Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru...

38
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP VERBAL PERSUASION GURU DENGAN SELF EFFICACY ACADEMIC SISWA KELAS XI SMA KRISTEN WIDYA WACANA PURWODADI OLEH BETANIA WIDYA KARTIKANINGTAS 80 2009 003 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru...

Page 1: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP VERBAL

PERSUASION GURU DENGAN SELF EFFICACY ACADEMIC

SISWA KELAS XI SMA KRISTEN WIDYA WACANA

PURWODADI

OLEH

BETANIA WIDYA KARTIKANINGTAS

80 2009 003

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.
Page 3: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.
Page 4: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.
Page 5: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.
Page 6: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.
Page 7: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP VERBAL

PERSUASION GURU DENGAN SELF EFFICACY ACADEMIC

SISWA KELAS XI SMA KRISTEN WIDYA WACANA

PURWODADI

Betania Widya Kartikaningtyas

Heru Astikasari S. Murti

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

i

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara

persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa

kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi. Penelitian ini di lakukan di SMA

Kristen Widya Wacana Purwodadi dengan jumlah 64 orang responden sebagai sampel

penelitian. Persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru diukur dengan menggunakan

lembar kerja yang dibuat oleh peneliti sendiri, dan untuk self efficacy academic siswa

diukur dengan menggunakan Bandura (1999). Analisis data dengan menggunakan

teknik analisis korelasi product moment dari Pearson dan diperoleh hasil r = 0,567 (p <

0,05) dengan signifikansi 0,000 (p < 0.05). Sumbangan efektif dari variabel persepsi

siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa adalah

sebesar 32,1 %. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif antara

persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa.

Kata Kunci : Persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru, Self efficacy

academic siswa

Page 9: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

ii

Abstract

The purpose of this study was to determine whether there is a positive relationship

between student’s perceptions of verbal persuassion academic of self efficacy teacher

gread student’s in XI class in Christian High School Widya Wacana Purwodadi. The

research was done at Christian High School Widya Wacana Purwodadi the number of

64 respondents as the study. Students 'perceptions of teachers' verbal persuasion was

measured by using a worksheet prepared by the researchers them selves , and for

students academic self efficacy was measured using Bandura (1999). Analysis of data

using analysis techniques of the Pearson product moment correlation and the obtained

results of r = 0.567 (p < 0.05) with a significance of 0.000 (p < 0.05). Effective

contribution of variable students' perception of verbal persuasion academic self-

efficacy of teachers to students is 32.1%. The results showed there was a positive

relationship between students' perception of verbal persuasion academic self-efficacy of

teachers with students.

Key Words : Students' perception of verbal persuasion teacher, Student academic

self -efficacy

Page 10: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

1

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sarana untuk mencapai manusia unggul melalui kinerja

yang berkualitas dan otonom sebagai manusia yang bermartabat (Sindhunata, 2000)

pendidikan juga berfungsi untuk menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari

kebodohan dan ketertinggalan (UU no 2 tahun 1989). Oleh karena itu, pendidikan

memiliki tugas untuk mengembangkan kemampuan seseorang seoptimal mungkin.

Sebagai siswa, kesuksesan dalam menempuh pendidikan merupakan hal yang sangat

penting, karena dengan kesuksesan dalam pendidikan akan memberikan siswa

kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup, baik secara finansial, sosial maupun

emosional (Ahmad, 2009).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 1990 pasal 1,

pendidikan menengah mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan

keterampilan siswa. Oleh karena itu, peran pendidikan menengah menjadi penting

karena adanya pengembangan keterampilan-keterampilan siswa untuk kemudian

dilanjutkan pada tingkat pendidikan tinggi. Selain itu, Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan

Nasional memiliki visi dan misi yang menekankan bahwa sekolah menengah bertujuan

untuk mengembangkan peserta didik agar lebih siap untuk terjun ke masyarakat.

Dalam penyelenggaraan pendidikan yang sesuai untuk mencapai tujuan dari

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, dibutuhkan adanya peranan yang besar

dari guru dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan seseorang yang dapat

mempengaruhi, menginspirasi, dan memotivasi anak didiknya, terlepas dari adanya

peranan orangtua (Kusumah, 2011). Guru memiliki tanggung jawab terhadap proses

Page 11: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

2

pendidikan siswanya, akan tetapi tanggung jawab tersebut harus dapat diimbangi

dengan kepercayaan siswa terhadap kualitas kemampuan yang ia miliki.

Kemampuan remaja dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik yang dihadapi

tidak hanya dipengaruhi potensi kognitif yang dimiliki oleh remaja seperti inteligensi,

tetapi juga sangat dipengaruhi oleh keyakinan remaja mengenai kemampuan dirinya

dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Menurut Bandura (dalam Locke, dkk, 1984)

penilaian seseorang mengenai seberapa besar kemampuannya dalam menghadapi suatu

situasi inilah yang disebut dengan self-efficacy. Efikasi diri berkenaan dengan konstruk

multidimensi yang berbeda-beda dalam berbagai fungsi dan dominan. Efikasi diri juga

berkaitan dengan pengharapan bahwa seseorang dapat menunjukkan penguasaan

terhadap suatu perilaku atau suatu bidang tertentu (Bandura, 2006). Konstruk efikasi

diri ini harus dipelajari menurut dominan spesifik yang relevan, agar dapat menjadi alat

prediksi kesuksesan individu pada domain tertentu (Bandura, 1997). Selain keyakinan

terhadap kemampuan diri dalam menyelesaikan tugas, bagaimana individu yakin akan

cara mereka menampilkan atau menyelesaikan suatu tugas, seringkali merupakan hal

yang lebih penting (Bandura, 2006).

Terkait dengan bidang akademik, Schunk & Pajares (2001) mengungkapkan

bahwa mereka dapat dengan sukses meraih tingkatan yang telah ditentukan dengan

menyelesaikan tugas-tugas akademik atau mencapai tujuan akademik yang spesifik.

Bandura, dalam Aswendo (2010), menyatakan bahwa Self-efficacy academic dapat

didefinisikan sebagai keyakinan yang dimiliki seseorang tentang kemampuan atau

kompetensinya untuk mengarahkan motivasi, kemampuan kognisi, dan mengambil

tindakan yang diperlukan untuk mengerjakan tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi

tantangan akademik. Oleh karena itu, tingginya self-efficacy academic sangat

Page 12: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

3

dibutuhkan oleh seorang siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Banyak hal yang akan

dipengaruhi oleh tingginya self-efficacy yang dimiliki oleh siswa, salah satunya verbal

persuasion. Selain itu, tingginya self-efficacy academic juga dapat meningkatkan

motivasi dan meningkatkan prestasi siswa.

Menurut Bandura (1986) terdapat empat macam faktor yang dapat

mempengaruhi self-efficacy academic, yaitu mastery experiences, vicarious

experiences, verbal persuasion, dan physiological and emotional states. Partisipasi

(kemauan menerima), komunikasi persuasif (pesan yang relevan), individualiasasi

(komunikasi personal), feedback (umpan balik perilaku individual secara kontinyu),

reinforcement (penguatan perilaku individual berkala), facilitation (perubahan pada

lingkungan), pujian dan diskusi adalah beberapa dari metode verbal persuasion

(Bartholomew, 2006). Selain itu ada juga metode verbal persuasion yang dapat

dilakukan yaitu melalui ceramah, di mana terdapat argumen yang dapat meyakinkan

pendengar untuk mengikuti ajakan yang terkandung dalam pesan verbal yang

disampaikan. Bandura (dalam Feist & Feist, 2008) menyatakan bahwa sebuah nasihat

bagi self-efficacy terkait dengan status dan otoritas dari pemberi nasihat. Sehingga dapat

merujuk seseorang untuk lebih giat lagi mengerjakan tugas dengan nasihat

dibandingkan beberapa faktor lainnya. Menurut Bandura (1977), persuasi verbal lebih

banyak digunakan karena faktor kemudahan dan ketersediaannya.

Menurut Bandura (Gist (1987); dan Wood & Bandura (1989), tanpa

mempermasalahkan sampai sejauh mana persuasi verbal dapat mendorong atau

meningkatkan self-efficacy academic sehingga orang mencoba dengan keras untuk

berhasil; persuasi verbal dapat meningkatkan perkembangan ketrampilan dan perasaan

akan self-efficacy academic. Verbal persuasion itu penting, dimana siswa dapat

Page 13: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

4

mendapatkan dukungan secara moril dari lingkungan sekitar agar mengembangkan

kemampuannya dan menunjukkan kepercayaan diri untuk mampu mengerjakan tugas-

tugas akademik. Serta di sekolah tersebut sebagian siswanya masih kurang motivasi

secara persuasi verbal, terlebih motivasi dari keluarganya.

Menurut Chan & Lam (2010) feedback yang diberikan guru kepada siswa

merupakan persuasi verbal yang akan mempengaruhi self efficacy siswa. Feedback dari

guru merupakan variabel lingkungan yang mempengaruhi efikasi diri yang merupakan

variabel individu (Schunk & Zimmerman, 1997; Schunk, 2003). Dari Chan & Lam

tersebut, fenomena siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana dalam memenuhi

ketentuan-ketentuan akademiknya maupun verbal persuasi dari lingkungan sekitar,

nampak kurang yakin dengan kemampuannya yang ditunjukkan melalui kurangnya

usaha keras dari siswa dan cepat menyerah dengan masalah-masalah atau tugas-tugas

yang ada.

Penelitian Melati (2012) menyatakan bahwa terdapat adanya pengaruh verbal

persuasion terhadap self-efficacy pada guru SMA, sementara hasil wawancara peneliti

dengan beberapa siswa ataupun guru pada tanggal 10 Januari 2015, hasilnya masih

kurang menunjukan adanya dampak verbal persuasion terhadap self-efficacy. Maka dari

itu, peneliti ingin meneliti apakah ada hubungan signifikan antara persepsi siswa

terhadap verbal persuasion guru dengan self-efficacy academic siswa kelas XI di SMA

Kristen Widya Wacana Purwodadi?

Page 14: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

5

TINJAUAN PUSTAKA

A. Self-efficacy Academic

Konsep self-efficacy pertama kali dimunculkan oleh Bandura (1997). Ia

mendefinisikan bahwa self-efficacy pada dasarnya adalah hasil dari proses

kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau pengharapan tentang sejauh mana

individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau

tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Terkait

dengan bidang akademik, Schunk & Pajares (2001) mengungkapkan bahwa self-

efficacy academic merupakan keyakinan individu bahwa mereka dapat dengan

sukses meraih tingkatan yang telah ditentukan dengan menyelesaikan tugas-

tugas akademik atau mencapai tujuan akademik yang spesifik. Bandura, dalam

Aswendo (2010), menyatakan bahwa self-efficacy academic dapat didefinisikan

sebagai keyakinan yang dimiliki seseorang tentang kemampuan atau

kompetensinya untuk megarhakan motovasi, kemampuan kognisi, dan

mengambil tindakan untuk mengerjakan tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi

tentangan akademik.

B. Aspek-aspek Self-efficacy Academic

Self-efficacy yang dimiliki seseorang berbeda-beda, dapat dilihat

berdasarkan beberapa aspek yang mempunyai implikasi penting pada perilaku.

Bandura (1986) mengemukakan ada tiga aspek self-efficacy, yaitu:

1. Magnitude. Aspek pertama ini berkaitan dengan tingkat kesulitan suatu

tugas yang dilakukan. Apabila tugas-tugas yang dibebankan kepada individu

disusun menurut tngkat kesulitannya, maka perbedaan efikasi diri secara

Page 15: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

6

individual mungkin terbatas pada tugas-tugas yang sederhana, mengengah

atau tingkat kesulitan yang tinggi. Individu akan melakukan tindakan-

tindakan yang dirasakan mampu untuk dilaksanakannya dan akan

menghindari tugas-tugas atau situasi yang diperkirakan di luar batas

kemampuan yang dimiliki.

2. Generality. Faktor kedua ini berhubungan dengan luas bidang tugas atau

tingkah laku. Beberapa pengalaman berangsur-angsur atau secara berlahan

dapat menimbulkan penguasaan terhadap pengharapan pada bidang tugas

atau tingkah laku yang khusus, sedangkan pengalaman lain membangkitkan

keyakinan yang meliputi berbagai bidang tugas.

3. Strength. Aspek ketiga berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kemantapan

seseorang terhadap keyakinannya. Tingkat efikasi diri yang lebih rendah

mudah digoyangkan oleh pengalaman-pengalaman yang memperlemahnya,

sedangkan individu yang memiliki efikasi diri yang kuat akan tekun dalam

meningkatkan usahanya, meskipun dijumpai pengalaman yang

memperlemahnya.

Faktor-faktor Self-Efficacy Academic

Terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi self-efficacy (Bandura,

1986), yaitu:

1. Mastery experiences, adalah pengalaman-pengalaman sukses yang pernah

dialami oleh seseorang. Hal ini dapat secara efektif menyebabkan

peningkatan self-efficacy, sedangkan pengalaman kegagalan akan

Page 16: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

7

menurunkan self-efficacy. Jika pengalaman tersebut diperoleh dengan usaha

yang keras, maka peningkatan self-efficacy akan terjadi secara signifikan.

2. Vicarious experiences, adalah pengalaman-pengalaman di mana seorang

individu memiliki keyakinan untuk berhasil pada dirinya setelah melihat

adanya role model yang telah mengalami kesuksesan sebelumnya. Semakin

mirip karakteristik model, maka akan semakin kuat vicarious learning yang

terjadi pada seorang individu.

3. Verbal persuasion, adalah cara untuk menguatkan keyakinan seseorang

mengenai kemampuan yang ia miliki untuk mencapai kesuksesan. Faktor ini

akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab berikutnya.

4. Physiological and emotional states, adalah keadaan di mana seseorang

mengkondisikan bahwa stres dan kecemasan yang ia alami sebagai tanda

adanya kegagalan. Oleh karena itu, seseorang akan cenderung menghindari

aktivitas yang dapat membuat dirinya merasa stres dan cemas.

C. Persepsi siswa terhadap Verbal Persuasion Guru

Persepsi siswa merupakan proses perlakuan siswa terhadap informasi

tentang suatu objek melalui pengamatan dengan indra yang dimiliki, sehingga

siswa dapat memberi arti serta mengintepretasikan objek yang diamati. Pada

hakekatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen dimana

komponen-komponen tersebut menurut Allport ada tiga (dalam Mar’at, 1991),

yaitu:

1. Komponen Kognitif yaitu komponen yang tersusun atas dasar

pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek

Page 17: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

8

sikapnya. Pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan

tertentu tentang obyek sikap tersebut.

2. Komponen Afektif yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa

senang dan tidak senang. Sifatnya evaluatif yang berhubungan erat

dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.

3. Komponen Konatif yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk

bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.

Verbal persuasion digunakan untuk memberi keyakinan kepada

seseorang bahwa ia memiliki suatu kemampuan yang memadai untuk mencapai

apa yang ia inginkan. Menurut Bandura (1986) individu yang diarahkan dengan

saran, nasihat dan bimbingan dapat meningkatkan kapasitasnya tentang

kemampuan-kemampuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mencapai

tujuan yang diinginkan. Seseorang yang berhasil diyakinkan secara verbal akan

menunjukan usaha yang lebih keras jika dibandingkan dengan individu yang

memiliki keraguan dan hanya memikirkan kekurangan diri ketika menghadapi

kesulitan.

Menurut ahli komunikasi Brembeck dan Howell (dalam Larson, 2004),

persuasi merupakan usaha secara sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan

dengan memanipulasi motif seseorang menuju tujuan yang telah ditentukan.

Selain definisi yang telah disebutkan, McCrimmon (dalam Nurusyifa, 2011)

persuasi merupakan komunikasi verbal yang dapat memberikan perubahan

dalam penilaian seseorang terhadap cara berpikirnya. Dari definisi tersebut dapat

dikatakan bahwa persuasi sebagian besar diberikan secara verbal dengan tujuan

Page 18: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

9

untuk mengubah pikiran, keyakinan, atau tindakan orang lain. Banyak cara

untuk memberikan persuasi verbal, dapat melalui lisan maupun tulisan. Salah

satu persuasi verbal dalam bentuk lisan dapat melalui tayangan pada media

massa.

Menurut Hazel (dalam Seiter & Gass, 2004) persuasi adalah keadaan di

mana seorang motivator dapat mengubah dan menerima perilaku yang

sebelumnya telah ada dalam pikiran pendengar. Berdasarkan definisi tersebut,

persuasi dapat dilakukan untuk mengubah pemikiran yang tidak sesuai maupun

mendukung pemikiran yang sudah sesuai dari seseorang.

Verbal persuasion, mencakup saran, nasihat, dan bimbingan sehingga

dapat meningkatkan keyakinannya tentang kemampuan-kemampuan yang

dimiliki yang dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Individu yang

diyakinkan secara verbal cenderung akan berusaha lebih keras untuk mencapai

suatu keberhasilan. Menurut Bandura (1997), pengaruh verbal persuasion

tidaklah terlalu besar karena tidak memberikan suatu pengalaman yang dapat

langsung dialami atau diamati individu. Dalam kondisi yang menekan dan

kegagalan terus-menerus, pengaruh sugesti akan cepat lenyap jika mengalami

pengalaman yang tidak menyenangkan.

Siswa yang dipersuasi oleh guru mengenai kemampuan mereka untuk

menuntaskan tugas pendidikan lebih mungkin untuk melakukan usaha yang

lebih besar selama waktu tertentu daripada individu yang tidak menerima

persuasi (Bandura, 1997). Begitu juga halnya dengan individu yang dipersuasi

oleh mereka yang kurang mampu mencapai kesuksean dalam menyelesaikan

pembentukan self-efficacy yang positif.

Page 19: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

10

Jadi persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru merupakan cara

pandang siswa terhadap guru untuk menguatkan keyakinan siswa mengenai

kemampuan yang ia miliki untuk mencapai kesuksesan kepada siswanya.

Menurut Robbins (2008, hal. 175) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

persepsi, salah satunya faktor yang terletak dalam diri pembentuk persepsi.

D. Hubungan Persepsi Siswa terhadap Verbal Persuasion Guru dengan Self

Efficacy Academic

Permasalahan utama dalam self-efficacy academic adalah adanya rasa

khawatir tentang respon atau penilaian orang lain terhadap dirinya (apa yang

disampaikannya dan bagaimana ia menyampaikannya) akibat dari rendahnya

kepercayaan diri yang dimiliki. Jika seseorang memiliki keterampilan dalam

berkomunikasi maka itu akan menjadi dasar yang baik bagi pembentukan sikap

percaya diri (Bandura, 1997).

Bandura (dalam Nevid, 2003), juga menyebutkan bahwa seseorang yang

mempunyai self-efficacy tinggi dianggap dapat mengatasi tantangan yang

dihadapi dengan segala kemampuan yang dimilikinya, karena di dalamnya

terdapat rasa percaya diri dalam mengatasi masalah, termasuk yakin dapat

mengatasi tugas-tugas ujian, dan pekerjaan sehingga individu tersebut

memperoleh hasil yang positif bagi dirinya.

Dengan keyakinan diri yang kuat terhadap kemampuan yang dimiliki

seseorang menyebabkan orang tersebut cenderung yakin terhadap kemampuan

yang dimilikinya tersebut. Hal tersebut didukung oleh Baron dan Greenberg

yang mengatakan bahwa self-efficacy sebagai suatu keyakinan seseorang

Page 20: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

11

megenai kemampuannya dalam melakukan tugas-tugas tertentu yang spesifik

(Nawangsari, 2001).

Self-efficacy yang dipersepsikan tidak hanya sekedar perkiraan tetang

tindakan apa yang akan dilakukan pada masa mendatang (Bandura, 1986).

Keyakinan seseorang mengenai kemampuan diri juga berfungsi sebagai suatu

determinan bagaimana individu tersebut berperilaku, berpola pikir, dan bereaksi

emosional terhadap situasi-situasi yang sedang dialami. Keyakinan diri juga

memberikan kontribusi terhadap kualitas dari fungsi psikososial seseorang.

Dengan verbal persuasion dari lingkungan sekitar, siswa lebih mampu

untuk meyelesaikan tugas percaya diri dan semangat dengan hasil yang optimal.

Dalam teori belajar sosial Bandura (1986) mengatakan bahwa individu dalam

merespon peristiwa-peristiwa sekeliling akan mencatat akibat dari tindakan-

tindakan yang dilakukan. Pengalaman merupakan perbandingan individu dalam

menghadapi masalah atau kejadian yang hampir sama dengan demikian melalui

pengalaman yang pernah di pakai dalam memecahkan masalah yag ada menurut

Aldwin dan Reverson (1987). Kepercayaan diri orang lain dapat menambah atau

mengurangi self-efficacy, yaitu :

1. Peringatan atau kritik dari sumber yang dipercaya dapat menambah

kekuatan self-efficacy.

2. Perilaku yang dipaksa agar tampak seperti perilaku realistis dapat

mengurangi kekuatan self-efficacy.

Sudrajat (2005) berpendapat bahwa keyakinan self-efficacy seseorang

dipengaruhi oleh perkataan orang lain tentang dirinya, dapat melakukan atau

tidak. Potensi verbal persuasion sebagai suatu sumber self-efficacy yang

Page 21: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

12

diharapkan akan dipengaruhi oleh faktor kemahiran (expertness), kepercayaan

(trustworthiness), dan daya tarik sumber (attractiveness of the source). Saat di

sekolah guru hendaknya mampu melakukan bujukan kepada murid, misalnya

untuk mengerjakan tugas, mendorong hadir lebih awal, serta tindakan disiplin

lainnya, karena bujukan atau rayuan yang diberikan kepada siswa cenderung

akan memberikan pengaruh sikap patuh, dibandingkan dengan menggunakan

pemaksaan langsung yang dapat menimbulkan sikap memberontak.

Pujian atau respon positif yang diberikan oleh guru kepada siswa yang

telah menunjukkan prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-

akademik, secara psikologis siswa akan merasa bangga, karena ternyata

perbuatannya dihargai, dan dengan demikian akan menjadi mativator untuk terus

berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya. Jika dicermati sepintas saja,

mungkin hanya dengan ucapan terima kasih atau bentuk-bentuk pujian dan

penghragaan secara verbal yang disampaikan oleh guru kepada siswa, bagi guru

(orang dewasa) yang memberi penguatan mungkin akan dianggap tidak punya

nilai atau tidak memiliki arti apa-apa. Akan tetapi bagi yang menerima pujian,

yaitu siswa akan merasa senang karena apa yang diperbuatnya mendapat tempat

dan diakui.

Menurut Bandura (1986), individu yang diyakinkan secara lisan

menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan dan berusaha dengan keras

untuk menjadi sukses. Dorongan yang tidak realistis akan beresiko gagal dengan

hasil yang mengecewakan. Untuk meningkatkan kepercayaan individu akan

kemampuannya, dengan menempatkan mereka pada situasi-situasi di mana

mereka dekat dengan kegagalan. Untuk memastikan kemajuan dalam

Page 22: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

13

perkembangan pribadi, kesuksesan seharusnya diukur pada kemajuan diri sendiri

bukan pada keberhasilan orang lain. Verbal persuasion dilakukan oleh orang-

orang yang menjadi panutan dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan dapat

meningkatkan efikasi diri individu. Verbal persuasion yang diberikan kepada

individu bahwa individu memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas

menyebabkan individu semakin termotivasi untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu

kesuksesan pembelajaran. Rusyan, Kusdinar dan Arifin (dalam Tanatti, 2001)

mengemukakan bahwa ditangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau

tidak pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah. Nurhasanah (2002)

mengemukakan bahwa guru dituntut untuk bekerja secara inovatif, kreatif

dengan tidak melupakan upaya untuk memutakhirkan segenap kemampuan

secara berkesinambungan agar mutu pendidikan semakin meningkat.

Guru memberikan verbal persuasion untuk siswanya agar dapat

meningkatkan self-efficacy academic siswa dan siswa akan menjadi lebih aktif

ketika mereka memiliki rasa kebersamaan di kelas tersebut (sense of kolektive).

Guru juga perlu memberikan feedback kepada tugas siswa dan artikulasinya

secara jelas dan umpan balik yang konstruktif (Schraw, Dunkle, & Bendixen,

1995). Guru harus memberikan apresiasi terhadap segala bentuk komentar

ataupun jawaban siswa dan tidak diperkenankan memberikan umpan balik yang

negatif.

Setiap siswa dituntut oleh guru untuk mempunyai persepsi yang baik

dalam berbagai bidang pembelajaran dan seorang guru harus tahu bagaimana

situasi kelas yang dihadapi. Siswa memberikan persepsinya berupa tanggapan,

Page 23: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

14

ekspresi, atau sikap. Dari penjelasan sebelumnya, peneliti melakukan wawancara

yang hasilnya ternyata bermacam-macam, yakni responnya senang,

bersemangat, dan ingin melakukan apa yang dikatakan oleh gurunya, tetapi ada

juga siswa yang tidak terpengaruh apa yang dikatakan gurunya.

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan

positif yang signifikan antara persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru

dengan self-efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Kristen Widya

Wacana Purwodadi. Populasi siswa kelas XI berjumlah 64 siswa yang terdiri dari kelas

IPA 1 dan kelas IPA 2 yang masing-masing kelas berjumlah 20 siswa, dan kelas IPS

hanya 1 kelas saja yang jumlah 24 siswa, berusia 17 tahun. Dalam penelitian ini

mengguakan teknik sampling jenuh yang artinya semua populasi dijadikan sampel

penelitian. Sampel dari penelitian ini sebanyak 64 siswa. Penelitian ini dilakukan pada

tanggal 16 Juni 2015.

Pengukuran

a. Self Efficacy Academic

Dalam penelitian ini, Variabel Self-Efficacy Academic disusun oleh penulis

menggunakan aspek dari Bandura (1986) yaitu magnitude, generality, dan strength.

Sedangkan alternatif jawaban untuk setiap item skala akademik self-efficacy dan verbal

Page 24: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

15

persuasion yang tersedia yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun skoring item yang favorable adalah Sangat Setuju

(SS) diberi nilai 4, Setuju (S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, dan Sangat

Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1. Sedangkan item-item unfavorable, skor skalanya

kebalikan dengan skor untuk nilai favorable.

Jumlah item sebanyak 55 item, setelah dilakukan 2 kali perhitungan, daya

beda item untuk angket Self Efficacy Academic Siswa, bergerak antara 0,279 sampai

dengan 0364. Dari total perhitungan ada 10 item yang gugur karena memiliki

korelasi item total < 0,05. Item yang gugur nomor 5, 10, 13, 15, 21, 36, 39, 50, 51,

55. Dan 10 item yang gugur di atas tidak akan diikutkan lagi dalam perhitungan

selanjutnya. Jadi jumlah item yang tidak gugur ada 45 item.

b. Persepsi Siswa terhadap Verbal Persuasion Guru

Variabel Verbal Persuasion diukur menggunakan kuesioner. Kuesioner

dibuat dalam bentuk pertanyaan tertutup menggunakan skala Likert. Skala verbal

persuasion disusun oleh penulis menggunakan aspek dari Allport (dalam Mar’at,

1991) yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Sedangkan alternatif jawaban untuk setiap

item skala akademik self-efficacy dan verbal persuasion yang tersedia yaitu Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun

skoring item yang favorable adalah Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4, Setuju (S)

diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi

nilai 1. Sedangkan item-item unfavorable, skor skalanya kebalikan dengan skor

untuk nilai favorable.

Page 25: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

16

Jumlah item sebanyak 36 item, setelah dilakukan 2 kali perhitungan, daya

beda item untuk angket persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru, bergerak

antara 0,238 sampai dengan 0,359. Dari total perhitungan ini ada 6 item yang gugur

karena memiliki korelasi item total < 0,05. Item yang gugur adalah nomor 22, 28, 30,

32, 33, 35. Dan 6 item yang gugur di atas tidak akan diikutkan lagi dalam

perhitungan selanjutnya. Jadi jumlah item yang tidak gugur ada 30 item.

Reliabilitas

Sesuai dengan standart reliabilitas menurut Azwar (2000), maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kedua alat ukur yang digunakan adalah reliabel dengan kategori

reliabilitas yang baik yaitu untuk angket self efficacy academic adalah 0,859 dan untuk

angket persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru adalah 0,845.

Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara persepsi siswa

terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA

Kristen Widya Wacana Purwodadi adalah dengan menggunakan korelasi Pearson

product moment. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian dengan cara membagikan skala

secara langsung dan diisi oleh responden.

Page 26: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

17

HASIL PENELITIAN

Hasil Deskriptif

a. Akademik Self Efficacy

Kategori pada variabel self-efficacy academic dibuat berdasarkan dengan nilai

tertinggi yang diperoleh yaitu 45 x 4 = 180 dan nilai paling rendah yaitu 45 x 1 = 45.

Pada skala ini di bagi menjadi 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, kuat,

sangat kuat, dengan perhitungannya (Azwar, 2014) sebagai berikut :

Page 27: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

18

Tabel 1

Kategorisasi Pengukuran Skala Self Efficacy Academic Siswa

Interval Kategori F % Mean SD Maximum Minimum

153 ≤ x ≤

180

Sangat

Tinggi

2 3,12

%

129.4375

11.32195

158.00

103.00 126 ≤ x <

153

Tinggi 32 50 %

99 ≤ x <

126

Sedang 30 46,87

%

72 ≤ x <

99

Rendah 0 0 %

45 ≤ x <

72

Sangat

Rendah

0 0 %

Jumlah 64 100

%

Pada norma kategori self efficacy academic siswa diperoleh mean sebesar

129,43, standart deviasi 11,32 dengan nilai minimum 103 dan nilai maksimum 158.

Dari 64 sampel ini, diketahui bahwa pada kategori sangat rendah dan kategori rendah

tidak terdapat (0%), untuk kategori tinggi terdapat 32 orang (50 %), yang terakhir untuk

kategori sangat tinggi terdapat 2 orang (3,12 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa self

efficacy academic pada siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi berada

pada kategori tinggi.

b. Persepsi Siswa terhadap Verbal Persuasion Guru

Kategori pada variabel persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dibuat

berdasarkan dengan nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 30 x 4 = 120 , dan nilai terendah

adalah 30 x 1 = 30. Pada skala ini di bagi menjadi 5 kategori yaitu sangat rendah,

Page 28: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

19

rendah, sedang, kuat, sangat kuat, dengan perhitungannya (Azwar, 2014) sebagai

berikut :

Tabel 2

Kategorisasi Pengukuran Skala Persepsi Siswa terhadap Verbal Persuasion Guru

Interval Kategori F % Mean SD Maximum Minimum

102 ≤ x ≤

120

Sangat

Tinggi

3 4,69

%

86.5

8.75414

112

66 84 ≤ x <

102

Tinggi 34 53,125

%

66 ≤ x < 84 Sedang 27 42,19

%

48 ≤ x < 66 Rendah 0 0 %

30 ≤ x < 48 Sangat

Rendah

0 0 %

Jumlah 64 100 %

Page 29: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

20

Pada norma kategori persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru diperoleh

mean sebesar 86,5, standart deviasi 8,75 dengan nilai minimum 66 dan nilai maksimum

112. Dari 64 sampel ini, diketahui bahwa pada kategori sangat rendah dan kategori

rendah tidak terdapat (0%), untuk kategori tinggi terdapat 34 orang (53,12 %), yang

terakhir untuk kategori sangat tinggi terdapat 3 orang (4,68 %). Jadi dapat disimpulkan

bahwa persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru pada siswa kelas XI SMA

Kristen Widya Wacana Purwodadi berada pada kategori tinggi.

UJI ASUMSI

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Test

untuk menguji apakah distribusi pengisian jawaban yang dilakukan oleh sampel

berdistribusi normal atau tidak pada alat ukur yang dipakai (angket self efficacy

academic dan angket persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru). Aturan dalam

pengujian ini adalah apabila p > 0,05, maka distribusinya adalah normal.

Berdasarkan hasil dari Uji Kolmogorov-Smirnov, persepsi siswa terhadap verbal

persuasion guru memiliki nilai K-S-Z sebesar 1,044 dengan signifikansi sebesar p =

0,226 (p > 0,05), dan self efficacy academic guru memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,903

dengan signifikansi p = 0,389 (p > 0,05). Dengan melihat aturan yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut

berdistribusi normal.

Page 30: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

21

Uji Linearitas

Pengujian linearitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas

memiliki hubungan yang linear dengan bariabel terikat atau tidak. Kedua variabel dapat

dikatakan linear bila nilai signifikansinya > 0,05.

Berdasarkan hasil analisis hasil uji linearitas dapat disimpulkan bahwa antara

variabel self efficacy academic dengan variabel persepsi siswa terhadap verbal

persuasion guru, diperoleh F = 0,642 dengan signifikansi sebesar 0,876 (p > 0,05). Hal

ini berarti bahwa kedua variabel ini mempunyai hubungan yang linear.

UJI KORELASI

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel persepsi siswa

terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa, dilakukan analisis

dengan menggunakan analisis statistic korelasi Karl Pearson’s Product Moment yang

diolah dengan bantuan program SPSS for Window versi 16.0. Hasil yang telah dilakukan

dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 3

Korelasi Antara Persepsi Siswa terhadap Verbal Persuasion dengan Self Efficacy

Academic Siswa

Correlations

1 .567**

.000

4828.000 3446.500

76.635 54.706

64 64

.567** 1

.000

3446.500 7664.984

54.706 121.666

64 64

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

Sum of Squares and

Cross-products

Covariance

N

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

Sum of Squares and

Cross-products

Covariance

N

Verbal Persuasion

Academic Self Ef f icacy

Verbal

Persuasion

Academic

Self Ef f icacy

Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.

Page 31: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

22

Pada tabel 3 di atas, tampak angka korelasi sebesar 0,567 dengan signifikansi

sebesar 0,000 (p < 0,05). Data tersebut dapat diartikan bahwa variabel self efficacy

academic dan verbal persuasion memiliki hubungan positif yang signifikan. Hal ini

berarti apabila persepsi siswa terhadap verbal persuasion meningkat maka akan diikuti

oleh naiknya self-efficacy academic siswa.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan persepsi siswa terhadap verbal

persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya

Wacana Purwodadi tahun 2015 dengan analisis Pearson yang telah dilakukan,

didapatkan hasil perhitungan korelasi dengan nilai r = 0,567 (p < 0,05), yang berarti

terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa terhadap verbal

persuasion guru dengan self efficacy academic siswa. Angka korelasi sebesar 0,567 atau

56,7 % menunjukkan nilai yang positif. Artinya, semakin positif persepsi siswa

terhadap verbal persuasion guru maka semakin tinggi pula self efficacy academic guru.

Sebaliknya, semakin negatif persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru maka

semakin rendah pula self efficacy academic guru.

Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self

efficacy academic siswa dapat diterima. Semakin tinggi persepsi siswa terhadap verbal

persuasion guru, maka semakin tinggi pula self efficacy academicnya. Sebaliknya

semakin rendah persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru, maka semakin rendah

self efficacy academicnya (Bandura, 1986).

Dalam persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru, ketika siswa memiliki

persepsi tehadap verbal persuasion guru yang tinggi mampu menerima apa yang

Page 32: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

23

disampaikan guru dengan baik, kepercayaan diri yang tinggi akan kemampuan yang

dimiliki, siswa akan termotivasi pada gurunya akan kemampuan dan keyakinannya. Jika

siswa mampu menerima persepsi verbal persuasion guru dengan baik, maka self

efficacy academic meningkat (Bandura, 1986).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Sukmadinata (dalam Dahlan dan Supriadi,

1990) mengenai hubungan antara guru dan siswa terdapat hubungan korelatif yang

cukup besar dan signifikan dengan self efficacy academic siswa, dan seluruh variabel

guru yaitu konsep mengajar, motif berprestasi, persiapan mengajar, memotivasi

mempunyai hubungan korelatif yang cukup besar dan signifikan dengan self efficacy

academic siswa.

Persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru bisa berdampak pada self

efficacy academic siswa karena secara langsung dapat mempengaruhi sikap dan pola

pikir siswa akan sesuatu hal yang baik dan hal yang baru. Serta dapat meningktkan rasa

kepercayaan diri pada siswa. Penelitian ini mendukung pendapat Loekmono (1983)

yang menyatakan bahwa rasa percaya diri dipengaruhi oleh hubungan seseorang dengan

orang-orang yang dianggap penting, lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Selain itu

Natawidjaja (dalam Martinah, 1998) juga mengatakan, utnuk meningkatkan

kepercayaan dirinya, siswa membutuhkan pihak lain yang dipercaya untuk mendorong

keberaniannya dalam mengambil keputusan, dalam hal ini adalah peran serta dari guru.

Seorang guru juga dapat menunjukkan sikap dalam membantu kesulitan-kesulitan yang

dihadapi oleh siswanya, maka dari itu guru dituntut sebagai motivator diharapkan dapat

memberikan, menumbuhkan, dan memupuk semangat belajar kepada siswa secara

permanen.

Page 33: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

24

Sedangkan guru sebagai manajer merupakan kemampuan guru dalam mengelola

siswa, kelas, strategi belajar, dan lain-lain, sehingga guru dapat menata anak didiknya

agar dapat mencapai hasil yang diharapkan/mencapai prestasi belajar. Guru sebagai

konselor diharapkan guru dapat menjadi observer dalam tingkah laku siswa dan

komponen-komponen yang mengitarinya, sehingga guru dapat lebih peka terhadap

perubahan dan dapat menjadi sahabat ketika dibutuhkan. Dan guru juga sebagai model,

artinya guru merupakan contoh bagi siswanya, sehingga dalam perilaku diharapkan

guru dapat memberikan contoh yang baik kepada siswanya (Niken, 2007).

Bila dilihat dari penjelasan di atas, maka persepsi siswa terhadap verbal

persuasion guru merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian self efficacy

academic siswa. Susilo (2004) menambahkan bahwa kebanyakan sikap negatif terhadap

mata pelajaran timbul karena kesalahpahaman atau pandangan yang keliru mengenai

persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru, sehingga dapat berakibat pada tujuan

akhir proses belajar yaitu self efficacy academic (Niken, 2007).

Berdasarkan analisis hasil pengukuran variabel penelitian persepsi siswa

terhadap verbal persuasion di SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi yang menjadi

sampel penelitian tergolong tinggi yang ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 86,50

dengan standar deviasi sebesar 8,754. Di samping itu timbulnya proses meniru yang

merupakan pengalaman orang lain seolah-olah dialami sendiri akan mendorong siswa,

sehingga dapat memperbaiki self efficacy academic siswa sendiri, dengan belajar dari

pengalaman mereka sendiri atau pengalaman orang lain akan mendapatkan dorongan

untuk menimbulkan kepercayaan bahwa mereka mengalami kesuksesan dengan tugas-

tugas yang spesifik (Bandura, 1986).

Page 34: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

25

Pada penelitian ini, nilai korelasi sebesar 0,567 dan nilai r2 = 0,321,

menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru memberi

sumbangan sebesar 32,1 % terhadap tinggi rendahnya self efficacay academic siswa.

Artinya bahwa 32,1 % self efficacy academic siswa dipengaruhi oleh persepsi siswa

terhadap verbal persuasion guru. Sementara 67,9 % dari self efficacy academic siswa

dipengaruhi oleh faktor lain, seperti ; mastery experiences, vicarious experiences, dan

physiological and emotional states.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah disampaikan, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi

siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI

SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi. Sumbangan efektif dari variabel persepsi

siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa adalah

sebesar 32,1 %.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diketahui, maka penulis mengajukan

saran ke beberapa pihak, yaitu :

1. Bagi Siswa

Saat menerima verbal persuasion dari guru, siswa diharapkan mampu

memberi arti dengan baik dan menerapkannya ketika melaksanakan tugas yang

diberikan oleh guru. Sehingga self efficacy academic siswa yang dimiliki dapat

melakukan apa yang diharapkan dan mampu meningkatkan self efficacy

academic dengan baik.

Page 35: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

26

2. Bagi Guru

Guru dapat terus memberikan motivasi, semangat dan saran untuk siswa

agar siswa mampu meningkatkan self efficacy academic, serta dapat mencapai

prestasi yang diharapkan. Dengan demikian siswa memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan tugas dari guru tersebut meningkat self-efficacynya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang

mempengaruhi self efficacy academic, seperti: mastery experiences, vicarious

experiences, dan physiological and emotional states.

b. Peneliti selanjutnya mungkin juga bisa menggunakan alat ukur yang berbeda

dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini supaya menambah

pengetahuan baru dengan fenomena yang digunakan.

Page 36: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

27

DAFTAR PUSTAKA

Albanik, Hatta & Taufan D. N. (2004). Correlation And Description Between Self

Efficacy And Political Leadership Of Members Of The Parliament Of The

Republic Of Indonesia (DPR-RI) 2004-2009 Hubungan Dan Deskripsi

Keyakinan Akan Kemampuan Diri (Self Efficacy) Dan Kepemimpinan Polotik

(Political Leadership) Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI)

Periode 2004-2009.

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/08/correlation_and_descripti

on_beteen_self_efficacy_and_political_leadership.pdf ). Diakses tanggal 3

Februari 2015

Anggriyawan, R. (2014). Hubungan antara self-efficacy akademik dengan prestasi

belajar siswa kelas X di SMA Kristen 1 Salatiga. Skripsi (tidak diterbitkan).

Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.

Azwar, S. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Towards unifying theory of behavioral change.

Psychological Review, 84 (2), 191-215.

_________. (1986). Social foundation of tought and action: A social cognitive theory.

New Jersey: Prentice-Hall,Inc

_________. (1997). Social foundation of tought and action: A social cognitive theory.

New Jersey: Prentice-Hall,Inc.

_________. (1997). Self-efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman

and Company.

_________. (1997). Self-efficacy: the exercise of control. New York: W. H Freeman.

Baron, R. A. (1991). Social Psychology Understanding Human Interaction 6th

. New

York: Allyn and Bacon.

Bartholomew, Kay, L. et.al. (2006). Planning Health Promotion Program. An

Intervebtion Mapping Approach. HB. USA.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. JAKARTA :

Gema Pertama.

Golightly. (2007). Devining The COMPONENTS Of Academic Self Efficacy In Najavo

American Indian High School Students. Departement of Counseling Psychology

and Special Education Brigham Young University

(http://contentdm.lib.byu.edu/ETD/image/etd1492.pdf)

Kristiandi. (2009) . Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Sense of Humor Guru Dengan

Motivasi Belajar di Kelas 7 Internasional Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Medan. http://respository.usu.ac.id/. Diakses tanggal 3 Februari 2015.

Page 37: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

28

Kurniawan, J. E. (2003). Hubungan antara Persepsi terhadap Lingkungan Sosial

dengan Motivasi Belajar Murid Sekolah Dasar. Jurnal PsikoWacana, Vol. II,

No. 1, Hal 46-56.

Larson, C. U. (2004). Persuasion: Reception and responsibility (Tenth edition).

California: Wadsworth/Thomson Learning.

Leavit, H. J. (1997). Psikologi Manajemen. Edisi keempat. Alih Bahasa : Muslichah

Zarkasi. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Locke, E.A. , Frederick, E. , Lee, C. and Bobko, P. (1984). Effect of Self Efficacy,

Goals, And Task Strategies on Task Performance. Journal of Applied

Psychology. 69, 1241 – 251

Loekmono, L. (1983). Rasa Percaya Pada Diri Sendiri. Salatiga: Pusat Bimbingan

Universitas Kristen Satya Wacana.

Mar’at, 1991. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Melati. (2012). Pengaruh verbal persuasion terhadap teacher self-efficacy.

http://www.academia.edu/6112242/Pengaruh_Verbal_Persuasion_terhadap_Tea

cher_Self-efficacy. Diakses pada tanggal 17 Oktober 214 .

Pujiastuti Shintya. (2009) . Pentingnya Pertanyaan dalam Proses Pembelajaran. http://www.sd-

binatalenta.com/arsipartikel/artikel_tya.pdf. Diakses tanggal : 18 Mei 2010.

Robbins, P. (2008). Perilaku Organisai Jilid 1 Edisi 12. Jakarta : Salemba.

Robert A. Baron & Donn Byrne. (2004). Psikologi Sosial jilid 1 Edisi 10. Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Rakhmat Jalaluddin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Seiter, J. & Gass, R. (2004). Perspectives on persuasion social influence and

compliance gaining. New York: Pearson Publishing.

Schunk, D. H., & Pajares, F. (2001). The Development of Academic Self-Efficacy. San

Diego : Academic Press

Sindhunata. (2000). Membuka Masa Depan Anak-Anak Kita; Mencari Kurikulum

Pendidikan Abad XXI. Yogyakarta: Kanisius.

Sudrajat, Dadang. (2004). SELF-EFFICACY : Keyakinan dan Kemampuan Seseorang

Dalam Berbuat Sesuatu. Jurnal Psikopedagogia, Volume 3 Nomor 5, Nopember

2004/2005; 53-70.

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, S. (1998). Prinsip dan Landasan Pengembangan Kurikulum. Jakarta:

P2LPTK

Page 38: Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Verbal ......persepsi siswa terhadap verbal persuasion guru dengan self efficacy academic siswa kelas XI SMA Kristen Widya Wacana Purwodadi.

29

Sumarmo, Alim. (2012). Hubungan antara Self-Efficacy Karir dan Persepsi terhadap

Masa Depan Karir dengan Kematangan Karir Siswa SMK PGRI Wonoasri

Tahun Ajaran 2012-2013.

http://www.scribd.com/doc/156082620/HUBUNGAN-ANTARA-SELF-

EFFICACY-KARIR-DAN-PERSEPSI-TERHADAP-MASA-DEPAN-KARIR-

DENGAN-KEMATANGAN-KARIR-SISWA-SMK-PGRI-WONOASRI-

TAHUN-AJARAN-2012-2013#scribd. Diakses tanggal 23 Januari 2015.

Susilo, F. (2004). Matematika Humanistik. Basis No. 07-08.

Tanatti, Y. (2001). Kemampuan Mengajar Guru dan Motivasi Berprestasi Guru pada

SMU Unggul dan SMU Bukan Unggul di Papua (Suatu Studi pada SMU Negeri

3 Jayapura, SMU Negeri 11 dan SMU Negeri 2 Serui). Tesis (yang tidak

diterbitkan). Salatiga : Program Pasca Sarjana Magister Studi Pembangunan

UKSW.

Turner, S. L., & Lapan, R. T. (2002). Career Self-efficacy and Perceptions of Parent

Support in Adolescent Career Development. The Career Development

Quarterly, 51, 44-45.

Widayanti, N. (2007). Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Kualitas Pengajaran

Guru Matematika Dengan Prestasi Belajar Matematika. Skripsi (tidak

diterbitkan). Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.

Winkel, W. S. (1989). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia