HUBUNGAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN AKHLAK SISWA KELAS...
Transcript of HUBUNGAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN AKHLAK SISWA KELAS...
HUBUNGAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN
AKHLAK SISWA KELAS VIII
(Studi Kasus di MTs Annajah Petukangan Utara Jakarta Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Disusun oleh:
Syifa Muzdalifa
11150110000159
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
iv
ABSTRAK
Syifa Muzdalifa (11150110000159). Hubungan Hasil Belajar Akidah Akhlak
dengan Akhlak Siswa Kelas VIII (Studi Kasus di MTs Annajah Petukangan
Utara Jakarta Selatan).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hasil belajar
akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Annajah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
deskriptif korelasional. Pertama, hasil belajar akidah akhlak. kedua, akhlak siswa
kelas VIII. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Annajah Petukangan
Utara Jakarta Selatan dengan teknik pengambilan random sampling.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara (1) angket, (2)
observasi, (3) wawancara. Data penelitian dianalisis secara deskriptif. Kemudian
nilai raport hasil belajar akidah akhlak dan hasil angket akhlak siswa kelas VIII
untuk mengetahui hubungannya, data dianalisis dengan menggunakan koefisien
korelasi product moment. Hal ini untuk mengetahui tingkat korelasi dua variabel
tersebut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar akidah akhlak siswa di kelas
VIII MTs Annajah tergolong cukup dalam kategori penilaian di MTs Annajah
yang mengikuti aturan dari aplikasi raport digital kurikulum 2013 dengan
kualifikasi rata-rata nilai raport keseluruhannya adalah 83,8 dengan bukti 21 siswa
mempunyai nilai raport cukup, dan 19 siswa mempunyai nilai raport baik. Adapun
akhlak siswa kelas VIII MTs Annajah juga tergolong cukup dengan nilai rata-rata
angket keseluruhan adalah 79,4 karena 20 siswa mempunyai kualifikasi nilai
angket cukup, 9 siswa mempunyai nilai angket kurang dan 11 siswa mempunyai
nilai angket baik.
Kemudian, terdapat hubungan hasil belajar akidah akhlak dan akhlak siswa di
kelas VIII MTs Annajah tahun pelajaran 2018-2019. Hal ini terbukti r hitung lebih
besar dari r tabel. Oleh karena itu, hubungannya adalah lemah, terbukti dengan r
hitung lebih besar dari r tabel yang didapat, terdapat pada rentang 0,00-0,20.
v
ABSTRACT
Syifa Muzdalifa (11150110000159). Relationship between Learning Outcomes
of Morals and Moral Students of Class VIII (Case Study at MTs Annajah
Petukangan Utara, South Jakarta).
The purpose of this study was to determine the relationship between moral
akidah learning outcomes and morals of class VIII MTs Annajah.
This research is a quantitative study using descriptive correlational methods.
First, the results of moral learning. second, morality of class VIII students. The
research subjects were grade VIII students of MTs Annajah Petukangan Utara,
South Jakarta with random sampling taking technique. Data collection in this
study was conducted by (1) questionnaire, (2) observation, (3) interview. The
research data were analyzed descriptively. Then the value of the moral akidah
learning outcomes report card and the results of moral class questionnaire VIII
students to find out the relationship, the data were analyzed using the product
moment correlation coefficient. This is to determine the level of correlation of
these two variables.
The results showed that the moral akidah learning outcomes of students in
class VIII of MTs Annajah were quite sufficient in the assessment category at
MTs Annajah which followed the rules of the 2013 curriculum report application
with an average qualification of 83.8 with evidence that 21 students had enough
report cards , and 19 students have good report cards. The morals of grade VIII
students of Annajah MTs are also quite sufficient, with the overall questionnaire
being 79.4 because 20 students have sufficient questionnaire value qualifications,
9 students have less questionnaire scores and 11 students have good questionnaire
scores.
Then, there is a relationship between the learning outcomes of moral and
moral akidah students in class VIII MTs Annajah school year 2018-2019. It is
proven that r count is greater than r table. Therefore, the relationship is weak, as
evidenced by the calculated r greater than the r table obtained, it is in the range of
0.00-0.20.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta yang telah
memberikan kita sehal wal’afiat. Sholawat dan salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang
benderang seperti sekarang ini.
Atas berkat rahmat dan pertolongan Allah Swt. Akhirnya skripsi penelitian
kuantitatif dengan judul “HUBUNGAN HASIL BELAJAR AKIDAH
AKHLAK DENGAN AKHLAK SISWA KELAS VIII (Studi Kasus di MTs
Annajah Petukangan Utara Jakarta Selatan)” ini dapat selesai dengan segala
kekurangannya.
Adapun skripsi ini saya susun sebagai wujud kewajiban saya selaku
mahasiswa di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI). Dan untuk sebagai persyaratan dalam mencapai jenjang strata satu.
Berbagai kesulitan dan hambatan penulis alami dalam mencari sumber
pustaka dan data penelitian untuk menyusun skripsi ini. Akan tetapi, banyak
pengalaman yang penulis dapat atas kesulitan dan hambatan tersebut.
Alhamdulillah hal tersebut, dapat teratasi atas bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, Lc. M.A, rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag, dekan Fakultas Ilmu Tarbiyahdan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.A, ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, periode sebelumnya.
4. Ibu Marhamah Lc, MA, sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, periode sebelumnya.
vii
5. Dr. Abdul Haris, M. Ag, ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Dr. Rusdi Jamil, MA, sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7. Dr. Dimyati, M.Ag, dosen pembimbing yang telah membimbing saya dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Para dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan ilmu
kepada saya, semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan yang telah kau
berikan dengan pahala yang berlipat ganda.
9. Drs. H. Sam’unal Ghozi, MM, kepala MTs Annajah, dewan guru, staff dan
siswa kelas VIII yang telah memberikan kesempatan dan membantu
memberikan informasi yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.
10. Ibu Elly Suheryati, orang tuaku tercinta, terima kasih atas do’a dan
pengorbanan yang telah kau berikan.
11. Kakak ku Muhammad Arafath dan Muhammad Khadafi serta adik ku Afifa
Maulidya dan Muhammad Azzam Khatami yang telah memberikan do’a dan
dukungan baik moril maupun materil.
12. Segenap teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2015 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang selalu membantu dan memberikan kesan tersendiri
di hati penulis.
13. Seluruh staf akademik di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan pelayanan dengan baik dan ikhlas.
Sesungguhnya urutan nama-nama di atas bukan merupakan ranking
prioritas. Akan tetapi, hanya sekedar penulisan teknis saja. Sedangkan mereka
yang tidak disebutkan namanya, bukan tidak memiliki arti, tetapi sebaliknya
“semua mempunyai arti di hati penulis.”
Ciputat, 18 Juni 2019
Syifa Muzdalifa
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ......................................i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................ii
SURAT PERNYATAN KARYA ILMIAH ........................................................iii
ABSTRAK .......................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................5
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................6
D. Perumusan Masalah ................................................................................6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................8
A. Akhlak .....................................................................................................8
1. Pengertian Akhlak ............................................................................8
2. Ruang Lingkup Akhlak ....................................................................9
3. Pembentukan Akhlak .......................................................................11
4. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak ..................................................12
5. Macam-macam Akhlak ....................................................................12
B. Hasil Belajar ............................................................................................13
1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................13
ix
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...........................14
3. Manfaat Hasil Belajar ......................................................................16
4. Evaluasi Hasil Belajar ......................................................................16
5. Prosedur Evaluasi Hasil Belajar .......................................................17
6. Pelaporan Hasil Evaluasi ..................................................................17
C. Penelitian Hasil Relavan .........................................................................19
D. Kerangka Berpikir ...................................................................................20
E. Hipotesis Penelitian .................................................................................21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................22
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................22
B. Metode Penelitian....................................................................................22
C. Variabel Penelitian ..................................................................................22
1. Hasil Belajar (Variabel X)................................................................22
a. Definisi Konseptual ...................................................................22
b. Definisi Operasional..................................................................23
2. Akhlak (Variabel Y) .........................................................................23
a. Definisi Konseptual ...................................................................23
D. Populasi dan Sampel ...............................................................................25
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................26
F. Teknik Pengolahan Analisis Data ...........................................................27
G. Hipotesis Statistik ...................................................................................30
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................31
A. Gambaran Umum MTs Annajah .............................................................31
1. Profil MTs Annajah ..........................................................................31
2. Sejarah Singkat MTs Annajah .........................................................31
3. Visi dan Misi ....................................................................................33
4. Keadaan Umum MTs Annajah .........................................................34
B. Deskripsi Data .........................................................................................37
1. Hasil Belajar Siswa ..........................................................................38
x
2. Prosentase Hasil Angket Penelitian Akhlak Siswa ..........................40
3. Analisis Data ....................................................................................55
4. Interpretasi Data ...............................................................................57
BAB V PENUTUP .............................................................................................59
A. Kesimpulan .............................................................................................59
B. Saran .....................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................61
Lampiran
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Instrumen untuk Mengukur Akhlak Siswa .................................. 24
Tabel 3.2: Tabel Interprestasi nilai “r” ......................................................... 29
Tabel 4.1: Sarana dan Prasana MTs Annajah ............................................... 34
Tabel 4.2: Jumlah Peserta didik MTs Annajah ............................................. 35
Tabel 4.3: Guru dan Tenaga Kependidikan .................................................. 36
Tabel 4.4: Nilai Raport Semester I Kelas VIII MTs Annajah ...................... 38
Tabel 4.5: Di manapun saya berada selalu mengingat Allah ........................ 40
Tabel 4.6: Saya bersyukur bila mendapat nikmat atau rizki dari Allah ........ 40
Tabel 4.7: Jika mendapat cobaan, maka saya bersabar diri .......................... 41
Tabel 4.8: Dalam segala hal saya berserah diri kepada Allah ...................... 41
Tabel 4.9: Saya melakukan semua perbuatan dengan ikhlas ........................ 42
Tabel 4.10: Saya selalu berkaya jujur ............................................................. 42
Tabel 4.11: Saya selalu menjaga perkataan dengan baik ............................... 43
Tabel 4.12: Jika saya diberi amanah, saya tidak berkhianat ........................... 43
Tabel 4.13: Saya berdisiplin dalam segala aktifitas apapun ........................... 44
Tebel 4.14: Saya tidak merusak diri dari narkoba/ barang-barang
terlarang ....................................................................................... 44
Tabel 4.15: Saya malu jika memiliki akhlak buruk ........................................ 45
Tabel 4.16: Saya selalu sabar jika ada yang mengejek ................................... 45
Tabel 4.17: Saya tidak putus asa dalam belajar .............................................. 46
Tabel 4.18: Saya rendah hati jika mendapat prestasi yang baik ..................... 46
xii
Tabel 4.19: Saya menghormati kedua orang tua ............................................ 47
Tabel 4.20: Saya menghormati guru ............................................................... 47
Tabel 4.21: Saya selalu mengucapkan perkataan baik ................................... 48
Tabel 4.22: Saya selalu menjaga hati dari prasangka buruk ........................... 48
Tabel 4.23: Jika ada orang yang kesulitan, saya akan membantunya ............ 49
Tabel 4.24: Saya melakukan silaturahmi ke sanak saudara, guru dan
kerabat. ........................................................................................ 49
Tabel 4.25: Saya selalu memaafkan jika ada yang mempunyai kesalahan
kepada saya ................................................................................. 50
Tabel 4.26: Jika ada teman yang berselisih saya akan mendamaikanya ........ 50
Tabel 4.27: Saya menjauhi sifat bermuka dua ................................................ 51
Tabel 4.28: Saya menghindari sifat memfitnah orang lain ............................. 51
Tabel 4.29: Saya tidak iri hati kepada teman .................................................. 52
Tabel 4.30: Distribusi frekuensi tentang akhlak siswa dari 40 responden ..... 52
Tabel 4.31: Kualifikasi tingkat akhlak siswa .................................................. 54
Tabel 4.32: Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara
variabel X dan variabel Y ........................................................... 55
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Uji Referensi
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Untuk Guru Bidang Studi Akidah Akhlak
Lampiran 4 : Angket
Lampiran 5 : Skor Penilaian Butir Soal Angket
Lampiran 5 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 6 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 7 : Surat Keterangan MTs Annajah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu atau teori pendidikan yang
berlandaskan Islam, baik dari al-Qur‟an, hadits dan akal. Jadi, pertama itu
ilmu harus didasarkan dengan al-Qur‟an, jika tidak ada atau belum jelas
dalam al-Qur‟an baru menggunakan hadits dan bila dalam hadits pun tidak
jelas pula, maka barulah menggunakan akal tetapi tidak boleh bertentangan
dengan al-Qur‟an dan hadits. Oleh karena itu, apapun pendidikan Islam
berarti harus dikaitkan dengan ayat-ayat al-Qur‟an ataupun hadits.1
Mempelajari suatu ilmu harus membutuhkan bimbingan, agar tidak
memasuki jalur kesalahan terhadap ilmu tersebut. Maka, seorang pembina
haruslah membimbing anak dengan baik. Jika di sekolah berarti guru yang
bertanggung jawab atas anak itu, dan di rumah adalah orang tua. Karena
orang tua dan guru sangat mempengaruhi anak dalam pendidikannya.
Pendidikan ini dipandang sebagai salah satu aspek yang berperan penting
dalam membentuk generasi masa depan yang mana dengan pendidikan ini
diharapkan dapat menghasilkan manusia yang bertanggung jawab dan mampu
mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang. Bukan hanya dalam hal
itu saja, tetapi anak juga merupakan generasi penerus cita-cita bangsa dan
merupakan potensi sumber daya manusia yang berkualitas. Anak mempunyai
hak dan kewajiban dalam kebutuhan hidupnya. Misalnya hak kebutuhan yang
mana meliputi makanan. Makanan ini harus mereka dapatkan dengan gizi
yang baik. Lalu hak bermain, spiritual, bersosialisasi, pendidikan dan lain
sebagainya. Bukan hanya itu saja, bahkan mereka juga sangat butuh
perlindungan baik dari keluarga atau orang baik disekitarnya. Maka, dari sini
1 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,
1992), h. 12
2
dapat dilihat bahwa hak-hak yang mereka miliki membutuhi bimbingan
apalagi dalam segi pendidikan akhlak yang memang harus diajar sejak kecil.
Pendidikan agama Islam merupakan upaya untuk menanamkan ajaran
Islam terutama dalam hal akhlak, karena itu cerminan baik buruknya
seseorang. Walaupun akhlak sudah ada sejak lahiriah tetapi belum tentu
digunakan dengan baik. Maka diperlukannya bimbingan untuk menjadikan
akhlak yang baik sesuai syariat Islam. Akhlak bukan saja untuk memperbaiki
diri sendiri tetapi masyarakat dan orang-orang yang disekitarnya pun harus
diperbaiki agar menciptakan suasana keharmonisan dengan tingkah laku yang
baik dan benar. Allah swt berfirman dalam surat as-Shad ayat 46:
هم بالصة ذك ار إنا أخلصن ٦٤رى ٱلد
“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan
(menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu
mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.”
Allah swt memperingatkan agar setiap umat selalu berinisiatif mengubah
nasibnya, dari miskin agar menjadi kaya dan dari keadaan yang tidak baik
diubah kepada akhlak yang baik. Demikian pula seterusnya yang baik kepada
yang lebih baik dan lebih sempurna. Dan perlu kita ketahui pula bahwa
perbaikan akhlak merupakan salah satu misi Rasulullah saw di atas dunia ini,
untuk memperbaiki tingkah laku, perbuatan, dan kehidupan umat manusia.2
Karena, apabila akhlak manusia baik, maka keluarga, masyarakat dan
bangsanya akan baik pula.
Pada zaman sekarang akhlak mulia yang terjadi sangat memprihatinkan
dengan realitas yang sering tidak masuk akal. Akhlak tersebut seakan
tenggelam baik dari individual maupun sosial yang menjadikan kemerosotan
akhlak makin menjadi-jadi. Jika diperhatikan, hal tersebut sangat berbanding
terbalik dengan akhlak yang telah Rasulullah Saw contohkan. Akhlak yang
2 Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, (Jakarta: Media
Dakwah, 1994), h. 7
3
baik merupakan pondasi yang kokoh untuk terciptanya hubungan baik antar
manusia, sehingga orang-orang yang mampu mewujudkan hubungan baik
tersebut adalah orang-orang yang bersih ruhnya, istiqamah dalam
menjalankan perintah dan larangan Tuhannya. Islam tidak mengajarkan
tentang akhlak terpaku pada teori dan konsep saja, melainkan menekankan
pada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Maka dengan hal ini diantara
tujuan pendidikan agama Islam adalah menjadikan seseorang beriman
seseorang berakhlak mulia. salah satu yang harus diperhatikan ialah
dibangunnya lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan mata pelajaran
akidah akhlak dan diharapkan agar siswa memiliki akidah yang kuat serta
akhlak yang baik.
Mata pelajaran akidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan dan prestasi peserta didik yang mana tujuannya
diwujudkan dalam akhlak mereka yang terpuji melalui pemberian penanaman
pengetahuan, penghayatan dan pengalaman para peserta didik tentang akidah
dan akhlak Islam. Sehingga menjadikan manusia muslim yang terus
berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada
Allah swt.
Akhlak mempunyai fungsi yang sangat penting bagi peserta didik, dan
pentingnya akhlak tidak hanya dirasakan oleh peserta didik saja tetapi juga
dirasakan oleh semua manusia. Oleh karena itu, dalam salah satu syairnya
Ahmad Syauqi menyatakan “Bahwa suatu bangsa akan bisa bertahan selama
mereka masih memiliki akhlak, bila akhlak lenyap mereka akan lenyap
pula”.3
Madrasah Tsanawiyah Annajah Jakarta Selatan adalah salah satu
lembaga pendidikan Islam yang menjadi objek penelitian karena merupakan
lembaga yang berbasis Islam yang ingin berusaha mencetak para siswanya
agar mempunyai akhlak yang mulia.
Berdasarkan observasi di Madrasah Tsanawiyah Annajah Jakarta Selatan,
penulis mendapat informasi bahwa nilai harian dan nilai raport pada mata
3 Nasruddin Rasahm, Dienul Islam, (Bandung; PT. Al-Ma‟rif, 1986), h. 38
4
pelajaran akidah akhlak yang diperoleh peserta didik itu baik, akan tetapi
dalam perilaku keseharian peserta didik masih terlihat sikap atau perilaku
yang mencerminkan akhlak yang kurang baik. Kesadaran mereka untuk
mengamalkan perilaku baik tersebut masih kurang atau tidak sesuai dengan
ajaran agama. Menurut pandangan guru mata pelajaran akidah akhlak untuk
siswa yang berkelakuan baik atau yang mempunyai akhlak baik sekitar 40-
60% saja.
Akhlak yang dimaksud penulis di sini ialah berupa akhlak terhadap
Allah, manusia dan diri sendiri yang termasuk dalam konteks mata pelajaran
akidah akhlak. Seharusnya jika sudah tingkat MTs berarti lebih mengerti
mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang buruk untuk ditiggalkan
dalam berperilaku. Di MTs Annajah ini penulis mendapat informasi bahwa
siswa/i ada yang masih tidak sopan terhadap guru. Kemudian mengeluarkan
kata-kata kasar terhadap teman, masih bermalas-malasan dalam shalat tepat
waktu dan berjama‟ah, dan lainnya. Hal ini terlihat ketika di dalam ataupun di
luar kelas sehingga siswa tidak memperdulikan akhlak baik dengan hal yang
sekecil itu. Penyebab dari semua ini setelah diteliti dikarenakan kurangnya
pengkondisian seorang guru terhadap siswa ketika akan melaksanakan shalat
dan guru lebih banyak tidak shalat berjama‟ah sehingga kurangnya stimulus
yang diberikan kepada siswa, kurangnya pengontrolan terhadap siswi yang
sedang menstruasi lebih dari seminggu kecuali hanya dengan absen semata
tanpa di cek kebenarannya, tidak adanya punishment yang membuat mereka
jera ketika melakukan akhlak yang tidak baik dalam hal yang ringan dan
masih ada lainnya.
Kemudian, dari segi hasil belajar akidah akhlak siswa di MTs Annajah
ini tidak seimbang dengan pengaplikasian akhlak dalam kehidupan sehari-
hari. Karena setiap siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda. Ada yang
hanya baik dalam ranah kognitifnya tetapi tidak dengan ranah afektif,
begitupun sebaliknya. Namun, faktor lainnya dikarenakan waktu
pembelajaran minim dan strategi atau metode pembelajaran kurang tepat
sehingga membuat beberapa siswa tidak memahami, menghayati bahkan
5
tidak mengaplikasikan materi yang sudah di ajar. Maka, terjadilah kejadian
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yang mana siswa masih saja ada
yang berbelok dari ajaran agama yaitu untuk berakhlak baik kepada Allah,
manusia dan diri sendiri.
Dari pernyataan di atas, jelas bahwa sasaran yang diharapkan dari
pengajaran akidah akhlak tidak hanya pada sisi kognitif tetapi juga pada
perkembangan ranah afektif dan psikomotorik, di mana siswa harus mampu
bertanggung jawab dalam mengamalkan ajaran Islam yang diterimanya
tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya hasil belajar akidah akhlak siswa
tercermin pada akhlak siswa di sekolah maupun di rumah. Maka penulis
termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Hasil
Belajar Aqidah Akhlak dengan Akhlak Siswa Kelas VIII (Studi kasus di MTs
Annajah, Petukangan Utara, Jakarta Selatan).”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dilakukan identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal yang dapat membantu
dan mendidik dalam pembinaan akhlak siswa.
2. Akhlak siswa kurang mendapat perhatian dari guru di MTs Annajah
Jakarta Selatan.
3. Kurangnya pengawasan terhadap akhlak siswa kelas VIII MTs Annajah
dari pihak madrasah.
4. Terdapat siswa kelas VIII MTs Annajah yang masih tidak
memperdulikan akhlak baik.
5. Terdapat siswa kelas VIII MTs Annajah yang tak memiliki akhlak baik
tetapi hasil belajarnya baik.
6
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas penulis membatasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa/i kelas VIII MTs Annajah Petukangan
Utara, Jakarta Selatan.
2. Akhlak siswa yang dimaksud ialah akhlak terhadap Allah, sesama
manusia dan diri sendiri.
3. Hasil belajar akidah akhlak siswa yang akan diteliti adalah nilai raport.
D. Rumusan masalah
1. Bagaimana hasil belajar akidah akhlak siswa kelas VIII di MTs Annajah
Jakarta Selatan?
2. Bagaimana akhlak siswa kelas VIII di MTs Annajah Jakarta Selatan?
3. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar akidah akhlak dengan
akhlak siswa MTs Annajah?
E. Tujuan Penelitan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hasil belajar
akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII di MTs Annajah Jakarta
Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini berguna sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi yang
dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dalam dunia pendidikan
dan bagi program Pendidikan Agama Islam pada khususnya.
7
Bagi mahasiswa program Pendidikan Agama Islam penelitian ini
dapat:
a. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pendidikan formal di
Madrasah.
b. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang lembaga pendidikan
Madrasah dalam pendidikan akhlak.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi:
a. Lembaga Pendidikan Sekolah
Sebagai pengetahuan bahwa ada atau tidaknya dan seberapa
hubungannya antara pembelajaran akidah akhlak dengan akhlak
siswa dan dapat membantu mendidik serta membina akhlak anak/
siswa dengan baik.
b. Akademisi dan Mahasiswa
1) Sebagai bahan informasi yang dapat digunakan untuk
penulisan ilmiah.
2) Untuk mendapatkan data-data yang akurat mengenai obyek
yang akan diteliti.
3) Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi guru pada
mata pelajaran aqidah akhlak.
4) Sebagai bahan ilmiah bagi akademisi mahasiswa khususnya di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Akhlak
1. Pengertian Akhlak
Akhlak secara etimologis berasal dari kata “Khuluq” jamaknya
yang berarti budi pekerti, sopan santun, tabi‟at, dan (akhlaq أخالق)
kebiasaan. Sedangkan kata Khalqu yang berakar pada kata Kha-la-qa
mengandung arti kejadian atau fitrah atau manusia dalam penciptaannya
oleh Allah.4 Dalam surat al-Qalam ayat 4 yang berbunyi:
٦ وإنك لعلى خلق عظيم
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”
Jadi dapat diartikan bahwa akhlak secara bahasa ialah budi pekerti,
adat kebiasaan baik, perangai atau segala sesuatu yang sudah menjadi
tabi‟at. Adapun menurut istilah akhlak menurut Ibnu Miskawaih ialah
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.” Hal serupa dikatakan juga oleh
Ibrahim Anis bahwa akhlak ialah “Sifat yang tertanam dalam jiwa,
yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik atau buruk
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.5
Jadi dapat disimpulkan bahwa akhlak dari segi istilah ialah suatu
tindakan atau perbuatan yang tidak disengaja namun masih dalam
keadaan sadar dan tidak ada paksaan untuk melakukannya karna telah
melekat kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadian
bagi orang tersebut.
4 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 345-
346
5 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2015), cet.
14, h. 1-5
9
Dengan demikian al-Ghazali berkata bahwa apabila seseorang baik
akhlakya, berarti luar dan dalamnya pun pasti baik. Namun sebaliknya,
apabila seseorang buruk akhlaknya, maka luar dan dalamnya pun buruk.
Pemahaman seperti ini membuat munculnya akhlak mahmudah (baik)
dan akhlak mazmumah (buruk).6
Kemudian akhlak ini mempunyai pembelajarn tersendiri yaitu ilmu
akhlak, yang mana guna mengkhususkan dan memperdalam tentang
akhlak agar semakin mendekatkan diri kepada Allah melaalui perbuatan
baik yang dimiliki seseorang.
2. Ruang Lingkup Akhlak
Ruang lingkup akhlak atau ilmu akhlak ini ialah kondisi jiwa yang
melahirkan aktivitas sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Namun untuk mengetahui lebih jelas ruang lingkup ilmu akhlak harus
melalui beberapa pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Etimologis
Pendekatann etimologis yang dilakukan ini berakibat munculnya
ruang lingkup. Ruang lingkupnya tersebut merupakan suatu hal yang
dilakukan dengan kesadaran, tanpa paksaan sesuai dengan hati.
Allah swt berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 256 yang berbunyi:
ين إ ل ٱلرشد من ٱلغي ق كراه ف ٱلد ٦٥٤ ...د ت ب ي
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat.”
Namun, setiap perlakuan yang dilakukan dengan kesadaran itu
semuanya masuk ruang lingkup ilmu akhlak karena jika
6 M. Hasyim Syamhudi, Akhlak Tasawuf Dalam Konstruksi Piramida Ilmu Islam, (Malang:
Madani Media, 2015), h. 20-21
10
melakukannya untuk perbuatan buruk berarti bukan termasuk
kedalam ruang lingkup.7
b. Pendekatan Terminologis
Dalam pendekatan akhlak secara terminologis terdapat beberapa
ulama yang mengajukannya, seperti al-Ghazali, Ibnu miskawaih,
Muhyiddin Ibnu Arabi, Sidi Ghazalba dan Abu Hamid. Jika
disimpulkan menurutnya akhlak merupakan suatu kondisi jiwa yang
tertanam dalam hati dan melakukannya tidak memerlukan waktu dan
pikiran yang panjang dan sesuai dengan perintah al-Qur‟an dan
Hadits serta dilakukan semata-mata hanya untuk mendapatkan ridha
dari Allah swt.8
Jadi, ruang lingkup ilmu akhlak yang sesuai dengan
terminologis di atas ialah:
1) Ilmu akhlak hanya membahas kondisi jiwa seseorang.
2) Aktifitas orang-orang terdidik dan beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya.
3) Aktifitas yang dilakukan tanpa proses pemikiran panjang.
4) Aktifitas yang dilakukan tanpa ada paksaan.
Dengan pendekatan terminologis ini maka jelas bahwa ruang
lingkup ilmu akhlak lahir dari kondisi jiwa yang didukung oleh akal,
fuad dan qolb. Bukan yang didukung oleh nafsu yang akan
melahirkan sesuatu yang menyimpang.
c. Pendekatan Epistimologis
Ilmu akhlak dibangun di atas pondasi Al-Qur‟an yang mana
kebaikannya murni dan tidak diajarkan berbuat buruk atau dari
akhlak mahmudah menjadi akhlak mazmumah. Walaupun jika
menjadi akhlak buruk bukan Al-Qur‟an lah yang salah tetapi
7 M. Hasyim Syamhudi, Akhlak Tasawuf Dalam Konstruksi Piramida Ilmu Islam, h. 62-63
8 M. Hasyim Syamhudi, Akhlak Tasawuf Dalam Konstruksi Piramida Ilmu Islam, h.63-65
11
manusia yang menyalahgunakan perbuatan yang baik
kebenarannya.9
Dengan demikian ilmu akhlak sebagai sarana untuk
menyempurnakan potensial seseorang agar tidak hilang jati diri
manusia sebagai hamba yang taat akan perintah Allah. Maka dari itu
akhlak bukan hanya untuk diri sendiri tetapi harus juga terhadap
Allah dan sesama manusia serta lingkungan.
3. Pembentukan Akhlak
Akhlak merupakan sesuatu budi pekerti yang seharusnya dibina
agar tidak menyimpang dari makna akhlak itu sendiri. Pembinaan ini
untuk membentuk akhlakk seseorang walaupun pada hakikatnya
akhlak sudah di bawa manusia sejak lahir tetapi lebih baik diarahkan
agar sesuai dengan syariat Islam. Pembentukan akhlak ini dapat
melalui lembaga pedidikan dan keluarga. Karena keduanya sangat
berpengaruh bagi anak yang ingin dijadikan pribadi yang selalu taat
akan perintah Allah. Namun anak didik tidak hanya menerima latihan
dan pembinaan sja tetapi harus dengan sungguh-sungguh agar akhlak
baik tersebut melekat pada jiwa.10
Pada siswa Mts Annajah kelas VIII dididik melalui pembelajaran
akidah akhlak yang memang diharapkan untuk mempunyai akhlak
yang baik. Berarti bukan hanya didikan keluarga saja tetapi hasil
belajar dari pembelajaran akidah akhlak juga mempengaruhi.
Adapun faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak ini yaitu
dari dalam yang berupa potensi fisik, intelektual dan hati (rohaniah)
yang dibawa si anak sejak lahir. Dan faktor dari luar ialah orang tua di
rumah dan guru di sekolah.11
Tanggung jawab orang tua atau guru
adalah sebagai penguat kepada anak untuk lebih tertanam dalam
9 M. Hasyim Syamhudi, Akhlak Tasawuf Dalam Konstruksi Piramida Ilmu Islam, h. 68-69
10 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia, h. 133-135
11 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia, h. 143-1146
12
menemukan agama yang benar dengan salah satu cara yaitu berakhlak
mulia, karena jika akhlak tersebut tidak dimiliki maka akan
menciptakan hidup sebagai orang yang lalai, ibarat adanya seseorang
tersebut seprti tidak ada. Dengan adanya akhlak berarti mereka
mempertahankan benteng agamanya.12
4. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak
Berkenaan dengan ilmu akhlak, pasti di setiap suatu ilmu memiliki
kemanfaatan yang luar biasa bagi diri sendiri ataupun orang lain. Dapat
dikatakan bahwa manfaat mempelajari ilmu akhlak tersendiri yaitu
berguna bagi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan
mengetahui perbatan apa yang harus dilakukan dan ditinggalkan
sehingga jasmani ataupun rohani yang kita miliki menjadi bersih
secara lahiriah dan bathiniyah.13
5. Macam-macam Akhlak
a. Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah ialah segala perilaku yang baik. Namun,
bukan hanya kepada sesama manusia saja, melainkan juga terhadap
Allah dan diri sendiri. Misalnya akhlak terhadap Allah berupa kita
sebagai hambanya haruslah taat dan jangan durhaka pada
perintahnya. Jika akhlak terhadap diri sendiri seperti bisa
menentukan mana hal yang baik dan salah yang harus dilakukan
serta menyayangi diri dengan menjaga kesehatan agar badan tidak
sakit dan lain sebagainya. Adapun terhadap sesama manusia
haruslah berperilaku sopan dan santun.14
12 Abdullah Nashih „Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, (Jawa Tengah: Insan Kamil Solo,
2012), h.131-133
13 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 13-15
14 Moh. Ardani, Akhak Taswuf, (Jakarta: CV Karya Mulia, 2005), h. 49-57
13
b. Akhlak Al-Mazmumah
Akhlak Al-Mazmumah ialah segala tingkah laku tercela atau
buruk yang harus ditingalkan oleh umat manusia. Adapun contoh
akhlak tercela secara umum menurut ajaran Islam ialah,
berbohong, sombong, dengki, pelit dan hal lainnya yang negatif.15
Jika contoh akhlak tercela kepada Tuhan ialah Musyrik, murtad,
dan munafik.16
Apabila akhlak tercela ini dilakukan, amka akan
mendapakan dosa besar, apalagi terhadap Allah swt. Karena Allah
lah yang memberi segalanya di dunia ini amak sebagai hambanya
kita patut berakhlak mulia kepada Allah dan meninggalkan Akhlak
tercela.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan
diuraikan terlebih dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari
dua kata „hasil‟ dan„belajar‟. Dalam KBBI hasil memiliki beberapa
arti: 1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan;
buah. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.17
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional,
karena hasil belajar dapat dilihat dari nilai atau perilaku yang
dilakukan.18
15 Moh. Ardani, Akhak Taswuf, h. 56-59
16 Mahjuddin, Akhlak Taswuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), h. 17-19 17 Tim Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud), Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, Ed. 3, cet. 4, 2007), h. 408 & 121 18 M. Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas
Tarbiyah, (Jkarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 88-89.
14
Adapun yang dimaksud dengan belajar Menurut Usman
adalah “Perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara satu individu dengan individu lainnya dan antara
individu dengan lingkungan”.19
Lebih luas lagi Subrata mendefenisikan belajar adalah “(1)
membawa kepada perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya
adalah didapatkanya kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi
karena usaha dengan sengaja”.20
Dari beberapa defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah
“perubahan” yang berarti setelah seseorang belajar akan mengalami
perubahan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar dapat
merubah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dari yang rendah
kepada peningkatan yang positif untuk dicapai siswa agar apa yang
diharapkan sesuai dengan kenyataan dan dipelajarinya Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang membantu peserta didik menemukan suatu
konsep, menerapkan dan mengintegrasikan konsep yang telah ditemukan
yang berfungsi sebagai penuntun belajar, penguatan dan praktikum
belajar.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang
berasal dari dalam peserta didik yang belajar (faktor internal) dan ada
pula yang berasal dari luar peserta didik yang belajar (faktor eksternal).
Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:21
a. Faktor internal terdiri dari:
19 Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 5. 20 Sumadi Surya Subrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2008), h.232 21 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cinta,
2010), h. 54-72.
15
1) Faktor jasmaniah
2) Faktor psikologis
3) Gaktor kelelahan
b. Faktor eksternal terdiri dari:
1) Faktor keluarga
2) Faktor sekolah
3) Faktor masyarakat
Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
peserta didik yaitu:22
a. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu:
1) Aspek fisiologis
2) Aspek psikologis
b. Faktor eksternal meliputi:
1) Faktor lingkungan sosial
2) Faktor lingkungan nonsosial
Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:
a. Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta
didik.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan di sekitar peserta didik misalnya faktor lingkungan.
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.23
Tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak
faktor- faktor yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil
belajar siswa dan dapat mendukung terselenggaranya kegiatan
proses pembelajaran, sehingga tercapainya suatu pembelajaran.
22 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 145-156 23 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, h. 156
16
3. Manfaat Hasil Belajar
Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila
perubahan-perubahan yang tampak pada siswa merupakan akibat dari
proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang
ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan
dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya. Berdasarkan
hasil belajar siswa, dapat diketahui kemampuan dan
perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan.
Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan menjadi
lebih baik, sehingga bermanfaat untuk: (a) menambah pengetahuan,
(b) lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya, (c)
lebih mengembangkan keterampilannya, (d) memiliki pandangan
yang baru atas sesuatu hal, (e) lebih menghargai sesuatu daripada
sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa istilah hasil belajar merupakan
perubahan dari siswa sehingga terdapat perubahan dari segi
pegetahuan, sikap, dan keterampilan.
4. Evaluasi Hasil Belajar
a. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Tujuan utama evaluasi hasil belajar adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti
suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut
kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata atau
simbol. Adapun fungsi evaluasi hasil belajar:24
1) Untuk diagnostik dan pengembangan
2) Untuk seleksi
3) Untuk kenaikan kelas
4) Untuk penempatan
24 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hal. 200-
201
17
Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa
secara umum dapat di klasifikasikan menjadi tiga yakni: ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik
b. Sasaran Evaluasi Hasil Belajar
Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa
secara umum dapat di klasifikasikan menjadi tiga yakni: ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.25
1) Kognitif: Pengetahuan, Pemahaman, Penggunaan/penerapan,
Analisis, Sintesis, Evaluasi, mencipta.
2) Afektif: Menerima, Merespons, Menilai, Mengorganisasi,
Karakterisasi.
3) Psikomotorik: Gerakan tubuh yang mencolok, Ketepatan
gerakan yang dikoordinasikan, Perangkat komunikasi
nonverbal, Kemampuan berbicara.
5. Prosedur Evaluasi Hasil Belajar
Tahapan prosedur evaluasi hasil belajar yang perlu dilalui seorang
peneliti meliputi:26
a. Persiapan
b. Penyusunan instrumen evaluasi
c. Pelaksanaan pengukuran
d. Pengelolaan hasil penelitian
e. Penafsiran hasil penelitian
f. Pelaporan dan penggunaan hasil evaluasi
6. Pelaporan Hasil Evaluasi
Semua hasil evaluasi harus dilaporkan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan, seperti orang tua/wali, kepala sekolah, pengawas,
25 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, h. 201
26 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, h. 208-219
18
pemerintah, mitra sekolah dan peserta didik itu sendiri sebagai bentuk
akuntabilitas publik. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran
termasuk proses dan hasil belajar yang dicapai peserta didik serta
perkembangannya dapat diketahui oleh berbagai pihak sehingga orang
tua dapat menentukan sikap yang objektif dan langkah-langkah pasti
sebagai tindak lanjut dari laporan tersebut.
Jika hasil evaluasi tidak dilaporkan, kepala sekolah tidak
mengetahui keefektifan proses pembelajaran dan orang tua peserta
didik tidak mempunyai sikap dan rencana yang pasti terhadap anaknya.
Hasil evaluasi juga perlu dilaporkan kepada pemerintah, dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional melalui Dinas Pendidikan
Kabupaten kota dan provinsi untuk melihat kemajuan-kemajuan
peserta didik.
Laporan kemajuan belajar siswa merupakan sarana komunikasi
antara sekolah, peserta didik dan orang tua dalam upaya
mengembangkan dan menjaga hubungan kerja sama yang harmonis di
antara mereka. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu:27
a. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah
b. Memuat perincian hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang
bermanfaat bagi pengembangan peserta didik
c. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta didik
dalam belajar
d. Mengandung berbagai cara dan strategi komunikasi
e. Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan
akurat.
27 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016)
h. 111
19
C. Penelitian Hasil Relevan
1. Jurnal Ilmiah Pendidikan, vol. 01 no. 02, Desember 2017. P-ISSN 2579-
3241, e-ISSN 2579-325X, Hidayah Baisa dari Fakultas Agama Islam,
Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan Hielda Noviyanty dari Universitas
Kebangsaan Malaysia, “Hubungan Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan
Perkembangan Akhlak Remaja Di Solihuddin School, Chana Thailand.”
Jurnal ini meneliti adakah hubungan antar pembelajaran aqidah akhlak
dengan perkembangan akhlah remaja yang mana pada zaman sekarang
ini sangat menurun dan tenggelam akhlak remaja pada umumnya. Maka
diperlukan pendidikan akhlak di sekolah. Dan ternyata hubungan ini
sangat signifikan.
2. Skripsi “Hubungan Hasil Belajar Akidah Akhlak Dengan Akhlak Siswa
MTsN 4 Banda Aceh” Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah
perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara hasil belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa di
MTsN 4 Banda Aceh. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, metode
yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional sebab-akibat
dengan pendekatan cross sectional. Namun ternyata tidak terdapat
hubungan antara hasil belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa di
MTsN 4 Banda Aceh. Hubungan tersebut bernilai tidak signifikan.
3. Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi, vol. IV no. 01, April 2016. ISSN:
2354-6719. “Pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar
Siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kreueng Geukueh Kabupaten
Aceh Utara.” Jurnal ini membahas tentang kebiasaan belajar siswa yang
mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar siswa di
Madrasah Aliah Negeri (MAN) Kreueng Geukueh Kabupaten Aceh
Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif.
20
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kebiasaan belajar terhadap
hasil belajar siswa sangat signifikan dan tergolong kuat.
4. Jurnal tarbawi, vol. 1, no. 1, ISSN: 2527- 4082. Hubungan emosional
quetient dengan kemampuan guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai
moral keagamaan. Penulis Nita Wahyuni dan Abdul Rahman Bahtiar dari
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Unismuh Makassar.
Jurnal ini membahas tentang EQ guru PAI, kemampuan guru dalam
menanamkan nilai-nilai moral keagamaan dan hubungan antara EQ
dengan kemampuan guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai moral
keagamaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kecerdasan emosional dengan kemampuan Guru Pendidikan Agama
Islam dalam menanamkan nilai-nilai moral keagamaan di SMPN 02
Turatea, dengan menggunakan rumus product moment. Kemudian dalam
hal ini adanya korelasi yang cukup antara EQ dan kemampuan guru PAI
SMPN 02 Turatea dalam menanamkan nilai – nilai moral keagamaan.
D. Kerangka Berpikir
Ajaran akhlak atau budi pekerti didasarkan pada Al-Qur‟an dan Sunnah
dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari tetapi untuk menciptakan
perilaku yang baik tidak mudah karena manuasi terkadang memiliki
kelemahan iman yang membuat jatuh dan enggan melakukan perbuatan baik.
Namun orang yang beriman harus yakin bahwa yang benar itu akan mendapat
kemuliaan dan yang salah akan hancur walaupun kebenaran harus memalui
proses yang panjang.
Dalam pendidikan agama Islam alah satunya ialah mengajarkan
tentang akidah dan berakhlak mulia karena jika dikaitkan keduanya maka
akidah yang kuat akan mencerminkan akhlak yang baik, apabila seseorang
dapat melawan hawa nafsunya untuk menahan kejahatan berarti ia berhasil
menciptakan akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam. Akhlak yang
dimilikinya diaplikasikan dengan tidak adanya paksaan dan atas kemauan
dirinya sendiri yang dilakukan dengan kesadaran yang akan membuat
21
hidupnya bahagia baik untuk dirinya sendiri maupun di sekitar
lingkungannya.
Sebenarnya mata pelajaran akidah akhlak hanya sebagai mata
pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa akan tetapi penulis melihat bahwa
terdapat juga hubungan antara mata pelajaran ini dengan akhlak siswa serta
sebagai penunjang untuk berperilaku baik.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini jika analisis data dilakukan dengan secara
statistik, maka kesimpulannya seperti berikut ini:
Ho: tidak ada hubungan positif yang nyata antara hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa.
Ha: terdapat hubungan positif yang nyata antara hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian “Hubungan Hasil Belajar Akidah Akhlak dengan Akhlak
Siswa Kelas VIII” ini dilakukan di Yayasan Pendidikan Islam MTs Annajah
yang terletak di Jl. Ciledug Raya RT. 01/04, Petukangan Selatan,
Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Waktu studi pendahuluan dilakukan selama
dua bulan dari bulan Oktober-Desember. Dan dilanjutkan penelitian selama
dua bulan dari Januari-Maret.
B. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan
pendekatan kuantitatif. Deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai
variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian
berdasarkan apa yang terjadi.28
Sedangkan korelasi yaitu suatu penelitian
untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak
terdapat manipulasi variabel.29
Adapun metode penelitian yang dipakai yaitu
menggunakan penelitian lapangan.
C. Variabel Penelitian
1. Hasil Belajar (Variabel X)
a. Definisi Konseptual
28 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2010), cet.5, h.36
29 Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, h.
23
Hasil belajar adalah merupakan hasil akhir yang berupa
perubahan tingkah laku seseorang dengan melalui proses belajar.
Perubahan tingkah laku ini mencakup ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
b. Definisi Operasional
Baik dan buruknya hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai
yang telah mereka capai selama di sekolah. Terlebih memalui nilai
raport yang sudah jelas ketentuan baik buruknya siswa tersebut.
Adapun hasil yang berupa nilai mata pelajaran aqidah akhlak siswa
juga tertera sesuai apa yang di amati guru kepada murid kelas VIII
MTs Annajah. Dalam hal ini, pihak guru memiliki kategori dalam
setiap penilaian sesuai dengan aplikasi raport digital kurikulum 2013
seperti berikut:
1) 93-100 : Baik sekali
2) 84-92 : Baik
3) 75-83 : Cukup
4) 65-74 : Rendah
2. Akhlak (Variabel Y)
a. Definisi Konseptual
Akhlak merupakan perbuatan yang telah tertanam kuat dalam
jiwa seseorang yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran dan
pemaksaan serta dilakukannya dengan hati yang Ikhlas. Akhlak itu
bisa menjadi mahmudah dan mazmumah tergantung pada yang
mengendalikannya.
24
Tabel 3.1
Instrumen untuk Mengukur Akhlak Siswa
No Dimensi Indikator Nomor
1. Berakhlak terpuji kepada
Allah
Mengingat Allah
Mensyukuri nikmat
Allah
Bersabar dalam
menghadapi ujian
Bertawakal kepada
Allah
Ikhlas dalam
perbuatan
1
2
3
4
5
2. Berakhlak terpuji kepada
diri sendiri
Mengucapkan
perkataan yang benar
(jujur)
Menjaga lisan dalam
berbicara
Menyampaikan
amanah
Disiplin
Memelihara diri
Bersifat malu
Tidak mudah marah
Bersifat optimis
Merendahkan diri
(tawadhu)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
3. Berakhlak terpuji kepada
sesama makhluk Allah
Menghormati orang
tua
Menghormati guru
15
25
Mengucapkan
perkataan yang baik
Berprasangka baik
Saling tolong
menolong
Menyambung tali
persaudaraan
Memaafkan
kesalahan orang lain
Mengadakan
perdamaian
Tidak bermuka dua
Tidak memfitnah
orang lain
Iri hati
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
D. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian yang digunakan yaitu seluruh siswa kelas VIII di
MTs Annajah tahun ajaran 2018/2019 yang jumlah keseluruhannya 126
orang. Namun sampel yang diambil oleh peneliti hanya 40 orang atau 32%
dari populasi yang ada. Suharsimi Arikunto mengemukakan pendapat bahwa
“ jika objek penelitian lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih”. Sample diambil secara acak karena populasi
merupakan populasi yang homogen sehingga semua memiliki kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel.
26
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini berupa cara untuk mengumpulkan data
yang akan diteliti. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan penyebaran
angket terlebih dahulu, kemudian wawancara dan observasi.
1. Angket
Angket yang dibuat menggunakan skala likert. Skala likert
digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkenaan dengan sikap, persepsi
seseorang, sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena. Bentuk
pertanyaan dalam skala nilai adalah positif dan negatif. Pertanyaan
positif mengharapkan responden memberikan jawaban positif, sedangkan
pertanyaan negatif mengharapkan responden memberikan jawaban
negatif.30 Penyebaran angket ini menggunakan teknik random sampling
yang mana peneliti memberikan angket kepada siswa secara acak.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan perhatian kepada
suatu objek dengan menggunakan alat indra, maksudnya penglihatan,
pendengaran, penciuman, peraba dan pengecap agar mendapatkan
informasi atau suatu tujuan yang ingin diamati. Hal ini adalah
pengamatan langsung. Dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan
dengan tes, kuesioner, rekaman, gambar dan suara.31
Penulis mengadakan pengamatan di MTs Annajah Jakarta Selatan.
Dalam pengamatan ini penulis menggunakan buku catatan lapangan agar
apa yang dilihat segera ditulis, baik yang sudah dipersiapkan apa yang
akan diobservasi ataupun tidak. Karena di sini, penulis menggunakan
observasi sistematis dan non-sistematis.
Adapun pengertian dua observasi tersebut ialah, pertama observasi
sistematis yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan
30 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta; Ghalia Indonesia, 1983), h. 338-340
31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta; PT. Rineka
Cipta, 2002), cet. 12, hal. 133
27
pedoman sebagai instrument pengamatan dan kedua, observasi non-
sistematis yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
menggunakan instrument pengamatan.32
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog antara satu orang dengan orang
lain atau kelompok untuk mendapatkan informasi dari orang tersebut.
Kemudian dari wawancara tersebut menghasilkan data. Wawancara ini
terbagi menjadi dua, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur yang
mana maksudnya ialah jika tersruktur berarti pewawancara sudah
menyiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber dan
wawancara tidak tersruktur ialah pewawancara belum menyiapkan
pertanyaan atau bertanya secara spontan dengan narasumber sesuai
dengan apa yang dilihat.33
Dalam pengumpulan data melalui wawancara ini, penulis
menggunakan pedoman wawancara berupa kertas yang berisi pertanyaan
terstruktur ataupun non-struktur dan alat perekam suara agar dapat
mengingat jawaban yang diwawancarakan secara detail.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analsis yang digunakan peneliti berupa editing, skoring dan
tabulating. Adapun yang dimaksud dengan editing adalah proses meneliti
hasil survei untuk meneliti apakah ada response yang tidak lengkap atau
membingungkan. Skoring adalah kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi bentuk angka. Tabulating adalah kegiatan menggambarkan jawaban
responden dengan cara tertentu.
Kemudian, menggunakan analisis data deskriptif yang mana digunakan
untuk mengetahui besarnya presentase dari responden. Adapun rumus yang
digunakan penulis adalah:
32 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), h. 133
33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), h. 132
28
F
p = - x 100%
N
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah keseluruhan frekuensi alternatif jawaban
Selanjutnya menggunakan analisis mean untuk mengetahui besarnya
mean (rata-rata) nilai hasil belajar akidah akhlak siswa dan angket akhlak
siswa. Rumus yang digunakan adalah:
⅀
Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata)
⅀x = Jumlah variabel x
n = Number of Case
Untuk mengetahui tingkat korelasi antara hasil belajar dengan akhlak
siswa digunakan rumus product moment. Adapun tahapannya sebagai berikut:
1. Mencari angka korelasi dengan rumus:
rxy = ⅀ ⅀ ⅀
⅀ ⅀ ⅀ ⅀
keterangan:
rxy = angka indeks korelasi “r” product moment
N = jumlah responden
⅀xy = jumlah hasil perkalian antara score x dan score y
⅀x = jumlah seluruh skor x
⅀y = jumlah seluruh skor y
Setelah diperoleh angka indeks korelasi “r” product moment, maka
dilakukan interprestasi secara sederhana yaitu dengan mencocokan hasil
29
penelitian dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti di
bawah ini:34
Tabel 3.2
Besarnya “r”
Product Moment
(rxy)
Interpretasi
0,00-0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan
variabel Y)
0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang lemah atau rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang sedang atau cukupan
0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang kuat atau tinggi
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi
2. Memberikan interprestasi terhadap rxy, yaitu:
Untuk lebih memudahkan interpretasi yaitu dengan beberapa prosedur
sebagai berikut:
a. Terlebih dahulu merumuskan hipotesis kerja /alternative (Ha) dan
hipotesis nihil (Ho)
b. Kemudian mencari derajat bebasnya (db) atau degress freedomnya
(df) yang rumusnya:
df=N – nr
34 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011),
Cet. ke-23, h. 193
30
Keterangan:
Df= Degress freedom
N= Number of Cases
Nr= Banyaknya variabel yang dikorelasikan
Setelah diperoleh hasil df, maka dapat dicari besar “r” yang tercantum
dalam tabel nilai product moment baik pada taraf signifikansi 5% maupun
pada taraf 1% kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi
positif yang signifikan atau tidak.
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis secara statistik merupakan pernyataan keadaan parameter yang
akan diuji melalui statistik sample.35
Adapun penulisan hipotesis statistik
adalah sebagai berikut:
Ho: Jika r hitung < r tabel, maka hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti
bahwa tidak adanya korelasi antara hasil belajar akidah akhlak dengan
akhlak siswa.
Ha : Jika r hitung > r tabel, maka hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti
bahwa adanya korelasi antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak
siswa.
35 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta; Rineka Cipta, 2014), h. 68
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs
1. Profil MTs Annajah
Nama Madrasah : MTs.Annajah
Status : Swasta
Akreditasi : A
No Tlp : 021 – 7374045
Alamat : Jl. Ciledug Raya RT.01 RW.04 N0.10
Kecamatan : Pesanggrahan
Kelurahan : Petukangan Selatan
Propinsi : DKI Jakarta
Kode Pos :12270
Website : www..annajah-jkt.sch.id
Email : [email protected]
NSM : 121231740009
NPSN : 20178265
Tahun Berdiri : 1960
Kurikulum : 2013
2. Sejarah Singkat MTs Annajah
Tahun 1964 atas prakarsa KH.Abdillah Amin (Alm) dan Tokoh
masyarakat sekitar Petukangan didirikanlah sebuah Madrasah yang
bernama Raudlatul Athfaal, suatu lembaga pendidikan dasar dan
menengah yang bersifat agamis yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Tahun 1960 juga atas prakarsa KH.Abdillah Amin (Alm) Raudlatul
Athfaal diganti menjadi Madrasah Darun Najah yang berpusat di
Kelurahan Petukangan.
32
Tahun 1974 ada keinginan dari Pengurus Yayasan Kesejahteraan
Masyarakat Islam (YKMI), yang menaungi Madrsah Darun Najah, antara
lain KH.Abdillah Amin (Alm), Drs.H. Komaruzzaman (Alm),
Drs.H.Abdul Manaf (Alm), Drs.Hafidz Dasuki, MA, H.Syatirih (Alm),
H.Kosim (Alm), Drs.Arsyad Siagian, untuk mendirikan Pondok
Pesantren Darunnajah yang berlokasi di Kelurahan Ulujami. Sedangkan
Petukangan di boyong ke Ulujami sebagai embrio/cikal bakal santri
Ponpes Darunnajah yang ada sekarang. Perkembangan selanjutnya pada
tanggal 1 April 1985 dengan Akte Notaris R. Soerojo Wongsowidjoyo,
Sarjana Hukum No. 21 tertanggal 12 April 1985 berdirilah Yayasan
Annajah yang berdomisili di Kelurahan Petukangan Selatan Jakarta.
Sejarah berdirinya Yayasan Annajah yang merupakan kelanjutan
dari pada Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI) serta
dualisme nama Darun Najah antara Petukangan dan Ulujami
melatarbelakangi di adakannya Rapat Pengurus Yayasan dan Para Kepala
Sekolah yang berada di naungan Yayasan Annajah dan Tokoh
Masyarakat untuk membahas perubahan nama lembaga pendidikan yang
dikelola Yayasan Annajah. Rapat dilaksanakan tanggal 1 Muharram 1427
H bertepatan 31 Januari 2006 M.
- Menimbang :
1. Sejarah berdirinya Yayasan Annajah seperti tercantum dalam Akta
Notaris
2. a) Aspek Legal Hukum, yakni agar semua lembaga yang dikelola
yayasan Annajah memiliki nama (identitas) yang sama dengan
Yayasan.
b) Aspek Administrasi, yakni agar tidak ada kerancuan system
administrasi
c) Aspek Ekonomis, yakni agar tidak ada pihak lain yang
mengambil keuntungan atas kesamaan nama
d) Aspek Politis, yakni agar Yayasan Annajah bisa mandiri
dan berkembang atas identitas sendiri
33
3. Saran para saksi sejarah yang masih hidup
- Memutuskan :
A. Untuk menyesuaikan nama semua lembaga yang berada dibawah
naungan Yayasan Annajah dengan nama "Annajah".
B. Merevisi logo (gambar identitas) Yayasan Annajah yang lama
menjadi logo yang baru (terlampir)
Perubahan dan penyesuaian nama tersebut dilakukan tidak lain
untuk kemajuan dan perkembangan Yayasan Annajah dikemudian
hari dan untuk kemaslahatan umat Islam pada umumnya. Dan saat ini
Yayasan Annajah dipimpin oleh Bapak H. Diedy Faried Wadjdy, SH.
3. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari Madrasah Tsanawiyah Annajah ini adalah:
a. Visi
Unggul dalam iman dan taqwa, kompetetif dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi.
b. Misi
Menyelenggarakan pendidikan berlandaskan keimanan dan
ketaqwaan
Menyelenggarakan pembelajaran dan kegiatan yang berkaitan
dengan nilai-nilai ke-Islaman
Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi
Menyelenggarakan kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuan berbahasa asing
Menyelenggarakan pendidikan yang dapat mengembangkan bakat,
minat dan kreatifitas.
34
4. Keadaan Umum MTs Annajah
MTs Annajah adalah lembaga pendidikan yang letaknya non
strategis, karena berada di pinggir jalan yang alat transportasi selalu
berlalu lalang sehingga membuat kebisingan saat sekolah sedang
melangsungkan kegiatan dan sedikit mengerikan apabila siswa/i
menyebrang untuk memasuki sekolah. Tetapi sekolah ini cukup banyak
peminatnya, dikarenakan merupakan salah satu sekolah swasta yang
bagus dalam pendidikannya, kedisplinan, kegiatan ekstrakurikuler dan
intrakurikulernya. Kemudian, salah satu faktor utama untuk menunjang
jalannya proses belajar mengajar dengan baik dan lancar adalah karena
sarana prasarana yang ada di sekolah MTs Annajah. Sarana dan
prasarana yang dimiliki MTs ini sangat memadai dan baik. Adapun
rinciannya adalah:
Tabel 4.1
Sarana dan Prasana MTs Annajah
No Uraian Jumlah Keterangan
1. Ruang kelas 15 Baik
2. Ruang Kep. Madrsah 1 Baik
3. Ruang Guru 1 Baik
4. Ruang Tata Usaha/TU 1 Baik
5. Ruang Lab. IPA 1 Baik
6. Ruang Lab. Komputer 1 Baik
7. Ruang Lab. Bahasa 1 Baik
8. Ruang Perpustakaan 1 Baik
9. Ruang Keterampilan 1 Baik
10. Ruang Kesenian 1 Baik
11. Ruang BP/BK 1 Baik
12. Ruang UKS 1 Baik
13. Ruang koperasi 1 Baik
14. Ruang Aula 1 Baik
15. Masjid/Musholla 2 Baik
16. Ruang Kantin 2 Baik
17. WC Guru 3 Baik
18. WC Siswa 16 Baik
19. Gudang 1 Baik
. JUMLAH 52
35
Selanjutnya, peserta didik di MTs ini berasal dari daerah sekitarnya.
Adapun jumlah peserta didiknya cukup banyak yaitu 430 di tahun ajaran
2018-2019 yang mana siswa lebih banyak dibanding siswi. Karena setiap
tingkatan ada yang mencapai 4-5 kelas. Jika dirincikan adalah seperti
berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Peserta Didik MTs Annajah
No Kelas L P Jumlah
1. VII. 1 17 13 30
2. VII. 2 14 17 31
3. VII. 3 12 18 30
4. VII. 4 14 16 30
5. VII. 5 18 13 31
75 77 152
No Kelas L P Jumlah
1. VIII. 1 20 11 31
2. VIII. 2 16 15 31
3. VIII. 3 12 20 32
4. VIII. 4 14 18 32
62 64 126
No Kelas L P Jumlah
1. IX. 1 15 15 30
2. IX. 2 20 11 31
3. IX. 3 16 15 31
4. IX. 4 20 12 32
5. IX. 5 14 18 32
85 71 156
Jumlah Total 223 207 430
36
Kemudian, di MTs Annajah memiliki guru dan tenaga kependidikan
yang keseluruhannya berjumlah 37 orang. Jenjang pendidikannya pun
bermacam-macam, ada yang D3, S1, dan S2. Tetapi ada juga yang hanya
stop di SD dan SMA/SMK yaitu karyawan-karyawannya. Adapun orang-
orang tersebut ialah:
Tabel 4.3
Guru dan Tenaga Kependidikan
No Nama Jabatan Pendidikan
1. Drs. H. Sam‟unal Ghozi,
MM
Ka.
Madrasah
S.2 Budi Luhur
2. H. Moh. Yamin, BA Pengawas SM IAIN
3. Nurhadi, M.Pd Waka.
Madrasah
S.2 Unindra
4. Ulfah Shihah, M.Pd Waka.
Madrasah
S.2 Unindra
5. Sunarsih, S.Pd Guru BP S.1 UHAMKA
6. Imawati, MM Wali Kelas S.2 IMMI
7. Yunita Titi Wahyuni, M.Pd Wali Kelas S.1 UHAMKA
8. Asep Djakamaya, S.Pd.I Guru S.1 Acprie
9. Ahmad Fauzi, S.Pd Wali Kelas S.1 Acprie
10. Suryadi, S.Thi Wali Kelas S.1 UIN
11. M. Guntur, M.Pd Wali Kelas S.2 Unindra
12. Ilfa Rianti, S.Pd Wali Kelas S.1 UMMY
13. Farida Indriani, S.Psi Guru BP S.1 UIN
14. Siti Nur Vadilah, S.Pd Wali Kelas S.1 UIN
15. Kurnia Sari, S.Pd Wali Kelas S.1 UNJ
16. Dede Syarifah, S.Pd Wali Kelas S.1 UIN
17. Ahmad Zailani, S.IP Wali Kelas S.1 Budi Luhur
18. Virdia Amalia, S.Pd Wali Kelas S.1 UIN
37
19. Naily Hidayati, S.Pd Guru IPS S.1 UIN
20. Robbi Saputra, S.Pd.I Wali Kelas S.1 UIN
21. Devyana Anggraeni, S.E TU.
Keuangan
S.1 Budi Luhur
22. Widi Astuti, S.Pd Wali Kelas S.1 Unindra
23. Rif‟atul Hasanah, M.Hum Wali Kelas S.2 UIN
24. Lindra Pranata, S.Pd Guru
Olahrag
S.1 UNJ
25. Uslani, S.Pd Guru IPA S.1 Acprie
26. Mohammad Soleh Guru
Tahfizh
Nida El Adabi
27. Masroni, S.S Guru
Prakarya
S.1 UIN
28. M. Ikrom Rosyidin, S.Pd Guru IPS S.1 UIN
29. Annisa Rahmalia, A.Md TU
Administrasi
D.3 BSI
30. Fahrul Roji, S.H Guru
Tahfizh
S.1 UIN
31. M. Haris Pustakawan
32. Fauzi Karyawan SMA
33. Jamal Security SMK
34. Mustopa Karyawan SMA
35. Uda Rusdana Karyawan SD
36. Dimas Security SMK
37. Hikmawati
Juru Masuk SMA
B. Deskripsi Data
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel hasil belajar
siswa dan variabel akhlak. variabel hasil belajar siswa, penulis memperoleh
38
datanya dari nilai raport semester I siswa kelas VIII MTS Annajah,
Petukangan Utara, Jakarta Selatan periode 2018-2019. Penulisan nilai raport
siswa akan penulis tampilkan dalam bentuk tabel.
Sedangkan data akhlak siswa diperoleh melalui penyebaran angket
kepada 32 siswa kelas VIII dengan jumlah pertanyaan sebanyak 24 item dan
setiap item diberikan skor. Kemudian dijumlahkan pada masing-masing
siswa. Pada penulisan skor ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai raport yang diperoleh siswa
setelah dilaksanakan ulangan akhir semester I. Nilai yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Nilai Raport Semester I Kelas VIII MTS Annajah
Nama Nilai
Responden 1 81
Responden 2 79
Responden 3 78
Responden 4 76
Responden 5 78
Responden 6 79
Responden 7 76
Responden 8 81
Responden 9 77
Responden 10 79
Responden 11 76
Responden 12 78
Responden 13 77
Responden 14 77
39
Responden 15 76
Responden 16 78
Responden 17 80
Responden 18 79
Responden 19 77
Responden 20 86
Responden 21 86
Responden 22 79
Responden 23 85
Responden 24 89
Responden 25 82
Responden 26 82
Responden 27 80
Responden 28 84
Responden 29 84
Responden 30 77
Responden 31 80
Responden 32 80
Responden 33 79
Responden 34 80
Responden 35 89
Responden 36 82
Responden 37 81
Responden 38 79
Responden 39 78
Responden 40 80
Untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII
semester I pada mata pelajaran akidah akhlak, maka penulis
menggunakan rumus:
40
⅀
= 83,8
Jadi, nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII MTS Annajah
pada mata pelajaran akidah akhlak adalah 83,8.
2. Prosentase Hasil Angket Penelitian Akhlak Siswa
Hasil angket yang dimaksud adalah nilai angket yang diperoleh siswa
setelah menjawab 25 item pertanyaan yang telah dibuat penulis. Nilai yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Di manapun saya berada selalu mengingat Allah
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
28
4
8
0
70%
10%
20%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa selalu mengingat
Allah dimanapun mereka berada, dengan jawaban selalu sebanyak 28
orang (70%), sering sebanyak 4 orang (10%), kadang-kadang sebanyak 8
orang (20%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.6
Saya bersyukur bila mendapat nikmat atau rizki dari Allah
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
2 Selalu 30 75%
41
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
4
6
0
10%
15%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa bersyukur bila
mendapat nikmat atau rizki dari Allah, dengan jawaban selalu sebanyak 30
orang (75%), sering sebanyak 4 orang (10%), kadang-kadang sebanyak 6
orang (15%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.7
Jika mendapat cobaan, maka saya bersabar diri
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
3 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
8
16
16
0
20%
40%
40%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa jika mendapat
cobaan, maka saya bersabar diri, dengan jawaban selalu sebanyak 8 orang
(20%), sering sebanyak 16 orang (40%), kadang-kadang sebanyak 16
orang (40%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.8
Dalam segala hal saya berserah diri kepada Allah
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
4 Selalu
Sering
Kadang-kadang
20
10
10
50%
25%
25%
42
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa dalam segala hal
mereka berserah diri kepada Allah, dengan jawaban selalu sebanyak 20
orang (50%), sering sebanyak 10 orang (25%), kadang-kadang sebanyak
10 orang (25%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.9
Saya melakukan semua perbuatan dengan ikhlas
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
5 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
22
10
8
0
55%
25%
20%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa melakukan semua
perbuatan dengan ikhlas, dengan jawaban selalu sebanyak 22 orang (55%),
sering sebanyak 10 orang (25%), kadang-kadang sebanyak 8 orang (20%)
dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.10
Saya selalu berkata jujur
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
6 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
8
26
6
0
20%
65%
15%
0%
Jumlah 40 100%
43
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa selalu berkata jujur,
dengan jawaban selalu sebanyak 8 orang (20%), sering sebanyak 26 orang
(65%), kadang-kadang sebanyak 6 orang (15%) dan untuk kategori
jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.11
Saya selalu menjaga perkataan dengan baik
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
7 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
8
28
4
0
20%
70%
10%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa selalu menjaga
perkataan dengan baik, dengan jawaban selalu sebanyak 8 orang (20%),
sering sebanyak 28 orang (70%), kadang-kadang sebanyak 8 orang (10%)
dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.12
Jika saya diberi amanah, saya tidak berkhianat
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
8 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
16
8
16
0
40%
20%
40%
0%
Jumlah 40 100%
44
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa jika diberi amanah,
saya tidak berkhianat, dengan jawaban selalu sebanyak 16 orang (40%),
sering sebanyak 8 orang (20%), kadang-kadang sebanyak 16 orang (40%)
dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.13
Saya berdisiplin dalam segala aktifitas apapun
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
9 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
10
16
12
2
25%
40%
30%
5%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa berdisiplin dalam
segala aktifitas apapun, dengan jawaban selalu sebanyak 10 orang (25%),
sering sebanyak 16 orang (40%), kadang-kadang sebanyak 12 orang (30%)
dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.14
Saya tidak merusak diri dari narkoba atau barang-barang
terlarang
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
10 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
34
0
2
4
85%
0%
5%
10%
Jumlah 40 100%
45
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa tidak merusak diri
dari narkoba atau barang-barang terlarang, dengan jawaban selalu
sebanyak 34 orang (85%), sering sebanyak 0 orang (0%), kadang-kadang
sebanyak 2 orang (5%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak
4 (10%).
Tabel 4.15
Saya malu jika memiliki akhlak buruk
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
11 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
20
10
10
0
50%
25%
25%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa malu jika memiliki
akhlak buruk, dengan jawaban selalu sebanyak 20 orang (50%), sering
sebanyak 10 orang (25%), kadang-kadang sebanyak 10 orang (25%) dan
untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.16
Saya selalu sabar jika ada yang mengejek
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
12 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
18
18
2
2
45%
45%
5%
5%
Jumlah 40 100%
46
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa selalu sabar jika ada
yang mengejek, dengan jawaban selalu sebanyak 18 orang (45%), sering
sebanyak 18 orang (45%), kadang-kadang sebanyak 2 orang (5%) dan
untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 2 (5%).
Tabel 4.17
Saya tidak putus asa dalam belajar
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
13 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
12
16
12
0
30%
40%
30%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa tidak putus asa dalam
belajar, dengan jawaban selalu sebanyak 12 orang (30%), sering sebanyak
16 orang (40%), kadang-kadang sebanyak 12 orang (30%) dan untuk
kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.18
Saya rendah hati jika mendapat prestasi yang baik
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
14 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
14
12
14
0
35%
30%
35%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa rendah hati jika
mendapat prestasi yang baik, dengan jawaban selalu sebanyak 14 orang
47
(35%), sering sebanyak 12 orang (30%), kadang-kadang sebanyak 14
orang (35%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.19
Saya menghormati kedua orang tua
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
15 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
34
2
4
0
85%
5%
10%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa menghormati kedua
orang tua, dengan jawaban selalu sebanyak 34 orang (85%), sering
sebanyak 2 orang (5%), kadang-kadang sebanyak 4 orang (10%) dan untuk
kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.20
Saya menghormati guru
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
16 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
28
4
8
0
70%
10%
20%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa menghormati guru,
dengan jawaban selalu sebanyak 28 orang (70%), sering sebanyak 4 orang
48
(10%), kadang-kadang sebanyak 8 orang (20%) dan untuk kategori
jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.21
Saya selalu mengucapkan perkataan baik
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
17 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
12
22
6
0
30%
55%
15%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa selalu mengucapkan
perkataan baik, dengan jawaban selalu sebanyak 12 orang (30%), sering
sebanyak 22 orang (55%), kadang-kadang sebanyak 6 orang (15%) dan
untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.22
Saya selalu menjaga hati dari prasangka buruk
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
18 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
10
18
12
0
25%
45%
30%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa selalu menjaga hati
dari prasangka buruk, dengan jawaban selalu sebanyak 10 orang (25%),
sering sebanyak 18 orang (45%), kadang-kadang sebanyak 12 orang (30%)
dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
49
Tabel 4.23
Jika ada orang yang kesulitan, saya akan membantunya
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
19 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
12
22
6
0
30%
55%
15%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa jika ada orang yang
kesulitan, saya akan membantunya, dengan jawaban selalu sebanyak 12
orang (30%), sering sebanyak 22 orang (55%), kadang-kadang sebanyak 6
orang (15%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.24
Saya melakukan silaturahmi ke sanak saudara, guru dan
kerabat
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
20 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
10
22
8
0
25%
55%
20%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa melakukan
silaturahmi ke sanak saudara, guru dan kerabat , dengan jawaban selalu
sebanyak 10 orang (25%), sering sebanyak 22 orang (55%), kadang-
kadang sebanyak 8 orang (20%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah
sebanyak 0 (0%).
50
Tabel 4.25
Saya selalu memaafkan jika ada yang mempunyai
kesalahan kepada saya
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
21 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
20
10
10
0
50%
25%
25%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa selalu memaafkan
jika ada yang mempunyai kesalahan kepadanya, dengan jawaban selalu
sebanyak 20 orang (50%), sering sebanyak 10 orang (25%), kadang-
kadang sebanyak 10 orang (25%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah
sebanyak 0 (0%).
Tabel 4.26
Jika ada teman yang berselisih saya akan mendamaikanya
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
22 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
14
16
10
0
35%
40%
25%
0%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa jika ada teman yang
berselisih saya akan mendamaikannya, dengan jawaban selalu sebanyak 14
orang (35%), sering sebanyak 16 orang (40%), kadang-kadang sebanyak
10 orang (25%) dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
51
Tabel 4.27
Saya menjauhi sifat bermuka dua
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
23 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
24
6
8
2
60%
15%
20%
5%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa menjauhi sifat
bermuka dua, dengan jawaban selalu sebanyak 24 orang (60%), sering
sebanyak 6 orang (15%), kadang-kadang sebanyak 8 orang (20%) dan
untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 2 (5%).
Tabel 4.28
Saya menghindari sifat memfitnah orang lain
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
24 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
22
10
6
2
55%
25%
15%
5%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa menghindari sifat
memfitnah orang lain, dengan jawaban selalu sebanyak 22 orang (55%),
sering sebanyak 10 orang (25%), kadang-kadang sebanyak 6 orang (15%)
dan untuk kategori jawaban tidak pernah sebanyak 0 (0%).
52
Tabel 4.29
Saya tidak iri hati kepada teman
No. Soal Jawaban Frekuensi Persentase
25 Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
4
10
22
4
10%
25%
55%
10%
Jumlah 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian siswa tidak iri hati kepada
teman, dengan jawaban selalu sebanyak 4 orang (10%), sering sebanyak
10 orang (25%), kadang-kadang sebanyak 22 orang (55%) dan untuk
kategori jawaban tidak pernah sebanyak 4 (10%).
Tabel 4.30
Distribusi frekuensi tentang akhlak siswa dari 40 responden
No Nama Jawaban Jumlah angket Jumlah skor
Kadang-
kadang
Selalu Sering Tidak
pernah
1 Responden 1 2 12 10 1 25 83
2 Responden 2 9 11 4 1 25 75
3 Responden 3 5 4 12 4 25 66
4 Responden 4 12 6 7 0 25 69
5 Responden 5 7 8 10 0 25 76
6 Responden 6 14 9 2 0 25 70
7 Responden 7 3 10 12 0 25 82
8 Responden 8 1 11 11 2 25 81
9 Responden 9 1 11 12 1 25 83
10 Responden 10 6 13 6 0 25 82
53
11 Responden 11 2 18 5 0 25 87
12 Responden 12 9 14 2 0 25 80
13 Responden 13 3 7 14 1 25 77
14 Responden 14 1 10 14 0 25 84
15 Responden 15 8 4 13 0 25 71
16 Responden 16 0 12 13 0 25 87
17 Responden 17 3 13 9 0 25 85
18 Responden 18 2 12 11 0 25 85
19 Responden 19 12 12 0 1 25 73
20 Responden 20 6 11 8 0 25 80
21 Responden 21 15 9 1 0 25 69
22 Responden 22 8 15 2 0 25 82
23 Responden 23 10 14 1 0 25 79
24 Responden 24 10 5 10 0 25 70
25 Responden 25 5 10 9 1 25 78
26 Responden 26 2 13 10 0 25 86
27 Responden 27 3 11 11 0 25 83
28 Responden 28 3 13 9 0 25 85
29 Responden 29 2 8 15 0 25 81
30 Responden 30 11 10 3 1 25 72
31 Responden 31 5 14 6 0 25 84
32 Responden 32 2 10 13 0 25 83
33 Responden 33 9 11 5 0 25 77
34 Responden 34 3 17 5 0 25 89
35 Responden 35 4 15 6 0 25 86
36 Responden 36 3 10 11 1 25 80
37 Responden 37 2 9 14 0 25 82
38 Responden 38 12 7 5 1 25 68
39 Responden 39 7 10 8 0 25 78
40 Responden 40 4 19 1 1 25 88
54
Untuk mengetahui nilai rata-rata akhlak siswa, maka penulis menggunakan
rumus:
⅀
= 79,4
Jadi, nilai rata-rata dari penyebaran angket mengenai akhlak siswa adalah
79,4.
Berdasarkan tabel skor kualifikasi akhlak siswa dapat dibedakan, seperti
terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.31
Kualifikasi tingkat akhlak siswa
Rentang skor Kualifikasi Frekuensi %
66-74 Kurang 9 22,5%
75-83 Cukup 20 50%
84-92 Baik 11 27,5%
93-101 Sangat baik 0 0%
Jumlah 40 100%
Dengan melihat tabel di atas, dapat dikatakan bahwa akhlak siswa masih
dalam kategori baik, belum mencapai sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari
rentang skor 84-92 yang dikualifikasikan sebagai nilai baik di mana terdapat 11
siswa atau 27,5% yang sudah memiliki akhlak yang baik, 20 siswa atau 50%
yang memiliki akhlak yang cukup baik dan 9 siswa atau 22,5% yang memiliki
akhlak yang kurang baik.
55
3. Analisis Data
Data yang dianalisa adalah nilai dari penyebaran angket mengenai akhlak
siswa dan untuk hasil belajar siswa dperoleh melalui nilai raport kelas VIII
pada semester I.
Sesuai dengan teknik untuk mengolah data , maka tabel di bawah ini
akan menjelaskan perhitungan untuk memperoleh koefisien korelasi antara
akhlak dengan hasil belajar siswa sehingga dapat diambil interpretasi data.
Tabel 4.32
Perhitungan untuk memperoleh angka indeks korelasi antara
variabel X dan variabel Y
Subjek X Y X2
Y2
XY
Responden 1 81 83 6561 6889 6723
Responden 2 79 75 6241 5625 5925
Responden 3 78 66 6084 4356 5148
Responden 4 76 69 5776 4761 5244
Responden 5 78 76 6084 5776 5928
Responden 6 79 70 6241 4900 5530
Responden 7 76 82 5776 6724 6232
Responden 8 81 81 6561 6561 6561
Responden 9 77 83 5929 6889 6391
Responden 10 79 82 6241 6724 6478
Responden 11 76 87 5776 7569 6612
Responden 12 78 80 6084 6400 6240
Responden 13 77 77 5929 5929 5929
Responden 14 77 84 5929 7056 6468
Responden 15 76 71 5776 5041 5396
Responden 16 78 87 6084 7569 6786
Responden 17 80 85 6400 7225 6800
56
Responden 18 79 85 6241 7225 6715
Responden 19 77 73 5929 5329 5621
Responden 20 86 80 7396 6400 6880
Responden 21 86 69 7396 4761 5934
Responden 22 79 82 6241 6724 6478
Responden 23 85 79 7225 6241 6715
Responden 24 89 70 7921 4900 6230
Responden 25 82 78 6724 6084 6396
Responden 26 82 86 6724 7396 7052
Responden 27 80 83 6400 6889 6640
Responden 28 84 85 7056 7225 7140
Responden 29 84 81 7056 6561 6804
Responden 30 77 72 5929 5184 5544
Responden 31 80 84 6400 7056 6720
Responden 32 80 83 6400 6889 6640
Responden 33 79 77 6241 5929 6083
Responden 34 80 89 6400 7921 7120
Responden 35 89 86 7921 7396 7654
Responden 36 82 80 6724 6400 6560
Responden 37 81 82 6561 6724 6642
Responden 38 79 68 6241 4624 5372
Responden 39 78 78 6084 6084 6084
Responden 40 80 88 6400 7744 7040
N=
40 ⅀X=
3204
⅀Y=
3176
⅀X2=
257082
⅀Y2=
253680
⅀XY=
254455
Dari data tersebut, maka dapat dicari nilai koefisien korelasi sebagai
berikut:
rxy = ⅀ ⅀ ⅀
⅀ ⅀ ⅀ ⅀
57
=
=
√
=
=
=
= 0.07
4. Interpretasi Data
Dengan memperhatikan besarnya rxy yang dihasilkan yaitu 0,07 yang
berada pada rentangan 0,00- 0,20 memang di antara kedua variabel tersebut
terdapat kolerasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah sehingga korelasi itu
diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y).
1) Interprestasi terhadap rxy dengan menggunakan table “r” atau rt:
a. Terlebih dahulu dikemukakan kembali hipotesa penelitian yaitu:
Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar akidah
akhlak dengan akhlak siswa.
Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa.
b. Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan dengan
jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang
tercantum dalam tabel (rt) terlebih dahulu mencari derajat bebas (dt).
Diketahui rxy sebesar 0,07 maka nilai “r” hitung tersebut di konsultasikan
dengan table “r” product moment. Pada table diketahui nilai df = N-nr. Df=
40-2=38. Dengan df sebesar 38, dikonsultasikan dengan table “r”, baik pada
signfikan 5% atau pada signifikan 1%.
r tabel pada taraf signifikansi 5% = 178,915
r tabel pada taraf signifikansi 1% = 541,857
58
Dari Hasil diatas menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% terdapat
hubungan yang positif yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa MTs Annajah. Begitu juga pada taraf signifikasi 1%
karena rxy < rt. Maka pada taraf 5% dan 1% itu hipotesa alternatif ditolak,
sedangkan hipotesa nihil diterima.
Dengan demikian kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa terdapat
hubungan positif yang sangat lemah antara hasil belajar akidah akhlak dengan
akhlak siswa.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar konstribusi (sumbangan)
variabel x dengan variabel y digunakan rumus sebagai berikut:
KD= r2 X 100%
= (0,07)2 X 100%
= 0,0049 X 100%
= 0,49
Dari perhitungan tersebut diperoleh KD sebesar 0.49% ini berarti bahwa
hanya 0,49%. Hal tersebut membuktikan bahwa hasil belajar akidah akhlak
dengan akhlak siswa tedapat korelasi yang sangat lemah dan 99,51%
disebabkan karena faktor lain (hal ini tidak ditindak lanjuti).
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar akidah akhlak siswa
di kelas VIII MTs Annajah tergolong cukup dalam kategori penilaian di MTs
Annajah yang mengikuti aturan dari aplikasi raport kurikulum 2013 dengan
klasifikasi rata-rata nilai raport keseluruhannya adalah 83,8 dengan bukti 21
siswa mempunyai nilai raport cukup, dan 19 siswa mempunyai nilai raport
baik. Adapun akhlak siswa kelas VIII MTs Annajah juga tergolong cukup
dengan nilai rata-rata angket keseluruhan adalah 79,4 karena 20 siswa
mempunyai kualifikasi nilai angket cukup, 9 siswa mempunyai nilai angket
kurang dan 11 siswa mempunyai nilai angket baik.
Kemudian, terdapat hubungan hasil belajar akidah akhlak dan akhlak
siswa di kelas VIII MTs Annajah tahun pelajaran 2018-2019. Hal ini terbukti
r hitung lebih besar dari r tabel. Selanjutnya, hubungan hasil belajar akidah
akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Annajah adalah lemah. Hal ini
terbukti r hitung lebih besar dari r tabel yang didapat, terdapat pada rentang
0,00-0,20.
Hasil penelitian di atas menunjukan bahwa hubungan hasil belajar akidah
akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Annajah mempunyai tingkat
ilmu akidah akhlak yang belum maksimal. Sebagaimana yang diajarkan pada
mata pelajaran akidah akhlak di MTs Annajah. Jadi, belum tentu seseorang
baik dalam segi pengetahuan baik pula dalam akhlaknya.
B. Saran
1. Penulis menyarankan kepada siswa, sebaiknya konsisten terhadap
kegiatan belajar mata pelajaran akidah akhlak. hal ini karena
pembelajaran tersebut atau pelajaran tersebut dapat membantu dalam
membentuk akhlak yang baik sesuai tuntunan ajaran Islam.
60
2. Penulis menyarankan kepada orang tua siswa hendaknya memantau
belajarnya siswa khusus pada mata pelajaran akidah akhlak dan
memantau akhlak yang paling utama.
61
DAFTAR PUSTAKA
„Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak Dalam Islam. Jawa Tengah: Insan
Kamil Solo. 2012
Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
2008
Ardani, Moh. Akhak Taswuf, Jakarta: CV Karya Mulia. 2005
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2016
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta;
PT. Rineka Cipta. 2002
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup. 2010
Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2013
Mahjuddin. Akhlak Taswuf. Jakarta: Kalam Mulia. 2009
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2014
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: PT Rajawali Pres.
2015
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1983
Rasahm, Nasruddin. Dienul Islam. Bandung: PT. al-Ma‟rif. 1986
Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN
Fakultas Tarbiyah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 2007
Salim,Abdullah. Akhlak Islam membina Rumah Tangga dan Masyarakat, Jakarta:
Media Dakwah. 1994
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010
Subrata, Sumadi Surya. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada:
1995
62
Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2011
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.
Syamhudi, M. Hasyim. Akhlak Tasawuf Dalam Konstruksi Piramida Ilmu Islam.
Malang: Madani Media. 2015
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung; PT Remaja
Rosdakarya. 1992
Tim Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007
Usman, Muhammad Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2000
ANGKET TENTANG HUBUNGAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DENGAN
AKHLAK SISWA
A. Petunjuk Pengisian:
1. Mulailah dengan membaca basmallah.
2. Berilah tanda ( √ ) pada pertanyaan di bawah ini.
3. Jawaban anda tidak berpengaruh pada nilai raport
No Pertanyaan-pertanyaan S SL KD TP
1. Di mana pun saya berada selalu mengingat Allah
2. Saya bersyukur bila mendapat nikmat atau rizki
dari Allah
3. Jika mendapat cobaan, maka saya bersabar diri
4. Dalam segala hal saya berserah diri kepada Allah
5. Saya melakukan segala perbuatan dengan ikhlas
6. Saya selalu berkata jujur
7. Saya selalu menjaga perkataan dengan baik
8. Jika saya diberi amanah, saya tidak berkhianat
9. Saya berdisiplin dalam segala aktifitas apapun
10. Saya tidak merusak diri dari narkoba atau barang-
barang terlarang
11. Saya malu jika memiliki akhlak buruk
12. Saya selalu sabar jika ada yang mengejek
13. Saya tidak putus asa dalam belajar
14. Saya rendah diri jika mendapat prestasi yang baik
15. Saya menghormati kedua orang tua
16. Saya menghormati guru
17. Saya selalu mengucapkan perkataan yang baik
18. Saya selalu menjaga hati dari prasangka buruk
19. Jika ada seseorang yang kesulitan, saya akan
membantunya
20. Saya melakukan silaturahmike sanak saudara,
guru dan kerabat
21. Saya selalu memaafkan jika ada yang mempunyai
kesalahan kepada saya
22. Jika ada teman yang berselisih, saya akan
mendamaikannya
23. Saya menjauhi sifat bermuka dua
24. Saya menghindari sifat memfitnah orang lain
25. Saya iri hati kepada teman saya yang berbuat
keburukan
S : Sering
SL : Selalu
KD : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
SCORE PENILAIAN BUTIR SOAL ANGKET
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor
1 4 1 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 83
2 4 4 2 4 2 2 4 4 1 4 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 2 2 4 2 4 75
3 3 3 3 4 2 3 1 3 2 4 3 4 4 1 3 1 3 3 1 3 2 2 3 2 3 66
4 4 4 2 4 2 2 3 4 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 69
5 4 4 2 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 76
6 4 4 4 2 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 70
7 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 82
8 4 4 3 4 3 3 4 4 1 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 81
9 4 4 3 4 3 3 4 4 2 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 83
10 4 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2 4 2 4 82
11 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 87
12 2 4 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 2 2 4 2 4 80
13 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 1 3 4 3 3 2 3 3 3 3 77
14 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 84
15 3 3 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 71
16 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 87
17 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 85
18 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 85
19 2 4 2 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 73
20 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 80
21 4 4 2 4 2 2 3 4 2 1 2 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 69
22 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 4 82
23 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 79
24 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 70
25 4 4 4 4 2 3 2 4 2 1 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 78
26 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 86
27 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 83
28 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 85
29 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 81
30 4 4 2 3 2 2 4 2 2 1 2 4 4 2 2 3 4 3 4 4 2 2 4 4 2 72
31 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 84
32 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 83
33 4 4 2 4 2 2 4 2 3 4 2 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 77
34 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 89
35 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 86
36 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 2 4 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 80
37 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 82
38 3 2 2 4 2 4 4 4 2 1 2 3 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 4 2 2 68
39 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 2 2 4 4 78
40 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 88