HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN MOTIVASI...
Transcript of HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN MOTIVASI...
SURYA 31 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER II
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Nur Sholikah, Moh. Saifudin
ABSTRAK
Learning motivation an important thing that should be owned by every student. Based on
initial survey indicate the persistence of student who have less learning motivation and one reason
is the intensity of the use of facebook. when the intensity of using facebook is low, so the student is
good learners. The reseach purpose is to determine the intensity usage facebook relationship to
learning motivaton.
The research design used cross-sectional study, the method is simple random sampling. The sample
is 96 resondents of second semester students of nursing departement at STIKES Muhammadiyah
Lamongan on February 2013. The data is taken by using a closed questionnaire. Once tabulated,
the data were analyzed using Spearman Rank Correlation test.
The result shows most of high facebook usage intensity is 37 (38,5 %) and the most of student less
learning motivation is 41 (42,7 %). after analyzing statistied there is correlation between facebook
usage intensity to the learning motivation, it was got correlation is 0,266 with a significant level is
0,009 (p<0,01).
The result is statistical test there is a facebook usage intensity and learning motivation the second
semester student of nusing departement at STIKES Muhammadiyah Lamongan.
Based on the research result, the parents need to support and the educational intitutions to conduct
counselig and guidance to enhance the learning motivation.
Keywords: facebook usage intensity, learning motivation
PENDAHULUAN
Motivasi erat sekali hubungannya
dengan tujuan yang akan dicapai dalam
belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat
disadari atau tidak, akan tetapi untuk
mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan
yang menjadi penyebab berbuat adalah
motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak
atau pendorongnya (Slameto, 2010).
Rendahnya motivasi belajar
mahasiswa kerap dituding sebagai penyebab
dari rendahnya kualitas lulusan sebuah
perguruan tinggi. Pada kebanyakan
perguruan tinggi swasta, faktor ini bahkan
menimbulkan persoalan dilematis, karena
dengan rendahnya motivasi belajar,
sebenarnya tidak mungkin mahasiswa dapat
menguasai bahan pembelajaran dengan baik,
mahasiswa yang tujuan utamanya dalam
mengikuti pendidikan tinggi juga, hanya
sekedar untuk memperoleh gelar kesarjanaan,
dan bukan untuk menguasai ilmu
pengetahuan.
Menggerakkan motivasi belajar dapat
mendorong pencapaian prestasi belajar secara
optimal. Walaupun siswa mempunyai bakat
dan minat yang tinggi tetapi bila tidak
disertai dengan motivasi belajar maka
prestasi belajar tidak optimal begitu juga
sebaliknya. Bisa juga siswa yang mempunyai
intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena
kekurangan motivasi. Sehingga motivasi
mempunyai peranan penting dalam kegiatan
belajar karena motivasi adalah tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan seseorang
(Asti Wahyuni, 2007).
Sebuah penelitian yang dilakukan
pada 74 orang mahasiswa STIKES
Muhammadiyah Lamongan Prodi S1
Keperawatan semester V Tahun Ajaran
2007-2008 menunjukkan bahwa hampir
setengah mempunyai motivasi yang kurang
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan
Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
SURYA 32 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
yakni 31 (41,9 %), mempuyai motivasi cukup
sebanyak 23 (31,1%) dan yang mempunyai
motivasi baik yakni 20 (27,0%). Jadi dari
hasil penelitian tersebut dapat diketahui
masih banyak mahasiswa STIKES
Muhammadiyah Lamongan yang mempunyai
motivasi kurang (Fu’ad fachrudin, 2010).
Berdasarkan survey awal yang
dilakukan di STIKES Muhammadiyah
Lamongan pada 10 mahasiswa S1
Keperawatan semester I didapatkan hasil
motivasi belajar yang kurang yakni 7 (70 %),
sebanyak 1 (10 %) mempunyai motivasi
cukup, sedangkan 2 (20 %) mempunyai
motivasi baik. Dari data tersebut dapat
diketahui masih kurangnya motivasi belajar
pada mahasiswa STIKES Muhammadiyah
Lamongan.
Banyak faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar diantaranya
adalah 1) Faktor internal; cita-cita dan
aspirasi, kemampuan peserta didik, kondisi
peserta didik dan unsur-unsur dinamis dalam
pembelajaran. 2) Faktor eksternal; upaya
pengajar dalam pembelajaran dan kondisi
lingkungan belajar. Kondisi lingkungan
belajar meliputi lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial (Suciati & Prasetya,
2001 dalam Nursalam & Ferry, 2008).
Media massa atau pers adalah suatu
istilah yang dipergunakan untuk
mengistilahkan jenis media yang secara
khusus didesain untuk mencapai masyarakat
yang sangat luas. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan sosial budaya,
telah berkembang media-media lain yang
kemudian dikelompokkan ke dalam media
massa seperti internet dan telepon selular.
Fungsi internet bermacam-macam, dan salah
satunya adalah sebagai tempat komunitas
jejaring sosial dunia maya. Situs jejaring
sosial di internet bermacam-macam jenis dan
bentuknya, namun yang paling dikenal dan
banyak disukai remaja jaman sekarang
adalah facebook (Adiel, 2009).
Facebook lebih cocok
diklasifikasikan sebagai media massa
kontemporer, karena muncul sesuai tuntutan
jaman di era informasi global. Sedangkan
media massa klasik kita mengenal beberapa
jenis, diantaranya media massa cetak yakni
surat kabar, majalah, koran serta media
massa elektronik yakni radio televisi. Karena
situs Facebook memuat pesan yang
disampaikan oleh dari massa atau publik,
maka layak Facebook juga dikategorikan
sebagai media massa seperti halnya situs
kaskus dan situs-situs blog di internet yang
pada hakekatnya adalah media/channel
massa (Mung Pujanarko, 2008). Salah satu
upaya untuk mencegah menurunnya motivasi
belajar adalah dengan mengakses facebook
pada waktu luang agar tidak mengganggu
aktivitas belajar dan gunakanlah pada saat
waktu santai atau waktu renggang karena
penggunaan facebook dapat memberikan
dampak positif jika digunakan pada waktu
dan tempat yang benar dapat meningkatkan
motivasi belajar.
Menurut Ngalim Purwanto (2007)
mengembangkan motivasi yang baik pada
anak didik juga dapat dilakukan dengan cara
menjauhkan saran-saran atau sugesti yang
negatif yang dilarang oleh agama atau yang
bersifat asosial dan dursila, yang lebih
penting lagi adalah membina pribadi anak
didik agar dalam diri anak terbentuk adanya
motif-motif yang mulia, luhur dan dapat
diterima masyarakat. Usaha yang dapat kita
lakukan adalah mengatur dan menyediakan
situasi-situasi baik dalam lingkungan
keluarga maupun di sekolah yang
memungkinkan timbulnya persaingan atau
kompetisi yang sehat antar anak didik,
membangkitkan self-competition dengan cara
menimbulkan perasaan puas terhadap hasil-
hasil dan prestasi yang telah mereka capai,
serta membiasakan anak didik mendiskusikan
suatu pendapat atau cita-cita mereka masing-
masing.
Upaya yang dapat dilakukan oleh
institusi dalam meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa adalah dengan
menerapkan metode pembelajaran pada
orang dewasa yang berpola nonotoriter
karena pada dasarnya orang dewasa sudah
mempunyai pengetahuan, sikap dan
keterampilan, jadi diperlukan motivasi yang
timbul dalam diri sendiri. Pembelajaran yang
bersifat informal juga dapat dilakukan untuk
menemukan pengertian dan pengalaman atau
pencarian pemikiran jadi mahasiswa tetap
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan
Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
SURYA 33 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
fokus dalam pembelajaran dan penggunaan
facebook saat perkuliahan dapat dihindari
sehingga dapat tercipta lulusan yang
berkualitas.
Banyak faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar tetapi peneliti tertarik
meneliti faktor intensitas penggunaan
facebook dengan motivasi belajar mahasiswa
S1 Keperawatan semester II STIKES
Muhammadiyah Lamongan
METODE PENELITIAN.… … .…
Desain yang dipakai dalam penelitian
ini adalah analitik korelasi dengan jenis
rancangan cross sectional dengan metode
simple random sampling. Populasi pada
penelitian ini adalah Seluruh Mahasiswa S1
Keperawatan Semester II STIKES
Muhammadiyah Lamongan yang memiliki
facebook sebanyak 127 orang. Pada
penelitian ini sampelnya adalah sebagian
Mahasiswa S1 Keperawatan Semester II
STIKES Muhammadiyah Lamongan yang
memiliki facebook sebesar 96 Mahasiswa.
Variabel independent pada penelitian ini
adalah intensitas penggunaan facebook dan
variabel dependent pada penelitian ini adalah
motivasi belajar. pengumpulan data dengan
menggunakan lembar kuesioner serta
pengolahan data meliputi editing, coding,
scoring, tabulating dan dianalisa dengan uji
Spearmen Rank.
HASIL .PENELITIAN …
1. Data Umum
1) Karakteristik Responden
(1) Kelas
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
kelas di STIKES Muhammadiyah
Lamongan
No Kelas Frekuensi (%)
1
2
3
Kelas A
Kelas B
Kelas C
40
25
31
41,7 %
26,0 %
32,3 %
Jumlah 96 100 %
Berdasarkan pada Tabel 1
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
atau 41,7 % responden adalah kelas A
(2) Jenis Kelamin
Tabel 2. Distribusi Mahasiswa berdasar
Jenis Kelamin di STIKES
Muhammadiyah Lamongan
No Jenis
kelamin
Frekuens
i
(%)
1
2
Laki-laki
Perempuan
44
52
45,8 %
54,2 %
Jumlah 96 100 %
Berdasarkan pada Tabel 2
menunjukkan bahwa lebih dari sebagian atau
54,2 % responden adalah perempuan dan
hampir setengahnya atau 45,8 % responden
berjenis kelamin laki-laki.
(3) Umur Responden
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Umur di STIKES Muhammadiyah
Lamongan
No Umur Frekuensi (%)
1
2
3
4
18 tahun
19 tahun
20 tahun
21 tahun
66
25
4
1
68,8%
26 %
4,2 %
1 %
Jumlah 96 100 %
Berdasarkan pada Tabel 3 menunjukkan
bahwa lebih dari sebagian atau 68,8%
responden berumur 18 tahun dan sebagian
kecil atau 1 % responden berumur 21 tahun.
(4) Tempat Tinggal Responden Sekarang
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasar
Tempat Tinggal di STIKES
Muhammadiyah Lamongan
Berdasarkan pada Tabel 4
menunjukkan bahwa lebih dari sebagian atau
58,3 % responden responden tinggal di kos
No Tempat Tinggal F (%)
1
2
3
Kost/ kontrak
Tinggal dengan
orang tua
Tinggal dengan
saudara/kerabat
56
36
4
58,3%
37,5%
4,2 %
Jumlah 96 100 %
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan
Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
SURYA 34 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
(5) Jumlah Uang Saku
Tabel 5. Distribusi Responden
Berdasar Uang Saku di STIKES
Muhammadiyah Lamongan
No Uang saku f (%)
1
2
3
≤Rp 250.000
Rp 250.000-Rp
400.000
≥Rp 400.000
18
31
47
18,8%
32,3%
49 %
Jumlah 96 100 %
Berdasarkan pada Tabel 5
menunjukkan bahwa hampir setengah atau
49 % responden mendapatkan uang saku
sebanyak ≥Rp 400.000
(6) Pekerjaan Orang Tua
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasar
Pekerjaan Orang Tua di STIKES
Muhammadiyah Lamongan
No Pekerjaan Bapak fi (%)
1
2
3
4
Swasta
Wiraswasta
TNI/PNS/ POLRI
Pensiunan
29
45
16
6
30,2%
46,9 %
16,7 %
6,2 %
Jumlah 96 100 %
Berdasarkan pada Tabel 6
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
atau 46,9 % pekerjaan orang tua atau bapak
responden adalah wiraswasta dan sebagian
kecil atau 6,2 % pekerjaan orang tua atau
bapak responden adalah pensiunan.
2. Data Khusus
1) Intensitas Penggunaan Facebook
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan
Intensitas Penggunaan Facebook di
STIKES Muhammadiyah
Lamongan
No Intensitas
penggunaan
Frekuensi (%)
1
2
3
Tinggi
Sedang
Rendah
37
35
24
38,5
36,5
25
Jumlah 96 100
Berdasarkan pada Tabel 7
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
atau 38,5 % intensitas penggunaan facebook
responden adalah tinggi dan sebagian kecil
atau 25 % intensitas penggunaan facebook
responden adalah rendah.
2) Motivasi belajar
Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan
Motivasi Belajar di STIKES
Muhammadiyah Lamongan
No Motivasi Belajar f (%)
1
2
3
Kurang
cukup
baik
41
31
24
42,7%
32,3 %
25 %
Jumlah 96 100 %
Berdasarkan pada Tabel 8
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
atau 42,7 % motivasi belajar responden
adalah kurang dan sebagian kecil atau 25 %
motivasi belajar responden adalah baik.
3) Hubungan Intensitas Penggunaan
Facebook dengan Motivasi Belajar
Tabel 9. Distribusi Hubungan Intensitas
Penggunaan Facebook dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa S1
Keperawatan semester II STIKES
Muhammadiyah Lamongan
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan
bahwa mahasiswa yang intensitas
penggunaan facebooknya rendah hampir
sebagian mempunyai motivasi belajar baik
sebanyak 10 (41,7 %), mahasiswa yang
intensitas penggunaan facebooknya sedang
lebih dari sebagian mempunyai motivasi
belajar yang cukup sebanyak 18 (51,4%) dan
mahasiswa yang intensitas penggunaan
facebooknya tinggi sebagian kecil
mempunyai motivasi belajar yang kurang
sebanyak 23 (62,2 %).
Intensitas
Penggunaan
Motivasi Belajar Total
Kurang Cukup Baik
Buruk
23 7 7 37
62,2 % 18,9% 18,9 % 100
%
Cukup
10 18 7 35
28,6% 51,4% 20% 100
%
Baik
8 6 10 23
33,3 % 25% 41,7% 100
%
Total
41 31 24 96
42,7 % 32,3% 25 % 100
%
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan
Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
SURYA 35 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Selain itu diperkuat dengan korelasi
Spearman yang menunjukkan bahwa ada
korelasi nilai sebesar 0,266 dengan
signifikansi sebesar 0.009 (p<0,01) dengan
arah korelasi positif Artinya, semakin rendah
intensitas penggunaan facebook maka
motivasi belajar baik juga. Sebaliknya
semakin tinggi intensitas penggunaan
facebook maka motivasi belajar kurang juga.
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji Rank
Spearman Corelation menunjukkan bahwa
antara intensitas penggunaan facebook
dengan motivasi belajar mahasiswa S1
keperawatan semester II STIKES
Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2013
mempunyai hubungan yang signifikan
(bermakna).
PEMBAHASAN .…
1. Intensitas Penggunaan Facebook
Mahasiswa Semester II S1
Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Lamongan.
Berdasarkan pada Tabel 7
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
atau 38,5 % intensitas penggunaan facebook
responden adalah tinggi dan sebagian kecil
atau 25 % intensitas penggunaan facebook
responden adalah rendah.
Intensitas penggunaan facebook
merupakan tingkat keseringan seseorang
dalam melakukan suatu kegiatan
menggunakan facebook yang didasari rasa
senang dengan kegiatan tersebut. Perasaan
tersebut akan mendorong untuk melakukan
kegiatan tersebut secara berulang-ulang.
Begitu juga dengan mengunakan facebook
karena dilakukan secara berulang-ulang
sehingga menimbulkan rasa malas, menyita
waktu belajar bagi pelajar, dan mengobsesi
waktu para pelajar untuk selalu mengakses
facebook. hal tersebut menyebabkan
dorongan minat untuk belajar menjadi
terganggu karena teralihkan pada kegiatan
menggunakan facebook (Fera Puspita, 2011).
Proses belajar mengajar motivasi
diartikan sebagai dorongan untuk bertindak
mencapai tujuan utama sebagai pelajar
tentunya adalah belajar tetapi karena
pengaruh media massa termasuk diantaranya
adalah jejaring sosial facebook, intensitas
dalam penggunaannya mengakibatkan
dampak negatif yaitu berkurangnya waktu
untuk belajar karena lebih banyak untuk
mengakses facebook. intensnya seseorang
mengakses facebook juga dipengaruhi oleh
alasan seseorang untuk menggunakan
facebook karena dari hasil penelitian
didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa
mempunyai intensitas pegguanaan facebook
tinggi yang disebabkan karakteristik alasan
responden meggunakan facebook adalah
untuk kesenangan sosial. Penggunaan
facebook dapat didorong oleh motif-motif
tertentu. Dimana ada berbagai kebutuhan
yang dapat dipuaskan oleh media massa. Saat
kita ingin mencari kesenangan, media massa
dapat memberikan hiburan, saat kita
mengalami goncangan batin media massa
dapat memberikan kesempatan untuk
melarikan diri dari kenyataan, saat kita
kesepian media massa dapat berfungsi
sebagai sahabat. Seseorang memilih
menggunakan media massa tertentu
berdasarkan motif-motif pribadi yang ada
dalam dirinya. Hal ini diperkuat dengan
pendapat bahwa membagi kebutuhan
manusia yang dipuaskan oleh media menjadi
lima bagian; kognitif yaitu untuk
memperoleh informasi, pengetahuan dan
pemahaman; afektif yaitu untuk mendapatkan
pengalaman emosional, menyenangkan atau
estetis; integrasi personal yaitu untuk
meningkatkan kredibilitas, percaya diri dan
status; integrasi sosial yaitu untuk
meningkatkan hubungan dengan keluarga,
teman dan lainnya; pelepasan ketegangan
yaitu untuk pelarian dan pengalihan (Katz,
Gurevitch, dan Haas dalam West & Turner,
2007).
Alasan mengapa intensitas
penggunaan facebook yang tinggi pada
mahasiswa adalah karena mereka memiliki
fasilitas handphone, laptop dan modem yang
dapat memudahkan untuk mengakses
facebook dimana dan kapanpun mereka
berada intensitas. Selain itu tingginya
intensitas penggunaan facebook juga
mungkin dipengaruhi oleh jumlah uang saku
yang mencukupi dari hasil penelitian
didapatkan bahwa karakteristik uang saku
responden yang sebagian besar ≥Rp 400.000
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan
Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
SURYA 36 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
per bulan. Hal ini dapat berpengaruh jika
keluarga memiliki ekonomi yang cukup
maka kebutuhan uang saku anak akan
tercukupi sehingga dapat dengan mudah
melakukan apa saja terhadap uang saku
tersebut termasuk sebagai sarana untuk dapat
mengakses facebook. hal tersebut sesuai
dengan pendapat bahwa keluarga sebagai
fungsi ekonomi (the economic function) yaitu
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga (Friedman dalam Alfin Ika
Primastuti, 2010).
2. Motivasi Belajar Mahasiswa Semester
II S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Lamongan.
Berdasarkan pada Tabel 8
menunjukkan bahwa hampir setengahnya
atau 42,7 % motivasi belajar responden
adalah kurang dan sebagian kecil atau 25 %
motivasi belajar responden adalah baik.
Motivasi terdapat tiga komponen
utama yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.
Kebutuhan terjadi apabila individu merasa
ada ketidakseimbangan antara apa yang telah
dimiliki dengan yang diharapan. Dorongan
merupakan kekuatan mental utuk melakukan
kegiatan dalam rangka memenuhi harapan
atau tujuan. Dorongan yang berorietasi pada
tujuan tersebut merupakan inti motivasi.
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh
seseorang sehingga mengarahkan perilaku
belajar. Tujuan merupakan pemberi arah
pada perilaku dan menjadi titik akhir
sementara pencapaian kebutuhan. Jika
kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi
puas dandorongan mental untuk berbuat
terhenti sementara (Dimyati dan Mudjiono
2002 dalam Nursalam & Ferry Efendi, 2008).
Motivasi yang kuat dalam diri
seseorang akan meningkatkan minat,
kemauan dan semangat yang tnggi dalam
belajar dengan motivasi inilah seseorang
menjadi tekun dalam proses belajar karena
adanya perubahan pengalaman dan hubungan
sosial yang lebih luas. Motivasi memegang
peranan penting pada kemampuan individual.
Rendahnya motivasi belajar juga mungkin
dapat dipengaruhi oleh umur dan jenis
pekerjaan orang tua karena dari penelitian
didapatkan hasil bahwa sebagian besar
mahasiswa mempunyai motivasi belajar
kurang yang disebabkan karakteristik umur
responden yang sebagian besar berusia 18
tahun. Hal ini mengakibatkan individu
mengalami kecenderung untuk berubah yang
disebabkan karena individu ingin diterima
oleh anggota kelompok orang dewasa dan
kebanyakan kelompok sosial sehingga
mereka lebih fokus dalam penyesuaian diri
terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan
harapan-harapan sosial baru sehingga
berpengaruh dalam motivasi untuk belajar.
Hal ini dperkuat oleh sebuah pendapat jika
pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur
40 tahun merupakan masa dewasa awal. Saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis
yang menyertai berkurangnya kemampuan
reproduktif (Hurlock, 2004).
Dari penelitian juga didapatkan hasil
sebagian besar orang tua responden
pekerjaannya wiraswasta yang lebih banyak
waktunya digunakan ke usaha daripada di
rumah dan keadaan ini akan berdampak pada
psikologi dan tumbuh kembang anak.
sehingga orang tua tidak memiliki waktu
yang cukup untuk mengasuh dan
memperhatikan anak karena kesibukan oang
tua atau keluarga dalam bekerja. Masa
dewasa dini sering merupakan masa
ketergantungan, meskipun telah mencapai
status dewasa, banyak individu yang masih
perlu tergantung pada orang tua dalam jangka
waktu yang berbeda-beda (Hurlock, 2004).
3. Hubungan Intensitas Penggunaan
Facebook dengan Motivasi Belajar
Mahasiswa Semester II S1
Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Lamongan
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan
bahwa mahasiswa yang intensitas
penggunaan facebooknya rendah hampir
sebagian mempunyai motivasi belajar baik
sebanyak 10 (41,7 %), mahasiswa yang
intensitas penggunaan facebooknya sedang
lebih dari sebagian mempunyai motivasi
belajar yang cukup sebanyak 18 (51,4%) dan
mahasiswa yang intensitas penggunaan
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan
Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
SURYA 37 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
facebooknya buruk sebagian kecil
mempunyai motivasi belajar yang kurang
sebanyak 23 (62,2 %).
Selain itu diperkuat dengan korelasi
Spearman yang menunjukkan bahwa ada
korelasi nilai sebesar 0,266 dengan
signifikansi sebesar 0.009 (p<0,01) dengan
arah korelasi positif Artinya, semakin rendah
intensitas penggunaan facebook maka
motivasi belajar baik juga. Sebaliknya
semakin tinggi intensitas penggunaan
facebook maka motivasi belajar kurang juga.
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji Rank
Spearman Corelation menunjukkan bahwa
antara intensitas penggunaan facebook
dengan motivasi belajar mahasiswa S1
keperawatan semester II STIKES
Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2013
mempunyai hubungan yang signifikan
(bermakna).
Mengakses facebook dapat
menimbulkan dampak negatif bagi pelajar
seperti banyaknya kasus kriminalitas baik
penipuan atau sebagainya; menyita waktu
belajar bagi pelajar; mengobsesi waktu para
pelajar untuk selalu mengakses facebook;
para pelajar tidak peduli dengan daerah
sekitarnya; menghamburkan uang terlebih
lagi jika mengakses facebook di warnet;
mengganggu kesehatan mata karena terus
duduk di depan komputer; data pribadi yang
menyebar luas Timbulnya rasa malas, baik
mandi, makan ataupun sebagainya (Adrianto,
2010).
Jadi dapat dijelaskan dimana
intensitas menggunakan facebook yang
meliputi durasi dan frekuensi dapat
berdampak pada menurunnya motivasi
belajar seseorang karena kebiasaan untuk
selalu mengakses dan membuka situs
facebook tersebut, dan berinteraksi secara
aktif di dalamnya dapat membuat seseorang
lupa waktu karena terlalu asyik dengan
kegiatannya di dunia maya tersebut sehingga
alokasi waktu untuk belajar berkurang dan
motivasi belajar menurun. Motivasi belajar
kurang karena lebih mementingkan jejaring
sosialnya daripada fokus untuk belajar.
Motivasi sangat memegang pengaruh yang
penting untuk mahasiswa, karena dapat
menyadari betapa pentingnya belajar untuk
kehidupan yang akan datang. Motivasi juga
berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita.
KESIMPULAN DAN SARAN. …
1. Kesimpulan
1) Sebagian besar intensitas
penggunaan facebook pada
mahasiswa S1 Keperawatan semester
II STIKES Muhamadiyah Lamongan
mempunyai intensitas tinggi
terhadap motivasi belajar 2) Sebagian besar motivasi belajar pada
mahasiswa S1 Keperawatan semester
II STIKES Muhammadiyah
Lamongan mempunyai motivasi
belajar kurang. 3) Terdapat hubungan antara intensitas
penggunaan facebook dengan
motivasi belajar mahasiswa S1
Keperawatan semester II STIKES
Muhammadiyah Lamongan.
2. Saran
1) Bagi Profesi Keperawatan
Untuk menambah informasi pada
mahasiswa perlu diadakan penyuluhan dan
bimbingan tentang intensitas penggunaan
facebook yang baik agar tidak menganggu
motivasi belajar pada mahasiswa.
2) Bagi tempat penelitian
Diharapkan facebook dioptimalkan
sebagai media komunikasi untuk kepentingan
maksimalkan media informasi, penunjang
kegiatan akademik seperti belajar dan
diarahkan pada aktivitas yang lebih produktif
sehingga dapat dijadikan pendukung dalam
mamacu motivasi belajar mahasiswa agar
dapat meningkatkan lulusan yang berkualitas.
3) Bagi Peneliti selanjutnya
Perlunya penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan jumlah responden yang
lebih besar dan representatif dengan metode
yang lebih akurat serta meneliti dari faktor
lain diluar intensitas pengunaa facebook
dengan motivasi belajar
DAFTAR PUSTAKA . . .
Addy Sukma, Bharata, & Kalam, Al. 2008.
Ayo Buat Facebook-mu Menarik.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan
Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
SURYA 38 Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Agoes, Soejanto. 2005. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Alex, Sobur. 2003. Psikologi Umum.
Bandung:
Pustaka Setia
Alfin ika primastuti. 2010. Hubungan Peran
Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Dengan Tindakan Orang Tua Dalam
Personal Hygiene Pada Anak Sakit
Usia 3 - 12 Tahun Di Ruang Anggrek
RSD Dr. Soegiri Lamongan. Tidak
dipublikasikan
Anandita, Puspitasari. 2010. Blog dan Media
Social. Jakarta: Acer Indonesia
Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar.
Semarang: Unnes Press
Arko, Pujadi. 2007. Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi Belajar
Mahasiswa studi kasus pada fakultas
ekonomi universitas bunda mulia.
Universitas Bunda. Diakses Pada 23
Oktober 2012 Jam 21:03
Asdani, Kindarto, & Community, Smitdev.
2010. Efektif Blogging Dengan
Aplikasi Facebook. Jakarta : PT Elex
Media Komputido
Dimyati, & Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rieneke
Cipta
Fera, Puspita. 2011. Pengaruh Intensitas
Pemakaian Facebook terhadap
Perkembangan Sosial Remaja di
SMP Taruna Dra.Zulaeha. Diakses
Pada 20 April 2013 Jam 20:10
Fetty, Karyatiwinangun. 2011. Analisis
Hubungan Intensitas Penggunaan
Jejaring Sosial dengan Motivasi dan
Alokasi Waktu Belajar Siswa SMP
Negeri 1 Dramaga, Kabupaten
Bogor. Diakses Pada 19 November
2012 Jam 17:31
Fu’ad, Fachrudin. 2010. Hubungan Motivasi
Belajar dan Dukungan Orang Tua
dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi S1 Keperawatan
Semester V tahun Ajaran 2007 - 2008
Di STIKES Muhammadiyah
Lamongan. Tidak dipublikasikan
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan
metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Oemar, Hamalik. 2003. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Soekidjo, Notoatmodjo. 2005. Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Thursan, Hakim. 2005. Belajar Secara
Efektif.
Jakarta: Puspa Swara
West, R., & Turner, L. H. 2007. Pengantar
Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.