Hubungan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai Disnakertrans
description
Transcript of Hubungan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Pegawai Disnakertrans
SKRIPSI
HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
Oleh
AGUS BINTORO
08211058
Sebagai salah satu syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Pada
PROGRAM STUDI MANAJEMENSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DWI SAKTI BATURAJA2012
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : AGUS BINTORO
NIM : 08211058
Program Studi : Manajemen
Mata Kuliah Pokok : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Judul Skripsi :HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI KABUPATEN OGAN KOMERING
ULU TIMUR
Tanggal Persetujuan :
Menyetujui,
T A UFIK SOBRI, SE.I Pembimbing
Mengetahui,
T A UFIK SOBRI, SE.I Ketua Program Studi
Motto
Bagi manusia yang penting bukan berapa lama ia hidup tetapi
bagaimana ia akan hidup
( Lao Tzu )
Kesempatan anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat
diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri.
( Robert Collier)
Sembah Sujudku pada Allah SWT.
Yang selalu mencurahkan rahamat serta hidayah-Nya kepadaku
Dan yang selalu mengiringi setiap langkahku dengan
kebesaran-Nya.
Nabi Muhammad SAW sang pembimbing umat.
Kupersembahkan kepada :
Hormat dan Baktiku Kepada
Ayahanda : Sukarelawan
Ibunda : Nurhasanah
Anakku tersayang :
Muhammad Padhil Agra Fahrezi
Semua Keluarga Besarku
RINGKASAN
HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAIPADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATE OKU TIMUR
Oleh :
AGUS BINTORO
Disiplin kerja adalah merupakan modal yang penting yang harus dimiliki oleh aparatur negara (PNS) sebab menyangkut pemberian pelayanan publik.Namun ironisnya, kualitas etos kerja dan disiplin kerja aparat / PNS secara umum masih tergolong rendah ini disebabkan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para PNS.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung tinggi martabat dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara namun kenyataan di lapangan berbicara lain dimana masih banyak ditemukan Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyadari akan tugas dan fungsinya tersebut sehingga seringkali timbul ketimpangan-ketimpangan dalam menjalankan tugasnya dan tidak jarang pula menimbulkan kekecewaan yang berlebihan pada masyarakat.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU Timur adalah salah satu oraganisasi yang menangani masalah ketenaga kerjaan dan transmigrasi. Dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU Timur berusaha memberikan pelayanan yang paling baik kepada masyarakat. Tentu saja dalam hal ini diperlukan pegawai atau sumber daya manusia yang selalu memperbaiki diri untuk terus maju, berkembang dan dapat memberikan kontribusi kepada kantor dinas dengan maksimal, maka disinilah diperlukannya evaluasi kerja yang baik dan sumber daya manusia yang mendukung untuk pelaksanaannya.
Permasalahan yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur adalah Bagaimana hubungan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai, dan tujuan yang dicapai adalah untuk mengetahui hubungan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai.
Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan yang kuat antara kedisiplinan terhadap kinerja pegawai. Teknik pengumpula data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, kuisioner serta studi kepustakaan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh r = 0,653 setelah dihubungkan dengan standar konservatif termasuk korelasi yang kuat, besarnya kadar prosentase diperoleh sebesar KP = 42,6 % menunjukan adanya kedisiplinan terhadap kinerja pegawai sebaiknya berhubungan dengan faktor lainnya dengan uji hipotesis diperoleh “ t “ hitug sebesar 2,287 dan “t” tabel sebesar 1,860 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Kemudian apakah hubungan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur mempunyai hubunga atau tidak diuji “t” hitung yang hasilnya adalah t = 2,287 kemudian dengan “t” tabel dengan tingkat kesalahan 5 % dengan baris 10-2=8 dan tingkat kepercayaan 95 % maka akan diperoleh 1,860, ini berarti ada hubungan yang kuat antara kedisiplinan dan kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur, hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan sebelumnya dapat diterima.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Baturaja pada tanggal 22 September 1988 sebagai putra
tunggal dari pasangan ayah Sukarelawan dan Ibu Nurhasanah. Penulis mempunyai
anak satu anak yang bernama Muhammad Padhil Agra Fahrezi.
Sekolah Dasar diselesaikan tahun 2001 di SDN 1 Perjaya Martapura, Sekolah
Menengah Pertama diselesaikan tahun 2004 di SMPN 3 Martapura, Sekolah
Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2007 di SMAN 2 Martapura. Penulis
menempuh kuliah pada tahun 2008 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dwi Sakti
Baturaja. Pada tahun yang sama penulis memilih Program Studi Manajemen Ekonomi.
Selama mengikuti perkuliahan penulis bekerja juga pada Dinas Tenaga Kerja dan
Trasmigrasi Kabupaten OKU Timur pada bagian Sekretariat.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepda Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
kuasa-Nyalah sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan skripsi
yang berjudul “ Hubungan Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur “ ini guna memenuhi syarat untuk
menyelesaikan program studi strata satu (S1) Manajemen Ekonomi Sekolah Tinggi
Ilmu ekonomi DWI SAKTI Baturaja.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan menuju kesempurnaan
laporan ini.
Dengan penuh kerendahan hati perkenankan pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu penyusunan skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Taufik Sobri, SE.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, nasehat dan pengarahannya demi terselesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ir. H. Muhammad Yamin, MM selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur.
3. Seluruh staf Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur.
4. Bapak dan Ibu Dosen STIE Dwi Sakti Baturaja dengan penuh pengabdian telah
memberikan ilmu dan pengetahuan.
5. Untuk kedua Orang Tuaku dan Anakku tersayang yang mana telah memotivasi
dalam menjalankan studi dibangku kuliah.
Akhirnya penulis berharap, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Baturaja, Oktober 2012
Agus Bintoro
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii
HALAMAN MOTTO.......................................................................................... iii
ABSTRAK SKRIPSI........................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 3
E. Hipotesis................................................................................................... 3
F. Metodologi................................................................................................ 3
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen............................................................................. 9
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia....................................... 11
C. Arti Penting Sumber Daya Manusia........................................................ 13
D. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia............................................. 15
E. Pengertian Kedisiplinan........................................................................... 18
F. Pengertian Kinerja.................................................................................... 25
III. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
OKU Timur.............................................................................................. 28
B. Struktur Organisasi................................................................................... 29
C. Pembagian Tugas..................................................................................... 30
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kualitatif.................................................................................... 45
B. Analisis Kuantitatif.................................................................................. 52
C. Kadar Prosentase...................................................................................... 55
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 58
B. Saran..................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 60
LAMPIRAN..................................................................................................... 61
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Tanggapan Tentang Disiplin Sudah Dilakukan Pegawai................... 45
Tabel 2. Tanggapan Tentang Kedisiplinan Dapat Mempengaruhi Kinerja
Pegawai..............................................................................................
46
Tabel 3. Tanggapan Mengenai Pegawai Yang Jarang Masuk Kerja............... 47
Tabel 4. Tanggapan Tentang Pegawai Menaati Semua Peraturan................... 47
Tabel 5. Tanggapan Tentang Pegawai Keluyuran Sering Dilakukan Pada
Jam Kerja...........................................................................................
48
Tabel 6. Tanggapan Tentang Pimpinan Memperhatikan Kinerja Pegawainya 49
Tabel 7. Tanggapan Tentang Kinerja Makin Hari Makin Baik....................... 49
Tabel 8. Tanggapan Tentang Perlukah Kinerja Ditingkatkan.......................... 50
Tabel 9. Tanggapan Tentang Kinerja Yang Baik Akan Memberi Manfaat
Bagi Organisasi..................................................................................
51
Tabel 10. Tanggapan Tentang Kinerja Yang Baik Apabila Suatu Pekerjaan
Dapat Dikerjakan Secara Baik...........................................................
51
Tabel 11. Data Hasil Penelitian Tentang Kedisiplinan ( X ) Terhadap 6
Orang Responden...............................................................................
52
Tabel 12. Data Hasil Penelitian Tentang Kinerja ( Y ) Tehadap 6 Orang
Responden..........................................................................................
53
Tabel 13. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Tentang Kedisiplinan (X)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)..........................................................
53
Tabel 14. Tabel Kerja Korelasi Antara Kedisiplinan (X) dengan Kinerja
Pegawai (Y).......................................................................................
54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.............. 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tabel “ t “...................................................................................................... 62
2. Daftar Pertanyaan......................................................................................... 63
2. Kartu Kosultasi Skripsi................................................................................. 65
3. Surat Tugas Bimbingan................................................................................ 67
4. Surat Izin Penelitian...................................................................................... 68
5. Surat Balasan Izin Penelitian........................................................................ 69
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia
aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan
tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap
disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh dengan
kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar
akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa.
Disiplin kerja adalah merupakan modal yang penting yang harus dimiliki oleh
aparatur negara (PNS) sebab menyangkut pemberian pelayanan publik.Namun
ironisnya, kualitas etos kerja dan disiplin kerja aparat / PNS secara umum masih
tergolong rendah ini disebabkan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para
PNS.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan roda
pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara
dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung tinggi martabat
dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara namun kenyataan di
lapangan berbicara lain dimana masih banyak ditemukan Pegawai Negeri Sipil yang
tidak menyadari akan tugas dan fungsinya tersebut sehingga seringkali timbul
ketimpangan-ketimpangan dalam menjalankan tugasnya dan tidak jarang pula
menimbulkan kekecewaan yang berlebihan pada masyarakat.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU Timur adalah salah satu
oraganisasi yang menangani masalah ketenaga kerjaan dan transmigrasi. Dalam hal ini
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU Timur berusaha memberikan pelayanan
yang paling baik kepada masyarakat. Tentu saja dalam hal ini diperlukan pegawai atau
sumber daya manusia yang selalu memperbaiki diri untuk terus maju, berkembang dan
dapat memberikan kontribusi kepada kantor dinas dengan maksimal, maka disinilah
diperlukannya evaluasi kerja yang baik dan sumber daya manusia yang mendukung
untuk pelaksanaannya. Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti dan membuatnya menjadi sebuah skripsi dengan judul “
HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU TIMUR ”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi masalah pokok dalam penelitian ini, adalah :
“ Bagaimana hubungan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi OKU Timur ”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana hubungan
kedisiplinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
OKU Timur .
D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU Timur sebagai pemasukan
dalam pemecahan permasalahan dimasa yang akan datang.
2. Memberikan informasi kepada pimpinan instansi untuk mengevaluasi kegiatan
yang telah dilaksanakan dengan alternatife yang dapat digunakan untuk
perkembangan dan kemajuan pada masa yang akan datang.
3. Bagi penulis merupakan salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana
Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dwisakti Baturaja.
E. Hipotesis
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
“Adanya hubungan yang kuat antara kedisiplinan dengan kinerja pegawai pada
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur”.
F. Metodologi
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU
Timur yang beralamat di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten OKU
Timur Jalan Lintas Sumatera Kotabaru Selatan Martapura. Penelitian ini
dilaksanakan dari bulan Agustus 2012 sampai dengan Oktober 2012.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Yaitu suatu data yang diperoleh secara langsung dari kegiatan penelitian. Data
dikumpulkan dari responden dengan wawancara atau mengisi daftar pertanyaan
yang telah dipersiapkan.
2. Data Sekunder
Yaitu suatu data yang diperoleh dari luar penelitian yang berasal dari buku-
buku kuliah yang ada hubungannya dengan penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Yaitu pengumpulan data dengan mempelajari berbagai macam literatur, buku-
buku ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.
2. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Yaitu Penelitian yang langsung datang ke objek penelitian untuk melihat dan
meneliti secara langsung.
a. Observasi
Teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung dilokasi penelitian.
b. Interview
Teknik pengumpulan data melalui wawancara/ tatap muka langsung dengan
pihak–pihak yang dianggap dapat memberikan data yang diperlukan untuk
kepentingan penelitian.
c. Quisioner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tertulis dengan
memberikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh pihak–pihak pada objek
peneltian.
4. Teknik Analisa Data
Adapun analisa yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah :
1. Analisa Kualitatif
Yaitu analisa yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan yang ada dengan tidak menggunakan angka-angka sebagai
dasar pertimbangan, tetapi dengan menggunakan kalimat-kalimat yang
menjelaskan tentang keadaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
OKU Timur.
2. Analisa Kuantitatif
Yaitu suatu analisa yang menggunakan angka-angka yang bertujuan
untuk mengetahui besar kecilnya hubungan kedisiplinan terhadap kinerja
pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKU Timur. Adapun alat
analisa yang digunakan dalam analisa kuantitatif ini adalah menggunakan
rumus Korelasi Product Moment yang rumusnya sebagai berikut :
n(∑x.y)-( ∑x)( ∑y) r = √{n(∑x²)-(∑x)²)}.√{(n(∑y²)-(∑y)²}
Keterangan :
∑ = Jumlah
r = Koefisien korelasi antara x dan y
X = Variabel kedisiplinan ( hasil angka variabel bebas )
Y = Variabel kinerja ( hasil angka variabel terkait )
N = Banyaknya sample
X2 = Hasil kuadrat variabel bebas
Y2 = Hasil kuadrat variabel terkait
Xy = Hasil perkalian antara variabel bebas dan terkait
Untuk mengetahui besar kecilnya korelasi yang timbul antara
kedisiplinan (x) dan kinerja pegawai (y), untuk itu penulis menggunakan
pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi yang dapat dilihat pada tabel 1
sebagai berikut :
Tabel 1.
INTERPRESTASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,0001
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Untuk mengetahui besar kecilnya korelasi yang timbul antara
kedisiplinan (x) dan kinerja pegawai (y) maka harus mengetahui kadar
presentase (%) dengan menggunakan rumus :
KP = r2 x 100%
Setelah diketahui kadar persentase yang dihubungkan maka ada faktor
lain yang menghubungkan dengan menggunakan rumus :
100% - KP
Untuk menguji hipotesis yang telah diuraikan dapat atau tidaknya
diterima, maka penulis menggunakan rumus :
r √n-2 t = √1-r2
Keterangan :
t = Pengujian koefisien korelasi
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah sample
“ t “ dapat dicari dengan melihat tabel “ t “ dengan derajat kebebasan
0,05 untuk ( n – 2 ), apabila t > t ( n – 2 ) maka Ha diterima dan Ho
ditolak tetapi apabila t < t ( n – 2 ) maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Sebelum dimasukkan kedalam rumus yang telah ditentukan sebelumnya,
maka hasil penelitian dari angket yang telah disebarkan kepada
responden, ditabulasikan ke dalam bentuk tabel dengan penilaian dari
setiap jawaban yang diberikan oleh responden sebagai berikut :
a. Alternatif jawaban A diberi score 3
b. Alternatif jawaban B diberi score 2
c. Alternatif jawaban C diberi score 1
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai
ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai
perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan
antara ilmu dan seni.
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai
suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara
memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan
manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini
diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama.Seni dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih
efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada
bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning, organizing, directing dan
monitoring. Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen
dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori.
Dimana seorang manajer mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya
dengan keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja
pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dalam kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi
manajemen yang diterima secara universal. Chaster I Bernard dalam bukunya yang
berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga
Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary
Parker Follet pun mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai
tujuan organisasinya harus melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa
juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak
ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat
interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat
dan matematika.
2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja
yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan
dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function) adalah suatu
rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa
menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan
dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process) adalah serangkaian
tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan
semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia.
5. Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu
bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang
kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum.
6. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people / group of people)
adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan
kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok
pimpinan tengah dan kelompok pimpinan bawah.
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah
Departemen Sumber Daya Manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau
Human Resource Department. Menurut Stoner (2006 : 12) manajemen sumber daya
manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok
suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang
memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
menurut para ahli:
1. Menurut Hasibuan (2001 : 10).
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
2. Menurut Simamora (2001 : 3)
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian
balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok
bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan,
penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi
kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3. Menurut Rucky (2002 : 2)
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis,
pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah
organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya
manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Panggabean (2004 : 15)
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan
dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan
pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang
sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi
pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi
pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi
kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan
hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan
demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.Unsur manajemen (Tool of management), biasa
dikenal Market/ marketing, pasar.
C. Arti Penting Sumber Daya Manusia
Dalam berbagai bidang, sumber daya manusia menjadi pelaku utama yang
menggerakkan tata laksana sebuah institusi, maupun negara. Pemerintahan yang
berjalan saat ini juga diisi oleh sumber daya manusia yang tentunya adalah orang-
orang yang terpilih. Dalam kata lain, mereka yang dapat duduk menjalankan tugas
negara itu adalah orang yang memiliki kapabilitas lebih dari pada yang lain.
Namun lain halnya jika praktek KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang
berlangsung. Tentunya semua kesempatan itu diisi oleh orang yang memiliki
kedekatan khusus dengan atasan dan sanggup mengeluarkan materi lebih dibanding
orang lain. Jika praktek ini terjadi maka belum tentu sumber daya manusia yang
menduduki posisi itu memiliki kemampuan yang handal seperti yang diharapkan.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam
persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita
abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut
adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang
menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan
antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World
Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara
yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan
Thailand (40).
Dimensi sumber daya manusia meliputi jumlah, komposisi, karakteristik
(kualitas), dan persebaran penduduk (Effendi, 1991). Dimensi tersebut saling terkait
satu dengan yang lainnya. Selain keterkaitan antara kuantitas dan kualitas yang telah
disinggung sebelumnya, komposisi dan persebaran juga sangat penting.
D. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manuasia menurut Hasibuan (2000 : 24) adalah
sebagai berikut :
a. Planning ( Perencanaan )
Perencanaan berarti menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan dan
merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi manajemen.
b. Organizing ( Pengorganisasian )
Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia, dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang
dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Mengorganisasikan
berarti membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta
mengkoordinasikan aktifitas mereka, agar setiap individu dapat mengetahui secara
jelas apa yang menjadi tugas sehingga mereka dapat bekerja benar.
c. Directing ( Pengarahan )
Dalam bekerja, setiap individu mempunyai perbedaan fisik dan mental, nilai-
nilai individual sesuai dengan keadaan sosial ekonomi mereka. Tugas manajer
adalah menyelaraskan tujuan perusahaan dengan tujuan individu agar tidak terjadi
konflik dalam perusahaan. Untuk itu diperlukan pengarahan, dalam bentuk tindakan
yang mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang
sudah ditentukan sehingga tujuan perusahaan pun tercapai.
d. Controling ( Pengendalian )
Fungsi terakhir dari manajemen adalah pengendalian. Pengendalian merupakan
aktivitas untuk mengkoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dan hasil yang
telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja telah ditetapkan sebelumnya.
e. Procurement ( Pengadaan )
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, oreantasi, dan
induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
f. Development ( Pengembangan )
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis
konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini
ataupun masa yang akan datang. Pengembangan pegawai dilaksanakan untuk
meningkatkan keterampilan melalui program pelatihan dan pengembangan yang
tepat agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
g. Competasion (Kompensasi )
Kompensasi adalah pemberian jasa langsung ( Direct ) dan tidak langsung
( indirect ), uang atau barang kepada pegawai sebagai imbalan balas jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil
maksudnya sesuai dengan prestasi kerj yang diberikan pegawai untuk perusahaan,
sedangkan layak diartikan dapat memenuhi primernya serta berpedoman pada batas
upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsitensinya.
h. Intergration ( Pengintregrasian )
Pengintregrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan pegawai, agar terciptanya kerja sama yang baik dan
saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba dan pegawai mendapatkan
kebutuhan dari hasil kerjanya.
i. Maintenance ( Pemeliharaan )
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental, dan loyalitas pegawai, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai
pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang
berdasrkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedeoman kepada internal
dan eksternal.
j. Discipline ( Kedisiplinan )
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya
tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujudnya tujuan perusahaan.
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial.
k. Separation ( Pemberhentian )
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Pemberhentian disebabkan oleh keinginan pegawai, keinginan
perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut
diarahkan pada pemaksimalan dan pemanfaatan pegawai dalam merealisasikan
pencapaian tujuan dengan memperhatikan keinginan dari pegawai.
E. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya
tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Dalam
meningkatkan mutu dan keterampilan pegawai serta memupuk kegairahan kerja pegawai
maka pimpinan harus dapat meningkatkan kedisiplinan. Keteladanan seorang pemimpin
sangat berperan dalam meningkatkan kedisiplian karena pemimpin dijadikan panutan oleh
para bawahannya.
Jika kita berbicara tentang disiplin maka pastilah kita memandang pada suatu
peraturan, organisasi, kerja sama, mematuhi prosedur dan lain-lain.Namun apakah kita
tahu tentang apa disiplin itu sendiri?
Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Inggris Desciple, discipline, yang
artinya penganut atau pengikut.
Ditinjau dari segi tirminologi disiplin menurut para ahli pendidikan mendefinisikan
berbagai pengertian disiplin
Menurut Arikunto (1980: 114), Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti
peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata
hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
Menurut Gordon (1996: 3), Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan
peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara
terus menerus.
Menurut Nitisemito (1996: 118) sebagai berikut : " Disiplin adalah suatu sikap,
tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang
tertulis maupun tidak tertulis" Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2002 : 314)
sebagai berikut "Disiplin adalah merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan
peraturan-peraturan perusahaan".
1. Pentingnya Kedisiplinan
Pentingnya disiplin kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan berguna untuk
karyawan agar mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan
yang ada, sehingga memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan untuk
menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin terdiri dari disiplin manajerial, disiplin tim
dan disiplin diri. Ketiga hal tersebut akan menghindari hukuman karyawan yang
diakibatkan oleh pelanggaran disiplin. Sehingga akan membuat kinerja karyawan
semakin meningkat.
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya
Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena
semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil
yang optimal.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
terhadap tugas – tugas yang di berikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,
semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit,
karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Syaidam (1996:291) faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Besar kecilnya pemberian kompensasi;
b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan;
c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan;
d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan;
e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan;
f. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan;
g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi
karyawan dalam mencapai tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang
baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja karyawan akan
meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusaan, karyawan, dan
masyarakat.
Sanksi diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan
supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian sanksi harus adil dan tegas
terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran pemberian sanksi
akan tercapai. Peraturan tanpa dibarengi pemberian hukuman yang tegas bagi
pelanggarnya bukan menjadi alat pendidikan bagi karyawan.
sanksi – sanksi menurut Siswanto (1989 : 283), adalah sebagai berikut :
1. Sanksi disiplin berat yang meliputi :
a. Demosi jabatan setingkat lebih rendah dari jaban sebelumnya
b. Pembebasan jabatan untuk dijadikan pegawai biasa bagi yang memegang jabatan
c. Pemutusan hubungan kerja dengan hormat dan permintaan sendiri
2. Sanksi disiplin sedang meliputi :
a. Penundaan konpensasi yang sebelumnya telah dicanangkan sebagaimana tenaga
kerja lainnya;
b. Penurunan upah sebesar satu kali upah yang biasanya diberikan, harian
mingguan, atau bulanan;
c. Penundaan program promosi bagi jabatan kerja yang bersangkutan pada jabatan;
3. Sanksi disiplin ringan meliputi :
a. Teguran lisan kepada pegawai yang bersangkutan ;
b. Teguran tertulis ;
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis ;
Dalam menetapkan jenis sanksi disiplin yang akan dijatuhkan pada pegawai yang
melanggar hendaknya dipertimbangkan dengan seksama sehingga disiplin yang akan
diberikan setimpal dengan tindakan yang dilakukan agar sanksi disiplin tersebut dapat
diterima. Untuk pegawai yang pernah diberikan sanksi disiplin sebelumnya pada saat
melakukan pelanggaran disiplin yang pernah dilakukannya, perlu diberikan sanksi
yang lebih berat dari sanksi disiplin terakhir yang pernah diberikan kepadanya. Akan
tetapi semuanya harus berpedoman inisial pada kebijakan yang berlaku.
Jadi kesimpulannya kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan.
2. Indikator – Indikator Kedisiplinan
Menurut Hasibuan (1991 : 213) Indikator-indikator kedisiplinan
yaitu :
a. Tujuan Pekerjaan dan Kemampuan Pegawai
Tujuan pekerjaan dalam suatu organisasi harus jelas dan
ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa tujuan pekerjaan
yang dibebankan kepada seorang pegawai harus sesuai dengan
kemampuan pegawai yang bersangkutan, agar dia bekerja
dengan sungguh-sungguh dan berdisiplin. Apabila pekerjaan itu
diluar kemampuan pegawai, maka kesungguhan dan kedisiplinan
pegawai menjadi rendah. Misalnya : pekerjaan untuk pegawai
yang berpendidikan SLTP ditugaskan kepada pegawai yang
berpendidikan Sarjana atau sebaliknya. Jelas pegawai yang
bersangkutan kurang berdisiplin dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut.
b. Daftar Hadir
Sebagai konsekuensi ketentuan jam kantor, maka kehadiran
pada pegawai dapat diketahui dari daftar hadir, yang harus diisi
secara tertib, jujur dan terawasi serta terkelola dengan baik.
Dengan demikian daftar hadir merupakan piranti pembuktian
sebagai pemenuhan kewajiban dalam mentaati ketentuan jam
kerja. Kemudian dari daftar hadir tersebut dapat diketahui
kehadiran pegawai setiap harinya, kertelambatan datang atau
pulang lebih awal, atau bahkan tidak termasuk kantor.
c. Teladan Pimpinan
Teladan pimpinan berperan dalam menentukan disiplin
pegawai, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik,
berdisiplin yang baik, jujur dan adil, serta sesuai antara kata dan
perbuatan. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan
dicontoh dan diteladani oleh bawahannya.
d. Balas Jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi
kedisiplinan pegawai, karena balas jasa akan meberikan
kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap pekerjaannya. Jika
kecintaan terhadap pekerjaan semakin baik, maka kedisiplinan
pegawai juga akan semakin baik. Untuk mewujudkan kedisiplinan
pegawai yang baik, maka balas jasa ini harus disesuaikan
dengan beban kerja yang diberikan kepada pegawai, karena
kedisiplinan pegawai tidak akan baik, apabila balas jasa yang
mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka dan kebutuhan keluarganya.
e. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai,
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting
dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Apabila
keadilan dijadikan dasar kebijaksanaan pimpinan dalam
pemberian balas jasa atau hukuman, maka akan merangsang
terciptanya kedisiplinan pegawai yang baik.
f. Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat (waskat) adalah tindakkan nyata dan
paling efektif dalam mewujudkan disiplin pegawai, karena
dengan waskat ini berarti atasan harus aktif dan langsung
mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja
bawahannya.
g. Sanksi Hukum
Sanksi hukum berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan pegawai. Karena dengan sanksi hukuman, pegawai
akan semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan
organisasi. Berat/ringannya sanksi hukuman yang akan
diterapkan ikut mempengaruhi baik/buruknya kedisiplinan
pegawai. Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan
pertimbangan yang logis, masuk akal, dan diinformasikan secara
jelas kepada semua pegawai. Sanksi hukuman itu jangan terlalu
berat atau ringan supaya hukuman itu tetap mendidik pegawai
untuk mengubah perilakunya.
h. Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara semua
pegawai ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu
organisasi. Hubungan-hubungan itu baik bersifat vertikal maupun
horizontal hendaknya harmonis. Jika tercipta hubungan
kemanusiaan yang serasi, maka terwujud lingkungan dan
suasana kerja yang nyaman, hal ini akan memotivasi kedisplinan
yang baik pada organisasi tersebut.
F. Pengertian Kinerja
Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai
(perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan
sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut. Bastian (2001:329). Pegawai adalah
orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan
tunjangan dari pemerintah. Unsur manusia sebagai pegawai maka tujuan badan
(wadah yang telah ditentukan) kemungkinan besar akan tercapai sebagaimana yang
diharapkan. Pegawai inilah yang mengerjakan segala pekerjaan atau kegiatan-kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian kinerja pegawai adalah hasil
kerja perseorangan dalam suatu organisasi Definisi kinerja diatas menjelaskan
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh
seluruh pegawai yang ada disuatu organisasi atau instansi pemerintah. Meningkatkan
kinerja dalam sebuah organisasi atau instansi pemerintah merupakan tujuan atau target
yang ingin dicapai oleh organisasi dan instansi pemerintah dalam memaksimalkan
suatu kegiatan.
Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi.
kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat,
tercapainya tujuan organisasi. Kinerja pegawai tidak dapat dilepaskan dari sumber
daya yang dimiliki oleh organisasi, sumber daya yang digerakan atau dijalankan
pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi
tersebut.
Pengertian lain menurut Hasibuan (2001 : 34) bahwa:
“Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” .
Pengertian kinerja menurut Hasibuan diatas bahwa untuk mencapai sebuah
kinerja, seorang aparatur harus memiliki kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan
waktu agar dapat barjalan seperti yang diharapkan.
Pendapat lain tentang kinerja, seperti yang dikemukakan oleh Widodo (2006:78)
mengatakan bahwa kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya
sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang di harapkan. Dari definisi
diatas maka dalam melakukan dan menyempurnakan suatu kegiatan harus didasari
dengan rasa tanggung jawab agar tercapai hasil seperti yang diharapkan.
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
dipisahkan dalam menjalankan tugas organisasi, baik itu dalam lembaga pemerintahan
maupun swasta. Kinerja berasal dari bahasa job performance atau actual perpormance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang atau suatu
institusi). Kamus bahasa Indonesia. Berikut pengertian kinerja menurut Mangkunegara
(2007 : 9) mengatakan bahwa: “Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya” .
1. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Aparatur sebagai pelayan masyarakat, harus memberikan pelayanan terbaik untuk
mencapai suatu kinerja. Kenyataannya untuk mencapai kinerja yang diinginkan
tidaklah mudah, banyak hambatan-hambatan yang harus dilewati.
Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2005:13-14) terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi pencapain kinerja, faktor tersebut berasal dari faktor kemampuan
dan motivasi aparatur. Berdasarkan hal tersebut maka akan dijelaskan sebagai berikut:
“Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan
(ability) dan faktor motivasi (motivation), yang dirumuskan sebagai berikut: “Human
Performance= Ability+Motivation, Motivation= Atitude+Situation, Ability=
Knowledge+Skill”.
Berdasarkan pengertian diatas, aparatur dalam pencapaian kinerja harus memiliki
kemampuan dan motivasi kerja. Kemampuan yang dimiliki aparatur dapat berupa
kecerdasan ataupun bakat. Motivasi yang dimiliki aparatur dilihat melalui sikap dan
situasi kerja yang kondusif, karena hal ini akan berhubungan dengan pencapaian
prestasi kerja atau kinerja aparatur pada lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
III. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU
Timur
Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan Kantor Dinas yang ada
di Kabupaten OKU Timur, berdirinya Kantor Dinas ini diacu Peraturan Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 3 Tahun 2006 tentang pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
dan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2006 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom serta Undang-Undang
RI Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur, Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera
Selatan.
Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini terletak di Kota Baru Selatan
Martapura Kabupaten OKU Timur.
Visi dari Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur
adalah “ Melaksanakan wewenang otonomi Kabupaten dalam rangka melaksanakan
tugas desentralisasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi”.
Sedangkan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur
adalah :
1. Penyelenggaraan pemeritahan yang efektif dan efisien
2. Pembangunan masyarakat secara menyeluruh melalui program-program
Kabupaten OKU Timur, Prop. Sumatera Selatan dan Pemerintah Pusat.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran, skema, simbol-simbol atau garis
wewenang yang dapat memberikan penjelasan tentang garis perintah dari atasan
kepada bawahan dan dapat membuat suatu kejelasan tugas dan tanggung jawab dari
masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Begitu juga Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU
Timur, juga mempunyai struktur organisasi. Sehingga hal tersebut dapat dijadikan
petunjuk bahwa kegiatan administrasi sudah berjalan dengan sesuai rencana.
Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan
pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi yang saling sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama.
Struktur oraganisasi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
OKU Timur adalah mekanisme untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, dimana diletakkan suatu pembagian tugas pekerjaan dari unsur-unsur
yang telah ada. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1.STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Sumber : Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten OKU Timur, 2011
C. Pembagian Tugas
Pembagian tugas dan tanggung jawab atas suatu jabatan pada Kantor Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur tercemin dengan adanya
fungsi-fungsi atau wewenang tertentu sehingga sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sehingga semua pekerjaan dan kegiatan dapat terlaksana dengan mudah dan
terkoordinir dengan baik.
Uraian tugas dari masing-masing jabatan serta perlengkapan organisasi Kantor
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur dijabarkan secara terinci
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
KA. SUB BAG UMUM DAN PERLENGKAPAN
KA. SUB BAG UMUM DAN PERLENGKAPAN
KA. BIDANG PERENCANA DAN
PROGRAM
KA. BIDANG LATIHAN DAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA
KA. BIDANG INDUSTRIAL & PENGAWASAN
LINDUNGAN KERJA
KA. BIDANG TRANSMIGRASI
dalam anggaran dasar, unsur organisasi pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur dijelaskan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
a. membantu Bupati dalam melaksanakan tugas, baik perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
b. memimpin, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan seluruh kegiatan
Dinas di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
c. mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian;
d. merumuskan, menyusun rencana dan program kerja Dinas sebagai pedoman
kerja sesuai kebijakan Pemerintah Daerah;
e. memberi informasi, saran, dan bahan pertimbangan kepada Bupati dalam hal
urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebagai bahan penetapan
kebijakan Bupati;
f. menyusun, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
Dinas sesuai dengan bidang tugas baik secara operasional maupun administrasi
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
g. membagi tugas kepada Sekretaris dan para Kepala Bidang, sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
h. memberi petunjuk kepada Sekretaris dan para Kepala Bidang, untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
i. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
j. mengadakan koordinasi baik dengan instansi pemerintah maupun lembaga
swasta/masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
k. membina dan melaksanakan tugas bidang hubungan industrial dan persyaratan
kerja, pelatihan dan penempatan tenaga kerja, pengawasan dan perlindungan
tenaga kerja serta bidang transmigrasi;
l. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan dinas,
sesuai ketentuan yang berlaku; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
2. Sekretariat
a. membantu Kepala Dinas, dalam melaksanakan tugas di bidang kesekretariatan;
b. mengoordinasikan tugas-tugas internal di lingkup Dinas;
c. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
d. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Subbagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
e. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,
peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;
f. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
g. mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan
koordinasi ekstern yang berkaitan dengan tugas-tugas dinas;
h. mengelola penyusunan rencana dan program kerja dinas, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas dinas;
i. mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi kearsipan,
naskah dinas baik yang masuk maupun keluar;
j. mengoreksi surat-surat atau naskah dinas di lingkup dinas;
k. mengatur pelaksanaan layanan di bidang kesekretariatan kepada unit organisasi
di lingkup dinas;
l. meyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan dinas;
m. mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang menjadi
kebutuhan Dinas;
n. mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan Dinas;
o. melaksanakan koordinasi dalam pengusulan/penunjukan Kuasa Pengguna
Anggaran, Pejabat pembuat Komitmen, Pejabat Penatausahaan Keuangan,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Bendahara;
p. melaksanakan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan kepada Bendahara;
q. memantau, mengoordinasikan, dan melaporkan setiap kegiatan dinas kepada
Kepala Dinas;
r. mengelola perencanaan dan program Dinas;
s. mengelola dan mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan
pelaksanaan anggaran lingkup Dinas;
t. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas, yang
berkaitan dengan kegiatan bidang kesekretariatan, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
u. melaporkan kepada Kepala Dinas, setiap selesai melaksanakan
tugas/penugasan;
v. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan kesekretariatan,
sesuai ketentuan yang berlaku; dan
w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
a. membantu Sekretaris, dalam melaksanakan tugas dalam urusan administrasi
umum;
b. bmenyusun rencana dan program kerja Subbagian Umum dan Perlengkapan,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengonsep, mengoreksi, dan memaraf Naskah Dinas yang akan ditandatangani
pimpinan;
d. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan
urusan kesekretariatan;
e. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan dinas;
f. imelaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan administrasi perjalanan dinas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
g. mengatur administrasi dan pelaksanaan surat masuk dan surat keluar sesuai
dengan ketentuan Tata Naskah Dinas (TND) yang berlaku;
h. mengoordinasikan pelaksanaan tugas pengetikan, penggandaan, dan kearsipan;
i. melaksanakan pemeliharaan bangunan, pekarangan, kebersihan, ketertiban, dan
keamanan kantor;
j. merencanakan kebutuhan barang inventaris;
k. menyediakan dan mendistribusi kebutuhan perlengkapan di lingkup Dinas;
l. melaksanakan pengelolaan barang inventaris Lingkup Dinas;
m. melaksanakan penyusunan/pengusulan kebutuhan perlengkapan Dinas kepada
pimpinan;
n. melaksanakan Pengadaan Perlengkapan Lingkup Dinas ;
o. melaksanakan / mengusulkan administrasi penghapusan aset Dinas;
p. melaksanakan pengamanan / penyimpanan perlengkapan dinas yang rusak;
q. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris, yang berkaitan dengan
kegiatan administrasi umum, rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
r. melaporkan kepada Sekretaris, setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;
s. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Umum dan Perlengkapan, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
4. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan
a. membantu Sekretaris, dalam melaksanakan tugas dalam urusan kepegawaian
dan administrasi keuangan;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Kepegawaian dan Keuangan,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengonsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas yang akan ditanda tangani
pimpinan;
d. Melaksanakan penataan administrasi kepegawaian yang meliputi bazzeting,
formasi, DUK, data pegawai, pengarsipan berkas pegawai dan rekapitulasi
absensi pegawai;
e. Menghimpun bahan usulan mutasi kepegawaian, meliputi pengusulan,
kepangkatan, dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
pemindahan, pemberhentian dan pensiun;
f. mengusulkan nama calon bendahara di lingkup Dinas ;
g. membina dan mengawasi bendahara di lingkup Dinas;
h. imenyiapkan bahan rencana anggaran belanja lingkup Dinas;
i. mengoordinasikan pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran,
pertanggungjawaban, dan pembukuan keuangan, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
j. meneliliti surat perintah pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP), Surat Perintah
Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat Perintah Pembayaran Uang (SPP-
TU), Surat Perintah Pembayaran Langsung (SPP-LS) Pengadaan Barang dan
Jasa ;
k. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan menyiapkan Surat
Perintah Membayar (SPM) di lingkup Dinas;
l. melaksanakan verifikasi Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
m. melaksanakan akuntansi keuangan Dinas;
n. menyiapkan laporan keuangan Dinas;
o. memantau pelaksanaan/penggunaan anggaran belanja dinas;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
5. Kepala Bidang Perencanaan dan Program
a. membantu Sekretaris, dalam melaksanakan tugas perencanaan dan program;
b. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Perencanaan dan Program,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. menyusun rencana dan program kerja Dinas, sebagai pedoman pelaksanaan
tugas Dinas;
d. mengonsep, mengoreksi dan memaraf sesuai dengan ketentuan Tata Naskah
Dinas yang akan ditanda tangani pimpinan;
e. menyusun dan menelaah peraturan dan perundang-undangan daerah di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
f. mengoordinasikan pelaksanaan layanan di bidang program kepada unit
organisasi di lingkup dinas;
g. menyusun konsep rencana strategis dinas;
h. menyusun perencanaan tahunan dinas dan perencanaan lainnya;
i. menyiapkan penyusunan penerapan standar pelayanan minimal bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Subbagian
Program, sesuai ketentuan yang berlaku;
k. menyusun laporan tahunan kegiatan dinas;
l. menyusun konsep pembuatan profil ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
m. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Sekretaris, yang berkaitan
dengan kegiatan perencanaan dan program Dinas, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
n. melaporkan kepada Sekretaris, setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;
o. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran
Subbagian Program;
p. melaksanakan koordinasi dengan para Kepala Subbagian dan para Kepala Seksi
menyusun rencana anggaran Dinas;
q. bersama-sama dengan para Kepala Subbagian dan para Kepala Seksi
melaksanakan asistensi/pembahasan rencana anggaran Dinas dengan satuan
kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;
r. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas / kegiatan Dinas,
sesuai ketentuan yang berlaku; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
6. Kepala Bidang Latihan dan Penempatan Tenaga Kerja
a. membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di Bidang Pelatihan dan
Penempatan Tenaga Kerja;
b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Bidang Pelatihan dan
Penempatan Tenaga Kerja, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. melaksanakan penyusunan dan penelaahan peraturan perundang-undangan di
bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja;
d. menyusun konsep naskah dinas yang menyangkut urusan bidang pelatihan dan
penempatan tenaga kerja;
e. mengoreksi konsep petunjuk teknis penyiapan program, metode, sistem kerja,
pembinaan dan bimbingan terhadap pelaksanaan pelatihan, kelembagaan
pelatihan kerja, pemagangan, uji kompetensi, produktivitas, instruktur dan
sertifikasi;
f. mengatur pelaksanaan pembinaan dan bimbingan terhadap penempatan tenaga
kerja dalam dan luar negeri serta perluasan kesempatan kerja bagi tenaga kerja
di pedesaan dan perkotaan;
g. melaksanakanan sosialisasi dan menyebarluaskan peraturan perundang-
undangan yang menyangkut bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja;
h. menyampaikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas, yang
berkaitan dengan kegiatan Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja
dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
i. melaporkan kepada Kepala Dinas setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;
j. mengoordinasikan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran lingkup
Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja;
k. bersama dengan Sekretaris melaksanakan asistensi/pembahasan rencana
anggaran Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dengan satuan kerja
terkait/Tim Anggaran/Panitia Anggaran;
l. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bidang Pelatihan
Dan Penempatan Tenaga Kerja, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
7. Kepala Industrial dan Pengawasan Lindungan Kerja
a. memonitor pelaksanaan hubungan industrial dan persyaratan kerja;
b. mengupayakan iklim yang harmonis dan kondusif bagi pengusaha/asosiasi
pengusaha dengan pekerja/serikat pekerja/serikat buruh;
c. memfasilitasi pelaksanaan sidang lembaga kerjasama tripartit;
d. melaksanaan pembinaan terhadap lembaga kerjasama tripartit;
e. membina dan memantau jaminan sosial ketenagakerjaan;
f. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan lembaga swadaya
masyarakat dalam rangka mengantisipasi masalah yang mungkin timbul;
g. memantau, deteksi dini dan menghimpun kerawanan ketenagakerjaan termasuk
dalam masalah pengupahan dan kesejahteraan pekerja/buruh;
h. memfasilitasi penyelesaian yang timbul akibat perselisihan hubungan industrial;
i. mengoreksi dan merumuskan bahan petunjuk teknis pembinaan/pengawasan
dan perlindungan ketenagakerjaan norma kerja, norma penempatan dan
pelatihan, norma jaminan sosial tenaga kerja, norma kerja perempuan dan anak,
norma hubungan kerja dan organisasi pekerja/buruh, norma keselamatan dan
kesehatan kerja;
j. melaksanakan pembinaaan/pengawasan dan perlindungan tenaga kerja ke
perusahaan-perusahaan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagakerjaan yang meliputi norma kerja maupun norma keselamatan
dan kesehatan kerja;
k. melaksanakan pembinaan dan tindakan hukum terhadap perusahaan-perusahaan
yang diduga/diindikasikan melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan
peraturan perundang-undangan bidang ketanagakerjaan;
l. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas yang
berkaitan dengan kegiatan Pembinaan, pengawasan ketenagakerjaan dan
penegakan hukum bidang ketenagakerjaan, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
m. melaporkan kepada Kepala Dinas setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;
n. mengoordinasikan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran lingkup
Bidang Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai tugas dan
fungsinya.
8. Kepala Bidang Transmigrasi
a. membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di bidang transmigrasi;
b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Bidang Transmigrasi,
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengelola kajian bahan fasilitasi, supervisi, dan pedoman penyuluhan
ketransmigrasian;
d. mengelola kajian bahan fasilitasi pendaftaran dan seleksi calon transmigran;
e. mengelola kajian bahan fasilitasi, pedoman dan supervisi penyusunan rencana
teknis satuan ruangan, penyiapan lahan dan prasarana serta penyelesaian hak
atas tanah/sertifikasi;
f. mengelola kajian dan bahan fasilitasi pemindahan transmigran;
g. mengelola kajian dan bahan fasilitasi, penyusunan pedoman, supervisi,
pembuatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transmigrasi;
h. mengelola kajian dan bahan fasilitasi, penyusunan pedoman pengerahan,
penempatan dan penataan serta pembinaan lingkungan;
i. mengelola kajian dan bahan fasilitasi, supervisi dan pedoman pembinaan sosial,
ekonomi, dan budaya masyarakat transmigran maupun masyarakat sekitarnya;
j. melakukan komunikasi dan koordinasi dengan daerah penempatan transmigran
dalam rangka rintisan kerja sama antar daerah pembangunan transmigrasi;
k. melaksanakan program monitoring dan evaluasi paska penempatan
transmigran;
l. mengelola penyusunan bahan koordinasi bidang transmigrasi;
m. menyamakan persepsi, kesepahaman, kesepakatan mengenai pembangunan
ketransmigrasian skala kabupaten;
n. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Dinas, yang
berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan ketransmigrasian, dalam rangka
pengambilan keputusan/ kebijakan; Z
o. melaporkan kepada Kepala Dinas setiap selesai melaksanakan tugas/
penugasan;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu analisis yang dilakukan dengan cara non
matematis. Sifat dari analisis ini akan memberikan uraian terperinci melalui teori non
matematis yang membandingkan antara teori-teori tentang hubungan kedisiplinan
terhadap kinerja pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten OKU Timur.
Untuk pembahasan analisis kualitatif tersebut, maka membuat daftar pertanyaan
atau kuisioner yang dibagikan kepada 6 orang responden atau pegawai tentang
kedisiplinan terhadap kinerja pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur.
Kuisioner tersebut berisikan 10 pertanyaan yaitu 5 pertanyaan mengenai
kedisiplinan (X), dan 5 pertanyaan mengenai kinerja pegawai (Y). Setelah kuisioner
diisi oleh responden dan dikembalikan kepada peneliti, maka hasilnya ditabulasikan
sebagai berikut :
Tabel 1.Tanggapan tentang disiplin sudah dilakukan pegawai
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
4 orang
2 orang
-
66,67 %
33,33 %
0 %
Jumlah 6 orang 100 %
Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden yang memberikan jawaban ya tentang disiplin
sudah dilakukan pegawai yaitu sebanyak 66,67 % dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 33,33 %, sedangkan yang memberikan jawaban tidak sebanyak 0 % ini,
maka dengan demikian bahwa para pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur menunjukan bahwa mereka melakukan
kedisiplinan.
Tabel 2.
Tanggapan tentang kedisiplinan dapat mempengaruhi kinerja pegawai
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
4 orang
2 orang
-
66,67 %
33,33 %
0 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 2 bahwa responden yang memberikan
jawaban ya kedisiplinan dapat mempengaruhi kinerja pegawai sebanyak 66,67 % dan
yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 33,33 % serta yang menjawab
tidak sebanyak 0 %.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa para pegawai pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur tentang kedisiplinan dapat
mempengaruhi kinerja pegawai, karena dapat dilihat dari hasil responden yang
memberikan tidak adalah 0 %.
Tabel 3.
Tanggapan mengenai pegawai yang jarang masuk kerja
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3 orang
2 orang
1 orang
50,00 %
33,33 %
16,67 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 3 bahwa responden yang memberikan
jawaban ya pegawai jarang masuk yaitu sebanyak 50,00 % sedangkan yang
memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 33,33 % dan yang menjawab tidak
sebanyak 16,67 %.
Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur para pegawainya tetap melaksanakan tugas
dengan baik.
Tabel 4.
Tanggapan tentang pegawai mentaati semua peraturan
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
4 orang
2 orang
-
66,67 %
33,33 %
0 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 4 bahwa yang menjawab ya tentang
pegawai mentaati semua peraturan yaitu sebanyak 66,67 % dan yang memberikan
jawaban kadang-kadang sebanyak 33,33 % serta yang menjawab tidak sebanyak 0 %.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa pegawai sudah mentaati peraturan
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur ini sudah
terlaksana dengan baik dan hal tersebut harus terus ditingkatkan.
Tabel 5.
Tanggapan tentang pegakeluyuran sering dilakukan pada jam kerja
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
-
-
6 orang
0 %
0 %
100 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 5 dapat dilihat bahwa yang menjawab ya
tentang keluyuran sering dilakukan pada jam kerja yaitu sebanyak 0 % dan yang
memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 0 % sedangkan yang menjawab tidak
pernah sebanyak 100 %.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa pegawai pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur ini tidak pernah keluyuran pada saat atau
dikala jam kerja masih berjalan, hal ini perlu terus dijaga karena kalau terjadi dapat
merugikan instansi juga merugikan pemerintah.
Tabel 6.
Tanggapan tentang pimpinan memperhatikan kinerja pegawainya
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3 orang
3 orang
-
50 %
50 %
0 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 6 yang memberikan jawaban ya bahwa
pimpinan memperhatikan kinerja pegawainya sebanyak 50 % dan yang memberikan
jawaban kadang-kadang sebanyak 50 % sedangkan yang menjawab tidak sebanyak 0
%.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa pegawai pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur ini pimpinan sudah memperhatikan kinerja
pegawainya, hal ini perlu terus dijaga dan ditingkatkan lagi.
Tabel 7.
Tanggapan tentang kinerja makin hari makin baik
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4 orang
2 orang
-
66,67 %
33,33 %
0 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 7 yang memberikan jawaban ya tentang
kinerja makin hari makin baik yaitu sebanyak 66,67 % dan yang memberi jawaban
kadang-kadang sebanyak 33,33 % sedangkan yang menjawab tidak yaitu
sebanyak 0 %.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa pegawai pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur ini kinerja pegawaisemakin hari semakin
baik, hal ini perlu terus dijaga dan ditingkatkan lagi. Dan perlu adanya perhatian
kembali karena masih ada 33,33 % yang menjawab kadang-kadang.
Tabel 8.
Tanggapan tentang perlukah kinerja ditingkatkan
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Ya perlu
b. Kadang-kadang
c. Tidak perlu
3 orang
2 orang
1 orang
50,00 %
33,33 %
16,67 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden tabel 8 yang memberikan jawaban tentang perlunya
kinerja ditingkatkan sebanyak 50,00 % dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak
33,33 % serta yang memberi jawaban tidak perlu sebanyak 16,67 %.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja perlu ditingkatkan dalam
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur, hal tersebut terus
ditingkatkan lagi.
Tabel 9.
Tanggapan tentang kinerja yang baik akan memberi manfaat bagi organisasi
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
3 orang
2 orang
1 orang
50,00 %
33,33 %
16,67 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden tabel 9 yang memberikan jawaban sangat setuju
kinerja yang baik akan memberi manfaat bagi organisasi sebanyak 50,00 % dan
memberi jawaban setuju sebanyak 33,33 % sedangkan yang menjawab tidak setuju
sebanyak 16,67 %.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja yang baik akan memberi
manfaat pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur adalah
benar, karena terlihat dari responden yang memberikan jawaban 50,00 % tentang hal
tersebut.
Tabel 10.
Tanggapan tentang kinerja yang baik apabila suatupekerjaan dapat dikerjakan secara baik
Keterangan Jumlah Prosentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
4 orang
2 orang
-
66,67 %
33,33 %
0 %
Jumlah 6 orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari hasil jawaban responden pada tabel 10 yang menjawab sangat setuju kinerja
yang baik apabila suatu pekerjaan dapat dikerjakan secara baik sebanyak 66,67 % dan
yang menjawab setuju sebanyak 33,33 % serta yang memberikan jawaban tidak setuju
sebanyak 0 %.
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja yang baik apabika suatu
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik, hal ini perlu terus dipertahankan dan
ditingkatkan karena keberhasilan suatu organisasi akan ditentukan apabila kinerja
pegawai tinggi atau sudah baik.
B. Analisis Kuantitatif
1. Tabel dan Rumus Korelasi Product Moment
Untuk analisis data ini dipergunakan alat bantu tabel dan rumus korelasi product
moment. Dengan langkah-langkah awalnya yaitu tabel yang diperoleh dari jawaban
angket kedisiplinan dan kinerja pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur, yang selanjutnya dimasukkan kedalam tabel
seperti di bawah ini.
Tabel 11.
Data Hasil Penelitian Tentang Kedisiplinan (X) Terhadap 6 Orang Responden
RespondenNomor Pertanyaan
Jumlah1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
1
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
10
14
13
1 5
13
15
Jumlah 80Sumber : Data Diolah
Tabel 12.
Data Hasil Penelitian Tentang Kinerja (Y) Terhadap 6 Orang Responden
RespondenNomor Pertanyaan
Jumlah1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
3
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
1
3
3
2
2
1
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
11
12
13
13
12
14
Jumlah 75Sumber : Data Diolah
Tabel 13.
Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Tentang Kedisiplinan (X)
terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Responden Kedisiplinan (X) Kinerja Pegawai (Y)
1
2
3
4
5
6
10
14
13
15
13
15
11
12
13
13
12
14
Jumlah 80 75
Sumber : Data Diolah
Tabel 14.
Tabel Kerja Korelasi Antara Kedisiplinan (X) dengan Kinerja Pegawai (Y)
No. X Y X2 Y2 X.Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
10
14
13
15
13
15
11
12
13
13
12
14
100
196
169
225
169
225
121
144
169
169
144
196
110
168
169
195
156
210
Jumlah 80 75 1094 943 1008
Sumber : Data Diolah
Dari tabel kerja korelasi tersebut diperoleh hasil yaitu :
n = 6 ∑ X2 = 1094
∑ X = 80 ∑ Y2 = 943
∑ Y = 75 ∑ X.Y = 1008
Selanjutnya dari nilai diatas dapat dimasukan kedalam rumus Product Moment
sebagai berikut :
n. ∑ xy – (∑x).( ∑y)r =
√ n. ∑ x2 – (∑x)2 . √n. ∑y2 - (∑y)2
6(1008) – (80)(75)r =
√ 6 (1094) – (80)2 . √6(943)-(75)2
(6048) – (6000)r =
√ (6564) – (6400) . √(5658)-(5625)
48r =
√164. √33
48r =
(12,80)(5,74)
48r =
73,472
r = 0,653
Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh hasil r = 0,653. Setelah
dikonsultasikan dengan standar yang konservatif untuk mengetahui kuat atau tidaknya
hubungan tersebut, ternyata r = 0,653 yang terletak antara 0,600 sampai dengan 0,799
termasuk korelasi yang kuat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa adanya hubungan yang kuat antara
kedisiplinan terhadap kinerja pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten OKU Timur.
D. Kadar Prosentase
Untuk mengetahui kadar prosentase hubungan kedisiplinan terhadap kinerja
pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur,
maka penulis menggunakan rumus sebagai berikut :
KP = r2 x 100 %
= (0,653)2 x 100 %
= 0,426 x 100 %
= 42,6 %
Dari perhitungan di atas, maka dapat dilihat besarnya hubungan kedisiplinan
terhadap kinerja pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten OKU Timur adalah kuat yaitu mencapai 42,6 % ini berarti faktor-faktor
hubungan yang lain adalah 100 % - 42,6 % = 57,1 % dalam rangka untuk
meningkatkan kinerja pegawai, misalnya motivasi, pelatihan, kompensasi, dll.
Setelah diketahui korelasi atau hubungannya yaitu diperoleh angka r = 0,653 dan
kadar prosentase hubungannya yaitu 57,1 % yang berarti hubungan antara kedisiplinan
terhadap kinerja pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten OKU Timur adalah kuat, maka berikut ini penulis akan menjawab hipotesis
yang dikemukakan sebelumnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
r √n-2 t =
√1-r2
alpha = 0,05
t = (n-2) = t 0,05 (n-2)
= t 0,05 (6-2)
= t 0,05 (4)
t = 2,132 ..................... dari tabel terlampir
r = 0,653
r2 = 0,426
0,653 √6 - 2t = √1 - 0,426
0,653 √ 4t = √1 - 0,426
(0,653 ).(2)t = √0,572
1,306t = 0,571
t = 2,287
Dari perhitungan tersebut di atas diketahui t = 2,287, maka apabila dihubugkan
dengan nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan 95 % yang berarti tingkat kesalahan 5
% (0,05) adalah t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,287 > (0,05 : 4) = 2,132.
Dengan demikian berarti Ho ditolak Ha diterima. Ini berarti adanya hubungan yang
kuat antara kedisiplinan terhadap kinerja pegawai yang ada pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur. Dengan demikian hipotesis yang telah
dikemukakan pada bab-bab sebelumnya dapat diterima dan terbukti.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Korelasi antara hubungan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai yang
ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur
yang diperoleh angka r = 0,653. Setelah dikonsultasikan dengan standar
konservatif ternyata 0,653 terletak antara 0,600 – 0,799 yang termasuk
pada korelasi kuat. Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya hubungan
yang kuat antara kedisiplinan terhadap kinerja pegawai yang ada pada
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur.
2. Untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya dengan menggunakan rumus uji hipotesa, diperoleh ( t )
tabel = 2,132 , sedangkan ( t ) hitung = 2,287 yang dapat disimpulkan
bahwa ( t ) hitung lebih besar dari ( t ) tabel, sehingga yag diajukan pada
bab sebelumnya terbukti, karena korelasi yang ada adalah kuat.
B. Saran
Dengan berpedoman pada pembahasan bab-bab sebelumnya maka penulis
mencoba memberikan saran-saran yang mungkin dapat berguna dan bermanfaat
sebagai bahan pertimbangan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
OKU Timur dalam langkah selanjutnya.
Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur dalam
langkah selanjutnya tetap menjaga keadaan seperti saat ini agar apa yang
diharapkan dapat terwujud.
2. Perlunya kesadaran yang tinggi dari para karyawan itu sendiri untuk
bertindak disiplin dalam melakukan suatu pekerjaan atau bekerja sehingga
apa yang diharapkan oleh pihak organisasi dapat berhasil dengan
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Siswanto Sastro Hadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Manusia, Bumi Aksara, Bandung, 2002
Alex S. Nitisemito, Drs, Ec, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988
Lyle M. Spencer, Jr., and Signe M. Spencer, Competence at Work Edition 1, Wiley, New York, 1993
Malayu S.P. Hasibuan, Drs, Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1994.
---, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Robert L. Mathis, John H. Jackson, Human Resource Management Edisi 10, Terjemahan, Salemba Empat, Jakarta, 2006
Sondang P. Siagian, MPA, Prof, Dr,Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 1996.
Sudarmayati, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Bandung, 2001.