HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN SIKAP SISWA KELAS V...
-
Upload
truongkhanh -
Category
Documents
-
view
265 -
download
0
Transcript of HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN SIKAP SISWA KELAS V...
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN SIKAP SISWA KELAS V PADA
MATA PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO 2
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Aufrida Edith Herinda
NIM: 131134071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat, berkat serta
karunianya yang berlimpah untuk menyelesaikan dan menyertai disetiap
proses dari awal sampai akhir.
2. Kedua orang tua saya, Bapak Heronimus Sulistyo dan Ibu Nunik Murwani
yang telah mendukung dan menjadi penyemangat saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Adik saya, Patricia Grisella Auberta yang telah menemani dan menjadi
teman saat saya jenuh mengerjakan skripsi.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Elisabeth
Desiana Mayasari, S.Psi. selaku dosem pembimbing II yang selalu
memberikan masukan dan pengarahannya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Sahabat saya, Monika Maya Oktavianti Banggul dan Andrea Wikantri
Lanamukti yang telah menjadi teman sharing dan membantu dalam proses
membuat skripsi.
6. Teman-teman sepayung (Lina, Mira, Nike, Tyas, Yusi, Dessy, Vika) yang
selalu membantu, menemani, memberikan semangat, dan menjadi teman
sharing dari proses awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
7. Sahabat seperjuangan dan sepenanggungan sejak awal semester
Magdalena Fitria Nurcahyanti dan Yohana Dhanis Wari yang selalu
memberikan semangat, bantuan, serta menemani dan menjalani segala
proses.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses, pelaksanaan dan
penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Pendidikan bukanlah suatu proses untuk mengisi wadah yang kosong, akan tetapi
Pendidikan adalah suatu proses menyalakan api pikiran”
-W.B. Yeats-
“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia”
-Nelson Mandela-
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun yang di bawah langit ada
waktunya.”
-Pengkotbah (3:1)-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Februari 2017
Peneliti
Aufrida Edith Herinda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Aufrida Edith Herinda
Nomor Mahasiswa : 131134071
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN SIKAP SISWA KELAS V
TERHADAP MATA PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO 2
YOGYAKARTA
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 Februari 2017
Yang menyatakan
Aufrida Edith Herinda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Hubungan Persepsi Dan Sikap Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn Di
SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
ABSTRAK
Aufrida Edith Herinda
131134071
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi peneliti yang
menunjukkan ada 56% siswa mempunyai persepsi rendah dan 66% siswa
mempunyai sikap yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan persepsi dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di SD
Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei. Sampel penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VB SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta yaitu sebanyak 30
siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
persepsi dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut
ditunjukkan dengan harga Sig (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05); Pearson
correlation= 0,678” N=30. Hal ini termasuk hubungan korelasi yang kuat karena
0,678” berada pada rentang 0,60-0,799.
Kata kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, persepsi, sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
The relation of Perception and Attitude on V Grade Students in Civic Education
Subject at SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
ABSTRACT
Aufrida Edith Herinda
131134071
The background of this research comes from researcher observation result
that shows 56% students have low perception and 66% students have low attitude.
The aim of this research is to know the relation of perception and attitude on V
grade students in civic education subject at SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta in
odd semester, education year of 2016/2017.
This research used survey model. The samples of this research are all
students of VB class in SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta which consist of 30 students.
The result of this research showed that: there is a positive relation between
perception and attitude of grade V students in civic education subject. It is showed
in value of Sig (2-tailed) in the amount of 0,000 (p < 0, 05); Pearson correlation=
0,678” N=30. This research showed strong correlation, because 0,678” be in
place between 0,60-0,799”.
Key words : civic education subject, perception, and attitude.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atau rahmat
dan kemurahannya sehingga skripsi yang berjudul Hubungan Persepsi Siswa
Kelas V dengan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegaltejo 2
Yogyakarta dapat diselesaikan. Penulis menyadari tanpa ada bantuan dari
berbagai pihak pada skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi menyempurnakan skripsi ini. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi.
3. Apri Damai Sagita K, S. S.,M.Pd., Wakil Ketua Program Studi.
4. Drs. P. Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing satu yang dengan penuh
ikhlas, sabar, dalam membimbing dan memberi petunjuk serta arahan bagi
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., dosen dua yang telah membantu
dan selalu memberi semangat peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., dosen tiga yang telah menguji saat
sidang skripsi.
7. Bapak Heronimus Sulistyo dan Ibu Nunik Murwani, orang tua peneliti yang
selalu memberikan kekuatan dan dukungan semangat bagi penulis.
8. Adik kandung peneliti, Patricia Grisella Auberta yang telah menemani dan
menjadi teman saat saya jenuh mengerjakan skripsi.
9. Sahabat, Monika Maya Oktavianti Banggul dan Andrea Wikantri Lanamukti
yang telah menjadi teman sharing dan membantu dalam proses membuat
skripsi.
10. Teman-teman sepayung (Lina, Mira, Nike, Tyas, Yusi, Dessy, Vika) yang
selalu membantu, menemani, memberikan semangat, dan menjadi teman
sharing dari proses awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
11. Sahabat seperjuangan dan sepenanggungan sejak awal semester Magdalena
Fitria Nurcahyanti dan Yohana Dhanis Wari yang selalu memberikan
semangat, bantuan, serta menemani menjalani segala proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Bapak Sukawit, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
yang telah mendukung dan membantu dalam melakukan penelitian.
13. Ibu Widiyarti, S.Pd., wali kelas VB yang sudah membantu dalam melakukan
penelitian di kelas.
14. Siswa-siswi kelas VB SD Negeri tegalrejo 2 Yagyakarta yang sudah menjadi
siswa yang baik saat pengambulan data penelitian.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam proses, pelaksanaan dan
penyusunan skripsi ini.
Yogyakarta, 28 Februari 2016
Peneliti
Aufrida Edith Herinda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.6 Definisi Operasional ......................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 8
2.1 Kajian Pustaka .................................................................................. 8
2.1.1 Persepsi ......................................................................................... 8
2.1.1.1 Pengertian ................................................................................... 8
2.1.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ........................................ 9
2.1.1.3 Proses Terjadinya Persepsi ......................................................... 9
2.1.1.4 Indikator Persepsi ....................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.2 Sikap ......................................................................................... 12
2.1.2.1 Pengertian ................................................................................... 12
2.1.2.2 Ciri-ciri Sikap ............................................................................. 13
2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Sikap ............................................. 13
2.1.2.4 Indikator Sikap ........................................................................... 15
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif ....................................................... 16
2.1.3.1 Langkah-langkah PPR ................................................................ 17
2.1.3.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif ....................................... 20
2.1.3.3 Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif ...................................... 20
2.1.4 PKn Sebagai Pendidikan Nilai ...................................................... 22
2.1.4.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ...................................... 22
2.1.4.2 Ruang Lingkup PKn ................................................................... 24
2.1.5 Materi Kelas V Mengenai Peraturan Perundang-undangan Tingkat
Pusat dan Daerah ........................................................................... 25
2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................... 26
2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................. 30
2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 32
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 32
3.2 Setting Penelitian ............................................................................. 32
3.2.1 Tempat Penelitian .......................................................................... 33
3.2.2 Subjek Penelitian ........................................................................... 33
3.2.3 Objek Penelitian ............................................................................ 33
3.2.4 Waktu Penelitian ........................................................................... 33
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 34
3.3.1 Populasi ......................................................................................... 34
3.3.2 Sampel ......................................................................................... 34
3.4 Variabel Peneltian ............................................................................ 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 36
3.5.1 Kuesioner ...................................................................................... 36
3.5.2 Observasi ....................................................................................... 36
3.5.3 Dokumentasi ................................................................................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.6 Instrumen Penelitian ......................................................................... 37
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................ 46
3.7.1 Validitas ........................................................................................ 47
3.7.1.1 Validitas Instrumen .................................................................... 47
3.7.2 Reliabilitas .................................................................................... 53
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................ 55
3.8.1 Uji Prasyarat .................................................................................. 55
3.8.1.1 Uji Normalitas Data ................................................................... 55
3.8.1.2 Uji Homogenitas ........................................................................ 56
3.8.1.3 Uji Linearitas .............................................................................. 56
3.8.2 Uji Hipotesis ................................................................................. 57
3.8.2.1 Uji Korelatif (Hubungan) ........................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 59
4.1 Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 59
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................ 60
4.2.1 Uji Asumsi .................................................................................... 60
4.2.1.1 Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa .................................. 60
4.2.1.2 Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa ............................... 62
4.2.1.3 Uji Linearitas .............................................................................. 63
4.2.2 Uji Hipotesis ................................................................................. 64
4.2.2.1 Uji Hipotesis Korelatif (Hubungan) Persepsi dan Sikap Siswa
Kelas V ....................................................................................... 64
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 65
4.3.1 Pembahasan Uji Hipotesis ............................................................ 65
4.3.1.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa Dengan Sikap Siswa Pada
Mata Pelajaran PKn..................................................................... 65
BAB V PENUTUP ................................................................................. 67
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 67
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 67
5.3 Saran ......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................... 33
Tabel 3.2 Daftar Kuesioner yang Digunakan .......................................... 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Persepsi ............................ 38
Tabel 3.4 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Sikap ................................ 38
Tabel 3.5 Skala Likert ............................................................................ 39
Tabel 3.6 Skor Kuesioner ....................................................................... 40
Tabel 3.7 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa ...................... 40
Tabel 3.8 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa .......................... 43
Tabel 3.9 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa .......................... 45
Tabel 3.10 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa ............................ 45
Tabel 3.11 Lembar Observasi Siswa ...................................................... 46
Tabel 3.12 Rubrik Penilaian ................................................................... 48
Tabel 3.13 Rentang Skor ........................................................................ 49
Tabel 3.14 Hasil Uji Validasi Persepsi Siswa ......................................... 50
Tabel 3.15 Validasi Setiap Indikator ...................................................... 51
Tabel 3.16 Hasil Uji Validasi Sikap Siswa ............................................. 51
Tabel 3.17 Validasi Setiap Indikator ...................................................... 52
Tabel 3.18 Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................. 54
Tabel 3.19 Reliabilitas Persepsi Siswa ................................................... 54
Tabel 3.20 Reliabilitas Sikap Siswa Terhadap ........................................ 55
Tabel 3.21 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................ 58
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa...................... 61
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa .................. 62
Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa ....................... 63
Tabel 4.4 Uji Correlation Pearson Product Moment ............................ 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif ................ 17
Gambar 2.2 Literatur dari Penelitian Sebelumnya .................................. 29
Gambar 3.1 Pemetaan Variabel Penelitian ............................................. 35
Gambar 3.2 Rumus Validasi .................................................................. 49
Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas ............................................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual ......... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian .......................................................... 72
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................. 73
Lampiran 3. Silabus ............................................................................... 74
Lampiran 4. RPP .................................................................................... 80
Lampiran 5. Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa ............................ 118
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa ............... 119
Lampiran 7. Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa ................................. 121
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa .................... 122
Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa ................. 124
Lampiran 10. Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa ........... 125
Lampiran 11. Hasil Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa ................ 126
Lampiran 12. Hasil Uji Korelasi (Hubungan) ........................................ 128
Lampiran 13. Lembar Kuesioner Siswa ................................................. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam BAB I ini peneliti membahas latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia, serta kemampuan yang diperlukan masyarakat bangsa
dan negara.
Menurut Djahiri (1991:6) Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
pendidikan nilai dan moral yang diharapkan mampu menampilkan perangkat
tatanan nilai, moral dan norma pancasila dan selalu menunjukkan ketertarikan isi
pesan sila-sila pancasila. Selain itu menurut Winaputra (2008:29) yaitu dalam
strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa tidak hanya
mempelajari materi pelajaran tetapi mempelajari materi sekaligus praktik, berlatih
dan mampu membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang
dipelajari.
Persepsi dapat dikatakan hal yang penting bagi siswa karena persepsi akan
membentuk pemahaman siswa terhadap sesuatu. Atkinson (1999 : 75)
berpendapat bahwa persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menafsirkan stimulus dalam lingkungan. Jika persepsi dapat dibentuk dengan
baik, maka pribadi siswa juga akan terbentuk dengan baik pula. Sehingga siswa
dapat belajar dengan nyaman dan bahkan dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Begitu pula dengan sikap dapat dikatakan hal yang penting karena
sikap akan memperlihatkan suatu perlakuan terhadap penilaian siswa pada sesuatu
hal. Menurut Azwar (2005:7) sikap merupakan ekspresi efek seseorang pada
objek sosial tertentu yang mempunyai kemungkinan rentangan dari suka sampai
tak suka atau setuju sampai tidak setuju pada suatu objek. Jika sikap siswa itu baik
terhadap suatu hal, maka bisa dikatakan bahwa siswa tersebut suka atau setuju
dengan hal itu.
Dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan mengenai
persepsi siswa dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn saat menggunakan
model pembelajaran konvensional, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa mata
pelajaran PKn kurang diminati oleh siswa. Hal tersebut dapat dilihat hasil
observasi yang dilakukan peneliti bahwa ada 56% siswa yang persepsinya rendah.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya perilaku siswa yang banyak bertanya saat
peneliti menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat dikatakan bahwa
siswa kurang dapat menyerap dan mengerti, sesuai dengan indikator persepsi
menurut Hamka (2002). Begitu pula dengan sikap siswa, ada 66% siswa yang
sikapnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perilaku siswa yang kurang
suka atau malas saat mengikuti pelajaran PKn sehingga dapat dikatakan bahwa
indikator sikap siswa sesuai pendapat Walgito (2010) tergolong rendah. Siswa di
SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta juga kurang terbiasa menggunakan media ataupun
praktek langsung tentang materi yang diajarkan. Contohnya, siswa masih sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mencontek saat ulangan harian ataupun ulangan akhir semester. Dan ada juga
siswa yang tidak memakai seragam sekolah tidak sesuai aturan yang sudah
ditentukan oleh sekolah. Di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta kurang
menggunakan model dalam pembelajaran. Pada saat peneliti mengajar di kelas,
guru di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta kurang mengetahui apa itu model
Paradigama Pedagogi Refletif (PPR), karena guru bertanya pada peneliti
mengenai model PPR. Ketika peneliti mengajar menggunakan model Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) itu pun tidak membuat siswa terlalu bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Menurut Subagyo (2010:18) Pembelajaran
Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai pengantar pendidikan nilai dan moral di dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
menekankan sebuah proses yang tidak berhenti pada pencapaian kompetensi dan
keterampilan, tetapi merupakan proses refleksi untuk menemukan dan
menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan. Dengan menggunakan model
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) peserta didik dapat menemukan dan
mengalami sendiri nilai-nilai kehidupan yang ingin dikembangkan untuk
selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan untuk membangun kecakapan
peserta didik dalam konteks dan hubungannya dengan diri sendiri, sesama, dan
alam ciptaan Tuhan. Model Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) mempunyai
keunggulan dimana siswa dan guru menjadi belajar untuk mengembangkan
kompetensi secara utuh (Competence), mengasah kepekaan dan mempertajam hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
nurani (Consience), dan saling terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama
(Compassion).
Pengalaman bagi siswa selama pembelajaran juga ditekankan supaya siswa
dapat terlibat langsung. Pengalaman ini diberikan dengan maksud siswa dapat
menemukan sendiri nilai-nilai yang sedang mereka pelajari. Kemudian guru
memberikan refleksi atas pengalaman dimana refleksi tersebut dilakukan supaya
siswa dapat memahami akan nilai yang sudah dipelajarinya. Pemahaman akan
nilai tersebut selanjutnya menjadi rumusan bagi tindakan siswa selanjutnya dalam
kegiatan aksi, barulah guru dapat mengevaluasinya. Kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru tidak hanya dalam ranah kognitif saja, tetapi juga melihat pribadi
siswa, apakah siswa mengalami perkembangan setelah mengikuti pembelajaran
atau tidak. Persepsi siswa dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn memang
perlu dibenahi, karena persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn yaitu PKn
adalah pelajaran yang membosankan dan kurang diminati siswa sedangkan sikap
siswa terhadap mata pelajaran PKn kurang tertarik terhadap materi didalamnya.
Dari paparan di atas peneliti akan mencoba dan menerapkan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk mengetahui persepsi dan
sikap siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
yang diduga dapat membangkitkan kemampuan siswa. Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) akan membantu siswa untuk menemukan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) membantu siswa menemukan sendiri melalui pengalaman yang
dibantu refleksi bersama guru dan melakukan aksinya dalam kehidupan sehari-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
hari. PPR juga diharapkan mampu membantu siswa dalam menemukan nilai-nilai
yang terkandung dalam pelajaran PKn.
Penelitian ini akan dibatasi mendeskripsikan hubungan persepsi dan sikap
siswa pada mata pelajaran PKn akan nilai peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah. Dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA
KELAS V PADA MATA PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO 2
YOGYAKARTA”.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada masalah persepsi siswa terhadap nilai
peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah di kelas V SD Negeri
Tegalrejo 2 Yogyakarta menggunakan Standar Kompetensi 2. Memahami
peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah Kompetensi Dasar 2.1
Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan Daerah 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, masalah dalam penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada
mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Peneliti
1. Peneliti dapat membuktikan pengaruh Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) terhadap persepsi dan sikap siswa dalam mata pelajaran
PKn
2. Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam pelajaran dengan
menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk
merancang pelajaran PKn
3. Peneliti dapat terinspirasi untuk melakukan pembelajaran di kelas dengan
lebih baik
1.5.2 Bagi Guru
1. Guru mendapatlan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran PKn
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR),
sehingga dapat mengembangkan pelajaran lainnya
2. Guru mendapatkan wawasan baru mengenai model pembelajaran di kelas
1.5.3 Bagi Siswa
1. Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan menggunakan model
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
2. Siswa mendapatkan pelajaran yang menyenangkan
1.5.4 Bagi Sekolah
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan
kepada sekolah sebagai bahan dalam memperbaiki proses pelajaran untuk
mengingat mutu pendidikan siswa di sekolah. Sekolah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
menggunakan pembelajaran inovatif pasti akan lebih diminati oleh
banyak calon siswa sehingga dalam adanya penelitian ini akan membantu
memberikan masukan dalam menjunjung nama sekolah.
1.6 Definisi Operasional
1. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang
memfokuskan pada pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati
diri dan cinta tanah air untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil,
dan berkarakter.
2. Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan sebuah
pola pikir dalam menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa
menjadi pribadi yang mempunyai nilai kemanusiaan (hati nurani serta bela
rasa terhadap sesama).
3. Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap
stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan
sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terpadu dalam diri
individu. Indikator persepsi adalah menyerap dan mengerti.
4. Sikap merupakan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai objek atau
situasi yang disertai dengan perasaan tertentu dan memberikan dasar
kepada orang tersebut sehingga timbul respon untuk berperilaku dengan
cara tertentu yang dipilihnya. Indikator sikap adalah kognitif, afektif, dan
konatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini peneliti akan menuliskan tentang kajian teori, kerangka
berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian teori akan menjelaskan mengenai teori-
teori yang mendukung dan beberapa penelitian yang relevan. Kerangka berpikir
menjelaskan mengenai pemikiran dan hipotesis yang berisi dugaan sementara atau
jawaban sementara dari rumusan masalah pada penelitian ini.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Persepsi
2.1.1.1 Pengertian
Persepsi adalah suatu pandangan yang muncul pada seseorang terhadap
objek atau peristiwa setelah ia mengamatinya. Atkinson (1999 : 75) persepsi
adalah proses dimana kita mengorganisasi dan menafsirkan stimulus dalam
lingkungan. Rahmat Jalaludin (1998:51) persepsi adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan, dari kedua pernyataan diatas kemudian di
kuatkan oleh Soemato (1990:23) yang menjelaskan bahwa persepsi adalah
bayangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengalaman. Persepsi pada
dasarnya adalah proses kognitif yang diamali seseorang dalam memahami
informasi tentang dunia atau lingkungan melalui pengelihatan, penghayatan dan
lain – lain. Persepsi setiap individu berbeda – beda karena setiap makhluk hidup
memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pemahamannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dari pengertian para ahli di atas, dapat disumpulkan bahwa persepsi
adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang
diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti
dan merupakan aktivitas yang terpadu dalam diri individu.
2.1.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Dalam menentukan persepsi setiap individu memiliki kemampuan yang
berbeda satu dengan lainnya. Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi sangat
beragam. Berikut adalah tiga faktor yang mempengaruhi persepsi menurut
Wirawan (1991:4) adalah diri sendiri, sasaran persepsi, kondisi atau situasi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal inividu. Faktor
internal individu meliputi perhatian yang selektif, nilai – nilai dan kebutuhan
individu, dan pengalaman terdahulu individu. Faktor eksternal meliputi faktor
sasaran atau jenis rangsangan dan faktor situasi rangsangan.
2.1.1.3 Proses Terjadinya Persepsi
Menurut Walgito (2010:102) proses terjadinya perepsi daat dijelaskan
sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera
atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda,
tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal
tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa
tekanan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau
proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf
sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa
yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi
dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses
psikologis.
Dengan demikian dapat disimpulkan yaitu taraf terakhir dari proses
persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa
yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat
indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi
sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persespsi dapat diambil oleh individu
dalam berbagai macam bentuk.
2.1.1.4 Indikator Persepsi
Menurut Hamka (2002:101-106), indikator persepsi ada dua macam, yaitu:
1. Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui
indera, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi proses
analisis, diklasifikasi dan diorganisir dengan pengalaman–pengalaman
individu yang telah dimiliki sebelumnya. Karena itu penyerapan itu
bersifat individual berbeda satu sama lain meskipun stimulus yang diserap
sama.
2. Mengerti atau memahami, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil
proses klasifikasi dan organisasi. Tahap ini terjadi dalam proses psikis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau
pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda -beda bagi setiap
individu.
Menurut Walgito (1990: 54 -55), persepsi memiliki indikator-indikator
sebagai berikut:
1. Penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu. Rangsang
atau objek tersebut diserap atau diterima oleh panca indera, baik
penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pencecap secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan atau penerimaan
oleh alat-alat indera tersebut akan mendapatkan gambaran, tanggapan, atau
kesan di dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal maupun jamak,
tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak terkumpul
gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama maupun yang baru
saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut tergantung dari jelas
tidaknya rangsang, normalitas alat indera dan waktu, baru saja atau sudah
lama.
2. Pengertian atau pemahaman Setelah terjadi gambaran-gambaran atau
kesan-kesan di dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir, digolong-
golongkan (diklasifikasi), dibandingkan, diinterpretasi, sehingga terbentuk
pengertian atau pemahaman. Proses terjadinya pengertian atau pemahaman
tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian yang terbentuk tergantung juga
pada gambaran -gambaran lama yang telah dimiliki individu sebelumnya
(disebut apersepsi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Penilaian atau evaluasi Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman,
terjadilah penilaian dari individu. Individu membandingkan penge rtian
atau pemahaman yang baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau norma
yang dimiliki individu secara subjektif. Penilaian individu berbeda -beda
meskipun objeknya sama. Oleh karena itu persepsi bersifat individual.
Dari kedua pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
indikator persepsi yang dikemukakan oleh Hamka (2002) yaitu menyerap dan
mengerti. Selanjutnya indikator-indikator persepsi tersebut akan digunakan untuk
pengembangan instrumen persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn.
2.1.2 Sikap
2.1.2.1 Pengertian
Pada awalnya sikap diartikan sebagai suatu syarat untuk munculnya suatu
tindakan. Menurut Saifuddin Azwar (2005:7) sikap merupakan ekspresi efek
seseorang pada objek sosial tertentu yang mempunyai kemungkinan rentangan
dari suka sampai tak suka atau setuju sampai tidak setuju pada suatu objek.
Sedangkan menurut Karlinger dalam (Saifuddin Azwar, 2010:7) sikap adalah
kesenderungan yang tertata untuk berfikit, merasa, berperilaku terhadap sesuatu
himpunan fenomena seperti objek – objek fisik, kejadian, atau perilaku.
Sedangkan Ngalim Purwanto (2004:141) mengemukakan bahwa sikap adalah
suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu
perangsangan atau situasi yang dihadapai.
Dari berbagai pendapat mengenai sikap di atas dapat disimpulkan bahwa
sikap merupakan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang disertai dengan perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang
tersebut sehingga timbul respon untuk berperilaku dengan cara tertentu yang
dipilihnya.
2.1.2.2 Ciri – ciri Sikap
Menurut Purwanto (1998) dalam (Wawan & Dewi M, 2010 : 34)
mengemukakan sebagai berikut :
1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk sepanjang
perkembangan dalam hubungan dengan obyeknya.
2) Sikap dapat berubah – ubah
3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan
tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikapitu terbentuk,
dipelajari berubah atau senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu
yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
kumpulan dari hal – hal tersebut.
5) Sikap mempunyai segi – segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan
sikap dan kecapakan – kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.
2.1.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Sikap merupakan hal yang sangat penting dalam psikologi khususnya
psikologi sosial. Psikologi sosial menempatkaan sikap sebagai hal yang sentral.
Pendapat tersebut kiranya beralasan jikadilihat pentingnya sikap dalam tingkah
laku dan perbuatan manusia sehari – hari. Sikap seseorang akan mempengaruhi
tingkah laku orang tersebut dalam menanggapi sesuatu. Sikap dipengaruhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
beberapa faktor yang dapat menentukan perubahan sikap. Saifuddin Azwar
(2005:30) mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan
sikap adalah :
1) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Hal tersebut
melibatkan keadaan emosional agar penghayatan akan pengalaman lebih
mendalam dan lebih membekas.
2) Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh yang benar terhadap pembentukan sikap
seseorang. Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh
sikap kita terhadap berbagai masalah.
3) Orang lain yang dianggap penting
Orang lain yang ada di samping kita adalah salah satu komponen sosial yang
mempengaruhi sikap kita. Seseorang akan meniru dan bersikap sama seperti
orang lain. Jika orang tersebut dianggap memang pantas untuk dijadikan
panutan.
4) Pengaruh faktor emosi
Suatu pembentukan sikap seseorang tidaklah ditentukan oleh situasi
lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang namun suatu sikap merupakan
pernyataan yang didasari suatu emosi yang berfungsi sebagai penyalur
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Suatu sikap yang
didasari emosional adalah prpasangka yaitu sikap yang tidak toleran terhadap
sekelompok orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5) Media Massa
Pengaruh media massa tidaklah terlalu besar dalam interaksi individu secara
langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan
media massa tidak kecil artinya.
6) Lembaga Pendidikan dan Agama
Kedua lembaga ini mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap
dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian konsep moral dalam diri
individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan system
kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian
konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu.
2.1.2.4 Indikator Sikap
Menurut Walgito (dalam Puspasari, 2010:16) sikap mengandung tiga
indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu: kognitif (konseptual), afektif
(emosional), konatif (perilaku atau action component).
1. Indikator kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,
pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana
orang mempersepsikan terhadap objek.
2. Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa
senang atau tidak senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
3. Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan
kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
Dari pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
indikator sikap yang dikemukakan oleh Walgito (2010) yaitu kognitif, afektif, dan
konatif. Selanjutnya indikator-indikator sikap tersebut akan digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pengembangan instrumen persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn. Di dalam
instrumen terdapat penilaian positif dan negatif yaitu favorable dan unfavorable,
mulai dari kognitif, afektif, dan konatif tersebut masing-masing mempunyai
penilaian positif dan negatif.
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata paradigma berarti suatu
kerangka berpikir/ model dari teori ilmu pengetahuan/ perubahan model. Dengan
kata lain paradigma adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran. Pedagogi
adalah suatu cara pendidik untuk mendampingi para siswa dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya (Subagya, 2010:22). Reflektif adalah melihat
pengalaman, topik, gagasan, reaksi, spontan maupun yang direncaanakan dari
berbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan agar semakin mampu
memahami maknanya secara penuh (Tim PPR SD Kanisius, 2009:7).
Berdasarkan pengertian masing – masing kata maka Paradigma Pedagodi
Reflektif (PPR) merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan refleksi
yang bertujuan untuk menemukan nilai – nilai hidup dalam proses pendidikan
dimana nilai – nilai tersebut digunakan sebagai pijakkan dalam menemukan sikap
atau tindakkan (Tim PPR SD Kanisius, 2009:2).
Proses pembelajaran yang berbasis PPR mengarah pada perkembangan
kepribadian yang semakin utuh. PPR yang terintegrasi dalam proses pembelajaran
membantu siswa untuk berkembang menjadi pribadi yang kompeten, bersuara
hati, bertanggung jawab, dan memiliki kepedulian pada sesama. Pribadi yang
demikian adalah pribadi yang utuh baik dalam dan luar dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan sebuah pola pikir dalam
menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang
mempunyai nilai kemanusiaan (hatinurani serta bela rasa terhadap sesama).
2.1.3.1 Langkah – Langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Berikut adalah langkah – langkah menurut Subagya (2010:65).
Gambar 2.1 Langkah – langkah Paradigma Pedagogi Reflektif
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan langkah – langkah sebagai
berikut :
1) Konteks
Pada tahap ini siswa diajak untuk mencermati konteks – konteks yang ada
dalam hidupnya sehingga mereka mampu untuk mengenali faktor yang
berpotensi mendukung atau menghambat pembelajaran yang dialaminya.
Pada tahap ini pula guru memahami dunia siswa, keluarga, dan lingkungan,
budaya dan adaat, tekanan social, politik, agama, ekonomi yang ada di
lingkupnya yang mempengaruhi siswa dan arah baik maupun buruk.
Pengalaman
Refleksi
Aksi Evaluasi
Konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Pemahaman pada konteks akan membantu guru untuk menciptakan suasana
belajar yang berkualitas. Konteks siswaa antara lain taraf perkembangan
pribadi, kondisi social budaya, dan agama (Subagya, 2005).
2) Pengalaman
Pengembangan kompetensi (3C) paling efektif dilakukan melalui
pengalaman, yaitu siswa mengalami sendiri nilai yang diperjuangkan atau
yang ingin dikembangkan dari bahan yang di pelajari (Subagya, 2005). Tahap
pengalaman merupakan tahap yang sangat penting untuk menentukan tingkat
pencapaian kompetensi yang akan dicapai baik dalam aspek kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Tahap ini juga menjadi dasar bagi tahap refleksi
dan aksi dalam melakukan kelanjutan dari tahap pengalaman. Kegiatan
pembelajaran ada beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang sangat sulit bagi
guru untuk memberikan pengalaman langsung bagi siswa, dengan kasus
seperti ini guru bisa mensiasati dengan memberikan pengalaman tidak
langsung. Pengalaman tidak langsung ini bisa dilakukan dengan cara bermain
peran, melihat gambar atau tayangan gambar, dll.
Pembelajaran yang melibatkan pengalaman akan membuat siswa tidak
selalu focus pada buku yang akan membuat siswa mampu mengalami
langsung pengalaman belajar sesungguhnya. Karna jika siswa terlalu
tergantung pada buku pelajaran, maka pengalaman belajar siswa tidak akan
mampu direfleksikan dan akan sulit pula dalam menerapkan aksi dari
pengalaman tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3) Refleksi
Tahap refleksi adalah unsur penting dalam Paradigma Pedagogi Reflektif,
karena tahap refleksi ini menjadi penghubung antara pengalaman dan
tindakan. Menurut Subagya (2005), refleksi merupakan tahap di mana siswa
menjadi sadar sendiri mengenai kebaikan, keenakan, manfaat, dan makna
nilai yang diperjuangkan. Pada tahap ini guru membantu siswa dalam
melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan yang
membantu siswa memahami, mendalami, dan meyakini temuannya. Melalui
refleksi diharpkan siswa mampu meyakini makna nilai yang terkandung
didalam pengalamannya dan siswa dapat membentuk pribadi mereka sesuai
dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu.
4) Aksi
Perwujudan dari hasil pengalaman yang sudah direfleksi adalah sebuah
aksi. Kegiatan aksi ini merupakan sikap atau perbuatan yang ingin dilakukan
siswa atas kemauan mereka sendiri terkait dengan nilai kemanusiaan yang
ingin diperjuangkan. Menurut Subagya (2005:3), sampai kesadaran, tetapi
harus berlanjut sampai pada bersikap dan berbuat kemauannya sendiri. Seikap
dan niat adalah aksi batin, sedangkan perbuatan merupakan aksi lahir.
5) Evaluasi
Tahap terakhir dari pembelajaran yang berbasis pedagogi reflektif adalah
evaluasi. Tahap ini dilakukan untuk memantau kemajuan akademik dan
menilai kemajuan pembentukan pribadi siswa secara menyeluruh. Selain itu
pemberian evaluasi juga diberikan untuk melihat apakah siswa sudah mampu
mencapai kompetensi yang ingin dicapai atau belum. Pada tahap ini guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mengobservasi perbuatan siswa yang spontan, yang meunjukkan
perkembangan nilai kemanusiaan. Guru mencatat peristiwa yang cukup
mencolok). Perlunya observasi karena ciri khas nilai kemanusiaan adalah
kebebasan dan siswa berbut dari kemanuannya sendiri.
2.1.3.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif
Tim PPR Kanisius (2010:3) membagi tujuan PPR menjadi dua bagian
yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Penerapan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif sangat bermanfaat untuk guru yaitu : guru semakin
bisa memahami siswa, guru bersedia mendampingi perkembangan siswa dalam
proses pembelajaran, guru lebih dalam menyajikan materi ajarnya, mengadaptasi
materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan.
Adapun manfaat penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa :
membantu peserta didik untuk menjadi manusia bagi sesame, menjadi manusia
yang utuh, menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai, menjadi
manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dan pelayanannya pada
orang lain.
2.1.3.3 Ciri – ciri PPR
Paradigma Pedagogi Reflektif mempunyai ciri – ciri khas sesuai dengan
pendidikan Jesuit (PPR, 2010 :65) yaitu :
a. Paradigma Pedagogi Reflektif dapat diterapkan kepada semua kurikulum.
Paradigma ini tidak menuntut tambahan apapun selain pendekatan baru
pada cara kita mengajarkan mata pelajaran yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Paradigma Pedagogi Reflektif fundamental untuk proses belajar
mengajar. Ranah akademik dan non-akademik bukan penghalang
diterapkannya model Paradigma Pedagogi Reflektif ini seperti :
Ekstrakurikuler, Olah raga, Retret, dan sebagainya.
Dalam bidang studi Sejarah, Matematika, Bahasa, Sastra, Fisika dan
Kesenian paradigm ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam
mempersiapkan pengajaran, memilih bahan dan kegiatan – kegiatan
lainnya.
c. Paradigma Pedagogi Reflektif menjamin para pengajar menjadi pengajar
yang lebih baik. Paradigma ini membantu guru untuk memperkaya isi
materi maupun susunan kegiatan yang diajarkan dan memotivasi siswa
untuk menghubungkan apa yang mereka pelajari dalam pengalaman
mereka.
d. Paradigma Pedagogi Reflektif mempribadikan proses belajar dan
mendorong siswa merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari.
Pengalaman sisw akan membantu mereka lebih berpikir kritis dalam
proses belajar mengajar serta meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar.
e. Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan dimensi sosial belajar
maupun mengajar. Pengalaman yang paling mendalam timbul dari
hubungan manusiawi dengann sesame dan pengalaman bersama orang
lain. Refleksi harus selalu mengantar siswa untuk semakin menghargai
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.1.4 PKn sebagai Pendidikan Nilai
2.1.4.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) selalu ada sejak siswa duduk di
bangku Sekolah Dasar. Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan siswa agar masa yang akan dating menjadi patriot pembela bangsa
dan negara. Menurut Sumiati (2008), Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan siswa gar masa yng akan datng menjadi patriot pembela
bangsa dan Negara. Pendidikan memiliki beberapa misi penting, yaitu sebagai
berikut : PKn sebagai pendidikan politik, PKn sebagai pendidikan nilai, PKn
sebagai pendidikan nasionalisme, PKn sebagai pendidikan hukum, PKn sebagai
pendidikan multukultural, PKn sebagai pendidikan resolusi konflik. Kesadaran
akan nilai adalah suatu kesadaran akan nilai itu sendiri yang terkandung dalam
materi yang diajarkan, sehingga kesadaran akan norma akan mengarah pada nilai
tersebut. Menurut Wahana (2004), kesadaran akan sikap yang sesuai dengan nilai
maka tindakan tersebut yang akan mewujudkan nilai. Pkn sebagai pendidikan
nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran PKn di harapkan dapat
menyadarkan siswa akan nilai, norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara
pada siswa, selain itu PKn juga di harapkan dapat menumbuhkan dan
meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa, sehingga siswa lebih
mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Siswa seharusnya
menyadari pentingnya nilai sehingga tertarik untuk mewujudkan nilai – nilai yang
terkandung dalam mata pelajaran PKn. Peserta didik harus mengetahui cara – cara
dalam menghadapi masalah yang ada di lingkungan sekitar. PKn termasuk salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
satu mata pelajaran yang sangat penting, karena PKn di ajarkan di semua jenjang
pendidkkan.
Menurut Dikti (dalam Subagya, 2008 : 4) subtansi kajian Pendidikan
Kewarganegaraan mencakup : (1) pengantar, (2) hak asasi manusia, (3) hak dan
kewajiban waraga negara, (4) bela negara, (5) dekomkasi, (6) wawasan nusantara,
(7) ketahanan nasional, (8) politik strategi nasional. Menurut Ariyani dan
Susantim (2010:18) kewarganegaraan merupakan materi yang memfokuskan pada
pembentukkan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,
usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
trampil, dan berkarakter.
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menjadikan
siswa mampu berkembang menjadi pribadi yang cerdas, dan menggunakan
kecerdasaannya tersebut untuk memajukan diri sendiri dan lingkungan.
Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk
mengembangkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri
siswa. Menurut Sumiati (2008), mengemukakan bahwa tujuan PKn di Indonesia
akan tercapai yaitu dengan menanamkan konsep dan nilai yang sudah di anggap
baik sebagai titik tolak untuk menumbuhkan warga negara yang baik.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang memfokuskan
pada pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati diri dan cinta tanah air
untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.1.4.2 Ruang Lingkup PKn
Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi beberapa aspek. Berdasarkan
Depdiknas (2007) aspek – aspek tersebut meliputi sebagai berikut :
a. Persatatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta Lingkungan, Kebangsaan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan Jaminan keadilan.
b. Norma, hokum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan – peraturan daerah, Sistem hokum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, Penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara meliputi : Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,
Persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi – konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan Politik, meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan desa dan otonomi, Pemerintahan pusat, Demokrasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
system politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila meliputi : kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideology negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasra negara,
pemgamalan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi meliputi : Globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia diera globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional
dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa ruang lingkup
PKn memiliki delapan aspek yang penting seperti peratuan dan kesatuan bangsa,
norma hukum dan peraturan, kebutuhan warga, kekuasaan dan politik, pancasila
dan yang terakhir globaliasi. Dari kedelapan aspek tersebut terdapat satu aspek
yang memenuhi materi dalam penelitian yaitu norma hukum dan peraturan.
2.1.5 Materi Kelas V Mengenai Peraturan Perundang-undangan Tingkat
Pusat dan Daerah
1. Pentingnya memaahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat
Dalam perturan perundang – undangan tingkat pusta siswa diajarkan
untuk mengerti dan memahami pengertian peraturan perundang-undangan pusat
dan contoh peraturan perundang – undangan pusat. Dalam peraturan perundang –
undangan tingkat pusat ini siswa diajarkan untuk menjalankan dan menaati
peraturan pusat contohnya adalah sebagai berikut : peraturan wajib belajar,
peraturan tentang korupsi, peraturan lalu lintas. Siswa juga diajarkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
memahami sanksi yang perlau ketika peraturan perundang-undangan tingkat pusat
di langgar.
2. Pentingnya memahami peraturan perundang-undangan tingkat daerah
Dalam peraturan perundang – undangan tingkat daerah siswa diajarkan
untuk mengerti dan memahami pengertian peraturan tingkat daerah dan contoh
peraturan perundang – undangan daerah. Dalam peraturan perundang – undangan
tingkat daerah siswa di kenalkan dengan aturan daerah tingkat I (Provinsi) dan
ringkat II (Kabupaten). Siswa juga di ajarkan untuk mengerti contoh peraturan
perundang – undangan tingkat daerah, misalnya : tata cara pendirian bangunan
baru, larangan merokok di dufut kota, sumber daya alam, dll). Siswa juga
diajarkan untuk memahami sanksi yang berlaku ketika peraturan tersebut di
langgar.
2.2 Penelitian yang relevan
Penelitian yang relevan yang pertama untuk mendukung penelitian ini
dilaksanakan oleh Sari (2013) yang melakukan penelitian tentang pengaruh
motivasi belajar dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif konfensional. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bandar Lampung
tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 115 siswa. Teknik sampling
menggunakan total sampling, yaitu seluruh siswa kelas III dan IV SD
Negeri Panginan Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo sebanyak 24
anak digunakan menjadi sampel. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi belajar dan
sikap siswa pada mata pelajaran PKn terhadap kesiapan belajar siswa kelas XI IPS
di SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2012-2013 berada pada kategori
“kuat” dengan tingkat keeratan 0.77.
Kedua penelitian Palgunandi (2014) Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan mengenai persepsi siswa kelas X tentang profesionalisme
guru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK N 2
Yogyakarta. Penelitian mengenai persepsi siswa tentang profesionalisme guru
ini ditinjau dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional.
Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi profesional, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuesioner dengan angket sebagai instrumennya.
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan di SMK N 2 Yogyakarta yang berjumlah
114 anak. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh
adalah persepsi siswa kelas X tentang profesionalisme guru kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan ditinjau dari kompetensi profesional masuk
dalam kategori cukup karena rata-rata skor (mean) siswa yaitu sebesar 31
masuk pada kategori cukup. Kompetensi pedagogik masuk dalam kategori
cukup karena rata-rata skor (mean) siswa sebesar 28,18 masuk pada
kategori cukup. Kompetensi kepribadian masuk dalam kategori baik karena
rata-rata skor (mean) siswa sebesar 34,47 masuk pada kategori baik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kompetensi sosial masuk pada kategori cukup yang diketahui dari rata-rata
skor (mean) siswa sebesar 14,92 masuk pada kategori cukup
Ketiga penelitian dilaksanakan oleh Rinandanto (2015) Sikap siswa
kelas IV dan V SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten
Sleman terhadap berperilaku hidup bersih dan sehat belum terlihat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir
Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode
yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan datanya
menggunakan angket. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar
kelas atas SD Negeri Balangan 1, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman
yaitu kelas IV dan V diambil datanya dengan keseluruhan 54 siswa siswa
terdiri dari 28 siswa kelas IV dan 26 siswa kelas V. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sikap siswa
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1
Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman berada pada kategori “sangat kurang
aktif” sebesar 12,96 % (7 siswa), “kurang aktif” sebesar 12,96 % (7 siswa),
“cukup aktif” sebesar 33,33 % (18 siswa), “aktif” sebesar 40,74% (22 siswa),
dan “sangat aktif” sebesar 0% (0 siswa). Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 23,04
sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan
1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman masuk dalam kategori “cukup aktif”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2.2 Literatur dari penelitian sebelumnya
Gambar 2.2 Skema Penelitian yang Relevan
Gambar 2.2 menunjukkan skema tentang tiga penelitian yang dilakukan
oleh peneliti lain yang memiliki relevansi dengan penelitian peneliti. Ketiga
peneliti tersebut sama – sama meneliti tentang persepsi siswa dan sikap siswa.
Hasil dari ketiga penelitian menunjukkan keberhasilan dalam meneliti persepsi
dan sikap siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
Persepsi Siswa dan Sikap Siswa
Sari (2013) yang
melakukan
penelitian tentang
pengaruh motivasi
belajar dan sikap
siswa pada mata
pelajaran PKn
terhadap kesiapan
belajar siswa kelas
XI IPS di SMA
Negeri 1 Bandar
Lampung tahun
ajaran 2012-2013
Hubungan persepsi siswa dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
Palgunandi (2014)
Penelitian ini
bertujuan untuk
menggambarkan
mengenai persepsi
siswa kelas X
tentang
profesionalisme
guru kompetensi
keahlian teknik
kendaraan ringan
di SMK N 2
Yogyakarta
Rinandanto (2015)
Sikap siswa kelas
IV dan V SD
Negeri Balangan 1
Kecamatan
Minggir Kabupaten
Sleman terhadap
berperilaku hidup
bersih dan sehat
belum terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
“Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di SD
Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta”.
2.3 Kerangka Berfikir
Persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn dapat dikatakan
rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai kuesioner yang sudah dibagikan pada
siswa. Pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
dapat meningkatkan persepsi dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn.
Pembelajaran PKn sebagai pendidikan nilai diharapkan mempu meningkatkan
persepsi dan sikap siswa. Penggunaan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
ini akan meningkatkan kesadaran siswa akan nilai, nilai yang diharapkan yaitu
akan nilai peraturan perundang-undangan. Tetapi kasusnya adalah saat ini banyak
ditemukan bahwa siswa merasa tersaingi dari dunianya dan siswa tidak cukup
memiliki motivasi dalam belajar karena kurangnya bimbingan untuk memahami
hubungan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan kehidupannya
sekarang. Hal tersebut akan terwujud dengan 3 unsur dalam Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR). Ketiga unsur yaitu : Competence adalah kemampuan secara
kognitif atau intelektual, Consience adalah kemampuan afektif dalam menentukan
pilihan – pilihan yang dapat dipertanggung jawabkan secara moral, sedangkan
Compassion adalah kemampuan dalam psikomotorik yang berupa tindakan
konkret mapupun batin.
Berdasarkan hal-hal tersebut diharapkan penggunaan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat mengetahui hubungan
persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn tentang nilai peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
perundang-undangan pusat dan daerah terhadap sesama siswa kelas V SD Negeri
Tegalrejo 2 Yogyakarta.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir
maka peneliti mengemukakan hipotesis penelitian yaitu:
1. Terdapat hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam metode penelitian membahas mengenai jenis penelitian yang digunakan,
setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen
penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian jenis kuantitatif.
Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Survei. Menurut Margono
(2010:33) menjelaskan bahwa Survei adalah metode penelilian yang bertujuan
untuk mencapai generalisasi, dengan jalan membuat perbandingan kuantitatif dari
data yang dikumpulkan dengan prosedur tanya jawab yang sama. Variabel
independen pada penelitian ini adalah persepsi siswa dan variabel dependen pada
penelitian ini adalah sikap siswa pada mata pelajaran Pkn.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan persepsi siswa
dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta.
3.2 Setting Penelitian
Dalam setting penelitian ini berisikan tempat dan waktu penelitian yang
penjelasannya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta semester
gasal tahun ajaran 2016/2017. SD Negeri Tegalrejo Yogyakarta beralamat di Jl.
Wiratama No. 27 Yogyakarta Kode Pos: 555244, Telp (0274) 620045.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 dengan
jumlah 30 siswa, terdiri dari 16 siswa putra dan 14 siswa putri.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi dan sikap siswa terhadap pembelajaran
PKn dengan menggunakan model PPR pada mata pelajaran PKn kelas VB
semester I tentang Peraturan perundang-undangan pusat dan daerah.
3.2.4 Waktu Penelitian
Pada bulan Agustus tahun 2016 sampai Desember 2016.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan Waktu pelaksanaan
Agt Sept Okt Nov Des Jan
1 Observasi Awal, Bab I dan
Kuesioner
2 Bab II dan Bab III
3 Ambil Data dan Analisis Data
4 Bab IV
5 Bab V
6 Revisi dan Daftar Ujian
7 Pengujian Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 119) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada kelas V karena Kompetensi Dasar yang
digunakan dalam penelitian merupakan Kompetensi Dasar kelas V. Sugiyono
(2010: 118) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristis yang dimiliki oleh populasi.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2010: 118) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristis yang dimiliki oleh populasi. Sampel untuk penelitian ini adalah
siswa kelas VB SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 63) Variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh suatu informasi
tantang hal tersebut, kemudian akan ditarik kesimpulan. Variabel yang akan
diteliti dalam penelitian ini ada dua yaitu:
1. Variabel Indenpenden (bebas)
Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
variabel dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
persepsi terhadap model Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR).
b. Variabel Dependen (terikat)
Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn.
c. Variabel Moderator
Menurut Sugiyono (2012: 62) adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Variabel moderator dalam penelitia ini adalah
Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Moderator
Gambar 3.1 Pemetaan Variabel Penelitian
Persepsi Siswa Sikap Siswa
Terhadap Mata
Pelajara PKn
Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Kuesioner
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.
Menurut Sugiyono (2010:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab.
3.5.2 Observasi
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi.
Menurut Riduwan (2004 : 104) merupakan teknik pengumpulan data, dimana
peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang dilakukan. Cara ini peneliti mengobservasi terlebih
dahulu kelas yang dipakai untuk penelitian dan sebelum memberikan kuesioner.
Observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya proses belajar di kelas yang
dilakukan untuk penelitian.
3.5.2 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku, bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari sesorang (Sugiyono, 2008: 340).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rekaman suara mengenai beberapa
siswa yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan supaya data yang diperoleh
melalui rekaman suara dapat dipercaya dan mendukung informasi yang
dibutuhkan peneliti. Hasil observasi dan pengamatan akan lebih dipercaya apabila
didukung dengan adanya dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:148) instrumen penelitian merupakan alat ukur
dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
persepsi dan sikap siswa. Menurut Sugiyono (2010:199) Kuesioner merupakan
alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Menurut Sukardi (2003:76) kuesioner atau yang disebut angket terdapat
bermacam-macam pernyataan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian
yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden untuk memperoleh
informasi di lapangan.
Tabel 3.2 Daftar Kuesioner Yang Digunakan
No Instrumen Indikator Instrumen yang
digunakan
1. Presepsi siswa terhadap
meodel pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif
Menyerap 11, 14, 16, 19, 31
Mengerti
Mengerti
2 Sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn
Kognitif 3, 5, 8, 10, 11, 13, 16,
17, 31, 32 Afektif
Konatif
Afektif
Konatif
Kuesioner ini terdiri atas enam indikator yang kemudian dijabarkan ke
beberapa pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
Berikut ini yang digunakan oleh peneliti sebagai pedoman kuesioner:
Tabel 3.3 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Persepsi
No Kisi-kisi Indikator Pembagian
1
Persepsi
Menyerap Persepsi tentang materi, media, dan sarana
pelajaran dalam pembelajaran PKn Mengerti
2 Menyerap Presepsi tentang langkah-langkah pelajaran
dalam pembelajaran PKn Mengerti
3 Menyerap Presepsi tentang interaksi dalam
pembelajaran PKn Mengerti
Tabel 3.4 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Sikap
No Kisi-kisi Indikator Pembagian
1
Sikap siswa pada
mata pelajaran PKn
Kognitif Sikap saat mengikuti pelajaran
Afektif
Konatif
2 Kognitif Sikap sebelum mengikuti pelajaran
Afektif
Konatif
3 Kognitif Sikap setelah mengikuti pelajaran
Afektif
Konatif
Dari keenam indikator diatas, kemudian dirinci ke dalam beberapa
pernyataan atau deskriptor yang disusun peneliti bersama dengan peneliti lain
yang melakukan penelitian payung yang dibimbing oleh dosen pembimbing.
Deskriptor diambil dari buku Muhammad Fathurrohman “Model-model
Pembelajaran Inovatif”. Indikator dalam kuesioner ini dijabarkan de dalam 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
deskriptor. Deskriptor-deskriptor ini terdiri dari pernyataan favorable dan
pernyataan unfavorable.
Menurut Sugiyono (2010:134) Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert disusun
dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan
suatu tingkatan. Terdapat empat jawaban yaitu “Sangat Sesuai (SS)”, “Sesuai
(S)”, “Tidak Sesuai (TS)”, “Sangat Tidak Sesuai (STS)”. Berikut ini skor untuk
pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.
Tabel 3.5 Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Favorabel Unfavorabel
Sangat sesuai 5 1
Sesuai 4 2
Tidak memiliki pendapat 3 3
Tidak sesuai 2 4
Sangat tidak sesuai 1 5
Kemudian skala Likert ini dimodifikasi oleh peneliti sehingga ada empat
skor dalam tiap-tiap alternatif jawaban. Hal ini dilakukan karena untuk
menghindari jawaban dari responden memilih jawaban yang tidak mempunyai
pendapat. Jadi kuesioner yang digunakan adalah kuesioner berstruktur atau
tertutup. Kuesioner berstruktur adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
tersebut (Furchan, 2007). Cara mengisi kuesioner ini yaitu responden hanya perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
memberikan tanda centang ( √ ) pada kolom sesuai dengan pilihannya. Berikut ini
skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable :
Tabel 3.6 Skor Kuesioner
Alternatif Jawaban Skor
Favorabel Unfavorabel
Sangat sesuai 5 1
Sesuai 4 2
Tidak sesuai 2 4
Sangat tidak sesuai 1 5
Berdasarkan group discussion peneliti menggunakan tiga indikator
persepsi yaitu persepsi tentang materi, media dan sarana pembelajaran pada mata
pelajaran PKn, persepsi tentang langkah-langkah pembelajaran mata pelajaran
PKn, dan persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran Pkn, namun didalamnya
tetap menggunakan indikator menurut Hamka (2002) ada dua yaitu menyerap dan
mengerti. Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada
responden :
1. Persepsi tentang materi, media, dan sarana prasarana dalam pembelajaran
PKn
Tabel 3.7 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Menyerap
Saya menerima penjelasan
tentang materi yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
Saya mengabaikan
penjelasan tentang materi
yang akan dipelajari dalam
mata pelajaran PKn
2 Setelah mengamati media
yang digunakan saya bertanya
Saya tidak mengamati media
yang digunakan dalam mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
jika ada informasi yang
belum jelas
pelajaran PKn
3 Materi dalam mata pelajaran
PKn mudah dipahami
Materi dalam mata pelajaran
PKn sukar dipahami
4
Mengerti
Media pembelajaran dapat
membuat tugas saya cepat
selesai
Media pembelajaran
membuat tugas saya selesai
dalam waktu yang lama
5 Saya menggunakan media
pembelajaran yang telah
disediakan untuk mencari
informasi yang dibutuhkan
Penggunaan media
pembelajaran menghambat
saya untuk mencari informasi
yang dibutuhkan
2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Menyerap
Saya mendengarkan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
Saya lupa dengan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
2 Saya mampu membuat
kesimpulan dari pembelajaran
PKn
Saya kesulitan membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
3 Saya menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan kelas
Saya menolak untuk
menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan kelas
4
Mengerti
Saya mencoba menemukan
manfaat pembelajaran PKN
Saya merasa kesulitan
menemukan manfaat
pembelajaran PKN
5 Saya memiliki rasa tanggung
jawab dalam melakukan tugas
kelompok
Saya menolak untuk
melakukan tugas kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
6 Saya bisa menemukan inti
pembelajaran sendiri
Saya merasa sukar
menemukan inti
pembelajaran
3. Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Menyerap
Saya dapat mengembangkan
pengetahuan yang didapatkan
kepada teman
Saya mengalami hambatan
dalam mengembangkan
pengetahuan yang didapat
2 Saya menyadari pentingnya
bekerja sama dalam mencari
pengetahuan
Saya memilih bekerja sendiri
daripada bekerja sama
dengan teman saat berdiskusi
3 Saya dapat membantu teman
dengan cara mengajarkan
tentang penggunaan media
pembelajaran
Saya mengajarkan kepada
teman tanpa menggunakan
media pembelajaran
4 Saya dapat bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan permasalahan
dalam belajar
Saya malas bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan permasalahan
dalam belajar
5 Saya senang dapat
berinteraksi dengan teman
sekelompok
Saya sungkan berinteraksi
dengan teman sekelompok
6
Mengerti
Saya dapat membantu teman
yang kesulitan dalam belajar
Saya menjauhi teman yang
kesulitan dalam belajar
7 Saya dapat bekerja kelompok
bersama teman
Saya mengalami kesulitan
dalam bekerja kelompok
bersama teman
8 Saya ikut terlibat dalam
diskusi saat pembelajaran
Saya hanya mengikuti
pendapat teman dalam
diskusi saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
4. Sikap sebelum mengikuti pelajaran
Tabel 3.8 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Kognitif
Saya memperhatikan
terhadap mata pelajaran PKn
Saya malas memperhatikan
mata pelajaran PKn
2 Saya segera memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn
Saya kurang memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn
3
Afektif
Saya tertarik mengikuti
pelajaran PKn
Saya malas mengikuti
pelajaran PKn
4 Saya rajin masuk sekolah saat
akan belajar PKn
Saya bolos sekolah saat akan
belajar PKn
5 Saya senang saat akan belajar
PKn
Saya tidak senang saat akan
belajar PKn
6
Konatif
Saya perlu perisapan dalam
mengikuti pelajaran PKn
Saya tidak perlu perisapan
dalam mengikuti pelajaran
PKn
7 Saya aktif menyiapkan buku
PKn
Saya tidak menyiapkan buku
PKn
5. Sikap saat mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Kognitif
Saya mendapatkan manfaat
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn.
Saya tidak mendapatkan
manfaat pembelajaran yang
akan dipelajari dalam mata
pelajaran PKn.
2
Mata Pelajaran PKn membuat
ilmu pengetahuan saya
berkembang.
Mata pelajaran PKn tidak
berpengaruh bagi kehidupan
saya.
3 Mata Pelajaran PKn membuat Mata pelajaran PKn tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
ilmu pengetahuan saya
berkembang.
berpengaruh bagi kehidupan
saya.
4
Afektif
Saya bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran PKn.
Saya kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran
PKn.
5 Bagi saya pembelajaran PKn
itu menyenangkan.
Bagi saya pembelajaran PKn
itu sulit.
6 Konatif
Saya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh saat belajar
mata pelajaran PKn.
Saya mendengarkan dengan
tidak sungguh-sungguh saat
belajar mata pelajaran PKn.
6. Sikap setelah mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Kognitif
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang didapatkan
dalam kegiatan sehari-hari.
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang didapatkan
terbatas di lingkungan rumah.
2
Afektif
Saya memberikan contoh
sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
Saya kesulitan memberikan
contoh sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
3
Saya mengetahui sikap apa
yang ingin saya kembangkan
setelah mengikuti
pembelajaran.
Saya tidak mengetahui sikap
yang ingin dikembangkan
setelah mengikuti
pembelajaran.
4
Konatif
Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya tidak
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5 Saya berperilaku baik setelah
mempelajari pembelajaran
Pkn.
Saya mengalami hambatan
mengembangkan perilaku
setelah mempelajari Pkn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
Berdasarkan kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi dan sikap di atas, maka
disusun sebaran item kuesioner sebagai berikut:
Tabel 3.9 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa
Indikator Indikator
Ahli
Pernyata
an
farvorab
le
Pernyata
an
unfarvor
able
Jumlah
pernyat
aan
farvora
ble
Jumlah
pernyataan
unfarvora
ble
Total
Persepsi tentang materi, media,
dan sarana pelajaran dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 1, 2, 3 8, 9, 10,
7 7 14
Mengerti 4, 5, 6,
7
11, 12,
13, 14
Persepsi tentang langkah-
langkah pelajaran dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 15, 16 20, 21
5 5 10
Mengerti 17, 18,
19
22,
23,24
Persepsi tentang interaksi
dalam pembelajaran PKn
Menyerap 25, 26 30, 31,
32 5 5 10
Mengerti 27, 28,
29
33, 34,
38
Tabel 3.10 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa
Indikator Indikator
Ahli
Pernyataan
farvorable
Pernyataan
unfarvorable
Jumlah
pernyataan
farvorable
Jumlah
pernyataan
unfarvorable
Total
Sikap siswa
sebelum
pembelajaran
kognitif 1, 2 7, 8
6 6 12 afektif 3 ,4 9, 10
konatif 5, 6 11, 12
Sikap siswa
saat
pembelajaran
kognitif 13, 14 19, 20,
6 6 12 afektif 15, 16 21,22
konatif 17, 18 23, 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
Sikap siswa
setelah
pembelajaran
kognitif 25, 26 31, 32
6 8 14 afektif 27, 28 33, 34, 35
konatif 29, 30 36, 37, 38
Selain dengan kuesioner, peneliti juga menggunakan observasi untuk
mengumpulkan data. Berikut adalah lembar observasi yang digunakan oleh
peneliti :
Tabel 3.11 Lembar Observasi Kelas
No. Aspek yang Diamati
A. Perangkat Pembelajaran
2. Prota (KTSP)
3. Prosem (KTSP)
4. Silabus
5. RPP/RPPH
B. Proses Pembelajaran
1. Membuka pelajaran
2. Penyajian materi
3. Metode Pembelajaran
4. Penggunaan bahasa dan waktu
6. Aktivitas belajar siswa
7. Pengelolaan kelas
8. Penggunaan media
9. Cara menutup pelajaran
10. Evaluasi
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Teknik yang digunakan untuk menguji instrumen ini adalah teknik validitas dan
reliabilitas. Validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
kevalidan dan kereliabilitasan suatu instrumen penelitian. Berikut ini penjelasan
mengenai validitas dan reliabilitas pada penelitian ini.
3.7.1 Validitas
Instrumen yang valid adalah instrumen yang bisa diukur sesuai dengan
tujuan yang akan diukur (Widoyoko, 2012: 128). Sugiyono menambahkan bahwa
validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek tertentu
yang diteliti dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012:
361). Validitas penelitian dibagi menjadi dua, yaitu: (1) validitas internal
merupakan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil penelitian. (2) Validitas
eksternal merupakan derajat akurasi penelitian dengan generalisasi atau penerapan
terhadap populasi di mana sampel itu diambil. Validitas internal harus memenuhi
validitas konstruk dan validitas isi.
Rencana validitas dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk.
Validitas konstruk dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 16 for
windows dengan rumusan Pearson Correlation. Soal dikatdakan valid jika Product
momen dari Person untuk taraf signifikasi ˃ 5% dan untuk taraf signifikasi 1%.
Sedangkan reabilitas dikatakan kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7
dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.
3.7.1.1. Validitas Instrumen
a. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi adalah validitas yang menunjukkan apakah suatu alat
ukur/instrumen mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
diukur (Siregar, 2014: 46-47). Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2015: 182). Peneliti
membandingkan instrumen hasil konsultasi terhadap guru dan kepala sekolah
dengan pernyataan hasil kuesioner atau angket yang diisi oleh siswa. Berikut ini
adalah tabel rubik penilaian Expert Judgement sebagai berikut:
Tabel 3.12 Rubik Penilaian
No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD
Total
1 Kejelasan rumusan 3 4 3 10
2 Kelengkapan cakupan rumusan
indikator
4 4 4 12
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan
4 3 4 11
4 Kesesuaian dengan indikator yang ingin
dicapai
3 3 4 10
5 Kesesuaian dengan karakter peserta
didik
3 3 4 10
6 Keruntutan dan sistematika isi
instrument
3 4 3 10
7 Kesesuaian isi instrumen dengan buku
yang digunakan
4 4 3 11
8 Mencantumkan referensi buku dalam
instrument
3 3 3 9
9 Ketepatan ejaan 4 3 4 11
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 3 10
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 3 9
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 4 11
Total Skor 124
Rata-rata 86,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
Gambar 3.2 Rumus Rata-Rata
Tabel 3.13 Rentang Skor
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41 – 99
Tidak Layak 1 – 40
Berdasarkan dari hasil validasi tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa
rerata skor sebesar 86,11 menunjukkan bahwa instrumen kuesioner penelitian
tersebut layak digunakan dengan perbaikan. Hal tersebut didasarkan pada hasil
rata-rata dari rubik penilaian Expert Judgement berada di rentang skor 41-99.
b. Validitas Konstrak (Construct validaty)
Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan
kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diambil
dari teori-teori para ahli (Siregar, 2014: 48). Untuk menguji validitas konstrak,
dapat digunakan pendapat dari para ahli (judgment experts) (Sugiyono, 2015:
177). Peneliti berkonsultasi dengan guru dan kepala sekolah mengenai instrumen
kreativitas belajar siswa terhadap model pembelajaran saintifik. Setelah pengujian
konstrak dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka
diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel
dari mana populasi diambil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
Berdasarkan hasil analisa dengan bantuan program SPSS 16.0, diperoleh hasil
pengujian validitas item di bawah ini:
Tabel 3.14 Hasil Uji Validitas persepsi siswa
No Pernyataan r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,2017 Tidak valid
2 Item 2 .145 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .118 0,2017 Tidak valid
4 Item 4 .155 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 -.072 0,2017 Tidak valid
6 Item 6 -.189 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .196 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .118 0,2017 Tidak valid
9 Item 9 -.048 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 -.024 0,2017 Tidak valid
11 Item 11 .263” 0,2017 Valid
12 Item 12 .143 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .015 0,2017 Tidak valid
14 Item 14 .267” 0,2017 Valid
15 Item 15 .142 0,2017 Tidak valid
16 Item 16 .243’ 0,2017 Valid
17 Item 17 .194 0,2017 Tidak valid
18 Item 18 .190 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .272” 0,2017 Valid
20 Item 20 .198 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .113 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .117 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .000 0,2017 Tidak valid
24 Item 24 .059 0,2017 Tidak valid
25 Item 25 .092 0,2017 Tidak valid
26 Item 26 .028 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.081 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .079 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 -.030 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 .078 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .238’ 0,2017 Valid
32 Item 32 -.021 0,2017 Tidak valid
33 Item 33 .058 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 -.007 0,2017 Tidak valid
35 Item 35 -.044 0,2017 Tidak valid
36 Item 36 -.015 0,2017 Tidak valid
37 Item 37 .155 0,2017 Tidak valid
38 Item 38 .077 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
Dari tabel di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 5 (lima)
item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi
validitas. Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili indikator :
Tabel 3.15 Validasi setiap Indikator
No Indikator Indikator
Menurut
Ahli
No Item
yang Valid
Jumlah
1 Persepsi tentang materi, media, dan
sarana pelajaran dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 11 1
2 Persepsi tentang langkah-langkah
pelajaran dalam pembelajaran PKn
Menyerap 14, 16, 3
Mengerti 19
3 Persepsi tentang interaksi dalam
pembelajaran PKn
Mengerti 31 1
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas sikap siswa :
Tabel 3.16 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa
No Pernyataan r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,2017 Tidak valid
2 Item 2 -.027 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .286” 0,2017 Valid
4 Item 4 .063 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 .274” 0,2017 Valid
6 Item 6 .173 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .067 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .408” 0,2017 Valid
9 Item 9 .072 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 .247’ 0,2017 Valid
11 Item 11 .340” 0,2017 Valid
12 Item 12 .131 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .220’ 0,2017 Valid
14 Item 14 .126 0,2017 Tidak valid
15 Item 15 .139 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
16 Item 16 .217’ 0,2017 Valid
17 Item 17 .220’ 0,2017 Valid
18 Item 18 .119 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .007 0,2017 Tidak valid
20 Item 20 -.059 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .197 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .146 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .163 0,2017 Tidak valid
24 Item 24 .055 0,2017 Tidak valid
25 Item 25 .127 0,2017 Tidak valid
26 Item 26 -.064 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.056 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .151 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 .039 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 -.048 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .261’ 0,2017 Valid
32 Item 32 .231’ 0,2017 Valid
33 Item 33 -.037 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 .087 0,2017 Tidak valid
Dari tabel di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 10 dari
34 item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk
memenuhi validitas. Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili
indikator :
Tabel 3.17 Validasi setiap Indikator
No Indikator Indikator
Menurut
Ahli
No Item
yang Valid
Jumlah
1 Sikap siswa sebelum
mengikuti pelajaran
Afektif 3, 10, 5 5
Konatif 8, 11
2 Sikap siswa saat mengikuti
pelajaran
Kognitif 16 3
Afektif 13, 17
3 Sikap siswa setelah
mengikuti pelajaran
Afektif 31, 32 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
3.7.2 Reliabilitas
Reabilitas adalah indeks untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
pada suatu alat ukur dapat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama (Siregar, 2014: 55). Instrumen dikatakan reliable
jika instrumen tersebut memiliki ketepatan atau keajegan dalam menilai apa yang
seharusnya dinilai, dan instrument harus dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur, sehingga peneliti jika menggunakan cara yang sama akan mendapatkan
hasil yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti menguji reabilitas secara internal
yaitu dengan mengujikan angket atu kuisioner kepada siswa kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik belah dua (split half) yang
dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Butir-butir dari angket atau kuisioner
dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok
genap. Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun sendiri dan skor butirnya
dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Kemudian skor total antara
kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Barulah koefisien korelasi ini
dimasukkan dalam rumus Spearman Brown.
Metode pengukuran reliabilitas yang sering digunakan adalah metode Alpha
Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach menunjukkan sejauh mana kekonsistenan
responden dalam menjawab instrumen yang dinilai. Menurut Azwar (2006)
rumusnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas instrument
K = banyaknya butir pernyataan
Sb2 = jumlah varians butir
St2 = varians total
Jika hasil p> 0,05 maka hasil pengukurannya reliabel, sebaliknya jika hasil p<
0,05 maka hasil pengukurannya tidak reliabel. Berikut adalah tabel kriteria
koefisien reliabilitas untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang
diperoleh menurut Azwar (2006) :
Tabel 3.18 Kriteria koefisien reliabilitas
Inverval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan bantuan program
SPSS 16.0. Dari hasil perhitungan ini, item yang dianggap valid akan digunakan
untuk melakukan penelitian di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
Tabel 3.19 Reliabilitas Persepsi Siswa
Cronbach Alfa Kriteria
0.825 Sangat Kuat
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen
digunakan untuk presepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Reflektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
(PPR) 0,825 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat yang valid.
Tabel 3.20 Reliabilitas Sikap Siswa
Cronbach Alfa Kriteria
0.900 Sangat Kuat
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen
digunakan untuk presepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) 0,900 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat yang valid.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Jenis statistik yang digunakan adalah statistik inferensial.
Statistik inferensial adalah teknik analisis yang digunakan oleh peneliti untuk
menganalisis data sampel yang digunakan untuk populasi tertentu menurut
Sugiyono (2012: 201). Setelah menentukan jenis statistiknya maka akan 35
ditentukan statistik parametrik atau nonparametrik yang akan digunakan. Statistik
parametrik (Sugiyono, 2012: 201) digunakan untuk menguji parameter suatu
populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
3.8.1 Uji Prasyarat
3.8.1.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam kurva
normal atau tidak (Priyatno, 2012: 132). Uji normalitas data menggunakan teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
Kolmogrov-Smirnov. Kolmogrov-Smirnov merupakan tes yang sering digunakan
dalam penelitian. Peneliti menggunakan teknik tersebut karena (Prayitno, 2012
:136) menentukan jenis statistik yang akan digunakan, kriteria yang digunakan
dalam teknik Kolmogrov-Smirnov adalah :
1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data
normal, maka teknik statistic inferensial yang digunakan adalah statistic
parametric uji t (Priyono, 2012 : 17).
2. Jika harga sig.(2-tailed) < 0,05, distribusi data tidak normal. Distribusi data
yang tidak normal teknik yang diguunakan adalah nonparametrik.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah tahap selanjutnya setelah melakukan pengujian
normalitas suatu data. Dalam bukunya, Prayitno (2008) mengatakan jika nilai
signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian kelas data adalah sama.
Berikut ini adalah kriteria untuk menilai perbedaan data:
1. Jika sig (2-tailed)> 0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan antara
persepsi dan sikap siswa atau memiliki data yang sama.
2. Jika sig (2-tailed)< 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi
dan sikap siswa atau data yang dimiliki berbeda.
3.8.1.3 Uji Linearitas
Uji lineritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen bersifat linier atau garis lurus
(Nisfiannoor. 2009). Teknik yang digunakan untuk menguji linieritas adalah Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
for Liniearty pada program SPSS 20.0. Hubungan dapat dikatakan linier apabila
nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) (Nurgiyantoro, Gunawan, &
Marzuki. 2009).
3.8.2 Uji Hipotesis
3.8.2.1 Uji Korelatif (Hubungan)
Menurut Purwanto, (2007) Analisa koerasi bertujuan untuk mengukur
derajat hubungan/kekuatan asosiasi linier antara dua variabel. Di dalam analisa
regresi, anaisa kolerasi juga menunjukkan arah hubungan (positif atau negatif)
antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen. Koefisien kolerasi
disimbolkan dengan “t”. Jadi koefisien kolerasi dapat memberikan 2 informasi,
yaitu:
1) Menunjukan derajat/keeratan hubungan linier antara dua variabel
2) Menunjukkan arah hubungan antara dua variabel
Besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah ±1. Jika
besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah nol, bearti antara dua
variabel tersebut tidak ada hubungan. Sebaliknya jika besarnya nilai koefisien
kolerasi antara dua variabel adalah +1, bearti dua variabel tersebut memiliki
hubungan yang sempurna. Nilai koefisien kolerasi yang semakin besar
(mendekati+1) maka derajat hubungan tersebut semakin tinggi. Dan sebaliknya,
nilai koefisien kolerasi yang semakin rendah bearti derajat hubungan antar dua
variabel semakin lemah.
Berikut adalah hipotesis yang digunakan dalam uji perbedaan skor (Priyatno,
2012: 51):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
1. Hnull : tidak ada hubungan antara antara persepsi siswa dengan sikap siswa.
2. Hi : ada hubungan antara antara persepsi siswa dengan sikap siswa.
Adapun kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu
(Priyatno, 2012: 51):
3. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal
tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi siswa dengan
sikap siswa.
4. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal
tersebut menunjukkan adanya hubungan antara persepsi siswa dengan sikap
siswa.
Menurut Sugiyono (2011) pedoman untuk memberikan interpretasi
kategori koefisien korelasi dari hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut :
Tabel 3.21 Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam BAB IV ini akan membahas mengenai pengaruh persepsis siwa kelas V
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada sikap
siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil penelitian ini berisi mengenai deskripsi
implementasi penelitian dan analisis data yang telah diperoleh. Pada bagian
penjelasan akan dijelaskan mengenai pengaruh perlakuan dengan diikuti dampak
perlakuan.
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang
beralamat di Jalan Wiratama No. 27 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 4-18 Oktober 2016 Tahun Ajaran 2016/2017.Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V B. Objek dari penelitian ini adalah persepsi siswa dan sikap siswa.
Penelitian ini adalah berbentuk soal kuisoner, kemudian kuisoner akan
diolah dengan cara memasukkan jawaban responden ke tabulasi data yang telah
disiapkan. Ada 4 alternatif jawaban yang diberi tanda (√) yaitu sangat setuju,
setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk pernyataan yang positif, jawaban
responden Sangat Setuju (SS) skor 5, Setuju (S) skor 4, Tidak Setuju (TS) skor 2,
Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1. Sebaliknya jika pernyataan negatif, jawaban
responden Sangat Setuju (SS) skor 1, Setuju (S) skor 2, Setuu (S) skor 2, Tidak
Setuju (TS) skor 4, Sangat Tidak Setuju (STS) skor 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap siswa SD (Sekolah Dasar) untuk
membuktikan hubungan persepsi siswa dan sikap siswa. Penelitian dilakukan
dengan jenis penelitian kuantitatif menggunakan Metode Survei, sehingga
penelitian mengambil sampel dari satu populasi atau satu kelas. Variabel
independen adalah persepsi siswa dan variabel dependen adalah sikap siswa.
Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari dua
bagian, yakni satu bagian untuk mengukur persepsi siswa dan satu bagian yang
lain untuk mengukur sikap siswa.
Hasil penelitian yang akan dibahas lebih lanjut mengenai deskripsi data
dan dipaparkan lebih lengkap mengenai kuesioner pada persepsi dan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn. Data yang diperoleh oleh peneliti berupa data
kuantitatif dan disertai data kualitatif sebagai elemen tambahan untuk lebih
mengetahui pengaruh tindakan. Data kuantitatif yang diperoleh adalah hasil
kuesioner pada kelompok siswa menggunakan kuesioner tertutup. Data yang
diperoleh dari kuesioner untuk mengukur persepsi siswa dan sikap siswa pada
siswa dianalisis dengan menggunakan program komputer yang bernama SPSS
Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95%.
4.2.1 Uji Asumsi
4.2.1.1 Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui skor dalam sampel berasal dari
populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang diperoleh dari
kuesioner untuk mengukur persepsi dan sikap pada siswa dianalisis terlebih
dahulu dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
normalitas tersebut untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan
dalam analisis data selanjutnya. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi
data normal, sedangkan jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak
normal. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan
selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson
product moment. Sedangkan jika distribusi data tidak terdistribusi normal, uji
statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik non parametrik, dalam hal
ini adalah Mann Whitney U-Test atau Wilcoxon Signed Ranks Test. Berdasarkan
analisis uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test
diperoleh hasil sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kuesioner Persepsi Siswa dan Sikap Siswa
No. Aspek Sig. (2- tailed) Keterangan
1 Kuesioner persepsi siswa 0,256 Data Normal
2 Kuesioner sikap siswa 0,880 Data Normal
Berdasarkan analisis statistik di atas, aspek kuesioner persepsi siswa
memiliki nilaisig. (2-tailed) sebesar 0,789 (atau p > 0,05), aspek kuesioner sikap
siswa memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,877 (atau p > 0,05). Nilai nilai sig.
(2-tailed) sebesar 0,830 (atau p > 0,05).
Nilai sig. (2-tailed) pada aspek kuesioner pada persepsi dan sikap siswa
memiliki distribusi data yang normal karena nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari
0,05 (atau p > 0,05). Berdasarkan uji normalitas tersebut diperoleh hasil bahwa
skor pada aspek kuesioner terdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan
selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson
product moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
Analisis data pada persepsi siswa menggunakan statistik parametrik, dalam
hal ini correlation pearson product moment dengan tiga langkah berikut: 1) Uji
homogenitas, yaitu untuk memastikan bahwa data yang diperoleh memiliki
varians data yang sama atau tidak. 2) Uji Linear, yaitu untuk mengatuhi apakah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear
atau garis lurus. 3) Uji hipotesis korelasi (hubungan), untuk mengetahui apakah
ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran
PKn.
4.2.1.2 Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa
Langkah pertama yang dilakukan setelah mengetahui normalitas data
kuesioner dari masing-masing kelompok yaitu melakukan analisis mengenai data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan menggunakan data dari persepsi
siswa. Dilakukan mencari nilai Levene’sstatistic terlebih dahulu untuk mengetahui
homogenitas varians data. Suatu data dikatakan memiliki homogenitas varians
apabila nilai signifikansi pada nilai Levene’s > 0,05 (atau p > 0,05) (Priyatno,
2012:49).
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa
No. Aspek Nilai Levene
Statistic
Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Skor kuesioner persepsi
siswa
9,920 0,000 Homogen
2 Skor kuesioner sikap
siswa
9,920 0,000 Homogen
Berdasarkan nilai Levene’s statistic pada data kuesioner persepsi siswa
diperoleh besar nilai F = 490,975 dengan signifkansi sebesar 0,030 (atau p > 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
berarti ada perbedaan varians homogen yang signifikan antara hasil data persepsi
siswa pada siswa dengan kata lain data tersebut memiliki varian yang sama
sehingga untuk analisis selanjutnya dapat menggunakan correlation pearson
product moment.
4.2.1.3 Uji Linearitas
Berikut ini merupakan hasil uji linearitas antara persepsi siswa dan sikap
siswa:
Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa
Aspek F Sig. (2-tailed) Keterangan
Persepsi dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn
23,864 0,000 Linear
Berdasarkan Hasil uji linearitas antara persepsi siswa dan sikap siswa,
dapat diperoleh jika nilai signifikansinya adalah 0,000. Hal ini membuktikan
bahwa data dalam penelitian ini memiliki hubungan yang lurus dari satu titik ke
titik yang lain atau disebut juga linear karena memiliki nilai signifikasi yang
kurang dari 0,05 atau (p < 0,05) (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
Grafik 4.1 Grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual
Hasil dari gambar grafik 4.1 menunjukkan bahwa data-data yang
menyatakan hubungan antara persepsi siswa dan sikap siswa kelas V cenderung
berkumpul pada garis lurus. Hal ini semakin menunjukkan bahwa data dalam
penelitian ini linear dan terlihat jika variabel persepsi mempengaruhi variabel
sikap.
4.2.2 Uji Hipotesis
4.2.2.1 Uji Hipotesis Korelasi (Hubungan) Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V
Uji hipotesis korelatif dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn yang
menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR). Analisis statistik dilakukan dengan program
komputer IBM SPSS Statistics 16 for Windows dengan tingkat kepercayaan
95% menggunakan correlation pearson product moment. Kriteria yang
digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika nilai sig. (2-tailed)> 0,05
maka tidak ada hubungan antara skor kuesioner persepsi siswa dan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
sikap siswa pada siswa, jika nilai sig. (2-tailed)< 0,05 maka ada hubungan
antara skor kuesioner pada sikap siswa. Hasil uji hubungan skor kuesioner
pada sikap siswa akan dibahas di bawah ini.
Tabel 4.4 Uji correlation pearson product moment
No Aspek Mean Std.
Deviation
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
Keterangan
1 Kuesioner
persepsi
siswa
20,53 2,255 0,678 0,000 Terdapat
hubungan
2 Kuesioner
sikap siswa
41,50 4,666 0,678 0,000 Terdapat
hubungan
Hasil analisis dengan correlation pearson product moment pada siswa
kuesioner persepsi siswa diperoleh nilai pada data Std. Deviation= 2,255
Mean=20,53 dibandingkan dengan data kuesioner sikap siswa dengan nilai
Std. Deviation=4,666 Mean= 41,50 Pearson Correlation = 0,678. Nilai sig.
(2-tailed) yaitu 0,000 kurang dari 0,05 atau (p<0,05) sehingga Hnull ditolak
dan Hi diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara skor persepsi siswa
dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran Pkn.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pembahasan Uji Hipotesis
4.3.1.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa dengan Sikap Siswa pada Mata
Pelajaran PKn
Pembahasan yang diambil padapenelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan persepsi siswa kelas V pada mata pelajaran PKn sebagai variabel
terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan Correlation
sebesar 0,678. Berdasarkan hasil tersebut jika persepsi siswa dan sikap siswa
kelas V pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
memiliki hubungan positif. Artinya bila semakin positif persepsi siswa maka
sikap siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran PKn akan semakin
positif pula. Hal ini terjadi persepsi menurut Kuswana (2012) persepsi
merupakan proses saat seseorang mengatur dan menginterpretasikan kesan-
kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Persepsi siswa memiliki hubungan yang kuat dengan sikap siswa ketika
pembelajaran PKn, karena persepsi positif seseorang siswa terhadap
pembelajaran PKn yang dilakukan dapat membuat perilaku siswa dalam
pembelajaran menjadi baik, dengan belajar PKn siswa dapat memahami,
menghayati serta mewujudkan nilai-nilai cinta lingkungan. Hal ini sesuai
dengan Soetarno (1989) bahwa sikap sebagai pandangan atau perasaan yang
disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu.Dengan
demikian sikap siswa tercermin dalam suatu tindakan atau perilaku dan
perilaku siswa tertuju pada objek sikap yang akan lebih baik lagi serta
sebagai reaksi atas pengetahuan dan perasaan yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian mengenai hubungan persepsi siswa dan sikap
siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
tahun pelajaran 2016/2017, adalah :
5.1.1 Terdapat hubungan positif antara persepsi dengan sikap siswa terhadap
mata pelajaran PKn ketika menggunakan pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017. Hal itu dibuktikan dengan analisis statistik correlation
pearson product moment pada uji hipotesis korelasi pada kelompok siswa
dengan nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 (atau p < 0,05) dan nilai Pearson
Correlation pada penelitian ini adalah 0,678. Dengan demikian dapat
diketahui dari kedua variabel tersebut termasuk dalam hubungan korelasi
yang kuat karena 0,678 berada pada rentang 0,60-0,799.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian ini berlangsung ada beberapa keterbatasan, yaitu:
5.2.1 Keterbatasan waktu jam pelajaran pada mata pelajaran PKn hanya sekali
dalam satu minggu. Hal tersebut dapat memperlambat penelitian.
5.2.2 Pembelajaran menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
membutuhkan waktu yang banyak.
5.2.3 Dalam pelaksanakan penelitian, mahasiswa yang melakukan penelitian
dikarenakan guru kelas belum terbiasa menggunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu:
5.3.1 Kegiatan pembelajaran menggunakan model Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) membutuhkan waktu yang banyak, sehingga peneliti harus
memperhitungkan alokasi waktu yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
5.3.2 Peneliti perlu memperhatikan tempat dan situasi lingkungan sekolah
sebelum pembelajaran.
5.3.3 Peneliti perlu mempersiapkan berbagai lembar kerja untuk siswa agar
waktu tidak terbuang untuk mencatat soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
DAFTAR PUSTAKA
Anang, R. (2015). Sikap siswa kelas IV dan V SD Negeri Balangan 1
Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ariyani, Ine Kusuma dan Susantim, Markum. (2010). Pendidikan
Kewarganegaraan Berbasis Nilia. Bogor : Ghalia Indonesia.
Atkinson, Richard.(1999). Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga.
Azwar, Saifuddin. (2005). Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Azwar, Saifuddin. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Azwar, S. (2008). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. (2013). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.
Djahiri. (1991). Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
Firman Palgunandi. (2014). Persepsi siswa kelas X terhadap profesionalisme guru
kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK NEGERI 2
Yogyakarta. Yogyakarta : Univeritas Negeri Yogyakarta.
Furchan, A. (2007). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Offset
Kuntour, Roni. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: PPM.
Margono, S. (2010). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Ngalim Purwanto. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya.
Rahmat, Jalaludin. (1998). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Sari, Kartika. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap Siswa pada Mata
Pelajaran PKn. Bandar Lampung.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik
Kurikulum Tingat Satuan Nasional (KTSP). Jakarta: Kencana.
Soemanto, Wasti. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Subagya, dkk. (2008) Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT UNNES
Pres.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
Subagya, S,S. (2010). Paradigma Pedagogi Reflektif Memahami Peserta Didik
Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta : Kanisius.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta Cetakan ke-19.
Sumiati. A,. Bestari,P. (2008) Menjadi Warga Negara Yang Baik. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Supranata. (2004). Analisis, Validitas, Realibilitas, dan Implementasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Posdakarya.
TIM PPR SD Kanisius. (2009). Paradigma Pedagogi Reflektif.-----------------------
-------------
Trianto. (2011). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Wahana, Paulus. (2004). Nilai Estetika Aksiologis. Yogyakarta : Kanisius.
Wawan & Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wirawan. (1991). Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
72
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
73
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
Lampiran 3. Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester : V B / I
Mapel/ Materi : PKn / Peraturan Perundang-
undangan Pusat dan Daerah
Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2016
Pertemuan ke- : 1
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
B. Kopetensi Dasar
2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah.
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat
pusat
(Kognitif)
2.1.2 Menjelaskan pengertian perundang-undangan (Kognitif)
2.1.3 Menjelaskan pengertian perundang-undangan pusat (Kognitif)
2.1.4 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang
melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
2.1.5 Menjelaskan latar belakang pembuatan undang-undang di tingkat
pusat (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
D. Tujuan Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang
berlaku di tingkat
pusat (Kognitif)
2.1.2.1 Siswa dapat menjelaskanpengertianperundang-undangan
2.1.3.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian perundang-undangan pusat
(Kognitif)
2.1.4.1 Siswa dapat menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang
berlaku di tingkat
pusat (Kognitif)
2.1.5.1 Siswa dapat mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan
undang-undang
melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor)
2.1.6.1 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-
undang di tingkat
pusat (Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6.1 Siswa dapat mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7.1 Siswa dapat menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya
(Afektif)
E. Materi Pokok
Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah
F. Pendekatan dan metode pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Kerjasama
2. Peduli
3. Peka
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya pada siswa:
Siapa yang tadi pagi bangun kesiangan atau
terlambat?
Apa yang membuat kalian bangun kesiangan?
Apakah resikonya apabila bangun kesiangan?
- Orientasi: Guru menyampaikan tujuan pelajaranya itu
peraturan perundang-undangan pusat dan daerah
- Motivasi: guru mengajak siswa bernyanyi “Ayo
Belajar Bersama” (terlampir)
Konteks
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
2. Kegiatan Inti
- Siswa menyimak gambar-gambar mengenai contoh
peraturan-peraturan yang berlaku baik di rumah,
sekolah maupun perundang-undangan pusat
- Siswa dan guru melakukan Tanya jawab mengenai
gambar yang ditampilkan
- Siswa dan guru merumuskan definisi tentang
peraturan perundang-undangan pusat
- Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 siswa
- Masing-masing kelompok membahas dan berdiskusi
tentang peraturan perundang-undangan pusat dan
pentingnya peraturan untuk menjaga ketertiban
- Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi ke depan kelas.
- Siswa diminta untuk duduk kembali di kursi masing-
masing
- Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan
- Setelah selesai mengerjakan siswa diminta untuk
mengumpulkan hasil pekerjaannya
- Siswa dan guru membahas mengenai pentingnya
peraturan untuk menjaga ketertiban masyarakat
melalui peraturan perundang-undangan pusat
- Dibawah bimbingan guru, siswa membuat
kesimpulan materi
Pengala
man
40
menit
- Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan selama
proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan refleksi oleh
guru
Refleksi
- Siswa membuat mind map tentang tingkatan
peraturan perundang-undangan pusat Aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
3. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa mencari berita di
Koran mengenai tindakan melanggar peraturan
perundang-undangan pusat”
- Siswa menjawab pertanyaan guru secara lisan sebagai
post tes
- Siswa menutup pelajaran dengan berdoa.
Evalusi
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
a. Non tes (Conscience, Compassion)
1. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
I. Sumber Belajar
Media
Alat dan bahan
Sumber Belajar
Widihastuti Setiati&Fajar Rahayuningsih.(2008). Pendidikan
Kewarganegaraan.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
J. Teknik Penilaiaan
1. Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan diri
Compassion Non tes Peniliaan diri
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik
penilaiaan (terlampir)
3. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
LAMPIRAN
Lampiranlagu
Ayo BelajarBersama
Pada hari ini ayolah kita belajar
Belajar bersama teman-teman semuanya
Belajar bersama itu sangatlah menarik
Ayo kita semua yo semangat belajarnya
Yo, ayo, ayo ayo, ayo, ayo, ayo
Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaiaan Competence
Indikator 2.1.1 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku
di
tingkat pusat (Kognitif)
2.1.2 Menjelaskan pengertian perundang-undangan
2.1.3 Memahami pengertian perundang-undangan pusat
(Kognitif)
2.1.4 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku
di
tingkat pusat (Kognitif)
2.1.5 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan
undang-
undang melalui media pembelajaran yang telah
disediakan
(Psikomotor)
2.1.6 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di
tingkat
pusat (Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Essay
Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Apa yang kalian ketahui tentang peraturan perundang-undangan ?
2. Jelaskan pengertian peraturan perundang-undangan pusat!
3. Sebutkan macam-macam peraturan perundang-undangan pusat!
4. Sebutkan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat!
5. Jelaskan salah satu permasalahan di Indonesia yang termasuk dalam
pelanggaran perundang-undangan tingkat pusat!
Kunci jawaban :
1. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk
oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai
kekuatan mengikat
2. Peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah peraturan yang
dibuat oleh pemerintah tingkat pusat yang diberlakukan bagi seluruh
rakyat Indonesia
3. Macam-macam peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah :
a. Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945)
b. Undang-Undang (UU) / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu)
c. Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpes)
d. Peraturan Menteri dan pejabat setingkat menteri
4. Contoh Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat :
a. Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
b. Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
c. Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan jalan
5. Korupsi, Tidak Membayar Pajak, Melanggar Lalu Lintas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
Evaluasi
- Guru menampilkan gambar tentang suasana masyarakat yang melanggar
peraturan perundang-undangan pusat
- Siswa menjawab berupa benar atau salah
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah
(Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang
ada di sekolah dan di rumah
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab dalam
mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
3 Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di
sekolah dan di rumah
4 Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di
masyarakat
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan
tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD N Tegalrejo 2
Kelas/ Semester : V / I
Mapel/ Materi : PKn / Peraturan Perundang-
undangan Pusat
dan Daerah
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Oktober 2016
Pertemuan ke : 2
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
K. Standar Kompetensi
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
L. Kopetensi Dasar
2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah.
M. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Memahami pengertian perundang-undangan daerah (Kognitif)
2.1.2 Mengetahuimacam-macamperaturan di masyarakat (Kognitif)
2.1.3 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku daerah
(Kognitif)
2.1.4 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang
melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor)
2.1.5 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di daerah
(Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
Conscience (HatiNurani)
2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada masyarakat (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
N. Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Siswa mampu memahami pengertian perundang-undangan daerah
(Kognitif)
2.1.2 Siswa mampu mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat
(Kognitif)
2.1.3 Siswa mampu memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang
berlaku daerah (Kognitif)
2.1.4 Siswa mampu mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan
undang-undang melalui media pembelajaran yang telah disediakan
(Psikomotor)
2.1.5 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang
di daerah (Kognitif)
Conscience (HatiNurani)
2.1.6.1 Siswa mampu mematuhi peraturan yang ada di masyarakat
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
O. Materi Pokok
Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah
P. Pendekatan dan metode pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
Pendekatan Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
Q. Nilai Kemanusiaan
1. Kerjasama
2. Peduli
3. Peka
R. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
AlokasiWaktu
4. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya pada
siswa:
Siapa yang tadi pagi
bangun kesiangan atau
terlambat?
Apa yang membuat
kalian bangun
kesiangan?
Apakah resikonya
apabila bangun
kesiangan ?
- Orientasi: Guru menyampaikan
tujuan pelajaran yaitu peraturan
perundang-undangan pusat dan
daerah
- Motivasi: guru mengajak siswa
bernyanyi “Ayo Belajar
Bersama” (terlampir)
Konteks
10 menit
5. Kegiatan Inti Pengalaman 40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
- Siswa menyimak gambar-
gambar mengenai contoh
peraturan-peraturan yang
berlaku di daerah
- Siswadan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar yang
ditampilkan
- Siswa dan guru merumuskan
definisi tentang peraturan
perundang-undangan daerah
- Siswa dibagi dalam kelompok,
masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 siswa
- Masing-masing kelompok
membahas dan berdiskusi
tentang peraturan perundang-
undangan daerah dan
pentingnya peraturan untuk
menjaga ketertiban
- Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi
kedepan kelas.
- Siswa diminta untuk duduk
kembali di kursi masing-masing
- Siswa diminta untuk
mengerjakan soal latihan
- Setelah selesai mengerjakan
siswa diminta untuk
mengumpulkan hasil
pekerjaannya
- Siswa dan guru membahas
mengenai pentingnya peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
untuk menjaga ketertiban
masyarakat melalui peraturan
perundang-undangan daerah
- Siswa merefleksikan apa yang
telah dilakukan selama proses
belajar
- Siswa diberi pertanyaan-
pertanyaan refleksi oleh guru
Refleksi
- Siswa membuat mind map
tentang tingkat peraturan
perundang-undangan daerah
Aksi
6. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta
siswa mencari berita di Koran
mengenai tindakan melanggar
peraturan perundang-undangan
daerah”
- Siswa menjawab pertanyaan
guru secara lisan sebagai post
tes
- Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa.
Evalusi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
b. Tes Tertulis (competence)
c. Non tes (Conscience, Compassion)
2. PedomanPenilaiaan (Terlampir)
S. Sumber Belajar
Media
Alat dan bahan
Sumber Belajar
Widihastuti Setiati&Fajar Rahayuningsih.(2008). Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
T. TeknikPenilaiaan
4. Jenis/ TeknikPenilaiaan
AspekPenilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan diri
Compassion Non tes Peniliaan diri
5. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric
penilaiaan (terlampir)
6. Pedoman Penskoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
LAMPIRAN
Lampiran lagu
Ayo Belajar Bersama
Padahari ini ayolah kita sekolah
Sekolah bersama teman-teman semuanya
Belajar bersama itu sangatlah menarik
Ayo kita semua yo semangat belajarnya
Yo, ayo, ayo, ayo, ayo, ayo, ayo
Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaiaan Competence
Indikator 2.1.1 Memahami pengertian perundang-undangan daerah
(Kognitif)
2.1.2 Mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat
(Kognitif)
2.1.3 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku
daerah (Kognitif)
2.1.4 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-
undang melalui media pembelajaran yang telah disediakan
(Psikomotor)
2.1.5 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di
daerah(Kognitif)
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Apa yang kalian ketahui tentang peraturan perundang-undangan ?
2. Jelaskan pengertian peraturan perundang-undangan daerah!
3. Sebutkan macam-macam peraturan perundang-undangan daerah!
4. Sebutkan contoh peraturan perundang-undangan tingkat daerah!
5. Jelaskan salah satu permasalahan di Indonesia yang termasuk dalam
pelanggaran perundang-undangan tingkat daerah!
Kunci jawaban
1. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk
oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai
kekuatan mengikat
2. Peraturan perundang-undangan tingkat daerah adalah peraturan yang
dibuat oleh pemerintah tingkat daerah yang diberlakukan bagi
masyarakat daerah tertentu
3. Macam-macam peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah :
a. Peraturan Daerah (Perda) tingkat provinsi dan Peraturan Gubernur
b. Peraturan Daerah (Perda) tingkat Kabupaten/Kota dan Peraturan
Bupati/Walikota
c. Peraturan Desa atau pemerintah setingkat desa
Evaluasi
- Guru menampilkan gambar tentang suasana masyarakat yang melanggar
peraturan perundang-undangan pusat
- Siswa menjawab berupa benar atau salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di masyarakat (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Namasiswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
N
o
Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam mematuhi peraturan
yang ada di sekolah dan di rumah
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab dalam
mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
3 Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada
di sekolah dan di rumah
4 Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada
di masyarakat
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.1.7 Menghargai pendapatteman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Namasiswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan
tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester : VB / I
Mapel/ Materi : PKn / Peraturan Perundang-undangan Pusat
dan Daerah
Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016
Pertemuan ke- : 3
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
B. Kompetensi Dasar
2.2. Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.2.1 Mengetahui tata urutan perundang-undangan di Indonesia(Kognitif)
2.2.2 Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia berdasarkan
hierarkinya(Kognitif)
2.2.3 Mengetahui akibat mematuhi peraturan dan undang-undang bagi
individu dan masyarakat(Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
2.2.4 Mengetahui peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah,
seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
(Kognitif)
2.2.5 Mengetahui peraturan perundang – undangan melalui media
pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.2.6 Mematuhi peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun di
masyarakat (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.2.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
D. Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Siswa mampu memahami pengertian perundang-undangan daerah
(Kognitif)
2.1.2 Siswa mampu mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat
(Kognitif)
2.1.3 Siswa mampu memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang
berlaku daerah (Kognitif)
2.1.4 Siswa mampu mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan
undang-undang
melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor)
2.1.5 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang
di daerah (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6.1 Siswa mampu mematuhi peraturan yang ada di masyarakat (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
2.1.7.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
E. Materi Pokok
Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
- Pendekatan Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
- Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan
presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Kerjasama
2. Peduli
3. Peka
H. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
- Siswa dan guru berdoa sesuai dengan
agama, presensi, apersepsi dan
kepercayaan masing-masing, untuk
mengawali pelajaran.
- Memberikan motivasi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran
- Guru bertanya kepada siswa tentang
larangan merokok dan peraturan
lalulintas
Konteks
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
Kegiatan Inti
- Guru mengajak siswa untuk melihat
video tentang peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia
- Guru meminta siswa untuk mengamati
video tersebut
- Guru bertanya kepada siswa
a. Apa yang kamu ketahui dengan
melihat video tersbut ?
b. Apa yang ada didalam video
tersebut ?
c. Apa yang kalian ketahui tentang
korupsi ?
- Guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari tentang peraturan perundang-
undangan
- Guru bertanya kepada siswa
a. Apa kalian pernah melihat lampu
lalu lintas ?
b. Apa kalian mengetahui fungsi yang
terdapat dalam lampu lalu lintas
tersebut ?
- Membiasakan peserta didik membaca
dan menulis
- Guru memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun tertulis;
- Guru memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa
takut;
Pengalaman
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
- Guru meminta siswa untuk membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok
- Guru meminta siswa untuk menyajikan
hasil kerja individual maupun
kelompok;
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
refleksi oleh guru
Refleksi
- Siswa membuat poster tentang
perundang-undangan seperti : pajak,
antikorupsi, lalu lintas, dan larangan
merokok
- Setelah poster selesai dibuat, siswa
mempresentasikan poster dengan kelas
lain (beradu poster)
Aksi
Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
mencari peraturan yang ada di
lingkungan masyarakat”.
- Siswa menjawab pertanyaan guru
secara lisan sebagai post tes
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Evalusi
10 menit
E. Sumber/Bahan Belajar
- Berbagai artikel di koran atau surat kabar tentang berbagai peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
perundang-undangan pusat dan daerah.
- Widihastuti Setiati & Fajar Rahayuningsih. (2008). Pendidikan
Kewarganegaraan.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
F. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/
Soal
- Mengetahui tata urutan perundang-
undangan di Indonesia.
- Memahami kandungan dan fungsi
peraturan-peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia
berdasarkan hierarkinya.
- Mengetahui akibat mematuhi
peraturan dan undang-undang bagi
individu dan masyarakat.
- Mengetahui akibat melanggar
peraturan dan undang-undang bagi
individu dan masyarakat.
- Tugas
- Kelompok
Tugas
individu
- Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis)
- Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak
menjelaskan
pemikirannya)
- Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
- Penilaian
unjuk kerja
- UUD 1945
merupakan
peraturan
yang
terdapat
pada tataran
.... dan
berfungsi
sebagai ....
(dan lain-
lain)
- Apa akibat
melanggar
peraturan
daerah yang
berisi
larangan
merokok di
tempat
umum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
Format Kriteria Penilaian
- PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
Semuasalah
4
3
2
1
- PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
Pengetahuan
Kadang-kadang Pengetahuan
Tidak Pengetahuan
Sikap
Kadang-kadang Sikap
Tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
U. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
V. Kecakapan Hidup
Kecakapan untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah dengan kreatif dan
inovatif.
W. Evaluasi Pembelajaran
Guru menampilkan beberapa gambar tentang pelanggaran peraturan
daerah dan pusat.
Siswa diminta membedakan managambar yang melanggar peraturan
daerah dan pusat
X. Teknik Penilaiaan
7. Jenis/ Teknik Penilaiaan
AspekPenilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan diri
Compassion Non tes Peniliaan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
8. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik
penilaiaan (terlampir)
9. Pedoman Penskoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
LAMPIRAN
Penilaiaan Competence
Indikator 2.2.1 Mengetahui tata urutan perundang-undangan di
Indonesia (Kognitif)
2.2.2 Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
berdasarkan hierarkinya (Kognitif)
2.2.3 Mengetahui akibat mematuhi peraturan dan undang-
undang bagi individu dan masyarakat (Kognitif)
2.2.4 Mengetahui akibat melanggar peraturan dan undang-
undang bagi individu dan masyarakat (Kognitif)
2.2.5 Mengetahui pengaruh adanya peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari (Afektif)
Teknik
Penilaian
Produk
Instrumen Poster
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Membuat
poster
tentang
peraturanper
undang-
undangan
pusat/daerah
Poster yang
dibuat sangat
menarik dan
sesuai dengan
tema
Poster yang
dibuat menarik
dan sesuai
dengan tema
Poster yang
dibuat cukup
menarik dan
sesuai dengan
tema
Poster yang dibuat
kurang menarik
dan kurang sesuai
dengan tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.2.1 Mematuhi peraturan yang berlaku baik di sekolah
maupun di masyarakat (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungan dengan
menanam tanaman di sekolah.
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan merawat tanaman di sekolah
3 Saya melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan
dengan menjaga kebersihan kelas.
4 Saya melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan
dengan menjaga kebersihan lingkungan luar kelas.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.2.1 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan
tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
Lampiran 5. Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa
TABULASI SKOR UJI VALIDITAS
No Pernyataan r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,2017 Tidak valid
2 Item 2 .145 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .118 0,2017 Tidak valid
4 Item 4 .155 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 -.072 0,2017 Tidak valid
6 Item 6 -.189 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .196 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .118 0,2017 Tidak valid
9 Item 9 -.048 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 -.024 0,2017 Tidak valid
11 Item 11 .263” 0,2017 Valid
12 Item 12 .143 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .015 0,2017 Tidak valid
14 Item 14 .267” 0,2017 Valid
15 Item 15 .142 0,2017 Tidak valid
16 Item 16 .243’ 0,2017 Valid
17 Item 17 .194 0,2017 Tidak valid
18 Item 18 .190 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .272” 0,2017 Valid
20 Item 20 .198 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .113 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .117 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .000 0,2017 Tidak valid
24 Item 24 .059 0,2017 Tidak valid
25 Item 25 .092 0,2017 Tidak valid
26 Item 26 .028 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.081 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .079 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 -.030 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 .078 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .238’ 0,2017 Valid
32 Item 32 -.021 0,2017 Tidak valid
33 Item 33 .058 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 -.007 0,2017 Tidak valid
35 Item 35 -.044 0,2017 Tidak valid
36 Item 36 -.015 0,2017 Tidak valid
37 Item 37 .155 0,2017 Tidak valid
38 Item 38 .077 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.434 .478 5
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
item11 4.24 .872 95
item14 4.23 .706 95
item16 3.63 1.130 95
item19 3.54 1.137 95
item31 3.46 1.183 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3.821 3.463 4.242 .779 1.225 .148 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item11 14.86 5.843 .334 .207 .313
item14 14.87 6.303 .341 .150 .332
item16 15.47 6.060 .121 .042 .464
item19 15.57 5.099 .315 .157 .304
item31 15.64 5.956 .113 .041 .476
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
19.11 8.010 2.830 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
Lampiran 7. Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa
TABULASI SKOR UJI VALIDITAS
No Pernyataan r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,2017 Tidak valid
2 Item 2 .145 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .118 0,2017 Tidak valid
4 Item 4 .155 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 -.072 0,2017 Tidak valid
6 Item 6 -.189 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .196 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .118 0,2017 Tidak valid
9 Item 9 -.048 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 -.024 0,2017 Tidak valid
11 Item 11 .263” 0,2017 Valid
12 Item 12 .143 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .015 0,2017 Tidak valid
14 Item 14 .267” 0,2017 Valid
15 Item 15 .142 0,2017 Tidak valid
16 Item 16 .243’ 0,2017 Valid
17 Item 17 .194 0,2017 Tidak valid
18 Item 18 .190 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .272” 0,2017 Valid
20 Item 20 .198 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .113 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .117 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .000 0,2017 Tidak valid
24 Item 24 .059 0,2017 Tidak valid
25 Item 25 .092 0,2017 Tidak valid
26 Item 26 .028 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.081 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .079 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 -.030 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 .078 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .238’ 0,2017 Valid
32 Item 32 -.021 0,2017 Tidak valid
33 Item 33 .058 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 -.007 0,2017 Tidak valid
35 Item 35 -.044 0,2017 Tidak valid
36 Item 36 -.015 0,2017 Tidak valid
37 Item 37 .155 0,2017 Tidak valid
38 Item 38 .077 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.765 .767 10
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
item3 4.08 .846 95
item5 3.92 .996 95
item8 3.83 1.155 95
item10 4.09 .957 95
item11 4.57 .558 95
item13 3.96 1.138 95
item16 4.20 .894 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
item17 4.04 .999 95
item31 3.46 1.236 95
item32 3.63 1.130 95
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3.979 3.463 4.568 1.105 1.319 .093 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item3 35.71 28.870 .338 .275 .757
item5 35.87 26.856 .466 .371 .741
item8 35.96 26.488 .407 .308 .750
item10 35.69 26.874 .490 .386 .738
item11 35.22 30.280 .336 .311 .759
item13 35.83 24.822 .576 .407 .723
item16 35.59 26.564 .574 .562 .728
item17 35.75 28.425 .304 .255 .762
item31 36.33 24.414 .550 .467 .727
item32 36.16 27.837 .297 .162 .766
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
39.79 32.657 5.715 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
persepsi sikap
N 30 30
Normal Parametersa Mean 20.53 41.50
Std. Deviation 2.255 4.666
Most Extreme Differences Absolute .185 .107
Positive .185 .076
Negative -.105 -.107
Kolmogorov-Smirnov Z 1.014 .588
Asymp. Sig. (2-tailed) .256 .880
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
Lampiran 10. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa
Descriptives
persepsi_sikap
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
1 30 20.53 2.255 .412 19.69 21.38 17 24
2 30 41.50 4.666 .852 39.76 43.24 30 49
Total 60 31.02 11.179 1.443 28.13 33.90 17 49
Test of Homogeneity of Variances
persepsi_sikap
Levene Statistic df1 df2 Sig.
9.920 1 58 .030
ANOVA
persepsi_sikap
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6594.017 1 6594.017 490.975 .000
Within Groups 778.967 58 13.430
Total 7372.983 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 persepsia . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: sikap
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .678a .460 .441 3.489
a. Predictors: (Constant), persepsi
b. Dependent Variable: sikap
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 290.567 1 290.567 23.864 .000a
Residual 340.933 28 12.176
Total 631.500 29
a. Predictors: (Constant), persepsi
b. Dependent Variable: sikap
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.677 5.935 2.136 .042
persepsi 1.404 .287 .678 4.885 .000
a. Dependent Variable: sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 36.54 46.37 41.50 3.165 30
Std. Predicted Value -1.567 1.537 .000 1.000 30
Standard Error of Predicted
Value .651 1.199 .879 .202 30
Adjusted Predicted Value 35.94 46.54 41.51 3.168 30
Residual -7.944 4.845 .000 3.429 30
Std. Residual -2.277 1.388 .000 .983 30
Stud. Residual -2.369 1.413 -.001 1.017 30
Deleted Residual -8.605 5.056 -.008 3.672 30
Stud. Deleted Residual -2.602 1.440 -.011 1.047 30
Mahal. Distance .043 2.455 .967 .895 30
Cook's Distance .001 .234 .036 .050 30
Centered Leverage Value .001 .085 .033 .031 30
a. Dependent Variable: sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
Lampiran 12. Hasil Perhitungan Uji Korelasi
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 persepsi 20.53 30 2.255 .412
sikap 41.50 30 4.666 .852
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 persepsi & sikap 30 .678 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
persepsi -
sikap
-
20.967 3.548 .648 -22.291 -19.642
-
32.371 29 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
Lampiran 13. Lembar Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
BIODATA PENULIS
Aufrida Edith Herinda merupakan anak pertama dari
pasangan Heronimus Sulistyo dan Nunik Murwani. Lahir
di Bantul pada tanggal 4 Mei 1995. Pendidikan awal
dimulai dari TK Jebugan Baru, Bantul tahun 1999-2001.
Pendidikan dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar
Kanisius Manding, Bantul pada tahun 2001-2007. Penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bantul, pada
tahun 2007-2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Stella Duce 2 Yogyakarta, pada tahun 2010-2013. Penulis
melanjutkan pendidikan di Program Studi Guru Sekolah Dasar di Universitas
Sanata Dharma pada tahun 2013 hingga sekarang. Semasa menempuh pendidikan
di Universitas Sanata Dharma penulis pernah mengikuti berbagai kegiatan
diantaranya: Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I, Pelatihan
Pengembangan Kepribadian II, English Club, Kursus Mahir Dasar, Inisiasi
Mahasiswa Keguruan, Week End Moral, , mengikuti Seminar Love, Datting and
Sex “Pacaran Dengan Akal Sehat”, kepanitiaan JARKOM XXXIX (Jaringan
Komunikasi Pelajar Katolik se-Keuskupan Agung Semarang), menjadi peserta
KEK III (Kongres Ekaristi Keuskupan ke III).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI