti.53 Teknik observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data didapat secara langsung

dengan apa yang dilihat pada lokasi penelitian.

2. Instrumen Penelitan

Untuk keperluan pengukuran variabel bebas kepemimpinan kepala sekolah

digunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner pelaksanaan kepemimpinan kepala

sekolah. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang kepemimpinan kepala

sekolah.

Dari variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat.

Instrumen ini menggunakan skala likert yang terdiri dari empat pilihan. Untuk setiap

butir pernyataan disediakan empat alternatif jawaban A,B,C dan D.

Pemberian skor jawaban dari yang paling tinggi yaitu 4,3,2,1 dengan urutan

yang telah ditentukan dengan kriteria nilai sebagai berikut:

Tabel 3.3

Penilaian Alternatif Jawaban Responden

No. Alternatif Jawaban Pemberian Skor Kriteria Nilai

1.

2.

3.

4.

A

B

C

D

4

3

2

1

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

Kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalitas mengajar guru dapat

diketahui dengan nilai rata-rata perhitungan skoring.

a. Prosedur Pengembangan Instrumen

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pokok penelitian,

maka kuesioner ini merupakan faktor yang menentukan keberhasilan penelitian.

Untuk itu langkah dan tahap penyusunan kuesioner haruslah melalui prosedur dan

53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 124

Page 52: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

standar agar perangkat pene

pengembangan kuesioner dilakukan sebagai berikut:

1) Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, sub variabel,

dan indikator.

2) Penulisan item kuesioner dan penyusunan skala.

3) Penyuntingan, yaitu

lain-lain yang diperlukan.

4) Uji coba

5) Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban dan peninjauan saran

saran.

b. Uji Instrumen

Pada kuesioner kepemimpina

mengajar

a) Validitas

dari variabel yang diteliti secara tepat.

dengan uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes dianalisis dengan

menggunakan korelasi

sebagai berikut:

Keterangan:

54 Suharsimi Arikunto,

standar agar perangkat penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur

pengembangan kuesioner dilakukan sebagai berikut:

Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, sub variabel,

dan indikator.

Penulisan item kuesioner dan penyusunan skala.

Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman pengerjaan dan

lain yang diperlukan.

Uji coba

Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban dan peninjauan saran

Uji Instrumen

Pada kuesioner kepemimpinan kepala sekolah dan

guru dilakukan uji instrumen yaitu validitas dan reliabilitas.

Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data

dari variabel yang diteliti secara tepat.54 Validitas empiris dapat diketahui

dengan uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes dianalisis dengan

menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi tiap item

= banyaknya subyek uji coba

∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total

∑ = jumlah kuadrat skor item

∑ = jumlah kuadrat skor total

∑XY = jumlah perkalian skor item dan skor total

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

40

litian ini dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur

pengembangan kuesioner dilakukan sebagai berikut:

Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, sub variabel,

Penulisan item kuesioner dan penyusunan skala.

melengkapi instrumen dengan pedoman pengerjaan dan

Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban dan peninjauan saran-

n kepala sekolah dan profesionalitas

guru dilakukan uji instrumen yaitu validitas dan reliabilitas.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data

Validitas empiris dapat diketahui

dengan uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes dianalisis dengan

, rumus yang digunakan adalah

= koefisien korelasi tiap item

= banyaknya subyek uji coba

= jumlah kuadrat skor item

= jumlah kuadrat skor total

XY = jumlah perkalian skor item dan skor total

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 168.

Page 53: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

pada tabel

valid jika

b) Reliabilitas

memberikan hasil tes yang tetap,

sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama

atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan

menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.

Keterangan:

��∑���

moment

tes yang diujicobakan reliable.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan data

statistik. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis product moment. Teknik ini

digunakan untuk me

profesionalitas mengajar guru.

Setelah penulis mengumpulkan data maka langkah berikutnya adalah

menganalisis data tersebut. Dalam menganalisa data statistik ada tiga (3) tahap yang

digunakan yaitu:

55 Suharsimi Arikunto,

edisi revisi, hlm. 72.56 Suharsimi Arikunto,

Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dibandingkan dengan hasil

pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan

valid jika .55

Reliabilitas

Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada

sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama

atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan

menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.56

��� ����1 �

∑����

Keterangan:

�� = reliabilitas instrument

�� = jumlah varian skor tiap-tiap item

= varians skor total

= bayak item soal

Nilai yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga

moment pada table dengan taraf signifikan 5%. Jika

tes yang diujicobakan reliable.

Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan data

statistik. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis product moment. Teknik ini

digunakan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru.

Setelah penulis mengumpulkan data maka langkah berikutnya adalah

menganalisis data tersebut. Dalam menganalisa data statistik ada tiga (3) tahap yang

digunakan yaitu:

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikanedisi revisi, hlm. 72.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

41

selanjutnya dibandingkan dengan hasil r

dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan

Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat

artinya apabila tes tersebut dikenakan pada

sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama

atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan 56

tiap item

yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product

pada table dengan taraf signifikan 5%. Jika maka item

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan data

statistik. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis product moment. Teknik ini

ngetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan

Setelah penulis mengumpulkan data maka langkah berikutnya adalah

menganalisis data tersebut. Dalam menganalisa data statistik ada tiga (3) tahap yang

dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 196.

Page 54: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

1. Analisis pendahuluan

Dalam analisis ini data dari masing

caranya antara lain :

a. Penskoran

Pada bagian ini penulis akan menganalisa data yang telah terkumpul

melalui angket yang telah disebar kepada responden, dengan ketentuan:

- Alternatif jawaban A mendapat nilai 4

- Alternatif jawaban B mendapat nilai 3

- Alternatif jawaban C mendapat nilai 2

- Alternatif jawaban D mendapat nilai 1

b. Menentukan kualifikasi dan interval nilai

c. Menentukan tabel frekuensi

d. Mencari rata

e. Mencari standar deviasi

SD

57 Riduwan,58 Sudjana, 59M. Iqbal Hasan,

lisis pendahuluan

Dalam analisis ini data dari masing-masing variabel akan ditentukan, adapun

caranya antara lain :

Penskoran

Pada bagian ini penulis akan menganalisa data yang telah terkumpul

melalui angket yang telah disebar kepada responden, dengan ketentuan:

Alternatif jawaban A mendapat nilai 4

Alternatif jawaban B mendapat nilai 3

Alternatif jawaban C mendapat nilai 2

ernatif jawaban D mendapat nilai 157

Menentukan kualifikasi dan interval nilai 58

Dimana: R= H-L+1 dan K= 1+ (3,3) Log N

Keterangan:

R= Range /rentang

H= Nilai tertinggi

L= Nilai terendah

K= Jumlah interval

N= Jumlah responden

Menentukan tabel frekuensi

Mencari rata-rata (Mean) dari variable X dan Y

∑∑

=f

fxX

Mencari standar deviasi

( )

∑∑ −

=f

xxf 21

Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, hlm. 39.

Sudjana, Metode Statistika, (Jakarta: Tarsito, 1996), cet. 6., hlm 47

M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 1, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, hlm. 118

42

masing variabel akan ditentukan, adapun

Pada bagian ini penulis akan menganalisa data yang telah terkumpul

melalui angket yang telah disebar kepada responden, dengan ketentuan:

L+1 dan K= 1+ (3,3) Log N

X dan Y59

, (Jakarta: Tarsito, 1996), cet. 6., hlm 47

, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, hlm. 118

Page 55: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

43

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.

Dalam analisis uji hipotesis, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari antar prediktor dan kriterium melalui teknik korelasi moment tangkar

dari Pearson dengan rumus:60

∑ ∑∑

=))(( 22 yx

xyrxy

Diketahui bahwa:

∑ ∑∑ ∑

−=N

YXXYxy

))((.1

N

XXx ∑

∑∑ −=

222

)(.2

∑∑

∑ −=N

YYy

22

)(.3

b. Uji koefisien korelasi determinasi61

KD= r2 x 100%

3. Analisis lanjutan

Analisis ini akan menguji signifikansi untuk membandingkan r_hitung yang

telah diketahui r_tabel= (rt 5% atau rt 1%) dengan kemungkinan:

a. Jika r_hitung > rt 5% atau 1%, maka hasilnya signifikan atau hipotesis yang

diajukan diterima (ada hubugan)

b. Jika r_hitung < rt 5% atau 1% maka hasilnya non signifikan atau hipotesis yang

diajukan ditolak (tidak ada hubungan).

60Sutrisno Hadi, Statistik jilid 2, (Yogyakarta:Andi, 2000), hlm. 241 61Riduwan, Dasar-dasar Statistika, hlm. 228

Page 56: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SDIT Cahaya Bangsa

1. Sejarah Singkat Berdirinya SDIT Cahaya Bangsa

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cahaya Bangsa merupakan satu unit

pendidikan di lingkungan Yayasan Cahaya Mutiara Bangsa Semarang dengan akta

notaris Ida Widiyanti, SH. Nomor 03 tanggal 5 April 2007 serta SK Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia No C-2318.HT.01.02.TH.2007.

Kehadiran SDIT Cahaya Bangsa di tengah-tengah masyarakat untuk

memberikan pendidikan yang komprehensif dan menyeluruh kepada putra putri

bangsa ini.

Keterpaduan pengembangan (optimalisasi) dan kualitas fikriyah (kognitif),

jasadiyah (fisik/psikomotorik) dan ruhaniyah (afektif) menjadi konsentrasi

pendidikan di lembaga ini. Sistem pendidikan yang integral, sumber daya yang

berkualitas dan kurikulum yang sistematis menjadi ciri-ciri pendidikan ini.

Harapannya adalah agar dapat melahirkan generasi rabbani yang cerdas,

berketrampilan dan mandiri serta berakhlak mulia.

Dengan semangat untuk beribadah, mencari ridha Allah dan sebagai rasa

kepedulian dan tanggung jawab terhadap generasi bangsa ini, SDIT Cahaya Bangsa

hadir untuk melayani kebutuhan sesama dalam bidang pendidikan.

2. Visi Misi dan Tujuan SDIT Cahaya Bangsa

a. Visi

Terwujudnya pendidikan dasar Islam yang kompetitif dan mampu melahirkan

generasi muslim terbaik menuju kejayaan bangsa.

b. Misi

Menyelenggarakan pendidikan dasar yang berorientasi pada kekuatan imtaq dan

pengembangan iptek sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah

Page 57: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

45

c. Tujuan

SDIT Cahaya Bangsa bertujuan untuk membentuk pribadi yang memiliki sifat-

sifat mulia. Pribadi yang memiliki akidah yang bersih, benar dalam beribadah,

mulia akhlaknya, cerdas dan luas ilmunya serta memiliki amal-amal yang mulia.

3. Keadaan Guru dan Siswa SDIT Cahaya Bangsa

a. Guru

Guru merupakan salah faktor penentu dalam proses belajar mengajar.

Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga pendidikan yang

berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat penting adanya. Di

SDIT Cahaya Bangsa, memiliki tenaga pendidik dan karyawan sebanyak 25

orang.

b. Siswa

Berkenaan dengan kondisi siswa di SDIT Cahaya Bangsa semarang

sangat variatif, ada yang pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan

yang lain seperti kemampuan menjalin hubungan sosial, ada yang aktif ada yang

pendiam, dan masih banyak karakter siswa yang tidak bisa teridentifikasi secara

lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari mereka.

Keragaman tersebut ada karena mereka berasal dari latar belakang atau

background keluarga yang tidak sama.

B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Sebelum instrumen disebarkan kepada responden, terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrumen. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah

butir soal pada angket tersebut sudah memenuhi kualitas instrumen yang baik atau

belum. Adapun alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba instrumen

meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Data uji validitas ini disebarkan kepada 21 guru di sekolah lain. Uji

validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir angket

tersebut. Data uji validitas dapat dilihat pada lampiran.

Page 58: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

46

Butir angket yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak

digunakan. Sedangkan butir angket yang valid digunakan sebagai alat untuk

memperolah data. Dari item soal variable X ada 18 item soal valid dan 12 item

soal tidak valid

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (hitungr ) dikonsultasikan

dengan harga kritik r product momen, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga

tabelhitung rr > maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga

tabelhitung rr < maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas butir soal pada lampiran

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Kepemimpinan Kepala

Sekolah

No Soal Validitas

Keterangan hitungr tabelr

1 0,118 0,433 Tidak Valid 2 1,366 Tidak Valid 3 0,437 Valid 4 0,284 Tidak Valid 5 1,386 Valid 6 0,631 Valid 7 0,423 Tidak Valid 8 0,607 Valid 9 0,522 Valid 10 0,484 Valid 11 0,727 Valid 12 3,842 Valid 13 0,390 Tidak Valid 14 0,418 Tidak Valid 15 0,542 Valid 16 0,611 Valid 17 0,878 Valid 18 1,556 Valid 19 0,587 Valid 20 0,318 Tidak Valid 21 0,712 Valid 22 0,548 Valid

Page 59: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

47

23 0,388 Tidak Valid 24 1,921 Valid 25 0,219 Tidak Valid 26 0,289 Tidak Valid 27 0,410 Tidak Valid 28 0,442 Valid 29 0,805 Valid 30 0,003 Tidak Valid

Dari item soal variable Y ada 10 item soal valid dan 5 item soal tidak valid

Tabel 4.2

Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Profesionalitas Mengajar Guru

No Soal Validitas

Keterangan hitungr tabelr

1 0,431 0,433 Tidak Valid 2 0,447 Valid 3 0,562 Valid 4 0,668 Valid 5 0,795 Valid 6 0,846 Valid 7 0,162 Tidak Valid 8 0,426 Tidak Valid 9 0,589 Valid 10 0,496 Valid 11 0,562 Valid 12 0,273 Tidak Valid 13 0,021 Tidak Valid 14 0,655 Valid 15 0,498 Valid

2) Uji Reliabilitas

Setelah uji validitas selesai dilakukan, selanjutnya adalah uji

reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan

kapan saja instrumen tersebut disajikan.

Harga 11r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga tabelr product

moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga 11r >

tabelr .

Page 60: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

48

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat (di lampiran), koefisien

reliabilitas butir soal untuk pelaksanaan moving class dengan prestasi belajar

diperoleh r11 = 0,852, sedang tabelr product moment yaitu (N)= 21-1=20

dengan taraf signifikan 5 % dan n= 20 diperoleh tabelr = 0,444. Karena 11r >

tabelr artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria

pengujian yang tinggi reliabel.

C. Deskriptif Data Hasil Penelitian

1. Analisis Pendahuluan

Pada analisis pendahuluan ini mencakup analisis kepemimpinan kepala

sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen

Semarang. Adapun analisis tersebut terdiri dari dua materi yaitu analisis data angket

tentang kepemimpinan kepala sekolah dan analisis data angket tentang

profesionalitas mengajar guru.

a. Analisis Data Mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah (X)

Untuk mendapatkan data tersebut di SDIT Cahaya Bangsa Mijen, peneliti

menggunakan angket yang telah disebarkan kepada para guru (responden) yang

berjumlah 21 guru. Angket ini terdiri dari 18 item pernyataan, masing-masing

butir pernyataan terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu: A; B; C; dan D, dengan

scoring 4; 3; 2; dan 1.

Tabel 4.3

Data Hasil Kepemimpinan Kepala Sekolah

SDIT Cahaya Bangsa

No Res

Jawaban Nilai SKOR

A B C D 4 3 2 1

R_1 3 13 1 1 12 39 2 1 54 R_2 6 6 4 2 24 18 8 2 52 R_3 9 8 0 1 36 24 0 1 61 R_4 4 9 5 0 16 27 10 0 53 R_5 6 8 3 1 24 24 6 1 55 R_6 2 11 5 0 8 33 10 0 51 R_7 7 10 1 0 28 30 2 0 60

Page 61: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

R_8 R_9 R_10 12R_11 17R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 13R_21 N 110

Dari hasil nilai tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

skor kepemimpinan kepala sekolah dan skor rata

langkah untuk membuat distribusi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mencari nilai interval

Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

5 10 3 0 20 0 4 11 3 0 12 5 0 1 48 17 0 0 1 68 7 10 0 1 28 0 14 3 1 0 1 11 5 1 4 0 16 1 1 0 0 7 11 0 0 9 6 1 0 36 1 15 2 0 4 0 3 15 0 0 13 3 0 2 52 8 8 1 1 32

110 177 72 17 440 537

Dari hasil nilai tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

skor kepemimpinan kepala sekolah dan skor rata

langkah untuk membuat distribusi tersebut adalah sebagai berikut:

Mencari nilai interval

Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

� Mencari Range

R= H - L

= 69 – 37

= 32

� Mencari jumlah interval

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 21

= 1 + 3,3 (1,322)

= 1 + 4,363

= 5,363 dibulatkan menjadi 6

� Menentukan interval kelas

i =

49

30 6 0 56 12 22 3 37 15 0 1 64 0 0 1 69 30 0 1 59 42 6 1 49 33 10 1 48 48 2 1 51 21 22 0 43 24 2 0 62 45 4 0 53 9 30 0 39 9 0 2 63 24 2 1 59 537 144 17 1138

Dari hasil nilai tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

skor kepemimpinan kepala sekolah dan skor rata-rata (Mean). Adapun langkah-

langkah untuk membuat distribusi tersebut adalah sebagai berikut:

Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus

= 5,363 dibulatkan menjadi 6

Page 62: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

50

Keterangan :

i = interval kelas R = Rentang nilai (nilai tertinggi-nilai terendah) K = jumlah kelas

i = ������

= ���

= 6,4 dibulatkan menjadi 6

2) Mencari rata-rata hubungan kepala sekolah

Dari hasil tersebut dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Mencari rata-rata (Mean)

Interval if ix ii xf xxi − 2)( xxi −

f ( xxi − )

Mean 37-42 2 39,5 79 -15,10 227,87 455,7324

60,5421

5,1146===

∑∑

i

ii

f

xfx

43-48 2 45,5 91 -9,10 82,72 165,4467 49-54 7 51,5 360,5 -3,10 9,58 67,06349 55-60 5 57,5 287,5 2,90 8,44 42,18821 61-66 4 63,5 254 8,90 79,29 317,1791 67-82 1 74,5 74,5 19,90 396,20 396,1995 Jumlah 21 1146,5 1443,81

3) Kualitas Variabel

Dari kedua frekuensi tersebut diketahui mean dari variabel

kepemimpinan kepala sekolah sebesar 54,60 untuk mengetahui kualitas

varibel tersebut maka dikonsultasikan dalam tabel kualitas, namun

sebelumnya dicari standar deviasinya dengan rumus:

1

)( 2

−=∑

n

xxfSd ii

121

1443,81

−=

20

81,1443=

72,1905=

= 8,496

Page 63: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

51

Mengubah skor mentah kedalam skala standar (tiga)3 sebagai :

M + 1 SD = 54,60 + 1.8,496 = 63,096 �63 keatas

M – 1 SD = 54,60 – 1.8,496= 28,475 �28-62

�27 kebawah

Jadi tabel kualitasnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

Mean Interval Kriteria Kesimpulan

54,60

63 ke atas Baik

Cukup

28-62 Cukup

27 kebawah Kurang

Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa kepemimpinan kepala sekolah

memiliki kategori cukup . Hal ini dapat dilihat dari besarnya mean variabel

tersebut 54,60.

Setelah data distribusi frekuensi, kemudian di ubah ke bentuk nilai

distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi

Interval Frekuensi Fr (persen) 37-42 2 9,52 43-48 2 9,52 49-54 7 33,33 55-60 5 23,81 61-66 4 19,05 67-82 1 4,76

21 100

Agar lebih mudah dan lebih jelas dipahami, maka dibawah ini

digambarkan grafik mengenai kepemimpinan kepala sekolah di SDIT Cahaya

Bangsa Mijen Semarang.

Page 64: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Grafik

yang menjawab dengan skor pada interval 37

berada pada prosentase 9,52%; skor pada interval 43

berada pada prosentase 9,52%; skor pada interva

berada pada prosentase 33,33%; skor pada interval 55

berada pada prosentase 23,81%, skor pada interval 61

berada pada prosentase 19,05%, dan skor pada interval 67

responden berada pada prosentase 4,76%.

b. Analisis Data Mengenai Profesionalitas Mengajar Guru (Y)

Dari hasil tes tentang profesionalitas mengajar guru telah diketahui data

skor masing

berikut:

No Res A

R_1 9R_2 1

Grafik tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang

Grafik. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Grafik di atas menunjukkan bahwa dari responden sejumlah 21 orang

yang menjawab dengan skor pada interval 37

berada pada prosentase 9,52%; skor pada interval 43

berada pada prosentase 9,52%; skor pada interva

berada pada prosentase 33,33%; skor pada interval 55

berada pada prosentase 23,81%, skor pada interval 61

berada pada prosentase 19,05%, dan skor pada interval 67

sponden berada pada prosentase 4,76%.

Analisis Data Mengenai Profesionalitas Mengajar Guru (Y)

Dari hasil tes tentang profesionalitas mengajar guru telah diketahui data

skor masing-masing responden yaitu sebagaimana dalam pemaparan tabel

Tabel 4.7 Data Hasil Profesionalitas Mengajar GuruJawaban

A B C D 4 3

9 1 0 0 36 31 6 3 0 4 18

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

37-42 43-48 49-54

52

Grafik tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang

Grafik. Kepemimpinan Kepala Sekolah

di atas menunjukkan bahwa dari responden sejumlah 21 orang

yang menjawab dengan skor pada interval 37- 42 sejumlah 2 responden dan

berada pada prosentase 9,52%; skor pada interval 43-48 sejumlah 2 respoenden

berada pada prosentase 9,52%; skor pada interval 49-54 sejumlah 7 responden

berada pada prosentase 33,33%; skor pada interval 55-60 sejumlah 5 responden

berada pada prosentase 23,81%, skor pada interval 61-66 sejumlah 4 responden

berada pada prosentase 19,05%, dan skor pada interval 67-82 sejumlah 1

Analisis Data Mengenai Profesionalitas Mengajar Guru (Y)

Dari hasil tes tentang profesionalitas mengajar guru telah diketahui data

masing responden yaitu sebagaimana dalam pemaparan tabel

Data Hasil Profesionalitas Mengajar Guru Nilai

Jumlah 3 2 1

3 0 0 39 18 6 0 28

55-60 61-66 67-82

Page 65: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

R_3 10R_4 3R_5 5R_6 5R_7 10R_8 7R_9 10R_10 9R_11 10R_12 0R_13 3R_14 7R_15 4R_16 0R_17 6R_18 7R_19 0R_20 9R_21 8

N 1231) Mencari nilai interval

Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

10 0 0 0 40 03 5 2 0 12 155 4 1 0 20 125 5 0 0 20 1510 0 0 0 40 07 3 0 0 28 910 0 0 0 40 09 1 0 0 36 310 0 0 0 40 00 6 4 0 0 183 7 0 0 12 217 3 0 0 28 94 5 1 0 16 150 6 4 0 0 186 4 0 0 24 127 2 1 0 28 60 5 5 0 0 159 1 0 0 36 38 2 0 0 32 6

123 66 21 0 492 198Mencari nilai interval

Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

� Mencari Range

R = H – L

= 40 – 25

= 15

� Mencari jumlah interval

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 21

= 1 + 3,3 (1,322)

= 1 + 4,363

= 5,363 dibulatkan menjadi 6

� Menentukan interval kelas

i =

keterangan :

i = interval kelas

53

0 0 0 40 15 4 0 31 12 2 0 34 15 0 0 35 0 0 0 40 9 0 0 37 0 0 0 40 3 0 0 39 0 0 0 40 18 8 0 26 21 0 0 33 9 0 0 37 15 2 0 33 18 8 0 26 12 0 0 36 6 2 0 36 15 10 0 25 3 0 0 39 6 0 0 38

198 42 0 732

Untuk mencari kualifikasi dan interval dengan menggunakan rumus

= 5,363 dibulatkan menjadi 6

Page 66: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

54

R = Rentang nilai (nilai tertinggi-nilai terendah)

K = jumlah kelas

i = ������

= ���

= 2,5 dibulatkan menjadi 3

2) Mencari rata-rata profesionalitas Mengajar Guru

Dari hasil tersebut dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai

berikut:

Tabel 4.8

Mencari Rata-rata (Mean)

Interval if ix ii xf xxi − 2)( xxi −

f ( xxi − )

Mean 25-27 3 26 78 -9 81 243

3521

735===

∑∑

i

ii

f

xfx

28-30 1 29 29 -6 36 36 31-33 3 32 96 -3 9 27 34-36 4 35 140 0 0 0 37-39 6 38 228 3 9 54 40-42 4 41 164 6 36 144 Jumla

h 21 735 -9 171 504

3) Kualitas Variabel

Dari kedua frekuensi tersebut diketahui mean dari variabel kinerja guru

sebesar 35 untuk mengetahui kualitas varibel tersebut maka dikonsultasikan

dalam tabel kualitas, namun sebelumnya dicari standar deviasinya dengan

rumus:

1

)( 2

−=∑

n

xxfSd ii

121

504

−=

Page 67: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

55

20

504=

25,2=

= 5,019

Mengubah skor mentah kedalam skala standar (tiga)3 sebagai :

M + 1 SD = 35+ 1.5,019= 40,019 �40 ke atas M – 1 SD = 35- 1.5,019= 29,981 � 29-39 � 28 kebawah

Jadi tabel kualitasnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Profesionalitas Mengajar guru

Mean Interval Kriteria Kesimpulan

35

40 ke atas Baik

Cukup 29-39 Cukup

28 kebawah Kurang

Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa profesionalitas mengajar guru

memiliki kategori cukup . Hal ini dapat dilihat dari besarnya mean variabel

tersebut 35

Setelah data distribusi frekuensi, kemudian di ubah ke bentuk nilai

distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi

Interval Frekuensi Fr (persen) 25-27 3 14,29 28-30 1 4,76 31-33 3 14,29 34-36 4 19,05 37-39 6 28,57 40-42 4 19,05 Total 21 100

Page 68: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Agar lebih mudah dan lebih jelas dipahami, maka dibawah ini

digambarkan grafik mengenai kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

Histogram tentang Profesionalitas Mengajar Guru di SDIT Cahaya

yang menjawab dengan skor pada interval 25

berada pada prosentase 14,29%; skor pada interval 28

respoenden berada pada prosentase 4,76%; skor pada interval 3

3 responden berada pada prosentase 14,29%; skor pada interval 34

sejumlah 4 responden berada pada prosentase 19,05%, skor pada interval 37

39 sejumlah 6 responden berada pada prosentase 28,57%, dan skor pada

interval 40

2. Analisis Uji Hipotesis

Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesa yang digunakan maka terlebih

dahulu mencari nilai koefisien antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X)

Agar lebih mudah dan lebih jelas dipahami, maka dibawah ini

digambarkan grafik mengenai kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

Histogram tentang Profesionalitas Mengajar Guru di SDIT Cahaya

Bangsa Mijen Semarang.

Grafik. Profesionalitas Mengajar Guru

Grafik di atas menunjukkan bahwa dari responden sejumlah 21 orang

yang menjawab dengan skor pada interval 25

berada pada prosentase 14,29%; skor pada interval 28

respoenden berada pada prosentase 4,76%; skor pada interval 3

3 responden berada pada prosentase 14,29%; skor pada interval 34

sejumlah 4 responden berada pada prosentase 19,05%, skor pada interval 37

39 sejumlah 6 responden berada pada prosentase 28,57%, dan skor pada

interval 40-42 sejumlah 4 responden berada pada prosentase 19,05%.

Analisis Uji Hipotesis

Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesa yang digunakan maka terlebih

dahulu mencari nilai koefisien antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X)

0

5

10

15

20

25

30

35

25-27 28-30 31-33

56

Agar lebih mudah dan lebih jelas dipahami, maka dibawah ini

digambarkan grafik mengenai kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

Histogram tentang Profesionalitas Mengajar Guru di SDIT Cahaya

Bangsa Mijen Semarang.

Grafik. Profesionalitas Mengajar Guru

di atas menunjukkan bahwa dari responden sejumlah 21 orang

yang menjawab dengan skor pada interval 25- 27 sejumlah 3 responden

berada pada prosentase 14,29%; skor pada interval 28-30 sejumlah 1

respoenden berada pada prosentase 4,76%; skor pada interval 31-33 sejumlah

3 responden berada pada prosentase 14,29%; skor pada interval 34-36

sejumlah 4 responden berada pada prosentase 19,05%, skor pada interval 37-

39 sejumlah 6 responden berada pada prosentase 28,57%, dan skor pada

nden berada pada prosentase 19,05%.

Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesa yang digunakan maka terlebih

dahulu mencari nilai koefisien antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X)

34-36 37-39 40-42

Page 69: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

57

dengan profesionalitas mengajar guru (Y) dengan menggunakan rumus product

moment.

Tabel 4.11 Koefisien Korelasi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X)

Terhadap profesionalitas mengajar Guru (Y) Perhitungan antara X dan Y

No Responden

X Y X² Y² XY

1 54 39 2916 1521 2106 2 52 28 2704 784 1456 3 61 40 3721 1600 2440 4 53 31 2809 961 1643 5 55 34 3025 1156 1870 6 51 35 2601 1225 1785 7 60 40 3600 1600 2400 8 56 37 3136 1369 2072 9 37 40 1369 1600 1480 10 64 39 4096 1521 2496 11 69 40 4761 1600 2760 12 59 26 3481 676 1534 13 49 33 2401 1089 1617 14 48 37 2304 1369 1776 15 51 33 2601 1089 1683 16 43 26 1849 676 1118 17 62 36 3844 1296 2232 18 53 36 2809 1296 1908 19 39 25 1521 625 975 20 63 39 3969 1521 2457 21 59 38 3481 1444 2242

Jumlah 1138 732 62998 26018 40050

Mean X (X ) = N

X∑ Mean Y (Y ) = N

Y∑

= 21

1138 =

21

732

= 54,19 = 34,85

Dari tabel di atas diperoleh:

N = 21

∑x = 1138

∑ y = 732

Page 70: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

58

∑ xy = 40050

∑ 2x = 62998

∑ 2y = 26018

Selanjutnya untuk membuktikan hipotesa di atas, dalam penelitian ini

dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis statistik product moment

satu prediktor. Adapun langkah-langkah dalam pengelolaan data tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Mencari korelasi antara prediktor (x) dengan kriterium (y) dengan

menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari pearson, dengan rumus

sebagai berikut:

( )( )∑∑∑

=22 yx

xyrxy

Sebelum mencari rxy harus mencari nilai x2, y2, dan xy dengan rumus sebagai

berikut:

( )N

2

22 ∑∑∑ −=

XXx

( )N

2

22 ∑∑∑ −=

YYy

( )( )N∑∑

∑∑ −=YX

XYxy

Hasil dari masing-masing rumus di atas adalah sebagai berikut:

a. ( )

N

2

22 ∑∑∑ −=

XXx

= 62998 - ( )

21

1138 2

= 62998 - 21

1295044

= 62998 – 61668,8 = 1329,24

Page 71: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

59

b. ( )

N

2

22 ∑∑∑ −=

YYy

= 26018 - ( )

21

732 2

= 26018 - 21

535824

= 26018 – 25515,43

= 502,571

c. ( )( )

N∑∑

∑∑ −=YX

XYxy

= 40050 - ( )( )

21

7321138

= 40050 - 21

833016

= 40050 – 39667,43

= 382,571

d. ( )( )∑∑∑

=22 yx

xyrxy

= ( )( )502,5711329,24

571,382

= 668037

571,382

= 335,817

571,382

= 0,468

Dari hasil perhitungan rumus korelasi diatas, rhitung = 0,468, rt(21;5%)=0,433,

rt(21;1%)=0,549.

Berarti rhitung > rtabel untuk 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini

menunjukkan korelasi tersebut SIGNIFIKAN pada taraf 5%, sedangkan untuk taraf

1% korelasi tersebut tidak signifikan, karena rhitung < rtabel, dan menunjukkan bahwa

Page 72: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

60

hubungan tersebut masuk pada kriteria SEDANG, karena 0,400 < r� 0,700, serta

arah korelasinya positif.

3. Analisis lanjut

Setelah r (koefisien korelasi) dari variabel X dan variabel Y diketahui,

selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan nilai r product moment untuk

diketahui signifikasinya dan untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan dapat

diterima atau tidak. Hal ini disebabkan apabila r observasi yang kita peroleh sama

dengan atau lebih besar dari pada r tabel, maka nilai r yang telah kita peroleh itu

signifikan.

Adapun untuk mengetahui apakah nilai r observasi tersebut signifikan atau

tidak adalah dengan cara menunjukkan atau menguji taraf signifikan 5% dan 1%

dengan operasional sebagai berikut :

1. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di

SDIT Cahaya Bangsa pada taraf signifikan 5% dengan N= 21. Diperoleh ro =

0,468 dan rt = 0,433, maka ro > rt berarti signifikan. Dengan demikian ro

(observasi) lebih besar daripada rt (r dalam tabel), ini berarti hasilnya adalah

signifikan dan ada korelasi (ada hubungan yang positif) antara kedua variabel

tersebut.

2. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di

SDIT Cahaya Bangsa pada taraf signifikan 1% dengan N= 21. Diperoleh ro =

0,468 dan rt = 0,549, maka ro < rt berarti tidak signifikan. Dengan demikian ro

(observasi) lebih kecil daripada rt (r dalam tabel), ini berarti hasilnya adalah non

signifikan dan tidak ada korelasi (tidak ada hubungan yang positif) antara kedua

variabel tersebut.

Dari kedua pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 5% dan 1% maka

hasil yang diperoleh adalah r observasi (hasil penelitian) lebih besar hasilnya pada

taraf 5% dan lebih kecil pada taraf 1%. Jadi hipotesis yang telah diajukan dalam bab

satu hasilnya adalah hipotesis diterima kebenarannya pada taraf signifikan 5% dan

ditolak kebenarannya pada taraf signifikan 1%.

Berdasarkan penafsiran akan besarnya koefisien korelasi yang umum

Page 73: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

61

digunakan interpretasi berikut :

Tabel 4.12

Kriteria Penafsiran

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang

ada korelasi tetapi sangat lemah (dianggap korelasi)

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau tinggi

Oleh karena besarnya nilai “r” Product Moment adalah 0,468 maka berada

pada interval (0,40 – 0,70), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa: antara

variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang SEDANG atau CUKUP.

Selanjutnya untuk mencari nilai koefisien determinasi (variabel penentu)

antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut :

Koefisien determinasi :

r2 x 100% = (0,468) 2 x 100%

= 0,219 x 100%

= 21,9%

Maka dapat diinterpretasikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah tersebut

tergolong sedang (dengan kontribusi sebesar 21,9%) terhadap profesionalitas

mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Dari hasil hipotesis yang diperoleh adalah signifikan, artinya semakin baik

pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tinggi tingkat

profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang. Namun

sebaliknya, semakin buruk pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah maka

semakin rendah pula tingkat profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya

Page 74: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

62

Bangsa Mijen Semarang. Karena dari perhitungan rumus korelasi, N=21 hasilnya

rhitung = 0,468, rt(21;5%)=0,433, rt(21;1%)=0,549. Berarti rhitung > rtabel untuk taraf

5%, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan

kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru di SDIT

Cahaya Bangsa Mijen Semarang. “(Ha) dapat diterima, sedangkan Ho yang

berbunyi “Tidak ada hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan

profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.” (Ho)

ditolak. Hal ini berarti kepemimpinan kepala sekolah berhubungan dengan

profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang.

2. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan profesionalitas mengajar guru

di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang adalah SIGNIFIKAN, dan

menunjukkan bahwa hubungan tersebut masuk pada kriteria SEDANG, karena

0,468 berada pada taraf interpretasi 0,400-0,700, dengan tingkat kontribusi

sebesar 21,9%.

Page 75: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

63

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian skripsi yang telah dilakukan dengan judul “Hubungan

Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Profesionalitas Mengajar Guru di SDIT

Cahaya Bangsa Mijen Semarang“ dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil perhitungan rumus korelasi diatas, rhitung = 0,468, rt(21;5%)=0,433,

rt(21;1%)=0,549. Berarti r_hitung > r_tabel untuk 5%, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, hal ini menunjukkan korelasi tersebut SIGNIFIKAN pada taraf 5%,

sedangkan untuk taraf 1% korelasi tersebut tidak signifikan, karena rhitung < rtabel.

Berarti rhitung > rtabel. dan menunjukkan bahwa hubungan tersebut masuk pada

kriteria SEDANG, karena 0,468 berada pada kriteria penafsiran 0,400 < r�

0,700, serta arah korelasinya positif.

2. kepemimpinan kepala sekolah dapat diinterpretasikan sedang, dengan kontribusi

sebesar 21,9% terhadap profesionalitas mengajar guru di SDIT Cahaya Bangsa.

Sedangkan sisanya yaitu 100% - 21,9% = 78,1% merupakan pengaruh variabel

lain yang belum diteliti.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitan, ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan

untuk perbaikan pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalitas

mengajar guru dikemudian hari:

1. Bagi Kepala Sekolah

Penerapan kepemimpinan kepala sekolah di SDIT Cahaya Bangsa sudah

cukup baik, hendaknya dipertahankan karena kepemimpinan mempunyai

kedudukan dan peranan yang sangat penting bagi kinerja guru agar guru dapat

melaksanakan pengajaran secara profesional sehingga tercapainya tujuan

pendidikan nasional.

Page 76: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

64

2. Bagi Guru

Meskipun pelaksanaan pengajaran di SDIT Cahaya Bangsa sudah baik,

maka hendaknya guru mengajar sesuai dengan bidangnya masing-masing.

C. Penutup

Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT sebagai rasa syukur yang

sangat mendalam sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini, dan berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya, penulis memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu

proses pelaksanaan penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir. Semoga bantuan

baik berupa doa, materi maupun tenaga dan pikiran serta dukungan yang diberikan

kepada penulis mendapat balasan dan diterima sebagai amal saleh di hadapan Allah

SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan yang tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kelengkapan

skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya. Wa Allahu a’lam bi al-shawab.

Page 77: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Ara Hidayat dan Imam Machlmi, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, dan

Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, Bandung: PT. Pusatka

Educa, 2010,

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007.

Echols, John M., dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia.

Effendi, A.M, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Profesionalisme Guru

Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan

Cimaragas Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2009/2010, http://smart-

feel.blogspot.com/2011/01/profesionalisme-guru-dalam-mengajar.html

H, Bagus, Guru Bermoral Profesional, Yogyakarta: Kreasi Wacana Offset, 2006

Hadi, Sutrisno, Statistik jilid 2, Yogyakarta: Andi, 2000,

Handoko, T. Hani, Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1995

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistik 1, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005

Nur Hidayah, Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional Dalam Mencapai Visi dan

Misi Pendidikan di SDI. Hj. Isriati Semarang, (Semarang:Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo, 2009)

http://karyailmiah.blogspot.com/2011/07/kepemimpinan-yang-efektif.html

Isjoni, Manajemen Kepemimpinan dalam Pendidikan, Bandung:Sinar Baru

Algensindo, 2007

Janah, Aliyati. Pengaruh persepsi guru tentang supervisi kepala madrasah terhadap

profesionalisme guru di MA Salafiyah Simbangkulon Buaran Pekalongan

Tahun 2009/2010, (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009)

Maghfiroh, Aini. Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam peningkatan mutu

guru PAI di SMP Nasima Semarang. (Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo, 2009)

Mulyasa, E.., Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan

MBS dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004.

Page 78: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Mulyasa, Menejemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2011,

Poerwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung : Rosdakarya

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Riduwan, Dasar-dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2010

Rizky, Nizar, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pendidikan, http://amore-

course.blogspot.com/2011/12/kepemimpinan-kepala-sekolah-dalam.html

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005.

Soenarjo. Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV Al-

Waah, 1995

Sudjana, Metode Statistika, Jakarta: Tarsito, 1996

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003,

Cet..XIV,

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. pasal 20 tentang Guru dan

Dosen

Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjau Teoritik dan

Permasalahannya, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1992.

Page 79: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah, 37

Tabel 3.2 Indikator Profesionalitas Mengajar Guru, 37

Tabel 3.3 Penilaian Alternatif Jawaban Responden, 39

Tabel 4.1 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Kepemimpinan Kepala

Sekolah, 46

Tabel 4.2 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Profesionalitas Mengajar Guru,

47

Tabel 4.3 Data Hasil Kepemimpinan Kepala Sekolah SDIT Cahaya Bangsa, 48

Tabel 4.4 Mencari rata-rata (Mean) Kepemimpinan Kepala Sekolah, 50

Tabel 4.5 Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, 51

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah, 51

Tabel 4.7 Data Hasil Profesionalitas Mengajar Guru, 52

Tabel 4.8 Mencari Rata-rata (Mean) Profesionalitas Mengajar Guru, 54

Tabel 4.9 Profesionalitas Mengajar guru, 55

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Profesionalitas Mengajar guru, 55

Tabel 4.11 Koefisien Korelasi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X)

Terhadap profesionalitas mengajar Guru (Y), 56

Tabel 4.12 Kriteria Penafsiran, 60

Page 80: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 1

Daftar Nama Responden

No Nama L/P

Tempat Tanggal Lahir 1 Nur Royhana M.A,S.Pd. L 2 Ari Yulianingrum,A.Md. P 3 Nur Kholis, S. Pd. P 4 Zainal Muttaqin,S.Pd.I L 5 Siti Aminah, S.E. L 6 Eva Nuriatulfajr, S.Pd.I P 7 Titi Rohmah, S.Pd.I P 8 Rina Marfungah, S.Pd. P 9 Lilis Suspriyatin, A.Md. P 10 Setya Wartono, S.Pd. P 11 Biya Ebi Praheto L 12 Sholihati, S.Pd. L 13 Khofifah, S.Pd. L 14 Agus Nur Fathon P 15 Syahrul Mubarok L 16 Arin Nur Khomsah, S.Pd. L 17 Atika Manggiasih P 18 Dian Eryka Dwi P., S.Pd. P 19 Diah Farida Hanum L 20 Hanik Mutmainnah P 21 Sakdullah L

Page 81: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 2

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER UJI COBA

BAGIAN I : IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis Kelamin : ……………………………. 2. Unit Kerja : ……………………………. 3. Pangkat/Gol : ……………………………. 4. Masa Kerja : ……………………………. 5. Umur : ……………………………. BAGIAN II : PETUNJUK 1. Bacalah instrumen ini secara seksama 2. Jawaban instrumen ini tidak ada yang benar dan salah dan tidak berpengaruh

terhadap konduite Saudara. Jawablah dengan jujur dan apa adanya, agar jawaban yang Saudara berikan dapat memberikan informasi yang berguna sesuai dengan tujuan penelitian ini.

3. Berilah tanda silang pada salah satu pilihan yang paling sesuai dengan apa yang ada pada diri Saudara

4. Pilihlah : A : Selalu B : Sering C : Kadang-kadang D: Tidak pernah

Atas kesediaan Saudara untuk mengisi angket ini penulis sampaikan terima kasih.

Semarang, 20 Oktober 2011

Peneliti,

Dewi Istiana

Page 82: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

BAGIAN III: PERNYATAAN A. VARIABEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

No Indikator Pernyataan Pilihan

A B C D 1.

Perencanaan

Kepala Sekolah mampu menyusun perencanaan KBM sekolah dengan baik

A B C D

2. Kepala sekolah mampu mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan profesionalitas guru

A B C D

3. Kepala sekolah mampu merumuskan faktor eksternal/internal yang menghambat dan mendorong profesionalitas mengajar guru

A B C D

4. Kepala sekolah mampu memilih alternatif tindakan untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut profesionalitas guru

A B C D

5. Kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mendukung profesionalitas mengajar guru

A B C D

6. Kepala sekolah mampu melaksanakan kegiatan akademik

A B C D

7. Kepala sekolah mampu menetapkan jangka waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh para guru

A B C D

8. Kepala sekolah mampu merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh para guru

A B C D

9. Kepala sekolah mampu menetapkan alat dan metode untuk meningkatkan efisiensi dalam mencapai tujuan profesionalitas guru

A B C D

10. Kepala sekolah mampu merumuskan rencana evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan profesionalitas mengajar guru

A B C D

11. Pengorganisasian

Kepala sekolah mampu membuat job description sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang guru

A B C D

12. Kepala sekolah mampu menciptakan suasana harmonis

A B C D

13. Kepala sekolah mampu membina kerja sama yang efektif dengan para guru

A B C D

14. Kepala sekolah mampu berkomunikasi secara efektif kepada para guru

A B C D

15. Kepala sekolah mampu mengatur tugas, tanggung jawab dan wewenang guru untuk mencapai tujuan profesionalitas guru

A B C D

Page 83: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

16.

Penggerakan

Kepala sekolah mampu mengkoordinir kegiatan secara efektif dan efisien

A B C D

17. Kepala Sekolah mampu mengarahkan guru untuk memiliki perangakat pengajaran (daftar hadir/buku nilai, silabus, RPP, program semester/tahunan)

A B C D

18. Kepala sekolah mampu memberikan motivasi kepada para guru untuk mencapai tujuan pembelajaran

A B C D

19. Kepala sekolah mampu bekerja sama dengan guru untuk mencapai tujuan

A B C D

20.

Pengawasan

Kepala sekolah mampu menentukan standar kualitas pekerjaan

A B C D

21. Kepala sekolah mampu menilai dan mengukur program yang dilaksanakan maupun hasil yang telah dicapai oleh guru

A B C D

22. Kepala sekolah mampu menentukan dan mengadakan tindakan perbaikan KBM guru

A B C D

23. Kepala Sekolah mampu memberikan saran dan kritik yang membangun ketika mengadakan pengawasan kepada bawahan

A B C D

24. Kepemimpinan

otoriter

Kepala sekolah sering memarahi bawahan A B C D 25. Kepala sekolah Tidak mau menerima

pendapat, saran, dan kritik dari bawahan A B C D

26. Kepala sekolah terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya

A B C D

27. Kepemimpinan

laises faire

Kepala sekolah memberikan kebebasan penuh kepada bawahan untuk menentukan kebijakan

A B C D

28. Kepala sekolah tidak berani menetapkan keputusan tanpa persetujuan bawahan

A B C D

29. Kepemimpinan

demokratis

Kepala sekolah mengutamakan kerja sama dalam mencapai tujuan

A B C D

30. Kepala sekolah membuat keputusaan bersama dengan menampung aspirasi para guru dalam mengambil keputusan

A B C D

Page 84: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

B. VARIABEL PROFESIONALITAS MENGAJAR GURU

No. Indikator Pernyataan Pilihan A B C D

1.

Merumuskan tujuan

pembelajaran

Guru membuat kompetensi dasar sesuai dengan standar kompetensi

A B C D

2. Dalam membuat tujuan pembelajaran, guru telah menjangkau aspek kognitif, efektif dan psikomotorik

A B C D

3. Sebelum menyampaikan materi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu

A B C D

4. Menentukan alokasi waktu

Guru mampu merumuskan alokasi waktu yang diperlukan untuk pembelajaran

A B C D

5. Merencanakan materi bahan ajar

Guru merencanakan bahan ajar sesuai dengan materi yang akan diajarkan

A B C D

6. Merencanakan metode

pengajaran

Guru merencanakan metode pengajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan

A B C D

7. Menyajikan materi secara

sistematis

Guru menyampaikan materi secara sistematis A B C D 8. Guru mempelajari materi terlebih dahulu

sebelum disampaikan kepada siswa A B C D

9. Menyajikan materi sesuai alokasi waktu

Guru mampu menyampaikan materi secara efektif dan efisien sesuai alokasi waktu yang telah direncanakan

A B C D

10.

Menggunakan metode yang

telah direcanakan

Guru menggunakan metode yang bervariasi ketika mengajar

A B C D

11 Materi yang akan disampaikan menjadi pertimbangan guru dalam menentukan metode mengajar

A B C D

12. Mampu melaksanakan

evaluasi belajar

Guru mampu menyusun alat-alat evaluasi hasil belajar berupa tes tertulis dan tes lisan

A B C D

13. Guru mampu melaksanakan penilaian A B C D 14. Mampu

menindaklanjuti evaluasi belajar

Guru menindaklanjuti hasil penilaian dengan mengadakan remidial

A B C D

15. Guru melakukan perbaikan program untuk menindaklanjuti penilaian hasil belajar

A B C D

Page 85: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 3

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN ROFESIONALITAS MENGAJAR GURU

BAGIAN I : IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis Kelamin : ……………………………. 2. Unit Kerja : ……………………………. 3. Pangkat/Gol : ……………………………. 4. Masa Kerja : ……………………………. 5. Umur : ……………………………. BAGIAN II : PETUNJUK 5. Bacalah instrumen ini secara seksama 6. Jawaban instrumen ini tidak ada yang benar dan salah dan tidak berpengaruh

terhadap konduite Saudara. Jawablah dengan jujur dan apa adanya, agar jawaban yang Saudara berikan dapat memberikan informasi yang berguna sesuai dengan tujuan penelitian ini.

7. Berilah tanda silang pada salah satu pilihan yang paling sesuai dengan apa yang ada pada diri Saudara

8. Pilihlah : A : Selalu B : Sering C : Kadang-kadang D: Tidak pernah

Atas kesediaan Saudara untuk mengisi angket ini penulis sampaikan terima kasih.

Semarang, 20 Oktober 2011 Peneliti,

Dewi Istiana

Page 86: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

BAGIAN III: PERNYATAAN C. VARIABEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

No Indikator Pernyataan Pilihan

A B C D 1.

Perencanaan

Kepala sekolah mampu merumuskan faktor eksternal/internal yang menghambat dan mendorong profesionalitas mengajar guru

A B C D

2. Kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mendukung profesionalitas mengajar guru

A B C D

3. Kepala sekolah mampu melaksanakan kegiatan akademik

A B C D

4. Kepala sekolah mampu merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh para guru

A B C D

5. Kepala sekolah mampu menetapkan alat dan metode untuk meningkatkan efisiensi dalam mencapai tujuan profesionalitas guru

A B C D

6. Kepala sekolah mampu merumuskan rencana evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan profesionalitas mengajar guru

A B C D

7. Pengorganisasian

Kepala sekolah mampu membuat job description sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang guru

A B C D

8. Kepala sekolah mampu menciptakan suasana harmonis

A B C D

9. Kepala sekolah mampu mengatur tugas, tanggung jawab dan wewenang guru untuk mencapai tujuan profesionalitas guru

A B C D

10.

Penggerakan

Kepala sekolah mampu mengkoordinir kegiatan secara efektif dan efisien

A B C D

11. Kepala Sekolah mampu mengarahkan guru untuk memiliki perangakat pengajaran (daftar hadir/buku nilai, silabus, RPP, program semester/tahunan)

A B C D

12. Kepala sekolah mampu memberikan motivasi kepada para guru untuk mencapai tujuan pembelajaran

A B C D

13. Kepala sekolah mampu bekerja sama dengan guru untuk mencapai tujuan

A B C D

14.

Pengawasan

Kepala sekolah mampu menilai dan mengukur program yang dilaksanakan maupun hasil yang telah dicapai oleh guru

A B C D

15. Kepala sekolah mampu menentukan dan A B C D

Page 87: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

mengadakan tindakan perbaikan KBM guru 16. Kepemimpinan

otoriter Kepala sekolah sering memarahi bawahan A B C D

17. Kepemimpinan laises faire

Kepala sekolah tidak berani menetapkan keputusan tanpa persetujuan bawahan

A B C D

18. Kepemimpinan demokratis

Kepala sekolah mengutamakan kerja sama dalam mencapai tujuan

A B C D

D. VARIABEL PROFESIONALITAS MENGAJAR GURU No. Indikator Pernyataan Pilihan

A B C D 1.

Merumuskan tujuan

pembelajaran

Dalam membuat tujuan pembelajaran, guru telah menjangkau aspek kognitif, efektif dan psikomotorik

A B C D

2. Sebelum menyampaikan materi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu

A B C D

3. Menentukan alokasi waktu

Guru mampu merumuskan alokasi waktu yang diperlukan untuk pembelajaran

A B C D

4. Merencanakan materi bahan ajar

Guru merencanakan bahan ajar sesuai dengan materi yang akan diajarkan

A B C D

5. Merencanakan metode

pengajaran

Guru merencanakan metode pengajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan

A B C D

6. Menyajikan materi sesuai alokasi waktu

Guru mampu menyampaikan materi secara efektif dan efisien sesuai alokasi waktu yang telah direncanakan

A B C D

7.

Menggunakan metode yang

telah direcanakan

Guru menggunakan metode yang bervariasi ketika mengajar

A B C D

8. Materi yang akan disampaikan menjadi pertimbangan guru dalam menentukan metode mengajar

A B C D

9. Mampu menindaklanjuti evaluasi belajar

Guru menindaklanjuti hasil penilaian dengan mengadakan remidial

A B C D

10. Guru melakukan perbaikan program untuk menindaklanjuti penilaian hasil belajar

A B C D

Page 88: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

HASIL ANGKET UJI COBA VARIABEL X

No. Nama Res

Item soal (x) Total skor (y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 R_1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 4 3 3 3 91 2 R_2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 95 3 R_3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 105 4 R_4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 93 5 R_5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 1 3 3 4 88 6 R_6 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 4 3 3 3 91 7 R_7 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 102 8 R_8 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 4 90 9 R_9 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 72 10 R_10 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 2 4 4 4 3 102 11 R_11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 101 12 R_12 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 0 3 3 4 1 1 1 2 3 4 3 91 13 R_13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 2 3 1 3 3 79 14 R_14 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 83 15 R_15 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 4 1 2 1 2 1 3 3 78 16 R_16 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 0 2 2 4 2 3 3 1 1 3 2 2 3 4 84 17 R_17 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 1 3 2 3 4 3 100 18 R_18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 3 4 3 93 19 R_19 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 93 20 R_20 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 1 4 4 104 21 R_21 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 1 2 1 2 1 3 4 96 N 70 68 66 63 65 66 69 69 65 71 69 72 71 71 70 69 68 73 72 67 67 69 70 29 35 41 57 50 69 70 1931

Lampiran 4

Page 89: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

HASIL ANGKET UJI COBA VARIABEL Y

No. Nama

Res Item soal (Y) Total skor

(Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 R_1 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 53 2 R_2 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 46 3 R_3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54 4 R_4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 51 5 R_5 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 52 6 R_6 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 45 7 R_7 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 52 8 R_8 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 53 9 R_9 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 50 10 R_10 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 54 11 R_11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 56 12 R_12 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 39 13 R_13 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 51 14 R_14 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 42 15 R_15 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 49 16 R_16 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 50 17 R_17 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 52 18 R_18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 55 19 R_19 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43 20 R_20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 21 R_21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 54 N 72 70 66 63 70 71 71 75 73 73 76 68 68 73 71 1060

Page 90: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 5

Perhitungan Uji Validitas Variabel X

1. Soal No. 1

Perhitungan antara X dan Y No

Responden X Y X² Y² XY

1 4 91 16 8281 364 2 3 95 9 9025 285 3 3 105 9 11025 315 4 4 93 16 8649 372 5 4 88 16 7744 352 6 3 91 9 8281 273 7 3 102 9 10404 306 8 4 90 16 8100 360 9 2 72 4 5184 144 10 3 102 9 10404 306 11 3 101 9 10201 303 12 3 91 9 8281 273 13 3 79 9 6241 237 14 3 83 9 6889 249 15 4 78 16 6084 312 16 4 84 16 7056 336 17 4 100 16 10000 400 18 3 93 9 8649 279 19 3 93 9 8649 279 20 4 104 16 10816 416 21 3 96 9 9216 288

N = 21 70 1931 240 179179 6449

��� � ��∑� � �∑��∑� �.∑�� � �∑��� �.∑� � �∑��

��� � 21�6449 � �70�1931��21 � 240 � �702 �21 � 179179 � �19312

��� � 135429 � 135170��5040 � 4900 �3762759 � 3728761

��� � 259��140 �33998

��� � 259√4759720

��� � 2592181,678253

��� �0,118

Pada tabel di atas harga kritik dari Products momen

dengan % 5% dan N= 21, di peroleh �&'()*= 0,433, karena

���+�,-./0, maka soal no.1 TIDAK VALID.

Page 91: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

2. Soal no. 2 Perhitungan antara X dan Y

No Responden

X Y X² Y² XY

1 4 91 16 8281 364 2 3 95 9 9025 285 3 3 105 9 11025 315 4 4 93 16 8649 372 5 4 88 16 7744 352 6 3 91 9 8281 273 7 3 102 9 10404 306 8 4 90 16 8100 360 9 2 72 4 5184 144 10 4 102 16 10404 408 11 3 101 9 10201 303 12 3 91 9 8281 273 13 3 79 9 6241 237 14 4 83 16 6889 332 15 2 78 4 6084 156 16 3 84 9 7056 252 17 3 100 9 10000 300 18 3 93 9 8649 279 19 3 93 9 8649 279 20 4 104 16 10816 416 21 3 96 9 9216 288

N = 21 68 1931 228 179179 6294

��� � ��∑� � �∑��∑� �.∑�� � �∑��� �.∑� � �∑��

��� � 21�6294 � �68�1931��21 � 228 � �682 �21 � 179179 � �19312

��� � 132174 � 131308��4788 � 4624 �3762759 � 3728761

��� � 866��164 �33998

��� � 866√5575672

��� � 8662361,28609

��� �0,366

Pada tabel di atas harga kritik dari Products momen

dengan % 5% dan N= 21, di peroleh �&'()*= 0,433, karena

���+�,-./0, maka soal no.2 TIDAK VALID.

Page 92: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

3. Soal no. 3 Perhitungan antara X dan Y

No Responden

X Y X² Y² XY

1 4 91 16 8281 364 2 3 95 9 9025 285 3 3 105 9 11025 315 4 4 93 16 8649 372 5 3 88 9 7744 264 6 4 91 16 8281 364 7 3 102 9 10404 306 8 3 90 9 8100 270 9 2 72 4 5184 144 10 3 102 9 10404 306 11 3 101 9 10201 303 12 3 91 9 8281 273 13 3 79 9 6241 237 14 3 83 9 6889 249 15 2 78 4 6084 156 16 3 84 9 7056 252 17 4 100 16 10000 400 18 3 93 9 8649 279 19 3 93 9 8649 279 20 3 104 9 10816 312 21 4 96 16 9216 384

N = 21 66 1931 214 179179 6114

��� � ��∑� � �∑��∑� �.∑�� � �∑��� �.∑� � �∑��

��� � 21�6114 � �66�1931��21 � 214 � �662 �21 � 179179 � �19312

��� � 128394 � 127446��4494 � 4356 �3762759 � 3728761

��� � 948��138 �33998

��� � 948√4691724

��� � 9482166,038781

��� �0,437

Pada tabel di atas harga kritik dari Products momen

dengan % 5% dan N= 21, di peroleh �&'()*= 0,433, karena

���1�,-./0, maka soal no.3 VALID.

Page 93: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

PERHITUNGAN UJI REALIBILITAS

Total

skor (y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 R_1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 4 3 3 3 91 8281

2 R_2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 95 9025

3 R_3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 105 11025

4 R_4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 93 8649

5 R_5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 1 3 3 4 88 7744

6 R_6 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 4 3 3 3 91 8281

7 R_7 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 102 10404

8 R_8 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 4 90 8100

9 R_9 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 72 5184

10 R_10 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 2 4 4 4 3 102 10404

11 R_11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 101 10201

12 R_12 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 0 3 3 4 1 1 1 2 3 4 3 91 8281

13 R_13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 2 3 1 3 3 79 6241

14 R_14 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 83 6889

15 R_15 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 4 1 2 1 2 1 3 3 78 6084

16 R_16 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 0 2 2 4 2 3 3 1 1 3 2 2 3 4 84 7056

17 R_17 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 1 3 2 3 4 3 100 10000

18 R_18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 3 4 3 93 8649

19 R_19 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 93 8649

20 R_20 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 1 4 4 104 10816

21 R_21 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 1 2 1 2 1 3 4 96 9216

N 70 68 66 63 65 66 69 69 65 71 69 72 71 71 70 69 68 73 72 67 67 69 70 29 35 41 57 50 69 70 1931 179179

Kuadrat Item Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 R_1 16 16 16 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 9 1 4 1 16 9 9 9

2 R_2 9 9 9 9 9 16 16 16 9 9 9 16 16 16 16 16 16 16 16 9 9 9 9 4 4 4 4 1 9 9

3 R_3 9 9 9 9 9 16 16 16 16 16 16 9 9 16 16 9 16 16 16 16 16 16 16 4 9 4 9 16 16 9

4 R_4 16 16 16 9 9 9 9 9 4 16 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16 9 4 4 4 16 9 9 4

5 R_5 16 16 9 9 9 9 16 16 16 16 16 9 4 4 4 16 9 9 4 9 9 9 4 1 4 4 1 9 9 16

6 R_6 9 9 16 9 4 9 9 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 16 16 9 9 9 9 1 4 4 16 9 9 9

7 R_7 9 9 9 9 9 16 16 16 16 16 9 16 16 9 9 9 9 16 16 16 9 9 16 9 4 16 16 4 9 16

8 R_8 16 16 9 9 16 9 9 9 9 4 9 16 16 9 16 9 9 16 9 4 9 9 9 4 1 1 9 4 9 16

9 R_9 4 4 4 4 4 4 9 4 1 4 4 9 9 9 9 4 4 9 9 9 4 9 9 4 4 4 4 4 9 16

10 R_10 9 16 9 4 16 9 9 16 9 16 16 16 16 16 16 16 9 16 9 16 16 16 16 1 1 4 16 16 16 9

11 R_11 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 1 1 1 16 16 16 16

12 R_12 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16 16 16 16 9 16 16 9 16 0 9 9 16 1 1 1 4 9 16 9

13 R_13 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 0 4 9 1 9 9

14 R_14 9 16 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 16 9 9 16 9 9 9 4 4 9 4 4 4 4 1 4 9

15 R_15 16 4 4 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 9 9 16 1 4 1 4 1 9 9

16 R_16 16 9 9 16 9 9 9 9 4 16 9 16 16 9 9 9 0 4 4 16 4 9 9 1 1 9 4 4 9 16

17 R_17 16 9 16 16 16 16 9 16 9 9 16 16 9 9 16 16 9 16 16 9 9 16 16 1 1 9 4 9 16 9

18 R_18 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16 16 16 16 16 16 1 4 4 4 9 16 9

19 R_19 9 9 9 9 9 9 16 16 16 9 9 9 9 9 9 16 16 16 16 9 9 9 9 1 4 9 4 9 9 9

20 R_20 16 16 9 9 16 16 16 9 9 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 9 9 4 4 4 9 1 16 16

21 R_21 9 9 16 16 9 9 9 9 16 16 16 16 16 16 9 16 16 9 16 9 16 16 9 1 4 1 4 1 9 16

N 240 228 214 195 207 214 231 233 215 249 235 254 247 247 240 245 238 261 256 231 223 233 240 49 67 93 173 142 233 240

No. Nama

Res

Item soal (x) Kuadrat

total skor

No. Nama

Res

Item soal (x)

Page 94: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 7

Langkah 1: Menghitung variansi skor tiap-tiap item dengan rumus:

��1 �∑��2 ∑���2�

��1 �240 70�221

21

��1 �240 233,33

21

��1 �6,6721

��1 � 0,317

Perhitungan yang dilakukan seperti pada langkah di atas, agar dapat memperoleh

��1 , ��2 , ��3 dan seterusnya sampai item terakhir.

Langkah 2: Menghitung varians total dengan rumus

��� ��1 � �2 � �3………��

∑�� �

0,317+0,371+0,313+0,285+0,276+0,313+0,204+0,299+0,657+

0,426+0,394+0,340+0,331+0,331+0,317+0,870+0,848+0,344+

0,435+0,820+0,44+0,299+0,317+0,426+0,412+0,617+0,870+1

,093+0,299+0,317

∑�� �13,599

Langkah 3: menghitung varians total dengan rumus

�� �∑��� ∑������

�� �179179 1931��

2121

�� �179179 3728761

2121

Page 95: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

�� � 179179 177560,0421

�� � 1618,9621

�� � 77,093

Kemudian di Masukkan Dalam Rumus: ��� � � !�� �

∑"#"$ �

��� � % 3030 1% %1

13,59977,093%

��� � |1,034||1 0,176| ��� � |1,034||0,824| ��� �0,852

��� � 0,852 jika di banding dengan ��'()*dengan (N-1) 15-1=14, pada taraf

signifikansi 5% maka di peroleh ��'()* � 0,532. �,-�./0 1 ��'()* , maka hasilnya reliabel.

Page 96: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 8

Pembelajaran Sistem A Ba Ta

Page 97: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 9

Proses Mengajar guru

Page 98: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

Lampiran 10

Rapat kepala sekolah dan dewan guru

Page 99: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

KELUARGA BESAR KI-2007

Page 100: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-dewiistian-5846-1-dewiist-c.pdf · membimbing anak-anak didik menuju ... Tipe kepala sekolah yang baik

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : Dewi Istiana

Tempat, Tgl. Lahir : Semarang, 21 Januari 1990

NIM : 073311029

Alamat : Ngadirgo RT 02 RW 02

Mijen-Semarang 50213

No. Handphone : 0856 8452 250

Email : [email protected]

Website : http://i.dewi.blogspot.com

B. Riwayat Pendidikan Formal :

1. MI Miftahus Shibyan Ngadirgo Lulus tahun 2001

2. Mts NU 02 Al-Ma’arif Boja Lulus Tahun 2004

3. MA Negeri Model Kendal Lulus Tahun 2007

4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Jurusan Kependidikan

Islam angkatan 2007

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 22 Desember 2011

Penulis,

Dewi Istiana

073311029