Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

16
Assalamu'ala ikum wr.wb Kelompok 3 Diana Nun Zakiah Darajat Fitri Wahyu Ningsih Iman Rahmat M. Nurizal M.Rafli NF Rika Chozini Nuralfiyuni Romi Baharsyah

Transcript of Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Page 1: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Assalamu'alaikum wr.wb

Kelompok 3Diana Nun Zakiah Darajat

Fitri Wahyu NingsihIman Rahmat

M. NurizalM.Rafli NF

Rika Chozini NuralfiyuniRomi Baharsyah

Page 2: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

SMAN 1 Cicalengka

Kab. BandungXI IIS 2

Page 3: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

BERKOMPETENSI DALAM KEBAIKAN

DAN ETOS KERJA

QS. AL-MAIDAH(5):48

QS. AZ-ZUMAR(39):39

QS. AT-TAUBAH(9):105

BERLOMBA-LOMBA DALAM KEBAIKAN

BERBUAT MENURUT KEDUDUKAN BEKERJA KERAS

BERPERILAKU ADIL, SEMANGAT DALAM

KEBAIKAN DAN KERJA KERAS

DIAPLIKASIKAN DALAM KEHIDUPAN SEHAARI-HARI

Page 4: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Berkompetisi Dalam Kebaikan Menurut Agama IslamKompetisi adalah aktivitas manusia untuk mencapai

tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau sekelompok manusia memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari

situasi dan kondisinya.

Page 5: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Etos Kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high performance)Etos Kerja Muslim didefenisikan sebagai sikap

kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang didera kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, menunjukkan sikap pengabdian sebagaimana firman Allah, “Dan tidak Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”, (QS. adz-Dzaariyat : 56).

Page 6: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

alasan mengapa kita diperintahkan untuk berkompetisi dalam kebaikan,

• Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak seharusnya ditunda-tunda, melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan.

• Kedua, bahwa hendaknya saling memotivasi dan saling tolong-menolong untuk berbuat baik, di sinilah perlunya kolaborasi atau kerja sama. Tanda-tanda lingkungan yang baik adalah lingkungan yang membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiqamah (konsisten).

• Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan haruslah didukung dengan kesungguhan. Allah Swt. bersabda dalam Al-Qur'an yang artinya :

“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...” (Q.S. al-Maidah/5: 2)

Page 7: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

KOMPETENSI DASAR

4.7 Menampilkan perilaku berbuat menurut kedudukan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras.

3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105,

3.5 Memahami makna berbuat menurut kedudukan, berkompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras.

Page 8: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

LالكتابLمن Lيديه Lبين لمLا مصLدقا Lبالحق Lالكتاب Lإليك وأنزلنLاعمLا Lأهواءهم Lبع تت وال Lه الل Lأنزل بمLا Lبينهم Lفاحكم Lعليه ومهيمنLا Lه الل Lشاء ولو ومنهاجLا Lشرعة Lمنكم جعلنLا Lلكل Lالحق Lمن Lجاءكتبقوا LLفاس LLآتاكم مLLا فLLي LLليبلوكم LLولكن LLواحدة LLأمة LLلجعلكم LLفيه LLكنتم بمLLا LLئكم فينب جميعLLا LLمرجعكم LLه الل LLى إل LLالخيرات

(٤٨تختلفون )

QS. AL-MAIDAH(5):48

48. “Dan Kami telah menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.”

Page 9: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

  KANDUNGAN SURAT AL MAIDAH 48Prof. Dr. HM.QuraishShihab, dalam tafsirnya Al Mishbah menjelaskan panjang lebar terkait QS Al Maidah ayat 48 ini, yang dapat disimpulkan :

a. Bahwa setelah Al Qur’an berbicara tentang kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as. dan Injil kepada Nabi Isa as. kini ayat ini berbicara tentang Al Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir Nabi Muhammad saw. yakni kitab yang hak dalam kandungannya, cara turunnya maupun Yang menurunkan, yang mengantarnya turun dan yang diturunkan kepadanya.

B. Al Qur’an berfungsi membenarkan ajaran kitab sebelumnya dan menjadi tolok ukur kebenaran terhadapnya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan lewat Al Qur’an maupun Hadis dan juga wahyu yang diturunkan pada Nabi/ Rasul terdahulu yang masih murni. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

Page 10: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

b.  Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan

aturan yang merupakan sumber menuju kebahagiaan yang abadi dan jalan yang terang. Allah swt. menjadikan syariat yang datang kepada Nabi Muhammad saw. membatalkan semua syariat yang lalu.

c.   Sekiranya Allah menghendaki hai umat, niscaya kamu hai umat Musa dan Isa, umat Islam dan umat-umat lain sebelum itu, dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah swt. tidak menghendaki itu, karena Dia hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu yaitu satu syariat Islam yang berlaku sampai akhir zaman dan melalui syariat Islam maka berlomba-lombalah dengan sunguh-sungguh berbuat kebajikan.

Dan janganlah memperdebatkan perbedaan dan perselisihan antara kamu dengan selain kamu, karena pada akhirnya hanya kepada Allah-lah semua kamu akan kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.

Menu

Page 11: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

KANDUNGAN SURAT AZ ZUMAR 39

Dalam Al Qur’an dan Tafsirnya (Departemen Agama RI 1984/1985) dijelaskan : Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan anggapanmu, bahwa kamu mempunyai kekuatan dan keterampilan, dan peraslah keringatmu dalam membuat maker dan tipu dayamu, karena akupun bekerja pula dalam mengokohkan dan menyiarkan agamaku, nanti kamu akan mengetahui siapa diantara kita yang lebih baik kesudahannya.

Sehebat apapun keadaan kita sekarang ini, tetap saja kita semua akan berakhir dengan kematian. Namun perjalanan setelah kita meninggalkan dunia ini tergantung kepada kwalitas shudur (batin) kita, bukan tergantung kepada kehebatan yang kita punya sekarang ini.

QS. AZ-ZUMAR(39):39

Page 12: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Kandungan QS.Az-zumar(39):39

1. Allah memerintahkan kepada umat Islam agar menyembah kepada yang berhak untuk disembah (Allah) sesuai kemampuan.

2. Semua jenis ibadah yang mampu dilakukan oleh manusia, hendaklah dilakukan secara ikhlas karena Allah.

3. Untuk mempertahankan kehidupan di dunia, manusiah hendaklah bekerja sesuai keahlian masing-masing, sehingga hasilnya maksimal.

Menu

Page 13: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

QS. AT-TAUBAH(9):105

Page 14: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Isi Kandungan Q.S. At-Taubah [9] : 105

1. Setiap umat Islam diperintahkan untuk bekerja keras, sehingga menjadi umat yang mampu (kuat ekonominya). 2. Umat Islam yang mampu (kuat ekonominya) lebih unggul dibandingkan dengan umat Islam yang kurang mampu. 3. Umat Islam yang mampu dan beriman, dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan umat Islam lain yang masih lemah dari ancaman kekafiran. 4. Allah swt. Akan menampakan dan memberi balasan dari setiap amal perbuatam manusia kelak di akhirat

Menu

Page 15: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Implementasi dalam kehidupan sehari-hari

Kita harus berusaha untuk menjadi pribadi yang selalu berusaha untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, dan juga meyakini bahwa nantinya akan ada hari kiamat/hari pembalasan.

Meyakini bahwa setelah hidup di dunia masih ada kehidupan yang selanjutnya yaitu di alam kubur dan alam akhirat, sehingga di dunia ini kita harus berbuat kebaikan yang sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat nanti.

Sebagai seorang muslim kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, contohnya, adalah menggunakan waktu luang untuk memperbanyak ibadah kepada Allah swt.

Memperbanyak berbuat kebaikan karena nantinya akan mendapatkan pembalasan di hari pembalasan nanti. Ingat, bahwa kebaikan sekecil apapun yang kita kerjakan selama di dunia ini pasti akan mendapatkan balasan, sebaliknya kejahatan sekecil apapun juga akan mendapatkan balasan.

Senang berbuat baik terhadap diri sendiri dan orang lain serta alam sekitarnya sebagai bukti dari keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt.

Di sekolah kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan, misalnya dalam belajar, dalam mengerjakan ulangan secara jujur, sehingga kita bisa mendapatkan nilai yang terbaik dan memuaskan atas hasil kerja keras sendiri.

Page 16: Berkompetensi dalam kebaikan dan etos kerja

Wassalamu’alaikum

wr.wb