HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI...

8

Click here to load reader

Transcript of HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI...

Page 1: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1575

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU

(ASI)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAJORAN I

Umi Amimah1), Heni Setyowati Esti Rahayu2) Kartika Wijayanti3). 1,2,3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang

[email protected]

Abstract Exclusive breastfeeding is the best nutrition for infants during the first six months of life. Many

factors belived can affect the breast milk adequacy that one of that is husband’s support. This

study aims:to find the relationship of husband’s support with breast milk adequacy. This study:

is a cross sectional research which is done in working area of Pusesmas Kajoran 1. The sample

used ware feeding mothers who have baby age 0-24 month consistend of 107 people. The

sampling technique used proportional random sampling. The collecting data technique used

questionere research instrument. This study used Sperman Rank with statistical application

program in its processing for data the analysis technique. The result:of this study showed that

mother got good support were 78,5%, enough husband support were 18,7%, and less support

from her husband were 2,8%. Whereas for breast milk adequacy,have good breast milk

adequacy from mother’s indicator were 92,5%, enough breast milk adequacy were 7,5%, and

no mother got less for breast milk adequacy. For baby indicator’s were 94,4% baby’s have a

good breast milk adequacy, 5,6% have a enough breast milk adequacy, and no baby got less for

breast milk adequacy. The statistical test result showed there a were relationship between the

husband’s support with breast milk adequacy for mother’s indicator’s with a p value of 0,002 or

sig < 0,05, no relationship between the husband’s support with breast milk adequacy for baby’s

indicator’s with a p value 0,845 or Sig > 0,05. The suggestion:for the health workers to give

information and do collaboration with husabnd’s and family’s to give support for feeding

mother.

Keyword :Husband’s Support, Breast milk adequacy

1. PENDAHULUAN

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber

gizi yang sangat ideal dengan komposisi

yang seimbang dan disesuaikan dengan

kebutuhan pertumbuhan bayi (Afifah, 2007).

ASI mengandung nutrisi-nutrisi dasar dan

elemen, dengan jumlah yang sesuai untuk

pertumbuhan bayi (Roesli,2009). Sedangkan

kecukupan ASI adalah keadaan di mana bayi

atau ibu menunjukkan beberapa tanda yang

menunjukkan adanya kepuasan dalam

produksi ataupun konsumsi ASI (Bahiyatun,

2009).

Berdasarkan data yang diperoleh dari

DINKES Kabupaten Magelang (2014),

didapatkan hasil bahwa tingkat kesadaran

pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jawa

Tengah dalam kategori rendah atau hanya

57,06%. Di wilayah Kabupaten Magelang

pada tahun 2013 dan 2014 data yang

diperoleh relatif stabil sebesar 87,82 %,

namun masih ada 3 wilayah prioritas yang

menjadi pantauan khusus petugas kesehatan

dalam hal pemberian ASI meliputi wilayah

Kajoran I dengan prosentase 44,73 %,

Bandongan dengan prosentase 48,12 %,

Ngablak dengan prosentase 49,31 %.

Sedangkan berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas

Kajoran I, pada bulan Februari 2016 dengan

metode wawancara, didapatkan hasil bahwa

dari 10 orang ibu menyusui bayi usia 0-24

bulan terdapat 6 orang ibu yang mengalami

masalah menyusui (diantaranya produksi ASI

sedikit yaitu 1 orang, payudara bengkak yaitu

2 orang, puting susu lecet yaitu 1 orang,

Page 2: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1576

produksi ASI sedikit disertai payudara

bengkak dan puting susu lecet sebanyak 1

orang, dan produksi ASI sedikit disertai

puting susu lecet sebanyak 1 orang) dan 4

orang lainnya dapat menyusui dengan lancar.

Sedangkan hasil wawancara dengan 2 orang

tenaga kesehatan dalam hal dukungan suami

di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran I rata-

rata suami hanya memberikan dukungan

dalam bentuk materi kepada istri yang

sedang menyusui dengan prosentase sebesar

6%, sedangkan untuk aspek dukungan suami

yang lain sebesar 2%-3%.

Selain itu, berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh (Arifah, Rahayuning,

Rahfuludin, 2014) di Semarang,

mendapatkan hasil bahwa suami melakukan

berbagai peran setelah persalinan salah

satunya adalah peran mencari informasi

sebesar 16,2 %. Mencari informasi tentang

ASI adalah peran dasar yang harus dilakukan

oleh suami agar tahu tentang menyusui

sehingga dapat mendukung ibu saat

menyusui secara eksklusif. Sebanyak 55%

suami tahu bahwa ASI adalah makanan

terbaik untuk bayi usia 0-6 bulan, dan

informasi itu sebagian besar berasal dari

nenek moyang atau keluarga (51,2%) dan

professional kesehatan (25%). Tetapi hanya

22,5% suami yang mencoba untuk

menemukan informasi tentang menyusui

untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih

baik tentang hal itu. Sebanyak 23,8% ayah

terlibat dalam pengambilan keputusan dalam

pemberian makanan bagi bayi.

Masalah menyusui pada masa pasca

persalinan salah satunya adalah sindrom

ASI kurang, sehingga bayi merasa tidak

puas setiap setelah menyusu, bayi sering

menangis atau bayi menolak menyusu,

tinja bayi keras, payudara tidak membesar

yang mengakibatkan gagalnya pemberian

ASI pada bayi. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh (Budiati, Setyowati,

Helena, 2010), indikator kecukupan ASI

dapat dibagi menjadi dua yaitu dari segi bayi

dan dari segi ibu. Indikator yang diteliti dari

segi bayi meliputi frekuensi dan karakteristik

BAK dan BAB, frekuensi, warna, jumlah

jam tidur, serta berat badan bayi.

Produksi ASI dikatakan lancar jika

minimal 4-5 dari indikator yang diobservasi

terdapat pada bayi (≥ 4-5).Sedangkan jika

kurang dari 4 (< 4) dikatakan tidak

lancar.Sedangkan indikator dari segi ibu,

produksi ASI dikatakan lancar jika hasil

observasi terhadap responden menunjukkan

minimal 5 indikator dari 10 indikator yang

ada. Indikator itu meliputi payudara tegang

karena ASI, ibu rileks, let down reflek baik,

frekuensi menyusui > 8 kali sehari, ibu

menggunakan kedua payudara bergantian,

posisi perlekatan benar, puting tidak lecet,

ibu menyusui bayi tanpa jadwal, ibu terlihat

memerah payudara karena payudara penuh,

payudara kosong setelah bayi menyusu

sampai kenyang dan tertidur, serta bayi

nampak menghisap kuat dengan irama

perlahan (Budiati, Setyowati, Helena, 2010).

Penurunan cakupan produksi ASI pada

hari-hari pertama setelah melahirkan dapat

disebabkan oleh kurangnya rangsangan

hormon prolaktin dan oksitosin yang

sangat berperan dalam kelancaran

produksi ASI, serta tidak adanya dukungan

dari suami atau orang terdekat ibu. Upaya

pemberian dukungan dari suami kepada ibu

yang menyusui dapat meningkatkan produksi

ASI sehingga kecukupan ASI akan diperoleh.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas

maka rumusan masalah yang digunakan dalam

penelitian ini “apakah ada hubungan

dukungan suami dengan kecukupan

ASI?”.Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara

dukungan suami dengan kecukupan ASI.

2. KAJIAN LITERATUR DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS (JIKA

ADA)

Banyak manfaat yang bisa dirasakan dalam

pemberian ASI bagi bayi, yaitu Pertama ASI

sebagai nutrisi, ASI merupakan sumber gizi

yang sangat ideal dengan komposisi yang

seimbang dengan kualitas dan kuantitas yang

sempurna. Air susu seorang ibu secara khusus

disesuaikan dengan kondisi bayinya. ASI

mengandung beberapa hal yang tidak bisa

didapat dari susu sapi berupa Taurin (yaitu

suatu bentuk zat putih telur yang hanya

terdapat di ASI), Laktosa (merupakan hidrat

Page 3: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1577

arang utama dari ASI yang hanya sedikit

sekali terdapat pada susu sapi), asam lemak

ikatan panjang DHA, AA, Omega-3, Omega-6

(yang merupakan asam lemak utama dari ASI)

(Moody, 2005). Sedangkan menurut (Afifah,

2007) ASI juga mengandung lebih dari 200

unsur-unsur pokok antara lain karbohidrat,

vitamin, mineral, faktor pertumbuhan,

hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah

putih. Semua zat ini terdapat secara

proporsional dan seimbang satu dengan yang

lainnya.

Kedua ASI dapat meningkatkan daya

tahan tubuh bayi, bayi yang baru lahir secara

alamiah mendapat immunoglobulin dari

ibunya.Dua belas jenis immunoglobulin

terdapat di dalam ASI. Sedangkan dalam

tubuh bayi teridentifikasi 30 jenis

immunoglobulin, diantaranya 18 jenis

immunoglobulin berasal dari serum darah ibu

dan 12 jenis hanya ditemukan dalam ASI.

Sehingga dalam hal ini ASI sangat berperan

besar dalam membantu meningkatkan daya

tahan tubuh. Ketiga ASI dapat meningkatkan

kecerdasan bayi melalui 3 segi berupa Asuh

menunjukkan kebutuhan bayi untuk

pertumbuhan otaknya. Untuk pertumbuhan

suatu jaringan sangat dibutuhkan nutrisi atau

makanan yang bergizi, Asih menunjukkan

kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi

dan spiritualnya yang diwujudkan dengan

pemberian kasih sayang dan perasaan aman,

Asah menunjukkan kebutuhan akan stimulasi

atau rangsangan yang akan merangsang

perkembangan kecerdasan anak secara

optimal (Moody, 2005).

Dukungan suami merupakan salah satu

faktor penting dalam keberhasilan menyusui

(Dagun, 2002).Dukungan suami adalah

dukungan yang diberikan suami terhadap

istri, dimana suami dapat memberikan

bantuan secara psikologis baik berupa

motivasi, perhatian, dan penerimaan (Adhim,

2003).

Salah satu faktor yang berperan dalam

produksi ASI adalah dukungan suami.

Pemberian dukungan suami pada istri

terhadap produksi ASI ini dapat dilakukan

melalui dukungan emosional, dukungan

instrumental, dukungan penghargaan, serta

dukungan informasi. Dukungan emosional

merupakan dukungan yang diwujudkan

dalam bentuk perasaan mencintai, penuh

perhatian, percaya, dan perasaan saling

mengerti.Dukungan instrumental berupa

dukungan yang diwujudkan dalam

pertolongan langsung seperti melakukan

pemijatan pada ibu, merawat bayi.Dukungan

penghargaan adalah dukungan yang berupa

pemberian informasi yang menjelaskan

tentang peran pelaksanaan, bagaimana suami

atau istri dapat menampilkan perannya.Serta

dukungan informasi berupa dukungan dalam

bentuk pemberian informasi yang berguna

dan berhubungan dengan permasalahan yang

dihadapi (House, 2000).

3. METODE PENELITIAN

Penelitian hubungan antara dukungan

suami dengan kecukupan Air Susu Ibu

(ASI) di Puskesmas Kajoran I

menggunakan analisis observatif yang

menguji hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat..Penelitian ini

merupakan penelitian analitik

observasional dengan menggunakan

pendekatan cross sectional dimana

pengukuran variabel kecukupan ASI

sebagai variabel terikat dilakukan bersama

dengan pengukuran variabel bebas

(dukungan suami).

Lokasi penelitian ini di wilayah kerja

Puskesmas Kajoran I. Alasan melakukan

penelitian di lokasi tersebut adalah karena

wilayah Kajoran merupakan salah satu

wilayah yang menjadi prioritas dalam

pantauan pemberian ASI eksklusif.

Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik

proporsional random sampling. Teknik

pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian berupa kuesioner.

Teknik analisa data yang digunakan adalah

Sperman Rank dengan menggunakan

bantuan program aplikasi statistik dalam

pengolahannya.

Analisa multivariat, merupakan salah

satu jenis analisis statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dimana data yang

digunakan berupa banyak variabel bebas

(independen variabel) dan juga banyak

Page 4: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1578

variabel terikat (dependen variabel).

Analisa regresi yang digunakan adalah

regresi logistik.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di wilayah

kerja Puskesmas Kajoran I yang dilakukan

pada tanggal 6 April 2016 sampai dengan 7

Mei 2016. Sebanyak 107 responden telah

berhasil peneliti dapatkan dalam penelitian

ini. Hasil analisis data yang diperoleh dari

data yang terkumpul melalui kuesioner

adalah sebagai berikut:

Table 1 Distribusi frekuensi

responden berdasarkan Dukungan

Suami pada ibu menyusui di wilayah

Puskesmas Kajoran I

No Variabel Frekuensi Prosentase

n = 107 %

1 Dukungan

Suami

a. Baik 84 78,5

b. Cukup 20 18,7

c. Kurang 3 2,8

2 Dukungan

Emosi

a. Baik 89 83, 2

b. Cukup 13 12,1

c. Kurang 5 4,7

3 Dukungan

Instrumental

a. Baik 76 71, 0

b. Cukup 28 26,2

c. Kurang 3 2,8

4 Dukungan

Penghargaan

a. Baik 89 83,2

b. Cukup 11 10,3

c. Kurang 7 6,5

5 Dukungan

Informasi

a. Baik 5 4,7

b. Cukup 37 34,6

c. Kurang 65 60,7

Sumber :data primer yang diolah, 2016

Table di atas menunjukkan bahwa

sebanyak 84 ibu menyusui (78,5%)

mendapatkan dukungan suami dengan baik,

sedangkan 20 ibu menyusui (18,7%)

mendapatkan dukungan suami yang cukup,

dan 3 ibu menyusui (2,8%) mendapatkan

dukungan suami yang kurang.

Tabel 2 Distribusi Karakteristik

responden berdasarkan Kecukupan

ASI pada ibu menyusui di wilayah

Puskesmas Kajoran I

No Variabel

Frekuensi Prosentas

e

n = 107 %

1

Kecukupan

ASIberdasa

rkan

Indikator

Ibu

a. Baik 99 92,5

b. Cukup 8 7,5

c. Kurang - -

2 Kecukupan

ASI

berdasarka

n Indikator

Bayi

a. Baik 101 94,4

b. Cukup 6 5,6

c. Kurang - -

Sumber :data primer yang diolah,2016

Kecukupan air susu ibu (ASI)

dikategorikan menjadi dua, yaitu kecukupan

berdasarkan indikator ibu dan kecukupan dari

indikator bayi yang berupa:

a. Kecukupan ASI berdasarkan indikator ibu

Berdasarkan hasil penelitian

memperlihatkan bahwa 99 ibu menyusui

(92,5%) berada dalam kategori baik

kecukupan ASI nya, dan 8 ibu menyusui

(7,5%) berada dalam kategori cukup

kecukupan ASI nya, dan tidak ada ibu

yang berada dalam kategori kurang dalam

kecukupan ASI nya.

b. Kecukupan ASI berdasarkan indikator bayi

Berdasarkan hasil penelitian

memperlihatkan bahwa 101 bayi (94,4%)

berada dalam kategori baik kecukupan ASI

Page 5: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1579

nya, dan 6 bayi (5,6%) berada dalam

kategori cukup kecukupan ASI nya.

Setelah dilakukan analisis terhadap

karakteristik responden baik berdasarkan

dukungan suami dan kecukupan ASI, maka

peneliti melakukan uji normalitas data

untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji

normalitas data menunjukkan bahwa:

Variabel Kolmogorov-Smirnov

statistic df Sig.

Dukungan

Emosi

0,100 107 0,003

Dukungan

Instrumen

0,089 107 0,037

Dukungan

Penghargaan

0,144 107 0,000

Dukungan

Informasi

0,192 107 0,000

Kecukupan 0,225 107 0,000

ASI indikator

ibu

Kecukupan

ASI indikator

bayi

0,207 107 0,000

Sumber :data primer yang diolah,2016

Oleh karena semua variabel memiliki

nilai < 0,05, maka dapat diambil kesimpulan

data memiliki distribusi tidak normal yang

dilanjutkan dengan analisa bivariate

menggunakan Uji Spearmen Rank.

Tabel 3. Hubungan antara Dukungan Suami dengan Kecukupan ASI

Sumber :data primer yang diolah, 2016

Hasil uji analisis Spearmen Rank

menunjukkan nilai p value = 0,002 sehingga

p < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan

antara pemberian dukungan suami dengan

kecukupan ASI berdasarkan indikator ibu.

Dan untuk indikator bayi nilai p value =

0,845 sehingga p > 0,05 yang berarti bahwa

tidak ada hubungan antara pemberian

dukungan suami dengan kecukupan ASI

berdasarkan indikator bayi.

Penilaian kecukupan ASI pada indikator

ibu, aspek yang dinilai adalah payudara ibu

tegang, let down reflek baik (Ibu merasakan

payudara kenceng-kenceng dan ASI terasa

menyemprot dengan lancar), ibu tidak

tampak merasa nyeri saat menyusu, ibu

terlihat memerah payudara karena penuh, ibu

menggunakan kedua payudara secara

bergantian, bayi dapat menyusu pada satu

payudara sampai puas dan tenang, ibu

menyusui bayinya tanpa jadwal (sesuai

kebutuhan bayi), ibu tampak rileks, keadaan

putting payudara dan areola bersih, tidak

lecet, payudara ibu tampak kosong setelah

bayi menyusu sampai kenyang dan tertidur,

ibu dapat memberikan ASI peras

menggunakan cangkir dan sendok. Salah satu

hal yang dapat menyebabkan meningkatnya

kecukupan ASI dari indikator ibu adalah

adanya dukungan suami (Hani, 2014).

Menurut Ariani (2010) saat menyusui

bayi maka akan terjadi dua refleks dalam

tubuh ibu yaitu refleks prolaktin (produksi

Page 6: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1580

ASI) dan refleks oksitosin (mengalirnya

ASI), dimana saat terjadi refleks oksitosin

Dinilah suami berperan penting dalam

menciptakan ketenangan, kenyamanan dan

kasih sayang. Kebahagiaan, ketenangan dan

kenyamanan yang dirasakan ibu akan

meningkatkan produksi hormon oksitosin

sehingga ASI mengalir dengan lancar.

Pada indikator bayi ini aspek yang dinilai

adalah frekuensi bayi buang air kecil, dimana

bayi yang cukup ASInya maka selama 24 jam

paling sedikit bayi akan BAK sebanyak 6 kali,

warna urin kuning jernih, jika ASI cukup

setelah menyusu maka bayi tertidur/tenang

selama 2-3 jam (Bobak & Lowdermilk, 2005).

Pada bayi, bentuk dukungan suami dapat

diberikan dengan carasuami ikut

menyendawakan bayi, suami ikut

menggendong bayi saat bayi menangis, dan

suami membantu mengganti popok serta suami

menyarankan ibu untuk memberikan ASI

sesuai kebutuhan bayi.

Pada reponden yang menunjukkan tanda

tidak cukup ASI meski telah mendapatkan

dukungan suami yang cukup, pada bayi usia

lebih dari 6 bulan karena bayi disusui dengan

frekuensi menyusu pada ibu hanya 4-5 kali

dalam sehari sehingga tidak memenuhi

indicator lama menyusu yang normal.

Selanjutnya, kondisi psikologis ibu sangat

berpengaruh dalam keberhasilan menyusui.

Pada ibu primipara dengan usia < 20 tahun,

sebagian besar ibu tidak mempunyai

keyakinan mampu memproduksi ASI yang

cukup sehingga akan menimbulkan stress dan

khawatir, yang dapat menganggu pemberian

ASI pada bayi sehingga akan berpengaruh

pada produksi dan kecukupan ASI

(Prasetyono, 2009). Selain itu, posisi dan

teknik menyusui yang belum baik pada ibu

primipara usia < 20 tahun akan berpengaruh

pada produksi ASI.

Posisi dan teknik menyusui yang baik

dan benar akan dapat menghisap air susu ibu

dengan baik sehingga produksi susu akan

banyak dan dapat memicu menonjolnya

putting susu ibu. Hal inilah yang akan

mempermudah bayi dalam menyusu

(Laksono, 2010). Pada beberapa

Sumber :data primer yang diolah,2016

bayi yang telah berusia > 6 bulan, sebagian

besar telah diberikan makanan pendamping

ASI (MP-ASI) oleh ibu sehingga bayi akan

merasa kenyang dan jarang menyusu. Selain

itu, pada bayi usia > 6 bulan pemberian

makanan pendamping ASI merupakan

sumber energi utama bagi bayi selain ASI

yang apabila terlambat dalam

memberikannya akan dapat menyebabkan

malnutrisi bagi bayi (Suryoprajogo, 2009).

Sedangkan untuk hasil analisis

Multivariatnya adalah:

Tabel 4

Hubungan antara Dukungan Suami dengan Kecukupan ASI dengan pendidikan

suami, pekerjaan suami, dan penghasilan berdasarkan kecukupan ASI indikator ibu

Variabel Koefisien Regresi

(β)

p OR (IK 95%)

Langkah

3

Dukungan

Suami

19,495 1,000 3E+ 008 (0,000)

Pekerjaan

Suami

1,493 0,119 4,450 (0,680-29,132)

Konstanta -21,203 1,000 0,000

Langkah

4

Dukungan

Suami

20,104 1,000 5E+008 (0,000)

Konstanta -21,203 1,000 0,000

Page 7: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1581

Tabel 5

Hubungan antara Dukungan Suami dengan Kecukupan ASI dengan pendidikan suami,

pekerjaan suami, dan penghasilan berdasarkan kecukupan ASI indikator bayi

Berdasarkan indikator ibu dukungan

suami menunjukkan p value = 1,000 >

0,05 dan memiliki nilai OR = 5E +008

sedangkan pekerjaan suami p value =

0,119 dengan OR = 4,450 pada indikator

ibu.Sedangkan untuk indikator bayi,

penghasilan menunjukkan p value =

0,528 > 0,05dengan OR = 0,465,

pekerjaan suami menunjukkan p value =

0,998 > 0,05 dengan OR = 0,000.

Akan tetapi berdasarkan indikator

ibu, pekerjaan suami dapat berfungsi

sebagai variabel penganggu dalam

dukungan suami. Dalam penelitian ini

hasilnya menunjukkan bahwa pekerjaan

suami berpotensi 4,450 kali dalam

mempengaruhi dukungan suami.

Sedangkan berdasarkan indikator bayi,

dukungan suami, pendidikan suami,

pekerjaan dan penghasilan suami tidak

berfungsi sebagai variabel penganggu

kecukupan ASI berdasarkan indikator

bayi.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang

hubungan dukungan suami dengan

kecukupan Air Susu Ibu (ASI) di wilayah

kerja Puskesmas Kajoran I, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Kajoran I

sebagian besar memiliki kategori usia aman

dalam bereproduksi (21-35 tahun) sebanyak

87 (81,3%), dengan sebagian besar ibu

menyusui Bergama Islam sebanyak 107

(100%). Pada pendidikan Istri, sebagian

besar reponden memiliki pendidikan SMP

sebanyak 44 (41,1%). Untuk pekerjaan istri

sebagian besar reponden bekerja dalam

sektor informal sebesar 81 reponden

(75,7%). Sedangkan berdasarkan

penghasilan, sebagian besar reponden

memiliki penghasilan keluarga dibawah

atau sama dengan UMR (≤ UMR) sebesar

89 reponden (83,1%).

2. Karakteristik reponden berdasarkan

dukungan suami, sejumlah 84 ibu menyusui

mendapatkan dukungan suami yang baik

sebesar 78,5%.

3. Karakteristik kecukupan ASI reponden

berdasarkan indikator ibu dan bayi berupa,

dari indikator ibu 99 ibu menyusui (92,5%)

memenuhi kecukupan ASI dalam kategori

baik. Sedangkan kecukupan ASI dari

indikator bayi 101 ibu menyusui (94,4%)

dapat memenuhi ASI pada bayinya dengan

baik.

4. Terdapat hubungan antara variabel

dukungan suami dengan kecukupan Air

Susu Ibu (ASI) berdasarkan indikator ibu

dan tidak terdapat hubungan antara

dukungan suami dengan kecukupan Air

Susu Ibu (ASI) berdasarkan indikator bayi.

5. Hasil analisis multivariate membuktikan

bahwa berdasarkan indikator ibu pekerjaan

suami berpotensi 4,450 kali dalam

mempengaruhi dukungan suami dan

dukungan suami, penidikan suami,

pekerjaan dan penghasilan suami tidak

berfungsi sebagai variabel pengganggu

kecukupan ASI berdasarkan indikator bayi.

Page 8: HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECUKUPAN AIR SUSU IBU (ASI ...lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/256-UMI-AMIMAH-1575-158… · dalam hal pemberian ASI meliputi ... mendapatkan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1582

6. REFERENSI

Afifah, D.N. (2007). Faktor yang

Berperan dalam Kegagalan Praktik

Pemberian ASI Eksklusif (Studi

Kualitatif di Kecamatan Tembalang,

Kota Semarang Tahun 2007).

Arifah, I., Rahayuning, D., Rahfuludin,

M.Z,. (2014). Father’s Roles on the

Exclusive Breastfeeding Practice.

Jurnal KESMAS Vol. 8 No.2,

September 2014:83-92. Diakses

tanggal 20 Januari 2016.

Ariani. (2010). Ibu Susui Aku!.

Bandung: Khazanah Intelektual.

Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan

Kebidanan Nifas Normal. Jakarta:

EGC.

Budiati, T. Setyowati., Helena. (2010).

Peningkatan Produksi ASI Ibu Nifas

Seksio Sesarea Melalui Pemberian

Paket “ Sukses ASI”. Jakarta: Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia, Volume 13, No. 2, Juli 2010;

Hal 59-66.

Dagun, S.M. (2002). Psikologi

Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

DINKES. (2014). Resume Profil

Kesehatan Kabupaten Magelang.

Hani, R. M. 2014. Hubungan

Dukungan Suami Terhadap

Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif

pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja

Puskesmas Pisangan. Jakarta: Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

House, J.S., Landis, K. R., &

Umberson, D. (2000). Social

Relationship and Health Science, 241

(4865), 540-545.

Laksono, K. (2010). Dahsyatnya ASI

dan Laktasi. Yogyakarta: Medika Baca.

Moody, J. (2005). Menyusui: Cara

Mudah, Praktis, & Nyaman. Jakarta :

EGC.

Prasetyono. D.S. (2009). Buku Pintar

ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press.

Roesli, U. (2007). Inisiasi Menyusu

Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta:

Pustaka Bunda.

Roesli, U. (2009). Panduan Praktis

Menyusui. Jakarta: Pustaka Bunda.