HUBUNGAN HIPOTALAMUS

5
HUBUNGAN HIPOTALAMUS dan HIPOFISIS Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis). Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland karena banyak menyekresikan hormon dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar lain di dalam tubuh. Hipotalamus terletak di bagian dalam-bawah otak. Kelenjar hipotalamus memerintahkan kelenjar hipofisis bagian depan dan belakang untuk menghasilkan atau menghambat produksi hormon kelenjar endokrin lain sesuai dengan kebutuhan. Hipotalamus sangat penting karena menjadi penghubung dan pengatur

description

hipotalamus

Transcript of HUBUNGAN HIPOTALAMUS

Page 1: HUBUNGAN HIPOTALAMUS

HUBUNGAN HIPOTALAMUS dan HIPOFISIS

Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis). Kelenjar

hipofisis disebut juga master of gland karena banyak menyekresikan hormon dan

memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar lain di dalam tubuh.

Hipotalamus terletak di bagian dalam-bawah otak. Kelenjar hipotalamus

memerintahkan kelenjar hipofisis bagian depan dan belakang untuk menghasilkan

atau menghambat produksi hormon kelenjar endokrin lain sesuai dengan kebutuhan.

Hipotalamus sangat penting karena menjadi penghubung dan pengatur komunikasi

antara sistem hormon dan sistem saraf. Selain itu, berperan juga dalam mengatur

pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hipotalamus dapat berkomunikasi

dengan kelenjar hipofisis dengan dua cara, yaitu dengan impuls saraf atau dengan

mengeluarkan hormon. Misalnya, jika tekanan darah turun, hipotalamus

Page 2: HUBUNGAN HIPOTALAMUS

mengirimkan implus saraf ke kelenjar hipofisis bagian depan. Akbatnya, hipofisis

menyekresikan ADH (antidiuretic hormone) yang menyebabkan tekanan darah naik.

Hipotalamus juga dapat mengeluarkan hormon yang disebut releasing

hormone dan inhibiting hormone.

Releasing hormone merangsang kelenjar hipofisis menyekresikan hormon

tertentu.Inhibiting hormone menekan kelenjar hipofisis sehingga tidak

menyekresikan hormon tertentu. Dari 9 jenis hormon yang disekresikan kelenjar

hipofisis, 7 hormon disekresikan bagian depan (anterior) hipofisis dan 2 lainnya oleh

bagian belakang (posterior) hipofisis. Kelenjar hipofisis posterior tersusun atas

jaringan saraf dan sebenarnya merupakan bagian dari hipotalamus. Kelenjar

hipofisis anterior tersusun atas sel-sel endokrin yang menyintesis dan

menyekresikan beberapa hormon ke dalam darah.

a.      Hipofisis AnteriorBagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut

(Campbell, 1998: 925).

1)      FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan folikel de

Graaf tempat sel telur berada.

2)      LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan sel

gonad pada wanita.

3)     ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan merangsang

kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.

4)     TSH (tyroid stimulating hormone), merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan

hormon tiroksin.

5)     Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang menyusui.

6)     GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh lainnya

dan berperan membantu penyerapan nutrisi tubuh.

7)     Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit.

Beberapa narkotika menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.

b.      Hipofisis Posterior

Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut :

1)      ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh melalui

mekanisme pengeluaran urine.

Page 3: HUBUNGAN HIPOTALAMUS

2)      Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada saat

seorang wanita melahirkan.

Proses terjadinya haid sangat tergantung pada Mekanisme Umpan Balik antara

Hipotalamus-Pituitary-Ovarium (HPO Axis).

Hipotalamus menghasilkan GnRH yang merangsang Kelenjar Hipofisis (pituitary)

untuk mengeluarkan FSH (follicle stimulating hormone) yang berfungsi

mematangkan folikel dan LH (luteinizing hormone) yang berperan dalam proses

ovulasi. Dalam setiap siklus, folikel yang mengalami proses pematangan berjumlah

lebih dari satu, namun dalam perjalanannya, hanya ada satu folikel yang disiapkan

untuk ovulasi, sementara yang lain mengalami atresia.

Folikel yang matang tersebut mengluarkan hormon estrogen, oleh karena itu kadar

hormon estrogen dalam awal siklus relatif meningkat.

Meningkatnya estrogen menyebabkan negative feedback pada FSH.

Sedangkan pada LH, menyebabkan positive feedback. Oleh karena itu, saat

estrogen mencapai puncaknya, akan terjadi LH Surge (lonjakan LH) yang

menstimulasi terjadinya ovulasi pada pertengahan siklus. Pecahnya folikel terjadi 16-

24 jam setelah lonjakan LH. Lonjakan LH tersebut akan bertahan selama 24 jam dan

akan menurun pada fase luteal seiring dengan menurunnya kadar estrogen.

Menurunnya estrogen sendiri kemungkinan disebabkan oleh berubahnya struktur

folikel. Selanjutnya folikel menjadi corpus luteum yang menghasilkan progesteron

dan estrogen untuk menyiapkan endometrium (menebal) bila terjadi konsepsi.

Page 4: HUBUNGAN HIPOTALAMUS

 

Bila terjadi konsepsi, selanjutnya corpus luteum akan dipelihara oleh hCG.

Bila tidak terjadi konsepsi, secara perlahan corpus luteum menjadi atresia menjadi

corpus albicans disertai dengan penurunan kadar estrogen dan progesteron.

Turunnya kadar estrogen dan progesteron memberikan negative feedback pada

hipotalamus dan hipofisis hingga memulai siklus baru.