HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana...

116
1 HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ANA SORAYA NIM 111 11 138 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Transcript of HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana...

Page 1: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

1

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU

DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH

AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH

2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ANA SORAYA

NIM 111 11 138

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

2

Page 3: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

3

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU

DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH

AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH

2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ANA SORAYA

NIM 111 11 138

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 4: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

4

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

Lamp : 4 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara Ana Soraya

Kepada:

Yth. Dekan FTIK Salatiga

Di Salatiga

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : Ana Soraya

NIM : 111 11 138

Jurusan : Tarbiyah

Fakultas : Pendidikan Agama Islam

Judul : HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU

DENGAN SISWA TERHADAP MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA

FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN DEMAK

TAHUN 2015/2016

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 31 Agustus 2015

Pembimbing,

Dr.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si

NIP. 19660814 199103 2 003

Page 5: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

5

SKRIPSI

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN

DEMAK TAHUN 2015/2016

DISUSUN OLEH

ANA SORAYA

NIM : 111 11 138

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Sabtu, 29 Agustus 2015 dan telah

dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I).

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd __________________

Sekretaris Penguji : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si __________________

Penguji I : Dr. Winarno, M.Pd __________________

Penguji II : Dra. Hj. Maryatin, M.Pd __________________

Salatiga, 29 Agustus 2015

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 6: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

6

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ana Soraya

NIM : 111 11 138

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi ini saya tulis benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga, 31 Agustus 2015

Penulis,

Ana Soraya

NIM. 111 11 138

Page 7: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

7

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Mengharap kesuksesan tanpa pengorbanan ibarat

perahu yang berlayar di tanah yang kering,,,”

Persembahan :

Untuk Ayahanda Amat Rondi dan Ibundaku Ngatiyem (alm) yang selalu

mencurahkan kasih sayang dan doanya untuk masa depanku,,

Kakak-kakakku tersayang : kak Chusnul, kak Mucha, kak Yati, kak Alim,

dan kak Dhona, yang telah merawat adik terkecilnya dengan penuh

kesabaran,,

Belahan jiwaku Bisri Mustofa yang setia mendukung segala impianku

dan menemaniku meniti kehidupan nan penuh onak dan duri,,

Dosen pembimbingku Ibu Lilik Sriyanti yang telah membimbing dan

mengarahkanku,,,,

Dosen-dosenku, yang telah mengajariku banyak hal untuk bekal masa

depanku,,

Sahabat-sahabatku, Mentari dan Hayati yang akan jadi saksi atas

kesuksesanku nanti,,

Yang tak pernah terlupakan teman-temanku seperjuangan khususnya

keluarga besar Ya Bismillah 2011 IAIN Salatiga,,

Semua teman-teman yang telah banyak membantu di setiap keadaanku,,,

Page 8: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

8

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan pada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut

setianya. Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk

memenuhi syarat dan kewajiban guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Islam dalam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama

Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan

pengarahan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami

sampaikan Jazaakumullah khairan katsira dan terima kasih banyak kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu

memberikan saran, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan

5. Kepala sekolah dan keluarga besar MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak yang

telah banyak membantu dalam kelancaran penulisan ini

Page 9: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

9

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan

memberikan pengalaman belajar guna meningkatkan kemampuan baik dalam

bidang agama dan ilmu pengetahuan

7. Ayah dan kakak-kakakku tercinta yang selalu memberiku motivasi untuk terus

maju dan berjuang

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu

apabila pembaca menemukan kekurangan, mohon berkenan memberikan kritik

dan saran yang bersifat membangun. Dengan harapan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Semoga kita bersama

senantiasa mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT. Amiin..

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salatiga, 28 Agustus 2015

Penulis

Page 10: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

10

ABSTRAK

Soraya, Ana.2015. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap

Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Hj. Lilik Sriyanti,

M.Si.

Kata kunci : interaksi edukatif, dan minat belajar.

Permasalahan yang sering terjadi di dalam proses pembelajaran ini adalah

masih banyak guru-guru yang melakukan bentuk interaksi belajar mengajar

berjalan secara searah di sekolah. Akibatnya guru sangat aktif dan siswa menjadi

pasif dan tidak kreatif. Guru harus mampu membangkitkan minat belajar

siswanya melalui interaksi edukatif dalam proses pembelajaran. Apabila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan siswa maka siswa tidak akan belajar

dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian

korelasional. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode

angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak. Adapun pengambilan

sampelnya dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel diambil

20 % dari jumlah populasi yakni sebanyak 43 responden. Dalam menganalisis

data penulis menggunakan analisis pendahuluan dengan menggunakan rumus

prosentase, analisis lanjut dengan menggunakan product moment, dan

pembahasan.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Interaksi edukatif guru

dengan siswa pada kategori baik sebanyak 10 responden atau 23,2 %, sedang

sebanyak 22 responden atau 51,2%, dan buruk 11 responden atau 25,6% .

Sehingga interaksi edukatif guru dengan siswa sebagian besar adalah sedang. (2)

Minat belajar siswa pada kategori tinggi sebanyak 6 responden atau 13,9 %,

sedang sebanyak 22 responden atau 51,2 %, dan rendah sebanyak 15 responden

atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

sebagian besar adalah sedang. (3) Ada hubungan positif antara interaksi edukatif

guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.

Hal ini terbukti karena r xy lebih besar dari pada r tabel (r product moment) yaitu

0,316 yang mana dengan N = 43 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5% sebesar

0,301, sehingga hipotesis dapat diterima.

Page 11: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

11

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................... ii

HALAMAN JUDUL .................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6

D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 6

E. Kegunaan Penelitian ............................................................ 7

F. Definisi Operasional ........................................................... 7

G. Metode Penelitian ............................................................... 10

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ............................ 10

2. Lokasi dan Waktu Penelitian. .......................................... 10

3. Populasi dan Sampel ....................................................... 11

4. Metode Pengumpulan Data ............................................ 12

5. Analis Data ..................................................................... 14

Page 12: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

12

H. Sistematika Penulisan ......................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A.Interaksi Edukatif ............................................................... 18

1. Pengertian Interaksi Edukatif ....................................... 18

2. Interaksi Belajar Mengajar sebagai Interaksi Edukatif 21

3. Ciri-ciri Interaksi Edukatif ........................................... 23

4. Komponen Interaksi Edukatif ....................................... 26

B. Minat Belajar ..................................................................... 30

1. Pengertian Minat Belajar ............................................... 30

2. Aspek- aspek Minat ...................................................... 32

3. Peranan dan Fungsi Minat Belajar ................................ 34

4. Faktor yang Mempengaruhi Minat ................................ 36

C. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Aqidah Akhlak................................................................... 39

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ................ 43

1. Sejarah Berdirinya MA Futuhiyyah 2 ............................. 43

2. Letak Geografis MA Futuhiyyah 2 ................................. 44

3. Profil MA Futuhiyyah 2 .................................................. 45

4. Struktur Organisasi .......................................................... 46

5. Keadaan Siswa, Guru, dan Pegawai ................................ 47

6. Sarana dan Prasarana ..................................................... 48

B. Penyajian Data ..................................................................... 49

1. Daftar Responden ............................................................ 50

2. Data Jawaban Angket Interaksi Edukatif Guru

dengan Siswa ................................................................. 51

Page 13: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

13

3. Data Jawaban Angket Minat Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak .............................. 53

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Data ....................................................................... 56

1. Analisis Data Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa ..... 57

2. Analisis Data Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak ............................................... 64

B. Pengujian Hipotesis ............................................................. 71

C. Pembahasan ......................................................................... 74

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan .......................................................................... 76

B.Saran .................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

14

Page 15: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

15

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Keadaan Siswa MA Futuhiyyah 2

2. Tabel 3.2 Keadaan guru dan Pegawai MA Futuhiyyah 2

3. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Gedung MA Futuhiyyah 2

4. Tabel 3.4 Data Responden Siswa Kelas XI MA Futuhiyyah 2

5. Tabel 3.5 Data Nilai Angket tentang Interaksi Edukatif Guru dengan

Siswa MA Futuhiyyah 2

6. Tabel 3.6 Data Nilai Angket tentang Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak MA Futuhiyyah 2

7. Tabel 4.1 Nilai Jawaban Angket tentang Interaksi Edukatif Guru dengan

Siswa MA Futuhiyyah 2

8. Tabel 4.2 Interval Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA Futuhiyyah

2

9. Tabel 4.3 Kategori Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA Futuhiyyah

2

10. Tabel 4.4 Komparasi Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA

Futuhiyyah 2

11. Tabel 4.5 Nilai Jawaban Angket tentang Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak

12. Tabel 4.6 Interval Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak

13. Tabel 4.7 Kategori Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak

14. Tabel 4.8 Komparasi Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak

15. Tabel 4.9 Tabel Kerja untuk Mencari Pengaruh antara Variabel Interaksi

Edukatif Guru dengan Siswa (X) dan Minat Belajar Siswa (Y) pada Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA Futuhiyyah 2

Page 16: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

16

DAFTAR GAMBAR

3.1 Struktur Organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Page 17: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Efektifitas dan efisiensi belajar dan pembelajaran siswa di sekolah

sangat bergantung kepada peran guru. Guru haruslah mempunyai sikap

profesional dalam menjalankan tugasnya. Dengan adanya guru yang

profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang

berkualitas juga. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap guru adalah

kompetensi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru

ada 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki

oleh guru melalui cara yang baik dalam berinteraksi dengan siswa, wali

siswa, dan masyarakat. Sudah seharusnya seorang guru dapat menciptakan

interaksi yang baik dengan siswa di kelas, sebab peranan guru sangat

dibutuhkan dalam perubahan tingkah laku siswa yang mencakup tiga aspek,

yaitu aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan

(psikomotorik).

Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang

disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah

interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan

Page 18: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

18

pengajaran. Oleh karena itu, interaksi edukatif perlu dibedakan dari bentuk

interaksi yang lain. Dalam arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran,

dikenal adanya istilah interaksi belajar-mengajar. Dengan kata lain apa yang

dinamakan interaksi edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi

belajar-mengajar (Sardiman, 2004: 1).

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kondisi yang dengan

sengaja diciptakan oleh guru guna mentransfer ilmu kepada siswa. Guru

yang mengajar dan siswalah yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur

manusiawi inilah yang kemudian melahirkan interaksi edukatif dengan

memanfaatkan materi sebagai medianya. Permasalahan yang sering terjadi

di dalam proses pembelajaran ini adalah masih banyak guru-guru yang

melakukan bentuk interaksi belajar mengajar berjalan secara searah di

sekolah. Dalam hal ini fungsi dan peranan guru menjadi amat dominan. Di

lain pihak, siswa hanya mendengarkan informasi atau pengetahuan yang

diberikan gurunya, tanpa diberikan kesempatan untuk bertanya atau

mengemukakan pendapatnya di kelas. Kondisi yang demikian menjadikan

proses pembelajaran tidak proporsional, akibatnya guru sangat aktif dan

siswa menjadi pasif dan tidak kreatif.

Dengan adanya relasi guru dengan siswa yang baik, maka akan

timbul rasa suka siswa terhadap gurunya, sehingga tanpa disadari muncul

pula ketertarikan siswa pada mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya.

Ketertarikan pada mata pelajaran itulah yang membuat siswa mempelajari

pelajaran dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, guru yang kurang berinteraksi

Page 19: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

19

dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar berjalan

kurang maksimal sehingga siswa merasa ada jarak jauh antara dirinya

dengan gurunya sehingga siswa tidak berpartisipasi secara aktif dalam

belajar. Dengan demikian, guru haruslah mampu membangkitkan minat

belajar siswanya melalui interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan siswa maka siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak adanya daya tarik baginya.

Islam meletakkan peran dan tugas sebagai guru ditempat yang

sungguh mulia. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut guru untuk

mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi. Mendidik, mengajar, dan melatih siswa adalah

tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada siswanya.

Transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang disampaikan oleh guru

melalui aktifitas dan proses pembelajarannya menjadikan siswa tersebut

manusia yang lebih baik dan sempurna serta bertaqwa kepada Allah SWT.

Pendidikan Akhlak dilakukan tidak semata-mata dengan perkataan,

tetapi dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Akhlak dapat diartikan

sebagai sifat dan tingkah laku yang tumbuh dan menyatu di dalam diri

seseorang. Sifat yang tumbuh dari dalam jiwa itulah yang memancarkan

sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang. Sedangkan tujuan dari akhlak

itu ialah mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan

Page 20: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

20

yang buruk, agar manusia dapat mengamalkan sifat-sifat baik dan

menjauhkan diri dari sifat-sifat yang jahat sehingga terciptalah suasana

dalam pergaulan di masyarakat, di mana tidak ada kebencian dan kejahatan.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

قال رسول هللا صلى هللا عليه : عن ابى هريرة رضي هللا عنه قال

م بعثت انما :وسلم (بخارى رواه) الخالق صلح لتم

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah Saw bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang saleh

(baik)". (HR. Bukhari)

Sebagai Rasul yang diutus untuk menyempurnakan akhlak dan

semua kebaikan, beliau telah memberikan teladan kepada umatnya secara

sempurna melalui sabda dan amal perbuatan. Seluruh sisi kehidupan dan

ucapan beliau sesungguhnya merupakan teladan akan kesempurnaan akhlak

dan kemuliaan amalan. Pelajaran akhlak bertujuan untuk menempatkan

manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna serta membedakannya

dengan makhluk-makhluk lainnya. Oleh karena itu, dengan adanya interaksi

edukatif antara guru dan siswa yang dilaksanakan melalui mata pelajaran

Aqidah Akhlak diharapkan dapat terbentuk akhlak yang mulia dalam diri

siwa dan senantiasa tercermin dalam kehidupanya sehari-hari. Dengan kata

lain diharapkan ilmu yang telah mereka dapatkan melalui mata pelajaran

Aqidah Akhlak itu dapat mereka terapkan dan amalkan dalam kehidupannya

sehari-hari.

Page 21: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

21

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak adalah salah satu lembaga

pendidikan di bawah naungan yayasan pondok pesantren Futuhiyyah

Mranggen Demak. Lembaga ini merupakan salah satu madrasah terbaik

yang ada di Kabupaten Demak. Prestasi yang diraih oleh MA Futuhiyyah 2

sangat banyak. Profesionalitas pengajar yang tinggi, sarana dan prasarana

madrasah yang memadai, sehingga mencetak siswa-siswi MA Futuhiyyah 2

yang berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal

ini tercermin melalui interaksi antara guru dengan siswa dan semua pihak di

dalam lingkungan MA Futuhiyyah 2 yang berjalan secara harmonis.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk

mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

“Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Minat

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah interaksi edukatif guru dengan siswa kelas XI MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016?

2. Bagaimanakah minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran

2015/2016?

3. Adakah hubungan antara interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016?

Page 22: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

22

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui interaksi edukatif guru dengan siswa kelas XI MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016

2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran

2015/2016

3. Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas

XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan pemecahan yang bersifat sementara, yakni

pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah. Sedangkan

Arikunto (1990: 57) berpendapat hipotesis adalah kebenaran yang masih

berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu

kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. Adapun hipotesis

yang penulis ajukan sebagai dugaan awal adalah “Ada hubungan yang

signifikan antara interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI di MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.”

Dengan kata lain semakin baik interaksi edukatif guru dengan siswa

dalam proses belajar mengajar, maka semakin tinggi pula minat belajarnya.

Page 23: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

23

Sebaliknya, semakin buruk interaksi edukatif guru dengan siswa dalam

proses belajar mengajar, maka semakin rendah pula minat belajar siswa

kelas XI di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015/2016.

E. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

semua kalangan, baik pendidik atau lembaga sekolah tersebut pada

umumnya. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain sebagai berikut :

1. Secara Teoritik

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi pengembangan dan peningkatan kualitas pengajaran pada umumnya

yang diperoleh dari penelitian.

2. Secara Praktik

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang jelas kepada

pendidik mengenai hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh-contoh

atau teladan dan pelajaran yang berharga bagi seluruh pendidik tentang

pentingnya interaksi edukatif dalam proses pembelajaran, sehingga

diharapkan guru dapat mengembangkan kemampuannya.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda

dengan maksud utama penulis dalam menggunakan kata pada judul

Page 24: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

24

penelitian ini perlu ada penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata yang

menjadi variabel penelitian.

1. Interaksi Edukatif

Sebagaimana dikemukakan oleh Abu Achmadi dan Shuyadi

interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara

guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan

(Djamarah, 2005: 11). Sedangkan menurut Sardiman A. M (2004: 1)

interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan

untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.

Dengan demikian yang peneliti maksud mengenai interaksi

edukatif guru dengan siswa adalah suatu proses hubungan yang saling

mempengaruhi antara guru dengan siswa yang berlangsung dalam ikatan

tujuan pendidikan, yang dilakukan dengan sengaja, direncanakan serta

memiliki tujuan tertentu.

Untuk mengukur interaksi edukatif maka ditentukan indikator

sebagai berikut :

a. Adanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa

b. Adanya suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan

c. Guru menggunakan metode yang beragam dalam mengajar

d. Guru memberikan evaluasi di akhir materi pelajaran

e. Adanya tanya jawab antara guru dengan siswa

f. Guru mengadakan penilaian di dalam proses pembelajaran

Page 25: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

25

g. Guru memberikan reward dan punishment sebagai pengukuhan proses

belajar

h. Guru menggunakan alat bantu dalam pembelajaran

2. Minat Belajar

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya

adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu

di luar diri (Slameto, 2010: 180).

Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku

atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak

berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit,

kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti, 2011: 17).

Berdasarkan definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa

minat belajar adalah rasa ketertarikan dan rasa suka terhadap proses

belajar mengajar yang diwujudkan melalui partisipasi dan aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran tanpa paksaan dari pihak manapun. Adapun

indikator yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa antara lain

sebagai berikut :

a. Adanya kegairahan siswa dalam belajar Aqidah Akhlak

b. Adanya kemauan siswa untuk belajar baik secara individu maupun

kelompok

c. Adanya ketertarikan siswa pada pelajaran Aqidah Akhlak

d. Adanya perhatian siswa pada materi yang disampaikan

Page 26: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

26

e. Adanya keterlibatan dan partisipasi siswa di dalam proses

pembelajaran

f. Adanya semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak

g. Adanya kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah

Akhlak

h. Adanya penerapan materi Aqidah Akhlak di dalam kehidupan siswa

sehari-hari

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat

korelasional, untuk mengetahui hubungan tiap variabel penelitian

menggunakan analisis statistik persentase dan tekhnik analisis product

moment untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel x dalam

hal ini interaksi edukatif guru dengan siswa dan variabel y, yaitu minat

belajar siswa.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh interaksi edukatif guru

dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran

2015/2016. Penelitian ini diperkirakan dapat memakan waktu selama 1

bulan yang terbagi menjadi beberapa tahap dari proses pengumpulan data

hingga proses penulisan laporan.

Page 27: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

27

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Zuriah, 2006:

116). Sedangkan menurut Arikunto (1998: 109) populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini penulis

mengambil populasi siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 214 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi sebagai contoh yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Zuriah, 2006: 116).

Jadi sampel adalah bagian dari individu yang diselidiki yang akan

dijadikan sampel. Dalam penarikan sampel di atas didasarkan pada

pendapat Arikunto (1998: 117) yaitu untuk sekedar ancer-ancer

apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil

semuanya. Sedangkan apabila subjeknya lebih dari 100 maka

diambil 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. Dalam pengambilan

sampel ini peneliti mengambil 20% dari jumlah populasi sehingga

sampel yang diteliti berjumlah 43 siswa. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan

teknik simple random sampling. Random sampling adalah

pengambilan sampel secara acak atau tanpa pandang bulu. Sampel

diambil dari setiap kelas (sub populasi). Dengan menggunakan

Page 28: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

28

teknik ini, penulis berharap sampel tersebut dapat mewakili

keseluruhan populasi secara tepat.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Angket

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan

cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk

diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78). Adapun yang menerima angket

dalam pengumpulan data ini adalah siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak. Metode angket yang digunakan adalah angket

tertutup, jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu atau

jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal melingkari

pilihan yang tersedia. Teknik ini digunakan untuk menggali data

tentang interaksi edukatif guru dengan siswa dan minat belajar siswa

pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016.

b. Metode Observasi

Menurut Sukandarrumidi (2004: 69) observasi adalah

pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan sistematika fenomena

yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk membantu dalam

pengumpulan data kondisi secara umum. Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak yang meliputi : letak geografis,

keadaan sekolah serta keadaan guru dan siswa.

Page 29: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

29

c. Metode Dokumentasi

Menurut Zuriah (2006: 116) dokumentasi adalah cara

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti: arsip,

termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil, atau hukum, dan

lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik ini

digunakan untuk memperoleh data yang berupa arsip, data sekolah,

dan data siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak semester

ganjil tahun pelajaran 2015/2016.

d. Metode Interview

Interview dikenal pula dengan istilah wawancara yakni suatu

proses tanya jawab lisan antar 2 orang atau lebih berhadapan secara

fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar telinga

sendiri dari suaranya (Sukandarrumidi, 2004: 88). Adapun bentuk

wawancara dari penelitian ini dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada guru pengampu mata pelajaran Aqidah Akhlak

maupun siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak semester

ganjil tahun pelajaran 2015/2016 mengenai interaksi guru dengan

siswa dan minat belajar siswa, kemudian jawaban mereka nantinya

dijadikan data penelitian

Page 30: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

30

5. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan suatu uraian

dasar (Iqbal, 2004: 15). Analisis data ini bertujuan untuk memperlihatkan

hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian. Fenomena

tersebut yaitu kondisi yang terjadi pada siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak, kaitannya dengan pengaruh interaksi edukatif guru

dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak. Dalam mengolah data yang bersifat statistik, penulis

menggunakan 3 tahap analisis sebagai berikut :

a. Analisis Pendahuluan

Untuk mengubah data yang bersifat kualitatif menjadi

kuantitatif penulis menggunakan standar skor tertentu dengan

ketentuan sebagai berikut :

a) Untuk jawaban selalu diberi skor 4

b) Untuk jawaban kadang-kadang diberi skor 3

c) Untuk jawaban jarang diberi skor 2

d) Untuk jawaban tidak pernah diberi skor 1

b. Analisis Uji Hipotesis

Untuk menjawab permasalahan penelitian pada variabel

pertama dan yang kedua menggunakan rumus persentase sebagai

berikut:

P =

x 100%

Page 31: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

31

Keterangan :

P : Persentase perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah total responden

Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif guru dengan

siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak digunakan

rumus korelasional sebagai berikut :

=

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : Jumlah skor variabel X

Y : Jumlah skor variabel Y

: Kuadrat dari variabel X

: Kuadrat dari variabel Y

: Banyaknya sampel penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

c. Analisis Lanjutan

Merupakan interpretasi dari analisis uji hipotesis dengan

product moment yaitu dengan membandingkan nilai koefesien

korelasi hasil penelitian (ro) dengan (rt) dengan taraf signifikan 5 %

dan 1 %. Apabila nilai (ro ) sama atau lebih besar dari (rt ) maka ada

Page 32: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

32

korelasi positif dan signifikan antara interaksi edukatif guru dengan

siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak, sehingga hipotesis yang diajukan Ha dapat diterima. Tetapi

sebaliknya apabila (ro ) lebih kecil dari (rt ) maka tidak ada hubungan

interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa

pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga hipotesis yang diajukan

tertolak.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis

menyusun sistematikanya sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan

penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II Landasan Teori

Berisi tentang kajian tentang interaksi edukatif guru dengan

siswa meliputi : pengertian interaksi edukatif, interaksi

belajar mengajar sebagai interaksi edukatif, ciri-ciri

interaksi edukatif, dan komponen-komponen interaksi

edukatif. Kajian tentang minat belajar meliputi : pengertian

minat belajar, aspek-aspek minat, peranan dan fungsi minat

belajar, dan faktor yang mempengaruhi minat belajar.

Page 33: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

33

Hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap

minat belajar siswa.

BAB III Hasil Penelitian

Berisi tentang gambaran umum sekolah yang meliputi :

sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, profil sekolah,

struktur organisasi, keadaann siswa, guru, dan pegawai,

sarana prasarana sekolah, dan penyajian data.

BAB IV Analisis Data

Berisi tentang analisis data, pengujian hipotesis dan

pembahasan.

BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan, dan saran.

Page 34: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

34

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Interaksi Edukatif

1. Pengertian Interaksi Edukatif

Interaksi akan selalu berkaitan dengan istilah komunikasi atau

hubungan. Dalam proses komunikasi dikenal adanya unsur komunikan dan

komunikator. Hubungan antara komunikator dengan komunikan biasanya

karena mengintegrasikan sesuatu, yang dikenal dengan istilah pesan

(mesagge). Kemudian unuk menyampaikan atau mengontakan pesan itu

diperlukan adanya media atau saluran (channel). Jadi unsur-unsur yang

terlibat dalam komunikasi itu adalah: komunikator, komunikan, pesan, dan

saluran atau media. Begitu juga hubungan antara manusia yang satu

dengan manusia yang lainya, empat unsur untuk terjadinya proses

komunikasi itu akan selalu ada (Sardiman, 2004: 7).

Dilihat dari istilah, komunikasi yang berpangkal pada perkataan

communicare yang berarti berpartisipasi, memberitahukan, dan menjadi

milik bersama. Dengan demikian secara konseptual arti komunikasi itu

sendiri sudah mengandung pengertian-pengertian memberitahukan berita,

pengetahuan, pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk

mengunggah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik

bersama.

Page 35: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

35

Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif, sebenarnya

komunikasi timbal-balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain,

sudah mengandung maksud-maksud tertentu, yakni untuk mencapai

pengertian bersama yang kemudian untuk mencapai tujuan (dalam

kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar). Memang dalam

berbagai bentuk komunikasi yang sekedarnya, mungkin tidak direncana,

sehingga tidak satu arah atau satu tujuan. Hal inilah yang kadang-kadang

sulit dikatakan sebagai interaksi edukatif, dan ini banyak terjadi dalam

kehidupan manusia (Sardiman, 2004: 8). Dengan demikian interaksi yang

dikatakan sebagai interaksi edukatif apabila secara sadar meletakan tujuan

untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Interaksi yang

bernilai pendidikan ini dalam dunia pendidikan disebut sebagai interaksi

edukatif (Djamarah, 2005: 11).

Konsep di atas, memunculkan istilah guru di satu pihak dan peserta

didik di lain pihak. Keduanya berada dalam interaksi edukatif dengan

posisi, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda, namun bersama-sama

mencapai tujuan. Guru bertanggung jawab untuk mengantarkan peserta

didik ke arah kedewasaan susila yang cakap dengan memberikan sejumlah

ilmu pengetahuan dan membimbingnya. Sedangkan peserta didik berusaha

untuk mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari guru.

Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan

sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi itu

merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi

Page 36: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

36

harus berproses pada ikatan tujuan pendidikan. Karena itu, interaksi

edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan

peserta didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.

Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung

sejumlah norma dan semua norma itulah yang harus guru transfer kepada

peserta didik. Karena itu, wajarlah bila interaksi edukatif tidak berproses

dalam kehampaan, tetapi dalam penuh makna. Interaksi edukatif sebagai

jembatan yang menghidupkan persenyawaan antara pengetahuan dan

perbuatan, yang mengantarkan kepada tingkah laku sesuai dengan

pengetahuan yang diterima oleh peserta didik. Interaksi edukatif adalah

interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan

dan pengajaran. Dalam artian yang lebih spesifik pada bidang pengajaran

dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar

mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari pengajar

yang melaksanakan tugas mengajar di suatu pihak dengan warga belajar

yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Dengan

demikian dapat dipahami bahwa interaksi edukatif adalah hubungan dua

arah antara guru dan peserta didik dengan sejumlah norma sebagai

mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Selain interaksi antara individu dengan individu yang lain, yang

terjadi dalam pembelajaran dan pengajaran juga adanya interaksi dengan

hal-hal yang bersifat benda, seperti media, alat dan lain-lain. Karena

pengajaran merupakan suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri

Page 37: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

37

dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara yang

satu dan yang lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai

tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Interaksi Belajar Mengajar sebagai Interaksi Edukatif

Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar

dan bertujuan. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu

membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan

nilai sikap dalam diri siswa. Menurut Usman (1991: 1) proses belajar

mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan

syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses belajar

mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada

pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu

kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru

yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling

menjulang.

Interaksi belajar mengajar di sekolah merupakan interaksi yang

berencana. Secara umum yang menjadi rencana pengajarannya adalah

kurikulum, sedangkan secara khusus rencana pengajaran ini adalah Garis-

garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan Satuan Pelajaran. Kurikulum

sebagai rencana pengajaran yang bersifat umum mengandung tujuan-

Page 38: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

38

tujuan yang ingin dicapai lembaga pendidikan, struktur program

pengajaran yang memuat pada mata pelajaran yang diberikan, strategi

belajar mengajar yang umumnya digunakan dalam pelaksanan kurikulum

tersebut, serta evaluasi pelaksanaan kurikulum (Ibrahim dan Syaodih,

1996: 32). Proses saling mempengaruhi terjadi dalam interaksi belajar

mengajar. Bukan hanya guru yang mempengaruhi siwa, tetapi siswa juga

dapat mempengaruhi guru.

Interaksi belajar mengajar yang terjadi secara langsung di dalam

kelas, mungkin diteruskan di luar kelas atau di luar sekolah, dalam bentuk

interaksi secara tidak langsung. Guru dapat memberikan berbagai bentuk

penugasan agar para siswa juga dapat melakukan berbagai aktifitas belajar

di luar sekolah yang berfungsi untuk memantapkan, memperdalam, dan

memperluas bahan ajaran yang diberikan guru di dalam kelas atau sekolah.

Seringkali para siswa tidak cukup memadai penguasaannya apabila hanya

belajar di dalam kelas atau sekolah, tetapi perlu dimantapkan dengan

belajar sendiri di luar sekolah.

Interaksi guru dengan siswa bukan hanya dalam penguasaan bahan

ajar, tetapi juga dalam penerimaan nilai-nilai, pengembangan sikap, serta

dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dengan

demikian interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang

lebih luas, tidak sekadar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa

interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa

Page 39: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

39

materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa

yang sedang belajar.

3. Ciri-ciri Interaksi Edukatif

Sebagai interaksi yang bernilai normatif, maka interaksi edukatif

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan

Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu dan

memfasilitasi siswa dalam suatu perkembangan tertentu. Menurut

Nasution (2008: 3) tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang

dipelajari itu berguna di kemudian hari. Untuk itulah guru perlu

menumbuhkan perhatian siswa terhadap apa yang dipelajarinya.

Menurut Soemanto (1998: 32) perhatian adalah pemusatan tenaga atau

kekuatan jiwa yang tertuju pada suatu objek. Oleh karena itu, interaksi

edukatif yang sadar akan tujuan, akan menempatkan siswa sebagai

pusat perhatian.

b. Mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan

Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam

melakukan interaksi dibutuhkan suatu prosedur atau langkah-langkah

sistematik dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran

yang satu dengan yang lainnya, mungkin akan membutuhkan prosedur

dan desain-desain yang berbeda-beda pula.

Page 40: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

40

c. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus

Dalam hal materi harus menggunakan desain yang sedemikian

rupa, sehingga cocok dan tepat guna untuk menggapai tujuan yang

dimaksudkan. Dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-

komponen pengajar yang lain. Materi harus didesain dan dipersiapkan

sebelum berlangsungnya interaksi edukatif.

e. Ditandai dengan aktivitas siswa

Sebagai konsekuensi, bahwa siswa merupakan sentral, maka

aktifitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi

edukatif. Aktifitas siswa dalam hal ini baik secara fisik maupun

mental aktif. Menurut Azzet (2013: 65) seorang guru hendaknya bisa

mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh siswanya,

betapa pun sang siswa masih anak-anak. Dengan demikian siswa

mempunyai keberanian untuk berpendapat dan terlibat aktif di dalam

pembelajaran.

f. Guru berperan sebagai pembimbing

Dalam peranannya sebagai pembimbing, seorang guru harus

berusaha menyelaraskan dan menghidupkan serta memberikan

motivasi kepada siswa supaya terjadi proses interaksi edukatif yang

kondusif. Guru harus siap dan siaga sebagai mediator dalam segala

situasi proses interaksi edukatif, sehingga guru akan menjadi tokoh

yang akan diliat, diikuti dan ditiru tingkah lakunya oleh siswa.

Menurut Crow dan Crow (1984: 40) kelakuan dan pernyataan sikap

Page 41: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

41

yang terlihat dari guru mempunyai daya yang mampu mempengaruhi

anak-anak. Oleh karenanya keadaan itu memaksa guru untuk menjadi

orang yang sopan santun, selama masih ada anggapan bahwa orang

yang berakhlaq menjadi ukuran yang patut ditiru.

g. Interaksi edukatif membutuhkan disiplin

Disiplin dalam interaksi edukatif diartikan sebagai suatu pola

tingkah laku yang diatur menurut ketentuan yang ditaati dengan sadar

oleh pihak guru maupun pihak siswa. Mekanisme kongkret dari

ketaatan terhadap ketentuan, kaidah atau tata tertib itu akan terlihat

dari pelaksanaan prosedur. Jadi, langkah-langkah yang dilaksanakan

sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Jika terjadi adanya

penyimpangan dari prosedur, berarti suatu indikator terjadi

pelanggaran disiplin.

h. Mempunyai batas waktu

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem

kelas (lingkup kelompok siswa), batas waktu menjadi salah satu ciri

khas yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan diberi batas waktu

tertentu untuk mengukur suatu pencapaian, kapan tujuan pembelajaran

itu harus sudah tercapai dan kapan waktu untuk menuju tingkat

pembelajaran yang lebih dari tingkat yang sebelumnya.

i. Diakhiri dengan evaluasi

Masalah evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa

diabaikan dari rangkaian kegiatan di atas. Seorang guru harus

Page 42: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

42

melakukan evaluasi untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan

pengajaran yang telah ditentukan.

4. Komponen- komponen Interaksi Edukatif

a. Tujuan

Kegiatan interaksi edukatif adalah suatu kegiatan yang secara

sadar dilakukan oleh guru. Atas dasar kesadaran itulah guru

melakukan kegiatan pembuatan program pengajaran dengan prosedur

dan langkah-langkah sistematik. Tujuan mempunyai arti penting

dalam kegiatan interaksi edukatif. Tujuan dapat memberikan arah

yang jelas dan pasti kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa oleh

guru. Dengan berpedoman pada tujuan guru dapat menyeleksi

tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana yang harus

ditinggalkan. Di dalam tujuan terhimpun sejumlah norma yang akan

ditanamkan ke dalam diri setiap siswa.

Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dari

penguasaan siswa terhadap bahan yang diberikan selama kegiatan

interaksi edukatif berlangsung. Oleh karena di dalam tujuan terpatri

sejumlah norma, maka tujuan dimasukkan ke dalam salah satu

komponen interaksi edukatif.

b. Bahan Pelajaran

Bahan adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses

interaksi edukatif. Tanpa adanya bahan pelajaran proses interaksi

edukatif tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar

Page 43: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

43

pasti mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan

disampaikan kepada siswa.

Guru harus menguasai bahan pelajaran dengan baik. Ada dua

permasalahan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni

penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran penunjang.

Pemakaian bahan pelajaran penunjang ini harus sesuai dengan bahan

pelajaran pokok yang dipegang oleh guru agar dapat memberikan

motivasi kepada semua siswa.

c. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam

pendidikan. Segala sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan

dalam kegiatan belajar mengajar. Semua komponen pengajaran akan

berproses di dalamnya. Komponen inti yakni manusiawi, guru, dan

siswa melakukan kegiatan dengan tugas dan tanggung jawab dalam

kebersamaan berlandaskan interaksi normatif untuk bersama-sama

mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas yang

perlu diperhatikan oleh guru adalah perbedaan siswa pada aspek

biologis, intelektual, dan psikologis. Tinjauan pada ketiga aspek ini

akan membantu dalam menentukan pengelompokkan siswa di kelas.

Interaksi yang biasanya terjadi di dalam kelas adalah interaksi guru

dengan siswa ketika pelajaran berlangsung. Di sini tentu saja aktivitas

Page 44: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

44

optimal belajar siswa sangat menentukan kualitas interaksi yang

terjadi di dalam kelas.

d. Metode

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru

guna kepentingan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya setiap

guru harus mempunyai metode yang bervariasi, tidak hanya pada satu

metode saja. Di samping itu, guru harus memperhatikan adanya

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan metode

mengajar yaitu tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya, siswa

dengan berbagai tingkat kematangannya, situasi dengan berbagai

keadaannya, fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya, serta

pribadi guru dengan kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

e. Alat

Dalam kegiatan interaksi edukatif biasanya dipergunakan alat

nonmaterial dan alat material. Alat nonmaterial berupa perintah,

larangan, nasihat, himbauan dan sebagainya. Sedangkan alat material

atau alat bantu pengajaran berupa globe, papan tulis, kapur, diagram,

lukisan, slide, video, dan lain-lain.

f. Sumber Pelajaran

Banyak sekali sumber belajar yang ada di sekolah, halaman,

pusat kota, pedesaan, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber

pengajaran tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya dan

kebijakan-kebijakan lainnya. Segala sesuatu dapat dipergunakan

Page 45: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

45

sebagai sumber belajar sesuai kepentingan guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

g. Evaluasi

Fungsi utama evaluasi adalah menentukan hasil-hasil urutan

pengajaran yang bertalian langsung dengan penguasaan tujuan-tujuan

yang menjadi target pengajaran (Hamalik, 2007: 145). Pelaksanaan

evaluasi dilakukan oleh guru dengan memakai seperangkat instrumen

penggali data seperti tes tertulis, dan tes lisan. Baik evaluasi produk

yang diarahkan pada keberhasilan belajar siswa maupun evaluasi

proses yang diarahkan pada keberhasilan guru dalam mengajar,

keduanya adalah kegiatan untuk mengumpulkan data seluas-luasnya,

yang berkenaan dengan kemampuan siswa atau kualitas kegiatan guru,

guna mengetahui sebab akibat dari suatu aktivitas pengajaran dan

hasil belajar siswa yang mendorong serta mengembangkan

kemampuan belajar.

Melalui konsepsi tersebut, tujuan evaluasi adalah untuk

mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan siswa

dalam mencapai tujuan yang diharapkan, memungkinkan guru menilai

aktivitas atau pengaalaman yang didapat, dan menilai metode

mengajar yang dipergunakan.

Page 46: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

46

B. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Minat belajar berasal dari dua kata yaitu minat dan belajar. Minat

adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar

diri (Slameto, 2010: 180). Crow and Crow mengatakan bahwa minat

berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong sesorang untuk

menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan

pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Djaali, 2012:

121).

Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jadi minat dapat

diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih

menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan

melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat tidak dibawa sejak lahir,

melainkan diperoleh kemudian.

Sedangkan pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut :

a. Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories of Learning

(1975) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi

Page 47: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

47

itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau

dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-

keadaan sesaat seseorang (Purwanto, 2000: 84).

b. A. Caurine mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau

memperteguh perilaku melalui pengalaman (Sriyanti, 2011: 17).

c. Witherington dalam buku Educational Psycology mengemukakan

“belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”

(Purwanto, 2000: 84).

d. Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat

adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan

lingkungannya (Usman, 1991: 2).

e. Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978)

mengemukakan “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman (Purwanto, 2000: 84).

f. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2).

Berdasarkan definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat

belajar adalah rasa ketertarikan dan rasa suka terhadap proses belajar

Page 48: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

48

mengajar yang diwujudkan melalui partisipasi dan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran tanpa paksaan dari pihak manapun.

2. Aspek-aspek Minat

Menurut pendapat Hurlock (1990) minat memiliki dua aspek,

yaitu:

a. Aspek kognitif, aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan

seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep

yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa

yang dipelajari dari lingkungan. Ada dua macam kecakapan kognitif

siswa yang perlu dikembangkan segera oleh guru, yakni :

1) Strategi belajar memahami isi pelajaran

2) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya

serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi

pelajaran tersebut.

Tugas guru dalam hal ini ialah menggunakan pendekatan mengajar

yang memungkinkan para siswa menggunakan strategi belajar yang

berorientasi pada pemahaman yang mendalam terhadap isi materi

pelajaran. Guru juga dituntut untuk mengembangkan kecakapan

kognitif para siswa dalam memecahkan masalah dengan

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan-

keyakinan terhadap pesan-pesan moral atau nilai yang terkandung

dan menyatu dalam pengetahuannya (Syah, 1995: 85).

Page 49: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

49

b. Aspek afektif, aspek afektif adalah konsep yang membangun konsep

kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek

yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar

dalam memotivasikan tindakan seseorang (Sari, 2014: 13).

Peningkatan kecakapan afektif ini antara lain berupa kesadaran

beragama yang mantap seperti dimilikinya sikap mental keagamaan

yang lebih tegas sesuai dengan tuntunan ajaran agama yang telah ia

pahami dan yakini secara mendalam. Sebagai contoh, apabila seorang

siswa diajak kawannya untuk berbuat yang tidak senonoh atau

menyalahgunakan obat-obat terlarang ia akan menolak dan bahkan

berusaha mencegah perbuatan asusila itu dengan segenap daya dan

upayanya. Minat terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak yang

dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui

proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang

dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain jika proses penilaian

kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah positif

maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan

minat.

Menurut pendapat Witherington sebagaimana dikutip oleh M.

Buchori (1991: 136), ia membagi minat menjadi dua macam, yaitu:

a. Minat primitif atau biologis minat, yang timbul dari kebutuhan-

kebutuhan jasmani berkisar pada soal makanan, rasa nyaman, dan

aktifitas. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang

Page 50: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

50

kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk

mempertahankan organisme.

b. Minat kultural atau sosial minat, yang berasal dari perbuatan belajar

yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai

dengan adanya minat yang sangat luas terhadap hal-hal yang bernilai.

Jadi minat kultural di sini lebih tinggi nilainya dari pada minat

primitif.

Dari pendapat tersebut dapat diambil sebuah pengertian bahwa

minat belajar siswa terhadap pelajaran Aqidah Akhlak terdiri dan dua

minat, yaitu minat dari dalam (primitif) dan minat dari luar (kultural).

Minat primitif tersebut dapat digambarkan bahwa anak memang sudah

menyukai pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga dari dalam tubuhnya

sudah ada dorongan keinginan untuk mempelajari lebih tekun tentang

Aqidah Akhlak. Sedangkan minat kultural dalam mempelajari Aqidah

Akhlak dikarenakan proses pembelajaran di MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak sesuai dengan keinginan para siswa, sehingga

dengan proses belajar tersebut siswa menjadi lebih suka, dan tertarik

untuk belajar Aqidah Akhlak

3. Peranan dan Fungsi Minat Belajar

Pada setiap minat manusia, minat memegang peranan yang

penting dalam kehidupannya dan mempunyai dampak yang besar atas

perilaku dan sikap. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk

belajar. Anak yang berminat terhadap sesuatu kegiatan baik itu bekerja

Page 51: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

51

maupun belajar, akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Begitu halnya minat belajar siswa amatlah penting di

dalam proses belajar mengajar. Minat dapat menunjukkan kemampuan

untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan

seseorang, sesuatu atau kegiatan, dan dapat memberi pengaruh terhadap

pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata

lain minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut

sertanya dalam kegiatan itu.

William James (1890) melihat bahwa minat belajar merupakan

faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa. Jadi, minat

merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam

belajar (Usman, 1991: 22). Oleh karena itu, pengajaran perlu

memperhatikan minat dan kebutuhan, karena setiap siswa mempunyai

minat dan kebutuhan masing-masing. Bahan ajar dan cara penyampaian

sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan tersebut.

Walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat

dan kebutuhan setiap siswa. Sedapat mungkin perbedaan-perbedaan

minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Sesuatu yang menarik

minat dan dibutuhkan anak akan menarik perhatiannya. Dengan demikian

mereka akan bersunguh-sungguh dalam belajar (Ibrahim dan Syaodih,

1995: 27).

Umpamanya seorang siswa yang menaruh perhatiannya pada

Aqidah Akhlak akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada

Page 52: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

52

siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif

terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih

giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 1995: 136).

Tugas atau pekerjaan tidak dapat diselesaikan tanpa pengerahan

usaha, daya, dan tenaga. Semakin sulit suatu tugas, semakin banyak pula

tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan tugas dengan baik.

Generalisasi ini berlaku pula dalam belajar. Penguasaan yang sempurna

terhadap suatu mata pelajaran, memerlukan pencurahan perhatian yang

rinci. Minat yang telah disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin

sekali akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa menguasai

pelajarannya. Prestasi yang berhasil akan menambah minatnya yang

dapat berlanjut sepanjang hayat (Djaali, 2012: 121).

4. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan

beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil

belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak jenisnya, tetapi

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor

ekstern.

a. Faktor Intern

Di dalam faktor intern ini terdapat 3 faktor, yaitu faktor

jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

Page 53: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

53

1) Faktor Jasmaniah

a) Faktor Kesehatan

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan

cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang

bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi

dan ibadah.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang

baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat itu dapat

berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, lumpuh, patah

kaki, dan patah tangan. Keadaan cacat tubuh juga

mempengaruhi belajar. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia

belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat

bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh

kecacatannya itu.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri

individu. Menurut Djamarah (2011: 191) faktor psikologis

sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama

dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor

luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka

faktor luar itu akan kurang signifikan.

Page 54: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

54

Faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,

motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain

sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap

serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian

juga motivasi, bakat, dan minat banyak memberikan warna

terhadap aktivitas belajar (Sriyanti, 2011: 24).

3) Faktor Kelelahan

Kelelahan adalah suatu keadaan atau kondisi, baik kondisi

jasmani maupun kondisi psikis, bukan suatu dorongan tertentu

(Ahmadi, 1998: 158). Kelelahan pada seseorang dibagi menjadi

dua macam, yaitu kelelahan jasmani, dan kelelahan rohani

(bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan

tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa

pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang

lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan sangat

mempengaruhi belajar. Oleh karena itu, agar siswa dapat belajar

dengan baik maka jangan sampai terjadi kelelahan dalam

belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari

kelelahan.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor ekstern berati faktor-

Page 55: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

55

faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern terdiri dari

faktor nonsosial dan faktor sosial.

1). Faktor Non sosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor

nonsosial adalah kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah,

keluarga, maupun masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa

peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar,

kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya.

2). Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa manusia. Faktor sosial berasal dari keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat. Misalnya relasi antara

anggota keluarga, cara orang tua mendidik, suasana rumah,

interaksi guru dengan siwa, relasi siswa dengan siswa, kegiatan

siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan lain-lain.

C. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Minat

Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Setiap guru akan mempunyai pengaruh terhadap peserta didik,

pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang

dilakukan dengan sengaja dan ada pula yang terjadi secara tidak sengaja,

bahkan tidak disadari oleh guru, melalui sikap, gaya mengajar dan kinerjanya

dalam melaksanakan proses pembelajaran. Minat memainkan peran yang

Page 56: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

56

penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas

perilaku dan sikap. Anak yang berminat terhadap sesuatu akan berusaha lebih

keras untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang berminat. Minat

besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila ada guru yang kinerjanya

dalam mengajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peserta didik

maka akan menimbulkan minat belajar peserta didik berkurang dan hal ini

memungkinkan peserta didik yang bersangkutan tidak belajar dengan sebaik-

baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

Guru yang kompeten dan profesional harus mampu menciptakan

kondisi-kondisi sedemikan rupa sehingga siswa tertarik terhadap suatu mata

pelajaran. Melalui interaksi edukatif tersebut diharapkan guru dapat

menumbuhkan minat belajar siswa terhadap suatu pelajaran. Minat belajar

yang tinggi akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Belajar

dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa

minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai

dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari

dirasakan bermakna bagi dirinya (Hamalik, 2007: 33).

Akhir-akhir ini banyak keluhan bahwa minat belajar terhadap mata

pelajaran Aqidah Akhlak berkurang. Salah satu penyebabnya adalah faktor

guru yaitu kurang menguasai bahan ajar dan kurang cakap dalam

membimbing siswa dalam belajar. Perilaku dan sikap guru di sekolah terutama

dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada siswa. Sikap guru

yang menyenangkan dirasakan oleh siswa sebagai kebahagiaan tersendiri.

Page 57: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

57

Keadaan ini memungkinkan siswa lebih berminat dalam belajar.

Apabila siswa merasa bahwa kinerja guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan siswa, maka akan

menimbulkan rasa malas dan bosan pada diri siswa. Siswa yang berminat

terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,

karena ada daya tarik baginya. Seorang siswa mempunyai minat yang besar

terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari

temannya, kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap

materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan

akhirnya mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut.

Selain itu guru juga harus menjadi panutan yang dapat dicontoh oleh

siswanya baik dalam perkataan, perbuatan dan pergaulannya dalam kehidupan

sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Rasulullah SAW

adalah suri teladan bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Beliau mendidik

umatnya dengan memberikan teladan yang baik bagi umatnya. Dalam hal ini

metode keteladanan adalah salah satu meode yang bisa diterapkan dalam

proses belajar mengajar. Allah SWT berfirman :

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.

(Qs. Al- Ahzab : 21)

Page 58: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

58

Seorang guru dapat saja menyusun sistem pendidikan yang lengkap

dengan menggunakan seperangkat metode atau strategi sebagai pedoman dan

acuan dalam bertindak serta mencapai tujuan dalam pendidikan. Namun

keteladanan seorang guru sangatlah penting dalam interaksi dengan siswanya.

Karena pendidikan tidak hanya sekedar menangkap atau memperoleh sesuatu

dari ucapan seorang guru, akan tetapi justru melalui keseluruhan kepribadian

yang tergambar pada sikap dan tingkah laku seorang guru. Dalam pendidikan

Islam konsep keteladanan yang dapat dijadikan sebagai cermin dan model

dalam pembentukan kepribadian seorang muslim adalah keteladanan yang

dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Page 59: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

59

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Berdasarkan Piagam Madrasah nomor: Wk. /6.d/ 99/ Pgm/ MA/

1983, Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 (MAF-2), berdiri pada tanggal 1

Juni 1983, di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah

Mranggen Demak.

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 adalah satu dari dua Madrasah

Aliyah yang dikelola oleh Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah.

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 didirikan untuk mewadahi peserta didik

perempuan yang melanjutkan belajar di Madrasah Aliyah (MA), karena

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 hanya menerima murid laki-laki. Di

samping itu, murid yang bisa diterima di MAF 2 lulusan dari lembaga

sekolah lanjutan tingkat pertama secara umum, baik dari MTs maupun

dari SMP, karena muatan lokal (mulok) keagamaan relatif sedikit dan

ringan. Inilah yang membedakan Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 dengan

lembaga Madarasah Aliyah Futuhiyyah 1.

Pada awal berdirinya, tahun 1983 Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

diserahkan kepada KH. Muhammad Hanif Muslih, Lc. sebagai

pengelolanya. Beliau sekaligus ditunjuk oleh Pengurus Yayasan Pondok

Pesantren Futuhiyyah sebagai Kepala Madrasah. Pada saat itu KH.

Muhammad Hanif masih, Lc. merangkap sebagai Kepala Madrasah

Page 60: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

60

Tsanawiyah Futuhiyyah 2. Murid-murid yang belajar di MAF 2 bisa

berdomisili di pondok pesantren seputar MAF 2, bisa juga dilaju dari

rumah masing-masing.

2. Letak Geografis MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 sangatlah strategis yakni

tidak jauh dari jalur transportasi dan mudah dijangkau dari berbagai arah.

Secara geografis letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 berada di

Kabupaten Demak tepatnya di Kecamatan Mranggen di jalan Suburan

Mranggen Demak. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagian Timur dibatasi Desa Kembang Arum

b. Bagian Selatan dibatasi Desa Batursari

c. Bagian Barat dibatasi Desa Bandungrejo

d. Bagian Utara dibatasi Desa Brumbung

Letak yang sangat strategis tersebut sehingga menjadikan

Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 dapat berkembang ke arah progresif.

Disatu sisi kota Mranggen merupakan salah satu basis pengembangan

ilmu-ilmu agama Islam tertua yang didukung dengan puluhan yang

tumbuh dan berkembang disekitarnya sangat memberikan dukungan

terhadap kelangsungan madrasah. Disisi lain, Madrasah Aliyah

Futuhiyyah-2 yang hanya berjarak sekitar 15 KM dari pusat Ibukota

Propinsi Jawa Tengah sangat menguntungkan bagi madrasah untuk dapat

mengikuti arus perkembangan zaman tanpa meninggalkan filter dalam

menyerap derasnya laju informasi dan teknologi. Sehingga dapat

Page 61: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

61

mencetak dan menghasilkan kader-kader pemimpin yang beriman dan

bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara

komprehensif.

3. Profil MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

a. Identitas Madrasah

Nama Sekolah : MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

NPSN : 20362869

NSM : 131233210006

Alamat :Jl. Suburan Mranggen Demak 59567

Website : www.mafutuhiyyah2.sch.id

Akreditasi : A

Status sekolah : Swasta

Kepala sekolah : H. Helmi Wafa, S.E

b. Visi, Misi, dan Tujuan

1) Visi

Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan

berakhlak mulia.

2) Misi

a) Membekali pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan tinggi, mengembangkan diri di masyarakat

dan berakhlak karimah.

Page 62: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

62

b) Menciptakan kehidupan religius dilingkungan madrasah,

diekspresikan dengan perilaku disiplin, ikhlas, dan bebas

berkreasi.

3) Tujuan

a) Diterimanya lulusan MAF-2 di perguruan tinggi yang

berkualitas.

b) Diperolehnya generasi lulusan MAF-2 yang bisa

mengembangkan diri dalam masyarakat dan berakhlakul

karimah.

c) Terciptanya kehidupan religius di lingkungan madrasah,

disiplin, ikhlas, dan bebas berkreasi.

4. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Struktur Organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Page 63: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

63

5. Keadaan Siswa, Guru, dan Pegawai

a. Jumlah siswa MA Futuhiyyah 2

Keadaan siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak dari tahun

ke tahun semakin meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Keadaan Siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Tahun Pelajaran 2015/2016

KELAS RUANG / JURUSAN JUMLAH

TOTAL Putra Putri Jumlah

X

X A 3 33 36

217

X B 3 33 36

X C 4 34 38

X D 5 30 35

X E 4 32 36

X F 4 32 36

23 194 217

XI

XI IPA 1 4 28 32

214

XI IPA 2 0 36 36

XI IPA 3 3 33 36

XI BAHASA 0 37 37

XI ILMU SOSIAL 1 5 32 37

XI ILMU SOSIAL 2 5 31 36

17 197 214

XII

XII IPA 1 0 34 34

202

XII IPA 2 3 31 34

XII IPA 3 4 31 35

XII BAHASA 8 26 34

XII ILMU SOSIAL 1 6 29 35

XII ILMU SOSIAL 2 4 26 30

25 177 202

JUMLAH TOTAL 633

Page 64: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

64

b. Jumlah Guru dan Pegawai

Tabel 3.2

Keadaan Guru dan Pegawai MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Tingkat

Pendidikan

Status Guru dan Pegawai

Jumlah

GT GTT PNS PT PTT

1 S2 2 1 3

2 S1 6 20 6 2 34

3 D3 1 1 2

4 SMA/

Sederajat

1 2 3 6

TOTAL 7 24 7 2 5 45

6. Sarana dan Prasarana

Faktor yang menentukan maju tidaknya suatu sekolah adalah

sistem pendidikan yang baik, sumber daya manusia yang berkualitas,

serta sarana dan prasarana (fasilitas) yang memadahi. Demikian juga MA

Futuhiyyah 2 memiliki berbagai fasilitas yang mendukung proses belajar

mengajar.

Tabel 3.3

Sarana dan Prasarana Gedung MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016

NO JENIS JUMLAH

1 Ruang Kelas 18

2 Lab Bahasa 1

3 Lab. Biologi 1

Page 65: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

65

B. Penyajian Data

Dalam pengumpulan data hubungan interaksi edukatif guru dengan

siswa terhadap minat belajar siswa. Penulis menggunakan tekhnik angket,

jumlah angket yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini berisi 30 pertanyaan yang terdiri dari 15 pertanyaan

untuk interaksi edukatif guru dengan siswa dan 15 pertanyaan untuk minat

belajar siswa.

Demi memudahkan penganalisisan dari 15 item pertanyaan, maka

penulis membedakan menjadi dua macam penilaian.

4 Lab Kimia 1

5 Lab. Fisika 1

6 Lab. Komputer 1

7 Lab. Ketrampilan ( Tailor ) 1

8 Kantin 1

9 Ruang Kepala Madrasah 1

10 Ruang TU 1

11 Ruang Guru 1

12 Ruang OSIS 1

13 Ruang PIK KOIREMA 1

14 Ruang BP/BK 1

15 Ruang UKS 1

16 Ruang Auditorium /aula 1

17 Perpustakaan 1

18 Mushola 1

19 Kamar Mandi Siswa 4

20 Kamar Mandi Guru 2

Page 66: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

66

a. Untuk soal 1-8 berisi pernyataan positif, setiap dari 4 alternatif jawaban

dengan skor sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 4

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 3

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 2

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1

b. Untuk soal 9-15 berisi pernyataan negatif, setiap dari 4 alternatif jawaban

dengan skor sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 1

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 2

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 3

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 4

1. Daftar Responden

Dalam daftar responden yang dijadikan objek penelitian adalah

siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak. Untuk lebih jelasnya

penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4

Data Responden Siswa Kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak Tahun 2015

NO KELAS JUMLAH RESPONDEN

1 XI IPA 1 6

2 XI IPA 2 7

3 XI IPA 3 7

4 XI BAHASA 8

Page 67: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

67

5 XI IPS 1 8

6 XI IPS 2 7

TOTAL 43

2. Data Jawaban Angket Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

Adapun hasil dari penyebaran angket interaksi edukatif guru

dengan siswa dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Data Nilai Angket Tentang Interaksi Edukatif Guru dengan

Siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO

RES

JAWABAN

NO 1-8 NILAI

JAWABAN

NO 9-15 NILAI JUMLAH

S K J TP S K J TP S K J TP S K J TP

1 6 1 1

24 3 2

1

6

2

24 55

2

4 4

12 8

3

3 1 3

9 4 36

3 3 2 3

12 6 6

3 1 3

6 3 12 45

4 4 3

1 16 9

1 1 1 3 2 1 2 9 8 46

5

5 3

15 6

2 4 1

4 12 4 41

6 6 2

24 6

4 2 1

8 6 4 48

7 6 1 1

24 3 2

1 1 2 3 1 2 6 12 50

8 5 2 1

20 6 2

2

5

4

20 52

9 5 2

1 20 6

1

2 2 3

4 6 12 49

10 5 2 1

20 6 2

1 2 4

2 6 16 52

11 1 4 2 1 4 12 4 1 1 1 3 2 1 2 9 8 41

12 5 2

1 20 6

1

2 2 3

4 6 12 49

13 3 3 1 1 12 9 2 1 2

2 3 2

6 12 44

14

5 3

15 6

3

3 1 3

9 4 37

15 2 4 1 1 8 12 2 1 2

1 4 2

3 16 44

Page 68: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

68

16 7 1

28 3

1 1 5

2 3 20 56

17 2 4 2

8 12 4

2 3 1 1 2 6 3 4 39

18 5 3

20 9

2 3 1 1 2 6 3 4 44

19 4 3 1

16 9 2

3 4

9 16 52

20 5 2 1

20 6 2

3 3 1

6 9 4 47

21 1 5 2

4 15 4

2 3 2

4 9 8 44

22 6 2

24 6

1 1

5 1 2 2 1 53

23 5 2 1

20 6 2

2 1 1 3 2 2 3 12 47

24 1 6 1

4 18 2

2 3 2

4 9 8 45

25 4 1 2 1 16 3 4 1

2 1 4

4 3 16 47

26 3 4 1

12 12 2

3 2 1 1 3 4 3 4 40

27 4 2 1 1 16 6 2 1

3

4

6

16 47

28 6 1 1

24 3 2

1 1 5

2 3 20 54

29 5 1 2

20 3 4

2 3

2 2 6

8 43

30 3 2 3

12 6 6

3 1 3

6 3 12 45

31 2 3 3

8 9 6

2 2

3 2 4

12 41

32 5 2 1

20 6 2

1 1 2 3 1 2 6 12 49

33 5 2 1

20 6 2

1 1 5

2 3 20 53

34 4 1 2 1 16 3 4 1 2

2 3 2

6 12 44

35 6 2

24 6

1 1

5 1 2

20 53

36 1 5 1 1 4 15 2 1

2 4 1

4 12 4 42

37 3 4 1

12 12 2

3 2 1 1 3 4 3 4 40

38 5 2 1

20 6 2

1 1 2 3 1 2 6 12 49

39 2 3 3

8 9 6

1 1 1 4 1 2 3 16 45

40 4 3 1

16 9 2

2 2 3

4 6 12 49

41 1 5 1 1 4 15 2 1

2 4 1

4 12 4 42

42 3 2 3

12 6 6

3 1 3

6 3 12 45

43 2 4 2

8 12 4

2 4

1 2 8

4 38

TOTAL 1982

Page 69: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

69

3. Data Jawaban Angket Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Aqidah Akhlak

Adapun hasil dari penyebaran angket minat belajar siswa dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Data Nilai Angket Tentang Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak Tahun 2015

NO

RES

JAWABAN

NO 1-8 NILAI

JAWABAN

NO 9-15 NILAI JUMLAH

S K J TP S K J TP S K J TP S K J TP

1 6 1 1

24 3 2

1

6 1

24 54

2 4 4

16 12

1

6

2

24 54

3 4 2

2 16 6

2

5 1 1

10 3 4 41

4 4 2 2

16 6 4

1 1

5 1 2

20 49

5 1 4 3

4 12 6

3 4

9 16 47

6 4 3

1 16 9

1

1 5 1

2 15 4 47

7 4 1 3

16 3 6

2 1 4

4 3 16 48

8 3 3 2

12 9 4

1 3 3

2 9 12 48

9 4 3 1

16 9 2

1 2 4

2 6 16 51

10 3 3 1 1 12 9 2 1

2 5

6 20 50

11 4 2 2

16 6 4

1 3 3

2 9 12 49

12 3 2 2 1 12 6 4 1

1 2 4

2 6 16 47

13 3 2 2 1 12 6 4 1

4 1 2

8 3 8 42

14 1 5 2

4 15 4

1 4

2 1 8

8 40

15 4

3 1 16

6 1 1 1

5 1 2

20 46

16 3 4 1

12 12 2

4 1 2

8 3 8 45

Page 70: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

70

17 2 5 1

8 15 2

2 3

2 2 6

8 41

18 3 2 3

12 6 6

4 2 1

8 6 4 42

19 3 5

12 15

1 2 4

2 6 16 51

20 3 4 1

12 12 2

1 3 1 2 1 6 3 8 44

21 3 3 1 1 12 9 2 1 1 2 3 1 1 4 9 4 42

22 6 2

24 6

5

2

10

8 48

23 3 2 3

12 6 6

1 2 3 1 1 4 9 4 42

24 2 5 1

8 15 2

1 2 4

2 6 16 49

25 4 1 2 1 16 3 4 1

4 2 1

8 6 4 42

26 2 5 1

8 15 2

3 2 2

6 6 8 45

27 3 3 2

12 9 4

2 2 3

4 6 12 47

28 2 3 3

8 9 6

2 1 4

4 3 16 46

29 4 2 1 1 16 6 2 1 1 1

5 1 2

20 48

30 3 3 1 1 12 9 2 1

4 2 1

8 6 4 42

31 2 3 3

8 9 6

1 2 2 2 1 4 6 8 42

32 4 3 1

16 9 2

1 3 3

2 9 12 50

33 3 3 2

12 9 4

1 2 1 3 1 4 3 12 45

34 3 3 2

12 9 4

1 1 4 1 1 2 12 4 44

35 4 3 1

16 9 2

4 1 2

8 3 8 46

36 3 4 1

12 12 2

3 1 3

6 3 12 47

37 3 2 1 2 12 6 2 2

3 2 2

6 6 8 42

38 2 5 1

8 15 2

1 2 2 2 1 4 6 8 44

39 5 2 1

20 6 2

5

2

10

8 46

40 3 4 1

12 12 2

1 6

2 18

46

41 3 3 2

12 9 4

1 1 4 1 1 2 12 4 44

Page 71: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

71

42 3 3 2

12 9 4

2 2 3

4 6 12 47

43 4 3 1

16 9 2

4 1 2

8 3 8 46

TOTAL 1976

Page 72: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

72

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Dengan adanya beberapa teori-teori dan data-data yang telah penulis

kumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisa kemudian

membuktikan apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara

interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak.

Adapun dalam menganalisis data tersebut, menggunakan teknik korelasi

product moment, yang rumusnya sebagai berikut:

=

Keterangan:

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : Variabel I (interaksi edukatif guru dengan siswa)

Y : Variabel II (minat belajar siswa)

: Kuadrat dari variabel X

: Kuadrat dari variabel Y

: Banyaknya sampel penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai interaksi edukatif

guru dengan siswa dan tabel kerja untuk koefisien korelasi atau untuk

Page 73: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

73

mencari pengaruh antara variabel interaksi edukatif guru dengan siswa dan

minat belajar siswa.

1. Analisis Data Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

Pada tahapan analisis pertama ini, penulis menganalisa data-data

yang telah diperoleh untuk memperoleh jawaban-jawaban tentang

pengaruh interaksi edukatif guru dengan siswa. Mengawali analisis ini,

penulis menyajikan analisis data tentang interaksi edukatif guru dengan

siswa, penulis menganalisa jawaban dengan cara memberikan 4 alternatif

jawaban.

c. Untuk soal 1-8 berisi pernyataan positif, dengan skor sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 4

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 3

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 2

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1

d. Untuk soal 9-15 berisi pernyataan negatif, dengan skor sebagai

berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 1

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 2

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 3

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 4

Adapun nilai dari hasil penyebaran angket tentang hubungan

interaksi edukatif guru dengan siswa dapat diketahui pada tabel sebagai

berikut:

Page 74: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

74

Tabel 4.1

Nilai Jawaban Angket tentang

Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

No

Res

Nomer Item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55

2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 36

3 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45

4 3 4 4 3 1 4 3 4 2 1 4 4 3 3 3 46

5 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 41

6 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 4 48

7 4 4 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 3 4 2 50

8 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 52

9 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49

10 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 52

11 3 4 3 2 1 3 2 3 1 4 3 2 3 3 4 41

12 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49

13 2 3 4 3 1 4 3 4 1 1 4 4 3 4 3 44

14 3 2 3 2 3 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 37

15 3 3 4 1 2 3 3 4 1 4 4 4 3 4 1 44

16 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 56

17 3 4 4 3 2 3 3 2 1 1 2 2 4 2 3 39

18 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 1 2 1 2 44

19 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 52

20 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 2 3 47

21 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 44

22 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 53

23 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 1 2 47

24 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 45

25 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 3 47

Page 75: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

75

26 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 2 2 1 1 3 40

27 4 3 4 2 1 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 47

28 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54

29 4 4 4 3 2 4 4 2 4 2 1 2 1 4 2 43

30 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45

31 2 2 3 2 3 4 3 4 1 1 4 4 4 2 2 41

32 4 4 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 49

33 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 53

34 2 4 2 3 1 4 4 4 4 4 3 1 4 1 3 44

35 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 53

36 3 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 42

37 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 1 2 1 2 3 40

38 4 4 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 49

39 3 3 4 2 2 2 3 4 1 4 3 4 4 4 2 45

40 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 49

41 3 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 42

42 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45

43 3 4 4 3 2 3 3 2 1 1 2 2 4 2 2 38

TOTAL 1982

Dari nilai interaksi edukatif guru dengan siswa dengan jumlah 15 item,

diketahui nilai tertinggi 30, nilai terendah 16 dan kelas interval 3. Maka

kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

i =

Keterangan :

i : Interval Ideal

Xt : Nilai Tertinggi

Page 76: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

76

Xr : Nilai Terendah

: Kelas Interval

i =

i = –

i =

i = 7

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa frekuensi dari tiap

kategori baik, sedang, dan buruk.

Tabel 4.2

Interval Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

Dengan demikian, dapat diketahui:

a. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori baik yaitu

dengan skor antara 50 – 56 sebanyak 10 responden.

b. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori sedang

yaitu dengan skor antara 43 – 49 sebanyak 22 responden.

NO INTERVAL KATEGORI FREKUENSI

1 50 – 56 Baik 10

2 43 – 49 Sedang 22

3 36 – 42 Buruk 11

Page 77: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

77

c. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori buruk

yaitu dengan skor antara 36 – 42 sebanyak 11 responden.

Kemudian dibuat tabel kategori untuk mengetahui interaksi edukatif guru

dengan siswa pada kategori baik, sedang, dan buruk.

Tabel 4.3

Kategori Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO RES JUMLAH SKOR KATEGORI

1 55 Baik

2 36 Buruk

3 45 Sedang

4 46 Sedang

5 41 Buruk

6 48 Sedang

7 50 Baik

8 52 Baik

9 49 Sedang

10 52 Baik

11 41 Buruk

12 49 Sedang

13 44 Sedang

14 37 Buruk

15 44 Sedang

16 56 Baik

17 39 Buruk

18 44 Sedang

19 52 Baik

20 47 Sedang

Page 78: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

78

21 44 Sedang

22 53 Baik

23 47 Sedang

24 45 Sedang

25 47 Sedang

26 40 Buruk

27 47 Sedang

28 54 Baik

29 43 Sedang

30 45 Sedang

31 41 Buruk

32 49 Sedang

33 53 Baik

34 44 Sedang

35 53 Baik

36 42 Buruk

37 40 Buruk

38 49 Sedang

39 45 Sedang

40 49 Sedang

41 42 Buruk

42 45 Sedang

43 38 Buruk

Setelah diketahui berapa banyak responden yang memiliki tingkat

interaksi edukatif baik, sedang, dan buruk kemudian masing-masing

kategori diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut:

P =

x 100 %

Page 79: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

79

Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori baik,

sebanyak 10 responden

P =

x 100 % = 23,2 %

Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori sedang,

sebanyak 22 responden

P =

x 100 % = 51,2 %

Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori buruk,

sebanyak 11 responden

P =

x 100 % = 25,6 %

Tabel 4.4

Komparasi Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASI

1 Baik 50 – 56 10 23,2 %

2 Sedang 43 – 49 22 51,2 %

3 Buruk 36 – 42 11 25,6 %

JUMLAH 43 100 %

Page 80: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

80

2. Analisis Data Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak

Adapun nilai dari hasil penyebaran angket minat belajar siswa

pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dapat diketahui pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Nilai Jawaban Angket tentang

Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

No

Res

Nomor Item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 54

2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 54

3 4 3 1 3 1 4 4 4 2 2 2 2 4 2 3 41

4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 49

5 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 47

6 4 4 4 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 4 47

7 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 48

8 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 48

9 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 51

10 4 3 3 3 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50

11 2 4 3 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 3 3 49

12 4 3 3 2 1 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 47

13 4 3 2 1 2 3 4 4 4 2 2 3 2 4 2 42

14 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 1 2 2 40

15 4 4 2 4 2 1 4 2 2 1 4 4 4 4 4 46

16 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 45

Page 81: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

81

17 4 3 3 3 3 2 3 4 4 1 2 4 1 2 2 41

18 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 42

19 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 51

20 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 2 1 2 44

21 4 3 2 3 3 1 4 1 4 2 3 3 3 2 4 42

22 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 48

23 4 3 3 4 2 2 4 2 1 3 2 4 3 2 3 42

24 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 49

25 4 2 4 2 3 1 4 4 4 3 2 3 2 2 2 42

26 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 4 3 45

27 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 47

28 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3 4 2 2 4 4 46

29 4 4 2 1 3 3 4 4 4 2 4 1 4 4 4 48

30 4 3 1 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 42

31 4 3 3 2 2 2 4 3 1 3 4 3 2 4 2 42

32 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 50

33 4 3 3 3 2 2 4 4 1 2 4 2 3 4 4 45

34 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 2 3 44

35 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 46

36 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 47

37 3 3 2 4 1 1 4 4 4 2 2 3 2 4 3 42

38 4 3 3 2 3 3 4 3 1 3 4 3 2 4 2 44

39 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 46

40 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 46

41 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 2 3 44

42 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 47

43 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 46

TOTAL 1976

Page 82: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

82

Dari nilai minat belajar siswa dengan jumlah 15 item, diketahui

nilai tertinggi 30, nilai terendah 16 dan kelas interval 3. Maka kemudian

diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

i =

Keterangan :

i : Interval Ideal

Xt : Nilai Tertinggi

Xr : Nilai Terendah

: Kelas Interval

i =

i = –

i =

i = 5

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa frekuensi dari tiap

kategori tinggi, sedang, dan rendah.

Page 83: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

83

Tabel 4.6

Interval Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

Dengan demikian, dapat diketahui:

a. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak tingkat tinggi yaitu dengan skor antara 50 – 54 sebanyak 6

responden.

b. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak tingkat sedang yaitu dengan skor antara 45 – 49 sebanyak 22

responden.

c. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak tingkat rendah yaitu dengan skor antara 40 – 44 sebanyak 15

responden.

Kemudian dibuat tabel kategori untuk mengetahui minat belajar siswa

pada tingkat tinggi, sedang, dan rendah.

NO INTERVAL KATEGORI FREKUENSI

1 50 – 54 Tinggi 6

2 45 – 49 Sedang 22

3 40 – 44 Rendah 15

Page 84: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

84

Tabel 4.7

Kategori Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO RES SKOR KATEGORI

1 54 Tinggi

2 54 Tinggi

3 41 Rendah

4 49 Sedang

5 47 Sedang

6 47 Sedang

7 48 Sedang

8 48 Sedang

9 51 Tinggi

10 50 Tinggi

11 49 Sedang

12 47 Sedang

13 42 Rendah

14 40 Rendah

15 46 Sedang

16 45 Sedang

17 41 Rendah

18 42 Rendah

19 51 Tinggi

20 44 Rendah

21 42 Rendah

22 48 Sedang

23 42 Rendah

24 49 Sedang

25 42 Rendah

26 45 Sedang

Page 85: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

85

27 47 Sedang

28 46 Sedang

29 48 Sedang

30 42 Rendah

31 42 Rendah

32 50 Tinggi

33 45 Sedang

34 44 Rendah

35 46 Sedang

36 47 Sedang

37 42 Rendah

38 44 Rendah

39 46 Sedang

40 46 Sedang

41 44 Rendah

42 47 Sedang

43 46 Sedang

Setelah diketahui berapa banyak responden yang memiliki tingkat minat

belajar yang tinggi, sedang, dan rendah, kemudian masing-masing

kategori diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut:

P =

x 100 %

Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori tinggi, sebanyak 6

responden

P =

x 100 % = 13,9 %

Page 86: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

86

Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori sedang, sebanyak 22

responden

P =

x 100 % = 51,2 %

Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori rendah, sebanyak 15

responden

P =

x 100 % = 34,9 %

Tabel 4.8

Komparasi Minat Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASI

1 Tinggi 50 – 54 6 13,9 %

2 Sedang 45 – 49 22 51,2 %

3 Rendah 40 – 44 15 34,9 %

JUMLAH 43 100 %

Page 87: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

87

B. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.9

Tabel Kerja Untuk Mencari Pengaruh Antara Variabel Interaksi

Edukatif Guru dengan Siswa (X) dan Minat Belajar Siswa (Y)

pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak Tahun 2015

NO X Y X2 Y

2 XY

1 55 54 3025 2916 2970

2 36 54 1296 2916 1944

3 45 41 2025 1681 1845

4 46 49 2116 2401 2254

5 41 47 1681 2209 1927

6 48 47 2304 2209 2256

7 50 48 2500 2304 2400

8 52 48 2704 2304 2496

9 49 51 2401 2601 2499

10 52 50 2704 2500 2600

11 41 49 1681 2401 2009

12 49 47 2401 2209 2303

13 44 42 1936 1764 1848

14 37 40 1369 1600 1480

15 44 46 1936 2116 2024

16 56 45 3136 2025 2520

17 39 41 1521 1681 1599

18 44 42 1936 1764 1848

19 52 51 2704 2601 2652

20 47 44 2209 1936 2068

21 44 42 1936 1764 1848

22 53 48 2809 2304 2544

23 47 42 2209 1764 1974

Page 88: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

88

Diketahui :

X = 1982 X2 = 92432 XY = 9131

Y = 1976 Y2 = 91296

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:

24 45 49 2025 2401 2205

25 47 42 2209 1764 1974

26 40 45 1600 2025 1800

27 47 47 2209 2209 2209

28 54 46 2916 2116 2484

29 43 48 1849 2304 2064

30 45 42 2025 1764 1890

31 41 42 1681 1764 1722

32 49 50 2401 2500 2450

33 53 45 2809 2025 2385

34 44 44 1936 1936 1936

35 53 46 2809 2116 2438

36 42 47 1764 2209 1974

37 40 42 1600 1764 1680

38 49 44 2401 1936 2156

39 45 46 2025 2116 2070

40 49 46 2401 2116 2254

41 42 44 1764 1936 1848

42 45 47 2025 2209 2115

43 38 46 1444 2116 1748

Jml 1982 1976 92432 91296 91310

Page 89: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

89

=

=

=

=

=

=

=

= 0,316

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan teknik korelasi product

moment maka diperoleh nilai rxy = 0,316, kemudian dikonsultasikan dengan

r product moment dengan N = 43 pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai

0,301, sehingga rxy = 0,316 > r tabel = 0,301. Demikian dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan positif antara interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Page 90: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

90

C. Pembahasan

Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product

moment dan diperoleh nilai rxy = 0,316. Kaidah uji yang digunakan adalah:

1. Bila nilai rxy > r tabel pada taraf signifikasi 1%, maka hasilnya

dinyatakan sangat signifikan.

2. Bila nilai rxy > r tabel pada taraf signifikasi 5%, maka hasilnya

dinyatakan signifikan.

3. Bila nilai rxy < r tabel, maka hasilnya dinyatakan tidak signifikan.

Dari hasil analisis, diperoleh nilai rxy = 0, 316, kemudian dikonsultasikan

dengan r product moment dengan N = 43 pada taraf signifikansi 5%

diperoleh nilai 0,301. Dengan demikian nilai rxy = 0,316 > r tabel = 0,301.

Hasil kaidah uji di atas dapat dinyatakan bahwa hasilnya signifikan.

Jadi ada hubungan yang positif antara interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015

Melalui hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwasanya semakin

baik interaksi edukatif guru dengan siswa maka semakin tinggi pula minat

belajar siswa pada suatu mata pelajaran. Sebaliknya semakin buruk interaksi

guru dengan siswa maka akan semakin rendah pula minat belajar siswa.

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwasanya salah

satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah interaksi edukatif guru

dengan siswa. Guru yang kompeten dan profesional harus mampu

menciptakan kondisi-kondisi sedemikan rupa agar siswa tertarik terhadap

Page 91: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

91

pelajaran tersebut sehingga terjadilah interaksi edukatif antara guru dengan

siswa di dalam proses belajar mengajar. Aktivitas optimal belajar siswa

sangat menentukan kualitas interaksi yang terjadi di dalam kelas. Melalui

interaksi edukatif tersebut diharapkan guru dapat menumbuhkan minat

belajar siswa terhadap suatu pelajaran.

Menurut Hamalik (2007: 33) minat belajar yang tinggi akan

mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Belajar dengan minat

akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat.

Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan

kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan

bermakna bagi dirinya.

Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, karena setiap

siswa mempunyai minat dan kebutuhan masing-masing. Walaupun hampir

tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat dan kebutuhan

setiap siswa. Guru harus berusaha untuk selalu membangkitkan minat

belajar siswa agar tercapailah tujuan pendidikan. Melalui interaksi edukatif

di dalam proses pembelajaran yang baik, maka akan mencapai prestasi

siswa yang gemilang dikarenakan tingginya minat yang dimiliki siswa.

Page 92: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian, maka

penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Interaksi edukatif guru dengan siswa bila diprosentasekan pada masing-

masing kategori adalah :

a. Baik 23,2 % atau 10 responden

b. Sedang 51,2 % atau 22 responden

c. Buruk 25,6 % atau 11 responden

Hasil menunjukkan bahwa tingkat interaksi guru dengan siswa di MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015 tergolong pada kategori

sedang.

2. Minat belajar siswa bila diprosentasekan pada masing-masing kategori

adalah :

a. Tinggi 13,9 % atau 6 responden

b. Sedang 51,2 % atau 22 responden

c. Rendah 34,9 % atau 15 responden

Hasil menunjukkan bahwa tingkat minat belajar siswa pada mata

pelajaran Aqidah Akhlaak di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun

2015 tergolong pada kategori sedang.

3. Hasil dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh kesimpulan

bahwa ada hubungan antara interaksi edukatif guru dengan siswa

Page 93: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

93

terhadap minat belajar siswa. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi

product moment dari hasil rxy hitung sebesar 0,316 sedangkan rxy table

0,301 product moment pada taraf signifikamsi = 5 % dengan N= 43.

Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima. Jadi, semakin

baik interaksi edukatif guru dengan siswa maka semakin tinggi pula

minat belajar siswa.

B. Saran

1. Kepada guru MA Futuhiyyah 2 sebaiknya dengan tulus ikhlas

meningkatkan kompetensi yang dimilikinya, sehingga mampu menjadi

guru yang profesional. Tugas guru tidak hanya mengajar dan

menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga mendidik dan

membentuk siswa yang berahlakul karimah, cakap, dan terampil. Oleh

karena itu, guru harus meningkatkan kompetensinya untuk memenuhi

standar kualifikasi akademik yang telah ditentukan.

2. Kepada siswa MA Futuhiyyah 2 hendaknya selalu fokus dan konsentrasi

di dalam proses pembelajaran. Keberhasilan hanya bagi mereka yang

bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tuntutlah ilmu semata-mata

karena Allah SWT.

3. Kepada sekolah : Kepala Madrasah MA Futuhiyyah 2 hendaknya

mengadakan pembinaan, dan pelatihan terhadap semua guru guna

meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga menjadi guru-guru

yang berkualitas dan dapat memenuhi empat kompetensi guru yang telah

Page 94: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

94

ditentukan. Selain itu, kepala madrasah hedaknya mampu menciptakan

lingkungan sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar.

Mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan syukur yang

tiada terkira kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak

nikmat dan kasih sayang untuk hamba-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan berbagai rintangan dan dapat

menyelesaikan skripsi ini sesuai target yang ditentukan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya

saran dan kritik yang membangun dari pembaca yang budiman.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian

yang lebih lanjut dan membawa banyak manfaat, khususnya bagi penulis

dan bagi pembaca pada umumnya.

Page 95: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

95

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu.1998.Psikologi Umum.Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, S.1990.Manajemen Penelitian.Jakarta: PT Rineka Cipta

Azzet, Akhmad Muhaimin.2013.Pendidikan yang Membebaskan.Jogjakarta: AR-

RUZZ MEDIA

Crow, Lester D dan Alice Crow.1984.Educational Psychology. Terjemah Kasijan.

Jilid I. Surabaya: Bina Ilmu

Djaali.2012.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri.2005.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta

__________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar.2007.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, Iqbal.2004.Analisis Data Penelitian dengan Statistik.Jakarta: Bumi Aksara

Ibrahim, R dan S, Nana Syaodih.1995.Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Rineka

Cipta

Nasution, S.2005.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Bumi Aksara

Purwanto, Ngalim.2000.Psikologi Pendidikan.Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA

Sardiman.2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Sari, Ressa Arsita.2014.Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar IPS

di SD Gugus I Kabupaten Kepahiang. Skripsi tidak diterbitkan.Bengkulu:

Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka

Cipta

Soemanto, Wasty.1998.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta

Sriyanti, Lilik.2011.Psikologi Belajar.Salatiga: STAIN Salatiga Press

Page 96: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

96

Sukandarrumidi.2004.Metodologi Penelitian.Yogyakarta: GADJAH MADA

UNIVERSITY PRESS

Syah, Muhibbin.1995.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru.Bandung: PT

Remaja Rosda Karya

Usman, Moh Uzer.1991.Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Witherington, H.C.1991.Educational Psychology: Psikologi Pendidikan.Terjemah

M. Buchori.Jakarta: PT Rineka Cipta

Zuriah, Nurul.2006.Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Jakarta: PT

Bumi Aksara

Page 97: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

97

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Ana Soraya

Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 13 Juli 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dusun Soka Lerep RT 07 RW IV Ungaran

Barat

B. PENDIDIKAN

1. MI Al-Khoiriyyah I Semarang lulus tahun 2004

2. MTs Al- Khoiriyyah I Semarang lulus tahun 2007

3. MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak lulus tahun 2010

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 31 Agustus

2015

Peneliti

Ana Soraya

NIM 111 11 138

Page 98: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

98

DAFTAR SISWA KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2

MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

Tahun Pelajaran 2015/2016

XI BAHASA XI IPA 1

NO NAMA NO NAMA

1 AIDA ROFIATUS SAADAH 1 AFRIDA DWI RAHMAWATI

2 ALIFAH YULIANA 2 AHMAD FAQIH AL FAHMI

3 ALIYATUL ILMINIDA 3 AI DHATUL ISAH

4 ANI WAHYUNI 4 AINIS AQILATUL MUNAWARAH

5 ANNISA TSAMROTUL LISAFIDA 5 ALIFIA WIDYA SARI

6 ARRA MAGHFIRA 6 ANISA ULFATUL FAUZIYYAH

7 DEWI AISYAH 7 ARI SUCI ATI

8 EVIE AZIMATUL KHASANAH 8 AZIZAH AINUN LATIFAH

9 FIRDA SYIFAUL KHOIR 9 CITRA AULIA ASMARANI

10 IDA FARIDA 10 DEVI WIBAWANTI

11 INDAH FARIHATUS SHOLEKHAH 11 DINA ULYA

12 INDZANA YULFANUR 12 DURROTUN NASHICHATUS TSANIYAH

13 ITSNA HIDAYATUR ROHMAH 13 ENDANG DANARSIH

14 KHOIRINA ULIL AZMI 14 FATIKA ANINDITA PUTRI

15 LAILI ATIQOH 15 KHOFIFATUL MAGHFIROH

16 LINA AULIA MAHARANI 16 KHUSNUL AMALIA

17 LUHUR FEBY ASTUTI 17 LAILATUS SURUR

18 LUTFIYA HANDAYANI 18 LILIS SAFITRI

19 LU`LUUL BAITIANA 19 LITA MUFLIKHA

20 MARDHOTIKA UMNIYATI 20 LUTFIATUL KHASANAH

21 MILATUS SYARIFAH 21 LUTMILATUL JIHAN ALI

22 NANDA PUTRI ISLAMI SUDIRMAN 22 MUHAMMAD AHSANUL FIKRI

23 NINA NUR KAMILA 23 MUHAMMAD NUH NURUS SHOBAH

24 SABILA ADZKIA 24 SANTRI ILHAMIYAH

25 SAIFATUL ULYA 25 SA`ADATI INAYATUR ROBIYAH

26 SHOIMATUSSAADAH 26 SEPTI LESTIYA YATI

27 SITI FATIMAH 27 SITI NUR HIDAYAH

28 SITI INDAH MAYANGSARI 28 SYAHNI NUR OKVITASARI

29 SITI KHAMIDAH 29 UMI AZIZAH

Page 99: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

99

30 SITI NUR HIDAYAH 30 USWATUN KHASANAH

31 ULFA IZZATIN NAQIYAH 31 YULIYANTI

32 VINA AVIANA AGUSTIN 32 ZAHROTUN NAIMAH

33 WAHYUNINGSIH 33 ZILA FADHILAH

34 WULAN ARDIANINGRUM

35 YULIANA

36 ZUHROTU NISA

XI IPA 2 XI IPA 3

NO NAMA NO NAMA

1 ANA RIYADHUL JANAH 1 AINU ZUBAIDAH

2 ANIQ UMNIYYATUL ULYA 2 ANA FUROIDA

3 ANITA KURNIA SANTI 3 ANISATUL LUTFIYAH

4 ANNISAA SUNIA PRATIWI 4 ARUM YULIANTI

5 APRILIA SHALISTYA PUTRI PRADANA 5 BIDAYATUL ILMI

6 ARKHAMATUL WAFIROH 6 BISMIL ALIYAH

7 AYU RAHMAWATI 7 DESY EKA NOORFITRIANA

8 CHAFIDHOTUL ELMA 8 ELY WIDAYANTI

9 CHYNTIA ULFA 9 FARIHATUN NIKMAH

10 DEWI MAYA SARI 10 FENY INDRIYANI FADLUM MAZIDAH

11 DEWI SUSILOWATI 11 FINA WARDATUL FITRIA

12 FACHRISA NUR RACHMADINI 12 HIDAYATUS SHOLEKHAH

13 FIA ULFATUN AULIANA 13 IBNU MIMBAR MAULANA

14 HESTI LESTARI 14 ICHA APRILLIA HARTONO

15 INDAH ROSIATUL ULFA 15 IKA SAFITRI

16 KHOIRUN NISA 16 IRSYAD MAULANA

17 LAILATUL FITRI 17 KHOIRUL UMAM

18 LIA ULA CHAMIDAH 18 LILIK MALIKAH

19 LILIK NURHAYATI 19 MEYLIA MUSTIKA SARI

20 MASRIYANTI DWI APRILIANI 20 NIKMATUL ROSIDAH

21 NABIL AKILA 21 NOVA ERYANTI

22 NABILA ADANIA 22 NUR SARIFAATUN

23 NABELA RAMADEA 23 PUJI WINASIH

24 NINAWATI 24 QURROTUL AIN

25 NOR IMROATUL MUFIDAH 25 RATNA INDAH SARI

26 NUR AINIL FAHMIYYAH 26 RENI YULI ASTUTI

27 NUR BADRIYAH DILALATU AUZAN 27 RIFKA WULAN DARI

28 RIDA LUTHFIANA 28 RIZKA AMALIA ULFA

29 ROHMI HIDAYATI 29 RODLIYAH MUFTICHAROH

Page 100: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

100

30 SHOFFI MILCHU BADRIYAH 30 ROHMATUL MUKAROMAH

31 SISILIA WAHYU 31 SHOLIHATUL MARIYAH

32 SITI AMINAH 32 TRI CAHYATI OCTAVIANA

33 SITI NUR FATIYAH 33 TRI DEWI WIDYAWATI

34 SITI NUR KHAMIDAH 34 ULIYAH SAADAH

35 SITI NUR KHOLISOH 35 VEGA ZAHFARI ANDINI

36 ULFA NUR LUTFIANI 36 WIDYA KHOIRULLUTFI

37 WULAN FAJIATUR ROHMAH 37 WILDA LAILI TAZKIYYAH

38 WULAN SARI

XI IPS 1 XI IPS 2

NO NAMA NO NAMA

1 AHMAD FAIZ AISY MUBARROK 1 AGUS PRAYOGO

2 AHMAD KHILMAN AL HIMNY 2 AMINATUN KHASANAH

3 ALFIAN NOVIANTO 3 ATIK SYARIAH

4 ALY MOHAMMAD ANDLORO HANAFI 4 FALASHIFA ISMATUL ULYA

5 DELTA RANA PRADIKA DEWI 5 FUADILA AL HUMAIRA

6 DESI AMBARWATI 6 HABIBATUN NIKMAH

7 EKA WIJAYANTI 7 HESTI WULANDARI

8 ENDANG DWI NINGSIH 8 IDA AYU FATANIA

9 ERVINA FAUZIA 9 INDRI PUSPITA SARI

10 FAISOL ABIDIN 10 IVA HIDAYATUL ULYA

11 HANI ULINNNI MAH 11 KHOLIDIYAH

12 IDA SANTI ROHIMAWATI 12 LUK LUK UL FAUZATIN

13 IIN AZZA ANILLAH 13 LULUK MUALIFAH

14 IKA DEWI HARYANTI 14 MAULINA AYU ANDIANI

15 KHOIROTUL AMALIYAH 15 MEGA SULISTIYANI

16 LUTFIL HAKIM 16 MIILA NAFIISA KHOLIDIYYAH

17 MAILI KHOIRIYATI 17 MIKSALINA UDZMA

18 MOCHLISHOTUL COL BIYAH 18 MUHAMMAD JALALUDIN

19 MUTI AH LINA 19 MUHAMMAD KHULWAN

20 NAELUL AINUN NAFIS 20 NILA FAJROTUL LATHIFAH

21 NAHDLOTUL HIMMATIL ALIYYAH 21 NUR KHOLIPAH

22 NAILA AMTIATIL FAIQOH 22 NURUL HIDAYATI USWATUN HASANAH

23 NURUL FARIKHAH 23 ROBIATUL ADAWIYAH

24 NURUL HIDAYAH 24 ROJA FILIZA

25 RISMA MAULIDA 25 SIFANI AISYAH PUTRI

Page 101: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

101

26 RITA KHILMIATI 26 SITI MAHFIDHOH

27 SANTI NUR HIDAYAH 27 SITI MASLAKHAH

28 SITI ISTAANATURROHMAH 28 SITI MUARIFAH

29 SITI KHOIRUN NIKMATUS SA ADAH 29 SITI MUSYAROFAH

30 SYAIFI ADILA 30 SITI NUR KHOIRIYAH

31 TARI NABILATUL PUTRI 31 SITI SOLIKHAH

32 ULAFATUL AFIFAH 32 SURYANTI

33 UMNIATUL ATIKA 33 UNWANUL MILLAH

34 VIYYA MILLATUNA ROSYADA 34 YULINA ROSYIDATUL CHUSMA

35 WAFI AMRINA ROSYADA 35 ZAKI MUBAROK

36 YENNI ARYANI

37 YUNIYANTI

DAFTAR ANGKET TENTANG INTERAKSI EDUKATIF GURU

DENGAN SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP

MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI

Petunjuk Pengisian :

1. Pilihlah poin jawaban yang anda anggap tepat dengan memberi tanda

silang (V) pada poin jawaban selalu, kadang-kadang, jarang, dan tidak

pernah

2. Pertanyaan ini tidak berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Jawaban

anda tidak akan mengurangi nilai raport anda

3. Pahamilah terlebih dahulu pertanyaan sebelum anda menjawab

4. Jawablah secara objektif dan sejujurnya, karena jawaban anda sangat

membantu kelancaran penelitian ini

5. Telitilah dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan

Nama : ______________________

Kelas : ______________________

No Urut : ______________________

A. INTERAKSI EDUKATIF

Page 102: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

102

NO

PENILAIAN

Pilihan Jawaban

Selalu Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

1 Guru menanyakan materi yang

diajarkan minggu lalu

2 Guru mengadakan tanya jawab

selama proses belajar mengajar

berlangsung

3 Guru bersikap ramah, penuh

pengertian dan sabar

4 Guru dalam menyampaikan

materi pelajaran menarik dan

tidak membosankan

5 Guru menggunakan metode yang

bervariasi dalam pembelajaran

6 Guru memberikan teladan atau

tuntunan yang baik

7 Guru disiplin dan tepat waktu

ketika mengajar

8 Guru memberikan evaluasi di

akhir materi pelajaran

9 Guru tidak menggunakan media

(alat bantu) dalam proses

pembelajaran

10 Guru tidak memberi penjelasan di

luar jam terhadap materi yang

diajarkan

11 Guru marah ketika siswa salah

dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

12 Guru tidak mengoreksi dan

menilai pekerjaan siswa

13 Guru tidak memberikan pujian

kepada siswa yang aktif

14 Guru tidak memberi hukuman

kepada siswa yang tidak

mengerjakan tugas maupun PR

Page 103: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

103

15 Guru tidak mampu menciptakan

kondisi belajar yang

menyenangkan

B. MINAT BELAJAR

NO

PENILAIAN

Pilihan Jawaban

Selalu Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

1 Saya berusaha untuk tidak

terlambat mengikuti pelajaran

Aqidah Akhlak

2 Bagi saya pelajaran Aqidah

Akhlak itu menyenangkan

3 Saya membuat catatan yang

lengkap jika sedang belajar

Aqidah Akhlak

4 Sebelum mengikuti pelajaran di

kelas, terlebih dahulu saya

membaca bahan pelajaran yang

akan dipelajari

5 Saya mengajukan pertanyaan

kepada guru jika ada materi yang

belum faham atau jelas

6 Saya rela meminjam buku dan

membeli buku-buku penunjang

atau foto copy materi untuk

memperdalam materi Aqidah

Akhlak

7 Walaupun saya kurang senang

terhadap metode yang digunakan

oleh guru dalam mengajar Aqidah

Akhlak tetapi saya tetap tekun

mengikutinya

8 Jika tidak masuk sekolah saya

meminjam catatan teman agar

Page 104: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

104

tidak ketinggalan materi pelajaran

9 Saya tidak mempersiapkan buku

pelajaran ketika ada jam pelajaran

10 Saya malas membaca kembali

materi Aqidah Akhlak pada

pertemuan yang lalu

11 Saya tidak serius dan tidak

bersungguh-sungguh setiap

belajar Aqidah Akhlak di kelas

12 Apabila suatu waktu guru Aqidah

Akhlak berhalangan masuk

mengajar, maka saya berusaha

belajar Aqidah Akhlak sendiri

13 Setelah selesai mempelajari mata

pelajaran Aqidah Akhlak, saya

tidak mengerjakan soal latihan

14 Saya malas memperhatikan jika

guru menjelaskan materi pelajaran

Aqidah Akhlak di kelas

15 Saya tidak menerapkan pelajaran

Aqidah Akhlak yang diterima di

sekolah dalam kehidupan sehari-

hari

KISI-KISI INSTRUMEN KUESIONER

INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA DAN

MINAT BELAJAR SISWA

Variabel Indikator Soal Nomor Butir

Soal

Page 105: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

105

Interaksi

Edukatif Guru

Dengan Siswa

Adanya komunikasi

yang baik antara guru

dengan siswa

- Guru tidak memberi

penjelasan di luar jam

terhadap materi yang

diajarkan

- Guru marah ketika siswa

salah dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan

oleh guru

- Guru memberikan teladan

atau tuntunan yang baik

- A 10

- A 11

- A 6

Adanya suasana

belajar yang kondusif

dan menyenangkan

- Guru bersikap ramah, penuh

pengertian dan sabar

- Guru disiplin dan tepat waktu

ketika mengajar

- Guru dalam menyampaikan

materi pelajaran menarik dan

tidak membosankan

- Guru tidak mampu

menciptakan kondisi belajar

yang menyenangkan

- A 3

- A 7

- A 4

- A 15

i. Guru menggunakan

metode yang beragam

dalam mengajar

- Guru menggunakan metode

yang bervariasi dalam

pembelajaran

- A 5

j. Guru memberikan

evaluasi di akhir

materi pelajaran

- Guru menanyakan materi

yang diajarkan minggu lalu

- A 1

k. Adanya tanya jawab

antara guru dengan

siswa

- Guru mengadakan tanya

jawab selama proses belajar

mengajar berlangsung

- A 2

l. Guru mengadakan

penilaian di dalam

proses pembelajaran

- Guru memberikan evaluasi di

akhir materi pelajaran

- Guru tidak mengoreksi dan

menilai pekerjaan siswa

- A 8

- A 12

m. Guru memberikan

reward dan

punishment sebagai

pengukuhan proses

belajar

- Guru tidak memberikan

pujian kepada siswa yang

aktif

- Guru tidak memberi

hukuman kepada siswa yang

tidak mengerjakan tugas

maupun PR

- A 13

- A 14

n. Guru menggunakan

alat bantu dalam

pembelajaran

- Guru tidak menggunakan

media (alat bantu) dalam

proses pembelajaran

- A 9

Minat Belajar o. Adanya kegairahan - Saya membuat catatan yang - B 3

Page 106: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

106

Siswa siswa dalam belajar lengkap jika sedang belajar

Aqidah Akhlak

- Jika tidak masuk sekolah saya

meminjam catatan teman agar

tidak ketinggalan materi

pelajaran

- B 8

Adanya kemauan

siswa untuk belajar

baik secara individu

maupun kelompok

- Sebelum mengikuti pelajaran di

kelas, terlebih dahulu saya

membaca bahan pelajaran yang

akan dipelajari

- Apabila suatu waktu guru

Aqidah Akhlak berhalangan

masuk mengajar, maka saya

berusaha belajar Aqidah Akhlak

sendiri

- Setelah selesai mempelajari mata

pelajaran Aqidah Akhlak, saya

tidak mengerjakan soal latihan

- B 4

- B 12

- B 13

Adanya ketertarikan

siswa pada pelajaran

Aqidah Akhlak

- Bagi saya pelajaran Aqidah

Akhlak itu menyenangkan - Saya tidak serius dan tidak

bersungguh-sungguh setiap

belajar Aqidah Akhlak di

kelas

- B 2

- B 11

Adanya perhatian

siswa pada materi

yang disampaikan

- Walaupun saya kurang senang

terhadap metode yang

digunakan oleh guru dalam

mengajar Aqidah Akhlak

tetapi saya tetap tekun

mengikutinya

- Saya malas memperhatikan

jika guru menjelaskan materi

pelajaran Aqidah Akhlak di

kelas

- B 7

- B 14

Adanya keterlibatan

dan partisipasi siswa

di dalam proses

pembelajaran

- Saya mengajukan pertanyaan

kepada guru jika ada materi yang

belum faham atau jelas

- B 5

Adanya semangat

siswa dalam

mengikuti pelajaran

- Saya rela meminjam buku dan

membeli buku-buku penunjang

atau foto copy materi untuk

memperdalam materi Aqidah

Akhlak - Saya malas membaca kembali

materi Aqidah Akhlak pada

pertemuan yang lalu

- B 6

- B 10

Page 107: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

107

Adanya kedisiplinan

siswa dalam

mengikuti pelajaran

- Saya berusaha untuk tidak

terlambat mengikuti pelajaran

Aqidah Akhlak - Saya tidak mempersiapkan buku

pelajaran ketika ada jam

pelajaran

- B 1

- B 9

Adanya penerapan

materi Aqidah Akhlak

di dalam kehidupan

siswa sehari-hari

- Saya tidak menerapkan

pelajaran Aqidah Akhlak yang

diterima di sekolah dalam

kehidupan sehari-hari

- B 15

Page 108: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

108

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Ana Soraya

NIM : 111 11 138

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam ( PAI)

Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN NILAI

1 OPAK STAIN SALATIGA 20-22 Agustus

2011 Peserta 3

2 Achievement Motivation

Training ( AMT )

“Membangun Mahasiswa

Cerdas Emosi, Spiritual, dan

Intelektual Melalui

Achievement Motivation

Training ( AMT)”

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 ODK (Orientasi Dasar

Keislaman) STAIN Salatiga

“Menemukan Muara Sebagai

Mahasiswa Rahmatan Lil

Alamin”

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Seminar Entrepreneurship dan

Koperasi 25 Agustus 2011 Peserta 2

5 User Education ( Pendidikan

Pemakai ) UPT Perpustakaan

STAIN Salatiga

19 September

2011 Peserta 2

6 Grand Opening Nisa’ “

Hypnotherapy Concentrate

Your Mind, Get Your

Achievement”

24 September

2011 Peserta 2

7 Seminar Regional

Kejurnalistikan LPM

Dinamika STAIN Salatiga

“Reorientasi Peran Jurnalistik

dalam Perspektif Sosial dan

6 Oktober 2011 Peserta 4

Page 109: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

109

Budaya pada Era Post

Modern”

8 Seminar Regional

“Meningkatkan Nasionalisme

di tengah Goncangan

Disintegrasi dan Pengikisan

Ideologi Nasional” Resimen

Mahasiswa (MENWA)

26 Oktober 2011 Peserta 4

9 Seminar Keperempuanan

KORPS HMI-WATI

(KOHATI) Salatiga “Jilbab

Perspektif Agama dan Sosial”

4 November 2011 Peserta 2

10 Penerimaan Anggota Baru

(PAB) JQH STAIN Salatiga

“Membangun Pribadi Islami

dengan Nilai Qur’ani”

3-4 Desember

2011 Peserta 2

11 Seminar Pendidikan HMI

“Menuju Pendidikan Indonesia

yang Ideal”

28 Desember 2011 Peserta 2

12 STAIN ARABY “Bahasa

Arab Sebagai Penunjang

Perkuliahan Mahasiswa”

ITTAQO STAIN Salatiga

17 Maret 2012 Peserta 2

13 Comparison of English and

Arabic “Aktualisasi Nilai

Pendidikan Bahasa Arab dan

Inggris Sebagai Upaya

Memahami Khazanah

Keilmuan Mutakhir di Era

Globalisasi” CEC dan

ITTAQO STAIN Salatiga

13 April 2012 Peserta 2

14 Seminar Regional DEMA

STAIN Salatiga “Peran

Mahasiswa dalam Mengawal

BLSM (BLT) Tepat Sasaran”

3 Mei 2012 Peserta 4

15 Gorah Masal Dev. Tilawah

JQH STAIN Salatiga 12 Mei 2012 Panitia 3

16 Bedah Buku HMI “ Sang

Maha-Segalanya Mencintai

Sang Maha-Siswa”

14 Mei 2012 Peserta 2

Page 110: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

110

17 Seminar Nasional Ekonomi

Syariah “Ekonomi Syariah =

Bukan Ekonomi Biasa” KSEI

STAIN Salatiga

2 Juni 2012 Peserta 2

18 Akhirussanah Ma’had STAIN

Salatiga 2012 7 Juni 2012 Panitia 3

19 Bimbingan Belajar

Menghadapi UAS SIBA Bhs.

Inggris dan Bhs. Arab oleh

CEC dan ITTAQO STAIN

Salatiga “Meningkatkan

Khazanah Keilmuan Mutakhir

dengan Bahasa Inggris dan

Bahasa Arab”

29 Juni 2012 Peserta 2

20 Sertifikat Mengikuti Program

Ma’had Mahasiswa Selama 1

Tahun

7 Juli 2012 Peserta 2

21 Egypt Course and Camp

“Holiday Program” EGYPT

Course Pare Kediri

9 Juli – 9 Agustus

2012 Peserta 2

22 English Course Program,

Pyramid English Course Pare

Kediri

9 Juli- 9 Agustus

2012 Peserta 2

23 Seminar Nasional “Urgensi

Media dalam Pergulatan

Politik” LPM Dinamika

STAIN Salatiga

29 September

2012 Peserta 8

24 Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega Ke-22

“Pendidikan Pramuka Sebagai

Pembentuk Karakter Pandega

yang Berdisiplin dan

Berkredibilitas Tinggi untuk

Membangun Indonesia”

Racana STAIN Salatiga

12-15 Oktober

2012 Peserta 2

25 Penerimaan Anggota Baru

(PAB) JQH STAIN Salatiga

“Membentuk Paradigma

17-18 November

2012 Panitia 3

Page 111: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

111

Mahasiswa Qurani dengan

Panca Indra, Akal, dan Hati”

26 Seminar Nasional Hmj Syariah

“Peran Lembaga Perbankan

Syariah Dengan Adanya

Otoritas Jasa Keuangan (UU

No. 21 Tahun 2011 Tentang

OJK)

29 November

2012 Peserta 8

27 Gladi Wira Brigsus Ke-19

(GWB XIX) BRIGADE

KHUSUS NAGA SANDHI

STAIN Salatiga

30 November - 3

Desember 2012 Peserta 2

28 Bedah Buku “24 Cara

Mendongkrak IPK” UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

5 Desember 2012 Peserta 2

29 Surat Keputusan Pengangkatan

Pengurus JQH STAIN Salatiga

Masa Bakti 2013

31 Januari 2013 Kaderisasi Bid.

Tafsir 4

30 Seminar Nasional DEMA “

HIV/AIDS Bukan Kutukan

dari Tuhan”

13 Maret 2013 Peserta 8

31 Seminar Nasional DEMA

“Ahlussunnah Waljamaah

dalam Perspektif Islam

Indonesia”

26 Maret 2013 Peserta 8

32 Tahtimul Qur’an Menjelang

UTS JQH STAIN Salatiga 5 April 2013 Panitia 3

33 Seminar Nasional HMJ

Tarbiyah dan Syariah “

Minimnya Pasokan Energi

Dalam Negeri ; pembatasan

subsidi BBM dan peran

masyarakat dalam

penghematan energi”

20 April 2013 Peserta 8

34 Musyawarah Regional

(MUSREG) Mahasiswa Bidik

Misi Se- Jateng & DIY 2013,

yang diselenggarakan oleh

26-28 April 2013 Peserta 4

Page 112: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

112

Family of Mahadiksi

Universitas Negeri Yogyakarta

(UNY)

35 Seminar PIK Sahajasa

“Pencegahan Bahaya NAPZA

(Narkotika, Psikotropika, dan

Zat Adiktif”

29 April 2013 Peserta 2

36 Surat Keputusan Ketua STAIN

Salatiga tentang Panitia Tafsir

Tematik JQH Al-Furqan

STAIN Salatiga

4 Mei 2013 Bendahara 3

37 Tafsir Tematik JQH STAIN

Salatiga “Sihir dalam

Perspektif Al-Qur’an dan

Hukum Negara”

4 Mei 2013 Panitia 3

38 KISMIS (Kajian Intensif

Mahasiswa) “Agar Sholat

Bukan Sekedar Kewajiban,

Namun Kebutuhan” LDK

Darul Amal

10 Oktober 2013 Peserta 2

39 Surat Keputusan Ketua STAIN

Salatiga tentang Panitia

Musabaqah Tilawatil Quran

(MTQ) JQH Al-Furqan

STAIN Salatiga

23 Oktober 2013 Sie. Acara 3

40 Musabaqah Tilawatil Quran

(MTQ) Mahasiswa V Tingkat

Mahasiswa, SMA Se-Derajat

dan Pondok Pesantren Se-

Salatiga dan Sekitarnya “MTQ

Wahana Apresiasi untuk

Mencetak Insan Qur’ani” JQH

STAIN Salatiga

23 Oktober 2013 Panitia 3

41 Penerimaan Anggota Baru

(PAB) JQH STAIN Salatiga

“Kristalisasi Nilai Qur’ani

Menuju Insan yang Penuh

Hikmah”

23-24 November

2013 Panitia 3

42 Pembrivetan dan Pelantikan 30 November – 1 Peserta 2

Page 113: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

113

Brigade Khusus Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandi

STAIN Salatiga

Desember 2013

43 Surat Keputusan Penetapan

Nomor Registrasi Brigsus

Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi

4 Desember 2013

Panter Brigade

Khusus Racana

Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi

4

44 Pendidikan Anggota Dasar

(PAD) AL KHIDMAH

Kampus Kota Salatiga

“Menciptakan Karakter

Mahasiswa Berwawasan

Nusantara dan Berakhlak

Mulia”

28-29 Desember

2013 Panitia 3

45 Surat Keputusan Pengangkatan

Pengurus JQH STAIN Salatiga

Masa Bakti 2014

31 Januari 2014 Staff. Departemen

Pendidikan 4

46 Sosialisasi Pancasila, Undang-

Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun

1945, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan

Bhinneka Tunggal Ika oleh

MPRI

22 Februari 2014 Peserta 2

47 Ijazah Kursus Pembina

Pramuka Mahir Tingkat Dasar

(KMD) oleh Kwartir Cabang

Kota Salatiga

3 – 8 Maret 2014 Peserta 2

48 Surat Keputusan Ketua STAIN

Salatiga tentang Pantia Tafsir

Tematik JQH Al-Furqan

STAIN Salatiga

10 Mei 2014 Sie. Konsumsi 3

49 Tafsir Tematik JQH AL

FURQON STAIN Salatiga

“Konsep Pemimpin Ideal

Menurut Al-Qur’an”

17 Mei 2014 Panitia 3

50 Sosialisasi Bahaya Narkoba

dan HIV/AIDS di kalangan

Perguruan Tinggi Tingkat

Provinsi Jawa Tengah Tahun

2014, yang diselenggarakan

19-20 Juni 2014 Peserta 2

Page 114: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

114

oleh Dinas Pendidikan Prov

Jawa Tengah

51 Sertifikat Pengurus Ma’had

Mahasiswa STAIN Salatiga

Masa Kepengurusan

2013/2014

23 Juni 2014 Bendahara 4

52 Surat Keterangan Praktikum

Baca Tulis Al Qur’an STAIN

Salatiga

22 Juli 2014 Peserta 2

53 Achievement Motivation

Training (AMT) “Dengan

AMT Semangat Meyongsong

Prestasi” CEC dan JQH

STAIN Salatiga

23 Agustus 2014 Panitia 3

54 Seminar Nasional DEMA “

Peran Mahasiwa Dalam

Mengawal Masa Depan

Indonesia Pasca Pilpres 2014

25 September

2014 Peserta 8

55 Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP)

XXIV “PLCPP sebagai

Langkah Rekonstruktif

Karakter Pandega dalam

Membangun Racana yang

Loyal dan Bermartabat”

Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi

26-29 September

2014 Reka Kerja 3

56 International Discussion of

Genre (Generasi Berencana)

PIK SAHAJASA STAIN

Salatiga

21 Oktober 2014 Panitia 3

57 Surat Keputusan Ketua

STAINSalatiga tentang

Penyelenggara Gebyar Seni

Qur’any (GSQ) JQH Al-

Furqan STAIN Salatiga

5 November 2014 Sie. Konsumsi 3

58 Gebyar Seni Qur’any (GSQ)

Umum Ke-VI Se-Jawa Tengah

JQH Al-Furqon STAIN

Salatiga “Aktualisasi Makna

5 November 2014 Panitia 3

Page 115: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

115

dan Syi’ar Al-Quran Sebagai

Sumber Inspirasi”

59 Seminar PIK Mutiara Jabal

Ulum UNDARIS

“Mewujudkan Generasi Muda

yang Terpelajar, Berprestasi,

dan Berkarakter Bebas dari

Narkoba, Free Sex, dan HIV

AIDS”

18 November

2014 Peserta 2

60 Pendidikan Anggota Dasar

(PAD) AL KHIDMAH

Kampus Kota Salatiga

6-7 Desember

2014 Panitia 3

61 Penerimaan Anggota Baru

(PAB) JQH AL FURQON

STAIN Salatiga

“Menumbuhkan Karakter

Islami dan Qur’ani”

13-14 Desember

2014 Panitia 3

62 SK Kepengurusan PIK

SAHAJASA Biro Konsultasi

Psikologi TAZKIA IAIN

SALATIGA

12 Mei 2015 Ketua Umum 4

63 Sosialisasi Program

Pendewasaan Usia Perkawinan

(PUP) PIK Sahajasa IAIN

Salatiga

12 Juni 2015 Panitia 3

64 Pelatihan Manajemen TPQ

“Mendongeng Cerita Islam

dan Membuat Alat Peraga

Edukatif (APE)” Ya Bismillah

IAIN Salatiga

4 Juli 2015 Peserta 2

JUMLAH

203

Page 116: HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/Ana Soraya_11111138.pdf · atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran

116