PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE …

66
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 SKRIPSI OLEH : Adhitya Wirawan Sumarsono Putra 201710230311190 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021

Transcript of PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE …

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP

PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

OLEH :

Adhitya Wirawan Sumarsono Putra

201710230311190

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

i

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai

Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Adhitya Wirawan Sumarsono Putra

NIM : 201710230311190

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

ii

iv

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, nikmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi

dengan baik. Penelitian skripsi ini berjudul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone

Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid-19”, sebagai sebuah

syarat untuk mendapatkan gelar sarjana psikologi.

Didalam proses penulisan skripsi ini tentunya banyak sekali dukungan dan motivasi dari

berbagai pihak, tentunya dengan adanya hal tersebut peneliti menjadi salah satu semangat

dalam menyelesaikan penelitian, dan tentunya peneliti banyak mendapatkan sebuah ilmu

dari dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk. Semua

keterlibatan dari berbagai pihak sangatlah berarti bagi peneliti, oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah terlibat dalam

penelitian ini antara lain:

1. Bapak Dr. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Hudaniah, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku dosen pembimbing I dan ibu Dian Caesaria

Widyasari, S.Psi., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, menanyakan progres serta

memberikan arahan & masukan terhadap penelitian ini hingga penelitian ini menjadi

lebih runtut dan terarah hingga dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Dr. Tulus Winarsunu, M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan

dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Djoko Hadi Sumarsono S.H. dan Ibu Sumarwiati selaku orang tua penulis

yang memberikan motivasi, semangat dan juga menanyakan progres untuk

perkuliahan hingga penelitian terselesaikan.

6. Adhy Wiranata, Luh Ayu, James, Avidia Ariyani, Roro, Yania, Kikik, Sisca selaku

kakak penulis yang selalu memberikan bantuan dan dukungan serta do’a kepada

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

7. Adik penulis Adinda Wira, Aulia Prita, Sausan dan Ardy Tria selaku adik penulis

yang selalu menemani dan support disaat mengerjakan penelitian

8. Dimas Sukma selaku keluarga peneliti yang selagi menempuh skripsi bersamaan.

9. Gadis Azizah N yang telah memberikan motivasi, nasehat dan bantuan serta partner

skripsian bersama.

10. Yuanditya & Bagus muda yang menjadi partner sebuah proses perjalanan mulai dari

kuliah, magang hingga penelitian ini terselesaikan.

vi

11. Fitria, Yusti, Putri, Satria, Fadil, Ajid, Wahyu, Daffa dan Prisma yang selalu

memberi dukungan dan bantuan, serta menyemangati penulis selama proses

pelaksanaan penelitian.

12. Teman-teman Psikologi C 2017 yang selalu memberi dukungan, bantuan, serta

pertemuan pertama dalam perkuliahan hingga penelitian ini selesai.

13. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2017-2019 yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk pengisian skala penelitian saya.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan secara rinci yang telah memberikan

bantuan, dukungan, dan do’a dalam penyelesaian penelitian ini.

Penulisan skripsi masih terdapat kekurangan yang harus disempurnakan, dengan adanya

segala keterbatasan, penulis membutuhkan adanya sebuah kritik dan saran dari pembaca

sehingga dengan adanya kritik dan saran peneliti dapat menyempurnakan penelitian ini,

meski terdapat kekurangan penulis berharap skripsi ini dapat memberikan sebuah manfaat

bagi peneliti lain dan pembacanya.

Malang, 4 Juli 2021

Penulis

Adhitya Wirawan S.P

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ ix

ABSTRAK .............................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................2

TINJAUAN TEORI................................................................................................................7

METODE PENELITIAN ..................................................................................................... 13

Rancangan Penelitian ........................................................................................................ 13

Subjek Penelitian .............................................................................................................. 13

Variabel dan Instrumen Penelitian ..................................................................................... 13

Prosedur dan Analisis Data ............................................................................................... 15

HASIL PENELITIAN .......................................................................................................... 15

DISKUSI .............................................................................................................................. 17

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ........................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 20

viii

DAFTAR TABEL

Table 1 Deskripsi Subjek Pada Penelitian ............................................................................. 13

Table 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian .......................................... 14

Table 3 Deskripsi Variabel Intensitas Penggunaan Smartphone ............................................ 15

Table 4 Uji Regresi ............................................................................................................... 16

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Blue Print ..................................................................................................... 23

LAMPIRAN 2 Deskripsi Subjek........................................................................................... 30

LAMPIRAN 3 Validitas & Reliabilitas ................................................................................. 33

LAMPIRAN 4 Deskripsi Variabel ........................................................................................ 49

LAMPIRAN 5 Pearson Correlation ...................................................................................... 51

LAMPIRAN 6 Normalitas & Linear ..................................................................................... 53

LAMPIRAN 7 Regresi Sederhana ........................................................................................ 55

1

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP

PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19

Adhitya Wirawan Sumarsono Putra

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Abstrak

Pandemi Covid-19 mengharuskan proses belajar dilakukan secara daring menyebabkan

perubahan intensitas penggunaan smartphone sebagai salah satu alat elektronik media

pembelajaran bagi mahasiswa. Namun, mahasiswa juga lebih banyak memilih menggunakan

smartphone untuk melakukan banyak hal selain belajar daring, seperti bersosialisasi, mencari

hiburan dan kesenangan lainnya yang menjadikan itu sebagai pengalihan perhatian terhadap

tugas kuliah atau disebut prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik yang dilakukan

secara sengaja dan dilakukan secara berulang akan memberikan dampak negatif bagi

akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas

penggunaan smartphone terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa di masa pandemi

Covid-19. Instrumen penelitian yang digunakan ialah skala intensitas penggunaan smartphone

dan prokrastinasi akademik. Sebanyak 119 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

berpartisipasi dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan

analisis regresi linear sederhana hasil dari penelitian menunjukkan bahwa intensitas

penggunaan smartphone berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik di

masa pandemi Covid-19 (p < 0.00) dengan varians prokrastinasi akademik yang dapat

dijelaskan oleh intensitas penggunaan smartphone sebesar 39.5%.

Kata kunci: Intensitas Penggunaan Smartphone, Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa

The Covid-19 pandemics forced university students to learn online, resulting in an increased

rate of smartphone use intensity since the smartphone is one of the online learning platforms.

However, students still use smartphones for other purposes, such as socialising, leisure and

entertainment, or other distractions from their studies. Students delaying to finish academic

responsibilities are academic procrastination when carried out intentionally and repeatedly,

which will negatively impact their academic performance. This study aims to determine the

contribution of smartphone use intensity on academic procrastination in students during the

Covid-19 pandemic. Two instruments used in this research were the Smartphone Use

Intensity scale and Academic Procrastination. Based on purposive sampling, a total of 119

students of the Muhammadiyah University of Malang participated in this study. The linear

regression analysis was used for data analysis. The results showed that smartphone use

intensity significantly influences academic procrastination during the Covid-19 pandemic (p

< 0.001). A total of 39.5% of academic procrastination is explained by smartphone use

intensity.

Keywords: Smartphone Use Intensity, Academic Procrastination, Student

2

Tugas dan kewajiban bagi mahasiswa merupakan melaksanakan sebuah pendidikan yang

sudah dipilihnya sesuai dengan jurusannya, sebuah komitmen mahasiswa yang sudah dipilih

untuk menjadi mahasiswa tentunya memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk

menyelesaikan tugas-tugas di dalam perkuliahan. Mahasiswa yang menempuh sarjana atau S1

tentunya dapat menyelesaikan sebuah tugas akhir atau skripsi paling cepat yaitu tiga setengah

tahun atau tujuh semester dan selambat-lambatnya yaitu empat tahun atau delapan semester.

Harapan tersebut tidak selalu berjalan sesuai ekspektasinya mahasiswa, banyaknya faktor

hambatan membuat mahasiswa menyebabkan tidak lulus sesuai tepat waktu yang sudah

ditentukan. Cita-cita bagi orang tua dan juga perguruan tinggi tentunya ingin membuat

mahasiswa untuk dapat mengerjakan skripsi secepat-cepatnya agar mahasiswa bisa ke jenjang

pekerjaan atau pendidikan lebih tinggi, sebab jika mahasiswa dapat menyelesaikan skripsi

secara cepat maka akan menguntungkan bagi perguruan tinggi untuk dapat meningkatkan

sebuah akreditasi universitas dan orang tua yang menyekolahkan turut bangga atas

keberhasilan anaknya.

Mahasiswa yang mengalami suatu kendala keterlambatan dalam studinya ataupun dikeluarkan

dari bangku perkuliahan, tentunya memiliki banyak faktor yang menghambat mahasiswa

dalam mengerjakan suatu tugas. Seperti perilaku penundaan untuk memulai dan

melaksanakan suatu tugas yang kebanyakan mahasiswa lakukan. Seorang mahasiswa

kesulitan dalam mengerjakan suatu tugas sehingga menoleransi rasa frustasi dan kecemasan

sehingga menimbulkan adanya rasa ketidaksenangan dalam menyelesaikan tugas ataupun

terlalu banyaknya waktu yang terbuang sia-sia dan lebih mencari kesenangan pada hal lain.

Sehingga dalam realita masih banyak mahasiswa mengerjakan tugas dengan sistem kebut

semalam atau yang biasa disebut (SKS), maka hal tersebut menyebabkan mahasiswa kesulitan

dalam mengerjakan dalam waktu singkat sehingga dalam pengerjaan mengalami

keterlambatan atau tidak sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan, hal tersebut bisa

dikatakan sebagai prokrastinasi. Prokrastinasi akademik disebut sebagai perilaku yang

menjadi kebiasaan tidak baik dilakukan, karena sebagai hal negatif dalam menunda-nunda

suatu pekerjaan menurut (Syifa, 2020).

Prokrastinasi merupakan bukan suatu permasalahan yang baru di dunia pendidikan, melainkan

sudah lama terjadi di kalangan dunia pendidikan. Pada Burka & Yuen (2008) prokrastinasi

sudah terjadi sekitar 70% pada mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik dan 50%

diantaranya melakukan prokrastinasi secara konsisten dan menganggapnya sebagai masalah.

Prokrastinasi merupakan suatu perilaku yang selalu dianggap remeh oleh mahasiswa akan

tetapi berdampak sangat buruk bagi mahasiswa apabila dilakukan secara terus menerus, maka

dengan hal tersebut prokrastinasi akademik yang dilakukan secara terus menerus akan

berakibat negatif, mahasiswa yang melakukan penundaan tentunya memiliki resiko yaitu

tugasnya menjadi tidak terselesaikan sesuai deadline yang ditentukan ataupun terselesaikan

dengan hasil yang tidak maksimal, hal tersebut tentu berdampak terhadap menurunnya

prestasi akademik mahasiswa. Burka & Yuen (2008) ciri perilaku prokrastinasi adalah lebih

suka menunda pekerjaan atau tugasnya, berpendapat lebih baik mengerjakan nanti daripada

sekarang, terus mengulang perilaku prokrastinasi, pelaku prokrastinasi akan kesulitan untuk

mengambil keputusan.

3

Berdasarkan Muyana (2018), menyebutkan dari hasil mahasiswa program studi bimbingan

dan konseling dari 229 responden mahasiswa yang diambil dengan cara simple random

sampling. Hasil didapatkan dengan jumlah 3 mahasiswa mengalami prokrastinasi akademik

pada kategori tinggi, dan 161 mahasiswa mengalami kategori sedang, mahasiswa yang

memiliki prokrastinasi rendah sebanyak 65 mahasiswa dan tidak ada mahasiswa yang

memiliki prokrastinasi pada kategori sangat rendah. Analisis tersebut menunjukkan bahwa

kategori terbanyak terkait dengan prokrastinasi akademik mahasiswa berada pada kategori

tinggi, yaitu sejumlah 161 mahasiswa. Prokrastinasi mahasiswa pada program studi

bimbingan dan konseling dibagi menjadi 6 indikator, pertama keyakinan dalam kemampuan

memberi kontribusi terhadap prokrastinasi akademik sebesar 16%, gangguan perhatian

memberikan kontribusi sebesar 9%, faktor sosial memberikan kontribusi sebesar 17%,

manajemen waktu memberikan kontribusi sebesar 33%, inisiatif pribadi dalam penelitian ini

memberikan kontribusi sebesar 17% dan kemalasan juga berkontribusi dalam prokrastinasi

akademik mahasiswa sebesar 8%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dapat disimpulkan

masih banyaknya kalangan mahasiswa yang mengalami prokrastinasi, mahasiswa yang sering

melakukan prokrastinasi akan memberikan sebuah dampak negatif pada saat jangka panjang,

sebab semakin tinggi prokrastinasi akademik maka semakin rendah prestasi akademik

mahasiswa program studi bimbingan dan konseling.

Wolters (2003) berpendapat mengenai prokrastinasi akademik merupakan sebuah bentuk

adanya kegagalan dalam mengerjakan tugas akademik yang sudah ditentukan jangka

waktunya. Teori tersebut sejalan dengan Rumiani (2016) yang mengatakan prokrastinasi

adalah kecenderungan untuk menunda dalam memulai, melaksanakan, dan mengakhiri suatu

aktivitas. Berdasarkan kedua pendapat tersebut bahwa mayoritas mahasiswa cenderung dalam

mengerjakan sebuah tugas dengan sistem kebut semalam atau yang biasa sebut mahasiswa

yaitu (SKS), kebiasaan hal tersebut tentunya tidak baik dilakukan secara terus-menerus

dikarenakan akan berdampak pada keesokan harinya. Prokrastinasi juga dapat menyebabkan

penurunan produktivitas dan etos kerja individu sehingga membuat kualitas individu menjadi

rendah (Utomo, 2010). Selain itu Surijah & Tjundjing (2007) berpendapat bahwa mahasiswa

yang melakukan prokrastinasi cenderung lebih lama dalam menyelesaikan masa studinya

dibandingkan mahasiswa yang tidak melakukan prokrastinasi.

Pada penelitian Muyana (2018), penelitian tersebut rata-rata mahasiswa melakukan

prokrastinasi pada tahap kategori tinggi, dan faktor utama dari prokrastinasi pada mahasiswa

yaitu pengelolaan waktu yang kurang tepat cenderung menjadi kontribusi terbesar dalam

prokrastinasi akademik mahasiswa, faktor utama dalam penelitian tersebut yaitu bahwa

kontribusi terbesar dalam prokrastinasi merupakan manajemen waktu sebesar 33% dari 229

responden. Mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam mengelola waktu rendah akan

mengalami prokrastinasi akademik. Solomon (1984) berpendapat bahwa mahasiswa yang

tugasnya tidak selesai atau terselesaikan tapi hasilnya tidak maksimal karena dikejar deadline,

hal itu menimbulkan adanya rasa cemas dalam waktu pengerjaan tugas, sehingga banyak

kesalahan yang disebabkan pengerjaan waktu yang sempit.

Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik memiliki banyak faktor. Menurut

Bernard (dalam Catrunada 2008) mengemukakan terdapat 10 faktor manusia akan melakukan

prokrastinasi, yaitu Kecemasan, Kurangnya penghargaan akan diri, Rendahnya toleransi

4

terhadap ketidak yakinan, Pencarian kesenangan, Disorganisasi waktu, Disorganisasi

lingkungan, Rendahnya pendekatan terhadap tugas, Kurangnya asertifitas, Kekerasan

terhadap orang lain, Stres dan kelelahan. Berdasarkan kesepuluh faktor tersebut terdapat dua

faktor yang berhubungan pada penelitian Muyana (2018) yaitu disorganisasi waktu dan

pencarian kesenangan. Pada dasarnya mahasiswa lebih senang untuk melakukan penundaan

terhadap tugasnya karena memiliki banyaknya waktu luang yang terbuang sia-sia dan lebih

untuk mencari kesenangan pada hal lain.

Menurut (Wirakesuma, 2020) dari beberapa subjek yang dilakukan wawancara perbandingan

antara sistem pendidikan disaat pandemi dan sebelum pandemi menyatakan bahwa

kebanyakan mahasiswa tidak setuju dengan adanya kuliah secara daring dikarenakan

mahasiswa merasa kuliah daring tidak efektif dan tidak menyenangkan. Sulit untuk

memahami materi karena kuliah secara daring. Selain itu alasan disaat kuliah daring tidak

menyenangkan dikarenakan mahasiswa susah untuk berinteraksi secara langsung dan

menjadikan adanya stress akademik meningkat. Secara pengerjaan tugas mahasiswa

menyatakan lebih sering mengerjakan tugas saat kuliah daring dengan sistem kebut semalam

atau yang biasa disebut (SKS).

Pada era pandemi Covid-19 ini penggunaan smartphone banyak digunakan sebagai kebutuhan

dalam sarana pembelajaran, bersosialisasi, mencari hiburan ataupun pekerjaan, hal ini

menyebabkan peningkatan intensitas penggunaan smartphone pada mahasiswa. Perkuliahan

secara daring menyebabkan mahasiswa menjadi kurang adanya kontrol dan pengawasan

secara langsung oleh dosen, hal tersebut dikarenakan perkuliahan dilakukan secara daring

mengakibatkan intensitas penggunaan smartphone bertambah dan lebih sedikit pengawasan

oleh dosen, oleh karena itu banyaknya peluang bagi mahasiswa untuk melakukan sebuah

kecurangan disaat kuliah daring untuk melakukan penggunaan smartphone di luar fungsinya.

Pendapat tersebut sesuai dengan penelitian Tezer et al. (2020) yang menyatakan bahwa

penggunaan internet selama pandemi mengalami peningkatan dan menyebabkan adanya

prokrastinasi akademik.

Perkuliahan secara daring membuat penggunaan smartphone lebih intensif dibandingkan

sebelum adanya pandemi, hal tersebut menyebabkan mahasiswa mudah bosan dan butuh

pengalihan akan hal tersebut. Kebanyakan mahasiswa akan menggunakan smartphone sebagai

pengalihan rasa jenuhnya, yang membuat mahasiswa menggunakan smartphone di luar

akademik dengan intensitas tinggi, hal tersebut tentu membuat mahasiswa akan menunda –

nunda suatu tugas yang diberikan oleh dosen secara daring. Fakta yang serupa juga

diungkapkan oleh Sudarko (2020) bahwa kondisi pembelajaran secara tatap muka digantikan

dengan adanya tugas secara online tentu membawa adanya dampak tersendiri terutama bagi

mahasiswa yang prokrastinasi makin sering menunda pekerjaan atau tugasnya.

Menurut Daeng et al. (2017) smartphone merupakan telepon seluler dengan kemampuan

lebih, mulai dari resolusi, fitur, hingga komputasi termasuk adanya sistem operasi mobile di

dalamnya. Seiring berkembangnya teknologi smartphone merupakan barang yang hampir

memiliki fungsi yang sangat luas, smartphone bisa melakukan apa saja, seperti menelepon,

mengambil foto atau video, mendengarkan lagu, bermain game, melakukan pembelajaran,

melakukan penjualan bisnis online dan masih banyak lagi. Adanya smartphone merupakan

5

sebuah hal positif yang dapat memberikan sebuah manfaat dan kemudahan bagi penggunanya,

terutama generasi milenial. Penggunaan smartphone dapat dijadikan hal positif, akan tetapi

penggunaan smartphone sebaliknya juga dapat dilakukan secara negatif.

Penelitian Daeng et al. (2017) penggunaan smartphone dalam menunjang aktivitas

perkuliahan oleh mahasiswa Fispol Unsrat Manado. Mendapatkan hasil bahwa penggunaan

smartphone berjalan dengan baik karena menunjang aktivitas perkuliahan cenderung pada

hal-hal positif, sehingga dapat disimpulkan dengan adanya smartphone lebih menunjang

aktivitas akademik mahasiswa. Sebagai fungsinya smartphone sebenarnya berguna dan sangat

membantu bagi mahasiswa dalam mengeksplorasi berbagai pengetahuan baru dan menunjang

berbagai aktivitas khususnya ketika berada di saat pandemi Covid-19 ini. Pada saat seperti ini

penggunaan smartphone sangat dibutuhkan bagi mahasiswa, hal tersebut dikarenakan adanya

pembelajaran secara daring dan bimbingan secara online. Oleh karena itu mahasiswa sangat

tergantung dengan smartphone, Salehan & Negahban (2013) mengatakan bahwa dalam

sebuah smartphone terdapat banyak penggunaan dan para pengguna smartphone

memfungsikan alat tersebut dengan berbagai tujuan positif, seperti kehidupan sehari-hari,

mencari berbagai informasi maupun pengalihan stres untuk berkomunikasi dan bermain game.

Mengacu pada pengertian diatas maka intensitas penggunaan smartphone saat pandemi tentu

memiliki banyak manfaat bagi pendidikan, akan tetapi tindakan tersebut harus memiliki

sebuah kontrol dan manajemen diri yang baik terhadap penggunaan smartphone, sebab

manfaat smartphone akan terlihat jika penggunaan secara fungsional dan dapat mengatur

intensitas penggunaannya. Manfaat secara fungsional yaitu dengan menunjang aktivitas

perkuliahan seperti melakukan kelas secara daring, bimbingan secara online, webinar dan

berbagai macam kegiatan hal fungsional lainnya yang sesuai dengan porsinya.

Akan tetapi dalam penggunaan smartphone belum tentu semua yang diakses adalah hal-hal

baik yang dapat menunjang perkuliahannya. Smartphone merupakan salah satu penyebab

adanya prokrastinasi bagi mahasiswa, kebanyakan mahasiswa dalam penggunaan smartphone

di luar akademik yaitu seperti bermain sosial media, menonton video dan bermain game

online. Penggunaan smartphone yang diluar akademik dapat menyebabkan mahasiswa merasa

senang sehingga lupa akan intensitas pemakaian smartphone, maka mahasiswa yang

menggunakan smartphone tanpa adanya batasan akan menyebabkan kecanduan. Pada

penelitian Karuniawan & Cahyanti (2013) mengatakan dengan smartphone addiction pada

mahasiswa menjadikan pengaruh stres akademik, sebab penggunaan intensitas tinggi

menjadikan semakin besar pula tingkat stres yang dihadapi oleh mahasiswa. Pendapat tersebut

sejalan dengan adanya penelitian Rohmah (2020) hasil penelitian mengenai pengaruh

kegiatan mandiri mahasiswa dalam kuliah daring di era pandemi Covid-19, bahwa Kuliah

online menjadi ajang mahasiswa malas, curang, hingga banyak pemikiran lainnya.

Penjelasan diatas dapat diartikan bahwa tidak semua mahasiswa dapat menggunakan

smartphone secara fungsional, akan tetapi masih banyak mahasiswa yang melakukan sebuah

penggunaan smartphone secara disfungsional dengan rentan waktu intensitas yang sangat

lama. Perilaku mahasiswa dalam penggunaan smartphone yang dapat dikategorikan

disfungsional yaitu dengan melakukan aktivitas yang monoton menggunakan smartphone

hingga lupa waktu dan tidak dapat mengontrol diri, maka akan menyebabkan adanya

prokrastinasi akademik bagi mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan

6

oleh Klassen & Kuzucu (2009) menyatakan bahwa dengan menunda mengerjakan tugas,

biasanya menghabiskan waktu dengan media elektronik, seperti menonton televisi, mengirim

e-mail, online media sosial dan bermain game. Maka kebanyakan mahasiswa masih

melakukan kegiatan disfungsional disaat menggunakan smartphone seperti menonton

Youtube, bermain sosial media atau bermain game yang tidak ada sama sekali dengan

hubungan akademis, bahkan masih terdapat mahasiswa melakukan kelas secara daring namun

sambil bermain sosial media dan menunda kegiatan tugas untuk memenuhi rasa senang.

Fakta dalam pengguna smartphone di Indonesia menurut statista research department pada 30

Juli 2020 menunjukkan bahwa penggunaan smartphone di Indonesia akan mengalami

peningkatan setiap tahun. Pada 2015, hanya terdapat 28,6% populasi di Indonesia yang

menggunakan smartphone tersebut. Seiring berjalannya waktu, smartphone semakin

terjangkau, sehingga meningkatkan penggunaannya pula. Lebih dari setengah populasi di

Indonesia atau 56,2% telah menggunakan ponsel pintar pada 2018. Setahun setelahnya,

sebanyak 63,3% masyarakat menggunakan ponsel pintar. Hingga 2025, setidaknya 89,2%

populasi di Indonesia telah memanfaatkan ponsel pintar. Dalam kurun waktu enam tahun

sejak 2019, penetrasi ponsel pintar di tanah air tumbuh 25,9%.

Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa penggunaan intensitas penggunaan smartphone

memiliki dampak yang negatif. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Syifa (2020),

penelitian tersebut menunjukan hasil analisis bahwa intensitas penggunaan smartphone

mahasiswa terbanyak berada pada kategori tinggi, yaitu dengan jumlah 59 mahasiswa dari

103 mahasiswa, yang menunjukan bahwa ada pengaruh intensitas penggunaan smartphone

terhadap perilaku prokrastinasi akademik. Terdapat penelitian lain yang mengatakan bahwa

penggunaan smartphone bisa mempengaruhi performa nilai akademik. Penelitian oleh Astuti

(2019), mendapatkan hasil yang positif menggunakan gadget mayoritas memiliki prestasi

belajar tidak baik.

Terdapat beberapa dampak lain jika menggunakan smartphone. Seperti pada penelitian

Irnawaty (2010) menjelaskan terdapat dampak positif dan negatif, dampak positif yang terjadi

bagi mahasiswa yaitu dapat memudahkan untuk berkomunikasi dengan orang banyak melalui

fitur media sosial, sebagai media hiburan dan media belajar, hal tersebut membuat adanya

dampak psikologis yang baik saat diimbangi dengan adanya kemampuan mengatur waktu

sehingga menimbulkan efek psikologis yaitu meredakan stress disaat penat ataupun dapat

membuat meningkatkan kemampuan mengingat di saat belajar. Sedangkan dampak

negatifnya yaitu konsumtif, psikologis, fisik, dan akademis atau pekerjaan, dampak psikologis

yang dikemukakan pada penelitian yaitu bahwa dengan adanya merasa gelisah, cemas, dan

tidak nyaman di saat tidak membawa atau menggunakan smartphone, dampak terhadap fisik

bagi pengguna smartphone berlebih dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan

gangguan pada kesehatan atau fisik seseorang, seperti tidak fokus, pola tidur yang berubah,

pusing atau sakit kepala, sakit mata. Beberapa penelitian lain mengatakan dampak negatif

yang ditimbulkan dari menggunakan smartphone yaitu mempengaruhi kinerja akademik

mahasiswa yang menjadi turun dan mempengaruhi kondisi secara fisik dan psikologis

(Morissan, 2020).

Tentu dengan adanya sebuah fitur kecanggihan pada smartphone memberikan kemudahan

bagi seorang mahasiswa dalam melakukan tugas, mencari sumber informasi belajar dan dapat

menjadikan coping stress disaat penat. Akan tetapi banyak mahasiswa yang tidak merasakan

7

adanya dampak negatif yang timbul dalam penggunaan smartphone, di dalam kecanggihan

fitur smartphone membuat banyak kalangan remaja lebih asik dalam bermain interaksi via

jejaring sosial media, bermain game dan menonton video yang tanpa adanya kontrol atau

manajemen diri, sehingga mahasiswa sebagai pengguna hanya berfikir secara sederhana tanpa

memikirkan pengelolaan kehidupan pribadinya. Dalam penelitian (Karuniawan & Cahyanti,

2013) terdapatnya pengaruh stres akademik dengan smartphone addiction pada mahasiswa

pengguna smartphone, sehingga jika semakin tinggi akademik stres, maka semakin besar pula

intensitas penggunaan smartphone pada mahasiswa. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah

akademik stres yang diterimanya, maka semakin rendah pula intensitas penggunaan

smartphone pada mahasiswa.

Intensitas penggunaan smartphone tentunya memiliki pengaruh terhadap akademik. Seperti

halnya penelitian Nurmalasari & Wulandari (2018) menyatakan dengan adanya smartphone

akan mempengaruhi sebuah performa akademik, dilihat dari hasil uji korelasi bahwa semakin

sering menggunakan smartphone akan mempengaruhi konsentrasi belajar dan berdampak

kepada prestasi akademik. Di era pandemi Covid-19 dimana penggunaan smartphone semakin

tinggi lebih dari normal untuk kegiatan pembelajaran daring dan tanpa adanya pengawasan,

hal tersebut dapat menjadikan sebuah stress baru berupa kejenuhan pada mahasiswa yang

dapat menjadikan masalah prokrastinasi akademik. Sejalan dengan penelitian (Syifa, 2020)

Penelitian tersebut menjelaskan hipotesis mayor yang signifikan yang artinya penggunaan

smartphone semakin tinggi maka semakin tinggi pula prokrastinasi akademik dan perilaku

phubbing mahasiswa secara simultan, dan menjelaskan hipotesis minor diterima yang artinya

bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan smartphone akan mempengaruhi tingginya

prokrastinasi akademik mahasiswa. Uraian di atas mengindikasikan bahwa intensitas

penggunaan smartphone yang tinggi dapat menimbulkan prokrastinasi akademik bagi

mahasiswa.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini fokus mengkaji tentang pengaruh intensitas

penggunaan smartphone terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa selama pandemi Covid-

19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara intensitas penggunaan

smartphone dengan prokrastinasi akademik mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Manfaat

penelitian ini adalah memberikan edukasi dan referensi tentang hubungan intensitas

penggunaan smartphone dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Selain itu melalui

penelitian ini dapat memberikan evaluasi terhadap institusi pendidikan dan mahasiswa dalam

penggunaan smartphone selama perkuliahan daring.

Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi merupakan penundaan dalam memulai, melaksanakan dan mengakhiri suatu

tugas. Prokrastinasi akademik merupakan sebuah penundaan tugas yang terjadi pada

lingkungan pendidikan (Rumiani, 2016). Prokrastinasi yang terjadi pada mahasiswa menjadi

indikasi bahwa kurangnya motivasi pada diri mahasiswa (need for achievement), biasanya

mahasiswa yang tidak adanya motivasi akan kurang optimal dalam melakukan pekerjaan

tugas seperti sering terlambat, persiapan yang terlalu lama sehingga dalam pengumpulan

tugas selalu terlambat atau diselesaikan tetapi tidak maksimal yang diakibatkan keterbatasan

waktu.

Prokrastinasi merupakan sebuah penundaan tugas yang dilakukan secara sadar dan sengaja

yang berulang kali, hal tersebut sengaja dilakukan guna melakukan sebuah kegiatan lain.

8

Prokrastinasi sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu prokrastinasi fungsional dan

disfungsional, menurut Ferrari et al. (1995) mengatakan prokrastinasi fungsional merupakan

sebuah penundaan tugas dengan memiliki maksud dan tujuan lain yang memiliki alasan kuat,

sedangkan untuk prokrastinasi disfungsional yaitu cenderung kepada penundaan tugas yang

tidak memiliki tujuan cenderung kepada kerugian.

Prokrastinasi akademik merupakan sesuatu yang sedikit dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam

mengerjakan sebuah tugas dengan tenggang waktu lama yang telah diberikan untuk

menyelesaikan tugasnya (Muyana, 2018). Sehingga mahasiswa cenderung untuk melakukan

penundaan terhadap tugas akademik sebagai pengunduran secara sengaja, dan biasanya

mahasiswa yang melakukan penundaan tugas memiliki perasaan tidak suka untuk melakukan

tugas yang harus dikerjakannya.

Faktor yang mempengaruhi Prokrastinasi

Bernard (dalam Catrunada, 2008) menyebutkan sepuluh faktor yang mempengaruhi

prokrastinasi, berikut merupakan sepuluh faktor penyebab prokrastinasi : (1) Kecemasan yaitu

harapan untuk menyelesaikan tugas berlawanan terhadap kecemasan tinggi yang

mengakibatkan seseorang cenderung menunda tugas. (2) Pencelaan terhadap diri sendiri yaitu

kurang adanya penghargaan atas dirinya dan tidak adanya harapan dimasa depan. (3)

Rendahnya toleransi terhadap ketidaknyamanan yaitu terdapat kesulitan dalam mengerjakan

tugas sehingga menoleransi rasa frustasi dan kecemasan, sehingga lebih meninggalkan sebuah

tugas yang dirasa tidak menyenangkan. (4) Pencari kesenangan lebih kepada Seseorang yang

mencari kenyamanan cenderung memiliki hasrat kuat untuk bersenang-senang dan memiliki

kontrol impuls yang rendah. (5) Tidak teraturnya waktu yaitu sulitnya seseorang memutuskan

pekerjaan apa yang penting dan kurang penting kurang penting untuk dikerjakan. (6) Tidak

teraturnya lingkungan yaitu terdapat begitu banyak gangguan - gangguan pada area wilayah

pekerjaan yang dapat menyulitkan seseorang untuk berkonsentrasi sehingga pekerjaan

tersebut tidak bisa selesai tepat pada waktunya. (7) Lemah terhadap tugas yaitu bingung untuk

harus memulai tugas dari mana karena ketidaktahuan. (8) Kurangnya memberikan pernyataan

yang tegas yaitu kurang memberikan kehormatan atas semua komitmen dan tanggung jawab

yang dimiliki. (9) Permusuhan terhadap orang lain yaitu kemarahan kepada seseorang yang

berkelanjutan yang mengakibatkan sikap penolakan terhadap apapun perkataan seseorang.

(10) Perasaan tertekan dan kelelahan yaitu sebuah tuntutan negatif dalam hidup yang

menyebabkan stress.

Aspek – aspek Prokrastinasi Akademik

Menurut Ferrari (Dalam Ghufron, 2014) terdapat empat aspek yang mempengaruhi adanya

prokrastinasi yaitu berupa (1) Penundaan Dalam Memulai dan Menyelesaikan Tugas,

prokrastinator tentunya sadar akan tugasnya diselesaikan untuk kepentingan diri sendiri, akan

tetapi cenderung lebih menunda-nunda tugasnya dan memulai atau mengerjakan tugasnya di

dekat deadline yang sudah ditentukan. (2) Kelambatan Dalam Mengerjakan Tugas,

prokrastinator memiliki waktu yang lebih sedikit dari pada yang tidak melakukan

prokrastinasi, hal tersebut dikarenakan dengan melakukan prokrastinasi maka semakin banyak

waktu yang terbuang dengan tidak bermanfaat sehingga mendekati dengan deadline yang

ditentukan, tindakan tersebut akan mengakibatkan tidak terselesaikan tugas pada deadline

9

ditentukan atau menyelesaikan degan kurang maksimal. (3) Kesenjangan Waktu Antara

Rencana Dan Kinerja Aktual, prokrastinator akan mengalami kesulitan dalam membuat

ketentuan waktu yang dibuatnya sendiri, hal tersebut dikarenakan prokrastinator kesulitan

dalam menepati janji, sehingga berdampak kepada keterlambatan atau kegagalan. (4)

Melakukan Aktivitas Lain Yang Lebih Menyenangkan, prokrastinator lebih tertarik

melakukan kegiatan yang disenangi nya dan meninggalkan kegiatan yang tidak disenanginya,

biasa prokrastinator sengaja untuk melakukan melakukan kegiatan yang disenanginya seperti

bermain smartphone, bermain game, ngobrol dan lain sebagainya.

Intensitas Penggunaan Smartphone

Menurut Satya Yuniar (2013) Intensitas merupakan suatu tingkat keseringan yang dilakukan

oleh seseorang dengan dilandasi adanya rasa senang dengan tindakan yang dilakukannya.

Chaplin (dalam Budhi & Indrawati, 2016) mengatakan bahwa suatu intensitas merupakan

sifat kuantitatif pengindraan yang memiliki hubungan dengan intensitas perangsangnya. Jadi

seseorang dengan tingkat keseringan melakukan sesuatu, hal tersebut berupaya untuk

melakukan kesenangannya demi memenuhi sebuah rangsangannya.

Intensitas menurut Firmanto (2013) adalah sebuah tingkatan seseorang dalam melakukan

sesuatu kegiatan yang didasari rasa senang dengan kegiatan yang dilakukannya. Kegiatan

yang dilakukan hal tersebut menimbulkan sebuah rasa kesenangan yang mendorong untuk

melakukan kegiatan tersebut secara berulang-ulang. Sebaliknya jika seseorang melakukan

suatu kegiatan yang menimbulkan suasana tidak menyenangkan maka kegiatan tersebut lebih

untuk dihindari atau jarang dilakukannya. (Firmanto, 2013) intensitas merupakan sebuah

tindakan reaksi emosional yang mempengaruhi suatu pendapat atau sikap. Intensitas dapat

diartikan sebagai tingkatan atau ukuran intensitasnya.

Berdasarkan pengertian intensitas diatas dapat disimpulkan bahwa intensitas merupakan

sebuah bentuk kuantitatif untuk mengetahui tingkatan atau ukuran seseorang dalam

mempengaruhi suatu pendapat atau sikap yang diterima. Intensitas memiliki sebuah ciri-ciri

yaitu seseorang yang melakukan intensitasnya dengan menyenangkan maka hal tersebut akan

dilakukan secara berulang-ulang, sedangkan jika yang dilakukan tidak menyenangkan maka

akan dihindari.

Dengan adanya pengertian diatas tentang intensitas merupakan sebuah bentuk kualitatif,

berdasarkan tingkatan merupakan seberapa sering seseorang melakukan kegiatan yang

dilakukannya, sedangkan ukuran yaitu seberapa lama seseorang melakukan aktivitas

kegiatannya. Tingkatan dan ukuran akan mempengaruhi sebuah sikap seseorang terhadap

aktivitas kegiatannya, jika tingkatan dan ukuran tinggi maka sikap aktivitas kegiatan tersebut

merupakan sebuah kesenangan yang menimbulkan dorongan untuk melakukan secara

berulang-ulang, sebaliknya jika tingkatan dan ukuran rendah aktivitas tersebut terasa tidak

menyenangkan. Sedangkan menurut marhaeni (dalam Oktario, 2017) mengatakan intensitas

dapat dilihat dengan aspek – aspek yang mempengaruhinya, yaitu frekuensi dan durasi.

Frekuensi memiliki sebuah makna tingkatan atau seringnya intensitas yang dilakukan,

sedangkan durasi memiliki artian ukuran yaitu sebagai mengukur seberapa lama intensitas

yang dilakukan.

10

Menurut Karuniawan & Cahyanti (2013) penggunaan smartphone mahasiswa dapat dilihat

secara pemenuhan atas kebutuhan dalam menunjang proses belajar sehari – hari, seperti

contoh dalam penggunaan smartphone dapat menunjang sebuah kredibilitas mahasiswa dalam

menggali sebuah informasi untuk menunjang akademisi pembelajaran secara cepat melalui

internet. Dapat dikatakan dengan penggunaan smartphone secara fungsional oleh mahasiswa

dapat ditentukan bahwa mahasiswa menggunakan smartphone secara fungsional yaitu dapat

dilihat dari aktivitas penggunaan smartphone mahasiswa berupa melakukan pembelajaran

melalui daring, mencari informasi pembelajaran, sarana komunikasi mahasiswa dengan dosen

dan pengiriman tugas secara email ataupun sosial media.

Oktario, (2017) mengatakan bahwa penggunaan smartphone yang digunakan untuk bermain

sosial media, bermain game online dan menonton video, pada saat waktu belajar,

mengerjakan tugas atau kuliah maka akan menyebabkan menurunnya prestasi belajar, hal

tersebut disebabkan karena penggunaan secara disfungsional atau kurang sesuai dengan

kegiatan pembelajaran.

Menurut Irnawaty, (2010) terdapat faktor yang mempengaruhi adanya kecanduan smartphone

yaitu faktor internal yang disebabkan rendahnya kontrol diri yang menyebabkan adanya

sebuah kegagalan mengontrol penggunaan smartphone. Dari hal tersebut diperlukan

management dalam penggunaan smartphone, karena dalam penggunaan smartphone tidak

hanya memberikan kemudahan dan kesenangan bagi penggunanya, akan tetapi juga terdapat

dampak negatif yaitu secara fisik, psikologis dan akademis. Dengan adanya dampak, memiliki

resiko yang akan terjadi pada mahasiswa yaitu seperti menjadikan mahasiswa stress

akademik, efisiensi waktu belajar menurun dan tidak puasnya dengan institusi akademik,

sejalan dengan hasil penelitian (Karuniawan & Cahyanti, 2013) mengatakan bahwa dengan

kehidupan sehari-hari mahasiswa mengalami life stress dan lebih memilih menggunakan

smartphone sebagai pelarian, dari hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa kecanduan

terdapat smartphone yang mengakibatkan stress akademik.

Dampak penggunaan Smartphone di luar Akademik

Smartphone saat ini merupakan fasilitas belajar bagi dunia pendidikan, dikarenakan

pembelajaran sekarang menggunakan sistem daring sementara karena akibat adanya dampak

pandemi virus Covid-19, sehingga penggunaan smartphone sangat membantu bagi

penggunannya, akan tetapi tidak semua dapat menggunakan sesuai dengan kebutuhannya.

Seperti penelitian (Karuniawan & Cahyanti, 2013) menyatakan bahwa smartphone saat ini

digunakan sebagai fasilitas belajar yang aktif. Tetapi smartphone tidak selamanya akan

memberikan manfaat bagi penggunanya, mahasiswa yang mengalami sebuah kebosanan

biasanya menggunakan smartphone sebagai coping stress yang dialaminya, dengan hal

tersebut biasanya memberikan efek negatif disaat penggunaan smartphone dengan intensitas

berlebihan atau tidak terkontrol yang berdampak kepada smartphone addiction.

Ada kerugian yang diakibatkan adanya penggunaan smartphone di luar akademik dengan

intensitas yang sering. Seperti penelitian yang telah dilakukan (Utami, 2019), penelitian

menghasilkan sebuah data bahwa dengan adanya intensitas tinggi penggunaan smartphone di

luar akademik membuat turunnya prestasi akademik remaja, kurang aktif dalam akademik,

kepuasan dalam bersekolah menjadi rendah, cemas terhadap sekolah, depresi dan memiliki

beban pikiran yang tinggi.

11

Beberapa penelitian lain yang menyebutkan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan dari

keseringan menggunakan smartphone yaitu prokrastinasi akademik, seperti yang

dikemukakan oleh peneliti (Syifa, 2020) bahwa terdapat pengaruh intensitas penggunaan

smartphone terhadap prokrastinasi akademik. Penelitian tersebut didukung dengan adanya

(Davis, 2001) mengatakan prokrastinasi dapat terjadi dikarenakan individu tidak dapat

mengontrol penggunaan smartphone yang tersambungkan dengan internet.

Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Prokrastinasi Akademik

Pada saat pandemi seperti sekarang ini, terjadi banyak perubahan dari segi pendidikan,

pekerjaan ataupun yang lainnya yang mengharuskan seseorang untuk menggunakan teknologi

sebagai kebutuhan, dengan hal tersebut menyebabkan adanya intensitas tinggi penggunaan

smartphone, maka perubahan masyarakat terhadap kecenderungan menggunakan teknologi

secara intens tidak dapat dipungkiri lagi. Dengan adanya intensitas penggunaan smartphone

tinggi bagi mahasiswa memiliki sebuah pengaruh terhadap prokrastinasi akademik, sebab

disaat seperti ini mahasiswa memiliki sebuah peluang untuk melakukan prokrastinasi

akademik, banyak peluang yang dapat dilakukan mahasiswa untuk melakukan sebuah

kecurangan disaat pembelajaran secara daring, pembelajaran secara daring menjadikan

mahasiswa mudah bosan atau malas memperhatikan dan sedikit adanya pantauan dari dosen,

mahasiswa yang melakukan intensitas penggunaan smartphone tinggi dan secara

disfungsional hal tersebut dilakukan sebab kegiatan terasa lebih menarik dibandingkan

dengan pembelajaran secara daring, seperti contoh bermain sosial media, bermain game dan

melakukan aktivitas berupa internet yang diluar penggunaan secara akademik.

Dampak yang akan ditimbulkan disaat mahasiswa melakukan intensitas penggunaan

smartphone secara tinggi dan melakukan secara disfungsional, maka mahasiswa lebih

menggunakan waktunya secara bersenang-senang dan lebih memiliki sebuah dampak negatif

yang akan terjadi bagi mahasiswa, yaitu mahasiswa yang melakukan penundaan dalam

memulai dan menyelesaikan tugas akademiknya sebab waktu yang seharusnya digunakan

sebagai pembelajaran atau pengerjaan tugas ditunda-tunda dan lebih memilih untuk

melakukan hal yang lebih menyenangkan. Sesuai dengan pendapat Surijah & Tjundjing

(2007) yang mengatakan bahwa mahasiswa yang melakukan prokrastinasi cenderung lebih

lama dalam menyelesaikan masa studinya dibandingkan mahasiswa yang tidak melakukan

prokrastinasi.

Berdasarkan pengertian diatas sejalan dengan apa dampak yang akan terjadi disaat

penggunaan smartphone dengan intensitas tinggi terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa.

Seperti penelitian Syifa (2020) menjelaskan bahwa terdapat pengaruh prokrastinasi akademik

mahasiswa yang signifikan terhadap intensitas penggunaan smartphone. Sehingga mahasiswa

yang intensitas penggunaan smartphone tinggi maka mempengaruhi prokrastinasi akademik

yang diterima. Penelitian sama dilakukan oleh Rohim (2017) menjelaskan bahwa variabel

dalam kecanduan smartphone memiliki hubungan positif terhadap variabel prokrastinasi

akademik. Artinya bahwa semakin banyak menggunakan smartphone maka tingkat

prokrastinasi semakin tinggi.

12

Kerangka Berpikir

Hipotesis

Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dengan

prokrastinasi akademik mahasiswa di masa pandemi Covid-19.

Manfaat dapat memudahkan

kinerja atau kegiatan mahasiswa,

sebagi sumber belajar mahasiswa

dan smartphone menghilangkan

coping stress disaat penat.

Dampak psikologis kecanduan

terhadap smartphone yang membuat

efek gelisah, cemas dan tidak

nyaman disaat tidak menggunakan

smaprtphone. Dampak fisik susah

fokus, pola tidur berubah dan

kelalahan.

Dampak psikologis meredakan

stres. Dampak fisik meningkatkan

kemampuan dalam mengingat.

Resiko dapat menjadikan stres

akademik, efisiensi waktu belajar

menurun, penurunan konsentrasi

dan ketidak puasan pada institusi

akademik.

Melakukan penundaan dalam

memulai dan menyelesaikan

tugas (Prokrastinasi).

Intensitas Penggunaan

Smartphone

Penggunaan secara fungsional dengan

dengan intensitas penggunaan

smartphone rendah. penggunaan

smartphone secara pembelajaran daring,

mencari informasi pembelajaran, sarana

komunikasi mahasiswa dengan dosen

dan pengiriman tugas secara email.

Mendorong motivasi dalam

mengerjakan sebuah tugas.

Penggunaan secara disfungsional

dengan intensitas penggunaan

smartphone tinggi. Penggunaan

smartphone secara bermain

sosial media, game online dan

menonton video.

13

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Dalam rancangan penelitian menggunakan metode kuantitatif yaitu berupa data yang dapat

diukur atau digambarkan sehingga dapat dideskripsikan menggunakan angka. Selanjutnya

hasil data akan diolah menggunakan teknik statistik atau SPSS.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang akan dituju yaitu mahasiswa aktif strata satu (S1) Universitas

Muhammadiyah Malang, mahasiswa semester 4, 6 dan 8, yang menggunakan smartphone

dengan intensitas tinggi rentan waktu 6 sampai 9 jam per hari menurut Morissan (2020), dan

penggunaan secara disfungsional yang menggunakannya dalam akses internet, game, sosial

media, youtube yang dapat menyebabkan kecanduan. Teknik pengambilan data menggunakan

purposive sampling yaitu dengan ketentuan atau kriteria yang yang ditentukan. Menurut

Sugiyono, (2010) purposive sampling merupakan teknik menentukan sebuah sampel

penelitian sesuai pertimbangan tertentu yang bertujuan memperoleh data yang lebih

representatif.

Table 1 Deskripsi Subjek Pada Penelitian

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki – laki 27 22.7%

Perempuan 92 77.3%

Usia

16 – 18 tahun 3 2.4%

19 – 21 tahun 55 44.7%

22 – 24 tahun 65 52.9%

Semester

Semester 4 3 2.4%

Semester 6 43 35%

Semester 8 77 62.6%

Fakultas

Fakultas Agama Islam 3 2.5%

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 17 14.3%

Fakultas Hukum 13 10.9%

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 9 7.6%

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 5 4.2%

Fakultas Kedokteran 5 4.2%

Fakultas Pertanian dan Peternakan 18 15.1%

Fakultas Ilmu Kesehatan 13 10.9%

Fakultas Psikologi 29 24.4%

Fakultas Teknik 7 5.9%

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel yang akan diteliti yaitu intensitas penggunaan smartphone di luar akademik sebagai

variabel bebas (X). Intensitas penggunaan smartphone dapat diukur menggunakan dua aspek

yaitu (1) frekuensi dan (2) durasi menurut marhaeni (dalam Oktario, 2017). Skala ini

mempunyai 20 item yang telah dilakukan uji coba oleh (Oktario, 2017).

14

Instrumen yang digunakan untuk variabel X (Intensitas Penggunaan Smartphone) pada

penelitian ini adalah menggunakan skala intensitas penggunaan smartphone yang didasarkan

pada pengukuran intensitas yang dikemukakan oleh Tubbs & Moss (1983) dan dikembangkan

oleh (Oktario, 2017). Skala intensitas terdiri dari dua aspek yaitu frekuensi dan durasi dengan

indeks validitas pada skala ini berada di 0.400-0.644 dengan menggunakan uji validitas

pearson product moment dengan reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach sebesar

0.829. Pada skala ini menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju

/ Sangat Sesuai (SS), Setuju / Sesuai (S), Tidak Setuju / Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak

Setuju / Sangat Tidak Sesuai (STS).

Prokrastinasi akademik sebagai variabel pengikat (Y) dalam prokrastinasi akademik dapat

diukur menggunakan teori Ferrari (Dalam Ghufron, 2014) dengan empat aspek yang

mempengaruhi adanya prokrastinasi yaitu berupa (1) Penundaan Dalam Memulai dan

Menyelesaikan Tugas, (2) Kelambatan Dalam Mengerjakan Tugas, (3) Kesenjangan Waktu

Antara Rencana Dan Kinerja Aktual, (4) Melakukan Aktivitas Lain Yang Lebih

Menyenangkan. Skala ini merupakan skala ferrari yang diterapkan pada skripsi (Kunti

Novitasari, 2017) dengan jumlah 23 item.

Instrumen yang digunakan untuk variabel Y (prokrastinasi akademik) pada penelitian ini

adalah menggunakan skala prokrastinasi akademik menggunakan dasar dari teori ferrari yang

telah dikembangkan oleh skripsi (Kunti Novitasari, 2017). Skala prokrastinasi akademik

terdiri dari empat aspek yaitu, penundaan dalam memulai dan menyelesaikan tugas,

kelambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan. Hasil yang didapatkan dengan indeks

validitas pada skala ini berada di 0.382-0.673 dengan menggunakan uji validitas pearson

product moment dengan reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach sebesar 0.869. Pada

skala ini menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju / Sangat

Sesuai (SS), Setuju / Sesuai (S), Tidak Setuju / Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Setuju /

Sangat Tidak Sesuai (STS).

Table 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur Jumlah

Item Uji

Jumlah

Item Valid Nilai Validitas Nilai Reliabilitas

Intensitas Penggunaan

Smartphone 21 20 0.400-0.644 0.829

Prokrastinasi Akademik 23 21 0.382-0.673 0.869

Dari hasil uji validitas dan reliabilitas alat ukur intensitas penggunaan smartphone dan

prokrastinasi akademik, diperoleh skala intensitas penggunaan smartphone dari 21 item,

terdapat 1 item yang tidak valid yaitu item nomer 8 dan tidak dapat digunakan sehingga

tersisa 20 item valid yang mampu mengukur tingkat intensitas penggunaan smartphone.

Indeks validitas alat ukur intensitas penggunaan smartphone berkisar dari rentang 0,400 –

0,644 dan nilai reliabilitas sebesar 0,829. Sedangkan hasil dari skala prokrastinasi akademik

dari 23 item, terdapat 2 item yang tidak valid yaitu item nomer 4 dan 23 sehingga tersisa 21

item valid yang mampu mengukur prokrastinasi akademik. Serta memiliki indeks validitas

dengan rentang 0.382 - 0.673 dan nilai reliabilitas 0,869.

15

Prosedur dan Analisis Data

Penelitian yang dilakukan terdapat tiga prosedur utama sebagai berikut:

Tahapan persiapan, peneliti melakukan sebuah pemahaman materi dengan kajian teoritik,

peneliti melakukan pengembangan materi yang disesuaikan dengan variabel. Selanjutnya

peneliti meminta ijin untuk mengambil sebuah data yang bertujuan untuk melakukan sebuah

try out kepada 30 subjek mahasiswa dengan karakteristik mahasiswa aktif strata satu (S1)

Universitas Muhammadiyah Malang, mahasiswa semester 4, 6 dan 8 yang menggunakan

smartphone dengan intensitas enam sampai sembilan jam dalam sehari dengan penggunaan

secara disfungsional.

Tahapan pelaksanaan, pada tahap pelaksana peneliti melakukan menyebarkan skala kepada

mahasiswa yang memenuhi kriteria yang sesuai karakteristik sampel. Alat ukur disebarkan

menggunakan kuesioner berupa google form kepada subjek yang sudah ditentukan sesuai

kriteria.

Terakhir, peneliti melakukan analisis kepada 119 subjek yang sudah didapatkan yang sesuai

dengan kriteria. Data yang sudah diperoleh selanjutnya akan diinput dan diolah dengan

menggunakan program perhitungan Statistical Package For Social Science 2.5 (SPSS) yaitu

analisis korelasi pearson yang bertujuan untuk mengukur korelasi antar variabel yang

memiliki pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.

HASIL PENELITIAN

Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan uji statistik 25 mendapatkan hasil nilai rata-

rata (mean), standar deviasi serta skor minimum dan maksimum yang telah didapat. Adapun

rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 3 Deskripsi Variabel Intensitas Penggunaan Smartphone

Variabel Mean Std. deviasi Kategori Interval Skor Frekuensi

N=119

Persentase

(100%)

Intensitas

Penggunaan

Smartphone 62.14 7.396

Tinggi X > 69.5 12 10%

Sedang 54.7 < X > 69.5 95 80%

Rendah X < 54.7 12 10%

Prokrastinasi

Akademik 60.27 8.570

Tinggi X > 68.8 17 14.3%

Sedang 51.7 < X > 68.8 85 71.4%

Rendah X < 51.7 17 14.3%

Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu intensitas penggunaan smartphone dan

prokrastinasi akademik. Berdasarkan tabel 3 di atas, intensitas penggunaan smartphone

memiliki nilai rata-rata 62.14 (SD = 7.396) dengan nilai atau skor minimum sebesar 40 dan

nilai atau skor maksimum sebesar 79. Sedangkan untuk variabel prokrastinasi akademik

memiliki nila rata-rata 60.27 (SD = 8.570) dengan nilai atau skor minimum sebesar 38 dan

nilai atau skor maksimum sebesar 82.

Hasil dari pengolahan data secara umum subjek memiliki tingkat intensitas penggunaan

smartphone yang sedang begitupun tingkat prokrastinasi akademik yang sedang. adapun

rinciannya intensitas penggunaan smartphone subjek 12 orang (10%) memiliki tingkat yang

16

Tinggi, 95 orang (80%) memiliki tingkat frekuensi Sedang dan 12 orang (10%) memiliki

frekuensi rendah. Sedangkan untuk rincian prokrastinasi akademik subjek 17 orang (14.3%)

memiliki tingkatan tinggi, 85 orang (71.4%) memiliki tingkatan Sedang dan 17 orang (14.3%)

memiliki tingkatan yang rendah.

Berdasarkan dari hasil analisis Pearson Correlation antar variabel didapatkan korelasi

signifikan pada p = 0.000, sementara nilai koefisien korelasi adalah 0.629 yang menunjukkan

nilai korelasi yang cukup kuat. Dengan demikian maka nilai signifikansi 0.000 < 0.050 dan

nilai pearson correlation 0.629 maka kedua variabel pada penelitian ini berkorelasi atau

memiliki hubungan signifikan.

Hasil dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov berdasarkan data yang sudah didapat pada

penelitian ini mendapatkan nilai signifikansi 0.200, data dapat dikatakan normal apabila

nilai signifikansi > 0.050. Sehingga dapat disimpulkan bahwa signifikansi 0.200 > 0.050

maka data residual pada penelitian ini dapat dikatakan telah berdistribusi normal.

Setelah diketahui bahwa intensitas penggunaan smartphone dapat digunakan sebagai salah

satu prediktor dari prokrastinasi akademik dan data yang telah didapat telah terdistribusi

secara normal maka langkah selanjutnya ialah dengan melakukan uji linieritas antara

variabel yaitu intensitas penggunaan smartphone dengan prokrastinasi akademik.

Berdasarkan hasil yang didapat dari uji linieritas diketahui nilai signifikansi sebesar 0.287 >

0.050 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel

intensitas penggunaan smartphone dengan prokrastinasi akademik.

Table 4 Uji Regresi

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t p F R R2

B SE β

Constant 14.986 5.213

0.629

2.875 0.005

76.527 0.629 0.395 Intensitas

Penggunaan

Smartphone 0.729 0.083 8.748 0.000

Catatan: Prokrastinasi Akademik (Y)

Hasil dari analisis uji regresi sederhana yang telah dilakukan dalam penelitian ini diketahui

bahwa korelasi/hubungan adalah (R) 0.629, dengan besaran persentase intensitas

penggunaan smartphone terhadap prokrastinasi akademik yang disebut koefisien

determinasi atau (R2) pada tabel diatas skor yang didapat dari nilai R-squared yakni sebesar

0.395 atau setara dengan 39.5%, sedangkan untuk sisanya yakni sebesar 0.605 atau 60.5%

berasal dari faktor lain selain dari intensitas penggunaan smartphone. Berdasarkan tabel

diatas maka dapat dilihat juga F-hitung = 76.527 dengan signifikan P (0.000 < 0.05),

sedangkan pada nilai t hitung 8.748 > t tabel 1,98045. Nilai konstanta yang didapatkan

adalah 14.986 sedangkan nilai dari intensitas penggunaan smartphone adalah 0.729

sehingga konstanta sebesar 14.986 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai intensitas

penggunaan smartphone maka nilai prokrastinasi akademik sebesar 14.986. apabila nilai

konstanta 14.986 diberi penambahan nilai intensitas penggunaan smartphone sebesar 0.729

maka nilai konstanta dari prokrastinasi akademik menjadi 15.715.

17

DISKUSI

Seperti yang telah diuraikan di latar belakang penelitian ini yaitu selama pandemi Covid-19

ini mahasiswa yang melakukan pembelajaran secara daring tentu memberikan dampak

positif maupun negatif di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Pendidikan secara

tatap muka pun harus terpaksa dihentikan dan digantikan dengan pembelajaran jarak jauh

dengan sistem daring atau online. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari

intensitas penggunaan smartphone terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa di

masa pandemi Covid-19, dimana penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang.

Berdasarkan sebuah penelitian yang sudah dilakukan, bahwa telah didapat hasil mayoritas

mahasiswa menggunakan intensitas smartphone dengan tingkat penggunaan tergolong

sedang sebesar 80% dan tinggi sebesar 10%, lalu diikuti rendah sebesar 10%, dalam hal ini

dapat membuktikan bahwa mahasiswa dalam intensitas penggunaan smartphone belum

dapat mengendalikan secara baik dalam mengatasi penggunaannya secara frekuensi dan

durasi, dalam kata lain mayoritas mahasiswa memiliki intensitas penggunaan smartphone

yang belum cukup baik dalam mengontrol penggunaannya. Ada banyak faktor yang dapat

mempengaruhi intensitas penggunaan smartphone pada mahasiswa, salah satunya faktor

yang dapat mempengaruhi intensitas penggunaan smartphone pada mahasiswa pada saat

pandemi Covid-19 ini adalah terdapat faktor internal yang disebabkan rendahnya kontrol

diri yang menyebabkan adanya sebuah kegagalan mengontrol penggunaan smartphone

Menurut Irnawaty (2010).

Pada hasil prokrastinasi akademik didapatkan mayoritas mahasiswa melakukan

prokrastinasi akademik tergolong sedang sebesar 71,4% dan tinggi sebesar 14,3%, lalu

diikuti rendah sebesar 14,3%, dalam hal ini dapat membuktikan bahwa mahasiswa dalam

prokrastinasi akademik belum dapat mengendalikan secara baik dalam mengatasi perilaku

dalam memulai dan menyelesaikan suatu tugas, dalam kata lain mayoritas mahasiswa

memiliki prokrastinasi akademik yang belum cukup baik. Ada banyak faktor yang dapat

mempengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa, salah satunya faktor yang dapat

mempengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa pada saat pandemi Covid-19 ini

adalah faktor eksternal disebabkan adanya pembelajaran yang dilakukan secara daring atau

jarak jauh di era pandemi Covid-19 yang dapat menjadikan ajang mahasiswa malas, curang,

hingga banyak pemikiran lainnya (Rohmah, 2020).

Penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara kedua

variabel yakni antara intensitas penggunaan smartphone dengan prokrastinasi akademik

dengan mendapatkan nilai F-hitung = 76.527 dengan signifikan P (0.000 < 0.05), dapat

disimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima. Sedangkan untuk nilai kontribusi

atau besaran pengaruh yang disumbangkan dari variabel intensitas penggunaan smartphone

terhadap variabel prokrastinasi adalah 39.5% (R2=0.0395).

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Syifa, (2020) menjelaskan

bahwa terdapat pengaruh prokrastinasi akademik mahasiswa yang signifikan terhadap

intensitas penggunaan smartphone pada mahasiswa program studi psikologi islam IAIN

Pontianak. Penelitian sama dilakukan oleh Rohim, (2017) menjelaskan bahwa variabel

dalam kecanduan smartphone memiliki hubungan positif terhadap variabel prokrastinasi

18

akademik. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan hal ini memiliki arti bahwa

intensitas penggunaan smartphone dapat mempengaruhi tingkat prokrastinasi akademik

pada mahasiswa.

Morissan (2020) menjelaskan dampak negatif yang ditimbulkan dari menggunakan

intensitas penggunaan smartphone akan mempengaruhi kinerja akademik mahasiswa yang

menjadi turun dan mempengaruhi kondisi secara fisik dan psikologis. Karuniawan &

Cahyanti, (2013) mengatakan bahwa smartphone addiction pada mahasiswa menjadikan

pengaruh academic stress, sebab intensitas penggunaan tinggi akan semakin besar pula

tingkat stress yang dihadapi oleh mahasiswa. Karena banyak mahasiswa yang mengalami

peningkatan intensitas penggunaan smartphone disaat masa pandemi Covid-19 akan

mempengaruhi tingkat stress akademik hingga berpotensi mengalami prokrastinasi

akademik atau penundaan dalam penyelesaian tugas.

Dengan adanya pandemi Covid-19 ini merupakan sebuah adanya tantangan baru bagi

mahasiswa maupun pelajar lainnya, yaitu dengan lamanya intensitas dirumah aja

menjadikan sebuah mahasiswa untuk menjadi bosan ataupun malas dalam melaksanakan

pembelajaran secara daring yang kurang adanya interaksi sosial secara langsung.

Pembelajaran secara daring merupakan salah satu pilihan yang dapat dilakukan disaat masa

pandemi Covid-19 ini, akan tetapi tentunya hal tersebut memiliki sebuah dampak positif

maupun negatif, dampak positifnya mahasiswa masih bisa tetap melanjutkan pembelajaran

secara teori, sedangkan dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh ini menyebabkan

banyak mahasiswa menjadi kurang adanya motivasi belajar dan fokus teralihkan kepada hal

yang lebih menyenangkan seperti intensitas penggunaan smartphone.

Kontribusi faktor lain prokrastinasi akademik yakni sebesar 60.5% berasal dari variabel atau

faktor lain selain dari intensitas penggunaan smartphone. Faktor-faktor lain diluar variabel

pada penelitian ini bisa berasal dari berbagai hal seperti stressor ataupun regulasi diri. Hal

tersebut selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harahap et al. (2020) yang

menjelaskan stressor yang dihadapi oleh mahasiswa bervariasi seperti koneksi internet yang

kurang baik, menyelesaikan tugas yang banyak dalam waktu yang cepat, merespon instruksi

dengan cepat, serta perlu beradaptasi cepat dengan situasi belajar dari rumah merupakan

kondisi yang dapat menimbulkan stres pada mahasiswa dan hasil menunjukan mayoritas

mahasiswa mengalami stres akademik selama belajar jarak jauh di tengah-tengah kondisi

pandemi Covid-19. Penelitian Handoyo & Prabowo, (2020) menjelaskan bahwa regulasi diri

juga menjadi pertimbangan dalam prokrastinasi akademik pada masa pandemi Covid-19

yang diakibatkan karena mahasiswa merasa tidak sedang diawasi sehingga mahasiswa

menunda mengerjakan tugas.

Kelebihan dari penelitian ini adalah menyajikan hasil penelitian tentang hubungan intensitas

penggunaan smartphone terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa selama

pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Sedangkan kekurangan yang ada pada

penelitian ini adalah penelitian ini dalam screening responden untuk melihat intensitas

penggunaan smartphone melalui aplikasi tidak dapat menjelaskan prokrastinasi yang

dilakukan oleh responden secara disfungsional maupun fungsional, dan alat ukur dalam

penelitian ini terdapat pernyataan yang saling berkaitan antara intensitas penggunaan

19

smartphone terhadap prokrastinasi akademik. Selain itu, penelitian ini bersifat korelasional

sehingga tidak bisa menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara intensitas penggunaan

smartphone terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa di masa pandemi Covid-19

sebesar 39.5%, dengan begitu maka hipotesis pada penelitian ini diterima. Gambaran secara

umum menunjukkan bahwa intensitas penggunaan smartphone dengan prokrastinasi

akademik pada mahasiswa selama pandemi Covid-19 mayoritas berada di kategori sedang.

Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum cukup baik dalam mengendalikan

penggunaan smartphone sehingga perilaku prokrastinasi akademik yang timbul tidak terlalu

berdampak buruk pada capaian akademik mahasiswa.

Implikasi penelitian ini bagi mahasiswa adalah mahasiswa dapat membatasi penggunaan

intensitas penggunaan smartphone agar mahasiswa terhindar dari perilaku prokrastinasi

akademik yang mempengaruhi adanya tingkat stres bagi mahasiswa. Cara mengurangi

penggunaan intensitas penggunaan smartphone yang berlebihan yaitu dengan membatasi

penggunaan smartphone secara durasi dan frekuensi sebab sesuatu yang dilakukan secara

berlebih dapat menimbulkan dampak yang tidak baik pula karena dapat menimbulkan sebuah

rasa kesenangan yang mendorong untuk melakukan kegiatan tersebut secara berulang-ulang

atau kecanduan. Sebab intensitas penggunaan smartphone semestinya bukan sesuatu diluar

kontrol diri, melainkan sebuah pilihan diri sendiri membatasi penggunaan atau tidak.

20

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, H. (2019). Pengaruh Penggunaan Gadget Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa/Siswi

Sman 2 Tembilahan. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 5(3), 157.

Budhi, F. H., & Indrawati, E. S. (2016). Bermain Game Online pada Mahasiswa Pemain

Game Online di Game Center X Semarang. Jurnal Empati, 5(3), 478–481.

Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastination: Why you do it, what to do about it now.

Da Capo Press.

Catrunada, L. (2008). Perbedaan Kecenderungan Prokrastinasi Tugas Skripsi Berdasarkan

Tipe Kepribadian Introvert Dan Ekstrovert. Universitas Gunadarma.

Daeng, I. T. M., Mewengkang, N. ., & Kalesaran, edmon R. (2017). Penggunaan Smartphone

Dalam Menunjang Aktivitas Perkuliahan Oleh Mahasiswa Fispol Unsrat Manado. E-

Journal Acta Diurna, 6(1), 1–15.

Davis, R. A. (2001). Cognitive-behavioral model of pathological Internet use. Computers in

Human Behavior, 17(2), 187–195.

Ferrari, Joseph R, Johnson Judith L, M. W. G. (1995). Social/Clinical Psychology:

Procrastination and Task Avoidance. Plenum Press, New York.

Firmanto, H. R. dan A. (2013). Kebutuhan Afiliasi Dengan Intensitas Mengakses Facebook

Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 01(01), 76–85.

Ghufron, M. N. (2014). Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Ditinjau dari Regulasi Diri dalam

Belajar. Journal of Empirical Research in Islamic Educational, 2(1), 136–149.

Handoyo, A. W., & Prabowo, A. S. (2020). Prokrastinasi akademik mahasiswa selama

pembelajaran daring. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 3(1), 355–361.

Harahap, A. C. P., Harahap, D. P., & Harahap, S. R. (2020). Analisis Tingkat Stres Akademik

Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dimasa Covid-19. Biblio Couns :

Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan, 3(1), 10–14.

https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804

Irnawaty, A. A. (2010). Smartphone Addiction pada Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Jurnal Sosialisasi Pendidikan

Sosiologi-FIS UNM, 1963, 19–27.

Karuniawan, A., & Cahyanti, I. Y. (2013). Hubungan antara Academic Stress dengan

Smartphone Addiction pada Mahasiswa Pengguna Smartphone. Jurnal Psikologi Klinis

Dan Kesehatan Mental, 2(1), 16–21.

Klassen, R. M., & Kuzucu, E. (2009). Academic Procrastination and Motivation of

Adolescents in Turkey. Educational Psychology, 29(1), 69–81.

21

Kunti Novitasari. (2017). Pengaruh Self Efficacy dan Time Management Terhadap

Prokrastinasi Akademik Pada Musyrif/Ah Ma’had Sunan Ampel Al-Aly. Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kwon, M., Kim, D. J., Cho, H., & Yang, S. (2013). The smartphone addiction scale:

Development and validation of a short version for adolescents. PLoS ONE, 8(12), 1–7.

L. Solomon, E. R. (1984). Academic procrastination: Frequency and cognitive - behavioral

correlates. Journal of Counseling Psychology, 31(4), 503–509.

Morissan. (2020). Hubungan penggunaan smartphone dan kinerja akademik di kalangan

mahasiswa. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies),

4(1), 158.

Muyana, S. (2018). Prokrastinasi akademik dikalangan mahasiswa program studi bimbingan

dan konseling. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 8(1), 45.

Nurmalasari, & Wulandari, D. (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Tingkat

Prestasi. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Komputer, 3(2), 1–8.

Oktario, A. (2017). Hubungan antara Intensitas Penggunaan Smartphone dan Motivasi

Berprestasi Pada Mahasiswa. Universitas Sanata Dharma.

Rohim, A. A. (2017). Korelasi antara Kecanduan Smartphone dengan Prokrastinasi Akademik

pada Mahasiswa. Universitas Brawijaya.

Rohmah, A. A. (2020). Pengaruh Kegiatan Mandiri Mahasiswa Dalam Kuliah Daring Di Era

Pandemi Covid-19. Jurnal psikologi.

Rozalia, M. F. (2016). Hubungan Intensitas Pemanfaatan Gadget Dengan Prestasi Belajar

Siswa Kelas V Sdn Se-Gugus VIII Kecamatan Blimbing Kota Malang. Jurnal

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Rumiani. (2016). Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Stres

Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 3(2).

Salehan, M., & Negahban, A. (2013). Social networking on smartphones: When mobile

phones become addictive. Computers in Human Behavior, 29(6), 2632–2639.

https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.07.003.

Satya Yuniar, G. (2013). Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial

Facebook Dengan Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Pada Siswa-Siswi Kelas VIII

Smp Negeri 26. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 2(1).

Sudarko, F.N. (2020). Kuliah Online? Awas Diserang Prokrastinasi!. Artikel Online. diunduh

dari http://gensindo.sindonews.com/red/2192/kuliah-online-awasdiserang-prokrastinasi-

1584939805, 20 April 2020

22

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Surijah, E. A., & Tjundjing, S. (2007). Mahasiswa Versus Tugas : Prokrastinasi Akademik

dan Conscientiousness. Anima, Indonesian Psychological Journal, 22(4), 352–374.

Syifa, A. (2020). Intensitas penggunaan smartphone, prokrastinasi akademik, dan perilaku

phubbing Mahasiswa. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 10(1), 83.

https://doi.org/10.25273/counsellia.v10i1.6309.

Tezer, M., Ulgener, P., Minalay, H., Ture, A., Tugutlu, U. & Harper, M. G. (2020).

Examining the relationship between academic procrastination behaviours and

problematic Internet usage of high school students during the COVID-19 pandemic

period. Global Journal of Guidance and Counseling in Schools: Current Perspectives,

10(3), 142–156. https://doi.org/10.18844/gjgc.v10i3.5549

Tuckman, B. W. (2002). Academic Procrastinators: Their Rationalizations and WebCourse

Performance. Paper presented at the Annual Meeting of the American Psychological

Association. Chicago, IL, August 22-25, 2002.

https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED470567.pdf.

Utami, A. N. (2019). Dampak Negatif Adiksi Penggunaan Smartphone Terhadap Aspek-

Aspek Akademik Personal Remaja. Perspektif Ilmu Pendidikan, 33(1), 1–14.

https://doi.org/10.21009/pip.331.1.

Utomo. (2010). Hubungan Antara Pemalasan Sosial Dengan Prokrastinasi Akademik.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Wirakesuma, R. A. (2020). Pengaruh Perkuliahan Dan Tugas Secara Daring Terhadap

Mahasiswa. Journal Psikologi, 1(November).

Wolters, C. A. (2003). Understanding procrastination from a self-regulated learning

perspective. Journal of Educational Psychology, 95(1), 179–187.

https://doi.org/10.1037/0022-0663.95.1.179.

23

LAMPIRAN 1

(BLUE PRINT)

24

Tabel Blue Print dan Item Skala Penggunaan Smartphone

Aspek Indikator Item Jumlah Presentasi

Frekuensi

Tingkat keseringan

pemakaian smartphone

dalam sehari.

Favorable 1,4,9,13,17 5

50% Unfavorable 3,7,11,14,18 5

Durasi Lamanya penggunaan

smartphone dalam sehari.

Favorable 2,5,12,16,20 5 50%

Unfavorable 6,8,10,15,19 5

Jumlah 20 100%

Tabel Blue Prokrastinasi Akademik

Aspek Indikator

Perilaku

No Item Total

Favorable Unfavorable

Penundaan Menunda untuk memulai

mengerjakan tugas sampai

tuntas

2,3,6 1,4,7 6

Keterlambatan Ketidakmampuan untuk

memprioritaskan dan

menyelesaikan tugas

melebihi batas waktu yang

telah ditentukan

8,22,12,13 9,14 6

Kesenjangan

antara rencana

dan kinerja

Mendahulukan pekerjaan

yang tidak ada

hubungannya dengan tugas

tanpa memperhitungkan

waktu

5,20 17,15,16 5

Melakukan

aktivitas lain

Melakukan aktivitas yang

dapat menghibur diri

daripada mengerjakan tugas

10,11,19 18,21,23 6

25

Intensitas Penggunaan Smartphone

Pernyataan Positif (+)

Sangat Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Tidak Setuju

(TS)

Sangat Tidak Setuju

(STS)

4 3 2 1

Pernyataan Negatif (-)

Sangat Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Tidak Setuju

(TS)

Sangat Tidak Setuju

(STS)

1 2 3 4

Prokrastinasi Akademik

Pernyataan Positif (+)

Sangat Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Tidak Setuju

(TS)

Sangat Tidak Setuju

(STS)

4 3 2 1

Pernyataan Negatif (-)

Sangat Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Tidak Setuju

(TS)

Sangat Tidak Setuju

(STS)

1 2 3 4

26

INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE

Pilihan jawaban: 1=Sangat setuju; 2=Setuju; 3=Tidak Setuju; 4=Sangat tidak setuju

Variabel Aspek Pernyataan Bahasa Indonesia No +/-

Intensitas

Penggunaan

Smartphone

Frekuensi

(Tingkat keseringan pemakaian

smartphone dalam sehari)

1. Disaat pandemi saya lebih sering menggunakan smartphone

dirumah.

1 +

2. Saya jarang menggunakan smartphone saat di rumah. 3 -

3. Disaat saya jenuh dengan kuliah daring saya selalu menggunakan

smartphone untuk bermain sosial media atau bermain game.

4 +

4. Saya tidak pernah bermain smartphone (game / sosial media)

disaat kelas daring.

7 -

5. Saya lebih sering melakukan interaksi melalui sosial media di saat

pandemi Covid-19.

9 +

6. Saya lebih sering menghabiskan waktu luang untuk hal – hal

bermanfaat (membaca, belajar, olahraga, dll) daripada bermain

smartphone.

11 -

7. Saya mengakses sosial media sekitar 20 kali dalam sehari. 13 +

8. Saya selalu mengabaikan notifikasi yang terdapat pada

smartphone.

14 -

9. Setiap terdapat notifikasi smartphone saya segera memeriksa

notifikasi tersebut.

17 +

10. Biasanya saya mengakses sosial media tidak lebih dari 10 kali

dalam sehari.

18 -

11. Saya selalu memeriksa smartphone disaat bangun tidur. 21 +

Durasi

(Lamanya penggunaan

smartphone dalam sehari)

12. Saya menghabiskan waktu lebih lama menggunakan smartphone

disaat pandemi dibandingkan sebelum pandemi.

2 +

13. Saya merasa penggunaan smartphone terlalu lama mempengaruhi

penundaan proses belajar dan pengerjaan tugas.

5 +

14. Disaat pandemi saya menggunakan smartphone dengan waktu

lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi.

6 -

15. Penggunaan smartphone terlalu lama tidak mempengaruhi 8 -

27

Keterangan :

Item yang gugur diberi tanda cetak tebal

penundaan dalam proses belajar ataupun pengerjaan tugas.

16. Saya merasa bersalah saat menggunakan smartphone terlalu lama

untuk bermain game / sosmed.

10 -

17. Saya merasa senang menghabiskan waktu yang lama untuk

bermain smartphone.

12 +

18. Saya menggunakan smartphone dalam satu hari menghabiskan

waktu kurang dari 6 jam.

15 -

19. Saya biasanya menghabiskan waktu lebih dari 6 jam sehari untuk

bermain smartphone.

16 +

20. Saya merasa cukup menggunakan smartphone untuk bermain

game / sosial media dengan rentan waktu 2-3 jam dalam sehari.

19 -

21. Saya selalu menggunakan smartphone lebih lama dari waktu yang

sudah saya rencanakan.

20 +

28

PROKRASTINASI AKADEMIK

Pilihan jawaban: 1=Sangat setuju; 2=Setuju; 3=Tidak Setuju; 4=Sangat tidak setuju

Variabel Aspek Pernyataan Bahasa Indonesia No +/-

Prokrastinasi

Akademik

Penundaan

(Menunda untuk memulai

mengerjakan tugas sampai

tuntas)

1. Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal yang saya

tentukan.

1 -

2. Saya lebih mendahulukan kesenangan dalam penggunaan

smartphone daripada mengerjakan tugas yang diberikan oleh

dosen.

2 +

3. Ketika saya harus mengerjakan tugas sesuai jadwal yang sudah

saya tentukan saya lebih memilih bersantai bermain smartphone.

3 +

4. Saya selalu mencicil tugas yang diberikan oleh dosen. 4 -

5. Menurut saya penundaan pengerjaan tugas selama ini disebabkan

penggunaan smartphone yang berlebihan.

6 +

6. Saya selalu mendahulukan mengerjakan tugas dan tidak

menunda-nunda terlalu lama.

7 -

Keterlambatan

(Ketidakmampuan untuk

memprioritaskan dan

menyelesaikan tugas melebihi

batas waktu yang telah

ditentukan)

7. Saya selalu mengerjakan tugas dengan sistem SKS. 8 +

8. Saya memiliki waktu luang untuk mengerjakan tugas mata kuliah

lain karena tugas lain sudah selesai jauh sebelum waktu deadline.

9 -

9. Saya selalu mengumpulkan tugas tidak tepat waktu. 12 +

10. Saya selalu merasa tidak puas dengan hasil pengerjaan tugas

dikarenakan pengerjaan secara cepat.

13 +

11. Saya merasa kekurangan waktu dalam mengerjakan tugas. 14 -

12. Saya sulit fokus mengerjakan tugas disaat waktu masih panjang. 22 +

Kesenjangan antara rencana

dan kinerja

(Mendahulukan pekerjaan yang

tidak ada hubungannya dengan

tugas tanpa memperhitungkan

waktu)

13. Target pengerjaan tugas tidak tercapai dikarenakan pengaruh

penggunaan bermain smartphone.

5 +

14. Saya mempunyai prioritas terhadap tugas yang sudah saya

jadwalkan dalam pengerjaannya.

15 -

15. Banyaknya hiburan dalam smartphone tidak mempengaruhi saya

dalam penyelesaian pengerjaan tugas.

16 -

16. Saya memiliki waktu lebih dalam pengerjaan tugas. 17 -

29

17. Saya tidak dapat menolak untuk bermain game online, menonton

youtube atau film dan bermain sosial media pada smartphone.

20 +

Melakukan aktivitas lain

(Melakukan aktivitas yang

dapat menghibur diri daripada

mengerjakan tugas)

18. Disaat saya kebingungan dalam mengerjakan tugas saya lebih

memilih untuk bermain smartphone daripada menyelesaikannya.

10 +

19. Disaat saya mengerjakan tugas daring saya selalu merasa bosan

dan lebih memilih bermain smartphone.

11 +

20. Saya berusaha mencari tahu ketika saya kebingungan dalam

mengerjakan tugas.

18 -

21. Disaat pandemi saya lebih senang menggunakan smartphone

daripada mengerjakan tugas.

19 +

22. Saya sangat antusias ketika mengerjakan tugas dari dosen. 21 -

23. Saya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah untuk belajar

dan mengerjakan tugas daripada bermain smartphone.

23 -

Keterangan :

Item yang gugur diberi tanda cetak tebal

30

LAMPIRAN 2

(DESKRIPSI SUBJEK)

31

Deskripsi Subjek

Statistics

Jenis Kelamin Fakultas Umur Semester

N Valid 119 119 119 119

Missing 0 0 0 0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki - laki 27 22,7 22,7 22,7

Perempuan 92 77,3 77,3 100,0

Total 119 100,0 100,0

Fakultas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Fakultas Agama Islam 3 2,5 2,5 2,5

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

17 14,3 14,3 16,8

Fakultas Hukum 13 10,9 10,9 27,7

Fakultas Ilmu

Kesehatan

13 10,9 10,9 38,7

Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik

9 7,6 7,6 46,2

Fakultas Kedokteran 5 4,2 4,2 50,4

Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

5 4,2 4,2 54,6

Fakultas Pertanian dan

Peternakan

18 15,1 15,1 69,7

Fakultas Psikologi 29 24,4 24,4 94,1

Fakultas Teknik 7 5,9 5,9 100,0

Total 119 100,0 100,0

32

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 16 - 18

Tahun

3 2,5 2,5 2,5

19 - 21

Tahun

53 44,5 44,5 47,1

22 - 24

Tahun

63 52,9 52,9 100,0

Total 119 100,0 100,0

Semester

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Semester 4 3 2,5 2,5 2,5

Semester 6 41 34,5 34,5 37,0

Semester 8 75 63,0 63,0 100,0

Total 119 100,0 100,0

33

LAMPIRAN 3

(VALIDITAS & RELIABILITAS)

34

Validitas Intensitas Penggunaan Smartphone

Correlations

X0

1

X0

2

X0

3

X0

4

X0

5

X0

6

X0

7

X0

8

X0

9

X1

0

X1

1

X1

2

X1

3

X1

4

X1

5

X1

6

X1

7

X1

8

X1

9

X2

0

X2

1

TOT

AL

X01 Pearson

Correlat

ion

1 ,63

7**

,35

8**

,34

9**

,34

6**

,28

4**

,19

6*

,05

5

,32

2**

,27

7**

,30

6**

,12

9

,13

4

,22

1*

,13

0

,17

5

,22

5*

,25

7**

,16

7

,25

5**

,55

7**

,644*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

2

,03

3

,55

6

,00

0

,00

2

,00

1

,16

3

,14

5

,01

6

,15

8

,05

7

,01

4

,00

5

,06

9

,00

5

,00

0

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X02 Pearson

Correlat

ion

,63

7**

1 ,30

7**

,26

9**

,33

7**

,29

9**

,19

3*

,01

8

,29

0**

,21

1*

,19

5*

,09

1

,22

4*

,24

2**

,12

9

,08

5

,17

5

,22

9*

,04

2

,21

8*

,45

7**

,581*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

1

,00

3

,00

0

,00

1

,03

6

,84

3

,00

1

,02

1

,03

4

,32

5

,01

5

,00

8

,16

1

,35

9

,05

7

,01

2

,65

2

,01

7

,00

0

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X03 Pearson

Correlat

ion

,35

8**

,30

7**

1 ,16

7

,10

3

,38

2**

,27

1**

-

,03

8

,12

5

,19

5*

,35

0**

,14

3

,29

1**

,39

7**

,09

1

,12

8

,11

0

,30

5**

,21

2*

,30

3**

,22

9*

,550*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

1

,07

0

,26

5

,00

0

,00

3

,67

8

,17

5

,03

4

,00

0

,12

1

,00

1

,00

0

,32

6

,16

7

,23

6

,00

1

,02

1

,00

1

,01

2

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X04 Pearson

Correlat

ion

,34

9**

,26

9**

,16

7

1 ,18

1*

,12

2

,36

0**

,10

4

,20

0*

,09

3

,10

5

,12

0

,15

4

,06

6

,13

2

,20

3*

,01

1

,18

5*

,10

6

,21

7*

,15

2

,467*

*

35

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

3

,07

0

,04

9

,18

7

,00

0

,26

2

,02

9

,31

6

,25

4

,19

4

,09

4

,47

4

,15

1

,02

7

,90

4

,04

3

,25

0

,01

8

,09

9

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X05 Pearson

Correlat

ion

,34

6**

,33

7**

,10

3

,18

1*

1 ,10

2

-

,01

8

,20

6*

,25

3**

,09

6

,08

3

,13

3

,19

1*

,13

4

,19

4*

,02

6

,09

2

,15

2

,06

5

,20

5*

,27

7**

,439*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,26

5

,04

9

,26

9

,84

9

,02

5

,00

5

,30

1

,37

0

,14

8

,03

8

,14

6

,03

5

,78

0

,32

0

,09

9

,48

1

,02

5

,00

2

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X06 Pearson

Correlat

ion

,28

4**

,29

9**

,38

2**

,12

2

,10

2

1 ,18

4*

,16

6

,08

8

,09

1

,11

9

,04

5

,09

6

,21

4*

,11

6

-

,00

8

,02

3

,04

9

,12

5

,19

8*

,18

5*

,400*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

2

,00

1

,00

0

,18

7

,26

9

,04

5

,07

1

,34

1

,32

4

,19

7

,62

7

,30

0

,01

9

,21

0

,92

8

,80

6

,59

8

,17

5

,03

1

,04

5

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X07 Pearson

Correlat

ion

,19

6*

,19

3*

,27

1**

,36

0**

-

,01

8

,18

4*

1 ,05

3

,09

0

,16

2

,19

6*

,22

1*

,11

1

,17

7

,07

5

,12

4

,06

6

,11

7

,21

0*

,27

9**

,12

8

,437*

*

Sig. (2-

tailed)

,03

3

,03

6

,00

3

,00

0

,84

9

,04

5

,57

0

,32

9

,07

8

,03

3

,01

6

,23

1

,05

4

,41

7

,17

9

,47

4

,20

7

,02

2

,00

2

,16

6

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X08 Pearson

Correlat

ion

,05

5

,01

8

-

,03

8

,10

4

,20

6*

,16

6

,05

3

1 -

,30

8**

-

,06

5

-

,02

7

,03

9

-

,04

7

-

,18

4*

,06

3

-

,04

5

-

,13

1

-

,14

8

-

,00

6

-

,13

4

-

,05

3

,070

Sig. (2-

tailed)

,55

6

,84

3

,67

8

,26

2

,02

5

,07

1

,57

0

,00

1

,48

1

,76

7

,67

2

,61

3

,04

5

,49

8

,62

6

,15

7

,10

9

,95

2

,14

7

,56

8

,448

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

36

X09 Pearson

Correlat

ion

,32

2**

,29

0**

,12

5

,20

0*

,25

3**

,08

8

,09

0

-

,30

8**

1 ,32

3**

,20

3*

,04

2

,20

4*

,18

5*

,10

4

,17

1

,13

4

,22

7*

,22

3*

,24

0**

,33

7**

,449*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

1

,17

5

,02

9

,00

5

,34

1

,32

9

,00

1

,00

0

,02

7

,64

9

,02

6

,04

4

,25

9

,06

2

,14

5

,01

3

,01

5

,00

9

,00

0

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X10 Pearson

Correlat

ion

,27

7**

,21

1*

,19

5*

,09

3

,09

6

,09

1

,16

2

-

,06

5

,32

3**

1 ,39

6**

,08

1

,17

9

,21

0*

,11

5

,19

6*

,10

2

,33

4**

,28

7**

,25

8**

,30

7**

,462*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

2

,02

1

,03

4

,31

6

,30

1

,32

4

,07

8

,48

1

,00

0

,00

0

,38

4

,05

2

,02

2

,21

4

,03

3

,27

1

,00

0

,00

2

,00

5

,00

1

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X11 Pearson

Correlat

ion

,30

6**

,19

5*

,35

0**

,10

5

,08

3

,11

9

,19

6*

-

,02

7

,20

3*

,39

6**

1 ,30

2**

,31

0**

,36

9**

,17

7

,22

0*

,15

7

,26

5**

,23

0*

,33

2**

,33

1**

,552*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

1

,03

4

,00

0

,25

4

,37

0

,19

7

,03

3

,76

7

,02

7

,00

0

,00

1

,00

1

,00

0

,05

4

,01

6

,08

8

,00

4

,01

2

,00

0

,00

0

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X12 Pearson

Correlat

ion

,12

9

,09

1

,14

3

,12

0

,13

3

,04

5

,22

1*

,03

9

,04

2

,08

1

,30

2**

1 ,34

4**

,24

7**

,26

2**

,21

8*

,22

4*

,13

6

,13

6

,28

4**

,03

8

,426*

*

Sig. (2-

tailed)

,16

3

,32

5

,12

1

,19

4

,14

8

,62

7

,01

6

,67

2

,64

9

,38

4

,00

1

,00

0

,00

7

,00

4

,01

7

,01

4

,13

9

,13

9

,00

2

,68

3

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X13 Pearson

Correlat

ion

,13

4

,22

4*

,29

1**

,15

4

,19

1*

,09

6

,11

1

-

,04

7

,20

4*

,17

9

,31

0**

,34

4**

1 ,29

8**

,28

0**

,27

7**

,23

3*

,31

0**

,21

6*

,35

7**

,18

2*

,552*

*

37

Sig. (2-

tailed)

,14

5

,01

5

,00

1

,09

4

,03

8

,30

0

,23

1

,61

3

,02

6

,05

2

,00

1

,00

0

,00

1

,00

2

,00

2

,01

1

,00

1

,01

8

,00

0

,04

7

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X14 Pearson

Correlat

ion

,22

1*

,24

2**

,39

7**

,06

6

,13

4

,21

4*

,17

7

-

,18

4*

,18

5*

,21

0*

,36

9**

,24

7**

,29

8**

1 ,03

9

,10

9

,56

9**

,21

4*

,04

9

,19

5*

,29

8**

,508*

*

Sig. (2-

tailed)

,01

6

,00

8

,00

0

,47

4

,14

6

,01

9

,05

4

,04

5

,04

4

,02

2

,00

0

,00

7

,00

1

,67

5

,23

7

,00

0

,01

9

,59

9

,03

4

,00

1

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X15 Pearson

Correlat

ion

,13

0

,12

9

,09

1

,13

2

,19

4*

,11

6

,07

5

,06

3

,10

4

,11

5

,17

7

,26

2**

,28

0**

,03

9

1 ,56

7**

,02

4

,25

9**

,19

9*

,16

2

-

,02

2

,419*

*

Sig. (2-

tailed)

,15

8

,16

1

,32

6

,15

1

,03

5

,21

0

,41

7

,49

8

,25

9

,21

4

,05

4

,00

4

,00

2

,67

5

,00

0

,79

7

,00

4

,03

0

,07

8

,81

4

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X16 Pearson

Correlat

ion

,17

5

,08

5

,12

8

,20

3*

,02

6

-

,00

8

,12

4

-

,04

5

,17

1

,19

6*

,22

0*

,21

8*

,27

7**

,10

9

,56

7**

1 ,00

6

,18

2*

,20

0*

,14

2

,12

8

,421*

*

Sig. (2-

tailed)

,05

7

,35

9

,16

7

,02

7

,78

0

,92

8

,17

9

,62

6

,06

2

,03

3

,01

6

,01

7

,00

2

,23

7

,00

0

,94

8

,04

8

,02

9

,12

4

,16

4

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X17 Pearson

Correlat

ion

,22

5*

,17

5

,11

0

,01

1

,09

2

,02

3

,06

6

-

,13

1

,13

4

,10

2

,15

7

,22

4*

,23

3*

,56

9**

,02

4

,00

6

1 ,23

9**

,16

3

,19

1*

,30

4**

,392*

*

Sig. (2-

tailed)

,01

4

,05

7

,23

6

,90

4

,32

0

,80

6

,47

4

,15

7

,14

5

,27

1

,08

8

,01

4

,01

1

,00

0

,79

7

,94

8

,00

9

,07

6

,03

7

,00

1

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

38

X18 Pearson

Correlat

ion

,25

7**

,22

9*

,30

5**

,18

5*

,15

2

,04

9

,11

7

-

,14

8

,22

7*

,33

4**

,26

5**

,13

6

,31

0**

,21

4*

,25

9**

,18

2*

,23

9**

1 ,43

3**

,34

3**

,15

2

,512*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

5

,01

2

,00

1

,04

3

,09

9

,59

8

,20

7

,10

9

,01

3

,00

0

,00

4

,13

9

,00

1

,01

9

,00

4

,04

8

,00

9

,00

0

,00

0

,09

8

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X19 Pearson

Correlat

ion

,16

7

,04

2

,21

2*

,10

6

,06

5

,12

5

,21

0*

-

,00

6

,22

3*

,28

7**

,23

0*

,13

6

,21

6*

,04

9

,19

9*

,20

0*

,16

3

,43

3**

1 ,28

0**

,07

9

,437*

*

Sig. (2-

tailed)

,06

9

,65

2

,02

1

,25

0

,48

1

,17

5

,02

2

,95

2

,01

5

,00

2

,01

2

,13

9

,01

8

,59

9

,03

0

,02

9

,07

6

,00

0

,00

2

,39

6

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X20 Pearson

Correlat

ion

,25

5**

,21

8*

,30

3**

,21

7*

,20

5*

,19

8*

,27

9**

-

,13

4

,24

0**

,25

8**

,33

2**

,28

4**

,35

7**

,19

5*

,16

2

,14

2

,19

1*

,34

3**

,28

0**

1 ,37

6**

,568*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

5

,01

7

,00

1

,01

8

,02

5

,03

1

,00

2

,14

7

,00

9

,00

5

,00

0

,00

2

,00

0

,03

4

,07

8

,12

4

,03

7

,00

0

,00

2

,00

0

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

X21 Pearson

Correlat

ion

,55

7**

,45

7**

,22

9*

,15

2

,27

7**

,18

5*

,12

8

-

,05

3

,33

7**

,30

7**

,33

1**

,03

8

,18

2*

,29

8**

-

,02

2

,12

8

,30

4**

,15

2

,07

9

,37

6**

1 ,546*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,01

2

,09

9

,00

2

,04

5

,16

6

,56

8

,00

0

,00

1

,00

0

,68

3

,04

7

,00

1

,81

4

,16

4

,00

1

,09

8

,39

6

,00

0

,000

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

TOT

AL

Pearson

Correlat

ion

,64

4**

,58

1**

,55

0**

,46

7**

,43

9**

,40

0**

,43

7**

,07

0

,44

9**

,46

2**

,55

2**

,42

6**

,55

2**

,50

8**

,41

9**

,42

1**

,39

2**

,51

2**

,43

7**

,56

8**

,54

6**

1

39

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,44

8

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

N 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

40

Reliabilitas Intensitas Penggunaan Smartphone

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 119 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 119 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,829 20

41

Validitas Prokrastinasi Akademik

Correlations

Y0

1

Y0

2

Y0

3

Y0

4

Y0

5

Y0

6

Y0

7

Y0

8

Y0

9

Y1

0

Y1

1

Y1

2

Y1

3

Y1

4

Y1

5

Y1

6

Y1

7

Y1

8

Y1

9

Y2

0

Y2

1

Y2

2

Y2

3

TOT

AL

Y01 Pearson

Correlati

on

1 ,40

3**

,38

0**

,05

8

,31

3**

,26

0**

,43

8**

,29

6**

,19

1*

,18

1*

,22

2*

,32

1**

,24

3**

,30

2**

,34

4**

,27

7**

,27

3**

,41

2**

,05

5

,24

6**

,16

0

,20

6*

,03

9

,597*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,53

3

,00

1

,00

4

,00

0

,00

1

,03

8

,04

9

,01

5

,00

0

,00

8

,00

1

,00

0

,00

2

,00

3

,00

0

,55

5

,00

7

,08

2

,02

4

,67

7

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y02 Pearson

Correlati

on

,40

3**

1 ,53

6**

,12

3

,28

7**

,21

8*

,50

6**

,53

8**

,21

3*

,29

7**

,17

8

,24

2**

,30

6**

,24

4**

,21

0*

,33

7**

,29

0**

,23

3*

,33

5**

,35

4**

,24

9**

,32

8**

,11

0

,673*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,18

2

,00

2

,01

7

,00

0

,00

0

,02

0

,00

1

,05

3

,00

8

,00

1

,00

7

,02

2

,00

0

,00

1

,01

1

,00

0

,00

0

,00

6

,00

0

,23

3

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y03 Pearson

Correlati

on

,38

0**

,53

6**

1 ,03

9

,23

8**

,19

4*

,50

7**

,43

1**

,27

0**

,37

6**

,28

4**

,26

3**

,17

7

,23

9**

,34

4**

,33

2**

,21

2*

,24

9**

,23

3*

,43

5**

,22

3*

,25

9**

-

,03

2

,647*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,67

5

,00

9

,03

4

,00

0

,00

0

,00

3

,00

0

,00

2

,00

4

,05

4

,00

9

,00

0

,00

0

,02

0

,00

6

,01

1

,00

0

,01

5

,00

4

,73

1

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

42

Y04 Pearson

Correlati

on

,05

8

,12

3

,03

9

1 -

,10

5

-

,22

1*

,15

6

,09

5

,09

7

-

,12

9

-

,10

5

-

,12

9

,03

5

,12

2

,07

2

-

,07

5

,16

2

,01

7

-

,05

8

-

,19

1*

,02

4

,06

6

-

,08

1

,081

Sig. (2-

tailed)

,53

3

,18

2

,67

5

,25

4

,01

6

,09

0

,30

6

,29

6

,16

1

,25

4

,16

1

,70

5

,18

7

,43

9

,41

6

,07

9

,85

1

,52

7

,03

8

,79

9

,47

4

,38

0

,379

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y05 Pearson

Correlati

on

,31

3**

,28

7**

,23

8**

-

,10

5

1 ,49

4**

,24

8**

,24

8**

,09

0

,11

5

,09

0

,24

8**

,20

9*

,11

4

,08

7

,27

0**

,17

0

,14

5

,05

3

,18

2*

,10

7

,03

9

,07

3

,432*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

1

,00

2

,00

9

,25

4

,00

0

,00

7

,00

6

,33

1

,21

3

,33

0

,00

7

,02

3

,21

7

,34

9

,00

3

,06

4

,11

5

,56

6

,04

8

,24

8

,67

0

,43

2

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y06 Pearson

Correlati

on

,26

0**

,21

8*

,19

4*

-

,22

1*

,49

4**

1 ,24

9**

,23

5*

,01

5

,16

5

,10

2

,12

5

,21

6*

,21

6*

,02

7

,22

0*

,15

0

,05

3

,17

3

,17

5

,11

7

,12

0

-

,16

0

,382*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

4

,01

7

,03

4

,01

6

,00

0

,00

6

,01

0

,86

8

,07

2

,26

8

,17

7

,01

8

,01

8

,77

2

,01

6

,10

4

,57

0

,06

0

,05

6

,20

6

,19

4

,08

1

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y07 Pearson

Correlati

on

,43

8**

,50

6**

,50

7**

,15

6

,24

8**

,24

9**

1 ,33

3**

,35

1**

,26

8**

,23

2*

,26

2**

,23

3*

,34

5**

,42

9**

,44

0**

,33

5**

,27

8**

,14

3

,21

6*

,17

9

,25

7**

-

,03

7

,658*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,00

0

,09

0

,00

7

,00

6

,00

0

,00

0

,00

3

,01

1

,00

4

,01

1

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

2

,12

0

,01

8

,05

2

,00

5

,68

6

,000

43

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y08 Pearson

Correlati

on

,29

6**

,53

8**

,43

1**

,09

5

,24

8**

,23

5*

,33

3**

1 ,35

8**

,15

7

,06

3

,16

9

,13

2

,13

5

,23

5*

,20

4*

,26

5**

,19

2*

,28

9**

,20

4*

,29

8**

,33

2**

,11

9

,569*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

1

,00

0

,00

0

,30

6

,00

6

,01

0

,00

0

,00

0

,08

7

,49

3

,06

7

,15

1

,14

3

,01

0

,02

6

,00

4

,03

6

,00

1

,02

6

,00

1

,00

0

,19

6

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y09 Pearson

Correlati

on

,19

1*

,21

3*

,27

0**

,09

7

,09

0

,01

5

,35

1**

,35

8**

1 ,16

1

,25

2**

,07

4

,11

0

,12

2

,19

6*

,26

5**

,37

1**

,07

8

,28

4**

-

,05

2

,29

4**

,13

3

,10

9

,438*

*

Sig. (2-

tailed)

,03

8

,02

0

,00

3

,29

6

,33

1

,86

8

,00

0

,00

0

,08

0

,00

6

,42

4

,23

4

,18

5

,03

3

,00

4

,00

0

,39

8

,00

2

,57

3

,00

1

,14

9

,23

8

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y10 Pearson

Correlati

on

,18

1*

,29

7**

,37

6**

-

,12

9

,11

5

,16

5

,26

8**

,15

7

,16

1

1 ,45

0**

,21

0*

,29

4**

,13

8

,31

1**

,41

0**

,26

0**

,22

8*

,36

1**

,37

6**

,16

9

,33

5**

,00

3

,552*

*

Sig. (2-

tailed)

,04

9

,00

1

,00

0

,16

1

,21

3

,07

2

,00

3

,08

7

,08

0

,00

0

,02

2

,00

1

,13

6

,00

1

,00

0

,00

4

,01

3

,00

0

,00

0

,06

6

,00

0

,97

6

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y11 Pearson

Correlati

on

,22

2*

,17

8

,28

4**

-

,10

5

,09

0

,10

2

,23

2*

,06

3

,25

2**

,45

0**

1 ,39

5**

,41

5**

,25

0**

,26

5**

,32

8**

,26

6**

,39

3**

,37

4**

,29

1**

,22

5*

,27

9**

-

,03

0

,559*

*

44

Sig. (2-

tailed)

,01

5

,05

3

,00

2

,25

4

,33

0

,26

8

,01

1

,49

3

,00

6

,00

0

,00

0

,00

0

,00

6

,00

4

,00

0

,00

3

,00

0

,00

0

,00

1

,01

4

,00

2

,74

5

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y12 Pearson

Correlati

on

,32

1**

,24

2**

,26

3**

-

,12

9

,24

8**

,12

5

,26

2**

,16

9

,07

4

,21

0*

,39

5**

1 ,30

7**

,27

7**

,34

3**

,17

1

,14

3

,49

7**

,09

9

,20

5*

,01

5

,18

8*

-

,02

7

,495*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

8

,00

4

,16

1

,00

7

,17

7

,00

4

,06

7

,42

4

,02

2

,00

0

,00

1

,00

2

,00

0

,06

3

,12

0

,00

0

,28

6

,02

5

,87

0

,04

0

,77

1

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y13 Pearson

Correlati

on

,24

3**

,30

6**

,17

7

,03

5

,20

9*

,21

6*

,23

3*

,13

2

,11

0

,29

4**

,41

5**

,30

7**

1 ,19

7*

,16

4

,34

7**

,10

8

,21

8*

,26

8**

,20

6*

,08

5

,19

8*

,04

6

,501*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

8

,00

1

,05

4

,70

5

,02

3

,01

8

,01

1

,15

1

,23

4

,00

1

,00

0

,00

1

,03

2

,07

5

,00

0

,24

4

,01

7

,00

3

,02

5

,35

7

,03

1

,62

1

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y14 Pearson

Correlati

on

,30

2**

,24

4**

,23

9**

,12

2

,11

4

,21

6*

,34

5**

,13

5

,12

2

,13

8

,25

0**

,27

7**

,19

7*

1 ,27

1**

,13

1

,10

0

,30

7**

,19

2*

,29

2**

,15

6

,26

8**

-

,02

0

,473*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

1

,00

7

,00

9

,18

7

,21

7

,01

8

,00

0

,14

3

,18

5

,13

6

,00

6

,00

2

,03

2

,00

3

,15

7

,28

1

,00

1

,03

6

,00

1

,09

0

,00

3

,83

3

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

45

Y15 Pearson

Correlati

on

,34

4**

,21

0*

,34

4**

,07

2

,08

7

,02

7

,42

9**

,23

5*

,19

6*

,31

1**

,26

5**

,34

3**

,16

4

,27

1**

1 ,33

9**

,25

3**

,44

2**

-

,01

5

,21

2*

,14

4

,15

8

-

,06

9

,515*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,02

2

,00

0

,43

9

,34

9

,77

2

,00

0

,01

0

,03

3

,00

1

,00

4

,00

0

,07

5

,00

3

,00

0

,00

5

,00

0

,87

6

,02

0

,11

8

,08

7

,45

5

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y16 Pearson

Correlati

on

,27

7**

,33

7**

,33

2**

-

,07

5

,27

0**

,22

0*

,44

0**

,20

4*

,26

5**

,41

0**

,32

8**

,17

1

,34

7**

,13

1

,33

9**

1 ,42

0**

,14

2

,16

6

,23

0*

,23

1*

,19

8*

,09

2

,583*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

2

,00

0

,00

0

,41

6

,00

3

,01

6

,00

0

,02

6

,00

4

,00

0

,00

0

,06

3

,00

0

,15

7

,00

0

,00

0

,12

3

,07

1

,01

2

,01

1

,03

1

,31

7

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y17 Pearson

Correlati

on

,27

3**

,29

0**

,21

2*

,16

2

,17

0

,15

0

,33

5**

,26

5**

,37

1**

,26

0**

,26

6**

,14

3

,10

8

,10

0

,25

3**

,42

0**

1 ,26

6**

,19

4*

-

,01

7

,31

1**

,21

8*

,06

1

,512*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

3

,00

1

,02

0

,07

9

,06

4

,10

4

,00

0

,00

4

,00

0

,00

4

,00

3

,12

0

,24

4

,28

1

,00

5

,00

0

,00

3

,03

5

,85

6

,00

1

,01

7

,51

2

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y18 Pearson

Correlati

on

,41

2**

,23

3*

,24

9**

,01

7

,14

5

,05

3

,27

8**

,19

2*

,07

8

,22

8*

,39

3**

,49

7**

,21

8*

,30

7**

,44

2**

,14

2

,26

6**

1 ,07

2

,21

9*

,16

0

,12

5

-

,09

6

,504*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,01

1

,00

6

,85

1

,11

5

,57

0

,00

2

,03

6

,39

8

,01

3

,00

0

,00

0

,01

7

,00

1

,00

0

,12

3

,00

3

,43

6

,01

7

,08

2

,17

6

,30

0

,000

46

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y19 Pearson

Correlati

on

,05

5

,33

5**

,23

3*

-

,05

8

,05

3

,17

3

,14

3

,28

9**

,28

4**

,36

1**

,37

4**

,09

9

,26

8**

,19

2*

-

,01

5

,16

6

,19

4*

,07

2

1 ,34

1**

,34

2**

,35

2**

,07

3

,470*

*

Sig. (2-

tailed)

,55

5

,00

0

,01

1

,52

7

,56

6

,06

0

,12

0

,00

1

,00

2

,00

0

,00

0

,28

6

,00

3

,03

6

,87

6

,07

1

,03

5

,43

6

,00

0

,00

0

,00

0

,43

0

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y20 Pearson

Correlati

on

,24

6**

,35

4**

,43

5**

-

,19

1*

,18

2*

,17

5

,21

6*

,20

4*

-

,05

2

,37

6**

,29

1**

,20

5*

,20

6*

,29

2**

,21

2*

,23

0*

-

,01

7

,21

9*

,34

1**

1 ,23

5**

,14

7

,01

3

,477*

*

Sig. (2-

tailed)

,00

7

,00

0

,00

0

,03

8

,04

8

,05

6

,01

8

,02

6

,57

3

,00

0

,00

1

,02

5

,02

5

,00

1

,02

0

,01

2

,85

6

,01

7

,00

0

,01

0

,11

2

,88

4

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y21 Pearson

Correlati

on

,16

0

,24

9**

,22

3*

,02

4

,10

7

,11

7

,17

9

,29

8**

,29

4**

,16

9

,22

5*

,01

5

,08

5

,15

6

,14

4

,23

1*

,31

1**

,16

0

,34

2**

,23

5**

1 ,27

0**

,04

9

,438*

*

Sig. (2-

tailed)

,08

2

,00

6

,01

5

,79

9

,24

8

,20

6

,05

2

,00

1

,00

1

,06

6

,01

4

,87

0

,35

7

,09

0

,11

8

,01

1

,00

1

,08

2

,00

0

,01

0

,00

3

,60

0

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y22 Pearson

Correlati

on

,20

6*

,32

8**

,25

9**

,06

6

,03

9

,12

0

,25

7**

,33

2**

,13

3

,33

5**

,27

9**

,18

8*

,19

8*

,26

8**

,15

8

,19

8*

,21

8*

,12

5

,35

2**

,14

7

,27

0**

1 ,12

1

,499*

*

47

Sig. (2-

tailed)

,02

4

,00

0

,00

4

,47

4

,67

0

,19

4

,00

5

,00

0

,14

9

,00

0

,00

2

,04

0

,03

1

,00

3

,08

7

,03

1

,01

7

,17

6

,00

0

,11

2

,00

3

,18

9

,000

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

Y23 Pearson

Correlati

on

,03

9

,11

0

-

,03

2

-

,08

1

,07

3

-

,16

0

-

,03

7

,11

9

,10

9

,00

3

-

,03

0

-

,02

7

,04

6

-

,02

0

-

,06

9

,09

2

,06

1

-

,09

6

,07

3

,01

3

,04

9

,12

1

1 ,109

Sig. (2-

tailed)

,67

7

,23

3

,73

1

,38

0

,43

2

,08

1

,68

6

,19

6

,23

8

,97

6

,74

5

,77

1

,62

1

,83

3

,45

5

,31

7

,51

2

,30

0

,43

0

,88

4

,60

0

,18

9

,236

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

TOT

AL

Pearson

Correlati

on

,59

7**

,67

3**

,64

7**

,08

1

,43

2**

,38

2**

,65

8**

,56

9**

,43

8**

,55

2**

,55

9**

,49

5**

,50

1**

,47

3**

,51

5**

,58

3**

,51

2**

,50

4**

,47

0**

,47

7**

,43

8**

,49

9**

,10

9

1

Sig. (2-

tailed)

,00

0

,00

0

,00

0

,37

9

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,00

0

,23

6

N 11

9

11

9

11

9

11

9

11

9

119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119 119

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

48

Reliabilitas Prokrastinasi Akademik

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 119 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 119 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,869 21

49

LAMPIRAN 4

(DESKRIPSI VARIABEL)

50

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Intensitas Penggunaan

Smartphone

119 40 79 62,14 7,396

Prokrastinasi

Akademik

119 38 82 60,27 8,570

Valid N (listwise) 119

51

LAMPIRAN 5

(PEARSON CORRELATION)

52

Correlations

Intensitas Penggunaan

Smartphone

Prokrastinasi

Akademik

Intensitas Penggunaan

Smartphone

Pearson

Correlation

1 ,629**

Sig. (2-tailed) ,000

N 119 119

Prokrastinasi

Akademik

Pearson

Correlation

,629** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 119 119

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

53

LAMPIRAN 6

(NORMALITAS & LINEAR)

54

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 119

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 6,66385355

Most Extreme

Differences

Absolute ,058

Positive ,058

Negative -,034

Test Statistic ,058

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Prokrastinasi Akademik *

Intensitas Penggunaan

Smartphone

Between Groups (Combined) 4929,127 31 159,004 3,700 ,000

Linearity 3427,376 1 3427,376 79,765 ,000

Deviation from

Linearity

1501,752 30 50,058 1,165 ,287

Within Groups 3738,267 87 42,969

Total 8667,395 118

55

LAMPIRAN 7

(REGRESI SEDERHANA)

56

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Intensitas

Penggunaan

Smartphoneb

. Enter

a. Dependent Variable: Prokrastinasi Akademik

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,629a ,395 ,390 6,692

a. Predictors: (Constant), Intensitas Penggunaan

Smartphone

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3427,376 1 3427,376 76,527 ,000b

Residual 5240,019 117 44,786

Total 8667,395 118

a. Dependent Variable: Prokrastinasi Akademik

b. Predictors: (Constant), Intensitas Penggunaan Smartphone

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14,986 5,213 2,875 ,005

Intensitas

Penggunaan

Smartphone

,729 ,083 ,629 8,748 ,000

a. Dependent Variable: Prokrastinasi Akademik

57