HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP...

89
HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN PRODUK MITRA IQRO PLUS SKRIPSI Oleh: ARIF RACHMAN TYO NIM: 1111046200003 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

Transcript of HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP...

Page 1: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP

KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA

PENGGUNAAN PRODUK MITRA IQRO PLUS

SKRIPSI

Oleh:

ARIF RACHMAN TYO

NIM: 1111046200003

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN
Page 3: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN
Page 4: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

iv

Page 5: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Arif Rachmantyo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Januari 1994

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jalan. Jamrud 5 No. 73A Blok 4 RT 03 RW 039

Bekasi, Rawalumbu

Telepon/HP : 089513626338

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

1999-2005 : SDN Bojong Rawalumbu XIII Bekasi

2005-2008 : SMP Bani Saleh 2 Bekasi

2008-2011 : MAN 2 Bekasi

2011-2017 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi:

2012-2013 : Anggota Kompa (Koperasi Mahasiswa)

2013-2014 : Koordinator divisi komunikasi Turkish Language Course

2013-2014 : Relawan ZIS Ramadhan Dompet Dhuafa

Page 6: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

vi

ABSTRAK

Arif Rachmantyo. NIM 1111046200003. HUBUNGAN KEBAIKAN HATI

(BENEVOLANCE) TERHADAP KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA

SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN PRODUK MITRA IQRO PLUS,

Program Studi Muamalat (Ekonomi Syariah), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1439 H/2017 M.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebaikan hati

(benevolance) terhadap kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra di Kota Bekasi. Objek penelitian

ini adalah masyarakat perkotaan di Kota Bekasi. Data yang digunakan adalah data

primer dengan membagikan kuesioner kepada 85 responden. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah teknik Non probability Sampling. Model penelitian yang

digunakan adalah uji korelasi spearman.

Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji korelasi spearman, variabel perhatian

memiliki hubungan dengan kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,856

dan signifikansi 0,000, variabel empati memiliki hubungan dengan kepercayaan peserta

dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS

Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,419 dan signifikansi 0,000, variabel keyakinan

memiliki hubungan dengan kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,434

dan signifikansi 0,000, dan variabel daya terima memiliki hubungan dengan

kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus

pada PT. AJS Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,773 dan signifikansi 0,000.

Kata Kunci : Perhatian, Empati, Keyakinan, Daya Terima.

Pembimbing : Arif Fauzan, S.E., M.M.

Page 7: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

vii

KATA PENGANTAR

سم ال ب هل ر ل ي نمحا حل ا م

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji serta syukur bagi Allah SWT, tuhan pencipta alam beserta isinya,

atas segala nikmat, karunia dah rahmat-Nya yang begitu besar, yang selalu memberikan

keberuntungan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang

telah memperjuangkan Islam dan menyebarkan risalah Islam sebagai pegangan

kehidupan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan

serta kesulitan yang penulis alami dalam penyusuan skripsi ini. Namun, berkat

keteguhan hati serta dukungan dan semangat dari banyak pihak hingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh hormat dan apresiasi yang tinggi

terhadap semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi, penulis ucapkan

terima kasih terkhusus kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., sebagai Ketua

dan Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., Msi dan Ibu Endra Kasmi Laila Yuda, M.Si selaku

ketua dan sekretaris jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Arif Fauzan,S.E, M.M., selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang dengan

sabar telah memberikan bimbingan dan motivasi serta arahan yang diberikan kepada

penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, penulis ucapkan terima

kasih.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan

ilmu dan pengetahuan yang berharga selama penulis menyelesaikan masa studi.

Page 8: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

viii

7. Kepada civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membagikan ilmunya dengan ikhlas

kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang telah melayani dan

memfasilitasi buku-buku hingga penulis terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Bapak dan Ibu pihak kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan waktu dan perhatiannya.

9. Kedua orangtua tercinta dan tersayang, ayahanda Bapak Tito Edy Heryanto dan

Ibunda Ibu Darwati, yang dengan tulus selalu mendoakan, memberikan dorongan

semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan

tugas akhir ini yang menjadi amanah bagi penulis kepada orangtua. Semoga Allah

selalu memberikan perlindungan dan keberkahan-Nya.

10. Kepada Bapak Marno dan Keluarga yang telah banyak membantu penulis.

11. Kepada teman-teman kelas Asuransi Syariah 2011 Prodi Muamalat, Dito, Vickih,

Aryo, M. Zubayr, Husni Maulana, Muhammad Irsyad dan yang penulis tidak bisa

sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungan, pengalaman,

pembelajaran selama ini kepada penulis dalam menyelesaikan masa studi.

12. Kepada teman-teman seperjuangan dari MAN 2 Bekasi Nurin Hanifati Amalia,

Nurin Hanifati Amalina, Siti Masyitoh, dan KKN OXY, terimakasih atas semangat

dan dukungan tiada hentinya kepada penulis.

13. Serta kepada Bapak. Isroil Muin selaku sebagai Kepala Cabang PT. AJS Bumiputra

Kantor Cabang Bekasi Timur, Ibu Erna Fanda selaku sebagai agen asuransi PT. AJS

Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur yang telah banyak membantu penulis

dalam menjalankan penelitian dengan sebaik-baiknya dan kepada seluruh pihak

Perusahaan PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya hingga karya ilmiah ini

dapat terselesaikan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Page 9: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH ................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 5

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah .................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 7

E. Sistematika Penulisan ............................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kepercayaan Konsumen ...................................................... 10

1. Pengertian Kepercayaan ............................................... 10

Page 10: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

x

2. Dimensi Kepercayaan .................................................. 11

B. Asuransi Syariah .......................................................... 15

1. Pengertian Asuransi Syariah ......................................... 15

2. Landasan Hukum Asuransi Jiwa Syariah .................... 17

3. Aturan Hukum Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia ... 19

C. Review Studi Terdahulu ...................................................... 20

D. Kerangka Konseptual .......................................................... 23

E. Hipotesis .............................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 35

B. Jenis Penelitian .................................................................... 35

C. Metode Pengumpulan Data .................................................. 36

D. Metode Penentuan Sampel .................................................. 37

1. Populasi ......................................................................... 37

2. Sampel .......................................................................... 37

3. Teknik Sampling ......................................................... 38

E. Metode Analisis ................................................................... 39

1. Uji Validitas ................................................................. 39

2. Uji Reliabilitas ............................................................... 39

3. Analisis Korelasi ........................................................... 40

Page 11: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

xi

F. Operasional Variabel Penelitian ........................................... 42

1. Definisi Konseptual Variabel Independen ................... 42

2. Definisi Konseptual Variabel Dependen ...................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Karakteristik Profil Responden ............................. 46

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 46

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ...................... 47

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan .................................................................... 48

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan .............. 49

B. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian ................................ 50

1. Deskriptif Variabel Perhatian ....................................... 51

2. Deskriptif Variabel Empati .......................................... 51

3. Deskriptif Variabel Keyakinan ..................................... 52

4. Deskriptif Variabel Daya Terima ................................. 53

5. Deskriptif Variabel Kepercayaan ................................. 53

C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ....................... 54

1. Uji Validitas ................................................................ 54

2. Uji Reliabilitas .............................................................. 55

D. Uji Korelasi Spearman ........................................................ 56

Page 12: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

xii

1. Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

....................................................................................... 56

2. Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

...................................................................................... 57

3. Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta

AJS Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

...................................................................................... 59

4. Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta

AJS Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

...................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Penelitian ......................................................... 63

B. Saran .................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 66

LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................ 37

Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................... 41

Tabel 3.3 Variabel Penelitian ............................................................................. 43

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Variabel Perhatian ............................................... 51

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Variabel Empati .................................................. 52

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel Keyakinan ............................................ 52

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Daya Terima ......................................... 53

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan ......................................... 53

Tabel 4.10 Uji Validitas ..................................................................................... 54

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas ................................................................................. 55

Tabel 4.12 Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus ....................................... 56

Tabel 4.13 Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra

Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus .......................................................... 57

Tabel 4.14 Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus ....................................... 59

Tabel 4.15 Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus ....................................... 61

Page 14: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (%) ............. 46

Gambar 4.2 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Usia (%) ............................ 47

Gambar 4.3 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan (%) .... 48

Gambar 4.4 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan (%) .................... 49

Page 15: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak kalah pentingnya

dibandingkan dengan investasi di bidang lain. Seseorang yang memperoleh

pendidikan berkualitas akan mampu mengaktualisasikan seluruh potensinya secara

optimal yang pada akhirnya dapat menjadi pelaku ekonomi produktif. Memperoleh

pendidikan yang berkualitas merupakan hal yang penting karena kemajuan seorang

induvidu dalam mengembangkan potensi dirinya.

Namun pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya biaya. “Biaya pendidikan

merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan”.

Tanpa dukungan biaya, proses pendidikan tidak dapat berjalan dengan lancar. Hampir

semua kegiatan pendidikan memerlukan biaya. Menurut Anwar, biaya pendidikan

dapat dikategorikan sebagai berikut: (1) Biaya langsung (direct cost); (2) Biaya tidak

langsung (indirect cost).

Biaya pendidikan di Indonesia merupakan biaya pendidikan yang cukup

mahal, dikarenakan Indonesia terus mengalami inflasi dalam hal biaya pendidikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata kenaikan biaya pendidikan mencapai

10 persen per tahun. Penelitian juga dilakukan oleh Lembaga ZAP Finance

menunjukkan hal serupa. Biaya pendidikan di Indonesia rata-rata naik 10-20 persen

per tahun, yang berarti lebih tinggi dari tingkat inflasi.1

Selain dari faktor inflasi yang terus semakin meningkat, pengeluaran atau

penggunaan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh orang tua juga semakin

bertambah dalam menunjang atau mendukung keberlangsungan pendidikan bagi sang

anak. Penggunaan biaya pendidikan tersebut meliputi uang saku, seragam sekolah

(topi, baju, sepatu), buku pelajaran, dan biaya lainnya.

1http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/02/05/114701826/Saatnya.Merencanakan.Biaya.Pendidi

kan.Anak.Sejak.Dini diakses pada tanggal 20 Desember 2016

Page 16: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

2

Mengenai hal ini, peran orang tua dalam membiayai pendidikan kepada sang

anak, menjadi memiliki beban yang cukup berat. Sebab biaya pendidikan di Indonesia

terus mengalami peningkatan dan inflasi. Dalam hal ini, ketersedian dana pendidikan

menjadi hal yang harus diprioritaskan (utama) pada setiap keluarga yang memiliki

kewajiban dan rasa tanggung jawab dalam memberikan pendidikan kepada sang anak.

Namun dibalik ketersedian dana pendidikan yang harus tetap terjaga dengan

sebaik-baiknya yang harus dimiliki oleh setiap orang tua, bagi keberlangsungan

pendidikan kepada sang anak. Terdapat faktor resiko yang kemungkinan atau pasti

akan terjadi kepada orang tua sebagai seorang yang mencari nafkah kepada

keluarganya, baik secara tiba-tiba atau mendadak. Faktor resiko tersebut bisa terjadi

secara mendadak dan tiba-tiba, seperti kesehatan seseorang yang mudah terkena

penyakit berskala berat (jantung, kanker, dll), kecelakaan yang menyebabkan

meninggal dunia atau kecacatan fisik, masa pensiun atau masa sudah tidak produktif

bagi seorang pekerja, dan faktor resiko lainnya yang kemungkinan terjadi kepada

orang tua dalam mencari nafkah.

Pada sekarang ini, ketersediaan dana pendidikan dan meminimalisir resiko

finansial atau keuangan dapat dikelola pada sebuah lembaga keuangan yang

menangani terhadap finansial atau keuangan setiap keluarga yang sudah memiliki

kewajiban dan rasa tanggung jawab dalam memberikan pendidikan kepada sang anak.

Lembaga keuangan tersebut ialah perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi

merupakan lembaga keuangan non-bank yang menyediakan jasa pelayanan asuransi

mengenai perlindungan finansial berupa ganti rugi secara finansial, baik berupa

perlindungan jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya.

Keberadaan asuransi dan perusahaan asuransi di Indonesia dimulai pertama

kali sejak didirikannya perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputra 1912.

AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional pertama dan

tertua di Indonesia. Perusahaan AJB Bumiputra 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa

dengan sistem kebersamaan dan dasar prinsip gotong royong melalui pemberdayaan

potensi diri untuk kepentingan bersama dengan semangat dalam meningkatkan

Page 17: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

3

derajat hidup rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik dalam hal keuangan atau

finansial. Pada awal berdirinya AJB Bumiputra 1912 hanya memiliki usaha asuransi

jiwa konvensional sebagai kegiatan bisnis yang dijalankan oleh AJB Bumiputra

1912.

Memasuki tahun 2000-2002, perusahaan AJB Bumiputra 1912 memulai

kegiatan bisnis pada bidang asuransi jiwa syariah, yaitu dengan memiliki Unit

Syariah pada AJB Bumiputera 1912. Unit Syariah pada AJB Bumiputera 1912 secara

resmi dibentuk sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep.

286/KMK.6/2002 pada tanggal 7 November 2002 dalam bentuk cabang usaha

Asuransi Jiwa Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/SDN-MUI/X/2001,

17 Oktober 2001 dalam menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-prinsip syariah.2

Pada awal tahun 2017, Perusahaan AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah telah resmi

memiliki struktur organisasi baru dan melakukan pemisahan unit usaha (spin off) dari

perusahaan terdahulunya yaitu Perusahaan AJB Bumiputra 1912 dan telah memiliki

badan usaha tersendiri dengan nama PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputra (AJSB).

PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) telah resmi beroperasi diawal tahun

2017. Perusahaan ini adalah hasil dari spin off atau pemisahan unit usaha syariah

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dan telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) pada tanggal 5 September 2016.3

Kehadiran PT. AJS Bumiputra 1912 Divisi Syariah ditengah-tengah

masyarakat Indonesia merupakan respon perusahaan AJB Bumiputra 1912 dalam

menjawab permintaan pasar terhadap kesadaran berekonomi syariah pada masyarakat

muslim yang sudah tumbuh. Keberadaan perusahaan AJS Bumiputra di Indonesia

menjadi harapan terhadap orang tua muslim dalam menyiapkan ketersedian dana

pendidikan secara Islami atau sesuai dengan ketentuan hukum Syariah Islam. Bagi

orang tua muslim yang telah memiliki kewajiban dan rasa tanggung jawab dalam

2 AJB Bumiputera 1912 Kantor wilayah Syariah Jakarta 1, Company Profile, (Jakarta: AJB

Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001), h., 1. 3http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/16/141500226/asuransi.jiwa.syariah.bumiputera.res

mi.beroperasi.target.premi.rp.400.miliar diakses pada tanggal 10 April 2017

Page 18: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

4

memberikan kepastian pendidikan kepada sang anak. PT. AJS Bumiputra

menawarkan asuransi pendidikan kepada orang tua muslim, yaitu dengan

menawarkan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Keikutsertaan orang tua

muslim pada program dan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus merupakan

langkah yang tepat dalam menyiapkan ketersedian dana pendidikan dengan sebaik-

baiknya.

Namun keberadaan produk asuransi pendidikan pada perusahaan asuransi jiwa

syariah tidak hanya dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra dan banyak produk asuransi

pendidikan sejenis yang dimiliki oleh perusahaan asuransi syariah lainnya. Dengan

kesadaran berekonomi syariah yang semakin tumbuh di Indonesia, menciptakan

banyaknya persaingan terhadap perusahaan asuransi jiwa syariah yang memiliki

produk asuransi pendidikan dalam menarik permintaan pasar di Indonesia dalam

menggunakan produk asuransi pendidikan sebanyak-banyaknya.

Persaingan antara perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia semakin

ketat, dikarenakan semakin banyaknya perusahaan asuransi jiwa syariah dan unit

syariah perusahaan asuransi jiwa yang mulai menjalankan kegiatan bisnis asuransi

syariah di Indonesia. Produk asuransi pendidikan pun menjadi memiliki persaingan

yang lebih ketat, sebab produk asuransi pendidikan sejenis semakin banyak

dipasaran. Di dalam persaingan produk asuransi pendidikan, PT. AJS Bumiputra

semakin meningkatkan kebaikan hati (benevolance) kepada setiap peserta asuransi

dalam memperebutkan dan membangun kepercayaan konsumen bagi peserta

pengguna asuransi pendidikan. Kebaikan hati (benevolance) merupakan upaya yang

dilakukan PT. AJS Bumiputra dalam melakukan dan memberikan (pelayanan) yang

terbaik kepada setiap nasabah atau peserta, terlepas dari motif keuntungan yang

sifatnya pribadi terhadap pendapatan perusahaan.

Di dalam teori yang dikemukan oleh Mayer dalam meningkatkan kepercayaan

konsumen, yaitu dengan menciptakan dan meningkatkan kebaikan hati (benevolence).

Kebaikan hati (benevolence) ialah salah satu dari tiga model dimensi yang

mempengaruhi kepercayaan (trust) konsumen, yaitu diantaranya kemampuan

Page 19: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

5

(ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Kebaikan hati

(benevolence) adalah perhatian dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan

kepentingan konsumen oleh penyedia barang atau jasa.

Persaingan yang semakin ketat pada jenis produk asuransi pendidikan pada

industri asuransi jiwa syariah menjadikan kepercayaan konsumen menjadi hal yang

utama dalam merebut dan mempertahankan keberlangsungan bisnis asuransi jiwa

syariah pada masing – masing industri asuransi jiwa syariah. PT. AJS Bumiputra

sebagai perusahaan asuransi jiwa syariah nasional di Indonesia, semakin

meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap jenis produk asuransi pendidikan

yang dimilikinya, salah satu cara atau metode ialah dengan kebaikan hati

(benevolance) yang diberikan PT. AJS Bumiputra kepada setiap peserta pengguna

produk asuransi pendidikan.

Pemaparan latar belakang mengenai kebaikan hati (benevolace) terhadap

kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada penggunaan Produk Mitra Iqro Plus yang

dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra diatas, maka dengan ini penulis tertarik dalam

melakukan penelitian mengenai “Hubungan Kebaikan Hati (Benevolace)

Terhadap Kepercayaan Peserta Asuransi Jiwa Syariah Bumiputra Pada

Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus” yang memilih studi dan analisis pada PT.

AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur terhadap penggunanaan produk Mitra

Iqro Plus.

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat mengidentifikasi bentuk

permasalahan dalam penelitian yang peneliti teliti secara spesifik mengenai analisis

perilaku konsumen yaitu kepercayaan peserta asuransi terhadap produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur

dengan melakukan analisis hubungan kebaikan hati (benevolance) yang dijalankan

oleh PT. AJS Bumiputra, berdasarkan salah satu variabel prediktor (bebas) yang

dikembangkan oleh Mayer terhadap kepercayaan konsumen, yaitu kebaikan hati

(benevolance) dari tiga model dimensi yang mempengaruhi kepercayaan (trust)

Page 20: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

6

konsumen, yaitu diantaranya kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan

integritas (integrity). Kebaikan hati (benevolance) yang dikemukakan oleh Mayer

terhadap dimensi trust (kepercayaan) yang meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan

daya terima.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas dan agar permasalahan yang

dibatasi bisa dikaji dan diperoleh kejelasan serta jawaban yang tepat, maka

perumusan masalah yang akan diteliti adalah:

a. Bagaimana praktek kebaikan hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra

terhadap kepercayaan peserta pada penggunaan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus ?

b. Apakah praktek kebaikan hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra

berhubungan dengan kepercayaan peserta pada penggunaan produk

asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus ?

2. Pembatasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan mengingat kompleksnya

permasalahan, keterbatasan masalah waktu, dana dan kemampuan. Maka

penulis membatasi masalah sebagai berikut:

a. Asuransi Syariah difokuskan pada pengertian asuransi, bentuk asuransi,

tujuan asuransi, dalil Al-Quran dan Al-Hadits, serta teori-teori asuransi

syariah lainnya

b. Perilaku konsumen mengenai kepercayaan difokuskan pada pengertian,

pentingnya atribut, harga sebagai atribut, dimensi kepercayaan serta teori-

teori periaku konsumen mengenai kepercayaan lainnya

Page 21: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk meneliti kesadaran, kepahaman dan kepercayaan masyarakat Kota

Bekasi dan sekitarnya dalam mengalokasikan dan menyiapkan dana

pendidikan pada perusahaan asuransi syariah,

b. Menganalisis perilaku konsumen yaitu mengenai kepercayaan terhadap

produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra,

c. Mendapatkan hasil terbaik dalam penelitian ini karena sebagai syarat

kelulusan sarjana S1 jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi akademisi

1) Sebagai informasi kepada pembaca terhadap produk asuransi

pendidikan yang dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra,

2) Untuk mempelajari mengenai perilaku konsumen terhadap kepercayaan

suatu produk asuransi pada perusahaan asuransi syariah di Kota Bekasi

dan sekitarnya,

3) Menganalisis dalam hal perilaku konsemen yaitu mengenai

kepercayaan dalam memilih dan menggunakan produk asuransi untuk

mengalokasikan dan menyiapkan sejumlah dana pendidikan bagi

anaknya kelak, agar anaknya kelak bisa memperoleh pendidikan yang

pasti dalam hidupnya,

b. Manfaat bagi praktisi

Bagi PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur, penelitian ini akan

menghasilkan informasi penting yang dapat dijadikan masukan yang

bermanfaat bagi PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur

mengenai kepercayaan konsumen terhadap produk asuransi pendidikan

Mitra Iqro Plus di wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya sehingga PT. AJS

Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur bisa semakin mengembangkan

Page 22: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

8

produk asuransi dengan lebih baik dan bisa menyesuaikan dengan

permintaan pasar terhadap produk asuransi pendidikan. Informasi tersebut

dapat diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

rangka merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan guna

pengembangan kredibilitas dan kapabilitas PT. AJB Bumiputra Kantor

Cabang Bekasi Timur.

c. Manfaat bagi masyarakat

Memberikan informasi tentang ekonomi syariah pada umumnya dan juga

mengenai produk asuransi jiwa yang dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra.

E. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah

penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah untuk penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, tinjauan atau review penelitian

sebelumnya, kerangka teori, kerangka berfikir peneliti, dan

sistematika penulisan skripsi

Bab II : Landasan Teori

Landasan teori pada bab II ini menjelaskan tentang mengenai

definisi asuransi, asuransi syariah dan landasan asuransi, aturan

hukum asuransi di Indonesia, kepercayaan konsumen, dan

dimensi kepercayaan.

Bab III : Metodologi penelitian

Pada bab ini menyajikan data penelitian, ruang lingkup, jenis

penelitian, metode pengumpulan data penentuan sampel dan

metode analisis.

Page 23: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

9

Bab IV : Analisis dan pembahasan

Pada bab ini, membahas analisis kepercayaan peserta asuransi

jiwa terhadap produk Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra,

menggunakan variabel prediktor yang yang dikembangkan

oleh Mayer salah satunya ialah variabel kebaikan hati

(benevolence) dari tiga model dimensi yang mempengaruhi

kepercayaan (trust), yaitu diantaranya kemampuan (ability),

kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Dalam

penelitian ini, penulis melakukan analisis terhadap hubungan

kebaikan hati (benevolance), yaitu diantaranya meliputi

perhatian, keyakinan, empati dan daya terima dari kepercayaan

peserta asuransi terhadap produk Mitra Iqro Plus pada PT. AJS

Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur.

BAB V : Penutup

Pada bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat

dari hasil penelitian serta beberapa saran peneliti ingin

ditunjukan kepada pihak yang terkait dengan tema penelitian

yang peneliti teliti.

Page 24: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepercayaan Konsumen

1. Pengertian Kepercayaan

Mayer mendefinisikan kepercayaan adalah sebagai kesedian satu pihak untuk

mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan

melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya. Menurut

Moorman mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai kesediaan (willingness)

individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam

pertukaran karena individu mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain.

Ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang terlibat

dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada

trust.4

Rofiq mendefinisikan kepercayaan (trust) adalah kepercayaan pihak tertentu

terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu

keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut memiliki segala kewajibannya

secara baik sesuai yang diharapkan. Menurut Mowen dan Minor mendefinisikan

kepercayaan konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan

semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan

manfaatnya.5 Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, atau segala sesuatu

yang padanya seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut adalah karakteristik

yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Terdapat dua macam atribut,

yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah

segala sesuatu yang diperoleh dari segala aspek ekternal produk, seperti nama merek,

4 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget

secara Online, hal. 3 dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi

Universitas Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3. 5 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal penelitian,

(Andi, Yogyakarta, 2013), h., 201.

Page 25: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

11

kemasan, dan label. Manfaat adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada

konsumen.

2. Dimensi Kepercayaan

Mayer mendefinisikan kepercayaan sebagai kesedian satu pihak untuk

mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan

melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya.

Kepercayaan merupakan konstruk multidimensional yang kompleks serta dapat

dipengaruhi dengan cara yang berbeda dari rangsangan kepercayaan yang berbeda

pula Mayer mengembangkan model dimensi dari kepercayaan konsumen, yaitu:6

1. Ability (kemampuan)

Kemampuan adalah sekelompok keahlian, kompetensi dan karakteristik

yang memungkinkan satu pihak memiliki dominan spesifik. Kemampuan

lebih dari sekedar pelayanan terhadap induvidu, tetapi lebih pada semua

askpek tentang bagaimana melakukan bisnis. Kemampuan juga mengacu

pada kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi dalam

mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,

bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan

transaskis dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen

memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam

melakukan transaksi. Kim et al. menyatakan bahwa ability meliputi

kompetensi, pengalaman, pengesahan instutitusional, dan kemampuan

dalam ilmu pengetahuan.7

6 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget

secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3. 7 Ainur Rofiq, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-

Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia), Universitas Brawijaya, Program

Pascasarjana, Fakultas Ekonomi tahun 2007, h., 31.

Page 26: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

12

2. Benevolence (kebaikan hati)

Benevolence adalah sejauh mana Trustee ingin melakukan dan

memberikan (pelayanan) yang terbaik kepada Trustor, terlepas dari motif

keuntungan yang sifatnya egosentris. Persepsi positif subjek terhadap

benevolence dapat diindikasikan ketika subjek menerima pelayanan yang

baik dari seller. Hsiao mendifinisikan Benevolence merupakan dasar dari

layanan jaringan sosial karena benevolance akan mengarahkan interaksi

positif antar individu. Benevolence (kebaikan hati) merupakan kemauan

penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara

dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat

dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan

semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki

perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.8

Benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.9

Perhatian

Definisi perhatian memiliki beberapa pendapat mengenai pengertian dan

definisi perhatian (Attention). Menurut Rakhmat perhatian adalah proses

mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam

kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Kenneth E. Andersen

mendefinisikan perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada

salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan

melalui alat indera yang lain. Ada juga pendapat dari Effendy mengenai

definisi dari perhatian, yaitu : “Proses tanggapan pada diri seseorang

terhadap suatu perangsang tertentu.” Menurut Mayer perhatian adalah : “a)

8 Ibid 9 Firdayanti, Restika, Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce dengan Kepercayaan Konsumen dalam

Membeli Produk Fashion Online, (Universitas Negeri Semarang, Jurusan Pisikologi, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Semarang) dalam bentuk e-Journal of Social and Industrial Psychology tahun 2012, h., 2.

Page 27: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

13

minat yang disukai dan disenangi. b) kepedulian.” Pendapat lain mengenai

pengertian perhatian datang dari Peter dan Olson : “Perhatian berkonotasi

dengan kesadaran. Mengamati suatu rangsangan, berarti sadar akan hal itu.

Perhatian juga menyatakan intensitas dan ketertarikan.”10

Empati

Mayer mengemukakan bahwa empati adalah kecenderungan untuk

memahami kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang yang empati

digambarkan sebagai seorang yang toleran, mampu mengendalikan diri,

ramah, mempunyai pengaruh, serta bersifat humanistik. Batson dan Coke

mendefinisikan empati sebagai suatu keadaan emosional yang dimiliki

oleh seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan.11

Keyakinan

Schiffman dan Kanuk mengemukakan bahwa keyakinan adalah

pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi

pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan

dari berbagai sumber.12 Mayer didefinisikan keyakinan sebagai harapan

konsumen bahwa penyedia dapat dipercaya atau diandalkan dalam

memenuhi janjinya. Pebrianti mendefinisikan keyakinan sebagai

kredibilitas. Dalam penelitiannya, mengartikan kredibilitas sebagai sejauh

10 Sumartono Fransiska, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat Pengetahuan

Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera YCAB, (Universitas Esa Unggul,

Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta) dalam bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011, h. 15 11 Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok di Tempat

Umum dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003, h., 83 12 Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan

Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013, h., 41.

Page 28: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

14

mana pembeli percaya bahwa pemasok memiliki keahlian untuk

melakukan aktivitas secara efektif dan andal.13

Daya Terima

Shimp mengemukakan bahwa daya terima adalah merupakan bentuk

kepekaan seseorang terhadap rangsangan yang diberikan oleh suatu objek

yang akan menimbulkan kesediaan untuk memperhatikan dan mengamati

rangsangan yang timbul. Mayer mendefinisikan daya terima adalah

kecenderungan seseorang dalam menerima suatu objek berdasarkan hasil

penilaian terhadap objek tersebut.14

3. Integrity (integritas)

Integrity merupakan persepsi Trustor bahwa Trustee akan bertahan pada

seperangkat prinsip yang telah diberikan kepada Trustor. Integritas

berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam

menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen

apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual

apakah dapat dipercaya atau tidak. Kim et al. mengemukakan bahwa

integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness), pemenuhan

(fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-terangan (honestly), keterkaitan

(dependability), dan kehandalan (reliabilty).15

13 Mega Christin Kairupan, Sikap, Keyakinan dan Efektivitas Iklan Pengaruhnya terhadap Keputusan

Penggunaan Produk Kartu AS Konsumen di Manado Town Square, (Universitas Sam Ratulangi

Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol.

1 No. 3 September 2013, h., 1102. 14 Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima Konsumen Terhadap Produk

Sabun Wajah, Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Teknik dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06

Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, h., 33. 15 Ibid

Page 29: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

15

B. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Istilah asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance,16 yang berarti

pertangguhan. Dalam bahasa belanda, asuransie, yang dalam hukum Belanda disebut

verzekering yang berarti pertanggungan, yang kemudian memunculkan istilah

assurander yang berarti penanggung, sedangkan greassureerde berarti tertanggung.

Istilah assurantie sesungguhnya berasal dari bahasa latin, yaitu Assecurare yang

berarti meyakinkan orang.17 Definisi asuransi terdapat pada KUHD dalam Bab 9

Pasal 246 yang berbunyi :

“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian di mana seseorang

penanggung mengikat diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima

suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu

kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang

mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu.”

Dalam Islam. Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan risiko

yang memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang melibatkan

peserta dan operator.18 Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min, at-takaful dan

tadamun.

16 John. M. Echols dan Hasan Syadilly, Kamus Inggris-Indonesia, (Gramedia, Jakarta, 1990), h., 326 17 Andria Permata Vrithzsl, Ferry N. Idroes, Bank and Financial Institution Managemen, (Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2003), h., 1003. 18 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik (upaya menghilangkan Gharar, Maisir,

dan Riba), (Gema Insani, Jakarta, 2006), h., 2.

Page 30: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

16

1. At-ta’min

At-ta’min penanggung disebut mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut

Mu’amman lahu atau Musta’min. At-ta’min diambil dari kata amanah yang

berarti perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut.19

2. Takaful

Kata takaful berasal dari takafala-yatakafalu yang secara etimologis berarti

menjamin atau saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah

adalah saling memikul risiko di antara sesama orang sehingga antara satu

dengan yang lain menjadi penanggung atas risiko yang lain. Konsep takaful

didasarkan pada solidaritas, responsibilitas, dan persaudaraan di antara

anggota di mana para partisipan sepakat untuk sama-sama menanggung

kerugian tertentu dan dibayar dari aset-aset yang telah ditetapkan.20

3. Tadamun

Asuransi syariah juga dapat disebut dengan tadamun yang berasal dari kata

damana yang bearti saling menanggung, bertujuan untuk menutup kerugian

atas suatu peristiwa dan musibah yang dialami seseorang.

Dalam ensiklopedi hukum Islam disebutkan bahwa asuransi adalah transaksi

perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak

yang lain berkewajiban untuk memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar

iuran jika terjadi sesuatu yang tak terduga menimpa pihak pertama (pembayar) sesuai

perjanjian yang dibuat.21

19 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Sistem Operasional,

(Gema Insani Press, Jakarta, 2004), h., 28. 20 Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum dan Sistem

Operasionalnya, (UIN Press Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015), h., 45. 21 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Ichtiar Baru, Jakarta, 1996), h., 138.

Page 31: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

17

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)22 dalam

fatwanya memberikan definisi asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau Tadamun)

sebagai usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak

melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai

syariah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa syariah adalah suatu bentuk

kerjasama atau perjanjian untuk saling tolong-menolong yang dilakukan oleh orang-

orang yang ingin meminimalkan risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian, risiko

kesehatan, risiko kecelakaan, yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dengan

tidak adanya unsur penipuan, perjudian dan riba.

2. Landasan Hukum Asuransi Jiwa Syariah

Landasan asuransi syariah adalah hukum praktik asuransi syariah. Sejak awal

asuransi syariah merupakan bisnis pertanggungan yang didasari nilai-nilai Islam,

yaitu merujuk pada Al-Quran dan Sunah Rasulullah SAW. Untuk itu landasan yang

digunakan pada asuransi syariah tidak jauh beda dari metodelogi yang digunakan oleh

ahli hukum Islam karena merujuk pada syariat Islam. Landasan asuransi syariah

terdiri dari landasan asuransi Islam dan landasan yuridis (hukum). Landasan

operasional asuransi syariah pada dasarnya ada dua macam, yaitu:

1. Sumber tekstual atau sumber tertulis yang disebut nushush

2. Sumber non-tekstual atau sumber yang tidak tertulis yang disebut dengan

ghair al-nushush seperti istihan dan qiyas.23

22 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah 23 Nurul Huda dan Muhammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Teoritis dan Praktis, (Kenaca,

Jakarta, 2013), h., 158-159.

Page 32: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

18

Landasan di atas digunakan untuk melegalisasi praktik bisnis asuransi, terdiri dari Al-

Qur’an, dan Sunnah Nabi.

1. Al-Qur’an

Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas tentang praktik hukum asuransi. Di

dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun disebutkan istilah asuransi, baik itu At-

Ta’min atau At-Takaful. Walaupun Al-Qur’an tidak menyebut secara tegas

tentang asuransi, tetapi ayat-ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan tentang

konsep dan mempunyai muatan nilai-nilai dasar asuransi, seperti kerja sama,

tolong-menolong, atau untuk menghilangkan kesukaran sesama manusia.

Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung nilai-nilai dasar untuk

praktik asuransi antara lain:

a. Perintah Allah SWT untuk saling tolong-menolong

نا و د ع نال م و ث ى نال ل نونا ع او ع ل ت ى و و ق نالت ر و ب ل ى نا ل نونا ع او ع ت و

اب ق ع نال يد د ش نالل إ قونا نالل نات و

Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat

dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Q.S Al-Maidah (5) : 2)

b. Perintah untuk mempersiapkan hari esok (masa depan)

ين آمنونا ناتقونا نالل ولتنظر نفس نالل خب ير ب ما ت يا أيهانالذ ا قدمت ل غد وناتقوللاا إ عملو م

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk

hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Hasyr (59) : 18)

Page 33: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

19

2. Sunnah Nabi SAW

a. Hadits tentang menghindari risiko

ل ناقت ي وأ قال رجل ل لنب ي صلى نالل عليه وسل تو كل ق لها و ع نا و كل قال : ت م : أرس

Artinya : “Seseorang berkata kepada Nabi SAW, ‘Aku lepaskan untaku

dan (lalu) aku bertawakkal ?’ Nabi SAW bersabda, ‘Ikatlah kemudian

bertawakkallah” (HR. Ibnu Majah)

Hadits ini menganjurkan kita untuk sekuat tenaga mencoba menghindari

risiko yang membawa kerugian, baik itu kerugian materi maupun kerugian

yang berkaitan langsung dengan hidup manusia (jiwa).24

b. Hadits tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang

ي نالل عنه عن نالنب ي صلى نالل عن عليه وسلم قال من نفس عن أب ي هريرة رض

ن كربة ، ومن ي مؤم ن كرب يوم نالق يامة ن كرب نالدنيا ، نفس للاا عنه كربة م سر م

رة ي نالدنيا ونالخ ر ، يسر للاا عليه ف على معس

Artinya : “Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW

bersabda; Barang siapa yang menghilangkan kesulitan duniawinya

seorang mukmin, maka Allah SWT akan menghilangkan kesulitannya

pada hari kiamat. Barang siapa mempermudah kesulitan orang, maka

Allah SWT akan mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat.” (HR.

Bukhari-Muslim)

3. Aturan Hukum Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia

Peraturan yang ada saat ini, yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992

tentang Usaha Perasuransian kurang mengakomodasi asuransi Islam karena tidak

mengatur asuransi berdasarkan prinsip syariah.25 Undang-Undang ini memang sama

sekali tidak menyinggung soal keberadaan asuransi syariah. Meski begitu tidak harus

dipahami bahwa undang-undang ini menafikan kemungkinan pembentukan usaha

24 Ibid, h., 118-119 25 Karnean Parwaarmadja, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Kencana, Jakarta, 2005), h.,

251.

Page 34: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

20

perasuransian yang berdasarkan prinsip syariah.26 Undang-Undang ini berlaku bagi

asuransi konvensional dan asuransi syariah walau tidak menyebutkan secara

eksplisit.27

Saat ini kehadiran undang-undang tentang Perusahaan Asuransi Syariah yang

berdiri sendiri dan terpisah dari peraturan asuransi konvensional. Peraturan yang telah

dibuat mengenai asuransi di Indonesia, yaitu terdiri dari beberapa peraturan di

antaranya:

1. Hukum Positif (Undang-Undang atau PERPU)

2. Fatwa DSN-MUI Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang pedoman

Asuransi Syariah

Peraturan Perusahaan Asuransi Syariah pada saat ini, tidak cukup hanya

berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992 tentang Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

Reasuransi. Peraturan khusus untuk asuransi syariah penting antara lain berdasarkan

pertimbangan bahwa perusahaan asuransi syariah merupakan bagian dari sistem

perbankan yang mempunyai sejumlah perbedaan fundamental dalam karakteristik

usaha maupun sistem operasi dibandingkan perusahaan asuransi konvensional.

Pengaturan yang bersifat khusus diperlukan untuk menjamin terpenuhinya prinsip-

prinsip syariah. Peraturan khusus ini dapat menjadi payung bagi semua pengaturan

teknis dan operasi perusahaan asuransi syariah.

C. Review Studi Terdahulu

Agar penelitian ini lebih objektif dan terhindar dari plagiasi atau penjiplakkan

terhadap karya ilmiah tertentu, penulis mengambil beberapa studi terdahulu sebagai

acuan dalam menulis skripsi ini. Berikut beberapa review studi terdahulu :

26 Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Kholam Publishing,

Jakarta, 2008), h., 255. 27 Abdul Ghofur Anshori, Asuransi Syariah di Indonesia, Regulasi dan Operasionalisasinya di dalam

Kerangka Hukum Positif, (UII Press, Yogyakarta, 2007), h., 34-35.

Page 35: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

21

1. Arthur Dias, Tesis S2 Universitas Indonesia dari Fakultas Ekonomi, Program

Studi Magister Manajemen Kekhususan Manajemen Pemasaran tahun 2012,

“Analisis Kepercayaan Konsumen Terhadap Situs Jual Beli Tokobagus.com:

Antecedents dan Outcome”. Dalam tesis ini membahas mengenai analisis

terhadap kepecayaan yang dimiliki konsumen terhadap situs jual beli (e-

commerce) tokobagus.com dengan model Antecedents dan Outcome.

Sedangkan penelitian yang penulis buat ini merupakan analisis tentang hubungan

kebaikan hati (benevolance) terhadap kepercayaan peserta asuransi dalam

penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra

Kantor Cabang Bekasi Timur.

Antara dua penelitian ini jelas jauh berbeda karena cakupan penetiannya memang

berbeda yaitu antara produk jasa asuransi dengan situs jual beli (e-commerce)

tokobagus.com

2. Kristian Hariyono Putro, Tesis S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta dari

Fakultas Ekonomi, Program Studi Megister Manajemen tahun 2008, “Analisis

Pengaruh Kepercayaan Konsumen Terhadap Loyalitas Rokok Merek LA Light

(Survei pada Konsumen LA Light di Eks Karesidenan Surakarta)”. Dalam tesis

ini membahas mengenai analisis terhadap loyalitas konsumen terhadap produk

rokok dengan merek LA Light dan melakukan survei penelitian pada konsumen

LA Light di eks karesidenan Surakarta.

Page 36: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

22

Sedangkan penelitian yang penulis buat ini merupakan analisis tentang hubungan

kebaikan hati (benevolance) terhadap kepercayaan peserta asuransi dalam

penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra

Kantor Cabang Bekasi Timur.

Antara dua penelitian ini jelas jauh berbeda karena cakupan penelitiannya

memang berbeda yaitu antara produk jasa asuransi jiwa Syariah dengan produk

barang yaitu produk rokok.

3. Ainur Rofiq, Tesis S2 Universitas Brawijaya dari Fakultas Ekonomi, Program

Studi Manajemen Kekhususan Akuntansi Manajemen tahun 2007. “Pengaruh

Dimensi Kepercayaan (trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-Commerce (Studi

pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia)”. Dalam tesis ini membahas

mengenai analisis terhadap pengaruh dimensi kepercayaan (trust) terhadap

parsitipasi pelanggan pada jual beli online (e-commerce) di Indonesia.

Sedangkan penelitian yang penulis buat ini merupakan analisis tentang hubungan

kebaikan hati (benevolance) terhadap kepercayaan peserta asuransi dalam

penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra

Kantor Cabang Bekasi Timur

Antara dua penelitian ini, jelas jauh berbeda karena cakupan penetiannya memang

berbeda yaitu antara produk jasa asuransi jiwa Syariah dengan kepercayaan (trust)

terhadap parsitipasi pelanggan pada jual beli online (e-commerce) di Indonesia.

Page 37: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

23

D. Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir (konseptual) adalah penjelasan sementara terhadap gejala

yang menjadi objek permasalahan. Uma Sekaran dalam bukunya Business Research

mengemukakan bahwa, kerangka berfikir model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah

yang penting.28 Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Menurut Sapto Haryoko

mendefinisikan apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara

mandiri (penelitian deskriptif), maka yang dilakukan peneliti disamping

mengemukakan deskripsi teroritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi

terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.29

Mayer mendefinisikan kepercayaan adalah sebagai kesedian satu pihak untuk

mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan

melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya. Menurut

Moorman mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai kesediaan (willingness)

individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam

pertukaran karena individu mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain.

Ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang terlibat

dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada

trust.30

Rofiq mendefinisikan kepercayaan (trust) adalah kepercayaan pihak tertentu

terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu

keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut memiliki segala kewajibannya

secara baik sesuai yang diharapkan. Menurut Mowen dan Minor mendefinisikan

kepercayaan konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan

28 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung, Alfabeta,2009), h., 88. 29 Ibid, h., 89. 30 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget

secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.

Page 38: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

24

semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan

manfaatnya.31 Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, atau segala sesuatu

yang padanya seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut adalah karakteristik

yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Terdapat dua macam atribut,

yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah

segala sesuatu yang diperoleh dari segala aspek ekternal produk, seperti nama merek,

kemasan, dan label. Manfaat adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada

konsumen.

Kepercayaan merupakan konstruk multidimensional yamg kompleks serta

dapat dipengaruhi dengan cara yang berbeda dari rangsangan kepercayaan yang

berbeda pula Mayer mengembangkan model dimensi dari kepercayaan konsumen,

yaitu:32

1. Ability (kemampuan)

Kemampuan adalah sekelompok keahlian, kompetensi dan karakteristik

yang memungkinkan satu pihak memiliki dominan spesifik. Kemampuan

lebih dari sekedar pelayanan terhadap induvidu, tetapi lebih pada semua

askpek tentang bagaimana melakukan bisnis. Kemampuan juga mengacu

pada kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi dalam

mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,

bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan

transaskis dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen

memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam

melakukan transaksi. Kim et al. menyatakan bahwa ability meliputi

31 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal

penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 201. 32 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget

secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.

Page 39: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

25

kompetensi, pengalaman, pengesahan instutitusional, dan kemampuan

dalam ilmu pengetahuan.33

2. Benevolence (kebaikan hati)

Benevolence adalah sejauh mana Trustee ingin melakukan dan

memberikan (pelayanan) yang terbaik kepada Trustor, terlepas dari motif

keuntungan yang sifatnya egosentris. Persepsi positif subjek terhadap

benevolence dapat diindikasikan ketika subjek menerima pelayanan yang

baik dari seller. Hsiao mendifinisikan Benevolence merupakan dasar dari

layanan jaringan sosial karena benevolance akan mengarahkan interaksi

positif antar individu. Benevolence (kebaikan hati) merupakan kemauan

penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara

dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat

dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan

semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki

perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.34

Benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.35

Perhatian

Definisi perhatian memiliki beberapa pendapat mengenai pengertian dan

definisi perhatian (Attention). Menurut Rakhmat perhatian adalah proses

mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam

kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Kenneth E. Andersen

mendefinisikan perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada

33 Ainur Rofiq, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-

Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia), Universitas Brawijaya, Program

Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, 2007, h., 31. 34 Ibid 35 Restika Firdayanti, Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce dengan Kepercayaan Konsumen dalam

Membeli Produk Fashion Online, (Universitas Negeri Semarang, Jurusan Pisikologi, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Semarang) dalam bentuk e-Journal of Social amd Industrial Psychology tahun 2012, h., 2.

Page 40: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

26

salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan

melalui alat indera yang lain. Ada juga pendapat dari Effendy mengenai

definisi dari perhatian, yaitu : “Proses tanggapan pada diri seseorang

terhadap suatu perangsang tertentu.” Menurut Mayer perhatian adalah : “a)

minat yang disukai dan disenangi. b) kepedulian.” Pendapat lain mengenai

pengertian perhatian datang dari Peter dan Olson : “Perhatian berkonotasi

dengan kesadaran. Mengamati suatu rangsangan, berarti sadar akan hal itu.

Perhatian juga menyatakan intensitas dan ketertarikan.”36

Empati

Mayer mengemukakan bahwa empati adalah kecenderungan untuk

memahami kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang yang empati

digambarkan sebagai seorang yang toleran, mampu mengendalikan diri,

ramah, mempunyai pengaruh, serta bersifat humanistik. Batson dan Coke

mendefinisikan empati sebagai suatu keadaan emosional yang dimiliki

oleh seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan.37

Keyakinan

Schiffman dan Kanuk mengemukakan bahwa keyakinan adalah

pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi

pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan

dari berbagai sumber.38 Mayer didefinisikan keyakinan sebagai harapan

konsumen bahwa penyedia dapat dipercaya atau diandalkan dalam

36 Fransiska, dan Sumartono, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat Pengetahuan

Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera YCAB, (Universitas Esa Unggul,

Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta) dalam bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011, h. 15 37 Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok di Tempat

Umum dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003, h., 83. 38 Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan

Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013, h., 41.

Page 41: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

27

memenuhi janjinya. Pebrianti mendefinisikan keyakinan sebagai

kredibilitas. Dalam penelitiannya, mengartikan kredibilitas sebagai sejauh

mana pembeli percaya bahwa pemasok memiliki keahlian untuk

melakukan aktivitas secara efektif dan andal.39

Daya Terima

Shimp mengemukakan bahwa daya terima adalah merupakan bentuk

kepekaan seseorang terhadap rangsangan yang diberikan oleh suatu objek

yang akan menimbulkan kesediaan untuk memperhatikan dan mengamati

rangsangan yang timbul. Mayer mendefinisikan daya terima adalah

kecenderungan seseorang dalam menerima suatu objek berdasarkan hasil

penilaian terhadap objek tersebut.40

3. Integrity (integritas)

Integrity merupakan persepsi Trustor bahwa Trustee akan bertahan pada

seperangkat prinsip yang telah diberikan kepada Trustor. Integritas

berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam

menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen

apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual

apakah dapat dipercaya atau tidak. Kim et al. mengemukakan bahwa

integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness), pemenuhan

39 Mega Christin Kairupan, Sikap, Keyakinan dan Efektivitas Iklan Pengaruhnya terhadap Keputusan

Penggunaan Produk Kartu AS Konsumen di Manado Town Square, , (Universitas Sam Ratulangi

Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol.

1 No. 3 September 2013, h., 1102. 40 Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima Konsumen Terhadap Produk

Sabun Wajah, Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Teknik dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06

Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, h., 33.

Page 42: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

28

(fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-terangan (honestly), keterkaitan

(dependability), dan kehandalan (reliabilty).41

Dalam Islam. Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan risiko

yang memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang melibatkan

peserta dan operator.42 Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min, at-takaful dan

tadamun.

1. At-ta’min

At-ta’min penanggung disebut mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut

Mu’amman lahu atau Musta’min. At-ta’min diambil dari kata amanah yang

berarti perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut.43

2. Takaful

Kata takaful berasal dari takafala-yatakafalu yang secara etimologis berarti

menjamin atau saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah

adalah saling memikul risiko di antara sesama orang sehingga antara satu

dengan yang lain menjadi penanggung atas risiko yang lain. Konsep takaful

didasarkan pada solidaritas, responsibilitas, dan persaudaraan di antara

anggota di mana para partisipan sepakat untuk sama-sama menanggung

kerugian tertentu dan dibayar dari aset-aset yang telah ditetapkan.44

41 Ibid 42 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik (upaya menghilangkan Gharar, Maisir,

dan Riba), (Gema Insani, Jakarta, 2006), h., 2. 43 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Sistem Operasional,

(Gema Insani Press, Jakarta, 2004), h., 28. 44 Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum dan Sistem

Operasionalnya, (UIN Press Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015), h., 45.

Page 43: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

29

3. Tadamun

Asuransi syariah juga dapat disebut dengan tadamun yang berasal dari kata

damana yang bearti saling menanggung, bertujuan untuk menutup kerugian

atas suatu peristiwa dan musibah yang dialami seseorang. 45

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)46 dalam

fatwanya memberikan definisi asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau Tadamun)

sebagai usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak

melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai

syariah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa syariah adalah suatu bentuk

kerjasama atau perjanjian untuk saling tolong-menolong yang dilakukan oleh orang-

orang yang ingin meminimalkan risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian, risiko

kesehatan, risiko kecelakaan, yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dengan

tidak adanya unsur penipuan, perjudian dan riba.

Nasabah atau peserta, istilah ini digunakan mewakili pihak yang

menggunakan jasa, baik itu untuk keperluannya sendiri maupun sebagai perantara

bagi keperluan pihak lain.47

Tujuan syari’at dalam arti tujuan mukallaf yang berujung pada kemashlahatan

sebagai substansinya, dapat terealisasikan apabila lima unsur pokok dapat

diwujudkan dan dipelihara. Kelima unsur pokok itu adalah: (a) agama, (b) jiwa, (c)

keturunan, (d) akal, dan (e) harta.

45 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Ichtiar Baru, Jakarta, 1996), h., 138. 46 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah 47 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelanggan diakses pada tanggal 21 November 2016

Page 44: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

30

Dalam upaya mewujudkan dan memelihara kelima unsur pokok ini, al-Syatibi

dalam al- Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah-Nya membagi kepada tiga tingkatan, yaitu:

pertama, kebutuhan dharuriyat (primer), yaitu segala hal yang menjadi sendi

eksistensi kehidupan manusia yang harus ada demi kemashlahatan mereka. Hal ini

dapat disimpulkan kepada lima sendi utama yaitu, agama, jiwa, akal, keturunan, dan

harta. Bila sendi ini tidak terpelihara dengan baik, maka kehidupan manusia akan

kacau, kemashlahatan tidak akan terwujud, baik di dunia maupun di akhirat.48

Memelihara Akal (Hifzh al-‘Aql), dilihat dari kepentingannya dapat dibedakan

menjadi tiga tingkatan.49

1. Memelihara akal dalam tingkatan dharuriyyat, seperti diharamkan

mengkonsumsi minuman yang memabukkan (minuman keras). Jika

ketentuan ini tidak diindahkan maka akan berakibat terancamnya

eksistensi akal.

2. Memelihara akal dalam tingkatan hajiyyat, seperti anjuran menuntut ilmu

pengetahuan. Sekiranya aktivitas ini tidak dilakukan maka tidak akan

merusak akal, namun akan mempersulit diri seseorang, terutama dalam

kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Memelihara akal dalam tingkatan tahsiniyyat, seperti menghindarkan diri

dari menghayal atau mendengarkan sesuatu yang tidak berguna. Hal ini

berkaitan dengan etika, tidak akan mengancam eksistensi akal secara

langsung.

48 Arif Wibowo, Maqoshid Asy Syariah: The Ultimate Objective of Syariah dalam bentuk e-Jurnal

Islamic Finance – 04, Februari 2012, h., 14. 49 Ibid, h., 16.

Page 45: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

31

Asuransi pendidikan merupakan salah satu dari asuransi jiwa yang

dikeluarkan dan dimiliki oleh perusahaan asuransi. Sebab di dalam upaya

mewujudkan dan memelihara kelima unsur pokok yang menjadi sendi eksistensi

kehidupan manusia yang harus ada demi kemashlahatan mereka. Hal ini dapat

disimpulkan kepada lima sendi utama yaitu, agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Bila sendi ini tidak terpelihara dengan baik, maka kehidupan manusia akan kacau,

kemashlahatan tidak akan terwujud, baik di dunia maupun di akhirat.50 Jadi dengan

hal ini, maka asuransi pendidikan termasuk dalam kategori asuransi jiwa, karena

menyangkut sendi eksistensi kehidupan manusia yang harus ada demi

kemashlahatannya, baik kehidupan di dunia maupun di akhiratnya kelak.

Kerangka berpikir (konseptual) adalah penjelasan sementara terhadap gejala

yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan tinjauan

pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

alat analisis kuantitatif deskriptif dengan menggunakan variabel prediktor (bebas)

yang dikembangkan oleh Mayer salah satunya ialah variabel kebaikan hati

(benevolence) dari tiga model dimensi yang mempengaruhi kepercayaan (trust)

konsumen, yaitu diantaranya kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan

integritas (integrity). Dan dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis terhadap

variabel benevolance (kebaikan hati), yaitu diantaranya meliputi perhatian,

keyakinan, empati dan daya terima terhadap kepercayaan peserta asuransi terhadap

produk Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur. Kerangka

konseptual tersebut adalah berikut:

50 Ibid.

Page 46: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

32

Page 47: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

33

E. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata “hupo”

(sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan

pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji

kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan terhadap

hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi di atas dapat diartikan

bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji

kebenarannya.51

Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga:

a. Hipotesis Penelitian/kerja (Ha):

Hipotetisis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah

yang sedang dikaji.

Misalnya: Ada hubungan antara tingkat pengangguran dengan tingkat kriminalitas

b. Hipotesis Operasional:

Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat objektif. Artinya peneliti

merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya tetapi

juga berdasarkan objektivitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum

tentu benar setalah diuji dengan menggunakan data yang ada. Ho digunakan

untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian, karena peneliti

meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian

tergantung dari bukti-bukti yang diperoleh selama melakukan penelitian.

Contoh: Ho: tidak ada hubungan antara tingkat penganngguran dengan tingkat

kriminalitas

c. Hipotesis statistik

51 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, cet.II, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2014), h., 38.

Page 48: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

34

Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk

notasi statistik. Hipoteisis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti

terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).

Misal: Ho: r = 0; atau Ho: p = 0

Dari model kerangka konseptual dalam penelitian yang dijalankan penulis, maka

hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan, sebagai berikut:

Hipotesis 1

H01 = 0 = : Tidak ada hubungan antara perhatian terhadap kepercayaan peserta

AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus

Ha1 ≠ 0 = : Ada hubungan antara perhatian terhadap kepercayaan peserta AJS

Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus

Hipotesis 2

H02 = 0 = : Tidak ada hubungan antara rasa empati terhadap kepercayaan peserta

AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus

Ha2 ≠ 0 = : Ada hubungan antara rasa empati terhadap kepercayaan peserta AJS

Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus

Hipotesisi 3

H03 = 0 = : Tidak ada hubungan antara keyakinan terhadap kepercayaan peserta

AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus

Ha3 ≠ 0 = : Ada hubungan antara keyakinan terhadap kepercayaan peserta AJS

Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus

Hipotesisi 4

H04 = 0 = : Tidak ada hubungan antara daya terima (penerimaan) terhadap

kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra

Iqro Plus

Ha4 ≠ 0 = : Ada hubungan antara daya terima (penerimaan) terhadap kepercayaan

peserta AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus

Page 49: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

35

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yang peneliti kaji yaitu “Hubungan Kebaikan Hati

(Benevolace) Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada Penggunaan

Produk Mitra Iqro Plus”, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

menganalisis hubungan kebaikan hati (benevolace) terhadap kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus terhadap implementasi di

lapangan. Kemudian objek penelitian ini adalah peserta atau nasabah AJS Bumiputra

yang terdaftar di Kantor Cabang Bekasi Timur. Metode penelitian yang peneliti

gunakan adalah metode penelitian deskripsi. Adapun teknik penulisan yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kuantitatif. Metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.52 Hipotesis yang ada diuji melalui pengumpulan data lapangan. Data yang

terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, sehingga

dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.53

52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cet.XX, (Bandung: Alfabeta, 2014),

h., 8.

Page 50: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

36

C. Metode Pengumpulan Data

Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian.54 Adapun dalam

metode pengumpulan data terdapat jenis data, sumber data dan teknik pengumpulan

data.

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perorangan, seperti hasil wawancara, hasil pengisian kuesioner,

data survei, data observasi dan sebagainya.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.55 Data ini

diperoleh dari perpustakaan, referensi terdahulu, artikel, majalah dan berbagai

sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah perorangan. Perorangan yaitu adalah peserta

atau nasabah AJS Bumiputra yang terdaftar di Kantor Cabang Bekasi Timur.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan

data-data yang berada dilapangan. Kuesioner atau angket atau self administrated

questioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar

pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.56 Adapun jenis kuesioner

54 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), h., 123. 55 Misbahudin dan Iqbal hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h., 21. 56Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h., 65.

Page 51: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

37

menggunakan skala Likert.57 Bentuk kuesioner skala Likert yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Kategori Bobot

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Dengan menggunakan skala Likert 5 poin, caranya dengan menghadapkan

responden pada sejumlah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan

jawaban atas tingkat pelaksanaan yang terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu,

tidak setuju, sangat tidak setuju.

D. Metode Penentuan Sampel

Dalam memudahkan penelitian ini maka penulis akan menentukan sampel

penelitian. Adapun dalam metode penentuan sampel terdapat populasi, sampel dan

teknik sampling.

1. Populasi

Populasi (Sasaran) adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan

statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda

maupun objek lainnya.58 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah peserta atau

nasabah AJS Bumiputra yang terdaftar di Kantor Cabang Bekasi Timur.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk

memperkirakan karakteristik suatu populasi.59 Dalam penelitian ini untuk

57 Skala Likert yang dikutip dari Sugiono berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Rensis Likert

(1932). Skala Likert merupakan skala yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi responden terhadap suatu objek. 58 Rachmat Trijono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, , (Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2015), h., 30. 59 Ibid, h., 31.

Page 52: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

38

menentukan ukuran sampel dari populasi, penulis menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut:60

n =

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang digunakan (persen kelonggaran ketidaktelitian

karena kesalahan pengambilan sampel populasi)

Dari hasil observasi di kantor AJS Bumiputra cabang Bekasi Timur yang

terdaftar menjadi peserta AJS Bumiputra adalah sebanyak 108 peserta. Oleh karena

itu untuk sampel penelitian dapat dihitung dengan rumus Slovin dengan nilai kritis (e)

sebesar 5% atau 0,05 adalah sebagai berikut:

n = 85,0393700787

Dari perhitungan di atas, maka yang akan menjadi sampel penelitian adalah

sebesar 85,0393700787 atau dapat dibulatkan menjadi 85. Sehingga dalam penelitian

ini yang menjadi sampel adalah sebanyak 85 peserta dari populasi sebanyak 108

peserta.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.61 Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik Non probability Sampling dengan teknik penentuan Accidental Sampling. Non

probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang

60 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, cet.II, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2014), h., 34. 61 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h., 81.

Page 53: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

39

atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel.62 Accidental Sampling (Sempling Aksidental) adalah teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, dan layak sebagai sumber data.63

E. Metode Analisis

Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi beberapa analisis,

diantaranya, yaitu dengan uji validitas, uji reliabilitas dan analisis korelasi.

1. Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan

diukur.64 Dalam menguji butir – butir pertanyaan yang dikatakan sebagai instrument

penelitian harus diuji apakah instrumen yang digunakan sudah cocok (valid). Uji

validitas yang penulis perggunakan, yaitu metode Bivariate Pearson (Korelasi

Pearson Product Moment).65

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Konsep

reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh

mana skor hasil pengukuran terbebas dari galat pengukuran (measurement error).66

Dalam menguji butir – butir pertanyaan yang dikatakan sebagai instrument penelitian

harus melakukan pengujian terlebih dahulu dan teknik pengujian yang dapat

dipergunakan untuk penggunaan Skala Likert sebagai instrumen penelitian yaitu

melalui pengujian dengan teknik Alpha Cronbach. Metode Alpha Cronbach yang

digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang tidak mempunyai pilihan

62 Ibid, h., 84. 63 Eti Rochaety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS , (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2007), h., 65. 64 Ibid, h., 57. 65 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Dengan Perbandingan Penghitungan

Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h., 48 66 Eti Rochaety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS , (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2007), h., 49.

Page 54: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

40

“benar” atau “salah” maupun “iya” atau “tidak”, melainkan digunakan untuk

menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku.67

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi (hubungan) adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan diantara dua

variabel atau lebih, dan besar pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu

(variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat). Dalam menganalisis

hubungan antara variabel-variabel terdapat beberapa bentuk hubungan.68 Ukuran

korelasi dapat dihitung dari data ordinal, interval, maupun rasio. Koefisien korelasi

yang dibahas adalah koefisien korelasi pearson dan spearman. Koefisien korelasi

pearson product moment yang digunakan untuk mengukur hubungan linear antara

dua variabel dengan data berskala interval atau ratio (parametric). Sedangkan

koefisien korelasi spearman digunakan untuk mengukur hubungan linear antara dua

variabel dengan skala ordinal (nonparametric). Korelasi dapat menghasilkan angka

positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan

kedua variabel bersifat searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikat

(independent variable) juga besar.

Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel

bersifat tidak searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya

variabel terikatnya kecil. Angka korelasi berkisar antara -1 dengan 1. Jika angka

mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati -1

maka hubungan kedua variabel semakin lemah.

Ukuran korelasi pada penelitian yang penulis gunakan ialah dihitung dari data

ordinal atau tata jenjang. Koefisien korelasi yang dibahas adalah koefisien korelasi

spearman (Rank Spearman). Koefisien korelasi spearman (Rank Spearman)

67 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Dengan Perbandingan Penghitungan

Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h., 56. 68 Ibid, h., 249.

Page 55: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

41

digunakan untuk mengukur hubungan linear antara dua variabel dengan skala ordinal

(nonparametric) atau tata jenjang.69

Angka korelasi berkisar antara 0 dengan 1. Jika angka mendekati 1 maka

hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati 0 hubungan kedua

variabel semakin lemah. Hubungan linier positif sempurna akan mempunyai

koefisien korelasi 1. Nilai korelasi sama dengan nol berarti tidak ada hubungan.

Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut, berikut

ini diberikan nilai-nilai koefisien korelasi dengan acuan.70

Tabel 3.2

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0 – 0,25 Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,50 Korelasi cukup

> 0,50 – 0,75 Korelasi kuat

> 0,75 – 1,00 Korelasi sangat kuat

Sumber: Ety Rochaety, 200771

Teknik korelasi spearman digunakan untuk menganalisis data penelitian yang

mempunyai karakteristik sebagai berikut:

A. Hipotesis yang diajukan bersifat asosiatif.

B. Skala data ordinal.

C. Data tidak harus berdistribusi normal.

69 Ibid, h., 380 70 Eti Rochaety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS , (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2007), h., 176.. 71 Ibid, h., 151.

Page 56: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

42

F. Operasional Variabel Penelitian

1. Definisi Konseptual Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).72 Di dalam penelitian yang penulis jalankan ini, yang menjadi variabel bebas

adalah benevolance (kebaikan hati), yaitu diantaranya meliputi perhatian, keyakinan,

empati dan daya terima terhadap kepercayaan peserta asuransi pada penggunaan

produk Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur. Kebaikan

hati (benevolence) merupakan variabel prediktor (bebas) yang dikembangkan oleh

Mayer dari tiga model dimensi yang mempengaruhi kepercayaan (trust) konsumen,

yaitu diantaranya kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas

(integrity).73

2. Definisi Konseptual Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.74 Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah kepercayaan peserta AJS Bumiputra Kantor Cabang

Bekasi Timur pada pernggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Meyer

mendefinisikan kepercayaan konsumen merupakan sebagai kesedian satu pihak untuk

mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan

melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya.75

72 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h., 39. 73 Ainur Rofiq, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-

Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia), (Universitas Brawijaya, Program

Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, 2007), h., 32. 74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h., 39. 75 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget

secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.

Page 57: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

43

Tabel 3.3 Variabel Penelitian

No Variabel (Xn) Definisi Indikator Skala

1. Perhatian (X1) Perhatian adalah

a) minat yang disukai dan disenangi,

b) kepedulian.76

Perhatian berkonotasi dengan

kesadaran. Mengamati suatu

rangsangan, berarti sadar akan hal

itu. Perhatian juga menyatakan

intensitas dan ketertarikan.77

1. Minat dan

kepedulian

2. Ketertarikan

dalam

menggunakan

produk asuransi

pendidikan

Ordinal

2. Empati (X2) Empati adalah kecenderungan untuk

memahami kondisi atau keadaan

pikiran orang lain. Seorang yang

empati digambarkan sebagai seorang

yang toleran, mampu mengendalikan

diri, ramah, mempunyai pengaruh,

serta bersifat humanistik.78

Empati sebagai suatu keadaan

emosional yang dimiliki oleh

seseorang yang sesuai dengan apa

yang dirasakan.79

1. Seorang yang

mempengaruhi

(keluarga, agen,

dll)

2. Keadaan

emosional yang

dimiliki

(perasaan, dan

pikiran)

Ordinal

3. Keyakinan (X3) Keyakinan didefinisikan sebagai

harapan konsumen bahwa penyedia

1. Penyedia dapat

dipercaya atau

Ordinal

76 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal

penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 251. 77 Fransiska, Sumartono, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat Pengetahuan

Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera YCAB, (Universitas Esa Unggul,

Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta) dalam bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011, h. 15 78 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal

penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 254. 79 Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok di Tempat

Umum, hal. 83 dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003, h., 5.

Page 58: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

44

dapat dipercaya atau diandalkan

dalam memenuhi janjinya.80

Keyakinan adalah pengetahuan dan

persepsi yang diperoleh berdasarkan

kombinasi pengalaman langsung

dengan obyek sikap dan informasi

yang berkaitan dari berbagai

sumber.81

diandalkan dalam

memenuhi

janjinya

2. Pengetahuan dan

persepsi

3. Pengalaman

langsung

4. Daya Terima

(Penerimaan)

(X4)

Daya terima adalah kecenderungan

seseorang dalam menerima suatu

objek berdasarkan hasil penilaian

terhadap objek tersebut.82

Daya terima adalah merupakan

bentuk kepekaan seseorang terhadap

rangsangan yang diberikan oleh

suatu objek yang akan menimbulkan

kesediaan untuk memperhatikan dan

mengamati rangsangan yang

timbul.83

1. Hasil penilaian

terhadap objek

2. Kepekaan

terhadap suatu

objek

Ordinal

5. Kepercayaan

(Y)

Kepercayaan adalah sebagai

kesedian satu pihak untuk

mempercayai pihak lain didasarkan

1. Kesediaan

mempercayakan

kepada pihak

Ordinal

80 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal

penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013) h., 256. 81 Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan

Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013, h., 41. 82 Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima Konsumen Terhadap Produk

Sabun Wajah, Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Teknik dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06

Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari, h., 33. 83 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal

penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 234.

Page 59: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

45

pada harapan bahwa pihak lain

tersebut akan melakukan tindakan

tertentu yang penting bagi pihak

yang memercayainya84

Kepercayaan (trust) adalah

kepercayaan pihak tertentu terhadap

yang lain dalam melakukan

hubungan transaksi berdasarkan

suatu keyakinan bahwa orang yang

dipercayainya tersebut memiliki

segala kewajibannya secara baik

sesuai yang diharapkan.85

Kepercayaan (trust) sebagai

kesediaan (willingness) individu

untuk menggantungkan dirinya pada

pihak lain yang terlibat dalam

pertukaran karena individu

mempunyai keyakinan (confidence)

kepada pihak lain.86

perusahaan

didasarkan pada

harapan

2. Kepercayaan

dalam melakukan

transaksi kepada

perusahaan

berdasarkan

suatu keyakinan

3. Kesediaan

melakukan

pertukaran

karena

mempunyai

sebuah

keyakinan

kepada pihak

perusahaan

84 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget

secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3. 85 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal

penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 201. 86 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget

secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.

Page 60: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Karakteristik Profil Responden

Penelitian ini menggambarkan keadaan atau kondisi demografi responden

yang berjumlah 85 respoden pada PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur,

yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir dan pekerjaan dari

setiap keadaan atau kondisi demografi responden, yaitu peserta yang terdaftar dalam

mengikuti program dan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS

Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur. Berdasarkan pengelolaan kuesioner yang

penulis atau peneliti lakukan dilapangan, maka diperoleh data quisioner sebagai

berikut:

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis

kelamin:

Gambar 4.1

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (%)

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Pria 55 65%

Page 61: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

47

Wanita 30 35%

Total 85 100%

Dari data di atas menunjukan bahwa dari 85 peserta atau 100% responden

didominasi oleh jenis kelamin pria sebanyak 55 peserta atau 65% responden dan

sisanya sebanyak 30 peserta atau 35% responden berjenis kelamin wanita.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan tabel diagram berikut ini menampilkan hasil uji deskripsi

responden yaitu pada usia responden.

Gambar 4.2

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Usia (%)

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017

Usia Nasabah Frekuensi Persentase (%)

Kurang dari (<) 30 Tahun - -

31 – 40 Tahun 30 35%

41 – 50 Tahun 47 55%

Lebih dari (˃) 50 Tahun 8 10%

Total 85 100%

Dari data di atas menunjukan bahwa dari 85 nasabah atau 100% responden

sekitar 47 peserta atau 55 % didominasi oleh nasabah yang berusia 41 – 50 tahun,

kemudian sebanyak 30 peserta atau 35% responden berusia 31 – 40 tahun dan

selanjutnya sebanyak 8 peserta atau 10% responden berusia lebih dari (>) 50 tahun.

Page 62: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

48

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tabel diagram berikut ini menampilkan hasil uji deskripsi

responden yaitu pada tingkat pendidikan terakhir responden.

Gambar 4.3

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan (%)

Sumber: Data Primen yang Diolah, 2017

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)

SD 2 3%

SMP 4 5%

SMA 36 42%

Diploma 15 18%

Sarjana 28 32%

Lainnya/Pasca Sarjana - -

Total 85 100%

Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan terakhir SMA dengan jumlah 36 peserta atau 42% responden,

sebanyak 28 nasabah atau 32% yang berpendidikan Sarjana, kemudian sebanyak 15

nasabah atau 18% berpendidikan terakhir Diploma, sebanyak 4 peserta atau 5%

berpendidikan terakhir SMP, serta terdapat nasabah yang berpendidikan akhir SD

sebanyak 2 peserta atau 3%.

Page 63: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

49

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan tabel diagram berikut ini menampilkan hasil uji deskripsi

responden yaitu pada pekerjaan responden.

Gambar 4.4

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan (%)

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

PNS 6 7%

Pegawai Swasta 52 61%

Wiraswasta 12 14%

Pelajar/Mahasiswa - -

Ibu Rumah Tangga 11 13%

Lainnya 4 5%

Total 85 100%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah sebanyak

52 peserta atau 61% berprofesi sebagai Pegawai Swasta, sebanyak 12 peserta atau

14% adalah Wiraswasta, sebanyak 11 peserta atau 13% berprofesi sebagai Ibu Rumah

Tangga, sebanyak 6 peserta atau 7% adalah berprofesi sebagai PNS (Pegawai Negeri

Sipil), berikutnya dengan profesi lainnya, sebanyak 4 peserta atau 5% dan untuk

mahasiswa/pelajar adalah nol atau kosong.

Page 64: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

50

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil dari penelitian yang peneliti laksanakan dilapangan, hasil

uji statistik yang akan dijelaskan pada bagian ini, yaitu dalam penelitian dilapangan

terdapat 5 variabel dengan 14 item yang peneliti teliti dilapangan, diantaranya

variabel perhatian tentang minat yang disenangi dan disukai, kepedulian, serta

perhatian juga menyatakan intensitas dan ketertarikan, indikator perhatian adalah

minat dan kepedulian, serta ketertarikan dalam menggunakan produk asuransi

pendidikan bagi peserta AJS Bumiputra, selanjutnya variabel empati tentang seorang

yang mempunyai pengaruh, bersifat humanistik dalam memahami kondisi atau

keadaan pikiran orang lain, dan keadaan emosional yang dimiliki seseorang, indikator

empati adalah seorang yang mempengaruhi peserta dalam menggunakan produk

asuransi pendidikan pada PT. AJS Bumiputra baik dari pihak keluarga, agen, dll,

serta keadaan emosional yang dimiliki oleh nasabah (perasaan dan pikiran),

berikutnya variabel keyakinan tentang sebagai harapan konsumen (peserta) bahwa

penyedia dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya, pengetahuan

dan persepsi yang diperoleh berdasarkan pengalaman langsung dari produk atau jasa

yang dipergunakan, indikator keyakinan adalah penyedia (perusahaan) dapat

dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya, pengetahuan dan persepsi, serta

pengalaman langsung peserta AJS Bumiputra terhadap produk asuransi pendidikan

Mitra Iqro Plus, selanjutnya variabel daya terima tentang kecenderungan seseorang

dalam menerima suatu objek berdasarkan hasil penilaian terhadap objek (produk atau

jasa), bentuk kepekaan seseorang terhadap suatu objek (produk atau jasa), indikator

daya terima adalah hasil penilaian terhadap objek (produk atau jasa) dari peserta AJS

Bumiputra terhadap produk asuransi pendidikan, dan kepekaan terhadap suatu objek

(produk atau jasa) dari peserta AJS Bumiputra terhadap produk asuransi pendidikan,

terakhir variabel kepercayaan tentang kesediaan satu pihak untuk mempercayai pihak

lain didasarkan harapannya, kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam

melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan, sebagai kesediaan

(willingness) induvidu untuk mengantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat

Page 65: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

51

dalam pertukaran, indikator kepercayaan adalah kesediaan pihak peserta dalam

mempercayakan kepada pihak perusahaan Asuransi Syariah didasarkan harapannya,

kepercayaan pihak peserta dalam melakukan hubungan transaksi kepada pihak

perusahaan Asuransi Syariah berdasarkan suatu keyakinan, bahwa pihak perusahaan

Asuransi Syariah tersebut memiliki kewajiban secara baik yang diharapkannya,

kesedian pihak peserta dalam melakukan pertukaran kepada pihak perusahaan

Asuransi Syariah karena pihak peserta mempunyai keyakinan (confidence) kepada

pihak perusahaan Asuransi Syariah.

1. Deskriptif Variabel Perhatian

Pada variabel perhatian, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi tersebut

berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel 4.5

memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi

sebesar 126 atau 49%. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra memiliki

minat, kepedulian dan ketertarikan dalam menggunakan produk asuransi pendidikan

Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Variabel Perhatian

Skala Frekuensi Persentase (%)

1 = Sangat Tidak Setuju - -

2 = Tidak Setuju 2 1%

3 = Ragu-ragu 15 6%

4 = Setuju 126 49%

5 = Sangat Setuju 112 44%

Total 255 100%

5. Deskriptif Variabel Empati

Pada variabel empati, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi tersebut

berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel 4.6

memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi

sebesar 125 atau 49%. Variabel empati merupakan kecenderungan untuk memahami

kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang yang empati sebagai seorang yang

Page 66: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

52

mempunyai pengaruh, dan bersifat humanistik. Hal ini menunjukan bahwa peserta

AJS Bumiputra dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus,

berdasarkan pengaruh dari pihak atau orang lain, seperti keluarga, agen, dll.

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Variabel Empati

Skala Frekuensi Persentase (%)

1 = Sangat Tidak Setuju - -

2 = Tidak Setuju 1 1%

3 = Ragu-ragu 25 10%

4 = Setuju 125 49%

5 = Sangat Setuju 104 40%

Total 255 100%

6. Deskriptif Variabel Keyakinan

Pada variabel keyakinan, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi tersebut

berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel 4.7

memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi

sebesar 123 atau 48%. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra dalam

menggunakan produk asuransi pendidikan, berdasarkan keyakinan peserta terhadap

PT. AJS Bumiputra yang dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya,

pengetahuan dan persepsi, serta pengalaman langsung peserta dalam menggunakan

produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Variabel Keyakinan

Skala Frekuensi Persentase (%)

1 = Sangat Tidak Setuju - -

2 = Tidak Setuju 2 2%

3 = Ragu-ragu 26 10%

4 = Setuju 123 48%

5 = Sangat Setuju 104 40%

Total 255 100%

Page 67: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

53

7. Deskriptif Variabel Daya Terima

Pada variabel daya terima, total frekuensi adalah 170. Total frekuensi tersebut

berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 2 indikator pernyataan. Tabel 4.8

memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi

sebesar 78 atau 46%. Variabel daya terima merupakan kecenderungan seseorang

dalam menerima suatu objek (produk atau jasa) berdasarkan hasil penilaian terhadap

objek (produk atau jasa) tersebut. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra

dalam menggunakan produk asuransi pendidikan, berdasarkan hasil penilaian

terhadap objek (produk atau jasa) pada PT. AJS Bumiputra dan kepekaan terhadap

suatu objek (produk atau jasa) dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra

Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Variabel Daya Terima

Skala Frekuensi Persentase (%)

1 = Sangat Tidak Setuju - -

2 = Tidak Setuju 1 1%

3 = Ragu-ragu 15 8%

4 = Setuju 78 46%

5 = Sangat Setuju 76 45%

Total 170 100%

8. Deskriptif Variabel Kepercayaan

Pada variabel kepercayaan, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi

tersebut berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel

4.9 memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai

frekuensi sebesar 140 atau 55%. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra

dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus, berdasarkan

kepercayaan.

Page 68: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

54

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan

Skala Frekuensi Persentase (%)

1 = Sangat Tidak Setuju - -

2 = Tidak Setuju - -

3 = Ragu-ragu 7 3%

4 = Setuju 140 55%

5 = Sangat Setuju 108 42%

Total 255 100%

C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen menggunakan metode

korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Produk Moment). Korelasi ini

digunakan untuk mengetahui hubungan dari beberapa variabel. Uji validitas

dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor

total adalah penjumlahan dari keseluruhan item-item pernyataan yang berkorelasi

signifikan dengan skor total menunjukan item-item tersebut valid atau sahih untuk

mendukung dalam mengungkap permasalahan pada penelitian ini.

Pengujian validitas yang dilakukan oleh peneliti menggunakan dua sisi

dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Kriteria pengujian validitas adalah jika r

hitung ≥ r tabel maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan valid). Jumlah sampel atau data (n) sebesar 85,

maka di dapat r tabel sebesar 0,210.

Tabel 4.10

Uji Validitas

Item Pernyataan r itung r tabel Keterangan

Variabel Perhatian (X1)

1 0,823 0,210 Valid

2 0,598 0,210 Valid

3 0,663 0,210 Valid

Page 69: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

55

Variabel Faktor Empati (X2)

1 0,567 0,210 Valid

2 0,670 0,210 Valid

3 0,459 0,210 Valid

Variabel Keyakinan (X3)

1 0,534 0,210 Valid

2 0,577 0,210 Valid

3 0,846 0,210 Valid

Variabel Daya Terima (X4)

1 0,639 0,210 Valid

2 0,780 0,210 Valid

Variabel Kepercayaan (X5)

1 0,850 0,210 Valid

2 0,597 0,210 Valid

3 0,671 0,210 Valid

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa 14 item pernyataan dari 5 faktor

valid karena r hitung ≥ r tabel (0,210) berdasarkan nilai hitung Pearson

Correlation.

2. Uji Reliabilitas

Pada tahap selanjutnya peneliti akan menjelaskan mengenai uji

reliabilitas hanya dilakukan untuk item pernyataan yang valid. Dalam uji

reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach

dengan kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan koefisien reliabilitas,

apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Menghitung

reliabilitas menggunakan rumus Alpha cronbach, maka batasan reliabilitas

sebenarnya sudah ditentukan. Batasan tersebut:87

Koefisien alpha yang mendekati 1 sangat baik

Koefisien alpha yang berada di atas > 0,8 baik

Koefisien alpha yang berada di bawah < 0,6 tidak baik

87 Uma Sekaran, Research Methods For Business : Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis, (Jakarta:

Salemba Empat, 2015), h., 182.

Page 70: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

56

Tabel 4.11

Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.902 14

Dari tabel di atas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,902 ˃ 0,80 maka

dapat disimpulkan bahwa 14 indikator dari 5 variabel sudah valid dan reliabel

dalam mengukur mengenai hubungan kebaikan hati (Benevolance) terhadap

kepercayaan perserta AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro

Plus.

D. Uji Korelasi Spearman

1. Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada

Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Tabel 4.12

Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra

Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Correlations

Kepercayaan Perhatian

Spearman's rho Perhatian

Correlation

Coefficient

1.000 .856**

Sig. (2-tailed) . .000

N 85 85

Kepercayaan Correlation

Coefficient

.856** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 71: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

57

Data pada tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan perhatian (X1)

dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,856. Hal

ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat.

Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil

daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa

variabel perhatian (X1) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).

Hipotesis 1: Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.12. Variabel perhatian mempunyai

koefisien korelasi 0,856 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Diketahui bahwa Ha1 diterima dan Ho1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

perhatian memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada

penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang

menyatakan bahwa perhatian berhubungan dengan kepercayaan. Hal ini menunjukan

bahwa peserta AJS Bumiputra memiliki minat, kepedulian dan ketertarikan dalam

menggunakan produk asuransi pendidikan. Hasil penelitian ini mayoritas responden

mempunyai perhatian yang besar terhadap kepercayaan untuk menggunakan produk

asuransi pendidikan pada PT. AJS Bumiputra. Maka dapat disimpulkan hasil

penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang menyatakan

perhatian memiliki hubungan terhadap kepercayaan konsumen (peserta) dalam

menggunakan produk jasa asuransi syariah dalam hal pendidikan pada PT. AJS

Bumiputra.

2. Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada

Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Page 72: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

58

Tabel 4.13

Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada

Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Correlations

Empati Kepercayaan

Spearman's rho Empati Correlation

Coefficient

1.000 .419**

Sig. (2-tailed) . .000

N 85 85

Kepercayaan Correlation

Coefficient

.419** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Data pada tabel 4.13, diketahui bahwa besarnya hubungan empati (X2) dengan

kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,419. Hal ini

menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat cukup.

Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil

daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa

variabel empati (X2) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).

Hipotesis 2: Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra

Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.13. Variabel empati mempunyai

koefisien korelasi 0,419 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Diketahui bahwa Ha2 diterima dan Ho2 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

empati memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada

penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang

menyatakan bahwa empati berhubungan dengan kepercayaan. Empati merupakan

kecenderungan untuk memahami kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang

Page 73: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

59

yang empati sebagai seorang yang mempunyai pengaruh, dan bersifat humanistik.

Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra dalam menggunakan produk

asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus, berdasarkan pengaruh dari pihak atau orang lain,

seperti keluarga, agen, dll. Hasil penelitian ini mayoritas responden mempunyai

empati yang besar terhadap kepercayaan untuk menggunakan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra. Maka dapat disimpulkan hasil

penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang menyatakan

empati memiliki hubungan terhadap kepercayaan konsumen (peserta) dalam

menggunakan produk jasa asuransi syariah dalam hal pendidikan pada PT. AJS

Bumiputra.

3. Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada

Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Tabel 4.14

Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra

Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Correlations

Keyakinan Kepercayaan

Spearman's rho Keyakinan Correlation

Coefficient

1.000 .434**

Sig. (2-tailed) . .000

N 85 85

Kepercayaan Correlation

Coefficient

.434** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Data pada tabel 4.14, diketahui bahwa besarnya hubungan keyakinan (X3)

dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,434. Hal

ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat cukup.

Page 74: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

60

Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil

daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa

variabel keyakianan (X3) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).

Hipotesis 3: Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.14. Variabel keyakinan

mempunyai koefisien korelasi 0,434 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000

< 0,05). Diketahui bahwa Ha3 diterima dan Ho3 ditolak, sehingga dapat disimpulkan

bahwa keyakianan memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra

pada penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang

menyatakan bahwa keyakinan berhubungan dengan kepercayaan. Hal ini menunjukan

bahwa peserta AJS Bumiputra dalam menggunakan produk asuransi pendidikan

Mitra Iqro Plus, berdasarkan keyakinan peserta terhadap PT. AJS Bumiputra yang

dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya, pengetahuan dan

persepsi, serta pengalaman langsung peserta dalam menggunakan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra. Hasil penelitian ini mayoritas

responden mempunyai keyakinan yang besar terhadap kepercayaan untuk

menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

Maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Mayer yang menyatakan keyakinan memiliki hubungan terhadap kepercayaan

konsumen (peserta) dalam menggunakan produk jasa asuransi syariah dalam hal

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

4. Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada

Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Page 75: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

61

Tabel 4.15

Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra

Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Correlations

DayaTerima Kepercayaan

Spearman's rho DayaTerima Correlation

Coefficient

1.000 .692**

Sig. (2-tailed) . .000

N 85 85

Kepercayaan Correlation

Coefficient

.692** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Data pada tabel 4.15, diketahui bahwa besarnya hubungan daya terima (X4)

dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,692. Hal

ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat.

Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil

daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa

variabel daya terima (X4) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).

Hipotesis 4: Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS

Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus

Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.15. Variabel keyakinan

mempunyai koefisien korelasi 0,692 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000

< 0,05). Diketahui bahwa Ha4 diterima dan Ho4 ditolak, sehingga dapat disimpulkan

bahwa daya terima memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra

pada penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.

Page 76: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

62

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang

menyatakan bahwa daya terima berhubungan dengan kepercayaan. Daya terima

merupakan kecenderungan seseorang dalam menerima suatu objek (produk atau jasa)

berdasarkan hasil penilaian terhadap objek (produk atau jasa) tersebut. Hal ini

menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra dalam menggunakan produk asuransi

pendidikan, berdasarkan hasil penilaian terhadap objek (produk atau jasa) pada PT.

AJS Bumiputra dan kepekaan terhadap suatu objek (produk atau jasa) pada PT. AJS

Bumiputra. Hasil penelitian ini mayoritas responden mempunyai daya terima yang

besar terhadap kepercayaan untuk menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra

Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra. Maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang menyatakan daya terima

memiliki hubungan terhadap kepercayaan konsumen (peserta) dalam menggunakan

produk jasa asuransi syariah dalam hal pendidikan pada PT. AJS Bumiputra.

Page 77: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada Bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan,

sebagai berikut:

1. Praktek kebaikan hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra memiliki hubungan

terhadap kepercayaan konsumen yang meliputi perhatian, empati, keyakinan,

dan daya terima yaitu kepada setiap peserta dalam menggunakan produk

asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Praktek kebaikan hati (benevolance)

tersebut meliputi beberapa hal diantaranya:

a. Dalam hal perhatian, PT. AJS Bumiputra memberikan rasa kepedulian

kepada setiap peserta dalam memberikan rasa aman dan nyaman terhadap

keberlangsungan pendidikan kepada sang anak, yaitu melalui produk

asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus,

b. Dalam hal empati, PT. AJS Bumiputra memahami terhadap kondisi atau

keadaan kepada setiap peserta dengan memberikan solusi melalui produk

asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus sesuai dengan kebutuhan yang

dibutuhkan oleh setiap peserta, yaitu sesuai dengan level pendidikan yang

peserta butuhkan, baik level pendidikan setingkat SD, SMP atau SMA,

hingga sampai level pendidikan selanjutnya (Perguruan Tinggi),

c. Dalam hal keyakinan, PT. AJS Bumiputra memenuhi janjinya terhadap

harapan kepada setiap peserta yang telah mengikuti program asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus, yaitu dengan memberikan atau membayarkan

klaim dengan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati

diawal,

d. Dalam hal daya terima, PT. AJS Bumiputra memberikan edukasi kepada

setiap peserta terhadap pentingnya menggunakan asuransi pendidikan

kepada setiap keluarga yang sudah memiliki tanggung jawab dalam

memberikan kecukupan dana untuk keberlangsungan pendidikan bagi

Page 78: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

64

sang anak, agar setiap keluarga tersebut memiliki kepekaan dalam

menyiapkan dana pendidikan dengan sebaik-baiknya.

2. Berdasarkan hasil penelitian yanng dijalankan oleh penulis. Praktek kebaikan

hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra berhubungan dengan kepercayaan

konsumen, yaitu dapat dilihat dari hasil uji korelasi rank spearman, sebagai

berikut:

a. Hubungan perhatian (X1) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung

dengan koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,856. Hal ini

menunjukan bahwa hubungan antara perhatian dengan kepercayaan

konsumen bersifat sangat kuat terhadap peserta dalam menggunakan

produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

b. Hubungan empati (X2) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan

koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,419. Hal ini menunjukan

bahwa hubungan antara empati dengan kepercayaan konsumen bersifat

cukup kuat terhadap peserta dalam menggunakan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

c. Hubungan keyakinan (X3) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung

dengan koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,434. Hal ini

menunjukan bahwa hubungan antara keyakinan dengan kepercayaan

konsumen bersifat cukup kuat terhadap peserta dalam menggunakan

produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

d. Hubungan daya terima (X4) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung

dengan koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,692. Hal ini

menunjukan bahwa hubungan antara daya terima dengan kepercayaan

konsumen bersifat kuat terhadap peserta dalam menggunakan produk

asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.

Page 79: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

65

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini terdapat beberapa saran yang merujuk pada

kesimpulan sebelumnya, yaitu:

1. Melihat hubungan dan pengaruh positif antara kebaikan hati (benevolance)

terhadap kepercayaan konsumen, maka dengan ini PT. AJS Bumiputra harus

semakin meningkatkan praktek kebaikan hati (benevolance) dalam meraih

kepercayaan konsumen dengan lebih baik lagi, dan meningkatkan loyalitas

peserta dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.

2. Praktek kebaikan hati (benevolance) yang meliputi perhatian, empati,

keyakinan dan daya terima memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap

kepercayaan konsumen, yaitu kepada peserta PT. AJS Bumiputra dalam

menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Maka dengan ini,

PT. AJS Bumiputra diharapkan bisa memberi perhatian, empati, keyakinan dan

daya terima kepada peserta dalam menggunakan produk asuransi pendidikan

Mitra Iqro Plus dengan lebih ditingkatkan kembali, agar peserta bisa semakin

mempunyai kepecayaan lebih dalam menggunakan produk asuransi pendidikan

Mitra Iqro Plus.

3. Menurut hasil penelitian ini, praktek kebaikan hati (benevolance) terhadap

kepercayaan konsumen memiliki hubungan dan pengaruh. Saran yang dapat

dipertimbangkan atau dijadikan acuan ialah PT. AJS Bumiputra harus

melakukan penelitian dengan lebih komprehensif atau secara luas, yaitu tidak

hanya melakukan penelitian berdasarkan satu wilayah tertentu, namun harus

bisa melakukan penelitian secara nasional terhadap praktek kebaikan hati

(benevolance) dalam meningkatkan mutu kualitas pelayanan yang lebih baik.

Page 80: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

66

DAFTAR PUSTAKA

Sangadji, Etta Mamang. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertasi

Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: PT. ANDI, 2013.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Refika

Aditama, 2005.

Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.

Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2011.

Hasan, Nurul Ichsan. Pengantar Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Gaung Persada Press,

2005.

Ali, AM. Hasan. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2004.

Abdullah, Amrin. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah

Asuransi Konvensional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006.

Suma, Amin. Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam,

Jakarta: PT. Kholam Publishing, 2008.

Anshori, Abdul Ghofur. Asuransi Syariah di Indonesia, Regulasi dan

Operasionalisasinya di dalam Kerangka Hukum Positif. Yogyakarta: UII

Press, 2007.

Ali, Zainuddin. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2008

Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah: Life and General: Konsep dan Sistem

Operasional. Jakarta: PT. Gema Insani, 2004.

Indriantoro, Nur. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen,

Yogyakarta: PT. BPEE, 1999.

Jogiyanto, H.M. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman. Yogyakarta: PT. BPFE , 2004

Trijono, Rachmat. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Papas Sinar

Sinanti, 2015.

Page 81: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

67

Haryono, Siswoyo. Metodologi Penelitian Bisnis dan Manajemen, Konsep, Teori dan

Aplikasi. Bekasi: PT. Intermedia Personalia Utama, 2004.

Siregar, Syofian. Metodelogi Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: PT. Kencana, 2013.

Eti Rochaety, dkk. Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

PT. Mitra Wacana Media, 2007.

Sekaran, Uma. Research Methods For Business : Metodelogi Penelitian Untuk

Bisnis. Jakarta: PT. Salemba Empat, 2015.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: PT. Kencana

Prenada Media Group, 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cet.XX. Bandung:

Alfabeta, 2014.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011.

Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan

Pembelian Gadget secara Online, dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri

dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, April

2013.

Rofiq, Ainur, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi

Pelanggan E-Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia),

Universitas Brawijaya, Program Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, 2007.

Firdayanti, Restika, Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce dengan Kepercayaan

Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Online, (Universitas Negeri

Semarang, Jurusan Pisikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Semarang), dalam

bentuk e-Journal of Social amd Industrial Psychology tahun 2012.

Fransiska, Sumartono, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat

Pengetahuan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera

YCAB, (Universitas Esa Unggul, Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta), dalam

bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011.

Page 82: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

68

Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok

di Tempat Umum, dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003.

Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan

Menggunakan Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi

Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) hal. 41

dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013.

Mega Christin Kairupan, Sikap, Keyakinan dan Efektivitas Iklan Pengaruhnya

terhadap Keputusan Penggunaan Produk Kartu AS Konsumen di Manado

Town Square, , (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3

September 2013.

Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima

Konsumen Terhadap Produk Sabun Wajah, Universitas Negeri

Surabaya, Fakultas Teknik, hal. 33 dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06

Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari.

Page 83: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

Lampiran 1

KUESIONER

Kepada Yth. Responden

Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Saya Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, sedang mengadakan penelitian dengan kepentingan penyusunan skripsi

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/ S-

1) dengan judul skripsi saya yaitu “Hubungan Kebaikan Hati (Benevolace)

Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada Penggunaan Produk

Mitra Iqro Plus”. Maka dalam rangka pengumpulan data saya mohon Bapak/Ibu

atau Saudara bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab kuesioner ini.

Semua jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaanya oleh kami.

Terimakasih

Peneliti

Arif Rachmantyo

(NIM: 1111046200003)

A. Identitas Responden

1. Nama : .....................................................................

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Alamat : .....................................................................

.....................................................................

.....................................................................

4. Usia : .....................................................................

5. Tempat & Tgl lahir : .....................................................................

6. Pendidikan Terakhir :

Page 84: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

1. SD 2. SMP 3. SMA

4. Diploma 5. Sarjana 6. Lainnya ................

7. Status Pernikahan : Menikah Belum Menikah

Lainnya...

8. Pekerjaan :

1. PNS 2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta

4. Pelajar/Mahasiswa 5. Ibu Rumah Tangga

6. Lainnya ..........

B. Instrumen Perhatian

Petunjuk Pengisian :

Pernyataan ini bertujuan untuk mengetahui penilaian anda dalam

menggunakan produk asuransi pendidikan pada AJB Bumiputra 1912

Divisi Syariah

Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang

tersedia dengan alternatif pilihan :

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

R = Ragu-ragu

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS R S SS

1. Saya berminat dalam menggunakan

produk asuransi pendidikan Mitra Iqro

Plus pada PT. AJS Bumiputra dalam

mendapatkan manfaat perlindungan

finansial bagi keberlangsungan

pendidikan untuk anak saya

Page 85: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

2. Saya menggunakan produk Mitra Iqro

Plus pada PT. AJS Bumiputra sebagai

rasa kepedulian saya dalam

menyiapkan alokasi dana pendidikan

dengan sebaik-baiknya bagi anak saya

3. Saya memiliki ketertarikan dalam

menggunakan produk asuransi

pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT.

AJS Bumiputra dalam mendapatkan

manfaat perlindungan finansial bagi

keberlangsungan pendidikan untuk

anak saya

C. Instrumen Empati

Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang

tersedia dengan alternatif pilihan :

No Pernyataan STS TS R S SS

1. Saya menggunakan produk Mitra Iqro

Plus pada PT. AJS Bumiputra karena

berdasarkan pengaruh dan saran dari

keluarga saya

2. Saya menggunakan produk Mitra Iqro

Plus pada PT. AJS Bumiputra karena

berdasarkan pengaruh dan saran dari

pihak agen

3. Pihak agen AJB Bumiputra 1912 Divisi

Syariah merasakan keadaan emosional

terhadap kebutuhan finansial pada

Page 86: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

keluarga saya dan memberikan saran

(masukkan) mengenai produk Mitra

Iqro Plus dalam mendapatkan manfaat

perlindungan finansial terkait alokasi

dana pendidikan bagi anak saya

D. Instrumen Keyakinan

Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang

tersedia dengan alternatif pilihan :

No Pernyataan STS TS R S SS

1. Saya meyakini bahwa PT. AJS

Bumiputra dapat dipercaya atau

diandalkan dalam memenuhi janjinya

terhadap produk Mitra Iqro Plus

2 Saya memiliki pengetahuan dan

persepsi (tanggapan) dalam

menggunakan produk Mitra Iqro Plus

pada PT. AJS Bumiputra, berdasarkan

pemahaman pengetahuan dan persepsi

(tanggapan), serta keyakinan yang saya

yakini (agama)

3 Saya memiliki pengalaman langsung

dalam mengunakan produk Mitra Iqro

Plus pada PT. AJS Bumiputra sebagai

alokasi dana pendidikan bagi anak saya

Page 87: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

E. Instrumen Daya Terima (Penerimaan)

Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang

tersedia dengan alternatif pilihan :

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Saya memiliki penilaian yang baik dan

memuaskan terhadap layanan produk

Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra

sebagai alokasi dana pendidikan yang

memadai bagi anak saya

2 Saya memiliki kepekaan dalam

menggunakan produk Mitra Iqro Plus

pada PT. AJS Bumiputra sebagai alokasi

dana pendidikan yang memadai bagi

anak saya

F. Instrumen Kepercayaan

Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang

tersedia dengan alternatif pilihan :

No Pernyataan STS TS R S SS

1. Saya memiliki kesediaan dalam

mempercayakan alokasi dana

pendidikan yang memadai bagi anak

saya melalui produk Mitra Iqro Plus

kepada PT. AJS Bumiputra berdasarkan

harapan yang saya inginkan

2 Saya memiliki kepercayaan dalam

melakukan transaksi produk Mitra Iqro

Plus kepada PT. AJS Bumiputra

Page 88: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN

berdasarkan keyakinan, bahwa PT.

AJS Bumiputra memiliki kewajiban

secara baik dalam memenuhi harapan

saya

3 Saya memiliki kesediaan dalam

melakukan pertukaran sejumlah materi

atau uang yang saya miliki kepada PT.

AJS Bumiputra melalui produk Mitra

Iqro Plus, karena saya mempunyai

keyakinan (confidence) kepada PT. AJS

Bumiputra

Page 89: HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37573/1/ARIF... · KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN