Hubungan GPPH dengan prestasi akademik

50
HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS TERHADAP HASIL RAPOR SEMESTER ANAK SEKOLAH DASAR “X” NADIA ANDRIANI PUTRI MAIZALIUS NIM: 030.10.200 DOSEN PEMBIMBING: DR. RUDY POU, MARS

description

Hubungan GPPH dengan prestasi akademik

Transcript of Hubungan GPPH dengan prestasi akademik

  • HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS TERHADAP HASIL RAPOR SEMESTER ANAK SEKOLAH DASAR XNADIA ANDRIANI PUTRI MAIZALIUSNIM: 030.10.200DOSEN PEMBIMBING: DR. RUDY POU, MARS

  • BAB I

    PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG

  • PREVALENSI

  • GPPH

  • TUJUAN PENELITIAN

  • HIPOTESIS PENELITIAN

  • MANFAAT PENELITIAN

  • BAB II

    TINJAUAN DAN RINGKASAN PUSTAKA

  • DEFINISI GPPH

  • TEORI MENGENAI GPPH

  • MINIMAL BRAIN DYSFUNCTION

  • GEJALA PENYAKIT

  • KRITERIA DIAGNOSIS GPPHA. Salah satu atau keduanya (1) atau (2)1. Enam (atau lebih) dari gejala tidak mampu memusatkan perhatian seperti di bawah ini menetap selama paling sedikit 6 bulan pada derajat maladaptive dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan:Tidak mampu memusatkan perhatianSering gagal memusatkan perhatian pada hal-hal kecil atau membuat kesalahan yang ceroboh dalam pekerjaan sekolah dan kegiatan lainnya.Sering sulit mempertahankan perhatian pada waktu melaksanakan tugas atau kegiatan bermain.Sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara langsungSering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah dan tugas (tidak disebabkan oleh perilaku menentang atau kegagalan memahami petunjuk). Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan Sering menghindar, tidak suka atau enggan melibatkan diri dalam tugas yang memerlukan ketekunan yang berkesinambungan Sering menghilangkan benda-benda yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau kegiatanPehatiannya sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar Sering lupa dalam kegiatan sehari-hari

  • KRITERIA DIAGNOSIS GPPH2. Enam (atau lebih) dari gejala hiperaktifitas dan impulsivitas seperti di bawah ini menetap selama paling sedikit 6 bulan pada derajat adaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan:Sering tangan dan kakinya tidak bisa diam atau tidak bisa duduk diamSering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau di situasi lain dimana diharapkan untuk tetap diam.Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak sesuai untuk hal tersebut.Sering mengalami kesulitan bermain atau mengikuti kegiatan waktu senggang dengan tenangSering dalam keadaan siap gerak (atau bertindak seperti digerakkan oleh mesin)Sering bicara berlebihanSering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakanSering sulit menunggu giliranSering menyelak atau memaksakan diri terhadap orang lain (misalnya: memotong percakapan atau mengganggu permainan)

  • KRITERIA DIAGNOSIS GPPHB. Gejala hiperaktif - impulsif atau tidak mampu memusatkan perhatian yang menimbulkan masalah telah ada sebelum usia 7 tahunC. Kegagalan yang ditimbulkan oleh gejala-gejala tersebut tampak pada dua atau lebih tempat (misal di rumah dan di sekolah)D. Didapatkan buti yang jelas adanya kegagalan yang bermakna secara klinis pada fungsi sosial, akademik, dan okupasional.E. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan perkembangan pervasive, gangguan skizofrenia atau gangguan psikotik dan tidak diakibatkan oleh adanya gangguan mental lain (misalnya: gangguan alam perasaan, gangguan cemas, gangguan disosiatif, gangguan kepribadian)

  • PENYEBAB GPPH

  • PRESTASI AKADEMIK

  • FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI AKADEMIK

  • RINGKASAN PUSTAKA

  • BAB III

    KERANGKA KONSEP DANDEFINISI OPERASIONAL

  • KERANGKA KONSEP

  • DEFINISI OPERASIONAL

  • BAB IV

    METODOLOGI PENELITIAN

  • METODOLOGI PENELITIAN

  • METODOLOGI PENELITIAN

  • RUMUS POPULASI INFINITRumus populasi infinit:

    n0 = z2 x p x q / d2 Keterangann0 : Besar sampel optimal yang dibutuhkanz : Pada tingkat kemaknaan 95% besarnya 1,96p : Prevalensi / proporsi kelompok yang menderita GPPHq : Prevalensi / proporsi yang tidak menderita GPPH (1-p)d : Akurasi dari ketepatan pengukuran, untuk p = > 10 % adalah 0,05

    Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel optimal yang dibutuhkan adalah:n = (1,96)2 x 0,095 x 0,905 / (0,05)2n = 3,8416 x 0,095 x 0,905 / 0,0025n = 132.11 (132)

  • RUMUS POPULASI FINITRumus populasi finit:n = n0 / (1+ n0/N)Keterangann : Besar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang finitn0 : Besar sampel dari populasi infinit N : Besar populasi finit

    Diperkirakan jumlah siswa sekolah dasar X adalah sebanyak 50 orang, maka besar sampel minimal adalah sebagai berikut:n = 132/(1+132/150)n = 132/1.88n = 70

  • DROP-OUT SAMPLEUntuk mengantisipasi kejadian drop-out sampel karena tidak sesuai kriteria yang diinginkan maka jumlah sampel ditambahkan 10% dari nilai n yang didapatkan, sehingga jumlah sampel keseluruhan yang dibutuhkan menjadi:

    n = 70 + (10% x 70)n = 77n = 80

  • BAHAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

  • ANALISIS DATAAnalisis univariat dan bivariat antara hubungan GPPH dengan hasil rapor semester anak SDN 01 dan SDN 09 Tomang, Jakarta Barat.Uji hipotesis dengan program SPSS seri 22.0 untuk Mac OS X menggunakan uji Chi-square

  • ALUR PENELITIAN

  • ETIKA PENELITIAN

  • PENJADWALAN PENELITIAN

  • BAB VHASIL PENELITIAN

  • HASIL PENELITIANJumlah sampel: 60 responden yang terdiri dari 31 anak dengan risiko GPPH dan 29 anak non-risk GPPH.Responden merupakan anak Sekolah Dasar yang terdaftar di Sekolah Dasar Negeri 01 Tomang dan Sekolah Dasar Negeri 09 Tomang, Jakarta Barat.

  • DISTRIBUSI KARAKTERISTIK RESPONDEN

  • DISTRIBUSI KARAKTERISTIK RESPONDEN

  • DISTRIBUSI KARAKTERISTIK RESPONDEN

  • HUBUNGAN GPPH TERHADAP HASIL RAPOR SEMESTER ANAK SDN 01 & 09 TOMANG TAHUN 2014

  • BAB VIPEMBAHASAN

  • ANALISIS UNIVARIATKarakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:Berdasarkan penggolongan jenis kelamin, dari keseluruhan 60 responden, didapatkan sebanyak 43 anak (71,7%) berjenis kelamin laki-laki, dan diketahui bahwa 28 anak (46,7%) diantaranya memiliki resiko GPPH. Sedangkan dari 17 anak (28,3%) dengan jenis kelamin perempuan, hanya 2 anak (3,3%) diantaranya yang memiliki risiko GPPH. Dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini perbandingan antara perempuan dan laki-laki adalah 6:1. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa perbandingan antara anak laki-laki dan perempuan ialah 2:1 sampai 9:1

  • ANALISIS UNIVARIATVariabel bebasPada data hasil analisis univariat mengenai usia dari responden, didapatkan anak dengan risiko GPPH sebanyak 3 orang (5%) dari 5 orang (8,3%) pada usia 12 tahun. Sementara pada usia 11 tahun, didapatkan sebanyak 12 orang (20%) dari 17 orang (28,3%) berisiko GPPH. Pada usia 10 tahun, didapatkan sebanyak 4 orang (6,7%) dari 7 orang (11,7%) berisiko menderita GPPH. Sedangkan anak pada usia 9 tahun didapatkan 2 orang (3,3%) dengan risiko GPPH dari keseluruhan 10 orang (16,7%). Pada penelitian juga didapatkan 4 orang (6,7%) dari keseluruhan 13 orang (21,7%) di usia 8 tahun memiliki resiko GPPH. Lalu, pada usia 7 tahun terdapat 4 orang (6,7%) dari 8 orang (13,3%) yang berisiko GPPH. Dari data di atas, didapatkan proporsi anak dengan risiko GPPH terbanyak dalam penelitian ini berusia 11 tahun.

  • ANALISIS UNIVARIATVariabel tergantungHasil penelitian penulis mengenai variabel tergantung berdasarkan prestasi akademik yang didapatkan dari hasil nilai rapor semester terakhir siswa adalah sebanyak 35 anak (58,3%) berprestasi baik, sedangkan 25 anak (41,7%) sisanya memiliki prestasi yang buruk. Didapatkan juga bahwa dari 25 anak (41,7%) dengan prestasi yang baik, 22 anak (36,7%) diantaranya adalah anak dengan risiko GPPH.

  • ANALISIS BIVARIATHubungan antara GPPH dengan hasil rapor semesterTelah dipaparkan pada bab sebelumnya, tabel mengenai hubungan antara GPPH dengan hasil rapor semester. Hasil analisis yang didapatkan adalah sebanyak 7 orang (11,7%) dari 35 orang (46,7%) anak dengan hasil rapor semester yang baik merupakan anak yang memiliki risiko GPPH, dan 28 orang (46,7%) diantaranya merupakan anak yang tidak memiliki risiko GPPH. Sedangkan 24 orang (40%) dari 25 orang (41,7%) anak dengan hasil rapor semester yang buruk merupakan anak yang memiliki risiko GPPH, dan hanya 1 orang (1,7%) diantaranya yang bukan anak dengan risiko GPPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara GPPH dan hasil rapor semester anak SD. (p = 0,000). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Afrida pada tahun 2011, Tririni dkk pada tahun 2013, dan Lalusu dkk pada tahun 2014.

  • KETERBATASAN PENELITIAN

  • KESIMPULAN

  • SARAN

  • DAFTAR PUSTAKAIndriyani SAK, Soetjiningsih, Ardjana IGA E, Windiani IGA T. Prevalensi dan faktor-faktor risiko gangguan pemusatan perhatian anak dan hiperaktivitas di klinik tumbuh kembang RSUP Sanglah Denpasar. Sari Pediatri 2008;9(2):335-6.Selekta, MC. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak usia 2 tahun. Medula Unila 2013;1(3):19-25.Tanoyo, DP. Diagnosis dan tatalaksana attention-deficit/hyperactivity disorder. Available at: http://ojs.unud.ac.id/index.php/ eum/article/view/5811/4374. Accessed on December 6th, 2013.Kieling C, Kieling RR, Rohde LA, Frick PJ, Nigg JT, Tannock R, et al. The age at onset of attention deficit hyperactivity disorder. AM J Psychiatry 2010;167(1):14-6Setyaningsih TB, Paramita H, Darmawan AB, Hidayani FN. Hubungan antara gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas dengan prestasi belajar siswa SDN 2 dan SDN 3 Berkoh Purwokerto. Mandala of Health 2013;2(2):2.Polanczyk G, de Lima MS, Horta BL, Biederman J, Rohde LA. The worldwide prevalence of ADHD: a systematic review and metaregression analysis. AMJP 2007;164(6):942-948. Available at: http://ajp.psychiatryonline.org/article.aspx?Volume=164&page=942&jo. Accessed on January 2nd, 2014.Rohmah, FA, Widuri EL. Perbedaan pengetahuan tentang gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada orang tua anak GPPH. Humanitas 2010;7(1):54Simms, MD. Attention deficit/hyperactivity disorder. In: Behrman RE, Kliegman, RM, Jenson HB (eds). Nelson Textbook of Pediatrics. USA W.B. Saunders;2004;17:107-10.DSM IV. Attention Deficit/Hyperactivity Disorder. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 4th edition. APA 1994:78-85.Retz W, Klein RG, editors. Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) in adults. Switzerland: Reinhardt Druck, 2010.Rostain, AL. Attention deficit hyperactivity disorder through the life cycle. Summer 2012;10(3):266-81.Wender, PH. The characteristics of children with attention-deficit hyperactivity disorder. New York: Oxford University Press, 2001.Arnett AB, Pennington BF, Willcutt E, Dmitrieva J, Byrne B, Samuelsson S, et al. A cross-lagged model of the development of ADHD inattention symptoms and rapid naming speed. Journal of abnormal child psychology 2012;40(8):1313-1326.Kent, Lindsey. Hyperactivity and attention disorders of childhood. BJP 2003;183:370-371.Chen, Wai. Attention, genes and ADHD. BJP2002;180:556-557 doi:10.1192/bjp.180.6.556-aLi D, Sham PC, Owen MJ, He L. Meta-analysis shows significant association between dopamine system genes and attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Human molecular genetics 2006;15(14):2276-2284. doi: 10.1093/hmg/ddl152.Mackie S, Shaw P, Lenroot R, Greenstein DK, Nugent III TF, Sharp WS, et al. Cerebellar development and clinical outcome in attention deficit hyperactive disorder. AMJP 2007;164(4):647-54.Nigg JT, Casey BJ. An integrative theory of attention-deficit/hyperactivity disorder based on the cognitive and affective neurosciences. Dev Psychopathol 2005;17:785-806.

  • DAFTAR PUSTAKAMulyani. Siti. Perkembangan visual motoric pada pasien yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di Pusat Pengkajian dan Pengamatan tumbuh kembang anak. Humanitas 2007:4(2):133-4.Saputro, Dwidjo. Sejarah ADHD: Diagnosis, patogenesis, dan psikopatofisiologi. In: Saputro, Dwidjo. ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder). Jakarta: Sagung Seto;2009.p.24-35Kusumaningtyas, LE. Mengenal sekilas tentang anak hiperaktif. Jurnal Ilmiah Widya Wacana 2010;6(1):34-35Banerjee TD, Middleton F, Faraone SV. Environmental risk factors for attention-deficit hyperactivity disorder. Acta Paediatrica 2007;96(9):1269-1274.Afrida. Hubungan antara gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) dengan prestasi akademik pada murid sekolah dasar banguntapan. Univeritas Gadjah Mada 2011 (Tesis)Dwija, IW. Hubungan antara konsep diri, motivasi berprestasi dan perhatian orang tua dengan hasil belajar sosiologi pada siswa kelas II Sekolah Menengah Atas Unggulan di kota Amlapura. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA 2008;41(1):2-10.Chairilsyah, Daviq. Pembentukan kepribadian positif anak sejak usia dini. EDUCHILD 2012; 1(1):1PingaultJB,TremblayRE,VitaroF,CarbonneauR,GenoliniC,FalissardB,et al. Childhood trajectories of inattention and hyperactivity and prediction of educational attainment in early adulthood: a 16-year longitudinal population-based study.AJP 2011;168:116470.Geber, Beryl. Piaget and knowing: studies in genetic epistemology. 1st ed. New York: Routledge, 2006. Saputro D. ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder), Jakarta: Sagung Seto, 2009; 153-5.Novirana, DE, Yanis A, Masri M. Prevalensi gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri kecamatan Padang Timur kota Padang tahun 2013. Jurnal kesehatan andalas 2014;3(2):141-5.Lalusu R, Kaunang TMD, Kandou LFJ. Hubungan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas dengan prestasi belajar pada anak SD kelas 1 di kecamatan wenang kota Manado. J eCl 2014;2(1):1-5.Sadock, B. J. dan Sadock V. A. 2007. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. Lippincott Williams & Wilkins, USA. Hal. 1207.Polanczyk, G., de Lima M. S., Horta B. L.,Biederman J. dan Rohde L. A. The Worldwide Prevalence of ADHD: A Systematic Review and Metaregression Analysis. AJP 2007;64:942-8.Arnsten, AF. Fundamentals of Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder: Circuits and Pathways. Journal of Clinical Psychiatry 2006;67(8):7-12. Arnsten, AF. Toward A New Understanding of Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Pathophysiology: An Important Role for Prefrontal Cortex Dysfunction. CNS Drugs 2009;23(1):33-41. LeFever, G. B., Villers, M. S., Morrow, A. L., & Vaughn, E., III. Parental perceptions of adverse educational outcomes among children diagnosed and treated for ADHD: a call for improved school/provider collaboration. Psychology in the Schools 2002;39:63-71.Biederman, J., Faraone, S., Milberger, S., et al. A prospective 4-year follow-up study of attention-deficit hyperactivity and related disorders. AGP 1996;53:43746.